hadis dhaif & maudhu', irma

Upload: munadi-idris

Post on 10-Feb-2018

280 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    1/26

    HADISDHAIFDANMAUDHU

    Serta Permasalahannya

    MAKALAH

    Disampaikan Dalam Forum Seminar Kelas Mata Kuliah

    Ulumul Hadis Semester 1 Program Pascasarjana (S2) UIN Alauddin Makassar

    Oleh:

    IRMAWATI80100212081

    Dosen Pemandu:

    Prof. Dr. Arifuddin Ahmad, M. Ag

    Prof. Dr. PHIL. H. Kamaruddin Amin, M. A

    PROGRAM PASCA SARJANA

    UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR

    2012

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    2/26

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Hadis atau Sunnah adalah sumber ajaran Islam yang kedua setelah Al-

    Quran. Dimana keduanya merupakan pedoman dan pengontrol segala tingkah laku

    dan perbuatan manusia. Untuk Al-Quran semua periwayatan ayat-ayatnya

    mempunyai kedudukan sebagai suatu yang mutlak kebenaran beritanya sedangkanhadis Nabi belum dapat dipertanggungjawabkan periwayatannya berasal dari Nabi

    atau tidak.

    Namun demikian hadis memiliki peranan dalam menjelaskan setiap ayat-

    ayat Al-Quran yang turun baik yang bersifat Muhkamat maupun Mutasabihat.

    Sehingga hadis ini sangat perlu untuk dijadikan sebagai sandaran umat Islam dalam

    menguasai inti-inti ajaran Islam.

    Dalam kondisi faktualnya terdapat hadis-hadis yang dalam periwatannya

    yang telah memenuhi syarat-syarat tertentu untuk diterimanya sebagai sebuah hadis

    atau yang dikenal dengan hadis maqbul(diterima); Shahih dan hasan. Namun disisi

    lain terdapat hadis-hadis yang dalam periwayatannya tidak memenuhi kriteria-kriteria

    tertentu atau lebih dikenal dengan istilah Hadis mardud(ditolak); dhaif atau bahkan

    ada yang palsu (maudhu), hal ini dihasilkan setelah adanya upaya penelitian kritik

    Sanad maupun Matan oleh para ulama untuk yang memiliki komitmen tinggi

    terhadap sunnah.

    2

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    3/26

    Hal ini terjadi disebabkan keragaman orang yang menerima maupun

    meriwayatkan hadis Rasulullah. Berbagai macam hadis yang menimbulkankontraversi dari berbagai kalangan. berbagai analisis atas kesahihan sebuah hadis baik

    dari segi putusnya Sanaddan tumpah tindihnya makna dari Matan pun bermunculan

    untuk menentukan kualitas sebuah hadis.

    Penulis di dalam makalah ini akan membahas masalah hadis dhaif,

    kemudian akan diulas juga masalah hadis maudhu Sebagai upaya menambah

    kembali pemahaman kita akan hadis Rasulullah Saw.

    B. Rumusan Masalah

    Dengan uraian latar belakang diatas penulis hendak menyajikan makalah yang

    berkisar pada permasalahan Hadis dhaif dan maudhhu yang bertitik tolak pada

    permasalahan, sebagai berikut:

    1. Pengertian, Pembagian, Pengamalan dan Kitab-kitab HadisDhaif

    2. Pengertian Hadis Maudhu, Sejarah Munculnya, Ciri-ciri untuk

    Mengetahuinya, Kitab-kitab dan Hukum Meriwayatkan HadisMaudhu

    3

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    4/26

    BAB II

    PEMBAHASAN

    A. HadisDhaif

    1. Pengertian dan Pembagian HadisDhaif

    Kata dhaif, secara bahasa adalah lawan dari al-qawiy, yang berarti lemah.

    Pengertiannya menurut istilah Ulama hadis adalah Hadis yang tidak menghimpun

    sifat shahih dan hasan1

    Diantara para ulama terdapat perbedaan rumusan dalam mendefinisikan Hadis

    dhaifini, akan tetapi pada dasarnya isi dan maksudnya sama.

    An-Nawawi mendefinisikannya dengan:

    Hadis yang didalamnya tidak terdapat syarat-syarat Hadis shahih dan syarat-syarat

    Hadis hasan2

    As-Suyuthi mendefinisikan Hadis dhaif dengan:

    Hadis yang hilang salah satu syarat atau keseluruhan dari syarat-syarat Hadis

    maqbul, atau dengan kata lain Hadis yang tidak terpenuhi didalamnya syarat-syarat

    Hadis maqbul

    Hadis dhaifapabila ditinjau dari segi sebab-sebab kedhaifannya, maka dapat

    dibagi menjadi dua bahagian, pertama: Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi

    syarat bersambungnya sanad. Kedua:Dhaif karena terdapat cacat pada rawinya.

    a. Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi syarat bersambungnya Sanad adalah:

    1 Nawir Yuslem, Ulumul Hadis, (Jakarta: PT. Mutiara Sumber Widya, 1998), h. 236

    2 Ibrahim Abdul Fattah, Alqaul al-Hasif Fi Bayani al-Hadis al-Dhaif , (Kairo: Dar Thibaahal-Muhammadiyah, 1992) h. 6

    4

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    5/26

    1)Hadis Muallaq

    Hadis muallaq menurut istilah yaitu Hadis yang gugur rawinya, baik seorang,dua orang atau semuanya secara berurutan. Contohnya pada Hadis yang diriwayatkan

    oleh Bukhari dari al-Majisyun dari Abdullah bin Fadhl dari Abu Salamah dari Abu

    Hurairah, dari Nabi SAW bersabda:

    janganlah kalian melebih-lebihkan diantara para Nabi

    Dikatakan Muallaq karena pada Hadis ini, Bukhari tidak pernah bertemu al-

    Majisyun.3

    2)Hadis Mursal

    Hadis mursal menurut istilah adalah Hadis yang gugur rawi dari sanadnya

    setelah tabiin, seperti bila seorang tabiin mengatakan,Rasulullah shallallahu alaihi

    wasallam bersabda begini atau berbuat seperti ini4. Contoh Hadis ini adalah:

    Diriwayatkan oleh Muslim dalam shahihnya pada kitab al-Buyu berkata:

    telah bercerita kepadaku Muhammada bin Rafi,(ia mengatakan) telah bercerita

    kepada kami Hujain, (ia mengatakan) telah bercerita kepada kami Laits dari Aqil dari

    Ibnu Syihab dari Said bin al-Musibi,

    Bahwa Rasulullah SAW telah melarang Muzabanah (jual beli dengan cara

    borongan hingga tidak dikeahui kadar timbangannya).

    3Mannaal-Qatthan, Mabahits Fi Ulum al-Hadis diterjemahkan oleh Mifdol Abdurrahmandalam judulPengantar ilmu Hadits, (Jakarta: Pustaka al-Kautsar Cet .I, 2005) h. 133

    4 Ibid, h. 134

    5

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    6/26

    Said bin al-Musyayib adalah seorang tabiin senior, menyatakan Hadis ini dari

    Rasulullah tanpa menyebutkan perantara dia dan Nabi.5

    3)HadtisMunqathi'

    Hadis munqathi menurut istilah para ulama Hadis mutaqaddimin sebagai

    Hadis yang sanadnya tidak bersambung dari semua sisi. Sedangkan menurut para

    ulama Hadis mutaakhkhirin adalah suatu Hadis yang ditengah sanadnya gugur

    seorang perawi atau beberapa perawi tetapi tidak berturut-turut 6 Contoh Hadis ini

    adalah;

    Diriwayatkan Abu Dawud dari Yunus bin Yazid dari Ibnu Syihab

    bahwasanya Umar bin al-Khathab berkata sedang dia berada diatas mimbar, Wahai

    manusia, sesungguhnya rayu itu jika berasal dari Rasulullah maka ia akan benar,

    karena Allah yang menunjukinya, sedangkan rayu yang berasal dari kita adalah zhan

    (prasangka) dan berlebih-lebihan.

    Hadis ini jatuh dari tengah sanadnya satu rawi, karena Ibnu Syihab tidak

    bertemu dengan Umar.

    4)HadisMu'dhal

    Hadis mudhal menurut istilah adalah Hadis yang gugur pada sanadnya dua

    atau lebih secara berurutan. Contoh Hadis ini adalah :5Ibid, h. 135

    6 Manna al-Qatthan, ibid., h. 138

    6

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    7/26

    Diriwayatkan oleh al-Hakim dengan sanadnya kepada al-Qanaby dari Malik

    bahwasanya dia menyampaikan, bahwa Abu Hurairah berkata, Rasulullahbersabda,

    "

    Al-Hakim berkata, Hadis ini mudhal dari Malik dalam kitab al-

    Muwaththa., Letak ke-muadalahan-nya karena gugurnya dua rawi dari sanadnya

    yaitu Muhammad bin Aljan, dari bapaknya. Kedua rawi tersebut gugur secara

    berurutan7

    5) HadisMudallas

    Yaitu Hadis yang penyembunyian aib dalam Hadis dan menampakkan

    kebaikan pada zhahirnya. Tadlis sendiri dibagi menjadi beberapa macam;

    a) Tadlis Isnad,

    Adalah Hadis yang disampaikan oleh seorang rawi dari orang yang semasa

    dengannya dan ia betemu sendiri dengan orang itu namun ia tidak mendengar Hadis

    tersebut langsung darinya. Apabila rawi memberikan penjelasan bahwa ia mendengar

    langsung Hadis tersebut padahal kenyataannya tidak, maka tidak termasukmudallas

    melainkan suatu kebohongan/ kefasikan.

    b) Tadlis qathi :

    Apabila rawi menggugurkan beberapa rawi di atasnya dengan meringkas

    menggunakan nama gurunya atau misalnya rawi mengatakan telah berkata

    kepadaku, kemudian diam beberapa saat dan melanjutkan al-Amasi . . .

    7 Ibid. 136-137

    7

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    8/26

    umpamanya. Hal seperti itu mengesankan seolah-olah ia mendengar dari al-Amasi

    secara langsung padahal sebenarnya tidak. Hadist seperti itu disebut juga dengantadlisHadf(dibuang) atau tadlissukut(diam dengan tujuan untuk memotong).

    c) Tadlis Athaf

    (Merangkai dengan kata sambung semisal Dan). Yaitu bila rawi

    menjelaskan bahwa ia memperoleh Hadis dari gurunya dan menyambungnya dengan

    guru lain padahal ia tidak mendengar Hadis tersebut dari guru kedua yang disebutnya.

    d) Tadlis Taswiyah :

    Apabila rawi menggugurkan rawi di atasnya yang bukan gurunya karena

    dianggap lemah sehingga Hadis tersebut hanya diriwayatkan oleh orang-orang yang

    terpercaya saja, agar dapat diterima sebagai Hadis shahih. Tadlistaswiyah merupakan

    jenis tadlis yang paling buruk karena mengandung penipuan yang keterlaluan.

    e) Tadlis Syuyukh:

    Yaitu tadlis yang memberikan sifat kepada rawi dengan sifat-sifat yang lebih

    dari kenyataan, atau memberinya nama dengan kinayah (julukan) yang berbeda

    dengan yang telah masyhur dengan maksud menyamarkan masalahnya. Contoh:

    Seseorang mengatakan: Orang yang sangat alim dan teguh pendirian bercerita

    kepadaku, atau penghafal yang sangat kuat hafalannya berkata kepadaku.

    f) Tadlis bilad

    Termasuk dalam golongan tadlissyuyukh adalah tadlis bilad (penyamaran

    nama tampat). Contoh:Haddatsana fulan fi andalus (padahal yang dimaksud adalah

    suatu tempat di pekuburan). Ada beberapa hal yang mendasari seorang rawi

    8

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    9/26

    melakukan tadlissyuyukh, adakalanya dikarenakan gurunya lemah hingga perlu

    diberikan sifat yang belum dikenal, karena rawi ingin menunjukkan bahwa iamempunyai banyak guru atau karena gurunya lebih muda usianya hingga ia merasa

    malu meriwayatkan Hadis darinya.8

    b. Dhaif karena terdapat cacat pada rawinya

    Sebab-sebab cela pada rawi yang berkaitan dengan keadalahan rawi ada

    lima, dan yang berkaitan dengan kedhabithannya juga ada lima.

    1) Adapun yang berkaitan dengan keadalahannya, yaitu: Dusta, Tuduhan

    berdusta, Fasik, bidah, al-Jahalah (ketidak jelasan)

    Adapun yang berkaitan dengan kedhabitannya, yaitu: kesalahan yang sangat

    buruk, Buruk hafalan, Kelalaian, Banyaknya waham, menyelisihi para perawi yang

    tsiqah

    Dan berikut ini macam-macam Hadis yang dikarenakan sebab-sebab diatas:

    a)HadisMaudhu'

    Hadis maudhu adalah Hadis kontroversial yang di buat seseorang dengan

    tidak mempunyai dasar sama sekali. Menurut Subhi Shalih adalah khabar yang di

    buat oleh pembohong kemudian dinisbatkan kepada Nabi.karena disebabkan oleh

    faktor kepentingan.9 Contohnya adalah Hadis tentang khasiat madu yang

    diriwayatkan oleh Abu Syaikh dalam ats-Tsawab dengan sanad dari Ali bin Urwah,

    dari Abdul Malik, dari Atha, dari Abu Hurairah r.a.

    8Manna al-Qaththan, ibid, h. 140-1429 Subhi Shalih, Ulumul Hadis Wamustalahatuhu, (Beirut; Dar alIlm, 1988), h. 263

    9

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    10/26

    ,

    "Barang siapa yang meminum madu tiga hari setiap bulan pada pagi hari

    sebelum makan dan minum, maka akan selamat dari penyakit besar, lumpuh, lepra,

    dan kusta"

    Sanad ini maudhu dan kelemahannya ada pada Ali bin Urwah. Ibnu Hibban

    mengatakan, Ali bin Urwah terbukti telah emalskan Hadis.10

    b)Hadis Matruk

    Hadis matruk adalah Hadis yang diriwayatkan oleh rawi yang disangka suka

    berdusta.11 Contoh Hadis Amru bin Syamr al-Jufi al-Kufi asy-Syii dari Jabir dari

    Abu Thufail, dari Ali dan Ammar keduanya berkata,

    , , ,

    Adalah Nabi SAW melakukan kunut pada shalat fajar, dan bertakbir pada

    hari Arafah dalam shalat dzuhur dan memotong shalat ashar pada hari tasyriq.

    12

    Menurut an Nasa'i dan Daruqutni, dan ulama lainnya bahwa Amru bin Syamr

    adalah orang yang tidak dianggap Hadisnya (Matruk).

    c)Hadis Munkar

    10Muhammad Nasiruddin al-Albani, Silsilah Al-Hadits Al-Dhaif Wa Al-Maudhu,diterjemahkan oleh Basalamah dalam judul Silsilah Hadits Dhaif Dan Maudhu, (Jakarta: GemaInsani Press, 1997), h. 229

    11 Hasby as-Shiddieqy,Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadis,(Jakarta: PT.Bulan Bintang,1987) h.262

    12Manna al-Qhaththan, op.cit. h. 149

    10

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    11/26

    menyalahi orang kepercayaan.13 rawi itu tidak memenuhi syarat biasa

    dikatakan seorang dhabit. Atau dengan pengetian Hadis yang rawinya lemah danbertentangan dengan riwayat rawi tsiqah. Munkar sendiri tidak hanya sebatas pada

    sanad namun juga bisa terdapat pada matan. Contoh haidts yang diriwayatkan oleh

    Ibnu Abi Hatim dari jalur Habib bin Habib az-Zayyat tidak tsiqah- dari Abu Ishaq

    dan Aizar bin Haris, dari Ibnu Abbas, Nabi SAW bersabda,

    , , , , ,

    Barang siapa yang mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan haji,

    berpuasa dan menghormati tamu, dia masuk syurga14

    d)HadisMajhul

    a.Majhul 'aini : majhul aini artinya, seorang rawi yang disebut namanya dan tidak

    ada yang meriwayatkan darinya kecuali seorang rawi saja. Orang ini tidak diterima

    riwayatnya kecuali ada ulama yang mengatakan bahwa ia adalah rawi yang dapat

    dipercaya.15

    b. Majhul hali : majhul hal dinamakan juga al-mastur (yang tertutupi). Yang

    dimaksud dengan majhul al-hal adalah: seorang rawi yang mana ada dua orang atau

    lebih meriwayatkan Hadis darinya dan tidak ada ulama yang mengatakan bahwa ia

    13 Ibid., h. 26414Manna al-Qaththan, op.cit. h. 12215Manna al-Qaththtan, op.cit. h. 169

    11

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    12/26

    adalah rawi yang dapat dipercaya. Riwayat orang seperti ini menurut pendapat yang

    paling kuat adalah ditolak.16

    e)HadisMubham

    Hadis mubham yaitu Hadis yang tidak menyebutkan nama orang dalam

    rangkaian sanad-nya, baik lelaki maupun perempuan.17 Contohnya adalah Hadis

    Hujaj ibn Furadhah dari seseorang (rajul), dari Abi Salamah dari Abi Hurairah.

    f)HadisSyadz

    Hadis syadz, yaitu Hadis yang beretentangan dengan Hadis lain yang

    riwayatnya lebih kuat18.

    g)HadtisMaqlub

    Yang dimaksud dengan Hadis maqlub ialah yang memutar balikkan

    (mendahulukan) kata, kalimat, atau nama yang seharusnya ditulis di belakang, dan

    mengakhirkan kata, kalimat atau nama yang seharusnya didahulukan.

    h) HadisMudraj

    Secara terminologis Hadis mudraj ialah yang didalamnya terdapat sisipan atau

    tambahan, baik pada matan atau pada sanad. Pada matan bisa berupa penafsiran rawi

    terhadap Hadis yang diriwayatkannya, atau bisa semata-mata tambahan, baik pada

    awal matan, di tengah-tengah, atau pada akhirnya.

    i)Hadismushahaf

    16Manna al-Qhaththan, op.cit. h. 169

    17 Ibid, h. 30018 Ibid, h. 268

    12

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    13/26

    Hadis mushahaf ialah yang terdapat perbedaan dengan Hadis yang

    diriwayatkan oleh orang kepercayaan, karena di dalamnya terdapat beberapa hurufyang di ubah. Perubahan ini juga bisa terjadi pada lafadzatau pada makna, sehingga

    maksud Hadis menjadi jauh berbeda dari makna dan maksud semula.

    Selain Hadis diatas masih terdapat beberapa Hadis lagi yang termasuk

    dha'if antara lain, mudhtharab, mudha'af , mudarraj, mu'allal, musalsal, mukhtalith

    untuk lebih jelasnya dapat dilihat dalam bukunya Hasby as-Shiddieqy; Pokok-pokok

    dirayah ilmu hadis dan juga dalam bukunya Manna al- Qaththan;Mabahits fii ulum

    al-Hadis.

    2. Pengamalan Hadis Dhaif

    Hadis dhaif pada dasarnya adalah tertolak dan tidak boleh diamalkan, bila

    dibandingkan dengan Hadis shahih dan Hadis hasan. Namun para ulama melakukan

    pengkajian terhadap kemungkinan dipakai dan diamalkannya Hadis dhaif, sehingga

    terjadi perbedaan pendapat diantara mereka.

    Ada tiga pendapat dikalangan ulama mengenai penggunaan Hadis dhaif:

    a. Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail amal

    maupun ahkam. pendapat ini diperpegangi oleh Yahya bin Main, Bukhari

    dan Muslim, Ibnu Hazm, Abu Bakar ibn Araby.

    b. Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, pendapat ini dinisbatkan kepada

    Abu Daud dan Imam Ahmad. Keduanya berpendapat bahwa Hadis dhaif

    lebih kuat dari rayu perorangan.

    13

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    14/26

    c. Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam

    masalah fadhail amal bila memenuhi beberapa syarat.19

    Ulama-ulama yang mempergunakan Hadis dhaif dalam fadhilah amal, mensyaratkan

    kebolehan mengambilnya dengan tiga syarat:

    1) Kelemahan Hadis itu tidak seberapa.

    2) Apa yang ditunjukkan Hadis itu juga ditunjukkan oleh dasar lain yang dapat

    diperpegangi, dengan arti bahwa memeganginya tidak berlawanan dengan

    suatu dasar hukum yang sudah dibenarkan.

    3) Jangan diyakini kala menggunakannya bahwa Hadis itu benar dari Nabi. Ia

    hanya dipergunakan sebagai ganti memegangi pendapat yang tidak

    berdasarkan pada nash sama sekali.20

    3. Kitab-kitab Yang diduga Mengandung Hadis Dhaif.

    a. Ketiga Mujam at-Thabrani: al-Kabir, al-Awsat, as-Shagir

    b. Kitab al-Afrad, karya ad-Daruquthny

    c. Kumpulan karya al-Khatib al-baghdadi

    d. Kitab Hilyatul Auliya wa Thabaqatul Ashfiya, karya abu Nuaim al-

    Asbahani.21

    B. Hadis Maudhu

    1. Pengertian Hadis Maudhu

    19 Ibrahim Abdul Fattah, op.cith. 17-18

    20 Manna al-Qatthan, op.cit., h. 13121Manna al-Qaththan, op. cit, h. 132

    14

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    15/26

    Maudhumenurut bahasa artinya sesuatu yang diletakkan, sedangkan menurut

    istilah adalah: sesuatu yang diciptakan dan dibuat-buat lalu dinisbatkan kepadaRasulullah secara dusta22.

    Hadis ini adalah yang paling buruk dan jelek diantara Hadis-Hadis dhaif

    lainnya. Selain ulama membagi Hadis menjadi empat bagian: shahih, hasan, dhaif dan

    maudhu. Maka maudhu menjadi satu bagian tersendiri.23

    2. Sejarah Munculnya Hadis Maudhu

    Para ulama berbeda pendapat tentang kapan mulai terjadinya pemalsuan

    Hadis, berikut pendapat mereka:

    a. Menurut Ahmad Amin bahwa Hadis maudhu terjadi sejak masa Rasulullah

    masih hidup.

    b. Shalahuddin al-Dabi mengatakan bahwa pemalsuan Hadis berkenaan

    dengan masalah keduniaan yang terjadi pada masa Rasulullah saw.

    c. Menurut jumhur al-Muhaddisin, pemalsuan Hadis terjadi pada masa

    kekhalifahan Ali bin Abi Thalib.24

    3. Motivasi-Motivasi Munculnya Hadis Maudhu

    Hadis maudhu tidaklah bertambah kecuali bertambahnya bidah dan

    pertikaian. Berdasarkan data sejarah, pemalsuan hadis tidak hanya dilakukan oleh

    orang-orang Islam, tetapi juga dilakukan oleh orang-orang non islam.

    22 Ibrahim Abdul Fattah, op. cit., h. 11923 Manna al-Qatthan, op.cit., h. 14524 Mudassir,Ilmu Hadis (Bandung, 2007) h. 172

    15

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    16/26

    Ada beberapa motif yang mendorong mereka membuat hadis palsu, antara

    lain:a. Pertentangan Politik

    Perpecahan umat Islam terjadi akibat permasalahan politik yang terjadi

    pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, membawa pengaruh besar terhadap

    munculnya Hadis-Hadis palsu. Masing-masing golongan berusaha mengalahkan

    lawannya dan berusaha mempengaruhi orang-orang tertentu, salah satu usahanya

    adalah dengan membuat Hadis palsu.

    b. Usaha Kaum Zindiq

    Para pemimpin dan penguasa negeri yang ditaklukkan telah tunduk pada

    kekuasaan Islam. Akan tetapi mereka masih menyimpan kedengkian dalam hati,

    namun mereka tidak mampu terang-terangan memusuhinya. Dan mereka merasa

    tidak mungkin dapat memalsukan Al-Quran sehingga mereka beralih melakukan

    upaya pemalsuan Hadis.25 Dengan tujuan ejekan dan ingin menghancurkan Islam dari

    dalam.

    c. Sikap Fanatik Buta

    Salah satu faktor upaya pembuatan Hadis palsu adalah adanya sifat ego dan

    fanatik buta tehadap suku, bangsa, negeri dan pimpinan

    Contoh golongan yang fanatik yaitu ash-Syuubiyah yang fanatik terhadap

    bangsa Persia, dia mengatakan Sesungguhnya Allah apabila Murka, dia menurunkan

    25 Hasby as-Shiddieqy, op. cit., h. 259

    16

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    17/26

    wahyu dengan bahasa Persia dan apabila senang dia menurunkan dengan bahasa

    Arab.26

    Sebaliknya, kelompok yang bersebrangan dengan bangsa Persia membuatHadis palsu untuk mendiskresditkan bangsa Persia, misalnya: Perkataan yang paling

    dibenci Allah adalah bahasa Persia27

    d. Mempengaruhi Kaum Awam Dengan Kisah dan Nasehat

    Kelompok yang melakukan pemalsuan Hadis ini bertujuan untuk

    memperoleh simpati dari pendengarnya sehingga mereka kagum melihat

    kemampuannya.28Hadis yang mereka katakan terlalu berlebih-lebihan.

    e. Perselisihan dalam fiqhi dan ilmu kalam

    Munculnya Hadis palsu dalam masalah fiqhi dan ilmu kalam, berasal dari

    para pengikut madzhab. Mereka melakukan pemalsuan Hadis karena ingin

    menguatkan madzhabnya masing-masing.

    f. Lobby dengan penguasa

    Sebuah peristiwa yang terjadi pada masa khilafah bani Abbasiyah, seorang

    yang bernama Ghiyats ibn Ibrahim pernah membuat Hadis yang disebutkannya

    didepan khalifah al-Mahdi yang menyangkut kesenangan khalifah.29

    g. Semangat ibadah yang berlebihan tanpa didasari pengetahuan.

    26 Muhammad Ajjaj al-Khatib, Ushul Hadis Ulumuhu wamusthalahatuhu, (Beirut: Dar al-Fikr,1975), h. 359

    27Sitti Aisyah, Kontribusi Imam Al-Bukhari Dalam Validasi Hadits, (Makassar: AlauddinPrss, 2011), h. 66

    28Fathur Rahman,Ikhtishar Mushthalah Hadis, (Bandung: Al-Maarif ,1991) h.15329 Muhammad Ajjaj al-Khatib, op.cit., h. 362

    17

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    18/26

    Dikalangan para ahli ibadah ada yang beranggapan bahwa membuat Hadis-

    Hadis yang bersifat mendorong agar giat beribadah (targhib) adalah hal yangdibolehkan, dalam rangka ber-taqarrub kepada Allah.30

    4. Ciri-ciri Untuk Mengetahui Hadis Maudhu

    Ciri-ciri dimaksud merupakan kesimpulan pengkajian para muhaddisin

    terhadap Hadis-Hadis maudhu satu persatu. Ciri-ciri tersebut dapat mempermudah

    pengenalan terhadap Hadis maudhu.31 Pedoman-pedoman itu melipui telaah atas

    keadaan sanad dan matan sebagaiman perincian berikut:

    1. Ciri-ciri pada sanad

    a. Pengakuan dari orang yang memalsukan hadis: seperti pengakuan Abi Ismat

    Nuh bin Abi Maryam, dan Maisarah bin Abdi Rabbih yang digelari Nuh al-

    Jami, bahwa dia telah memalsukan Hadis atas Ibnu Abbas tentang

    keutamaan-keutamaan al-Quran surah persurah.

    b. Rawi itu terkenal pendusta dan Hadisnya diriwayatkan oleh orang yang tidak

    dipercaya.

    c. Menurut sejarah mereka tidak mungkin bertemu.

    d. Keadaan rawi-rawi itu sendiri serta dorongan membuat Hadis.32

    2. Ciri-ciri pada matan

    30 Nawir Yuslem, op. cit., h. 31231 Nuruddin ltr, Ulum Al-Hadits, (Bandung,: Remaja Rosdakarya, Cet. I, 1994), h. 79-8032Teungku Muhammad Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadits,(Semarang:

    Pustaka Rizki Putra, Cet. I: 1997), h. 213-214

    18

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    19/26

    e. Kerancauan redaksi atau makna Hadis, sebagaiman ditegaskan oleh ibnu al-

    Shalah.f. Menyalahi keterangan al- Quran yang terang, keterangan Sunnah Mutawatir

    dan kaidah-kaidah kulliyah.

    g. Menyalahi hakikat sejarah yang telah terkenal dimasa Nabi SAW.

    h. Sesuai dengan madzhab yang dianut oleh rawi, sedang rawi iti pula orang

    yang sangat fanatic kepada madzhabnya.

    i. Menerangkan urusan yang menurut seharusnya, kalau ada, dinukilkan oleh

    orang ramai.

    j. Menerangkan suatu pahala yang sangat besar terhadap perbuatan yang sangat

    kecil, atau siksa yang sangat besar, terhadap suatu yang kecil.33

    5. Hukum Meriwayatkan Hadis Maudhu

    Para ulama sepakat bahwsanya diharamkan meriwayatkan Hadis maudhudari

    orang yang mengetahui kepalsuannya dalam bentuk apapun, kecuali disertai dengan

    penjelasan akan kemaudhuannya, berdasarkan sabda Nabi saw:

    Barang siapa yang menceritakan Hadis dariku sedangkan dia mengetahui bahwa itu

    dusta, maka dia termasuk para pendusta.(HR.Muslim)

    33 Nuruddin ltr, Op.cit. h. 215-220

    19

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    20/26

    6. Kitab-kitab Hadis Maudhu:

    a. al-Maudhuat, karya Ibn al-Jauzi-beliau paling awal menulis dalam ilmu ini.b. al-Laali al-Mashum fii al-Hadtis al-Maudhuah, karya as-Suyuthi-

    ringkasan kiab ibnu al-Jauzi dengan beberapa tambahan.

    c. Tanzihu asy-Syariah al-Marfuah an al-AHadis Asy-Syaniah al-

    Maudhuah, karya Ibnu Iraq al- Kittani, ringkasan dari kedua kitab tersebut.

    d. Silsilah al-Ahadis ad-Dhaifah, karya al-Albani.34

    BAB III

    PENUTUP

    A. kesimpulan

    Dari uraian makalah yang penulis paparkan diatas, dapat disimpulkan

    beberapa hal:

    1. Hadis Dhaif

    34Manna al-Qaththan, op.cit. h. 149

    20

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    21/26

    a). Hadis dhaif adalah Hadis yang didalamnya tidak didapati syarat Hadis shahih

    dan tidak pula didapati syarat Hadis hasanb). Ditinjau dari segi sebab-sebab kedhaifannya, maka dapat dibagi kepada dua

    bahagian:

    1) Dhaif disebabkan karena tidak memenuhi syarat bersambungnya sanad, yang

    tergolong didalamnya antara lain:

    a) Muallaq

    b) Mursal

    c) Munqathi'

    d) Mu'dhal

    e) Mudallas

    2) Dhaif karena terdapat cacat pada rawinya, yang tergolong didalamnya antara

    lain:

    a) Maudhu' g) Mudhtharab

    b) Munkar h) Mudraj

    c) Majhul i) Mu'allal

    d) Matruk j) Musalsal

    e) Mubham k) Mukhtalith

    f) Syadz l) mudha'af

    c). Terjadi perbedaan pendapat diantara para ulama mengenai pengamalan Hadis

    dhaif, mengenai hal ini ada tiga pendapat:

    21

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    22/26

    1) Hadis dhaif tidak bisa diamalkan secara mutlak, baik mengenai fadhail al-

    amal maupun ahkam.2) Hadis dhaif bisa digunakan secara mutlak, Hadis dhaif lebih kuat dari rayu

    perorangan.

    3) Sebagian ulama berpendapat bahwa Hadis dhaif bisa digunakan dalam

    masalah fadhail al-amal bila memenuhi beberapa syarat.

    d). Kitab-kitab Yang diduga Mengandung Hadis Dhaif

    1) Ketiga Mujam at-Thabrani: al-Kabir, al-Awsat, as-Shagir

    2) Kitab al-Afrad, karya ad-Daruquthny

    3) Kumpulan karya al-Khatib al-baghdadi

    2. Hadis Maudhu

    a. Pengertian Hadis maudhu

    Hadis Maudhu adalah sesuatu yang diciptakan dan dibuat-buat lalu

    dinisbatkan kepada Rasulullah secara dusta

    b. Motivasi-Motivasi Munculnya Hadis Maudhu

    1). Pertentangan Politik

    2). Usaha Kaum Zindiq

    3). Sikap Fanatik Buta

    4). Mempengaruhi Kaum Awam Dengan Kisah dan Nasehat

    5). Perselisihan dalam fiqhi dan ilmu kalam

    6). Lobby dengan penguasa

    7). Semangat ibadah yang berlebihan tanpa didasari pengetahuan

    22

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    23/26

    b. Ciri-Ciri Untuk Mengetahui Hadis Maudhu

    1). Ciri-ciri pada sanada) Pengakuan dari orang yang memalsukan Hadis: seperti pengakuan Abi Ismat

    Nuh bin Abi Maryam, dan Maisarah bin Abdi Rabbih yang digelari Nuh al-

    Jami, bahwa dia telah memalsukan Hadis atas Ibnu Abbas tentang keutamaan-

    keutamaan al-Quran surah persurah.

    b) Rawi itu terkenal pendusta dan Hadisnya diriwayatkan oleh orang yang tidak

    dipercaya.

    c) Menurut sejarah mereka tidak mungkin bertemu.

    d) Keadaan rawi-rawi itu sendiri serta dorongan membuat Hadis.

    2). Ciri-ciri pada matan

    a). Kerancauan redaksi atau makna Hadis, sebagaiman ditegaskan oleh ibnu al-

    Shalah.

    b). Menyalahi keterangan al- Quran yang terang, keterangan Sunnah Mutawatir

    dan kaidah-kaidah kulliyah.

    c). Menyalahi hakikat sejarah yang telah terkenal dimasa Nabi SAW.

    d). Sesuai dengan madzhab yang dianut oleh rawi, sedang rawi itu pula orang yang

    sangat fanatic kepada madzhabnya.

    e). Menerangkan urusan yang menurut seharusnya, kalau ada, dinukilkan oleh orang

    ramai.

    f). Menerangkan suatu pahala yang sangat besar terhadap perbuatan yang sangat

    kecil, atau siksa yang sangat besar, terhadap suatu yang kecil.

    23

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    24/26

    c. Hukum Meriwayatkan Hadis maudhu

    Para ulama sepakat bahwanya diharamkan meriwayatkan Hadis maudhudariorang yang mengetahui kepalsuannya dalam bentuk apapun, kecuali disertai dengan

    penjelasan akan kemaudhuannya

    d. Kitab-kitab Hadis Maudhu

    1). al-Maudhuat, karya Ibn al-Jauzi

    2). al-Laali al-Mashum fi al-Hadis al-Maudhuah, karya as-Suyuthi

    3). Silsilah al-Hadis ad-Dhaifah, karya al-Albani

    DAFTAR PURSTAKA

    Itr, Nuruddin, Manhaj an-Naqd Fi Ulum al-Hadis, Damaskus: Dar al-Fikr yang

    diterjemahkan oleh Mujiyo, Ulum al-Hadis, Bandung: Remaja Rosda Karya,

    Cet. II, 1997

    Fattah, Ibrahim Abdul, Alqaul al-Hasif Fi Bayani al-hadtis al-Dhaif, Kairo: Dar

    Thibaah al-Muhammadiyah, 1992

    24

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    25/26

    Hasby as-Shiddieqy, Pokok-pokok Ilmu Dirayah Hadis, Jakarta: PT. Bulan

    Bintang,1987

    Al-Khatib, Muhammad Ajjaj, Ushul Hadis Ulumuhu wamusthalahatuhu, Beirut: Dar

    al-Fikr, 1975

    Mudassir, Ilmu Hadis, Bandung, 2007

    Muhammad Nasiruddin al-Albani, Silsilah Al-Hadis Al-Dhaif Wa Al-Maudhu,

    diterjemahkan oleh basalamah dalam judul Silsilah Hadis Dhaif Dan

    Maudhu, Jakarta: Gema Insane Press, 1997

    Muhammad Teungku, Hasbi ash-Shiddiqy, Sejarah Dan Pengantar Ilmu Hadis,

    Semarang: Pustaka Rizki Putra, Cet. I: 1997

    Al-Qatthan, Manna, Mabahits Fii Ulum al-Hadis diterjemahkan oleh Mifdol

    Abdurrahman dalam judulPengantar ilmu Hadis, Jakarta: Pustaka al-Kautsar

    Cet.II, 2006

    Rahman, Fathur Ikhtishar, Mushthalah Hadis, Bandung: al-Maarif ,1991

    Shalih, Subhi, Ulumul Hadtis Wamustalahatuhu, Beirut; Dar alIlm, 1988.

    Yuslem, Nawir, Ulum al-Hadis, Mutiara sumber Widya, 2001

    25

  • 7/22/2019 Hadis Dhaif & Maudhu', Irma

    26/26

    26