buku panduan oseanografi
DESCRIPTION
Buku Panduan OseanografiTRANSCRIPT
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
KATA PENGANTAR
Syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas segala
limpahan rahmat dan karunia-Nya, sehingga buku panduan praktikum
oseanografi ini dapat disusun dengan baik dan selesai pada tepat waktu.
Sebagai media pembantu proses pemahaman kepada mahasiswa dalam
pelaksanaan praktikum oseanografi ini, maka kami menyajikan suatu buku
panduan pelaksanaan praktikum yang pada dasarnya merupakan hasil
rangkuman dari berbagai referensi sebagai tuntunan praktikan dalam
melaksanakan proses praktikum. Dilengkapi dengan instruksi-instruksi dan
metode metode praktis untuk memudahkan dalam pengambilan data-data
oseanografi di lapang. Buku panduan praktikum ini disusun terbatas pada
pengukuran parameter-parameter utama yang penting, yang meliputi parameter
oseanografi kimia dan oseanografi fisika sesuai dengan kondisi di lapang.
Buku panduan praktikum oseanografi ini merupakan revisi dan
pembakuan dari penuntun-penuntun praktikum pengantar oseanografi terdahulu.
Besar harapan bahwa buku penuntun praktis praktikum ini dapat bermanfaat bagi
praktikan dan berbagai pihak yang membutuhkan. Dan juga, kami memberikan
kesempatan bagi seluruh pihak untuk memberikan saran-saran, ataupun kritik
yang membangun tentang kekurangan-kekurangan yang terdapat pada buku
panduan praktikum oseanografi ini untuk dilakukan perbaikan di lain waktu.
Kami sampaikan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada pihak-
pihak yang secara langsung telah membantu dalam menyelesaikan buku ini.
Semoga Bermanfaat.
Malang, 20 April 2014
Tim Asisten Oseanografi
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 1
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
PENDAHULUAN
Oseanografi (berasal dari bahasa Yunani oceanos yang berarti laut dan
graphos yang berarti gambaran atau deskripsi juga disebut oseanologi atau ilmu
kelautan, adalah cabang dari ilmu bumi yang mempelajari segala aspek dari
samudera dan lautan. Secara sederhana oseanografi dapat diartikan sebagai
gambaran atau deskripsi tentang laut. Dalam bahasa lain yang lebih lengkap,
oseanografi dapat diartikan sebagai studi dan penjelajahan (eksplorasi) ilmiah
mengenai laut dan segala fenomenanya. Laut sendiri adalah bagian dari
hidrosfer.
Pada prakteknya cukup sulit untuk memilah-milah antara ilmu-ilmu
oseanografi sendiri dengan cabang-cabang ilmu lain, contohnya oseanografi
biologi dengan biologi laut, sehingga untuk tujuan praktek harus ditekankan pada
oseanografi fisik dan oseanografi kimia. Oseanografi fisik tersebut meliputi sifat
optis air, perilaku cahaya, suhu, arus, gelombang, pasang surut, pencampuran
massa air dan angin. Sedangkan oseanografi kimia meliputi salinitas, zat-zat
kimia yang terlarut dalam air laut dan perilaku zat-zat kimia tersebut dalam
bentuk sedimen, distribusi, maupun bentuk persenyawaannya.
Mahasiswa Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan sangatlah perlu
mengetahui dan memahami secara langsung tentang ilmu oseanografi ini. Buku
pedoman ini disusun sebagai penuntun praktikum oseanografi yang difokuskan
pada oseanografi fisika dan oseanografi kimia.
Buku penuntun praktikum ini memuat cara-cara untuk mengambil data
oseanografi perairan, baik parameter kimia, dan parameter fisika yang meliputi:
kecerahan, suhu air laut, gelombang, pasang surut, arus, salinitas, pH, dan
oksigen terlarut (Dissolved Oxygen/DO). Dan disamping itu buku penuntun ini
juga memuat tentang cara pengambilan sampel air di berbagai kedalaman dan
pengukuran parameter meteorologi terutama yang berkaitan dengan cahaya dan
penggerak atau arus.
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 2
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
1. KECEPATAN ARUS
Arus adalah gerakan air yang menyebabkan perpindahan horizontal
massa air dari suatu tempat (posisi) ke tempat yang lain. Arus laut permukaan
pencerminan langsung daripada angin yang bertiup pada waktu itu. Jadi arus
permukaan ini digerakkan oleh angin. Air lapisan bawahnya ikut terbawa, karena
ada gaya coriolis, yakni gaya yang diakibatkan oleh perputaran bumi, maka arus
lapisan permukaan air laut berbelok ke kanan di belahan bumi utara dan ke kiri di
belahan bumi selatan
Faktor-faktor yang mempengaruhi arus, gerakan air di permukaan laut
terutama disebabkan oleh adanya angin yang bertiup di atasnya. Hubungan ini
kenyataannya tidaklah demikian sederhana, alasannya adalah bahwa arus-arus
dipengaruhi oleh paling tidak tiga faktor lain, selain dari angin. Akibatnya arus
yang mengalir di permukaan lautan merupakan hasil kerja gabungan dari faktor-
faktor yang mempengaruhi. Faktor-faktor tersebut antara lain bentuk topografi
dasar lautan dan pulau-pulau yang ada di sekitarnya, dan gaya coriolis dan arus
Ekman. Alat (konvensional) :
- Tali raffia
- Botol bekas air mineral (600 ml) 2 buah
- Stopwatch
- Kompas Cara Pengukuran :
- Satu botol bekas air mineral diisi dengan air lokal dan dihubungkan
dengan botol bekas air mineral yang kosong menggunakan tali raffia
sepanjang 30 cm dan diikatkan lagi pada tali raffia sepanjang 1 - 2 meter
- Botol bekas air mineral berisi air lokal berfungsi sebagai pemberat
sedangkan yang kosong sebagai pelampung. Selanjutnya botol
dihanyutkan mengikuti arus
- Waktu yang diperlukan hingga tali meranggang dicatat (waktu tempuh
diukur dengan stopwatch).
- Kecepatan arus dihitung dengan rumus:
v = s : t
dimana (v) sebagai kecapatan arus, (s) sebagai panjang tali yang
terpakai, (t) waktu tempuh) dan dicatat dalam satuan meter perdetik (m/s)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 3
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian arus serta sebutkan macam-macam arus yang Anda
ketahui!
Jawab:
2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat menyebabkan terjadinya arus!
Jawab:
3. Apa yang dimaksud dengan Up Welling, Down Welling, dan Gaya
Coriolis serta jelaskan pengaruhnya terhadap arus?
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 4
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pengayaan
1. Bagaimana kondisi arah dan kecepatan arus pada saat praktikum
lapang?
Jawab:
2. Jelaskan mekanisme perhitungan dan terjadinya arus pada saat
praktikum lapang!
Jawab:
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 5
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
2. KECERAHAN
Kecerahan perairan merupakan ukuran penetrasi sinar matahari atau
cahaya yang masuk ke dalam perairan dan mencapai daerah di bawah air, atau
dengan kata lain sebagai ukuran sejauh mana kita dapat melihat ke dalam air.
Sedangkan menurut Erik (2008), kecerahan adalah parameter fisika yang erat
kaitannya dengan proses fotosintesis pada suatu ekosistem perairan dimana
kecerahan yang tinggi menunjukkan daya tembus cahaya matahari yang jauh ke
dalam perairan, begitu juga sebaliknya.
Nilai kecerahan dinyatakan dengan satuan meter. Dengan mengetahui
kecerahan suatu perairan, kita dapat mengetahui sampai dimana masih ada
kemungkinan terjadi proses asimilasi dalam air, lapisan-lapisan manakah yang
tidak keruh, yang agak keruh, dan paling keruh. Pengukuran kecerahan
sebaiknya dilakukan pada saat cuaca cerah. Bila kecerahan (angka secchi disc)
menunjukkan angka 1-2 m berarti kecerahan pada suatu perairan optimal. Bila
kurang dari 1 m, phytoplankton terlalu pekat. Sedangkan apabila nilai kecerahan
menunjukkan angka 100-200 m berarti kecerahan suatu perairan maksimal.
Alat :
- Secchi disk
- Penggaris
- Karet gelang
- Tongkat skala Cara Pengukuran :
- Secchi disk diturunkan pelan-pelan hingga batas pertama kali tidak
tampak, ditandai tali secchi disk dengan karet gelang dan diukur panjang
tali serta dicatat sebagai D1.
- Secchi disk diturunkan lebih dalam lagi hingga benar-benar tidak tampak.
- Kemudian ditarik pelan-pelan hingga pertama kali tampak, ditandai tali
secchi disk dengan karet gelang dan diukur panjang tali serta dicatat
sebagai D2.
- Rata-rata hasil pengukuran tersebut merupakan nilai kecerahan perairan,
dihitung dengan rumus:
D = D1 +D2
2
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 6
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pendahuluan
1. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan kecerahan?
Jawab:
2. Jelaskan manfaat dari mempelajari kecerahan dibidang perikanan dan
kelautan!
Jawab:
3. Jelaskan hubungan kecerahan dengan proses fotosintesis yang terjadi
dikolom perairan!
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 7
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pengayaan
1. Bagaimana mekanisme pengukuran kecerahan saat praktikum lapang?
Jawab:
2. Berapakah kisaran kecerahan yang baik bagi suatu perairan? (Analisa
dari hasil nilai pengukuran kecerahan).
Jawab:
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 8
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
3. SUHU
Suhu merupakan faktor fisika terpenting di seluruh perairan di dunia.
Suhu di perairan Indonesia tidak banyak bervariasi dari bulan ke bulan. Kenaikan
suhu tersebut berkisar antara 28 sampai 29,50C. Tinggi rendahnya suhu
dilapisan permukaan laut berkaitan dengan interaksi antara udara dengan air
laut.
Suhu merupakan parameter yang sangat penting dalam lingkungan laut
dan berpengaruh secara langsung maupun tidak langsung terhadap lingkungan
laut. Soesono (1974), mengatakan bahwa suhu adalah salah satu sifat fisika air
laut yang dapat mempengaruhi metabolisme dan pertumbuhan organisme
perairan, disamping itu suhu sangat berpengaruh terhadap jumlah oksigen
terlarut dalam air.
Kondisi oseanografi khususnya suhu dapat mengalami fluktuasi baik
harian maupun musim, dan dapat ditemui adanya kondisi yang ekstrim.
Sumberdaya ikan pelagis kecil bergantung pada kondisi lingkungan, sehingga
ketika terjadi perubahan kondisi lingkungan menyebabkan ikan akan merespon
dengan menghindar dari lingkungan yang tidak sesuai.
Gambar Stratifikasi Suhu di Perairan Laut
Alat :
- Thermometer Hg atau oximeter Cara Pengukuran :
- Thermometer Hg dicelupkan langsung ke dalam perairan, dibiarkan
beberapa saat lalu diangkat dan secepatnya dibaca nilai suhu pada skala
Thermometer Hg sebelum terpengaruh oleh suhu sekitar. Hal yang perlu
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 9
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
diperhatikan dalam pengukuran suhu yaitu membelakangi sinar
matahari,badan thermometer tidak tersentuh oleh tangan, waktu
perendaman dalam air selama 2 3 menit dan membaca skalanya dengan
cepat.
Soal Pendahuluan
1. Apa pengaruh suhu terhadap pertumbuhan organisme laut dan Berapakah
kisaran suhu yang baik untuk pertumbuhannya?
Jawab:
2. Jelaskan kaitan suhu dengan parameter oseanografi lainnya! (contoh:
salinitas, DO, dll).
Jawab:
3. Jelaskan tentang proses terjadinya El-Nino dan La-Nina dan Apa dampak
yang ditimbulkannya?
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 10
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pengayaan
1. Bagaimana kondisi suhu perairan pada saat praktikum lapang dan
jelaskan mekanisme pengukuran suhu permukaan laut yang benar!
Jawab:
2. Jelaskan mengapa suhu dianggap faktor penting yang berpengaruh pada
biota disuatu perairan?
Jawab:
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 11
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
4. SALINITAS
Salinitas merupakan jumlah berat semua garam (dalam gram) yang
terlarut dalam satu liter air, biasanya dinyatakan dengan satuan ppt. Di perairan
pantai misalnya karena pengaruh aliran sungai, salinitas bisa turun rendah.
Sebaliknya di perairan dengan pemanasan dan penguapan yang sangat kuat,
salinitas bisa meningkat tinggi. Besar kecilnya sebaran salinitas disuatu perairan
sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya adalah:
1. Pola sirkulasi air
2. Besar kecinya penguapan
3. Jumlah curah hujan
4. Aliran sungai
Menurut Mc Connaughey dan Zottoli (2000), jumlah salinitas (ppt) dari
berbagai tipe air antara lain adalah sebagai berikut:
Tabel dan Gambar Pembagian Kadar Garam atau Salinitas di Perairan Alat :
- Refraktometer (Konvensional)
- Salinometer (Modern)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 12
Salinitas Tipe Air (ppt)
0-0,5 Air Tawar
0,5-3,0 Air Payau Oligihalin
3,0-10 Air Payau Mesohalin
10-17 Air Payau Polihalin
17-30 Air Laut Oligohalin
30-34 Air Laut Mesohalin
34-38 Air Laut Polihalin
>38 Air Asin
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Cara Pengukuran Salinitas :
Alat Konvensional (Refraktometer) :
- Dikalibrasi kaca prisma refraktometer dengan aquades
- Dibersihkan dengan tisu pada bagian optiknya dengan searah.
- Diteteskan 3 tetes air sampel pada optik refraktometer
- Ditutup dengan cover kaca prisma dengan sudut 45o agar tidak
terbentuk gelembung udara
- Diarahkan pada cahaya matahari
- Dibaca skala bagian kanan atas yang menunjukkan nilai
salinitas
- Dicatat hasil yang ditunjukkan oleh skala.
Alat Modern (Salinometer) :
- Dikalibrasi sensor pada salinometer menggunakan aquades
- Ditekan tombol on/off pada salinometer
- Diteteskan 3 tetes sampel air laut di sensor salinometer
- Ditekan tombol start
- Ditekan tombol zero hingga muncul AAA
- Ditekan tombol start
- Dicatat angka yang muncul pada layar
Soal Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian dari salinitas serta sebutkan faktor apa saja yang
mempengaruhinya!
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 13
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
2. Apa saja perbedaan antara salinometer dan refraktometer!
Jawab:
3. Sebut dan jelaskan tipe perairan berdasarkan salinitasnya!
Jawab:
Soal Pengayaan
1. Bagaimana mekanisme pengukuran salinitas pada saat praktikum lapang?
Jawab: Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 14
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
2. Mengapa air laut asin dan jelaskan sumber kandungan garam mineral di
perairan laut!
Jawab: Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 15
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
5. DERAJAT KEASAMAN (pH)
pH adalah suatu ekspresi dari konsentrasi ion hidrogen yang ada di
dalam perairan. Besarnya dinyatakan dalam minus logaritma dari konsentrasi ion
H. Besarnya pH berkisar dari 0 (sangat asam) sampai dengan 14 (sangat
basa/alkalis). Nilai pH kurang dari 7 menunjukkan lingkungan yang masam, nilai
pH diatas 7 menunjukkan lingkungan yang basa (alkalin). Sedangkan pH dengan
jumlah 7 disebut sebagai netral (Geocities, 2009). Makin banyak ion OH- dalam
cairan makin rendah ion H+ dan makin tinggi pH dan cairan demikian disebut
alkalis. Sebaliknya makin banyak ion H+ makin rendah pH dan cairan tersebut
bersifat masam.
Gambar Skala Range Nilai pH Beserta Sifatnya
Nilai pH yang ideal bagi kehidupan organisme air pada umumnya
terdapat antara 7 8,5 (Barus, 2002) hal ini sama dengan penjelasan Effendi
(2003) yang mengatakan bahwa sebagian besar biota aquatik sensitif terhadap
perubahan pH dan menyukai nilai pH 7 8,5. Nilai pH sangat mempengaruhi
proses biokimiawi perairan, misalnya proses nitrifikasi akan berakhir jika pH
rendah. Pengaruh nilai pH terhadap komunitas biologi perairan antara lain
adalah: 1. Keanekaragaman plankton dan benthos sedikit menurun. 2. Kelimpahan total, biomas, dan produktivitas tidak mengalami perubahan.
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 16
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Alat :
- pH Paper
- pH Meter
Cara pengukuran :
Alat Konvensional (pH Paper) :
- pH paper disiapkan dan dimasukkan ke dalam sampel air
- pH paper diangkat dan dikibas-kibaskan hingga setengah kering
- Dicocokkan perubahan warnana pH paper dengan kotak standart pH
Alat Modern (pH Meter) :
- Dikalibrasi/ distandarisasi pH meter dengan memasukkan elektroda Ph meter
kedalam larutan buffer pH 7,00 sehingga pembacaan menunjukkan pH 7,00
- Dikeluarkan elektroda pH meter dari larutan buffer, kemudian
- Dibersihkan dengan aquadest yang berada dalam washing bottle
- Setelah bersih dimasukkan elektroda kedalam contoh air yang akan dianalisis
- Pembacaan pada pH meter menyatakan pH.
Soal Pendahuluan
1. Jelaskan apa yang dimaksud dengan pH (derajat keasaman)?
Jawab :
2. Sebut dan jelaskan pengaruh pH terhadap komunitas biologi perairan!
Jawab :
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 17
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
3. Berapakah kisaran nilai pH yang ideal untuk kehidupan organisme
perairan?
Jawab :
Soal Pengayaan
1. Jelaskan mekanisme pengukuran pH (konvensional dan modern) pada
saat praktikum lapang!
Jawab:
2. Bagaimana kondisi pH perairan pada saat praktikum lapang?
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 18
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur) Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 19
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
6. GELOMBANG
Gelombang laut adalah pergerakan naik dan turunnya air laut dengan
arah tegak lurus pemukaan air laut yang membentuk kurva/grafik sinusoidal.
Gelombang laut timbul karena adanya gaya pembangkit yang bekerja pada laut.
Gelombang laut disebabkan oleh angin. Angin di atas lautan mentransfer
energinya ke perairan, menyebabkan riak-riak, alun/bukit, dan berubah menjadi
apa yang kita sebut sebagai gelombang. (Kurniawan, 2012).
Gelombang yang terjadi di lautan dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
macam tergantung kepada gaya pembangkitnya. Pembangkit gelombang laut
dapat disebabkan oleh: angin (gelombang angin), gaya tarik menarik bumi-bulan-
matahari (gelombang pasang-surut), gempa (vulkanik atau tektonik) di dasar laut
(gelombang tsunami), ataupun gelombang yang disebabkan oleh gerakan kapal
(Dewaputu, 2010).
Sifat-sifat gelombang setidaknya dipengaruhi oleh 3 bentuk angin, yaitu
kecepatan angin, waktu dimana angin sedang bertiup, jarak tanpa rintangan
dimana angin sedang bertiup atau dikenal sebagai fetch (Hutabarat, 1985).
Gambar Gelombang
Pengertian tambahan :
1. Puncak gelombang / crest adalah bagian tertinggi dari gelombang yang
berada pada permukaan air yang tenang
2. Lembah gelombang / though adalah bagian terendah dari gelombang
yang berada pada permukaan air yang tenang
3. Panjang gelombang / wavelength adalah jarak antara dua puncak
gelombang yang berurutan
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 20
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
4. Tinggi gelombang adalah jarak vertikal antara puncak gelombang dan
lembah gelombang, hal inilah yang mempengaruhi besar kecilnya
gelombang
5. Periode gelombang adalah waktu yaang diperlukan oleh puncak
gelombang melalui titik yang sama
Alat :
- Tongkat berskala 2 m
- Stopwatch
Cara Pengukuran :
A. Tinggi gelombang :
- Tongkat berskala ditegakkan dalam air sampai menyentuh dasar
- Tinggi gelombang diukur atau dilihat secara langsung atau visual
- Pengukuran diulang sebanyak 3 kali
B. Periode gelombang :
- Tongkat berskala ditegakkan dalam air sampai menyentuh dasar
- Diukur lamanya waktu yang diperlukan antara puncak gelombang I
dengan puncak gelombang II untuk melewati tongkat skala tersebut
dengan stopwatch
- Pengukuran dilakukan sebanyak 3 kali ulangan.
Soal Pendahuluan
1. Jelaskan perbedaan antara gelombang dan arus!
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 21
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
2. Jelaskan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi gelombang?
Jawab:
3. Sebut dan jelaskan macam-macam gelombang berdasarkan skalanya!
Jawab :
Soal Pengayaan
1. Apa dampak positif dan negatif terjadinya gelombang pada suatu
perairan? Bagaimana kondisi gelombang pada saat praktikum lapang?
Jawab :
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 22
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
2. Jelaskan Apa yang dimaksud dengan wavelength dan crest!
Jawab:
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 23
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
7. PASANG SURUT
Pasang surut laut adalah gelombang yang dibangkitkan oleh adanya
interaksi antara bumi, matahari dan bulan. Puncak gelombang disebut pasang
tinggi dan lembah gelombang disebut pasang rendah. Perbedaan vertikal antara
pasang tinggi dan pasang rendah disebut rentang pasang surut (tidal range).
Periode pasang surut adalah waktu antara puncak atau lembah gelombang ke
puncak atau lembah gelombang berikutnya. Harga periode pasang surut
bervariasi antara 12 jam 25 menit hingga 24 jam 50 menit.
Terdapat tiga tipe dasar pasang surut yang didasarkan pada periode dan
keteraturannya, yaitu pasang surut harian (diurnal), tengah harian (semi diurnal)
dan campuran (mixed tides). Dalam sebulan, variasi harian dari rentang pasang
surut berubah secara sistematis terhadap siklus bulan.
Terdapat 2 macam pasang surut yaitu pasang surut perbani dan pasang
surut purnama. Pasang surut perbani (neap tide) terjadi ketika bumi, bulan dan
matahari membentuk sudut tegak lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
tinggi yang rendah dan pasang rendah yang tinggi. Pasang surut perbani ini
terjadi pada saat bulan 1/4 dan 3/4. Pasang surut purnama terjadi ketika bumi,
bulan dan matahari dalam satu garis lurus. Pada saat itu akan dihasilkan pasang
tinggi yang sangat tinggi dan pasang rendah yang sangat rendah.
Alat :
- Tide staff
Cara Pengukuran :
- Tide staff dipasang pada tiang di daerah pasang surut yang masih
terendam air pada saat surut terendah
- Tinggi permukaan air pada tide staff dicatat sebagai tinggi permukaan
mula-mula t0 (cm)
- Setelah 1 2 jam, tinggi permukaan air dicatat sebagai tinggi permukaan
air t1 (cm)
- Kecepatan pasang surut dihitung sebagai selisih dari kedua hasil
pengukuran tersebut (cm/jam)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 24
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pendahuluan
1. Sebut dan jelaskan tipe pasang surut yang Anda ketahui!
Jawab:
2. Sebut dan jelaskan faktor apa saja yang dapat membangkitkan pasang
surut!
Jawab:
3. Apakah yang dimaksud dengan apogee dan perigee serta jelaskan
bagaimana pengaruhnya terhadap pasang surut!
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 25
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Soal Pengayaan
1. Hitunglah rentang pasang surut (tidal range) hasil pengamatan pasut
kelompok Anda pada saat praktikum lapang!
Jawab:
2. Apa manfaat mempelajari pasang surut bagi bidang perikanan dan
kelautan?
Jawab:
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 26
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
8. OKSIGEN TERLARUT (DO)
Oksigen terlarut dalam air merupakan parameter kualitas air yang sangat
vital bagi kehidupan organisme perairan. Konsentrasi oksigen terlarut cenderung
berubah-ubah sesuai dengan keadaan atmosfir. Sumber utama oksigen terlarut
dalam air adalah difusi dari udara dan hasil fotosintesis organisme yang
mempunyai klorofil yang hidup di perairan (Muhajir, et al, 2004).
Gambar Kisaran Toleransi DO pada Ikan
Oksigen adalah gas tak berbau, tak berasa, dan hanya sedikit larut dalam
air. Untuk mempertahankan hidupnya makhluk yang tinggal di dalam air, baik
tumbuhan maupun hewan, bergantung kepada oksigen yang terlarut ini. Jadi,
kadar oksigen yang terlarut dapat dijadikan ukuran untuk menentukan kualitas air
(Kristanto, 2002).
Alat :
- Water Sampler - Pipet Tetes - Botol DO - Pipet Volum - Buret - Statif - Corong
Bahan :
- MnSO4 - Air Sampel
- NaOH + KI - Kertas Label
- H2SO4
- Na2S2O3
- Amilum
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 27
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Pengukuran cara konvensional :
- Diukur dan dicatat volume botol DO yang akan digunakan
- Masukkan botol DO kedalam water sampler dan masukkan ke dalam
perairan sesuai dengan kedalaman yang diinginkan untuk memperoleh air
sample
- Tambahkan 2 ml MnSO4 dan 2 ml NaOH+KI
- Dibolak balik sampai larutan homogen kemudian diendapkan
- Baung air bening diatas endapan
- Tambahkan 2 ml H2SO4 kemudian kocok sampai endapan larut
- Tambahkan 4 tetes amylum kemudian titrasi dengan Na2S2O3 0,025N
sampai terjadi perubahan tidak berwarna (bening) pertama kali
- Catat ml titran kemudian hitung dengan menggunakan rumus :
Oksigen Terlarut = Volume (titran) x N (titran) x 8 x 1000
Volume (sampel) - 4 Soal Pendahuluan
1. Jelaskan pengertian oksigen terlarut (dissolve oxygen) beserta
peranannya untuk organisme perairan!
Jawab:
2. Jelaskan hubungan antara fitoplankton dan ketersediaan oksigen terlarut
di perairan laut!
Jawab:
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 28
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
3. Diketahui DO (oksigen terlarut) suatu perairan 0.05 mg/lt. Berapakah
volume titran (Na2S2O3) jika diketahui volume sampel 250ml?
Jawab:
Soal Pengayaan
1. Sebutkan alat dan bahan yang digunakan pada saat pengukuran DO
beserta fungsinya!
Jawab :
2. Bagaimana mekanisme perhitungan DO (oksigen terlarut) pada saat
praktikum lapang?
Jawab :
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 29
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Kesimpulan (Dengan Analisa Perbandingan Literatur)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 30
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
DATA LAPANG
1. KECEPATAN ARUS Data diambil pada jam:...................................
Hasil Pengukuran
Panjang tali yang dipakai (s) : .................meter
Lama waktu (t) : .................detik
Kecepatan Arus (v) : .................m/detik
2. KECERAHAN
a. Pengukuran 1
Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Kedalaman secchi disk (mulai tidak tampak) : . cm
Kedalaman secchi disk (mulai tampak) : .................cm
Nilai Kecerahan : .................cm
b. Pengukuran 2
Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Kedalaman secchi disk (mulai tidak tampak) : .............cm
Kedalaman secchi disk (mulai tampak) : ................cm
Nilai Kecerahan : ................cm
c. Pengukuran 3
Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Kedalaman secchi disk (mulai tidak tampak) : ..cm
Kedalaman secchi disk (mulai tampak) : .................cm
Nilai Kecerahan : .................cm
Rata-Rata Kecerahan : .................cm
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 31
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
3. SUHU a. Pengukuran 1
Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Suhu air laut : ..........0C
b. Pengukuran 2 Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Suhu air laut : ..........0C
c. Pengukuran 3
Data diambil pada jam : ...........................
Hasil Pengukuran :
Suhu air laut : ..........0C
Rata-Rata Suhu : ...........0C
4. SALINITAS Hasil
Pengukuran :
Nilai Salinitas : .......... ppt
5. DERAJAT KEASAMAN (pH)
Hasil Pengukuran :
Nilai pH : ......
6. GELOMBANG Data diambil pada jam : .................
Hasil Pengukuran :
Tinggi Gelombang
Pengukuran
ke-
I II III
Rata-rata
Puncak (cm)
Lembah (cm)
Selisih (cm)
Tim Asisten Pratikum Oseanografi FPIK UB 2014 32
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Periode Gelombang
Pengukuran ke- I II III Rata-rata
Periode
Gelombang
(detik)
7. Pasang Surut
Hasil Pengukuran :
Skala awal pada tide staff : ...............cm
Skala akhir pada tide staff : ...............cm
Selang waktu pengukuran : ...............jam
Kecepatan pasang surut : ...............cm/jam
Lebar pasang surut maksimal: ...............m
Tipe pasang surut : ...............
(catatan : data dan tipe pasang surut juga dapat diperoleh melalui wawancara)
8. OKSIGEN TERLARUT (DO)
Hasil Pengukuran :
Volume (titran) : .....
N (titran) : .....
Volume Botol DO : .....
Oksigen Terlarut = Volume (titran) x N (titran) x 8 x 1000 Volume (sampel) 4
= ...............x....................x 8 x 10000 ...................... 4
= ...................
Nilai kandungan oksigen di perairan : .......... mg/l
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 33
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
DATA HASIL PRAKTIKUM LAPANG OSEANOGRAFI
Tempat Pelaksanaan Praktikum : .........................................
Kecepatan
Arus (m/s)
Kecerahan
(cm)
Suhu
(0C)
Salinitas
(ppt)
pH Gelombang Pasang
Surut
(cm/jam)
DO
(mg/L)
Malang,.......................2014
(..........................................) Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 34
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
KARTU KENDALI ASISTENSI
PRAKTIKUM OSEANOGRAFI 2014
Identitas Mahasiswa/Praktikan
Foto Nama :
NIM : ...........................................
(3x4) Program Studi : ...........................................
Kelompok : ...........................................
Kelas M.K. Oseanografi : ...........................................
No. Asistensi Tanggal Keterangan TTD TTDAsiste
1 I
(...................... )
2 II
(...................... )
3 III
(...................... )
Malang,.................... 2014
Kordinator Asisten Praktikum Oseanografi
Yogha Rionaldy NIM. 115080401111024
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 35
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
FORMAT LAPORAN KETIK OSEANOGRAFI
i. LEMBAR PENGESAHAN c. DO
ii. KATA PENGANTAR 3.2 Bahan dan Fungsi
iii. DAFTAR ISI 3.2.1 Parameter Fisika
iv. DAFTAR GAMBAR a. Suhu
v. DAFTAR TABEL b. Kecepatan Arus
I. PENDAHULUAN c. Kecerahan.
1.1 Latar Belakang d. Pasang Surut
1.2 Maksud dan Tujuan e. Gelombang
1.3 Waktu dan Tempat 3.2.2 Parameter Kimia
II. TINJAUAN PUSTAKA a. pH
2.1 Perairan Laut b. Salinitas
2.2 Parameter Fisika c. DO
2.2.1 Suhu 3.3 Skema Kerja
2.2.2 Kecepatan Arus 3.3.1 Parameter Fisika
2.2.3 Kecerahan a. Suhu
2.2.3.1 Sifat Optis Air b. Kecepatan Arus
2.2.3.2 Kekeruhan c. Kecerahan.
2.2.4 Pasang Surut d. Pasang Surut
2.2.5 Gelombang e. Gelombang
2.3 Parameter Kimia 3.3.2 Parameter Kimia
2.3.1 pH a. pH
2.3.2 Salinitas b. Salinitas
2.3.3 DO c. DO
III. Metodologi IV. Hasil dan Pembahasan
3.1 Alat dan Fungsi 4.1 Data Hasil Pengamatan
3.1.1 Parameter Fisika 4.2 Analisa Prosedur
a. Suhu 4.2.1 Parameter Fisika
b. Kecepatan Arus a. Suhu
c. Kecerahan. b. Kecepatan Arus
d. Pasang Surut c. Kecerahan
e. Gelombang d. Pasang Surut
3.1.2 Parameter Kimia e. Gelombang
a. pH -Tinggi gelombang
b. Salinitas -Periode gelombang
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 36
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
4.2.2 Parameter Kimia 4.4 Manfaat di Bidang Perikanan
a. pH 4.4.1 Parameter Fisika
b. Salinitas a. Suhu
c. DO b. Kecepatan Arus
4.3 Analisa Hasil c. Kecerahan.
4.3.1 Parameter Fisika d. Pasang Surut
a. Suhu e. Gelombang
b. Kecepatan Arus 4.4.2 Parameter Kimia
c. Kecerahan. a. pH
d. Pasang Surut b. Salinitas
e. Gelombang c. DO
V. Penutup
4.3.2 Parameter Kimia 5.1 Kesimpulan
a. pH 5.2 Saran
b. Salinitas DAFTAR PUSTAKA
c. DO LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
(Minimal referensi berasal dari: 4 Buku BAHASA INDONESIA, 3 BAHASA
INGGRIS, 2 JURNAL, dan 3 ARTIKEL, dilarang dari Blog dan Wikipedia)
LAMPIRAN
(Memuat peta lokasi praktikum, titik koordinat pengambilan data, alat-alat yang
digunakan ketika praktikum, dokumentasi pengambilan data-data praktium tiap
perlakuan, dll)
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 37
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
DAFTAR NAMA TIM ASISTEN OSEANOGRAFI 2014
NO NAMA NIM NO. HP
1. Abdul Aziz Amin 115080100111051 085784972044
2. Adi Tiya Yanuar 115080601111041 085790326877
3. Aldhilla Yulistianti 115080201111003 085736077045
4. Andre Syafriotman 115080601111026 085714116699
5. Cynthia Asthari Kris H. 115080601111039 085641571057
6. Dinda Iqbal Tofani 115080401111019 081945194105
7. Dwias Wuri Miranti 115080601111045 087859512774
8. Galih Ardi Nugroho 115080501111004 08175700332
9. Intan Candra Dewi 115080601111053 085649803824
10. Mohammad Ramli 115080113111011 08978837750
11. Yogha Rionaldy (CO) 115080401111024 085649989600
12. Zaskia Iga Wildani 115080401111001 08993867797
13. Ahmad Rizal F. 125080401111043 081554466322
14. Arinto Bagus Saputra 125080100111040 085645757699
15. Bagus Adi Laksono 125080601111037 089676375557
16. Citra Nilam Cahya 125080201111010 085785908224
17. Deeda Amalia Hidayati 125080501111039 087859203044
18. Eko Bagus 125080401111048 085733824916
19. Gannisa Alfin C. 125080600111090 085608036413
20. Immaria Fransira 125080501111044 087817974975
21. Jaka Harry M. W. 125080600111012 085772414290
22. Jefri Anjaini 125080500111003 085731963923
23. Rainey Windayati 125080601111025 085258762137
24. Renardhi Abyan P. 125080600111103 085288531083
25. Reskyani Fajri 125080600111037 085668700127
26. Zulfa Rahmawati 125080101111025 085645828755
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 38
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Contoh Format Cover Laporan Ketik Halaman Pertama
LAPORAN PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI
Disusun oleh :
Kelompok ....
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
\\
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 39
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI Contoh Format Cover Laporan Ketik Halaman Kedua
LAPORAN PRAKTIKUM
OSEANOGRAFI
Disusun oleh :
Kelompok ....
Nama NIM
Nama NIM
Nama NIM
Nama NIM
Nama NIM
Nama NIM
Nama NIM
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2014
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 40
-
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM OSEANOGRAFI
Contoh Format Lembar Pengesahan Laporan Ketik
LEMBAR PENGESAHAN
Laporan Praktikum Oseanografi Disusun Sebagai Salah Satu Syarat
Menyelesaikan Praktikum Oseanografi dan Lulus Mata Kuliah Oseanografi
Malang,..................2014 Koordinator Asisten Asisten Pendamping
(..................................) (..................................) NIM. NIM.
Mengetahui, Dosen Pengampu
(...................................................)
NIP.
Tim Asisten Praktikum Oseanografi FPIK UB 2014 41