pemanfaatan laboratorium sebagai …etheses.uinmataram.ac.id/392/1/rosita sari151134009.pdfjadi satu...
TRANSCRIPT
i
PEMANFAATAN LABORATORIUM SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMAHAMAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Oleh
Rosita Sari
NIM. 15.1.13.4.009
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
ii
PEMANFAATAN LABORATORIUM SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMAHAMAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Skripsi
diajukan kepada Universitas Islam Negeri
Mataram untuk melengkapi persyaratan mencapai
gelar sarjana pendidikan
Oleh
Rosita Sari
NIM. 15.1.13.4.009
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT ISLAM NEGERI MATARAM
MATARAM
2017
iii
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi oleh: Rosita sari, NIM: 15.1.13.4.009, dengan judul, “Pemanfaatan
Laboratorium Sebagai Sumber Belajar dan Implikasinya Terhadap Pemahaman
Matematika Pada Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan Tahun Akademik 2016/2017” telah memenuhi syarat dan
disetujui untuk diMunaqasyah.
Disetujui pada tanggal: 12 Juli 2017
Pembimbing I Dr. Fathurrahman Muhtar, MA
NIP. 197403132001121001
Pembimbing II
Alfira Mulya Astuti, M.Si. NIP. 198409252009122006
iv
Mataram, 12 Juli 2017
Hal : Ujian Skripsi
Yang Terhormat
Rector UIN Mataram
di Mataram
Assalamu’alaikum, Wr. Wb.
Disampaikan dengan hormat, setelah melakukan bimbingan, arahan, dan
koreksi maka kami berpendapat bahwa skripsi saudara:
Nama Mahasiswa : Rosita Sari
NIM : 151134009
Jurusan/Prodi : Tadris Matematika
Judul : Pemanfaatan Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
dan Implikasinya Terhadap Pemahaman Matematika
Pada Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Tahun Akademik
2016/2017.
telah memenuhi syarat untuk diajukan dalam sidang munaqasyah skripsi
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Oleh karena itu, kami
berharap agar skripsi ini dapat segera dimunaqasyahkan.
Wassalammu’alaikum, Wr. Wb.
Pembimbing I
Dr. Fathurrahman Muhtar, MA
NIP. 197403132001121001
Pembimbing II
Alfira Mulya Astuti, M.Si. NIP. 198409252009122006
v
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Rosita Sari
NIM : 15.1.13.4.009
Jurusan : Program Studi Tadris Matematika
Fakultas : Tarbiyah dan Keguruan
Menyatakan bahwa skripsi dengan judul: Pemanfaatan Laboratorium Sebagai
Sumber Belajar dan Implikasinya Terhadap Pemahaman Matematika Pada
Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Tahun Akademik 2016/2017 ini
secara keseluruhan adalah hasil penelitian/karya penulis sendiri, kecuali pada
bagian-bagian yang dirujuk sumbernya. Jika saya terbukti melakukan plagiat
tulisan/karya orang lain, siap menerima sanksi yang telah ditentukan oleh
lembaga.
Mataram, 12 Juli 2017 Saya yang menyatakan,
Rosita Sari
vi
PENGESAHAN
Skripsi oleh: Rosita Sari, NIM: 15.1.13.4.009 dengan judul: Pemanfaatan
Laboratorium Sebagai Sumber Belajar dan Implikasinya terhadap Pemahaman
Matematika Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Mataram Tahun Akademik 2016/2017, telah dipertahankan di
depan dewan penguji Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Mataram pada tanggal 20 Juli 2017
Dewan Penguji
Dr. Fathurrahman Muhtar, MA (Ketua Sidang/Pemb. I)
Alfira Mulya Astuti, M.Si. (sekretaris Sidang/ Pemb. II)
Dr. H. Lalu Muchsin Effendi, MA. Penguji I Sofyan Mahfudy, M.Pd Penguji II
Mengetahui:
Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan,
Dr. Hj. Nurul Yakin, M.Pd.
NIP. 196412311991032006
vii
MOTTO
Artinya : dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini, melainkan agar
kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang mereka perselisihkan itu dan menjadi
petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.
(Qs. An-Nahl[16]: 64).1
1 Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an, A-Qur’an dan Terjemahnya: Edisi Tahun 2012, (Jakarta: CV Darus Sunnah, 2014), hlm.274
viii
PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
Kedua orang tuaku yang tersayang dan tercinta yaitu ayahhandaku (Basarudin)
dan ibundaku (Rohinah), yang selalu mendo’akan setiap langkah dan
perjalananku serta telah memberikan dukungan, motivasi dan bantuan baik dari
segi moril maupun materil demi menyelesaikan studi di UIN Mataram.
Nenekku yang tersayang yang selalu memberi dukungan, motivasi dan semangat
serta doa.
Keluarga besarku (Ibu Rohiti, Rohani, Rohini) dan juga paman dan bibikku
(Ramli Ahmad dan levi) yang membantuku selama masa perkuliahan dan selalu
memberikan motivasi, dukungan dan doa.
Sahabat-sahabat seperjuangan dan khususnya kelas A Matematika angkatan
2013, yang selalu memotivasi dalam menuntut ilmu demi meraih wujud dari
sebuah mimpi.
Buat Almamaterku Tercinta.
ix
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji hanya bagi Allah, Tuhan semesta alam dan
shalawat serta salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad, juga
kepada keluarga, sahabat, dan semua pengikutnya. Amin. Penulis menyadari
bahwa proses penyelesaian skripsi ini tidak akan sukses tanpa bantuan dan
keterlibatan berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis memberikan penghargaan
setinggi-tingginya dan ucapan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah
membantu, yaitu mereka antara lain adalah:
1. Bapak Dr. Fathurrahman Muchtar, MA sebagai Pembimbing I dan Ibu Alfira
Mulya Astuti, M.Si, sebagai Pembimbing II yang memberikan bimbingan,
motivasi, dan koreksi mendetail, terus-menerus, dan tanpa bosan di tengah
kesibukannya dalam suasana keakraban menjadikan skripsi ini lebih matang
dan cepat selesai;
2. Dr. Syamsul Arifin MA. sebagai Ketua Program Studi Tadris Matematika;
3. Dr. Hj. Nurul Yakin M.Pd selaku Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan IAIN Mataram;
4. Dr. H. Mutawalli, MA selaku Rektor IAIN Mataram yang telah memberikan
tempat bagi penulis untuk menuntut ilmu dan memberi bimbingan dan
peringatan untuk tidak berlama-lama di kampus tanpa pernah selesai.
5. Sahabat-sahabatku yang menyayangiku layaknya keluarga sendiri.
6. Semua pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan proposal ini yang
tidak bisa penulis sebutkan satu persatu.
x
Semoga amal kebaikan dari berbagai pihak tersebut mendapat pahalayang
berlipat-ganda dari Allah SWT. Dan semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi
semesta. Amin.
Mataram,
Penulis
xi
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL ................................................................................... i
HALAMAN JUDUL ...................................................................................... ii
PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................................ iii
NOTA DINAS PEMBIMBING ..................................................................... iv
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ....................................................... v
PENGESAHAN DEWAN PENGUJI ........................................................... vi
HALAMAN MOTTO .................................................................................... vii
HALAMAN PERSEMBAHAN .................................................................... viii
KATA PENGANTAR .................................................................................... ix
DAFTAR ISI ................................................................................................... xi
DAFTAR TABEL .......................................................................................... xiii
DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... xiv
DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. xv
ABSTRAK ...................................................................................................... xvi
BAB I PENDAHULIAN ................................................................................ 1
A. Latar Belakang Masalah ................................................................. 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 6
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian ........................................... 7
E. Telaah Pustaka ............................................................................... 7
F. Kerangka Teori............................................................................... 11
1. Pengertian sumber belajar ........................................................ 11
2. Bentuk-bentuk sumber belajar ................................................. 21
3. Manfaat sumber belajar ............................................................ 23
4. Ciri-ciri sumber belajar ............................................................ 24
5. Komponen sumber belajar ....................................................... 25
6. Faktor-faktor sumber belajar .................................................... 27
7. Klasifikasi sumber belajar ........................................................ 27
8. Pemilihan sumber belajar ......................................................... 29
xii
9. Pemahaman matematika........................................................... 30
10. Indikator pemahaman ............................................................... 34
11. Laboratorium sebagai sumber belajar ...................................... 36
12. Fungsi laboratorium ................................................................. 37
G. Metode Penelitian........................................................................... 43
1. Pendekatan Penelitian .............................................................. 43
2. Kehadiran Peneliti .................................................................... 44
3. Sumber Data ............................................................................. 44
4. Tehnik Pengumpulan Data ....................................................... 44
5. Analisis data ............................................................................. 46
6. Validasi data ............................................................................. 46
H. Sistematika Pembahasan ................................................................ 47
BAB II PAPARAN DATA DAN TEMUAN ................................................ 49
A. Paparan data ................................................................................... 62
B. Temuan ........................................................................................... 62
BAB III PEMBAHASAN .............................................................................. 80
A. Proses Pelaksanaan Praktikum Di Laboratorium Matematika
UIN Mataram ................................................................................. 80
B. Pemahaman Matematika Mahasiswa Pada Praktikum PKB .......... 83
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ................................................................................... 85
B. Saran .............................................................................................. 86
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 87
LAMPIRAN .................................................................................................... 89
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
xiii
DAFTAR TABEL
Hlm
Tabel 1 Klasifikasi Sumber Belajar Berdasarkan Wallington ..................... 28
Tabel 2 Klasifikasi Sumber Belajar Berdasarkan AECT ............................... 28
Tabel 3 Daftar Nama Dosen Pembina Di Laboratorium Matematika............ 57
xiv
DAFTAR GAMBAR
Hlm
Gambar 1 Struktur Organisasi Program Studi Tadris Matematika ................ 50
Gambar 2 Desain Intruksional Praktikum Matematika Teknologi ................ 54
xv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Pedoman Wawancara
Lampiran 2 Daftar Dosen Tetap
Lampiran 3 Data Keadaan Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
Lampiran 4 Sebaran Mata Praktikum
Lampiran 5 Rencana Jadwal Kegiatan Penelitian
Lampiran 6 Foto-Foto Hasil Penelitian
xvi
PEMANFAATAN LABORATORIUM SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DAN IMPLIKASINYA TERHADAP
PEMAHAMAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
TAHUN AKADEMIK 2016/2017
Oleh:
Rosita Sari
NIM: 151.134.009
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan penggunaan laboratorium matematika sebagai sumber belajar mahasiswa di Program Studi Tadris Matematiaka Fakultas Imu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan jenis studi kasus deskriptif. Data yang diolah adalah jenis data kualitatif yang diperoleh dari beberapa sumber yakni 8 orang mahasiswa semester IV Program Studi Tadris Matematika yang tengah memprogram praktikum matlab, delpi dan adobe flash, pengelola laboratorium matematika, dan koordinator asisten. Data dalam penelitian ini dikumpulkan dengan teknik wawancara yang didukung dengan teknik observasi dan dokumentasi. Data tersebut dianalisis menggunakan teknik analisis data Milles dan Hubberman yang meliputi reduksi data, penyajian data, dan memberikan kesimpulan (verifikasi) Hasil penelitian menunjukkan bahwa proses pelaksanaan praktikum di Laboratorium Matematika UIN Mataram yaitu: (a) sebelum mulai proses pembelajaran Dosen Pembina praktikum menjelaskan tujuan dari praktikum tersebut, (b) Metode yang digunakan metode inquiri yaitu menemukan sendiri materinya, mahasiswa yang berperan aktif dalam pembuatan program, (c) Masing-masing mahasiswa dibagikan materi yang berbeda-beda dengan cara di lot untuk membuat sebuah program, (d) mahasiswa mengumpulkan ringkasan materi yang dicari dari berbagai literatur, (e) mahasiswa ditanya satu-persatu mengenai materi yang didapat, mana input dan output dari rumus yang ditemukan, (f) Mahasiswa memulai membuat program dengan bimbingan koordinator asisten, (g) Pembuatan program tersebut dengan cara bertahap yaitu mencari materi, mengubah file dari word ke pdf, mendesain program, mencari sintak, semua sintak tersebut dibuat jadi satu gui, terakhir membuat laporan hasil praktikum, (h) Mahasiswa memvalidasi program yang sudah jadi kepada dosen yang mempunyai keahlian, (i) Membuat laporan hasil praktikum. Adapun pemahaman matematika mahasiswa terlihat dari hasil rata-rata nilai hasil UTS sudah bagus. Kata kunci : Laboratorium Matematika, Sumber Belajar dan Pemahaman.
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Perguruan tinggi adalah satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi, yang kelembagaannya dapat berupa akademi, politeknik,
sekolah tinggi, institut atau universitas. Perguruan tinggi berkewajiban
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada masyrakat.
Pendidikan tinggi merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan manusia
terdidik. Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah/asas dalam upaya
menemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmu
pengetahuan, teknologi dan atau kesenian. Pengabdian kepada masyarakat
merupakan kegiatan memanfaatkan ilmu pengetahuan dalam upaya
memberikan sumbangan demi kemajuan masyarakat.1
Pada tingkat perguruan tinggi, media komputer merupakan suatu media
yang sudah tidak asing lagi. Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram, saat ini sedang mengembangkan
bidang IPTEK melalui program praktikum-praktikum komputer. Hal ini
bertujuan untuk mengembangkan aplikasi komputasi dengan beberapa
software yang berbasis matematika seperti Matlab, MAPLE, SPSS, Minitab,
Borland C++, Macromedia Flash dan Delphi. Karena semua jenis aplikasi
komputasi berbasis matematika maka para praktikan memerlukan
pengetahuan, keterampilan dan pemahaman yang telah dipelajari sebelumnya,
1 Syahrizal Abbas, Manajemen Perguruan Tinggi (Jakarta: Kencana, 2009), h. 92.
1
2
sehingga dapat mengkonstruksi semua jenis objek atau informasi yang dapat
digunakan untuk menyelesaiakan masalah matematika.2 Untuk meningkatkan
penegetahuan, keterampilan dan pemahaman tersebut mahasiswa
membutuhkan sumber belajar (learning resources) adalah segala macam
sumber yang ada di luar diri siswa yang keberadaannya memudahkan
terjadinya proses belajar. Kita belajar berbagai pengetahuan, keterampilan,
sikap, atau norma-norma tertentu dari lingkungan kita baik itu guru, Dosen,
teman sekelas, buku, laboratorium, perpustakaan maupun sumber-sumber
belajar lainnya.3 Terlihat disini bahwa salah satu sumber belajar berdasarkan
lingkungan yaitu situasi disekitar proses belajar mengajar terjadi adalah
laboratorium, jadi peran laboratorium sangat penting dalam proses belajar
mengajar. Sesuai dengan artinya laboratorium merupakan suatu bentuk
mengajar yang menghadapkan murid dengan benda-benda dan peristiwa-
peristiwa yang sebenarnya sebagai stimulus dan bukan terutama komunikasi
verbal.4
Misi Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan
Keguruan UIN Mataram adalah mengembangkan pendidikan, pengajaran, dan
penelitian dalam bidang pendidikan matematika secara profesional,
kompetitif, dan integratif. Oleh karena itu, untuk mewujudkan misi ini
Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
2 Yusuf Hartono, Matematika Strategi Pemecahan Masalah (Yogyakarta: Graha Ilmu, 201IV), hal. 2. 3 Musfiqon, Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran (Jakarta: Pt. Prestasi Pustakarya, 2012), h. 129. 4 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara , 2011), h. 201.
3
Mataram menyusun kurikulum yang salah satu indikatornya adalah berbasis
matematika komputasi melalui ide ini dibuatkan berbagai mata praktikum
yang mampu menunjang kemampuan mahasiswa untuk menghadapi lapangan
kerja saat lulus nanti.
Pengembangan program aplikasi ini disesuaikan dengan mata kuliah yang
telah tersusun pada kurikulum yang telah dibentuk oleh Program Studi Tadris
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram, sehingga
dengan program ini mampu mempermudah mahasiswa dan Dosen dalam
memahami dan menyampaikan materi kuliah. Salah satu mata kuliah yang
dapat memanfaatkan software adalah mata kuliah Pemrograman Komputer
Basic (PKB) . PKB merupakan mata kuliah wajib pada Program Studi Tadris
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram yang
diperuntukan untuk membekali mahasiswa memiliki kemampuan dasar dalam
membuat suatu program komputasi dan dapat mengaplikasikanya dalam
pemahaman serta menyelesaikan persoalan matematika. “Mata kuliah ini
umumnya setara dengan mata kuliah komputasi 1 atau dasar-dasar
pemrograman pada Program Studi lainnya”.5 Perkuliahan Pemrograman
Komputer Basic (PKB) ini didukung alat bantu yaitu komputer sebagai
hardware dan berbasis Matlab (Matrix Laboratory) sebagai software,
sehingga Matlab inilah yang menjadi materi praktikum pada mata kuliah ini.
Matlab pada dasarnya merupakan perangkat lunak pemrograman komputasi
matematika dengan level atau tingkat keakuratan perhitungan yang tinggi,
5 M. Isa Irawan Dan Rifai, Matematika Komputasi Berbsis Matrix Laboratory (Mataram, UIN Mataram, 2012), hal. 1.
4
sehingga mahasiswa yang memprogram mata kuliah ini harus memahami
materi mata kuliah tersebut.
Program Studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
UIN Mataram menghadirkan laboratorium sebagai tempat untuk
melaksanakan praktikum guna membantu proses pembelajaran di kelas. Hal
ini disebabkan praktikum merupakan proses pembelajaran yang mendorong
peserta didik melakukan dan mengalami sendiri, mengikuti proses, mengamati
obyek, menemukan, menganalisis, membuktikan dan menarik kesimpulan
suatu obyek. Dengan adanya praktikum ini, diharapkan siswa dapat melatih
keterampilan yang dimiliki, mengalami sendiri apa yang dipelajari,
membuktikan sesuatu secara ilmiah serta untuk menghargai ilmu dan
keterampilan yang dimiliki oleh tiap-tiap siswa tersebut.6
Laboratorium yang dikelola oleh Program Studi Tadris Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram bisa dikatakan sebagai
salah satu sumber belajar mahasiswa, Berdasarkan observasi peneliti ketika
prose praktikum di dalam laboratorium terdapat berbagai macam hasil karya
mahasiswa yang bisa dimanfaatkan atau dikembangkan. Sebagai contoh
tersedianya program pengembangan aplikasi pembelajaran matematika
komputasi dan alat-alat peraga yang bisa digunakan atau dikembangkan lagi
oleh mahasiswa yang lainnya. Karya-karya mahasiswa tersebut merupakan
hasil dari kegiatan praktikum. Oleh sebab itu, semua mahasiswa Program
Studi tadris matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram
6 Djamarah, Guru dan Anak Didik Dalam Ineraksi Edukatif (Jakarta : Rineka Cipta, 2005), h. 20.
5
diwajibkan untuk mengikuti Praktikum dengan menggunakan Modul yang
sesuai dengan mata pelajaran. Hal demikian yang membuat peneliti tertarik
untuk melakukan penelitian di laboratorium matemtaika.7 Oleh karena itu
peneliti bermaksud mengadakan penelitian dengan judul “Pemanfaatan
Laboratorium Sebagai Sumber Belajar dan Implikasinya terhadap
pemahaman matemtika Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram Tahun Akademik
2016/2017”.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah adalah pokok masalah yang hendak diteliti, terlihat
bahwa permasalahan dalam ruangan laboratorium yang dimanfaatkan oleh
mahasiswa sebagai sumber belajar sangat banyak, karena keterbatasan
penelitian dalam hal waktu, tenaga dan biaya, serta untuk menjaga agar
penelitian lebih terarah dan fokus, maka diperlukan adanya pembatasan
masalah. Permasalahan yang akan diangkat dalam penelitian ini yaitu
1. Bagaimana proses pelaksanaan praktikum di Laboratorium Matematika
UIN Mataram?
2. Bagaimana pemahaman matematika mahasiswa pada praktikum Matlab,
Delpi dan Adob Flash, yang diadakan pada Mata Kuliah Pemrograman
Komputer Basic (PKB)?
3. Bagaimana pemanfaatan laboratorium sebagai sumber belajar dan
implikasinya terhadap pemahaman matematika?
6
C. Tujuan dan Manfaat
1. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai melalui penelitian ini adalah:
a. Untuk mengetahui proses pelaksanaan praktikum di Laboratorium
Matematika UIN Mataram.
b. Untuk mengetahui pemahaman matematika mahasiswa pada praktikum
Matlab, Delpi dan Adob Flash, yang diadakan pada Mata Kuliah
Pemrograman Komputer Basic (PKB).
c. Untuk mengetahui pemanfaatan laboratorium sebagai sumber belajar
dan implikasinya terhadap pemahaman matematika.
2. Manfaat Penelitian
a. Kegunan secara teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat diperoleh kajian-kajian keilmuan
secara teoritis tentang bagaimana memanfaatkan laboratorium sebagai
sumber belajar dan implikasinya terhadap pemahaman matematika
Mahasiswa Program studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah
dan Keguruan UIN Mataram. Kesimpulan dari penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi pengelola Laboratorium Program
studi Tadris Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN
Mataram.
b. Kegunaan praktis
Penelitian ini diharapkan berguna bagi kalangan lembaga
pendidikan secara luas, dari tingkat paling rendah yaitu SD sampai
7
tingkat yang paling tinggi yaitu perguruan tinggi, siswa dan guru, serta
semua orang tua, pemerintah, organisasi masyarakat, dan lain-lain
yang terkait dengan keilmuan yang di peroleh dari hasil penelitian ini
untuk dapat diterapkan dalam dunia pendidikan khususnya dalam
proses belajar mengajar matematika.
D. Ruang Lingkup dan Setting Penelitian
1. Ruang Lingkup
Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah peneliti akan meneliti
tentang bagaimana pemanfaatan laboratorium sebagai sumber belajar dan
implikasinya terhadap pemahaman matematika Mahasiswa Program Studi
Tadris Matematika fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram
Tahun Akademik 2016/2017.
2. Setting Penelitian
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Matematika Fakultas Ilmu
Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram yang berlokasi di jalan Gajah Mada
No 100 Jempong Mataram tepatnya di Gedung B lantai II. Peneliti
melakukan penelitian di sini karena peneliti sudah membangun
komunikasi sebelumnya dan menemukan permaslahan sehingga peneliti
tertarik dan ingin mengetahui bagaimana pemanfaatan laboratorium
sebagai sumber belajar dan implikasinya terhadap pemahaman matematika
mahasiswa.
8
E. Telaah Pustaka
Hasil pencarian data penelitian terdahulu yang terkait dengan penelitian
ini, kemampuan peneliti hanya sebatas temuan beberapa penelitian berikut:
1. Penelitian yang dilakukan oleh Hamzan Wadi dengan judul penelitian
Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium Komputer dalam Meningkatkan
Keterampilan Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan
Komunikasi Kelas XI MA Nurussabah Desa Batunyala Kecamatan Praya
Tengah Kabupaten Lombok Tegah Tahun Pelajaran 2015/2016. Dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kuantitatif. Hasil penelitiannya
yaitu bahwa ada pengaruh yang positif dan signifikan antara pemanfaatan
laboratorium komputer (variabel independen) terhadap keterampilan
belajar siswa (variabel dependen). 8
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan penelitian
ini, yakni Pemanfaatan Laboratorium merupakan variabel bebas.
Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang dilakukan ini terletak
pada variabel terikatnya, dimana variabel terikat penelitian diatas adalah
Keterampilan Belajar Siswa di MA Nurussabah Desa Batunyala
Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tegah Tahun Pelajaran
2015/2016, Sedangkan pada penelitian ini variabel terikatnya adalah
pemahaman matematika mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram.
8Hamzan Wadi, “Pengaruh pemanfaatan laboratorium komputer dalam meningkatkan keterampilan belajar siswa pada mata pelajaran teknologi informasi dan komunikasi kelas XI MA Nurussabah Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tegah Tahun Pelajaran 2015/2016, (Skripsi, UIN Mataram, Mataram, 2015), h. 73.
9
2. Penelitian yang dilakukan oleh Danang Atmaji judul penelitian
Pemanfaatan Laboratorium Mengetika Manual Sebagai Sumber Belajar
pada Standar Komprtensi Mengetik Manual Kompetensi Keahlian
Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Iklaten. Dalam penelitian ini
menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitiannya yaitu penggunaan
ruang laboratorium mengetik manual sebatas jam pelajaran, sumber
belajar cetak dan non cetak belum optimal karena siswa jarang
menggunakannya dengan baik, fasilitas laboratorium mengetik manual
kurang mendukung sebagai sumber belajar di karenakan jumlah yang
terbatas. 9
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan penelitian
ini, yakni Pemanfaatan Laboratorium sebagai sumber belajar merupakan
variabel bebas. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian yang
dilakukan ini terletak pada variabel terikatnya, dimana penelitian diatas
tidak mempunyai variabel terikat sedangkan Sedangkan pada penelitian
ini variabel terikatnya adalah pemahaman matematika mahasiswa Program
Studi Tadris Matematika.
3. Penelitian yang dilakukan oleh Uswatun Hasana judul penelitian
penggunaan laboratorium matematika sebagai sumber belajar. Dalam
penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif. Hasil penelitiannya yaitu
proses pelaksanaan praktikum di laboratorium matematika, pemanfaatan
laboratorium matematika sebagai sumber belajar mahasiswa, dan
9Danang Atmaji, Pemanfaatan Laboratorium Mengetika Manual Sebagai Sumber Belajar pada Standar Komprtensi Mengetik Manual Kompetensi Keahlian Administrasi Perkantoran di SMK Negeri 1 Iklaten (Skripsi, UNY, 2014), h. 80.
10
hambatan-hambatan dalam pemanfaatan laboratorium pendidikan
matematika dan alternatif penanggulangannya.10
Penelitian di atas memiliki kesamaan yang relevan dengan penelitian
ini, yakni penggunaan laboratorium matematika sebagai sumber belajar
merupakan variabel bebas. Sedangkan perbedaannya dengan penelitian
yang dilakukan ini terletak pada variabel terikat implikasinya terhadap
pemahaman matematika.
F. Kajian Pustaka
1. Laboratorium Sebagai Sumber Belajar
a. Pengertian Laboratorium
Laboratorium adalah suatu bentuk mengajar yang menghadapkan
murid dengan benda-benda dan peristiwa-peristiwa. Walaupun
laboratorium biasanya dikaitkan dengan pengajaran IPA, namun
laboratorium dapat juga dikaitkan dengan setiap pelajaran lainnya.
Laboratorium menggunakan benda dan peristiwa yang sebenarnya
sebagai stimulus, dan bukan terutama komunikasi verbal.
Laboratorium sebagai bentuk mengajar dapat diikuti prosedur
sebagai berikut: merumuskan hipotesis, merumuskan definisi
operasional, megontrol dan memanipulasi variabel-variabel,
melakukan eksperimen, menciptakan model, menafsirkan data. Setiap
eksperimen dalam laboratorium hendaknya mengandung sesuatu yang
10uswatun Hasanah dan Susilahudin Putrawagsa, “penggunaan Laboratorium Matematika sebagai sumber belajar mahasiswa”, volume 14, no. 1, juni 2016, 94.
11
baru, sehingga pekerjaan itu merangsang dan bukan sekedar
mengikuti prosedur secara rutin.11
Laboratorium adalah tempat belajar mengajar melalui metode
praktikum yang dapat menghasilkan pengalaman belajar dimana siswa
berinteraksi dengan berbagai alat dan bahan untuk mengobsevasi
gejala-gejala yang dapat diamati secara langsung dan dapat
membuktikan sendiri sesuatu yang dipelajari.
2. Fungsi Laboratorium
Laboratorium sebagai tempat riset, penelitian, percobaan, pengamatan,
serta pengujian ilmiah memiliki banyak fungsi. Berikut ini beberapa fungsi
laboratorium yang paling utama.
a. Menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan menyatukan antara
teori dan praktik. Laboratorium adalah tempat untuk menguji sebuah
teori sehingga akan dapat menunjang pelajaran teori yang telah
diterima secara langsung.
b. Laboratorium dapat menjadi sumber belajar untuk memecahkan
berbagai masalah dalam kegiatan praktik, baik itu masalah dalam
pembelajaran, masalah akademik, maupun masalah yang terjadi di
tengah masyarakat yang membutuhkan penanganan dengan uji
laboratorium.
c. Laboratorium dapat menjadi sarana belajar bagi para siswa,
mahasiswa, Dosen, aktivis, peneliti, dan lain-lain untuk memahami
11 Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011), h. 201
12
segala ilmu pengetahuan yang masih bersifat abstrak sehingga menjadi
sesuatu yang bersifat konkrit dan nyata12.
Uraian fungsi laboratorium tersebut dapat dikaitkan dengan beberapa
contoh manfaatnya dalam bidang studi tertentu. Dalam bidang matematika
misalnya dengan menggunakan laboratorium, mahasiswa diajarkan
mempelajari konsep-konsep matematika dalam situasi yang konkrit
dengan menggunakan obyek-obyek konkrit misalnya dengan alat peraga,
mahasiswa aktif bekerja. Dari keasyikannya itu akan menimbulkan rasa
tertarik untuk mempelajari lebih lanjut tentang belajar matematika
tersebut.
3. Pengertian Sumber Belajar
Sumber belajar (learning resources) adalah segala macam sumber
yang ada di luar diri siswa yang keberadaannya memudahkan terjadinya
proses belajar. Kita belajar berbagai pengetahuan, keterampilan, sikap,
atau norma-norma tertentu dari lingkungan kita baik itu guru, Dosen,
teman sekelas, buku, laboratorium, perpustakaan maupun sumber-sumber
belajar lainnya. Di luar kelas kita banyak belajar juga dari orang tua,
saudara, teman, tetangga, tokoh masyarakat, buku, majalah, koran, radio,
televisi, film, atau dari pengalaman, peristiwa dan kejadian-kejadian
12Hamzan Wadi, “Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium Komputer dalam Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas Xl MA Nurussabah Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016” (Skripsi, IAIN, Mataram, 2016), h. 9.
13
tertentu. Semua sumber tersebut ternyata mempengaruhi proses belajar
anak didik dan terkadang membantu memudahkan proses pembelajaran.13
Membahas tentang sumber belajar, tidak dapat dipisahkan dari
pemahaman terhadap pengertian konsep belajar. Pengertian belajar
menurut Sjahminan Zaini adalah melatih, menggunakan, memfungsikan
serta mengoptimalkan fungsi macam-macam alat (indera luar dan dalam)
yang telah dianugerahkan oleh Allah secara integral dalam berbagai aspek
kehidupan sebagai manifestasi dari rasa syukur kepada-Nya.
Surat An-Nahl ayat 78:
14
Artinya:
Dan Allah mengeluarkan kamu dari perut ibumu dalam Keadaan
tidak mengetahui sesuatupun, dan Dia memberi kamu pendengaran,
penglihatan dan hati, agar kamu bersyukur.
Tafsirannya: Sayyid Quthub menjadikan ayat ini sebagai pemaparan
contoh sederhana dalam kehidupan manusia yang tidak dapat terjangkau
olehnya yakni kelahiran padahal itu terjadi setiap saat, siang dan malam.
Persoalan ini adalah gaib yang dekat, tetapi sangat jauh dan dalam untuk
menjangkaunya. Firman-Nya di atas menunjuk kepada alat-alat pokok
yang digunakan guna meraih pengetahuan. Yang alat pokok pada objek
13 Musfiqon, pengembangan Media (Jakarta: Pt. Prestasi Pustakarya, 2012), h. 129. 14 QS. An-Nahl (16):78.
14
yang bersifat material adalah mata dan telinga, sedang pada objek yang
bersifat immaterial adalah akal dan hati.15
Walaupun di dalam Al-Qur’an tidak dijelaskan secara eksplisit apa itu
sumber belajar, namun banyak sekali dijelaskan di dalam Al-Qur’an dari
mana seseorang dapat belajar sehingga memperoleh pengetahuan. Al-
Quran menyuruh manusia mempelajari system dan skema penciptaan,
keajaiban-keajaiban alam, sebab-sebab dan akibat-akibat seluruh benda-
benda yang ada, kondisi-kondisi organisme hidup, bahkan diri manusia itu
sendiri. Seluruh tAnda-tAnda kekuasaan Allah yang ada di alam semesta
merupakan sesuatu yang dapat digunakan manusia untuk belajar.
Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan
kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu
optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak
hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa
interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang
siswa untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang
ilmu yang dipelajarinya. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di
dalam proses pembelajaran tercantum dalam kurikukulum saat ini bahwa
dalam proses pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang
menggunakan berbagai ragam sumber belajar.16
Secara lebih jelas dan komprehensif didefinisikan sumber belajar
adalah segala sumber daya (resources) yang meliputi materi pelajaran,
15 M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al-Qur’an (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 307. 16 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain, h. 228.
15
manusia, alat, teknik, dan lingkungan yang dapat digunakan untuk
mendukung pencapaian tujuan pembelajaran. Sumber belajar tidak hanya
manusia, tetapi juga alam dan lingkungan yang didesain dan digunakan
untuk mendukung efektifitas dan efesiensi pembelajaran.17
Berbagai sumber belajar tersebut juga memungkinkan perubahan pada
diri seseorang dari tidak tahu menjadi tahu, dan tidak mengerti menjadi
mengerti, dan dari tdak terampil menjadi terampil. Karena sumber-sumber
belajar itulah anak didik bisa membedakan mana yang tercela, mana
perintah dan mana larangan. Bahkan dari sumber belajar seseorang dapat
memahami sikap-sikap atau norma-norma tertentu.
Edger Dale menyatakan bahwa sumber belajar adalah pengalaman-
pengalaman yang pada dasarnya sangat luas, yakni seluas kehidupan yang
mencakup segala sesuatu yang dapat dialami dan dapat menimbulkan
peristiwa belajar. Maksudnya, adanya perubahan tingkah laku ke arah
yang lebih sempurna sesuai dengan tujuan yang telah ditentukan.18
Association Education Comunication and Tehnology (AECT) yaitu
berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu
yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun
terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan
belajar.19
Kedua pengertian tersebut menunjukkan bahwa pada hakikatnya
sumber belajar begitu luas dan kompleks, lebih dari sekedar media
17Musfiqon, Pengembangan Media, h. 130. 18Ibid., h. 128-129. 19 Daryanto, Belajar dan Mengajar (Bandung: CV yrama widya, 2013), h. 60.
16
pembelajaran. Segala hal yang sekiranya diprediksikan akan mendukung
dan dapat dimanfaatkan untuk keberhasilan pembelajaran dapat
dipertimbangkan menjadi sumber belajar. Dengan pemahaman ini maka
guru bukanlah satu-satunya sumber tetapi hanya salah satu saja dari sekian
sumber belajar lainnya.
Dikalangan ulama terdapat kesepakatan bahwa sumber ajaran islam
yang utama adalah Al-Quran dan Al-Sunnah, sedangkan penalaran dan
akal pikiran sebagai alat untuk memahami Al-Quran dan Al-Sunnah.20
1. Al-Quran
Surat An-Nahl ayat 64:
21
Artinya:
Dan Kami tidak menurunkan kepadamu Al-Kitab (Al Quran) ini,
melainkan agar kamu dapat menjelaskan kepada mereka apa yang
mereka perselisihkan itu dan menjadi petunjuk dan rahmat bagi kaum
yang beriman.
Tafsiran : ayat ini membatasi fungsi Nabi saw. Dalam menjelaskan
apa yang mereka perselisihkan. Hal ini bukan berarti fungsi beliau dan
fungsi Al-Qur’an terbatas disana. Pembatasan yang dimaksud disini
bertujuan menentukan hal yang terpenting dari fungsi beliau dan fungsi al-
20 Abuddin Nata, metodologi studi islam (Jakarta: Pt Raja GrapindoPersada, 2006), h. 66. 21 QS. An-Nahl (16):6IV.
17
Qur’an, apalagi konteks ayat ini adalah membantah kaum musyrikin yang
menganggap Al-Qur’an sebagai dongeng dan cerita atau mitos yang
fungsinya menghibur pendengarnya. Jangan duga fungsi tersebut ringan
atau remeh. Kesesatan dan kecemasan, bahkan peperangan yang dialami
manusia di dunia ini dan siksa yang akan dialami di akhirat tidak lain
kecuali karena tidak jelasnya bagi mereka hakikat kebenaran. Jika Al-
Qur’an yang mengandung kebenaran mutlak itu dijelaskan oleh Nabi
Muhammad saw, maka sirnalah segala faktor yang melahirkan kecemasan,
pertikaian, peperangan, bahkan kesengsaraan hidup duniawi dan ukhrawi.
Bukankah ini merupakan fungsi yang terpenting dari kehadiran Al-Qur’an
dan Nabi Muhammad saw, karena itu ayat ini ditutup dengan artinya
petunjuk serta rahmat bagai kaum yang beriman.22 Dari penafsiran ayat
diatas menggambarkan tentang pentingnya kehadiran Al-Qur’an sebagi
sumber belajar bagi umat islam karena Al-Qur’an membawa kebenaran
yang mutlak dan memberi penjelasan tentang semua yang diperselisihkan
dan yang dibutuhkan untuk kehidupan dunia dan akhirat.
2. Al-Sunnah
Surat Al-Ahzab ayat 21:
23
22M. Quraish Shihab, Tafsir Al-Mishbah (Jakarta: Lentera Hati, 2002), h. 277. 23 QS. Al-Ahzab (33):21.
18
Artinya:
Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang
baik bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan
(kedatangan) hari kiamat dan Dia banyak menyebut Allah.
3. Alam semesta
Surat Qaaf ayat 6-7:
24
Artinya:
6. Maka Apakah mereka tidak melihat akan langit yang ada di atas
mereka, bagaimana Kami meninggikannya dan menghiasinya dan
langit itu tidak mempunyai retak-retak sedikitpun? 7.dan Kami
hamparkan bumi itu dan Kami letakkan padanya gunung-gunung
yang kokoh dan Kami tumbuhkan padanya segala macam tanaman
yang indah dipAndang mata,
Jika kita lakukan penelusuran ke berbagai literatur tentang teknologi
pembelajaran dan media pembelajaran, maka paling tidak ada dua kategori
sumber belajar yang bisa kita jumpai, yakni menurut pembuatannya dan
menurut bentuk/isinya, serta menurut jenisnya.
24 QS. Qaaf (50):6-7.
19
a. Pengelompokan sumber belajar berdasarkan tujuan pembuatan dan
bentuk/isinya.
AECT (Association Education Comunication and Tehnology)
membagi sumber belajar berdasarkan tujuan pembuatannya
menjadi dua kelompok, yaitu resources by design (sumber belajar
yang dirancang) dan resources by utilization (sumber belajar yang
dimanfaatkan). Resources by design merupakan sumber belajar
yang secara sengaja direncanakan untuk keperluan pembelajaran.
Contohnya, buku paket, LKS, Modul, petunjuk praktikum, dan lain
sebagainya. Sedangkan resources by utilization merupakan segala
sesuatu yang ada di sekitar kita yang dapat dimanfaatkan untuk
keperluan belajar. Contohnya, pasar, museum, kebun binatang,
masjid, lapangan, dan lain sebagainya.
Sementara itu, menurut bentuk/isinya sumber belajar dapat
disebutkan sebagai berikut tempat atau lingkungan alam sekitar,
benda, orang, buku, peristiwa, dan fakta yang sedang terjadi.
1) Tempat atau lingkungan alam sekitar di sini adalah di mana
saja seseorang bisa melakukan proses belajar atau perubahan
tingkah laku.
2) Orang adalah siapa saja yang memiliki keahlian dan
kemampuan tertentu dimana peserta didik dapat belajar
sesuatu, maka yang bersangkutan dapat dikategorikan sebagai
sumber belajar
20
3) Modul adalah suatu unit yang lengkap yang berdiri sendiri dan
terdiri atas suatu rangkaian kegiatan belajar yang disusun untuk
membantu siswa mencapai sejumlah tujuan. 25
b. Pengelompokan sumber belajar berdasarkan jenisnya
1) Pesan (message), yakni semua informasi yang diteruskan oleh
sumber lain dalam bentuk ide, data, arti, kata, dan lain-lain.
2) Manusia (people), yakni orang yang bertindak sebagai
penyimpan, pengolah dan penyaji atau penyalur informasi.
Contohnya, Dosen atau guru, pustakawan, instruktur, pemuka
masyarakat, dan lain sebagainya.
3) Peralatan (device) atau sering disebut perangkat keras
(hardware), yakni segala sesuatu yang dipakai untuk
menyampaikan pesan yang terdapat di dalam software.
Contohnya, berbagai jenis proyektor dan hardware computer.
4) Teknik atau Metode (technique), yakni prosedur atau acuan
yang dipersiapkan untuk menggunakan bahan, peralatan dan
lingkungan guna menyampaikan pesan. Contohnya, kuliah,
ceramah, dan memimpin diskusi.26
5) Lingkungan, yaitu situasi di sekitar proses belajar mengajar
terjadi, lingkungan ini dibedakan menjadi dua macam yaitu
lingkungan yang berbentuk fisik dan non fisik. Contoh adalah:
25 Nasution, Berbagai Pendekatan, h. 199-205 26 Andi Prastowo, Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan (Jogjakarta: DIVA Pres, 2015), h. 33-36.
21
Non fisik : tatanan ruang belajar, lingkungan belajar, system
ventilasi, tingkat kegaduhan lingkungan belajar, cuaca dan
sebagainya.
Fisik: gedung, sekolah, perpustakaan, laboratorium, pusat
sarana belajar, studio, ruangan rapat, museum, taman dan
sebagainya.27
Pembelajaran tidak hanya terjadi di dalam kelas. Dalam praktiknya,
pembelejaran juga dilakukan dilingkungan, baik lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Kondisi dan sumber
daya yang ada di masyarakat juga bisa digunakan sebagai media
pembelajaran. Lingkungan bisa bersifat fisik berupa gedung sekolah,
kampus, perpustakaan, laboratorium, studio, auditorium, museum, taman,
dan lain sebagainya. Selain itu juga ada lingkungan nonfisik yang berupa
suasana belajar, dan lain-lain.
4. Bentuk-bentuk Sumber Belajar
Agar kita mampu mengidentifikasi dan memanfaatkan berbagai
potensi sumber belajar yang melimpah disekitar kita secara maksimal,
maka hal terpenting yang mesti kita lakukan adalah mengenali berbagai
bentuk sumber belajar tersebut. Berdasarkan hasil penelusuran dari
berbagai literatur, dapat kita sebutkan bahwa bentuk-bentuk sumber
belajar di sekitar kita antara lain buku, majalah, brosur, poster,
ensiklopedia, film, slides, video, model, audiocassette, realia, internet,
27 Daryanto, Belajar dan Mengajar , h. 61.
22
ruang belajar, studio, lapangan olahraga, wawancara, kerja kelompok,
observasi, permainan, taman, museum, kebun binatang, pabrik, took, dan
lain sebagainya.
4. Manfaat Sumber Belajar antara lain meliputi:
a. Memberi pengalaman belajar secara langsung dan konkrit kepada
peserta didik.
b. Dapat menyajikan sesuatu yang tidak mungkin diadakan, dikunjungi,
atau dilihat secara langsung dan konkrit.
c. Dapat menambah dan memperluas cakrawala sajian yang ada di dalam
kelas.
d. Dapat memberi informasi yang akurat dan terbaru.
e. Dapat membantu memecahkan masalah pendidikan (intruksional) baik
dalam lingkup mikro maupun makro.
f. Dapat memberi motivasi yang positif, apabila diatur dan direncanakan
pemanfaatannya secara tepat.
g. Dapat merangsang untuk berfikir, bersikap dan berkembang lebih
lanjut.28
5. Ciri-ciri Sumber Belajar
Sumber belajar merupakan daya dan kekuatan yang diperlukan dalam
rangka proses pembelajaran. Oleh karena itu, apabila suatu daya tidak
dapat memberi terhadap apa yang diinginkan sesuai dengan tujuan
pembelajaran, maka daya tersebut tidak dapat disebut sumber belajar.
28 Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif (Jakarta: Pt Rineka Cipta, 1997), h. 103.
23
Dalam menggunakan sumber belajar hendaknya digunakan multimedia,
agar dalam pencapaian tujuan pembelajaran dapat efektif dan efisien.
Secara garis besar sumber belajar mempunyai cirri-ciri sebagai
berikut:
a. Sumber belajar harus mampu memberikan kekuatan dalam proses
belajar mengajar, sehingga tujuan intruksional dapat tercapai secara
maksimal.
b. Sumber belajar harus mempunyai nilai-nilai intruksional edukatif yaitu
dapat mengubah dan membawa perubahan yang sempurna terhadap
tingkah laku sesuai dengan tujuan yang ada.
c. Dengan adanya klasifikasi sumber belajar, maka sumber belajar yang
dimanfaatkan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
1) Tidak terorganisasi dan tidak sistematis baik dalam bentuk maupun
isi.
2) Tidak mempunyai tujuan intruksional yag eksplisit.
3) Hanya dipergunakan menurut keadaan dan tujuan tertentu atau
secara incidental.
4) Dapat digunakan untuk berbagai tujuan instruksional.
d. Sumber belajar yang dirancang (resources by designed), mempunyai
ciri-ciri yang spesifik sesuai dengan tersedianya media.
e. Sumber belajar dapat dipergunakan secara sendiri-sendiri (terpisah),
tetapi juga dapat dipergunakan secara kombinasi (gabungan).
24
f. Sumber belajar dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sumber belajar
yang dirancang (by designed), dan sumber belajar yang tinggal
pakai/jadi (by utilization). Sumber belajar yang dirancang adalah
sesuatu yang memang dari semula dirancang untuk keperluan belajar,
sedangkan sumber belajar yang tinggal pakai/jadi adalah sesuatu pada
mulanya tidak dimaksudkan untuk kepentingan belajar, tetapi
kemudian dimanfaatkan untuk kepentingan belajar.29
6. Faktor-faktor Sumber Belajar
a. Perkembangan Teknologi
b. Nilai-nilai budaya setempat
c. Keadaan ekonomi pada umumnya
d. Keadaan pemakai (User).
7. Pemilihan sumber belajar
Untuk memilih sumber belajar yang baik, kita perlu memperhatikan
beberapa kriteria sebagai berikut:
a. Ekonomis
Hendaknya dalam memilih sumber belajar mempertimbangkan
segi ekonomis dalam arti realita murah, yakni secara nominal uang
atau biaya yang dikeluarkan hanya sedikit.
b. Praktis dan sederhana
Praktis artinya tidak memerlukan pelayanan dan penggAndaan
sampingan yang sulit dan langka. Sederhana artinya tidak memerlukan
29Musfiqon, Pengembangan Media, h. 131.
25
pelayanan khusus yang mensyratkan keterampilan yang rumit dan
kompleks.
c. Mudah diperoleh
d. Bersifat fleksibel (luwes).
Fleksibel artinya bahwa sumber belajar ini dapat dimanfaatkan
untuk berbagai tujuan instruksional dan dapat di pertahankan dalam
berbagai situasi dan pengaruh.
e. Komponen-komponen sesuai dengan tujuan
Mungkin satu sumber belajar sangat ideal, akan tetapi salah satu
bahkan keseluruhan komponen ternyata justru menghambat
instruksional.30
8. Pemahaman Matematika
a. Pengertian Pemahaman
Istilah pemahaman berasal dari akar kata paham, yang menurut
Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai pengetahuan banyak,
pendapat, aliran, mengerti benar. Adapun istilah pemahaman ini
sendiri diartikan dengan proses, cara, perbuatan memahami atau
memahamkan. Dalam pembelajaran, pemahaman dimaksudkan
sebagai kemampuan siswa untuk dapat mengerti apa yang telah
diajarkan oleh guru. Dengan kata lain, pemahaman merupakan hasil
dari peoses pembelajaran. Dengan demikian, dapat dipahami bahwa
30 Ibid., h. 101-113.
26
pemahaman adalah suatu proses mental terjadinya adaptasi dan
tranformasi ilmu pengetahuan.
Pembelajaran yang mengarahkan pada upaya pemberian
pemahaman pada siswa adalah pembelajaran yang mengarahkan agar
siswa memahami apa yang mereka pelajari, tahu kapan, di mana, dan
bagaimana menggunakannya. Pemahaman berbeda dengan hafalan,
yakni proses pembelajaran yang hanya memberikan pengetahuan
berupa teori-teori kemudian menyimpannya bertumpuk-tumpuk pada
memorinya. Model pembelajaran seperti ini merupakan pembelajaran
yang tidak efektif. Hal ini karena dalam proses pembelajaran tidak
memberikan makna bagi siswa. Keefektifan pembelajaran sangat
ditentukan oleh ada tidaknya proses pemahaman atau memahami
pengetahuan. Dan proses mental yang dominan dalam proses
memahami adalah dengan memikirkan (thinking).
Pemerolehan pengetahuan dan proses memahami akan sangat
terbantu, apabila siswa dapat sekaligus melakukan sesuatu yang terkait
dengan keduanya, yaitu dengan mengerjakannya maka siswa akan
menjadi lebih tahu dan lebih paham.
b. Pengertian Matematika
Matematika adalah bidang studi yang di pelajari oleh semua siswa
dari SD hingga SLTA dan bahkan juga di perguruan tinggi. Ada
banyak alasan tentang perlunya siswa belajar matematika. Cornelius
27
mengemukakan lima alasan perlunya belajar matematika karena
matematika merupakan:
1) Sarana berpikir yang jelas dan logis
2) Sarana untuk memecahkan masalah kehidupan sehari-hari
3) Sarana mengenal pola-pola hubungan dan generalisasi pengalaman
4) Sarana untuk mengembangkan kreativitas
5) Sarana untuk meningkatkan kesadaran terhadap perkembangan
budaya31.
Konsep-konsep dalam matematika terorganisasi secara sistematis,
logis, dan hierarkis dari yang paling sederhana ke yang paling kompleks.
Dengan kata lain, pemahaman dan penguasaan suatu materi atau konsep
merupakan prasyarat untuk menguasai materi atau konsep selanjutnya.
Oleh sebab itu, dapat dimengerti bahwa kemampuan pemahaman
matematis merupakan hal yang sangat fundamental dalam pembelajaran
matematika agar belajar menjadi lebih bermakna. 32
Pemahaman dapat diartikan menguasai sesuatu dengan pikiran.
Karena itu belajar berarti harus mengerti secara mental makna dan
filosofinya, maksud dan implikasi sera aplikasi-aplikasinya, sehingga
menyebabkan siswa dapat memahami suatu situasi.33
31 Mulyono Abdurrahman, Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar (Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010), h. 253. 32 Ahmad Susanto Ahmad Susanto, Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar (Jakarta: Prenadamedia Group, 2015), h.209. 33 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011), h. 43.
28
Pemahaman matematika berdasarkan pendapat dari para ahli adalah
kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa dalam proses pembelajaran
maupun setelah selesai proses pembelajaran yaitu mampu menjelaskan
kembali, menceritakan kembali, menjawab soal terutama dalam pelajaran
matematak yang berbeda dari pelajaran yang diterima dalam kelas, mampu
menjelaskan dalam bahasa sendiri dan mampu memberikan contoh lain
disekitarnya yang membuat orang lain dapat mengerti.
G. Kerangka Berfikir
Pemanfaatan adalah kegiatan atau proses memanfaatkan segala sesuatu
untuk menambah wawasan serta pengetahuan untuk mendalami materi
pelajaran sehingga mempermudah proses pembelajaran. Pembelajaran
merupakan proses yang membutuhkan berbagai sumber untuk menunjang
keberhasilan belajar. Sumber daya yang dibutuhkan pun sangat beragam
sesuai materi dan kondisi pembelajaran yang akan dilaksanakan. Sebab
semakin lengkap sumber yang digunakan maka akan mendukung
berlangsungnya proses pembelajaran dan mencapai tujuan pembelajaran
secara optimal.
Belajar berdasarkan sumber merupakan kegiatan belajar yang
memanfaatkan sepenuhnya segala sumber informasi sebagai sumber bagi
pelajaran termasuk alat-alat audio-visual dan memberi kesempatan untuk
merencanakan kegiatan belajar dengan mempertimbangkan sumber-sumber
yang tersedia. Sumber belajar merupakan kebutuhan penting yang bisa
menjadi sumber informasi, sumber alat, sumber peraga, serta kebutuhan lain
29
yang diperlukan dalam pembelajaran. Selain kegunaannya tersebut Sumber
belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan kegiatan belajar
yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu optimalisasi hasil
belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak hanya dari hasil
belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa interaksi siswa dengan
berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa untuk belajar dan
mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang dipelajarinya.
Sesuai degan pendapat diatas bahawa berbagai macam sumber belajar dapat
meningkatkan pemahaman.
Untuk meningkatkan pemahaman tersebut maka program studi tadris
matematika menghadirkan laboratorium sebagai salah satu sumber belajar
yang mendukung proses pembelajaran terutama mata pelajaran yang
membutuhkan praktik dalam pengaplikasian hasil belajar dan membuktikan
teori yang diberikan di dalam kelas. Sesuai dengan fungsinya laboratorium
adalah tempat untuk menyeimbangkan antara teori dan praktik ilmu dan
menyatukan antara teori dan praktik. Laboratorium adalah tempat untuk
menguji sebuah teori sehingga akan dapat menunjang pelajaran teori yang
telah diterima secara langsung.
Berdasarkan fungsi tersebut maka peneliti bermaksud ingin mengetahui
pemanfaatan laboratorium matematika sebagai sumber belajar dan
implikasinya terhadap pemahaman matematika. Untuk dapat melakukan
penelitian tersebut, peneliti akan melakukan observasi dan wawancara kepada
pihak-pihak yang terkait seperti koordinator asisten dan mahasiswa semester
30
IV yang memanfaatkan laboratorium sebagai sumber belajar. Selain itu
peneliti juga melakukan dokumentasi untuk mengumpulkan data-data yang
dibutuhkan sebagai pendukung hasil observasi dan wawancara. Kemudian
menganalisis data-data tersebut menggunakan model Miles and Huberman
yaitu melewati tiga tahap, reduksi data, penyajian data, dan penarikan
kesimpulan. Setelah penelitian ini dilakukan, akan ditemukan fakta-fakta
terkait dengan apa yang menjadi focus penelitian dalam penelitian ini.
H. Metode Penelitian
1. Pendekatan penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian kualitatif dengan
jenis penelitian studi kasus deskriptif artinya data yang dikumpulkan di
lapangan akan dianalisis yang didukung oleh hasil pengamatan yang
komfrehensif mengenai pemanfaatan laboratorium sebagai sumber belajar
dan implikasinya terhadap pemahaman matematika Mahasiswa Program
Studi Tadris Matematika.
2. Kehadiran peneliti
Kehadiran peneliti diperlukan untuk memperoleh data terhadap hasil
penelitian yang dilakukan. Oleh sebab itu, peneliti berusaha menciptakan
hubungan akrab dengan responden sebagai sumber data agar data yang
diperoleh valid. Kehadiran peneliti merupakan hal yang sangat penting
agar peneliti dapat melihat langsung dan menggali obyek-obyek yang
berkaitan dengan penelitian.
31
3. Sumber data
Sumber data yang dijadikan sebagai informasi mengenai pemanfaatan
laboratorium adalah:
a. Perwakilan Koordinator Asisten praktikum yang langsung
membimbing mahasiswa semester IV.
b. Perwakilan 8 orang mahasiswa semester IVA, IVB, IVC, IVD.
4. Tehnik Pengumpulan Data
Adapaun teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data yaitu:
a. Teknik observasi
Observasi atau pengamatan merupakan suatu alat pengumpulan
data yang dilakukan dengan cara mengamati dan mencatat secara
sistematik gejala-gejala yang diselidiki.34 Kegiatan ini dilakukan untuk
mengetahui proses pelaksanaan praktikum di laboratorium matematika
UIN Mataram. Observasi dilakukan ketika proses pembelajaran
berlangsung. Jenis observasi yang akan digunakan dalam penelitian ini
adalah observasi nonpartisipan karena peneliti tidak terlibat dan hanya
sebagai pengamat independen.35
b. Teknik interview (wawancara)
Wawancara merupakan alat pengumpulan data atau informasi
dengan cara tanya jawab sepihak yang dikerjakan dengan sistematis
34 Supardi, Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011), h. 117. 35Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta. 2011), h. 204.
32
dan berlandaskan pada tujuam penelitian.36 Metode wawancara yang
digunakan dalam penelitian ini adalah metode wawancara mendalam
yang akan dilakukan secara tidak terstruktur, karena peneliti belum
mengetahui secara pasti apa yang akan diperoleh, sehingga peneliti
lebih banyak mendengarkan apa yang diceritakan oleh informan.
Sugiyono menjelaskan bahwa, wawancara tidak terstruktur adalah
wawancara yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman
wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk
pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya
berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.37 Tujuan
dari wawancara ini adalah untuk menemukan masalah secara lebih
terbuka, dimana pihak wawancara dimintai pendapat dan ide-idenya.
c. Dokumentasi
Dokumentasi digunakan sebagai penguat data yang diperoleh.
Dokumentasi berupa kegiatan praktikum, nilai hasi UAS praktikum,
foto-foto dan rekaman hasil wawancara.
5. Analisis Data
Analisis data selama dilapangan dilakukan berdasarkan analisis data
model Miles dan Huberman. Analisis data dilakukan dengan cara
mereduksi data yang telah terkumpul, kemudian penyajian data, dan
memberikan kesimpulan.
36 Supardi, Bacaan Cerdas (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011), h. 123. 37Sugiyono, Metode Penelitian (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D), Bandung: Alfabeta. 2011), h. 197.
33
a. Mereduksi data dimaksudkan untuk meyelesaikan data, data yang akan
terambil unit-unit data yang memiliki hubungan dan keterkaitan
dengan fokus penelitian, sedangkan data yang tidak berpengaruh
dalam penelitian tidak akan digunakan.
b. Menyajikan data, dalam penelitian ini data akan disajikan dalam
bentuk uraian secara deskriptif.
c. Kemudian peneliti melakukan verifikasi data untuk menarik
kesimpulan.38
6. Validasi data
Pengecekan keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara triangulasi, menggunakan banyak sumber data dan banyak
metode/teknik pengumpulan untuk informasi data. Akan tetapi dalam
penelitian ini digunakan triangulasi berikut:
a. Triangulasi Sumber, untuk membandingkan data yang diperoleh
melalui wawancara dari informan penelitian yang satu dengan yang
lain. Yaitu hasil wawancara dari koordinator asisten dan mahasiswa
program studi tadris matematika.
b. Triangulasi Teknik dilakukan dengan membandingkan dan mengecek
antara data hasil wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data hasil
wawancara, observasi dan dokumentasi dikategorikan valid apabila
ketiganya menunjukkan kesamaan arti dan makna serta tidak
38 Ibid. h. 337.
34
bertentangan. untuk membandingkan atau mengecek data kepada
sumber yang sama dengan teknik yang berbeda. 39
I. Sistematika Pembahasaan
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Bagaimana proses pelaksanaan
praktikum di Laboratorium Matematika UIN Mataram dan Bagaimana
pemahaman matematika mahasiswa pada praktikum Matlab, Adob Flash, dan
Delpi yang diadakan pada Mata Kuliah Pemrograman Komputer Basic
(PKB). Sebelum terjadinya penelitian, peneliti terlebih dahulu merancang
penelitian yang akan dilakukan dalam bentuk proposal skripsi, kemudian
setelah proposal skripsi tersebut disetujui maka peneliti akan melangsungkan
penelitian. Proposal skripsi yang telah dibuat sebelumnya akan ditambahkan
lagi dengan beberapa bab sehingga menjadi skripsi. Skripsi yang akan peneliti
susun terdiri dari beberapa bab yakni bab I, bab II, bab III, dan bab IV. Pada
bab I berisikan tentang pendahuluan yang membahas tentang latar belakang
masalah, kerangka teori dan metode penelitian. Latar belakang masalah
membahas tetang apa yang terjadi di tempat penlelitian, sehingga peneliti
ingin meneliti di tempat penelitian tersebut dan memberikan solusi dari
permasalahan yang terjadi. Sedangkan kerangka teori membahas tentang teori-
teori yang sesuai dengan judul yang diangkat oleh peneliti, sehingga bisa
meyakinkan pembaca untuk dijadikan referensi pada penyusunan karya tulis
ilmiah selanjutnya. Metode penelitian membahas tentang tehnik yang
digunakan untuk menganalisis data temuan yang telah didapat oleh peneliti di
39Ibid. h. 373.
35
lapangan. Bab II membahas tentang paparan data dan temuan peneliti pada
saat melakukan penelitian di lapangan tanpa mencampuri fakta yang terjadi.
Bab III membahas tentang pembahasan di bagian ini diungkapkan proses
analisis terhadap temuan penelitian sebagaimana dipaparkan di Ban II
berdasarkan pada perspektif penelitian atau kerangka teoritik sebagaimana
diungkap dibagian pendahuluan. Bab IV membahas tentang penutup, pada bab
ini terdapat kesimpulan dan saran, dimana pada kesimpulan berisikan tentang
hasil akhir dari penelitian yang telah dilakukan yang berupa deskripsi singkat
yang memuat hasil dari penelitian tersebut, kemudian saran berisikan tentang
solusi yang akan peneliti informasikan ke pembaca, dan tempat meneliti
tersebut.
36
BAB II
PAPARAN DATA DAN TEMUAN
A. Gambaran Umum Laboratorium Matematika
1. Sejarah Laboratorium Matematika
Salah satu Misi Prodi Tadris Matematika adalah Mengembangkan
pendidikan, pengajaran, dan penelitian dalam bidang pendidikan
matematika secara profesional, kompetitif, dan integratif. Oleh karena itu,
untuk mewujudkan mimpi ini Prodi Tadris Matematika menyusun
kurikulum yang salah satu indikatornya adalah berbasis matematika
komputasi. Melalui ide ini dibuatkan berbagai mata Praktikum yang
mampu menunjang kemampuan mahasiswa untuk menghadapi lapangan
kerja setelah lulus nanti.40
2. Kurikulum Praktikum Laboratorium Matematika
a. Praktikum Kependidikan Matematika
Praktikum kependidikan matematika bertujuan untuk membekali
praktikan dengan kompetensi kependidikan yang bersifat praktis, yaitu
pemahaman dan pengalaman praktis mengenai siswa dan
permasalahannya dalam proses pembelajaran matematika, perancangan
dan pelaksanaan pembelajaran matematika, perancangan dan
pengembangan media pembelajaran matematika, dan pengevaluasian
proses pembelajaran matematika serta pengelolaan dan pengawasan
suatu lembaga pendidikan dan pengajaran (sekolah).
37
b. Praktikum Matematika Teknologi
Tujuan umum dari kegiatan praktikum ini adalah agar lulusan
dapat mengembangkan aplikasi teknologi matematika dan
penerapannya dalam bidang islam, pendidikan, penelitian dan sains.
Untuk mencapai tujuan tersebut maka desain intruksional dari
kegiatan praktikum disajikan sebagai berikut:
38
Mk: Matematika Dasar, Kalkulus I dan II
Gambar 2.Desain Intruksional Praktikum Matematika Teknologi41
41 Sumber : buku saku profil program studi tadris matematika.
Mengembangkan aplikasi teknologi matematika dan menerapkannya dalam bidang islam,
pendidikan, penelitian dan sains.
Matematika Sains
Matematika Penelitian
Matematika Islam
Matematika Kependidikan
4Komputasi Numerik
5Komputasi Statistik
3Komputasi Fiqih
3Simulasi Matematika
3Membuat Aplikasi Project
2Mengembangkan Interfoce
1Menguasai Command,
m-file, m-function
1. Praktikum Kalkulus 2. Praktikum Matematika Diskrit 3. Praktikum Pemrograman Komputer Basic 4. Praktikum Metode Numerik 5. Praktikum Statistika Matematika
39
Terihat bahwa dari desain tersebut penguasaan teori dasar yang harus
dipenuhi mahasiswa praktikan adalah kalkulus I dan II. Penguasaan
command, m-file, m-function matematika komputasi, mengembangkan
interface dan membuat aplikasi project bersifat hiarki, artinya bahwa
ketiga sasaran intruksional tersebut harus ditempuh praktikan secara
berurut dan berprasyarat. Sedangkan sasaran intruksional lainnya bersifat
paralel yang tidak saling berprasyarat. Memperhatikan hal tersebut dan
kurikulum formal pendidikan matematika, maka mata prkatikum keahlian
yang wajib ditempuh sehingga sasaran intruksional dapat dicapai dan
terintegrasi dengan mata kuliah.
Pelaksanaan praktikum dapat menggunakan beberapa alternatif
software. Setiap software memiliki bahasa dasar program, sintak dan
algoritma kerja yang berbeda. Untuk efektifitas dan efesiensi sehingga
mahasiswa tidak dibebankan dengan berbagai jenis bahasa program, maka
pelaksaan prkatikun matematika teknologi untuk bidang keahlian
distAndarkan pada software Matrix Laboratory (MATLAB). Hal ini
disebabkan karena MATLAB merupakan software yang dirancang khusus
untuk bidang matematika oleh Mathworks dengan bahasa program yang
paling mudah dan lengkap dengan m-function matematika yag dibutuhkan.
Selain itu, MATLAB juga dibangun atas dasar data berbasis matrik
dimana secara teoritis basis data matriks dipelajari secara khusus oleh
mahasiswa dalam mata kuliah Aljabar Linier.
40
3. Sebaran Mata Praktikum
Mata praktikum secara umum di kelompokkan menjadi IV jenis, yakni
a. Praktikum Kependidikan Matematika,
b. Praktikum Teknologi Matematika,
c. Matematika Ilmu Pengetahuan Alam,
d. Ibadah dan Mu’amalah.
Adapun sebaran mata praktikum di Laboratorium Matematika berikut
(terlampir).42
4. Staf Pengajar
a. Pengurus Lab Matematika
Adapun struktur pengurus Laboratorium Matematika sesuai
dengan bagan berikut ini.
Kepala Lab : Habibi Ratu Perwira Negara, M.Pd
Asisten Kepala : -
Staf Data : Syaharuddin, M.Si
Staf Operasional : Habib Ratu Perwira Negara, M.Pd
Staf Adminsitrasi : Malik Ibrahim, M.Pd
b. Dosen Pembina
Laboratorium Matematika dikelola dengan kurikulum yang baik
untuk menunjang kompetensi mahasiswa di bidang matematika.
Sehingga mata praktikum yang diberikan memiliki korelasi yang
signifikan dengan mata kuliah umum berbasis matematika. Oleh sebab
42 Sumber : pengelola laboratorium matematika, Mataram, 9 juni 2017.
41
itu, Dosen Pembina juga merupakan orang-orang yang ahli pada
bidangnya. Adapun daftar nama Dosen Pembina di Laboratorium
Matematika sebagai berikut:
Tabel 2.3 Daftar Nama Dosen Pembina Di Laboratorium Matematika
No Dosen Pembina Lulusan Magister 1 Habibi Ratu Perwira Negara, M.Pd UNS Surakarta 2 Ripai, M.Si ITS Surabaya 3 Syaharuddin, M.Si ITS Surabaya 4 Habib RPN, M.Pd UNS Surakarta 5 Malik Ibrahim, M.Pd UNY Yogyakarta
c. Asisten Dosen Pembina
Umumnya, Asisten Dosen Pembina ditetapkan melalui proses
seleksi tiap awal semester dengan memenuhi syarat: 1) sudah lulus
pada Praktikum yang dipilih (ingin diasistensi); 2) IPK minimal 3.00;
3) minimal setingkat di atas semester praktikan; dan IV) Lulus seleksi
tulis dan wawancara. Kemudian setiap calon Asisten Dosen Pembina
harus: 1) mengikuti Asistensi dari Dosen Pembina (Pembekalan); 2)
Mengikuti Asistensi Umum dari Ketua Jurusan Pend. Matematika
(Pembagian SAP dan Modul Praktikum); dan 3) Khusus Koordinator
Mata Praktikum membuat Laporan Akhir Praktikum yang sudah
dilakukan selama semester tersebut.
d. Peserta Praktikum
Peserta praktikum adalah seluruh mahasiswa Prodi Tadris
Matematika yang aktif kuliah. Peserta Praktikum diberikan beban
praktikum sesuai dengan semesternya dan untuk praktikum peminatan
42
berdasarkan pada banyaknya mahasiswa yang mendaftar pada
praktikum peminatan yang diinginkan.
B. Proses Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Matematika UIN
Mataram.
Mahasiswa membutuhkan sumber belajar untuk menunjang dalam proses
pelaksanaan praktikum di laboratorium matematika, berdasarkan observasi,
peneliti menemukan sumber belajar yang digunakan dalam proses praktikum
oleh mahasiswa program study tadris matematika yaitu:
1. Modul
2. Dosen Pembina praktikum
3. Koordinator Asisten
Hasil wawancara dengan pengelola laboratorium matematika juga
mengatakan bahwa sumber belajar yang digunakan di dalam laboratorium ada
tiga yaitu Modul, Dosen Pembina praktikum, dan Koordinator Asisten.
Hasil wawancara dengan Koordinator Asisten semester IV menyatakan
bahwa:
a. Latar belakang di adakannya kegiatan praktikum di laboratorium
matematika: “untuk menunjang proses pembelajaran pada mata kuliah
wajib, maksudnya praktikum itu untuk menunjang teori yang didapat
di dalam kelas”.
b. Srategi yang dilakukan dalam kegiatan praktikum: “menggunakan
metode inquiri maksudnya mahasiswa menemukan sendiri baik dari
materi, mensimulasi program. Dosen di dalam laboratorium
43
memberikan tugas sesuai dengan materi yang ada di dunia
pendidikan”.
c. Presentasi kehadiran mahasiswa mengikuti praktikum di laboratorium
yaitu: “ada empat kelas untuk semester IV yaitu A, B, C dan D. untuk
kelas A dan B masih kurang kehadirannya sedangkan untuk kelas C
dan D sudah maksimal”.
d. Hambatan yang terjadi selama pelaksanaan praktikum adalah:
“mahasiswa masih kurang pemahamannya dalam menguasai materi
dan dasar-dasar dalam pembuatan program matlab, delpi, dan adobe
flash, terlalu banyak sftware yang digunakan dalam satu kelas dan
waktunya terbatas sehingga saya sebagai koordinator asisten kesulitan
dalam membagi waktu untuk menjelaskan ketiga software tersebut.
Sehingga kurang evektif untuk pembagian waktunya”.
e. Alternatif yang ditempuh untuk mengatasi hambatan tersebut:
“menurut saya sebagai Koordinator Asisten untuk pertemua awal
sebaiknya diberikan motivasi untuk apa belajar ini, kenapa harus
belajar ini dan kontribusi yang di dapat setelah belajar ini dan
gambaran secara nyata untuk apa belajar program Matlab, Delpi dan
Adobe Flash, misalnya ada lowongan kerja di Bank Indonesia (BI)
dibutuhkan orang yang bisa Matlab dan digaji 10 juta perbulan,
sehingga mahasiswa semanagat untuk belajar praktikum Matlab, Delpi
44
dan Adobe Flash. Dari pihak Dosen juga harus paham dengan software
yang digunakan seperti Matlab, Delpi, dan Adobe Flash”.43
Hasil wawancara dengan beberapa responden dari semester IV
bahwa:
1) Apakah dosen Pembina praktikum menjelaskan tujuan praktikum
terlebih dahulu?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, Dosen
menjelaskan tujuan dari praktikum itu sendiri yaitu agar mahasiswa
bisa membuat program tetapi dalam proses pembuatan program itu
sendiri mahasiswa harus memahami materi terlebih dahulu”.44
Pendapat responden kedua sama dengan responden pertama yaitu “ya,
kemaren ketika pertemuan pertama kita di kasih file yang berisi
petunjuk praktikum oleh Dosen, langkah pertama disuruh cari
indikator dari materi yang akan di buat program dan tujuan dari
praktikum itu yaitu membuat program yang bisa diimplikasikan, dan
dimanfaatkan oleh anak sekolah atau diterapkan di luar”.45 Pendapat
responden ketiga juga sama dengan responden pertama dan kedua
yaitu “ya, karena sebelum mulai sesuatu itu harus dijelasin dulu
langkah-langkah yang kita lakukan sebelum mulai praktikum, dalam
praktikum ini dijelasin tujuan dari praktikum itu sendiri yaitu untuk
membuat program matematika yang memudahkan dalam proses
43 zulfan Rhandani, wawancara, Mataram, 06 juni 2017. 44 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 45 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017.
45
pembelajran”.46 Pendapat responden keempat sama dengan pendapat
responden pertama, kedua dan ketiga yaitu ”ya, di kasih file, di dalam
file terdapat tujuan dan langkah-langkah pengerjaan”.47 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga dan keempat yaitu ”ya, ketika pertemuan pertama di jelasin
tujuannya itu untuk mengembangkan program yang dibuat sama kk
tingkat, melatih kita untuk bisa membuat program sendiri”.48 Pendapat
responden keenam sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga, keempat dan kelima yaitu ”ya, tujuannya untuk membuat
program dan mengembangkan program yang sudah ada”.49 Pendapat
responden ketujuh sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga, keempat, kelima, dan keenam yaitu ” memiliki arah, dan bisa
digunakan setelah selesai kuliah dari sini”.50 Pendapat responden
kedelapan ”sudah menjelaskan tujuannya yaitu agar kita dapat ilmu
yang lebih dari praktikum tersebut”.51 Jadi dapat disimpulkan bahwa
sebelum mulai praktikum di laboratorium dosen Pembina praktikum
menjelaskan tujuan praktikum terlebih dahulu kepada mahasiswa
terkait dengan hasil wawancara pendapat yang dikemukakan dari
responden pertama sampai kedelapan menyatakan “ya, dosen Pembina
praktikum menjelaskan tujuan dari parktikum yaitu untuk membuat
46M. Ade Irawan, wawancara, 15 Mei 2017. 47Hardianti, wawancara, 10 Mei 2017. 48 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 49 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 50 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017 51 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
46
program yang bisa diimplikasikan, dimanfaatkan oleh anak sekolah,
memudahkan dalam proses pembelajaran dan mengembangkan
program yang sudah ada menjadi lebih baik.
2) Apakah Dosen Pembina praktikum mengaitkan tujuan praktikum
dengan mata pelajaran yang dipraktikkan?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, Dosen
memberikan contoh bagaimana cara membuat input dan outputnya,
supaya menjadi sebuh program”.52 Pendapat responden kedua tidak
sama dengan responden pertama yaitu “tergantung materi
pembelajaran misalnya seperti materi limit, kalkulus dijelaskan sama
Dosen”.53 Pendapat responden ketiga sama dengan responden pertama
yaitu ”ya, karena praktikum ini langsung berkaitan dengan mata
kuliah.54 Pendapat responden keempat sama dengan pendapat
responden pertama, dan ketiga yaitu ”ya, berkaitan sama tujuannya”.55
Pendapat responden kelima sama dengan pendapat responden pertama,
ketiga dan keempat yaitu ”ya”.56 Pendapat responden keenam sama
dengan pendapat responden pertama, ketiga, keempat dan kelima yaitu
”ya, sudah berkaitan dengan tujuannya”.57 Pendapat responden ketujuh
sama dengan pendapat responden pertama, ketiga, keempat, kelima,
dan keenam yaitu ”ya, contohnya denga memberikan tugas kepada
52 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 53 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 54M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 55Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 56 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 57 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
47
mahasiswa untuk membuat aplikasi misalnya dengan materi lingkaran,
dengan adanya praktikum mahasiswa mencoba bagaimana cara
membuat aplikasi lingkaran. Sehingga nanti bisa bermanfaat bukan
saja untuk mahasiswa itu sendiri tapi bisa juga untuk adek tingkat dan
orang-orang yang membutuhkan untuk menyelesaikan soal tentang
lingkaran”.58 Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat
responden yang pertama, ketiga, keempat, kelima, keenam, dan
ketujuh yaitu ”ya mengaitkan”.59 Jadi dapat disimpulkan bahwa dosen
Pembina praktikum mengaitkan tujuan dari praktikum dengan mata
pelajaran yang dipraktikkan terkait dengan hasil wawancara pendapat
yang dikemukakan dari responden pertama, ketiga, keempat, kelima,
keenam, ketujug dan kedelapan “ya, dosen Pembina praktikum
mengaitkan tujuan dari parktikum dengan mata pelajaran yang
dipraktikkan karena praktikum ini langsung bekaitan dengan mata
kuliah, seperti memberikan contoh bagaimana cara membuat input dan
outputnya supaya menjadi sebuah program.
3) Metode apa yang digunakan Dosen dalam melakukan praktikum?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”metode
inquiri yaitu mencari tahu sendiri materinya, mahasiswa yang berperan
aktif dalam pembuatan programnya, Dosen hanya memeriksa dan
memberikan masukan”.60 Pendapat responden kedua sama dengan
responden pertama yaitu :“metode inquiri dimana Dosen hanya
58 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 59 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 60 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
48
memberikan materi dan mahasiswa yang mencari sendiri apa maksud
dari materinya, sintaknya”.61 Pendapat responden ketiga sama dengan
responden pertama dan kedua yaitu ”berusaha sendiri ketika dalam
kesulitan, belajar mandiri, mencari Modul, mencari Koordinator
Asisten”.62 Pendapat responden keempat sama dengan pendapat
responden pertama, kedua dan ketiga yaitu ”metode inquiri yaitu
dilatih untuk mandiri dalam mengerjakan program”.63 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden pertama, kedua
ketiga dan keempat yaitu ”metode inquiri yaitu mencari sendiri materi,
desainnya buat sendiri, kalok ada yang ditanyakakn baru bertanya”.64
Pendapat responden keenam berbeda dengan pendapat responden
pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima yaitu “menjelaskan,
menggunakan LCD”.65 Pendapat responden ketujuh sama dengan
pendapat responden keenam yaitu “menggunakan LCD untuk
membantu dalam menyampaikan materi tentang praktikum, dan
menghampiri setiap mahasiswa yang merasa kesulitan”.66 Pendapat
responden kedelapan sama dengan pendapat responden yang keenam
dan ketujuh yaitu ”menggunakan LCD, selesai menjelaskan di
tanyakan kepada mahasiswa udah mengerti atau tidak, pertemuan
61 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 62M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 63Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 64 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 65 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 66 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
49
besok itu ditanyakan ulang pelajaran yang udah dijelaskan kemaren”.67
Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam proses praktikum berlangsung
metode yang digunakan dosen Pembina praktikum adalah metode
inquiri yaitu mencari tahu sendiri materinya, mahasiswa yang berperan
aktif dalam pembuatan programnya, dosen hanya memeriksa dan
memberikan masukan dan juga menanyakan kembali materi yang telah
lalu ketika pertemuan selanjutnya.
4) Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi
pelajaran yang memudahkan dalam proses praktikum?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah :”ya, Dosen
memberikan informasi yang memudahkan dalam proses praktikum,
tetapi masalahnya di sini saya yang kurang dalam memahami materi
yang didapatkan, sehingga saya harus belajar dengan giat dan
bertanya kepada teman yang lebih mengerti”.68 Pendapat responden
kedua berbeda dengan responden pertama yaitu “banyak informasi
yang di unggah digrup Facebook, tapi untuk yang Matlab masih
kurang, di sini Koordinator Asisten yang lebih memberikan petunjuk
dan informasi untuk program Matlab”.69 Dari hasil wawancara tersebut
menyatakan bahwa cara dosen Pembina praktikum memberikan
informasi adalah dengan cara menggunggah di gruf facebook.
Pendapat responden ketiga menyatakan bahwa “ya, tapi gak terlalu
karena lebih sering Koordinator Asisten yang memberikan
67 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 68 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 69 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017.
50
informasi”.70 Disini maksudnya adalah koordinator asisten yang lebih
berperan dalam memberikan informasi. Pendapat responden keempat
sama dengan pendapat responden kedua yaitu :”ya, dengan cara
mengaplod berbagai macam program-program yang telah di buat sama
Dosen contoh menu loding, menu utama, animasi yang bergerak
semua sudah diaplod sama bapak di grup PKB 2017.71 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden kedua dan
keempat yaitu ”ya, karena bapak punya blok yang bisa memberikan
informasi terbaru”.72 Pendapat responden keenam berbeda dengan
pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima yaitu
”kadang-kadang mudah, ada juga yang sulit dimengerti dan kita
bertanya jika kita tidak mengerti”.73 Maksudnya informasi yang
diberikan dosen kadang-kadang mudah dimengerti dan juga jika
penjelasannya tidak mahasiswa mengerti mahasiswa langsung bertanya
kepada dosen Pembina tersebut. Pendapat responden ketujuh berbeda
dengan pendapat responden keenam yaitu” belum seratus persen bisa,
karena masih banyak mahasiswa yang merasa kesulitan terhadap tugas
yang diberikan, dosen hanya memberi informasi bagaimana cara
mengerjakan tugas tersebut”.74 Pendapat responden kedelapan berbeda
dengan pendapat responden yang keenam dan ketujuh yaitu ”ya, kita
sangat membutuhkan Dosen, ketika kita kurang jelas bisa bertanya
70M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 71Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 72 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 73 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 74 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
51
kepada Dosen”.75 Jadi dapat disimpulkan bahwa Dosen Pembina
praktikum memberikan informasi yang memudahkan dalam proses
praktikum dengan cara membuat grup PKB 2017 dan mengaplod
berbagai macam program-program yang telah dibuat oleh dosen
contoh menu loding, menu utama, animasi yang bergerak dan lain-lain.
5) Apabila materi dalam praktikum di laboratorium masih kurang jelas,
apakah Anda sering bertanya kepada Dosen Pembina?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah :”ya, ketika
saya belum mengerti dengan materi yang saya dapat, saya bertanya
kepada Dosen dan Dosen memberikan gambaran yang membuat saya
menjadi mengerti”.76 Pendapat responden kedua sama dengan
responden pertama yaitu :“ya, sering jika materinya kurang jelas”.77
Pendapat responden ketiga berbeda dengan pendapat responden
pertama dan kedua yaitu “jarang saya bertanya kepada Dosen saya
lebih sering bertanya kepada Koordinator Asisten”.78 Alasan yang
dikemukakan mengapa tidak sering bertanya kepada dosen Pembina
karena takut atau malu. Pendapat responden keempat sama dengan
pendapat responden pertamadan kedua yaitu ”sering apalagi baru
pertama masuk, baru pertama kita dengar istilah PKB, jadi banyak kita
bertanya”.79Pendapat responden kelima sama dengan pendapat
75 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 76 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 77 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 78M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 79Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
52
responden pertama, kedua dan keempat yaitu :”ya”.80 Pendapat
responden keenam sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
keempat dan kelima yaitu ”ya, saya sering bertanya kepada Dosen jika
saya tidak mengerti”.81pendapat responden ketujuh sama dengan
pendapat responden pertama, kedua, keempat, kelima dan keenam
yaitu ”ya, biasanya kami melakukan tanya jawab kepada Dosen ketika
mata kuliah berlangsung ataupun di luar mata kuliah, dan saya
biasanya melakukannya dengan berkelompok atau individu”.82
Pendapat responden kedelapan berbeda dengan pendapat responden
yang keenam dan ketujuh yaitu ”ya saya sering bertanya kepada
Dosen, di luar jam pelajaran maupun lewat sms”.83 Jadi dapat
disimpulkan bahwa Jika materi praktikum di laboratorium masih
kurang jelas mahasiswa sering bertanya kepada dosen ketika mata
kuliah berlangsung ataupun diluar mata kuliah dengan berkelompok
atau individu.
6) Apakah Koordinator Asisten membimbing Anda dalam melaksanakan
simulasi dalam praktikum?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya,
Koordinator Asisten memberikan contoh pada saat melakukan
praktikum dan langsung kita mempraktikkannya”.84 Pendapat
responden kedua sama dengan responden pertama yaitu “ya,
80 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 81 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 82 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 83 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 84 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
53
Koordinator Asisten memberikan contoh cara memasukkan sintak.”85
Pendapat responden ketiga sama dengan pendapat responden pertama
dan kedua yaitu “ya, tapi jarang kita praktikum karena lupa jadwal,
hanya beberapa soal, setelah itu belajar mandiri”.86 Pendapat
responden keempat sama dengan pendapat responden pertama, kedua
dan ketiga yaitu ”ya dibimbing, dikasih tahu input itu apa, proses itu
apa, outputnya apa, Cuma dijelasin dasar-dasarnya aja”.87 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga dan keempat yaitu ”ya”.88 Pendapat responden keenam sama
dengan pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat dan
kelima yaitu ”ya, membimbing”.89 pendapat responden ketujuh sama
dengan pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima
dan keenam yaitu :”ya, Koordinator Asisten membimbing dalam
memgerjakan program sesuai dengan tema yang di praktikkan”.90
Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat responden yang
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh yaitu
”Koordinator Asisten sangat berperan memberikan arahan”.91 Jadi
dapat disimpulkan bahwa dengan adanya koordinator asisten juga
membimbing mahasiswa melakukan simulasi dalam praktikum dengan
menjelaskan input itu apa, proses itu apa, outputnya apa .
85 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 86M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 87Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 88 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram 17 Mei 2017. 89 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 90 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 91 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
54
7) Apakah setiap praktikum Dosen memberikan tugas?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, Dosen
memberikan materi terlebih dahulu, dengan materi tersebut dikerjakan
secara bertahap, jadi setiap kali pertemuan kita mengerjakan tugas
sesuai dengan tahapan-tahapannya”.92 Pendapat responden kedua sama
dengan responden pertama yaitu ”ya, ketika pertemuan pertama
menentukan materi, cara merubah file dari word menjadi pdf, membuat
desain dalam program, selanjutnya tujuan akhir memasukkan sintak
dalam program.”93 Pendapat responden ketiga sama dengan pendapat
responden pertama dan kedua yaitu “ya, karena praktikum ini termasuk
dalam mata kuliah, jadi ketika membuat program ada tahap-tahapnya
yang pertama mencari materi dan mengumpulkan, kedua mengubah
file dari word ke pdf, ketiga desain program, keempat mencari sintak
sesuai dengan materi yang di dapat, kelima semua sintak tersebut di
buat jadi satu gui, keenam dibuat laporan akhir”.94 Pendapat responden
keempat sama dengan pendapat responden pertama, kedua dan ketiga
yaitu ”sekali saja hanya untuk buat program tetapi tugasnya bertahap
yang pertama mencari materi, kedua membuat desain memasukkan
skrip dll”.95 Pendapat responden kelima sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga dan keempat yaitu “gak setiap
pertemuan, tapi bertahap seperti buat materi dulu, kemudian mengubah
92 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 93 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 94M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 95Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
55
dari word ke pdf dll”.96 Pendapat responden keenam sama dengan
pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima yaitu
”hanya sekali di kasih tugas yaitu membuat program berdasarkan
materi yang didapat”.97 pendapat responden ketujuh sama dengan
pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan
keenam yaitu ”Dosen hanya memberikan tugas sekali, dan setiap
pertemuan Dosen menjelaskan bagaimana cara membuat program
tersebut, dengan jangka waktu yang di batasi untuk di kumpulkan”.98
Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat responden yang
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh yaitu
”saya rasa tugasnya itu untuk kelanjutan pembuatan program secara
bertahap”.99 Jadi dapat disimpulkan bahwa Setiap melakukan
praktikum dosen memberikan tugas hanya sekali, mahasiswa diberikan
materi dan untuk proses pembuatan programnya dilakukan secara
bertahap yang pertama mencari materi dan mengumpulkannya, kedua
mengubah file dari word ke pdf, ketiga desain program, keempat
mencari sintak sesuai dengan materi yang didapat, kelima semua sintak
tersebut dibuat jadi satu gui, keenam dibuat laporan akhir.
96 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 97 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 98 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 99 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
56
8) Apakah Koordinator Asisten selalu membimbing dalam menyelesaikan
tugas ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya,
Koordinator Asisten membimbing mengerjakan tugas, tapi
Koordinator Asisten kadang-kadang sibuk tidak punya waktu untuk
kita, jadi saya juga bertanya kepada teman”.100 Pendapat responden
kedua sama dengan responden pertama yaitu ”tergantung kondisi,
tidak selalu dibimbing”.101 Pendapat responden ketiga sama dengan
pendapat responden pertama dan kedua yaitu “ya, Koordinator Asisten
selalu membimbing tetapi dibutuhkan usaha dari kita untuk
menghubungi Koordinator Asisten karena Koordinator Asisten belum
tentu selalu di kampus”.102 Pendapat responden keempat berbeda
dengan pendapat responden pertama, kedua dan ketiga yaitu ”tidak,
karena banyak Koordinator Asisten yang belum mengerti juga tentang
program seperti masalah Delpi, jadi kita merasa kesulitan dalam
bertanya, hanya sebagian yang bisa”.103 Pendapat responden kelima
sama dengan pendapat responden keempat yaitu ”jarang”.104 Pendapat
responden keenam sama dengan pendapat responden keempat dan
kelimayaitu “ketika kita bertanya Koordinator Asisten benjawab, tetapi
ketika kita tidak bertanya Koordinator Asisten tidak menjawab”.105
100 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 101 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 Aril 2017. 102M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 103Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 104 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 105 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
57
Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat responden
pertama, kedua, ketiga yaitu ”ya, tetap membimbing soalnya kita
memerlukan Koordinator Asisten untuk memberi bantuan bagaimana
menyelesaikan program tersebut”.106 Pendapat responden kedelapan
sama dengan pendapat responden yang pertama, kedua, ketiga, dan
ketujuh yaitu ”ya Koordinator Asisten sedikit membantu dan
membimbing ketika kesulitan dan ketika Dosen tidak ada di
kampus”.107 Jadi dapat disimpulkan bahwa ketika mahasiswa
mengerjakan tahap-tahap pembuatan program tersebut koordinator
asisten selalu membimbing dalam mengerjakan tugas.
9) Sebelum mulai praktikum di laboratorium, apakah Anda selalu
mempelajari Modul terlebih dahulu?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, sebelum
mulai praktikum saya membaca Modul untuk mengetahui kegunaan
ikon-ikon. Tapi membaca Modul saja, tidak langsung praktikum, saya
kurang mengerti”.108 Pendapat responden kedua berbeda dengan
responden pertama yaitu ” kadang-kadang baca”.109 Pendapat
responden ketiga berbeda dengan pendapat responden pertama dan
kedua yaitu ”tidak pernah saya baca, males membaca saya juga tidak
punya leptop jadinya males, di Modul kurang jelas materinya, dan
106 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 107 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 108 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 109 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017.
58
untuk memahami dasarnya sangat sulit”.110 Pendapat responden
keempat sama dengan pendapat responden ketiga yaitu ”tidak, soalnya
Modul belum di bagikan, untuk media pembelajaran tidak ada
Modulnya, untuk data base ada Modulnya, jadinya untuk materi yang
saya gunakan, saya mencari sendiri dan rajin-rajin membuka web”.111
Pendapat responden kelima sama dengan pendapat responden ketiga
dan keempat yaitu ”saya gk ada Modul untuk media pembelajaran”.112
Pendapat responden keenam sama dengan pendapat responden
keempat dan kelimayaitu “ketika kita bertanya Koordinator Asisten
benjawab, tetapi ketika kita tidak bertanya Koordinator Asisten tidak
menjawab”.113 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden ketiga, keempat dan kelima yaitu “tidak, soal saya tidak
punya Modul, temen-temen saya juga gk ada yang punya, untuk Modul
yang online saya juga gk pernah buka soalnya saya gk punya leptop,
saya nanyak dan belajar dari temen”.114 Pendapat responden kedelapan
sama dengan pendapat responden yang ketiga, keempat, kelima,
keenam dan ketujuh yaitu “saya pribadi sering belajar melalui teman,
kebetulan yang saya dapat Adobe Flash jadi lebih cepat saya mengerti
belajar dari youtube langsung, karena disana bisa diperagakan
langsung prosesnya, langkahnya disertai dengan kata-kata dan
110M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 111Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 112 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 113 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 114 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
59
gerakannya”.115 Jadi dapat disimpulkan bahwa Sebelum mulai
praktikum di laboratorium mahasiswa jarang mempelajari modul
alasan yang dikemukakan males membaca, modul kurang jelas, modul
belum dibagikan, media pembelajaran tidak ada modulnya, tidak
punya modul. Hanya sedikir yang belajar dari modul, mereka belajar
dari temen.
10) Apakah Modul yang diberikan sudah sesuai dengan materi praktikum?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, sudah
sesuai, tercantum tahap-tahap cara membuat garis dan kotak dll”.116
Pendapat responden kedua sama dengan responden pertama yaitu
”sudah, sebenarnya sintak-sintak yang ada diModul sebenarnya sama
saja, yang penting kita paham isi dari materinya”.117 Pendapat
responden ketiga berbeda dengan pendapat responden pertama dan
kedua yaitu ” tidak pernah baca Modu”,118 Jadi tidak paham tentang
modul sudah sesuai atau tidak dengan materi praktikum. Pendapat
responden keempat sama dengan pendapat responden pertama dan
kedua yaitu :”kalok untuk materi saya tidak ada tetapi untuk yang lain
ada seperti tentang matrik, persamaan kuadrat, untuk materi saya
Program Linier untuk mencari nilai maksimumnya belum ada tapi
untuk cari titik potong ada”.119 Pendapat responden kelima sama
dengan pendapat responden pertama, kedua dan keempat yaitu ”ada
115 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 116 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 117 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 118M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 119Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
60
satu Modul yang diaplod bapak di bloknya sesuai dengan materi yang
saya dapat”.120 Pendapat responden keenam sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, keempat dan kelima dan yaitu sudah
sesuai”.121 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, keempat, kelima dan keenam yaitu ”ya
mememamg udah sesuai, kalok pake Modul membutuhkan langkah-
langkah”.122Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat
responden yang pertama, kedua, keempat, kelima, keenam dan ketujuh
yaitu ”untuk materi Delpi Modul sudah sesui, namun masih ada
kekurangan, kekurangannya itu saya mencari di internet”.123 Jadi dapat
disimpulkan bahwa Modul yang digunakan untuk panduan praktikum
sudah sesuai dengan materi yang dipraktikkan.
11) Dengan tersedianya Modul di laboratorium, apakah dapat menambah
dan memperluas wawasan Anda memecahkan masalah?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”tidak tahu
karena saya lebih sering bertanya kepada Koordinator Asisten dan
temen daripada membaca Modul”.124 Pendapat responden kedua sama
dengan responden pertama yaitu “kurang tahu soalnya saya jarang
baca Modul”.125 Pendapat responden ketiga sama dengan pendapat
120 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 121 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 122 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 123 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 124 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 125 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017.
61
responden pertama dan kedua yaitu “Tidak pernah baca Modul”.126
Pendapat responden keempat berbeda dengan pendapat responden
pertama, kedua dan ketiga yaitu ”ya, seperti kita tidak tahu var itu apa
fungsinya, input itu apa fungsinya, penjelasan tentang tombol-tobol,
kalok untuk proses pake tombola apa dengan Modul kita bisa
mengerti”.127 Pendapat responden kelima sama dengan pendapat
responden keempat yaitu ”ya, dari Modul kita bisa belajar bagaimana
membuat program, sintaknya yang benar”.128 Pendapat responden
keenam sama dengan pendapat responden keempat dan kelima yaitu
”ya dapat mempermudah saya”.129 Pendapat responden ketujuh sama
dengan pendapat responden keempat, kelima dan keenam yaitu ”hanya
sebagian orang yang bisa mengaplikasikan Modul tersebut dilihat dari
presentasi orang yang memakai Modul sangat sedikit, karena mereka
lebih senang langsung menggunakan gerakan atau konsultasi dengan
orang yang sudah paham, jadi ada kalanya Modul digunakan jika
sangat sulit dicari penjelasannya Modullah yang sangat membantu, dan
memperluas wawasan juga memberi pemahaman dan berperan
memecahkan masalah”.130Pendapat responden kedelapan sama dengan
pendapat responden yang keempat, kelima, keenam dan ketujuh yaitu
”tentunya Modul memperluas wawasan karena tanpa Modul kita tidak
mampu untuk mengerjakan tugas program, dan memecahkan masalah
126M. Ade Irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 127Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 128 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 129 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 130 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
62
dan saya lebih sering bertanya kepada Dosen”.131 Jadi dapat
disimpulkan bahwa pendapat yang dikemukakan oleh sebagian
mahasiswa menyatakan dengan tersedianya modul dapat menambah
dan memperluas wawasan dalam memecahkan masalah tetapi sebagian
mahasiswa juga lebih dominan bertanya kepada koordinator asisten
atau dosen Pembina praktikum ketimbang membaca modul.
12) Apakah Modul yang digunakan untuk panduan praktikum di
laboratorium dapat memberi informasi yang terbaru ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”saya kurang
baca Modul jadinya saya tidak tahu”.132 Pendapat responden kedua
sama dengan responden pertama yaitu “kurang saya baca Modul, jadi
kurang tahu ”.133 Pendapat responden ketiga berbeda dengan pendapat
responden pertama dan kedua yaitu “ada, tapi tidak terlalu jelas
penjelasan dari Modul, Modul belum rinci, lebih kebanyakan dari
Koordinator Asisten”.134 Pendapat responden keempat sama dengan
pendapat responden ketiga yaitu ”ya jelas, karena kita sebelumnya
tidak tahu apa itu program Delpi, penyusunan sintaknya, dengan
adanya Modul kita bisa membaca penjelasannya”.135 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden ketiga dan
keempat yaitu ya, karena materi saya matrik yaitu penyelesaian
Persamaan Linier dengan dua variabel dan tiga variabel, di dalam
131 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 132 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 133 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 134M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 135Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
63
Modul tersebut ada contoh materi saya yaitu cara membuat Persamaan
Linier dengan dua variabel yang diaplod sama Dosen dan dari sana
saya bisa belajar juga bagaimana penyelesaian untuk tiga variabel”.136
Pendapat responden keenam sama dengan pendapat responden ketiga,
keempat dan kelima yaitu ya, awal masuk praktikum PKB kan kita
tidak mengerti apa itu sintak jadinya dengan membaca Modul kita bisa
mengerti”.137 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden ketiga, keempat, kelima dan keenam yaitu ya sebelum
masuk ke materi kita dikasih Modul dan dikasih pemahaman awal
tentang praktikum yang akan kita pelajari”.138 Pendapat responden
kedelapan sama dengan pendapat responden yang ketiga, keempat,
kelima, keenam dan ketujuh yaitu “ya Modul selalu memberi
informasi terbaru”.139
13) Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi
terbaru ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya, misalnya
desain kita masih kurang dosen memberikan masukan”.140 Pendapat
responden kedua sama dengan responden pertama yaitu “ya, Dosen
memberikan informasi seperti kita belum bisa menghubungkan gui ke
menu utama, di kasih tahu cara memanggil ke menu utaman”.141
136 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 137 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017 . 138 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 139 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 140 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 141 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017.
64
Pendapat responden ketiga sama dengan pendapat responden pertama
dan kedua yaitu ”ya, ketika kita konsultasi dengan Dosen, terdapat
kartu konsultasi yang kita bawa, di kartu itu di tulis kekurangan
program kita yang perlu diperbaiki dan ditambahkan.142 Pendapat
responden keempat sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
dan ketiga yaitu ”ya dikasih tahu, kemaren temen saya sudah selesai
programnya menurut dia, setelah konsultasi ke Dosen ternyata banyak
kekurangannya, jadi Dosen memberi masukan untuk kesempurnaan
program”.143 Pendapat responden kelima sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga dan keempat yaitu “ya, dengan cara
mengaplod di blok PKB 2017.144 Pendapat responden keenam sama
dengan pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat dan
kelima yaitu “ya, ketika kita konsultasi dikasih masukan, dan
bimbingan”.145 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam yaitu
“ya, karena program yang disajikan untuk setiap mahasiswa itu
berbeda, contohnya saya mendapat materi peluang, tentunya ini akan
menjadi informasi baru untuk saya yang Dosen sampaikan ke saya,
sehingga secara tidak langsung saya mempelajari sesuatu yang belum
pernah saya pelajari sebelumnya”.146 Pendapat responden kedelapan
sama dengan pendapat responden yang pertama, kedua, ketiga,
142M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 143Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 144 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 145 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017 . 146 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
65
keempat, kelima, keenam dan ketujuh yaitu “ya, ketika desain saya
udah selesai di kasih masukan lagi supaya lebih baik”.147
14) Apakah Koordinator Asisten praktikum dapat memberikan informasi
yang terbaru ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah ”ya,
Koordinator Asisten juga memberikan masukan ketika sintaknya eror,
atau input, aoutput masih kurang”.148 Pendapat responden kedua sama
dengan responden pertama yaitu Koordinator Asisten di sini Cuma
sebagai pemandu, kita sebagai mahasiswa yang berperan aktif dalam
mencari Koordinator Asisten untuk bertanya”.149 Pendapat responden
ketiga sama dengan pendapat responden pertama dan kedua yaitu “ya,
dengan membimbing menyelesaikan kekurangan yang di tulis oleh
Dosen di lembar konsultasi”.150 Pendapat responden keempat sama
dengan pendapat responden pertama, kedua, dan ketiga yaitu “pernah
di kasih masukan katanya kita harus mengerti materi dulu baru bisa
menyelesaikan program”.151 Pendapat responden kelima sama dengan
pendapat responden pertama, kedua, ketiga dan keempat yaitu ”ya,
ketika konsultasi dengan Koordinator Asisten program saya tidak bisa
dijalankan, Koordinator Asisten memberikan solusi sehingga program
saya bisa dijalankan”.152 Pendapat responden keenam sama dengan
147 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 148 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 149 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 150M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 151Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 152 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017.
66
pendapat responden pertama, kedua, ketiga, keempat dan kelima yaitu
Koordinator Asisten memberikan masukan, solusi, dan saran”.153
Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat responden
pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam yaitu
“Koordinator Asisten disini berperan utuk memberikan tambahan,
informasi terbaru telah didapat dari Dosen, Koordinator Asisten hanya
memberikan penjelasan secara detail tentang informasi yang diberikan
Dosen”.154Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat
responden yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan
ketujuh yaitu “ya, seperti memasukkan gambar di Delpi”.155
15) Apakah dengan melakukan praktikum di laboraorium dapat
memberikan Anda pengalaman belajar secara langsung dan konkrit ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah “ya, karena
Adobe Flash itu sendiri adalah praktikum semester atas, saya tidak
tahu sama sekali cara membuatnya, tapi dengan saya berusaha untuk
belajar dan bertanya kepada Dosen, Koordinator Asisten dan temen-
temen yang bisa, jadi saya bisa membuatnya, disini juga melatih
kesabaran supaya tidak putus asa dan selalu semangat, ketika ditolak
materinya belum tepat, dan belum dapat nilai yang maksimal, leptop
eror, kadang-kadang putus asa, tapi dengan berdoa kepada allah
insyaalah semua berjalan dengan lancar”.156 Pendapat responden kedua
153 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017 . 154 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 155 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 156 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017.
67
sama dengan responden pertama yaitu “ya, melalui praktikum ini
banyak manfaat yang saya dapatkan seperti memudahkan memecahkan
masalah dalam menyelesaikan soal matematika itu
sendiri”.157Pendapat responden ketiga sama dengan pendapat
responden pertama dan kedua yaitu “pengalaman seperti kerja
kelompok, cara berkomunikasi dengan Koordinator Asisten, Cara
membuat program”.158Pendapat responden keempat sama dengan
pendapat responden pertama, kedua, dan ketiga yaitu “ya, dengan
adanya praktikum kita belajar secara langsung dan tahu penerapannya,
daripada belajar di dalam kelas dengan teori-teori belum terlalu
memahami”.159 Pendapat responden kelima sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga dan keempat yaitu “ya, kita bisa tahu
usahanya bikin program, sulitnya, dan pengalamannya”.160 Pendapat
responden keenam sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga, keempat dan kelima yaitu “bisa buat program, jadinya bangga
kreasi sendiri walaupun hanya pengembangan dari program yang
sudah ada”.161 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam yaitu
“pengalaman yang saya dapat tentang bagaimana menggunakan leptop
selain hanya untuk mengetik, juga sebagai alat untuk membuat
157 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 158M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 159Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 160 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017. 161 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017 .
68
aplikasi”.162Pendapat responden kedelapan sama dengan pendapat
responden yang pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan
ketujuh yaitu “seperti diberikan tugas secara bertahap dan
dikumpulkan setiap minggu, sampai programnya selesai sampai batas
yang sudah ditentukan”.163 Jadi kesimpulannya bahwa dengan
melakukan praktikum di laboratorium dapat memberikan mahasiswa
pengalaman belajar seperti melatih kesabaran suapaya tidak putus asa
dan selalu semangat, memudahkan memecahkan masalah dalam
pelajaran matematika, pengalaman kerja kelompok, cara
berkomunikasi yang baik, cara membuat program, dengan praktikum
mahasiswa belajar secara langsung dan tahu penerapannya, usaha bikin
program, sulitnya, mengetahui kegunaan leptop selain hanya untuk
mengetik juga sebagai alat untuk membuat aplikasi, dan juga dengan
adanya praktikum dapat membantu memecahkan masalah dalam
pelajaran matematika.
16) Dengan adanya praktikum apakah dapat membantu memecahkan
masalah dalam pelajaran matematika ?
Hasil wawancara dengan responden pertama adalah “ya,
kebetulan saya mendapat Adob Flash dalam praktikum ini yaitu
membuat media pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran ini
memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran apalagi
pelajaran matematika harus memberikan gambaran agar cepat
162 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 163 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
69
dimengerti”.164 Pendapat responden kedua sama dengan responden
pertama yaitu “ya, melalui praktikum ini banyak manfaat yang saya
dapatkan seperti memudahkan memecahkan masalah dalam
menyelesaikan soal matematika itu sendiri”.165Pendapat responden
ketiga sama dengan pendapat responden pertama dan kedua yaitu
“membantu tapi tidak semuanya karena ada materi-materi tertentu
yang mudah bisa di rubah kebahasa komputenya dan ada materi
tertentu yang sulit untuk diubah ke dalam bahasa
komputernya”.166Pendapat responden keempat sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, dan ketiga yaitu “ya karena dari pertama
dijelaskan sama Koordinator Asisten ada mata kuliah yang sangat sulit
dan membutuhkan waktu lama untuk menghitung seperti pelajaran
Metode Numerik, jadi kita membutuh kan kalkulator yang bisa cepat
menyelesaikan masalah tersebut seperti program Matlab”.167 Pendapat
responden kelima sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga dan keempat yaitu ”ya, kalok udah ada programnya tidak perlu
kita kerjakan secara manual, bisa kita pake programnya”.168 Pendapat
responden keenam sama dengan pendapat responden pertama, kedua,
ketiga, keempat dan kelima yaitu “ya, seperti materi yang saya
dapatkan yaitu materi Geomrtri, jadinya saya harus bener-bener paham
dengan materi saya sehingga saya bisa mengerti mana input dan
164 Faturyani, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 165 Baiq Ayu, wawancara, Mataram, 25 April 2017. 166M. Ade irawan, wawancara, Mataram, 15 Mei 2017. 167Hardianti, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017. 168 Ayu Ramdani, wawancara, Mataram, 17 Mei 2017.
70
outputnya”.169 Pendapat responden ketujuh sama dengan pendapat
responden pertama, kedua, ketiga, keempat, kelima dan keenam yaitu
“praktikum itu bisa memberikan solusi kepaada pelajaran matematika
sesuai dengan tema matematika yang didapatkan”.170Pendapat
responden kedelapan sama dengan pendapat responden yang pertama,
kedua, ketiga, keempat, kelima, keenam dan ketujuh yaitu ya
membantu memecahkan masalah seperti materi Statistika”.171
169 Siti Halimah, wawancara, Mataram, 10 Mei 2017 . 170 Wahyu Hidayat, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017. 171 Sapendi, wawancara, Mataram, 18 Mei 2017.
71
BAB III
PEMBAHASAN
A. Proses Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Matematika UIN
Mataram.
Hasil wawancara dengan Koordinator Asisten bahwa latar belakang
diadakannya kegiatan praktikum di laboratorium matematika yaitu untuk
menunjang proses pembelajaran pada mata kuliah wajib dan praktikum
tersebut untuk menunjang teori yang di dapat di dalam kelas bisa
diimplikasikannya ke dalam bentuk program. Koordinator Asisten dalam
proses pelaksanaan praktikum menggunakan metode inquiri yaitu mahasiswa
yang berperan aktif dalam pencarian materi, mensimulasi program dan
pembuatan program.
Koordinator Asisten disini hanya memberikan bimbingan yang kurang
dimengerti oleh mahasiswa, tetapi malah sebaliknya dalam pembuatan
program mahasiswa masih kurang dalam pemahaman materi sehingga
Koordinator Asisten berperan lebih dari membimbing, tetapi mengajarkan,
membuatkan program kepada mahasiswa, faktor yang disebabkan juga kurang
kemauan mahasiswa untuk mau belajar program, kurangnya motivasi jadi
disini Koordinator Asisten yang selalu membimbing mahasiswa berperan
memberikan motivasi kepada mahasiswa seperti menjelaskan untuk apa
belajar ini, kenapa belajar ini dan kontribusi yang di dapat setelah belajar ini
dan gambaran secara nyata untuk apa belajar Matlab, Delpi, dan Adobe Flash,
misalnya ada lowongan kerja di Bank Indonesia (BI) dibutuhkan orang yang
86
72
bisa program seperti program Matlab dan mendapat gaji 10 juta perbulan,
sehingga mahasiswa semangat untuk belajar praktikum Matlab, Delpi, dan
Adobe Flash.
Presentasi kehadiran mahasiswa dalam kegiatan praktikum di dalam
laboratorium untuk semester IV kelas A dan B masih kurang sedangkan untuk
kelas C dan D kehadirannya sudah maksimal, faktor yang peneliti temukan
bahwa karena Dosen mereka yang berbeda, metode yang digunakan tetap
sama yaitu metode inquiri tetapi dalam proses pelaksanaan praktikumnya
yang berbeda, dalam proses praktikum PKB untuk semester IV tahun ini
menggunakan tiga software yaitu Matlab, Delpi, dan Adobe Flash.
Proses pelaksanaan praktikum di laboratorium membutuhkan sumber
belajar, Sumber belajar adalah segala sesuatu yang ada disekitar lingkungan
kegiatan belajar yang secara fungsional dapat digunakan untuk membantu
optimalisasi hasil belajar. Optimalisasi hasil belajar ini dapat dilihat tidak
hanya dari hasil belajar (output) namun juga dilihat dari proses berupa
interaksi siswa dengan berbagai macam sumber yang dapat merangsang siswa
untuk belajar dan mempercepat pemahaman dan penguasaan bidang ilmu yang
dipelajarinya. Implementasi pemanfaatan sumber belajar di dalam proses
pembelajaran tercantum dalam kurikukulum saat ini bahwa dalam proses
pembelajaran yang efektif adalah proses pembelajaran yang menggunakan
berbagai ragam sumber belajar.172
172 Wina Sanjaya, Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran (Jakarta: PT Bumi Aksara , 2011), h. 228.
73
Hasil temuan peneliti terhadap sumber belajar yang digunakan ketika
proses pelaksanaan praktikum di dalam laboratorium adalah Dosen Pembina
praktikum, Koordinator Asisten dan Modul Praktikum. Berdasarkan hasil
wawancara peneliti dengan mahasiswa semester IV tentang bagaimana
pemanfaatan ketiga sumber belajar tersebut di dalam proses pembelajaran
adalah sebagai berikut:
Kegiatan praktikum yang berlangsung di dalam laboratorium matematika
pertama-tama mahasiswa dijelaskan terlebih dahulu tujuan dari praktikum
tersebut yaitu membuat program yang bisa diimplikasikan dan dimanfaatkan
oleh anak sekolah atau diterapkan di luar, untuk membuat program
matematika yang memudahkan dalam proses pembelajaran, untuk
mengembangkan program yang sudah ada menjadi lebih baik. Selain
menjelaskan tujuan praktikum Dosen Pembina praktikum juga mengaitkan
tujuan praktikum dengan mata pelajaran yang di praktikan.
Ketika Proses belajar mengajar Dosen menggunakan metode inquiri
yaitu mahasiswa mencari tahu sendiri materinya, mahasiswa yang berperan
aktif dalam pembuatan programnya, Dosen hanya memeriksa dan memberikan
masukan, Dosen juga dalam proses praktikum memberikan informasi yang
memudahkan dalam pembuatan program seperti membuat grup PKB 2017, di
sana berisi tentang berbagai macam cara membuat program yaitu membuat
menu loding, menu utama, animasi yang bergerak. Dalam proses
pembelajaran, maupun diluar jam pelajaran jika penjelasan Dosen masih
kurang jelas maka mahasiswa sering bertanya kepada Dosen Pembina
74
praktikum, selain Dosen Pembina praktikum yang mengajarkan dalam proses
praktikum Koordinator Asisten juga sangat berperan dalam proses praktikum,
Koordinator Asisten yang selalu membimbing mahasiswa melakukan
praktikum sehari-harinya dan memberikan penjelasan tentang input, output
dan prosesnya, masing-masing mahasiswa diberikan tugas oleh Dosen
Pembina praktikum, tugasnya membuat program berdasarkan materi yang
didapatkan, cara dibagikan materi dengan cara di lot, dari masing-masing
kelas tersebut ada sebagian yang dapat program Delpi, Matlab, dan Adobe
Flash, dalam pembuatan program tersebut dikerjakan secara bertahap dan
mempunyai batas waktu pengumpulannya misalnya tahap pertama mencari
materi, mengubah file dari word ke pdf, mendesain program, mencari sintak,
semua sintak tersebut dibuat jadi satu gui, terakhir membuat laporan akhir.
Ketika mengerjakan tugas yang diberikan Dosen, mahasiswa meminta
bantuan kepada Koordinator Asisten untuk dibimbing dalam pembuatan
programnya, selain bertanya kepada Koordinator Asisten sebagian mahasiswa
juga menggunakan Modul sebagai panduan untuk membuat program, tetapi
berdasarkan hasil wawancara banyak mahasiswa yang tidak menggunakan
Modul, mereka lebih sering bertanya kepada Koordinator Asisten, dan belajar
dari temen daripada membuka Modul, alasan yang dikemukakan mereka
mengapa tidak membaca Modul adalah karena membaca Modul tidak
langsung praktikum kurang saya mengerti, males membaca, di Modul kurang
jelas materinya, Modul belum dibagikan, untuk media pembelajaran tidak ada
Modulnya, sebagian mahasiswa yang sudah membaca Modul mengatakan
75
Modul yang digunakan sudah sesuai dengan materi praktikum, dan Modul
juga memperluas wawasan karena tanpa Modul mahasiswa tidak mampu
untuk mengerjakan tugas program, dan memecahkan masalah, dengan
tersedianya Modul bisa belajar sendiri dulu sebelum bertanya kepada
Koordinator Asisten, jadinya bisa nyambung dengan penjelasan Koordinator
Asisten. Dari awal praktikum mahasiswa diberikan Modul sebagai panduan
praktikum, dengan Modul tersebut mahasiswa bisa belajar mengenal apa itu
praktikum Matlab, Delpi, dan Adobe Flash, jadi Modul pada awal praktikum
sangat bermanfaat untuk memperkenalkan apa yang akan dipelajari.
Dosen Pembina praktikum memberikan masukan kepada mahasiswa
yang membuat program supaya programnya menjadi lebih baik dan sempurna,
sesuai dengan yang diinginkan. Peran Dosen juga hampir sama dengan
Koordinator Asisten yaitu memberi arahan kepada mahasiswa demi
terselesaikan program yang dibuat tersebut. Dalam mengikuti praktikum
mahasiswa memilki bermacam-macam pengalaman seperti melatih kesabaran
ketika ditolak materi, leptop eror, memudahkan masalah dalam menyelesaikan
pelajaran matematika, berkomunikasi dengan orang banyak, cara membuat
program, dengan adanya praktikum kita jadi mengerti penerapannya, usaha
bikin program, sulitnya, bangga kreasi sendiri walaupun hanya pengembangan
dari program yang sudah ada, bisa mengetahui kegunaan leptop selain hanya
untuk mengetik juga sebagai alat untuk membuat aplikasi.
76
B. Pemahaman Matematika Mahasiswa Pada Praktikum PKB
Hasil wawancara dengan mahasiswa semester IV yang mengikuti mata
kuliah PKB, dengan praktikumnya Delpi, Matlab, dan Adobe Flash. Mereka
mengatakan bahwa dalam pembuatan program tersebut membutuhkan
pemahaman materi dulu baru bisa mengetahui input, output dan prosesnya.
Dalam pembuatan program tidak sembarang dalam pembuatan sintaknya
banyak mahasiswa yang menyatakan bahwa dalam pembuatan program
tersebut sangat sulit, tetapi setelah kita paham atau memahami materi yang
akan kita buat, menjadi terasa mudah dan dengan bantuan Dosen,
Koordinator Asisten untuk berkonsultasi setiap hari dan juga dengan membaca
Modul juga membantu dalam pembuatan program, jadi disini yang dibutuhkan
yaitu kemampuan dalam menguasai materi tersebut. Berdasarkan wawancara
dengan mahasiswa mereka menyatakan banyak juga mahasiswa yang
mendapat materi semester atas seperti pelajaran metode numerik, awalnya
mereka tidak mengerti karena mereka baru semester IV, tetapi dengan adanya
sumber belajar yaitu Dosen Pembina praktikum dan Koordinator Asisten yang
memberikan arahan, jadi mereka menjadi mengerti dan mereka berusaha
semaksimal mungkin mempelajari materi yang didapat tersebut dan juga
sambilan bertanya dan akhirnya mereka mengerti dan bisa membuat
programnya.
Rata-rata data hasil UTS semester IV, terlihat bahwa mahasiswa semester
IV mendapat nilai yang baik, jadi pemahaman matematika yang di dapat
dalam melakukan praktikum baik. Untuk membuat program, mahasiswa harus
77
memahami materinya dulu, selain mencari referensi dan membaca, mahasiswa
juga membutuhkan sumber belajar untuk memahami materi tersebut seperti
teman sebaya, Dosen, buku-buku, Modul dan lain-lain. Jadi disini peran
sumber belajar sangat membantu dalam proses pembelajaran, terutama
praktikum Matlab, Delpi, dan Adobe Flash.
78
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
Hasil penelitian yang telah dilakukan di UIN Mataram dengan judul
“Pemanfaatan Laboratorium Sebagai Sumber Belajar dan Implikasinya
Terhadap Pemahaman Matematika Mahasiswa Program Studi Tadris
Matematika Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Mataram Tahun
Pelajaran 2016/2017” berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat
disimpulkan bahwa:
1. Proses Pelaksanaan Praktikum di Laboratorium Matematika UIN Mataram
Kegiatan paraktikum Sebelum mulai proses pembelajaran Dosen
Pembina praktikum menjelaskan tujuan dari praktikum tersebut.
a. Metode yang digunakan metode inquiri yaitu menemukan sendiri
materinya, mahasiswa yang berperan aktif dalam pembuatan program.
b. Masing-masing mahasiswa dibagikan materi yang berbeda-beda
dengan cara di lot untuk membuat sebuah program.
c. Mahasiswa mengumpulkan ringkasan materi yang dicari dari berbagai
literatur.
d. Mahasiswa ditanya satu-persatu mengenai materi yang didapat, mana
input dan outpunya dari rumus yang ditemukan.
e. Mahasiswa memulai membuat program dengan bimbingan koordinator
asisten.
93
79
f. Pembuatan program tersebut dengan cara bertahap yaitu mencari
materi, mengubah file dari word ke pdf, mendesain program, mencari
sintak, semua sintak tersebut dibuat jadi satu gui, terakhir membuat
laporan hasil praktikum.
g. Mahasiswa memvalidasi program yang sudah jadi kepada dosen yang
mempunyai keahlian.
h. Membuat laporan hasil praktikum.
2. Pemahaman Matematika Mahasiswa Pada Praktikum PKB
Terlihat disini dari rata-rata nilai hasil UTS mahasiswa sudah bagus
sehingga praktikum memberikan dampak yang bagus bagi pemahaman
matematika mahasiswa. Karena di dalam praktikum matlab, delpi dan
adobe flash, syarat untuk bisa membuat program harus menguasai
materinya terlebih dahulu, sehingga mahasiswa dituntut untuk menguasai
materi supaya bisa menentukan input, output dan prosesnya.
B. Saran
1. Untuk pemilihan Koordinator Asisten ditingkatkan lagi supaya
Koordinator Asisten bener-bener orang yang mampu dibidangnya dan
bertanggung jawab terhadap tugasnya.
2. Untuk pembuatan Modul lebih diperjelas dan memakai bahasa yang
sederhana yang mudah dimengerti oleh pembaca yang baru belajar tentang
praktikum yang ada di laboratorium.
3. Untuk semua jenis praktikum dilaboratorium dibuatkan Modul agar
memudahkan mahasiswa mempelajarinya.
80
DAFTAR PUSTAKA
Abuddin Nata. Metodologi Studi Islam. Jakarta: Pt Raja GrapindoPersada, 2006. Ahmad Mustahir. Hubungan Pemanfaatan Perpustakaan Sebagai Sumber Belajar dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas V Tahun Pelajaran 2010/2011 di MIN Melolo Kec. Umalulu Kab. Sumba Timur. Skripsi, IAIN Mataram, Mataram, 2011. Ahmad Rohani. Media Instruksional Edukatif . Jakarta: Pt Rineka Cipta, 1997.
Ahmad Susanto. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta: Prenadamedia Group, 2015. Andi Prastowo. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif Menciptakan Metode Pembelajaran yang Menarik dan Menyenangkan. Jogjakarta: Diva Pres, 2015. BQ. Nanik Sumarni. “Pengaruh Pendekatan RME (Realistic Mathematics Education) Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep Matematika Siswa Kelas VII Smp Negeri IV Jonggat Tahun Ajaran 201IV/2015”. Skripsi, IAIN Matram, Mataram, 2015. Daryanto. Belajar dan Mengajar. Bandung: CV yrama widya, 2013.
Djamarah. Guru dan Anak Didik Dalam Ineraksi Edukatif. Jakarta: Rineka Cipta, 2005.
Djemari mardapi. Teknik Penyusunan Instrumen Tes dan Nontes. Yogyakarta :Mitra Cendikia, 2008.
Habibi Ratu Perwira Negara. Wawancara. IAIN Matram. 20 februari 2017.
Hamzan Wadi. “Pengaruh Pemanfaatan Laboratorium Komputer dalam Meningkatkan Keterampilan Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Teknologi Informasi dan Komunikasi Kelas Xl MA Nurussabah Desa Batunyala Kecamatan Praya Tengah Kabupaten Lombok Tengah Tahun Pelajaran 2015/2016”. Skripsi, IAIN, Mataram, 2016. M. Isa Irawan Dan Rifai. Matematika Komputasi Berbsis Matrix Laboratory. Mataram, UIN Mataram, 2012. Mulyono Abdurrahman. Pendidikan Bagi Anak Berkesulitan Belajar. Jakarta: PT Rineka Cipta, 2010.
95
81
Muhammad Nurman. Evaluasi Pendidikan. Mataram, Institute Agama Islam Negeri (IAIN) Mataram, 2015. Musfiqon. Pengembangan Media dan Sumber Pembelajaran. Jakarta: Pt. Prestasi Pustakarya, 2012. M. Quraish Shihab. Tafsir Al-Mishbah Pesan, Kesan dan Keserasian Al- Qur’an . Jakarta: Lentera Hati, 2002. Nasution. Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara, 2011. Sardiman. Interkasi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2011. Sriyana.“Pemanfaatan Sarana dan Prasarana Pendidikan Dalam Meningkatkan Motivasi Belajar Matematika Siswa Kelas VIII SMPNEGER 13 MATARAM Tahun 2013/2014”. Skripsi, IAIN, Mataram, 2013. Sugiyono. Metode Penelitian Pendidikan (Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D). Bandung: Alfabeta, 2014. Supardi. Bacaan Cerdas Menyusun Skripsi. Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 2011. Syahrizal Abbas. Manajemen Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana, 2009.
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. Jakarta: PT Bumi Aksara , 2011. Yayasan Penyelenggara Penterjemah Al-Qur’an. Al-Qur’an dan Terjemahnya: Edisi Tahun 2012. Jakarta: CV Darus Sunnah, 2014. Yusuf Hartono. Matematika Strategi Pemecahan Masalah. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2014.
96
82
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Lampiran 1
PEDOMAN WAWANCARA
1. Apakah Dosen Pembina praktikum menjelaskan tujuan praktikum terlebih
dahulu?
2. Apakah Dosen Pembina praktikum mengaitkan tujuan praktikum dengan
mata pelajaran yang dipraktikkan?
3. Metode apa yang digunakan Dosen dalam melakukan praktikum?
4. Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi pelajaran
yang memudahkan dalam proses praktikum?
5. Apabila materi dalam praktikum di laboratorium masih kurang jelas, apakah
anda sering bertanya kepada Dosen Pembina?
6. Apakah Koordinator Asisten membimbing anda dalam melaksanakan
simulasi dalam praktikum?
7. Apakah setiap praktikum Dosen memberikan tugas?
8. Apakah Koordinator Asisten selalu membimbing dalam menyelesaikan tugas?
9. Sebelum mulai praktikum di laboratorium, apakah anda selalu mempelajari
modul terlebih dahulu?
10. Apakah modul yang diberikan sudah sesuai dengan materi praktikum?
11. Dengan tersedianya modul di laboratorium, apakah dapat menambah dan
memperluas wawasan anda memecahkan masalah?
12. Apakah modul yang digunakan untuk panduan praktikum di laboratorium
dapat memberikan informasi yang terbaru ?
13. Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi terbaru ?
14. Apakah Koordinator Asisten praktikum dapat memberikan informasi yang
terbaru ?
15. Apakah dengan melakukan praktikum di laboraorium dapat memberikan anda
pengalaman belajar secara langsung dan konkrit ?
16. Dengan adanya praktikum apakah dapat dapat membantu memecahkan
masalah dalam pelajaran matematika ?
Lampiran 2
HASIL WAWANCARA DENGAN KOORDINATOR ASISTEN
a. Apa masalah atau latar belakang diadakannya kegiatan praktikum di
laboratorium?
Z :”menunjang proses pembelajaran pada mata kuliah wajib, maksudnya
praktikum itu untuk menunjang teori yang didapat di dalam kelas”.
b. Bagaimana langkah atau strategi yang dilakukan dalam kegiatan praktikum?
Z :“menggunakan metode inquiri maksudnya mahasiswa menemukan sendiri
baik dari materi, mensimulasi program. Dosen di dalam laboratorium
memberikan tugas sesuai dengan materi yang ada di dunia pendidikan”.
c. Bagaimana presentasi kehadiran mahasiswa mengikuti praktikum di
laboratorium?
Z :”ada empat kelas untuk semester IV yaitu A, B, C dan D, untuk kelas A dan
B masih kurang kehadirannya sedangkan untuk kelas C dan D sudah
maksimal, faktor penyebab kehadiran mereka berbeda karena Dosennya yang
berbeda, tetapi metode yang diberikan tetap sama yaitu metode inquiri, tetapi
proses pembelajaran yang digunakan Dosen di dalam kelas yang berbeda”.
d. Selama Anda menjadi Koordinator Asisten, apa saja hambatan yang Anda
alami dalam pelaksanaan praktikum di laboratorium matematika?
Z :“mahasiswa masih kurang pemahamannya dalam menguasai materi dan
dasar-dasar dalam pembuatan program Matlab, Delpi, dan Adobe Flash,
terlalu banyak software yang digunakan dalam satu kelas dan waktunya
terbatas sehingga saya sebagai Koordinator Asisten kesulitan dalam membagi
waktu untuk menjelasakan ketiga software tersebut. sehingga kurang evektif
untuk pembagian waktunya.
e. Menurut pendapat Anda, Bagaimana alternatif yang ditempuh untuk
mengatasi hambatan tersebut?
Z :“menurut saya sebagai Koordinator Asisten untuk pertemua awal sebaiknya
diberikan motivasi untuk apa belajar ini, kenapa harus belajar ini dan
kontribusi yang di dapat setelah belajar ini dan gambaran secara nyata untuk
apa belajar program Matlab, Delpi dan Adobe Flash, misalnya ada lowongan
kerja di Bank Indonesia (BI) dibutuhkan orang yang bisa Matlab dan digaji 10
juta perbulan, sehingga mahasiswa semanagat untuk belajar praktikum
Matlab, Delpi dan Adobe Flash. Dari pihak Dosen juga harus paham dengan
software yang digunakan seperti Matlab, Delpi, dan Adobe Flash”.
HASIL WAWANCARA DENGAN MAHASISWA
1. Apakah Dosen Pembina praktikum menjelaskan tujuan praktikum terlebih
dahulu?
a. F :”ya, Dosen menjelaskan tujuan dari praktikum itu sendiri yaitu agar
mahasiswa bisa membuat program tetapi dalam proses pembuatan
program itu sendiri mahasiswa harus memahami materi terlebih dahulu”.
b. B :“ya, kemaren ketika pertemuan pertama kita di kasih file yang berisi
petunjuk praktikum oleh Dosen, langkah pertama disuruh cari indikator
dari materi yang akan di buat program dan tujuan dari praktikum itu yaitu
membuat program yang bisa diimplikasikan, dan dimanfaatkan oleh anak
sekolah atau diterapkan di luar”.
c. M :“ya, karena sebelum mulai sesuatu itu harus dijelasin dulu langkah-
langkah yang kita lakukan sebelum mulai praktikum, dalam praktikum ini
dijelasin tujuan dari praktikum itu sendiri yaitu untuk membuat program
matematika yang memudahkan dalam proses pembelajran”.
d. H :”ya, di kasih file, di dalam file terdapat tujuan dan langkah-langkah
pengerjaan”.
e. A :”ya, ketika pertemuan pertama di jelasin tujuannya itu untuk
mengembangkan program yang dibuat sama kk tingkat, melatih kita untuk
bisa membuat program sendiri”.
f. S :”ya, tujuannya untuk membuat program dan mengembangkan program
yang sudah ada”.
g. W :”memiliki arah, dan bisa digunakan setelah selesai kuliah dari sini”.
h. S :”sudah menjelaskan tujuannya yaitu agar kita dapat ilmu yang lebih dari
praktikum tersebut”.
2. Apakah Dosen Pembina praktikum mengaitkan tujuan praktikum dengan
mata pelajaran yang dipraktikkan?
a. F :”ya, Dosen memberikan contoh bagaimana cara membuat input dan
outputnya, supaya menjadi sebuh program”.
b. B :“tergantung materi pembelajaran misalnya seperti materi limit, kalkulus
dijelaskan sama Dosen”.
c. M :”ya, karena praktikum ini langsung berkaitan dengan mata kuliah”.
d. H :”ya, berkaitan sama tujuannya”.
e. A :”ya”.
f. S :”ya, sudah berkaitan dengan tujuannya”.
g. W :”ya, contohnya denga memberikan tugas kepada mahasiswa untuk
membuat aplikasi misalnya dengan materi lingkaran, dengan adanya
praktikum mahasiswa mencoba bagaimana cara membuat aplikasi
lingkaran. Sehingga nanti bisa bermanfaat bukan saja untuk mahasiswa itu
sendiri tapi bisa juga untuk adek tingkat dan orang-orang yang
membutuhkan untuk menyelesaikan soal tentang lingkaran.
h. S :”ya mengaitkan”.
3. Metode apa yang digunakan Dosen dalam melakukan praktikum?
a. F :”metode inquiri yaitu mencari tahu sendiri materinya, mahasiswa yang
berperan aktif dalam pembuatan programnya, Dosen hanya memeriksa dan
memberikan masukan”.
b. B :“metode inquiri dimana Dosen hanya memberikan materi dan
mahasiswa yang mencari sendiri apa maksud dari materinya, sintaknya”.
c. M :”berusaha sendiri ketika dalam kesulitan, belajar mandiri, mencari
Modul, mencari Koordinator Asisten”.
d. H :” metode inquiri yaitu dilatih untuk mandiri dalam mengerjakan
program”.
e. A :”metode inquiri yaitu mencari sendiri materi, desainnya buat sendiri,
kalok ada yang ditanyakakn baru bertanya”.
f. S : “menjelaskan, menggunakan LCD”.
g. W : “menggunakan LCD untuk membantu dalam menyampaikan materi
tentang praktikum, dan menghampiri setiap mahasiswa yang merasa
kesulitan”.
h. S :”menggunakan LCD, selesai menjelaskan di tanyakan kepada
mahasiswa udah mengerti atau tidak, pertemuan besok itu ditanyakan
ulang pelajaran yang udah dijelaskan kemaren”.
4. Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi pelajaran
yang memudahkan dalam proses praktikum?
a. F :”ya, Dosen memberikan informasi yang memudahkan dalam proses
praktikum, tetapi masalahnya di sini saya yang kurang dalam memahami
materi yang didapatkan, sehingga saya harus belajar dengan giat dan
bertanya kepada teman yang lebih mengerti”.
b. B :“banyak informasi yang di unggah digrup Facebook, tapi untuk yang
Matlab masih kurang, di sini Koordinator Asisten yang lebih memberikan
petunjuk dan informasi untuk program Matlab”.
c. M : “ya, tapi gak terlalu karena lebih sering Koordinator Asisten yang
memberikan informasi”.
d. H :”ya, dengan cara mengaplod berbagai macam program-program yang
telah di buat sama Dosen contoh menu loding, menu utama, animasi yang
bergerak semua sudah diaplod sama bapak di grup PKB 2017.
e. A :”ya, karena bapak punya blok yang bisa memberikan informasi
terbaru”.
f. S :”kadang-kadang mudah, ada juga yang sulit dimengerti dan kita
bertanya jika kita tidak mengerti”.
g. W :” belum seratus persen bisa, karena masih banyak mahasiswa yang
merasa kesulitan terhadap tugas yang diberikan,Dosen hanya memberi
informasi bagaimana cara mengerjakan tugas tersebut”.
h. S :”ya, kita sangat membutuhkan Dosen, ketika kita kurang jelas bisa
bertanya kepada Dosen”.
5. Apabila materi dalam praktikum di laboratorium masih kurang jelas, apakah
Anda sering bertanya kepada Dosen Pembina?
a. F :”ya, ketika saya belum mengerti dengan materi yang saya dapat, saya
bertanya kepada Dosen dan Dosen memberikan gambaran yang membuat
saya menjadi mengerti”.
b. B :“ya, sering jika materinya kurang jelas”.
c. M : “jarang saya bertanya kepada Dosen saya lebih sering bertanya kepada
Koordinator Asisten”.
d. H :”sering apalagi baru pertama masuk, baru pertama kita dengar istilah
PKB, jadi banyak kita bertanya”.
e. A :”ya”.
f. S :”ya, saya sering bertanya kepada Dosen jika saya tidak mengerti”.
g. W :”ya, biasanya kami melakukan tanya jawab kepada Dosen ketika mata
kuliah berlangsung ataupun di luar mata kuliah, dan saya biasanya
melakukannya dengan berkelompok atau individu”.
h. S :”ya saya sering bertanya kepada Dosen, di luar jam pelajaran maupun
lewat sms”.
6. Apakah Koordinator Asisten membimbing Anda dalam melaksanakan
simulasi dalam praktikum?
a. F :”ya, Koordinator Asisten memberikan contoh pada saat melakukan
praktikum dan langsung kita mempraktikkannya”.
b. B :“ya, Koordinator Asisten memberikan contoh cara memasukkan
sintak”.
c. M :“ya, tapi jarang kita praktikum karena lupa jadwal, hanya beberapa
soal, setelah itu belajar mandiri”.
d. H :”ya dibimbing, dikasih tahu input itu apa, proses itu apa, outputnya apa,
Cuma dijelasin dasar-dasarnya aja”.
e. A :”ya”.
f. S :”ya, membimbing”.
g. W :”ya, Koordinator Asisten membimbing dalam memgerjakan program
sesuai dengan tema yang di praktikkan”.
h. S :”Koordinator Asisten sangat berperan memberikan arahan”.
7. Apakah setiap praktikum Dosen memberikan tugas?
a. F :”ya, Dosen memberikan materi terlebih dahulu, dengan materi tersebut
dikerjakan secara bertahap, jadi setiap kali pertemuan kita mengerjakan
tugas sesuai dengan tahapan-tahapannya”.
b. B :”ya, ketika pertemuan pertama menentukan materi, cara merubah file
dari word menjadi pdf, membuat desain dalam program, selanjutnya tujuan
akhir memasukkan sintak dalam program.
c. M :“ya, karena praktikum ini termasuk dalam mata kuliah, jadi ketika
membuat program ada tahap-tahapnya yang pertama mencari materi dan
mengumpulkan, kedua mengubah file dari word ke pdf, ketiga desain
program, keempat mencari sintak sesuai dengan materi yang di dapat,
kelima semua sintak tersebut di buat jadi satu gui, keenam dibuat laporan
akhir.
d. H :”sekali saja hanya untuk buat program tetapi tugasnya bertahap yang
pertama mencari materi, kedua membuat desain memasukkan skrip dll”.
e. A :”gak setiap pertemuan, tapi bertahap seperti buat materi dulu, kemudian
mengubah dari word ke pdf dll”.
f. S :”hanya sekali di kasih tugas yaitu membuat program berdasarkan materi
yang didapat”.
g. W :”Dosen hanya memberikan tugas sekali, dan setiap pertemuan Dosen
menjelaskan bagaimana cara membuat program tersebut, dengan jangka
waktu yang di batasi untuk di kumpulkan”.
h. S :”saya rasa tugasnya itu untuk kelanjutan pembuatan program secara
bertahap”.
8. Apakah Koordinator Asisten selalu membimbing dalam menyelesaikan tugas
?
a. F :”ya, Koordinator Asisten membimbing mengerjakan tugas, tapi
Koordinator Asisten kadang-kadang sibuk tidak punya waktu untuk kita,
jadi saya juga bertanya kepada teman”.
b. B :”tergantung kondisi, tidak selalu dibimbing”.
c. M :“ya, Koordinator Asisten selalu membimbing tetapi dibutuhkan usaha
dari kita untuk menghubungi Koordinator Asisten karena Koordinator
Asisten belum tentu selalu di kampus.
d. H :”tidak, karena banyak Koordinator Asisten yang belum mengerti juga
tentang program seperti masalah Delpi, jadi kita merasa kesulitan dalam
bertanya, hanya sebagian yang bisa”.
e. A :”jarang”.
f. S :”ketika kita bertanya Koordinator Asisten benjawab, tetapi ketika kita
tidak bertanya Koordinator Asisten tidak menjawab”.
g. W :”ya, tetap membimbing soalnya kita memerlukan Koordinator Asisten
untuk memberi bantuan bagaimana menyelesaikan program tersebut”.
h. S :”ya Koordinator Asisten sedikit membantu dan membimbing ketika
kesulitan dan ketika Dosen tidak ada di kampus”.
9. Sebelum mulai praktikum di laboratorium, apakah Anda selalu mempelajari
Modul terlebih dahulu?
a. F :”ya, sebelum mulai praktikum saya membaca Modul untuk mengetahui
kegunaan ikon-ikon. Tapi membaca Modul saja, tidak langsung
praktikum, saya kurang mengerti”.
b. B :” kadang-kadang baca”.
c. M :”tidak pernah saya baca, males membaca saya juga tidak punya leptop
jadinya males, di Modul kurang jelas materinya, dan untuk memahami
dasarnya sangat sulit”.
d. H :”tidak, soalnya Modul belum di bagikan, untuk media pembelajaran
tidak ada Modulnya, untuk data base ada Modulnya, jadinya untuk materi
yang saya gunakan, saya mencari sendiri dan rajin-rajin membuka web.
e. A :”saya gk ada Modul untuk media pembelajaran”.
f. S :“tidak, soal saya tidak punya Modul, temen-temen saya juga gk ada
yang punya, untuk Modul yang online saya juga gk pernah buka soalnya
saya gk punya leptop, saya nanyak dan belajar dari temen”.
g. W :”saya pribadi sering belajar melalui teman, kebetulan yang saya dapat
Adobe Flash jadi lebih cepat saya mengerti belajar dari youtube langsung,
karena disana bisa diperagakan langsung prosesnya, langkahnya disertai
dengan kata-kata dan gerakannya”.
h. S :”ya saya mempelajari Modul ketika saya diberikan indikator”.
10. Apakah Modul yang diberikan sudah sesuai dengan materi praktikum?
a. F :”ya, sudah sesuai, tercantum tahap-tahap cara membuat garis dan kotak
dll”.
b. B :”sudah, sebenarnya sintak-sintak yang ada diModul sebenarnya sama
saja, yang penting kita paham isi dari materinya.
c. M :” tidak pernah baca Modul”.
d. H :”kalok untuk materi saya tidak ada tetapi untuk yang lain ada seperti
tentang matrik, persamaan kuadrat, untuk materi saya Program Linier
untuk mencari nilai maksimumnya belum ada tapi untuk cari titik potong
ada”.
e. A :”ada satu Modul yang diaplod bapak di bloknya sesuai dengan materi
yang saya dapat”.
f. S :”sudah sesuai”.
g. W :”ya mememamg udah sesuai, kalok pake Modul membutuhkan
langkah-langkah”.
h. S :”untuk materi Delpi Modul sudah sesui, namun masih ada kekurangan,
kekurangannya itu saya mencari di internet”.
11. Dengan tersedianya Modul di laboratorium, apakah dapat menambah dan
memperluas wawasan Anda memecahkan masalah?
a. F :”tidak tahu karena saya lebih sering bertanya kepada Koordinator
Asisten dan temen daripada membaca Modul”.
b. B :“kurang tahu soalnya saya jarang baca Modul”.
c. M : “Tidak pernah baca Modul”.
d. H :”ya, seperti kita tidak tahu var itu apa fungsinya, input itu apa
fungsinya, penjelasan tentang tombol-tobol, kalok untuk proses pake
tombola apa dengan Modul kita bisa mengerti”.
e. A :”ya, dari Modul kita bisa belajar bagaimana membuat program,
sintaknya yang benar”.
f. S :”ya dapat mempermudah saya”.
g. W :”hanya sebagian orang yang bisa mengaplikasikan Modul tersebut
dilihat dari presentasi orang yang memakai Modul sangat sedikit, karena
mereka lebih senang langsung menggunakan gerakan atau konsultasi
dengan orang yang sudah paham, jadi ada kalanya Modul digunakan jika
sangat sulit dicari penjelasannya Modullah yang sangat membantu, dan
memperluas wawasan juga memberi pemahaman dan berperan
memecahkan masalah”.
h. S :”tentunya Modul memperluas wawasan karena tanpa Modul kita tidak
mampu untuk mengerjakan tugas program, dan memecahkan masalah dan
saya lebih sering bertanya kepada Dosen”.
12. Apakah Modul yang digunakan untuk panduan praktikum di laboratorium
dapat memberi informasi yang terbaru ?
a. F :”saya kurang baca Modul jadinya saya tidak tahu”
b. B :“kurang saya baca Modul, jadi kurang tahu ”
c. M :“ada, tapi tidak terlalu jelas penjelasan dari Modul, Modul belum rinci,
lebih kebanyakan dari Koordinator Asisten”.
d. H :”ya jelas, karena kita sebelumnya tidak tahu apa itu program Delpi,
penyusunan sintaknya, dengan adanya Modul kita bisa membaca
penjelasannya”.
e. A :”ya, karena materi saya matrik yaitu penyelesaian Persamaan Linier
dengan dua variabel dan tiga variabel, di dalam Modul tersebut ada contoh
materi saya yaitu cara membuat Persamaan Linier dengan dua variabel
yang diaplod sama Dosen dan dari sana saya bisa belajar juga bagaimana
penyelesaian untuk tiga variabel”.
f. S :”ya, awal masuk praktikum PKB kan kita tidak mengerti apa itu sintak
jadinya dengan membaca Modul kita bisa mengerti”.
g. W :”ya sebelum masuk ke materi kita dikasih Modul dan dikasih
pemahaman awal tentang praktikum yang akan kita pelajari”.
h. S :”ya Modul selalu memberi informasi terbaru”.
13. Apakah Dosen Pembina praktikum dapat memberikan informasi terbaru ?
a. F :”ya, misalnya desain kita masih kurang Dosen memberikan masukan”.
b. B :“ya, Dosen memberikan informasi seperti kita belum bisa
menghubungkan gui ke menu utama, di kasih tahu cara memanggil ke
menu utama”.
c. M :”ya, ketika kita konsultasi dengan Dosen, terdapat kartu konsultasi
yang kita bawa, di kartu itu di tulis kekurangan program kita yang perlu
diperbaiki dan ditambahkan”.
d. H :”ya dikasih tahu, kemaren temen saya sudah selesai programnya
menurut dia setelah konsultasi ke Dosen ternyata banyak kekurangannya,
jadi Dosen memberi masukan untuk kesempurnaan program”.
e. A :”ya, dengan cara mengaplod di blok PKB 2017”.
f. S :”ya, ketika kita konsultasi dikasih masukan, bimbingan”.
g. W :”ya, karena program yang disajikan untuk setiap mahasiswa itu
berbeda, contohnya saya mendapat materi peluang, tentunya ini akan
menjadi informasi baru untuk saya yang Dosen sampaikan ke saya,
sehingga secara tidak langsung saya mempelajari sesuatu yang belum
pernah saya pelajari sebelumnya”.
h. S :”ya, ketika desain saya udah selesai di kasih masukan lagi supaya lebih
baik”.
14. Apakah Koordinator Asisten praktikum dapat memberikan informasi yang
terbaru ?
a. F :”ya, Koordinator Asisten juga memberikan masukan ketika sintaknya
eror, atau input, aoutput masih kurang”.
b. B :”Koordinator Asisten di sini Cuma sebagai pemandu, kita sebagai
mahasiswa yang berperan aktif dalam mencari Koordinator Asisten untuk
bertanya”.
c. M : “ya, dengan membimbing menyelesaikan kekurangan yang di tulis
oleh Dosen di lembar konsultasi.
d. H :”pernah di kasih masukan katanya kita harus mengerti materi dulu baru
bisa menyelesaikan program”.
e. A :”ya, ketika konsultasi dengan Koordinator Asisten program saya tidak
bisa dijalankan, Koordinator Asisten memberikan solusi sehingga program
saya bisa dijalankan”.
f. S :”Koordinator Asisten memberikan masukan, solusi, dan saran”.
g. W :” Koordinator Asisten disini berperan utuk memberikan tambahan,
informasi terbaru telah didapat dari Dosen, Koordinator Asisten hanya
memberikan penjelasan secara detail tentang informasi yang diberikan
Dosen”.
h. S :”ya, seperti memasukkan gambar di Delpi”.
15. Apakah dengan melakukan praktikum di laboraorium dapat memberikan Anda
pengalaman belajar secara langsung dan konkrit ?
a. F :”ya, karena Adobe Flash itu sendiri adalah praktikum semester atas,
saya tidak tahu sama sekali cara membuatnya, tapi dengan saya berusaha
untuk belajar dan bertanya kepada Dosen, Koordinator Asisten dan temen-
temen yang bisa, jadi saya bisa membuatnya, disini juga melatih
kesabaran supaya tidak putus asa dan selalu semangat, ketika ditolak
materinya belum tepat, dan belum dapat nilai yang maksimal, leptop eror,
kadang-kadang putus asa, tapi dengan berdoa kepada allah insyaalah
semua berjalan dengan lancar.
b. B :”ya, melalui praktikum ini banyak manfaat yang saya dapatkan seperti
memudahkan memecahkan masalah dalam menyelesaikan soal
matematika itu sendiri”.
c. M :“pengalaman seperti kerja kelompok, cara berkomunikasi dengan
Koordinator Asisten, Cara membuat program”.
d. H :”ya, dengan adanya praktikum kita belajar secara langsung dan tahu
penerapannya, daripada belajar di dalam kelas dengan teori-teori belum
terlalu memahami”.
e. A :”ya, kita bisa tahu usahanya bikin program, sulitnya, dan
pengalamannya”.
f. S :”bisa buat program, jadinya bangga kreasi sendiri walaupun hanya
pengembangan dari program yang sudah ada”.
g. W :”pengalaman yang saya dapat tentang bagaimana menggunakan leptop
selain hanya untuk mengetik, juga sebagai alat untuk membuat aplikasi”.
h. S :”seperti diberikan tugas secara bertahap dan dikumpulkan setiap
minggu, sampai programnya selesai sampai batas yang sudah ditentukan”.
16. Dengan adanya praktikum apakah dapat membantu memecahkan masalah
dalam pelajaran matematika ?
a. F :”ya, kebetulan saya mendapat Adob Flash dalam praktikum ini yaitu
membuat media pembelajaran, dengan adanya media pembelajaran ini
memudahkan peserta didik dalam memahami materi pelajaran apalagi
pelajaran matematika harus memberikan gambaran agar cepat dimengerti”.
b. B :” ya sesuai dengan indikator, atau media yang didapatkan misalnya
Teori Bilangan, Limit, Kalkulus, dan Statistika, bisa di hitung dengan
program Matlab”.
c. M :“membantu tapi tidak semuanya karena ada materi-materi tertentu
yang mudah bisa di rubah kebahasa komputenya dan ada materi tertentu
yang sulit untuk diubah ke dalam bahasa komputernya”.
d. H :”ya karena dari pertama dijelaskan sama Koordinator Asisten ada mata
kuliah yang sangat sulit dan membutuhkan waktu lama untuk menghitung
seperti pelajaran Metode Numerik, jadi kita membutuh kan kalkulator
yang bisa cepat menyelesaikan masalah tersebut seperti program Matlab”.
e. A : ”ya, kalok udah ada programnya tidak perlu kita kerjakan secara
manual, bisa kita pake programnya”.
f. S:“ya, seperti materi yang saya dapatkan yaitu materi Geomrtri, jadinya
saya harus bener-bener paham dengan materi saya sehingga saya bisa
mengerti mana input dan outputnya”.
g. W:”praktikum itu bisa memberikan solusi kepaada pelajaran matematika
sesuai dengan tema matematika yang didapatkan”.
h. S:”ya membantu memecahkan masalah seperti materi Statistika”.
Lampiran 3
Daftar Tabel 1.3 Dosen Tetap Yang Sesuai Dengan Bidang Studi
No.
Nama Dosen
NIDN Bidang Keahlian Untuk Setiap Jenjang
Pendidikan 1 Irzani, S.Pd.,M.Si 2018077601 S1 Pendidikan MTK S2 MTK
2 Parhaini Andriani, S.Pd., M.Pd.Si
2018096101 S1 Pendidikan MTK S2 Pendidikan MTK
3 Alkusairi, S.Pd.I., M.Pd 2002088002 S1 Tadris MTK S1 Pendidikan Dasar MTK SD
4 Kristayulita, S.Pd., M.Si 2028078100 S1 Pendidikan MTK S2 MTK
5 Nurhardiani, M.Pd 2025048002 S1 Tehnik Fisika S2 Pendidikan MTK
6 Lalu Sicipto, S.Pd., M.Pd 2022068102 S1 Pendidikan MTK S2 Pendidikan MTK
7 Samsul Irpan, S.Pd., M.Pd
2008078001 S1 Pendidikan MTK S2 Pendidikan MTK
8 Alfira Mulya Astuti, S.Pd., M.Si
2025098402 S1 Pendidikan MTK S2 Statistika
9 Susilahudin Putra Wangsa - S1 Tadris Matematika S2. Pendidikan Matematika 10 M. Syawahid - S1 Tadris Matematika S2 Pendidikan Matematika S3 Pendidikan Islam
11 Yandika Nugraha - S1 Matematika S2 Pendidikan Matematika 12 Sofyan Mahfudi - S1 Pendidikan Matematika S2 Pendidikan Matematika
13 Habibi Ratu Perwira Negara
2031127102 S1 Tadris Matematika S2 Pendidikan Matematika Islam
Daftar Tabel 1.4 Dosen Tetap Diluar Bidang Studi
N
o
Nama Dosen Tetap NIDN** Bidang Keahlian untuk setiap
jenjang pendidikan
1 Dahlia Hidayati, M.Fil.I
2002087202 S1 Pendidikan B.Arab S2. Filsafat Islam
2 Dr. Fathurrahman, MA
2013037401 S1 Sastra Arab S2 Pendidikan Islam S3 Pendidikan Islam
3 Drs. H. Idris, M.Pd.I 2031125002 S1 Pendidikan Agama Islam (PAI) S2 PAI
4 M. Habib Husnial Paridi,
M.A
2031127102 S1 Pendidikan B. Inggris S2 Manajeman Pendidikan Islam
5 M. Saleh, M.A 2012097201 S1 PAI S2 Sejarah Peradaban Islam
6 Nurhilaliati, M.Ag 2008207302 S1 Pendidikan Islam S2 Pemikiran Pendidikan Islam
7 Titik Agustina, M.Pd 2007087401 S1 Pendidikan B.inggris S2 Pendidikan B.inggris
8 Saimun, M.Si 2027087501 S1 Tarbiyah PAI S2 Psikologi
9 Dr. Syamsul Arifin, MA
2017056901 S1 Tarbiyah Arab S2 Studi Islam S3 Pemikiran Islam
Daftar Tabel 1.5 Dosen Tidak Tetap
No Nama dosen NIDN** Bidang keahlian untuk setiap
jenjang pendidikan
1 Ripa’i - S1 P. Matematika S2 Matematika
2 Syaharuddin - S1 P. Matematika S2 Matematika
3 Habib Ratu Perwira Negara
- S1 P. Matematika S2 Matematika
4 Any Tsalasatul Fitriah
- S1 P. Matematika S2 Matematika
5 Mulhamah - S1 P. Matematika S2 Matematika
6 Kiki Riska Ayu Kurniwati
- S1 P. Matematika S2 Matematika
7 Kamirsyah Wahyu - S1 P. Matematika S2 Matematika
8 Afifurrahman - S1 P. Matematika S2 Matematika
9 Mauliddin - S1 P. Matematika
S2 Matematika
10 Fadrik Adi Fahrudin - S1 P. Matematika -S2 Matematika
Lampiran 4
Tabel 1.6. Data Keadaan Mahasiswa Program Studi Tadris Matematika
Tahun
masuk
Jumlah Mahasiswa Reguler per Angkatan
pada Tahun 2009/ 2010
2010/ 2011
2011/ 2012
2012/ 2013
2013/ 2014
2014/ 2015
2015/
2016
2009/ 2010
145 145 140 140 50 9 0
2010/ 2011
146 146 146 139 30 0
2011/ 2012
192 190 169 51 5
2012/ 2013
164 145 139 65
2013/ 2014
154 152 151
2014/ 2015
160 157
2015/
2016
154
Lampiran 5
Tabel 1.7 Sebaran mata praktikum
1. Praktikum Kependidikan Matematika
a. Semester Ganjil
No Mata Praktikum Pelaksanaan Terintegrasi dengan Mata Kuliah
1 Psikologi dan Bimbingan Konseling
Semester III Bimbingan Konseling
2 Evaluasi Pembelajaran Matematika
Semester V Evaluasi Pembelajaran Matematika
b. Semester Genap
No Mata Praktikum Pelaksanaan Terintegrasi dengan Mata Kuliah
1 Manajemen dan Supervisi Pendidikan
Semester IV Manajemen dan Supervisi Pendidikan
2 Desain Pembelajaran Matematika
Semester VI Desain Pembelajaran Matematika
3 Workshop Matematika Semester VI Workshop Matematika
2. Praktikum Teknologi Matematika
a. Praktikum Teknologi Matematika Wajib
1) Semester Ganjil
N
O
MATA
PRAKTIKU
M
SM
TR
SASARAN PRAKTIKUM ALTERNATIF
SOFTWARE
1 Matematika Diskrit
III Membuat interface matematika komputasi
Matlab atau Delphi
2 Metode Numerik
V Menyelesaikan masalah matematika terapan bidang Ilmu Pengetahuan Alam(sains)
Matlab atau (Delphi &
Maple) 3 Matematika
Statistik VII Menyelesaikan masalah uji
hipotesis penelitian kependidikan
Matlab atau SPSS atau MINITAB
2) Smester Genap
N
O
MATA
PRAKTIKUM
SMT
R
SASARAN PRAKTIKUM ALTERNA
TIF
SOFTWAR
E
1 Kalkulus II Menguasai bahasa dasar (command) matematika komputasi
Matlab atau Maple
2 Pemograman Komputer Basic
IV Membuat aplikasi project berbasis windows bidang islam dan kependidikan
Matlab atau Delphi
b. Praktikum Teknologi Matematika Peminatan
1) Semester Ganjil
N
O
MATA
PRAKTIKU
M
SOFT
WARE SEMESTER SASARAN
1 Kalkulus I Maple I Menyelesaikan masalah kalkulus dengan mengunakan software Maple
2 Database Sekolah
Delphi III Membuat aplikasi data base kependidikan seperti pustaka sekolah, buku Induk siswa, daftar nilai siswa (Leger), Raport dan lainnya.
3 Teknologi Pembelajaran Matematika
Delphi/ Adobe Flash/ Matlab
V Membuat media pembelajaran matematika berbasis interface animasi yang interaktif, solutif, dan menyenangkan
2) Semester Genap
N
O
MATA
PRAKTIKU
M
SOFT
WARE SEMESTER SASARAN
1 Statistika Penelitian
SPSS IV Menyelesaikan masalah statistik mengunakan software SPSS
MINITAB
IV Menyelesaikan masalah statistik mengunakan software MINITAB
N
O
MATA
PRAKTIKU
M
SOFT
WARE SEMESTER SASARAN
2 Matematika Desain
Corel Draw
VI Membuat layout informasi bidang kependidikan seperti, kalender pendidikan, sampul buku/bahan ajar,poster/pamplet kependidikan, dan lainya.
3 E-Learning Blogger/
Wordpress/
Jomla/dll
VI Membuat webblog kependidikan, seperti website sekolah, perpustakaan, kesiswaan (OSIS) serta mempublikasikan karya dan kegiatan sekolah.
c. Matematika Ilmu Pengetahuan Alam
No Mata
Praktikum Pelaksanaan
Terintegrasi dengan Mata Kuliah
1 Fisika Dasar Semester I Fisika dasar
2 Biologi Umum Semester I Biologi Umum
3 Kimia Dasar Semester II Kimia Dasar
Lampiran 6
RENCANA JADWAL KEGIATAN PENELITIAN
No
Kegiatan
Bulan ke-
2 3 4 5 6 7 8 9
Jan Feb Mar Apr Mei Juni Juli Ags
1 Penyusunan proposal
2 Seminar proposal
3 Pengambilan data
4 Penyusunan laporan (skripsi)
5 Ujian/munaqosah
Lampiran 7
PROSES WAWANCARA
PROSES PRAKTIKUM DI LABORATORIUM
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
Gedung B Lt. II Kampus II UIN Mataram Jl. Gajah MadaJempong–Mataram email: [email protected]
KARTU KONSULTASI
BIMBINGAN PENULISAN SKRIPSI
Nama : Rosita Sari
NIM : 151.134.009
Program Studi : Tadris Matematika
Judul Proposal :PEMANFAATAN LABORATORIUM SEBAGAI
SUMBER BELAJAR DAN IMPLIKASINTA TERHADAP
PEMAHAMAN MATEMATIKA PADA MAHASISWA
PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA FAKULTAS
ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN TAHUN
AKADEMIK 2016/2017.
Pembimbing I (P1) : Dr. Fathurrahman Muchtar, MA
Pembimbing II (P2) : Alfira Mulya Astuti, M.Si.
KEMENTERIAN AGAMA RI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) MATARAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN PROGRAM STUDI TADRIS MATEMATIKA
Gedung B Lt. II Kampus II UIN Mataram Jl. Gajah MadaJempong–Mataram email: [email protected]
Mataram, 2017