laporan akhir oseanografi

Upload: chery-tobondo

Post on 27-Feb-2018

242 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    1/83

    BAB I

    PENDAHULUAN

    A. Latar Belakang

    Kata Oseanografi di dalam Bahasa Indonesia adalah terjemahan dari

    kata Bahasa Inggris Oceanography, yang merupakan kata majemuk yang

    berasal dari kata ocean dan graphy dari Bahasa Yunani atau graphein dari

    Bahasa Latin yang berarti menulis !adi, menurut arti katanya, Oseanografi

    berarti menulis tentang laut

    "enurut Ingmanson dan #allace $%&'(), akhiran *grafi mengandung arti

    suatu proses menggambarkan, mendeskripsikan, atau melaporkan seperti tersirat

    dalam kata Biografi dan +eografi khiran *ologi mengandung arti sebagai

    suatu ilmu $science) atau cabang pengetahuan $kno-legde) .engan demikian

    Oseanologi berarti ilmu atau studi tentang laut, sedang Oseanografi berati

    deskripsi tentang laut "eskipun demikian, kedua kata itu sering dipakai dengan

    arti yang sama, yaitu berarti sebagai eksplorasi atau studi ilmiah tentang laut dan

    berbagai fenomenanya /egara*negara 0ropa 1imur, 2hina dan 3usia cenderung

    memakai kata Oseanologi, sedang negara*negara 0ropa Barat dan merika

    cenderung memakai kata Oseanografi

    Karena begitu luasnya cakupan dari ilmu ini, maka dapat dikatakan bah-a

    oseanografi sendiri bukanlah suatu ilmu murni, tetapi merupakan perpaduaan dari

    berbagai ilmu dasar, seperti fisika $physics), kimia $chemistry), biologi $biology),

    geografi $geography), geologi $geology), meteorologi $meteorology), astronomi

    $astronomic), dan perikanan $fishing) /amun demikian pada umumnya dan hal

    ini juga yang dipakai di Indonesia, oseanografi hanya mencakup pada kajian ilmu

    fisika oseanografi, kimia oseanografi, biologi oseanografi dan geologi oseanografi

    pg. 1

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    2/83

    saja, sedangkan cabang ilmu yang memepelajari semua ilmu seperti yang tersebut

    di atas disebut oseanologi

    4ecara sederhana, oseanografi dapat disebutkan sebagai aplikasi semua

    ilmu $science) terhadap fenomena laut $3oss, %&'') .efinisi tersebut

    menunjukkan bah-a oseanografi bukanlah suatu ilmu tunggal, melainkan

    kombinasi berbagai ilmu

    5ntuk mempermudah mempelajari laut, para ahli oseanografi secara umum

    membagi oseanografi menjadi lima kelompok, yaitu6

    % Oseanografi kimia $chemical oceanography)6 mempelajari semua reaksi

    kimia yang terjadi dan distribusi unsur*unsur kimia di samudera dan di

    dasar laut

    7 Oseanografi biologi $biological oceanography)6 mempelajari tipe*tipe

    kehidupan di laut, distribusinya, saling keterkaitannya, dan aspek

    lingkungan dari kehidupan di laut itu

    ( Oseanografi fisika $physical oceanography)6 mempelajari berbagai aspek

    fisika air laut seperti gerakan air laut, distribusi temperatur air laut,

    transmisi cahaya, suara, dan berbagai tipe energi dalam air laut, dan

    interaksi udara $atmosfer) dan laut $hidrosfer)

    8 Oseanografi geologi $geological oceanography)6 mempelajari konfigurasi

    cekungan laut, asal usul cekungan laut, sifat batuan dan mineral yang

    dijumpai di dasar laut, dan berbagai proses geologi di laut Kata lain untuk

    menyebutkan oseanografi geologi adalah geologi laut $marine geology)

    9 Oseanografi meteorologi $meteorological oceanography)6 mempelajari

    fenomena atmosfer di atas samudera, pengaruhnya terhadap perairan

    dangkal dan dalam, dan pengaruh permukaan samudera terhadap proses*

    proses atmosfer

    :engelompokan oseanografi menjadi lima kelompok seperti di atas

    menunjukkan bah-a oseanografi adalah ilmu antar*disiplin 4ebagai contoh,

    proses atau kondisi geologi suatu ka-asan laut dapat mempengaruhi karakteristik

    fisika, kimia dan biologi laut tersebut

    pg. 2

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    3/83

    .alam mengetahui dan memahami mengenai fenomena*fenomena

    oseanografi yang terjadi di laut ini, tentunya tidak cukup hanya dalam bentuk

    teoriteori yang diberikan dalam perkuliahan di kelas saja, karena harus disadari

    sesungguhnya objek dari kajian ilmu ini berada di alam 5ntuk itu, perlu didukung

    dengan kegiatan praktek di lapangan agar para mahasis-a khususnya yang

    memprogram mata kuliah oseanografi ini dapat dibekali dengan pengetahuan dan

    pemahaman khususnya mengenai keterampilan dan menggunakan peralatan

    pengukuran parameter oseanografi, teknik pengambilan data, pengelolaan data,

    analisis data, dan hingga pembuatan laporan praktek, yang pada akhirnya

    mahasis-a dapat dengan jelas mengetahui dan memahami karakteristik

    oseanografi pada suatu daerah atau ka-asan

    B. TUJUAN PRAKTEK

    dapun tujuan dari praktek ini, yaitu 6

    % "emberikan keterampilan kepada mahasis-a dalam menggunakan peralatan

    pengukuran oseanografi khususnya oseanografi fisik, oseanografi kimia, dan

    geomorfologi pantai, teknik pengambilan data, pengelolaan dan analisis data serta

    pembuatan laporan praktek

    7 "engetahui dan memahami karakteristik oseanografi fisik, oseanografi kimia

    dan geomorfologi pantai pada suatu daerah atau ka-asan yang dijadikan lokasi

    sampling

    C. KEGUNAAN PRAKTEK

    Kegunaan praktek ini, yaitu 6

    % "eningkatkan kemampuan mahasis-a dalam penguasaan bidang

    Oseanografi fisik, oseanografi kimia maupun geomorfologi pantai baik

    secara teori maupun praktek di lapangan

    7 .ata yang dihasilkan dapat menjadi data dasar, bahan informasi dan

    3eferensi bagi pihak*pihak terkait yang membutuhkan data dan informasi

    tersebut

    pg. 3

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    4/83

    D. RUANG LINGKUP PRAKTEK

    3uang lingkup praktek ini dibatasi pada parameter oseanografi fisik,

    oseanografi kimia, dan geomorfologi pantai dapun parameter tersebut meliputi6

    % :asang surut $tide)

    7 +elombang $-a;e)

    ( rus $current)

    8 Kedalaman perairan $deepnes of territorial -ater)

    9 ngin $-ind)

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    5/83

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    A. Pasang Surut

    :asang surut merupakan suatu fenomena pergerakan naik turunnya

    permukaan air laut secara berkala yang diakibatkan oleh kombinasi gaya gra;itasi

    dan gaya tarik benda*benda astronomi terutama oleh bumi, bulan dan matahari:engaruh benda angkasa lainnya dapat diabaikan karena jaraknya lebih jauh dan

    ukurannya lebih kecil @aktor non astronomi yang mempengaruhi pasang surut

    terutama di perairan semi tertutup seperti teluk adalah bentuk garis pantai dan

    topografi dasar perairan $Musrifn, 2011 ;Jurnal Perikanan dan Kelautan)

    Gambar . :engaruh posisi Bulan dan "atahari terhadap pasang surut di

    BumiKeterangan Gambar !:osisi Bumi, Bulan dan "atahari yang berbeda

    menyebabkan perbedaan ketinggian pasang surut pada saat posisi konfigurasi

    tertentu 4umber6 .u?bury et al $7>>7)

    pg. 5

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    6/83

    .engan mengetahui tipe pasang surut, maka nilai muka laut pasang

    tertinggi $A1) sampai muka laut surut terendah $L1) dapat diketahui

    1abel % karakteristik pasang surut

    B. Gel"mbang

    +elombang adalah gerakan naik turun sebuah tubuh perairan yang

    dinyatakan dengan naik turunnya permukaan air secara bergantian 4edangkan

    ombak adalah suatu gangguan yang bergerak melalui air tetapi tidak

    menyebabkan partikelpartikel air bergerak karenanya $4etiyono, %&&

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    7/83

    dibangkitkan oleh gaya tarik benda*benda langit terutama matahari dan bulan

    terhadap bumi, gelombang tsunami terjadi karena letusan gunung berapi atau

    gempa di laut, gelombang yang dibangkitkan oleh kapal yang bergerak dan

    sebagainya $1riatdmodjo, %&&&)

    Ombak merupakan salah satu penyebab yang berperan dalam

    pembentukan pantai Ombak yang terjadi di laut dalam pada umumnya tidak

    berpengaruh terhadap dasar laut dan sedimen yang terdapat didalamnya

    4ebaliknya ombak yang terdapat didaerah pantai, terutama di daerah pecahan

    ombak $breaker one) mempunyai energi yang besar dan sangat berperan dalam

    pembentukan morfologi pantai, seperti menyeret sedimen $umumnya pasir dan

    kerikil) yang ada didasar laut untuk ditumpahkan dalam bentuk gosong pasir

    $sand bar) $.ahuri, dkk, 7>>%)

    C. Arus

    rus laut merupakan pergerakan sebagian massa air dalam suatu lapisan

    perairan, dalam hal ini adalah laut, baik secara horiontal maupun secara ;ertikalnamun pada umumnya, arus laut yang dikaji adalah arus yang horiontal

    :ergerakan massa air ini terjadi pada seluruh perairan laut yang ada di seluruh

    dunia, yang membedakannya satu sama lain adalah faktor yang mempengaruhi

    adanya arus tersebut 4ebagai contoh adalah suhu, yang menyebabkan adanya

    arus panas dan arus dingin rus panas adalah arus yang memiliki temperatur

    yang tinggi, jika dibandingkan dengan massa air yang terkena arus tersebut, arus

    ini dihasilkan karena pergerakan massa air dari daerah lintang tengah $eCuator)

    menuju ke lintang kecil $daerah kutub), begitupula sebaliknya pada arus dingin

    dimana arusnya memiliki temperatur yang rendah dan bergerak dari lintang

    rendah ke lintang tinggi

    1emperatur dalam arus ini bernilai relatif, karena temperatur tinggi atau

    rendah di suatu tempat dengan tempat lain adalah berbeda 1emperatur ini pula

    dipengaruhi kondisi cuaca di suatu tempat akibat posisi matahari terhadap bumi

    pg. 7

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    8/83

    2uaca yang terjadi adalah cuaca yang meliputi daerah yang luas yang

    disebabkan adanya Intertropical 2on;ergent Done $I2D) yang terkandung

    akumulasi a-an sehingga menyebabkan banyak turun hujan I2D ini sangat

    dipengaruhi oleh perubahan tekanan udara di daerah antar benua, yang akan

    menyebabkan pergerakan angin yang berubah*ubah sesuai kondisi tekanan yang

    ada Aal inilah yang menyebabkan terjadinya mekanisme arus musim $monsoonal

    stream)

    +ambar 7 :ola rus :ermukaan +lobal

    rus memiliki peranan penting dalam memodifikasi cuaca dan iklim

    dunia .i tlantik 5tara, aliran arus yang relatif panas di sekitar Islandia dan

    4emenanjung 4kandina;ia membuat pelabuhan*pelabuhan di daerah rctic bebas

    dari es meskipun pada musim dingin dan membuat udara di daerah tersebut

    menjadi lebih hangat dibanding daerah lain pada lintang yang sama .i 4amudera

    :asifik arus Kuroshio yang panas yang mengalir ke arah utara di pantai timur

    Kepulauan !epang memainkan peranan yang sama di daerah ekuator :ulau

    leutian 4ebaliknya, arus dingin seperti arus Labrador dan arus 2alifornia

    menyebabkan udara panas di atasnya menjadi dingin dan menimbulkan kabut laut

    pg. 8

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    9/83

    rus permukaan laut umumnya digerakan oleh stress angin yang bekerja

    pada permukaan laut ngin cenderung mendorong lapisan air di permukaan laut

    dalam arah gerakan angin 1etapi karena pengaruh rotasi bumi atau pengaruh gaya

    2oriolis, arus tidak bergerak searah dengan arah angin tetapi dibelokan ke arah

    kanan dari arah angin di belahan bumi utara dan arah kiri di belahan bumi selatan

    !adi angin dari selatan $di belahan bumi utara) akan membangkitkan arus yang

    bergerak ke arah timur laut rus yang dibangkitkan angin ini kecepatannya

    berkurang dengan bertambahnya kedalaman dan arahnya berla-anan dengan arah

    arus di permukaan

    +ambar ( :ola aliran arus laut 6 $a) liran Laminar $b) liran 1urbulen

    5ntuk tahun 7>>7 kecepatan arus rata*rata sebesar 8'9,7 cmEdetikrus

    terkuat berada di perairan 4elat Karimata, sedangkan kecepatan arus yang lemah

    berada di perairan sekitar sebelah selatan Irian !aya

    :ada tahun 7>>(, arus terkuat berada di Laut "aluku, arus terlemah

    berada di 4ekitar Laut 4ula-esi, sedangkan rata*rata kecepatan arusnya adalah

    8&>8, arus terkuat berada di sekitar sebelah barat pulau

    4umatera yang berbatasan langsung dengan 4amudera Aindia, arus terlemah di

    sekitar Laut @lores 5ntuk rata*rata kecepatan arusnya adalah 8=%,8 cmEdetik

    5ntuk tahun 7>>9, arus terkuat terletak di Laut "aluku, terlemah berada

    di perairan sekitar :ulau !a-a, dan kecepatan rata*ratanya sebesar 8>

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    10/83

    berbatasan langsung dengan 4amudera Aindia, arus terlemah berada di Laut

    4ula-esi, dan rata*rata arusnya sebesar 99(,7 cmEdetik 1ahun 7>>', rata*rata

    kecepatan arusnya sebesar 9%(,8 cmEdetik, dengan arus terkuat adalah di sekitar

    sebelah utara Irian !aya yang berbatasan langsung dengan 4amudera :asifik

    bagian 5tara dan terlemah berada di perairan sekitar selatan :ulau !a-a

    :ada tahun 7>>=, arus terkuat ada sekitar sebelah barat pulau 4umatera

    yang berbatasan langsung dengan 4amudera Aindia, terlemah ada di perairan

    sekitar selatan :ulau !a-a, dengan rata*rata kecepatan arus tahun 7>>= sebesar

    8=7,9 cmEdetik

    nalisa pada tahun 7>>&, rata*rata kecepatan arus lautnya adalah 8

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    11/83

    7 .i bidang perikanan, arus dapat digunakan untuk mendeteksi keberadaan ikan

    karena arus ini berpengaruh terhadap gerakan plankton

    D. Ke(alaman %era'ran

    Kedalaman dasar laut dapat diamati dari nilai garis kontur pada peta

    batimetri daerah yang bersangkutan Kedalaman laut mencerminkan roman muka

    dasar laut atau bisa disebut morfologi yang pada hakekatnya berkaitan dengan

    proses pembentukan dan perkembangan dasar laut dan samudera 5ntuk sistem

    samudera terdapat hubungan empiris yang memperlihatkan hubungan antara

    kelandaian dan umur pembentukannya "akin tua umur samudera, semakin dalam

    dasar lautnya $Autabarat %&=7)

    .ilihat dari kedalaman laut, perairan Indonesia pada garis besarnya dapat

    dibagi dua, yakni perairan dangkal berupa paparan dan perairan dalam :aparan

    adalah ona di laut terhitung mulai garis surut terendah hingga pada kedalaman

    sekitar %7> F 7>> meter, yang kemudian biasanya disusul dengan lereng yang

    lebih curam ke arah laut dalam $/ontji, %&=')

    E. Ang'n

    ngin didefenisikan sebagai udara yang bergerak, baik itu pergerakan

    horiontal maupun ;ertical Oleh karena adanya pergerakan tersebut maka angina

    mempunyai banyak ;ariable penyebab yakni temperature, tekanan, kelembaban

    dan topografi, dengan singkatan 6 ngin G f $ 1,:,A,. )

    1injauan terhadap pembangkitan gelombang di laut dibatasi oleh bentuk

    daratan yang mengelilingi laut dan daerah pembentukan gelombang $fetch) !adi

    sifat*sifat gelombang yang diukur tidak hanya tergantung pada komponen*

    komponenspektralyang dibangkitkan dalam arah yang sama dengan arah angin,

    tetapi juga pada komponen*komponen yang dibangkitkan dalam arah yang

    pg. 11

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    12/83

    mempunyai sudut terhadap arah angin da beberapa hal yang menjadi pembatas

    fetch, yakni garis pantai yang berhadapan dengan arah datang gelombang dan arah

    angin yang selalu berganti*ganti "etode penentuan fetch pada suatu daerah

    dengan bentuk sembarang dapat dihitung dengan menggunakan persamaan 6

    .engan 6 @eff G fetchefektif $fetch grafis)Hi G panjang segemen fetch yang diukur dari stasiun obser;asi

    gelombang sampai memotong garis pantai

    G de;iasi pada kedua sisi dari arah angin dengan

    menggunakan pertambahan 9osampai sudut 89opada sisi

    kanan dan kiri arah angin, $Yu-ono, %&=8 dan Latief, %&&

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    13/83

    4uhu permukaan laut tergantung pada beberapa faktor, seperti presipitasi,

    e;aporasi, kecepatan angin, intensitas cahaya matahari, dan faktor*faktor fisika

    yang terjadi di dalam kolom perairan :resipitasi terjadi di laut melalui curah

    hujan yang dapat menurunkan suhu permukaan laut, sedangkan e;aporasi dapat

    meningkatkan suhu permukaan akibat adanya aliran bahang dari udara ke lapisan

    permukaan perairan "enurut "c:haden and Aayes $%&&%), e;aporasi dapat

    meningkatkan suhu kira*kira sebesar >,% o2 pada lapisan permukaan hingga

    kedalaman %> m dan hanya kira*kira >,%7 o2 pada kedalaman %> F '9 m

    4uhu permukaan laut perairan Indonesia umumnya berkisar antara 79o 2 F

    (>o 2 dan mengalami penurunan satu atau dua derajat dengan bertambahnya

    kedalaman hingga => db, sedangkan salinitas permukaan laut berkisar antara (%,7

    F (8,9 $1omascik et al %&&', dalam 1ubala-ony, 7>>%) /ontji $%&&()

    mengatakan bah-a suhu permukaan perairan Indonesia berkisar antara 7= o 2 F (%

    o2 dan di Laut Banda pada saat up-elling, suhu turun sampai 79o2 Aal ini

    disebabkan karena massa air dingin dari lapisan ba-ah terangkat ke lapisan atas

    Kisaran suhu yang normal untuk pertumbuhan organisme dilautan adalah

    berkisar antara 79J * (>J 2, namun ada juga organisme yang bisa beradaptasi

    terhadap perubahan suhu sampai diba-ah %>J 2 $+ossary, 7>>7)

    G. Ke$era*an

    Kecerahan air merupakan ukuran kejernihan suatu perairan, semakin tinggi

    suatu kecerahan perairan semakin dalam cahaya menembus ke dalam air

    Kecerahan air menentukan ketebalan lapisan produktif Berkurangnya kecerahan

    air akan mengurangi kemampuan fotosintesis tumbuhan air, selain itu dapat pula

    mempengaruhi kegiatan fisiologi biota air, dalam hal ini bahan*bahan ke dalam

    suatu perairan terutama yang berupa suspensi dapat mengurangi kecerahan air

    $KLA dan LO/*LI:I, %&=( dalam "ansyur, 7>>>)

    Lokasi perairan harus jernih sepanjang tahun, terhindar dari akibat

    sedimentasi atau instrusi air sungai Kejernihan air diukur dengan penampakan

    kecerahan yang mencapai kedalaman 9 m atau lebih :erairan yang subur dan

    pg. 13

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    14/83

    produktif ditandai dengan adanya plankton, air ber-arna hijau atau abu*abu

    coklat

    H. %H

    pA yang merupakan pencampuran dalam melihat suatu kadar atau derajatkeasaman suatu larutan merupakan suatu proses yang sangat singkat dan simpel

    yakni dengan cara menggunakan kertas lakmus dan dengan cara elektrolisis

    Gambar 4 skala pH pada kertas lakmus

    I. Sal'n'tas

    4alinitas air laut didefinisikan sebagai jumlah total material padat yang

    dinyatakan dalam gram yang terdapat dalam satu kilogram air laut, jika semua

    karbonat telah teroksidir, bromine dan iodine dirubah menjadi kholorine dan

    semua unsur organic telah teroksidir $.a;is, %&=' dalam Olii, 7>>() "enurut

    Autabarat dan 0;ans $%&=

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    15/83

    4alinitas adalah berat at padat terlarut dalam gram per kilogram air laut

    !ika at padat telah dikeringkan sampai beratnya tetap pada suhu 8=>J 2, dan

    jumlah klorida dan bromida yang hilang diganti dengan sejumlah klor yang

    eki;alen dengan berat kedua halida yang hilang singkatnya salinitas adalah berat

    garam dalam gram per kilo gram air laut $ 3omimohtarto dan ju-ana, %&&&)

    Konsentrasi rata*rata garam terlarut di lautan $4) adalah (,9 terhadap

    berat atau dengan bagian per seribu menjadi (9 4ekarang salinitas

    diekspresikan dalam rasio 4alinitas dalam gram yang terlarut dalam satuan liter

    air, biasanya dinyatakan dalam satuan ppt .i perairan samudera, salinitas

    biasanya berkisar (8*(9 ppt .i perairan pantai karena terjadi pengenceran,

    misalnya karena pengaruh aliran sungai, salinitas bisa turun rendah 4ebaliknya di

    daerah dengan penguapan yang kuat, salinitas meningkat tinggi .i mana sebaran

    salinitas dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti sirkulasi air, penguapan, curah

    hujan, dan aliran sungai $/ontji, %&=')

    Konsentrasi garam*garam ini jumlahnya relatif sama dalam setiap contoh*

    contoh air laut, sekalipun mereka diambil dari tempat yang berbeda dari seluruh

    dunia Oleh karena tidak diperlukan mengukur seluruh salinitas dari contoh*

    contoh setiap kali $Autabarat dan 0;ans, %&=

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    16/83

    Kandungan oksigen terlarut $.O) minimum adalah 7 ppm dalam keadaan

    nornal dan tidak tercemar olehsenya-a beracun $toksik)

    :enentuan Oksigen terlarut ada dua cara, yakni dengan cara titrasi

    $ metode botol #I/KL03) dan metode elektrokimia $ dengan menggunakan .O

    "eter) Laporan ini memusatkan pengukuran oksigen terlarut dngan metode

    0lektrokimia E .O "eter karena disesuaikan dengan kondisi di lapangan

    2ara penentuan oksigen terlarut denganmetoda elektrokimia adalah cara

    langsung untuk menentukan oksigen terlarut dengan alat .O meter :rinsip

    kerjanya adalah menggunakan probe oksigen yang terdiri dari katoda dananoda

    yang direndam dalarn larutan elektrolit:ada alat .O meter, probe ini biasanya

    menggunakan katoda perak $g) dan anoda timbal $:b) 4ecara keseluruhan,

    elektroda ini dilapisi dengan membran plastik yang bersifat semi permeable

    terhadap oksigen 3eaksi kimia yang akan terjadi adalah 6 liran reaksi yang

    terjadi tersebut tergantung dari aliran oksigen pada katoda .ifusi oksigen dari

    sampel ke elektroda berbanding lurus terhadap konsentrasi oksigenterlarut

    - Salm'n, 7>>9 Oseana, olume HHH, /omor (, 7>>9 6 7% F 7< M

    K. Se('men

    4edimen adalah proses pembongkahan batu*batuan dan potongan*

    potongan kulit $shell) serta sisa rangka dari organisme laut $ Autabarat dan "

    0;ans %&=< ) 4edimen pantai berasal dari erosi pantai itu sendiri, dari daratan

    yang diba-a oleh sungai, dan dari laut dalam yang terba-a oleh arus kedaerah

    pantai 4ifat sediment adalah sangat penting didalam mempelajari proses

    sedimentasi dan erosi karena partikel dan ukuran ditribusi butiran sediment, rapat

    massa, bentuk dan kecepatan merupakan a-al dari suatu proses batu* batuan

    $ Bambang 1riatmijo, %&&=)

    1abel skala #en-orth untuk menklrifikasi partikel*partikel sedimen

    pg. 16

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    17/83

    1abel ( 4kala #ent-orth

    "etode lain untuk mengklasifikasikan sediment adalah dengan cara melihat

    asal mereka, yakni 6

    % 4edimen Lithogenous

    !enis sedimen ini berasal dari sisa pengikisan batu*batuan di darat

    Aal ini dapat terjadi karena adanya suatu kondisi fisik yang

    ekstrim, seperti yang di sebabkan oleh karena adanya proses

    pemanasan dan pendinginan terhadap batu*batuan yang terjadi

    secara berulang*ulang di padang pasir, oleh karena adanya embun*

    embun es di musim dingin, atau oleh karena adanya aksi kimia dari

    larutan bahan*bahan yang terdapat di dalam air hujan atau air tanah

    terhadap permukaan batu :artikel batu*batuan diangkat dari

    daratan ke laut oleh sungai*sungai Begitu sedimen mencapai

    lautan penyebarannya kemudian ditentukan terutama oleh sifat*

    pg. 17

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    18/83

    sifat fisik dari partikel*partikel itu sendiri, khususnya oleh lamanya

    mereka tinggal melayang*layang di lapisan $kolom) air :artikel*

    partikel yang berukuran besar cenderung untuk lebih cepat

    tenggelam dan menetap dari yang berukuran lebih kecil Kecepatan

    tenggelamnya partikel*partikel ini telah dihitung di mana jenis

    partikel pasir hanya memerlukan -aktu kira*kira %,= hari untuk

    tenggelam dan menetap diatas lapisan atas dasar laut yang

    mempunyai kedalaman 8>>> meter 4edangkan jenis partikel

    Lumpur yang berukuran lebih kecil membutuhkan -aktu kira*kira

    %=9 hari dan jenis partikel tanah liat membutuhkan -aktu kira*kira

    9% tahun pada kedalaman kolam air yang sama Oleh karena itu

    tidaklah mengherankan jikalau pasir akan segera diendapkan

    begitu sampai di laut dan cenderung untuk mengumpulkan di

    daerah dekat daratan $pantai)

    7 4edimen biogenous

    4isa*sisa rangka dari organisme hidup juga akan membentuk

    endapan partikel*partikel halus yang dinamakan ooe yang

    biasanya mengendap pada daerah*daerah yang letaknya jauh dari

    pantai 4ediment ini digolongkan ke dalam dua tipe utama yaitu

    calcareous dan siliceous ooe, di mana hal ini tergantung pada jenis

    organisme dari mana mereka berasal dan macam bahan

    yang telah bergabung ke dalam kulit atau rangka mereka

    a) 1ipe 2alcareous

    %) +loberigina Ooe 6 +loberigina adalah salah satu grup

    dari organisme yang bersel tunggal yang dikenal sebagai

    @oraminifera dimana kulitnya mengandung calsium

    carbonat $at kapur) 4isa*sisa mereka membentuk ooe

    yang menutupi (9 bagian permukaan dasar laut yang

    relati;e kebanyakan dijumpai di daerah*daerah panas dunia

    pg. 18

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    19/83

    7) :teropod Ooe 6 :teropod adalah golongan moluska

    yang bersifat sebagai plankton dimana tubuh mereka

    mempunyai kulit $shell) yang mengandung at kapur Ooe

    yang terbentuk dari mereka dan menutupi permukaan dasar

    laut hanya berjumlah % saja, -alaupun kadang*kadang

    mereka ini sudah bercampur dengan ooe dari jenis

    yang lain

    b) 1ipe 4iliceous

    %) .iatom Ooe 6 .iatom adalah golongan tumbuh

    tumbuhan yang bersel tunggal yang mempunyai kulit yang

    mengandung silica $siliceous) Ooe yang terbentuk

    menutupi & permukaan dasar laut Banyak dijumpai di

    daerah*daerah yang lebih dingin yang bersalinitas rendah

    seperti di daerah lautan hindia yang terletak pada bagian

    paling selatan

    7) 3adiolaria Ooe 6 adalah golongan :rotooa bersel sat

    dimana bentuk endapannya menutupi % F 7 permukaan

    dasar laut

    () 3ed clay Ooe 6 bentuk ooe ini mempunyai kandungan

    silica yang tinggi, tetapi darimana asal mereka sampai saat

    ini masih merupakan pertanyaan :ada -aktu ini diduga

    bah-a butiran*butiran halus ooe yang terdapat di laut

    dalam berasal dari jenis sediment biogenous tetapi mereka

    telah mengalami perubahan*perubahan yang besar di dalam

    laut karena pengaruh tingginya tekanan dan tingginya

    konsentrasi carbon acid yang terdapat di sana 0ndapan*

    endapan red clay ini banyak dijumpai di bagian timur

    lautan hindia

    (4edimen Aydrogenous

    pg. 19

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    20/83

    !enis partikel dari sedimen golongan ini dibentuk sebagai hasil

    reaksi kimia dalam air laut 4ebagai contoh, manganese nodules

    $bungkahan bungkahan mangan) berasal dari endapan lapisan

    oksida dan hidroksida dari besi dan mangan yang terdapat di

    dalam sebuah rangkaian lapisan konsentrasi di sekitar pecahan batu

    atau runtuhan puing*puing !enis logam*logam lain seperti copper

    $tembaga), cobalt dan nikel juga terbgabung di dalamnya 3eaksi

    kimia yang terjadi di sini bersifat sangat lambat, di mana untuk

    membentuk sebuah nodule yang besar diperlukan -aktu selama

    berjuta*juta tahun dan proses ini kemudian akan berhenti sama

    sekali jika nodule telah terkubur di dalam sediment 4ebagai

    akibatnya nodule*nodule ini menjadi banyak dijumpai di lautan

    pasifik daripada di lautan atlantik Aal ini disebabkan karena

    tingkat kecepatan proses sedimentasi untuk mengukur nodule*

    nodule yang terjadi di lautan pasifik lebih lambat jika

    dibandingkan dengan di lautan atlantik 4edimen biasanya pantai

    berasal dari erosi garis pantai itu sendiri, dari daratan yang diba-a

    oleh sungai, dan dari laut dalam yanmg terba-a arus kedaerah

    pantai4ifat* sifat sediment sangat penting didalam didalam

    mempelajari pross erosi dan sedimentasi 4ifat* sifat tersebut

    adalah ukuran partikel, dan ditribusi partikel sediment, rapat

    massa, bentuk, kecepatan endapan, tahanan terhadap erosi dean

    sebagainya .iantara beberapa sifat tersebut, distribusi ukuran butir

    adalah yang paling penting

    L. T"%"gra' Panta'

    Kemiringan suatu pantai ialah suatu pengkajian tentang bentuk suatu

    pantai, e;olusinya, proses* proses yang bekerja padanya, dan perubahan*

    perubahan yang terjadi pada saat sekarang ini$ Bird6 %&'>) Kemiringan

    suatu pantai digunakan untuk melindungi pantai terhadap kerusakan

    pg. 20

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    21/83

    srangan gelombang dan arus dan mencegah terjadinya erosi $ 1riatmojo,

    Bambang6 %&&&)

    .alam perencanaaan pembangunan, kemiringan pantai perlu

    ditinjau sebagai penentu fungsi dan bentuk bangunan, lokasi, panjang

    toinggi, stabilitas bangunan, dan tanah fondasi ele;asi muka air didepan

    maupun dibelakangbangunan, ketersediaan bangunan dan sebagainya

    BAB III

    &ET,DE PRAKTEK

    A. /aktu (an L"kas'

    :elaksanaan praktek lapang ini dilaksanakan selama ( $tiga) hari di

    lapangan dan -aktunya mulai hari !umat tanggal 7= /o;ember 7>>%8 sampai hari

    "inggu tanggal (> /o;ember 7>%8

    Lokasi pelaksanaannya dilakukan di ka-asan pantai dan laut :ulau

    .utungan, Kecamatan, Kabupaten Barru, sedangkan untuk analisis sedimen di

    lakukan di Laboratorium 1anah !urusan +eografi, 5ni;ersitas /egeri "akassar

    B. Alat (an Ba*an

    lat dan bahan yang digunakan dalam praktek ini dapat dilihat pada tabel

    berikut 6

    1abel 8 6 lat dan Bahan :raktek Lapang Oceanografi

    /o /ama latEBahan !umlah Kegunaan

    % :eta 3upa Bumi dan

    lingkungan pantai

    Indonesia lokasi

    7 lembar 4ebagai data acuan $peta

    dasar)

    pg. 21

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    22/83

    praktek skala % 6 9>>>>

    7

    +lobab :osisioning system

    $+:4) % Buah lat :enentuan :osisi

    ( 1iang 4kala 7 Buah"engukur 1inggu :asut dan

    Ombak

    8Layang*layang arus

    $"odifikasi)% paket

    "engukur kecepatan dan arah

    arus

    9Layang*layang angin

    $modifikasi)% :aket "enentukan arah angin

    < @ishfinder % :aket "engukur kedalaman

    ' Aand nemometer % :aket "engukur kecepatan angin

    = 4eichidisk % :aket "engukur kecerahan

    & 1ermometer batang % :aket"engukur suhu perairan

    $Aorisontal)

    %>:rogram "4, 0?sel,

    4urfer dan rs ie-% paket

    :engolahan data dan

    :embuatan :eta

    %%Kantong sampel

    sediment dan label% paket

    1empat penyimpanan sampel

    sedimen dan untuk memberi

    kode pada sampel tersebut

    %7 +rab sample 4eimen % buah "engambil sample sedimen%( 4top #atch % Buah :engukur -aktu

    %8 4enter E Aeadlamp % Buah lat penerang

    %9 !am 1angan % Buah :encatat -aktu

    %< 0mber % Buah :engambil sample air

    %' 1ali 3apiahE/ylon % 3oll :engikat

    %= 3oll "eter % 3oll "engukur jarak

    %& lat 1ulis "enulis % :aket "encatat Aasil :engamatan

    7> KameraEAandycam % :aket "eliput Objek

    7% :erahu % Buah lat 1ransfortasi laut

    77 Kertas +rafik % :aket "enggambar +rafik :asut

    1abel 9 6 lat dan Bahan nalisis 4ampel 4edimen di Laboratorium

    /o /ama latEBahan !umlah Kegunaan

    pg. 22

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    23/83

    % Cuades 4ecukupnya

    "erendam sample dalam tabung

    silinder dan mencuci alat*alat

    yang digunakan

    7 1imbangan digital % Buah"enimbang berat sample

    sedimen

    (4i;e /et $ayakan

    sediment)% :aket

    "engayat sediment untuk

    ukuran butiran sedimen

    82a-an :etri $diameter %8

    cm)< Buah

    4ebagai -adah sediment pada

    saat akan ditimbang

    9

    Kertas pembungkus

    -arna coklat

    $pembungkus /asi)

    secukupnya

    4ebagai -adah sediment pada

    -aktu diayak

    < 4ikat bulu 7 Buah"enyikat sediment pada -aktu

    diayak

    ' 4endok % Buah"engambil sediment pada

    analisis laboratorium

    = Kertas grafik semilog % :aket

    "enggambar grafik nilai kuartil

    $N%, N7, N() untuk nilai sortasi

    sediment

    C. Tekn'k Pengum%ulan Data

    1eknik pengambilan data dari praktek Oseanografi ini diantaranya sebagai

    Berikut6

    % :asang 4urut $ :asut )

    a) "enetukan lokasi yang presentatif untuk pemasangan tiang pasut

    $tiang skala) mencatat posisinya

    b) "emasang tiang pasut pada daerah yang diperkirakan tetap tergenang

    air apabila terjadi surut, jika lokasi tersebut kering pada saat surut

    maka perlu memasang rambu pasut yang lain pada daerah yang

    pg. 23

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    24/83

    tergenang air $perlu diingat untuk mengukur beda tinggi antara tiang

    pasut pertama dan rambu pasut ke dua)

    c) "encatat tinggi muka air dengan inter;al % jam selama (& jam

    $pengukuran priode jangka pendek), yang dimulai pada pukul %>

    -aktu setempat

    Gambar 5 . Pengukuran Pasang Surut

    7 +elombang

    a) "enentukan stasiun data gelombang dengan mengacuh pada

    keter-akilan lokasi praktek $refresentatif) dan mencatat tiap stasiun

    lokasi

    b) "elakukan pengukuran gelombang pada tiap lokasi yang telah

    ditentukan $gelombang sebelum pecah) meliputi 6 tinggi gelombang,

    -aktu pengukuran, lama pengukuran, arah dating dan arah garis pantai

    dari gelombang

    c) 5ntuk pengukuran tinggi gelombang dilakukan dengan cara mengukur

    tinggi muka air saat puncak dan saat lembah dengan menggunakan

    tiang gelombang $tiang skala) 4elisih puncak dengan lembah

    pg. 24

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    25/83

    merupakan tinggi gelombang !umlah pengukuran disesuaikan dengan

    lama -aktu pengamatan yang telah ditentukan yaitu (*9 menit

    d) :engukuran gelombang ini dilakukan pada saat pagi, siang, sore hari

    Gambar 6 pengukuran Gelombang

    ( rus

    a) "encatat posisi dan melakukan pengukuran arah dan

    kecepatan arus pada beberapa stasiun di daerah laut dangkal maupun

    laut dalam

    b) 5ntuk pengukuran kecepatan arus dilakukan dengan

    menggunakan layang*layang arus, yaitu dengan menetapkan jarak

    tempuh layang*layang arus $9 meter) kemudian mengukur -aktu

    tempuh layang*layang arus tersebut rah arus ditentukan dengan

    menggunakan kompas dengan mensut arah pergerakan layang*layang

    arus

    c) 5ntuk pengukuran kecepatan arus yang dilakukan dengan

    menggunakan flo-atch current meter, dengan cara baling baling dari

    flo-atch current meter di tenggelamkan kedalam air kemudin membaca

    kecepatan arus yang tercatat didalam monitor alat ini

    pg. 25

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    26/83

    +ambar ' pengukuran kecepatan arus perairan dangkal dengan

    @lo-#atch 2urrent "eter

    8 Kedalaman

    a :engambilan data kedalaman dilakukan dengan menggunakan perahu

    dengan metode sig*sag 2atat senantiasa posisi dan -aktu pengambilan

    data

    b :engukuran kedalamannya dilakukan dengan menggunakan alat

    0cosounder dengan menurunkan sensor alat tersebut keperairan, maka

    pada layar tampilan 0cosounder akan nampak nilai kedalaman /ilai

    tersebut dikurangkan dengan nilai kedalaman sensor

    c Aasil pengukuran kedalaman akan dikoreksi dengan "4L $"ean 4ea

    Le;el) pasang surut

    9 ngin

    a) :engukuran angin menggunakan alat Aand nemometer dan .2

    dilakukan dibeberapa stasiun

    pg. 26

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    27/83

    b) 2atat posisi ukur arah dan kecepatan angin dengan menggunakan hand

    anemometer, di beberapa stasiun yang telah ditentukan "encatat

    posisi dan -aktu pengukuran

    c) "embaca kecepatan angin pada layar tampilan yang tertera pada hand

    anemometer

    d) "engukur arah angin dengan menggunakan layang*layangmodifikasi

    e) :engukurandenganmengunakan .2 dilakukandenganmengarahkan

    .2 kearahdatangnyaangindanmembacakecepetan yang terteradalam

    monitor .2

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    28/83

    a) :engukuran salinitas dilakukan secara horiontal dan ;ertical, secara

    horiontal dilakukan pada beberapa stasiun di daerah laut dangkal

    hingga ke laut dalam

    b) "encatat posisi dan -aktu pengukuran !ika menggunakan

    salinometer, dengan menggunakan ember, ambil sample air laut lalu

    celupkan alat tersebut beberapa saat !ika menggunakan Aand

    refraktometer,ambil sedikit sampel dengan sendok lalu letakan pada

    bagiann sensor alat tersebut 5ntuk jelasnya, bisa dilihat pada gambar

    diba-ah

    +ambar = :enggunaan Aand refraktometer dan skala pengukuran

    pg. 28

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    29/83

    & pA $derajat keasaman), Kekeruhan, dan Oksigen terlarut $.O)

    a) :engukuran derajat keasaman $pA),kekeruhan dan oksigen 1erlarut di

    beberapa stasiun 2atat posisi dan -aktu pengukuran

    b) 4ensor pada alat ini kemudian dicelupkan pada permukaan air, dan

    secara otomatis sensor tersebut akan merekam dan menampilkan pada

    layar tampilan nilai pA,kekeruhan dan oksigen terlarut pada perairan

    tersebut

    %> :emetaan +aris :antai .an Kemiringan :antai

    a 5ntuk pemetaan garis pantai dan kemiringan pantai dilakukan dengan

    menggunakan alat +lobal :osition 4istem $+:4), 3oll meter dan tiang

    skala

    b !ika lokasi yang akan dipetakan garis pantainya berupa pulau, maka

    pemetaan dan pengukuran kemiringan dilakukan keliling pulau

    tersebut 1etapi jika lokasinya di pesisir pantai, maka dilakukan

    disepanjang pesisir pantai tersebut yang merupakan lokasi dari

    praktek !umlah stasiun atau stasiun tidak terbatas, tergantung dari

    kondisi morfologi pantai tersebut

    c 5ntuk pemetaan garis pantai, dicatat tiap posisi stasiunEstasiun yang

    terekam oleh +:4 $bias langsung di sa;e di +:4) sedangkan untuik

    kemiringan pantai dari tiap stasiun atau stasiun yang telah ditentukan,

    dilakukan

    d pengukuran jarak ke dalaman dari garis pantai $?) dengan

    menggunakan roll meter dan kedalaman pada jarak tersebut $y) dengan

    tiang skala

    %% :emetaan +aris :antai .an Kemiringan :antai

    e 5ntuk pemetaan garis pantai dan kemiringan pantai dilakukan dengan

    menggunakan alat +lobal :osition 4istem $+:4), 3oll meter dan tiang

    skala

    f !ika lokasi yang akan dipetakan garis pantainya berupa pulau, maka

    pemetaan dan pengukuran kemiringan dilakukan keliling pulau

    tersebut 1etapi jika lokasinya di pesisir pantai, maka dilakukan

    pg. 29

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    30/83

    disepanjang pesisir pantai tersebut yang merupakan lokasi dari

    praktek !umlah stasiun atau stasiun tidak terbatas, tergantung dari

    kondisi morfologi pantai tersebut

    g 5ntuk pemetaan garis pantai, dicatat tiap posisi stasiunEstasiun yang

    terekam oleh +:4 $bias langsung di sa;e di +:4) sedangkan untuik

    kemiringan pantai dari tiap stasiun atau stasiun yang telah ditentukan,

    dilakukan

    h pengukuran jarak ke dalaman dari garis pantai $?) dengan

    menggunakan roll meter dan kedalaman pada jarak tersebut $y) dengan

    tiang skala

    %7 4edimen

    a) :engambilan sample sedimen dasar perairan juga dilakukan dengan

    menggunakan bottom grab sample yang dilakukan pada tiap*tiap

    stasiun 2atat posisi dan -aktu pengamatan

    b) 4ampel sediment yang terambil bata bottom grab sample dimasukkan

    kedalam kantong sample sediment dan diberi label

    c) .ilakukan analisa laboratorium guna mengetahui jenis, ukuran

    butirEdiameter dasar perairan

    %( nalisis laboratorium sample sedimen

    4ampel sedimen dianalisis dilaboratorium dengan metode 4."

    $merican 4ociyety for testing end materials) yakni ayakan kering dengan

    menggunakan sia;e net $ayakan sedimen)

    dapun prosedurnya sebagai berikut 6

    a "engumpulkan sample sedimen yang diperoleh

    dilapangan sesuai dengan lokasi masing*masing sampel,kemudian

    mencucinya dengan air ta-ar setelah itu dimasukkan dalam beaker

    +lass

    pg. 30

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    31/83

    b "emasukkan sampel yang telah dicuci ke dalam o;en

    pengering sampel pada suhu sekitar %7>>2 selama kurang lebih %7

    jam atau dijemur hingga kering di ba-ah sinar matahari hingga

    sampel benar*benar kering

    c 4etelah kering, sampel tiap*tiap stasiun diambil

    sebanyak %>> gram dan diukur dengan timbangan digital sebagai berat

    a-al

    d "engayak sampel yang telah ditimbang dengan

    menggunakan sia;e net bersusun secara berurutan dengan ukuran 7

    mm, % mm, >,9 mm, >,79 mm, >,%79 mm, >,>

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    32/83

    8 Berdasarkan hasil grafik yang diperoleh, ditentukan tipe pasang

    surut yang terbentuk

    b +elombang

    a) 1inggi gelombang 6 A G puncak F lembah

    b" 1inggi gelombang rata*rata 6H=

    H1+H2++Hn

    N

    c) :eriode gelombang 6 1 G t E /

    d) :anjang gelombang 6 L G %,9< ? 17

    e) 1inggi gelombang signifikan6

    H1

    3=

    i=1

    n3

    Hu

    n

    3

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    33/83

    dt G Kedalaman suatu stasiun pada dasar laut pada pukul t

    ht G Ketinggian permukaan air pasut pada pukul t

    "4L G "ean 4ea Le;el $"4L)

    e Kemiringan :antai

    1g G! #

    .imana6

    1g GKemiringan pantai

    $ G Kedalaman perairan $m)

    % G !arak kedalaman dari garis pantai $m)

    :ersentase kemiringan pantai, diperoleh dengan formula 6

    Kemiringan $) G rc 1gE 89 ? %>>

    f Kecerahan

    % Kecerahan =Panjang Tali Terukur (m)

    Nilai Kedalaman (m) 100

    g Butiran sedimen

    a "enghitung berat sediment pada metode

    ayakan 6

    Bera =Bera !a"il #$akan (gr)

    Bera #al (gr) 100

    b "enghitung berat kumulatif 6

    Kumulatif G Berat % Berat 7

    c "enetukan /ilai sortasi $4o) 6

    &' = Q1/Q2

    pg. 33

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    34/83

    .imana, 4o G /ilai 4ortasi

    N% G K-artir pertama

    N( G K-artir ketiga

    5ntuk mengetahui nilai N%, N7, dan N(digunakan kertas semilog

    Berikut tabel Klasifikasi 1ingkat /ilai 4ortasi 6

    pg. 34

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    35/83

    &abel ' Klasifikasi &ingkat (ilai Sortasi Sedimen

    /o Keterangan 4kala

    % 4angat Baik %,> P 4o P %,%'

    7 Baik %,%' P 4o P %,7>

    ( 2ukup Baik %,7> P 4o P %,(9

    8 4edang %,(9 P 4o P %,='9

    9 !elek %,='9 P 4o P 7,'9

    < 4angat !elek 4o Q 7,'9

    E. Bagan Alur Pelaksanaan Praktek

    pg. 35

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    36/83

    +. Peta L"kas' Praktek

    pg. 36

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    37/83

    BAB I0

    HASIL DAN PE&BAHASAN

    A. Has'l

    . Pengukuran La%angan

    a +elombang

    Tabel 1 . Pengukuran Gel"mbang Jumat S"re2 Sabtu Pag' (an

    Sabtu s'ang

    %) 4tasiun Koordinat

    4tasiun Koordinat

    I 8o%>R89,9= L4

    %%&o('R%9,'% B1

    II 8o%>R8(,7R%>,88,%8 L4%%&o('R>',7& B1

    I 8o%>R8&,=% L4

    %%&o('R((,(> B1

    7) #aktu +elombang

    4tasiun #aktu

    I %R%9

    II %R%'

    III %R7=I 7R9(

    () rah .atang +elombang

    4tasiun rah .atang +elombang

    I %7>o

    II (79o

    III 7'%o

    I 77

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    38/83

    8) :uncak dan Lembah

    /o :uncakE4tasiun LembahE4tasiunI II III I I II III I

    % &7 '( =8 &7 == =& &7 '( =' &7 &> =>

    %' &7 '% =8 &7 &> &% '( =< &% =& &( '7 =7 &( &>

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    39/83

    4abtu, 7& /o;ember 7>%8 pukul >&>> #ita $ :engukuran :agi )

    a +elombang

    %) 4tasiun Koordinat

    4tasiun Koordinat

    I 8o%>R8','7 L4

    %%&o('R%=,(= B1

    II 8o%>R88,>% L4

    %%&o(%R%7,(( B1

    III 8o%>R%>,88,=8 L4

    %%&o('R>9,9> B1

    I 8o%>R8& L4

    %%&o('R( B1

    7) #aktu +elombang

    4tasiun #aktu

    I %R(

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    40/83

    ( %%7 '7 8( %>( %%> % %>= > %%> 8' %>' %%> = %%> ='

    %> %%% '7 8( %>% %%> 8' %>8 %%%

    %( %%7 '> 8& %>8 %%> 89 %%> %%> 9 %>& < %%> &(

    7( %%7 '( 8( %>9 %%> %%> &7

    (> %%7 '7 8( %%> %%>

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    41/83

    %%&o('R((,(> B1

    I 8o%>R8&,%,8

    III %R8%

    I 7R8>,(8

    () rah .atang +elombang

    4tasiun rah.atang+elombang

    I (8>o

    II %(>o

    III 7=9o

    I 7o

    8) :uncak dan Lembah

    /o :uncakE4tasiun LembahE4tasiunI II III I I II III I

    % => %8< &9 %>' '& %89 =& %>>

    7 => %8< &8 %>= '= %89 == %%%

    ( '& %8< &< %>9 '= %89 =' %>>

    8 => %8' &( %>' '= %89 == %>7

    9 => %8= &( %>= '= %88 == %>%

    (

    = '& %8( &( %>' '= %89 =< %>(

    & =% %8' &8 %>' '& %8< =9 %>%

    %> => %8' &< %%> '& %88 =& %>%

    %% =% %8' &( %%7 '' %89 =< &=

    %7 =% %8= &' %>' '& %89 =& %>%

    %( =% %8= &8 %%> '= %89 &% %>%

    %8 =% %8= &( %>' '& %8< =& %>7

    %9 => %8= &7 %>= '& %8< =< %>(

    %' '= %89 =' %>%

    %' =7 %8' &7 %>= '' %88 == &=

    %= => %8< &( %>= '= %89 == %>7

    %& '& %89 &8 %%> '= %88 =< &=

    7> => %8< &7 %>' '= %8( =9 &'

    pg. 41

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    42/83

    7% '= %8' &( %>' '= %88 &> %>%

    77 => %8= &9 %%> '& %8< =' &&

    7( => %8' &( %>' '= %89 == %>%78 => %8' &9 %>= '= %88 =< %>>

    79 => %8' &< %>8 '& %89 =8 %>%

    7< '= %88 =9 %>7

    7' => %8< &7 %%% '= %8( =' %>7

    7= =% %8' &9 %>' '= %88 == %>>

    7& '& %8' &' %%> '= %8< =' &&

    (> => %8' &< %%> '= %8< == %>(

    Kedalaman $cm)

    4tasiun I 4tasiun II 4tasiun III 4tasiun I

    '',9 %88,9 ==,9 %>%,9

    Tabel 3 . K"n('s' Arus

    kondisi rus jumat 4ore

    4tasiun #akturus rahrus !arak $")

    I %%R9 %79o 9

    II (R9 ((9o 9

    III 7R>,% 78>o 9

    I 8R99 (%(o

    9rus 4abtu pagi

    4tasiun #akturus rahrus !arak $")

    I %%R%' (8>o 9

    II o 9

    II 9R =>o 9

    III 'R9

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    43/83

    4tasiun rahrus Kecepatanngin $mEs)

    I %''o >,=

    II (>>o >,&III 78>o 7,%

    I 77'o >,'

    a ngin sabtu pagi

    4tasiun rahrus Kecepatanngin $mEs)

    I ((=o >,=

    II (>>o %,o >,o %,(

    a ngin sabtu siang

    4tasiun rahrus Kecepatanngin $mEs)

    I (%>o >,'

    II 7o %,8

    I %>>o >,8

    Tabel 5. Ke$era*an

    a Kecerahan sore

    4tasiun /ilaiKecerahan $)

    I %>>

    II %>>

    III %>>

    I %>>

    a Kecerahan pagi

    4tasiun /ilaiKecerahan $)

    I %>>

    II %>>

    III %>>

    I %>>

    a Kecerahan siang

    4tasiun /ilaiKecerahan $)

    I %>>

    II %>>

    III %>>

    I %>>

    pg. 43

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    44/83

    Tabel . Su*u a'r laut

    a 4uhu jumat sore

    4tasiun 4uhu $oc)

    I (8

    II (9

    III (9

    I (7

    a 4uhu pagi

    4tasiun 4uhu $oc)

    I 7'

    II (%

    III 7&

    I (%

    a 4uhu air siang

    4tasiun 4uhu $oc)

    I (8

    II 7> cm G (=

    8> cm G (=

    cm G (=

    => cm G ('%7> cm G (7

    III ((

    I (9

    Tabel #. Sal'n'tas

    a 4alinitas jumat sore

    4tasiun Aand 3efraktometer $) 4alinometer $)

    I %8 (II %8 (

    III %8 (

    I %9 (

    a 4alinitas 4abtu pagi

    4tasiun Aand 3efraktometer $) 4alinometer $)

    I %8 (

    II 77 (

    III %9 (

    I 7> (

    a 4alinitas sabtu siang

    pg. 44

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    45/83

    4tasiun Aand 3efraktometer $) 4alinometer $)

    I %( (

    II %< (III %= (

    I %8 7

    Tabel 6. %H

    b pA jumat sore

    4tasiun pA "eter Indicator 5ni;ersal

    I ',% R89,= L4

    o %%&o('R%> 7>' (7,7 ',= *

    8 %&>> 779 (7,7 ',7 *

    9 7>>> 7(' (7,% %,> *

    > 7(< (%,= ',( 7=

    pg. 45

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    46/83

    !umat,7=/o;embe

    r7>%8' 77>> 7(% (7 > 7%7 (% > %&< (%,= (,= 7&

    %>

    >%>>

    4abtu,

    7&/o;e

    mber7>%8 %'= (%,= (,= 7=,9

    %%

    >7>> %8>> %9>> %'>,9 (%,= 7,= 7',&

    %9

    >> %'9,9 (7,& 8,% 7'

    %'>> %=( (%,9 7,> 7=

    %'

    >=>> %=( (7,( 7,& (>

    %=

    >&>> %=( (7,( (,& (>

    %&

    %>>> %

    %%>> %8' (7,& 9,> (7

    7%

    %7>> %(< (7,' %>,9 (7

    77

    %(>> %(< (8,8 >,9 (%

    7(

    %8>> %(( (8,' >,= (>

    78

    %9>> %(< (7,8 9,8 (7

    79

    %> %

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    47/83

    7'

    %=>> %&< (7,9 7,9 (>

    7=

    %&>> %&& (,' (> (>,9

    7&

    7>>> 7%< (,% 7,9 (>

    (>

    7%>> 77< %,( 7< 7&,9

    (%

    77>> 7(9 (% %%,' 7> 77< 8(,( (,7 77

    ((

    78>> %&& (=,< ',< 7%>> %=%,9 8% (,% 7'

    (9

    >7>> %'>,9 8( (= 7> %,( 79

    Tabel 8. Pengukuran T"%"gra'

    4tasiu

    n

    rahKompas 4tasiu

    n

    rah Kompas 4tasiu

    n

    rah

    Kompas

    % %=9o %7 >o 77 7&9o

    7 7o %8 =(o 78 (%>o

    8 7'>o %9 '>o 79 ((>o

    9 %=>o %< &>o 7< ((9o

    < 7'>o %' '>o 7' 7o %& o 7& 7(>o

    & %7>o 7> %>o (> %=9o

    %> %>9o 7% (7>o (% %&>o

    %% 8>o

    pg. 47

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    48/83

    Tabel 9. Pengukuran Pera*u

    4tasi

    un

    Koordinat Kedalaman$ " )

    Kedalaman4eichidisk

    $ ")

    rah

    rus

    Kecepatanrus

    $ mEs )

    Kecepatanngin$ mEs )

    I 8o%>R(=,&8 L4%%&o('R%%,=' B1

    %(,8 ,>= 7,&

    II 8o%>R'7,79 L4%%&o('R>8,&> B1

    7(,'< ' %7>o >,% 7,R8R9o >,( 7,=

    II 8o%>R9>,'& L4%%&o('R7>,(( B1

    %(,' ' 7>(o >,79 7,8

    III 8o%>R8>,== L4%%&o('R7&,=7 B1

    (8,8 ' (79o >,79 7,(

    4tasi

    un

    rah

    ngin

    4uhu

    $oc )

    4alinitas pA Kecerahan

    $ )Aand

    3efraktometer$ )

    4alinometer

    $ )

    pA

    "eter

    Indikator

    5ni;ersal

    I ((>o (( * %7 ',7 * 8=,(

    II %8>o (% & ( ',7 * 7',%'

    III %7>o (( & * ',7 * %>>

    I %>>o (7 %% 7 ',7 * %&,9%

    &&o (% & 8 ',7 * 89,&(

    I '>o (7 %% * ',7 * %>>

    II %(>o (7 %( * ',7 * 88,9=

    III 7=>o (7 %% * ',7 ' 7>,(8

    Tabel 1. Data Anal's's Se('men (' Lab"rat"r'um

    Stas'u

    n

    UkuranBu

    t'r

    Se('men

    :mm;

    Beratse('m

    en :gr;

    >8 7,8>%= 7,8>%= (&,'&=,&(&> (,9899 9,&8'( (',(&(9

    >,9 97,( 8',

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    49/83

    >,>%>% &',7,>< 7,8% &&,,9 8%,=8&% 7,>8%( &=,(=>( (&,=>'=

    >,79 8%,>'9= >,9'>' &=,&9>8 8>,9>9'

    >,%79 (',&&7< >,8=(7 &&,8((< (',9>&8

    >,>,7=>( &&,'%(& 8>,=8&(

    P>,>,'% (&,=>>%

    % (=,==(7 %,8& 7,7 (',(&(7

    >,9 =9,'779 8,79 =(,7(>> 87,( &>,' 8>,=8='>,%79 88,7%'' =,8= &&,%= (9,'(&9

    >,>,>,79 9%,88%' %>,9&7< 99,9(7( 8>,=8&8

    >,%79 '&,%78> (',(9'> &7,==&( 8%,'&9 8>,=9%7

    >,%79 (,>&&= &&,=>&( (9,'8%'

    >,>,>%77 &=,=7%9 (',9>=9

    P>,>,9>=' >>>87 4323#81 8>,9>89

    '9 7>,&%'8 7>,&%'8 %=,=&>%

    % (',(&9% %=,8%(7 (&,((>< %=,&=%&

    >,9 (&,97%< 7&,(797 ,=8=& %(,'< =7,8%8< 7',>==(

    >,%79 87,',>9< &&,,9>8= >,%>'% 442146# 8>,(&''

    pg. 49

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    50/83

    Stas'u

    n

    Ukuran

    But'r

    Se('men

    :mm;

    Berat

    se('men

    :gr;

    < Berat

    Se('men

    7& %(,>=7 (>,==% (&,&8'>,79 98,'(> %',((( 8=,7%8 (',(&'

    >,%79 =&,9(% 8&,'7' &',&8% (&,=>8

    >,>,>,>'9 8>,=87< >,>%7< >,>%7< 8>,=(>>

    %,%= 8=,'&>> ',>%(> (%,(99' &8,878& (&,&8'(

    7 87,=79 (',8&%(>,>'9 (9,=88% >,%7 4424##8 (9,'78%

    &

    7 8=,8%' %>,&7= %>,&7= (',8=&

    % 8=,(%% ,9 97,%>% %7,%98 7&,>' &=,''& 8>,=(>

    P>,>

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    51/83

    7 8%,(7(7 (,=(% ,8%% 8(9 8>,=(%8

    P>,>'9 (9,'=8 >,>9'< %% (9,'7(9>,( '>,>=(< (>,%(8< &7,7(9' (&,&8='

    %,%= 8&,(9'> ',9=%& 442319 8%,''9%

    %%

    7 99' (>,>=97 8%,''79

    >,9 97,988= %9,%8,79 9>,=9,&>=( 98%8 (&,&8'=

    >,%79 '(,%9== ((,(9(8 =&,8&(8 (&,=>98

    >,>,899> &,,=(&8

    P>,>'' 8%,''7(

    >,%9> 88,9'=' 8,''(& 7(,%=%< (&,=>8=

    >,< =',> 9>,7&7% '(,8'(' (',(&'&

    >,( ,8%(< &&,&%%9 8>,=7&,>'9 (9,',>8>& 44248#7 (9,'77ember #57;.

    0

    50

    100

    150

    200

    250

    tinggi Pasut

    tinggi Pasut

    pg. 74

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    75/83

    Berdasarkan data pengukuran pasang surut dilapangan hasil pengamatan

    pukul %> sampai >> #I1 selama (& jam, menunujukan pasang tertinggi

    pada pukul 7>>> #I1 di hari !umat dengan tinggi pasang 7(' cm

    4urut terendah terjadi pada pukul %8>> #I1 pada hari sabtu 7&

    /o;ember dengan tinggi muka airnya %(( cm

    "elihat grafik hasil pengamatan, diketahui bah-a tipe :asut yang terjadi

    pada perairan

    #. Gel"mbang

    .ari data hasil pengukuran gelombang yang diperoleh dilapangan, dapat

    dilihat bah-a tinggi puncak serta lembah gelombang pada pulau .utungan

    berbeda*beda pada tiap stasiun, baik pada hari !umat sore, 4abtu pagi dan 4abtu

    siang yang dikarenakan oleh tekanan angin yang ada pada tiap stasiun

    pengamatan

    :ada stasiun %, tinggi puncak gelombang pada pengukuran !umat sorekonstan berada ketingggian &%*&( cm serta lembah gelombang rata*rata berada

    pada ketinggian == cm Aal ini dikarenakan kecepatan angin pada saat

    pengukuran di stasiun ini berada pada kecepaan >,= meterEsecond serta inter;al

    -aktu pengukuran gelombang % menit %9 detik, pengukuran -aktu paling cepat

    diantara pengukuran -aktu gelombang pada ( stasiun lainnya serta lokasi

    pengukuran stasiun %yang bebas dari objek pengahalang datangnya gelombang

    4elanjutnya pada pengukuran 4abtu pagi, tinggi puncak gelombang pada stasiun %

    berada pada sekitar %%%*%%8 cm, lembah gelombang dengan tinggi sekitar %>=*%%%

    cm serta kecepatan angin sekitar >= meter E second :ada pengukuran 4abtu

    siang, terjadi penurunan tinggi puncak gelombang pada stasiun %, dimana tinggi

    puncak gelombang pada stasiun ini antara '=*=7 cm dengan tinggi lembah

    gelombangnnya sekitar ''*'& cm serta kecepatan angin sekitar >' meter E

    secondmeskipun kecepatan anginnya besar, faktor kedalaman air yang juga

    menjadi

    pg. 75

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    76/83

    :ada stasiun 7, tinggi puncak gelombang pada pengukuran jumat sore

    berada pada ketinggian '>*'8 cm serta lembah gelombang dengan ketinggian

    antara F89 cm dengan kecepatan angin sekitar >< meter E second .an pengukuran pada

    sabtu siang tinggi puncak gelombang sekitar &% * &' cm dan tinggi lembah

    gelombang sekitar =9 F &% cm dengan kecepatan angin sekitar %8 meter E second

    :ada stasiun 8, tinggi puncak gelombang pada pengukuran jumat sore

    sekitar &> F &( cm dan tinggi lembah gelombang sekitar '9 F &> cm dengan

    kecepatan angin sekitar >' meter E second :ada pengukuran sabtu pagi, tinggi

    puncak gelombang sekitar %>> * %%> cm dan tinggi lembah gelombang sekitar =' *

    &< cm dengan kecepatan angin sekitar %( meter E second .an pengukuran pada

    sabtu siang tinggi puncak gelombang sekitar %>9 F %%7 cm dan tinggi lembah

    gelombang sekitar &' F %>( cm dengan kecepatan angin sekitar >8 meter E

    second

    .ari keempat stasiun pengamatan gelombang, didapatkan tinggi puncak

    gelombang paling tinggi berada pada pengukuran !umat sore dan 4abtu siang

    pg. 76

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    77/83

    $ pada stasiun 7) Aal ini disebabkan oleh factor angin yang menjadi pembangkit

    gelombang, serta adanya pasang surut air laut +elombang menjadi lebih tinggi

    ketika permukaan laut menuju pasang naik pada malam hari 4elain itu, bentuk

    topografi dasar perairan sekitar pulau .utungan yang agak landai sampai agak

    curam juga sangat menetukan tinggi gelombang air laut

    6. K"n('s' Arus

    rus merupakan gerak massa air laut yang terjadi secara horiontal

    maupun ;ertikal yang umumnya dibangkitkan oleh tenaga angin dan perbedaan

    densitas massa air laut !ika dihubungkan dengan data hasil pengamatan di

    lapangan, maka didapatkan bah-a arus yang terjadi di perairan pulau .utungan

    adalah arus yang yang dibangkitkan oleh adanya kecepatan angin yang bertiup di

    atas permukaan air laut serta adanya pengaruh pasang surut air laut

    7. Sal'n'tas

    5ntuk perairan dangkal :ulau .utungan di 8 lokasi kandungan garamnya

    atau salinitasnya adalah sebagai berikut6

    5ntuk 4tasiun % kadar garam tertinggi terjadi pada sore dan pagi hari yaitu %8

    dengan Aand 3efraktometer

    5ntuk 4tasiun 7 kadar garam tertinggi terjadi pada sabtu pagi yaitu 77 dan

    dengan Aand 3efraktometer

    5ntuk 4tasiun ( kadar garam tertinggi terjadi pada sabtu siang hari yaitu %=

    dengan Aand 3efraktometer

    5ntuk 4tasiun 8 kadar garam tertinggi terjadi pada sabtu pagi hari yaitu 7>

    dengan Aand 3efraktometer

    8. Ke(alaman (an Ke$era*an

    a. Ke(alaman

    pg. 77

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    78/83

    Kedalaman perairan pada lokasi praktek, diukur dengan

    menggunakan alat @ish finder, dan didapatkan bah-a lokasi sampel

    pengambilan data kedalaman :erairan :ulau .utungan berada pada

    kisaran kedalaman %,7> m hingga 8( m yang memungkinkan masih

    adanya sinar matahari mencapai dasar laut .ari titik %6 8>m, 7 6 78 m,

    ( 6 * m, B% 6 %,7> m, B7 6 (8,9 m, 2% 6 8,9 m, 27 6 (( m, 2( 6 8(, .% 6 7(

    m , .7 6 (8 m, dan .( 6 (< m

    Aal ini disebabkan karena topografi dasar laut perairan pulau

    .utungan merupakan suatu pulau yang terbentuk karena adanya tubrukan

    lempeng yang menyebabkan topografi di dasar perairan laut .utungan

    tidak datar sehingga kedalaman masing*masing stasiun berbeda

    b. Ke$era*an

    .ari hasil pengamatan di lapangan dapat diketahui persentasi

    kecerahan air laut di :ulau .utungan adalah sebagai berikut6

    a 5ntuk 4tasiun persentase kecerahan air laut tertinggi yaitu pada %

    yaitu '7,'(a 5ntuk 4tasiun B persentase kecerahan air laut tertinggi yaitu pada B7

    yaitu %>>

    b 5ntuk 4tasiun 2 persentase kecerahan air laut untuk semua lokasi 2

    adalah %>>

    c 5ntuk 4tasiun . persentase kecerahan air laut untuk semua lokasi .

    adalah %>>

    9.Ang'n5ntuk data angin di lapangan terjadi kesalahan data atau hanya ada 7 data

    yang diambil hal ini dikarenakan terjadinya kerusakan alat handanemometer

    data yang diperoleh yaitu di lokasi % pada sore hari dengan kecepatan angin

    yaitu >,% mEs dan arahnya %%> dan untuk lokasi 7 yaitu pada sore hari yaitu >,7

    mEs dan arahnya (%

    4edangkan hasil pengukuran %> titik, arah dan kecepatan angin pada

    perairan dalam pulau .utungan di peroleh data rata7 kecepatan angin

    seluruhnya yaitu >,(9 mEs

    pg. 78

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    79/83

    1. Su*u2 D,

    a. Su*u

    Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan maka dapat diperoleh

    data pulau .utungan pada pagi hari, siang hari dan pada sore hari

    dan hasilnya adalah sebagai berikut6

    5ntuk 4tasiun % suhu tertinggi terjadi pada sore hari yaitu

    (=>2 dan pada pagi hari (&>2

    5ntuk 4tasiun 7 suhu tertunggi terjadi pada sore hari yaitu

    ( dan pada pagi hari (=>2

    5ntuk 4tasiun ( suhu tertinggi terjadi pada sore hari yaitu

    ('>2 dan pada pagi hari (=>2

    5ntuk 4tasiun 8 suhu tertunggi terjadi pada sore hari yaitu

    ( dan pada pagi hari ('>2

    4edangkan untuk daerah :erairan dalam pulau .utungan diperoleh

    data sebagai berikut6

    5ntuk 4tasiun suhu 7'> 2, 7 yaitu 7'> 2 dan ( yaitu 7=> 2

    5ntuk 4tasiun B suhu 7'> 2, B7 yaitu 7'> 2 dan B( yaitu 7 2

    5ntuk 4tasiun 2 suhu 7'> 2, 27 yaitu 7'> 2 dan 2( yaitu 7'> 2

    5ntuk 4tasiun . suhu 7'> 2, .7 yaitu 7 2 dan .( yaitu 7'>

    2

    4uhu tertinggi adalah 7=> 2 yang terjadi pada sore hari :erbedaan

    suhu perairan ini dapat disebabkan oleh banyak sedikitnya

    penyinaran dan penyerapan cahaya matahari oleh permukaan laut,

    serta kedalaman laut 4emakin banyak penyerapan sinar matahari

    dan semakin dalam suatu perairan, maka semakin tinggi suhunya,

    serta sebaliknya

    /amun, kondisi suhu perairan pulau .utungan ini, dapat dikatakan

    hampir homogen, karena memiliki perolehan suhu yang hamper

    sama

    b. D, :,ks'gen terlarut;

    Berdasarkan data pengukuran selama (& jam dilapanagan, Oksigen

    terlarut perairan pulau .utungan tidak seragam Kandungan

    pg. 79

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    80/83

    oksigen terlarut paling tinggi terjadi pada "inggu pukul >7>>

    #I1 dengan kadar .O berkisar (= mgEl

    3. Se('men

    :engambilan data sedimen dasar laut di lapangan diperoleh dengan alat

    +rab 4ampler 4edimen

    .ari beberapa 4ampel yang diperoleh di lapangan kemudian

    dilakukan penelitian laboraturium untuk mengetahui nilai sortasinya, dan

    didapatkan hasil laboraturium adalah sebagai berikut6

    a 5ntuk 4tasiun nila 4o tertinggi terdapat pada titik 7 dengan nilai

    4o yaitu 7 dengan tingkat sortasi sedang

    b 5ntuk 4tasiun B nilai 4o tertinggi terdapat pada titik B% dengannilai sortasi %,,%%9 hingga >,7== Aal ini menunjukkan bah-a

    topografi garis pantai pulau .utungan ber;ariasi .i sebelah timur berupa

    garis pantai yang berpasir, sehingga merupakan lereng yang landai, tetapi

    di bagian barat, utara dan selatan pulau .utungan dibangun semacam

    tanggul penahan ombak yang cukup tinggi, sehingga mempengaruhi

    kemiringan lereng menjadi lebih curam

    BAB 0KESI&PULAN DAN SARAN

    A. Kes'm%ulan

    .ari hasil pengumpulan dan pengolahan data di lapangan serta analisis

    data di Laboratorium, maka dapat ditari beberapa kesimpulan dari kegiatan

    praktek lapangan ini, yaitu 6

    pg. 80

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    81/83

    % 1inggi rata*rata muka air laut $"4L) :erairan .utungan adalah 7(',9 m

    4edangkan dari hasil pengamatan pada pasang surut utama diperoleh "4L

    $)ean Sea *evel)+ dimana dalam sehari terdapat dua kali pasang naik dan

    satu kali pasang surut tetapi dengan tinggi air yang berbeda1erjadilah

    :asang surut +anda

    7 5ntuk :arameter gelombang di perairan :ulau .utungan, hasil pengukuran

    di lapangan dapat diketahui berturut*turut dari gelombang tertinngi ke terendah

    yaitu dari stasiun (, 8, 7 dan % Aal ini diakibatkan karena pada stasiun 8

    besarnya kekuatan angin tidak ada yamg menghalangi angin, sedangkan pada

    stasiun 8,7,dan % oleh besarnya angin yang bertiup kurang dikarenakan

    adanya daratan utama yang menghalangi pergerakan angin kearah pulau

    ( .ari segi parameter arus perairan pulau .utungan, didapatkan bah-a

    kecepatan arus yang tertinggi terjadi di titik .% dengan kecepatan arus

    sebesar >,898 mEs dengan arah %=9o, .( kecepatan arusnya >,79 mEs

    dengan arah (%>o

    8 .ari segi parameter angin, suhu, kecerahan dan salinitas, maka dapat

    disimpulkan bah-a kecepatan angin di :ulau .utungan berkisar antara

    >,(9 mEs sore hari dengan kecepatan angin yaitu >,% mEs dan arahnya %%>

    dan untuk lokasi 7 yaitu pada sore hari yaitu >,7 mEs dan arahnya (%

    4ementara tingkat kecerahan di perairan :ulau .utungan berkisar antara

    %8, 7= hingga yang menunjukkan perairan itu masih cukup jernih

    4edangkan tingkat salinitas perairan :ulau .utungan berkisar antara 7>

    ppm, hal ini tergolong rendah dibandingkan salinitas air laut secara umum

    yaitu (7 ppm Aal ini dipengaruhi alat pengukuran yang kurang tepeat atau

    agak rusak pada saat pengambilan data9 .ari segi parameter sedimen dasar laut, dapat disimpulkan bah-a material

    sedimen di sekitar pulau .utungan berupa pasir sangat kasar dan pasir

    kasar

    B. Saran

    Kepada rekan*rekan mahasis-a yang menjadi panitia, sekiranya

    mempersiapkan segala sesuatu yang dibutuhkan dalam kegiatan praktek ini

    dengan baik, agar semua parameter, dapat di ukur dengan baik 4elain itu

    perlu kiranya keseriusan di lapangan dalam melakukan pengukuran setiap

    pg. 81

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    82/83

    parameter agar tidak ada data yang kosong 4arana dan pra sarana praktek baik

    di lapangan maupun di laboratorium sebaiknya dibenahi dan ditangani dengan

    sebaik*baiknya Kelengkapan dan ketersediaan alat*alat praktek sangat

    membantu dalam baik tidaknya atauberhasil tidaknya suatu praktek

    pg. 82

  • 7/25/2019 Laporan Akhir Oseanografi

    83/83

    DA+TAR PUSTAKA

    0di, Aasrianti 7>%( Penuntun Praktek lapang Oseanografi

    5ni;ersitas /egeri "akassar

    Autabarat, 4 dan 4te-art " 0;ans, %&=8 Pengantar Oseanografi

    5ni;ersitas Indonesia :ress !akarta

    3ahma #idyastuti, 0ko Yuli Aandoko, dan 4untoyo Pemodelan PolaArus Laut Permukaan Di Perairan Indonesia Menggunakan Data Satelit

    Altimetri Jason-1 .1eknik +eomatikaa, @akultas 1eknik 4ipil dan :erencanaan

    1eknik Kelautan , @akultas 1eknik Kelautan, Institut 1eknologi 4epuluh

    /opember 4urabaya

    4almin, 7>>9 Oksigen Terlarut (Do Dan !e"utu#an Oksigen $iologi

    ($od Se"agai Sala# Satu Indikator %ntuk Menentukan !ualitas Perairan

    !urnal Oseana, olume HHH, /omor (, 7>>9 6 Aal 7% * 7