laporan hyperkes

7
LAPORAN HASIL PRAKTIKUM HYPERKES DAN K3 Laporan ini disusun untuk mememuhi tugas mata kuliah Hyperkes dan K3 Disusun Oleh : 1. M. Dwi Put ra (PO713 310 9081) 2. Wahyu Handoyo Putro (PO7133109095) 3. Y og a Pr ad ip ta (PO7133109096) non reguler KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Upload: yoga-pradipta

Post on 07-Apr-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 1/7

LAPORAN HASIL PRAKTIKUM

HYPERKES DAN K3

Laporan ini disusun untuk mememuhi tugas mata kuliah Hyperkes dan K3

Disusun Oleh :

1. M. Dwi Putra (PO7133109081)

2. Wahyu Handoyo Putro

(PO7133109095)

3. Yoga Pradipta

(PO7133109096)

non reguler 

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN YOGYAKARTA

JURUSAN KESEHATAN LINGKUNGAN

Page 2: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 2/7

2010

Laporan Hasil Praktikum Hyperkes dan K3 Pengukuran

Kapasitas Paru

Hari, Tanggal : Selasa, 18 Juni 2010

Acara Praktikum : Mengukur kapasitas pru

Tujuan Praktikum : Mahasiswa mampu melakukan pengukuran

kapasitas paru

A. Dasar teori

Audiometri monitoring adalah : alat yang digunakan untuk

mengukur tingkat kepekaan terhadap pendengaran. Manfaat

pemeriksaan audiometri monitoring sendiri yaitu : sebagai bagian

dan program awal dari sebuah perusahaan sehingga perusahaan

mempunyai data awal tingkat ambang dengar tenaga kerja yang

akan di tempatkan di tempat bising sebagai dasar evaluasi untuk

pemeriksaan berkala. Jika hasil pemeriksaan tidak menunjukkan

peningkatan paparan dan hasil tidak ada perubahan maka program

konservasi pendengaran tersebut efektif.

Tingkat intensitas suara minimum yang dapat di dengar oleh orang

muda adalah 20 mikroskopal. Pada frekuensi ± 3000 Hz, tingkat

ambang dengar lebih tinggi 10 dB di atas tingkat akustik. Hasil

pemeriksaan normal berada dalam kisaran ≤ 25 dB terutama pada

Page 3: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 3/7

frekuensi 500 atau 1000 Hz. Bila terdapat perbedaan > 40 dB

antara telinga kanan dan kiri maka di lakukan prosedur masking

untuk menentukan tingkat ambang sebenarnya.

Frekuensi rendah menunjukan kuatnya pembicaraan dan frekuensi

tinggi memberikan kejelasan pembicaraan.

D. Alat dan Bahan

1. Alat :

NO NAMA DAN SPESIFIKASI ALAT JUMLAH

1. Spirometer 1 buah

2. Penjepit hidung 1 buah

3. Printer 1 buah

4. Daya listrik 1 buah

2. Bahan :

NO NAMA DAN SPESIFIKASI ALAT JUMLAH

1. Kertas struk printer 5 buah

2. Mouthpase 5 buah

E. Cara Kerja

1. Mengecek kelengkapan alat

2. Merangkai alat dan kelengkapannya

3. Memasang transduser/saringan

Page 4: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 4/7

4. Menghidupkan power dengan menekan tombol ON

5. Tekan tombol ID,lalu ketik nomor urut

6. Tekan tombol entry

7. Tekan tanda atau tombol jenis kelamin atau sex

8. Tekan tombol entry

9. ketik umur 

10.Tekan tombol entry

11. Ketik tinngi badan

12.Tekan tombol entry

13.Ketik berat badan

14.Hidung ditutup dengan penutup hidung(penjepit) supaya udara

tidak melewati hidung dan pastikan tidak bocor 

15.Sebelum dimulai pengukuran, responden latihan bernafas

terlebih dahulu,bernafas melalui mulut sebanyak 3-4 kali,

kemudian tarik nafas sampai penuh dan hembuskansekuat

tenaga, diulang sebanyak 3 kali.

16.Dihidupkan VC = bernafas pelan hingga 3-4 kali bernafas penuh

kemudian dihembuskan sebanyak 3 kali.

17.Dihidupkan FVC = bernafas penuh langsung hembuskan

sebanyak 3 kali.

18.Tekan tombol srop.

19.Muncul gambar grafik.

20.printer dihidupkan (ON).

Page 5: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 5/7

21.Tekan tombol print.

22.Untuk mengeluarkan kertas tekan tombol FEED.

23.Mematikan alat dengan menekan tombol OFF.

Page 6: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 6/7

F. Hasil

Tabel : Data hasil pengukuran kapasitas paru ( Farced Vital Capacity =

FVC)

NO NAMA Pred Act %

1. Yoga P Farced

Vital

Capasity

(FVC)

5,32 1,30 24

FEV 1,0 4,48 1.01 22FEV1/FEV 82.7 77.3 33

PEF 10.07 1.26 13

FEF25 8,85 0.54 6

FEF50 5.66 0.98 17

FEF75 2.68 0.62 23

FEF25-27 5.10 0.88 17

Page 7: laporan hyperkes

8/6/2019 laporan hyperkes

http://slidepdf.com/reader/full/laporan-hyperkes 7/7

G. Pembahasan

Praktikum pengukuran kapasitas paru-paru ini dilakukan di

laboratorium hyperkes yaitu disebelah laboratorium rekayasa.

Praktikum dilaksanakan diawali dengan memberi pentunjuk cara

penggunaan alat mengukur kapasitas paru-paru yaitu sypirometer.

Setelah diberikan penjelasan kami melakukan praktikum tersebut

dengan 4 orang masuk kedalam sebuah ruang.

Pengukuran kapasitas vital paru yang dilakukan, diperoleh hasil

FVC% sebanyak 24% sedangkan FVC normal seharusnya ≥ 70%,

hasil FEV sebesar 23% sedangkan seharusnya ≥ 80% dan FEV/FVC

sebesar 33% sedangkan seharusnya rasio FEV/FVC adalah 70%-

85%. Dari hasil tersebut dapat diketahui bahwa hasil pengukuran

kapasitas vitas paru milik Angga tidak normal. Hal ini juga dipengaruhi

oleh beberapa factor salah satunya adalah olahraga. Walaupun Angga

tidak pernah merokok dan kondisi kesehatannya cukup baik tetapi

mungkin karena tidak pernah melakukan olahraga juga berpengaruh

terhadap hasil yang diperoleh.

H. Kesimpulan

Dari hasil yang diperoleh, maka dapat disimpulkan bahwa hasil

pengukuran kapasitas paru milik Angga tidak normal. Hal ini

dipengaruhi oleh beberapa hal yang salah satunya adalah tidak pernah

melakukan olahraga.