laporan fister darah.docx
DESCRIPTION
Laporan DarahTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
FISIOLOGI TERNAK
ACARA VI
DARAH
Disusun oleh :
Kelompok III
Qorina PT/ 6257Nu’man Firdaus PT/ 6281 Ibnu Fajar PT/ 6301Travelia Febrin PT/ 6309Dita Aviana Dewi PT/ 6381Eris Riswanto PT/ 6209Dede Arifin PT/ 6315Sri Lestyowati PT/ 6400
Asisten : Shifa Dilia.
LABORATORIUM FISIOLOGI DAN REPRODUKSI TERNAKFAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS GADJAH MADAYOGYAKARTA
2013
DARAH
Tujuan
Waktu Pendarahan. Menentukan waktu pendarahan menurut
metode duke.
Pembekuan Darah. Menentukan waktu beku darah dari hewan atau
manusia.
Kadar Hemoglobin dalam Darah (Metode Sahli). Menentukan
kadar hemoglobin di dalam darah menurut metode sahli.
Pengukuran Tekanan Darah. Mempelajari cara pengukuran
tekanan darah secara tidak langsung.
Tinjauan Pustaka
Waktu pendarahan
Hemostasis merupakan proses yang amat komplek, berlangsung
terus menerus dalam mencegah kehilangan darah secara spontan, serta
menghentikan perdarahan akibat kerusakan sistem pembuluh darah.
Setiap kerusakan endotel pembuluh darah merupakan rangsangan yang
poten untuk pembentukan bekuan darah. Proses yang terjadi secara lokal
berfungsi untuk menutup kebocoran pembuluh darah, membatasi
kehilangan darah yang berlebihan, dan memberi kesempatan untuk
perbaikan pembuluh darah. Terdapat beberapa mekanisme kontrol dari
proses ini antara lain: sifat antikoagulan dari sel endotel normal, adanya
inhibitor faktor koagulan aktif dalam sirkulasi, dan produksi enzim
fibrinolitik untuk melarutkan bekuan. Terjadinya abnormalitas hemostasis
kebanyakan sebagai akibat defek dari salah satu atau lebih dari tahapan
proses koagulasi (Suharti, 2006).
Apabila dinding pembuluh darah terbuka, trombosit melekat pada
kolagen, laminin dan factor Van Willebran yang terpanjang di dinding
pembuluh melalui integrin pada permukaan trombosit. Proses adhesi
trombosit ini tidak seperti halnya pengelompokan (agregasi), tidak
membutuhkan aktivasi metabolit trombosit. Namun pengikatan pada
kolagen akan memicu pengaktifan trombosit. Namun pengikatan pada
kolagen akan memicu pengaktifan trombosit. Pengaktifan ini dapat pula
dihasilkan melalui ADP dan thrombin. Trombosit yang aktif akan berubah
bentuk, menjulurkan pseudopia, melepas granula, dan melekat pada
trombosit lain / agregasi factor pengaktif trombosit atau platet-activating
factor (PAF), suatu sitokin yang disekresi oleh ntrofil dan monosit, serta
oleh trombosit (Ganong, 2003).
Apabila pembuluh darah terpotong atau rusak maka akan terjadi
penyempitan bagian yang terbuka. Hal ini terjadi Karena reflex saraf
simpatik yang merangsang serabut androgenic yang menginversi otot
polos dinding pembuluh local. Kontraksi ini menyempitkan bukaan
pembuluh local dan berguna untuk mengurangi arus darah yang keluar
(Frandson, 1996).
Darah dikelompokan seperti jaringan yang berhubungan yang
terbentuk dari elemen-elemen (sel-sel darah dan platelets) tercampur
dalam plasm, bagian porsi (air matrik) dalam darah. Ini merupakan satu-
satunya jaringan dalam tubuh. Darah lebih berat dan kira-kira empat kali
lebih pekat dari air. Ini cenderung bersifat alkali dengan pH antara 7,35
sampai 7,45. Volume darah dibedakan dengan ukuran dari individunya,
tapi rata-rata 5 sampai 6 liter pada laki-laki sedangkan 4 sampai 5 liter
pada wanita. Masa darah kira-kira 8% dari berat tubuh.
Pembekuan Darah
Thrombus atau bekuan darah memiliki 3 tipe, yang memiliki jumlah
fibrin yang bervariasi yaitu thrombus putih, tersusun dari trombosit serta
fibrin dan relative kurang mengandung eritrosit. Kemudian thrombus
merah terdiri atas sel darah merah dan fibrin. Dan endapan fibrin yang
tersebar luas di dalam kapiler atau pembuluh darah yang amat kecil
(Murray et all, 2003)
Thrombikinase adalah enzim yang mengubah fibrinogen menjadi
fibrin. Fibrin berfungsi menjaring sel-sel darah merah menjadi gel atau
menggumpal (Poedjadi, 2006).
Pada saat terluka, darah keluar dari pembuluh darah kapiler.
Beberapa saat kemudian terjadi penggumpalan darah sehingga
pendarahan dapat berhenti. Apabila darah yang dikeluarkan dari tubuh
dan ditambung pada suatu tempat dibiarkan beberapa menit, darah akan
menggumpal dan diatas gumpalan darah terdapat cairan jernih yang
dinamakan serum. Penggumpalan daraha terjadi karena fibrinogen
(protein yang larut dalam plasma) diubah menjadi fibrin yang merupakan
jarring-jaring. Perubahan fibrinogen menjadi fibrin disebabkan oleh
thrombin yang terdapat dalam darah sebagai protrombin. Pembentukan
thrombin dari protrombin tergantung pada adanya tromboplastin darah
dan ion Ca 2+ ( Poedjadi, 2006).
Kadar Hemoglobin Dalam Darah
Hemoglobin adalah pigmen darah yang membawa oksigen dalam sel
darah merah hewan vertebrata. Hemoglobin adalah suata molekul yang
berbentuk bulat yang terdiri dari 4 sub unit. Setiap unit mengandung 1
bagian heme yang berkonjungasi dengan polipetida. Heme adalah suatu
derifat porfirin yang mengandung besi. Polipetida itu secara kolektif
disebut sebagai bagian globin dari molekul hemoglobin (Ganong, 2003).
Kandungan hemoglobin normal rata-rata dalam darah adalah 16 g/dl
pada laki-lakidan 14 g/dl pada wanita dan semuanya berada dalam sel
darah merah. Pada tubuh pria 70 kg, ada sekitar 900 g Hb, 0,3 g Hb
dihancurkan dan 0,3 g Hb disintesis setiap jam. Porsi heme dalam molekul
Hb disintesis dari glisin dan subsinil Ko-A (Williams, 2003).
Ada dua tipe utama gangguan heredifer hemoglobin pada manusia
yaitu haemogloginopati yang diproduksi rantai polipetida abnormal dan
thalasemia serta gangguan jenis, yang strukturnya normal tapi dihasilkan
dalam jumlah yang sedikit atau tidak diproduksi karena cacat pada bagian
pengendalian gen globin. Thalasemia α dan β (Ganong, 2003).
Pengukuran Tekanan Darah
Tekanan darah adalah suatu tekanan yang dibangkitkan oleh systole
ventrikel pada darah dan melalu darah menekan pada dinding pembulu
dimana darah berada. Karena tekanan sistolik, dinding arteri yang elastic
lebih dulu memuai sedikit kemudian memantulkan tekanan itu pada
sisisnya, sehingga darah mengalir ke tempat yang bertekanan rendah.
Tekanan darah tertinggi yang dibangkitkan systole ventrikel kiri, mendesak
isinya ke pembuluh kapiler. Selain dari keluaran systole ventrikel,
tingginya tekanan darah tergantung pula pada tahanan terhadap
mengalirnya darah dalam arteri (Ganong, 2003).
Tekanan di aorta dan dalam arteri brakialis dan arteri besar lain pada
orang dewasa mudah meningkat dan mencapai nilai puncak tersebut
disebut dengan tekanan systole kira-kira 120 mmHg selama tiap siklus
jantung. Tekanan turun kenilai minimal atau disebut dengan tekanan
diastole sekitar 70 mmHg. Tekanan arteri secara konvensional ditulis
sebagai tekanan systole diatas tekanan diastole, misalnya 120 per 70
mmHg. Satu mm air raksa setara dengan 0,133 kpa, sehingga dalam unit
SI nilai ini adalah 16,0 per 9,3 kpa (Ganong, 2003).
Tekanan nadi adalah perbedaan tekanan systole dan tekanan
diastole yang secara normal sekitar 50 mmHg. Tekanan rata-rata adalah
tekanan rata-rata selama siklus jantung. Karena systole lebih singkat
dibandingkan dengan tekanan diastole. Tekanan rata-rata sedikit kurang
dari nilai tengah anatar tekanan systole dan diastole (Frandson, 1996).
Materi dan Metode
Materi
Materi yang digunakan dalam praktikum ini adalah lanset, arloji,
kertas fiber, alkhohol, kapas, gelas arloji berlapis paraffin, jarum pentul,
haemogobinometer sahli, HCl 0.1N , aquadestilata, sphygmomanometer,
stetoskop, dan dua probandus laki-laki dan perempuan.
Metode
Waktu pendarahan. Jari dibersihkan dengan kapas yang sudah
dibasahi dengan alcohol, lalu jari ditusuk dengan menggunakan lanset
yang steril, lalu ketika darah keluar dicatat setiap 30 detik, lalu kertas filter
ditempel pada darah yang keluar dari pembuluh darah kertas fileter yang
ditempelkan tidak boleh mengenai luka, kemudian dicatat waktu
pendarahan berhenti, kemudian waktu pendarahan ditentukan dari saat
darah keluar sampai pendarahan berhenti.
Pembekuan Darah. Jari dibersihkan dengan kapas yang sudah
dibasahi dengan alcohol, lalu jari ditusuk dengan lanset steril, lalu dicatat
pada waktu darah keluar, lalu satu sampai dua tetes darah dipindah
dengan cepat ke dalam gelas arloji, lalu dengan menggunakan kepala
jarum pentul setiap 30 detik darah ditusuk dan diangkat sampai terlihat
benang fibrin dan dicatat waktunya, waktu dimulai darah keluar dari
pembuluh darah sampai terbentuknya benang fibrin disebut waktu beku
darah.
Kadar Hemoglobin Dalam Darah. Tabung Sahli diisi dengan HCl
0.1 N sampai skala 10, lalu tempat pengambilan darah dibersihkan
dengan kapas alcohol dan dibiarkan kering, lalu pembuluh darah ditusuk
dengan menggunakan lanset dan darah dihisap secara perlahan dengan
menggunakan pipet Sahli dengan aspiratornya samapai batas 0.02 ml,
lalu ujung pipet dibersihkan dan segera dimasukkan kedalam tabung
Sahli, lalu tabung Sahli diletakkan diantara kedua bagian standar warna
dalam Haemoglobinometer selama 3 menit, lalu dibiarkan sampai
terbentuk asam hematin, lalu kedalam tabung ditambahkan setetes demi
setetes aquadestilata dengan menggunakan pipet tetes dan diaduk
sampai warna sama dengan warna standar, lalu tinggi permukaan cairan
tabung sahli dibaca dengan melihat skala jalur 95% yang berarti
banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml darah.
Pengukuran Tekanan Darah. Manset sphygmomanometer dililitkan pada
lengan atas probandus, lalu manset dipasang lebih kurang setinggi
jantung, lalu dengan probandus yang diperiksa harusa diletakkan dengan
baik dengan siku hamper luas, lalu udara didalam manset dipompa
samapai kira-kira 180 mmHg, lalu tekanan diturunkan perlahan-lahan
sehingga darah yang mengalir melalui pembuluh yang terjepit dan
dindingnya hamper tertutup akan menimbulkan gataran-getaran pada
dinding pembuluh dan dapat terdengar melalui stetoskop yang dipasang
pada arteri abrasalis didaerah fosa antekubital, desiran-desiran mula-mula
akan terdengar jika tekanan udara kantong manset mulai lebih rendah dari
tekanan systole, lalu pada waktu aliran sudah menjadi kontinyu maka
desiran terdengar dengan jelas dan sama sekali akan hilang jika tekanan
dalam manset lebih kecil dari tekanan diastole.
Hasil dan Pembahasan
A. Waktu Pendarahan
Tabel 1. Waktu Pendarahan
No Nama Probandus
Umur Jenis Kelamin
Waktu Pendarahan
1 Dede Arifin 20 Laki-laki 30 detik
2 Travelia Febrin 19 Perempuan 30 detik
Data pada Tabel probandus 1 yang berjenis kelamin lelaki dan
berumur 20 tahun memiliki waktu pendarahan 30 detik, sedangkan
probandus dua yang berjenis perempuan dan berumur 19 tahun memiliki
waktu pendarahan 30 detik atau sama dengan waktu pendarahan laki-laki.
Dari hasil tersebut maka probandus 1 dan 2 memiliki kisaran waktu
pendarah normal. Menurut Guyton Kisaran normal waktu pendarahan
adalah sekitar 15 sampai 120 detik.
Hal yang menyebabkan pendarahan adalah karena danya defisiensi
(kekurangan) vitamin K, hemophilia, atau trombosilopenia. Menurut
poedjiadi (2006), penggumpalan darah terjadi karena fibrinogen yaitu
protein yang larut dalam plasma diubah menjadi fibrin yang berupa jarring-
jaring dan perubahan fibrinogen menjadi fibrin disebabkan oleh thrombin
yang terdapat dalam darah sebagai protrombin. Pembentukan thrombin
dari protrombin tergantung pada adanya thromboplastin dan ion Ca++.
B. Pembekuan Darah
Tabel 2. Pembekuan Darah
No Nama Probandus
Umur Jenis Kelamin
Waktu beku darah
1 Eris Riswanto 18 Laki-laki 48 detik
2 Nuri Utami 18 Perempuan 46 detik
Pada Tabel 2 probandus 1 dengan umur 18 tahun dan berjenis
kelamin laki-laki memiliki waktu beku darah selama 48 detik, sedangkan
untuk probandus 2 yang berjenis kelamin perempuan dan berumur18
tahun memiliki waktu beku darah selama 46 detik. Waktu beku darah pada
probandus 1 dan probandus 2 mengalami keabnormalan dalam koagulasi
darah. Menurut Frenson (2003) kisaran normal untuk koagulasi darah
adalah 300 detik, waktu koagulasi darah manusia normal selama 5 menit.
Factor-faktor yang mempengaruhi pembekuan darah adalah fibrinogen,
protrombin, tromboplastin, kalsium, proaselerin, factor antihemofilia
(AHG), antihemofilia factor A, globulin antihemofilia, plasma tromboplastin
Antesedan (PTA), factor antihemofili C, factor hagemen, factor glass, dan
fibrin-stabilizing factor, serta factor laki-lorand (L-L) (Kustono, 2003).
Faktor lain yang menyebabkan kecepatan pembekuan darah terlalu cepat
dipengaruhi oleh kurang dalamnya menusuk jari probandus sehingga
darah yang mengalir keluarpun hanya sedikit. Karena itu, waktu
pembekuan darahnya akan semakin cepat bila dibandingkan waktu
pembekuan darah normal.
Kadar Hemoglobin
Absolut Hb concentration : 12,5 g/dl
Hasil perhitungan kadar Hb : 12,2544 g/100ml
12,5−12,012,5−12,3 =
84−8184−a
2072,5
= a
a = 82,8 g/100ml
Kadar Hb
a x14,82,5
=
82,8 x14,8100
= 12,2544 g/100ml
Pada pecobaan ini darah yang digunakan untuk mengetahui kadar
Hb-nya adalah probandus pria. Hasilnya adalah untuk absolute Hb
consentration-nya adalah 12,5 gram/dl dan perhitungan kadar Hb-nya
adalah sebesar 12,2544 gram/100ml, dapat diketahui dari hasil tersebut
bahwa probandus pria yang darahnya digunakan untuk mengetahui kadar
Hb-nya berada dalam keadaan tidak normal. Pada pria kadar kandungan
hemoglobin normal yang berada dalam darah adalah berkisar antara 14-
16 gram/dl sementara kadar Hb dalam darah probandus didapat sebesar
12,4 gram/dl. Faktor-faktor yang mempengaruhi kadar Hb dalam darah
yaitu umur, pakan, dan kesehatan probandus. Pada percobaan ini dapat
diketahui bahwa probandus kadar Hb darahnya berada dibawah normal,
kekurangan kadar Hb ini dapat menyebabkan Anemia (Poedjiadi, 1994).
Kadar hemoglobin pada ayam dan unggas lainnya (mg/100ml darah atau
mg%) pada kisaran yang hampir sama dengan yang dimiliki mamalia,
yaitu 11 mg% pada ayam, 13,7 mg% pada burung dara. Kadar 6 – 9 mg%
pada ayam masih merupakan kisaran yang normal Pada ternak seperti
sapi dan babi, kadar hemoglobinnya 12 g/100 ml, untuk kuda kadar
hemoglobinnya mencapai 12,5 gm/100 ml, untuk anjing kadar
hemoglobinnnya yang paling tinggi mencapai 13,3 g/100 ml dan untuk
domba hanya 11 g/100.
Pada praktikum oengukuran kadar hemoglobin digunakan metode
sahli, metode sahli mengandalkan pembentukan asam hematinyang
kemudian diukur kadarnya dengan cara membandingkan warna hasil
pengenceran dengan warna standart. Pada langkah- langkah cara kerja
menggunakan metode Sahli harus dilakukan penghisapan HCl yang telah
dicampurkan dengan darah yang kemudian dikeluarkan lagi dan diulang
sebanyak tiga kali hal ini digunakan untuk menghomogenkan larutan
campuran darah dan HCl serta untuk memasukan udara (O2). Setelah
homogeny, kemudian larutan campuran didiamkan selama 8-10 menit. Hal
ini diamaksudkan agar Hb bereaksi dengan HCl sehingga dapat terbentuk
asam hematin dan kadar asam ini dapat dihitung dan sekaligus kadar Hb
juga dapat diketahui. Penggunaan HCl pada praktikum kali ini bertujuan
untuk melisiskan eritrosit Hb yang terdapat dalam eritrosit dapat keluar
dan bereaksi dengan HCl membentuk asam hematin. Menurut Ganong
(2003), kadar hemoglobin dipengaruhi oleh jenis kelamin, umur, keadaan
fisik, penyakit, dan cuaca.
Pengukuran Tekanan Darah
Tabel 3. Tekanan Darah
No Nama Probandus
Umur Jenis Kelamin
Sistole (mmHg)
Diastole (mmHg)
1 Nu'man firdaus 18 Laki-laki 110 80
2 Aidha Chelsea 18 Perempuan 120 90
Pada Tabel 3 diketahui hasil tekanan systole untuk probandus laki-
laki dengan umur 18 tahun sebesar 110 mmHg dan tekanan diastolenya
sebesar 80 mmHg. Sedangkan pada probandus perempuan dengan umur
18 tahun diketahui tekanan sistolenya sebesar 120 mmHg dan diastolenya
sebesar 90 mmHg. Pada probandus laki-laki dan perempuan tekanan
darahnya normal. Menurut Frandson (2003) tekanan darah normal pada
manusia adalah 110-120 mmHg sistole dan 80-90 mmHg untuk diastole.
Factor yang mempengaruhi tekanan darah adalah jenis
kelamin,ketahanan atau panjangnya tekanan pembuluh dan keadaan
dinding pembuluhnya.
Kesimpulan
Waktu pendarahan. Pada probandus laki-laki waktu pendarahannya
30 detik dan pada probandus perempuan waktu pendarahannya 30 detik .
Waktu Beku Darah. Pada probandus laki-laki waktu beku darahnya
selama 48 detik, sedangkan pada probandus perempuan waktu beku
darahnya sebesar 46 detik.
Kadar Hemoglobin. Pada praktikum ini kadar hemoglobin pada
probandus pria diketahu sebesar 12,2544 g/100ml. sedangkan absolute
konsentrasi Hb sebesar 12,5 g/dl.
Pengukuran Tekana Darah. Pada probandus pria tekanan
sistolenya sebesar 110 mmHg dan diastolenya sebesar 80 mmHg.
Sedangkan pada probandus perempuan tekanan sistolenya sebesar 120
mmHg dan diastolenya sebesar 90 mmHG
Daftar Pustaka
Frandson, R.d. 1996. Anatomi dan Fisiologi Ternak. Yogyakarta: UGM
Press
Ganong, W. F. 2003. Fisiologi Kedokteran. EGC. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran.
Kustono. 2003. Fisiologi Peternakan. Yogyakarta: Fakultas Peternakan
UGM.
Murray, Robert K. Granner, Peter A Mayes; Viktor W. Rodwell. 2003.
Biokimia Harper. Jakarta: EGC
Poedjiadi, Anna. 1994. Dasar-dasar Biokimia. Indonesia University Press.
Jakarta
Poedjadi, Anna. 2006. Dasar-Dasar Biokimia. Jakarta: Universitas
Indonesia
Suharti. 2006 . Dasar-dasar hemostasis .In: Sudoyo AW, Setiyohadi B,
Alwi I,editors. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. 4th ed. Jakarta:
Pusat Penerbitan Departemen Ilmu Penyakit Dalam Fakultas
Kedokteran Universitas Indonesia.