laporan handa
TRANSCRIPT
-
8/10/2019 Laporan Handa
1/7
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ORGANIK
Judul : Destilasi Minyak Atsiri
TujuanPercobaan : 1. Mempelajari teknik pemisahan senyawa berdasarkan perbedaan
titik didih.
2. Mempelajari metode ekstraksi minyak atsiri menggunakan prinsip
hidrodistilasi
Pendahuluan
Destilasi secara umum adalah pemisahan 2 komponen atau lebih berdasarkan
perbedaan titik didih senyawanya. Pemisahan secara destilasi pada prinsipnya adalah metode
pemisahan yang didasarkan karena adanya perbedaan titik didih antara komponen
komponen yang akan dipisahkan. Campuran zat dalam metode destilasi dididihkan sehingga
menguap, dan uap ini kemudian didinginkan kembali ke dalam bentuk cairan. Zat yang
memiliki titik didih lebih rendah akan menguap lebih dulu. Proses yang terjadi pada destilasi
ialah perubahan fasa cair menjadi fasa uap atau gas dengan pendidihan kemudian gas tersebut
mengembun. Tekanan uap merupakan suatu sifat-sifat dari zat cair yang bergantung pada
suhu. Tekanan uap selalu bertambah seiring dengan kenaikan suhu. Metode ini merupakan
unit operasi kimia jenis perpindahan massa. Penerapan proses ini didasarkan pada teori
bahwa pada suatu larutan, masing-masing komponen akan menguap pada titik didihnya.
Model ideal distilasi didasarkan pada Hukum Raoult dan Hukum Dalton (Sarifudin, 2010).
Destilasi dibagi menjadi 4 macam yaitu destilasi biasa, destilasi uap, destilasi vakum
(tekanan rendah), dan destilasi terfraksi. Destilasi biasa digunakan untuk memisahkan dua
macam zat atau lebih yang mempunyai perbedaan titik didih cukup besar. Destilasi uapadalah suatu cara untuk memisahkan dan memurnikan senyawa organik yang sukar larut
dalam air, atau bahkan tidak larut dalam air. Destilasi uap dilakukan dengan cara mengalirkan
uap air ke dalam campuran sehingga bagian yang dapat menguap berubah menjadi uap pada
temperatur yang lebih rendah, melalui proses destilasi uap inilah yang akan digunakan untuk
mengisolasi minyak atsiri dari berbagai macam spesies (Sarifudin, 2010).
Minyak Atsiri merupakan suatu minyak yang mudah menguap, biasanya terdiri dari
senyawa organik yang bergugus alkohol, aldehid, keton dan berantai pendek. Minyak atsiri
dapat diperoleh dari penyulingan akar, batang, daun, bunga, maupun biji tumbuhan, selain itu
Paraf Asisten
-
8/10/2019 Laporan Handa
2/7
-
8/10/2019 Laporan Handa
3/7
2. Set alat distilasi dipersiapkan sesuai gambar berikut ini.
3. 50 g sampel dimasukkan kedalam labu alas bulat 250 mL. Labu dipenuhi dengan aquades
hingga setengah volume total labu. Ditambahkan batu didih.
4. Labu pasang kembali pada set up alat distilasi. Dipanaskan labu pada mantel pemanas
secara perlahan-lahan. Distilasi dihentikan jika sudah diperoleh distilat sebanyak 100 mL
atau telah dipanaskan selama 1-1.5 jam.
5. Volume distilat yang diperoleh dicatat. Dibiarkan distilat beberapa saat hingga nantinya
diperoleh dua fasa, aqueous phase dan organic phase. Dipisahkan minyak atsiri dari air
yang ada dalam campuran distilat. Lalu ditambahkan sedikit magnesium sulfat pada
distilat minyak atsiri. Minyak atsiri diperoleh dengan cara dekantasi. Volume minyak atsiri
yang diperoleh dicatat
6. Rendemen minyak atsiri yang diperoleh dihitung. Diamati bau dan warna dari minyak
atsiri tersebut.
Data dan Perhitungan
a. Data
No. Sampel Berat serehMassa jenis
atsiri
Pengamatan
Volume
Destilat
Volume
minyak atsiri
1. Serai 50 gram 0,850 g/cm-3 58 mL 0,1 mL
b.Perhitungan
- Massa minyak atsiri:
g
mLcmg
085,0
1,0/850,0
atsiriminyakvolumeAtsiriMinyakMassa
3
-
8/10/2019 Laporan Handa
4/7
- Rendemen (%) =
%17,0
%10050
085,0
100%serehmassa
atsiriminyakmassa
g
g
Hasil
No. Sampel
Pengamatan
% RendemenVolume Destilat
Volume minyak
atsiri
1. Serai 58 mL 0,1 mL 0,17 %
Pembahasan Hasil
Minyak atsiri merupakan suatu zat berbau yang terkandung dalam tanaman. Minyak
atsiri atau disebut juga volatil oil atau essensial oil adalah istilah yang digunakan untuk
minyak mudah menguap. Minyak atsiri bukanlah senyawa murni, akan tetapi merupakancampuran senyawa organik yang terdiri dari beberapa senyawa yang berlainan. Sebagian
komponen minyak atsiri adalah senyawa yang mengandung karbon dan hidrogen, atau
karbon, hidrogen dan oksigen yang bersifat aromatik. Minyak atsiri diperoleh dalam tanaman
yaitu dalam daun, bunga, buah, kulit batang dan akar dengan cara destilasi dan pada
praktikum kali ini minyak atsiri diekstraksi dari tanaman sereh.
Daun serai mengandung 0,4 % minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral,
sitronelal, -pinen, kamfen, sabinen, mirsen, -felandren, p-simen, limonen, cisosimen,
terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, -terpineol, geraniol, farnesol, metil heptenon, n-
desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat, terpinil asetat, sitronelil
asetat, geranil asetat, -elemen, - kariofilen, -bergamoten, trans-metilisoeugenol, -
kadinen, elemol, kariofilen oksida. Komponen utama daun serai yang terisolasi dari minyak
atsiri adalah sitronelal. Sitronelal memiliki rumus molekul C10H18O dan berbobot molekul
154,25 g/mol, titk didih 204-208 C.
Ekstraksi minyak atsiri dari sereh dalam percobaan kali ini menggunakan metode
hidrodestilasi. Hidrodestilasi adalah penyulingan suatu campuran yang berwujud cairan yang
-
8/10/2019 Laporan Handa
5/7
tidak saling bercampur, hingga membentuk dua fase atau dua lapisan. Proses ini dilakukan
dengan bantuan air maupun uap air. Hidrodestilasi memiliki 3 jenis metode berdasarkan cara
penanganan bahan yang diproses yaitu: destilasi air, destilasi uap dan air serta destilasi uap
langsung. Percobaan destilasi minyak atsiri pada praktikum kali ini menggunakan metode
destilasi air.
Destilasi air merupakan sistem penyulingan dengan air di mana bahan yang akan
disuling langsung berkontak dengan air mendidih. Cara penyulingan seperti ini disebut juga
dengan penyulingan langsung (Direct Destillation). Keuntungan dari penggunaan metode ini
adalah karena sistem ini baik digunakan untuk menyuling bahan yang berbentuk tepung, dan
bunga-bungaan yang mudah membentuk gumpalan jika kena panas, akan tetapi metode ini
juga memiliki kelemahan yaitu tidak baik digunakan untuk bahan yang larut dalam air dan
bahan yang disuling dapat hangus jika suhu tidak diawasi. Metode destilasi air digunakan
karena minyak atsiri umumnya akan terdekomposisi pada suhu tinggi. Penambahan air atau
uap air dapat menurunkan titik didih, sehingga minyak atsiri menguap pada suhu yang lebih
rendah daripada titk didihnya pada tekanan atmosfer.
Prinsip kerja dari penyulingan dengan air yaitu distilasi dengan kontak langsung antara
bahan dengan air. Bahan yang disuling yaitu tanaman sereh direbus dengan air di dalam
sebuah labu untuk proses pendidihan. Proses pendidihan dilakukan dengan menggunakan
batu didih yang sebelumnya telah dimasukkan ke dalam labu. Batu didih berfungsi untuk
meratakan panas, sehingga panas menjadi homogen pada seluruh bagian larutan,
mempercepat proses pendidihan sampel, dan untuk mencegah timbulnya letupan
(bumping) ketika pemanasan. Proses pendidihan ini menyebabkan minyak atsiri dapat
keluar dari sel kelenjar tanaman sereh secara osmosis dengan air. Minyak ini mampu larut
dalam air karena kemungkinan terbentuknya ikatan hidrogen antara komponen yang terdapat
dalam minyak yaitu seperti sitronelal dan geraniol dapat membentuk ikatan hidrogen dengan
air. Minyak sereh memiliki titik didih yang lebih tinggi dari air, yaitu sekitar 150-300C.
Minyak sereh dapat menguap pada suhu di bawah titik didihnya selama ada air dalam proses
destilasi ini. Komponen minyak dari sereh yang telah keluar dari sel kelenjar tanaman
sereh akan turut menguap bersama dengan uap air (steam volatil e).Kemudian uap yang
terdiri dari air dan minyak dilewatkan pada kondensor. Fungsi kondensor ini adalah untuk
mengubah uap tadi menjadi zat cair kembali sehingga dihasilkan destilat. Destilat yang
dihasilkan terdiri dari dua fase cair akibat perbedaan massa jenis di mana bagian atas
merupakan lapisan minyak dan bagian bawah merupakan air. Kemudian destilat minyak
-
8/10/2019 Laporan Handa
6/7
atsiri dipisahkan dari campuran dan ditambahkan MgSO4anhidrat. Fungsi MgSO4anhidrat
ini adalah untuk menarik air yang mungkin masih terkandung dalam destilat minyak atsiri.
Berdasarkan hasil pengamatan, rendemen minyak atsiri dari destilasi 50 gram tanaman
sereh selama 3 jam adalah sebesar 0,17%. Berdasarkan literatur, rendemen rata-rata minyak
sereh wangi sekitar 0,6-1,2%, tergantung jenis sereh wangi, serta penanganan dan efektifitas
penyulingannya. Persentase rendemen yang didapatkan dari percobaan ini sangat kecil jika
dibandingkan literatur. Hal ini disebabkan oleh kurangnya waktu destilasi karena terbatasnya
waktu praktikum, selain itu tanaman sereh yang didestilasi juga terlalu sedikit.
Kesimpulan
Berdasarkan tujuan percobaan dan pembahasan, dapat diperoleh beberapa kesimpulan yaitu:
-
Ekstraksi minyak atsiri dari tanaman sereh dapat dilakukan dengan destilasi air di mana
dalam destilasi ini bahan yang akan disuling langsung berkontak dengan air mendidih.
- Rendemen minyak atsiri yang dihasilkan dari destilasi 50 gram tanaman sereh adalah
sebesar 0,17%.
Referensi
Hardjono. 2004.Kimia Minyak Atsiri. Yogyakarta: FMIPA UGM.
Kardinan, Agus. 2006. Tanaman Penghasil Minyak Atsiri.Jakarta: Agromedia Pustaka.
Sarifudin. 2010. Kimia.Jakarta: Penerbit Erlangga.
Tim Kimia Organik. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Organik. Jember: FMIPA Universitas
Jember.
Saran
Untuk praktikum ini sebaiknya bahan baku yang digunakan harus memiliki kualitas yang
baik agar rendemen minyak atsiri yang dihasilkan optimal. Selain itu, persiapan bahan bakuserta ketelitian praktikan dalam melakukan setiap prosedur kerja juga sangat penting dalam
menentukan keberhasilan praktikum ini.
Nama Praktikan
Handariatul Masruroh (121810301003)
-
8/10/2019 Laporan Handa
7/7