laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di...

8
Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan Abdurrahman/J1F111041 # Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat Jalan A.Yan Km. 38.5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia 1 [email protected] AbstrakInternet pada era global mampu dimanfaatkan dalam berbagai hal, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada hakikatnya Internet muncul adalah dengan adanya kebutuhan teknologi yang mengharuskan dalam peolehan informasi yang aktual dan mampu dipertanggungjawabkan. Belakangan ini, fungsi internet merambah ke dunia pendidikan yang lebih khususnya adalah pendidikan perguruan tinggi, seiring dengan itu pemenfaatan internet diperguruan tinggi, pada akhir ini bukan hanya memiliki dampak positif saja, tapi juga memiliki dampak negatif yang berjangka panjang. Selain dampak ketergantungan pada pemakainya, internet juga memiliki efek yang awalnya hanya sebagai media Informasi tapi sekarang sudah menjadi media Alternatif belajar yang dianggap efektif dan efesien. Sehingga menimbulkan kecenderungan seseorang untuk melakukan hal instan seperti halnya pemanfaatan fasilitas copy paste data perkuliahan yang talah tersedia di internet tanpa harus susah-susah menyusunnya. Dari hal inilah yang nantinya menghubungkan antar pemanfaatan internet dengan tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan di dalam penelitian ini. Menyikapi hal tersebut maka diperlukan pembahasan penelitian mengenaiPengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan. Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif yang bersifat deskriptif korelasional, karena pada penelitian ini peneliti berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada objek tertentu serta mencari pengaruh antara penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap minat baca mahasiswa di perpustakaan. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan angket/kuesioner. Teknik pengumpulan data ini digunakan untuk menjaring data tentang penggunaan internet sebagai alternatif sumber belajar/informasi dan eksistensi minat baca buku di perpustakaan untuk kalangan Mahasiswa. Kata KunciInternet, Perpustakaan, Mahasiswa, Minat Baca. I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dewasa ini, perkembangan illmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) sangat bisa dirasakan perkembangannya yang begitu pesat. Hal yang menjadi inti dari perkembangan IPTEK ini adalah kebutuhan akan sebuah informasi. Dengan adanya informasi, orang-orang akan bisa tahu keadaan serta kejadian yang sedang terjadi disekitarnya. Bahkan saking diperlukannya, informasi bisa bernilai sangat mahal. Di era globalisasi dan era informasi saat ini, siapapun bebas mencari informasi dari mana saja, kapan saja, dan dimana saja. Hanya saja saking banyaknya informasi yang diperoleh, terkadang orang itu menjadi bingung. Hal ini karena banyaknya informasi yang diperoleh, dan masing-masing informasi tersebut memiliki pembenar yang berbeda-beda. Sehingga dalam hal ini benar-benar dibutuhkan kejelian dalam menyimak informasi yang diperoleh. Selain itu, hendaknya informasi yang diperoleh dicerna baik-baik terlebih dahulu, sebelum mengambil keputusan. Oleh karena itu informasi yang diperoleh benar- benar bisa bermanfaat tanpa ada pihak yang harus dirugikan atau merasa dirugikan. Hal ini karena nyatanya banyak terjadi kasus-kasus hanya karena kesalahan mencerna sebuah informasi yang diterima. Lebih-lebih bagi mahasiswa yang memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi tugas-tugas dalam menempuh suatu program pendidikan. Mahasiswa harus benar-benar memiliki kemampuan untuk memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan untuk memenuhi tuntutan program pendidikan yang ditempuh, dan salah satu pusat sumber informasi bagi mahasiswa adalah perpustakaan. Seperti diketahui, perpustakaan bukan merupakan hal yang baru lagi dikalangan masyarakat. Dimana-mana telah diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik mulai dari jenjang yang paling dasar hingga jenjang yang paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Selain itu, banyak juga terdapat perpustakaan umum yang memberikan pelayanan terhadap masyarakat umum. Meskipun demikian, masih banyak orang yang memberikan definisi yang keliru terhadap perpustakaan. Banyak orang menginterpretasikan perpustakaan sebagai kumpulan dari berbagai buku-buku. Sehingga setiap tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut perpustakaan. Perpustakaan sebenarnya adalah suatu unit kerja dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan- bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber informasi oleh setiap pemakainya (Bafadal, 2005). Pendapat lain yang memberikan batasan tentang perpustakaan adalah seperti yang dikemukakan oleh Noerhayati S, beliau menyatakan bahwa pada hakikatnya perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian

Upload: abd-rahman

Post on 01-Dec-2014

3.027 views

Category:

Education


3 download

DESCRIPTION

Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

Pengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa

Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di

Perpustakaan Abdurrahman/J1F111041

#Program Studi S-1 Ilmu Komputer, Fakultas Matematika dan Pengetahuan Alam, Universitas Lambung Mangkurat

Jalan A.Yan Km. 38.5, Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Indonesia [email protected]

Abstrak—Internet pada era global mampu dimanfaatkan

dalam berbagai hal, mulai dari bisnis hingga pendidikan. Pada

hakikatnya Internet muncul adalah dengan adanya kebutuhan

teknologi yang mengharuskan dalam peolehan informasi yang

aktual dan mampu dipertanggungjawabkan. Belakangan ini,

fungsi internet merambah ke dunia pendidikan yang lebih

khususnya adalah pendidikan perguruan tinggi, seiring dengan

itu pemenfaatan internet diperguruan tinggi, pada akhir ini

bukan hanya memiliki dampak positif saja, tapi juga memiliki

dampak negatif yang berjangka panjang. Selain dampak

ketergantungan pada pemakainya, internet juga memiliki efek

yang awalnya hanya sebagai media Informasi tapi sekarang

sudah menjadi media Alternatif belajar yang dianggap efektif

dan efesien. Sehingga menimbulkan kecenderungan seseorang

untuk melakukan hal instan seperti halnya pemanfaatan fasilitas

copy paste data perkuliahan yang talah tersedia di internet tanpa

harus susah-susah menyusunnya. Dari hal inilah yang nantinya

menghubungkan antar pemanfaatan internet dengan tingkat

minat baca mahasiswa di perpustakaan di dalam penelitian ini.

Menyikapi hal tersebut maka diperlukan pembahasan penelitian

mengenaiPengaruh Penggunaan Internet oleh Mahasiswa

Terhadap Tingkat Minat Baca Mahasiswa di Perpustakaan.

Penelitian ini merupakan penelitian kualititatif yang bersifat

deskriptif korelasional, karena pada penelitian ini peneliti

berusaha menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan

pada objek tertentu serta mencari pengaruh antara penggunaan

internet oleh mahasiswa terhadap minat baca mahasiswa di

perpustakaan. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

angket/kuesioner. Teknik pengumpulan data ini digunakan

untuk menjaring data tentang penggunaan internet sebagai

alternatif sumber belajar/informasi dan eksistensi minat baca

buku di perpustakaan untuk kalangan Mahasiswa.

Kata Kunci— Internet, Perpustakaan, Mahasiswa, Minat Baca.

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dewasa ini, perkembangan illmu pengetahuan dan

teknologi (IPTEK) sangat bisa dirasakan perkembangannya

yang begitu pesat. Hal yang menjadi inti dari perkembangan

IPTEK ini adalah kebutuhan akan sebuah informasi. Dengan

adanya informasi, orang-orang akan bisa tahu keadaan serta

kejadian yang sedang terjadi disekitarnya. Bahkan saking

diperlukannya, informasi bisa bernilai sangat mahal. Di era

globalisasi dan era informasi saat ini, siapapun bebas mencari

informasi dari mana saja, kapan saja, dan dimana saja. Hanya

saja saking banyaknya informasi yang diperoleh, terkadang

orang itu menjadi bingung. Hal ini karena banyaknya informasi

yang diperoleh, dan masing-masing informasi tersebut

memiliki pembenar yang berbeda-beda. Sehingga dalam hal ini

benar-benar dibutuhkan kejelian dalam menyimak informasi

yang diperoleh. Selain itu, hendaknya informasi yang diperoleh

dicerna baik-baik terlebih dahulu, sebelum mengambil

keputusan. Oleh karena itu informasi yang diperoleh benar-

benar bisa bermanfaat tanpa ada pihak yang harus dirugikan

atau merasa dirugikan. Hal ini karena nyatanya banyak terjadi

kasus-kasus hanya karena kesalahan mencerna sebuah

informasi yang diterima. Lebih-lebih bagi mahasiswa yang

memiliki kewajiban dan tanggung jawab untuk memenuhi

tugas-tugas dalam menempuh suatu program pendidikan.

Mahasiswa harus benar-benar memiliki kemampuan untuk

memilah dan memilih informasi yang dibutuhkan untuk

memenuhi tuntutan program pendidikan yang ditempuh, dan

salah satu pusat sumber informasi bagi mahasiswa adalah

perpustakaan.

Seperti diketahui, perpustakaan bukan merupakan hal yang

baru lagi dikalangan masyarakat. Dimana-mana telah

diselenggarakan perpustakaan, seperti di sekolah-sekolah, baik

mulai dari jenjang yang paling dasar hingga jenjang yang

paling tinggi, yakni perguruan tinggi. Selain itu, banyak juga

terdapat perpustakaan umum yang memberikan pelayanan

terhadap masyarakat umum. Meskipun demikian, masih

banyak orang yang memberikan definisi yang keliru terhadap

perpustakaan. Banyak orang menginterpretasikan perpustakaan

sebagai kumpulan dari berbagai buku-buku. Sehingga setiap

tumpukan buku pada suatu tempat tertentu disebut

perpustakaan. Perpustakaan sebenarnya adalah suatu unit kerja

dari suatu badan atau lembaga tertentu yang mengelola bahan-

bahan pustaka, baik berupa buku-buku maupun bukan berupa

buku (non book material) yang diatur secara sistematis menurut

aturan tertentu sehingga dapat digunakan sebagai sumber

informasi oleh setiap pemakainya (Bafadal, 2005).

Pendapat lain yang memberikan batasan tentang

perpustakaan adalah seperti yang dikemukakan oleh

Noerhayati S, beliau menyatakan bahwa pada hakikatnya

perpustakaan adalah suatu unit kerja yang merupakan bagian

Page 2: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

integral dari suatu lembaga induknya, yang bersama-sama

dengan unit lainnya tetapi dalam peranan yang berbeda-beda.

Khusus untuk perpustakaan perguruan tinggi, perpustakaan

bertugas membantu dalam melaksanakan Tri Dharma

Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Dengan kata lain bahwa

perpustakaan adalah salah satu alat yang vital dalam setiap

program pendidikan, pengajaran, dan penelitian bagi setiap

lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan (Noerhayati, 1986).

Selain itu, Noerhayati juga menyebutkan bahwa yang

menjadi tujuan diadakannya perpustakaan terutama pada

perguruan tinggi adalah untuk mendukung, memperlancar serta

mengoptimalkan kualitas pelaksanaan program kegiatan dari

perguruan tinggi melalui pelayanan informasi. Pelayanan

infomasi yang dimaksud meliputi beberapa aspek yakni

pengumpulan, pengolahan, pemanfaatan, serta penyebarluasan

informasi. Berdasarkan batasan-batasan di atas, dapat

dikatakan bahwa secara umum perpustakaan berarti suatu unit

kerja yang merupakan bagian dari sebuah lembaga yang

khusus mengelola bahan-bahan pustaka yang disusun scara

sistematis menurut aturan tertentu sehingga dapat digunakan

sebagai sumber informasi. Khusus untuk perguruan tinggi,

perpustakaan bertugas untuk membantu dalam melaksanakan

Tri Dharma Perguruan Tinggi yang bersangkutan. Selain itu

tujuan dari dibentuknya perpustakaan khusus pada perguruan

tinggi adalah untuk mengoptimalkan segala bentuk program

kerja dari perguruan tinggi tersebut melalui pelayanan

informasi (Noerhayati, 1986).

Namun kenyataan saat ini di lapangan, ternyata sudah ada

media lain yang mampu menyediakan berbagai macam

informasi yang diperlukan oleh mahasiswa selain

perpustakaan, yaitu internet. Interconnection network (internet)

adalah sistem global dari seluruh jaringan komputer yang

saling terhubung. Internet berasal dari bahasa latin "inter" yang

berarti "antara". Internet merupakan jaringan yang terdiri dari

milyaran komputer yang ada di seluruh dunia. Dengan adanya

internet maka informasi di belahan dunia manapun bisa

didapatkan dengan mudah (Hindrianto, 2013).

Akibat kemudahan mendapatkan informasi dari internet itu

maka banyak mahasiswa yang lebih memilih untuk mencari

informasi secara instan melalui internet dibandingkan melalui

buku-buku yang ada di perpustakaan sehingga budaya "baca

buku" semakin ditinggalkan. Sehubungan dengan itu, perlu

dikaji lebih mendalam mengenai "Pengaruh Penggunaan

Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat Baca

Mahasiswa di Perpustakaan" sehingga dapat diketahui secara

pasti apakah penggunaan internet berpengaruh terhadap minat

baca di perpustakaan.

B. Perumusan Masalah

Apakah penggunaan internet oleh mahasiswa berpengaruh

terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan?

C. Manfaat dan Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui

pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat

minat baca mahasiswa di perpustakaan. Sedangkan manfaat

dari penelitian ini adalah sebagai bahan pertimbangan dan

masukan dalam rangka peningkatan mutu lembaga pendidikan

yang bersangkutan dengan penegasan kembali pentingnya

budaya membaca di kalangan mahasiswa.

D. Batasan Penelitian

Penelitian ini hanya berfokus pada pengaruh pengaruh

penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat

baca mahasiswa Ilmu Komputer Universitas Lambung

Mangkurat. Sehingga objek penelitian yang akan digunakan

sebagai sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa Ilmu

Komputer Universitas Lambung Mangkurat saja.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pemanfaatan Internet Sebagai Sumber Belajar

1) Pengertian Internet

Internet adalah kependekan dari inter-network. Secara

harfiah mengandung pengertian sebagai jaringan komputer

yang menghubungkan beberapa rangkaian Jaringan internet

juga didefinisikan sebagai jaringan komputer yang mampu

menghubungkan komputer di seluruh dunia.22 sehingga

berbagai jenis dan bentuk informasi dapat dikomunikasikan

antar belahan dunia secara instan dan global.23 Selain kedua

pengertian di atas, internet juga disebut sebagai sekumpulan

jaringan komputer yang menghubungkan situs akademik,

pemerintahan, komersial, organisasi, maupun perorangan.

Internet menyediakan akses untuk layanan telekomunikasi dari

sumber daya informasi untuk jutaan pemakainya yang tersebar

di seluruh dunia. Layanan internet meliputi komunikasi

langsung (e-mail, chat), diskusi (usenet news, milis, bulletin

board), sumber daya informasi yang terdistribusi (World Wide

Web, Ghoper), remote login dan lalu lintas file (Telnet, FTP),

serta berbagai layanan lainnya (Tamam, 2010).

Sejalan dengan perkembangan internet, telah banyak

aktivitas yang dilakukan dengan memanfaatkan jaringan

internet, seperti e-Commerce, e- Banking, e-Government, e-

Learning dan lainnya. Salah satu aktivitas yang berkaitan

dengan proses pembelajaran adalah e-Learning. E-Learning

adalah wujud penerapan teknologi informasi di bidang

pendidikan dalam bentuk sekolah maya. E-Learning

merupakan usaha untuk membuat sebuah transformasi proses

belajar mengajar di sekolah dalam bentuk digital yang

dijembatani oleh teknologi internet (Tamam, 2010).

2) Media Internet Sebagai Alternatif Sumber Belajar

Secara harfiah media dapat didefinisikan sebagai suatu

wahana penyalur informasi atau penyalur pesan. Secara luas

media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau

peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan keterampilan. Internet merupakan jaringan

komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh

dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat

diakses dari berbagai belahan dunia secara cepat. Internet juga

disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang

menghubungkan situsakademik, pemerintahan, komersial,

organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses

untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi

untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.

Sedangkan Media Alternatif adalah segala perantara yang

mampu dipergunakan relatif lebih efesien dan memiliki

kemudahan yang efektif sehingga sebuah pekerjaan bila

menggunakan media ini hanya memerlukan alokasi waktu

singkat (Tamam, 2010).

Berkembangnya teknologi komunikasi dan informasi ke

arah yang lebih konvergen, memunculkan fenomena jurnalisme

alternatif, termasuk cyber journalism (jurnalisme internet) yang

mulai menjadi praksis.46 Kalau dulu media alternatif sebatas

pers cetak sebagai pilihan lain dari media massa dominan

(mainstream), kini publik pun ditawari dengan media internet,

untuk mengonsumsi informasi. Sepertinya, sekarang jurnalisme

mengalami transformasi fundamental seiring dengan kemajuan

Page 3: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

dalam bidang teknologi komunikasi dan informasi.

Perkembangan pers termasuk media alternatif di Indonesia

bertambah pesat setelah dihapuskannya sistem lisensi di era

Reformasi (Tamam, 2010).

Sesuai dengan pengertian media alternatif yang

mementingkan pengecekan untuk akurasi berita dan investigasi

yang intensif. Pada awal hakikat adanya media yang diangggap

alternatif adalah untuk mempermudah pengerjaan tugas agar

mampu dikerjakn secara efektif dan efesien. Sebut saja

alternatif transportasi, alternetif tangga berjalan pada tiap

supermarket dan lainnya, hal ini merupakan wujud nyata

pemenfaatan media alternatif (Tamam, 2010).

Pada dunia pendidikan juga mampu digambarkan

penggunaan media alternatiff yang digunakan oleh pendidik

untuk menyampaikan materi belajar yang diajarkan, misalkan

poada pemenfaatan media komputer pada program power

point. Fenomene ini sebenernya memiliki efek yang cukup

besar bagi pendidikan sendiri, pengaruh positif yang dihasilkan

adalah pembelajaran mampu berjalan efesien dan

ketertarikannya ahak didik pada materi pembelajaran. Akan

tetapi hal negatifnya menurut arsyad adalah adanya daya hafal

yang menurun dan lainnya (Tamam, 2010).

Namun tidak selamanya internet hanya memiliki

keuntungan dalam kehidupan sosial masyarakat, namun

internet juga dapat membawa pengaruh negatif bagi ruang

kehidupan masyarakat khususnya para pengguna. Misalnya

adanya efek ketergantungan dan tidak dapat melepaskan diri

dari produk canggih ini. Walaupun tidak dipungkiri internet

memberikan berbagai pelayanan dan bantuan khusus bagi para

pengguna yang membutuhkan berbagai informasi, layanan,

hiburan, dan lain sebagainya. Semuanya tersedia secara besar

dan lengkap di sini. Bahkan berbelanja dan melakukan bisnis

melalui internet pun sekarang sedang marak-maraknya. Banyak

masyarakat khususnya para mahasiswa lebih senang

menggunakan internet ketimbang mencari data perkuliahan di

perpustakaan atau lainnya untuk mendapatkan sebuah

informasi, karena internet dirasa lebih efisien dan cepat Saat

ini, manusia cenderung untuk menggunakan waktu dan tenaga

seefisien mungkin. Tapi dengan sikap konsumsi para penduduk

ini dikhawatirkan akan terkena sindrom internet yang

dampaknya sangat tidak baik bagi perkembangan mental

(Tamam, 2010).

Pemanfaatan internet sebagai media alternatif sumber

belajar kiranya harus ada batasan yang jelas, baik dari pihak

pendidik ataupun para pelaku pendidikan. Akibat dari

ketergantungan seseorang pada internet, selain menimbulkan

ketergantungan pemakaian karena dirasa sangat efesien juga

menyebabkan adanya kecenderungan terhadap para pengguna

dalam pengolahan kreatifitas otak. Hal ini terbukti pada sebuah

poling yang dilakukan oleh Endrue salah seorang peneliti asal

Cina yang menyebutkan banyaknya kecurangan dalam

pengerjaan tugas perkuliahan oleh mahasiswa disalah satu

Universitas Swasta di Cina dengan ketegori hasil poling sekitar

34,12% mahasiswa hanya mengkopi data secara langsung dari

internet dan secara langsung diserahkan pada saat

pengumpulan tugas tanpa diteliti terlebih dahulu (Tamam,

2010).

B. Minat Mahasiswa Untuk Membaca Buku di Perpustakaan

1) Pengertian Minat dan Metode Pengukurannya

Pengertian minat menurut kamus bahasa indonesia, berarti

perhatian atau kesukaan pada suatu obyek Menurut Jones minat

diartikan sebagai suatu perasaan terhadap suatu obyek berupa

benda atau situasi tertentu, dan perasan suka ini

dimanifestasikan dalam bentuk reaksi nyata atau berupa angan-

angan saja. Perasaan ini tidak dapt ditentukan secara obyektif

tetapi hanya daapt diketahui dari pernyataan yang dibuat

subyek sendiri (Tamam, 2010).

Asher, Tiffin, dan Knight mengartikan minat sebagai sikap

atau kondisi psikologis yang ditandai dengan pemusataan

perhatian terhadap masalah-masalah atau aktivitas tertentu atau

sebagai kecenderungan untuk memahami suatu pengalaman

dan akan selalu diulang. Selain itu minat juga diartikan sebagai

suatu perasaan senang yang dihasilkan dari adanya perhatian

khusus terhadap sesuatu atau aktivitas tertentu.55 Hal ini

senada dengan pendapat Lukas dan Britt, di mana minat bukan

sekedar suatu proses mekanik dari perhatian karena di

dalamnya tercakup masalah peresaan (feeling) (Abdul, 2006).

Skinner mengemukakan bahwa minat selalu berhubungan

dengan obyek yang menarik indivisdu, dan obyek yang

menarik adalah yang dirasakan menyenangkan. Apabila

seseorang mempunyai minat terhadap suatu obyek maka minat

tersebut akan mendorng seseorang untuk berhubungan lebih

dekat dengan obyek tersebut, yaitu dengan melakukan aktivitas

lebih aktif dan positif demi mencapai sesuatu yang diminatinya

(Tamam, 2010).

Ada beberapa metode yang digunakan untuk mengadakan

pengukuran minat, menurut Nurkancana dan Sumartana,

metode pengukuran minat yaitu:

Observasi, yaitu Pengukuran minat dengan metode

observasi mempunyai satu keuntungan karena dapat

mengamati dalam kondisi yang wajar, jadi tidak dibuat-

buat. Observasi dapat dilakukan dalam setiap situasi dan

pencatatan hasil-hasil observasi dapat dilakukan selama

observasi berlangsung.

Interview, pelaksanaan interview biasanya lebih baik

dilakukan dalam situasi yang tidak formal, sehingga

percakapan akan dapat berlangsung lebih bebas.

Angket atau kuesioner, Angket atau kuesioner jauh lebih

efisien dalam penggunaan waktu, isi pertanyaan dalam

kuesioner pada prinsipnya tidak jauh berbeda dengan

pertanyaan dengan interview.

Inventori, adalah suatu metode untuk mengadakan

pengukuran sejenis kuesioner, perbedaannya dalam

kuesioner responden menulis jawaban yang relative

panjang, sedangkan inventori responden memberi jawaban

dengan memberi tanda cek, lingkaran atau tanda yang lain

yang berupa jawaban-jawaban singkat.

(Darmawan, 2009)

2) Pengertian Membaca, Buku dan Perpustakaan

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/

bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata

suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan

makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau

hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat

tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu

tidak terlaksana dengan baik (Tamam, 2010).

Disamping pengertian diatas, membaca pun dapat pula

diartikan sebagai suatu metode yang dipergunakan untuk

berkomunikasi dengan diri diri sendiri dan terkadang dengan

orang lain. Adapula penulis yang menendefinisikan membaaca

adalah suatu kemampuan melihat lambing-lambang tertulis

Page 4: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

serta mengubah lambang-lambang tertulis tersebut melalui

Fonik (phonic: suatu metode pembalajaran membaca, ucapan,

ejaan berdasarkan interpretasi fonetik terhadap ejaan biasa)

menjadi/ menuju membaca lisan (oral reading) (Tamam, 2010).

Bahan bacaan merupakan hal yang cakupannya sangat luas,

segala jenis tulisan yang mampu ditafsirkan pemaknahannya

merupakan sebuah bahan bacaan yang baik. Mulai dari sesunan

kata , kalimat hingga sebuah paragraph/ alenia bisa disebut

sebagai bahan bacaan. Dalam buku Guntur dijelaskan sedikit

tentang bahan bacaan yaitu sebuah sumber baca bagi pembaca

yang baik dan mampu memberikan informasi maupun yang

kurang jelas dipahami informasinya. Bahan bacaan adalah

sebuah bentuk susunan sandi atau kode yang memiliki makna

tertentu. Seperti halnya sebuah buku pembelajaran, artikel,

cerpen, novel, dan sejenisnya merupakan bahan bacaan yang

telah diakui dan memiliki ciri khusus. Ada pula bahan bacaan

yang dikombinasikan dengan gambar seperti komik, majalah,

surat kabat/ Koran dan sejenisnya, keduanya memiliki

karakteristik yang berbeda akan tetapi keduanya telah disebut

bahan bacaan yang telah memenuhi sandarisasi baik (Tamam,

2010).

Buku adalah sumber ilmu dan merupakan jendela dunia.

Dengan buku, kita bisa menjelajahi dunia tanpa harus beranjak

dari tempat duduk kita. Tapi, seberapa besarkah minat kita

dalam membaca buku. Sebagai seorang pelajar/mahasiswa, kita

tentu wajib membaca, baik itu buku teks, journal, reader

ataupun majalah ilmiah.72 Tapi apakah kita membaca semua

itu karena kita memang ingin dan tertarik dengan isinya,

ataukah karena terpaksa karena harus ujian. Bandingkan

dengan majalah gossip, cerpen, atau novel yang kita sukai yang

tebalnya ratusan halaman. Bahkan bila telah berhadapan

dengan internet, maka kemungkinan sekali sangat kecil untuk

membaca, karena fasilitas yang disediakan sangat

beranekaragam (Tamam, 2010).

Sedangkan hakikat Perpustakaan menurut Attherton

maupun Weisman adalah tempat sebagai salah satu jenis sistem

informasi yang spesifik. Merupakan suatu kumpulan dokumen

(dalam arti luas), yang terorganisasi, serta terpelihara untuk

kepentingan rujukan dan bahan ajar. Menurut pendapat lain

pendefinisian perpustakaan Perguruan Tinggi berbeda dengan

perpustakaan secara umum, perpustakaan perguruan tinggi

dapat didefinisikan sebagai berikut yaitu wadah sebagai salah

satu jenis sistem informasi yang spesifik. Merupakan suatu

kumpulan dokumen (dalam arti luas), yang teror-ganisasi, serta

terpelihara untuk kepen-tingan rujukan dan bahan ajar Selain

melakukan fungsi-fungsi pengumpulan bahan pustaka,

pengolahan bahan pustaka (katalogisasi), serta melakukan

layanan sirkulasi bahan pustaka, perpustakaan juga melakukan

penciptaan, publikasi, serta diseminasi informasi (Tamam,

2010).

Bahkan perpustakaan juga melakukan pengumpulan

rekaman hasil-hasil penelitian dan pengembangan ilmu

pengetahuan dan teknologi sejak perencanaan, sedang berjalan

dan sesudah selesai. Dengan definisi seperti tersebut, maka

dapat disimpulkan adanya fungsi spesifik sebuah perpustakaan

perguruan tinggi seperti berikut:

Sebagai pusat sistem belajar mengajar bagi sivitas

akademika perguruan tinggi yang bersangkutan sehingga

menghasilkan lulusan yang bermutu tinggi.

Sebagai tempat terselenggaranya penelitian bagi sivitas

akademika perguruan tinggi sehingga ilmu pengetahuan

dan teknologi dapat berkembang dengan baik.

Sebagai sarana untuk kerjasama dengan pihak-pihak luar

perguruan tinggi dalam pengumpulan, pengolahan serta

penyebarluasan informasi ilmu pengetahuan dan teknologi.

Sebagai sarana untuk mengakses informasi baik di dalam

kampus maupun luar kampus, bahkan luar negeri.

Sebagai sarana untuk pemanfaatan koleksi secara bersama

dengan perpustakaan lain sehingga memperlancar

pencarian maupun penyebaran informasi.

(Tamam, 2010).

C. Hubungan Penggunaan Internet Terhadap Tingkat Minat

Baca Mahasiswa di Perpustakaan

Ada kesalahan berpikir dalam masyarakat sekarang, salah

satunya adalah anggapan bahwa tidak perlu teori, yang penting

praktek. Hal ini mempengaruhi pula pada kebiasaan baca. Ada

pertanyaan menarik yang bisa dibuat sebagai permisalan, yaitu

untuk apa menghabiskan waktu berlama-lama membaca buku,

ilmu bisa dipelajari dari kehidupan yang di jalani, apa lagi

sudah banyaknya media informasi selain bahan bacaan sebut

saja televisi, internet dan lainnya. Ahmad Nada menuturkan

Banyak yang perpandangan text book thinking tidak baik.

Masyarakat indonesia lebih senang budaya lisan atau tutur dan

instan. Masyarakat indonesia belum menjadi society book

reader dan writter. Hal inilah yang cukup mempengaruhi

rendahnya minat baca di negara kita (Tamam, 2010).

Selain itu, kehadiran internet juga dituding sebagai

penyebab malasnya masyarakat (khususnya generasi muda)

untuk membaca buku. Kemudahan "berselancar" di internet,

membuat para orang tua takut anak-anaknya tak lagi senang

membaca buku. Padahal buku itu sumber informasi, ilmu dan

pengetahuan. Sebagian besar masyarakat menganggap adanya

perkembangan media di dunia, sangatlah bisa membantu

sepenuhnya dalam hal pengerjaan tugas harian. Akan tetapi

dampak yang dihasilkan yaitu keinginan seorang untuk lebih

mengefesienkan segalanya (penginstanan), hal ini bisa terlihat

dengan fenomena yang terjadi saat ini seprti halnya pergantian

tenaga kerja manusia dengan penggunaan media robot yang

telah diterapkan disebagian wilayah Jepang. Menurut

peramalan seorang sosiolog, kondisi masyarakat sekarang

terjadi penurunan sikap Humanis, karena sekarang yang

diprioritaskan adalah sikap pencarian keuntungan secara

pribadi yang selalu diliputi sikap politis (Tamam, 2010).

Secara harfiah media dapat didefinisikan sebagai suatu

wahana penyalur informasi atau penyalur pesan. Secara luas

media dapat diartikan dengan manusia, peristiwa benda atau

peristiwa yang memungkinkan anak didik memperoleh

pengetahuan dan keterampilan. Internet merupakan jaringan

komputer yang mampu menghubungkan komputer di seluruh

dunia sehingga berbagai jenis dan bentuk informasi dapat

diakses dari berbagai belahan dunia secara cepat. Internet juga

disebut sebagai sekumpulan jaringan komputer yang

menghubungkan situsakademik, pemerintahan, komersial,

organisasi, maupun perorangan. Internet menyediakan akses

untuk layanan telekomunikasi dari sumber daya informasi

untuk jutaan pemakainya yang tersebar di seluruh dunia.

Sedangkan Media Alternatif adalah segala perantara yang

mampu dipergunakan relatif lebih efesien dan memiliki

kemudahan yang efektif sehingga sebuah pekerjaan bila

menggunakan media ini hanya memerlukan alokasi waktu

singkat (Tamam, 2010).

Definisi sumber belajar yang diberikan oleh Association for

Education Communication Technology (AECT) adalah

berbagai sumber baik itu berupa data, orang atau wujud

Page 5: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

tertentu yang dapat digunakan oleh siswa dalam belajar baik

yang digunakan secara terpisah maupun secara terkombinasi

sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan

belajarnya (Tamam, 2010).

Asher, Tiffin, dan Knight mengartikan minat sebagai sikap

atau kondisi psikologis yang ditandai dengan pemusataan

perhatian terhadap masalah-masalah atau aktivitas tertentu atau

sebagai kecenderungan untuk memahami suatu pengalaman

dan akan selalu diulang. Selain itu minat juga diartikan sebagai

suatu perasaan senang yang dihasilkan dari adanya perhatian

khusus terhadap sesuatu atau aktivitas tertentu. Hal ini senada

dengan pendapat Lukas dan Britt, di mana minat bukan sekedar

suatu proses mekanik dari perhatian karena di dalamnya

tercakup masalah peresaan (feeling) (Tamam, 2010).

Membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta

digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang

hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata-kata/

bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut agar kelompok kata

suatu kesatuan akan terlihat dalam suatu pandangan sekilas dan

makna kata-kata secara individual akan dapat diketahui. Kalau

hal ini tidak terpenuhi, pesan yang tersurat dan yang tersirat

tidak akan tertangkap atau dipahami, dan proses membaca itu

tidak terlaksana dengan baik (Tamam, 2010).

Dari gambaran diatas, dapat dilihat betapa sisi-sisi yang

mampu dikombinasikan antara variable sehingga mampu

diketahui hubungan pemanfaatan internet sebagai alternatif

Sumber belajar dengan Minat Baca Buku Mahasiswa di

Perpustakaan. Hubungan pemanfaatan internet sebagai

alternatif sumber belajar dengan minat baca buku mahasiswa

dapat dilihat dari fungsi internet sebagai salah satu sumber

belajar dan informasi yang sekaligus merangkap sebagai

sumber bahan bacaan. Dalam perkuliahan di universitas

manapun, seorang pengajar (dosen) biasa memberikan tugas

kepada mahasiswa, misalkan dalam pembuatan makalah

ataupun pengumpulan tugas lain. Setelah adanya intrupsi dari

dosen tersebut setidaknya mahasiswa juga harus memiliki

pedoman pengerjaan yang jelas. Hubungannya dengan internet

adalah bahwasahnya internet merupakan media yang memuat

dari segala sumber referensi dunia, meskipun tidak selalu

adanya penyediaan data penulis maupun data yang diinginkan

oleh pengguna. Selain itu fasilitas yang disediakan oleh media

ini cukup berfariasi. Sebut saja bila tiap data mampu di copy

paste oleh mahasiswa. Dengan mengandalkan hal ini tugas

yang diberikan dosen akan cepat terselesaikan dan selain itu

pula tugas ini akan terlihat bagus meski tanpa ada ketelitian

terlebih dahulu (Tamam, 2010).

III. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang saya gunakan untuk riset “Pengaruh

Penggunaan Internet oleh Mahasiswa Terhadap Tingkat Minat

Baca Mahasiswa di Perpustakaan” adalah penelitian kualititatif

yang bersifat deskriptif korelasional, karena peneliti berusaha

menggambarkan kegiatan penelitian yang dilakukan pada

objek tertentu serta mencari pengaruh antara penggunaan

internet oleh mahasiswa terhadap minat baca mahasiswa di

perpustakaan. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan

angket/kuesioner. Teknik pengumpulan data ini digunakan

untuk menjaring data tentang penggunaan internet sebagai

alternatif sumber belajar/informasi dan eksistensi minat baca

buku di perpustakaan untuk kalangan Mahasiswa.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

Berdasarkan data yang diperoleh setelah dilakukan

penyebaran angket terhadap sampel mahasiswa ilmu komputer

sebanyak 50 orang didapatkan hasil dan pembahasan sebagai

berikut.

A. Hasil

Dari sepuluh pertanyaan kuesioner yang bersifat tertutup,

dengan pilihan jawaban yaitu: Sangat Sering (SS), Sering (S),

Kadang-kadang (KD), Pernah (P), dan Tidak Pernah (TP)

diperoleh hasil sebagai berikut:

Pada pertanyaan pertama tentang “Saya menggunakan

media internet untuk masalah pembelajaran, mencari informasi

terbaru, serta hal-hal lainnya” diperoleh frekuensi jawaban

sebagai berikut:

TABLE I. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 1

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 34 68

Sering 14 28

Kadang-kadang 2 4

Pernah 0 0

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan kedua tentang “Saya lebih suka mengisi

waktu luang untuk Internetan daripada melakukan hal yang

lain” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut:

TABLE II. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 2

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 14 28

Sering 16 32

Kadang-kadang 16 32

Pernah 4 8

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan ketiga tentang “Saya mendapatkan data

tugas perkuliahan secara langsung di Internet” diperoleh

frekuensi jawaban sebagai berikut:

TABLE III. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 3

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 36 72

Sering 6 12

Kadang-kadang 6 12

Pernah 2 4

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Page 6: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

Pada pertanyaan keempat tentang “Saya merasa internet

lebih banyak memberikan data/informasi yang lebih rinci

daripada buku-buku di perpustakaan” diperoleh frekuensi

jawaban sebagai berikut:

TABLE IV. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 4

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 12 24

Sering 20 40

Kadang-kadang 18 36

Pernah 0 0

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan kelima tentang “Saya lebih suka mencari

data tugas perkuliahan di internet daripada di perpustakaan”

diperoleh frekuensi jawaban:

TABLE V. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 5

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 22 44

Sering 26 52

Kadang-kadang 0 0

Pernah 2 4

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan keenam tentang “Saya menggunakan

internet sebagai alternatif sumber belajar yang utama

dibandingkan media belajar yang lain” diperoleh:

TABLE VI. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 6

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 14 28

Sering 20 40

Kadang-kadang 16 32

Pernah 0 0

Tidak Pernah 0 0

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan ketujuh tentang “Saya melakukan copy

paste data di internet tanpa mempelajarinya terlebih dahulu”

diperoleh:

TABLE VII. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 7

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 2 4

Sering 8 16

Kadang-kadang 22 44

Pernah 8 16

Tidak Pernah 10 20

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan kedelapan tentang “Saya sering ke

perpustakaan untuk membaca buku” diperoleh frekuensi

jawaban sebagai berikut:

TABLE VIII. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 8

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 2 4

Sering 2 4

Kadang-kadang 16 32

Pernah 14 28

Tidak Pernah 16 32

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan kesembilan tentang “Saya lebih suka

membaca buku di perpustakaan ketika mengerjakan atau

menyelesaikan tugas” diperoleh frekuensi jawaban sebagai

berikut:

TABLE IX. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 9

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 2 4

Sering 0 0

Kadang-kadang 18 36

Pernah 22 44

Tidak Pernah 8 16

Jumlah Total 50 100

Pada pertanyaan kesepuluh tentang “Saya mendapatkan

data tugas secara langsung dengan membaca buku-buku di

perpustakaan” diperoleh frekuensi jawaban sebagai berikut:

TABLE X. HASIL FREKUENSI JAWABAN PERTANYAAN 10

Pilihan Jawaban Frekuensi Persen (%)

Sangat Sering 0 0

Sering 0 0

Kadang-kadang 10 20

Pernah 32 64

Tidak Pernah 8 16

Jumlah Total 50 100

Selanjutnya dari pertanyaan-pertanyaan quesioner yang

bersifat terbuka diperoleh berbagai macam hasil. Untuk

pertanyaan “Berapa lama waktu untuk internetan setiap

harinya?” diperoleh hasil yang akan disajikan dalam bentuk

grafik berikut ini:

Page 7: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

Fig. 1. Gambar Grafik Lama Internetan Setiap Hari

Lalu untuk pertanyaan “Manakah yang ada sukai, mencari

data tugas perkuliahan di perpustakaan (buku) atau di internet?

Mengapa demikian!” diperoleh hasil yang akan disajikan

dalam bentuk grafik berikut ini:

Fig. 2. Gambar Grafik Lebih Suka Mencari Data di Internet Atau Perpustakan

Selanjutnya untuk pertanyaan “Apakah anda pernah

melakukan copy paste dari internet untuk memenuhi tugas

perkulihan tanpa diteliti terlebih dahulu?” diperoleh hasil yang

akan disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Fig. 3. Gambar Grafik Copy paste dari Internet Tanpa Diteliti

Kemudian untuk pertanyaan “Berapa kali anda pergi ke

perpustakaan setiap minggunya?” diperoleh hasil yang akan

disajikan dalam bentuk grafik berikut ini:

Fig. 4. Gambar Grafik Pergi ke Perpustakaan Setiap Minggunya

Untuk soal yang terakhir, yaitu “Apakah anda setuju bahwa

penggunaan internet dapat mempengaruhi tingkat minat baca

seseorang? Mengapa!” diperoleh hasil yang akan disajikan

dalam bentuk grafik berikut ini:

Fig. 5. Grafik Penggunaan Internet Mempengaruhi Tingkat Minat Baca

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil yang didapatkan dari pertanyaan-

pertanyaan quesioner yang bersifat tertutup dapat dilihat bahwa

68% responden mengaku sangat sering menggunakan internet

untuk masalah pembelajaran dan mencari informasi terbaru,

28% mengaku sering, dan yang kadang-kadang hanya sebesar

4% saja. Kemudian sebesar 28% responden mengaku sangat

sering mengisi waktu luang untuk internetan, dan 32%

responden mengaku sering maupun kadang-kadang saja. Lalu

sebesar 72% responden mengaku sangat sering mendapatkan

data tugas perkuliahan secara langsung di internet, yang

menjawab sering maupun kadang-kadang sebesar 12%, dan

yang mengaku pernah hanya 4% saja. Selanjutnya sebesar 24%

responden merasa internet sangat sering memberikan informasi

daripada buku-buku di perpustakaan, dan 40 % merasa sering,

serta 36% merasa kadang-kadang saja. Sebanyak 44 %

responden juga mengaku sangat sering mencari data tugas

16%

40% 44%

0%5%

10%15%20%25%30%35%40%45%50%

Lama Waktu Internetan Setiap Hari

92%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

100%

Internet Perpustakaan

Lebih Suka Mencari Data di Internet Atau Perpustakaan

24%

68%

8%

0%

20%

40%

60%

80%

Tidak Pernah Jarang Sering

Copy paste dari Internet Tanpa Diteliti

12%

32%

56%

0%10%20%30%40%50%60%

Pergi ke Perpustakaan Setiap Minggunya

82%

16%

0%

10%

20%

30%

40%

50%

60%

70%

80%

90%

Setuju Tidak Setuju

Penggunaan Internet Mempengaruhi Tingkat Minat Baca

Page 8: Laporan akhir pengaruh penggunaan internet oleh mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan

perkuliahan di internet daripada di perpustakaan, dan 52 %

responden mengaku sering melakukannya. Kemudian untuk

masalah copy paste dari internet tanpa dipelajari terlebih

dahulu, 4 % responden mengaku sangat sering, 16% mengaku

sering, 44 % mengaku kadang-kadang, 16% mengaku pernah,

dan 20 % mengaku tidak pernah. Dari beberapa keterangan di

atas terlihat bahwa responden lebih condong untuk

menggunakan internet baik hanya untuk mengisi waktu luang

ataupun untuk mencari data tugas perkuliahan. Kemudian

akibat seringnya mencari data tugas perkuliahan melalui

internet, hal itu memunculkan kebiasan copy paste data di

internet di kalangan mahasiswa untuk memenuhi tugas

kuliahnya.

Untuk tingkat seringnya mahasiswa ke perpustakaan untuk

membaca buku, hanya 4% responden yang mengaku sering

maupun sangat sering untuk pergi ke perpustakaan, sedangkan

32 % mengaku kadang-kadang saja, 28% mengaku pernah, dan

32% mengaku tidak pernah. Kemudian hanya 4% responden

saja yang mengaku sangat sering membaca buku di

perpustakaan ketika mengerjakan tugas, 36% responden

mengaku kadang-kadang, 44% mengaku pernah, dan 16%

responden mengaku tidak pernah melakukannya. Dapat terlihat

dengan jelas bahwa jarang sekali mahasiswa ilmu komputer

MIPA Unlam pergi ke perpustakaan untuk membaca buku, dan

hanya kadang-kada saja mahasiswa pergi ke perpustakaan

untuk mengerjakan tugas kuliah.

Kemudian dari pertanyaan quesioner yang bersifat terbuka

didapatkan informasi bahwa lama waktu internetan mahasiswa

ilmu komputer MIPA Unlam setiap harinya adalah 16%

mengaku sebentar (0-2 jam), 40% mengaku cukup lama (3-5

jam), dan 44% mengaku sangat lama (lebih dari 5 jam). Selain

itu 92% responden mengaku lebih suka mencari data di internet

dibandingkan perpustakaan, alasannya adalah karena internet

mudah diakses, lebih lengkap, serta lebih praktis. Lalu sebesar

8% responden mengaku sering melakukan copy paste dari

internet tanpa diteliti terlebih dahulu, 68% mengaku jarang,

dan 24% mengaku tidak pernah. Informasi selanjutnya adalah

hanya 12% mahasiswa ilmu komputer MIPA Unlam yang rutin

pergi ke perpustakaan setiap minggunya, 32 % mengaku

kadang-kadang saja, dan 56% mengaku tidak pernah. Yang

selanjutnya adalah sebanyak 82% responden setuju bahwa

penggunaan internet dapat mempengaruhi tingkat minat baca

seseorang.

Berdasarkan pembahasan-pembahasan di atas dapat terlihat

dengan jelas bahwa mahasiswa ilmu komputer MIPA Unlam

sangat sering menggunakan internet, baik untuk menyelesaikan

tugas perkuliahan ataupun mencari informasi lainnya. Dampak

hal tersebut adalah munculnya kebiasan copy paste dimana

mahasiswa menyalin data dari internet tanpa membacanya dan

menelitinya terlebih dahulu. Akibatnya adalah mahasiswa

menjadi malas ke perpustakaan untuk membaca buku karena

terlena akan kemudahan internet, dan pada akhirnya nanti ada

kemungkinan budaya baca buku akan ditinggalkan. Informasi

lain yang didapat adalah 90% mahasiswa yang sangat sering

(lebih dari 5 jam) mengisi waktu luangnya untuk internetan

setiap harinya, tidak pernah ke perpustakaan setiap minggunya.

V. KESIMPULAN DAN SARAN

Berikut ini adalah kesimpulan dan saran yang dapat diambil

dari penelitian tentang pengaruh penggunaan internet oleh

mahasiswa terhadap tingkat minat baca mahasiswa di

perpustakaan.

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat dari penelitian ini adalah

penggunaan internet oleh mahasiswa berpengaruh terhadap

tingkat minat baca mahasiswa di perpustakaan karena semakin

sering mahasiswa ilmu komputer MIPA Unlam menggunakan

internet untuk menyelesaikan tugas perkuliahan maka akan

muncul kebiasan copy paste data dari internet tanpa dibaca dan

diteliti terlebih dahulu di kalangan mahasiswa, sehingga

mengakibatkan mahasiswa menjadi malas ke perpustakaan

untuk membaca buku karena terlena akan kemudahan internet,

dan pada akhirnya nanti ada kemungkinan budaya baca buku

akan ditinggalkan.

B. Saran

Budaya baca buku merupakan budaya yang harus terus kita

pertahankan sampai kapanpun. Jangan sampai kemajuan

teknologi membuat kita melupakan budaya tersebut. Kita tidak

boleh membiarkan perpustakaan kehilangan perannya sebagai

penyedia sumber informasi dan pengetahuan. Budaya baca

buku di perpustakaan perlu digalakkan lagi, terutama di

kalangan mahasiswa. Untuk melakukan hal tersebut maka

diperlukan adanya dukungan pemerintah serta instansi

perguruan tinggi terkait.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Abdul, Hadi. 2006. Psikologi dalam Pendidikan. Bandung :

Alfabeta.

[2] Bafadal, Ibrahim. 2005. Pengelolaan Perpustakaan Sekolah.

Jakarta: Bumi Aksara.

[3] Darmawan, Tomi. 2009. Metode Mengukur Minat,

http://www.kumpulanblogger.com. Diakses 14 Oktober 2013.

[4] Hindrianto, Hindro. 2013. Apakah Pengertian Internet.

http://www.termasmedia.com/?opsion=com_content&view=arti

cle&id=71&cadid=65. Diakses 14 Oktober 2013.

[5] Noerhayati, S. 1986. Pengelolaan Perpustakaan Jilid I. Bogor:

Universitas Pakuan.

[6] Tamam, Badrud. 2010. Hubungan Pemanfaatan Internet Sebagai

Alternatif Sumber Belajar Dengan Minat Baca Buku

Mahasiswa. Depok : Universitas Islam Negeri Malang.