laporan hasil praktikum 22

44
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM FITOKIMIA Praktik ke 2 ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN MENGKUDU (Morinda citrifolia L.) Disusun oleh : Kelompok 2 1. Aprie Gantina (13040004) 2. Desen Caniansyah (13040007) 3. Diana Kartika Wulansari (13040009) 4. Indah Choirunisaq (13040018) 5. Mala Oktaviani (13040023) 6. Fitri Handayani (13040054) 7. Randi Adi Praja (12040001) SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH

Upload: mala-oktaviani

Post on 10-Jul-2016

55 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

Laporan fitokimia

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Hasil Praktikum 22

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FITOKIMIA

Praktik ke 2ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN MENGKUDU

(Morinda citrifolia L.)

Disusun oleh : Kelompok 2

1. Aprie Gantina (13040004)

2. Desen Caniansyah (13040007)

3. Diana Kartika Wulansari (13040009)

4. Indah Choirunisaq (13040018)

5. Mala Oktaviani (13040023)

6. Fitri Handayani (13040054)

7. Randi Adi Praja (12040001)

SEKOLAH TINGGI FARMASI MUHAMMADIYAH

JL. RAYA PEMDA TIGARAKSA KM 4 NO. 13

TANGERANG

2015

Page 2: Laporan Hasil Praktikum 22

DAFTAR ISI

COVER ……………………………………………………………………...... i

DAFTAR ISI …………………………………………………………............ ii

KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii

BAB I PENDAHULUAN …………………………..………………………… 1

1. Latar Belakang ………………………………………………….……. 1

2. Tujuan ………………………………………………………………… 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………………………………… 3

1. Botani Tumbuhan Mengkudu ………………………………………… 4

2. Senyawa metabolit Seunder Alkaloid ………………………………… 5

BAB III METODE PENELITIAN …………………………………………… 8

1. Alat dan Bahan………………………………………………………… 8

2. Cara Kerja …………………………………………………………….. 9

BAB IV HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN …………………… 12

1. Hasil Pengamatan……………………………………………………… 12

2. Pembahasan …………………………………………………………… 17

BAB V PENUTUP………………………………………………….…………. 21

1. Kesimpulan ……………………………………………………………. 21

2. Saran ………………………………………………………………….. 21

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………………………… 22

LAMPIRAN …………………………………………………………………… 23

Tabel 5. Cara Kerja pada Ekstrak Mengkudu ……………………………...... 23

Tabel 6. Cara Kerja pada Serbuk Mengkudu ………………………………… 26

ii

Page 3: Laporan Hasil Praktikum 22

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr. W

Puji dan syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT yang Maha Pengasih dan

Maha Penyayang. Karena, atas rahmat dan karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan

laporan hasil “ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN

MENGKUDU (Morinda citrifolia L.)” pada praktikum Fitokimia ini . Shalawat serta

salam semoga selalu tercurahkan pada Rasulullah Muhammad Shalaulahu’alaihi

wasalam, keluarganya yang mulia, para sahabatnya yang agung sampai akhir zaman

nanti.

Dalam penyusunan laporan ini, penyusun menyadari masih banyak kekurangan.

Oleh karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat

diharapkan untuk penyusunan laporan selanjutnya agar lebih baik lagi.

Semoga laporan hasil praktikum ini dapat bermanfaat bagi para pembaca.

Terima kasih.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Tangerang, Desember 2015

Penyusun

iii

Page 4: Laporan Hasil Praktikum 22

PERCOBAAN

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI ALKALOID PADA DAUN MENGKUDU

(Morinda citrifolia L.)

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara beriklim tropis yang terdiri dari beribu-

ribu pulau yang kaya sumber alam terutama tumbuh-tumbuhan yang sangat beraneka

ragam. Beberapa jenis tumbuhan digunakan sebagai ramuan obat yang penggunaanya

didasarkan secara turun-temurun maka para peneliti kimia telah melakukan

penyelidikan terhadap kandungan kimia tanaman tersebut. Ilmu yang mempelajari zat

yang berkhasiat dalam tumbuhan meliputi identifikasi, isolasi serta penetapan

kadarnya dikenal dengan ilmu fitokimia.

Sejarah alkaloid hampir setua peradaban manusia. Manusia telah menggunakan

obat-obatan yang mengandung alkaloid dalam minuman, kedokteran, teh dan racun.

Obat-obat yang pertama ditemukan secara kimia adalah opium, getah kering

Apium Papaver somniferum. Opium telah digunakan sebagai obat-obatan dan

sifatnya sebagai analgetik dan narkotik sudah diketahui. Pada tahun 1803, Derosne

mengisolasi alkaloid semi murni dari opium dan diberi nama narkotin. Seturner pada

tahun 1805 mengadakan penelitian lebih lanjut terhadap opium dapat berhasil

mengisolasi morfin. Selain itu, pada tahun 1817-1820 di Laboratorium Pelletier dan

Caventon di Fakultas Farmasi di Paris, melanjutkan penelitian dibidang kimia

alkaloid yang menakjubkan. Diantara alkaloid yang diperoleh dalam waktu singkat

tersebut adalah Stikhnin, Emetin, Brusin, Piperin, kaffein, Quinin, Sinkhonin dan

Kolkhisin

1

Page 5: Laporan Hasil Praktikum 22

Menurut Cordell (1981), sebagian besar sumber alkaloid adalah tanaman

berbunga (angiospermae). Kebanyakan famili tanaman yang mengandung alkaloid

adalah liliaceae, solamae, solanace dan rubiacea. Karena alkaloid sebagai suatu

kelompok senyawa yang terdapat sebagian besar pada tanaman berbunga, maka para

ilmuwan sangat tertarik pada sistematika aturan tanaman. Kelompok tertentu alkaloid

dihubungkan dengan famili tanaman tertentu.

Salah satu bahan alam yang dapat diekstrak yaitu daun mengkudu (Morinda

citrifolia L.). Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) merupakan salah satu obat

tradisional yang tumbuh liar di daerah tropis seperti di lingkungan sekitar. Daun

mengkudu (Morinda citrifolia L.) ini ternyata bisa digunakan baik untuk kesehatan

maupun kecantikan tubuh. Daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) ini juga bisa

diolah sebagai pengganti sayuran untuk dikonsumsi. Adapun manfaat daun

mengkudu sendiri adalah menyembuhkan ambeien secara alami, mengobati perut

kembung pada anak. Sedangkan bagi kecantikan, daun mengkudu (Morinda citrifolia

L.) berfungsi sebagai obat penghilang jerawat dan obat pelangsing tubuh alami

(Aryadi, 2014: 9).

Bahan alam dalam daun mengkudu dapat diekstrak menggunakan metode

maserasi. Maserasi pada daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) dapat dilakukan

dengan menggunakan evaporator. Maserasi berarti perendaman daun mengudu

(Morinda citrifolia L.) dengan pelarut tertentu pada suhu (Anggraini, 2010: 8)

2. Tujuan

Mampu memahami prinsip langkah-langkah dan mampu melakukan isolasi

alkaloid dari daun mengkudu baik itu berupa serbuk atau ekstrak daun mengkudu

beserta analisis kualitatif hasil isolasi dengan metode KLT.

2

Page 6: Laporan Hasil Praktikum 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Isolasi mudah melarutkan senyawa polar dan sebaliknya senyawa non polar lebih mudah larut dalam pelarut non Pada dasarnya isolasi senyawa kimia dari bahan alam adalah sebuah usaha bagaimana caranya memisahkan senyawa yang bercampur sehingga kita dapat menghasilkan senyawa tunggal yang murni. Tumbuhan mengandung ribuan senyawa yang dikategorikan sebagai metabolit primer dan metabolit sekunder. Biasanya proses isolasi senyawa dari bahan alami ini mentargetkan untuk mengisolasi senyawa metabolit sekunder, karena senyawa metabolit sekunder diyakini dan telah diteliti dapat memberikan manfaat bagi kehidupan manusia. Antara lain manfaatnya dalam bidang pertanian, kesehatan dan pangan.

Teknik-teknik Isolasi : Untuk mengisolasi suatu senyawa kimia dari bahan

alam hayati pada dasarnya menggunakan metode yang sangat bervariasi, seperti yang diaplikasikan dalam proses industri. Senyawa bahan alam hasil proses metabolit sekunder pada umumnya dengan kandungan yang relatif kecil, maka metode-metode dalam proses industri tersebut tidak dapat digunakan. Berdasarkan hal tersebut maka metode umum dalam isolasi senyawa metabolit sekunder dapat digunakan. Metode standar laboratorium dengan kuantitas sampel terbatas dan perlunya menentukan metode yang paling sesuai dengan maksud tersebut.

3

Page 7: Laporan Hasil Praktikum 22

Dari identifikasi awal, maka dapat diamati kandungan senyawa dari tumbuhan sehingga untuk isolasi dapat diarahkan pada suatu senyawa yang lebih dominan dan salah satu usaha mengefektifkan isolasi senyawa tertentu maka dapat dimanfaatkan pemilihan pelarut organik yang akan digunakan pada isolasi tersebut, dimana pelarut

polar akan lebih polar.

4

Page 8: Laporan Hasil Praktikum 22

1. Botani Tumbuhan Mengkudu

Mengkudu termasuk tumbuhan keluarga kopi-kopian yang pada

mulanya berasal dari wilayah daratan Asia Tenggara dan kemudian menyebar

sampai ke Cina, India, Filipina, Hawaii, Tahiti, Afrika, Australia, Karibia,

Haiti, Fiji, Florida dan Kuba (Aryadi, 2014: 5).

Menurut Aryadi (2014: 7), bahwa taksonomi dari buah mengkudu yaitu:

Kingdom           : Plantae

Divisi                 : Spermatophyta

Subdivisi            : Angiospermae

Kelas                  : Dicotyledone

Anak kelas         : Sympetalae

Bangsa               : Rubiales

Suku                  : Rubiaceae

Genus                : Morinda

Spesies               : Morinda citrifolia

Daun tersusun berhadapan dan bertangkai pendek. Daunnya tebal, lebar

dan mengkilap. Bentuk daun lonjong menyempit kearah pangkal. Daun

mengkudumerupakan daun tunggal berwarna hijau kekuningan, bersilang

hadapan, ujung meruncing dan bertepi rata dengan ukuran panjang 10-40 cm

dan lebar 15-17cm. Bunga mengkudu berwarna putih, berbau harum dan

mempunyai mahkota berbentuk terompet (Aryadi, 2014: 8).

Zat aktif utama dalam daun mengkudu meliputi: terpenoid, antibakteri,

ascorbic acid, beta karoten, I-arginine, xeronine dan proxeronine. Selain itu,

mengkudu juga mengandung antraquinon dan scolopetin yang aktif sebagai

antimikroba, terutama bakteri dan jamur yang penting dalam mengatasi

peradangan dan alergi (Aryadi, 2014: 9).

5

Page 9: Laporan Hasil Praktikum 22

Daun tanaman mengkudu mengandung zat kapur, protein, zat besi,

karoten, arginin, asam glutamat, tirosin, asam askorbat, asam ursolat, thiamin,

dan antraquinon. Kandungan flavonoid total dalam daun mengkudu adalah

254mg/100 gram fw. Angka ini termasuk tertinggi dibandingkan 90 tanaman.

Daun mengkudu juga mengandung spektrum luas antrakuinon seperti iridoid,

glikosida flavonol dan triterpen. Senyawa ini berfungsi sebagai antibakteri

seperti: Staphylococcus aureus yang menyebabkan peradangan dan infeksi,

Shigela yang menyebabkan disentri.

2. Senyawa metabolit Seunder Alkaloid

Alkaloid  merupakan  golongan  zat  tumbuhan  sekunder  yang terbesar.  Pada  umumnya  alkaloid  mencakup  senyawa  bersifat  basa  yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan, sebagai bagian  dari  sistem  siklik.  Alkaloid  seringkali  beracun  bagi  manusia  dan banyak  yang mempunyai  kegiatan  fisiologi  yang menonjol  yang  digunakan secara  luas  dalam  bidang  pengobatan. Alkoloid  biasanya  tanpa  warna, seringkali  bersifat  optis  aktif,  kebanyakan  berbentuk  kristal  tetapi  hanya sedikit yang berupa cairan ( misalnya nikotina pada suhu kamar ).

Prazat  alkaloid  yang  paling  umum  adalah  asam  amino,  meskipun sebenarnya  biosintesis  kebanyakan  alkaloid  lebih  rumit.  Secara  kimia, alkaloid  merupakan  suatu  golongan  heterogen.  Ia  berkisar  dari  senyawa sederhana  seperti  koniina,  yaitu  alkaloid  utama  Conium  maculatum  sampai pentasiklik seperti estrikhnina yaitu racun kulit strychnos.

6

Page 10: Laporan Hasil Praktikum 22

Alkoloid,  sekitar  5500  telah  di  ketahui,  merupaan  golongan  zat tumbuhan  sekunder  yang  terbesar. Tidak  ada  satu  pun  istilah  alkoloid  yang memuaskan    tetapi pada umumnya alkoloid mencakup senyawa bersifat basa mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam gabungan sebagai bagian  dari  sistem  siklik.  Alkoloid  sering  kali  beracun  bagi  manusia  dan banyak  yang  mempunyai  kegiatan  fisiologi  yang  menonjol  jadi  digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkoloid biasanya tanpa warna, sering kali bersifat  optis  aktif,  kebanyakan  berbentuk  kristal  tetapi  hanya  sedikit  yang berupa cairan (misalnya nikotina) pada suhu kamar .

Alkaloid merupakan suatu senyawa organik yang mengandung nitrogen (N), dimana biasanya dalam bentuk siklik dan bersifat basa. Harborner dan Turner (1984) mengungkapkan bahwa tidak satupun definisi alkoloid yang memuaskan, tetapi umumnya alkoloid adalah senyawa metabolit sekunder yang bersifat basa,yang mengandung satu atau lebih atom nitrogen, biasanya dalam cincin heterosiklik, dan bersifat aktif biologis menonjol. Senyawa ini tersebar luas dalam dunia tumbuh-tumbuhan dan banyak diantaranya yang mempunyai efek fisiologis yang kuat. Beberapa dari efek tersebut telah dikenal dan dimanfaatkan oleh manusia primitif jauh sebelum ilmu kimia organik berkembang. (Rangke, 1998 : 133)

Alkaloid menurut Winterstein dan Trier didefinisikan sebagai senyawa yang bersifat basa, mengandung atom nitrogen yang berasal dari tumbuhan dan hewan. Alkaloid seringkali beracun bagi manusia dan banyak yang

7

Page 11: Laporan Hasil Praktikum 22

mempunyai kegiatan fisiologi yang menonjol, jika digunakan secara luas dalam bidang pengobatan. Alkaloid biasanya tidak bewarna, seringkali bersifat optis aktif, kebanyakan berbentuk kristal hanya sedikit yang berbentuk cairan (misalnya nikotina) pada suhu kamar. Secara umum, golongan senyawa alkaloid mempunyai sigat – sifat sebagai berikut :

a. Biasanya merupakan kristal tak bewarna, tidak mudah menguap, tidak larut

dalam air, larut dalam pelarut organik seperti etanol, eter dan kloroform.

b. Bersifat basa, pada umumnya beberapa pahit, bersifat racun, mempunyai efek

fisiologis secara optis aktif.

c. Dapat membentuk endapan dengan larutan asam fosfowolframat, asam

fosfomolibdat, asam pikrat, kalium merkuriiodida dan lain sebagainya.

Dari endapan – endapan ini, banyak juga yang memiliki bentuk kristal yang

khusus sehingga sangat bermanfaat dalam identifikasinya. Senyawa alkaloid dapat

diklasifikasikan dari gugus fungsi yang dikandungnya : (Rangke, 1998 : 133)

a. Alkaloid feniletamin, misalnya efedrin.

b. Alkaloid pirolidin, misalnya higrin dari koka.

c. Alkaloid piridin, misalnya asam nikotinat.

d. Alkaloid perpaduan pirolidindan piridin, misalnya nikotin.

e. Alkaloid kuinolin, misalnya kuinin.

f. Alkaloid isokuinolin, misalnya papaverin.

g. Alkaloid fenantrena, misalnya emetin.

h. Alkaloid indole yang masih dapat digolong – golongkan menjadi :

- Alkaloid sederhana, misalnya triptamin.

- Alkaloid ergot, misalnya serotonin.

- Alkaloid hermala, misalnya β-karbolin.

- Alkaloid yahimbe, misalnya reserpin.

- Alkaloid strychnos, misalnya brusin dan strinkin.

8

Page 12: Laporan Hasil Praktikum 22

BAB III

METODOLOGI PERCOBAAN

1. Alat dan Bahan

A. Alata. Perangkat penyari soxhlet (volume ekstraktor 100 ml)b. Kompor dengan penangas air atau heating mantlec. Batang pengadukd. Cawan porseline. Corongf. Perangkat KLTg. Corong pemisahh. Glass wool

B. Bahan

a. Serbuk dan Ekstrak daun mengkudu

b. Etanol 96 %c. Petroleum eterd. Etere. NH4OHf. Metanolg. Silica gelh. Pereaksi semprot

Dragendrof

9

Page 13: Laporan Hasil Praktikum 22

2. Cara Kerja

A. Ekstrak Daun Mengkudu

Sari kental + asam asetat 15%. 15ml

Filtrat di ekstraksi dengan Kloroform (3x@15ml)

Sari Kloroform (klorofil,zat non polar) Sari Asam +NH4OH sampai PH 10

Endapan dipisahkan Rekristalisasi dengan etanol asetat

Melakukan uji identifikasi Alkaloid dengan Reagen Drafendrof,Reagen Mayer, Reagen Weagner. Lampiran 1

Bagan 1. Cara Kerja uji alkaloid pada ekstrak daun mengkudu

B. Serbuk Daun Mengkudu

10

Serbuk simplisia (2 gram) + HCl 2M (10 ml) + aquadest (10 ml)

Page 14: Laporan Hasil Praktikum 22

Cek pH pH = 1

Cek pH

1 (15 tetes) = pH = 2

2 (2 ml) = pH = 2

3 (6 ml) = pH = 3

4 (15 ml) = pH = 10

11

+ NH4OH sampai pH nya 10

Disaring untuk mendapatkan filtratnya

+ CHCl3 (15 ml)

Pisahkan kedua lapisan dengan corong pemisah

Lapisan ammonia + CHCl3 (15 ml)

Pisahkan kembali dengan corong pemisah

Lapisan yang larut dengan CHCl3 dipanaskan

Pisahkan kembali dengan corong pemisah

Lapisan ammonia + CHCl3 (15 ml)

Page 15: Laporan Hasil Praktikum 22

Bagan 2. Cara Kerja uji alkaloid pada Serbuk daun mengkudu

12

Lapisan yang larut dengan ammonia dipanaskan

Lakukan pengujian dengan :

1. HCL2. Dragendorf 3. Wagner 4. Mayer

Page 16: Laporan Hasil Praktikum 22

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

1. Hasil Pengamatan

A. Ekstrak Daun Mengkudu

a. Ekstrak daun mengkudu

Daun mengkudu yang digunakan dalam penelitian telah melewati proses

maserasi, lalu ekstrak memasuki proses penentalan menggunakan hot plate dan akan

diambil sari kentalnya untuk digunakan sebagai bahan pengujian isolasi dan

identifikasi alkaloid dari daun mengkudu sebanyak 10 ml.

Gambar 1. Sari kental mengkudu.

b. Isolasi alkaloid daun Mengkudu

Sebelum melakukan uji identifikasi alkaloid pada ekstrak daun mengkudu

dilakukan isolasi terlebih dahulu yang hasilnya terdapat pada Table 1.

13

Page 17: Laporan Hasil Praktikum 22

Tabel 1. Hasil pengamatan isolasi alkaloid daun mengkudu

No Perlakuan Gambar Hasil Filtrat Pengamatan dan Hasil

1Filtrate ekstrak +

kloroform 15ml

Berwarna hijau tua

bening tidak terdapat

endapan.

2

(Filtrate ekstrak +

kloroform 15ml) +

kloroform 15 ml

Berwarna hijau tua dan

lebih pekat dari

sebelumnya bening

tidak terdapat endapan.

3

(Filtrate ekstrak +

kloroform 15ml +

kloroform 15 m)

+kloroform 15 ml

Berwarna hijau tua

bening tidak terdapat

endapan.

4Hasil yang didapat

(sari asam)

Berwarna hijau tua

kecoklatan terdapat

endapan.

14

Page 18: Laporan Hasil Praktikum 22

c. Hasil Uji Alkaloid pada Sari Asam.

Sedangkan Uji kualitatif terhadap alkaloid dalam sampel dilakukan dengan

penambahan reagen Mayer, reagen Dragendroff, dan reagen wagner hasil uji alkaloid

disajikan dalam table 2.

Tabel 2. Hasil pengamatan uji alkaloid

No

.Percobaan Gambar Hasil

Alkaloid

1.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Degendrof

Warnanya menjadi

hitam dan terdapat

endapan hitam

hasilnya Negative.

2.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Mayer

Warna tidak

berubah, namun

terdapat sedikit

endapan putih,

sehingga hasilnya

positif.

3.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Wegner

Warna tidak berubah

dan tidak terdapat

endapan, hasilnya

negative.

15

Page 19: Laporan Hasil Praktikum 22

d. Uji Alkaloid pada Kloroform

Uji ini hanya untuk mengetahui apakah ada senyawa alkaloid yang tidak

terisolasi atau terpisahkan, dengan menambahkan reagen Mayer, reagen Dragendroff,

dan reagen wagner.

Tabel 3. Uji Alkaloid pada Kloroform

16

Page 20: Laporan Hasil Praktikum 22

B. Serbuk Daun Mengkudu

Tabel 4. Hasil uji identifikasi Alkaloid

No

.Percobaan Gambar Hasil

Alkaloid

17

No Perlakuan Gambar Pengamatan dan Hasil

1

Kloroform 1

(Hasil pemisahan

1) + reagen

Mayer, reagen

Dragendroff, dan

reagen wagner

Tidak terjadi

perubahan warna

2

Kloroform 2

(Hasil pemisahan

2)

Tidak terjadi

perubahan warna

3

Kloroform 3

(Hasil pemisahan

3)

Tidak terjadi

perubahan warna

Page 21: Laporan Hasil Praktikum 22

1.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Degendrof

Warnanya menjadi

merah dan tidak

terdapat endapan

hasilnya Positif.

2.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Mayer

Warna kuning

keputihan, tidak

terdapat endapan

putih, sehingga

hasilnya Negative.

3.

Sari asam + NH4OH +

Reagen

Wegner

Warna Kuning

bening dan tidak

terdapat endapan,

hasilnya negative.

2. Pembahasan

A. Ekstrak Daun Mengkudu

Ekstrak daun mengkudu diperoleh dengan cara mengeringkan daun mengkudu

di dalam oven pada suhu 40° C selama ± 8-9 jam hingga diperoleh hasil yang

dinginkan Guna dibuat ekstrak adalah agar sediaan bahan alam ini menjadi yang

18

Page 22: Laporan Hasil Praktikum 22

diinginkan. Ekstrak daun mengkudu dipanaskan dengan hot plate untuk didapatkan

sari kental dari ekstrak tersebut.

Isolasi alkaloid dalam sampel dilakukan dengan cara melarutkan sampel ke

dalam pelarut kloroform agar alkaloid dalam simplisia daun mengkudu terekstrak.

Ekstrak ditambah dengan kloroform 15 ml diulang sebanyak 3 kali menggunakan

corong pisah untuk memisahkan antara sari asam dan kloroform. Hasil yang

diperoleh dipisahkan dan filtratnya ditambah kloroform lagi sebanyak 15 ml dan

lakukan lagi untuk yang terakhir. Fungsi penambahan kloroform untuk memisahkan

antara senyawa alkaloid dengan senyawa lainnya karena sifat alkaloid tidak dapat

larut oleh senyawa non polar seperti kloroform sehingga digunakan pelarut ini untuk

melihat larutan yang terpisah antara koroform dan sari asam yang mengandung

senyawa alkaloid. Kemudian ditambahkan NH4OH hingga pHnya menjadi 10. Dan

didapat hasil 4 Cairan dimana 3 cairan mengandung Kloroform dan 1 sari asam.

Dimana Kloroform 1 berwarna hijau tua bening tidak terdapat endapan, hal ini terjadi

karena kloroform mengikat dengan senyawa kotor yang bukan alkaloid, Kloroform 2

Berwarna hijau tua dan lebih pekat dari sebelumnya bening tidak terdapat endapan,

hal ini terjadi karena kloroform mengikat senyawa klorofil pada ekstrak daun

mengkudu, Kloroform 3 Berwarna hijau tua bening tidak terdapat endapan, hal ini

terjadi karena senyawa yang tekandung tersisa hanya sedikit, Sari asam berwarna

hijau tua kecoklatan terdapat endapan.

Uji kualitatif alkaloid dilakukan dengan kedua lapisan yang terbentuk diuji

dengan reagen Mayer , reagen wagner dan reagen Dragendroff. Berdasarkan data

yang diperoleh, diketahui bahwa daun mengkudu mengandung alkaloid. Namun

pada percobaan uji alkaloid pada daun mengkudu ini kali ini tidak dapat diartikan

bahwa daun mengkudu mengandung alkaloid seutuhnya hal ini ditunjukkan dengan

hasil perubahan yang terjadi setelah penambahan ketiga reagen dragendrof, wagner

dan mayer tidak menunjukkan kriteria seperti literature dimana jika senyawa

mengandung alkaloid maka akan berubah warnanya menjadi warna jingga pada

penetesan dragendrof dan akan terbentuk endapan maka sampel mengandung

alkaloid dan jika diberi reagen wagner beberapa tetes senyawa alkaloid diindikasikan

19

Page 23: Laporan Hasil Praktikum 22

dengan terbentuknya endapan warna coklat, namun pada percobaan kali ini pada

kelompok kami lakukan tidak terjadi hasil yang sama dengan literature dimana pada

pemberian reagen dragendorf warnanya menjadi hitam dan terdapat endapan hitam

menjadikan hasilnya negative, hasil dari pemberian reagen mayer beberapa tetes

memberikan warna yang tidak berubah namun terdapat sedikit endapan putih

sehingga hasil akhir menunjukkan bahwa sampel positif. Dan pada reagen wagner

hasil akhir menunjukkan warna tidak berubah dan tidak terdapat endapan

menunjukkan bahwa sampel negative.

Maka hasil akhir yang didapat pada percobaan kelompok kami bahwa pada

daun mengkudu tidak seutuhnya terdapat senyawa alkaloid karena negatifnya hasil

pada reagen dragendorf dan hasil reagen wagner tetapi pada pemberian reagen mayer

sampel menunjukkan hasil positif dengan adanya endapan berwarna putih.

Sedangkan pengujian alkaloid yang dilakukan pada Kloroform yang didapat

dari hasil pemisahan dari Sari asamnya yang dilakukan percobaan yang sama dengan

sari asam yaitu dengan penambahan reagen Mayer , reagen wagner dan reagen

Dragendroff hasilnya negative, hal itu membuktikan bahwa sari asam terisolasi secara

sempurna dan tidak ada senyawa alkaloid yang terbawa oleh kloroform, karena pada

dasarnya fungsi kloroform disini hanya untuk pembersih yang memisahkan senyawa

alkaloid dengan senyawa lainnya.

B. Serbuk Daun Mengkudu

Serbuk simplisia yang telah ditambah dengan HCl dan aquades setelah

dilakukan pengecekan pH ternyata pH-nya adalah 1. Kemudian campuran tadi di

tambahkan dengan NH4OH sedikit demi sedikit untuk mendapatkan pH 10, ternyata

pada penambaha NH4OH 15 ml bisa didapatkan pH 10.

Kemudian campuran yang telah diketahui pH-nya disaring untuk mendapatkan

filtratnya yang kemudian filtrat dari hasil saringan tersebut ditambah dengan CHCl3

15 ml agar filtrat dapat membentuk dua lapisan. Kemudian lapisan yang kedua

disaring dengan corong pemisah.

20

Page 24: Laporan Hasil Praktikum 22

Lapisan yang mengandung ammonia ditambahkan CHCl3 15 ml lalu dipisahkan

kembali dengan corong pemisah, setelah dipisahkan dengan corong pemisah larutan

kembali ditambahkan dengan CHCl3 15 ml lalu dipisahkan kembali dengan corong

pemisah.

Lapisan yang larut dengan CHCl3 dan lapisan yang larut dengan ammonia

dipanaskan di penangas dan lakukan uji keberadaan alkaloid dengan reagen

dragendorf, wagner dan mayer.

Pengujian pertama yaitu pengujian larutan ammonia dan CHCl3 tanpa dicampur

dengan HCl kemudian ditetesi dengan reagen, ternyata tidak ada perubahan warna

yang terjadi.

Pengujian kedua yaitu pengujian larutan CHCl3 yang telah dicampur dengan

HCl 2M yang kemudian ditetesi dengan dua tetes reagen dragendorf, wagner dan

mayer pada tabung pertama yang ditetesi dragendorf terbentuk warnanya menjadi

merah atau jingga dan tidak terdapat endapan hasilnya Positif, pada penetesan reagen

mayer tejadi perubahan warna yaitu menjadi kuning keputihan, tidak terdapat

endapan putih, sehingga hasilnya Negative, dan pada penetesan mayer terjadi

perubahan warna yaitu warna Kuning bening dan tidak terdapat endapan, hasilnya

negative, Dari hasil pengujian tersebut membuktikan bahwa serbuk daun Mengkudu

mengandung senyawa alkaloid yang di tandai dengan adanya pwerubahan warna

merah atau jingga setelah penambahan reagen Dragendrof.

Pengujian ketiga yaitu pengujian larutan ammonia dengan HCl 2 M tetapi

setelah ditetesi dengan reagen dragendorf, wagner dan mayer tidak terjadi perubahan

warna.

Pada praktikum kali ini seharusnya yang terjadi perubahan warna adalah

penetesan reagen pada larutan ammonia,tapi ternyata yang terjadi adalah perubahan

warna pada CHCl3. Belum dapat diketahui penyebab yang pasti mengapa hal ini

dapat terjadi.

21

Page 25: Laporan Hasil Praktikum 22

BAB V

PENUTUP

1. Kesimpulan

Dari percobaan diatas dapat disimpulkan bahwa :

Adapun manfaat daun mengkudu sendiri adalah menyembuhkan ambeien

secara alami, mengobati perut kembung pada anak. Sedangkan bagi kecantikan,

daun mengkudu (Morinda citrifolia L.) berfungsi sebagai obat penghilang

jerawat dan obat pelangsing tubuh alami.

Daun Mengkudu (Morinda citrifolia L.) mengandung berbagai senyawa –

senyawa kimia bermanfaat seperti alkaloid. Hal ini dapat dibuktikan dengan

hasil positif saat melakukan percobaan sehingga dapat ditarik kesimpulannya.

Sifat alkaloid tidak dapat larut oleh senyawa non polar seperti kloroform.

2. Saran

Untuk praktik ini disarankan dalam pengidentifikasikan senyawa – senyawa

dalam daun Mengkudu bila harus menggunakan tanaman yang segar, diharapkan

diambil beberapa saat sebelum pengidentifikasian. Tidak dibiarkan selama berjam –

jam karena bisa saja senyawa yang sebenarnya ada dalam tanaman tidak

teridentifikasi karena senyawanya sudah rusak. Namun selain itu, praktikan juga

harus teliti dalam mengidentifikasi senyawa organik bahan alam. Karena ketelitian

dan juga keadaan dari bahan – bahan yang digunakan pada percobaan sangat

menentukan hasil percobaan.

22

Page 26: Laporan Hasil Praktikum 22

DAFTAR PUSTAKA

Anggraini, Septia “Optimasi Formula Fast Disintegrating Tablet Ekstrak Daun Jambu

Biji (Psidium guajava L.) dengan Bahan Penghancur Sodium Glycolate dan

Bahan Pengisi Manitol” Skripsi Farmasi (2010)

http://Eprintis.Ums.ac.id/8883/1/K100050138.Pdf. (22 Mei). Hal. 1-27

Aryadi, I Gusti Ayu Istri Praminingrat “Pengaruh Ekstrak Daun Mengkudu (Morinda

Citrifolia L.) terhadap Pertumbuhan Staphylococcus Aureus sebagai Penyebab

Abses Periodontal secara In Vitro” Jurnal Kedokteran I No. 1 (2014). Unmas

Library.Ac.Id/Wp-Content/Upload/2014/10/Jurnal.Pdf(19 Mei 2015), Hal. 1-

80.

Ilyas, Asriani. Kimia organic Bahan Alam. Makassar : Alauddin Pres, 2013.

Sastrohamidjojo, Hardjono. Sintesis Bahan Alam . Yogyakarta : Gadjah Mada

University Press, 1996.

Tobing, M.Sc., Rangke. Kimia Bahan Alam. Jakarta: Depdikbud. 1989.

23

Page 27: Laporan Hasil Praktikum 22

LAMPIRAN

Tabel 5. Cara kerja pada Ekstrak daun mengkudu.

No. Percobaan Gambar

1.Memanaskan Ekstrak

Mengkudu

2.Penambahan asam asetat

15 % sebanyak 15 ml.

3.Saring dengan kertas

saring

24

Page 28: Laporan Hasil Praktikum 22

Dilakukan proses pencucianDengan

4.

Filtrat di tambahkan dengan Klorofoam

(3x@15ml)

5.

Terdapat dua lapisan, dan pisahkan lapisan tersebut

dengan menggunakan corong pemisah.

6.

Lakukan langkah ke 4 dan 5 sebanyak 2 kali, hingga terdapat sari asam yang mengandung alkaloid, dan 3 kloroform yang

telah dipisahkan.

25

Page 29: Laporan Hasil Praktikum 22

7.Tambahkan NH4OHpada

sari asam yang telah didapat hingga ph 10

Uji Identifikasi alkaloidpada Hasil isolasi eksrak mengkudu

8.2 tetes sari asam + Reagen Dragendrof

9.2 tetes sari asam +

Reagen mayer

10.2 tetes sari asam +

Reagen mayer

11.

Amati apa yang terjadi dan identifikasikan apakah estrak Daun

Mengkudu menghasilkan Alkaloid

26

Page 30: Laporan Hasil Praktikum 22

Tabel 6. Cara kerja pada Ekstrak daun mengkudu.

No. Percobaan Gambar

1.

Siapkan Alat dan bahan

yang digunakan

2.

Bahan yang digunakan

yaitu serbuk simplisia dari

daun mengkudu

3.Serbuk + HCl + aquadest

4.

+ NH4OH + CHCl3 dan

disaring untuk

mendapatkan filtrat

27

Page 31: Laporan Hasil Praktikum 22

5.

Pemisahan kedua lapisan

dengan corong pemisah

6.

Lapisan ammonia +

CHCl3

7.

Pisahkan kembali dengan

corong pemisah

8.

Lapisan yang larut CHCl3

dipanaskan

28

Page 32: Laporan Hasil Praktikum 22

9.

Lapisan yang larut

ammonia dipanaskan

10.

Dilakukan pengujian

dengan reagen

29