kompetensi profesional mata pelajaran : guru...

342
1 SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017 KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD UNIT I : BAHASA INDONESIA Penulis Dr. Taufina, M.Pd. KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN 2017

Upload: dinhtram

Post on 06-Mar-2019

234 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PROFESIONAL

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

UNIT I : BAHASA INDONESIA

Penulis Dr. Taufina, M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 2: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI 1

PENDAHULUAN 2

BAB I HAKIKAT DAN PEMEROLEHAN BAHASA

4

BAB II KETERAMPILAN MENYIMAK

16

BAB III KETERAMPILAN BERBICARA

27

BAB IV KETERAMPILAN MEMBACA

38

BAB V KETERAMPILAN MENULIS

50

BAB VI APRESIASI SASTRA

59

DAFTAR PUSTAKA 74

Page 3: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

PENDAHULUAN

Bahasa Indonesia sudah sering Anda dengar dan bahkan telah menggunakannya

setiap hari. Akan tetapi, sebagian besar belum memahami secara menyeluruh setiap

aspek kebahasaan yang dituangkan dalam satu kesatuan yang mendukung penggunaan

bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kiranya uraian ini dapat membantu memberikan

pencerahan sesuai Kompetensi Inti, yakni menguasai materi, struktur, konsep, dan pola

pikir keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu. Bahan ajar ini terdiri atas

enam unit yang merupakan penjabaran dari indikator keberhasilan. Untuk memperoleh

pemahaman tentang bahasa Indonesia, bacalah baik-baik materi yang disajikan dalam

uraian berikut.

Setelah mempelajari modul ini, Anda diharapkan mampu:

1. menjelaskan hakikat bahasa Indonesia melalui ilustrasi kasus,

2. mengemukakan hakikat pemerolehan bahasa melalui ilustrasi kasus.

3. mengkategorikan penggunaan huruf kapital yang benar dalam kalimat,

4. menyusun huruf miring yang benar dalam kalimat melalui ilustrasi,

5. menerapkan penggunaan tanda baca yang benar (koma, titik dua, dan tanda seru)

melalui sajian kalimat,

6. menjelaskan pengertian menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa,

7. menjelaskan tujuan menyimak,

8. menjelaskan strategi menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa,

9. menjelaskan pengertian berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa,

10. menjelaskan tujuan berbicara,

11. menjelaskan strategi berbicara sebagai suatu keterampilan berbahasa,

12. menjelaskan pengertian keterampilan membaca,

13. menjelaskan jenis-jenis membaca,

14. mempraktikkan jenis-jenis membaca melalui proses membaca,

15. menjelaskan pengertian keterampilan menulis,

16. menjelaskan jenis-jenis menulis,

17. mempraktikkan jenis-jenis menulis melalui proses menulis,

18. menjelaskan pengertian sastra,

Page 4: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

19. menjelaskan tujuan sastra,

20. mengaplikasikan manfaat sastra sebagai suatu keterampilan berbahasa,

21. menganalisis jenis-jenis sastra Indonesia,

22. menentukan tema puisi,

23. melengkapi puisi yang rumpang,

24. mengubah puisi menjadi prosa,

25. menjelaskan apresiasi sastra secara reseptif, dan

26. menjelaskan apresiasi sastra secara produktif.

Page 5: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

BAB I HAKIKAT DAN PEMEROLEHAN BAHASA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah Anda mengkaji unit 1, kompetensi yang diharapkan adalah Anda dapat

memahami hakikat bahasa dan pemerolehan bahasa dengan indikator (1) menjelaskan

hakikat bahasa Indonesia melalui ilustrasi kasus, (2) mengemukakan hakikat pemerolehan

bahasa melalui ilustrasi kasus, dan (3) mengemukakan hakikat pembelajaran bahasa

Indonesia yang erkaitan dengan mengkategorikan penggunaan huruf kapital yang benar

dalam kalimat, menyusun huruf miring yang benar dalam kalimat melalui ilustrasi,

menerapkan penggunaan tanda baca yang benar (koma, titk dua, dan tanda seru) melalui

sajian kalimat.

C. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa

Setiap aktivitas menggunakan bahasa, tidak ada peradaban tanpa bahasa.

Pernyataan tersebut menunjukkan betapa pentingnya peranan bahasa bagi

perkembangan manusia dan kemanusiaan. Apakah penanda khusus bahasa manusia

sebagai alat komunikasi yang membedakan dengan alat komunikasi yang lain? Secara

umum, komunikasi dibedakan atas komunikasi verbal dan komunikasi nonverbal.

Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bunyi-bunyi bahasa yang

dihasilkan oleh alat ucap manusia yang merujuk pada bahasa tertentu, misalnya

bahasa Indonesia atau bahasa yang lain. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah

komunikasi yang tidak menggunakan bunyi-bunyi bahasa yang dihasilkan oleh alat

ucap manusia melainkan menggunakan alat-alat/tanda misalnya dengan gerakan jari

tangan, ekspresi wajah, menggunakan benda-benda tertentu.

Page 6: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

Perlu pula diperhatikan bahwa tidak semua ujaran atau bunyi bahasa yang

dihasilkan alat ucap manusia dapat dikatakan bahasa, karena ujaran dapat dikatakan

sebagai bahasa apabila mengandung makna. Perhatikan kata [kelinci], [hotel], [sakit],

adalah contoh kata yang mempunyai makna dan dapat disebut bahasa. Lain halnya

[dskhj], [ahjgt], merupakan contoh bunyi yang tidak bermakna atau bukan bahasa.

Perbendaharaan kata tersebut dapat berfungsi apabila suatu arus ujaran mengadakan

inter-relasi antar anggota-anggota masyarakat.

2. Sifat-sifat Bahasa

Sebagai alat komunikasi, bahasa mengandung beberapa sifat, yaitu: (a)

sistematik, (b) mana suka, (c) ujaran, (d) manusiawi, dan (e) komunikatif. Bahasa

dikatakan bersifat sistematik karena bahasa memiliki pola dan kaidah yang harus

ditaati agar dapat dipahami oleh pemakainya. Bahasa diatur oleh dua sistem, yaitu

sistem bunyi dan sistem makna.

Santoso (dalam Paisal, 2009) menyatakan bahwa bahasa disebut mana suka

karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak tanpa dasar. Demikian pula bahasa

disebut ujaran karena bentuk dasar bahasa adalah ujaran dan media bahasa adalah

bunyi. Bahasa disebut bersifat manusiawi karena bahasa dapat berfungsi selama

manusia memanfaatkannya. Bahasa disebut bersifat komunikatif karena fungsi utama

bahasa adalah sebagai alat komunikasi atau alat penghubung antara anggota-anggota

masyarakat.

C. Hakikat Pemerolehan Bahasa

Terdapat dua keterampilan yang dilibatkan dalam pemerolehan bahasa anak,

yaitu kemampuan untuk menghasilkan tuturan secara spontan dan kemampuan

memahami tuturan orang lain. Dengan demikian, yang dimaksud dengan pemerolehan

bahasa adalah proses pemilikan kemampuan berbahasa, baik berupa pemahaman

atau pun pengungkapan secara alami, tanpa melalui kegiatan pembelajaran formal

(Tarigan, dkk, 1998). Dengan demikian, proses pemerolehan bahasa merupakan

proses bawah sadar.

Adapun karakteristik pemerolehan bahasa menurut Tarigan, dkk (1998) adalah:

(a) berlangsung dalam situasi informal, anak-anak belajar bahasa tanpa beban, dan di

Page 7: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

luar sekolah; (b) pemilikan bahasa tidak melalui pembelajaran formal di lembaga-

lembaga pendidikan seperti sekolah atau kursus (dilakukan tanpa sadar atau secara

spontan; (c) dialami langsung oleh anak dan terjadi dalam konteks berbahasa yang

bermakna bagi anak.

1. Waktu Pemerolehan Bahasa Dimulai

Proses anak mulai mengenal komunikasi dengan lingkungannya secara verbal dapat

disebut dengan pemerolehan bahasa anak. Ketika pemerolehan bahasa pertama terjadi

bila anak yang sejak semula tanpa bahasa, kini telah memperoleh satu bahasa.

2. Bahasa Siswa Sekolah Dasar (SD)

Kemampuan berbahasa anak berkembang bersama pertambahan usianya. Ketika

baru lahir, seorang bayi hanya dapat meronta dan menangis jika basah, lapar, atau sakit.

Usia tiga minggu ia dapat tersenyum dan mulai bereaksi terhadap rangsangan. Usia dua

sampai tiga bulan, ia mulai mengeluarkan bunyi-bunyi vokal. Usia enam bulan ia mulai

pandai mengucapkan suku kata dan tidak lama kemudian meraban. Menjelang usia satu

tahun, ia sudah memahami beberapa nama benda dan dapat mengucapkan kata-kata

seperti papa, mama, dan baba. Setelah berumur satu tahun, ia pandai membuat satu

kata.Dilanjutkan dengan membuat kalimat dua kata. Perbendaharaan kata pada usia

menjelang dua tahun bertambah dengan pesat, demikian pula kemampuannya dalam

membuat kalimat yang lebih panjang. la sering kali mencoba menggunakan kata-kata

baru, meniru orang dewasa. Pada usia prasekolah ia boleh dikatakan telah menguasai

bahasa ibunya seperti orang dewasa di sekitarnya. Waktu antara masa bayi dan masa

prasekolah merupakan waktu yang paling penting dalam perkembangan seseorang.

Itulah masa yang paling baik untuk belajar bahasa yang disebut usia keemasan untuk

belajar berbahasa.

D. Hakikat Pembelajaran Bahasa Indonesia

Pembelajaran bahasa Indonesia mengacu pada kurikulum yang telah ditetapkan

oleh peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 50 tahun 2015. Mendikbud

mencabut Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 46 Tahun 2009 tentang

Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan (EYD) menjadi Ejaan

Page 8: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

Bahasa Indonesia (EBI). Ada beberapa perbedaan mendasar dari Ejaan yang

Disempurnakan (EYD) dengan Ejaan Bahasa Indonesia (EBI).

No. EYD EBI

1. Tidak ada

Diakritik e a. Diakritik (é) dilafalkan [e]. Misalnya: Anak-anak bermain di teras (téras).

b. Diakritik (è) dilafalkan [ɛ] (e taling) Ex: tembok, militer, elok, dan enak. Misalnya: Pertahanan militer (militèr) cukup kuat. c. Diakritik (ê) dilafalkan [ə] (e pepet) ex: seri, enau, lemak, lembab Misalnya: Upacara itu dihadiri pejabat teras (têras) Bank Indonesia.

2.

Huruf konsonan ** Huruf q dan x khusus dipakai untuk nama diri (seperti Taufiq) dan keperluan ilmu (seperti sinar-x).

Huruf Konsonan * Huruf q dan x khusus digunakan untuk nama diri dan keperluan ilmu. Huruf x pada posisi awal kata diucapkan [s].

3. Diftong ai au oi

Diftong ai au ei oi

4.

6. a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Misalnya: Amir Hamzah Wage Rudolf Supratman

Huruf Kapital Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan. Misalnya: Amir Hamzah dan Jenderal Kancil

5.

1. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat kabar yang dikutip dalam tulisan.

Huruf Miring 1. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka.

6. Tidak ada

(1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

7. Tidak ada

Kata Berimbuhan (1) Bentuk terikat yang diikuti oleh kata yang berhuruf awal kapital atau singkatan yang berupa huruf kapital dirangkaikan dengan tanda hubung (-). Misalnya: pro-Barat dan anti-PKI.

8. Tidak ada

Gabungan Kata 3. Gabungan kata yang penulisannya terpisah tetap ditulis terpisah jika mendapat awalan atau akhiran. Misalnya: bertepuk tangan dan

Page 9: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

menganak sungai

9. Tidak ada

4. Gabungan kata yang mendapat awalan dan akhiran sekaligus ditulis serangkai. Misalnya: dilipatgandakan, menggarisbawahi , dan menyebarluaskan

10.

Catatan: Huruf awal si dan sang ditulis dengan huruf kapital jika kata-kata itu diperlakukan sebagai unsur nama diri. Misalnya: Harimau itu marah sekali kepada Sang Kancil.

Kata Sandang si dan sang Catatan: Huruf awal sang ditulis dengan huruf kapital jika sang merupakan unsur nama Tuhan. Misalnya: Kita harus berserah diri kepada Sang Pencipta.

11. Tidak ada

Pemakaian Tanda Titik Catatan: (1) Tanda titik tidak dipakai pada angka atau huruf yang sudah bertanda kurung dalam suatu perincian. Misalnya: Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai (1) bahasa nasional yang berfungsi, antara lain a) lambang kebanggaan nasional, b) identitas nasional, dan c) alat pemersatu bangsa;

12. Tidak ada

(3) Tanda titik tidak dipakai di belakang angka atau angka terakhir dalam penomoran deret digital yang lebih dari satu angka dalam judul tabel, bagan, grafik, atau gambar. Misalnya: Tabel 1.1 Kondisi Bahasa Daerah di Indonesia

A. Penggunaan huruf kapital yang benar dalam kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia

(EBI)

a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama awal kalimat. Misalnya:

Dia membaca buku.

b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama orang, termasuk julukan.

Misalnya: Amir Hamzah Dewi Sartika Jenderal Kancil

Catatan:

1) Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama nama orang yang merupakan

nama jenis atau satuan ukuran.

Misalnya:

ikan mujair mesin diesel 5 ampere 10 volt

Page 10: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

2) Huruf kapital tidak dipakai untuk menuliskan huruf pertama kata yang bermakna

“anak dari”, seperti bin, binti, boru, dan van, atau huruf pertama kata tugas.

Misalnya: Abdul Rahman bin Zaini Ayam Jantan dari Timur

c. Huruf kapital dipakai pada awal kalimat dalam petikan langsung. Misalnya:

Adik bertanya, "Kapan kita pulang?"

d. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata nama agama, kitab suci,

dan Tuhan, termasuk sebutan dan kata ganti untuk Tuhan. Misalnya:

Islam Alquran Kristen Alkitab

e. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, atau akademik yang diikuti nama orang, termasuk gelar

akademik yang mengikuti nama orang. Misalnya:

Sultan Hasanuddin Mahaputra Yamin

Haji Agus Salim Imam Hambali

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar kehormatan,

keturunan, keagamaan, profesi, serta nama jabatan dan kepangkatan yang dipakai

sebagai sapaan. Misalnya:

Selamat datang, Yang Mulia. Semoga berbahagia, Sultan.

f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama jabatan dan pangkat yang

diikuti nama orang atau yang dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, nama

instansi, atau nama tempat. Misalnya:

Wakil Presiden Adam Malik

Laksamana Muda Udara Husein Sastranegara

Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan

g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama bangsa, suku bangsa, dan

bahasa. Misalnya:

bangsa Indonesia

suku Dani

Catatan: Nama bangsa, suku bangsa, dan bahasa yang dipakai sebagai bentuk dasar

kata turunan tidak ditulis dengan huruf awal kapital.

Misalnya: pengindonesiaan kata asing

keinggris-inggrisan

Page 11: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

h. 1) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari

besar atau hari raya. Misalnya:

tahun Hijriah tarikh Masehi bulan Agustus bulan Maulid

2) Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur nama peristiwa sejarah.

Misalnya: Konferensi Asia Afrika

Catatan:

Huruf pertama peristiwa sejarah yang tidak dipakai sebagai nama tidak ditulis

dengan huruf kapital. Misalnya:

Soekarno dan Hatta memproklamasikan kemerdekaan bangsa Indonesia.

Perlombaan senjata membawa risiko pecahnya perang dunia.

i. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografi. Misalnya:

Jakarta Asia Tenggara Pulau Miangas Amerika Serikat

Bukit Barisan Jawa Barat Dataran Tinggi Dieng Danau Toba

Catatan:

1) Huruf pertama nama geografi yang bukan nama diri tidak ditulis dengan huruf

kapital. Misalnya: berlayar ke teluk mandi di sungai

2) Huruf pertama nama diri geografi yang dipakai sebagai nama jenis tidak ditulis

dengan huruf kapital. Misalnya:

jeruk bali (citrus maxima)

kacang bogor (voandzeia subterranea)

Nama yang disertai nama geografi dan merupakan nama jenis dapat

dikontraskan atau disejajarkan dengan nama jenis lain dalam kelompoknya.

Misalnya: Kita mengenal berbagai macam gula, seperti gula jawa, gula pasir, gula

tebu, gula aren, dan gula anggur.

Contoh berikut bukan nama jenis.

Dia mengoleksi batik Cirebon, batik Pekalongan, batik Solo, batik Yogyakarta, dan

batik Madura.

j. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama semua kata (termasuk semua unsur

bentuk ulang sempurna) dalam nama negara, lembaga, badan, organisasi, atau

dokumen, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk. Misalnya:

Majelis Permusyawaratan Rakyat Republik Indonesia.

Page 12: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

k. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama setiap kata (termasuk unsur kata ulang

sempurna) di dalam judul buku, karangan, artikel, dan makalah serta nama majalah

dan surat kabar, kecuali kata tugas, seperti di, ke, dari, dan, yang, dan untuk, yang

tidak terletak pada posisi awal. Misalnya:

Saya telah membaca buku Dari Ave Maria ke Jalan Lain ke Roma.

l. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur singkatan nama gelar, pangkat,

atau sapaan. Misalnya: S.H. sarjana hukum Prof. profesor

m. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan,

seperti bapak, ibu, kakak, adik, dan paman, serta kata atau ungkapan lain yang

dipakai dalam penyapaan atau pengacuan. Misalnya:

Dendi bertanya, "Itu apa, Bu?"

Catatan:

1) Istilah kekerabatan berikut bukan merupakan penyapaan atau pengacuan.

Misalnya:

Kita harus menghormati bapak dan ibu kita.

2) Kata ganti Anda ditulis dengan huruf awal kapital. Misalnya:

Sudahkah Anda tahu?

B. Menyusun huruf miring yang benar dalam kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia

(EBI)

a. Huruf miring dipakai untuk menuliskan judul buku, nama majalah, atau nama surat

kabar yang dikutip dalam tulisan, termasuk dalam daftar pustaka. Misalnya:

Saya sudah membaca buku Salah Asuhan karangan Abdoel Moeis.

Majalah Poedjangga Baroe menggelorakan semangat kebangsaan.

Berita itu muncul dalam surat kabar Cakrawala.

Pusat Bahasa. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia Pusat Bahasa. Edisi Keempat

(Cetakan Kedua). Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

b. Huruf miring dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf, bagian kata,

kata, atau kelompok kata dalam kalimat. Misalnya:

Huruf terakhir kata abad adalah d.

Dia tidak diantar, tetapi mengantar.

Dalam bab ini tidak dibahas pemakaian tanda baca.

Page 13: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan lepas tangan.

c. Huruf miring dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan dalam bahasa daerah

atau bahasa asing. Misalnya: Upacara peusijuek (tepung tawar) menarik perhatian

wisatawan asing yang berkunjung ke Aceh.

Nama ilmiah buah manggis ialah Garcinia mangostana.

Catatan:

1) Nama diri, seperti nama orang, lembaga, atau organisasi, dalam bahasa asing

atau bahasa daerah tidak ditulis dengan huruf miring.

2) Dalam naskah tulisan tangan atau mesin tik (bukan komputer), bagian yang akan

dicetak miring ditandai dengan garis bawah.

3) Kalimat atau teks berbahasa asing atau berbahasa daerah yang dikutip secara

langsung dalam teks berbahasa Indonesia ditulis dengan huruf miring.

C. Menerapkan penggunaan tanda baca yang benar (koma, titik dua, dan tanda seru)

melalui sajian kalimat Sesuai Ejaan Bahasa Indonesia (EBI)

a. Tanda Koma (,)

1) Tanda koma dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau

pembilangan. Misalnya: Telepon seluler, komputer, atau internet bukan barang

asing lagi.

2) Tanda koma dipakai sebelum kata penghubung, seperti tetapi, melainkan, dan

sedangkan, dalam kalimat majemuk (setara). Misalnya:

Saya ingin membeli kamera, tetapi uang saya belum cukup.

3) Tanda koma dipakai untuk memisahkan anak kalimat yang mendahului induk

kalimatnya. Misalnya: Kalau diundang, saya akan datang.

Catatan: Tanda koma tidak dipakai jika induk kalimat mendahului anak kalimat.

Misalnya: Saya akan datang kalau diundang.

4) Tanda koma dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antarkalimat,

seperti oleh karena itu, jadi, dengan demikian, sehubungan dengan itu, dan

meskipun demikian. Misalnya: Mahasiswa itu rajin dan pandai. Oleh karena itu,

dia memperoleh beasiswa belajar di luar negeri.

Page 14: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

5) Tanda koma dipakai sebelum dan/atau sesudah kata seru, seperti o, ya, wah,

aduh, atau hai, dan kata yang dipakai sebagai sapaan, seperti Bu, Dik, atau Nak.

Misalnya: O, begitu?

6) Tanda koma dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam

kalimat. Misalnya: Kata nenek saya, ―Kita harus berbagi dalam hidup ini. ‖―Kita

harus berbagi dalam hidup ini,‖ kata nenek saya, ―karena manusia adalah

makhluk sosial.‖

Catatan: Tanda koma tidak dipakai untuk memisahkan petikan langsung yang

berupa kalimat tanya, kalimat perintah, atau kalimat seru dari bagian lain yang

mengikutinya. Misalnya: (1) "Di mana Saudara tinggal?" tanya Pak Lurah. (2)

"Masuk ke dalam kelas sekarang!" perintahnya.

7) Tanda koma dipakai di antara (a) nama dan alamat, (b) bagian-bagian alamat, (c)

tempat dan tanggal, serta (d) nama tempat dan wilayah atau negeri yang ditulis

berurutan. Misalnya: Sdr. Abdullah, Jalan Kayumanis III/18, Kelurahan

Kayumanis, Kecamatan Matraman, Jakarta 13130

8) Tanda koma dipakai untuk memisahkan bagian nama yang dibalik susunannya

dalam daftar pustaka. Misalnya: Gunawan, Ilham. 1984. Kamus Politik

Internasional. Jakarta: Restu Agung.

9) Tanda koma dipakai di antara bagian-bagian dalam catatan kaki atau catatan

akhir. Misalnya: Sutan Takdir Alisjahbana, Tata Bahasa Baru Bahasa Indonesia,

Jilid 2 (Jakarta: Pustaka Rakyat, 1950), hlm. 25. Hadikusuma Hilman, Ensiklopedi

Hukum Adat dan Adat Budaya Indonesia (Bandung: Alumni, 1977), hlm. 12.

10) Tanda koma dipakai di antara nama orang dan singkatan gelar akademis yang

mengikutinya untuk membedakannya dari singkatan nama diri, keluarga, atau

marga. Misalnya: B. Ratulangi, S.E.

Catatan: Bandingkan Siti Khadijah, M.A. dengan Siti Khadijah M.A. (Siti Khadijah

Mas Agung).

11) Tanda koma dipakai sebelum angka desimal atau di antara rupiah dan sen yang

dinyatakan dengan angka. Misalnya: 12,5 m.

12) Tanda koma dipakai untuk mengapit keterangan tambahan atau keterangan

aposisi. Misalnya: Di daerah kami, Misalnya, masih banyak bahan tambang yang

Page 15: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

belum diolah. Pejabat yang bertanggung jawab, sebagaimana dimaksud pada

ayat (3), wajib menindaklanjuti laporan dalam waktu paling lama tujuh hari.

13) Tanda koma dapat dipakai di belakang keterangan yang terdapat pada awal

kalimat untuk menghindari salah baca/salah pengertian. Misalnya: Dalam

pengembangan bahasa, kita dapat memanfaatkan bahasa daerah.

b. Tanda Titik Dua (:)

1) Tanda titik dua dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap yang diikuti

pemerincian atau penjelasan. Misalnya:

Mereka memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Hanya ada dua pilihan bagi para pejuang kemerdekaan: hidup atau mati.

2) Tanda titik dua tidak dipakai jika perincian atau penjelasan itu merupakan

pelengkap yang mengakhiri pernyataan. Misalnya: Kita memerlukan kursi, meja,

dan lemari. Tahap penelitian yang harus dilakukan meliputi:

a) persiapan,

b) pengumpulan data,

c) pengolahan data, dan

d) pelaporan.

3) Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian.

Misalnya: Ketua : Ahmad Wijaya

4) Tanda titik dua dipakai dalam naskah drama sesudah kata yang menunjukkan

pelaku dalam percakapan. Misalnya:

Ibu : "Bawa koper ini, Nak!"

5) Tanda titik dua dipakai di antara (a) jilid atau nomor dan halaman, (b) surah dan

ayat dalam kitab suci, (c) judul dan anak judul suatu karangan, serta (d) nama

kota dan penerbit dalam daftar pustaka. Misalnya:

Horison, XLIII, No. 8/2008: 8

Surah Albaqarah: 2—5

Pedoman Umum Pembentukan Istilah. Jakarta: Pusat Bahasa.

Page 16: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

c. Tanda Seru (!)

Tanda seru dipakai untuk mengakhiri ungkapan atau pernyataan yang berupa

seruan atau perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau

emosi yang kuat.

Misalnya: Alangkah indahnya taman laut di Bunaken!

Page 17: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

BAB II

KETERAMPILAN MENYIMAK

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memiliki keterampilan

berbahasa Indonesia, khususnya keterampilan menyimak, dengan indokator: (1)

pengertian menyimak sebagai suatu keterampilan berbahasa, (2) tujuan keterampilan

menyimak, (3) jenis-jenis menyimak, (4) strategi menyimak sebagai suatu keterampilan

berbahasa, dan (5) penilaian keterampilan menyimak.

C. Pengertian Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Menurut Tarigan (2008a:31), “Menyimak adalah suatu proses kegiatan

mendengarkan lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman apresiasi,

serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan, serta

memahami makna komunikasi yang telah disampaikan sang pembicara melalui ujaran

atau bahasa lisan”. Secara sederhana dapat dikatakan bahwa menyimak merupakan suatu

peristiwa penerimaan pesan, gagasan, pikiran atau perasaan seseorang. Penerimaan

pesan dapat memberi respon atau tanggapan terhadap pembicara. Jadi, menyimak dapat

diartikan sebagai suatu proses mencakup kegiatan mendengarkan bunyi bahasa,

mengidentifikasi, menginterpretasikan, dan mereaksikan atas makna yang terkandung di

dalamnya (Akhadiah, 1992:142).

Persyaratan yang harus dipenuhi dalam keterampilan menyimak adalah

kemampuan menangkap dan memahami makna pesan baik yang tersurat maupun tersirat

yang terkandung dalam bunyi serta unsur kemampuan mengingat pesan. Dengan

demikian, menyimak dapat dibatasi sebagai proses besar mendengar, mendengarkan,

serta menginterpretasikan lambang-lambang lisan (Anderson, 1972:68).

Page 18: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa menyimak

adalah suatu bentuk keterampilan berbahasa yang bersifat reseptif dan melibatkan

pemahaman pesan atau lambang-lambang lisan dengan penuh perhatian, pemahaman

apresiasi, serta interpretasi untuk memperoleh informasi, menangkap isi atau pesan,

serta memahami makna komunikasi yang telah disampaikan pembicara melalui ujaran

atau bahasa lisan.

C. Tujuan Menyimak

Ada dua aspek tujuan yang perlu diperhatikan dalam proses menyimak, yaitu: (1)

Adanya pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan pembicara dan (2)

Pemahaman dan tanggapan penyimak terhadap pesan itu sesuai dengan kehendak

pembicara. Berdasarkan dua aspek tujuan di atas kalau diperinci lebih jauh, tujuan

menyimak dapat disusun sebagai berikut: (a) mendapatkan fakta; (b) menganalisis fakta;

(c) mengevaluasi fakta; (d) mendapatkan inspirasi; (e) mendapatkan hiburan; dan (f)

memperbaiki kemampuan berbicara (Solchan, 2011:21).

1. Mendapatkan Fakta

Mendapatkan fakta dapat dilakukan melalui berbagai cara, bisa melalui

keterampilan menyimak, bisa pula melalui keterampilan membaca. Di negara-negara

berkembang khususnya di Indonesia, memperoleh fakta melalui kegiatan menyimak

masih sangat membudaya di seluruh lapisan masyarakat, baik melalui radio, televisi,

pertemuan, maupun menyimak ceramah-ceramah. Namun, di negara maju, mereka lebih

suka mendapatkan fakta melalui majalah, koran, dan buku-buku.

2. Menganalisis Fakta

Tujuan menganalisis fakta lahir karena penyimak ingin memahami makna dari

fakta yang diterimanya. Tujuan menyimakpun menjadi lebih jauh dari hanya menerima

fakta-fakta menjadi memahami secara mendalam makna yang terkandung dalam fakta-

fakta melalui analisis. Proses menganalisis fakta harus betul-betul dipahami maknanya.

Apabila penyimak menyimak sederhana pikiran pembicara hendaknya ia menghubungkan

apa yang disimaknya dengan pengetahuan dan pengalaman sendiri, sehingga materi

disimak dengan baik.

Page 19: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

3. Mengevaluasi Fakta

Penyimak yang kritis akan mengajukan beberapa pertanyaan sehubungan dengan

hasil analisisnya, seperti: (1) Cukup bernilaikah fakta-fakta yang diterimanya? (2)

Akuratkah fakta-fakta tersebut? (3) Relevankah fakta-fakta dengan pengetahuan dan

pengalaman penyimak? Jika fakta yang diterima penyimak cukup dinilai akurat dan

relevan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak berarti fakta dapat diterima.

Namun, apabila fakta yang diterima kurang bermutu, tidak akurat, apalagi kalau kurang

relevan dengan pengetahuan dan pengalaman penyimak, penyimak akan menolak fakta.

Akhirnya penyimak akan memutuskan untuk menerima atau menolak materi simakannya.

4. Mendapatkan Inspirasi

Seseorang mendengarkan ceramah atau diskusi ilmiah semata-mata untuk tujuan

mendapatkan inspirasi atau ilham. Pembicaraan yang bersifat inspiratif sebenarnya cukup

banyak. Apalagi kalau pembicara pandai mendorong, menyentuh emosi pendengar untuk

memberi semangat, membangkitkan kegairahan penyimak untuk mendapatkan inspirasi.

Setelah pembicara berakhir, penyimak diharapkan menunjukan reaksi berupa

tergugahnya perasaan mereka terhadap hal yang disampaikan pembicara.

5. Mendapatkan Hiburan

Manusia dalam hidup memerlukan hiburan. Hiburan dapat diperoleh melalui

berbagai macam kegiatan termasuk kegiatan menyimak, yang disimak tentu saja hal-hal

yang menyegarkan pikiran, menyenangkan hati, dan menghibur diri. Bagaimanapun juga

hiburan merupakan kebutuhan manusia yang cukup mendasar.

6. Memperbaiki Kemampuan Berbicara

Tujuan menyimak yang terakhir justru memperbaiki kemampuan berbicara.

Dengan menyimak pembicaraan yang terpilih seseorang dapat memperbaiki kemampuan

berbicara. Penyimak harus mampu menyusun rencana sebelum menyimak karena

menyimak merupakan kegiatan yang disengaja.

D. Jenis-jenis Menyimak

Jenis-jenis menyimak dapat diklasifikasikan berdasarkan: (1) sumber suara, (2)

cara menyimak bahan yang disimak, dan (3) taraf aktivitas penyimak.

1. Jenis Menyimak Berdasarkan Sumber Suara yang Disimak

Page 20: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

Berdasarkan sumber suara yang disimak, menyimak dibagi menjadi dua bagian,

yaitu:

a. Menyimak Intrapribadi (Intrapersonal Listening)

Sumber suara yang disimak dapat berasal dari diri sendiri. Ini terjadi disaat

seseorang menyendiri dan merenungkan nasib diri, menyesali perbuatan sendiri, atau

berkata-kata dengan diri sendiri.

b. Menyimak Antarpribadi (Interpersonal Listening)

Sumber suara yang disimak dapat pula berasal dari luar diri penyimak.

Menyimak yang seperti inilah yang paling banyak dilakukan misalnya dalam

percakapan, diskusi, seminar, dan sebagainya.

2. Jenis Menyimak Berdasarkan Cara Menyimak Bahan yang Disimak

Berdasarkan cara menyimak bahan yang disimak, menyimak dapat diklasifikasikan

sebagaimana pada halaman berikut:

a. Menyimak Ekstensif

Menyimak ekstensif adalah kegiatan menyimak yang tidak memerlukan

perhatian, ketentuan, dan ketelitian sehingga penyimak hanya memahami seluruhnya

secara garis besar saja. Proses menyimak ekstensif dilakukan dalam kehidupan sehari-

hari, seperti: menyimak radio, televisi, percakapan orang di pasar, dan pengumuman.

Jenis menyimak ekstensif dapat dibagi menjadi empat bagian, yaitu:

1) Menyimak sekunder, yakni menyimak secara kebetulan, maksudnya menyimak

dilakukan sambil mengerjakan sesuatu. Contoh: Ahmad sedang mencuci motor

sambil ia mendengar ibu bercerita dengan tetangga.

2) Menyimak estetik, yakni penyimak duduk terpaku menikmati suatu pertunjukkan

misalnya, lakon drama, cerita, dan puisi, baik secara langsung maupun melalui

radio.

3) Menyimak pasif, merupakan penyerapan suatu bahasa tanpa upaya sadar yang

biasanya menandai upaya penyimak. Contoh: Tukang becak yang biasa mengantar

turis secara tidak langsung pandai berkomunikasi menggunakan bahasa asing.

4) Menyimak sosial, berlangsung dalam situasi sosial, misalnya orang bercengkrama

mengenai hal-hal menarik perhatian semua orang dan saling menyimak satu dengan

Page 21: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

yang lainnya dan memperlihatkan perhatian yang wajar terhadap apa yang

dikemukakan atau dikatakan orang.

b. Menyimak Intensif

Menyimak intensif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan dengan sungguh-

sungguh dan penuh konsentrasi untuk menangkap makna dan informasi yang

dikehendaki. Ada enam jenis menyimak intensif, yaitu:

1) Menyimak kritis. Menyimak dengan cara ini bertujuan untuk memperoleh fakta

yang diperlukan. Penyimak menilai gagasan, ide, dan informasi dari pembicara.

Contoh: orang memberikan tanggapan terhadap isi seminar.

2) Menyimak interogatif. Menyimak interogatif merupakan kegiatan menyimak yang

menuntut konsentrasi, selektivitas, dan pemusatan perhatian karena penyimak

akan mengajukan pertanyaan setelah selesai menyimak. Contoh: seseorang yang

diinterogasi oleh polisi.

3) Menyimak penyelidikan. Menyimak eksploratori atau penyelidikan adalah sejenis

menyimak dengan tujuan menemukan hal-hal baru yang menarik, informasi

tambahan mengenai suatu topik dan isu, serta pergunjingan atau buah bibir yang

menarik. Contoh: seseorang yang masih diduga telah membunuh orang lain sedang

diselidiki oleh polisi dengan mengutarakan beberapa pertanyaan yang harus

dijawab.

4) Menyimak kreatif. Menyimak kreatif mempunyai hubungan erat dengan imajinasi

seseorang. Penyimak dapat menangkap makna yang terkandung dalam puisi dengan

baik karena ia berapresiasi terhadap puisi.

5) Menyimak konsentratif. Menyimak konsentratif merupakan kegiatan untuk

menelaah pembicaraan/hal yang disimaknya. Hal ini diperlukan konsentrasi penuh

dari penyimak agar ide dari pembicara dapat diterima dengan baik. Contoh:

mahasiswa melaksanakan tes toefl sesi listening.

6) Menyimak selektif. Menyimak selektif adalah kegiatan menyimak yang dilakukan

dengan menampung aspirasi dari penutur/pembicara dengan menyeleksi dan

membandingkan hasil simakan dengan hal yang relevan. Contoh: memilah acara

televisi mana yang boleh ditonton oleh anak kecil.

Page 22: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

3. Jenis Menyimak Berdasarkan Taraf Aktivitas Penyimak

Tidyman dan Butterfield mengklasifikasikan menyimak berdasarkan pada titik

pandang aktivitas penyimak yaitu sebagai berikut:

a. Kegiatan Menyimak Bertaraf Rendah (Silent Listening)

Kegiatan menyimak bertaraf rendah berupa penyimak baru sampai pada

kegiatan memberikan dorongan, perhatian, dan menunjang pembicaraan. Biasanya

aktivitas itu bersifat nonverbal seperti mengangguk-angguk, senyum, sikap tertib, dan

penuh perhatian atau dengan bahasa verbal berupa ucapan-ucapan pendek seperti

benar, saya setuju, dan ya. Contoh: siswa yang sedang mendengarkan penjelasan dari

guru, yang hanya menunjukkan respon mengangguk dan tersenyum.

b. Kegiatan Menyimak Bertaraf Tinggi (Active Listening)

Aktivitas menyimak yang bertaraf tinggi, penyimak sudah dapat mengutarakan

kembali isi bahan simakan. Pengutaraan kembali isi bahan simakan menandakan

bahwa penyimak sudah memahami isi bahan simakan. Contoh: setelah siswa

menerima pembelajaran, secara bergantian siswa mengutarakan apa yang didapatnya

pada hari itu.

E. Strategi Menyimak sebagai suatu Keterampilan Berbahasa

Strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan menyimak siswa

antara lain sebagai berikut: simak ulang ucap, simak kerjakan, simak tulis, simak terka,

simak memperluas kalimat, simak rangkuman, simak menemukan benda, bisik berantai,

simak menyelesaikan cerita, identikasi kata kunci, identifikasi kalimat topik, para prase,

satu mulut satu kelas, satu rekaman satu kelas, group cloze, simak libat cakap, bebas libat

cakap, pemberian petunjuk, menyimak eksploratorif, menyimak kritis, menyimak

membuat catatan, simak baca, simak salin, simak setuju, menyimak selektif, simak

interogatif, menjawab pertanyaan, menelaah materi simakan, simak lengkapi, dan

bermain drama. Berikut penjabaran langkah-langkah dari masing-masing strategi

menyimak beserta bahan simakannya.

1. Simak Ulang Ucap

Langkah-langkah simak ulang ucap:

a. Siswa menyimak kalimat yang disebutkan guru.

Page 23: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

b. Siswa mengulang kembali kalimat yang diucapkan oleh guru di depan kelas, baik

yang menunjuk dengan sendirinya maupun yang ditunjuk oleh guru (minimal tiga

siswa dan maksimal lima siswa).

c. Guru menanggapi hasil pengulangan kalimat yang diucapkan siswa dan memberikan

penghargaan berupa tepuk tangan kepada siswa yang tampil ke depan kelas untuk

mengulang kalimat yang disimak.

d. Siswa menyimak kembali kalimat yang disebutkan oleh guru (kalimat yang berbeda

dari kalimat yang pertama disebutkan tadi).

e. Siswa mengulang kembali kalimat yang diucapkan oleh guru di depan kelas seperti

kegiatan pertama tetapi siswa yang sudah tampil ke depan tidak boleh tampil lagi

dan seterusnya.

Contoh bahan simakan:

Pencuri mencari cara-cara agar hasil curiannya tidak di cari-cari oleh pencari hasil

curian yang suka makan rica-rica.

2. Simak Kerjakan

Langkah-langkah simak kerjakan:

a. Siswa berdiri di depan bangku masing-masing.

b. Siswa menyimak dan mengerjakan apa yang diperintahkan oleh guru (saat guru

memberikan perintah, guru ikut melakukan perintah tetapi tidak melakukannya

dengan benar yang bertujuan untuk lebih melatih simakan dan fokus siswa,

misalnya guru berkata pegang hidung dan guru tidak memegang hidung tetapi

memegang selain hidung seperti telinga).

c. Guru menanggapi hasil pekerjaan yang dilakukan siswa.

d. Guru dan siswa bertanya jawab terhadap hal yang diperintahkan misalnya siswa

memegang telinga, guru bertanya kepada siswa fungsi telinga, banyak telinga, dan

lainnya.

e. Untuk kegiatan selanjutnya siswa diminta untuk mempersiapkan buku dan pensil.

f. Siswa menyimak kegiatan yang akan dilakukan.

g. Siswa menyimak dan menggambar apa yang diperintahkan oleh guru di buku

masing-masing.

h. Siswa memperlihatkan hasil gambar yang disimaknya.

Page 24: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

i. Siswa memberi alasan mengapa menggambar benda tersebut.

j. Guru menanggapi hasil kerja siswa dan menggambarnya di papan tulis.

k. Siswa dan guru menyimpulkan gambar yang benar dari permainan tadi.

F. Penilaian Menyimak

1. Penilaian Pembelajaran Menyimak di Kelas Rendah

Sebelum merumuskan penilaian menyimak di kelas rendah, terlebih dahulu

perlu dilakukan analisis kompetensi dasar pembelajaran menyimak di kelas rendah

dan merumuskan indikator yang sesuai. Berikut diberikan contoh kompetensi dasar,

rumusan indikator, penilaian otentik dalam pembelajaran mendengarkan di kelas

rendah SD, yaitu kelas I semester 2 (Kurikulum KTSP (2006)).

Standar Kompetensi:

5. Memahami wacana lisan tentang deskripsi benda-benda di sekitar dan dongeng

Kompetensi Dasar:

5.1 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di sekitar

Indikator:

5.1.1 Mengidentifikasi ciri-ciri benda-benda di sekitar.

5.1.2 Mendengarkan deskripsi benda-benda di sekitar sesuai cirinya.

5.1.3 Mengulang deskripsi tentang benda-benda di sekitar sesuai cirinya.

5.1.4 Menuliskan deskripsi benda-benda di sekitar.

Penilaian otentik yang dapat dikembangkan untuk mencapai rumusan

indikator di atas, dapat diukur dengan menggunakan rubrik penilaian berikut.

a. Mengidentifikasi Ciri-ciri Benda-benda di Sekitar

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mengidentifikasi ciri-ciri benda dengan lengkap Ciri-ciri yang diungkapkan semuanya benar

3 (Baik)

Mengidentifikasi ciri-ciri benda dengan lengkap Ciri-ciri yang diungkapkan hanya sebagian besar yang benar

2 (Cukup Baik)

Mengidentifikasi sebagian besar ciri-ciri benda Ciri-ciri yang diungkapkan benar

1 (Kurang Baik)

Mengidentifikasi sebagian kecil ciri-ciri benda Ciri-ciri yang diungkapkan kurang sesuai

b. Mendengarkan Deskripsi Benda-benda di Sekitar

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik) Mendengarkan dengan serius dan menunjukkan rasa ingin tahu

3 (Baik) Mendengarkan dengan serius, namun kurang menunjukkan rasa ingin tahu

Page 25: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

2 (Cukup Baik) Mendengarkan dengan kurang serius dan kurang menunjukkan rasa ingin tahu

1 (Kurang Baik) Mendengarkan dengan tidak serius dan tidak menunjukkan rasa ingin tahu

c. Mengulang Deskripsi tentang Benda-benda di Sekitar

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mengulang deskripsi benda dengan lengkap Deskripsi yang diungkapkan semuanya benar

3 (Baik)

Mengulang deskripsi benda dengan lengkap Deskripsi yang diungkapkan hanya sebagian besar yang benar

2 (Cukup Baik)

Hanya mengulang sebagian besar dari deskripsi benda Deskripsi yang diungkapkan benar

1 (Kurang Baik)

Hanya mengulang sebagian kecil dari deskripsi benda Deskripsi yang diungkapkan kurang sesuai

d. Menuliskan Deskripsi Benda-benda di Sekitar

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menuliskan deskripsi benda dengan lengkap Deskripsi yang dituliskan semuanya benar

3 (Baik)

Menuliskan deskripsi benda dengan lengkap Deskripsi yang dituliskan hanya sebagian besar yang benar

2 (Cukup Baik)

Hanya menuliskan sebagian besar dari deskripsi benda Deskripsi yang dituliskan benar

1 (Kurang Baik)

Hanya menuliskan sebagian kecil dari deskripsi benda Deskripsi yang dituliskan kurang sesuai

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk rekapitulasi nilai

berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Mengidentifikasi ciri-ciri benda-benda di sekitar

2. Mendengarkan deskripsi benda-benda di sekitar sesuai cirinya

3. Mengulang deskripsi tentang benda-benda di sekitar sesuai cirinya

4. Menuliskan deskripsi benda-benda di sekitar

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

2. Penilaian Pembelajaran Menyimak di Kelas Tinggi

Penilaian otentik pada pembelajaran menyimak di kelas tinggi hampir sama

dengan penilaian menyimak di kelas rendah. Perbedaannya hanya terletak pada isi

materi (kompetensi dasar) yang ingin dicapai yang kemudian tentunya berdampak

pada jenis menyimak yang digunakan. Berikut dipaparkan contoh penilaian otentik

pembelajaran menyimak di kelas tinggi SD, yaitu kelas IV semester 2.

Page 26: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

Standar Kompetensi:

1. Mendengarkan pengumuman dan pembecaan pantun.

Kompetensi Dasar:

1.1 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan.

Indikator:

1.1.1 Mendengarkan pengumuman yang dibacakan. 1.1.2 Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan. 1.1.3 Menanggapi isi pengumuman yang disampaikan teman. 1.1.4 Menuliskan kembali isi pengumuman dengan bahasa sendiri. 1.1.5 Membacakan isi pengumuman yang telah ditulis.

Mengukur ketercapaian indikator yang dirumuskan di atas, dapat dilakukan

penilaian dengan menggunakan rubrik penilaian berikut.

a. Mendengarkan Pengumuman yang Dibacakan

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mendengarkan dengan serius dan menunjukkan rasa ingin tahu

3 (Baik)

Mendengarkan dengan serius, namun kurang menunjukkan rasa ingin tahu

2 (Cukup Baik)

Mendengarkan dengan kurang serius dan kurang menunjukkan rasa ingin tahu

1 (Kurang Baik)

Mendengarkan dengan tidak serius dan tidak menunjukkan rasa ingin tahu

b. Menyampaikan Kembali Isi Pengumuman yang Dibacakan

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menyampaikan kembali sesuai dengan isi pengumuman Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Menyampaikan kembali sesuai dengan isi pengumuman Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Menyampaikan kembali kurang sesuai dengan isi pengumuman Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Menyampaikan kembali tidak sesuai dengan isi pengumuman Tutur katanya kurang sopan dan santun

c. Menanggapi Isi Pengumuman yang Disampaikan Teman

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Memberikan tanggapan dengan kurang jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Memberikan tanggapan dengan tidak jelas Tutur katanya tidak sopan dan santun

Page 27: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

d. Menuliskan Kembali Isi Pengumuman dengan Bahasa Sendiri

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menuliskan seluruh isi pengumuman dengan benar Menuliskan isi pengumuman dengan EBI yang benar

3 (Baik)

Menuliskan seluruh isi pengumuman dengan benar Sebagian besar EBI yang digunakan benar

2 (Cukup Baik)

Menuliskan sebagian besar isi pengumuman dengan benar Sebagian besar EBI yang digunakan benar

1 (Kurang Baik)

Menuliskan sebagian kecil isi pengumuman dengan benar Hanya sebagaian kecil EBI yang digunakan dengan benar

e. Membacakan Isi Pengumuman yang Telah Ditulis

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi

3 (Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan kurang tepat dan kurang bervariasi

2 (Cukup Baik)

Vokalnya kurang jelas dan kurang terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan kurang tepat dan kurang bervariasi

1 (Kurang Baik)

Vokalnya tidak jelas dan tidak terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tidak tepat dan tidak bervariasi

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk rekapitulasi nilai

berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Mendengarkan pengumuman yang dibacakan.

2. Menyampaikan kembali isi pengumuman yang dibacakan.

3. Menanggapi isi pengumuman yang disampaikan teman.

4. Menuliskan kembali isi pengumuman dengan bahasa sendiri.

5. Membacakan isi pengumuman yang telah ditulis.

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

Berdasarkan rekapitulasi di atas, seorang siswa yang mampu mengikuti seluruh

kegiatan dengan benar akan memperoleh skor 20 dari 5 aspek yang dinilai. Skor maksimal

setiap aspeknya adalah 4. Untuk mengubahnya ke dalam skala 4 dapat digunakan rumus

sederhana berikut.

N = Skor yang Diperoleh

Skor Maksimal x 4

Page 28: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

BAB III

KETERAMPILAN BERBICARA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memiliki keterampilan

berbahasa Indonesia, khususnya berbicara dengan indikator: (1) Pengertian berbicara

sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, (2) Tujuan Keterampilan Berbicara, (3) Jenis-jenis

Berbicara, (4) Strategi Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa, dan (5) Penilaian

Keterampilan Berbicara.

C. Pengertian berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa

Berbicara secara umum dapat diartikan suatu penyampaian maksud (ide, pikiran,

isi hati) seseorang kepada orang lain (Haryadi dan Zamzani, 2000:72). Pengertiannya

secara khusus banyak dikemukakan oleh para ahli. Tarigan (2008b:15) misalnya,

mengemukakan bahwa berbicara adalah, “Kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi

artikulasi atau kata-kata untuk mengekspresikan, menyatakan serta menyampaikan

pikiran, gagasan, dan perasaan”. Utari dan Nababan (1993:45) juga menyatakan bahwa

keterampilan berbicara adalah, “Pengetahuan bentuk-bentuk bahasa dan makna-makna

bahasa, serta kemampuan untuk menggunakannya pada saat kapan dan kepada siapa”.

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa keterampilan

berbicara adalah kemampuan mengucapkan bunyi-bunyi artikulasi atau kata-kata dan

menggunakan bahasa lisan sesuai dengan fungsi, situasi, serta norma-norma berbahasa

sebagai aktivitas untuk mengekspresikan, menyatakan, dan menyampaikan pikiran,

gagasan, serta perasaan yang disusun serta dikembangkan sesuai dengan kebutuhan

penyimak dalam masyarakat yang sebenarnya.

Page 29: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

D. Tujuan Berbicara

Menurut Tarigan (1991:134-135), “Tujuan berbicara dapat dibedakan atas lima

golongan, yaitu: menghibur, menginformasikan, menstimulasikan, meyakinkan, dan

menggerakkan”.

1. Menghibur

Sesuai dengan namanya, berbicara untuk tujuan menghibur para pendengar,

pembicara menarik perhatian pendengar dengan berbagai cara seperti humor,

spontanitas, menggairahkan, kisah-kisah jenaka, petualangan, dan lain-lain. Humor yang

orisinil baik dalam gerak-gerik, cara berbicara cara menggunakan kata atau kalimat akan

menawan pembicara. Tujuan berbicara untuk menghibur biasanya dilakukan oleh

pelawak, pemain dagelan seperti Srimulat, pembawa acara, penghibur, dan lain-lain.

Suasana pembicaraan basanya santai, rileks, penuh canda, dan menyenangkan.

2. Menginformasikan

Berbicara untuk tujuan menginformasikan dan untuk melaporkan, dilaksanakan

bila seseorang ingin:

a. Menjelaskan sesuatu proses.

b. Menguraikan, menafsirkan, atau menginterpretasikan sesuatu hal.

c. Memberi, menyebarkan, atau menanamkan pengetahuan.

d. Menjelaskan kaitan, hubungan, relasi antara benda, hal, atau peristiwa.

3. Menstimulasikan

Berbicara untuk menstimulasikan pendengar jauh lebih kompleks dari berbicara

untuk menghibur atau berbicara untuk menginformasikan, sebab pembicara harus pintar

merayu, mempengaruhi, atau meyakinkan pendengarnya. Ini dapat tercapai jika

pembicara benar-benar mengetahui kemauan, minat, inspirasi, kebutuhan, dan cita-cita

pendengarnya. Berdasarkan keadaan itulah pembicara membakar semangat dan emosi

pendengarnya sehingga pada akhirnya pendengar tergerak untuk mengerjakan apa-apa

yang dikehendaki pembicara.

Page 30: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

4. Meyakinkan

Berbicara untuk meyakinkan pendengarnya akan sesuatu dapat dilakukan dengan

meyakinkan pendengarnya. Pendengar akan tampak yakin dilihat dari sikap pendengar.

Seperti sikap menolak menjadi sikap menerima.

5. Menggerakkan

Berbicara yang mampu menggerakkan diperlukan pembicara yang berwibawa,

panutan, atau tokoh idola masyarakat. Dengan kepandaiannya dalam berbicara,

kemampuan membakar emosi, kecakapan memanfaatkan situasi, ditambah

penguasaannya terhadap ilmu jiwa massa, pembicara dapat menggerakkan

pendengarnya.

E. Jenis Keterampilan Berbicara

Ada lima landasan tumpu yang dapat digunakan dalam mengklasifikasikan

berbicara yaitu: situasi, tujuan, jumlah pendengar, peristiwa khusus, dan metode

penyampaian (Tarigan dalam Solchan, 2011:11.10). Kelima landasan tersebut dapat

dijabarkan sebagai berikut.

1. Jenis Berbicara Berdasarkan Situasi Pembicaraan

Aktivitas berbicara selalu terjadi atau berlangsung dalam suasana, situasi, dan

lingkungan tertentu. Jika kita melihat berdasarkan situasi pembicaraan, berbicara dapat

digolongkan ke dalam dua bagian yaitu pembicaraan yang bersifat formal dan

pembicaraan yang bersifat informal. Pembicaraan yang bersifat formal yaitu pembicaraan

yang terjadi dalam kegiatan resmi. Adapun yang tergolong dalam pembicaraan formal

yaitu ceramah, wawancara, debat, diskusi, dan bercerita dalam situasi formal. Sedangkan

pembicaraan yang bersifat informal yaitu pembicaraan yang terjadi dalam kegiatan yang

tidak resmi. Adapun yang tergolong dalam pembicaraan informal yaitu bertukar

pengalaman, percakapan, penyampaian berita, pengumuman, bertelepon, dan memberi

petunjuk.

2. Jenis Berbicara Berdasarkan Tujuan Pembicaraan

Tujuan orang yang berbicara pada umumnya adalah untuk menghibur,

menginformasikan, menstimulasi, meyakinkan, atau menggerakkan pendengarnya. Setiap

orang berbicara memiliki tujuan tersendiri. Hal ini dapat kita perhatikan ketika seseorang

Page 31: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

berbicara dan menangkap inti sari pembicaraannya. Tujuan berbicara dapat

diklasifikasikan ke dalam lima jenis berbicara yaitu untuk: menghibur, menginformasikan,

menstimulasikan, meyakinkan, dan menggerakkan (Solchan, 2011:11.10).

3. Jenis Berbicara Berdasarkan Jumlah Penyimak

Komunikasi lisan selalu melibatkan dua pihak, yakni pendengar dan pembicara.

Jumlah peserta yang berfungsi sebagai penyimak dalam komunikasi lisan dapat bervariasi

misalnya satu orang, beberapa orang (kelompok kecil), dan banyak orang (kelompok

besar). Dilihat dari segi jumlah pendengar, jenis bicara dapat digolongkan menjadi: (a)

berbicara antar pribadi, (b) berbicara dalam kelompok kecil, dan (c) berbicara dalam

kelompok besar.

4. Jenis Berbicara Berdasarkan Peristiwa Khusus yang Melatarbelakangi Pembicaraan

Berdasarkan peristiwa khusus itu, berbicara atau pidato dapat digolongkan dalam

enam jenis, yakni: (a) pidato presentasi, (b) pidato penyambutan, (c) pidato perpisahan,

(d) pidato jamuan (makan malam), (e) pidato perkenalan, dan (f) pidato nominasi

(mengunggulkan).

5. Jenis Berbicara Berdasarkan Metode Penyampaian Berbicara

Pernahkah anda perhatikan dengan cermat bagaimana menyampaikan

pembicaraan? Bila belum, cobalah anda perhatikan beberapa pembicara yang sedang

berbicara atau berpidato. Ada empat jenis berbicara berdasarkan metode penyampaian

berbicara, yaitu metode mendadak, catatan kecil, membaca naskah, dan menghafal

(Keraf, dalam Solchan, 2011:11.13).

F. Strategi Berbicara sebagai suatu Keterampilan Berbahasa

Strategi yang dapat dilakukan dalam meningkatkan kemampuan berbicara antara

lain: mendongeng, bermain peran, cerita berantai, media gambar dalam bercerita,

menyajikan informasi (pidato), berpartisipasi dalam diskusi, sandiwara boneka, lihat ucap,

bercerita atau membaca puisi secara kor, ulang ucap, bercakap-cakap, modelling the way,

laporan lisan, bermain drama, parafrase, wawancara, dan deskripsi benda. Berikut

langkah-langkah dalam strategi berbicara.

1. Mendongeng

Langkah-langkah mendongeng untuk kelas rendah:

Page 32: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

a. Siswa mendapatkan lembaran teks dongeng singkat dari guru.

b. Siswa membaca nyaring dongeng yang berikan guru ke depan kelas.

c. Guru memberikan tanggapan kepada siswa yang membaca dongeng.

d. Siswa kembali membacakan dongeng ke depan kelas (siswa yang berbeda dari siswa

yang sebelumnya).

e. Guru memberikan tanggapan kepada siswa yang membaca dongeng.

f. Siswa mendengarkan penjelasan guru tentang tanda baca.

g. Siswa menyimak dongeng yang dibacakan oleh guru dengan benar.

h. Guru berhenti bercerita dan bertanya jawab dengan siswa jika dalam dongeng

terdapat nilai-nilai kehidupan.

i. Siswa diminta kembali membacakan dongeng ke depan kelas untuk melihat

pemahaman siswa.

2. Bermain Peran

Langkah-langkah bermain peran:

a. Siswa mendapatkan lembaran teks drama dari guru, dalam teks drama tersebut

banyak melakukan gerakan dan ekpresi.

b. Siswa membaca dan menghayati teks drama.

c. Siswa diminta untuk memerankan masing-masing tokoh dalam teks drama dengan

melihat teks di depan kelas (kalau ada tiga tokoh maka dibutuhkan tiga siswa pula).

d. Siswa lain menanggapi drama singkat siswa yang tampil tadi, baik dari segi mimik,

intonasi maupun ekpresinya.

e. Siswa diminta kembali memerankan masing-masing tokoh dalam teks drama

dengan melihat teks di depan kelas (bukan siswa yang tadi tampil melainkan siswa

lainnya).

f. Siswa lain menanggapi drama singkat siswa yang tampil tadi, baik dari segi mimik,

intonasi maupun ekpresinya.

g. Guru meluruskan bagaimana seharusnya ekpresi, intonasi, mimik yang tepat pada

teks drama dengan memerankan secara lansung tokoh yang ada dalam tek drama.

h. Guru berhenti berdrama saat ada nilai-nilai kehidupan dan bertanya jawab dengan

siswa seputar nilai tersebut.

Page 33: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

i. Siswa dibagi dalam beberapa kelompok yang dalam kelompok terdapat maksimal 5

siswa dan minimal 3 siswa.

j. Siswa mendapatkan lembaran teks drama sederhana dari guru, masing-masing

kelompok mendapatkan teks drama yang berbeda.

k. Siswa diminta menghafalkan teks drama dan menampilkannya ke depan kelas jika

hari itu bisa ditampilkan jika tidak ditampilkan pada pertemuan berikutnya.

l. Siswa dari kelompok lain menanggapi drama yang dilakukan oleh kelompok yang

tampil.

m. Kelompok kedua menampilkan dramanya ke depan kelas dan seterusnya.

n. Guru menanggapi semua kelompok yang telah tampil baik intonasi, mimik maupun

ekspresi.

G. Penilaian Berbicara

Penilaian berbicara hendaknya dilakukan dengan menyesuaikan indikator

pencapaian suatu materi terlebih dahulu, sehingga untuk mengukur ketercapaian

keterampilan berbicara, alat uji yang dibuat oleh guru hendaknya disesuaikan dengan

indikator. Tujuan dari penilaian pembelajaran berbicara adalah untuk mengetahui apakah

pengetahuan yang telah dimiliki siswa dalam proses pembelajaran berbicara sudah sesuai

dengan kompetensi dasar khususnya indikator atau belum sesuai.

1. Penilaian Pembelajaran Berbicara di Kelas Rendah

Berikut diberikan contoh penilaian otentik dalam pembelajaran berbicara di SD

kelas I semester 2.

Standar Kompetensi:

6. Mengungkapkan pikiran, perasaan, dan informasi secara lisan dengan gambar,

percakapan sederhana, dan dongeng.

Kompetensi Dasar:

6.1 Menjelaskan isi gambar tunggal sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti.

Indikator:

6.1.1 Mengidentifikasi isi gambar tunggal sederhana

6.1.2 Menjelaskan isi gambar tunggal sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti

6.1.3 Menanggapi isi gambar tunggal sederhana dengan bahasa yang santun

Page 34: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

6.1.4 Menyimpulkan isi gambar sederhana dengan bahasa yang santun.

Upaya mengukur ketercapaian indikator yang dirumuskan, dilakukan penilaian

dengan menggunakan rubrik penilaian berikut.

a. Mengidentifikasi Isi Gambar Tunggal Sederhana

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mengamati dengan teliti dan penuh perhatian Menemukan isi gambar dengan tepat

3 (Baik)

Mengamati dengan teliti dan penuh perhatikan Kurang menemukan isi gambar

2 (Cukup Baik)

Mengamati dengan kurang teliti dan kurang perhatian Kurang menemukan isi gambar

1 (Kurang Baik)

Mengamati dengan tidak teliti dan tidak perhatian Tidak menemukan isi gambar

b. Menjelaskan Isi Gambar Tunggal Sederhana dengan Bahasa yang Mudah Dimengerti

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menjelaskan dengan lengkap sesuai isi gambar Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Menjelaskan dengan lengkap sesuai isi gambar Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Menjelaskan hanya sebagian besar isi gambar Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Menjelaskan hanya sebagian kecil isi gambar Tutur katanya kurang sopan dan santun

c. Menanggapi Isi Gambar Tunggal dengan Bahasa yang Santun

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup)

Memberikan tanggapan dengan kurang jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang)

Memberikan tanggapan dengan tidak jelas Tutur katanya tidak sopan dan santun

d. Menyimpulkan Isi Gambar Tunggal dengan Bahasa yang Santun

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menyimpulkan dengan lengkap sesuai isi gambar Menggunakan bahasa yang mudah dipahami

3 (Baik)

Menyimpulkan dengan lengkap sesuai isi gambar Menggunakan bahasa yang kurang mudah dipahami

2 (Cukup)

Menyimpulkan sebagian besar isi gambar Menggunakan bahasa yang kurang mudah dipahami

1 (Kurang)

Menyimpulkan sebagian kecil isi gambar Menggunakan bahasa yang kurang mudah dipahami

Page 35: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

Khusus penilaian keterampilan berbicaranya disusun pedoman penilaian/skoring

rubrik sebagai berikut:

e. Vokal

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya lancer

3 (Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

2 (Cukup)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

1 (Kurang)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan kurang tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk

rekapitulasi nilai berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Mengidentifikasi isi gambar tunggal sederhana

2. Menjelaskan isi gambar tunggal sederhana dengan bahasa yang mudah dimengerti

3. Menanggapi isi gambar tunggal sederhana dengan bahasa yang santun

4. Menyimpulkan isi gambar sederhana dengan bahasa yang santun.

5. Vokal

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

Berdasarkan rekapitulasi di atas, seorang siswa yang mampu mengikuti seluruh

kegiatan dengan benar akan memperoleh skor 20 dari 5 aspek yang dinilai. Skor maksimal

setiap aspeknya adalah 4. Untuk mengubahnya ke dalam skala 4 dapat digunakan rumus

sederhana berikut.

N = Skor yang Diperoleh

Skor Maksimal x 4

Page 36: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

2. Penilaian Pembelajaran Berbicara di Kelas Tinggi

Penilaian otentik pembelajaran berbicara di kelas tinggi sama juga halnya

dengan penilaian otentik yang dilakukan di kelas rendah. Berikut dipaparkan contoh

penilaian otentik pada pembelajaran berbicara di kelas V semester I.

Standar Kompetensi:

2. Mengungkapkan pikiran, pendapat, perasaan, fakta secara lisan dengan

menanggapi suatu persoalan, menceritakan hasil pengamatan, atau

berwawancara.

Kompetensi Dasar:

2.1 Menanggapi suatu persoalan dan memberikan saran pemecahannya dengan

memperhatikan piihan kata dan santun berbahasa.

Indikator:

2.1.1 Membaca suatu persoalan dari sumber bacaan tertentu.

2.1.2 Menjelaskan isi persoalan dengan bahasa yang santun.

2.1.3 Menanggapi isi persoalan dengan bahasa yang santun.

2.1.4 Mengungkapkan saran pemecahan persoalan dengan bahasa yang santun.

Indikator yang dirumuskan di atas, dapat dinilai ketercapaiannya dengan

menggunakan rubrik penilaian berikut.

a. Membaca Suatu Persoalan dari Sumber Bacaan Tertentu

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Membaca dengan teknik yang benar Menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

3 (Baik)

Membaca dengan teknik yang benar Kurang menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

2 (Cukup Baik)

Membaca dengan teknik yang kurang benar Kurang menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

1 (Kurang Baik)

Membaca dengan teknik yang tidak benar Tidak menunjukkan rasa ingin tahu

b. Menjelaskan Isi Persoalan dengan Bahasa yang Santun

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menjelaskan dengan lengkap sesuai isi persoalan Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Menjelaskan dengan lengkap sesuai isi persoalan Tutur katanya kurang sopan dan santun

Page 37: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

2 (Cukup Baik)

Menjelaskan hanya sebagian besar isi persoalan Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Menjelaskan hanya sebagian kecil isi persoalan Tutur katanya kurang sopan dan santun

c. Menanggapi Isi Persoalan dengan Bahasa yang Santun

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Memberikan tanggapan dengan jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Memberikan tanggapan dengan kurang jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Memberikan tanggapan dengan tidak jelas Tutur katanya tidak sopan dan santun

d. Mengungkapkan Saran Pemecahan Persoalan dengan Santun Berbahasa

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Memberikan saran dengan jelas Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Memberikan saran dengan jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Memberikan saran dengan kurang jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Memberikan saran dengan tidak jelas Tutur katanya tidak sopan dan santun

Khusus penilaian keterampilan berbicaranya disusun pedoman

penilaian/skoring rubrik sebagai berikut:

e. Vokal

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya lancer

3 (Baik)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

2 (Cukup)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

1 (Kurang)

Vokalnya jelas dan terdengar ke seluruh kelas Intonasi yang digunakan kurang tepat dan bervariasi Tuturannya kurang lancer

Page 38: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk

rekapitulasi nilai berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Membaca suatu persoalan dari sumber bacaan tertentu

2. Menjelaskan isi persoalan dengan bahasa yang santun

3. Menanggapi isi persoalan dengan bahasa yang santun

4. Mengungkapkan saran pemecahan persoalan dengan bahasa yang santun

5. Vokal

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

Berdasarkan rekapitulasi di atas, seorang siswa yang mampu mengikuti seluruh

kegiatan dengan benar akan memperoleh skor 20 dari 5 aspek yang dinilai. Skor

maksimal setiap aspeknya adalah 4. Untuk mengubahnya ke dalam skala 4 dapat

digunakan rumus sederhana berikut.

N = Skor yang Diperoleh

Skor Maksimal x 4

Page 39: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

37

BAB IV

KETERAMPILAN MEMBACA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memiliki keterampilan

berbahasa Indonesia, khususnya keterampilan membaca dengan indikator: (1) Pengertian

Keterampilan Membaca, (2) Jenis-jenis Keterampilan Membaca, seperti Membaca

Permulaan dan membaca lanjut, (3) Mempraktikkan Jenis-jenis Membaca melalui Proses

Membaca, dan (4) Penilaian Keterampilan Membaca.

C. Pengertian Keterampilan Membaca

Tarigan (1991:2) mengungkapkan bahwa membaca yaitu proses pemerolehan

pesan yang disampaikan oleh seorang penulis melalui tulisan. Menurut Syafi’ie (1999:6)

membaca adalah, “Proses pengolahan informasi yang dilaksanakan oleh pembaca dengan

menggunakan informasi dalam bacaan dan pengetahuan yang relevan dengan informasi”.

Sedangkan Slamet (2007a:66) berpendapat, “Membaca adalah suatu proses yang

dilakukan serta digunakan oleh pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak

disampaikan oleh penulis”.

Berdasarkan beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa membaca

adalah suatu proses interaksi memahami lambang bahasa melalui berbagai strategi untuk

memahami makna dari yang tertulis, melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik,

dan metakongnitif. Selain itu, membaca merupakan suatu proses penyandian kembali dan

pembacaan sandi, berlainan dengan berbicara dan menulis yang justru melibatkan

penyandian.

D. Jenis-jenis Membaca

1. Membaca Permulaan

Page 40: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

38

Ada berbagai metode yang dapat dipergunakan dalam pembelajaran membaca

permulaan, antara lain (1) metode bunyi, (2) metode eja abjad, (3) metode kupas

rangkai suku kata, (4) metode kata lembaga, (5) metode global, dan (6) metode

Struktual Analitik Sinteksis (SAS) (Akhadiah,1992:32-34).

a. Membaca Nyaring

1) Metode Bunyi

Konsep dari metode bunyi adalah disuarakan, berbicara, dan mendengarkan.

Pada metode ini memulai pengajarannya dengan mengenalkan huruf vokal (a, i, u,

e, dan o). Setelah melalui tahap ini, siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata

dengan merangkai beberapa huruf yang sudah dikenalnya. Contoh:

i - n - i b - u k - u

i - (en) n – i ni ini (beh) b – u bu (keh)k–u ku buku

ini buku

ini buku

2) Metode Eja Abjad

Purwanto dan Djeniah (1997:3) menyatakan bahwa metode eja adalah

belajar membaca yang dimulai dari mengeja huruf demi huruf. Pendekatan yang

dipakai dalam metode eja adalah pendekatan harfiah. Pembelajaran metode eja

terdiri dari pengenalan huruf atau abjad a sampai z. Setelah pelafalan huruf, para

siswa diajak untuk berkenalan dengan suku kata dengan cara merangkaikan

beberapa huruf yang sudah dikenalnya. Misalnya:

b, a, d, u menjadi b-a ba (dibaca atau dieja /be-a/ be-a [ba])

Proses pembelajaran selanjutnya adalah pengenalan kalimat-kalimat

sederhana. Contoh-contoh rangkaian huruf menjadi suku kata, suku kata menjadi

kata, dan kata menjadi kalimat. Contoh:

i – n – i n – i n – a

i – ni ni – na

ini nina

ini nina

Page 41: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

39

3) Metode Kupas Rangkai Suku Kata

Langkah-langkah pembelajaran membaca permulaan dengan metode

rangkai-kupas suku kata adalah: (1) Tahap pertama, pengenalan suku-suku kata. (2)

Tahap kedua, perangkaian suku-suku kata menjadi kata. (3) Tahap ketiga,

perangakaian kata menjadi kelompok kata atau kalimat sederhana. (4) Tahap

keempat, pengintegrasian kegiatan perangkaian dan pengupasan suku-suku kata.

Metode suku kata atau silaba populer dalam pembelajaran baca tulis Al-Qur'an.

Contoh:

i – ni bu – ku bu – di

ini buku budi

ini buku budi

ini buku budi

i – ni bu – ku bu – di

4) Metode Kata Lembaga

Proses pelaksanaannya adalah sebagai berikut:

a) Menyajikan kepada para siswa sebuah kata yang tidak asing lagi bagi mereka.

Contoh: mina

b) Menganalisis atau menguraikan kata menjadi suku kata suku kata yang

langsung ke bunyi huruf. Contoh: mi na

c) Mengajarkan huruf dari tiap-tiap bunyi yang telah dipisahkan dari lembaga

katanya. Contoh: m i n a

d) Huruf-huruf itu disintesis menjadi suku kata dan kata.

Contoh: mi na mina

e) Kata-kata dirangkaikan menjadi pola kalimat sederhana.

Contoh: ini mina

Perhatikan contoh komplit berikut:

Ini mina

i – ni mi – na

Page 42: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

40

i – n – i m – i n – a

ini mina

ini mina

5) Metode Global

Proses penguraian kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku

kata menjadi huruf-huruf, tidak disertai dengan proses sintesis (perangkaian

kembali). Artinya, huruf-huruf yang telah terurai itu tidak dikembalikan lagi pada

satuan di atasnya, yakni suku kata. Demikian juga dengan suku-suku kata, tidak

dirangkaikan lagi menjadi kata; kata-kata menjadi kalimat. Perhatikan contoh

berikut.

a) Memperkenalkan gambar dan kalimat.

ini boneka lani

b) Menguraikan salah satu kalimat menjadi kata, kata menjadi suku kata, suku

kata menjadi huruf-huruf.

ini boneka lani kalimat

ini boneka lani kata

i-ni bo-ne-ka la-ni suku kata

i-n-i b-o-n-e-ka l-a-n-i huruf

6) Metode SAS

Metode SAS ini bersumber dari ilmu jiwa Gestalt, suatu aliran dalam ilmu

jiwa totalitas yang timbul sebagai reaksi atas ilmu jiwa unsuri. Psikologi Gestalt

menganggap segala penginderaan dan kesadaran sebagai suatu keseluruhan.

Artinya, keseluruhan lebih tinggi nilainya daripada jumlah bagian masing-masing.

Jadi, pengamatan pertama atau penglihatan orang-orang atas sesuatu bersifat

menyeluruh atau global. Bahan ajar untuk pembelajaran membaca permulaan

dengan metode ini tampak seperti berikut:

Page 43: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

41

ini keluarga edo

ini mama edo ini papa edo

ini edo ini adik edo Setelah itu, uraikan gambar satu persatu, misalnya:

ini mama edo

ini mama edo

i – ni ma – ma e-do

i-n-i m-a-m-a e-d-o

i - ni ma - ma e-do

ini mama edo

ini mama edo

b. Membaca Lancar

Membaca lancar merupakan lanjutan dari proses membaca nyaring.

Membaca lancar dilakukan dengan memperhatikan maksud yang terdapat di dalam

bacaan, sehingga perlu diperhatikan penggunaan intonasi dalam membaca. Selain

itu, Membaca lancar yang perlu diperhatikan yaitu: mata mengikuti teks bacaan

yang dibaca, tangan menunjuk teks, bibir bergerak dalam membaca, membaca

harus bersuara, kepala bergerak mengikuti teks yang dibaca.

Page 44: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

42

2. Membaca Lanjut

Membaca lanjut adalah keterampilan membaca yang baru dapat dilakukan

bila pembaca telah dapat membaca teknik atau membaca permulaan sebab

membaca teknik menjadi dasar membaca lanjut.

a. Membaca Intensif

Ciri-ciri membaca intensif antara lain: (1) menggunakan teks wacana yang

berkisar antara 125-175 kata. (2) teks yang digunakan disesuaikan dengan

informasi yang sedang berkembang pada saat itu (teks kekinian). (3) teknik

membaca intensif menggunakan teknik membaca dalam hati, yaitu: tidak

menunjuk teks, tidak menggelengkan kepala, tidak berbisik, dan mata tidak

bergerak.

b. Membaca Memindai

Membaca memindai dapat dilakukan dengan cara mata bergerak cepat,

membaca meloncat-loncat, dan melihat kata demi kata. Setelah menemukan

bagian yang dibutuhkan, gerakan mata berhenti. Selanjutnya informasi yang

dibutuhkan dicermati. Contohnya membaca kamus. Tentukan kata dasar yang

hendak dicari. Lihat huruf pertama dan berikutnya huruf ke-dua. Perhatikan

urutan hurufnya. Sampai ditemukan kata yang dimaksud.

c. Membaca Pemahaman

Membaca pemahaman yang dimaksud yaitu jenis membaca yang

bertujuan untuk memahami: (1) standar-standar atau norma-norma

kesusastraan (literary standards); (2) resensi kritis (critical review); (3) drama

tulis (printed drama); dan (4) pola-pola fiksi (pattrens of fiction).

d. Membaca Sekilas

Membaca sekilas atau skimming adalah sejenis membaca yang membuat

mata bergerak dengan cepat melihat, memperhatikan bahan tertulis untuk

mencari serta mendapatkan informasi (Tarigan, 1991:33).

e. Membaca Cepat

Membaca cepat bukan berarti jenis membaca yang ingin memperoleh

jumlah bacaan atau halaman yang banyak dalam waktu singkat. Pelajaran ini

Page 45: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

43

diberikan dengan tujuan agar siswa SD dalam waktu yang singkat dapat

membaca secara lancar dan dapat memahami isinya secara tepat dan cermat.

f. Membaca Indah

Tujuan yang ingin dicapai dalam pembelajaran ini adalah siswa dapat

memperoleh suatu keindahan yang sumbernya bahasa atau keindahan yang

bersumber pada bacaan. Unsur irama, intonasi, ketepatan ucapan memegang

peranan penting.

g. Membaca Pustaka

Membaca pustaka yang dimaksud yaitu membaca daftar pustaka yang

terdapat dalam buku. Daftar pustaka dapat ditemukan di dalam setiap buku

cetak ata buku pelajaran.

D. Mempraktikan Jenis-jenis Membaca melalui Proses Membaca

Mempraktikan jenis-jenis membaca dapat dilakukan dengan menerapkan

proses membaca. Proses membaca dapat dilakukan dengan memperhatikan langkah-

langkah dalam membaca. Langkah kegiatan dalam proses pembelajaran membaca oleh

Burns (dalam Saleh, 2006:110) dirinci menjadi tiga tahap yaitu: “(1) prabaca

(prereading), (2) saat baca (during-reading), dan (3) pascabaca (postreading)”.

1. Kegiatan Prabaca

Kegiatan prabaca dimaksudkan untuk menggugah prilaku siswa dalam

penyelesaian masalah dan memotivasi penelaahan materi bacaan (Puji, 2007:69).

Gruber (dalam Rahim, 2007:108) berpendapat bahwa dalam kegiatan prabaca,

dapat dilakukan dengan membuat prediksi, guru membaca judul bacaan dengan

nyaring, kemudian memperkenalkan para pelaku dengan cara menceritakan nama-

nama mereka dan beberapa pernyataan yang menceritakan tentang para pelaku,

tokoh, akhirnya guru menyuruh siswa memprediksi kelanjutan cerita.

2. Kegiatan Saat Baca

Menurut Novi (2009:97), “Kegiatan intibaca, beberapa strategi membaca

dapat meningkatkan pemahaman membaca siswa yaitu strategi metakognitif, close

procedure, dan pertanyaan pemandu”. Strategi yang dimaksud antara lain: (1)

Strategi metakognitif; penggunaan intelektual otak dan usaha sadarnya dalam

Page 46: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

44

memonitor atau mengontrol penggunaan intelektual. (2) Cloze procedur; digunakan

juga untuk meningkatkan pemahaman dengan cara menghilangkan sejumlah

informasi dalam bacaan dan siswa diminta untuk mengisinya. (3) Pertanyaan

pemandu; siswa dilatih untuk mengingat fakta dengan cara mengubah fakta itu

menjadi pertanyaan “mengapa”. Pertanyaan pemandu dapat diajukan oleh guru

kepada siswa atau diajukan siswa untuk dirinya sendiri ketika sedang membaca.

3. Kegiatan Pascabaca

Burns, dkk. (dalam Rahim, 2007:114) menjelaskan bahwa, “Kegiatan

pascabaca digunakan untuk membantu siswa memadukan informasi baru yang

dibacanya ke dalam skemata yang telah dimilikinya sehingga diperoleh tingkat

pemahaman yang lebih tinggi”. Sedangkan Resmini (2007:97) berpendapat, pada

kegiatan pascabaca terdapat beberapa kegiatan dan strategi yang dapat dilakukan

siswa setelah membaca, yaitu: (1) memperluas kesempatan belajar, (2) mengajukan

pertanyaan, (3) mengadakan pameran visual, (4) melaksanakan pementasan teater

aktual, (5) menceritakan kembali, dan (6) penerapan hasil membaca.

E. Penilaian Keterampilan Membaca

1. Penilaian Pembelajaran Membaca di Kelas Rendah

Pelaksanaan penilaian otentik berikut memberikan contoh pembelajaran

membaca di kelas rendah SD, yaitu kelas I semester 2.

Standar Kompetensi:

7. Memahami teks pendek dengan membaca lancar dan membaca puisi anak.

Kompetensi Dasar:

7.1 Membaca lancar beberapa kalimat sederhana yang terdiri atas 3-5 kata dengan

intonasi yang tepat.

Indikator:

7.1.1 Mendengarkan cara membaca lancar kalimat sederhana dengan intonasi yang

tepat.

7.1.2 Membaca kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat.

7.1.3 Menjelaskan isi kalimat yang dibaca dengan bahasa yang santun.

Page 47: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

45

Ketercapaian indikator di atas, dapat diukur dengan menggunakan rubrik penilaian

berikut.

a. Mendengarkan Cara Membaca Lancar Kalimat Sederhana dengan Intonasi yang

Tepat

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mendengarkan dengan serius dan menunjukkan rasa ingin tahu

3 (Baik) Mendengarkan dengan serius, namun kurang menunjukkan rasa ingin tahu

2 (Cukup) Mendengarkan dengan kurang serius dan kurang menunjukkan rasa ingin tahu

1 (Kurang) Mendengarkan dengan tidak serius dan tidak menunjukkan rasa ingin tahu

b. Membaca Kalimat Sederhana dengan Intonasi yang Tepat

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat Membaca dengan lancer

3 (Baik)

Membaca dengan lafal dan intonasi yang tepat Membaca kurang lancar (terbata-bata)

2 (Cukup)

Membaca dengan lafal dan intonasi yang kurang tepat Membaca kurang lancar (terbata-bata) Membaca kurang sesuai dengan tanda baca

1 (Kurang)

Membaca dengan lafal dan intonasi yang tidak tepat Membaca tidak lancar

c. Menjelaskan Isi Kalimat yang Dibaca dengan Bahasa yang Santun

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menjelaskan sesuai dengan isi kalimat Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Menjelaskan sesuai dengan isi kalimat Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup)

Menjelaskan kurang sesuai dengan isi kalimat Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang)

Menjelaskan tidak sesuai dengan isi kalimat Tutur katanya kurang sopan dan santun

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk

rekapitulasi nilai berikut.

Nama Siswa: .................................

Page 48: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

46

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Mendengarkan cara membaca lancar kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat

2. Membaca kalimat sederhana dengan intonasi yang tepat

3. Menjelaskan isi kalimat yang dibaca dengan bahasa yang santun

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

2. Penilaian Pembelajaran Membaca di Kelas Tinggi

Pembelajaran membaca di kelas tinggi dikategorikan pada membaca pemahaman.

Berikut ini diberikan contoh penilaian otentik pembelajaran membaca di kelas tinggi SD,

yaitu kelas VI semester I.

Standar Kompetensi:

3. Memahami teks dengan membaca intensif dan membaca sekilas.

Kompetensi Dasar:

3.2 Menanggapi informasi dari kolom/rubrik khusus (majalah anak, koran, dan lain-lain).

Indikator:

3.2.1 Memprediksi isi teks dari koran (prabaca).

3.2.2 Membaca teks dari koran (saat baca).

3.2.3 Membuktikan hasil prediksi isi teks dari koran yang dibaca (saat baca).

3.2.4 Menjelaskan informasi yang diperoleh berdasarkan teks yang dibaca (pascabaca).

3.2.5 Menanggapi informasi berdasarkan teks yang dibaca (pascabaca).

3.2.6 Membuat ringkasan dari teks yang dibaca (pascabaca).

Berdasarkan kegiatan yang telah dilakukan, diberikan rubrik penilaian seperti di

bawah.

a. Memprediksi Isi Teks dari Koran (Prabaca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mengisi seluruh prediksi (5 soal prediksi) Prediksi yang dibuat sebagian besarnya tepat

3 (Baik)

Mengisi lebih kurang 3-4 dari keseluruhan prediksi Prediksi yang dibuat sebagian besarnya tepat

2 Hanya mengisi 2 dari keseluruhan prediksi

Page 49: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

47

(Cukup Baik) Prediksi yang dibuat kurang tepat

1 (Kurang Baik)

Hanya mengisi 1 dari keseluruhan perdiksi Prediksi yang dibuat tidak tepat

b. Membaca Teks dari Koran (Saat Baca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Membaca dengan teknik yang benar Menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

3 (Baik)

Membaca dengan teknik yang benar Kurang menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

2 (Cukup Baik)

Membaca dengan teknik yang kurang benar Kurang menunjukkan rasa ingin tahu ketika membaca

1 (Kurang Baik)

Membaca dengan teknik yang tidak benar Tidak menunjukkan rasa ingin tahu

c. Membuktikan Hasil Prediksi Isi Teks dari Koran yang Dibaca (Saat Baca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Mengisi seluruh soal uji prediksi (5 soal uji prediksi) Uji prediksi yang dibuat semuanya benar

3 (Baik)

Mengisi lebih kurang 3-4 dari keseluruhan soal uji prediksi Uji prediksi yang dibuat sebagian besarnya tepat

2 (Cukup Baik)

Hanya mengisi 2 dari keseluruhan soal uji prediksi Uji prediksi yang dibuat kurang tepat

1 (Kurang Baik)

Hanya mengisi 1 dari keseluruhan soal uji perdiksi Uji prediksi yang dibuat tidak tepat

d. Menjelaskan Informasi yang Diperoleh Berdasarkan Teks yang Dibaca (Pascabaca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Menjelaskan sesuai dengan isi informasi yang dibaca Tutur katanya sopan dan santun

3 (Baik)

Menjelaskan sesuai dengan isi informasi yang dibaca Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Menjelaskan kurang sesuai dengan isi informasi yang dibaca Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Menjelaskan tidak sesuai dengan isi informasi yang dibaca Tutur katanya kurang sopan dan santun

e. Menanggapi Informasi Berdasarkan Teks yang Dibaca (Pascabaca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Memberikan tanggapan dengan lengkap dan jelas Tutur katanya sopan dan santun

Page 50: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

48

3 (Baik)

Memberikan tanggapan dengan lengkap dan jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

2 (Cukup Baik)

Memberikan tanggapan dengan kurang lengkap dan kurang jelas Tutur katanya kurang sopan dan santun

1 (Kurang Baik)

Memberikan tanggapan dengan tidak lengkap dan tidak jelas Tutur katanya tidak sopan dan santun

f. Membuat Ringkasan dari Teks yang Dibaca (Pascabaca)

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Meringkas seluruh peristiwa dengan bahasa sendiri Meringkas dengan urutan yang benar

3 (Baik)

Meringkas seluruh peristiwa dengan bahasa sendiri Meringkas dengan urutan yang kurang benar

2 (Cukup Baik)

Meringkas sebagian besar peristiwa dengan bahasa sendiri Meringkas dengan urutan yang kurang benar

1 (Kurang Baik)

Meringkas sebagian kecil peristiwa dengan bahasa sendiri Meringkas dengan urutan yang kurang benar

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk

rekapitulasi nilai berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

Prabaca

1. Memprediksi isi teks dari Koran

Saat Baca

2. Membaca teks dari Koran

3. Membuktikan hasil prediksi isi teks dari koran yang dibaca

Pascabaca

4. Menjelaskan informasi yang diperoleh berdasarkan teks yang dibaca

5. Menanggapi informasi berdasarkan teks yang dibaca

6. Membuat ringkasan dari teks yang dibaca

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

Page 51: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

49

BAB V KETERAMPILAN MENULIS

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memiliki keterampilan

berbahasa Indonesia, khususnya keterampilan menulis dengan indikator: (1) Pengertian

Keterampilan Menulis, (2) Jenis-jenis Keterampilan Menulis, yaitu menulis permulaan dan

menulis lanjut, (3) Mempraktikkan Jenis-jenis Menulis Melalui Proses Menulis, dan (4)

Penilaian Keterampilan Menulis.

C. Pengertian Keterampilan Menulis

Menulis adalah menurunkan atau melukiskan lambang-lambang grafik yang

menggambarkan suatu bahasa yang dipahami oleh seseorang, sehingga orang lain dapat

membaca lambang-lambang grafik tersebut kalau mereka memahami bahasa dan

gambaran grafik itu (Tarigan, 1991:21). Menurut Nurgiyantoro (2005:273), menulis adalah

aktivitas mengungkapkan gagasan melalui media bahasa. Menulis merupakan kegiatan

produktif dan ekspresif sehingga penulis harus memiliki kemampuan dalam menggunakan

kosakata, tata tulis, dan struktur bahasa. Semi (1993:47) mengartikan keterampilan

menulis sebagai tindakan memindahkan pikiran dan perasaan ke dalam bahasa tulis

dengan menggunakan lambang-lambang.

D. Jenis-jenis Menulis

Jenis menulis secara garis besar, yaitu menulis permulaan dan menulis lanjut.

1. Menulis Permulaan

Menulis permulaan dimulai dengan pengenalan terhadap cara memegang

pensil yang benar. Tingkat permulaan, kegiatan menulis lebih didominasi oleh hal-hal

yang bersifat mekanis. Kegiatan mekanis yang dimaksud dapat berupa:

Page 52: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

50

a. Sikap duduk yang baik dalam menulis.

b. Cara memegang pensil/alat tulis.

c. Cara memegang buku.

d. Melemaskan tangan dengan cara menulis di udara.

Pengenalan huruf dengan menulis di kelas rendah dapat dilakukan dengan

beberapa tahap sesuai dengan perkembangan siswa, yaitu:

a. Menulis Permulaan dengan Huruf Kecil

Menulis permulaan dengan menggunakan huruf kecil diajarkan di kelas I

semester 1 SD. Menulis permulaan di SD dapat dilakukan dengan tahapan, yaitu:

1) Berlatih Menulis di Awang-awang

Menulis di awang-awang atau menulis di udara dapat dilakukan dengan

memegang pensil dengan benar, kemudian menggerakkan tangan di udara

membentuk huruf. Siswa di ajak juga menulis huruf vokal dan huruf konsonan.

Contoh:

2) Berlatih Menulis di Punggung Teman

Menulis di punggung teman dapat dilakukan dengan menuliskan huruf

yang membentuk kata tertentu dan meminta teman menebak katanya. Di kelas

satu, siswa dapat menulis huruf satu-persatu kemudian siswa menebak hurufnya.

Contoh:

3) Berlatih Menulis di Pasir

Menulis di atas pasir dilakukan dengan menggerakkan tangan membentuk

huruf, angka, atau kata di atas media pasir. Siswa menulis menggunakan jari

telunjuk. Guru bisa meminta siswa satu menulis di pasir sesuai keinginannya dan

siswa satu lagi membaca apa yang ditulis temannya. Contoh:

Page 53: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

51

4) Berlatih Mengeblat

Mengeblat yaitu meniru atau menebalkan suatu tulisan dengan menindas

tulisan yang telah ada. Ada beberapa cara mengeblat yang bisa dilakukan anak,

misalnya dengan menggunakan kertas karbon, kertas tipis, menebalkan tulisan

yang sudah ada. Contoh:

5) Berlatih Menulis Huruf Lepas

Huruf lepas yang dimaksud yaitu huruf kecil. Huruf kecil memiliki ciri

tersendiri yang berbeda dengan huruf besar atau kapital. Jangan lupa setiap kali

mengajarkan huruf baru berarti jumlah huruf yang dikuasai anak bertambah.

Latihan menulis haruslah meliputi huruf-huruf lama yang telah diajarkan.

b. Menulis Tegak Bersambung

Menulis huruf tegak bersambung atau menulis halus memiliki banyak manfaat

bagi anak-anak. Ketika anak menulis dengan tangan, sensori motorik halus, sentuhan,

dan visual anak akan aktif secara bersamaan. Proses penggoresan garis tegak yang

tebal dan garis miring yang tipis pada huruf tegak bersambung melatih anak tentang

ketegasan, kelembutan, dan ketekunan. Aturan pengajaran huruf tegak bersambung di

SD: (1) Menulis huruf kecil tegak bersambung harus diajarkan di kelas 1 semester 2. (2)

Menulis huruf besar tegak bersambung harus diajarkan di kelas 2 semester 1.

c. Menulis Permulaan dengan Huruf Kapital pada Huruf Awal Kata Permulaan Kalimat

Menulis permulaan dengan memperkenalkan cara menulis huruf besar atau

huruf kapital pada awal kalimat diajarkan di kelas II SD. Dalam pengajaran menulis

permulaan ini, para siswa ditugaskan untuk menuliskan kembali kalimat demi kalimat

pada buku catatan masing-masing. Contoh: Ayah pergi ke kantor.

2. Menulis Lanjut

a. Menulis Narasi

Menoleh devinisi yang dipaparkan oleh Suparno (2006:4.54) bahwa narasi

adalah tulisan yang menyajikan serangkaian peristiwa. Menurut Gorys Keraf

Page 54: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

52

(2000:136) ciri-ciri karangan narasi adalah: (1) Menonjolkan unsur perbuatan atau

tindakan, (2) dirangkai dalam urutan waktu, (3) berusaha menjawab pertanyaan

“apa yang terjadi?”, dan (4) ada konflik.

b. Menulis Deskripsi

Menulis deskripsi merupakan suatu bentuk tulisan yang melukiskan

sesuatu sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga pembaca dapat

mencitrai (melihat, mendengar, mencium, dan merasakan) apa yang dilukiskan itu

sesuai dengan citra penulisnya (Suparno, 2008:4.6). Menurut Suparno (2008:4.14),

menulis deskripsi ada dua macam, yaitu karangan deskripsi orang (deskripsi

impresionatis) dan karangan deskripsi tempat (deskripsi ekspositori).

c. Menulis Persuasi

Persuasi adalah tulisan yang bermaksud mempengaruhi orang lain. Dalam

persuasi selain logika perasaan juga memegang peranan penting. Langkah-langkah

menulis persuasi, yaitu: (1) Menentukan topik dan tujuan. (2) Membuat kerangka

karangan. (3) Mengumpulkan bahan. (4) Menarik simpulan. (5) Penutup.

d. Menulis Argumentasi

Argumentasi adalah tulisan yang berisi atas paparan alasan dan pendapat

untuk membuat suatu simpulan (Suparno, 2008:5.56). Argumentasi ditulis untuk

memberikan alasan, memperkuat atau menolak suatu pendapat, pendirian, atau

gagasan. Langkah-langkah menulis argumentasi antara lain: (1) Membuat topik. (2)

Menetapkan tujuan karangan. (3) Melakukan obsevasi lapangan. (4) Membuat

kerangka karangan. (5) Mengembangkan kerangka karangan. (6) Membuat

simpulan.

e. Menulis Eksposisi

Eksposisi diartikan sebagai tulisan yang bertujuan untuk memberitahu,

mengupas, menguraikan, atau menerangkan sesuatu (Suparno, 2006:5.29). Ciri-ciri

karangan eksposisi: (a) menjelaskan informasi, (b) menyatakan sesuatu yang

benar-benar terjadi (data faktual), (c) tidak terdapat unsur mempengaruhi atau

memaksakan kehendak, (d) menunjukkan analisis atau penafsiran secara objektif

terhadap fakta yang ada, dan (e) menunjukkan sebuah peristiwa yang terjadi atau

tentang proses kerja sesuatu.

Page 55: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

53

E. Mempraktikkan Jenis-jenis Menulis Melalui Proses Menulis

Langkah-langkah dalam proses menulis ada tiga. Agar tulisan rapi dan benar,

laluilah semua langkah berikut, yaitu pramenulis, saat menulis, dan pascamenulis

(merevisi, mengedit, dan menyajikan).

1. Pramenulis

Pramenulis merupakan tahap persiapan. Pada tahap ini seorang penulis

melakukan berbagai kegiatan, misalnya menemukan ide gagasan, menentukan judul

karangan, memilih bentuk atau jenis tulisan, membuat kerangka, dan

mengumpulkan bahan-bahan. Ide tulisan dapat bersumber dari pengalaman,

observasi, bahan bacaan, dan imajinasi. Kegiatan ini dapat dilakukan melalui

berbagai aktivitas, misalnya membaca buku, surat kabar, majalah, dan sejenisnya;

menyimak warta berita, pidato, khotbah, diskusi, dan seminar; karya wisata dan

rekreasi; dan sebagainya.

2. Saat Menulis

Tahap penulisan dimulai dengan menjabarkan ide ke dalam bentuk tulisan.

Ide-ide itu dituangkan dalam bentuk kalimat dan paragraf. Selanjutnya, paragraf-

paragraf itu dirangkaikan menjadi satu karangan yang utuh. Tahap ini memerlukan

berbagai pengetahuan kebahasaan dan teknik penulisan. Pengetahuan kebahasaan

digunakan untuk pemilihan kata, penentuan gaya bahasa, pembentukan kalimat,

sedangkan teknik penulisan untuk penyusunan paragraf sampai dengan penyusunan

karangan secara utuh.

3. Pascamenulis

Pascamenulis terdiri atas tiga, yaitu: (a) merevisi atau mengubah, (b)

mengedit, dan (3) menyajikan atau mempublikasikan tulisan. Ketiga langkah

pascamenulis dapat dijelaskan sebagai berikut.

a. Merevisi atau Mengubah

Pada tahap merevisi dilakukan koreksi terhadap keseluruhan karangan.

Koreksi dilakukan terhadap berbagai aspek, misalnya struktur karangan dan

kebahasaan. Struktur karangan meliputi penataan ide pokok dan ide penjelas,

Page 56: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

54

serta sistematika dan penalarannya. Sementara itu, aspek kebahasaan meliputi

pilihan kata, struktur bahasa, ejaan, dan tanda baca.

b. Mengedit

Apabila karangan sudah dianggap sempurna, penulis tinggal

melaksanakan tahap pengeditan. Dalam pengeditan ini diperlukan format buku

yang akan menjadi acuan, misalnya ukuran kertas, bentuk tulisan, dan

pengaturan spasi. Proses pengeditan dapat diperluas dan disempurnakan dengan

penyediaan gambar atau ilustrasi.

c. Menyajikan atau Mempublikasikan Tulisan

Mempublikasikan tulisan dalam bentuk cetakan, tidak dalam bentuk

cetakan. Penyampaian tanpa cetakan dapat dilakukan dengan pementasan,

perceritaan, peragaan, dan sebagainya. Karangan berbentuk cerita anak-anak,

misalnya, dapat disampaikan melalui majalah. Secara sederhana, karangan anak-

anak dapat dipublikasikan lewat papan tempel atau dibacakan di depan kelas.

F. Penilaian Keterampilan Menulis

Salah satu contoh penilaian otentik dalam pembelajaran menulis di SD kelas

rendah dapat dilihat pada penurunan indikator dari kompetensi dasar menulis di kelas

1 semester 2 berdasarkan kurikulum 2006 (KTSP) sebagai berikut.

Standar Kompetensi:

8. Menulis permulaan dengan huruf tegak bersambung melalui kegiatan dikte dan

menyalin.

Kompetensi Dasar:

8.1 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung.

Indikator:

8.1.1 Mendengarkan dikte kalimat sederhana yang disampaikan guru.

8.1.2 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf lepas.

8.1.3 Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak

bersambung.

8.1.4 Memeriksa kalimat sederhana yang ditulis dengan huruf tegak bersambung.

8.1.5 Merevisi kalimat sederhana yang ditulis dengan huruf tegak bersambung.

Page 57: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

55

Penilaian otentik yang dapat dikembangkan untuk mencapai rumusan indikator

di atas, dapat diukur dengan menggunakan rubrik penilaian berikut.

a. Mendengarkan Dikte Kalimat Sederhana yang Disampaikan Guru

Kualifikasi Deskriptor

4

(Sangat Baik)

Menulis kata dalam kalimat yang didengar dengan sempurna.

Menulis kalimat yang didengar dengan huruf yang lengkap.

Tidak meminta guru mengulang kalimat yang didiktekan.

3

(Baik)

Menulis kata dalam kalimat yang didengar dengan sempurna.

Menulis kalimat yang didengar dengan huruf yang lengkap.

Meminta guru mengulang kalimat yang didiktekan.

2

(Cukup)

Menulis kata dalam kalimat yang didengar dengan sempurna.

Menulis kalimat yang didengar dengan huruf yang kurang lengkap.

Meminta guru mengulang kalimat yang didiktekan.

1

(Kurang)

Terdapat kata yang tertinggal dalam kalimat yang didengar.

Menulis kalimat yang didengar dengan huruf yang kurang lengkap.

Meminta guru mengulang kalimat yang didiktekan.

b. Menulis Kalimat Sederhana yang Didiktekan Guru dengan Huruf Lepas

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan rapi dan bersih.

3 (Baik)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan rapi tapi kurang bersih.

2 (Cukup)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan kurang rapi dan kurang bersih.

1 (Kurang)

Tersusun dengan pola yang kurang benar. Ditulis dengan tidak rapi dan tidak bersih.

c. Menulis Kalimat Sederhana yang Didiktekan Guru dengan Huruf Tegak Bersambung

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan rapi dan bersih.

3 (Baik)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan rapi tapi kurang bersih.

2 (Cukup)

Tersusun dengan pola yang benar. Ditulis dengan kurang rapi dan kurang bersih.

1 (Kurang)

Tersusun dengan pola yang kurang benar. Ditulis dengan tidak rapi dan tidak bersih.

d. Memeriksa Kalimat Sederhana yang Ditulis dengan Huruf Tegak Bersambung

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Tidak memberikan tanda pada kata dan kalimat yang sudah sempurna dan sesuai pola menulis. Memberikan tanda pada kalimat yang belum semperna dan sesuai pola menulis. Memberikan tanda pada bagian kata yang memiliki huruf yang belum lengkap dan sesuai pola menulis.

3 Tidak memberikan tanda pada kata dan kalimat yang sudah sempurna

Page 58: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

56

(Baik) dan sesuai pola menulis. Memberikan tanda pada kalimat yang belum semperna dan sesuai pola menulis. Belum memberi tanda pada bagian kata yang memiliki huruf yang belum lengkap dan sesuai pola menulis.

2 (Cukup)

Tidak memberikan tanda pada kata dan kalimat yang sudah sempurna dan sesuai pola menulis. Belum memberikan tanda pada kalimat yang belum semperna dan sesuai pola menulis. Belum memberikan tanda pada bagian kata yang memiliki huruf yang belum lengkap dan sesuai pola menulis.

1 (Kurang)

Masih memberikan tanda pada kata dan kalimat yang sudah sempurna dan sesuai pola menulis. Belum memberikan tanda pada kalimat yang belum semperna dan sesuai pola menulis. Belum memberikan tanda pada bagian kata yang memiliki huruf yang belum lengkap dan sesuai pola menulis.

e. Merevisi Kalimat Sederhana yang Ditulis dengan Huruf Tegak Bersambung

Kualifikasi Deskriptor

4 (Sangat Baik)

Melengkapi kalimat yang belum lengkap. Memperbaiki tulisan yang kurang rapi dan bersih. Menulis kalimat sesuai pola.

3 (Baik)

Melengkapi kalimat yang belum lengkap. Memperbaiki tulisan yang kurang rapi dan bersih. Menulis kalimat belum sesuai pola.

2 (Cukup)

Melengkapi kalimat yang belum lengkap. Belum memperbaiki tulisan yang kurang rapi dan bersih. Menulis kalimat belum sesuai pola.

1 (Kurang)

Masih terdapat kalimat yang belum lengkap. Belum memperbaiki tulisan yang kurang rapi dan bersih. Menulis kalimat belum sesuai pola

Secara sederhana, rubrik penilaian di atas dapat dibuat ke dalam bentuk rekapitulasi

nilai berikut.

Nama Siswa: .................................

No Aspek yang Dinilai Kualifikasi

Skor SB B C K

1. Mendengarkan dikte kalimat sederhana yang disampaikan guru.

2. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf lepas.

3. Menulis kalimat sederhana yang didiktekan guru dengan huruf tegak bersambung.

4. Memeriksa kalimat sederhana yang ditulis dengan huruf tegak bersambung.

5. Merevisi kalimat sederhana yang ditulis dengan huruf tegak bersambung.

Jumlah

Rata-rata

Kualifikasi

Page 59: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

57

Berdasarkan rekapitulasi di atas, seorang siswa yang mampu mengikuti seluruh

kegiatan dengan benar akan memperoleh skor 16 dari 4 aspek yang dinilai. Skor

maksimal setiap aspeknya adalah 4. Untuk mengubahnya ke dalam skala 4 dapat

digunakan rumus sederhana berikut.

N = Skor yang Diperoleh

Skor Maksimal x 4

Page 60: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

58

BAB VI

APRESIASI SASTRA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran Bahasa Indonesia.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah mengikuti pembelajaran ini diharapkan Anda dapat memahami dan

menguasai apresiasi sastra dengan indikator: (1) pengertian sastra, (2) tujuan sastra,

(3) mengaplikasikan manfaat sastra sebagai suatu keterampilan berbahasa, (4) analisis

jenis-jenis sastra indonesia, (5) menentukan tema puisi, (6) melengkapi puisi yang

rumpang, (7) mengubah puisi menjadi prosa, (8) apresiasi sastra reseptif, dan (9)

apresiasi sastra produktif.

C. Pengertian Sastra

Zainuddin (1992:99) menyatakan bahwa, “Sastra adalah karya seni yang

dikarang menurut standar bahasa kesusastraan”. Standar kesusastraan yang dimaksud

adalah penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta gaya cerita yang

menarik. Sedangkan kesusastraan adalah karya seni yang mengungkapkannya baik dan

diwujudkan dalam bentuk bahasa yang indah. Esten (1993:9) mendefinisikan “Sastra

atau kesusastraan adalah pengungkapan dari fakta artistik dan imajinatif sebagai

manifestasi kehidupan manusia (masyarakat) melalui bahasa sebagai medium dan

memiliki efek yang positif terhadap kehidupan manusia (kemanusiaan)”.

Gambaran pengertian oleh para ahli membuka cakrawala untuk memahami

bahwa sastra merupakan suatu bentuk dan hasil pekerjaan karya seni kreatif secara

lisan dan tulisan berupa gambaran dari kenyataan yang dikarang menurut standar

bahasa kesusastraan, yaitu penggunaan kata-kata yang indah dan gaya bahasa serta

gaya cerita yang menarik.

Page 61: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

59

D. Tujuan Sastra

Tujuan pembelajaran sastra di sekolah terkait pada tiga tujuan khusus di

bawah.

1. Menggunakan bahasa Indonesia untuk meningkatkan kemampuan intelektual serta

kematangan emosional dan sosial.

2. Menikmati dan memanfaatkan karya sastra untuk memperluas wawasan,

memperhalus budi pekerti, serta meningkatkan pengetahuan dan kemampuan

berbahasa.

3. Menghargai dan membanggakan sastra Indonesia sebagai khazanah budaya dan

intelektual manusia Indonesia.

E. Mengaplikasikan Manfaat Sastra sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa

Menurut Lazar (2002:15-19), beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari

pembelajaran sastra, antara lain yaitu:

1. Memberikan motivasi kepada siswa;

2. Memberi akses pada latar belakang budaya;

3. Memberi akses pada pemerolehan bahasa;

4. Memperluas perhatian siswa terhadap bahasa;

5. Mengembangkan kemampuan interpretatif siswa; dan

6. Mendidik siswa secara keseluruhan.

F. Analisis Jenis-jenis Sastra Indonesia

Sastra dapat dikelompokkan menjadi prosa, puisi, dan drama. Prosa juga

terbagi menjadi prosa lama dan prosa baru. Begitu juga dengan puisi, puisi terdiri dari

puisi lama dan puisi baru. Berikut penjabaran tentang prosa, puisi, dan drama.

1. Prosa

Prosa merupakan karya sastra yang bersifat menguraikan atau

mendeskripsikan suatu fakta ataupun isi pikiran dan perasaan secara jelas serta

tidak terikat pada syarat-syarat tertentu. Jenis tulisan prosa biasanya digunakan

untuk mendeskripsikan suatu fakta atau ide. Karenanya, prosa dapat digunakan

untuk surat kabar, majalah, novel, ensiklopedia, surat, serta berbagai jenis media

Page 62: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

60

lainnya. Prosa juga disebut dengan karangan bebas. Prosa terdiri atas prosa lama

dan prosa baru.

a. Prosa Lama

Prosa lama merupakan karya sastra yang belum mendapat pengaruh dari

sastra atau kebudayaan barat. Prosa lama mula-mula timbul disampaikan secara

lisan, disebabkan karena belum dikenalnya bentuk tulisan. Setelah agama dan

kebudayaan Islam masuk ke Indonesia, masyarakat menjadi akrab dengan

tulisan, bentuk tulisan pun mulai banyak dikenal. Prosa lama terdiri atas:

1) Dongeng

Dongeng adalah cerita yang tidak benar-benar terjadi dan dalam

banyak hal sering tidak masuk akal (Nurgiyantoro, 2005:198). Jenis-jenis

dongeng berdasarkan isinya, yaitu: mite, legenda, fabel, cerita jenaka, farabel,

dan sage.

a. Mite

Menurut Bascom (dalam Danandjaja, 2007:50) Mitos atau mite

(myth) adalah cerita prosa rakyat yang ditokohi oleh para dewa atau

makhluk setengah dewa yang terjadi di dunia lain (kahyangan) pada masa

lampau dan dianggap benar-benar terjadi oleh empu cerita atau

penganutnya dan bertalian dengan terjadinya tempat, alam semesta, para

dewa, adat istiadat dan dongeng suci.

b. Legenda

Legenda merupakan cerita prosa rakyat yang dianggap benar-benar

terjadi oleh pemilik cerita yang ceritanya dihubungkan dengan tokoh

sejarah dan tempat tertentu, telah dibumbui dengan keajaiban, kesaktian,

dan keistimewaan tokoh.

c. Fabel

Fabel memiliki ciri-ciri sebagai berikut: (1) Bentuknya cerita pendek,

(2) Kebanyakan terdiri dari 2 hewan sebagai tokoh utama. Tokoh bisa juga

berupa tumbuhan, (3) Tidak ada waktu yang tepat, (4) Tokoh

menggambarkan karakteristik manusia, (5) Ada binatang dengan

karakteristik berlawanan (kuat-lemah, kecil-besar, cerdas-bodoh), (6)

Page 63: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

61

Bersifat menghibur dan mendidik, (7) Isi ceritanya dirancang lucu dan

menyindir.

d. Cerita Jenaka

Cerita jenaka adalah cerita yang berisikan kejadian lucu yang terjadi

pada masa lalu. Cerita jenaka terbagi kepada dua jenis: (1) cerita jenaka

tempatan dan (2) cerita jenaka pengaruh asing/luar.

e. Parabel

Parabel yaitu dongeng atau cerita rekaan yang mengandung nilai-

nilai pendidikan untuk menyampaikan ajaran agama, moral, atau

kebenaran umum dengan menggunakan perbandingan atau ibarat. Parabel

menggunakan gabungan manusia dan hewan sebagai tokoh cerita.

f. Sage

Sage yaitu dongeng yang mengandung unsur sejarah atau kisah

kepahlawanan.

2) Cerita Sejarah

Cerita sejarah adalah cerita yang berisi tentang sejarah yang dipadukan

dengan hal-hal yang kurang masuk akal.

3) Cerita Pelipur Lara

Cerita pelipur lara adalah cerita yang digunakan sebagai hiburan

berupa kisah raja, putri raja yang cantik, atau putera raja yang gagah berani.

4) Cerita-cerita Berbingkai

Cerita berbingkai adalah cerita yang menceritakan sebuah kejadian

dalam pelaku utama atau pelaku pendamping, lalu dalam cerita pelaku utama

atau pelaku pendamping juga menceritakan kisah lain sehingga menimbulkan

cerita kedua atau ketiga.

5) Wiracerita (Epos)

Epos adalah cerita kepahlawanan atau syair panjang yang

menceritakan riwayat perjuangan seorang pahlawan yang hidup terus

menerus di tengah bangsa dan masyarakat.

Page 64: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

62

6) Kitab

Kitab adalah cerita yang berisi tentang hukum, aturan, budi pekerti,

raja yang bijaksana dan ahli dalam pemerintahan, tentang hukum adat, dan

agama.

7) Hikayat

Hikayat berasal dari India dan Arab. Hikayat berisikan cerita para dewa,

peri, pangeran, putri, ataupun kehidupan para bangsawan. Hikayat banyak

dipenuhi cerita-cerita gaib dan berbagai kesaktian. Karena tokoh dan latarnya

banyak yang mengambil dari sejarah, cerita terselubung sering disebut cerita

sejarah.

b. Prosa Baru

Prosa baru merupakan pancaran dari masyarakat baru. Ciri-ciri prosa baru

yaitu: (1) Dinamis, perubahannya cepat. (2) Rakyat sentris, mengambil bahan dari

rakyat sekitar. (3) Realistis, bentuknya roman, novel, cerpen, drama, kisah, dan

sebagainya. (4) Dipengaruhi sastra barat. (5) Nama pencipta selalu dicantumkan.

Jenis-jenis prosa baru adalah:

1) Roman

Roman adalah bentuk prosa baru yang mengisahkan kehidupan pelaku

utamanya dengan segala suka dukanya. Dalam roman, pelaku utamanya

sering diceritakan mulai dari masa kanak-kanak sampai dewasa atau bahkan

sampai meninggal dunia. Berdasarkan isinya, roman dapat dibagi menjadi

roman sejarah, roman sosial, roman jiwa, dan roman tendens.

2) Novel

Novel adalah bentuk prosa baru yang melukiskan sebagian kehidupan

pelaku utamanya yang terpenting, paling menarik, dan yang mengandung

konflik. Konflik mengakibatkan perubahan nasib pelaku. Novel condong pada

realisme. Biasanya novel lebih pendek daripada roman dan lebih panjang dari

cerpen. Contoh: Ave Maria oleh Idrus dan Keluarga Gerilya oleh Pramoedya

Ananta Toer.

Page 65: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

63

3) Cerpen

Cerpen adalah bentuk prosa baru yang menceritakan sebagian kecil

dari kehidupan pelakunya yang terpenting dan paling menarik. Di dalam

cerpen boleh ada konflik atau pertikaian, tetapi hal itu tidak menyebabkan

perubahan nasib pelakunya. Contoh: Radio Masyarakat oleh Rosihan Anwar

dan Bola Lampu oleh Asrul Sani.

4) Riwayat

Riwayat (biografi), adalah suatu karangan prosa yang berisi

pengalaman-pengalaman hidup pengarang sendiri (otobiografi) atau bisa juga

pengalaman hidup orang lain sejak kecil hingga dewasa atau bahkan sampai

meninggal dunia. Contoh: Soeharto Anak Desa, Prof. Dr. B.J Habibie, Ki Hajar

Dewantara, dan Chairul Tanjung Si Anak Singkong.

5) Kritik

Kritik adalah karya yang menguraikan pertimbangan baik-buruk suatu

hasil karya dengan memberi alasan-alasan tentang isi dan bentuk dengan

kriteria tertentu yang sifatnya objektif dan menghakimi.

6) Resensi

Resensi adalah pembicaraan/pertimbangan/ulasan suatu karya (buku,

film, drama, dan lain-lain). Isinya bersifat memaparkan agar pembaca

mengetahui karya tersebut dari berbagai aspek seperti tema, alur,

perwatakan, dialog, dan lain-lain, sering juga disertai dengan penilaian dan

saran tentang perlu tidaknya karya tersebut dibaca atau dinikmati.

7) Esai

Esai adalah ulasan/kupasan suatu masalah secara sepintas lalu

berdasarkan pandangan pribadi penulisnya. Isinya bisa berupa hikmah hidup,

tanggapan, renungan, ataupun komentar tentang budaya, seni, fenomena

sosial, politik, pementasan drama, film, dan lain-lain.

8) Kisah Perjalanan

Kisah perjalanan adalah karangan cerita yang mengungkapkan sesuatu

yang pernah dialami seseorang dalam perjalanan. Contohnya seperti karangan

Adinegoro berjudul Melewat ke Barat.

Page 66: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

64

1. Puisi

Puisi adalah karya sastra dengan bahasa yang dipadatkan, dipersingkat, dan

diberi irama dengan bunyi yang padu dan pemilihan kata-kata kias (imajinatif)

(Sumardi:1995:47).

a. Puisi Lama

Ciri puisi lama: (1) Merupakan puisi rakyat yang tidak dikenal nama

pengarangnya. (2) Disampaikan lewat mulut ke mulut, jadi merupakan sastra

lisan. (3) Sangat terikat oleh aturan-aturan seperti jumlah baris tiap bait, jumlah

suku kata maupun rima. Berikut adalah jenis-jenis puisi lama.

1) Mantera

Mantera merupakan karya sastra lama yang berisi pujian-pujian

terhadap sesuatu yang gaib atau yang dikeramatkan, seperti dewa, roh, dan

binatang. Contoh mantera: Mantera penutup luka.

2) Pantun

Pantun merupakan puisi lama yang terdiri dari empat baris dalam satu

baitnya. Baris pertama dan kedua merupakan sampiran, sedangkan baris

ketiga dan keempatnya adalah isi. Bunyi terakhir pada kalimat-kalimatnya

berpola a-b-a-b. Tiap larik terdiri atas 8-12 suku kata.

3) Seloka

Seloka disebut juga dengan pantun berbingkai. Bedanya dengan

pantun, kalimat ke-2 dan ke-4 pada bait pertama diulang kembali dan menjadi

kalimat ke-1 dan ke-3 pada bait keduanya. Pengulangan itu dilakukan terus-

menerus sehingga bait-bait dalam puisi sambung-menyambung.

4) Talibun

Talibun adalah pantun yang susunannya terdiri atas enam, delapan,

atau sepuluh baris. Pembagian baitnya sama dangan pantun biasa, tiga baris

pertama marupakan sampiran dan tiga baris berikutnya merupakan isi.

Page 67: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

65

5) Karmina

Karmina atau pantun kilat ialah pantun yang terdiri atas dua baris,

baris pertama merupakan sampuran dan baris kedua isinya.

6) Gurindam

Gurindam disebut juga sajak pribahasa atau sajak dua seuntai.

Gurindam terdiri atas dua kalimat. Kalimat pertama berhubungan langsung

dengan kalimat keduanya. Kalimat pertama selalu menyatakan pikiran atau

pristiwa sedangkan kalimat keduanya menyatakan keterangan atau

penjelasan.

7) Syair

Dilihat dari jumlah barisnya, syair hampir sama dengan pantun, yakni

sama-sama terdiri atas empat baris. Syair bersajak a-a-a-a. Syair tidak memiliki

sampiran.

b. Puisi Baru/Modern

Ciri-ciri puisi baru: (1) Bentuknya rapi, simetris; (2) Mempunyai

persajakan akhir (yang teratur); (3) Banyak mempergunakan pola sajak pantun

dan syair meskipun ada pola yang lain; (4) Sebagian besar puisi empat seuntai;

(5) Tiap-tiap barisnya terdiri atas sebuah gatra (kesatuan sintaksis); dan (6) Tiap

gatranya terdiri atas dua kata (sebagian besar): 4-5 suku kata. Jenis-jenis puisi

baru menurut isinya, puisi dibedakan atas:

1) Balada adalah puisi berisi kisah/cerita. Balada jenis ini terdiri dari 3 (tiga) bait,

masing-masing dengan 8 (delapan) larik dengan skema rima a-b-a-b-b-c-c-b.

Kemudian skema rima berubah menjadi a-b-a-b-b-c-b-c. Larik terakhir dalam

bait pertama digunakan sebagai refren dalam bait-bait berikutnya. Contoh:

Puisi karya Sapardi Djoko Damono yang berjudul “Balada Matinya Seorang

Pemberontak”.

2) Himne adalah puisi pujaan untuk Tuhan, tanah air, atau pahlawan. Ciri-cirinya

adalah lagu pujian untuk menghormati seorang dewa, Tuhan, seorang

pahlawan, tanah air, atau almamater (Pemandu di Dunia Sastra). Sekarang ini,

pengertian himne menjadi berkembang. Himne diartikan sebagai puisi yang

Page 68: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

66

dinyanyikan, berisi pujian terhadap sesuatu yang dihormati (guru, pahlawan,

dewa, dan Tuhan) yang bernapaskan ketuhanan.

3) Ode adalah puisi sanjungan untuk orang yang berjasa. Nada dan gayanya

sangat resmi (metrumnya ketat), bernada anggun, membahas sesuatu yang

mulia, bersifat menyanjung baik terhadap pribadi tertentu atau peristiwa

umum.

4) Elegi, yaitu puisi atau sajak duka nestapa.

5) Epigram, yaitu puisi atau sajak yang mengandung bisikan hidup yang baik dan

benar, mengandung ajaran nasihat dan pendidikan agama.

6) Satire, yaitu sajak atau puisi yang mengecam, mengejek, menyindir dengan

kasar (sarkasme) kepincangan sosial atau ketidakadilan yang terjadi dalam

masyarakat.

7) Romance, yaitu sajak atau puisi yang berisikan cerita tentang cinta kasih, baik

cinta kasih kepada lawan jenis, bangsa dan negara, kedamaian, dan

sebagainya.

2. Drama

Secara umum, pengertian drama adalah karya sastra yang ditulis dalam

bentuk dialog dengan maksud dipertunjukkan oleh aktor. Pementasan naskah

drama dikenal dengan istilah teater. Selanjutnya, dalam pengertian sekarang, yang

dimaksud drama adalah cerita yang diperagakan di panggung berdasarkan naskah.

Pada umumnya, drama mempunyai dua arti, yaitu drama dalam arti luas dan drama

dalam arti sempit. Dalam arti luas, pengertian drama adalah semua bentuk

tontonan yang mengandung cerita yang dipertunjukkan di depan orang banyak.

Dalam arti sempit, pengertian drama adalah kisah hidup manusia dalam masyarakat

yang diproyeksikan ke atas panggung (Wijayanto, 2007:2).

Unsur-unsur yang terdapat di dalam drama, yaitu: (1) Tema. (2) Alur. (3)

Tokoh drama atau pelaku drama terdiri dari tokoh utama dan tokoh pembantu. (4)

Watak. (5) Latar atau setting. (6) Amanat drama. Ciri-ciri yang membedakan teks

drama dengan teks lainnya di antaranya, yaitu: (1) Seluruh cerita berbentuk dialog,

baik tokoh maupun narator. Inilah ciri utama naskah dialog, semua ucapan ditulis

Page 69: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

67

dalam teks. (2) Semua dialog tidak menggunakan tanda petik (“…”). (3) Naskah

drama dilengkapi petunjuk tertentu yang harus dilakukan tokoh pemerannya.

Petunjuk itu ditulis dalam tanda kurung (…) atau dengan memberikan jenis huruf

yang berbeda dengan huruf dialog. (4) Naskah drama terletak di atas dialog atau

disamping kiri dialog.

G. Menentukan Tema Puisi

Tema puisi dapat diketahui melalui hubungan kata-kata yang semakna yang ada

di dalamnya. Penentuan tema dalam puisi dilakukan dengan cara merumuskan

keseluruhan larik puisi. Setelah itu, mencari bukti-bukti yang mendukung atas tema

yang sudah ditentukan berupa baris-baris tertentu yang selaras dengan tema. Bukti

tersebut diharapkan dapat meyakinkan pembaca, bahwa tema yang ditentukan

tersebut benar adanya. Contoh menentukan tema puisi:

SAAT ITU Saat mentari mulai terbit Itulah awal Aku mengenalmu dalam buku Saat raja siang membakar Itulah awal Aku bersamamu Saat hujan turun dengan lebat Itulah saat Aku mengkhawatirkanmu Saat bintang bertabur dan bulan tersenyum Itulah saat Aku memikirkanmu Saat malam semakin larut Saat itulah aku merasa takut untuk kehilangan dirimu

(Sumber: soal ujian Nasional Bahasa Indonesia SMP/MTs)

Pembahasan

Kata yang berulang dan semakna adalah sebagai berikut:

a. Kata-kata penunjuk waktu adalah: pagi, siang, dan malam.

b. Kata-kata penunjuk kepada sikap perhatian yaitu: mengenalmu, bersamamu,

mengkhawatirkanmu, memikirkanmu, takut kehilanganmu.

Dengan demikian berdasarkan kata-kata itu, puisi tersebut menunjukkan

seseorang yang sangat perhatian/ kesetiaan pada sesuatu (apakah orang ataupun

benda).

Page 70: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

68

H. Melengkapi Puisi yang Rumpang

Puisi rumpang adalah bagian dari suatu puisi yang hilang dan biasanya dijadikan

sebagai latihan dalam menulis puisi bagi siswa. Silakan Anda perhatikan puisi lama

berikut:

Kalau ada jarum yang patah Jangan disimpan di dalam laci Kalau ada kata yang salah Jangan disimpan di dalam hati

Puisi di atas adalah salah satu bait puisi lama dalam bentuk pantun. Apabila

Anda akan menulis puisi lama dengan bentuk demikian, syarat yang harus Anda patuhi

adalah jumlah larik dalam setiap baitnya harus berjumlah empat, jumlah suku kata

dalam setiap lariknya harus antara delapan dan dua belas, rimanya mesti berpola a-b-

a-b (larik ke-1 dan larik ke-3 mesti sama, demikian juga larik ke-2 dan larik ke-4), dan

dua larik pertama mesti memuat sampiran. Adapun dua larik terakhir mesti memuat

isi, makna, amanat, atau pesan pantun.

Penyebutan puisi lama disebabkan adanya fenomena puisi setelahnya yang

dianggap baru. Namun, yang lebih perlu Anda pahami adalah bahwa puisi lama

merupakan pancaran masyarakat lama atau warisan budaya nenek moyang kita yang

masih hidup dalam tradisi lisan. Bentuk lainnya yang juga termasuk puisi lama adalah

bidal, gazal, gurindam, mantra, masnawi, nazam, kithah, rubai, seloka, syair, talibun,

dan teromba.

Contoh puisi lama (pantun) yang rumpang di bawah ini: Jalan-jalan ke Mall (...). Janganlah sampai lupa (...). Jika pandai menanam budi Kelak akan dikenang orang

Contoh puisi baru yang rumpang adalah sebagai berikut: Pagiku hilang sudah membayang Hari mudaku sudah pergi Sekarang petang datang membayang (...)

Page 71: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

69

I. Mengubah Puisi Menjadi Prosa

Parafrasa adalah pengungkapan kembali suatu tuturan bahasa dalam

bentuk bahasa lain tanpa mengubah pengertian. Pengungkapan kembali bertujuan

untuk menjelaskan makna yang tersembunyi. Cara membuat parafrasa adalah

pertama-tama hendaklah memahami puisi. Untuk memahami puisi beberapa

langkah yang harus dilalui dengan seksama. Langkah-langkah tersebut adalah : (1)

membaca puisi secara berulang-ulang, (2) memahami arti lugas kata-kata tiap larik

dan bait, (3) menambahkan kata-kata untuk memperjelas hubungan makna kata

dalam larik dan bait, (4) memahami makna symbolik/konotatif, (5)

memparafrasekan tiap bait, (6) merumuskan makna utuh, (7) mengungkapkan amanat

puisi. Contoh parafrase puisi menjadi prosa adalah sebagai berikut:

DOA

Chairil Anwar Tuhanku Dalam termangu Aku masih menyebut namamu Biar susah sungguh Mengingat kau penuh seluruh Cahayamu panas suci Tinggal kerdip lilin di kelam sunyi Tuhanku Aku hilang bentuk remuk Tuhanku Aku mengembara di negeri asing Tuhanku Di pintumu aku mengetuk Aku tak bisa berpaling

Tuhanku Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, di tengah malam yang

sunyi hening ini, aku duduk dalam keadaan termangu lalu secara serta merta aku

menyebut nama-Mu, berzikir dengan asma-Mu sembari mengingat segala dosa dan

nista yang telah mewarnai setiap langkah kehidupanku di masa lalu.

Kehidupanku sungguh gelap gulita, pelita hatiku seakan padam. Betapun

gelapnya hidupku dan hatiku; namun aku tetap berikhtiar sekuat tenaga untuk

mengingat asma-Mu Yang Maha Agung, sekalipun hal itu kulakukan dengan

perjuangan batin yang sangat berat.

Page 72: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

70

Dengan mengingat kepada-Mu, aku merasakan bagaikan ada cahaya panas

yang terpancari dari-MU, dan cahaya membakar dan menghanguskan segala dosa

dan nista yang telah membeku dalam jiwa ragaku secara sedikit-demi sedikit. Hal

seperti tak pernah terlupa mengingat-Mu setiap hari dan malam, dan akhirnya

muncul kembali titik suci bersih dalam relung qalbuku, yang sebelumnya bagaikan

kerdip lilin yang akan mati karena ditiup angin di tengah kelamnya malam yang sunyi

sepi.

Ya Tuhan, aku kini telah menyadari dan menyesali segala perbuatanku yang

selalu melanggar perintah dan larangan-Mu. Penyesalan itu muncul karena kurasakan

jiwaku kering kerontang, sengsara tiada tara, dan terasa hancur berkeping-

keping, remuk, dan hanya dengan ampunan-Mu dan rahmah-rahim-Mu yang

dapat mempersatukan kembali seperti fitrah-Mu semula.

Pada akhir hayatku ini, baru aku sering mengingat dan memohon ampun

atas segala dosa yang telah kuperbuat di masa lalu, dengan demikian aku

merasakan diriku bagaikan mengembara di negeri asing, negeri yang tak kukenal,

negeri yang dihuni oleh manusia yang berprilaku yang keji dan kejam daripada

setan-iblis. Olehnya itu, Ya Allah Yang Maha Pemberi Hidayah dan taufik, kiranya

Engaku melimpahkan taufik dan hidayah-Mu agar aku bisa keluar dari negeri yang pernah

onar dan nista ini.

Ya Allah Yang Maha Pengampun atas segala dosa, kini aku datang

bersimpuh dipangkuan kemuliaanmu, mengetuk di pintu ampunan-Mu. Karena aku

menyadari dengan seyakin-yakinnya bahwa hanya dengan kasih sayang-Mu dan

mapunan-Mu, aku dapat selamat menjalani hidup dan kehidupan di dunia fana

ini. oleh karena itu, aku berjanji kepada-Mu bahwa aku tak akan berpaling kembali

melakukan dosa-dosa seperti masa silam. Aku benar-benar sadar dan hanya ingin

berbakti dan menjalankan perintah dan mejauhi larangan-Mu semata.

J. Apresiasi Sastra Anak Reseptif

Apresiasi sastra anak secara reseptif adalah penghargaan, penilaian, dan

pengertian terhadap karya sastra anak-anak, baik yang berbentuk puisi maupun prosa

yang dapat dilakukan dengan cara membaca, mendengarkan, dan menyaksikan

Page 73: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

71

pementasan drama. Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam

mengapresiasi sastra anak-anak secara reseptif, di antaranya sebagai berikut.

3. Pendekatan Emotif

Aminuddin (2004:42) mengemukakan bahwa pendekatan emotif adalah

suatu pendekatan yang berusaha menemukan unsur-unsur yang mengajuk emosi

atau perasaan pembaca. Ajukan emosi itu berhubungan dengan keindahan

penyajian bentuk maupun ajukan emosi yang berhubungan dengan isi atau gagasan

yang lucu atau menarik.

4. Pendekatan Didaktis

Pendekatan didaktis mengantar pembaca untuk memperoleh berbagai

amanat, petuah, nasihat, pandangan keagamaan yang sarat dengan nilai-nilai yang

dapat memperkaya kehidupan rohaniah pembaca. Aminuddin (2004: 47)

mengemukakan bahwa pendekatan didaktis adalah suatu pendekatan yang

berusaha menemukan dan memahami gagasan, tanggapan, evaluatif maupun sikap

itu dalam hal ini akan mampu terwujud dalam suatu pandangan etis, filosofis,

maupun agamis sehingga akan mampu memperkaya kehidupan rohaniah pembaca.

5. Pendekatan Analitis

Aminuddin (2004:44) mengemukakan bahwa pendekatan analitis

merupakan pendekatan yang berupaya membantu pembaca memahami gagasan,

cara pengarang menampilkan gagasan, sikap pengarang, unsur intrinsik dan

hubungan antara elemen itu sehingga dapat membentuk keselarasan dan kesatuan

dalam rangka terbentuknya totalitas bentuk dan maknanya. Namun demikian,

penerapan pendekatan analitis dalam pembelajaran sastra di SD tidaklah berarti

harus selengkap seperti yang dipaparkan di atas. Dianggap telah memadai, jika telah

dapat mengungkapakan unsur-unsur yang membangun karya sastra yang dibaca,

dan dapat menunjukkan hubungan antarunsur yang saling mendukung atau saling

bertentangan, serta mampu memaparkan pesan-pesan yang dapat memperkaya

pengalaman rohaniah.

Page 74: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

72

J. Apresiasi Sastra Anak Produktif

Apresiasi produktif adalah apresiasi karya sastra yang menekankan pada proses

kreatif dan penciptaan. Dalam hubungannya dengan apresiasi produktif, pengapresiasi

dituntut menghasilkan karya sastra yang dapat berupa puisi, prosa, drama,

pementasan, karya sastra, dan esai. Apresiasi sastra secara produktif tidak mungkin

terwujud tanpa diberikan pengajaran menulis, khususnya menulis kreatif di sekolah-

sekolah. Ada beberapa pendekatan yang dapat diterapkan dalam mengapresiasi sastra

anak-anak secara produktif, di antaranya sebagai berikut.

1. Pendekatan Parafrastis

Parafrase merupakan salah keterampilan yang dapat meningkatkan apresiasi

sastra siswa. Melalui parafrase, siswa berlatih mengubah bentuk karya sastra

tertentu menjadi bentuk karya sastra yang lain tanpa mengubah tema atau gagasan

pokoknya. Aminuddin (2004) menjelaskan bahwa parafrase adalah strategi

pemahaman makna suatu bentuk karya sastra dengan cara mengungkapkan

kembali karya pengarang tertentu dengan menggunakan kata-kata yang berbeda

dengan kata-kata yang digunakan pengarang.

2. Pendekatan Analitis

Pendekatan analitis merupakan pendekatan yang mengarahkan pembaca

untuk memahami unsur-unsur instrinsik yang membangun suatu karya sastra

tertentu dan hubungan antarunsur yang satu dengan lainnya sebagai suatu

kesatuan yang utuh (Aminuddin, 2004).

Page 75: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

73

DAFTAR PUSTAKA

Akhadiah, Sabarti. 1992. Membaca sebagai Keterampilan Dasar. Jakarta: Depdikbud.

Anderson, 1972. Efficient Reading: A Partical Guide. Sidney: MCGrow Hill Book CO.

Danandjaja, James. 2007. Folklor Indonesia Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. Jakarta:

PT Pustaka Utama Grafiti.

Esten, Mursal. 1993. Kesusastraan Pengantar Teori dan Sejarah. Bandung: Angkasa.

Haryadi dan Zamzani. 2000. Peningkatan Keterampilan Berbahasa Indonesia. Jakarta:

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi.

Keraf, Gorys. 2000. Komposisi: Sebuah Pengantar Kemahiran Bahasa. Ende Flores: Nusa

Indah.

Lazar, Gillian. 2002. Literature and Language Teaching - A Guide for Treahers and

Trainers. Cambridge University Press.

Novi. 2009. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesiadi Kelas Tinggi. Bandung: UPI Press.

Nurgiyantoro, Burhan. 2005. Sastra Anak, Pengantar Pemahaman Dunia Anak.

Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Permendikbud. 2015. Ejaan Bahasa Indonesia. Jakarta: Permendikbud.

Purwanto, M. Ngalim dan Djeniah. 1997. Metodologi Pengajaran Bahasa Indonesia di

Sekolah Dasar. Jakarta: PT. Rosda Karya Jayaputra.

Rahim, Farida. 2007. Pengajaran Membaca di Sekolah Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Resmini, Novi dan Juanda, Dadan. 2007. Pendidikan Bahasa dan Sastra di Perguruan

Tinggi. Bandung: UPI Press.

Saleh, Abbas. 2006. Pembelajaran Bahasa Indonesia yang Efektif di Sekolah Dasar.

Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat jenderal Pendidikan Tinggi

Direktorat ketenagaan.

Santosa, Puji, dkk. 2007. Materi dan Pembelajaran Bahasa Indonesia SD. Jakarta:

Universitas Terbuka.

Slamet, St. Y. 2007. Dasar-Dasar Pembelajaran Bahasa dan Sastra di Sekolah Dasar.

Surakarta: UNS Press.

Semi, M. Atar. 1993. Menulis Efektif. Padang: Angkasa Raya.

Solchan, T.W. dkk. 2011. Pendidikan Bahasa Indonesia di SD. Jakarta: Universitas Terbuka.

Page 76: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

74

Sumardi dkk. 1995. Pedoman Pengajaran Apresiasi Puisi. Jakarta: Pusat Pembinaan dan

Pengembangan Bahasa, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Suparno dan Mohammad Yunus. 2008. Keterampilan Dasar Menulis. Jakarta: Universitas

Terbuka.

Syafi’ie, Imam. 1999. Pengajaran Membaca di Kelas-kelas Awal Sekolah Dasar. Malang:

Depdiknas.

Tarigan, Djago. 1998. Materi Pokok Pendidikan Bahasa Indonesia 1. Jakarta: Depdikbud.

Tarigan, Henry Guntur. 2008a. Menyimak sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa.

Bandung: Angkasa.

-------. 2008b. Berbicara sebagai Suatu Keterampilan Berbahasa. Bandung: Angkasa.

Utari, S. dan Nababan, S. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta: Gramedia

Pustaka Utama.

Wijayanto, Asul. 2007. Terampil Bermain Drama. Jakarta: Grasindo.

Zainuddin. 1992. Materi Pokok Bahasa dan Sastra Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Page 77: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PEDAGOGIK

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

PENYUSUN

Prof. Dr. Sunardi, M.Sc Dr. Imam Sujadi, M.Si

Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd Dr. Suryanti, M.Pd

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 78: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL 1

DAFTAR ISI 2

PENDAHALUAN 3

BAB I KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR 9

BAB II TEORI BELAJAR 14

BAB III KURIKULUM 2013 24

BAB IV DISAIN PEMBELAJARAN 33

BAB V MEDIA PEMBELAJARAN 55

BAB VI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN 58

BAB VII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN 74

BAB VIII REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PTK 84

DAFTAR PUSTAKA 91

Page 79: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut Undang-undang nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen

disebutkan bahwa guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik,

mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik

pada pendidikan anak usia dini, jalur pendidikan formal, pendidikan dasar, dan

pendidikan menengah.

Gurulah yang menjadi ujung tombak pendidikan, sebab guru secara langsung

berupaya mempengaruhi, membina dan mengembangkan kemampuan siswa agar

menjadi manusia yang cerdas, terampil, dan bermoral tinggi. Guru dituntut untuk

memiliki kemampuan yang diperlukan sebagai pendidik dan pengajar. Sebagai pengajar

guru dituntut harus menguasai bahan ajar yang diajarkan dan terampil dalam

mengajarkannya. Dalam proses pembelajaran, penguasaan materi pelajaran dan cara

menyampaikannya merupakan syarat yang sangat essensial. Oleh karena itu proses

pembelajaran harus diupayakan sebaik mungkin dan perlu mendapat perhatian yang

serius. Penguasaan guru terhadap materi pelajaran dan pengelolaan kelas sangatlah

penting, namun demikian belum cukup untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal.

Komponen lain dalam pembelajaran yang sangat penting dikusai oleh guru adalah

tentang pemahaman mereka tentang karakteristik siswa yang diajarnya, penguasaan

terhadap teori-teori belajar agar dapat mengarahkan peserta didik berpartisipasi secara

intelektual dalam belajar, sehingga belajar menjadi bermakna bagi siswa. Guru juga

harus mampu merencanakan pembelajaran, memilih media pembelajaran yang tepat,

melaksanakan proses dan melakukan penilaian. Guru juga perlu mengerti bagaimana

seharusnya melakukan refleksi pembelajaran sehingga guru dapat melakukan perbaikan

terhadap proses pembelajaran yang telah dilakukan.

B. Tujuan

Tujuan penyusunan bahan ajar kompetensi pedagogik ini adalah membantu

guru calon peserta PLPG mendapatkan sumber belajar untuk menambah wawasan para

guru tentang: (1) kompetensi guru dalam melaksanakan pembelajaran; (2) karakteristik

Page 80: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

siswa dan teori-teori belajar; (3) pengelolaan kegiatan pembelajaran agar lebih

profesional di bidangnya sesuai dengan kurikulum yang berlaku; dan (4) bagaimana

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang dilakukan agar dapat memperbaiki

proses pembelajaran yang telah dilakukan.

C. Peta Kompetensi

Peta kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru sesuai dengan

permendikbud No. 16 tahun 2007 adalah sebagai berikut.

Standar Kompetensi Pedagogik Guru Mata Pelajaran di SD/MI

NO. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

1 Menguasai karakteristik

peserta didik dari aspek

fisik, moral, spiritual,

sosial, kultural,

emosional, dan

intelektual.

1.1. Memahami karakteristik peserta didik yang

berkaitan dengan aspek fisik, intelektual, sosial-

emosional, moral, spiritual, dan latar belakang

sosial-budaya.

1.2. Mengidentifikasi potensi peserta didik dalam mata

pelajaran yang diampu.

1.3. Mengidentifikasi bekal-ajar awal peserta didik

dalam mata pelajaran yang diampu.

1.4. Mengidentifikasi kesulitan belajar peserta didik

dalam mata pelajaran yang diampu.

2 Menguasai teori belajar

dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang

mendidik.

2.1. Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-

prinsip pembelajaran yang mendidik terkait

dengan mata pelajaran yang diampu.

2.2. Menerapkan berbagai pendekatan, strategi,

metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik

secara kreatif dalam mata pelajaran yang diampu.

3 Mengembangkan

kurikulum yang terkait

dengan mata pelajaran

yang diampu.

3.1. Memahami prinsip pengembangan kurikulum.

3.2. Menentukan tujuan pembelajaran yang diampu.

3.3. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk

mencapai tujuan pembelajaran yang diampu.

3.4. Memilih materi pembelajaran yang diampu yang

terkait dengan pengalaman belajar dan tujuan

pembelajaran.

3.5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai

dengan pendekatan yang dipilih dan karakteristik

peserta didik.

3.6. Mengembangkan indikator dan instrumen

Page 81: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

NO. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

penilaian.

4 Menyelenggarakan

Pembelajaran yang

mendididk

4.1. Memahami prinsip-prinsip perancangan

pembelajaran yang mendidik.

4.2. Mengembangkan komponen-komponen

rancangan pembelajaran.

4.3. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap,

baik untuk kegiatan di dalam kelas, laboratorium,

maupun lapangan.

4.4. Melaksanakan pembelajaran yang mendidik di

kelas, di laboratorium, dan di lapangan dengan

memperhatikan standar keamanan yang

dipersyaratkan.

4.5. Menggunakan media pembelajaran dan sumber

belajar yang relevan dengan karakteristik peserta

didik dan mata pelajaran yang diampu untuk

mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

4.6. Mengambil keputusan transaksional dalam

pembelajaran yang diampu sesuai dengan situasi

yang berkembang.

5 Memanfaatkan teknologi

informasi dan

komunikasi untuk kepen-

tingan pembelajaran.

5.1. Memanfaatkan teknologi informasi dan

komunikasi dalam pembelajaran yang diampu.

6 Memfasilitasi

pengembangan potensi

peserta didik untuk

mengaktualisasikan

berbagai potensi yang

dimiliki.

6.1. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran

untuk mendorong peserta didik mencapai prestasi

secara optimal.

6.2. Menyediakan berbagai kegiatan pembelajaran

untuk mengaktualisasikan potensi peserta didik,

termasuk kreativitasnya.

7 Berkomunikasi secara

efektif, empatik, dan

santun dengan peserta

didik.

7.1. Memahami berbagai strategi berkomunikasi yang

efektif, empatik, dan santun, secara lisan, tulisan,

dan/atau bentuk lain.

7.2. Berkomunikasi secara efektif, empatik, dan santun

dengan peserta didik dengan bahasa yang khas

dalam interaksi kegiatan/permainan yang mendidik

yang terbangun secara siklikal dari (a) penyiapan

Page 82: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

NO. KOMPETENSI INTI GURU KOMPETENSI GURU MATA PELAJARAN

kondisi psikologis peserta didik untuk ambil bagian

dalam permainan melalui bujukan dan contoh, (b)

ajakan kepada peserta didik untuk ambil bagian, (c)

respons

8 Menyelenggarakan

penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar.

8.1. Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar sesuai dengan karakteristik

mata pelajaran yang diampu.

8.2. Menentukan aspek-aspek proses dan hasil belajar

yang penting untuk dinilai dan dievaluasi sesuai

dengan karakteristik mata pelajaran yang diampu.

8.3. Menentukan prosedur penilaian dan evaluasi proses

dan hasil belajar.

8.4. Mengembangkan instrumen penilaian dan evaluasi

proses dan hasil belajar.

8.5. Mengadministrasikan penilaian proses dan hasil

belajar secara berkesinambungan dengan

mengunakan berbagai instrumen.

8.6. Menganalisis hasil penilaian proses dan hasil

belajar untuk berbagai tujuan.

8.7. Melakukan evaluasi proses dan hasil belajar.

9 Memanfaatkan hasil

penilaian dan evaluasi

untuk kepentingan

pembelajaran.

9.1. Menggunakan informasi hasil penilaian dan

evaluasi untuk menentukan ketuntasan belajar

9.2. Menggunakan informasi hasil penilaian dan

evaluasi untuk merancang program remedial dan

pengayaan.

9.3. Mengkomunikasikan hasil penilaian dan evaluasi

kepada pemangku kepentingan.

9.4. Memanfaatkan informasi hasil penilaian dan evaluasi

pembelajaran untuk meningkatkan kualitas

pembelajaran.

(Sumber: Permendikbud No. 16 Tahun 2007

Page 83: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

D. Ruang Lingkup

Penyusunan sumber belajar ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran

ringkas bagi guru tentang kompetensi pedagogik yang harus dikuasai Guru. Dalam

sumber belajar ini akan dibahas secara singkat 8 kegiatan pembelajaran dimana

pada masing-masing kegiatan pembelajaran akan diberikan Tujuan, Indikator

Pencapaian Kompetensi, Uraian Materi, Latihan, Umpan Balik dan Tindak Lanjut, serta

Daftar Pustaka yang bisa dirujuk untuk mempelajari lebih jauh uraian materi yang

telah diberikan.

Materi yang dibahas dalam sumber belajar ini tertuang dalam 8 kegiatan

belajar sebagai berikut ini.

BAB I: Karakteristik Siswa SD

BAB II: Teori Belajar

BAB III : Kurikulum 2013

BAB IV : Desain Pembelajaran

BAB V : Media Pembelajaran

BAB VI: Perencanaan dan Pelaksanaan Pembelajaran

BAB VII: Penilaian dan Evaluasi Pembelajaran

BAB VIII : Refleksi Pembelajaran dan PTK

E. Saran Cara Penggunaan Sumber Belajar

Sumber belajar ini secara khusus diperuntukkan bagi guru yang akan mengikuti

pendidikan dan pelatihan kompetensi guru (PLPG) setelah menempuh Ujian Kompetensi

Guru (UKG) atau sedang belajar mandiri secara individu atau dengan teman sejawat.

Berikut ini beberapa saran dalam cara penggunaan dan pemanfaatan sumber

belajar ini.

1. Bacalah sumber belajar ini secara runtut, dimulai dari Pendahuluan, agar dapat

lebih mudah dan lancar dalam mempelajari kompetensi dan materi dalam sumber

belajar ini.

2. Materi di dalam sumber belajar ini lebih bersifat ringkas dan padat, sehingga

dimungkinkan untuk menelusuri literatur lain yang dapat menunjang penguasaan

kompetensi.

Page 84: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

3. Setelah melakukan aktivitas membaca sumber belajar, barulah berusaha sekuat

pikiran, untuk menyelesaikan latihan dan/atau tugas yang ada. Jangan tergoda

untuk melihat kunci dan petunjuk jawaban. Kemandirian dalam mempelajari

sumber belajar ini akan menentukan seberapa jauh penguasaan kompetensi.

4. Setelah memperoleh jawaban atau menyelesaikan tugas, bandingkan dengan

kunci atau petunjuk jawaban.

5. Lakukan refleksi berdasarkan proses belajar yang telah dilakukan dan penyelesaian

latihan/tugas. Hasil refleksi yang dapat terjadi antara lain ditemukan beberapa

bagian yang harus direviu dan dipelajari kembali, ada bagian yang perlu

dipertajam atau dikoreksi, dan lain lain.

6. Setelah mendapatkan hasil refleksi, rencanakan dan lakukan tindak lanjut yang

relevan.

Page 85: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

BAB I KARAKTERISTIK SISWA SEKOLAH DASAR

A. Kompetensi Inti

Menguasai karakteristik siswa dari aspek fisik, moral, kultural, emosional, dan

intelektual.

B. Kompetensi Dasar

Memahami karateristik perkembangan intelektual, potensi, kemampuan awal,

dan kesulitan peserta didik dalam lima mata pelajaran SD/MI. Adapun indikator

pencapaian kompetensi sebagai berikut:

1. Menelaah karakteristik peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran

2. Memetakan potensi peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata pelajaran

3. Menentukan kemampuan awal peserta didik usia sekolah dasar dalam lima mata

pelajaran

4. Mendiagnosis kesulitan peserta belajar usia sekolah dasar dalam lima mata

pelajaran

C. Uraian Materi

Siswa sebagai subyek pembelajaran merupakan individu aktif dengan berbagai

karakteristiknya, sehingga dalam proses pembelajaran terjadi interaksi timbal balik, baik

antara guru dengan siswa maupun antara siswa dengan siswa. Oleh karena itu, salah satu

dari kompetensi pedagogik yang harus dikuasai guru adalah memahami karakteristik anak

didik, sehingga tujuan pembelajaran, materi yang disiapkan, dan metode yang dirancang

untuk menyampaikannya sesuai dengan karakteristik siswa.

Teori perkembangan menurut Jean Piaget (Harre dan Lamb, 1988). Teori-

teorinya dikembangkan dari hasil pengamatan terhadap tiga orang anak kandungnya

sendiri, kebanyakan berdasarkan hasil pengamatan pembicaraanya dengan anak atau

antar anak-anak sendiri. Piaget lebih memfokuskan kajiannya dalam aspek perkembangan

kognitif anak dan mengelompokkannya dalam empat tahap, yaitu:

a. Sensori-motor (0 – 2 tahun)

b. Pra-operasional (2 – 7 tahun)

c. Operasional konkret (7 – 11 tahun)

d. Operasi formal (11 tahun – ke atas)

Page 86: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

Semua anak melalui setiap tingkat, tetapi dengan kecepatan yang berbeda. Jadi,

mungkin saja seorang anak yang berumur 6 tahun berada pada tingkat operasional

konkret, sedangkan ada seorang anak yang berumur 8 tahun masih pada tingkat pra-

operasional dalam cara berpikir. Tetapi, urutan perkembangan intelektual sama untuk

semua anak. Struktur-struktur untuk tingkat sebelumnya terintegrasi dan termasuk

sebagai bagian dari tingkat-tingkat berikutnya.

1. Tingkat Sensori-motor

Tahap ini juga disebut masa discriminating dan labeling. Pada masa ini kemampuan

anak terbatas pada gerak-gerak reflex, bahasa awal, dan ruang waktu sekarang saja.

Tingkat sensori-motor menepati dua tahun pertama dalam kehidupan. Selama periode ini

anak mengatur alamnya dengan indera-inderanya (sensori) dan tindakan-tindakannya

(motor). Selam periode ini bayi tidak mempunyai konsepsi “object permanence”. Bila

suatu benda disembunyikan, ia gagal untuk menemukannya. Sambil pengalamannya

bertambah, sampai mendekati akhir periode ini, bayi itu menyadari bahwa benda yang

disembunyikan itu masih ada, dan ia mulai mencarinya sesudah dilihatnya benda itu

disembunyikan.

2. Tingkat Pra-operasional

Pada tahap praoperasional, atau prakonseptual, atau disebut juga dengan masa

intuitif, anak mulai mengembangkan kemampuan menerima stimulus secara terbatas.

Kemampuan bahasa mulai berkembang, pemikiran masih statis, belum dapat berfikir

abstrak, dan kemampuan persepsi waktu dan ruang masih terbatas. Tingkat ini ialah umur

antara dua hingga 7 tahun. Periode ini disebut pra-operasional, karena pada umur ini

anak belum mampu melaksanakan operasi-operasi mental, seperti yang telah

dikemukakan terdahulu, yaitu menambah, mengurangi, dan lain-lain.

3. Tingkat Operasional Konkret

Tahap ini juga disebut masa performing operation. Pada masa ini, anak sudah

mampu menyelesaikan tugas-tugas menggabungkan, memisahkan, menyusun,

menderetkan, melipat, dan membagi. Periode operasional konkret adalah antara umur 7

– 11 tahun. Tingkat ini merupakan permulaan berpikir rasional. Ini berarti, anak memiliki

operasi-operasi logis yang dapat diterapkannya pada masalah-masalah konkret. Bila

menghadapi suatu pertentangan antara pikiran dan persepsi, anak dalam periode

Page 87: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

operasional konkret memilih pengambilan keputusan logis, dan bukan keputusan

perseptual seperti anak pra-operasional. Operasi-operasi dalam periode ini terikat pada

pengalaman perorangan dan konkret, bukan operasi-operasi formal.

4. Tingkat Operasional Formal

Tahap ini juga disebut masa proportional thinking. Pada masa ini, anak sudah

mampu berfikir tingkat tinggi, seperti berfikir secara deduktif, induktif, menganalisis,

mensintesis, mampu berfikir secara abstrak dan secara reflektif, serta mampu

memecahkan berbagai masalah. Pada umur kira-kira 11 tahun, timbul periode operasi

baru. Pada periode ini anak dapat menggunakan operasi-operasi konkretnya untuk

membentuk operasi-operasi yang lebih kompleks. Kemajuan utama pada anak selama

periode ini ialah bahwa ia tidak perlu berpikir dengan pertolongan benda-benda atau

peristiwa-peristiwa konkret; ia mempunyai kemampuan untuk berpikir abstrak.

Lebih lanjut Piaget (1950), menyatakan bahwa setiap anak memiliki struktur

kognitif yang disebut schemata yaitu sistem konsep yang ada dalam pikiran sebagai hasil

pemahaman terhadap objek yang ada dalam lingkungannya. Pemahaman tentang objek

tersebut berlangsung melalui proses asimilasi (menghubungkan objek dengan konsep

yang sudah ada dalam pikiran) dan akomodasi (proses memanfaatkan konsep-konsep

dalam pikiran untuk menafsirkan objek). Kedua proses tersebut, jika berlangsung terus

menerus akan membuat pengetahuan lama dan pengetahuan baru menjadi seimbang

atau ekuilibrasi. Dengan cara seperti itu dan terjadi secara bertahap anak dapat

membangun pengetahuan melalui interaksi dengan lingkungannya. Berdasarkan hal

tersebut, maka perilaku belajar anak sangat dipengaruhi oleh aspek-aspek dari dalam

dirinya dan lingkungannya. Kedua hal tersebut tidak mungkin dipisahkan karena proses

belajar terjadi dalam konteks interaksi diri anak dengan lingkungannya.

Anak usia sekolah dasar berada pada tahapan operasional konkret. Pada tahapan

tersebut anak mulai menunjukkan perilaku belajar sebagai berikut: (1) mulai memandang

dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke aspek lain secara reflektif dan

memandang unsur-unsur secara serentak, (2) mulai berpikir secara operasional, (3)

mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, (4)

membentuk dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah

sederhana, dan mempergunakan hubungan sebab akibat, dan (5) memahami konsep

Page 88: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

substansi, volume zat cair, panjang, lebar, luas, dan berat. Sedangkan perkembangan

emosi anak usia sekolah dasar antara lain anak telah dapat: (1) mengekspresikan reaksi

terhadap orang lain, (2) mengontrol emosi, (3) berpisah dengan orang tua, dan (4) belajar

tentang benar dan salah.

Kecenderungan belajar anak usia sekolah dasar memiliki tiga ciri, yaitu: konkrit,

integratif, dan hirarkis. Konkrit mengandung makna proses belajar beranjak dari hal-hal

yang nyata, yakni segala sesuatu yang dapat dilihat, didengar, dibaui, diraba, dan dikotak-

katik, dengan titik penekanan pada pemanfaatan lingkungan sebagai sumber belajar.

Pemanfaatan lingkungan akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih bermakna

dan bernilai, sebab siswa dihadapkan dengan peristiwa dan keadaan yang sebenarnya,

keadaan yang alami, sehingga lebih nyata, lebih faktual, lebih bermakna, dan

kebenarannya lebih dapat dipertanggungjawabkan. Integratif, pada tahap usia sekolah

dasar anak memandang sesuatu yang dipelajari sebagai suatu keutuhan, mereka belum

mampu memilah-milah konsep dari berbagai disiplin ilmu, hal ini melukiskan cara berpikir

anak yang deduktif yakni dari hal umum ke bagian demi bagian. Sedangkan hirarkis, pada

tahapan usia sekolah dasar, cara anak belajar berkembang secara bertahap mulai dari hal-

hal yang sederhana ke hal-hal yang lebih kompleks.

Berdasarkan karakteristik perkembangan peserta didik anak usia sekolah dasar

tersebut, maka guru sekolah dasar harus mampu mengidentifikasi potensi, pengetahuan

awal, dan mendiagnosis kesulitan peserta didik dalam pembelajaran lima mata pelajaran

sehingga pembelajaran menjadi bermakna. Selanjutnya identifikasilah potensi,

kemampuan awal, dan kesulitan peserta didik dalam lima mata pelajaran, dan tambahkan

dalam Tabel 1.

Tabel 1. Potensi, kemampuan awal, dan kesulitan peserta didik dalam lima mata pelajaran

No Mata

Pelajaran Potensi

Peserta didik Kemampuan Awal Kesulitan Belajar

1 Matematika

Mampu mengelompokkan objek berdasarkan karakteristiknya (bentuk, ukuran, dan warna) Contoh potensi dalam matematika

Mampu melakukan operasi penjumlahan dan pengurangan Contoh kemampuan awal dalam matematika lainnya .................................

Kesulitan melakukan operasi perkalian jika tidak menguasai penjumlahan dan pengurangan Contoh kesulitan belajar dalam matematika lainnya

Page 89: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

No Mata

Pelajaran Potensi

Peserta didik Kemampuan Awal Kesulitan Belajar

lainnya ..................................................................

.................................

.................................

...............................

...................................

...................................

.................................

2 Bahasa

Indonesia

Menyampaikan gagasan menggunakan bahasa ibu Contoh potensi dalam bahasa Indonesia lainnya ..................................................................

Mampu menyampaikan gagasan tentang objek yang diamati Contoh kemampuan awal dalam bahasa indonesia lainnya ..................................................................

Kesulitan menyampaikan gagasan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar Contoh kesulitan belajar dalam bahasa Indonesia lainnya ......................................................................

3 IPA

Memiliki pengalaman penerapan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari Contoh potensi dalam IPA lainnya ..................................................................

Mampu membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat Contoh kemampuan awal dalam IPA lainnya ................................. .................................

Kesulitan berpartisipasi dalam menjaga kebersihan lingkungan di sekolah Contoh kesulitan belajar dalam IPA lainnya ......................................................................

4 IPS

Memiliki pengalaman kebersamaan hidup dalam masyarakat Contoh potensi dalam IPS lainnya ..................................................................

Mampu mengkomunikasikan identitas diri dan keluarga Contoh kemampuan awal dalam IPS lainnya ................................. .................................

Kesulitan berkomunikasi dan sosialisasi di lingkungan sekolah Contoh kesulitan belajar dalam IPS lainnya ......................................................................

5 PKn

Memiliki pengalaman berdasarkan keteladanan dalam keluarga Contoh potensi dalam PKn lainnya .................................

Mampu membedakan perilaku yang baik dan tidak baik di dalam keluarga Contoh kemampuan awal dalam PKn lainnya ................................. .................................

Kesulitan membiasakan perilaku baik di lingkungan sekolah Contoh kesulitan belajar dalam PKn lainnya ......................................................................

Page 90: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

BAB II TEORI BELAJAR

A. Kompetensi Inti

Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Memahami berbagai teori belajar dan prinsip-prinsip serta berbagai pendekatan,

strategi, metode, dan teknik pembelajaran yang mendidik terkait dengan lima mata

pelajaran SD/MI. Adapun indikator pencapaian kompetensinya adalah:

1. Menelaah prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik, terkait lima mata pelajaran.

2. Menerapkan berbagai pendekatan pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam

lima mata pelajaran

3. Menganalisis berbagai strategi pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam lima

mata pelajaran

4. Menerapkan berbagai metode pembelajaran yang mendidik secara kreatif dalam

lima mata pelajaran

5. Menerapkan pendekatan pembelajaran tematik

C. Uraian Materi

Dalam proses pembelajaran, penguasaan seorang guru dan cara

menyampaikannya merupakan syarat yang sangat essensial. Penguasaan guru terhadap

materi pelajaran dan pengelolaan kelas sangatlah penting, namun demikian belum cukup

untuk menghasilkan pembelajaran yang optimal. Sesuai dengan isi lampiran Peraturan

Menteri Pendidikan Nasional (Permendiknas) Nomor 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru yang menyebutkan bahwa penguasaan teori

belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik menjadi salah satu unsur

kompetensi pedagogik yang harus dimiliki guru. Jika seorang guru akan menerapkan

suatu teori belajar dalam proses belajar mengajar, maka guru tersebut harus memahami

seluk beluk teori belajar tersebut sehingga selanjutnya dapat merancang dengan baik

bentuk proses belajar mengajar yang akan dilaksanakan. Psikologi belajar atau disebut

dengan Teori Belajar adalah teori yang mempelajari perkembangan intelektual (mental)

Page 91: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

siswa. Di dalamnya terdiri atas dua hal, yaitu: (1) uraian tentang apa yang terjadi dan

diharapkan terjadi pada intelektual anak, (2) uraian tentang kegiatan intelektual anak

mengenai hal-hal yang bisa dipikirkan pada usia tertentu. Terdapat dua aliran dalam

psikologi belajar, yakni aliran psikologi tingkah laku (behavioristic) dan aliran psikologi

kognitif. Berikut disajikan beberapa teori belajar yang melandasi guru-guru sekolah dasar

dalam merancang, melaksanakan, dan menilai pembelajaran lima mata pelajaran.

1. Teori belajar Vygotsky

Menurut pandangan konstruktivisme tentang belajar, individu akan

menggunakan pengetahuan siap dan pengalaman pribadi yang telah dimilikinya untuk

membantu memahami masalah atau materi baru. King (1994) menyatakan bahwa

individu dapat membuat inferensi tentang informasi baru itu, menarik perspektif dari

beberapa aspek pada pengetahuan yang dimilikinya, mengelaborasi materi baru dengan

menguraikannya secara rinci, dan menggeneralisasi hubungan antara materi baru

dengan informasi yang telah ada dalam memori siswa. Aktivitas mental seperti inilah

yang membantu siswa mereformulasi informasi baru atau merestrukturisasi

pengetahuan yang telah dimilikinya menjadi suatu struktur kognitif yang lebih

luas/lengkap sehingga mencapai pemahaman mendalam.

Lev Semenovich Vygotsky merupakan tokoh penting dalam konstruktivisme

sosial. Vygotsky menyatakan bahwa siswa dalam mengkonstruksi suatu konsep

perlu memperhatikan lingkungan sosial. Ada dua konsep penting dalam teori Vygotsky,

yaitu Zone of Proximal Development (ZPD) dan scaffolding. Zone of Proximal Development

(ZPD) merupakan jarak antara tingkat perkembangan aktual (yang didefinisikan sebagai

kemampuan pemecahan masalah secara mandiri) dan tingkat perkembangan potensial

(yang didefinisikan sebagai kemampuan pemecahan masalah di bawah bimbingan orang

dewasa atau melalui kerjasama dengan teman sejawat yang lebih mampu). Yang

dimaksud dengan orang dewasa adalah guru atau orang tua. Scaffolding merupakan

pemberian sejumlah bantuan kepada siswa selama tahap-tahap awal pembelajaran,

kemudian mengurangi bantuan dan memberikan kesempatan untuk mengambil alih

tanggung jawab yang semakin besar setelah ia dapat melakukannya. Bantuan tersebut

dapat berupa petunjuk, dorongan, peringatan, menguraikan masalah ke dalam

Page 92: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

langkah-langkah pemecahan, memberikan contoh, dan tindakan-tindakan lain yang

memungkinkan siswa itu belajar mandiri.

Berdasarkan uraian di atas, Vygotsky menekankan bahwa pengkonstruksian

pengetahuan seorang individu dicapai melalui interaksi sosial. Tahap

perkembangan aktual (Tahap I) terjadi pada saat siswa berusaha sendiri menyudahi

konflik kognitif yang dialaminya. Perkembangan aktual ini dapat mencapai tahap

maksimum apabila kepada mereka dihadapkan masalah menantang sehingga terjadinya

konflik kognitif di dalam dirinya yang memicu dan memacu mereka untuk menggunakan

segenap pengetahuan dan pengalamannya dalam menyelesaikan masalah tersebut.

Perkembangan potensial (Tahap II) terjadi pada saat siswa berinteraksi dengan

pihak lain dalam komunitas kelas yang memiliki kemampuan lebih, seperti teman dan

guru, atau dengan komunitas lain seperti orang tua. Perkembangan potensial ini akan

mencapai tahap maksimal jika pembelajaran dilakukan secara kooperatif (cooperative

learning) dalam kelompok kecil dua sampai empat orang dan guru melakukan intervensi

secara proporsional dan terarah. Dalam hal ini guru dituntut terampil menerapkan

teknik scaffolding yaitu membantu kelompok secara tidak langsung menggunakan

teknik bertanya dan teknik probing yang efektif, atau memberikan petunjuk (hint)

seperlunya.

Proses pengkonstruksian pengetahuan ini terjadi rekonstruksi mental yaitu

berubahnya struktur kognitif dari skema yang telah ada menjadi skema baru yang lebih

lengkap. Proses internalisasi (Tahap III) menurut Vygotsky merupakan aktivitas mental

tingkat tinggi jika terjadi karena adanya interaksi sosial. Setelah memahami teori belajar

Vygotsky yang menekankan bahwa pengkonstruksian pengetahuan seorang individu

dicapai melalui interaksi sosial. Berikan satu contoh kegiatan inti pembelajaran dalam

satu kompetensi dasar mata pelajaran IPS.

2. Teori Belajar Van Hiele

Dalam pembelajaran geometri terdapat teori belajar yang dikemukakan oleh Van

Hiele (1954) yang menguraikan tahap-tahap perkembangan mental anak dalam

geometri. van Hiele adalah seorang guru bangsa Belanda yang mengadakan

penelitiandalam pembelajaran geometri. Penelitian yang dilakukan van Hiele melahirkan

beberapa kesimpulan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif anak dalam

Page 93: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

memahami geometri. Van Hiele menyatakan bahwa terdapat 5 tahap pemahaman

geometri yaitu: pengenalan, analisis, pengurutan, deduksi, dan akurasi.

a) Tahap Visualisasi (Pengenalan)

Pada tingkat ini, siswa memandang sesuatu bangun geometri sebagai suatu

keseluruhan (holistic). Pada tingkat ini siswa belum memperhatikan komponen-

komponen dari masing-masing bangun. Dengan demikian, meskipun pada tingkat ini

siswa sudah mengenal nama sesuatu bangun, siswa belum mengamati ciri-ciri dari

bangun itu. Sebagai contoh, pada tingkat ini siswa tahu suatu bangun bernama persegi

panjang, tetapi ia belum menyadari ciri-ciri bangun persegi panjang tersebut.

b) Tahap Analisis (Deskriptif)

Pada tingkat ini siswa sudah mengenal bangun-bangun geometri berdasarkan

ciri-ciri dari masing-masing bangun. Dengan kata lain, pada tingkat ini siswa sudah

terbiasa menganalisis bagian-bagian yang ada pada suatu bangun dan mengamati

sifat-sifat yang dimiliki oleh unsur-unsur tersebut. Sebagai contoh, pada tingkat ini

siswa sudah bisa mengatakan bahwa suatu bangun merupakan persegipanjang

karena bangun itu “mempunyai empat sisi, sisi-sisi yang berhadapan sejajar, dan

semua sudutnya siku-siku.”

c) Tahap Deduksi Formal (Pengurutan atau Relasional)

Pada tingkat ini, siswa sudah bisa memahami hubungan antar ciri yang satu

dengan ciri yang lain pada sesuatu bangun. Sebagai contoh, pada tingkat ini siswa

sudah bisa mengatakan bahwa jika pada suatu segiempat sisi-sisi yang berhadapan

sejajar, maka sisi-sisi yang berhadapan itu sama panjang. Di samping itu pada tingkat

ini siswa sudah memahami pelunya definisi untuk tiap-tiap bangun. Pada tahap ini,

siswa juga sudah bisa memahami hubungan antara bangun yang satu dengan bangun

yang lain. Misalnya pada tingkat ini siswa sudah bisa memahami bahwa setiap persegi

adalah juga persegipanjang, karena persegi juga memiliki ciri-ciri persegipanjang.

d) Tahap Deduksi

Pada tingkat ini (1) siswa sudah dapat mengambil kesimpulan secara deduktif,

yakni menarik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus, (2) siswa mampu memahami

pengertian-pengertian pangkal, definisi-definisi, aksioma-aksioma, dan terorema-teorema

dalam geometri, dan (3) siswa sudah mulai mampu menyusun bukti-bukti secara formal.

Page 94: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

Ini berarti bahwa pada tingkat ini siswa sudah memahami proses berpikir yang bersifat

deduktif-aksiomatis dan mampu menggunakan proses berpikir tersebut. Sebagai contoh

untuk menunjukkan bahwa jumlah sudut-sudut dalam jajar genjang adalah 360° secara

deduktif dibuktikan dengan menggunakan prinsip kesejajaran. Pembuktian secara

induktif yaitu dengan memotong-motong sudut-sudut benda jajargenjang, kemudian

setelah itu ditunjukkan semua sudutnya membentuk sudut satu putaran penuh atau

360° belum tuntas dan belum tentu tepat. Seperti diketahui bahwa pengukuran itu

pada dasarnya mencari nilai yang paling dekat dengan ukuran yang sebenarnya. Jadi,

mungkin saja dapat keliru dalam mengukur sudut- sudut jajargenjang tersebut. Untuk

itu pembuktian secara deduktif merupakan cara yang tepat dalam pembuktian pada

matematika.

e) Tahap Akurasi (tingkat metamatematis atau keakuratan)

Pada tingkat ini anak sudah memahami betapa pentingnya ketepatan dari prinsip-

prinsip dasar yang melandasi suatu pembuktian. Sudah memahami mengapa sesuatu itu

dijadikan postulat atau dalil. Dalam matematika kita tahu bahwa betapa pentingnya suatu

sistem deduktif. Tahap keakuratan merupakan tahap tertinggi dalam memahami

geometri. Pada tahap ini memerlukan tahap berpikir yang kompleks dan rumit, siswa

mampu melakukan penalaran secara formal tentang sistem-sistem matematika

(termasuk sistem-sistem geometri), tanpa membutuhkan model-model yang konkret

sebagai acuan. Pada tingkat ini, siswa memahami bahwa dimungkinkan adanya lebih

dari satu geometri. Sebagai contoh, pada tingkat ini siswa menyadari bahwa jika salah

satu aksioma pada suatu sistem geometri diubah, maka seluruh geometri tersebut juga

akan berubah. Sehingga, pada tahap ini siswa sudah memahami adanya geometri-

geometri yang lain di samping geometri Euclides.

Selain mengemukakan mengenai tahap-tahap perkembangan kognitif dalam

memahami geometri, Van Hiele juga mengemukakan bahwa terdapat tiga unsur yang

utama pembelajaran geometri yaitu waktu, materi pembelajaran dan metode penyusun

yang apabila dikelola secara terpadu dapat mengakibatkan meningkatnya kemampuan

berpikir anak kepada tahap yang lebih tinggi dari tahap yang sebelumnya.

Menurut Van Hiele, semua anak mempelajari geometri dengan melalui tahap-

tahap tersebut, dengan urutan yang sama, dan tidak dimungkinkan adanya tingkat yang

Page 95: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

diloncati. Akan tetapi, kapan seseorang siswa mulai memasuki suatu tingkat yang baru

tidak selalu sama antara siswa yang satu dengan siswa yang lain. Proses perkembangan

dari tahap yang satu ke tahap berikutnya terutama tidak ditentukan oleh umur atau

kematangan biologis, tetapi lebih bergantung pada pengajaran dari guru dan proses

belajar yang dilalui siswa. Bila dua orang yang mempunyai tahap berpikir berlainan satu

sama lain, kemudian saling bertukar pikiran maka kedua orang tersebut tidak akan

mengerti.

Menurut Van Hiele seorang anak yang berada pada tingkat yang lebih rendah

tidak mungkin dapat mengerti atau memahami materi yang berada pada tingkat yang

lebih tinggi dari anak tersebut. Kalaupun anak itu dipaksakan untuk memahaminya, anak

itu baru bisa memahami melalui hafalan saja bukan melalui pengertian. Adapun fase-fase

pembelajaran yang menunjukkan tujuan belajar siswa dan peran guru dalam

pembelajaran dalam mencapai tujuan itu. Fase-fase pembelajaran tersebut adalah: 1)

fase informasi; 2) fase orientasi; 3) fase eksplisitasi; 4) fase orientasi bebas; dan 5) fase

integrasi. Berdasar hasil penelitian di beberapa negara, tingkatan dari van Hiele berguna

untuk menggambarkan perkembangan konsep geometrik siswa dari SD sampai Perguruan

Tinggi. Setelah anda memahami fase-fase belajar dari teori Van Hiele, beri contoh

tahap-tahap pembelajaran berdasarkan teori tersebut untuk pembelajaran konsep

persegi panjang.

2. Teori Belajar Ausubel

Ausubel (dalam Dahar, 1988:137) mengemukakan bahwa belajar bermakna adalah

suatu proses dikaitkannya informasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat

dalam struktur kognitif seseorang. Menurut Ausubel (dalam Dahar, 1988: 134), belajar

dapat diklasifikasikan berdasarkan cara menyajikan materi, yaitu: (1) Penerimaan dan (2)

Penemuan. Sedangkan berdasarkan cara siswa menerima pelajaran yaitu: (1) belajar

bermakna dan (2) belajar hafalan. Berdasarkan penjabaran di atas, berarti suatu

pembelajaran dikatakan bermakna apabila melalui prasyarat belajar, yaitu:

a. Materi yang akan dipelajari bermakna secara potensial. Materi dikatakan bermakna

secara potensial apabila materi tersebut memiliki kebermaknaan secara logis dan

gagasan yang relevan harus terdapat dalam struktur kognitif siswa.

Page 96: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

b. Anak yang akan belajar harus bertujuan melaksanakan belajar bermakna sehingga

mempunyai kesiapan dan niat dalam belajar bermakna.

Kondisi-kondisi atau ciri-ciri belajar bermakna sebagai berikut:

a. Menjelaskan hubungan atau relevansi bahan-bahan baru dengan bahan-bahan lama.

b. Lebih dulu diberikan ide yang paling umum dan kemudian hal-hal yang lebih terperinci

c. Menunjukkan persamaan dan perbedaan antara bahan baru dengan bahan lama

d. Mengusahakan agar ide yang telah ada dikuasai sepenuhnya sebelum ide yang baru

disajikan.

Ausubel (Dahar , 1989 : 141) menyebutkan ada tiga kebaikan dari belajar

bermakna yaitu: (1) Informasi yang dipelajari secara bermakna dapat lebih lama untuk

diingat. (2) Informasi yang dipelajari secara bermakna memudahkan proses belajar

berikutnya untuk materi pelajaran yang mirip. (3) Informasi yang dipelajari secara

bermakna mempermudah belajar hal-hal yang mirip walaupun telah terjadi lupa.Dalam

bukunya yang berjudul ‘Educational Psychology : A cognitive View’ (1968). Ausubel

mengatakan ‘ faktor yang paling penting mempengaruhi siswa belajar adalah apa yang

telah diketahui oleh siswa. Agar terjadi belajar bermakna, konsep baru atau informasi

baru harus dikaitkan dengan konsep-konsep yang telah ada dalam struktur kognitif siswa.

Untuk menerapkan teori Ausubel dalam mengajar, ada beberapa prinsip-prinsip dan

konsep-konsep yang perlu kita perhatikan, yaitu :

a. Pengatur awal

Pengatur awal mengarahkan para siswa ke materi yang akan mereka pelajari, dan

menolong mereka untuk mengingat kembali informasi yang berhubungan yang dapat

digunakan untuk membantu menanamkan pengetahuan baru. Suatu pengatur awal dapat

dianggap sebagai pertolongan mental dan disajikan sebelum materi baru.

b. Diferensiasi Progresif

Selama belajar bermakna berlangsung, perlu terjadi pengembangan dan elaborasi

konsep. Pengembangan konsep berlangsung paling baik, bila unsur-unsur yang paling

umum diperkenalkan terlebih dulu, baru kemudian hal-hal yang lebih khusus dan detail

dari konsep tersebut.

Page 97: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

c. Belajar Superordinat

Belajar superordinat terjadi, bila konsep-konsep yang telah dipelajari sebelumnya

dikenal sebagai unsur-unsur dari suatu konsep yang lebih luas dan inklusif.

d. Penyesuaian integratif

Dalam pembelajaran, bukan hanya urutan menurut diferensiasi progresif yang

diperhatikan, melainkan juga harus diperlihatkan bagaimana konsep-konsep baru

dihubungkan pada konsep-konsep superordinat. Kita harus memperlihatkan secara

eksplisit bagaimana arti-arti baru dihubungkan dan dipertentangkan dengan arti-arti

sebelumnya yang lebih sempit dan bagaimana konsep-konsep yang tingkatnya lebih tinggi

sekarang mengambil arti baru.

Berikut satu contoh penerapan teori belajar Ausubel dalam pembelajaran IPA.

Dalam belajar konsep tumbuhan hijau mampu mengolah makanan melalui fotosintesis,

siswa mengalami belajar bermakna jika tahapan belajaranya adalah:

(1) Tahap pengaturan awal siswa dengan menggali pengalaman tentang mengapa pada

siang hari yang terik matahari jika kita duduk di bawah pohon yang rindang terasa

begitu sejuk.

(2) Tahap pengembangan dan elaborasi konsep, dengan cara siswa memperoleh

informasi tentang pengertian fotosintesis, adalah suatu proses pembuatan makanan

oleh tumbuhan menggunakan bahan berupa air dan karbon dioksida dengan bantuan cahaya

dan menghasilkan oksigen.

(3) Tahap pengenalan unsur-unsur konsep fotosintesis secara luas, yaitu siswa

mendisuksikan atau melakukan eksperimen tentnag faktor internal dan eksternal

yang mempengaruhi proses fotosintesis (guru mempersiapkan Lembar Kegiatan

Peserta Didik).

(4) Tahap penyesuaian yaitu siswa mengemukakan kesimpulan tentang proses dan hasil

fotosintesis jika faktor internal dan eksternal dalam kondisi baik dan sebaliknya yaitu

jika faktor internal dan eksternal dalam kondisi tidak baik.

Setelah memahami teori belajar bermakna Ausubel dan penerapannya dalam

pembelajaran, beri satu contoh langkah-langkah pembelajaran berdasarkan teori Ausubel

dalam mata pelajaran IPS.

Page 98: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

4. Teori Belajar Bruner

Bruner (1966) mengemukakan bahwa terdapat tiga sistem keterampilan untuk

menyatakan kemampuan-kemampuan secara sempurna. Ketiga sistem keterampilan itu

adalah yang disebut tiga cara penyajian (modes of presents), yaitu:

a. Cara penyajian enaktif

Cara penyajian enaktif adalah melalui tindakan, anak terlibat secara langsung dalam

memanipulasi (mengotak-atik ) objek, sehingga bersifat manipulatif. Anak belajar sesuatu

pengetahuan secara aktif, dengan menggunakan benda-benda konkret atau situasi nyata.

Dengan cara ini anak mengetahui suatu aspek dari kenyataan tanpa menggunakan pikiran

atau kata-kata. Cara ini terdiri atas penyajian kejadian-kejadian yang lampau melalui

respon-respon motorik. Dalam cara penyajian ini anak secara langsung terlihat.

b. Cara penyajian ikonik

Cara penyajian ikonik didasarkan pada pikiran internal dimana pengetahuan

disajikan melalui serangkaian gambar-gambar atau grafik, yang dilakukan anak

berhubungan dengan mental, yang merupakan gambaran dari objek-objek yang

dimanipulasinya. Anak tidak langsung memanipulasi objek seperti yang dilakukan siswa

dalam tahap enaktif. Bahasa menjadi lebih penting sebagai suatu media berpikir.

c. Cara penyajian simbolik

Cara penyajian simbolik didasarkan pada sistem berpikir abstrak, arbitrer, dan

lebih fleksibel. Dalam tahap ini anak memanipulasi simbol-simbol atau lambang-

lambang objek tertentu. Anak tidak lagi terikat dengan objek-objek pada tahap

sebelumnya. Siswa pada tahap ini sudah mampu menggunakan notasi tanpa

ketergantungan terhadap objek lain.

Salah satu contoh penerapan teori Bruner dalam pembelajaran IPA untuk konsep

“Jenis hewan berdasarkan penggolongan makanan”, maka tahap pembelajarannya

adalah:

a. Tahap penyajian enaktif, dengan cara memberi tugas kepada peserta didik untuk

melakukan kegiatan memberi makan pada hewan peliharaan di lingkungan

rumahnya.

b. Tahap penyajian ikonik, siswa melakukan pengamatan (gambar atau poster atau

video animasi) tentang berbagai hewan dan jenis makanannya.

Page 99: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

c. Tahap penyajian simbolik, siswa telah mampu mengelompokkan jenis hewan

berdasarkan penggolongan makanan (kelompok hewan herbivora, karnivora, dan

omnivora).

Setelah memahami teori belajar Bruner dan contoh penerapan dalam pembelajaran,

dapatkah Anda merancang langkah pembelajaran yang menerapkan teori Bruner

tersebut pada mata pelajaran IPS?

Page 100: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

BAB III KURIKULUM 2013

A. Kompetensi Inti

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Memahami prinsip-prinsip pengembangan kurikulum untuk lima mata pelajaran.

Adapun indikator pencapaian kompetensi adalah:

1. Menelaah prinsip-prinsip pengembangan kurikulum

2. Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

3. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata

pelajaran SD/MI

4. Menentukan materi lima mata pelajaran terkait dengan pengalaman belajar dan

tujuan pembelajaran.

5. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang

dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

6. Melakukan penyusunan indikator.

7. Melakukan penyusunan instrumen penilaian

C. Uraian Materi

Di dalam kerangka pengembangan kurikulum 2013, terdapat 4 standar yang

berubah, yakni Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Proses, Standar Isi, dan

Standar Penilaian.

1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)

Berdasarkan analisis kebutuhan, potensi, dan karakteristik sosial, ekonomi, dan

budaya daerah, maka ditetapkan SKL sebagai kriteria kualifikasi kemampuan lulusan yang

mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. SKL terdiri 3 ranah yaitu sikap,

pengetahuan dan ketrampilan. Ranah sikap mencakup 4 elemen yaitu proses, individu,

sosial, dan alam. Ranah pengetahuan mencakup 3 elemen yaitu proses, obyek, dan

subyek, sedangkan ranah ketrampilan terbagi 3 elemen yaitu proses, abstrak, dan

Page 101: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

kongkrit. Setiap elemen digunakan kata-kata operasional yang berbeda. Selanjutnya SKL

diterjemahkan kedalam Kompetensi Inti yang berada dibawahnya. Standar Kompetensi

Lulusan terdiri atas:

a. Dimensi Sikap. Manusia yang memiliki pribadi yang beriman, berakhlak mulia,

percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi secara efektif dengan

lingkungan sosial, alam sekitar, serta dunia dan peradabannya, yang dicapai

melalui: menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan.

b. Dimensi Pengetahuan. Manusia yang memiliki pribadi yang menguasai ilmu

pengetahuan, teknologi, seni, budaya dan berwawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban, yang dicapai melalui: mengetahui, memahami,

menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi.

c. Dimensi Keterampilan. Manusia yang memiliki pribadi yang berkemampuan pikir

dan tindak yang efektif dan kreatif dalam ranah abstrak dan konkret, yang dicapai

melalui: mengamati; menanya; mencoba dan mengolah; menalar; mencipta;

menyajikan dan mengomunikasikan.

Perumusan kompetensi lulusan antarsatuan pendidikan mempertimbangkan

gradasi setiap tingkatan satuan pendidikan dan memperhatikan kriteria sebagai berikut:

perkembangan psikologis anak, lingkup dan kedalaman materi, kesinambungan, dan

fungsi satuan pendidikan.

Tabel. 1. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki kompetensi pada dimensi sikap

SD/MI/SDLB/Paket A

Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap:

1. beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME,

2. berkarakter, jujur, dan peduli,

3. bertanggungjawab,

4. pembelajar sejati sepanjang hayat, dan

5. sehat jasmani dan Rohani sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan

keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Page 102: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

Tabel 2. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki kompetensi pada dimensi

pengetahuan.

SD/MI/SDLB/Paket A

Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat

dasar berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan budaya.

Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, sekolah,

masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, dan negara.

Tabel 3. Lulusan SD/MI/SDLB/Paket A memiliki kompetensi pada dimensi keterampilan.

SD/MI/SDLB/Paket A

Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif, kritis, mandiri,

kolaboratif, dan komunikatif

Melalui pendekatan ilmiah sesuai dengan tahap perkembangan anak yang relevan

dengan tugas yang diberikan.

2. Kompetensi Inti (KI)

Kompetensi inti (KI) merupakan standar penilaian yang harus dimiliki secara

berbeda pada setiap tingkatan dan kelas. KI merupakan komponen penilaian yang akan

dapat mengejawantahkan/mewujudkan isi dari SKL. Isi KI harus mencerminkan harapan

dari SKL Kompetensi inti (KI) terdiri dari KI-1 sampai dengan KI-4. Rumusan setiap KI

berbeda sesuai dengan aspeknya. Untuk mencapai kemampuan yang terdapat di dalam

KI perlu diterjemahkan kedalam KD yang sesuai dengan aspek pada setiap KI.

KI merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai SKL yang harus dimiliki seorang

peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan

pengembangan Kompetensi Dasar. Rumusan KI meliputi:

a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

c. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan;

d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

KI berfungsi sebagai unsur pengorganisasi (organising element) KD. Sebagai unsur

pengorganisasi, KI merupakan pengikat untuk organisasi vertikal dan organisasi

Page 103: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

horizontal KD. Organisasi vertikal KD adalah keterkaitan KD satu kelas dengan kelas di

atasnya sehingga memenuhi prinsip belajar yaitu terjadi suatu akumulasi yang

berkesinambungan antarkompetensi yang dipelajari peserta didik. Organisasi horizontal

adalah keterkaitan antara KD satu mata pelajaran dengan KD dari mata pelajaran yang

berbeda dalam satu kelas yang sama sehingga saling memperkuat.

Uraian revisi Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam

tabel berikut.

Tabel 4. Tingkat Pendidikan Dasar (Tingkat Kelas I-VI SD/MI/SDLB/PAKET A)

KOMPETENSI INTI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama yang dianutnya.

Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku: a. jujur, b. disiplin, c. santun, d. percaya diri, e. peduli, dan f. bertanggung jawab

dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, guru, dan tetangga, dan negara.

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat dasar dengan cara : a. mengamati, b. menanya, dan c. mencoba Berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, di sekolah, dan tempat bermain.

Keterampilan 4. Menunjukkan keterampilan berfikir dan bertindak: a. Kreatif b. produktif, c. kritis, d. mandiri, e. kolaboratif, dan f. komunikatif

Dalam bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan tindakan yang mencerminkan perilaku anak sesuai dengan tahap perkembangannya.

Page 104: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

Kompetensi inti sikap spiritual (KI-1) dan kompetensi inti sikap sosial (KI-2) dicapai

melalui pembelajaran tidak langsung (indirect teaching), yaitu: keteladanan, pembiasaan,

dan budaya sekolah dengan memperhatikan karakteristik mata pelajaran serta kebutuhan

dan kondisi peserta didik. Penumbuhan dan pengembangan kompetensi sikap dilakukan

sepanjang proses pembelajaran berlangsung dan dapat digunakan sebagai pertimbangan

guru dalam mengembangkan karakter peserta didik lebih lanjut.

3. Kompetensi Dasar (KD)

Kompetensi dasar pada Kurikulum 2013 SD/MI berisi Kompetensi dasar

dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan kompetensi dasar dikembangkan

dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta didik, dan kekhasan

masing-masing mata pelajaran. Kompetensi dasar untuk Mata Pelajaran Pendidikan

Agama dan Budi Pekerti dan Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan

meliputi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai

berikut.

a. Kelompok 1: kelompok KD sikap spiritual dalam rangka menjabarkan KI-1;

b. Kelompok 2: kelompok KD sikap sosial dalam rangka menjabarkan KI-2;

c. Kelompok 3: kelompok KD pengetahuan dalam rangka menjabarkan KI-3;

d. Kelompok 4: kelompok KD keterampilan dalam rangka menjabarkan KI-4.

Kompetensi dasar yang berkenaan dengan sikap spiritual (mendukung KI-1) dan

sikap sosial (mendukung KI-2) ditumbuhkan melalui pembelajaran tidak langsung (indirect

teaching) yaitu pada saat peserta didik belajar tentang pengetahuan (mendukung KI-3) dan

keterampilan (mendukung KI-4). Pembelajaran langsung berkenaan dengan pembelajaran

yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4. Keduanya, dikembangkan

secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran dan menjadi wahana untuk

mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2. Pembelajaran KI-1 dan KI-2 terintegrasi dengan

pembelajaran KI-3 dan KI-4.

4. Indikator

Indikator pencapaian kompetensi (IPK) merupakan penanda pencapaian KD

yang ditandai oleh perubahan perilaku yang dapat diukur yang mencakup sikap,

Page 105: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

pengetahuan, dan keterampilan. IPK dikembangkan sesuai dengan karakteristik siswa,

mata pelajaran, satuan pendidikan, potensi daerah dan dirumuskan dalam kata kerja

operasional yang terukur dan/atau dapat diobservasi. Dalam mengembangkan IPK perlu

mempertimbangkan: (a) tuntutan kompetensi yang dapat dilihat melalui kata kerja yang

digunakan dalam KD; (b) karakteristik mata pelajaran, siswa, dan sekolah; (c) potensi dan

kebutuhan siswa, masyarakat, dan lingkungan/daerah.

Dalam mengembangkan pembelajaran dan penilaian, terdapat dua rumusan

indikator, yaitu: indikator pencapaian kompetensi yang terdapat dalam RPP, dan indikator

penilaian yang digunakan dalam menyusun kisi-kisi dan menulis soal yang dikenal sebagai

indikator soal.

Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) memiliki kedudukan yang sangat strategis

dalam mengembangkan pencapaian kompetensi dasar. IPK berfungsi sebagai berikut:

a. Pedoman dalam mengembangkan materi pembelajaran.

Pengembangan materi pembelajaran harus sesuai dengan indikator yang

dikembangkan. IPK yang dirumuskan secara cermat dapat memberikan arah

pengembangan materi pembelajaran yang efektif sesuai dengan karakteristik mata

pelajaran, potensi dan kebutuhan siswa, sekolah, serta lingkungan.

b. Pedoman dalam mendesain kegiatan pembelajaran.

Pengembangan desain pembelajaran hendaknya sesuai IPK yang dikembangkan,

karena IPK dapat memberikan gambaran kegiatan pembelajaran yang efektif untuk

mencapai kompetensi. IPK yang menuntut kompetensi dominan pada aspek

prosedural menunjukkan agar kegiatan pembelajaran dilakukan tidak dengan strategi

ekspositori melainkan lebih tepat dengan strategi discovery-inquiry.

c. Pedoman dalam mengembangkan bahan ajar.

Bahan ajar perlu dikembangkan oleh guru guna menunjang pencapaian kompetensi

siswa. Pemilihan bahan ajar yang efektif harus sesuai tuntutan IPK sehingga dapat

meningkatkan pencapaian kompetensi secara maksimal.

d. Pedoman dalam merancang dan melaksanakan penilaian hasil belajar.

Indikator menjadi pedoman dalam merancang, melaksanakan serta

mengevaluasi hasil belajar. Rancangan penilaian memberikan acuan dalam

menentukan bentuk dan jenis penilaian, serta pengembangan indikator penilaian.

Page 106: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

Pengembangan IPK harus mengakomodasi kompetensi yang tercantum dalam

KD. IPK dirumuskan dalam bentuk kalimat dengan kata kerja operasional. Rumusan IPK

sekurang-kurangnya mencakup dua hal yaitu tingkat kompetensi dan materi yang

menjadi media pencapaian kompetensi. Kata kerja operasional pada IPK pencapaian

kompetensi aspek pengetahuan dapat mengacu pada ranah kognitif taksonomi Bloom,

aspek sikap dapat mengacu pada ranah afektif taksonomi Bloom, aspek keterampilan

dapat mengacu pada ranah psikomotor taksonomi Bloom.

IPK pada Kurikulum 2013 untuk KD yang diturunkan dari KI-1 dan KI-2

dirumuskan dalam bentuk perilaku umum yang bermuatan nilai dan sikap yang

gejalanya dapat diamati sebagai dampak pengiring dari KD pada KI-3 dan KI-4. IPK untuk

KD yang diturunkan dari KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik yang

dapat diamati dan terukur.

5. Silabus Mata Pelajaran

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap

bahan kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

a. Identitas mata pelajaran (khusus SMP/MTs/SMPLB/Paket B dan

SMA/MA/SMALB/SMK/MAK/Paket C/ Paket C Kejuruan);

b. Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

c. Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi

dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dipelajari peserta

didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran;

d. kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

e. tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);

f. materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi;

g. pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

Page 107: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

h. penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

i. alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum untuk

satu semester atau satu tahun; dan

j. sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar

atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran pada

setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam pengembangan

rencana pelaksanaan pembelajaran.

6. Keterkaitan antara SKL, KI-KD, dan Silabus

Standar kompetensi kulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan

lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Kompetensi inti

merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai standar kompetensi lulusan yang harus

dimiliki seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi

landasan pengembangan kompetensi dasar. Kompetensi inti mencakup: sikap spiritual,

sikap sosial, pengetahuan, dan keterampilan yang berfungsi sebagai pengintegrasi

muatan pembelajaran, mata pelajaran atau program dalam mencapai standar kompetensi

lulusan.

Kompetensi dasar adalah kemampuan untuk mencapai kompetensi inti yang harus

diperoleh peserta didik melalui pembelajaran. Dalam setiap rumusan kompetensi dasar

terdapat unsur kemampuan berpikir dan materi. Standar kompetensi lulusan adalah

muara utama pencapaian yang dituju semua mata pelajaran pada jenjang tertentu.

Sedangkan kompetensi inti adalah pijakan pertama pencapaian yang dituju semua mata

pelajaran pada tingkat kompetensi tertentu. Penjabaran kompetensi inti untuk tiap mata

pelajaran tersaji dalam rumusan kompetensi dasar.

Alur pencapaian kompetensi lulusan, kompetensi inti, dan kompetensi dasar

melalui proses pembelajaran dan penilaian adalah sebagai berikut.

(1) Kompetensi inti (KI-3 dan KI-4) memberikan arah tingkat kompetensi pengetahuan

dan keterampilan minimal yang harus dicapai peserta didik.

Page 108: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

(2) Kompetensi dasar dari KI-3 adalah dasar pengembangan materi pembelajaran,

sedangkan kompetensi dasar dari KI-4 mengarahkan keterampilan dan pengalaman

belajar yang perlu dilakukan peserta didik. Dari sinilah pendidik dapat

mengembangkan proses belajar dan cara penilaian yang diperlukan melalui

pembelajaran langsung.

(3) Dari proses belajar dan pengalaman belajar, peserta didik akan memperoleh

pembelajaran tidak langsung berupa pengembangan sikap sosial dan spiritual yang

relevan dengan berpedoman pada kompetensi dasar dari KI-2 dan KI-1.

(4) Rangkaian dari KI-KD sampai dengan penilaian tertuang dalam silabus, kecuali untuk

tujuan pembelajaran, tidak diwajibkan dicantumkan baik dalam RPP maupun dalam

Silabus.

Page 109: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

BAB IV DESAIN PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar sebagai berikut.

1. Memahami prinsip-prinsip perancangann pembelajaran yang mendidik.

2. Mengembangkan komponen-komponen rancangan pembelajaran

3. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap, baik untuk kegiatan di dalam

kelas, laboratorium, maupun lapangan.

Indikator pencapaian kompetensi adalah sebagai berikut.

1. Mengurutkan prinsip-prinsip perancangan pembelajaran yang mendidik.

2. Melakukan penyusunan komponen-komponen rancangan pembelajaran.

3. Menyusun rancangan pembelajaran yang lengkap untuk kegiatan di dalam

kelas/laboratorium/lapangan.

C. Uraian Materi

1. Pendekatan Kontekstual

Berbicara mengenai proses pembelajaran dan pembelajaran di sekolah

seringkali membuat kita kecewa, apalagi bila dikaitkan dengan pemahaman siswa

terhadap materi ajar. Walaupun seringkali kita mengetahui bahwa banyak siswa yang

mungkin mampu menyajikan tingkat hapalan yang baik terhadap materi yang

diterimanya, tetapi pada kenyataannya mereka seringkali tidak mengerti secara

mendalam pengetahuan yang bersifat hafalan tersebut.

Pengertian atau pemahaman adalah pemahaman siswa terhadap dasar kualitatif

di mana fakta-fakta saling berkaitan dan kemampuannya untuk menggunakan

pengetahuan tersebut dalam situasi baru. Sebagian besar dari siswa tidak mampu

menghubungkan antara apa yang mereka pelajari dengan bagaimana pengetahuan

tersebut akan dipergunakan. Siswa memiliki kesulitan untuk memahami konsep akademik

Page 110: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

sebagaimana mereka biasa diajarkan, yaitu penggunaan sesuatu yang abstrak dan

metode ceramah, mereka sangat butuh untuk emahami konsep-konsep yang

berhubungan dengan tempat kerja dan masyarakat pada umumnya di mana mereka akan

hidup dan bekerja.

Perlu disadari bahwa program pembelajaran bukanlah sekedar rentetan

topik/pokok bahasan, tetapi sesuatu yang harus dipahami oleh siswa dan dapat

dipergunakan untuk kehidupannya. Alasan mendasar dari kesulitan ini ditunjukkan oleh

hasil penelitian yang menjelaskan bahwa konsepsi terdahulu tentang sesuatu yang

dimiliki siswa merupakan hal yang penting dalam proses pembelajaran. Siswa pada semua

usia memiliki konsep tentang berbagai fenomena yang di bawahnya ke dalam kelas.

Konsep awal ini dapat bersumber antara lain dari latar belakang kebudayaan, keluarga

dan media maupun hal-hal lain di mana siswa secara langsung mendengar, melihat,

mengalami dan sekaligus menggunakannya.

Konsep ini terbukti sangat membantu dan bernilai dalam konteks kehidupan

keseharian siswa. Sementara itu, konsep baru yang dipelajari siswa di dalam kelas akan

lebih mudah diterima siswa jika dikaitkan dengan skema pengetahuan yang telah

dimilikinya itu, sehingga terjadi proses asimilasi atau asosiasi. Jika konsepsi baru tersebut

menambah atau memperkaya skema pemikiran yang sebelumnya telah dimiliki siswa, hal

ini dapat dikatakan telah terjadi asimilasi; sementara itu proses asosiasi terjadi jika

konsepsi baru tersebut ternyata mengubah atau memperbaiki skema yang sebelumnya

sudah ada.

Persoalannya sekarang adalah bagaimana menemukan cara yang terbaik untuk

menyampaikan berbagai konsep yang diajarkan di dalam mata pelajaran tertentu,

sehingga semua siswa dapat menggunakan dan mengingat lebih lama konsep tersebut.

Bagaimana setiap individual mata pelajaran dipahami sebagai bagian yang saling

berhubungan dan membentuk satu pemahaman yang utuh.

Bagaimana seorang guru dapat berkomunikasi secara efektif dengan siswanya

yang selalu bertanya-tanya tentang alasan dari sesuatu, arti dari sesuatu, dan hubungan

dari apa yang mereka pelajari. Bagaimana guru dapat membuka wawasan berpikir yang

beragam dari seluruh siswa, sehingga mereka dapat mempelajari berbagai konsep dan

cara mengaitkannya dengan kehidupan nyata, sehingga dapat membuka berbagai pintu

Page 111: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

kesempatan selama hidupnya. Hal ini merupakan tantangan yang dihadapi oleh guru

setiap hari dan tantangan bagi pengembang kurikulum.

Pengalaman di negara lain mennjukkan terjadinya peningkatan jumlah guru

khususnya mereka yang mengamati keberhasilan yang berulang dari siswa dalam

memperlihatkan penguasaan dasar tes standar, menemukan bahwa minat dan prestasi

siswa dalam bidang matematika, sains, dan bahasa meningkat secara drastic pada saat

mereka dibantu untuk membangun keterkaitan antara informasi baru (pengetahuan)

dengan pengalaman yang telah mereka miliki, atau dengan pengetahuan lain yang telah

mereka kuasai.

Keikutsertaan siswa di dalam tugas-tugas sekolah meningkat secara signifikan

pada saat mereka diajarkan bagaimana mereka mempelajari berbagai konsep dan

bagaimana konsep tersebut dapat dipergunakan di luar kelas. Dan hampir semua siswa

belajar lebih efisien pada saat mereka diperkenankan untuk bekerja secara bersama-sama

(cooperative) dengan siswa lainnya dalam suatu kelompok atau tim.

Keberhasilan mereka untuk menghadapi tantangan dan mampu menyajikan

pembelajaran yang mampu meningkatkan minat dan prestasi siswa dalam berbagai mata

pelajaran tersebut dicapai dengan suatu pendekatan pembelajaran yang didasarkan

kepada pembelajaran kontekstual. Pendekatan ini menekankan salah satunya kepada

bagaimana belajar di sekolah dikontekskan ke dalam situasi nyata, sehingga hasil belajar

dapat lebih diterima dan berguna bagi siswa bilamana mereka meninggalkan sekolahnya.

Pendekatan yang menggabungkan berbagai teori atau pendekatan yang memiliki

asosiasi dengan berbagai strategi ini sekarang dikenal dengan pendekatan kontekstual

(Contextual Teaching and Learning/CTL). Para ahli pendidikan mempublikasikan

pembelajaran kontekstual dalam berbagai versi. Versi pertama menyebutkan adanya

enam unsur kunci dalam CTL, yaitu: (1) pembelajaran bermakna, (2) penerapan

pengetahuan, (3) berpikir tingkat lebih tinggi, (4) pengembangan kurikulum, (5) respon

terhadap budaya, dan (6) penilaian autentik (University of Washington dalam Winarni

2012). Versi kedua menyebut adanya tujuh komponen dalam CTL, yaitu: (1)

konstruktivisme, (2) menemukan, (3) bertanya, (4) masyarakat belajar, (5) pemodelan, (6)

refleksi, dan (7) penilaian yang sebenarnarnya. Versi ketiga menyebutkan adanya delapan

komponen dari CTL, yaitu: (1) membuat hubungan yang bermakna, (2) membuat kerja

Page 112: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

yang signifikan, (3) pengaturan kerja mandiri, (4) kolaborasi, (5) berpikir kreatif dan kritis,

(6) terkait dengan kepentingan individu, (7) menggunakan standar tinggi, dan (8)

menggunakan penilaian autentik (Winarni, 2012). Selain itu ada berbagai strategi yang

berasosiasi dengan CTL, yaitu: CBSA, pendekatan proses, life skills education, authenthic

instruction, inquiry-based learning, problem-based learning, cooperative-learning dan

service-learning. Pembelajaran kontekstual bertujuan membekali siswa dengan

pengetahuan yang secara fleksibel dapat diterapkan (ditransfer) dari satu permasalahan

ke permasalahan lain dan dari satu konteks ke konteks lainnya.

Hal terpenting di dalam belajar bukanlah pemberian latihan teknis di bangku

belajar, melainkan bagaimana mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir dan

mengatasi masalah. Agar mampu berpikir, siswa harus terlibat secara aktif dengan

masalah yang dihadapi. Pembelajaran yang dilakukan secara konvensional, kental dengan

suasana instruksional, belum menekankan pada pemecahan masalah dan kurang sesuai

dengan dinamika perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang demikian pesat

serta belum life-oriented. Untuk itu, diperlukan suatu “Pembelajaran Aktif Interaktif

Kreatif Efektif dan Menyenangkan/PAIKEM” PAIKEM dapat diwujudkan melalui model

konstruktivisme, cooperatif, kontekstual, pemecahan masalah/Problem Based Learning,

dan model pembelajaran interaktif. Dengan demikian akan tercipta “Student Centered

Learning/SCL dan Self Regulated Learning/SRL”.

Pembelajaran kontekstual pertama kali diajukan pada awal abad 20 (khususnya di

USA) oleh John Dewey yang menyatakan bahwa kurikulum dan metode mengajar terkait

dengan pengalaman dan minat siswa. Pembelajaran kontekstual mengakui bahwa belajar

merupakan sesuatu yang kompleks dan multi dimensi yang jauh melampaui berbagai

metodologi yang hanya berorientasi kepada latihan dan rangsangan/tanggapan (stimulus-

response). Pola pembelajaran kontekstual sangatlah berbeda dengan pembelajaran

konvensional yang selama ini kita kenal sebagaimana tergambar dalam Tabel 2 berikut ini.

Tabel 1 Perbedaan Pola Pembelajaran Kontekstual dan Konvensional

Konvensional Kontekstual

1. Menyadarkan kepada hafalan 1. Menyadarkan pada memori spasial

2. Pemilihan informasi ditentukan oleh guru

2. Pemilihan informasi berdasarkan kebutuhan individual siswa

Page 113: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

Konvensional Kontekstual

3. Cenderung terfokus satu bidang (disiplin tertentu)

3. Cenderung mengintegrasikan beberapa bidang (disiplin)

4. Memberikan tumpukan informasi kepada siswa sampai pada saatnya diperlukan

4. Selalu mengaitkan informasi dengan pengetahuan awal yang telah dimiliki

5. Penilaian hasil belajar hanya melalui kegiatan akademik berupa ujian/ulangan

5. Menerapkan penilaian autentik melalui penerapan praktis dalam pemecahan masalah.

Pembelajaran kontekstual membantu siswa mendapatkan keterampilan lebih

cepat melalui pengintegrasian materi pelajaran dengan situasi dan isu yang ada di

lingkungannya, sehingga pembelajaran menjadi bermakna bagi siswa. Melalui CTL

diharapkan dapat meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi yang meliputi berpikir

kritis dan kreatif sehingga mampu memecahkan masalah, membuat keputusan, mencari

jawaban, memperkaya arti, dan memenuhi keinginan untuk mengetahui sesuatu.

Pendekatan kontekstual juga dilandasi oleh empat pilar pendidikan dari UNESCO.

Dengan landasan empat pilar pendidikan dari UNESCO, yaitu ”Learning to do, learning to

know, learning to be, dan learning to live together” menjadikan pembelajaran tidak

hanya mendudukkan siswa sebagai pendengar ceramah dari guru saja tetapi siswa: (1)

diberdayakan agar mau dan mampu mengalami dan mengerjakan sesuatu (learning to do)

untuk memperkaya pengalaman belajarnya; (2) meningkatkan interaksi dengan

lingkungan fisik dan sosialnya sehingga mampu membangun pengetahuan dan

pemahaman terhadap dunia di sekitarnya (learning to know); (3) diharapkan dapat

meningkatkan kepercayaan diri dan membangun jati dirinya (learning to be) berdasarkan

hasil interaksi di atas; dan (4) membentuk kepribadiannya untuk memahami

kemajemukan dan melahirkan sikap-sikap positif dan toleran terhadap

keanekaragaman/perbedaan hidup (learning to live together) berdasarkan kesempatan

berinteraksi dengan berbagai individu/kelompok yang bervariasi selama proses

pembelajaran (Winarni, 2012).

Pembelajaran dengan pendekatan kontekstual memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

(1) siswa secara aktif terlibat dalam proses pembelajaran, (2) siswa belajar dari teman

melalui kerja kelompok, diskusi, dan saling mengoreksi, (3) pembelajaran dikaitkan

Page 114: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

dengan kehidupan nyata, (4) perilaku siswa dibangun atas dasar kesadaran diri, (5)

keterampilan dikembangkan atas dasar pemahaman, (6) pengetahuan dikonstruksi oleh

siswa sendiri, (6) penilaian autentik.

Pembelajaran kontekstual merupakan suatu konsep yang didukung oleh berbagai

penelitian actual di dalam ilmu kognitif (cognitive science) dan teori-teori tentang tingkah

laku (behavior theories) yang secara bersama-sama mendasari konsepsi dan proses

pembelajaran kontekstual, antara lain.

1) Konstruktivisme berbasis pengetahuan (Knowledge-Based Constructivism). Baik

instruksi langsung maupun kegiatan konstruktivis dapat sesuai dengan efektif di

dalam pencapaian tujuan belajar siswa (Resnick & Hall dalam Winarni 2012: 83).

2) Pembelajaran berbasis usaha/ teori pertumbuhan kecerdasan (Effort-Based

Learning/Incremental Theory of Intellegence). Peningkatan usaha seseorang untuk

menghasilkan peningkatan kemampuan. Teori ini berlawanan dengan gagasan

bahwa kecerdasan seseorang tidak dapat diubah. Bekerja keras untuk mencapai

tujuan belajar akan memotivasi seseorang untuk terlibat dalam kegiatan yang

berkaitan dengan komitmen untuk belajar.

3) Sosialisasi (Socialization). Anak-anak mempelajari standar, nilai-nila, dan

pengetahuan kemasyarakatan dengan mengajukan berbagai pertanyaan dan

menerima tantangan untuk menemukan solusi yang tidak segera terlihat,

bersama-sama dengan penjelasan konsep, pembenaran pemikiran mereka, dan

pencarian informasi. Sesunguhnya, belajar adalah suatu proses social, oleh

karenanya factor social dan budaya perlu diperhatikan selama perencanaan

pembelajaran. Sifat dasar social dari belajar juga mengendalikan penentuan tujuan

belajar (Borko & Putnam, 1998).

4) Pembelajaran situasi (Situated Learning). Pengetahuan dan belajar dikondisikan

dalam fisik tertentu dan konteks social. Serangkaian tatanan yang mungkin

dipergunakan seperti rumah, masyarakat, tempat kerja, akan tergantung pada

tujuan pembelajaran dan tujuan pembelajaran yang diharapkan.

5) Pembelajaran distribusi (Distributed Learning). Pengetahuan mungkin dipandang

sebagai pendistribusian dan penyebaran (Lave, 1988) individu, orang lain, dan

berbagai benda (articats) seperti alat-alat fisik dan alat-alat simbolis.

Page 115: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

37

Pemaduan materi pelajaran dengan konteks keseharian siswa di dalam

pembelajaran kontekstual akan menghasilkan dasar-dasar pengetahuan yang mendalam

di mana siswa kaya akan pemahaman masalah dan cara untuk menyelesaikannya. Siswa

mampu secara independen menggunakan pengetahuannya untuk menyelesaikan

masalah-masalah baru dan belum pernah dihadapi, serta memiliki tanggung jawab yang

lebih terhadap belajarnya seiring dengan peningkatan pengalaman dan pengetahuan

mereka.

Pembelajaran kontekstual dapat dikatakan sebagai sebuah pendekatan

pembelajaran yang mengakui dan menunjukkan kondisi alamiah dari pengetahuan.

Melalui hubungan di dalam dan di luar kelas, suatu pendekatan pembelajaran kontekstual

menjadikan pengalaman lebih relevan dan berarti bagi siswa dalam membangun

pengetahuan yang akan mereka terapkan dalam pembelajaran seumur hidup.

Pembelajaran kontekstual menyajikan suatu konsep yang mengaitkan materi pelajaran

yang dipelajari siswa dengan konteks di mana materi tersebut digunakan, serta

berhubungan dengan bagaimana seseorang belajar atau gaya/cara siswa belajar. Konteks

emberian arti, relevansi dan manfaat penuh terhadap belajar. Materi pelajaran akan

tambah berarti jika siswa mempelajari materi pelajaran yang disajikan melalui konteks

kehidupan mereka, dan menemukan arti di dalam proses pembelajarannya, sehingga

pembelajaran akan menjadi lebih berarti dan menyenangkan. Siswa akan bekerja keras

untuk mencapai tujuan pembelajaran, mereka menggunakan pengalaman dan

pengetahuan sebelumnya untuk membangun pengetahuan baru. Dan selanjutnya siswa

memanfaatkan kembali pemahaman pengetahuan dan kemampuannya itu dalam

berbagai konteks di luar sekolah untuk penyelesaian permasalahan dunia nyata yang

kompleks, baik secara mandiri maupun dengan berbagai kombinasi dan struktur

kelompok.

Jadi jelaslah bahwa pemanfaatan pembelajaran kontekstual akan menciptakan

ruang kelas yang di dalamnya siswa akan menjadi peserta aktif bukan hanya pengamat

yang pasif, dan bertanggung jawab terhadap belajarnya. Penerapan pembelajaran

kontekstual akan sangat membantu guru untuk menghubungkan materi mata pelajaran

dengan situasi dunia nyata dan memotivasi siswa untuk membentuk hubungan antara

Page 116: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

38

pengetahuan dan aplikasinya dengan kehidupan mereka sebagai anggota keluarga, warga

negara pekerja.

Berdasarkan pemahaman tersebut, teori pembelajaran kontekstual berfokus pada

multiaspek lingkungan belajar diantaranya ruang kelas, laboratorium sains, laboratorium

computer, tempat bekerja, maupun tempat-tempat lainnya (misalnya ladang, sungai, dan

sebagainya). Ia mendorong para guru untuk memilih dan mendesain lingkungan belajar

yang dimungkinkan untuk mengaitkan berbagai bentuk pengalaman social, budaya, fisik

dan psikologi dalam mencapai hasil belajar. Di dalam suatu lingkungan yang demikian,

siswa menemui hubungan yang sangat bermakna antara ide-ide abstrak dan penerapan

praktis di dalam konteks dunia nyata; konsep dipahami melalui proses penemuan,

pemberdayaan, dan hubungan.

Dengan demikian siswa belajar benar-benar diawali dengan pengetahuan,

pengalaman, dan konteks keseharian yang mereka miliki yang dikaitkan dengan konsep

mata pelajaran yang dipelajari di kelas, dan selanjutnya dimungkinkan untuk

mengimplementasikan dalam kehidupan keseharian mereka. Bawalah mereka dari dunia

mereka ke dunia kita, kemudian hantarkan mereka dari dunia kita ke dunia mereka

kembali. Sehingga siswa benar-benar bukan hanya sekedar mengenal nilai (LOGOS), tetapi

harus mampu melakukan internalisasi penghayatan nilai-nilai tersebut (ETOS) dan yang

terpenting adalah sapai kepada anak mampu mengaktualisasikan mengamalkan nilai-nilai

tersebut (PATOS).

The Northwest Regional Education Laboratory USA mengidentifikasikan ada 6

kunci dasar dari pembelajaran kontekstual, sebagai berikut.

1) Pembelajaran bermakna: pemahaman, relevansi dan penilaian pribadi yang terkait

dengan kepentingan siswa di dalam mempelajari isi materi pelajaran. Pembelajaran

dirasakan terkait dengan kehidupan nyata atau siswa mengerti manfaat isi

pembelajaran, jika mereka merasakan berkepentingan untuk belajar demi

kehidupannya di masa mendatang. Prinsip ini sejalan dengan pembelajaran

bermakna (meaningful learning) yang diajukan oleh Ausubel.

2) Penerapan pengetahuan: adalah kemampuan siswa untuk memahami apa yang

dipelajari dan diterapkan dalam tatanan kehidupan dan fungsi di masa sekarang atau

di masa depan.

Page 117: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

39

3) Berpikir tingkat tinggi: Siswa diwajibkan untuk memanfaatklan berpikir kritis dan

berpikir kreatifnya dalam pengumpulan data, pemahaman suatu isu dan pemecahan

suatu masalah.

4) Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar. Isi pembelajaran harus dikaitkan

dengan standar local, propinsi, nasional, perkembangan ilmu pengetahuan dan

teknologi serta dunia kerja.

5) Responsif terhadap budaya: guru harus memahami dan menghargai nilai,

kepercayaan, dan kebiasaan siswa, teman pendidik dan masyarakat tempat ia

mendidik. Ragam individu dan budaya suatu kelompok serta hubungan antar budaya

tersebut akan mempengaruhi pembelajaran dan sekaligus akan berpengaruh

terhadap cara mengajar guru. Setidaknya ada 4 hal yang perlu diperhatikan di dalam

pembelajaran kontekstual, yaitu individu siswa, kelompok siswa baik sebagai tim atau

keseluruhan kelas, tatanan sekolah dan besarnya tatanan komunitas kelas.

6) Penilaian authentic: penggunaan berbagai strategi penilaian (misalnya penilaian

proyek/tugas terstruktur, kegiatan siswa, penggunaan portofolio, rubric, daftar cek,

pedoman observasi, dsb). Akan merefleksikan hasil belajar sesungguhnya.

2. Pendekatan saintifik

Pada Permendikbud No. 22 tahun 2016 dinyatakan bahwa “Pembelajaran pada

Kurikulum 2013 menggunakan pendekatan saintifik atau pendekatan berbasis proses

keilmuan. Pendekatan saintifik dapat menggunakan beberapa strategi seperti

pembelajaran kontekstual. Model pembelajaran merupakan suatu bentuk pembelajaran

yang memiliki nama, ciri, sintak, pengaturan, dan budaya, misalnya Discovery Learning,

Project-based Learning, Problem-based Learning,”. Proses pembelajaran menggunakan

pendekatan saintifik ini dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta

didik dalam mengenal, memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah.

Informasi bisa berasal dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah

dari guru. Oleh karena itu kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk

mendorong peserta didik untuk mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan

diberi tahu.

Page 118: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

40

Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik

mampu merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan

masalah dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih

berpikir analitis (peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir

mekanistis (rutin dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata). Dengan

pendekaan Saintifik dapat membentuk peserta didik mempunyai domain Sikap,

Keterampilan dan pengetahuan yang seimbang dan utuh sesuai tuntutan pendidikan abad

21.

Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Hal ini

diyakini sebagai jalan menuju perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan dan

pengetahuan peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria

ilmiah, para ilmuwan lebih mengedepankan penalaran induktif dimana dalam penalaran

induktif suatu fenomena atau situasi dipandang secara spesifik untuk kemudian menarik

kesimpulan secara keseluruhan. Pendekatan induktif menempatkan bukti-bukti spesifik

ke dalam relasi idea yang lebih luas.

Menurut Kemendikbud (2013), proses pembelajaran disebut ilmiah jika

memenuhi kriteria, yaitu: (1) substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta

atau fenomena, teori dan konsep yang dapat dijelaskan dengan logika atau penalaran

tertentu sehingga dapat di pertanggungjawabkan, (2) guru mendorong peserta didik

untuk dapat berpikir kritis, analistis, hipotetik serta mampu mengembangkan pola pikir

yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau materi pembelajaran, (3)

tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem

penyajiannya.

Selain itu, dalam proses pembelajaran guru harus dapat menciptakan

pembelajaran yang mengacu pada standar proses dimana di dalamnya terdapat proses

eksplorasi, elaborasi dan konfirmasi. Guru juga harus mengedepankan kondisi peserta

didik yang berprilaku ilmiah dengan bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar,

mencoba sertamenyajikan dan mengkomunikasikan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi, maka prinsip

pembelajaran yang digunakan adalah:

1) dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

Page 119: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

41

2) dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka

sumberbelajar;

3) dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan pendekatan

ilmiah;

4) dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5) dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6) dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran dengan

jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7) dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8) peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

keterampilan mental (softskills);

9) pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta didik

sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10) pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing ngarso

sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

handayani);

11) pembelajaran yang berlangsung di rumah, di sekolah, dan di masyarakat;

12) pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah, siapa saja adalah

siswa, dan di mana saja adalah kelas.

13) Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk efisiensi dan efektivitas

pembelajaran; dan

14) Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

a. Penerapan Pendekatan Saintifik

Saat ini diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta didik mulai

dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan

menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.

Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam

pembelajaran, yaitu menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (saintifik

approach) dalam pembelajaran sebagaimana dimaksud meliputi mengamati,

menanya, mengumpulkan dan mengasosiasikan, dan mengomunikasikan hasil) untuk

Page 120: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

42

semua mata pelajaran. Untuk materi, atau situasi tertentu, sangat mungkin

pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara prosedural. Pada kondisi

seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilai-nilai atau

sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan

ilmiah pembelajaran antara lain meliputi aspek pokok, yaitu:

1) Mengamati

2) Menanya

3) Mengumpulkan dan mencoba

4) Mengasosiasikan dan menalar

5) Menyajikan dan Mengomunikasikan hasil

Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih

pada pembelajaran Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema

sebagai pemersatu. Sementara setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan

yang antara satu dengan lainnya tidak sama. Oleh karena itu agar pembelajaran

bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat lebih memperjelas penyajian

pembelajaran dengan pendekatan saintifik.

1) Mengamati

Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas 4 Sekolah Dasar) perlu

memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat

peserta didik masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih

banyak menggunakan media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat

kontekstual. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan dapat secara langsung

dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam kompetensi dasar dan

indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan media yang

tersedia. Dalam kegiatan ini lebih diutamakan kebermaknaan proses pembelajaran.

Kegiatan ini memiliki keungggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara

nyata, peserta didik senang dan mudah pelaksanaannya. Kegiatan mengamati sangat

bermanfaat bagi siswa dalam pemenuhan rasa ingin tahunya. Sehingga proses

pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan mengamati siswa dapat

menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang diamati dengan materi

pembelajaran yang digunakan oleh guru.

Page 121: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

43

2) Menanya

Peserta didik tidak mudah diajak bertanya jawab apabila tidak dihadapkan dengan

media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya mampu menginspirasi peserta

didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap, keterampilan, dan

pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia membimbing atau

memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab pertanyaan

peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi

penyimak dan pembelajar yang baik. Berbeda dengan penugasan yang menginginkan

tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan untuk memperoleh tanggapan verbal.

Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”, melainkan juga dapat

dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan verbal.

3) Menalar

Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam

kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam

Kurikulum 2013 adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik

merupakan pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta

didik harus lebih aktif daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan

sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh

simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud merupakan penalaran ilmiah,

meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat. Istilah menalar di sini

merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemahan dari reasonsing,

meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas

menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan

ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah

asosiasi dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam

ide dan mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya

menjadi penggalan memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak,

pengalaman tersimpan dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-

pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi dan berinteraksi dengan

pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau

menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara entitas

Page 122: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

44

konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan

dalam ruang dan waktu. Dalam menalar siswa dapat mengambil hikmahdari sikap

dan pengetahuan yang didapat dari proses belajarnya.

4) Mencoba

Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus

mencoba atau melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang

sesuai. Misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep materi dan

kaitannya dengan kehidupan sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki

keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan tentang alam sekitar,

serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk memecahkan

masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari. Aplikasi metode eksperimen atau

mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah tujuan belajar, yaitu

sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata untuk ini

adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut

tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang

tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-

hasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5)

mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik

simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan

hasil percobaan.

5) Mengolah, Mengkomunikasikan, Mencipta dan Menerapkan

Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar

secara kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan fungsi guru lebih

bersifat direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih

aktif. Jika pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah pribadi, maka ia

menyentuh tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau

berinteraksi dengan yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik

berinteraksi dengan empati, saling menghormati, dan menerima kekurangan atau

kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini akan tumbuh rasa aman,

sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi aneka perubahan dan tuntutan

belajar secara bersama-sama. Peserta didik secara bersama-sama, saling

Page 123: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

45

bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi yang

sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi). Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu

kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau dilaporkan kepada guru. Kegiatan

menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan

bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan

sendiri setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi. Hasil tugas yang

telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam bentuk

laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio

kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada

guru. Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi

sebaiknya hasil pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga

portofolio yang di basukkan ke dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil

pekerjaannya sendiri secara individu. Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik

dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang telah disusun baik secara bersama-

sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil kesimpulan yang telah

dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan klarifikasi oleh

guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah jawaban yang

telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat diarahkan

pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.

3. Model-model Pembelajaran

1) Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-based Learning)

Pembelajaran Berbasis Masalah (Problem-Based Learning), selanjutnya

disingkat PBM, mula-mula dikembangkan di sekolah kedokteran, McMaster

University Medical School di Hamilton, Canada pada 1960-an (Barrows, 1996). PBM

dikembangkan sebagai respon atas fakta bahwa mahapeserta didik mengalami

kesulitan di tahun pertama perkuliahan, seperti pada mata kuliah Anatomi, Biokimia,

dan Fisiologi. Mereka tidak termotivasi menempuh mata kuliah-mata kuliah tersebut

karena tidak melihat relevansinya dengan profesi mereka kelak. Selain itu, juga

didapati fakta bahwa para dokter muda yang baru lulus dari sekolah kedokteran itu

memiliki pengetahuan yang sangat kaya, tetapi kurang memiliki keterampilan

Page 124: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

46

memadai untuk memanfaatkan pengetahuan tersebut dalam praktik sehari-hari. Atas

dasar itu, para pengajar merancang pembelajaran yang mendasarkan pada masalah

atau kasus aktual. Pembelajaran dimulai dengan penyajian masalah klinis yang dapat

diselesaikan dengan menggunakan pengetahuan medis yang relevan. Perkembangan

selanjutnya, PBM secara lebih luas diterapkan di berbagai mata kuliah di perguruan

tinggi dan di berbagai mata pelajaran di sekolah. Pembelajaran Berbasis Masalah

(PBM) adalah pembelajaran yang menggunakan masalah nyata sehari-hari (otentik)

yang bersifat terbuka (open-ended) untuk diselesaikan oleh peserta didik dalam

rangka mengembangkan keterampilan berpikir, keterampilan menyelesaikan

masalah, keterampilan sosial, keterampilan untuk belajar mandiri, dan membangun

atau memperoleh pengetahuan baru. Pemilihan masalah nyata tersebut dilakukan

atas pertimbangan kesesuaiannya dengan pencapaian kompetensi dasar.

Contoh masalah nyata yang dapat digunakan dalam Pembelajaran Berbasis

Masalah dalam pembelajaran tematik: Dalam kegiatan makan siang bersama adik,

siswa dapat melatih adik di rumah dan menunjukkan sikap-sikap baik terhadap adik

yang telah dipelajari dengan santun. Tujuan utama PBM adalah mengembangkan

keterampilan menyelesaikan masalah, keterampilan berpikir, keterampilan sosial,

keterampilan untuk belajar mandiri, dan membentuk atau memperoleh pengetahuan

baru. Prinsip-prinsip PBM adalah sebagai berkut.

1. Penggunaan masalah nyata (otentik)

2. Berpusat pada peserta didik (student-centered)

3. Guru berperan sebagai fasilitator

4. Kolaborasi antarpeserta didik

5. Sesuai dengan paham konstruktivisme yang menekankan peserta didik untuk

secara aktif memperoleh pengetahuannya sendiri.

Secara umum, berikut langkah-langkah PBM yang mengadaptasi dari

pendapat Arends (2012) dan Fogarty (1997). Kegiatan pembelajaran terdiri atas tiga

tahap, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Tahap-tahap orientasi terhadap

masalah, organisasi belajar, penyelidikan individual maupun kelompok, dan

pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah merupakan tahap inti

Page 125: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

47

pembelajaran. Tahap analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah merupakan

tahap penutup.

Tabel 1. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah

Tahap Deskripsi

Tahap 1 Orientasi terhadap Masalah

Guru menyajikan masalah nyata kepada peserta didik.

Tahap 2 Organisasi belajar

Guru memfasilitasi peserta didik untuk memahami masalah nyata yang telah disajikan, yaitu mengidentifikasi apa yang mereka ketahui, apa yang perlu mereka ketahui, dan apa yang perlu dilakukan untuk menyelesaikan masalah. Peserta didik berbagi peran/tugas untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Tahap 3 Penyelidikan individual maupun kelompok

Guru membimbing peserta didik melakukan pengumpulan data/informasi (pengetahuan, konsep, teori) melalui berbagai macam cara untuk menemukan berbagai alternatif penyelesaian masalah.

Tahap 4 Pengembangan dan penyajian hasil penyelesaian masalah

Guru membimbing peserta didik untuk menentukan penyelesaian masalah yang paling tepat dari berbagai alternatif pemecahan masalah yang peserta didik temukan. Peserta didik menyusun laporan hasil penyelesaian masalah, misalnya dalam bentuk gagasan, model, bagan, atau Power Point slides.

Tahap 5 Analisis dan evaluasi proses penyelesaian masalah.

Guru memfasilitasi peserta didik untuk melakukan refleksi atau evaluasi terhadap proses penyelesaian masalah yang dilakukan.

2) Pembelajaran Berbasis Projek (Project-based Learning)

Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah kegiatan pembelajaran yang

menggunakan projek/kegiatan sebagai proses pembelajaran untuk mencapai

kompetensi sikap, pengetahuan dan keterampilan. Penekanan pembelajaran

terletak pada aktivitas-aktivias peserta didik untuk menghasilkan produk dengan

menerapkan keterampilan meneliti, menganalisis, membuat, sampai dengan

mempresentasikan produk pembelajaran berdasarkan pengalaman nyata. Produk

Page 126: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

48

yang dimaksud adalah hasil projek dalam bentuk desain, skema, karya tulis, karya

seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lain. Pendekatan ini memperkenankan

pesera didik untuk bekerja secara mandiri maupun berkelompok dalam

menghasilkan produk nyata.

Pembelajaran Berbasis Projek merupakan model pembelajaran yang

menggunakan projek sebagai langkah awal dalam mengintegrasikan pengetahuan

dan keterampilan baru berdasarkan pengalaman nyata. PBP dilakukan secara

sistematik yang mengikutsertakan peserta didik dalam pembelajaran sikap,

pengetahuan, dan keterampilan melalui investigasi dalam perancangan produk. PBP

merupakan pendekatan pembelajaran yang inovatif, yang menekankan belajar

kontekstual melalui kegiatan-kegiatan yang kompleks. Pelaksanaan pembelajaran

berbasis projek memberi kesempatan peserta didik berpikir kritis dan mampu

mengembangkan kreativitasnya melalui pengembangan inisiatif untuk menghasilkan

produk nyata berupa barang atau jasa.

Pada PBP, peserta didik terlibat secara aktif dalam memecahkan masalah

dalam bentuk suatu projek. Peserta didik aktif mengelola pembelajarannya dengan

bekerja secara nyata yang menghasilkan produk riil. PBP dapat mereduksi kompetisi

di dalam kelas dan mengarahkan peserta didik lebih kolaboratif daripada bekerja

sendiri-sendiri. Di samping itu PBP dapat juga dilakukan secara mandiri melalui

bekerja mengkonstruk pembelajarannya melalui pengetahuan serta keterampilan

baru, dan mewujudkannya dalam produk nyata. Pembelajaran Berbasis Projek

merupakan metode pembelajaran yang berfokus pada peserta didik dalam kegiatan

pemecahan masalah terkait dengan projek dan tugas-tugas bermakna lainnya.

Pelaksanaan PBP dapat memberi peluang pada peserta didik untuk bekerja

mengkonstruk tugas yang diberikan guru yang puncaknya dapat menghasilkan

produk karya peserta didik. Tujuan Pembelajaran Berbasis Projek (PBP) adalah

sebagai berikut:

1) Memperoleh pengetahuan dan ketrampilan baru dalam pembelajaran

2) Meningkatkan kemampuan peserta didik dalam pemecahan masalah projek.

3) Membuat peserta didik lebih aktif dalam memecahkan masalah projek yang

kompleks dengan hasil produk nyata berupa barang atau jasa.

Page 127: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

49

4) Mengembangkan dan meningkatkan keterampilan peserta didik dalam

mengelola sumber/bahan/alat untuk menyelesaikan tugas/projek.

5) Meningkatkan kolaborasi peserta didik khususnya pada PBP yang bersifat

kelompok.

Prinsip-prinsip pembelajaran berbasis projek adalah sebagai berikut.

1) Pembelajaran berpusat pada peserta didik yang melibatkan tugas-tugas projek

pada kehidupan nyata untuk memperkaya pembelajaran.

2) Tugas projek menekankan pada kegiatan penelitian berdasarkan suatu tema

atau topik yang telah ditentukan dalam pembelajaran.

3) Tema atau topik yang dibelajarkan dapat dikembangkan dari suatu kompetensi

dasar tertentu atau gabungan beberapa kompetensi dasar dalam suatu mata

pelajaran, atau gabungan beberapa kompetensi dasar antarmata pelajaran.

Oleh karena itu, tugas projek dalam satu semester dibolehkan hanya satu

penugasan dalam suatu mata pelajaran.

4) Penyelidikan atau eksperimen dilakukan secara otentik dan menghasilkan

produk nyata yang telah dianalisis dan dikembangkan berdasarkan tema/topik

yang disusun dalam bentuk produk (laporan atau hasil karya). Produk tersebut

selanjutnya dikomunikasikan untuk mendapat tanggapan dan umpan balik

untuk perbaikan produk.

5) Pembelajaran dirancang dalam pertemuan tatap muka dan tugas mandiri

dalam fasilitasi dan monitoring oleh guru. Pertemuan tatap muka dapat

dilakukan di awal pada langkah penentuan projek dan di akhir pembelajaran

pada langkah penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek, serta

evaluasi proses dan hasil projek.

Dalam PBP, peserta didik diberikan tugas dengan mengembangkan tema/topik dalam

pembelajaran dengan melakukan kegiatan projek yang realistik. Di samping itu,

penerapan pembelajaran berbasis projek ini mendorong tumbuhnya kreativitas,

kemandirian, tanggung jawab, kepercayaan diri, serta berpikir kritis dan analitis pada

peserta didik. Berikut disajikan kegiatan-kegiatan yang harus dilakukan pada

setiap langkah PBP.

Page 128: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

50

1. Penentuan projek

Pada langkah ini, peserta didik menentukan tema/topik projek bersama guru. Peserta

didik diberi kesempatan untuk memilih/menentukan projek yang akan dikerjakannya

baik secara kelompok ataupun mandiri dengan catatan tidak menyimpang dari tema.

Pada bagian ini, peserta didik memilih tema/topik untuk menghasilkan produk

(laporan observasi/penyelidikan, rancangan karya seni, atau karya keterampilan)

dengan karakteristik mata pelajaran dengan menekankan keorisinilan produk.

Penentuan produk juga disesuaikan dengan kriteria tugas, dengan

mempertimbangkan kemampuan peserta didik dan sumber/bahan/alat yang

tersedia.

2. Perancangan langkah-langkah penyelesaian projek

Peserta didik merancang langkah-langkah kegiatan penyelesaian projek dari awal

sampai akhir beserta pengelolaannya. Kegiatan perancangan projek ini berisi

perumusan tujuan dan hasil yang diharapkan, pemilihan aktivitas untuk penyelesaian

projek, perencanaan sumber/bahan/alat yang dapat mendukung penyelesaian tugas

projek, dan kerja sama antaranggota kelompok. Pada kegiatan ini, peserta didik

mengidentifikasi bagian-bagian produk yang akan dihasilkan dan langkah-langkah

serta teknik untuk menyelesaikan bagian-bagian tersebut sampai dicapai produk

akhir.

3. Penyusunan jadwal pelaksanaan projek

Peserta didik dengan pendampingan guru melakukan penjadwalan semua kegiatan

yang telah dirancangnya.Berapa lama projek itu harus diselesaikan tahap demi tahap.

Peserta didik menyusun tahap-tahap pelaksanaan projek dengan mempertimbangkan

kompleksitas langkah-langkah dan teknik penyelesaian produk serta waktu yang

ditentukan guru.

4. Penyelesaian projek dengan fasilitasi dan monitoring guru

Langkah ini merupakan pelaksanaan rancangan projek yang telah dibuat.

Peserta didik mencari atau mengumpulkan data/material dan kemudian

mengolahnya untuk menyusun/mewujudkan bagian demi bagian sampai dihasilkan

produk akhir.

Page 129: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

51

5. Penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek

Hasil projek dalam bentuk produk, baik itu berupa produk karya tulis, disain, karya

seni, karya teknologi/prakarya, dan lain-lan dipresentasikan dan/atau dipublikasikan

kepada peserta didik yang lain dan guru atau masyarakat dalam bentuk presentasi,

publikasi (dapat dilakukan di majalah dinding atau internet), dan pameran produk

pembelajaran.

6. Evaluasi proses dan hasil projek

Guru dan peserta didik pada akhir proses pembelajaran melakukan refleksi terhadap

aktivitas dan hasil tugas projek. Proses refleksi pada tugas projek dapat dilakukan

secara individu maupun kelompok. Pada tahap evaluasi, peserta didik diberi

kesempatan mengemukakan pengalamannya selama menyelesaikan tugas projek

yang berkembang dengan diskusi untuk memperbaiki kinerja selama menyelesaikan

tugas projek. Pada tahap ini juga dilakukan umpan balik terhadap proses dan produk

yang telah dilakukan. Proses pembelajaran berbasis projek meliputi tahap-tahap

pendahuluan, kegiatan inti, dan penutup. Langkah-langkah PBP secara keseluruhan

berada dalam tahap kegiatan inti. Dengan demikian tahap kegiatan inti meliputi

kegiatan menemukan tema/topik projek, kegiatan merancang langkah penyelesaian

projek, menyusun jadwal projek, proses penyelesaian projek dengan difasilitasi dan

dimonitor oleh guru, penyusunan laporan dan presentasi/publikasi hasil projek,

dan evaluasi proses dan hasil kegiatan projek.

3) Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)

Pembelajaran menemukan (Discovery Learning), adalah Pembelajaran untuk

menemukan konsep, makna, dan hubungan kausal melalui pengorganisasian

pembelajaran yang dilakukan oleh peserta didik. Tiga ciri utama belajar menemukan

yaitu: (1) mengeksplorasi dan memecahkan masalah untuk menciptakan,

menggabungkan dan menggeneralisasi pengetahuan; (2) berpusat pada peserta

didik; (3) kegiatan untuk menggabungkan pengetahuan baru dan pengetahuan yang

sudah ada. Karakteristik dari pembelajaran menemukan (Discovery Learning):

1) Peran guru sebagai pembimbing.

2) Peserta didik belajar secara aktif sebagai seorang ilmuwan.

Page 130: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

52

3) Bahan ajar disajikan dalam bentuk informasi dan peserta didik melakukan

kegiatan menghimpun, membandingkan, mengkategorikan, menganalisis, serta

membuat kesimpulan.

Tabel 2. Langkah-Langkah Pembelajaran Menemukan (Discovery Learning)

Tahap Deskripsi

Tahap 1 Persiapan

Guru Menentukan tujuan pembelajaran, identifikasi karakteristik peserta didik (kemampuan awal, minat, gaya belajar, dan sebagainya)

Tahap 2 Stimulasi/pemberian rangsangan

Guru dapat memulai kegiatan PBM dengan mengajukan pertanyaan, anjuran membaca buku, dan aktivitas belajar lainnya yang mengarah pada persiapan pemecahan masalah. Stimulasi pada tahap ini berfungsi untuk menyediakan kondisi interaksi belajar yang dapat mengembangkan dan membantu peserta didik dalam mengeksplorasi bahan

Tahap 3 Identifikasi masalah

Guru Mengidentifikasi sumber belajardan memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin agenda-agenda masalah yang relevan dengan bahan pelajaran, kemudian salah satunya dipilih dan dirumuskan dalam bentuk hipotesis.

Tahap 4 Mengumpulkan data

Guru Membantu peserta didik mengumpulan dan mengeksplorasi data.

Tahap 5 Pengolahan data

Guru membimbing peserta didik dalam kegiatan mengolah data dan informasi yang telah diperoleh para peserta didik baik melalui wawancara, observasi, dan sebagainya

Tahap 6 Pembuktian

Guru membimbing peserta didik melakukan pemeriksaan secara cermat untuk membuktikan benar atau tidaknya hipotesis yang ditetapkan dengan temuan alternatif, dihubungkan dengan hasil

Tahap 7 Menarik kesimpulan

Guru membimbing peserta didik merumuskan prinsip dan generalisasi hasil penemuannya.

Page 131: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

53

BAB V MEDIA PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

Menyelenggarakan pembelajaran yang mendidik.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Memahami media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik dan lima

mata pelajaran SD/MI untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

Adapun indikator pencapaian kompetensinya adalah:

1. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan karakteristik peserta didik

untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

2. Menggunakan media pembelajaran sesuai dengan lima mata pelajaran SD/MI

untuk mencapai tujuan pembelajaran secara utuh.

C. Uraian Materi

Proses pembelajaran tentunya akan dapat dilaksanakan dengan lebih baik

apabila telah dirancang dengan baik pula. Selain itu, guru perlu memerluas wawasan

tentang berbagai pendekatan, model, metode, maupun strategi pembelajaran.

Pembelajaran perlu dibuat agar siswa dapat membangun pengetahuannya sehingga

pembelajaran dapat berpusat pada siswa. Oleh sebab itu, guru perlu mencari cara lain

dalam mengajar agar lebih efektif. Menurut Forsyth, Jolliffe, & Stevens (2004: 69),

“learning is an active process. In order to learn a person has to take part in various learning

activities. Interaction is an essential element of learning”. Pendapat tersebut memberi

pengertian bahwa belajar merupakan suatu proses aktif. Untuk belajar, seseorang perlu

mengambil bagian dalam berbagai aktivitas belajar. Interaksi merupakan unsur penting

dalam belajar. Akibatnya, seseorang perlu berinteraksi secara langsung dengan apa yang

sedang dipelajarinya. Keterlibatan pembelajar dalam aktivitas secara aktif dapat

membantunya untuk belajar. Kegiatan belajar seharusnya dirancang agar bervariasi agar

memungkinkan pebelajar untuk mendapatkan pengalaman yang bervariasi pula.

Pernyataan di atas, sejalan dengan Piaget yang berpendapat bahwa belajar

merupakan suatu proses pengonstruksian di mana seseorang membangun pengetahuan

melalui interaksi dengan lingkungan (Arends, 2012: 330; Kryiacou, 2009: 24).

Page 132: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

54

1. Pengertian Media Pembelajaran

Media merupakan kata jamak dari medium yang berasal dari bahasa latin

yang berarti “antara” yaitu segala sesuatu yang membawa informasi antara sumber

informasi dan penerima (Smaldino, et al., 2005: 9). Pernyataan tersebut dapat

diartikan bahwa segala sesuatu yang dapat menjembatani informasi antara sumber

informasi dan penerima dapat dikatakan sebagai media. Pendapat lain mengatakan

bahwa media diartikan sebagai alat fisik dari komunikasi antara lain buku, modul

cetak, teks terprogram, komputer, slide/pita presentasi, film, pita video, dan

sebagainya (Gagne & Briggs, 1979: 175). Dengan kata lain, media merupakan benda

fisik yang dapat menjadi penghubung komunikasi dari sumber informasi kepada

orang lain yang melihat, membaca, atau menggunakannya. Benda tersebut dapat

berbentuk cetak maupun noncetak.

Newby, et al. (2006: 308) menyatakan bahwa pembelajaran merupakan

pemilihan dan pengaturan informasi, kegiatan, metode, dan media untuk membantu

siswa mencapai tujuan belajar yang telah direncanakan. Dalam pembelajaran terjadi

pengaturan siswa untuk dapat belajar melalui kegiatan yang akan dilaksanakan,

pemilihan metode dan media yang akan digunakan, serta adanya target pengetahuan

atau kemampuan yang akan diperoleh setelah mengikuti serangkaian kegiatan. Semua

hal tersebut dilakukan atau digunakan agar dapat membantu siswa untuk mencapai

target berupa tujuan belajar yang telah direncanakan sebelum pembelajaran

dilaksanakan.

Media yang digunakan untuk menyampaikan pesan guna mencapai suatu tujuan

pembelajaran didefinisikan sebagai media pembelajaran (Smaldino, et al., 2005: 9).

Dengan demikian, media pembelajaran adalah segala alat yang dapat membantu

tercapainya tujuan pembelajaran. Senada dengan definisi tersebut, Newby, et al. (2006:

308) mendefinisikan media pembelajaran sebagai saluran dari komunikasi yang

membawa pesan dengan tujuan yang berkaitan den gan pembelajaran yang dapat

berupa cara atau alat lain yang dengannya informasi dapat disampaikan atau dialami

siswa.

Pernyataan tersebut dapat diartikan bahwa media pembelajaran juga dapat

berupa cara atau alat untuk berkomunikasi dengan siswa. Segala sesuatu yang

Page 133: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

55

digunakan sebagai penyampai pesan pembelajaran diidentifikasi sebagai media

pembelajaran. Dari beberapa pendapat tersebut, media dapat diartikan sebagai alat

fisik komunikasi yang berfungsi menyampaikan informasi (pengetahuan) dari sumber

ke penerima informasi. Adapun media pembelajaran merupakan alat atau perantara

untuk memfasilitasi komunikasi dari sumber belajar ke siswa dan mendukung proses

belajar guna mencapai tujuan belajar.

2. Macam Media Pembelajaran

Menurut bentuknya, media yang digunakan dalam belajar dan pembelajaran

secara umum dibedakan menjadi media cetak dengan noncetak serta media audio

dengan nonaudio. Secara lebih spesifik, media dapat berupa antara lain teks, audio,

visual, media bergerak, obyek/media yang dapat dimanipulasi (media manipulatif), dan

manusia. Manusia juga dapat berperan sebagai media pembelajaran. Siswa dapat

belajar dari guru, siswa yang lain, atau orang lain. Media manipulatif adalah benda tiga

dimensi yang dapat disentuh dan digunakan dengan tangan oleh siswa.

a. Media teks merupakan jenis media yang paling umum digunakan. Media ini

berupa karakter huruf dan bilangan yang disajikan dalam buku, poster, tulisan di

papan tulis, dan sejenisnya (Smaldino, et al., 2005: 9; Newby, et al., 2006: 21).

b. Media audio meliputi segala sesuatu yang dapat didengar misalnya suara

seseorang, musik, suara mesin, dan suara-suara lainnya.

c. Media visual meliputi berbagai bagan, gambar, foto, grafik baik yang disajikan

dalam poster, papan tulis, buku, dan sebagainya.

d. Media bergerak merupakan media yang berupa gambar bergerak misalnya

video/film dan animasi.

Adapun menurut fungsinya, Suherman, et al. (2001: 200) mengelompokkan

media menjadi dua bagian yaitu pembawa informasi (ilmu pengetahuan) dan alat untuk

menanamkan konsep

Contoh media sebagai pembawa informasi yaitu papan tulis, kapur, spidol,

jangka, mistar, komputer/laptop, dan LCD Proyektor. Terkadang media ini digolongkan

sebagai sarana atau alat bantu.

Page 134: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

56

BAB VI PERENCANAAN DAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

Mengembangkan kurikulum yang terkait dengan mata pelajaran/bidang

pengembangan yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar: Menguasai tujuan, pengalaman belajar siswa, materi lima mata

pelajaran dan mengembangkan indikator serta instrumen penilaian.

Adapun indikator pencapaian kompetensi adalah:

1. Menentukan tujuan lima mata pelajaran SD/MI.

2. Menentukan pengalaman belajar yang sesuai untuk mencapai tujuan lima mata

pelajaran SD/MI

3. Menentukan materi lima mata pelajaran terkait dengan pengalaman belajar dan

tujuan pembelajaran

4. Menata materi pembelajaran secara benar sesuai dengan pendekatan yang

dipilih dan karakteristik peserta didik usia SD/MI.

5. Melakukan penyusunan indikator.

6. Melakukan penyusunan instrumen penilaian

C. Uraian Materi

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,

Pasal 1 angka 1 menyatakan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk

mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif

mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang

diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Standar Proses adalah kriteria mengenai pelaksanaan pembelajaran pada

satuan pendidikan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan. Standar Proses

dikembangkan mengacu pada Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang telah

Page 135: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

57

ditetapkan sesuai dengan ketentuan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005

tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

Pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif,

inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi

aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian

sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Untuk

itu setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses

pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan

efektivitas ketercapaian kompetensi lulusan.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi maka prinsip

pembelajaran yang digunakan:

1. dari peserta didik diberi tahu menuju peserta didik mencari tahu;

2. dari guru sebagai satu-satunya sumber belajar menjadi belajar berbasis aneka

sumber belajar;

3. dari pendekatan tekstual menuju proses sebagai penguatan penggunaan

pendekatan ilmiah;

4. dari pembelajaran berbasis konten menuju pembelajaran berbasis kompetensi;

5. dari pembelajaran parsial menuju pembelajaran terpadu;

6. dari pembelajaran yang menekankan jawaban tunggal menuju pembelajaran

dengan jawaban yang kebenarannya multi dimensi;

7. dari pembelajaran verbalisme menuju keterampilan aplikatif;

8. peningkatan dan keseimbangan antara keterampilan fisikal (hardskills) dan

keterampilan mental (softskills);

9. pembelajaran yang mengutamakan pembudayaan dan pemberdayaan peserta

didik sebagai pembelajar sepanjang hayat;

10. pembelajaran yang menerapkan nilai-nilai dengan memberi keteladanan (ing

ngarso sung tulodo), membangun kemauan (ing madyo mangun karso), dan

mengembangkan kreativitas peserta didik dalam proses pembelajaran (tut wuri

handayani);

Page 136: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

58

11. pembelajaran yang berlangsung di rumah di sekolah, dan di masyarakat;

12. pembelajaran yang menerapkan prinsip bahwa siapa saja adalah guru, siapa saja

adalah peserta didik, dan di mana saja adalah kelas;

13. Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi untuk meningkatkan efisiensi

dan efektivitas pembelajaran; dan

14. Pengakuan atas perbedaan individual dan latar belakang budaya peserta didik.

Terkait dengan prinsip di atas, dikembangkan standar proses yang mencakup

perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian

hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran.

Karakteristik pembelajaran pada setiap satuan pendidikan terkait erat pada

Standar Kompetensi Lulusan dan Standar Isi. Standar Kompetensi Lulusan memberikan

kerangka konseptual tentang sasaran pembelajaran yang harus dicapai. Standar Isi

memberikan kerangka konseptual tentang kegiatan belajar dan pembelajaran yang

diturunkan dari tingkat kompetensi dan ruang lingkup materi.

Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran mencakup

pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk

setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut memiliki lintasan perolehan

(proses psikologis) yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima,

menjalankan, menghargai, menghayati, dan mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh

melalui aktivitas “mengingat, memahami, menerapkan, menganalisis, mengevaluasi,

mencipta”. Keterampilan diperoleh melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba,

menalar, menyaji, dan mencipta”. Karaktersitik kompetensi beserta perbedaan lintasan

perolehan turut serta mempengaruhi karakteristik standar proses. Untuk memperkuat

pendekatan ilmiah (scientific), tematik terpadu (tematik antar mata pelajaran), dan

tematik (dalam suatu mata pelajaran) perlu diterapkan pembelajaran berbasis

penyingkapan/ penelitian (discovery/inquiry learning). Untuk mendorong kemampuan

peserta didik untuk menghasilkan karya kontekstual, baik individual maupun kelompok

maka sangat disarankan menggunakan pendekatan pembelajaran yang menghasilkan

karya berbasis pemecahan masalah (project based learning).

Page 137: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

59

Rincian gradasi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut

Sikap Pengetahuan Keterampilan

Menerima Mengingat Mengamati

Menjalankan Memahami Menanya Menghargai Menerapkan Mencoba Menghayati Menganalisis Menalar

Mengamalkan Mengevaluasi Menyaji - - Mencipta

Karakteristik proses pembelajaran disesuaikan dengan karakteristik kompetensi.

Pembelajaran tematik terpadu di SD/MI/SDLB/Paket A disesuaikan dengan tingkat

perkembangan peserta didik.

Secara umum pendekatan belajar yang dipilih berbasis pada teori tentang

taksonomi tujuan pendidikan yang dalam lima dasawarsa terakhir yang secara umum

sudah dikenal luas. Berdasarkan teori taksonomi tersebut, capaian pembelajaran dapat

dikelompokkan dalam tiga ranah yakni: ranah kognitif, affektif dan psikomotor.

Penerapan teori taksonomi dalam tujuan pendidikan di berbagai negara dilakukan

secara adaptif sesuai dengan kebutuhannya masing-masing. Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional telah mengadopsi taksonomi dalam

bentuk rumusan sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Proses pembelajaran

sepenuhnya diarahkan pada pengembangan ketiga ranah tersebut secara utuh/holistik,

artinya pengembangan ranah yang satu tidak bisa dipisahkan dengan ranah lainnya.

Dengan demikian proses pembelajaran secara utuh melahirkan kualitas pribadi yang

sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

A. Perencanaan Pembelajaran

Perencanaan pembelajaran dirancang dalam bentuk Silabus dan Rencana

Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang mengacu pada Standar Isi. Perencanaan

pembelajaran meliputi penyusunan rencana pelaksanaan pembelajaran dan penyiapan

media dan sumber belajar, perangkat penilaian pembelajaran, dan skenario

pembelajaran. Penyusunan Silabus dan RPP disesuaikan pendekatan pembelajaran yang

digunakan.

Page 138: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

60

a. Silabus

Silabus merupakan acuan penyusunan kerangka pembelajaran untuk setiap bahan

kajian mata pelajaran. Silabus paling sedikit memuat:

1) Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas;

2) Kompetensi inti, merupakan gambaran secara kategorial mengenai

kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang harus

dipelajari peserta didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata

pelajaran;

3) kompetensi dasar, merupakan kemampuan spesifik yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang terkait muatan atau mata pelajaran;

4) tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A);

5) materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan

ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian

kompetensi;

6) pembelajaran, yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik

untuk mencapai kompetensi yang diharapkan;

7) penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk

menentukan pencapaian hasil belajar peserta didik;

8) alokasi waktu sesuai dengan jumlah jam pelajaran dalam struktur kurikulum

untuk satu semester atau satu tahun; dan

9) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar

atau sumber belajar lain yang relevan.

Silabus dikembangkan berdasarkan Standar Kompetensi lulusan dan Standar Isi

untuk satuan pendidikan dasar dan menengah sesuai dengan pola pembelajaran

pada setiap tahun ajaran tertentu. Silabus digunakan sebagai acuan dalam

pengembangan rencana pelaksanaan pembelajaran.

b. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana kegiatan pembelajaran

tatap muka untuk satu pertemuan atau lebih. RPP dikembangkan dari silabus

Page 139: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

61

untuk mengarahkan kegiatan embelajaran peserta didik dalam upaya mencapai

Kompetensi Dasar (KD). setiap pendidik pada satuan pendidikan berkewajiban

menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung

secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, efisien, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. RPP disusun berdasarkan KD

atau subtema yang dilaksanakan kali pertemuan atau lebih.

Komponen RPP terdiri atas:

1) identitas sekolah yaitu nama satuan pendidikan;

2) identitas mata pelajaran atau tema/subtema;

3) kelas/semester;

4) materi pokok;

5) alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan

beban belajar dengan mempertimbangkan jumlah jam pelajaran yang tersedia

dalam silabus dan KD yang harus dicapai;

6) tujuan pembelajaran yang dirumuskan berdasarkan KD, dengan menggunakan

kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

7) kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi;

8) materi pembelajaran, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang

relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator

ketercapaian kompetensi;

9) metode pembelajaran, digunakan oleh pendidik untuk mewujudkan suasana

belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai KD yang

disesuaikan dengan karakteristik peserta didik dan KD yang akan dicapai;

10) media pembelajaran, berupa alat bantu proses pembelajaran untuk

menyampaikan materi pelajaran;

11) sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar,

atau sumber belajar lain yang relevan;

Page 140: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

62

12) langkah-langkah pembelajaran dilakukan melalui tahapan pendahuluan, inti,

dan penutup; dan

13) penilaian hasil pembelajaran.

c. Prinsip Penyusunan RPP

Dalam menyusun RPP hendaknya memperhatikan prinsip-prinsip sebagai berikut:

1) Perbedaan individual peserta didik antara lain kemampuan awal, tingkat

intelektual, bakat, potensi, minat, motivasi belajar, kemampuan sosial, emosi,

gaya belajar, kebutuhan khusus,kecepatan belajar, latar belakang budaya,

norma, nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

2) Partisipasi aktif peserta didik.

3) Berpusat pada peserta didik untuk mendorong semangat belajar, motivasi,

minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, inovasi dan kemandirian.

4) Pengembangan budaya membaca dan menulis yang dirancang untuk

mengembangkan kegemaran membaca, pemahaman beragam bacaan, dan

berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

5) Pemberian umpan balik dan tindak lanjut RPP memuat rancangan program

pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remedi.

6) Penekanan pada keterkaitan dan keterpaduan antara KD, materi

pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi,

penilaian, dan sumber belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

7) Mengakomodasi pembelajaran tematik-terpadu, keterpaduan lintas mata

pelajaran, lintas aspek belajar, dan keragaman budaya.

8) Penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis,

dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

d. Contoh penerapan pendekatan, model, dan penilaian autentik dalam

Pembelajaran Tematik Terpadu Kurikulum 2013.

Page 141: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

63

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Negeri XX Kelas/Semester : I (Satu)/1 (Satu) Tema : 2. Kegemaranku Subtema : 2. Gemar menyanyi dan menari Pembelajaran ke- : 3 (Tiga) Alokasi Waktu : 1 x pertemuan (5 jp)

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Melalui kegiatan bernyanyi, siswa dapat mengidentifikasi ungkapan sayang dalam syair lagu yang diperdengarkan dengan percaya diri.

2. Dengan menceritakan pengalaman bersama adik, siswa mampu mendemonstrasikan ungkapan sayang dalam syair lagu yang telah didengar dengan santun.

3. Melalui kegiatan mengisi tabel, siswa dapat menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan dalam kegiatan dengan adik di rumah dengan percaya diri.

4. Melalui kegiatan makan siang bersama adik, siswa dapat melatih adik di rumah dan menunjukkan sikap-sikap baik terhadap adik yang telah dipelajari dengan santun.

5. Dengan bermain peran, siswa dapat mengidentifikasi masalah sehari-hari yang melibatkan pengurangan dengan percaya diri.

6. Melalui kegiatan bercerita, siswa mampu mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan dengan percaya diri.

7. Melalui kegiatan memilih dan meyilang gambar, siswa dapat membantu adik dalam kegiatan makan bersama adik di rumah dengan santun.

B. KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR PPKn KOMPETENSI DASAR 2.2 Menerima aturan dan tata tertib yang berlaku di rumah dan sekolah 2.2.1 Mematuhi aturan dan tata tertib yang berlaku di rumah dan sekolah 3.2. Memahami aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah 3.2.1. Menunjukkan hal-hal yang dilakukan dalam hubungannya dengan adik di

rumah 4.2 Melakukan kegiatan sesuai aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari

di rumah 4.2.1 melatih adik dalam kegiatan di rumah

BAHASA INDONESIA KOMPETENSI DASAR 3.11 Mengenal puisi anak/syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan,

hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) yang diperdengarkan dengan tujuan untuk kesenangan

3.11.1 Mengidentifikasi ungkapan sayang atau persahabatan dalam sebuah puisi/syair lagu yang diperdengarkan dengan percaya diri

Page 142: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

64

4.11 Melisankan puisi anak atau syair lagu (berisi ungkapan kekaguman, kebanggaan, hormat kepada orang tua, kasih sayang, atau persahabatan) sebagai bentuk ungkapan diri.

4.11.1 Mendemonstrasikan ungkapan sayang atau persahabatan dalam sebuah puisi/syair lagu yang telah didengar dengan santun

MATEMATIKA KOMPETENSI DASAR 3.4 Menjelaskan dan melakukan penjumlahan dan pengurangan bilangan yang

melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99 dalam kehidupan sehari-hari serta mengaitkan penjumlahan dan pengurangan

3.4.1 Mengidentifikasi masalah sehari-hari yang melibatkan pengurangan (bilangan 1-99)

4.4 Menyelesaikan masalah kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan n pengurangan bilangan melibatkan bilangan cacah sampai dengan 99

4.4.1 Mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan

C. MATERI PEMBELAJARAN

Bahasa Indonesia : Mengidentifikasi isi lagu Ayo Makan Bersama PPKn : Sikap baik terhadap adik Matematika : Pengurangan bilangan 1-10 Materi Bahasa Indonesia: Mengidentifikasi isi lagu Ayo Makan Bersama

Materi PPKn: Sikap baik terhadap adik

Materi Matematika: Pengurangan bilangan 1-10 Bermain peran

Page 143: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

65

D. PENDEKATAN, MODEL, DAN METODE PEMBELAJARAN

Pendekatan : Scientific Model : Discovery Learning (DL) Metode : Pengamatan, demonstrasi, Penugasan, Tanya jawab, bermain

peran E. MEDIA DAN SUMBER PELAJARAN

1. Media: Teks lagu, Gambar makan bersama adik, gambar pensil warna

2. Sumber belajar: Nurhasanah. 2016. Buku Guru Tema 2 Kegemaranku Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Nurhasanah. 2016. Buku siswa Tema 2 Kegemaranku Buku Tematik Terpadu

Kurikulum 2013. Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

F. LANGKAH-LANGKAH KEGIATAN PEMBELAJARAN

Langkah-langkah

Discovery Learning

Deskripsi Kegiatan

Alokasi Waktu

Pendahuluan: 1. Guru membuka pelajaran dengan salam dan mengecek

kondisi fisik dan mental siswa. 2. Siswa dan guru berdoa sesama. 3. Guru mengecek kehadiran siswa. 4. Guru menanyakan kepada siswa tentang kegiatan yang

telah dilakukan pagi ini, kemudian dihubungkan dengan materi yang akan dipelajari.

5. Siswa diberikan pengarahan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa yaitu menyanyikan lagu Ayo Makan Bersama , mengamati gambar, menyimak cerita.

10 menit

Stimulasi Menyanyikan lagu Ayo Makan Bersama

Siswa menyimak lagu yang dinyanyikan (Mengamati)

10 menit

Page 144: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

66

Identifikasi Masalah

Siswa bersama guru mengidentifikasi isi lagu yang dinyanyikan (menalar)

30 menit 40 menit

Pengumpulan Data

Siswa mengamati gambar tentang makan bersama adik. (mengamati)

Siswa memberikan tanggapan tentang gambar yang telah diamati.

Siswa memeragakan sikap kakak dan adik saat makan (mengumpulkan informasi)

Pengolahan Data

siswa memilih dan menyilang gambar yang tidak sesuai dengan isi lagu “ayo makan bersama”.

Siswa menceritakan pengalaman makan bersama adik

Siswa menyimak cerita tentang adik yang dibacakan oleh guru. (mengamati)

Siswa merespon pertanyaan dari guru: - Siapa saja siswa yang memiliki adik? - Bagaimana perasaanmu memiliki adik? - Bagaimana sikapmu terhadap adik?

(mengasosiasikan/mengolah informasi)

Pembuktian Siswa mengerjakan latihan dengan memberi tanda (√) untuk sikap yang harus kita lakukan terhadap adik

Siswa mendapat tugas dari guru, untuk makan siang bersama adik di rumah setelah pulang sekolah dengan menlakukan sikap baik terhadap adik yang telah dipelajari, kemudian minta bantuan orang tua untuk menyaksikan dan mengisi tabel penilaian.

Siswa bermain peran berdasarkan situasi yang digambarkan di buku siswa

Siswa membuat gambar yang menunjukkan pengurangan (mengkomunikasikan)

Siswa mengerjakan evaluasi

50 menit

10 menit

Menarik Kesimpulan

Siswa dengan bimbingan guru dapat menyebutkan sikap baik yang harus dilakukan kepada adik

Siswa menemukan konsep menghitung pengurangan melalui kegiatan bermain peran

Penutup: 1. Guru memberikan pesan moral kepada siswa 2. Guru memberikan refleksi di akhir pembelajaran 3. Siswa dan guru berdoa bersama 4. Guru mengucapkan salam penutup

G. PENILAIAN

1. Sikap: Prosedur : Proses Teknik : Observasi Bentuk : Lembar Observasi

Page 145: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

67

2. Pengetahuan: Prosedur : Hasil Teknik :Tes Bentuk : Lembar Tes Essay

3. Keterampilan: Prosedur : Proses Teknik : Kinerja Bentuk : Lembar Observasi

Bengkulu, Maret 2017 Guru Kelas, Mengetahui, Kepala Sekolah

( ______________) (________________)

Jurnal Guru tentang Sikap Siswa

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/Semester : I (empat)/1 (satu) Tema/Subtema : 2. Kegemaranku/2.Gemar menyanyi dan menari Pembelajaran ke- : 3 (tiga) Tanggal Pengamatan : Tujuan pembelajaran : 1. Melalui kegiatan mengisi tabel, siswa dapat menunjukkan hal-hal yang harus

dilakukan dalam kegiatan dengan adik di rumah dengan percaya diri. 2. Melalui kegiatan memilih dan meyilang gambar, siswa dapat membantu adik dalam

kegiatan makan bersama adik di rumah dengan santun. Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda!

No Nama Deskriptor

Percaya diri dan santun

Page 146: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

68

PENILAIAN PENGETAHUAN KISI-KISI ULANGAN HARIAN

Kelas : I Tema / Sub tema : 2. Kegemaranku/2. Gemar menyanyi dan menari Pembelajaran : 3

No Tujuan pembelajaran Jenjang kognitif

Tingkat kesukaran

Butir soal

skor

1

2

3

Melalui kegiatan bernyanyi, siswa dapat mengidentifikasi ungkapan sayang dalam syair lagu yang diperdengarkan dengan tepat. Melalui kegiatan mengisi tabel, siswa dapat menunjukkan hal-hal yang harus dilakukan dalam hubungannya dengan adik di rumah dengan tepat. Dengan bermain peran, siswa dapat mengidentifikasi masalah sehari-hari yang melibatkan pengurangan dengan percaya diri.

C1

C1

C1

Mudah

Mudah

sukar

1

2

3

20

10

25

LEMBAR EVALUASI

Nama: Kelas: 1. Silanglah gambar yang tidak sesuai dengan isi lagu

2.

1 : 2 : 3 :

4 : 5 :

Page 147: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

69

3. Hitunglah!

1

2

3

3

3

4

4

Page 148: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

70

KUNCI JAWABAN EVALUASI 1. PPKn

1: - 2: - 3: - 4: - 5: - (jawaban semua benar, jadi tidak ada yang disilang) Skor maksimal 100 Nilai = Jumlah benar x 20

2. Bahasa Indonesia

1 √

2 √

3 X

4 X

5 √

6 X

7 √

8 X

9 √

10 √

Skor maksimal 100 Nilai = Jumlah benar x 10

3. Matematika 1. 5 – 3 = 2 2. 8 – 4 = 4 3. 10 – 3 = 7 4. 9 – 5 = 4 Skor maksimal 100 Nilai = Jumlah benar x 25

Penilaian Keterampilan Lembar penilaian kinerja

Satuan Pendidikan : Sekolah Dasar Kelas/Semester : I (empat)/1 (satu) Tema/Subtema : 2. Kegemaranku/2.Gemar menyanyi dan menari Pembelajaran ke- : 3 (tiga) Tanggal Pengamatan : Tujuan pembelajaran : 1. Melalui kegiatan makan siang bersama adik, siswa dapat melatih adik di rumah dan

melakukan sikap-sikap baik terhadap adik yang telah dipelajari dengan santun

Page 149: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

71

2. Dengan menceritakan pengalaman bersama adik, siswa mampu mendemonstrasikan ungkapan sayang dalam syair lagu yang telah didengar dengan santun

3. Melalui kegiatan bercerita, siswa mampu mengidentifikasi masalah dalam kehidupan sehari-hari yang berkaitan dengan pengurangan dengan percaya diri.

Berilah tanda (√) pada kolom yang tersedia berdasarkan hasil pengamatan anda!

No Nama

Aspek yang diamati

A B C

SB B C K SB B C K SB B C K

1

2

3

Keterangan: Sangat Baik : Jika tiga deskriptor muncul Baik : Jika dua deskriptor muncul Cukup : Jika satu deskriptor muncul Kurang : Jika tak satupun deskriptor muncul

Deskriptor: A. Terampil dalam menceritakan pengalaman saat makan bersama dengan adik

1. Menggunakan susunan kalimat yang benar (minimal SPO) 2. Menggunakan pilihan kata yang sesuai 3. Tidak ragu dalam bercerita

B. Terampil memeragakan sikap kakak dan adik saat makan bersama 1. Sesuai topik yang diperagakan 2. Tidak canggung 3. Ekspresif

C. Terampil dalam membuat gambar yang menunjukkan pengurangan 1. Kreatif dalam membuat gambar 2. Membuat kalimat matematika yang tepat 3. Rapi dalam membuat gambar

Nilai = Skor yang diperoleh x 100

skor total

Page 150: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

72

BAB VII PENILAIAN DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

A. Kompetensi Inti

Menyelenggarakan penilaian dan evaluasi proses dan hasil belajar.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar: Memahami prinsip-prinsip penilaian dan evaluasi proses dan hasil

belajar sesuai dengan karakteristik lima matapelajaran SD/MI.

Adapun indikator pencapaian kompetensinya adalah:

1. Menentukan penilaian, pengukuran, evaluasi, dan tes dengan karakteristik lima

mata pelajaran SD/MI

2. Mengklasifikasikan jenis dan bentuk penilaian karakteristik lima mata

pelajaranSD/MI.

3. Memerinci aspek-aspek penilaian proses dan hasil belajar sesuai dengan

karakteristik lima mata pelajaranSD/MI

4. Menerapkan prosedur penilaian sikap sesuai dengan karakteristik lima

matapelajaranSD/MI.

5. Menerapkan prosedur penilaian pengetahuan sesuai dengan karakteristik lima

matapelajaranSD/MI.

6. Menerapkan prosedur penilaian keterampilan sesuai dengan karakteristik lima

matapelajaranSD/MI.

7. Menyusun Instrumen sikap sesuai dengan karakteristik lima mata pelajaran SD/MI

8. Menyusun Instrumen pengetahuan sesuai dengan karakteristik lima mata

pelajaran SD/MI.

9. Menyusun Instrumen keterampilan sesuai dengan karakteristik lima mata

pelajaran SD/MI.

10. Menganalisis hasil penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

C. Uraian Materi

Mutu pembelajaran dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya adalah sistem

penilaian (assesment) yang dilakukan oleh guru. Setiap penilaian didasarkan pada tiga

Page 151: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

73

elemen mendasar yang saling berhubungan, yaitu: aspek prestasi yang akan dinilai

(kognisi), tugas-tugas yang digunakan untuk mengumpulkan bukti tentang prestasi siswa

(observasi), dan metode yang digunakan untuk menganalisis bukti yang dihasilkan dari

tugas-tugas (interpretasi) (NRC: 2001).

Berdasarkan Permendikbud No. 23 Tahun 2016 Standar Penilaian Pendidikan

adalah kriteria mengenai lingkup, tujuan, manfaat, prinsip, mekanisme, prosedur, dan

instrumen penilaian hasil belajar peserta didik yang digunakan sebagai dasar dalam

penilaian hasil belajar peserta didik pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah.

Penilaian adalah merupakan pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur

pencapaian hasil belajar peserta didik. Pembelajaran adalah proses interaksi antar

peserta didik, antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar pada suatu

lingkungan belajar. Ulangan adalah proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

Kompetensi Peserta Didik secara berkelanjutan dalam proses Pembelajaran untuk

memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar Peserta Didik.

1. Penilaian Pembelajaran

Aspek yang dinilai dalam penilaian matematika meliputi pemahaman konsep

(comprehension), melakukan prosedur, representasi dan penafsiran, penalaran

(reasoning), pemecahan masalah dan sikap. Penilaian dalam aspek representasi

melibatkan kemampuan untuk menyajikan kembali suatu permasalahan atau obyek

matematika melalui hal-hal berikut: memilih, menafsirkan, menerjemahkan, dan

menggunakan grafik, tabel, gambar, diagram, rumus, persamaan, maupun benda konkret

untuk memotret permasalahan sehingga menjadi lebih jelas. Penilaian dalam aspek

penafsiran meliputi kemampuan menafsirkan berbagai bentuk penyajian seperti tabel,

grafik, menyusun model matematika dari suatu situasi.

Penilaian aspek penalaran dan bukti meliputi identifikasi contoh dan bukan

contoh, menyusun dan memeriksa kebenaran dugaan (conjecture), menjelaskan

hubungan, membuat generalisasi, menggunakan contoh kontra, membuat kesimpulan,

merencanakan dan mengkonstruksi argumen-argumen matematis, menurunkan atau

membuktikan kebenaran rumus dengan berbagai cara.

Penilaian pemecahan masalah dalam matematika merupakan proses untuk

menilai kemampuan menerapkan pengetahuan matematika yang telah diperoleh

Page 152: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

74

sebelumnya ke dalam situasi baru yang belum dikenal, baik dalam konteks matematika

maupun di luar matematika. Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dalam

bentuk penilaian autentik dan non-autentik. Penilaian autentik merupakan pendekatan

utama dalam penilaian hasil belajar oleh pendidik. Penilaian Autentik adalah bentuk

penilaian yang menghendaki peserta didik menampilkan sikap, menggunakan

pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh dari pembelajaran dalam melakukan tugas

pada situasi yang sesungguhnya. Bentuk penilaian autentik mencakup: (1) penilaian

berdasarkan pengamatan, (2) tugas ke lapangan, (3) portofolio, (4) projek, (5) produk, (6)

jurnal, (7) kerja laboratorium, dan (8) unjuk kerja, serta (9) penilaian diri. Penilaian diri

merupakan teknik penilaian sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan sendiri

oleh peserta didik secara reflektif. Bentuk penilaian non-autentik mencakup: (1) tes, (2)

ulangan, dan (3) ujian.

2. Fungsi dan Tujuan Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Secara umum, penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan untuk

memenuhi fungsi formatif dan sumatif dalam penilaian. Secara lebih khusus penilaian

hasil belajar oleh pendidik berfungsi untuk:

a. memantau kemajuan belajar;

b. memantau hasil belajar; dan

c. mendeteksi kebutuhan perbaikan hasil belajar peserta didik secara

berkesinambungan.

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilakukan dalam bentuk ulangan,

pengamatan, penugasan, dan/atau bentuk lain yang diperlukan. Penilaian hasil belajar

oleh pendidik digunakan untuk:

a. mengukur dan mengetahui pencapaian kompetensi Peserta Didik;

b. memperbaiki proses pembelajaran; dan

c. menyusun laporan kemajuan hasil belajar harian, tengah semester, akhir

semester, akhir tahun. dan/atau kenaikan kelas.

3. Prinsip-prinsip Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Page 153: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

75

Prinsip umum penilaian hasil belajar oleh pendidik meliputi: sahih, objektif,

adil, terpadu, terbuka, holistik dan berkesinambungan, sistematis, akuntabel, dan

edukatif.

a. Sahih, berarti penilaian didasarkan pada data yang mencerminkan kemampuan

yang diukur.

b. Objektif, berarti penilaian didasarkan pada prosedur dan kriteria yang jelas, tidak

dipengaruhi subjektivitas penilai.

c. Adil, berarti penilaian tidak menguntungkan atau merugikan peserta didik karena

berkebutuhan khusus serta perbedaan latar belakang agama, suku, budaya, adat

istiadat, status sosial ekonomi, dan gender.

d. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik merupakan salah satu komponen yang

tak terpisahkan dari kegiatan pembelajaran.

e. Terbuka, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan

keputusan dapat diketahui oleh pihak yang berkepentingan.

f. Holistik/menyeluruh dan berkesinambungan, berarti penilaian oleh pendidik

mencakup semua aspek kompetensi dengan menggunakan berbagai teknik

penilaian yang sesuai, untuk memantau perkembangan kemampuan peserta

didik.

g. Sistematis, berarti penilaian dilakukan secara berencana dan bertahap dengan

mengikuti langkah-langkah baku.

h. Beracuan kriteria, berarti penilaian didasarkan pada ukuran pencapaian

kompetensi yang ditetapkan.

i. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan, baik dari segi teknik,

prosedur, maupun hasilnya.

Prinsip khusus untuk penilaian autentik meliputi:

a. materi penilaian dikembangkan dari kurikulum;

b. bersifat lintas muatan atau mata pelajaran;

c. berkaitan dengan kemampuan peserta didik;

d. berbasis kinerja peserta didik;

e. memotivasi belajar peserta didik;

f. menekankan pada kegiatan dan pengalaman belajar peserta didik;

Page 154: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

76

g. memberi kebebasan peserta didik untuk mengkonstruksi responnya;

h. menekankan keterpaduan sikap, pengetahuan, dan keterampilan;

i. mengembangkan kemampuan berpikir divergen;

j. menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari pembelajaran;

k. menghendaki balikan yang segera dan terus menerus;

l. menekankan konteks yang mencerminkan dunia nyata;

m. terkait dengan dunia kerja;

n. menggunakan data yang diperoleh langsung dari dunia nyata; dan

o. menggunakan berbagai cara dan instrument.

4. Lingkup dan Sasaran Penilaian Hasil Belajar oleh Pendidik

Lingkup penilaian hasil belajar oleh pendidik mencakup kompetensi sikap

spiritual, kompetensi sikap sosial, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi

keterampilan. Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap kompetensi

sikap spiritual dan kompetensi sikap sosial meliputi tingkatan sikap: menerima,

menanggapi, menghargai, menghayati, dan mengamalkan nilai spiritual dan nilai

sosial. Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap kompetensi

pengetahuan meliputi tingkatan kemampuan mengetahui, memahami, menerapkan,

menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, pengetahuan konseptual,

pengetahuan prosedural, dan pengetahuan metakognitif.

Sasaran penilaian hasil belajar oleh pendidik terhadap kompetensi

keterampilan mencakup keterampilan abstrak dan keterampilan konkrit.

Keterampilan abstrak merupakan kemampuan belajar yang meliputi: mengamati,

menanya, mengumpulkan informasi/mencoba, menalar/ mengasosiasi, dan

mengomunikasikan. Keterampilan konkrit merupakan kemampuan belajar yang

meliputi: meniru, melakukan, menguraikan, merangkai, memodifikasi, dan mencipta.

5. Skala Penilaian dan Ketuntasan

Penilaian hasil belajar oleh pendidik untuk kompetensi sikap, kompetensi

pengetahuan, dan kompetensi keterampilan menggunakan skala penilaian. Predikat

untuk sikap spiritual dan sikap sosial dinyatakan dengan A = sangat baik, B = baik, C =

Page 155: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

77

cukup, dan D = kurang. Skala penilaian untuk kompetensi pengetahuan dan

kompetensi keterampilan diperoleh dengan cara merata-ratakan hasil pencapaian

kompetensi setiap KD selama satu semester. Nilai akhir selama satu semester pada

rapor ditulis dalam bentuk angka 0 – 100 dan predikat serta dilengkapi dengan

deskripsi singkat kompetensi yang menonjol bedasarkan pencapaian KD selama satu

semester.

Ketuntasan belajar merupakan tingkat minimal pencapaian kompetensi sikap,

kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan meliputi: (1) ketuntasan

penguasaan substansi; dan (2) ketuntasan belajar dalam konteks kurun waktu belajar.

Kriteria ketuntasan minimal kompetensi sikap ditetapkan dengan predikat B = baik.

Skor rerata untuk ketuntasan kompetensi pengetahuan dan keterampilan disesuaikan

dengan kriteria ketuntasan minimal (KKM) masing-masing kelas/ satuan pendidikan.

6. Instrumen Penilaian

Penilaian hasil belajar oleh pendidik dilaksanakan dengan menggunakan

instrumen penilaian. Dalam Permendikbud Nomor 53 Tahun 2015 dinyatakan bahwa

instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan: (1) substansi yang

merepresentasikan kompetensi yang dinilai; (2) konstruksi yang memenuhi

persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan (3)

penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat

perkembangan peserta didik. Penilaian hasil belajar peserta didik dalam

pembelajaran matematika dapat dilakukan dengan teknik penilaian tes dan nontes.

Tes adalah serangkaian pertanyaan atau latihan atau alat lain yang digunakan untuk

mengukur keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang

dimiliki oleh individu atau kelompok. Teknik penilaian tes terdiri dari tes tulis, tes

lisan, tes praktek. Penilaian dengan teknik tes tulis dapat menggunakan: (1) soal

obyektif, (2) soal isian, dan (3) soal uraian/terbuka. Penilaian dengan teknik tes lisan

menggunakan daftar pertanyaan lisan. Teknik nontes biasanya digunakan untuk

mengevaluasi bidang sikap atau keterampilan.

Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan

penugasan. Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-

Page 156: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

78

salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.

Kompetensi ranah pengetahuan dalam pembelajaran matematika dimaknai sebagai

perilaku yang diharapkan dari peserta didik ketika mereka berhadapan dengan konten

matematika, dan dapat terdiri atas domain: (1) pemahaman, (2) penyajian dan

penafsiran, (3) penalaran dan pembuktian.

7. Penilaian Kompetensi Ranah Keterampilan dalam Pembelajaran

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu

penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi

tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.

Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang

dilengkapi rubrik.

a. Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan

melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.

b. Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan

perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan

dalam waktu tertentu.

c. Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai

kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat

reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi,

dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya

tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian

peserta didik terhadap lingkungannya.

8. Prosedur Penilaian

Prosedur penilaian dimaksudkan sebagai langkah-langkah terurut yang harus

ditempuh dalam melaksanakan penilaian. Langkah-langkah tersebut merupakan

tahapan dari kegiatan permulaan sampai kegiatan akhir dalam rangka pelaksanaan

penilaian. Pelaksanaan penilaian diawali dengan pendidik merumuskan indikator

pencapaian kompetensi pengetahuan dan keterampilan yang dijabarkan dari

Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran matematika. Indikator pencapaian

Page 157: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

79

kompetensi untuk KD pada KI-3 dan KI-4 dirumuskan dalam bentuk perilaku spesifik

yang dapat terukur dan/atau diobservasi. Indikator pencapaian kompetensi

dikembangkan menjadi indikator soal yang diperlukan untuk penyusunan instrumen

penilaian. Indikator tersebut digunakan sebagai rambu-rambu dalam penyusunan

butir soal atau tugas. Instrumen penilaian memenuhi persyaratan substansi/materi,

konstruksi, dan bahasa.

Persyaratan substansi merepresentasikan kompetensi yang dinilai,

persyaratan konstruksi memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan, dan persyaratan bahasa adalah penggunaan bahasa yang

baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Indikator pencapaian pengetahuan dan keterampilan merupakan ukuran,

karakteristik, atau ciri-ciri yang menunjukkan ketercapaian suatu KD tertentu dan

menjadi acuan dalam penilaian KD mata pelajaran. Setiap Indikator pencapaian

kompetensi dapat dikembangkan menjadi satu atau lebih indikator soal pengetahuan

dan keterampilan. Sedangkan untuk mengukur pencapaian sikap digunakan indikator

penilaian sikap yang dapat diamati.

9. Teknik penilaian

Teknik penilaian dipilih sesuai dengan tuntutan kompetensi dasar. Penilaian

sikap dilakukan dengan menggunakan teknik observasi, penilaian diri, dan penilaian

antar teman. Teknik observasi merupakan teknik utama, penilaian diri dan penilaian

antar teman diperlukan sebagai teknik penunjang untuk konfirmasi hasil penilaian

observasi oleh guru. Penilaian pengetahuan menggunakan teknik penilaian tes

tertulis, penugasan dan portofolio (sebagai bahan guru mendeskripsikan capaian

pengetahuan di akhir semester). Penilaian keterampilan menggunakan teknik

penilaian kinerja, projek, dan portofolio.

Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

Pada bagian ini direncanakan pelaksanaan pembelajaran remedial dan pengayaan.

Pembelajaran remedial pada dasarnya mengubah strategi atau metode pembelajaran

untuk KD yang sama. Bentuknya dapat berupa pembelajaran ulang, bimbingan

Page 158: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

80

perorangan, pemanfaatan tutor sebaya, dan lain-lain. Pembelajaran pengayaan berupa

perluasan dan/atau pendalaman materi dan/atau kompetensi. Strategi pembelajaran

pengayaan dapat dalam bentuk tugas mengerjakan soal-soal dengan tingkat kesulitan

lebih tinggi, meringkas buku-buku referensi dan mewawancarai nara sumber. Peserta

didik yang belum berhasil mencapai ketuntasan belajar, diberi kesempatan mengikuti

pembelajaran remedial yang dilakukan setelah suatu kegiatan penilaian (bukan di akhir

semester) baik secara individual, kelompok, maupun kelas. Bagi peserta didik yang

berhasil mencapai atau melampaui ketuntasan belajar dapat diberi program pengayaan

sesuai dengan waktu yang tersedia baik secara individual maupun kelomok.

Pengawasan Proses Pembelajaran

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan melalui kegiatan pemantauan,

supervisi, evaluasi, pelaporan, serta tindak lanjut secara berkala dan berkelanjutan.

Pengawasan proses pembelajaran dilakukan oleh kepala satuan pendidikan dan

pengawas.

1. Prinsip Pengawasan

Pengawasan dilakukan dengan prinsip objektif dan transparan guna

peningkatan mutu secara berkelanjutan.

2. Sistem dan Entitas Pengawasan

Sistem pengawasan internal dilakukan oleh kepala sekolah, pengawas, dan

dinas pendidikan dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan.

a. Kepala Sekolah, Pengawas dan Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

melakukan pengawasan dalam rangka peningkatan mutu.

b. Kepala Sekolah dan Pengawas melakukan pengawasan dalam bentuk

supervisi akademik dan supervise manajerial.

3. Proses Pengawasan

a. Pemantauan

Pemantauan proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran. Pemantauan dilakukan

melalui antara lain, diskusi kelompok terfokus, pengamatan, pencatatan,

perekaman, wawancara, dan dokumentasi.

Page 159: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

81

b. Supervisi

Supervisi proses pembelajaran dilakukan pada tahap perencanaan,

pelaksanaan, dan penilaian hasil pembelajaran yang dilakukan melalui antara

lain, pemberian contoh pembelajaran di kelas, diskusi, konsultasi, atau

pelatihan.

c. Pelaporan

Hasil kegiatan pemantauan, supervisi, dan evaluasi proses pembelajaran

disusun dalam bentuk laporan untuk kepentingan tindak lanjut pengembangan

keprofesionalan pendidik secara berkelanjutan.

4. Tindak Lanjut

Tindak lanjut hasil pengawasan dilakukan dalam bentuk:

Penguatan dan penghargaan kepada guru yang menunjukkan kinerja yang

memenuhi atau melampaui standar; dan pemberian kesempatan kepada guru

untuk mengikuti program pengembangan keprofesionalan berkelanjutan.

Page 160: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

82

BAB VIII REFLEKSI PEMBELAJARAN DAN PTK

A. Kompetensi Inti

Melakukan tindakan reflektif untuk peningkatan kualitas pembelajaran

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi dasar: Memanfaatkan hasil refleksi untuk perbaikan dan pengembangan

lima matapelajaran SD/MI.

Adapun indikator pencapaian kompetensi:

1. Melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan.

2. Menjelaskan karakteristik penelitian tindakan kelas.

3. Menjelaskan prinsip-prinsip penelitian tindakan kelas.

C. Uraian Materi

Refleksi pembelajaran merupakan kegiatan evaluasi diri bagi seorang guru dalam

melihat kegiatan pembelajaran yang telah dilaksanakan. Evaluasi diri guru dalam

melaksanakan pembelajaran dapat berupa (1) penilaian tertulis maupun lisan oleh

peserta didik (siswa) terhadap gurunya, (2) penilaian atau observasi pelaksanaan

pembelajaran oleh teman sejawat, dan (3) evaluasi diri guru dengan melakukan analisis

hasil tes tertulis, lisan maupun penugasan terhadap siswa yang diampunya. Refleksi

pembelajaran perlu dilakukan guru dalam upaya untuk mengetahui kekurangan dan

kelemahan dari pembelajaran yang telah dilaksanakan. Dengan mengetahui kekurangan

dan kelemahan dalam melaksanakan pembelajaran, guru dapat memperbaiki

pembelajaran berikutnya.

Kegiatan refleksi pembelajaran menjadi sangat perlu dilakukan, karena selama ini

sebagian besar guru kurang mengetahui seberapa jauh keberhasilan pembelajaran yang

telah dilaksanakan. Permasalahan yang terjadi pada seorang guru antara lain bahwa guru

merasa kurang berhasil dalam melaksanakan pembelajaran apabila sebagian besar

siswanya mendapat nilai kurang dalam suatu tes atau ujian, sebaliknya merasa bangga

atau berhasil apabila sebagian besar siswa mendapat nilai tinggi dari tes atau ujian.

Permasalahan lain yang sering dihadapi guru adalah kurang memahami bahwa sering

Page 161: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

83

terjadi miskonsepsi, penurunan motivasi, dan minat belajar rendah saat proses

pembelajaran berlangsung.

Dari uraian permasalahan di atas maka diperlukan bahan referensi berupa

modul yang diharapkan dapat digunakan guru dalam meningkatkan mutu pembelajaran,

dengan melakukan refleksi pembelajaran serta melakukan penelitian tindakan kelas

(PTK).

1. Kegiatan Refleksi dalam Pembelajaran

Dalam setiap kegiatan pembelajaran guru seharusnya memulai dari (1) kegiatan

menyusun perencanaan, kemudian (2) melaksanakan pembelajaran, (3)

melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah dilaksanakan, dan (4)

tindak lanjut. Keempat kegiatan ini dilaksanakan secara terus menerus sehingga

pada akhirnya guru mendapatkan kepuasan dalam mengajar dan siswa

mendapatkan kepuasan dalam belajar. Yang terjadi pada umumnya dalam

pembelajaran adalah guru kurang memahami adanya miskomunikasi atau

miskonsepsi antara guru dan siswa. Guru merasa apa yang disampaikan telah jelas

dan dapat diterima dengan baik oleh siswa, sementara siswa belum dan bahkan

tidak mengetahui dan memahami apa yang dijelaskan oleh guru. Hal ini terjadi

pada guru yang melaksanakan pembelajaran konvensional dengan tahapan

pembelajaran, (1) menjelaskan konsep, (2) menjelaskan latihan soal, (3) memberikan

soal latihan, dan (4) ulangan harian. Pada tahap selesai menjelaskan konsep

matematika biasanya guru bertanya kepada para siswa “sudah jelas anak-anak?,

sebagian kecil siswa menjawab “sudah pak/bu guru”, tetapi sebagian besar siswa

tidak menjawab. Dengan jawaban siswa tersebut tanpa ekspresi guru melanjutkan

ke tahapan berikutnya yaitu memberikan dan menjelaskan contoh-contoh soal, dan

dilanjutkan memberikan soal-soal latihan. Apa yang terjadi setelah guru berkeliling

mengamati siswa mengerjakan soal tersebut hanya sebagian kecil yang dengan

lancar dapat menyelesaikan soal-soal yang diberikan. Dan pada akhirnya nilai

ulangan harian hanya sebagian kecil yang mendapat nilai di atas KKM. Dari uraian di

atas memberikan gambaran kepada kita bahwa perlu adanya kegiatan introspeksi

diri dalam pelaksanaan pembelajaran, apakah pembelajaran yang kita laksanakan

Page 162: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

84

sudah efektif sehingga terjadi proses belajar pada siswa atau belum. Kegiatan

tersebut berupa refleksi terhadap pembelajaran yang kita laksanakan.

Ada beberapa pengertian kegiatan reflektif dalam pembelajaran, (1) Kegiatan

refleksi pembelajaran adalah sebuah kegiatan yang dilakukan dalam proses

belajar mengajar berupa penilaian tertulis maupun lisan (umumnya tulisan) oleh

anak didik kepada guru, berisi ungkapan kesan, pesan, harapan serta kritik

membangun atas pembelajaran yang diterimanya, (2) Kegiatan refleksi

pembelajaran sebagai suatu kegiatan yang dilakukan dalam proses belajar

mengajar pada prinsipnya merupakan kegiatan menilai pendidik oleh peserta

didik, (3) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan kegiatan penilaian (evaluasi)

proses dan hasil belajar siswa dalam rangka untuk memperoleh balikan terhadap

proses belajar mengajar, dan (4) Kegiatan refleksi pembelajaran merupakan

kegiatan mendiagnosis kesulitan belajar siswa dalam rangka perbaikan proses

pembelajaran.

Penilaian tersebut dapat dilakukan secara tertulis maupun secara lisan oleh peserta

didik kepada pendidiknya. Penilaian dari peserta didik dapat berisi ungkapan

curahan hatinya yang berupa kesan, pesan, harapan serta kritikan yang bersifat

membangun atas proses belajar mengajar yang diterimanya sejak awal hingga akhir

proses tersebut. Oleh karena itu, apa pun hasil kegiatan reflektif ini seharusnya

diterima dengan bijaksana dan berani memperbaiki diri ke depan jika hasilnya

kurang disukai peserta didik. Manusia adalah tempatnya salah, sehingga peserta

didik dan pendidik yang sama-sama manusia juga dapat berbuat salah. Oleh sebab

itu, maka kegiatan reflektif menjadi sangat penting, apalagi dalam perkembangan

jaman saat ini yang penuh dengan tantangan menghadapi pengaruh globalisasi yang

membawa pada perubahan sikap peserta didik maupun pendidik dalam memaknai

proses belajar mengajar yang ideal.

Dalam kegiatan reflektif, guru dapat mengidentifikasi karakteristik belajar setiap

peserta didik di kelasnya dan guru dapat memastikan bahwa semua peserta didik

mendapatkan kesempatan yang sama untuk berpartisipasi aktif dalam kegiatan

pembelajaran, dengan demikian tidak dapat disanggah, bahwa refleksi dalam

Page 163: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

85

pendidikan itu sangat penting, tetapi memang lebih penting lagi adalah untuk

melakukannya.

Mengapa refleksi itu penting dan seharusnya dilakukan oleh guru? Karena melalui

refleksi dapat diperoleh informasi positif tentang bagaimana cara guru

meningkatkan kualitas pembelajarannya sekaligus sebagai bahan observasi untuk

\mengetahui sejauh mana tujuan pembelajaran itu tercapai. Selain itu, melalui

kegiatan ini dapat tercapai kepuasan dalam diri peserta didik yaitu memperoleh

wadah yang tepat dalam menjalin komunikasi positif dengan guru.

Dari dua pengertian kegiatan refleksi pembelajaran di atas, dapat disimpulkan

bahwa refleksi pembelajaran adalah suatu kegiatan yang dirancang oleh guru untuk

memperoleh umpan balik (balikan) dari suatu pembelajaran yang telah

dilaksanakan, dengan tujuan memperbaiki pembelajaran yang akan dilakukan.

Adapun teknik kegiatan refleksi pembelajaran antara lain (1) penilaian guru

oleh peserta didik, (2) evaluasi proses dan hasil belajar, (3) diagnosis kesulitan

belajar, dan (4) penilaian guru oleh teman sejawat.

2. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)

a. Empat jenis penelitian tindakan kelas, yaitu:

1) Penelitian Tindakan Kelas Diagnostik. PTK diagnostik ialah penelitian yang

dirancang dengan menuntun peneliti ke arah suatu tindakan. Dalam hal ini

peneliti mendiagnosa dan mendalami situasi yang terdapat di dalam latar

penelitian. Sebagai contohnya ialah apabila peneliti berupaya menangani

perselisihan, pertengkaran, konflik yang dilakukan antar siswa yang terdapat

di suatu sekolah atau kelas.

2) Penelitian Tindakan Kelas Partisipan. PTK partisipan ialah apabila orang yang

akan melaksanakan penelitian terlibat langsung dalam proses penelitian sejak

awal sampai dengan hasil penelitian berupa penyusunan laporan. Dengan

demikian, sejak perencanan panelitian peneliti senantiasa terlibat, selanjutnya

peneliti memantau, mencacat, dan mengumpulkan data, lalu menganalisa

data serta berakhir dengan melaporkan hasil panelitiannya. PTK partisipasi

dapat juga dilakukan di sekolah seperti halnya contoh pada butir di atas.

Page 164: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

86

Hanya saja, di sini peneliti dituntut keterlibatannya secara langsung dan terus-

menerus sejak awal sampai berakhir penelitian. Jenis ini yang biasanya

dilakukan guru saat ini.

3) Penelitian Tindakan Kelas Empiris. Penelitian dilakukan dengan cara

merencanakan, mencatat pelaksanaan dan mengevaluasi pelaksanaan dari

luar arena kelas, jadi dalam penelitian jenis ini peneliti harus berkolaborasi

dengan guru yang melaksanakan tindakan di kelas.

4) Penelitian Tindakan Kelas Eksperimental (Chein, 1990). PTK eksperimental

diselenggarakan dengan peneliti (guru) berupaya menerapkan berbagai

macam pendekatan, model, metode atau strategi pembelajaran secara efektif

dan efisien di dalam suatu kegiatan belajar-mengajar. Di dalam kaitannya

dengan kegiatan belajar-mengajar, dimungkinkan terdapat lebih dari satu

strategi atau teknik yang ditetapkan untuk mencapai suatu tujuan

instruksional. Dengan diterapkannya PTK ini diharapkan peneliti dapat

menentukan cara mana yang paling efektif dalam rangka untuk mencapai

tujuan pengajaran.

b. Model Penelitian Tindakan Kelas

Secara umum model penelitian tindakan kelas terdiri dari beberapa siklus

(minimum tiga siklus), dan setiap siklus terdiri dari beberapa langkah yaitu (a)

perencanaan, (b) pelaksanaan, (c) pengamatan/ observasi, dan (d) refleksi,

namun sebetulnya kegiatan pelaksanaan dan pengamatan dilakukan secara

bersamaan. Sehingga alur model penelitian tindakan kelas dapat disederhanakan

sebagai berikut:

Page 165: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

87

1) Tahap Perencanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti menjelaskan tentang apa, mengapa,di mana, kapan, dan

bagaimana penelitian dilakukan. Penelitian sebaiknya dilakukan secara

kolaboratif, sehingga dapat mengurangi unsur subyektivitas. Karena dalam

penelitian ini ada kegiatan pengamatan terhadap diri sendiri, yakni pada saat

menerapkan pendekatan, model atau metode pembelajaran sebagai upaya

menyelesaikan masalah pada saat praktik penelitian. Dalam kegiatan ini peneliti

perlu juga menjelaskan persiapan-persiapan pelaksanaan penelitian seperti:

rencana pelaksanaan pembelajaran, instrumen pengamatan (observasi) terhadap

proses belajar siswa maupun instrumen pengamatan proses pembelajaran.

2) Tahap Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini berupa kegiatan implementasi atau penerapan perencanaan

tindakan di kelas yang menjadi subyek penelitian. Pada kegiatan implementasi ini

guru (peneliti) harus taat atas perencanaan yang telah disusun. Yang perlu diingat

dalam implementasi atau praktik penelitian ini berjalan seperti biasa pada saat

melaksanakan pembelajaran sebelum penelitian, tidak boleh dibuat-buat yang

menyebabkan pembelajaran menjadi kaku. Dan kolaborator disarankan

melakukan pengamatan secara obyektif sesuai dengan kondisi pembelajaran yang

Page 166: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

88

dilakukan oleh peneliti. Hal ini penting mengingat penelitian tindakan mempunyai

tujuan memperbaiki proses pembelajaran.

3) Tahap Pengamatan (observasi)

Pada tahap pengamatan ini ada dua kegiatan yang diamati yaitu, kegiatan

belajar siswa, dan kegiatan pembelajaran. Pengamatan terhadap proses

belajar siswa dapat dilakukan sendiri oleh guru pelaksana (peneliti) sambil

melaksanakan pembelajaran, sedang pengamatan terhadap proses pembelajaran

tentu tidak bisa dilakukan sendiri oleh guru pelaksana. Untuk itu guru pelaksana

(peneliti) minta bantuan teman sejawat (kolaborator) melakukan pengamatan,

dalam hal ini kolaborator melakukan pengamatan berdasar pada instrumen yang

telah disusun oleh peneliti. Hasil pengamatan kolaborator nantinya akan

bermanfaat atau akan digunakan oleh peneliti sebagai bahan refleksi untuk

perbaikan pembelajaran berikutnya.

4) Tahap Refleksi

Kegiatan refleksi ini dilaksanakan ketika kolaborator sudah selesai melakukan

pengamatan terhadap peneliti pada saat melaksanakan pembelajaran, kemudian

berhadapan dengan peneliti untuk mendiskusikan hasil pengamatan dalam

peneliti melakukan implementasi rancangan tindakan. Inilah inti dari penelitian

tindakan, yaitu ketika kolaborator mengatakan kepada peneliti tentang hal-hal

yang dirasakan sudah berjalan baik dan bagian mana yang belum. Dari hasil

refleksi dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam merancang kegiatan

(siklus) berikutnya. Jadi pada intinya kegiatan refleksi adalah kegiatan evaluasi,

analisis, pemaknaan, penjelasan, penyimpulan dan identifikasi tindak lanjut dalam

perencanaan siklus selanjutnya.

Keempat tahap dalam penelitian tindakan tersebut adalah unsur untuk membentuk

sebuah siklus, yaitu satu putaran kegiatan beruntun, dari tahap penyusunan rancangan

sampai dengan refleksi, yang tidak lain adalah evaluasi. Apabila dikaitkan dengan "bentuk

tindakan" sebagaimana disebutkan dalam uraian ini, maka yang dimaksud dengan bentuk

tindakan adalah siklus tersebut. Jadi bentuk penelitian tindakan tidak pernah merupakan

kegiatan tunggal tetapi selalu berupa rangkaian kegiatan yang akan kembali ke asal, yaitu

dalam bentuk siklus.

Page 167: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

89

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: Rineka Cipta.

Bruner, J. 1960. The Process of Education. Cambridge: Harvard University Press.

________. 1966. Toward a Theory of Instruction. New York: Norton.

________. 1971. The Relevance of Education. New York: Norton.

Bruner, J. S. and Anglin, J. M. 1973. Beyond the Information Given: Studies in the

Psychology of Knowing. New York: Norton.

Clark, b. 1984. Growing Up Gifted. Boston, MA: . Prentice Hall.

Departemen Pendidikan Nasional. 2004. Pedoman Memilih dan Menyusun bahan

Ajar.Jakarta: Direktorat Sekolah Dasar.

Flavell, J. H. (1963). The Developmental Psychology of Jean Piaget. New York: D. Van

Nostrand Company.

Harre, R. & Lamb, R. (eds). 1988. The encyclopedic Dictionary of Psychology. Cambridge,

MA: MIT Press.

Nanang Priatna. 2016. Pemanfaatan Media dan Pengembangan Materi Pembelajaran.

Bahan ajar diklat. Jakarta: Kemdikbud PPPPTK.

NCTM, USA. Dahar, Ratnawilis. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Novak. J.D. (1986). Learning How to Learn. Melbourne: The Press Syndicate of

University of Cambridge.

Permendikbud No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kompetensi Pedagogik Guru di

SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan SMK/MAK.

Permendikbud No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi

Guru.

Permendikbud Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan

Dasar dan Menengah

Permendikbud Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan

Menengah

Page 168: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

90

Permendikbud No. 22 Tahun 2016 Tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan

Menengah.

Permendikbud Nomor 23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Permendikbud Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar

Pelajaran Pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah

Rosser, R. A. and Nicholson, G. L. 1984. Educational Psychology, Principles in Practice.

Boston: Little Brown.

Tim Penyusun. 2016. Materi Pelatihan Guru Implementasi Kurikulum 2013 Tahun 2016.

Jakarta: Direktorat PSMP.

Winarni, Endang Widi. 2011. Penelitian Pendidikan. Bengkulu: FKIP UNIB Press.

_________________. 2012. Inovasi dalam Pembelajaran IPA di SD. Bengkulu: FKIP UNIB

Press.

Page 169: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PROFESIONAL

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

UNIT III : ILMU PENGETAHUAN ALAM

Penulis Dr. Suryanti, M.Pd.

Prof. Dr. Endang Widi Winarni, M.Pd. Drs. Kartono, M.Pd.

Prof. Dr. H. Pattabundu, M.Ed.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 170: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

BAB I MAKHLUK HIDUP DAN LINGKUNGAN

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran IPA.

B. Kompetensi Dasar

Setelah bab ini diharapkan peserta dapat mengetahui interaksi makhluk hidup dan

lingkungannya baik secara langsung maupun tidak langsung. Adapun idikator

pencapaian kompetensi (IPK) sebagai berikut:

1. Menelaah beberapa gejala alam biotik.

2. Menelaah beberapa gejala alam abiotik.

3. Menganalisis interaksi gejala abiotik dan biotik

4. Menganalisis ketergantungan hewan dan manusia terhadap tumbuhan

C. Uraian Materi

1. Gejala Alam Biotik

Mari kita perhatikan gambar di samping.

Apa saja yang dapat anda amati dari

gambar tersebut? Kita akan sepakat

bahwa paling kurang ada dua kelompok

yang bisa diamati yakni kelompok

makhluk yang hidup (lingkungan biotik)

dan kelompok makhluk yang tak hidup

(lingkungan abiotik).

Jika dicermati maka Anda akan melihat bahwa yang termasuk lingkungan biotik

adalah pohon, rerumputan, dan rusa. Sedangkan yang termasuk lingkungan abiotik

adalah tanah, air, dan batu-batuan. Isilah Tabel 1.1 berikut ini.

Sumber:www.ipapedia.web.id/2015/09/gejala-alam-biotik-dan-abiotik.html

Gambar 1.1. Ekosistem

Page 171: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

Tabel 1.1 Contoh lingkungan biotik dan lingkungan abiotik.

No. Lingkungan Biotik No. Lingkungan Abiotik

1 1

2 2

3 3

4 4

5 5

6 6

7 7

Komponen biotik dan komponen abiotik mempunyai ciri-ciri tertentu yang dapat kita

amati. Ciri-ciri tersebut disebut gejala alam yang berdasarkan objeknya, gejala alam

dapat dibedakan menjadi dua gejala alam biotik dan gejala alam abiotik. Gejala alam

biotik meliputi hal-hal yang berkaitan dengan makhluk hidup, misalnya fotosintesis,

respirasi, pencernaan makanan, pertumbuhan makhluk hidup, dan lain-lain.

2. Gejala Alam Abiotik

Gejala alam abiotik berkaitan dengan

sifat fisik dan kimia di luar makhluk

hidup, contohnya hujan, pelapukan,

erosi, ledakan, dan sebagainya.

Beberapa karakteristik atau sifat gejala

alam abiotik antara lain: wujud, bentuk,

warna, ukuran, bau, rasa, struktur, dan tekstur. Selanjutnya kita cermati salah satu

komponen abiotic seperti pada gambar. Air akan mengalami gejala alam berupa

menerima suhu tinggi sehingga terjadi penguapan yang menjadi awan. Apabila awan

sudah terkumpul, penurunan suhu akan menimbulkan pengembunan. Pengembunan

akan mengubah awan kembali menjadi air melalui hujan. Dengan demikian, gejala

alam yang diterima oleh air terdiri dari penaikan suhu, penguapan, terbentuk awan,

penurunan suhu, pengembunan, hujan, dan kembali menjadi air. Diskusikan dalam

kelompok bagaimana kejadian hujan asam sulfat pada suatu daerah!

Gambar 1.1. Contoh Gejala Alam Abiotik pada Air

Page 172: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

3. Interaksi Peristiwa Alam Biotik dan Abiotik

Saling mempengaruhi antara alam biotik dan abiotik biasa disebut juga saling

ketergantungan. Banyak hal dalam kehidupan nyata sehari-hari yang menunjukkan

saling pengaruh tersebut. Biji yang diletakkan di atas tanah dapat tumbuh menjadi

mahkluk hidup (biotik), jika faktor abiotik temperatur sesuai dan tanah tempatnya

berada cukup. Keadaan akan berbeda jika temperatur sangat panas atau sangat

dingin serta tanah yang gersang maka kemungkinan biji tidak akan tumbuh dengan

baik. Dalam hal ini faktor abiotik sangat berpengaruh terhadap faktor alam biotik.

Selanjutnya, silahkan Anda mengisi tabel berikut ini dan tentukan faktor apa yang

lebih berpengaruh dalam interaksi biotik dan abiotik. Berikan tanda centang (V) pada

kolom yang sesuai.

Tabel 1.2. Pengaruh Alam Biotik dan Biotik

No. Gejala/ Peristiwa Aalam Biotik Abiotik

Abiotik Biotik

Biotik Biotik

Abiotik Abiotik

1. Lumut tumbuh dibatuan sehingga terjadi pelapukan

2. Fotosintesis pada tumbuhan

3. Respirasi pada manusia

4. Respon tumbuhan terhadap cahaya

5. Metamorfosis pada kupu-kupu

6. Perkarataan pada besi

7. Pengendapan lumpur di sungai

8. Mentega yang mencair

9. Benalu tumbuh di pohon lain

4. Ketergantungan Manusia dan Hewan terhadap Tumbuhan Hijau

Tumbuhan hijau mampu melakukan fotosintesis menghasilkan oksigen. Selain

digunakan oleh tumbuhan, sebagian oksigen dilepaskan ke udara di lingkungan

sekitarnya. Oksigen dihirup oleh manusia dan hewan pada saat bernapas. Tanpa

tumbuhan hijau, oksigen lama-kelamaan akan habis jika digunakan terus oleh

manusia dan hewan. Namun, tumbuhan selalu menyediakan oksigen di alam. Jadi,

manusia dan hewan membutuhkan tumbuhan hijau agar oksigen tetap tersedia di

alam. Tumbuhan hijau juga merupakan sumber energi bagi hewan dan manusia, oleh

sebab itu tumbuhan hijau digolongkan sebagai makhluk hidup ototrof dan berperan

Page 173: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

sebagai produsen. Selain manusia, hewan juga memperoleh sumber energi dari

tumbuhan hijau. Hewan herbivora (hewan pemakan tumbuhan) bergantung secara

langsung kepada tumbuhan. Apabila tidak ada tumbuhan, jenis-jenis hewan tersebut

akan mati kelaparan. Akibatnya, jumlah jenis-jenis hewan herbivora akan semakin

berkurang. Peristiwa ini akan menyebabkan hewan-hewan karnivora (hewan

pemakan daging) menjadi kekurangan bahan makanan. Jadi, hewan-hewan karnivora

secara tidak langsung juga bergantung kepada tumbuhan. Demikian juga untuk

makhluk hidup golongan omnivora (pemakan tumbuhan dan hewan lain). Gejala alam

yang menggambarkan ketergantungan hewan dan manusia terhadap tumbuhan hijau

adalah adanya rantai makanan dan jaring-jaring makanan dalam suatu ekosistem.

Berikan satu contoh ekosistem. Identifikasilah komponen-komponen biotik yang ada

di dalamnya. Susunlah beberapa rantai makanan yang terjadi di dalam ekosistem

tersebut. Berdasarkan susunan beberapa rantai makanan tersebut, gambarlah jaring-

jaring makanan dalam ekosistem tersebut.

Page 174: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

BAB II STRUKTUR, FUNGSI, DAN SISTEM KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran IPA.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah unit ini diharapkan peserta memahami struktur, fungsi, dan gangguan

sistem kehidupan tumbuhan, hewan, dan manusia. Adapun idikator Pencapaian

kompetensi (IPK) sebagai berikut:

1. Menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi fotosintesis pada tumbuhan hijau.

2. Menganalisis gangguan proses fotosintesis pada tumbuhan hijau.

3. Menganalisis sistem pencernaan makanan pada manusia .

4. Menganalisis penyakit/gangguan pada sistem pencernaan makanan pada manusia.

5. Menganalisis sistem pernafasan pada manusia.

6. Menganalisis penyakit/gangguan pada sistem pernafasan pada manusia.

7. Menganalisis pengaruh pencemaran lingkungan terhadap sistem pernafasan pada

manusia.

C. Uraian Materi

1. Fotosintesis Pada Tumbuhan

Dalam dunia tumbuhan proses produksi oksigen merupakan bagian dari proses

fotosintesis. Untuk dapat memahami proses tumbuhan menghasilkan oksigen,

marilah kita pelajari proses fotosintesis berikut ini. Fotosintesis adalah suatu proses

pembuatan makanan oleh tumbuhan menggunakan bahan berupa air dan karbon

dioksida dengan bantuan cahaya. Fotosintesis terjadi pada struktur sel daun yang

disebut kloroplas. Kloroplas mengandung klorofil, yaitu pigmen hijau yang berfungsi

menyerap energi dari cahaya. Proses sintesis dikenal juga sebagai “proses asimilasi”

atau proses penyusunan senyawa kompleks dan senyawa anorganik. Dalam proses

penyusunan tersebut diperlukan energi. Apabila energi diperoleh dari proses-proses

Page 175: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

kimia, misalkan pada bakteri maka proses tersebut kita namakan kemosintesis.

Sedangkan apabila energi yang diperlukan tersebut diperoleh dari energi cahaya, kita

sebut sebagai proses fotosintesis. Persamaan reaksi kimia pada proses fotosintesis

yaitu:

CO2 + 6 H2O + Energi matahari klorofil

C6 H12 O6 + 6 O2

Terjadinya proses sintesis, diperlukan beberapa komponen bahan baku yang harus

ada gas yaitu CO2, H2O (air), cahaya matahari dan klorofil. Dalam proses fotosintesis

dihasilkan karbohidrat dan oksigen (O2).

a. Faktor CO2 (karbondioksida)

CO2 yang terdapat di dalam udara dengan kadar + 0,03 % per satuan volume.

Gas CO2 akan masuk ke dalam uap air yang ada pada permukaan sel-sel jaringan

pagar (sel polisade) dan sel bunga karang. Jika kadar CO2 di udara meningkat, maka

kecepatan proses fotosintesis akan meningkat juga. Dalam keadaan matahari terik

(intensitas tinggi) tetapi CO2 rendah, maka proses fotosintesis akan terhambat.

b. Faktor H2O (air)

Air yang diperlukan untuk sintesis makanan oleh tumbuhan dapat diperoleh

dari tanah. Air dalam tanah yang umumnya mudah diserap oleh akar tumbuhan yaitu

air kapiler tanah. Air tersebut merupakan air yang terdapat diantara butir-butir

tanah. Jenis akar yang berfungsi mengambil air dan garam tanah, yaitu bulu-bulu akar

atau rambut-rambut akar.

c. Faktor Cahaya

Peran cahaya dalam proses fotosintesis sangat besar, yaitu sebagai sumber

energi. Menurut Planck dan Eisnteen cahaya terdiri atas partikel-partikel kecil yang

disebut foton, yaitu mempunyai sifat materi dan gelombang. Foton memiliki energi

yang dikenal sebagai kuantum. Cahaya matahari yang kita lihat yaitu merupakan

cahaya putih yang tersusun dari tujuh macam spectrum cahaya. Tidak semua

spectrum cahaya berperan dalam fotosintesis. Jika intensitas cahaya meningkat maka

laju fotosintesis juga meningkat. Tetapi jika intensitas cahaya melebihi kadar

tertentu, bahkan akan menghambat kegiatan fotosintesis.

Page 176: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

d. Faktor Klorofil

Proses fotosintesis tidak dapat terjadi jika tidak ada klorofil. Klorofil adalah

pigmen pemberi warna hijau pada tumbuhan yang berperan dalam proses

fotosintesis tumbuhan dengan menyerap dan mengubah tenaga cahaya matahari

menjadi tenaga kimia. Klorofil terdapat dalam kloroplas. Kloroplas banyak kita jumpai

di dalam daun. Pada tanaman tinggi kita jumpai dua macam klorofil, yaitu (1) Klorofil-

a dengan rumus kimia C55 H72 O5 N4 Mg, warna hijau tua dan klorofil-b dengan rumus

kimia C55 H70 O6 N4 Mg, warna hijau muda. Dua jenis klorofil tersebut paling kuat

menyerap cahaya merah (panjang gelombang 600-700 nm), yang paling sedikit

diserap adalah cahaya hijau (panjang gelombang 500-600 nm).

Dari reaksi fotosintesis di atas, dapat diketahui bahwa proses tersebut

menghasilkan karbohidrat dan oksigen. Sebagian gas oksigen hasil fotosintesis

digunakan untuk pernapasan tumbuhan. Sisanya dibebaskan ke udara. Oksigen

tersebut digunakan oleh makhluk hidup lainnya untuk bernapas. Diskusikan dalam

kelompok, gejala abiotik dan biotik yang dapat mengganggu proses fotosintesis.

2. Sistem Pernafasan pada Manusia

Udara bersih merupakan salah satu kebutuhan penting bagi manusia. Tanpa

udara kita tidak bisa hidup. Salah satu unsur dalam udara yang diperlukan oleh

manusia adalah oksigen (O2). Manusia menghirup oksigen dan mengeluarkan

karbondioksida. Tumbuhan melakukan proses fotosintesis untuk menghasilkan

oksigen. Pernapasan artinya menghirup dan menghembuskan napas. Oleh karena itu,

bernapas diartikan sebagai proses memasukkan udara dari lingkungan luar ke dalam

tubuh dan mengeluarkan udara sisa dari dalam tubuh ke lingkungan. Sementara,

respirasi (respiration) berarti proses pembakaran (oksidasi) senyawa organik (bahan

makanan) di dalam sel sehingga diperoleh energi. Saluran pernapasan manusia terdiri

dari:

a. Nares Arterior yaitu saluran-saluran di dalam lubang hidung bermura di vestidulum

(rongga hidung).

b. Rongga hidung merupakan tempat pertama dilalui udara dari luar.

Page 177: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

c. Faring yaitu pipa berotot yang terletak dari dasar tengkorak sampai

persambungan esophagus.

d. Laring (pangkal tenggorokan).

e. Trakea (tersusun 16-20 tulang rawan).

f. Bronkus, terdiri dari bronkus kiri dan kanan.

g. Paru-paru, terdiri dari paru-paru kanan (3 gelambir) dan paru-paru kiri (2

gelambir).

Trakea atau batang tenggorakan kira- kira 9 cm trakea bercabang menjadi 2

bronkus ,trakea tersusun atas 16- 20 berupa cincin tulang rawan:

a. Pangkal tenggorokan berhubungan dengan faring dan trakea yang terdiri dari

tulang rawan yaitu jakun, epiglotis, dan tulang rawan krikoid.

b. Trakea atau batang tenggorokan tersusun atas 3 lapisan:

1) Lapisan luar terdiri atas jaringan ikat.

2) Lapiasan tengah terdiri atas otot polos dan cincin tulang rawan.

3) Lapisan dalam terdiri atas jaringan epitel bersilia yang merupakan tempat

pembunuhan makrofag yang tidak tersaring oleh bulu- bulu hidung dan

disalurkan ke alveolus.

c. Bronkus berjumlah satu pasang, yang satu menuju paru- paru kanan dan yang

stu lagi menuju paru- paru kiri`

Energi yang dihasilkan dari respirasi sangat menunjang untuk melakukan

beberapa aktifitas, misalnya, mengatur suhu tubuh, pergerakan, pertumbuhan dan

reproduksi. Oleh karena itu, kegiatan pernapasan dan respirasi sebenarnya saling

berhubungan.

Pertukaran gas pada pernafasan antara oksigen dan karbondioksida terjadi di

dalam alveoli terlihat pada gambar berikut:

Page 178: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

sumber: http://dedisetiawan.com/mengenal-sistem-pernafasan-pada-manusia

Gambar 2.1 Struktur pernafasan pada manusia

a. Pernapasan dada

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung, kondisi otot-otot tulang rusuk berkontraksi

dan tulang rusuk terangkat, sehingga volume dada membesar dan tekanan udara

dada turun. Selanjutnya paru-paru mengembang jika tekanan udara lebih rendah

dari tekanan Atmosfer maka udara masuk ke paru-paru.

Ekspirasi: Otot-otot rusuk berelaksasi dan otot rusuk bagian dalam berkontraksi

dan tulang-tulang rusuk turun sehingga rongga dada menyempit jika tekanan

udara dada naik maka paru-paru mengecil dan jika tekanan paru-paru lebih tinggi

dari Atmosfer makau udara keluar dari paru-paru.

b. Pernafasan Perut

Inspirasi: Udara masuk melalui hidung kondisi diafragma menjadi datar dan

rongga dada membesar sehingga paru-paru mengembang, jika tekanan udara

paru-paru turun maka udara masuk paru-paru.

Ekspirasi: Diafragma kembali cembung dan rongga dada menyempit, jika tekanan

udara paru-paru naik maka udara kelur dari paru-paru.

Pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida yang dimaksud yakni mekanisme

pernapasan eksternal dan internal.

1) Pernafasan Eksternal

Ketika kita menghirup udara dari lingkungan luar, udara tersebut akan masuk ke

dalam paru-paru. Udara masuk yang mengandung oksigen tersebut akan diikat

Page 179: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

darah melalui difusi. Pada saat yang bersamaan, darah yang mengandung

karbondioksida akan dilepaskan ke udara. Proses pertukaran oksigen (O2) dan

karbondioksida (CO2) antara udara dan darah dalam alveolus dinamakan

pernapasan eksternal.

Saat sel darah merah (eritrosit) masuk ke dalam kapiler paru-paru, sebagian besar

CO2 yang diangkut berbentuk ion bikarbonat (HCO-3). Dengan bantuan enzim

karbonat anhidrase, karbondioksida (CO2) dan air (H2O) yang tinggal sedikit dalam

darah akan segera berdifusi keluar. Seketika itu juga, hemoglobin tereduksi,

melepaskan ion-ion hidrogen (H+) sehingga hemoglobin (Hb)-nya juga ikut

terlepas. Kemudian, hemoglobin akan berikatan dengan oksigen (O2) menjadi

oksihemoglobin (disingkat HbO2).

2) Pernafasan Internal

Berbeda dengan pernapasan eksternal, proses terjadinya pertukaran gas pada

pernapasan internal berlangsung di dalam jaringan tubuh. Proses pertukaran

oksigen dalam darah dan karbondioksida tersebut berlangsung dalam respirasi

seluler. Setelah oksihemoglobin (HbO2) dalam paru-paru terbentuk, oksigen akan

lepas, dan selanjutnya menuju cairan jaringan tubuh. Oksigen tersebut akan

digunakan dalam proses metabolisme sel. Proses masuknya oksigen ke dalam

cairan jaringan tubuh juga melalui proses difusi. Proses difusi ini terjadi karena

adanya perbedaan tekanan oksigen dan karbondioksida antara darah dan cairan

jaringan. Tekanan oksigen dalam cairan jaringan lebih rendah dibandingkan

oksigen yang berada dalam darah. Oleh karena itu, oksigen dalam darah mengalir

menuju cairan jaringan. Sementara itu, tekanan karbondioksida pada darah lebih

rendah daripada cairan jaringan. Akibatnya karbondioksida yang terkandung

dalam sel-sel tubuh berdifusi ke dalam darah. Karbondioksida yang diangkut oleh

darah dan sebagian kecil karbondioksida akan berikatan bersama hemoglobin

membentuk karboksi hemoglobin (HbCO2).

3. Jenis- Jenis Penyakit dan Kelainan Pada Sistem Respirasi

a. Asfiksi : gangguan pengangkutan oksigen ke jaringan. Penyebab asfiksi antara

lain:

Page 180: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

1) Alveolus terisi air karena tenggelam atau terisi cairan limfa karena pneumonia

menyebabkan berkurangnya pemasukan oksigen.

2) Hemoglobin mengikat karbonmonoksida atau mengikat asam sianida karena

keracunan sehingga kurang dapat mengangkut oksigen afinitas Hb terhadap

CO lebih besar daripada terhadap O2

b. Penyempitan saluran nafas karena polip dan amandel, polip : pembengkakan

kelenjar limfa di rongga hidung sedangkan amandel pembengkakan kelenjar

limfa di tekak.

c. Bermacam-macam radang alat pernafasan:

1) Sinusitis : radang di sebelah atas rongga hidung

2) Renitis : radang di hidung

3) Bronkitis : radang di bronkus

4) Pleuritis : radang di pleura

5) Pneumonia : radang paru-paru

d. Penyumbatan di rongga faring atau laring karena difteri laringitis atau tetanus

(kejang otot rahang).

e. Pada orang yang kena shock pusat syaraf oernafsannya terhentinya sehingga

gerakan pernafasan terhenti, walaupun jantung masih berdenyut.

f. Tuberkulosis (TBC) yaitu paru-paru yang berbintil kecil karena infeksi

mybacterium tuberculesis.

g. Kanker paru-paru: pembengkakan pada paru- paru di duga kanker paru-paru

dapat disebabkan rokok dan faktor lain.

h. Keracunan gas dapat disebabkan keracunan gas CO, amoniak dan gas klor.

i. Penyempitan atau penyumbatan saluran nafas, dapat disebabkan oleh

pembengkakan kelenjar limfa, misalnya polip (di hidung) dan amandel (di

tekak) yang menyebabkan penyempitan saluran pernafasan sehingga

menyebabkan kesan wajah bodoh dan sering disebut wajah

adenoid.penyempitan ini dapat terjadi pula karena saluran pernafasannya

yang menyempit pada asma bronkiale.

j. Anthrakosis yaitu kelainan pada alat pernafasan yang disebabkan oleh

masuknya debu tambang jika yang masuk debu silikat disebut silokosis.

Page 181: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

k. Tonsilitis yaitu radang karena infeksi oleh bakteri tertentu pada tonsil.

Gejalanya yaitu tenggorokan sakit, sulit menelan, suhu tubuh naik, demam,

dan otot- otot terasa sakit.

l. Asma yaitu gangguan pada rongga saluran pernafasan yang diakibatkan oleh

kontraksi otot polos pada trakea, hal ini mengakibatkan penderita sukar

bernafas.

m. Influenza disebabkan oleh virus yang menimbulkan radang pada selaput

mukosa di saluran pernafasan.

4. Sistem Pencernaan pada Manusia

Kesehatan manusia sangat dipengaruhi oleh pola makan sehari-hari. Agar

manusia tetap sehat maka sangat dianjurkan mengkonsumsi makanan bergizi dan

seimbang. Seimbang mengandung arti seimbang antara jenis-jenis makanan dan

jumlah kebutuhan. Proses pencernaan pada manusia merupakan suatu proses yang

melibatkan organ-organ pencernaan dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Proses

pencernaan, organ-organ pencernaan, dan kelenjar pencernaan merupakan sistem.

Marilah kita pelajari alat-alat pencernaan yang terdiri atas saluran pencernaan yang

memanjang mulai dari mulut hingga ke anus dan kelenjar pencernaan.

sumber:http://ezzahhidayati.blogspot.com/2011/05/bab-v-sistem-pencernaan-makanan.html

Gambar 2.2 Struktur pencernaan makanan pada manusia

Page 182: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

a. Saluran pencernaan

Saluran pencernaan atau alat-alat pencernaan terdiri dari mulut (rongga

mulut), tekak, kerongkongan, lambung, usus halus, usus besar, dan anus.

1) Rongga Mulut

Pada rongga mulut makanan mulai dicernakan baik secara mekanis maupun

secara kimiawi. Pencernaan secara mekanis dikunyah oleh gigi dan lidah.

Pencernaan secara kimiawi dilakukan oleh kelenjar air ludah (glandula salivales).

2) Lidah (Lingua)

Dalam proses pencernaan lidah mempunyai beberapa fungsi penting, yaitu (1)

membantu mengaduk makan yang ada di dalam rongga mulut, (2) membantu

mendorong makanan pada waktu menelan, (3) mempertahankan makanan agar

berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat makanan dikunyah, (4) sebagai

indra pengecap.

3) Tekak (Faring)

Tekak (faring) merupakan bagian belakang mulut yang sekaligus merupakan

bagian atas tenggorokan. Pada faring terdapat lubang yang terletak dibagian

yang menuju tenggorokan. Lubang ini disebut glotis. Glotis mempunyai klep yang

disebut epiglotis. Epiglotis bersifat lentur dan berfungsi untuk mencegah

makanan masuk ke dalam saluran pernapasan. Hal tersebut dapat terjadi dengan

cara epiglottis menutup saluran pernapasan sehingga makanan masuk ke dalam

kerongkongan. Panjang faring kira-kira 7 cm. Makanan yang sudah dicerna

kemudian akan masuk ke dalam kerongkongan.

4) Kerongkongan (Esofagus)

Kerongkongan merupakan saluran panjang (± 25 cm) yang tipis sebagai jalan

bolus dari mulut menuju ke lambung. Pada kerongkongan tidak terjadi proses

pencernaan. Masuknya makanan dari kerongkongan ke lambung disebabkan

oleh gerak peristaltik. Gerak peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi

otot secara bergantian pada lapisan otot polos yang tersusun secara memanjang

dan melingkar.

Page 183: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

5) Lambung (Ventrikel)

Lambung adalah bagian dari saluran pencernaan berupa kantung besar terletak

dalam rongga perut di sebelah bawah tulang rusuk terkhir agak ke kiri. Di dalam

lambung, makanan dicerna secara kimiawi dengan bantuan enzim yang disebut

pepsin. Pepsin berperan mengubah protein menjadi pepton. Saat terjadi proses

pencernaan pada lambung, otot-otot dinding lambung berkontraksi. Hal tersebut

menyebabkan makanan akan tercampur dan teraduk dengan enzim serta asam

klorida. Secara bertahap, makanan akan menjadi berbentuk bubur atau kim.

Kemudian, makanan yang telah mengalami pencernaan akan bergerak sedikit

demi sedikit ke dalam usus halus.

Di dalam lambung terdapat asam klorida (HCl) atau getah lambung atau asam

lambung yang menyebabkan lambung menjadi asam. Asam lambung dihasilkan

oleh dinding lambung. Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut: (1)

mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya

pepsinogen diubah menjadi pepsin, (2) mengasamkan lambung sehingga dapat

membunuh kuman yang ikut masuk ke lambung, (3) mengatur membuka dan

menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas jari, dan (4) merangsang

sekresi getah usus.

6) Usus Halus (Intestinum Tenue)

Usus halus bentuknya berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 8,25 meter, lebar

25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili

berfungsi memperluas permukaan usus halus sehingga berpengaruh terhadap

proses penyerapan sari makanan ke dalam peredaran darah. Usus halus terbagi

menjadi tiga bagian, yaitu: (1) usus dua belas jari (deudenum) panjangnya sekitar

0,25 m, (2) usus kosong (yeyenum) panjangnya sekitar 7 m, dan (3) usus

penyerapan (ileum) panjangnya sekitar 1 m. Pencernaan yang terjadi di dalam

usus halus bersifat pencernaan kimiawi. Di dalam usus halus terdapat vili yang

berfungsi menyerap sari-sari makanan. Penyerapan terdapat bagian yang di

sebut vili. Vili banyak mengandung pembuluh darah sebagai sarana transportasi.

Selama di usus halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi

molekul-molekul glukosa. Molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-

Page 184: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

molekul asam amino. Molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam

lemak. Getah pankreas yang berasal dari pankreas mengalir melalui saluran

pankreas masuk ke usus halus. Dalam getah pancreas terdapat tiga macam

enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu

dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.

7) Usus Besar (intestinum Crassum)

Usus besar terdiri atas usus tebal (kolon) dan poros usus (rektum). Makanan

yang kita makan tidak semuanya diserap oleh ileum. Makanan yang tidak diserap

ini akan masuk ke dalam kolon dan di dalam kolon, sisa makanan akan

dibususkkan oleh bakteri Escherichia coli yang terdapat di dalam kolon.

8) Anus

Anus adalah lubang yang merupakan muara akhir dari saluran pencernaan.

Dinding anus terdiri atas dua lapis otot, yaitu otot lurik dan otot polos. Otot lurik

yaitu lapisan otot yang langsung membatasi lubang anus, sedangkan otot polos

yaitu yang terdapat di dalamnya.

b. Gangguan Pada Sistem Pencernaan Manusia

Gangguan pada sistem pencernaan makanan dapat disebabkan oleh pola

makan yang salah, infeksi bakteri, dan kelainan alat pencernaan. Gangguan-

gangguan ini adalah diare, sembelit, tukak lambung, peritonitis, kolik, sampai pada

infeksi usus buntu (apendisitis).

1) Diare merupakan gangguan yang disebabkan infeksi pada kolon. Infeksi ini

terjadi karena bakteri tertentu (misalnya E.coli, V.cholerae, dan Aeromonas

sp.) atau sebab-sebab lain misalnya stress dan makanan tertentu. Hal tersebut

mengganggu proses penyerapan air sehingga feses keluar dalam bentuk cair.

Mekanisme diare apabila kim dari lambung mengalir ke usus halus terlalu

cepat maka feses banyak mengandung air. Diare dalam waktu lama

menyebabkan hilangnya air dan garam-garam mineral, sehingga terjadi

dehidrasi.

Page 185: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

2) Konstipasi (Sembelit)

Sembelit terjadi jika kim masuk ke usus halus bergerak sangat lambat.

Akibatnya, air terlalu banyak diserap usus, maka feses menjadi keras dan

kering. Sembelit disebabkan karena kurang mengkonsumsi makanan yang

berupa tumbuhan berserat dan banyak mengkonsumsi daging.

3) Tukak Lambung/maag (Ulkus)

Mag adalah peradangan yang terjadi pada dinding lambung. Hal tersebut

disebabkan asam (HCl) yang dihasilkan lambung terlalu banyak sehingga

mengikis dinding lambung. Tukak lambung menyebabkan berlubangnya

dinding lambung sehingga isi lambung jatuh di rongga perut. Tukak lambung

dapat pula disebabkan oleh infeksi bakteri jenis tertentu.

Page 186: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

BAB III ENERGI DAN PERUBAHANNYA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Kompetensi Dasar: Memanfaatkan konsep-konsep dan hukum-hukum ilmu

pengetahuan alam dalam berbagai situasi kehidupan sehari-hari.

Indikator Pencapaian kompetensi (IPK) sebagai berikut.

1. Mengklasifikasi materi berdasarkan ciri-ciri yang dapat diamati

2. Mengklasifikasi perubahan materi

3. Menerapkan prinsip-prinsip hukum kekekalan energi dan kemudahan

melakukan usaha dengan pesawat sederhana

4. Menerapkan prinsip pemuaian zat dalam kehidupan sehari-hari

5. Menerapkan pengaruh kalor dalam perubahan wujud zat

6. Menerapkan perpindahan kalor dalam kehidupan sehari-hari

7. Menerapkan sifat-sifat cahaya dalam kehidupan sehari-hari

8. Menganalisis manfaat lensa bagi kehidupan manusia

9. Menerapkan konsep kelistrikan dan kemagnetan dalam kehidupan sehari-hari

10. Menerapkan konsep energi dan daya listrik dalam kehidupan sehari-hari

C. Uraian Materi

1. Materi dan Perubahannya

Semua benda yang ada di sekitar kita tersusun atas materi. Materi merupakan

segala sesuatu yang memiliki massa dan menempati ruang. Materi berdasarkan

wujudnya dibedakan menjadi zat padat, cair, dan gas. Buatlah daftar benda-benda

yang sering Anda gunakan sehari-hari. Klasifikasikan benda-benda tersebut. Ketika

Anda mengklasifikasikan benda-benda tersebut, langkah-langkah yang Anda lakukan

adalah 1) mengamati karakteristik/sifat benda; 2) mengamati persamaan dan

Page 187: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

perbedaan sifat benda tersebut; 3) memasukkan benda-benda yang memiliki

persamaan sifat dalam satu kelompok; dan 4) memberi nama yang sesuai pada

setiap kelompok.

Materi dapat berubah. Perubahan materi ada 2 yakni perubahan fisika dan

perubahan kimia. Perubahan

fisika adalah perubahan

materi/zat yang tidak

menghasilkan zat baru, hanya

terjadi perubahan wujud.

Perubahan kimia adalah perubahan materi/zat yang menghasilkan zat baru. Carilah

contoh perubahan fisika dan kimia yang ada di sekitar Anda.

2. Gaya dan Tekanan

Gaya adalah suatu tarikan atau dorongan yang dikerahkan sebuah benda terhadap

benda lain. Besar gaya diukur dengan neraca pegas, diukur dalam satuan newton

(N). Berdasarkan sumbernya, ada gaya otot, gaya pegas, gaya mesin, gaya listrik,

gaya magnet, dan gaya gravitasi. Gaya otot adalah gaya yang dihasilkan oleh

kontraksi dan relaksasi berbagai otot, misalnya kontraksi otot bisep dan relaksasi

otot trisep lengan menimbulkan gaya (untuk mengangkat barbel, misalnya). Gaya

pegas dihasilkan oleh benda-benda elastis, misalnya pegas dan karet. Gaya mesin

dihasilkan oleh mesin atau pesawat. Gaya listrik dihasilkan oleh muatan listrik,

misalnya sisir plastik sehabis digunakan untuk menyisir rambut kering dapat

menarik kertas-kertas kecil. Gaya magnet dihasilkan oleh magnet terhadap benda-

benda yang dapat ditarik magnet (misalnya besi dan nikel). Gaya gravitasi berupa

tarik menarik antar benda, gaya ini relatif sangat kecil, sehingga gaya gravitasi yang

kita rasakan adalah gaya gravitasi dari Bumi terhadap benda-benda (walaupun

sebenarnya antar benda juga terjadi tarik menarik, namun gaya tersebut sangat

kecil).

Page 188: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

Gaya Sentuh dan Gaya Tak Sentuh

Pada saat Anda mendorong meja, Anda harus menyentuh meja itu untuk

mengerahkan gaya kepadanya. Demikian pula jika Anda hendak melontarkan batu

dengan menggunakan ketapel. Gaya otot pada saat Anda mendorong meja dan

gaya pegas pada saat Anda melontarkan batu dengan ketapel termasuk gaya

sentuh. Disebut gaya sentuh karena sebuah benda yang memberikan gaya harus

menyentuh benda lain yang dikenai gaya tersebut. Jika Anda melepaskan kapur dari

ketinggian tertentu, maka kapur itu akan jatuh ke bawah, ditarik oleh gaya gravitasi

Bumi. Gaya gravitasi termasuk gaya tak sentuh, karena tanpa harus melalui

sentuhan kapur dan bumi. Gaya listrik dan gaya magnet adalah contoh-contoh lain

gaya tak sentuh.

Akibat Gaya terhadap Benda

Misalkan Anda menendang bola. Anda mengerahkan gaya terhadap bola. Bola yang

mula-mula diam, setelah Anda tendang menjadi bergerak. Jadi gaya dapat

mengubah kecepatan benda. Jika Anda menekan plastisin,

tangan itu memberikan gaya kepada plastisin itu.

Bagaimana bentuk tanah plastisin setelah ditekan?

Ternyata gaya juga dapat menyebabkan bentuk benda

berubah.

Gaya Gravitasi dan Hambatan Udara

Setiap benda yang berada di permukaan bumi

mendapatkan gaya gravitasi bumi, yang berarti terjadi tarik

menarik antara bumi dengan benda-benda di permukaan

bumi. Gaya gravitasi bumi inilah yang membuat Anda tetap

”melekat” di permukaan bumi dan tidak melayang ke

angkasa. Gaya gravitasi bumi juga mengakibatkan atmosfer

tetap tertahan di sekitar permukaan bumi. Gaya gravitasi

bumi ini dikenal juga dengan istilah berat. Berat tidak

bersatuan kg (seperti dalam istilah sehari-hari), namun

bersatuan newton (N), seperti halnya satuan gaya yang

lain. Gaya gravitasi (berat) inilah yang menyebabkan setiap benda yang jatuh akan

Gambar 3.1. Dua kertas satu diremas berbentuk bola dilepas dari ketinggian sama.

Sumber: koleksi pribadi

Page 189: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

menuju ke bumi dengan kecepatan yang terus bertambah atau dipercepat.

Percepatan oleh gravitasi bumi dikenal dengan percepatan gravitasi (g) yang

besarnya di permukaan bumi sama untuk setiap benda, yakni 9,8 m/s2. Jadi,

misalnya jika Anda menjatuhkan kelereng dan bola tolak peluru dari ketinggian yang

sama, keduanya akan sampai di tanah dalam waktu bersamaan, karena keduanya

memperoleh percepatan yang sama (walaupun berat keduanya berbeda).

Bagaimana jika Anda menjatuhkan dua kertas yang beratnya sama, namun yang

satu diremas berbentuk bola sedangkan yang satu tetap dalam bentuk helaian?

Seperti ditunjukkan dalam Gambar 3.1, ternyata kertas helaian jatuh lebih lambat

dibandingkan dengan kertas berbentuk bola. Kedua kertas ini tetap mendapatkan

percepatan gravitasi yang sama (9,8 m/s2), namun sebenarnya ada gaya lain yang

bekerja pada kertas, yakni gaya hambatan udara. Gaya ini timbul akibat adanya

gesekan udara dengan benda-benda yang bergerak. Semakin luas permukaan

benda, gaya hambatan udara juga semakin besar. Semakin cepat sebuah benda,

gaya hambatan udara juga semakin besar. Kertas helaian pada Gambar 3.1

mendapatkan hambatan udara yang lebih besar, menyebabkan kertas helaian

tersebut jatuh lebih lambat dibandingkan dengan kertas yang digumpalkan. Gaya

hambatan udara menjadi masalah dalam merancang benda bergerak, seperti mobil,

kereta api, dan pesawat terbang. Upaya memperkecil gaya itu dilakukan dengan

memperkecil luasan yang menerpa udara dan memperhalus permukaan yang

menerpa udara. Walaupun demikian, hambatan udara juga bermanfaat. Bayangkan

bagaimana kepala Anda bila tertimpa air hujan yang tidak mendapatkan hambatan

udara. Air hujan akan menimpa kepala Anda dengan kecepatan seperti kecepatan

pesawat jet. Akan tetapi, karena adanya hambatan udara, air hujan jatuh dengan

kecepatan yang tidak terlalu besar.

Tekanan Udara dan Zat Cair

Gaya yang bekerja pada sebuah benda menyebabkan benda tersebut mendapatkan

tekanan. Tekanan didefinisikan sebagai gaya yang bekerja tiap satuan luas

permukaan. Dalam sistem internasional, tekanan bersatuan pascal (Pa), dengan 1

pascal = 1 newton/m2, dan 1 kPa = 1000 Pa. Satuan lain tekanan yang sering

Page 190: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah atmosfer (atm). Udara menghasilkan

tekanan, karena adanya benturan molekul-molekul zat tersebut terhadap dinding

wadahnya. Tekanan atmosfer di atas permukaan laut besarnya 1 atm atau 10130

kPa. Jika punggung Anda seluas 0,5 m2, gaya akibat tekanan atmosfer terhadap

punggung Anda setara dengan berat 1 mobil yang menindih punggung Anda.

Namun Anda tidak merasakan tekanan atmosfer ini, karena tekanan tersebut telah

diseimbangkan oleh cairan dalam tubuh Anda. Semakin tinggi suatu tempat,

tekanan atmosfernya semakin kecil. Jika Anda mengendarai mobil menuju daerah

pengunungan, Anda merasa tidak nyaman dengan telinga Anda, karena tekanan

udara di dalam telinga lebih besar daripada tekanan udara luar. Dengan melakukan

gerakan mengunyah (atau membuka dan menutup mulut berulang-ulang), sebagian

udara di dalam telinga akan keluar, tekanan udaranya menjadi sama dengan

tekanan udara luar, dan Anda merasa nyaman kembali. Jika kita menyelam semakin

dalam, telinga kita menjadi semakin sakit. Hal ini terjadi karena air menghasilkan

tekanan yang semakin besar bila kedalaman

air bertambah. Oleh karena itu, bendungan

dan penahan air lainnya didesain dengan

bagian dalam/bawah lebih tebal daripada

bagian yang atas. Titik-titik di dalam suatu

zat cair yang kedalamannya sama

mempunyai tekanan yang sama. Oleh

karena itu, permukaan zat cair akan mendatar, bagaimanapun posisi wadah zat cair

itu (Gambar 3.2)

Hukum Archimedes

Jika Anda di dalam kolam renang, Anda merasa seperti tidak memiliki berat. Jika

Anda perlahan-lahan naik keluar dari kolam, tubuh Anda seperti bertambah berat.

Pada saat di dalam kolam renang tersebut, Anda mendapatkan gaya apung. Gaya

apung adalah gaya ke atas yang dikerahkan fluida (zat cair atau gas) benda yang

dibenamkan ke dalam fluida tersebut. Benda akan tenggelam jika gaya apung lebih

kecil dari gaya berat. Jika gaya apung sama dengan gaya berat, benda akan terapung

Gambar 3.2. Permukaan suatu zat cair dalam bejana akan datar, bagaimanapun bentuk bejana itu.

Page 191: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

Gambar 3.4. Tekanan pada bagian belakang pasta gigi ke segala arah, sehingga pasta gigi keluar dari bagian depan wadah.

atau melayang di dalam fluida. Gaya apung disebut juga gaya Archimedes. Menurut

hukum Archimedes, besar gaya apung sama dengan berat fluida yang didesak

benda.

Hukum Pascal

Jika Anda menginginkan pasta gigi keluar dari wadahnya,

Anda akan menekan wadah pasta gigi tersebut, pada

bagian mana saja. Saat Anda tekan, pasta gigi keluar

(Gambar 3.4). Hal seperti ini telah dirumuskan dalam

hukum Pascal: tekanan pada fluida akan diteruskan ke

segala arah dengan sama besar.

Hukum Pascal diterapkan secara luas,

misalnya: dongkrak hidrolik (yang ada

minyaknya, bukan yang berulir), rem

mobil dan sepeda motor (rem ”cakram” yang ada minyaknya). Gambar 3.5

menunjukkan bekerjanya hukum Pascal.

3. Energi

Jika Anda tidak sarapan, agak siang kemudian Anda merasakan lemas, tidak mampu

bekerja, ”tidak berenergi”. Energi adalah kemampuan untuk melakukan

kerja/usaha. Energi dapat muncul dalam berbagai bentuk, misalnya energi kinetik

(energi karena gerak benda), energi potensial gravitasi (energi karena posisi

ketinggian benda), energi potensial pegas (misalnya batu pada ketapel yang

teregang), energi potensial kimia (misalnya pada makanan), energi panas, energi

listrik, energi cahaya, dan energi nuklir. Dalam sistem internasional, energi diukur

dalam satuan joule, disingkat J. Untuk energi panas dan energi kimia yang

tersimpan dalam makanan, dalam kehidupan sehari-hari digunakan satuan kalori

piston

minyak

rumah-rem

piston

kanvas rem

ban

Gambar 3.5. Bila pedal rem diinjak, piston atas menekan minyak rem, tekanan tersebut diteruskan oleh minyak rem sehingga menekan piston bawah. Piston bawah menekan kanvas rem, sehingga kanvas menggesek rumah rem atau cakram rem.

Page 192: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

atau Kalori (1 Kalori = 1000 kalori), dan 1 joule = 0,24 kalori. Energi dapat berubah

dari satu bentuk ke bentuk lain, misalnya saat Anda menyalakan kompor, Anda

mengubah bentuk energi potensial kimia dalam minyak menjadi energi panas.

Contoh lain, saat Anda menjatuhkan batu dari ketinggian, Anda mengubah energi

potensial gravitasi batu itu menjadi energi kinetik. Hukum kekekalan energi

menyatakan bahwa energi dapat berubah bentuk, namun tidak dapat diciptakan

dan dimusnahkan. Matahari merupakan sumber energi utama di bumi.

Pesawat atau mesin adalah peralatan yang memudahkan kerja/usaha. Pesawat

tidak membuat usaha/kerja menjadi lebih kecil, hanya lebih mudah. Pesawat ada

yang rumit dan ada yang sederhana. Sebagian pesawat dijalankan oleh motor listrik

atau motor bakar; sebagian lagi dijalankan oleh manusia. Pesawat sederhana

adalah peralatan yang melakukan usaha dengan hanya satu gerakan. Terdapat 6

jenis pesawat sederhana, yakni pengungkit (tuas), katrol, roda dan poros, bidang

miring, baji, dan sekrup (Gambar 3.6).

Jika Anda membuka tutup botol, mendayung, atau mengayunkan raket, Anda telah

menggunakan pengungkit atau tuas. Pengungkit adalah batang yang dapat berputar

terhadap titik tetap. Titik tetap pada pengungkit disebut titik tumpu. Bagian

pengungkit yang dikenai gaya kuasa disebut titik kuasa. Bagian pengungkit yang

mengerjakan gaya beban disebut titik beban (Gambar 3.7a). Pengungkit

memudahkan kerja kita dengan dua macam cara: membuat gaya yang kita kerahkan

Gambar 3.6. Enam jenis pesawat sederhana: (a) pengungkit, (b) katrol, (c) roda dan poros, (d) bidang miring, (e) baji, (f) sekrup.

Page 193: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

(gaya kuasa) menjadi kecil (Gambar 3.7b) atau memperpendek lintasan kerja kita

(Gambar 3.7c).

Keuntungan Mekanik (KM) pengungkit merupakan perbandingan gaya beban

dengan gaya kuasa yang diberikan:

bebanlenganpanjang

kuasalenganpanjang

kuasagaya

bebangayaKM

(a) (b) (c)

Gambar 3.7. (a) Posisi titik-titik pada pengungkit, (b) pengungkit yang mempermudah kerja

dengan membuat gaya kuasa lebih kecil dari gaya beban, (c) pengungkit yang mempermudah

kerja dengan memperpendek lintasan kerja.

Berdasarkan posisi titik tumpu, titik kuasa, dan titik beban, terdapat tiga jenis

pengungkit, ditunjukkan Gambar 3.8.

Gambar 3.8. Berbagai jenis pengungkit

lengan kuasa lengan

beban

gaya

kuasa

gaya

beban

titik tumpu

(a) Pengungkit jenis pertama: titik tumpu terletak di antara titik kuasa dan titik beban.

(b) Pengungkit jenis kedua: titik beban terletak di antara titik tumpu dan titik kuasa.

(c) Pengungkit jenis ketiga: titik kuasa terletak di antara titik tumpu dan titik beban.

Page 194: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

Katrol adalah roda beralur dengan sebuah tali atau rantai yang lewat pada alur itu.

Katrol dapat tetap atau bebas. Katrol tetap dilekatkan pada sesuatu yang tidak

bergerak, misalnya atap, dinding, atau pohon. Katrol tetap, seperti yang digunakan

orang pada puncak tiang bendera, dapat mengubah arah gaya kuasa. Keuntungan

mekanik katrol tetap sama dengan 1. Jadi, katrol tetap tunggal tidak menggandakan

gaya kuasa. Keuntungan mekanik pada katrol:

bebanmenahanyangtalijumlahkuasagaya

bebangayaKM

Anda perhatikan jenis katrol dan keuntungan mekaniknya, pada Gambar 3.9.

(a) katrol tetap, KM = 1 (b) katrol bebas, KM = 2 (c) katrol kombinasi, KM = 4

Gambar 3.9. Katrol tetap, katrol bebas, dan katrol kombinasi

4. Suhu dan Kalor

Suhu atau temperatur merupakan tingkat (derajat) panas dinginnya benda. Benda

yang bersuhu tinggi belum tentu memiliki energi panas yang lebih banyak daripada

benda yang suhunya rendah. Indera perasa kita dapat merasakan panas dinginnya

benda, namun bukan pengukur suhu yang handal. Sebagai contoh, pada saat siang

hari yang panas, Anda menyalakan kipas angin listrik. Saat udara berhembus, anda

merasakan lebih sejuk. Padahal, kipas tidak membuat udara lebih dingin, hanya

membuat udara bergerak. Suhu diukur dengan termometer. Termometer zat cair

berupa gelas bening dengan tabung pipa kapiler di dalamnya, dan bagian bawah

pipa berupa pampung zat cair (biasanya digunakan raksa). Jika suhu naik, maka zat

cair memuai, sehingga permukaan zat cair naik. Jika suhu turun, maka zat cair

menyusut, sehingga permukaannya turun. Dengan mencocokkan permukaan zat

cair dengan goresan skala yang ada di kaca, kita dapat menentukan suhunya. Skala

suhu yang umum digunakan adalah skala Celsius. Di permukaan laut, suhu air yang

sedang membeku adalah 0o C, dan air mendidih 100o C. Anda perhatikan, suhu

Page 195: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

adalah tingkat panas, bukan banyaknya energi panas. Misalkan air satu liter

bersuhu 80o C dibagi menjadi dua dalam wadah yang berbeda, energi panas air pada

tiap wadah memang setengah dari semula, namun suhu air pada masing-masing

wadah tetap 80oC. Secara umum, naiknya suhu benda menyebabkan benda itu

memuai, dan benda akan menyusut jika suhunya turun. Anda perhatikan, memuai

bukan berarti ada penambahan zat pada benda, namun jarak antar molekul benda

itu bertambah besar. Besarnya pemuaian bergantung pada panjang mula-mula,

jenis benda, dan kenaikan suhu benda. Tembaga lebih mudah memuai

dibandingkan besi. Batang besi dan tembaga yang dilekatkan dengan erat

membentuk bimetal. Bila suhu naik, maka terjadi pemuaian pada kedua batang itu,

namun tembaga lebih panjang. Akibatnya bimetal akan melengkung, lihat Gambar

3.10.

(a) (b) (c)

bimetal pada suhu ruang suhu tinggi, melengkung ke arah besi suhu rendah, melengkung ke

arah tembaga

Gambar 3.10. Pelengkungan bimetal pada suhu tinggi dan rendah

Kalor merupakan jumlah energi panas benda yang berpindah. Kalor, sebagai salah satu bentuk

energi, memiliki satuan joule atau kalori. Kalor dapat menyebabkan kenaikan suhu zat atau

perubahan wujud pada zat. Jika sebuah zat diberi kalor, maka suhu zat itu akan naik (jika tidak terjadi

perubahan wujud); dan sebaliknya, jika zat melepas panas, maka suhu zat akan turun (jika tidak

terjadi perubahan wujud). Kalor juga dapat menyebabkan perubahan wujud zat. Sebagai contoh,

sebongkah es jika dipanaskan akan mencair, seperti pada Gambar 3.11.

Gambar 3.11 Grafik perubahan wujud es menjadi uap air

besi tembaga

Page 196: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

Garis I menunjukkan es pada suhu -100C mengalami kenaikan suhu sampai suhu

00C, diperlukan energy sebesar Q1 = m.c.t, di mana Q1 = energy kalor (Joule, kal),

m = massa es (kg, gr), dan t = perubahan suhu (0C). Garis II menujukkan es pada

suhu 00C sampai es meleburnya semuanya menjadi air pada suhu 00C. Kalor yang

diperlukan untuk melebur sebesar Q2 = m. L, di mana m = massa air dan L = kalor

lebur es. Garis III menunjukkan air pada suhu 0oC mengalami kenaikan suhu 1000C,

diperlukan energi sebesar Q3 = m.c.t. Garis IV menunjukkan keadaan air pada

suhu 1000C berubah menjadi uap air pada suhu 1000C, kalor yang diperlukan

sebesar Q4 = m.L di mana m = massa air dan L = kalor lebur uap air. Pada saat

terjadi perubahan wujud, suhu zat tetap. Kalor berpindah dari benda satu ke benda

lain dengan cara konduksi (sentuhan), konveksi (aliran), dan radiasi (pancaran).

Konduksi adalah perpindahan kalor akibat dari dua benda yang bersentuhan.

Konveksi adalah perpindahan kalor akibat geraka medium. Radiasi adalah

perpindahan kalor tanpa memerlukan medium. Berikan contoh masing-masing

perpindahan kalor tersebut dalam kehidupan sehari-hari.

5. Gelombang, Bunyi, dan Optika

Gelombang

Gelombang adalah usikan yang

merambat melalui medium. Sebagai

contoh, bila Anda melempar kerikil ke

dalam kolam, maka akibat jatuhnya

kerikil akan terjadi gangguan pada air,

dan gangguan itu merambat ke segala

arah dalam bentuk gelombang. Pada

saat gelombang tersebut merambat,

hanya energi gelombangnya yang berpindah tempat, namun airnya (sebagai

medium) tidak ikut merambat, namun hanya bergerak turun naik saja.

Berdasarkan perlunya medium, gelombang ada dua macam, yakni gelombang

mekanik (gelombang yang memerlukan medium) dan gelombang elektromagnetik

(gelombang yang tidak memerlukan medium). Gelombang air, gelombang pada tali,

gelombang bunyi, merupakan contoh gelombang mekanik. Gelombang

elektromagnetik misalnya gelombang radio, cahaya, dan sinar-X. Perdasarkan arah

getar mediumnya, terdapat gelombang transversal dan gelombang longitudinal.

Gelombang transversal adalah gelombang yang arah getarnya tegak lurus dengan

Gambar 3.12. (a) Ciri-ciri gelombang transversal, (b)

Ciri-ciri gelombang longitudinal

Page 197: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

arah rambat, misalnya gelombang pada tali. Gelombang longitudinal adalah

gelombang yang arah getar sejajar dengan arah rambat, misalnya gelombang pada

pegas yang ditepuk. Gelombang transversal merambat dalam bentuk bukit dan

lembah gelombang, gelombang longitudinal merambat dalam bentuk rapatan dan

renggangan.

Gelombang dicirikan oleh amplitudo, periode, frekuensi, panjang gelombang, dan

cepat rambatnya. Amplitudo gelombang adalah simpangan terbesar gelombang dari

posisi setimbangnya. Periode gelombang menyatakan waktu yang diperlukan oleh

satu gelombang (satu bukit dan satu lembah gelombang atau satu rapatan dan satu

renggangan) untuk melintas, bersatuan sekon. Frekuensi gelombang menyatakan

jumlah gelombang yang melintas tiap sekon, bersatuan hertz (Hz). Panjang

gelombang adalah jarak satu bukit ke bukit gelombang berikutnya atau jarak satu

rapatan ke rapatan berikutnya, bersatuan meter (m).

Bunyi

Bunyi berasal dari suatu benda yang bergetar (misalnya gong dipukul), merambat

dalam bentuk gelombang, hingga akhirnya sampai ke telinga. Bunyi tidak dapat

merambat melalui ruang hampa, namun dapat merambat melalui zat padat, cair ,

maupun gas. Bunyi dicirikan oleh kuat bunyi dan nada bunyi. Kuat bunyi merupakan

keras lemahnya bunyi. Jika gong dipukul pelan, akan menghasilkan bunyi lemah dan

sebaliknya bila dipukur keras akan menghasilkan bunyi keras. Jadi, kuat bunyi

berhubungan dengan energi gelombang bunyi. Nada bunyi merupaan tinggi

rendahnya bunyi. Cobalah Anda senandungkan solmisasi: do, re, mi, fa, sol, la si, do.

Nada re lebih rendah daripada nada mi, fa , sol. Nada si lebih tinggi dari nada la, sol,

fa. Nada bunyi berkaitan dengan frekuensi gelombang bunyi. Nada rendah

menunjukkan frekuensi gelombang bunyinya juga rendah. Nada tinggi menunjukkan

frekuensi gelombang bunyinya juga tinggi. Telinga manusia memiliki keterbatasan,

yakni hanya mampu mendengar bunyi pada frekuensi antara 20 Hz hingga 20.000

Hz (disebut audiosonik). Bunyi di bawah 20 Hz disebut infrasonik, sedangkan di atas

20.000 Hz disebut ultrasonik. Hewan-hewan tertentu, seperti anjing, lumba-lumba,

dan kelelawar dapat mendengar ultrasonik. Anjing, gajah, dan jengkerik dapat

Page 198: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

mendengar infrasonik. Bunyi dapat dipantulkan. Pemantulan bunyi menghasilkan

gaung, jika bunyi pantul hampir bersamaan dengan bunyi asli. Gaung umumnya

mengganggu, sehingga gedung-gedung yang baik dirancang untuk tidak

menghasilkan gaung dengan membuat dinding dan langit-langit tidak hanya

memantulkan bunyi pada arah tertentu (misalnya dibuat bertonjolan) atau dengan

menyerap bunyi (misalnya dindingnya berlapis bahan lunak). Pemantulan bunyi

menghasilkan gema, jika bunyi pantul didengar setekah bunyi asli. Di pengunungan

atau perbukitan, sering menimbulkan gema, akibat dari pemantulan bunyi oleh

dinding-dinding perbukitan.

Cahaya

Seperti telah dijelaskan di depan, cahaya adalah gelombang elektromagnetik. Dari

sumber cahaya, cahaya merambat lurus, tidak berhenti kecuali mengenai

penghalang. Lilin yang menyala pada siang hari tampak lebih redup daripada malam

hari tidak berarti pada siang hari cahaya dari lilin tidak sampai ke mata, namun

karena kecerahan lilin kalah dengan kecerahan matahari. Kita dapat melihat sebuah

benda, karena benda itu memancarkan cahaya

sehingga cahaya dari benda itu sampai ke mata

(misalnya kita melihat lampu neon yang menyala),

atau karena cahaya dari sumber cahaya dipantulkan

oleh benda tersebut dan cahaya pantul tersebut

sampai ke mata kita. Jika benda tidak tembus cahaya

(benda gelap) menghalangi cahaya ke mata kita,

maka akan timbul bayang-bayang. Sebagai contoh,

bila kita melihat bulan saat gerhana.

Cermin merupakan benda yang dirancang untuk memantulkan cahaya. Cermin

umumnya dibuat dari lembaran logam yang mengkilat, kemudian dilapisi kaca di

atasnya (atau kaca dilekati dengan logam yang mengkilat). Terdapat tiga jenis

cermin, yakni cermin datar, cermin cembung, dan cermin cekung. Cermin datar

menghasilkan bayangan maya (dapat dilihat, namun tidak dapat ditangkap layar),

tegak, dan sama besar. Cermin cembung menghasilkan bayangan maya, tegak, dan

sudut datang

sudut pantul

Garis normal

Gambar 3.13. Pemantulan

cahaya

Page 199: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

diperkecil. Cermin cembung umumnya digunakan untuk spion mobil. Bayangan

yang dihasilkan cermin cekung bergantung letaknya. Jika benda terletak di dekat

cermin sampai dengan fokus cermin, bayangan yang terjadi maya, tegak,

diperbesar. Jika benda terletak antara titik fokus hingga dua kali panjang fokus,

bayangan yang terjadi nyata (selain dapat dilihat juga dapat ditangkap layar),

terbalik diperbesar. Jika benda terletak lebih jauh dari dua kali panjang fokus,

bayangan yang terjadi bersifat nyata, terbalik, dan diperkecil.

Cahaya dapat mengalami pembiasan. Pembiasan cahaya terjadi bila cahaya

melewati batas dua medium yang berbeda kerapatannya (misalnya udara dengan

air), ditandai dengan pembelokan cahaya pada bidang batas tersebut.

F

Gambar 3.15. Lukisan pembentukan bayangan oleh cermin cekung dengan sinar istimewa: (i) sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan menuju fokur, dan (ii) sinar datang menuju fokus dipantulkan sejajar sumbu utama cermin.

Gambar 3.14. (a) Bayangan oleh

cermin cembung (b) pelukisan bayangan

pada cermin cembung dengan sinar istimewa: (i) sinar datang sejajar sumbu utama dipantulkan seolah-olah dari fokus dan (ii) sinar datang menuju fokus dipantulkan sejajar sumbu utama cermin

F

Page 200: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

Lensa merupakan bidang lengkung

yang dapat membiaskan cahaya.

Terdapat dua macam lensa, yakni

lensa cekung dan lensa cembung.

Cahaya akan dibiaskan menyebar

oleh lensa cekung, namun dibiaskan

mengumpul oleh lensa cembung.

Pembiasan cahaya oleh lensa

menghasilkan bayangan. Bayangan

yang terjadi pada lensa cekung

bersifat maya, tegak, diperkecil.

Sedangkan bayangan yang terjadi

pada lensa cembung bergantung

pada letak benda terhadap lensa. Jika benda terletak antara lensa sampai dengan

titik fokusnya, bayangan yang terbentuk bersifat maya, tegak, diperbesar. Jika

benda terletak di antara titik fokus hingga jarak dua kali jarak fokus fokus lensa,

bayangan yang terjadi bersifat nyata, terbalik, dan diperbesar. Jika benda terletak

lebih jauh dari dua kali jarak titik fokus lensa, bayangan yang terbentuk nyata,

terbalik, diperkecil.

Kegiatan

Penampakan Uang Logam

Prosedur

1. Letakkan uang logam pada dasar sebuah cangkir yang tidak tembus cahaya.

2. Melangkahlah mundur sampai tepat uang logam tersebut tidak tampak.

Gambar 3.16. Pembiasan cahaya (a) Bila cahaya datang dari udara menuju air, maka pada bidang batas udara dan air, sinar cahaya tersebut membelok mendekati garis normal. (b) Bila cahaya datang dari air menuju udara, maka pada bidang batas air dan udara, sinar cahaya tersebut membelok menjauhi garis

normal.

(a)

(b)

2F F F 2F F F F F

Gambar 3.17. Lukisan pembentukan bayangan pada lensa cembung menggunakan dua sinar istimewa: (i) sinar datang sejajar sumbu utama dibiaskan menuju titik fokus, dan (ii) sinar melalui pusat lensa tidak dibiaskan

Page 201: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

3. Mintalah teman Anda untuk menuangkan air sedikit demi sedikit sampai uang logam

terlihat kembali.

Analisis

1. Jelaskan mengapa uang logam yang tadinya tidak tampak setelah dituangi air tampak

kembali?

2. Lukislah lintasan cahaya dari uang logam ke mata Anda setelah dituangi air.

Alat Optik

Alat optik merupakan alat yang memanfaatkan sifat cahaya, hukum pemantulan,

dan hukum pembiasan cahaya untuk membentuk bayangan suatu benda. Macam-

macam alat optik meliputi mata, lup, mikroskop, kacamata, periskop, dan teleskop.

Mata merupakan satu-satunya alat optik yang dimiliki manusia. Tidak semua mata

manusia dapat membentuk bayangan tepat pada retina. Hal ini terjadi karena daya

akomodasi mata sudah berkurang, sehingga titik jauh atau titik dekat mata sudah

bergeser. Keadaan mata yang demikian ini disebut dengan cacat mata. Cacat mata

secara umum dibedakan menjadi a) miopi (rabun jauh), b) hipermetropi (rabun

dekat), c) presbiopi (mata tua), dan astigmatisme. Miopi adalah kondisi mata yang

tidak dapat melihat dengan jelas benda-benda yang letaknya jauh. Penderita miopi

titik jauhnya lebih dekat daripada tak terhingga dan titik dekatnya kurang dari 25

cm. Penderita ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa cekung

(negatif). Hipermetropi merupakan cacat mata di mana mata tidak dapat melihat

dengan jelas benda-benda yang letaknya dekat. Titik dekatnya lebih jauh daripada

titik dekat mata normal. Penderita ini dapat ditolong dengan menggunakan

kacamata lensa cembung (positif). Presbiopi (mata tua) merupakan salah satu cacat

mana. Pada mata presbiopi, titik dekatnya lebih jauh daripada titik dekat mata

normal dan titik jauhnya lebih dekat daripada titik jauh mata normal. Penderita

cacat mata ini dapat ditolong dengan menggunakan kacamata lensa rangkap.

Astigmatisme adalah cacat mata di mana kelengkungan selaput bening atau lensa

mata tidak merata sehingga berkas cahaya tidak dapat terpusat dengan sempurna.

Cacat mata astigmatisme ini tidak dapat membedakan garis-garis tegak dan garis-

garis mendatar secara bersama-sama. Penderita ini dapat dibantu dengan

Page 202: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

menggunakan kacamata berlensa silinder. Lup (kaca pembesar) adalah alat optik

yang terdiri dari atas sebuah lensa cembung, yang digunakan untuk melihat benda-

benda kecil agar tampak lebih besar. Mikroskop merupakan alat optik yang terdiri

dari dua lensa cembung, yang digunakan untuk melihat benda-benda berukuran

sangat kecil. Untuk melihat benda-benda yang sangat jauh dapat digunakan

teropong.

6. Kelistrikan dan Kemagnetan

Rangkaian Listrik

Jika Anda menggosokkan sisir ke rambut kering, sisir tersebut mampu menarik

potongan kertas-kertas kecil. Sisir tersebut mendapat muatan listrik. Saat kertas

menyentuh sisir, muatan listrik berpindah dari sisir ke kertas. Mampukah sisir yang

digosokkan ke rambut ini menyalakan bohlam? Untuk menyalakan bohlam,

diperlukan muatan listrik yang mengalir secara terus menerus. Aliran muatan listrik

ini disebut arus listrik. Untuk menimbulkan arus listrik, diperlukan sumber tegangan

listrik dan membentuk rangkaian tertutup. Sumber tegangan listik adalah alat yang

menghasilkan beda tegangan listrik. Contoh sumber tegangan listrik antara lain

baterai, aki, dan stop kontak (dari PLN). Gambar 3.18 menunjukkan gambar

rangkaian listrik. Arus akan timbul dalam rangkaian tertutup. Dalam rangkaian

terbuka, tidak timbul arus listrik. Dalam kehidupan sehari-hari, saklar berfungsi

untuk menutup dan membuka rangkaian listrik. Bohlam memiliki hambatan listrik,

yang memungkinkan energi listrik diubah menjadi energi bentuk lain, yakni energi

cahaya dan panas.

bohlam

kawat

baterai

R R

Gambar 3.18. (a) Contoh rangkaian listrik, (b) Diagram rangkaian listrik tertutup, (c) Diagram rangkaian listrik terbuka, (d) Diagram rangkaian listrik dengan saklar (S).

R

S

(a) (b) (c) (d)

Page 203: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

Jika Anda mempunyai lebih dari satu hambatan, misalnya dua lampu, Anda dapat

merangkainya secara seri (Gambar 3.19a) atau paralalel (Gambar 3.19b)

Daya dan Energi Listrik

Energi listrik diperoleh dari sumber tegangan yang terpasang. Energi yang

dikeluarkan digunakan untuk memindahkan muatan dari satu ujung ke ujung

lainnya. Energi listrik (W) = V.I.t, dengan V = beda

potensial (volt); I = kuat arus (ampere); t = waktu

(detik); dan W = energi (Joule). Daya merupakan

energi tiap satuan waktu, atau P = W/t = V.I. Daya

satuannya Joule/detik = watt.

Kemagnetan

Lebih dari 2000 tahun yang lalu, orang

Yunani yang hidup di suatu daerah di Turki

yang dikenal sebagai Magnesia menemukan

batuan yang dapat menarik benda-benda

R

1 R2

R2

R1

Gambar 3.19a. Rangkaian seri. Cirinya hanya ada satu jalan arus, sehingga besarnya arus listrik (kuat arus) di mana-mana besarnya sama. Jadi, jika kedua lampu serupa, maka keduanya akan menyala sama terang.

Gambar 3.19b. Rangkaian paralel. Cirinya ada percabangan arus, dan beda potensial tiap hambatan sama besar. Rangkaian listrik PLN

umumnya menggunakan rangkaian ini.

Gambar 3.20. Magnet dibuat dalam berbagai ukuran dan bentuk, meliputi magnet batang, tapal kuda, cakram, dan jarum.

Page 204: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

yang mengandung besi. Karena batu tersebut ditemukan di Magnesia,

orang Yunani memberi nama batu tersebut magnet . Kemagnetan adalah

suatu sifat zat yang teramati sebagai suatu gaya tarik atau gaya tolak

antara kutub-kutub tidak senama atau senama. Gaya magnet tersebut

paling kuat di dekat ujung-ujung atau kutub-kutub magnet tersebut.

Semua magnet memiliki dua kutub magnet

yang berlawanan, utara (U) dan selatan (S).

Apabila sebuah magnet batang digantung

maka magnet tersebut berputar secara bebas,

kutub utara akan menunjuk ke utara.

Secara sederhana kita dapat mengelompokkan

bahan-bahan menjadi dua kelompok. Pertama

adalah bahan magnetik, yaitu bahan-bahan yang

dapat ditarik oleh magnet. Contoh bahan magnetik:

besi, kobal, dan nikel. Kedua adalah bahan bukan

magnetik, yaitu bahan-bahan yang tidak dapat

ditarik oleh magnet, contohnya kayu, plastik, dan

aluminium. Beberapa bahan, seperti besi lunak,

mudah dibuat menjadi magnet. Tetapi bahan tersebut mudah kehilangan

kemagnetannya. Magnet yang dibuat dari bahan besi lunak seperti itu disebut

magnet sementara. Magnet lain dibuat dari bahan yang sulit dihilangkan

kemagnetannya. Magnet demikian disebut magnet tetap. Magnet dibuat dalam

berbagai bentuk dan ukuran meliputi magnet batang, tapal kuda, dan cakram

seperti diperlihatkan pada Gambar 3.20. Semua magnet mempunyai sifat-sifat

tertentu. Setiap magnet, bagaimanapun bentuknya, mempunyai dua ujung di mana

pengaruh magnetiknya paling kuat. Dua ujung tersebut dikenal sebagai kutub

magnet. Kutub magnet yang bila digantung menunjuk arah utara disebut kutub

utara (U), dan sebaliknya disebut kutub selatan (S). Jika dua magnet saling

didekatkan, mereka saling mengerahkan gaya, yaitu gaya magnet. Gaya magnet,

seperti gaya listrik, terdiri dari tarik-menarik dan tolak-menolak. Jika dua kutub

utara saling didekatkan, kedua kutub tersebut akan tolak-menolak. Demikian juga

U U

U U U U

Gambar 3.21. Tidak memandang berapa kali sebuah magnet dipotong menjadi dua, tiap-tiap potongan tetap mempertahankan sifat-sifat kemagnetannya.

Page 205: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

halnya jika dua kutub selatan saling didekatkan. Namun, jika kutub utara utara

salah satu magnet didekatkan ke kutub selatan magnet lain, kutub-kutub

tersebut akan tarik-menarik. Aturan untuk kutub-kutub magnet tersebut

berbunyi: Kutub-kutub senama akan tolak-menolak dan kutub-kutub

tidak senama akan tarik-menarik. Magnet dapat dibuat dengan cara

menggosok besi dengan magnet (dengan arah gosokan tetap),

mendekatkan besi kepada magnet, dan adanya arus listrik pada kawat. Di

sekitar kawat berarus timbul gejala kemagnetan, sehingga dapat

menyimpangkan jarum kompas yang berada di dekatnya. Kemagetan oleh

arus lisrtik ini dapat ditingkatkan dengan membuat kawat dalam bentuk

lilitan dan meletakkan besi lunak di dalam lilitan itu (sebagai inti/teras).

Jika Anda pernah menggunakan kompas, Anda mengetahui bahwa jarum kompas

selalu menunjuk ke arah utara. Jarum kompas

merupakan sebuah magnet. Ia mempunyai

sebuah kutub utara dan sebuah kutub selatan.

Kutub utara jarum kompas menunjuk ke Kutub

Utara Bumi. Dimanakah tepatnya letak kutub

utara tersebut?

Seperti yang telah Anda pelajari, kutub-kutub

magnet yang senama tolak-menolak dan kutub-

kutub magnet yang tak-senama tarik-menarik.

Sehingga kutub magnet Bumi ke arah mana

kutub utara sebuah kompas menunjuk harus merupakan kutub selatan magnetik.

Dengan kata lain, kutub utara sebuah jarum kompas menunjuk ke arah kutub utara

Bumi, yang sebenarnya merupakan kutub selatan magnet Bumi. Hal yang sama

berlaku untuk kutub selatan Bumi, yang sebenarnya merupakan kutub utara

magnet.

Gambar 3.22. Jarum kompas menunjuk arah utara

Page 206: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

37

DAFTAR PUSTAKA

Diah Aryulina, Choirul Muslim, Salfinaf Manaf, dan Endang Widi Winarni. 2016. Biologi

SMA. Jakarta: Esis Erlangga.

Djamhur Winatasasmita. 1996. Fisiologi Hewan dan Tumbuhan. Jakarta: Universitas

Terbuka

Giancoli, 2001, Fisika I, Jakarta : Erlangga.

Giancoli, 2001, Fisika II, Jakarta : Erlangga.

Kemal Adyana Kurnadi. 2001.Dasar-dasar Anatomi dan Fisiologi Tubuh

Manusia 2. Bandung: Universitas Pendidikan Indonesia.

Nana Djumhana,dkk. 2006. Konsep Dasar Biologi Untuk SD. Bandung: UPI Press

Suryanti dan Widodo, Wahono. 2009. Konsep Dasar IPA _ Fisika. Surabaya: University

Press Unesa

http://www.crayonpedia.org/mw/MAKHLUK_HIDUP_DAN_LINGKUNGANNYA_4.1_ BUDI_

WAHYONO.

http://dedisetiawan.com/mengenal-sistem-pernafasan-pada-manusia.

http://jashomineblog.blogspot.com /2012/02/ saling-ketergantungan-antara-

makhluk.html.

Http://biologi.blogsome.com/2011/01/05/sistem-pencernaan-pada-manusia/

Http://ezzahhidayati.blogspot.com/2011/05/bab-v-sistem-pencernaan-makanan.html

Page 207: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PROFESIONAL

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

UNIT IV : ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

Penulis Dr. Darsono, M.Pd.

Widya Karmilasari A, S.Pd., M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 208: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

BAB I

HAKIKAT PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

1. Menguasai materi keilmuan yang meliputi dimensi pengetahuan, nilai, dan

keterampilan IPS.

2. Mengembangkan materi, struktur dan konsep keilmuan IPS.

Setelah mempelajari modul, peserta diharapkan dapat:

1. Menjelaskan pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial;

2. Menjelaskan fokus utama kajian pembelajaran IPS SD;

3. Membedakan pengertian IPS dan Ilmu Sosial;

4. Mengurutkan karakteristik pembelajaran IPS SD;

5. Mengurutkan ruang lingkup pembelajaran IPS SD;

6. Mengklasifikasikan tujuan IPS dalam pembelajaran di SD.

C. Uraian Materi

I. Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

Menurut Muhammad Numan Soemantri (2001), pendidikan IPS adalah suatu

penyederhanaan dari disiplin ilmu-ilmu sosial, idiologi negara dan disiplin ilmu lainnya

serta masalah-masalah sosial terkait yang diorganisasikan dan disajikan secara ilmiah dan

psikologis untuk tujuan pendidikan pada tingkat pendidikan dasar dan menengah.

Di sekolah, IPS merupakan mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang

didasarkan pada bahan kajian goegrafi, ekonomi, sejarah, antropologi, sosiologi dan tata

negara dengan menampilkan permasalahan sehari-hari masyarakat. IPS merupakan mata

pelajaran yang memadukan konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu sosial yang disusun

melalui pendekatan pendidikan dan psikologis serta kelayakan dan kebermaknaannya

bagi peserta didik dan kehidupannya. IPS dirumuskan atas dasar realitas dan fenomena

Page 209: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

sosial yang mewujudkan satu pendekatan interdisipliner dari aspek dan cabang-cabang

ilmu-ilmu sosial (sosiologi, sejarah, geografi, ekonomi, politik, hukum, dan budaya).

Untuk sekolah dasar, IPS merupakan perpaduan mata pelajaran sejarah, geografi,

ekonomi, sosiologi dan antropologi. Geografi, sejarah, dan antropologi merupakan disiplin

ilmu yang memiliki keterpaduan yang tinggi.

Achmad Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo, 1996: 2)

adalah sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial yang

bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi, makin lanjut

makin ilmiah.” Adapun menurut Gross (Kosasih Djahiri, 1981: 1), Ilmu Sosial merupakan

disiplin intelektual yang mempelajari manusia sebagai makhluk sosial secara ilmiah,

memusatkan pada manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau

masyarakat yang ia bentuk.

Dengan demikian, IPS bukanlah ilmu-ilmu sosial itu sendiri yang diartikannya

sebagai semua bidang ilmu pengetahuan mengenai manusia dalam konteks sosialnya atau

sebagai masyarakat. Jadi, IPS bukan disiplin yang terpisah, tetapi sebuah payung kajian

masalah yang memayungi disiplin sejarah dan disiplin ilmu-ilmu sosial lainnya.

2. Fokus Utama Kajian pembelajaran IPS di SD

Fokus kajian Pendidikan IPS adalah kehidupan manusia dengan sejumlah aktivitas

sosialnya. Materi pendidikan IPS berasal dari disiplin ilmu-ilmu sosial yang kemudian

diorganisasi dan disederhanakan untuk kepentingan pendidikan. Dengan demikian

pengembangan pendidikan IPS pada setiap jenjang pendidikan memiliki karakteristik

tersendiri yang disesuaikan dengan tingkat perkembangan usia siswa.

Pendidikan IPS di SD harus memperhatikan kebutuhan anak yang berusia antara 6 -

12 tahun. Anak dalam kelompok usia 7 - 11 tahun menurut Piaget (1963) berada dalam

perkembangan kemampuan intelektual/kognitifnya pada tingkatan operasional konkret.

Mereka memandang dunia dalam keseluruhan yang utuh atau holistik. Mereka juga

belum memahami konsep yang abstrak, yang mereka pedulikan adalah hal yang konkret.

Padahal bahan materi IPS penuh dengan pesan-pesan yang bersifat abstrak. Konsep-

konsep seperti manusia, lingkungan, waktu, perubahan, kesinambungan, keragamanan

sosial, ekonomi, budaya adalah konsep-konsep abstrak yang dalam program studi IPS

dibelajarkan kepada peserta didik SD.

Page 210: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

Organisasi materi pendidikan IPS pada tingkat sekolah dasar menggunakan

pendekatan secara terpadu/integrated. Materi pendidikan IPS yang disajikan pada tingkat

sekolah dasar tidak menunjukkan label dari masing-masing disiplin ilmu sosial. Materi

disajikan secara tematik dengan mengambil tema-tema sosial yang terjadi di sekitar

siswa.

Demikian juga halnya tema-tema sosial yang dikaji berangkat dari fenomena-fenomena

serta aktivitas sosial yang terjadi di sekitar siswa. Tema-tema ini kemudian semakin

meluas pada lingkungan yang semakin jauh dari lingkaran kehidupan siswa.

3. Perbedaan IPS dan Ilmu Sosial

Antara IPS (Social Studies) dengan Ilmu-Ilmu Sosial (Social Sciences) mempunyai

hubungan yang sangat erat, karena keduanya sama-sama mempelajari dan mengkaji

hubungan timbal balik antar manusia (human relationships). IPS merupakan pengetahuan

terapan yang dilaksanakan dalam kegiatan instuksional di sekolah-sekolah guna mencapai

tujuan pendidikan dan pengajaran tertentu, antara lain untuk mengembangkan kepekaan

anak didik terhadap kehidupan sosial di sekitarnya.

Hubungan IPS dengan Ilmu-Ilmu Sosial adalah: bahwa IPS bersumber pada Ilmu-

Ilmu Sosial. Atau dapat dikatakan IPS mengambil bahannya dari ilmu-ilmu sosial baik

berupa konsep, pengetahuan maupun teori. Ilmu-ilmu sosial yang perlukan dalam rangka

pengajaran IPS terbatas pada ilmu-ilmu yang dianggap sesuai dengan pengetahuan dan

perkembangan anak didik. Tidak semua ilmu-ilmu sosial diturunkan ke dalam IPS,

tergantung pada tingkat pendidikan dan tingkat kematangan berpikir siswa.

Secara singkat disini dikemukakan bahwa letak perbedaan antara Ilmu-Ilmu Sosial

(IIS) dengan IPS adalah sebagai berikut:

1) Dilihat dari tingkatannya (level), Ilmu-Ilmu Sosial (IIS) diberikan di tingkat perguruan

tinggi/universitas, sedang Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) diberikan di pendidikan dasar

dan perguruan tinggi.

2) Dilihat dari batasan (scope) dan ukurannya (size), Ilmu-Ilmu Sosial jauh lebih luas

dibanding Ilmu Pengetahuan Sosial.

3) Dilihat dari tingkat kesulitannya (level of difficulty), Ilmu-Ilmu Sosial menyelidiki aneka

ragam human relationship yang serba kompleks dan seringkali berhubungan dengan

hal-hal yang abstrak dan data-data, IPS menyelidiki konsep-konsep, dan generalisasi

Page 211: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

yang serba sulit, sedangkan konsep dan generalisasi perlu disedehanakan agar lebih

mudah dipahami oleh siswa.

4) Dilihat dari tujuannya (purposes), Ilmu-Ilmu Sosial menetapkan kebenaran Ilmiah

sebagai fokus tujuannya, sedangkan pada IPS mengarah pada penanaman BASK

(Behavior, Attitude, Skill, dan Knowledge).

5) Dilihat dari pendekatan (approach), pendekatan Ilmu-Ilmu Sosial adalah bersifat

disipliner sesuai dengan kehidupan yang menjadi objek studi berdasarkan bidang ilmu

masing-masing, sedangkan pada pendekatan IPS bersifat interdisipliner.

6) Kerangka kerja Ilmu-Ilmu Sosial diarahkan kepada pengembangan teori dan prinsip

Ilmiah, sedangkan kerangka kerja IPS lebih diarahkan kepada arti praktisnya dalam

mencari alternatif pemecahan masalah sosial dan dalam menyusun alternatif

pengembangan kehidupan ke taraf yang lebih tinggi.

4. Karakteristik Pembelajaran IPS SD

Karateristik mata pelajaran IPS antara lain.

a. IPS merupakan gabungan dari unsur-unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan

politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan dan

agama (Numan Soemantri, 2001).

b. Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan

sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi materi atau topik

(tema/sub tema) tertentu.

c. Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan

dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner.

d. Kompetensi Dasar dapat menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat

dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan,

struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive

seperti pemenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.

e. Kompetensi Dasar IPS menggunakan tiga dimensi dalam mengkaji dan memahami

fenomena sosial serta kehidupan manusia secara keseluruhan.

Page 212: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

Ketiga dimensi tersebut terlihat pada tabel berikut.

Dimensi dalam Kehidupan

manusia

Ruang Waktu Nilai/Moral

Area dan substansi pembelajaran

Alam sebagai tempat dan penyedia potensi sumber daya

Alam dan kehidupan yang selalu berproses, masa lalu, saat ini, dan yang akan datang

Kaidah atau aturan yang menjadi perekat dan penjamin keharmonisan kehidupan manusia dan alam

Contoh Kompetensi Dasar yang dikembangkan

Adaptasi spasial dan eksploratif

Berpikir kronologis, prospektif, antisipatif

Konsisten dengan aturan yang disepakati dan kaidah alamiah masingmasing disiplin ilmu

Alternatif penyajian dalam mata pelajaran

Geografi Sejarah Ekonomi, Sosiologi/ Antropologi

Sumber: Sardiman, 2004

Karakteristik IPS juga terletak pada pengembangan materinya yang menggunakan

pendekatan Expanding Community Approach (ECA) yakni mulai dari lingkungan

masyarakat yang sangat sempit/terdekat (kontekstual) menuju pada lingkungan

masyarakat yang lebih luas. Bentuk yang bersifat expanding meliputi beberapa jenis,

yaitu:

a. Expanding Community Approach (pendekatan kemasyarakatan yang melebar dan

meluas). Dalam pendekatan ini misalnya, keluarga, masyarakat petani, masyarakat

desa, masyarakat perkotaan, dan masyarakat lainnya yang lebih luas dan jauh.

b. Expanding Environmental Approach (pendekatan lingkungan yang meluas). Misalnya

diawali dengan lingkungan keluarga-kampung, selanjutnya melebar dan meluas yaitu

sekolah, desa, kecamatan, kabupaten, propinsi, negara dan seterusnya.

c. Expanding Thematical Approach (pendekatan tema yang meluas dan mendalam).

Tema dimulai dari yang terdekat hingga ke tema yang lebih luas.

5. Ruang Lingkup Pendidikan IPS

Tasrif (2008: 4) membagi ruang lingkup IPS menjadi beberapa aspek berikut:

1) Ditinjau dari ruang lingkup hubungan mencakup hubungan sosial, hubungan

ekonomi, hubungan psikologi, hubungan budaya, hubungan sejarah, hubungan

geografi, dan hubungan politik.

Page 213: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

2) Ditinjau dari segi kelompoknya adalah dapat berupa keluarga, rukun tetangga,

kampong, warga desa, organisasi masyarakat dan bangsa.

3) Ditinjau dari tingkatannya meliputi tingkat lokal, regional dan global.

4) Ditinjau dari lingkup interaksi dapat berupa kebudayaan, politik dan ekonomi.

Berdasarkan Permendiknas 2006 tentang Standar Isi, menjelaskan bahwa ruang

lingkup mata pelajaran IPS meliputi: (1) Manusia, tempat, dan lingkungan; (2) Waktu,

keberlanjutan, dan perubahan; (3) Sistem sosial dan budaya; dan (4) Perilaku ekonomi

dan kesejahteraan.

Secara mendasar, pembelajaran IPS berkenaan dengan kehidupan manusia yang

melibatkan segala tingkah laku dan kebutuhannya. IPS berkenaan dengan cara manusia

memenuhi kebutuhannya, baik kebutuhan untuk memenuhi materi, budaya, dan

kejiwaannya; memanfaatkan sumber daya yang ada di permukaan bumi; mengatur

kesejahteraan dan pemerintahannya maupun kebutuhan lainnya dalam rangka

mempertahankan kehidupan masyarakat manusia. Singkatnya, IPS mempelajari,

menelaah, dan mengkaji sistem kehidupan manusia di permukaan bumi ini dalam konteks

sosialnya atau manusia sebagai anggota masyarakat.

Dengan pertimbangn bahwa manusia dalam konteks sosial demikian luas,

pengajaran IPS pada jenjang pendidikan harus dibatasi sesuai dengan kemampuan

peserta didik tiap jenjang, sehingga ruang lingkup pengajaran IPS pada jenjang pendidikan

dasar berbeda dengan jenjang pendidikan menengah dan pendidikan tinggi.

Pada jenjang pendidikan dasar, ruang lingkup pengajaran IPS dibatasi sampai pada

gejala dan masalah sosial yang dapat dijangkau pada geografi dan sejarah.Terutama

gejala dan masalah sosial kehidupan sehari-hari yang ada di lingkungan sekitar peserta

didik SD.

Pada jenjang pendidikan menengah, ruang lingkup kajian diperluas. Begitu juga

pada jenjang pendidikan tinggi: bobot dan keluasan materi dan kajian semakin dipertajam

dengan berbagai pendekatan. Pendekatan interdisipliner atau multidisipliner dan

pendekatan sistem menjadi pilihan yang tepat untuk diterapkan karena IPS pada jenjang

pendidikan tinggi menjadi sarana melatih daya pikir dan daya nalar mahasiswa secara

berkesinambungan.

Page 214: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

Sebagaimana telah dikemukakan di depan, bahwa yang dipelajari IPS adalah

manusia sebagai anggota masyarakat dalam konteks sosialnya, ruang lingkup kajian IPS

meliputi: (a) substansi materi ilmu-ilmu sosial yang bersentuhan dengan masyarakat dan

(b) gejala, masalah, dan peristiwa sosial tentang kehidupan masyarakat. Kedua lingkup

pengajaran IPS ini harus diajarkan secara terpadu karena pengajaran IPS tidak hanya

menyajikan materi-materi yang akan memenuhi ingatan peserta didik tetapi juga untuk

memenuhi kebutuhan sendiri sesuai dengan kebutuhan dan tuntutan masyarakat. Oleh

karena itu, pengajaran IPS harus menggali materi-materi yang bersumber pada

masyarakat. Dengan kata lain, pengajaran IPS yang melupakan masyarakat atau yang

tidak berpijak pada kenyataan di dalam masyarakat tidak akan mencapai tujuannya.

6. Tujuan Pembelajaran IPS

Tujuan utama pembelajaran IPS adalah untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental

positif terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi dan terampil mengatasi

setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpa dirinya sendiri maupun yang

menimpa masyarakat.

Tujuan pembelajaran IPS dapat dikelompokkan ke dalam tiga kategori, yaitu

pengembangan kemampuan intelektual siswa, pengembangan kemampuan dan rasa

tanggung jawab sebagai anggota masyarakat dan bangsa serta pengembangan diri siswa

sebagai pribadi. Tujuan pertama berorientasi pada pengembangan kemampuan

intelektual yang berhubungan dengan diri siswa dan kepentingan ilmu pengetahuan

khususnya ilmu-ilmu sosial. Tujuan kedua berorientasi pada pengembangan diri siswa dan

kepentingan masyarakat. Adapun tujuan ketiga lebih berorientasi pada pengembangan

pribadi siswa baik untuk kepentingan dirinya, masyarakat maupun ilmu.

Berdasarkan uraian di atas, ada tiga aspek yang harus dituju dalam pengembangan

pendidikan IPS, yaitu aspek intelektual, kehidupan sosial, dan kehidupan individual.

Pengembangan kemampuan intelektual lebih didasarkan pada pengembangan disiplin

ilmu itu sendiri serta pengembangan akademik dan thinking skills. Tujuan intelektual

berupaya untuk mengembangkan kemampuan siswa dalam memahami disiplin ilmu

sosial, kemampuan berpikir, kemampuan prosedural dalam mencari informasi dan

Page 215: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

mengkomunikasikan hasil temuan. Pengembangan intelektual ini akan selalu

berhubungan dengan aspek pengembangan individual.

Pengembangan kehidupan sosial berkaitan dengan pengembangan kemampuan dan

tanggung jawab siswa sebagai anggota masyarakat. Oleh karena itu tujuan ini

mengembangkan kemampuan seperti berkomunikasi, rasa tanggung jawab sebagai warga

negara dan warga dunia, kemampuan berpartisipasi dalam kegiatan kemasyarakatan dan

bangsa. Termasuk dalam tujuan ini adalah pengembangan pemahaman dan sikap positif

siswa terhadap nilai, norma dan moral yang berlaku dalam masyarakat.

Pendapat lain menyatakan bahwa tujuan mempelajari Ilmu Pengetahuan Sosial

ialah untuk mengembangkan potensi peserta didik agar peka terhadap masalah sosial

yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positif terhadap perbaikan segala

ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari

baik yang menimpa dirinya sendiri maupun masyarakat.

Tujuan tersebut dapat dicapai manakala program-program pelajaran IPS di sekolah

diorganisasikan secara baik. Dari rumusan tujuan tersebut dapat dirinci sebagai berikut:

a. Memiliki kesadaran dan kepedulian terhadap masyarakat atau lingkungannya,

melalui pemahaman terhadap nilai-nilai sejarah dan kebudayaan masyarakat.

b. Mengetahui dan memahami konsep dasar dan mampu menggunakan metode yang

diadaptasi dari ilmu-ilmu sosial yang kemudian dapat digunakan untuk memecahkan

masalah-masalah sosial.

c. Mampu menggunakan model-model dan proses berpikir serta membuat keputusan

untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di masyarakat.

d. Menaruh perhatian terhadap isu-isu dan masalah-masalah sosial, serta mampu

membuat analisis yang kritis, selanjutnya mampu mengambil tindakan yang tepat.

e. Mampu mengembangkan berbagai potensi sehingga mampu membangun diri sendiri

agar survive yang kemudian bertanggung jawab membangun masyarakat.

Pembelajaran IPS juga diarahkan agar peserta didik memiliki kemampuan untuk:

a. Menghayati dan mengakui nilai-nilai Pancasila.

b. Mengakui dan menghormati harkat manusia.

c. Menghayati dan mengakui nilai/ajaran agamanya.

d. Memupuk sikap toleran, arif, peduli, saling menghargai.

Page 216: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

e. Menghormati perbedaan dan mengembangkan kebersamaan.

f. Bersikap positif kepada bangsa dan negara serta kemauan untuk membelanya.

g. Menghormati milik orang lain dan milik negara.

h. Terbuka terhadap perubahan atas dasar nilai dan norma yang dimilikinya.

i. Menghayati dan mematuhi norma-norma dalam masyarakat.

j. Menyadari sebagai makhluk sosial ciptaan Allah.

7. Fungsi IPS

Pembelajaran IPS sangat penting bagi jenjang pendidikan dasar dan menengah

karena peserta didik yang datang ke sekolah berasal dari lingkungan masing-masing yang

mempunyai masalah-masalah sosial yang berbeda-beda. Sesuai dengan tingkat

perkembangannya, peserta didik SD belum mampu memahami keluasan dan kedalaman

masalah-masalah sosial secara utuh, tetapi mereka dapat diperkenalkan kepada masalah-

masalah tersebut melalui pengajaran IPS.

Fungsi IPS diberikan di SD adalah agar anak-anak memiliki hal-hal sebagai berikut:

a. Agar peserta didik dapat mensistematisasikan bahan, informasi dan atau kemampuan

yang telah dimiliki tentang manusia dan lingkungannya menjadi lebih bermakna;

b. Agar peserta didik dapat lebih peka dan tanggap terhadap berbagai masalah sosial

secara rasional dan bertanggung jawab.

c. Agar peserta didik dapat mempertinggi rasa toleransi dan persaudaraan di lingkungan

sendiri dan antar manusia.

8. Sumber dan Bahan Materi IPS

Ada lima macam sumber materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) antara lain:

a. Segala sesuatu atau apa saja yang ada dan terjadi di sekitar anak sejak dari keluarga,

sekolah, desa, kecamatan sampai lingkungan yang luas seperti negara dan dunia

dengan berbagai permasalahannya.

b. Kegiatan manusia misalnya: mata pencaharian, pendidikan, keagamaan, produksi,

komunikasi, transportasi.

c. Lingkungan geografi dan budaya meliputi segala aspek geografi dan antropologi yang

terdapat sejak dari lingkungan anak yang terdekat sampai yang terjauh.

Page 217: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

d. Kehidupan masa lampau, perkembangan kehidupan manusia, sejarah yang dimulai

dari sejarah lingkungan terdekat sampai yang terjauh, tentang tokoh-tokoh dan

kejadian-kejadian besar.

e. Anak sebagai sumber materi meliputi berbagai segi, dari makanan, pakaian,

permainan, dan keluarga.

Ada juga yang membagi sumber dan bahan materi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS)

sebagai berikut:

a. Lingkungan sosial: lingkungan sosial ekonomi, lingkungan sosial politik, keamanan

dan ketertiban.

b. Lingkungan alam: tanah, air, udara yang ada diatasnya, segala jenis kekayaan alam.

c. Lingkungan masyarakat dan budaya: berupa ide, tindakan, pengetahuan, kesenian,

adat istiadat, suku, bahasa.

d. Nara sumber: tokoh masyarakat, peserta didik, pejabat pemerintah, pegawai.

Keempat sumber bahan Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) tersebut dapat diuraikan

sebagai berikut:

a. Geografi

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang paling banyak berkaitan dengan hidup

manusia sehari-hari, dimana kita tinggal pada sebidang tanah, menghirup udara, minum

air, menikmati panas matahari dan sebagainya. Karena itu banyak pemahaman tentang

lingkungan hidup kita, cara pemanfaatan sumber alam, berbagai tempat pemukiman

manusia, serta perilaku manusia bisa diperoleh dari geografi. Dasar-dasar keilmuan

geografi yang dikenal sekarang menyelidiki aspek-aspek fisik alamiah, hubungan manusia

dengan lingkungan sosial, dan mempelajari tentang bumi, tanah, air, udara, iklim, sampai

pada flora dan fauna, serta kedudukan bumi dalam tata surya. Konsep-konsep dasar

geografi antara lain: lingkungan, lokasi/keruangan, wilayah, unsur-unsur biotik dan

abiotik, sumber produksi, penduduk, bola dunia (globe), dan iklim.

b. Ekonomi

Ekonomi sebagai kajian IPS dapat ditelusuri/dilacak ke belakang sampai dengan

jaman Yunani Kuno. Setelah memperhatikan bagaimana cara manusia mempertahankan

hidup, seperti: bercocok tanam, berburu, beternak, menangkap ikan dan lain-lain.

Aristoteles berpendapat bahwa mereka telah menghasilkan sesuatu untuk orang lain

Page 218: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

(produksi). Dia menghargai usaha mereka untuk memperoleh pendapatan, karena dengan

begitu mereka berusaha mencapai kemakmuran, berupa hasil produksi dari mengolah

tanah (agraris). Oleh karena itu bidang ekonomi meliputi pemenuhan kebutuhan, yang

harus diatasi melalui tiga kegiatan ekonomi, yaitu produksi (pembuatan barang),

distribusi (pembagian kepada mereka yang memerlukan), dan konsumsi (penggunaan

barang).

Masalah pokok ekonomi tersebut bersumber pada ketimpangan kebutuhan

manusia dibandingkan alat untuk memenuhinya. Kebutuhan manusia tidak terbatas,

sedangkan alat pemuas kebutuhan baik barang maupun jasa terbatas. Keadaan timpang

(kelangkaan) tersebut memaksa manusia harus memilih alternatif yang paling baik. Begitu

pula tiap kelompok (masyarakat) mulai rumah tangga perusahaan sampai negara harus

mengambil keputusan (pilihan) terhadap masalah-masalah ekonomi tersebut. Untuk

mengatasi masalah tersebut dengan cara menciptakan tata ekonomi yang mampu

meningkatkan produktifitas dan taraf kemakmuran masyarakat.

Beberapa konsep dasar ekonomi antara lain: kelangkaan, pembagian kerja, barang,

jasa, kemakmuran, produksi, distribusi, konsumsi, pasar, uang, harga, kredit, tabungan,

dan lain-lain.

c. Sosiologi

Sosiologi mulai tumbuh dan berkembang pada pertengahan abad 19, kebanyakan

pakar sosiologi berpendapat bahwa dalam penyelidikan terhadap gejala kemasyarakatan

yang berkembang mengikuti tiga aliran yaitu:

1) Sosiologi sebagai ilmu yang bertugas menyelidiki interaksi manusia yang memiliki

pengaruh timbal balik dalam kehidupan masyarakat.

2) Sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam berinteraksi

dengan orang lain.

3) Memandang sosiologi sebagai pengkajian terhadap sistem sosial secara sistematis

yang memiliki tujuan tertentu.

Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa masalah yang menjadi pusat

perhatian sosiologi adalah hubungan antarpribadi, kelompok manusia atau masyarakat

sebagai keseluruhan.

Page 219: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

Konsep-konsep dasar sosiologi antara lain: mempelajari masalah lembaga-lembaga

masyarakat (pendidikan, kesenian, keagamaan, dan lain-lain), kebudayaan dan

kepribadian, struktur sosial, dinamika kelompok, hubungan antar kelompok, peran dan

status seseorang dalam kehidupan berkelompok.

d. Sejarah

Sejarah merupakan cabang ilmu yang mencatat dan menjelaskan peristiwa masa

lampau sebagai sesuatu tahapan proses pertumbuhan dan perkembangan manusia

sendiri. Tujuan utama mempelajari sejarah ialah menafsirkan keadaan masa kini melalui

analisis dan pemahaman peristiwa masa lampau dan selanjutnya membuat “peta”

ramalan untuk masa yang akan datang. Konsep dasar sejarah antara lain: waktu,

perubahan, perkembangan.

Sejarah mengandung berbagai ciri antara lain: (1) Objektifitas yang tetap dibatasi

oleh subjektifitas; (2) Perkembangan yang berkelanjutan; (3) Terikat pada lingkungan

geografis, dan (4) Terdapat hubungan kausalitas dalam batas situasi dan kondisi tertentu.

Dari ciri tersebut mempelajari sejarah memiliki manfaat bisa membuat orang

bijaksana, karena pelajaran sejarah dapat digunakan untuk:

1) Menanamkan cinta dan kebanggaan terhadap negara, tanah air dan bangsa.

2) Memupuk saling pengertian (toleransi) dengan orang lain (bangsa) lain.

3) Meningkatkan apresiasi terhadap seni budaya bangsa.

4) Mengembangkan pengertian dan penilaian terhadap diri sendiri dan orang lain

sebagai makhluk sosial.

Karena pentingnya peran sejarah, maka sejarah masuk dalam mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial (IPS).

e. Antropologi

Antropologi membahas pemahaman perilaku manusia sebagai makhluk sosial dalam

usahanya menyesuaikan diri dengan lingkungan hidupnya, sebagai salah satu ciri yang

membedakan dari makhluk hidup lainnya. Proses penyesuaian tersebut menimbulkan

kebudayaan atau hasil budidaya. Kebudayaan bukanlah warisan, melainkan harus

dipelajari, karena kebudayaan merupakan produk dari perilaku manusia itu sendiri.

Antropologi memiliki 2 cabang yaitu:

Page 220: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

1) Antropologi fisik, mempelajari aspek biologis manusia seperti perbedaan fisik, warna

kulit, rambut, mata, bentuk muka, tinggi tubuh yang disebabkan keturunan. Selain itu

menyelidiki pertumbuhan (evolusi ) manusia sendiri.

2) Antropologi budaya, mempelajari kebudayaan manusia sendiri. Manusia bukan hanya

makhluk hidup yang secara individu punya ciri khas sendiri, melainkan juga makhluk

sosial yang melahirkan kebudayaan yang berbeda-beda.

Mereka hidup berkelompok dari kutub utara yang beku sampai di padang Sahara

yang gersang dan panas, yang hidup dalam berbagai benua. Konsep-konsep dasar

antropologi antara lain: kebudayaan, nilai-nilai, kepercayaan, adat-istiadat, peran,

peradaban.

f. Politik

Sasaran dari pembahasan politik ialah hal-hal yang berhubungan dengan

pemerintahan, serta cara-cara terbaik mengatur tata kehidupan masyarakat. Teori-teori

politik banyak bersumber pada filsafat dan sejarah, karena konsep-konsep dan teori-

teorinya sendiri baru tumbuh. Teori baru dalam ilmu politik ini, kemudian memindahkan

orientasinya pada masalah perilaku (behavior), terutama karena pengaruh ilmu-ilmu

perilaku seperti Antropologi Sosial. Psikologi Sosial dan Sosiologi. Orientasi baru ini

berpendapat bahwa sasaran ilmu politik terdiri dari tiga hal yaitu:

1) Studi terhadap para pelaku politik (political actors), yaitu mereka yang giat dalam

proses politik, kelompok-kelompok elite, serta proses sosial politik.

2) Penerapan metode-metode empiris dan analisis kuantitatif dari ilmu lain (seperti

matematika dan statistik), di samping metode kerja lapangan.

3) Menarik konsep-konsep baru dalam rangka pengembangan generalisasi dan teori,

seperti: kekuasaan, peran, sosialisasi politik; konsep-konsep tersebut menjadi sering

digunakan dalam percaturan ilmu politik.

Pada akhir-akhir ini ilmu politik banyak membantu Pendidikan Kewarganegaraan

(Civic Education), yang di negara Amerika Serikat kadang-kadang disatukan dengan Ilmu

Pengetahuan Sosial (Social Studies). Konsep-konsep dasar Politik, antara lain: Negara,

kekuasaan, sistem politik, pemerintah, rakyat, hukum, UUD, keadilan, proses peradilan,

DPR.

Page 221: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

g. Psikologi

Psikologi ialah ilmu tentang perilaku dan fungsi mental manusia. Sasaran

penyelidikan Psikologi ialah perilaku manusia dalam hubungannya dengan lingkungan

masyarakat, sama dengan sasaran Sosiologi dan Antropologi. Namun meninjaunya dari

aspek yang berbeda, Psikologi mengfokuskan pada perilaku manusia secara pribadi,

sedang kedua ilmu yang lain lebih banyak mempersatukan perilaku manusia dari segi

sosial dan budaya.

9. Nilai dalam pembelajaran IPS

Menurut Purwodarminta dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, nilai adalah harga,

hal-hal penting atau berguna bagi manusia. Nilai atau sistem nilai adalah keyakinan,

kepercayaan, norma atau kepatuhan-kepatuhan yang dianut oleh seseorang ataupun

kelompok masyarakat. (Kosasih Djahiri. 1980: 5). Adapun menurut Fraenkel dalam Husein

Achmad (1981: 87), menyatakan bahwa nilai menggambarkan suatu penghargaan atau

semangat yang diberikan seseorang atas pengalaman-pengalamannya. Selanjutnya ia

mengatakan nilai itu merupakan standar tingkah laku, keindahan, efisiensi, atau

penghargaan yang telah disetujui seseorang, dimana seseorang berusaha hidup dengan

nilai tersebut serta bersedia mempertahankannya. Richard Meril, dalam Dwi Siswoyo dan

kawan-kawan (2005: 23), menyatakan, bahwa nilai adalah patokan atau standar pola-pola

pilihan yang dapat membimbing seseorang atau kelompok ke arah “satisfication,

fulfillment, and meaning.”

Pada setiap mata pelajaran sekolah dasar, wajib memasukkan atau mengajarkan

sikap dan nilai yang terkandung dalam masing-masing mata pelajaran. Hal tersebut

dikarenakan pada setiap mata pelajaran berbeda kemampuan sikap yang harus dimiliki

oleh peserta didik. Misalnya kemampuan sikap mata pelajaran IPS berbeda dengan

kemampuan sikap IPA. Kemampuan sikap pada tiap-tiap mata pelajaran yang tertanam

setelah pembelajaran berlangsung akan menjadi bekal ketika peserta didik di rumah dan

di masyarakat.

Penanaman sikap tersebut akan menjadi nilai tersendiri bagi peserta didik. Sikap

peserta didik di sekolah akan tercermin atau teraplikasi pada kehidupan di rumah dan

masyarakat. Maka dari itu, penanaman sikap dan nilai pada masing-masing mata

pelajaran harus benar-benar dilaksanakan secara baik. Khusus mata pelajaran IPS,

Page 222: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

penanaman sikap dan nilai pada peserta didik harus benar-benar tercapai. Hal itu karena

IPS merupakan mata pelajaran yang sedikit banyak mengajarkan tentang sikap dan nilai

yang baik pada kehidupan di keluarga, sekolah, dan kehidupan masyarakat. Sangat

disayangkan jika pengajaran IPS tidak dilaksanakan dengan terstruktur, maka aspek sikap

yang terdapat dalam tiap-tiap materi tidak akan tersampaikan dan tertaman dengan baik

ke dalam diri setiap peserta didik.

Pengajaran IPS dilaksanakan dalam waktu yang terbatas, sehingga tidak mungkin

dapat memperkenalkan seluruh nilai-nilai kehidupan manusia kepada siswa. Oleh karena

itu nilai-nilai yang akan ditanamkan kepada siswa merupakan nilai-nilai yang pokok dan

mendasar bagi kehidupan manusia. Menurut Paul Suparno, sikap dan tingkah laku yang

berlaku umum, yang lebih mengembangkan nilai kemanusiaan dan mengembangkan

kesatuan sebagai warga masyarakat perlu mendapatkan tekanan.

Menurut Paul Suparno (2001), beberapa sikap dan tingkah laku itu antara lain:

(1) Sikap penghargaan kepada setiap manusia

Penghargaan bahwa pribadi manusia itu bernilai, tidak boleh direndahkan atau

disingkirkan tetapi harus dikembangkan. Setiap manusia, siapapun orangnya adalah

bernilai, inilah yang menjadi hak asasi manusia, dan sikap ini harus dipunyai. Oleh

karena itu tindakan meremehkan, menghina, merendahkan, apalagi mengganggu

kebahagiaan orang lain dianggap tidak baik. Dalam wujud tindakan, misalnya siswa

saling menghargai temannya, tidak menjelekkan temannya dan sebagainya.

(2) Sikap tenggang rasa, jujur, berlaku adil, suka mengabdi, ramah, setia, sopan, dan

tepat janji

Sikap ini jelas membantu orang dalam berhubungan dengan orang lain dan hidup

bersama orang lain.

(3) Sikap demokratis dan menghargai gagasan orang lain serta mau hidup bersama

orang lain yang berbeda

Sikap ini jelas sangat membantu kita menjadi manusia, karena memanusiakan

manusia lain. Bagi negara Indonesia yang sedang mencari bentuk demokrasi, sikap ini

sangat jelas diperlukan. Apalagi sikap rela hidup bersama, meskipun lain gagasan, lain

ideologi perlu ditekankan. Kita rela hidup besama dalam pebedaan karena perbedaan

adalah keadaan asasi kita.

Page 223: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

(4) Kebebasan dan tanggung jawab

Sikap manusia sebagai pribadi adalah ia mempunyai kebebasan untuk

mengungkapkan dirinya dan bertanggung jawab terhadap ungkapannya. Sikap ini

berlaku baik terhadap dirinya sendiri, terhadap orang lain maupun terhadap alam

dan Tuhan. Sikap ini jelas diwujudkan dalam kebebasan mimbar, kebebasan

berbicara, kebebasan untuk mengungkapkan gagasan dan tanggung jawab. Siswa

diajak bertanggung jawab terhadap tindakannya dan tidak lari dari tanggung jawab.

(5) Penghargaan terhadap alam

Alam diciptakan untuk dimanfaatkan oleh manusia agar dapat hidup bahagia.

Berkenaan dengan hal tersebut penggunaan alam hanya untuk dirinya sendiri tidak

dibenarkan. Termasuk juga pengrusakan alam yang hanya dapat memberikan

kehidupan kepada segelintir orang juga tidak benar. Keserakahan dalam penggunaan

alam adalah kesalahan.

(6) Penghormatan kepada Sang Pencipta

Sebagai makhluk kita menghormati Sang Pencipta. Kita melalui penghayatan iman,

siswa diajak untuk menghormati dan memuji Sang Pencipta, dan pujian itu dapat

diwujudkan dalam sikap berbaik kepada semua makhluk ciptaan, termasuk pada diri

sendiri. Sikap menghargai iman orang lain, menghargai bentuk iman orang lain,

menghargai budaya orang lain perlu dikembangkan dalam kerangka rela hidup saling

membantu dan menerima orang lain.

(7) Beberapa sikap pengembangan sebagai pribadi manusia seperti disiplin, bijaksana,

cermat, mandiri, percaya diri, semuanya lebih menunjang penyempurnaan diri

pribadi.

10. Keterampilan Dasar dalam IPS

Pada pembelajaran IPS selain nilai maka dikembangkan juga keterampilan yang

merupakan keterampilan dasar yang diharapkan dicapai dan dimiliki oleh peserta didik

melalui proses dalam pembelajaran IPS. Keterampilan dasar IPS dapat diklasifikasikan ke

dalam beberapa kategori. Namun secara umum dapat terbagi atas:

1) Work-study skills, contohnya adalah membaca, membuat outline, membuat peta dan

menginterpretasikan grafik.

Page 224: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

2) Group-process skills, contohnya adalah berpikir kritis dan pemecahan masalah.

3) Social-living skills, contohnya adalah tanggung jawab, bekerjasama dengan orang lain,

hidup dan bekerja sama dalam suatu kelompok.

Keterampilan IPS merupakan dasar seseorang untuk dapat berhubungan dengan

orang lain dalam kehidupan bermasyarakat maka NCSS (1971) mengemukakan bahwa

terdapat beberapa keterampilan yang seyogianya dapat dimiliki, antara lain:

(1) Keterampilan Penelitian

Keterampilan penelitian diperlukan untuk mengumpulkan dan memproses data,

seperti berikut ini:

a. Mengidentifikasi dan mengklasifikasi data.

b. Mengumpulkan dan mengorganisasi data.

c. Menginterprestasi data.

d. Menganalisis data.

e. Mengevaluasi hasil.

f. Menggeneralisasi hasil.

g. Mengaplikasikan pada konteks yang lain.

(2) Keterampilan Berpikir

Berpikir kritis adalah melihat sesuatu dengan jelas, sedangkan berpikir kreatif adalah

melihat sesuatu dengan kreatif. Beberapa hal yang termasuk ke dalam keterampilan

berpikir yang dapat dikembangkan guru dalam pembelajaran, antar lain:

a. Menetapkan sebab dan akibat.

b. Mengevaluasi fakta.

c. Memprediksi.

d. Menyarankan konsekuensi-konsekuensi dari suatu fenomena.

e. Meramalkan masa depan.

f. Menyarankan alternatif pemecahan masalah.

g. Mampu memandang sesuatu dari perspektif yang berbeda.

(3) Keterampilan Berpartisipasi Sosial

Beberapa keterampilan yang termasuk ke dalam keterampilan partisipasi sosial,

antara lain:

Page 225: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

a. Mengidentifikasi konsekuensi dari tindakan seseorang dan dampaknya terhadap

orang lain.

b. Memperlihatkan kebaikan dan perhatian terhadap orang lain.

c. Berbagi tugas dan membangun kerja sama dengan orang lain.

d. Memfungsikan keanggotaan dan sebuah kelompok.

e. Mengadopsi beberapa variasi dari peran dalam kelompok.

f. Terbuka terhadap kritik dan saran.

(4) Keterampilan Berkomunikasi

Beberapa diantaranya yang termasuk dalam keterampilan untuk menunjang

berkomunikasi adalah:

a. Pemahaman tentang lambang dan sistem lambang, seperti warna dalam peta dan

lambang lalu-lintas jalan raya.

b. Pemahaman tentang aturan dan ketentuan yang terkaitkan dengan sarana

komunikasi.

c. Pengungkapan gagasan secara jelas dan kreatif melalui berbagai bentuk

komunikasi.

Page 226: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

BAB II SEJARAH INDONESIA KEBHINEKAAN MASYARAKAT INDONESIA DAN

DINAMIKA GLOBAL

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar

Memahami cita-cita nilai, konsep, dan prinsip-prinsip pokok ilmu-ilmu sosial dalam

konteks kebhinekaan masyarakat Indonesia dan dinamika kehidupan global.

Indikator Pencapaian Kompetensi

1. Menganalisis nilai kegunaan mempelajari sejarah Indonesia bagi siswa.

2. Mengidentifikasi pengaruh Kerajaan Hindu-Budha dan Islam pada kehidupan

masyarakat Indonesia.

3. Menjelaskan peristiwa Proklamasi Kemerdekaan dan upaya mempertahankan

kemerdekaan Indonesia.

4. Menjelaskan berbagai bentuk kebhinnekaan masyarakat Indonesia dan kehidupan

global.

C. Uraian Materi

1. Kegunaan Mempelajari Sejarah

Belajar sejarah banyak kegunaannya dalam kehidupan sekarang atau untuk masa

yang akan datang. Sejarah dapat memberikan gambaran dan menjadi pedoman bagi

suatu bangsa untuk melangkah dari kehidupan masa kini ke masa yang akan datang. Tiap-

tiap individu pada setiap bangsa dan negara harus memiliki kesadaran akan arti

pentingnya sejarah.

Pengalaman yang dimiliki oleh suatu masyarakat di masa lampau merupakan

pengalaman yang bernilai sejarah dan berharga bagi bangsa tersebut pada masa kini,

sebab akan memberikan bantuan daya pikir dan tindakan yang bijaksana. Oleh karena itu,

sejarah memiliki arti yang penting bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. Berikut ini

kegunaan mempelajari sejarah.

Page 227: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

(1) Kegunaan Edukatif

Edukatif berarti nilai-nilai yang mengandung unsur pendidikan. Orang sering berkata

"Belajar dari sejarah", "Belajarlah dari masa lalu". Dalam ungkapan tersebut

terkandung arti bahwa sejarah memiliki kegunaan yang dapat mendidik kita. Apa

yang terjadi pada masa lalu harus menjadi pelajaran buat kita, orang sering

menyatakan "ambillah hikmahnya". Hikmah dapat diambil dari apa yang pernah

terjadi dalam diri kita.

(2) Sejarah berguna memberikan inspirasi (ilham kepada kita)

Berbagai kisah sejarah yang terjadi memberikan inspirasi (ilham). Misalnya, Pangeran

Diponegoro, begitu juga perjuangan rakyat Indonesia dalam gerakan nasional yang

ditandai lahirnya Budi Utomo memberikan inspirasi bagi kita untuk hidup kreatif,

bersatu, dan selalu mengutamakan persatuan untuk tercapainya Indonesia merdeka.

Sikap rela berkorban demi persatuan dan berjuang tanpa pamrih telah ditunjukkan

oleh para tokoh organisasi pergerakan nasional Indonesia.

(3) Sejarah dapat berguna sebagai rekreatif

Sejarah dapat memberikan kesenangan dan rasa estetis karena penulisan sejarah

mampu menarik pembaca berekreasi tanpa beranjak dari tempat. Kita dapat

menyaksikan peristiwa-peristiwa yang telah lampau dan jauh terjadinya. Melalui

kegunaan rekreatif ini akan mendorong masyarakat untuk maju dan lebih terbuka,

dapat bergaul dengan siapa pun, menyenangi ilmu dan teknologi, disiplin, bekerja

keras, menghormati hukum, inovatif, produktif, serta mau bekerja sama untuk

mencapai cita-cita bangsa.

(4) Bersifat Instruktif

Instruktif secara harfiah dapat diartikan pengajaran. Pengajaran dalam konteks di sini

memberikan arti keterampilan yang diperoleh dari pengajaran sejarah. Keterampilan

tersebut, baik berupa keterampilan berpikir maupun keterampilan yang bersifat fisik.

Keterampilan berpikir adalah keterampilan yang bersifat kognitif. Hal ini dapat

diperoleh melalui pengkajian terhadap materi sejarah. Adapun keterampilan yang

bersifat fisik lebih banyak diperlihatkan dalam bentuk unjuk kerja.

Page 228: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

(5) Pendidikan Politik

Nilai-nilai politik sangat kentara dalam penulisan sejarah, terutama sejarah yang

ditulis oleh pemerintah atau penulisan sejarah yang merujuk kepada kepentingan

pemerintah. Penulisan sejarah seperti ini sangat nampak dalam buku-buku teks

pelajaran sejarah yang ada di sekolah.

2. Pengaruh Kebudayaan India (Hindu dan Budha)

a. Awal mula kedatangan kebudayaan India

Pada masa prasejarah kebudayaan bangsa Indonesia masih menunjukkan

keasliannya dan masih belum mengenal tulisan. Dalam masa itu pengaruh kebudayaan

luar belum dikenal. Baru pada abad pertama masehi, mulai terjadi pertemuan antara

kebudayaan asli Indonesia dengan kebudayaan luar, yaitu kebudayaan Hindu yang

datang dari India. Masuknya pengaruh Kebudayaan Hindu itu telah menandai berakhirnya

jaman prasejarah dan mulai membawa bangsa Indonesia ke dalam jaman sejarah

Menurut sebagian para ahli sejarah, kebudayaan India yang datang ke Indonesia dibawa

oleh para pedagang India. Mereka sejak awal masehi telah mengadakan hubungan

dagang dengan bangsa Indonesia.

Masuknya pengaruh India melalui agama Hindu ke Indonesia dapat ditelusuri

dengan ditemukannya batu-batu tertulis di Kutai (Kalimantan Timur) dan Jawa Barat, yang

ditulis menggunakan huruf Pallawa. Huruf Pallawa merupakan huruf yang biasa

digunakan di India Selatan antara abad ke-3 sampai ke-7. Bahasa yang digunakan dalam

batu tertulis adalah bahasa Sansekerta bahasa resmi di India. Batu tertulis atau prasasti

dimaksud untuk memuji kebesaran raja yang memerintah saat itu.

Batu tertulis di Kutai dan di Bogor merupakan batu tertua ini membuktikan bahwa

pengaruh kebudayaan luar yang pertama mempengaruhi kebudayaan Indonesia.

Pengaruh kebudayan India terhadap kebudayaan Indonesia berlangsung dari abad

pertama masehi sampai dengan kira-kira tahun 1500 masehi dengan lenyapnya kerajaan

Majapahit.

b. Kerajaan-kerajaan Hindu dan Budha

Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kutai, Tarumanagara, Kaling, Sriwijaya,

Mataram, Kediri, Singasari sampai Majapahit.

Page 229: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

1) Kerajaan Kutai, kerajaan tertua di Indonesia terdapat di Kalimantan Timur.

Ditemukan prasasti dengan memakai huruf Pallawa dan bahasa Sansekerta sekitar

tahun 400 M. Rajanya terkenal adalah Mulawarman, anak Aswawarman, cucu

Kudungga.

2) Kerajaan Tarumanagara, di Jawa Barat tahun 400 - 500 M. Rajanya Purnawarman

Bukti ditemukannya prasasti di dekat Bogor (Kebon Kopi, Ciaruteun, Jambu, Pasir

Awi, Muara Cianten), di daerah Jakarta (Tugu, Cilincing), di Banten Selatan (Lebak,

Muncul), Agama Hindu, rajanya Purnawarman, dan pernah menggali sungai yaitu

sungai Gomali sepanjang 12 km.

3) Kerajan Sriwijaya, di Sumatera pada abad ke-7 ada kerajaan Tulang Bawang

(Sumatera Selatan), Melayu (Jambi), dan Sriwijaya (Sumatera Selatan). Kerajaan yang

terkenal adalah Sriwijaya. Kerajaan Sriwijaya merupakan pusat agama Budha. Guru

terkenal Sakyakirti. Tahun 690 Sriwijaya menaklukkan kerajaan sekelilingnya.

4) Kerajaan Mataram Hindu dan Budha, berdasarkan prasasti Canggal tahun 732,

dikenal kerajaan beragama Hindu, rajanya Sanna yang kemudian diganti Sanjaya.

Sanjaya dapat menciptakan kemakmuran, ketenteraman rakyatnya.

5) Sanjaya dan Sailendra. Pada abad ke-8 dan 9 di Jawa Tengah berkuasa dua keluarga

kerajaan yang berbeda agama, yaitu keluarga wangsa Sanjaya beragama Hindu dan

keluarga Sailendra beragama Budha. Keluarga Sanjaya berkuasa di derah Jawa

Tengah utara sedang keluarga Sailendra di Jawa Tengah selatan. Hal ini bisa dilihat

dari candi-candi abad ke-8 dan 9 di Jawa Tengah utara bersifat Hindu, sedang di

selatan bersifat Budha.

6) Keluarga Sailendra berkuasa tahun 750 - 850. Candi terkenal candi Kalasan, candi

Ngawen, candi Borobudur (Samaratungga). Pada pertengahan abad ke-9 kedua

keluarga itu bersatu dengan perkawinan antara Rakai Pikatan (keluarga Sanjaya)

dengan Pramudawardani (keluarga Samaratungga). Candi Rorojonggrang di

Prambanan didirikan oleh Rakai Pikatan, sedang candi Plaosan didirikan oleh

Pramodawardani.

7) Kerajaan Kanjuruan. di Jawa Timur tahun 760 dalam prasasti Dinoyo bertuliskan

huruf Kawi berbahasa Sansekerta ada kerajaan Kanjuruan dengan raja Dewa Simha

punya anak Limwa bergelar Gajayana. Candi yang didirikan yaitu Candi Badut.

Page 230: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

8) Kerajaan Kediri 1042 - 1222. Raja yang terkenal Kameswara. Banyak karya satra yang

dihasilkan yaitu Kitab Smaradahana oleh mpu Dharmaja, kitab Bharatayuda oleh

mpu Sedah diselesaikan mpu Panuluh.

9) Kerajaan Singasari tahun 1222 – 1292 raja terkenal Ken Arok. Banyak pembunuhan

keluarga raja. Raja terakhir bernama Kertanegara yang mempunyai cita-cita

mengembangkan kekuasaannya sampai di Sumatera, Bali, Kalimantan.

10) Kerajaan Majapahit tahun 1293 – 1528. Raja pertama Raden Wijaya, memerintah

dengan tegas, bijaksana, keadaan Negara aman dan tenteram. Raja berikutnya

Jayanegara, banyak pemberontakan, lalu diganti Tribhuwana Tunggadewi dengan

patih Gajah Mada. Gajah Mada punya cita-cita menyatukan kekuasaan di bawah

Majapahit, terkenal dengan Sumpah Palapa. Raja terkenal adalah raja Hayam Wuruk

dengan patih Gajah Mada. Majapahit mengalami jaman keemasan. Hasil

kesusastraan jaman Majapahit yaitu Negarakertagama (mpu Prapanca) dan Sutasoma

(mpu Tantular).

c. Pengaruh Kebudayaan Islam

Kedatangan Islam pertama diperkirakan pertama kali ke Aceh. Berdasarkan Marco

Polo (Italia) singgah di Aceh tahun 1292, sudah ada penduduk yang memeluk agama islam

di Perlak dan banyak pula pedagang Islam dari India yang giat menyebarkan agama. Bukti

kuat yaitu adanya makam raja Islam yaitu Sultan Malik al Saleh. Pedangan Islam dari

Gujarat yang membawa dan menyiarkan Islam pertama di Indonesia. Kedatangan Islam

berlangsung dengan damai.

1. Kerajaan-kerajaan Islam di Indonesia

a. Kerajaan Samudra terletak di Aceh, kerajaan Islam pertama di Indonesia. Raja

pertama bernama Sultan al-Saleh. Pada saat pemerintahan Sultan Zain al-Abidin,

Samudra merupakan pelabuhan terpenting sehingga banyak pedangan yang

datang seperti pedangan dari Tiongkok, India dan daerah lain di Indonesia.

b. Kerajaan Malaka. Raja pertama bernama Iskandar Syah. Di bawah pemerintahan

Sultan Mudzafar Syah (1445-1458) Malaka menjadi pusat perdagangan antar barat

dan timur. Malaka mencapai puncak kebesarannya di bawah pimpinan Sultan

Alaudin Syah (1477 - 1488). Malaka mengalami kemunduran waktu diperintah

Page 231: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

Sultan Mahmud Syah 1488 - 1511 ketika orang Portugis mengalahkan Malaka

tahun 1511.

c. Kerajaan Demak 1500 - 1550. Demak merupakan kerajaan Islam pertama di pulau

Jawa. Kerajaan ini didirikan oleh Raden Patah, seorang bupati Majapahit yang

memeluk Islam. Demak dengan cepat mencapai kejayaannya terutama setelah

Malaka jatuh ke tangan Portugis. Raden Patah meluaskan kekuasaannya ke daerah

sekitar. Putranya yang bernama Pati Unus dan bergelar Pangeran Sabrang Lor

sangat berjasa membantu ayahnya dalam meluaskan dan memperkuat

kedudukan, termasuk mengadakan serangan ke Malaka. Raden Patah meninggal

tahun 1518 diganti oleh Pati Unus, setelah Pati Unus meninggal diganti oleh

Pangeran Trenggono sampai tahun 1546. Mereka sangat giat memperkuat

kekuasaan Demak dan menegakkan agama Islam.

d. Kerajaan Mataram. Senopati mengangkat dirinya menjadi raja Mataram. Ia

kemudian menundukkan daerah-daerah di Jawa Tengah, dan Jawa Timur, bahkan

sampai Jawa Barat. Mataram mengalami jaman keemasan pada masa

pemerintahan Raden Rangsang (1613 - 1645) yang terkenal dengan nama Sultan

Agung. Di bawah pemerintahannya Mataram menjadi kerajaan yang dihormati

dan disegani. Tahun 1628 Mataram mengadakan serangan terhadap Belanda di

Batavia, tapi mengalami kegagalan. Sultan Agung meninggal tahun 1645 dan

beliau terkenal mengadakan tarikh baru, yaitu tarikh Jawa - Islam mulai tahun

1633 untuk menggantikan tarikh Saka.

e. Kerajaan Banten. Banten berhasil diislamkan oleh Fatahillah atas nama raja

Demak. Tahun 1527 Banten di bawah pimpinan Fatahillah berhasil merebut Sunda

Kelapa, dan diganti namanya menjadi Jayakarta. Fatahillah terkenal dengan

sebutan Sunan Gunung Jati karena jasanya dalam bidang agama.

Agama Islam juga berkembang di luar Jawa diantaranya Aceh, Goa, juga di

Kalimantan dan lain-lain (Coba Anda sebutkan rajanya dan jasa-jasanya). Membicarakan

penyebaran Islam di Indonesia tidak bisa lengkap tanpa membahas peran Wali Sanga.

Wali Sanga adalah Sembilan orang Wali Allah yang dianggap berjasa dalam menyebarkan

agama Islam di Pulau Jawa. Wali Allah ini dianggap orang yang dekat dengan Allah yang

Page 232: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

dalam pandangan masyarakat dianggap mempunyai ilmu yang tinggi dan mempunyai

kekuatan atau tenaga batin tinggi.

Kesembilan wali itu diberi gelar Sunan. Mereka itu adalah Sunan Gunung Jati, Sunan

Ampel, Sunan Bonang, Sunan Drajat, Sunan Kalijaga, Sunan Giri, Sunan Kudus, Sunan

Muria, dan Syekh Siti Jenar. Kebanyakan gelar-gelar yang diberikan kepada mereka itu

diambil dari tempat mereka dimakamkan.

3. Pengaruh Kebudayaan Islam Terhadap Kebudayaan Indonesia

Agama Islam yang masuk ke Indonesia secara damai ternyata membawa pengaruh

yang sangat besar terhadap kehidupan, kebudayaan dan alam pikiran sebagian besar

bangsa Indonesia. Pengaruh kebudayaan Islam memberi corak yang khusus pada

kebudayaan bangsa Indonesia. Hasil-hasil kebudayaan yang bercorak Islam itu bukan

hanya dalam bentuk bangunan atau benda-benda konkret, tetapi juga adat-istiadat,dan

alam pikiran masyarakat. Beberapa hasil kebudayaan yang bercorak Islam antara lain

masjid, makam, seni ukir, kesusastraan, dan lain-lain. (Coba Anda terangkan satu-

persatu).

4. Peristiwa Sekitar Proklamasi Kemerdekaan

Ketika Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang pada tanggal 8 Maret 1942,

maka berakhirlah masa pemerintahan Hindia Belanda di Indonesia. Sebagai penggantinya

adalah kekuatan Kemaharajaan Jepang. Kedatangan Jepang ke Indonesia disambut baik

oleh rakyat Indonesia karena berharap dapat melepaskan diri dari penderitaan yang

berkepanjangan. Bahkan tokoh-tokoh pergerakan politik seperti Ir. Soekarno dan Drs.

Mohammad Hatta bersedia melakukan kerjasama dengan pihak Jepang.

Dalam perkembangan peperangan Asia Timur Raya pada tahun 1944, Jepang

ternyata sudah terdesak oleh pasukan Sekutu. Pada tanggal 7 September 1944 Perdana

Menteri Kaiso mengumumkan bahwa pemerintah Kemaharajaan Jepang

memperkenankan daerah Indonesia untuk merdeka “kelak kemudian hari”. Janji Jepang

ini untuk menarik simpati dan bantuan bangsa Indonesia terhadap Jepang dalam

peperangan melawan Sekutu.

Janji Jepang itu kemudian mulai dilaksanakan dengan membentuk Badan Penyelidik

Uasaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritzu Jumbi Cosakai) pada

tanggal 28 Mei 1945, beranggota 60 orang dan diketuai oleh K.R.T Radjiman

Page 233: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

Wediodiningrat. BPUPKI mengadakan sidang pertama untuk membahasa tentang dasar

negara bagi negara Indonesia merdeka. Dalam persidangan tersebut tiga orang anggota

mengajukan usulan tentang dasar Negara, yaitu Mr. Muh Yamin, Prof. Dr. Supomo, dan Ir.

Soekarno. Usulan Ir Soekarno pada tanggal 1 Juni 1945 diberi nama Pancasila.

Pada tanggal 22 Juni 1945 Panitia 9 BPUPK berhasil menyusun Piagam Jakarta yang

di dalamnya terdapat juga rumusan dasar Negara. Pada tanggal 7 Agustus 1945 pihak

Jepang membentuk Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (Dokuritsu Jumbi Inkai)

yang terkenal PPKI dengan beranggotakan 21 orang diketuai Ir. Soekarno. Kemudian

tanggal 9 Agustus 1945 tiga tokok nasional yaitu Ir. Soekarno, Drs. Mohammad Hatta ,

dan Dr. Radjiman Wediodiningrat dipanggil oleh Jenderal Terauci (Panglima Perang

Tertinggi di seluruh Asia Tenggara) ke Dalat (Vietnam Selatan). Dalam pertemuan di Dalat

pada tanggal 12 Agustus 1945 Jenderal Terauci menyampaikan pesan pemerintah Jepang

yang telah memutuskan untuk memberikan kemerdekaan kepada bangsa Indonesia.

Ketika Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta kembali dari Dalat tanggal 14

Agustus1945 dan sesudah mendengar berita penyerahan Jepang kepada Sekutu, mereka

segera didesak oleh para pemuda untuk segera memproklamasikan kemerdekaan

Indonesia. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta menginginkan masalah proklamasi

kemerdekaan itu dibicarakan dulu dalam rapat dengan anggota PPKI. Sementara para

pemuda mereka keberatan proklamasi kemerdekaan itu melibatkan PPKI, karena

pemuda menganggap bawa PPKI itu bentukan Jepang, sehingga nanti kemerdekaan

Indonesia seolah-olah hadiah dari Jepang. Pemuda mendesak Ir. Soekarno untuk

memproklamasikan kemerdekaan pada tanggal 16 Agustus 1945, namun ditolak oleh Ir.

Soekarno.

Perbedaan pendapat antara para pemuda dengan Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad

Hatta memuncak dengan terjadinya Peristiwa Rengasdengklok. Pada tanggal 16

Agustus1945 subuh para pemuda membawa Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta ke

Rengasdengklok. Para pemuda yang bermaksud menekan beliau berdua untuk

melaksanakan proklamasi kemerdekaan yang lepas dari pengaruh Jepang ternyata tidak

terlaksana. Pada sore hari tanggal 16 Agustus 1945 itu Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad

Hatta kembali ke Jakarta.

Page 234: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

Pada pukul 23.00 malam Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta bersama

rombongan menuju rumah Laksamana Tadashi Maeda (Perwira Jepang, Kepala Kantor

Penghubung Angkatan Laut Jepang di daerah kekuasaan Angkatan Darat) di Jl Imam

Bonjol 1. Di rumah Maeda inilah naskah Proklamasi Kemerdekaan Indonesia dibuat. Ir.

Soekarno yang menulis konsep Proklamasi, sedangkan Drs. Mohammad Hatta dan Mr.

Ahmad Subardjo menyumbangkan pikiran mereka secara lisan. Setelah konsep itu

disusun, Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta menyarankan agar naskah

ditandatangani oleh semua yang hadir. Namun usul itu ditentang oleh golongan pemuda,

dan atas usul pemuda, naskah proklamasi itu cukup ditandatangani oleh Ir. Soekarno dan

Drs. Mohammad Hatta atas nama bangsa Indonesia.

Teks Proklamasi Kemerdekaan itu kemudian diketik rapi oleh Sayuti Melik disertai

beberapa perubahan yang telah disepakati. Pada keesokan harinya, tanggal 17 Agustus

1945 pukul 10.00, bertempat di Jalan Pegangsaan Timur No 56, Teks Proklamasi

Kemerdekaan itu dibacakan oleh Ir. Soekarno dengan disaksikan oleh para tokoh pejuang

kemerdekaan.

Dengan dibacakannya Teks Proklamasi Kemerdekaan itu, maka berarti bangsa

Indonesia telah menyatakan diri sebagai bangsa yang merdeka dan berdaulat dan lepas

dari belenggu penjajahan. Berkat Rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan hasil perjuangan

bangsa Indonesia selama berabad-abad, yang harus ditebus dengan pengorbanan harta

benda dan jiwa, akhirnya bangsa Indonesia bisa memperoleh kemerdekaan yang

didambakan. Bangsa Indonesia memang bangsa yang mencintai perdamaian, namun lebih

mencintai kemerdekaan.

5. Kebhinekaan Masyarakat Indonesia dan Kehidupan Global

Kebhinekaan yang dimaksud di sini dapat dimaknai sebagai keragaman,

kemajemukan. Keragaman berasal dari kata ragam, yang apabila kita runut dalam Kamus

Besar Bahasa Indonesia (KBBI) memiliki arti: (a) tingkah, laku, ulah; (b) macam, jenis; (c)

lagu, langgam; (d) warna, corak; (e) laras. Dengan demikian keragaman diartikan sebagai

sesuatu yang bermacam-macam atau berjenis-jenis.

Dalam konteks ini, keragaman adalah suatu keadaan masyarakat yang berbeda-

beda suku, agama, bahasa, dan budaya.

Page 235: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

(1) Berbagai Bentuk Kebhinekaan

Bentuk keragaman yang akan diuraikan pada bagian ini adalah keragaman suku

bangsa dan keragaman budaya.

a. Keragaman Suku Bangsa

Bangsa Indonesia merupakan bangsa yang kaya akan keragaman budaya, adat

istiadat, serta suku bangsa. Menurut para ahli di Indonesia terdapat lebih dari 300 suku

bangsa yang mendiami berbagai pulau di wilayah negara kita. Dalam satu pulau saja kita

dapat menemukan lebih dari 2 (dua) suku bangsa yang berbeda karakteristiknya.

b. Keragaman Budaya

1) Keragaman Bahasa

Rumpun bahasa daerah di Indonesia secara umum terbagi ke dalam dua kelompok,

yaitu Austronesia dan non Austronesia. Bahasa yang termasuk kedalam rumpun non

Austronesia banyak terdapat di wilayah Indonesia Timur.

Saat ini sebagian bahasa daerah terancam punah dan hanya memiliki penutur atau

pengguna kurang dari 500 orang. Menurut Abdul Rachman Patji (LIPI) jumlah bahasa

daerah yang terancam punah adalah 169 bahasa etnis.

2) Keragaman Sistem Peralatan dan Teknologi

Sistem peralatan hidup dan teknologi tidak lain adalah alat-alat yang dipergunakan

manusia pada umumnya, untuk memenuhi kebutuhan dengan menggunakan cara-cara

yang telah diwariskan dari generasi ke generasi. Beragam peralatan tradisional yang

berwujud senjata, yang dapat ditemukan di berbagai wilayah Nusantara. Selain yang

berwujud senjata, masih banyak ditemukan keragaman pada peralatan dan teknologi

seperti: peralatan rumah tangga dalam berbagai bentuk dan jenis, peralatan produksi

tradisional yang ditujukan untuk mengolah sawah atau ladang, peralatan untuk

kepentingan bidang perikanan, peralatan untuk beternak, bahkan teknologi dalam

pembuatan rumah adat (arsitektur tradisional), serta peralatan transportasi dan distribusi

seperti gerobak sapi, gerobak kerbau, perahu besar dan kecil untuk perhubungan di

sungai atau laut, serta beranekaragam wadah sebagai tempat penyimpanan hasil

produksi. Busana juga termasuk hasil teknologi, karena dibuat dengan menggunakan

bahan baku dari alam sekitar dan dibuat secara sederhana dengan teknologi tradisional.

Page 236: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

3) Keragaman Adat Istiadat

Setiap daerah memiliki adat istiadat yang berbeda, seperti yang terlihat pada

upacara-upacara pernikahan, upacara kelahiran anak, upacara untuk orang yang

meninggal, upacara untuk keselamatan lingkungan.

4) Keragaman kesenian daerah

Ada berbagai macam kesenian daerah yang dimiliki bangsa kita, misalnya: seni tari,

tembang atau lagu daerah, seni sastra, seni pertunjukan, seni lukis, seni musik.

(3) Dinamika kehidupan global

Dinamika kehidupan global merupakan suatu keniscayaan, terutama dengan

kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kehidupan global ini menyebabkan

perubahan-perubahan dalam semua aspek kehidupan. Perubahan sosial budaya pada

aspek kehidupan akan menyebabkan perubahan pada aspek lainnya sehingga dampaknya

akan berantai.

a. Bentuk-bentuk Perubahan Sosial Budaya

1) Perubahan Sosial Budaya Lambat

Perubahan sosial budaya lambat disebut juga dengan evolusi karena untuk berubah

memerlukan serangkaian perubahan-perubahan kecil dan dalam jangka waktu yang

cukup lama. Perubahan-perubahan ini terjadi karena usaha-usaha masyarakat untuk

menyesuaikan diri dengan kebutuhan, keadaan, dan kondisi baru, yang terjadi sebagai

akibat pertumbuhan masyarakat.

2) Perubahan Sosial Budaya Cepat

Perubahan sosial budaya cepat disebut juga dengan revolusi karena perubahan-

perubahan yang terjadi secara cepat dan menyangkut sendi-sendi dalam kehidupan

masyarakat.

3) Perubahan Sosial Budaya Kecil

Perubahan sosial budaya kecil adalah perubahan yang terjadi pada unsur-unsur

struktur sosial namun tidak mempengaruhi masyarakat secara langsung, misalnya

kegemaran masyarakat pada celana jins.

Page 237: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

4) Perubahan Sosial Budaya Besar

Perubahan sosial budaya besar adalah perubahan yang memberi pengaruh besar

pada masyarakat, misalnya perubahan rezim pemerintahan yang akan mempengaruhi

seluruh kebijakan yang mempengaruhi rakyatnya secara langsung.

5) Perubahan Sosial Direncanakan

Perubahan sosial yang direncanakan/dikehendaki merupakan perubahan yang

direncanakan oleh agen perubahan/agent of change (pihak yang ingin melakukan

perubahan). Perubahan ini merupakan reaksi terhadap perubahan sosial budaya yang

telah terjadi sebelumnya. Cara-cara untuk mempengaruhi masyarakat dinamakan dengan

rekayasa sosial.

6) Perubahan Sosial yang Tidak Direncanakan

Perubahan sosial yang tidak direncanakan merupakan perubahan yang terjadi

begitu saja, di luar pengawasan masyarakat dan dapat menyebabkan timbulnya akibat-

akibat sosial yang diharapkan.

b. Faktor-faktor Penyebab Perubahan Sosial Budaya

Terdapat dua faktor yang mempengaruhi perubahan sosial budaya yaitu faktor

internal (berasal dalam masyarakat) dan faktor eksternal (berasal dari luar masyarakat).

Faktor-faktor tersebut antara lain:

1) Perubahan Penduduk

Perubahan penduduk terjadi karena bertambah atau berkurangnya jumlah penduduk.

Pertambahan penduduk dapat disebabkan oleh kelahiran dan migrasi. Adapun dengan

berkurangnya jumlah penduduk disebabkan oleh kematian dan migrasi.

2) Penemuan baru

Penemuan baru sebagai sebab terjadinya perubahan dapat dibedakan dalam

pengertian discovery dan invention.

3) Konflik/pertentangan dalam masyarakat

Pertentangan dalam masyarakat dapat terjadi karena terdapat perbedaan

kepentingan. Kepentingan yang dapat diakomodir oleh masyarakat/lingkungan akan

menimbulkan perubahan. Misalnya teknologi internet yang membuat setiap orang

dapat mengakses informasi apapun. Hal ini menjadi pertentangan jika dimanfaatkan

Page 238: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

secara negatif misalnya untuk kejahatan namun banyak juga yang mendapatkan

manfaat dari teknologi ini.

4) Terjadinya Pemberontakan atau Revolusi

Suatu perubahan sosial dan kebudayaan dapat pula bersumber sebab-sebab yang

berasal dari luar masyarakat itu sendiri, antara lain:

a) Sebab-sebab yang berasal dari lingkungan alam fisik yang ada disekitar manusia.

b) Peperangan.

c) Pengaruh kebudayaan masyarakat lain.

c. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Jalannya Proses Perubahan

1) Faktor-faktor yang mendorong jalannya proses perubahan

Terjadinya suatu proses perubahan terdapat faktor pendorong jalannya perubahan

yang terjadi yaitu:

a) Kontak dengan kebudayaan lain.

b) Sistem pendidikan yang maju.

c) Sikap menghargai hasil karya seseorang dan keinginan-keinginan untuk maju.

d) Toleransi terhadap perbuatan-perbuatan menyimpang (deviation), namun yang

bukan termasuk tindakan kejahatan (delik).

e) Sistem masyarakat yang terbuka.

f) Penduduk yang heterogen.

g) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang-bidang kehidupan tertentu.

h) Orientasi ke masa depan.

i) Nilai meningkatkan taraf hidup.

2) Faktor-faktor yang menghambat terjadinya perubahan

a) Kurangnya hubungan dengan masyarakat-masyarakat lain.

b) Perkembangan ilmu pengetahuan yang terlambat.

c) Sikap masyarakat yang tradisional.

d) Adanya kepentingan-kepentingan yang telah tertanam dengan kuat (vested

interest).

e) Rasa takut akan terjadinya kegoyahan pada integrasi kebudayaan. Integrasi semua

unsur suatu kebudayaan tidak selalu setara.

Page 239: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

f) Prasangka terhadap hal-hal baru/asing. Sikap ini seringkali muncul pada bangsa-

bangsa yang pernah dijajah oleh suatu masyarakat.

g) Hambatan ideologis. Setiap usaha perubahan pada unsur budaya rohaniah

biasanya diartikan sebagai usaha yang berlawanan dengan ideologi masyarakat

yang sudah menjadi dasar integrasi masyarakat tersebut.

h) Adat kebiasaan. Adat kebiasaan merupakan pola perilaku bagi anggota masyarakat

dalam memenuhi segala kebutuhan pokoknya. Jika kemudian pola perilaku

tersebut efektif dalam memenuhi kebutuhan pokok, maka akan muncul krisis.

i) Nilai pasrah. Nilai yang diyakini bahwa hidup pada hakikatnya buruk dan tidak

mungkin diperbaiki.

Page 240: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

BAB III SUMBER DAYA ALAM, IPTEK, KEGIATAN EKONOMI, KENAMPAKAN ALAM

DAN SISTEM ADMINISTRASI WILAYAH INDONESIA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar

Memahami fenomena interaksi perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, seni,

kehidupan agama, dan perkembangan masyarakat serta saling ketergantungan global

Adapun Indikator Pencapaian Kompetensi adalah sebagai berikut:

1. Membuktikan potensi sumber daya alam di Indonesia.

2. Merencanakan penggunaan ICT dalam pembelajaran IPS SD.

3. Menemukan kegiatan ekonomi dalam kehidupan sehari-hari.

4. Menyimpulkan hubungan keragaman kenampakan alam dan buatan.

5. Menjelakan sistem administrasi wilayah Indonesia.

C. Uraian Materi Pembelajaran

1. Pemanfaatan Sumber Daya Alam untuk Kesejahteraan Masyarakat

Sumber daya alam terbagi atas sumber daya alam yang dapat diperbaharui dan

sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui. Buah-buahan, padi, sayur-sayuran, dan

hasil hutan merupakan sumber daya alam yang dapat diperbaharui. Bahan tambang,

minyak bumi, dan gas alam merupakan contoh sumber daya alam yang tidak dapat

diperbaharui. Sumber daya alam juga dibagi menjadi dua yakni (1) sumber daya alam

hayati, dan (2) sumber daya alam non hayati.

a. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hayati

Sumber daya alam hayati adalah semua makhluk hidup yang ada di bumi, seperti:

hewan, tumbuhan, dan mikroba. Sumber daya alam yang berasal dari tumbuhan disebut

sumber daya alam nabati, sedangkan sumber daya alam dari hewan disebut sumber daya

alam hewani.

Page 241: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

1) Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Nabati

Bagi kehidupan, sumber daya alam nabati di Indonesia berfungsi sebagai tanaman

budidaya pangan, sandang, bahan baku kayu olahan, dan obat-obatan.

2) Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Hewani

Bagi kehidupan sumber daya alam hewani sebagai sumber pangan untuk memenuhi

kebutuhan manusia sebagai makanan sehari-hari, seperti: ikan, sapi, kambing, ayam,

dan lain sebagainya. Sumber daya alam hewani bisa didapat dari berbagai bidang

seperti: perikanan, peternakan.

b. Fungsi dan Peran Sumber Daya Alam Non Hayati

Selain sumber daya alam hayati, ada pula sumber daya alam non hayati yang dapat

ditemui di lingkungan sekitar kita. Contoh sumber daya alam non hayati, yaitu: bahan

tambang, tanah, air, panas bumi, dan udara.

2. Kegiatan Ekonomi dalam Meningkatkan Kehidupan Masyarakat

Kegiatan dan jenis perekonomian yang dilakukan masyarakat antara lain:

a. Pertanian

Pertanian adalah jenis usaha yang mengolah tanah untuk ditanami suatu jenis atau

berbagai jenis tanaman. Jenis usaha di bidang ini banyak terdapat di pedesaan, karena di

desa masih banyak tanah pertanian yang dapat diolah untuk usaha pertanian. Tanah yang

subur di suatu desa dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya misalnya dengan

ditanami padi, palawija, dan buah-buahan.

b. Industri

Industri adalah jenis usaha yang mengolah bahan mentah menjadi barang jadi.

Selain itu ada pula industri yang mengolah bahan mentah menjadi bahan setengah jadi

atau bahan setengah jadi menjadi barang jadi. Industri ada yang berskala kecil disebut

industri kecil atau home industry dan berskala besar atau industri yang bermodal besar

dan memiliki banyak tenaga kerja.

c. Perdagangan

Perdagangan adalah jenis usaha yang menjual barang-barang hasil produksi dari

suatu perusahaan kepada pengusaha lain atau pemakai barang. Usaha perdagangan

timbul karena perusahaan penghasil barang kadang kala tidak langsung menjual hasil

Page 242: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

produksinya sendiri tetapi dijual lewat perantara, yaitu pedagang. Jenis usaha

perdagangan misalnya perdagangan beras, sandang, hewan, dan makanan.

d. Jasa

Jasa adalah jenis usaha yang tidak membuat/menghasilkan barang tetapi lebih

menitikberatkan pada pelayanan terhadap konsumen. Jenis usaha ini lebih

mengutamakan keahlian atau keterampilan. Walaupun begitu, ada juga jenis usaha jasa

yang mengutamakan tenaga. Beberapa contoh usaha jasa adalah guru, dokter,

paramedis, perusahaan asuransi, bank, dan perusahaan angkutan.

Jenis jasa ini dikelola secara profesional oleh pengusahanya.

e. Usaha yang Dikelola Sendiri dan Kelompok

Pada dasarnya semua jenis usaha harus dikelola secara profesional. Kegiatan usaha

ada yang dikelola sendiri dan ada yang dikelola oleh kelompok (group). Usaha yang

dikelola sendiri misalnya usaha industri tahu tempe dan sebagainya. Usaya yang dikelola

kelompok atau group misalnya adalah PT dan badan-badan usaha lain. Badan usaha di

Indonesia digolongkan menjadi tiga bentuk, yaitu:

1) Badan Usaha Milik Negara (BUMN)

Sesuai dengan UUD 1945 maka cabang-cabang produksi yang penting dan

menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara. Untuk keperluan itu, negara

mendirikan perusahaan atau Badan Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN digolongkan

menjadi tiga jenis, yaitu:

a) Perusahaan jawatan

Perusahaan jawatan adalah perusahaan negara yang bertujuan memberikan pelayanan

kepada masyarakat dan bukan semata-mata mencari keuntungan.

b) Perusahaan umum (perum)

Perusahaan umum adalah perusahaan negara yang seluruh modalnya diperoleh dari

negara. Perum ini selain bertujuan melayani masyarakat, juga mencari keuntungan.

c) Perusahaan perseroan atau persero

Seiring dengan perkembangan zaman, perusahaan jawatan dan perusahaan umum

milik negara diubah menjadi perusahaan perseroan (persero). Contoh dari perubahan

ini adalah Perusahaan Jawatan kereta Api (PJKA) yang diubah menjadi Perusahaan

Page 243: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

Umum Kereta Api (Perumka) dan sekarang diubah lagi menjadi PT Kereta Api

Indonesia; dan Perum Pos dan Giro yang sekarang berubah menjadi PT Pos Indonesia.

2) Badan Usaha Swasta

Badan usaha swasta atau perusahaan swasta dapat berbentuk perusahaan

perorangan, firma, PT atau CV.

a) Perusahaan perorangan

Perusahaan perorangan adalah badan usaha yang dimiliki satu orang saja. Usaha ini

dijalankan sendiri oleh pemiliknya. Pada perusahaan perorangan tidak ada pemisahan

yang jelas antara modal perusahaan dan kekayaan pribadi miliknya.

b) Firma

Firma adalah badan usaha yang dimiliki oleh orang banyak. Pemilik-pemilik firma

mempertaruhkan seluruh harta kekayaannya untuk mendukung usahanya. Jika salah

satu anggota mempunyai hutang atas nama firma kepada pihak lain, hutang tersebut

ditanggung bersama oleh seluruh anggota.

c) Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan terbatas adalah badan usaha yang modalnya dihimpun dari beberapa orang

dengan cara menjual saham. Pemilik saham sama dengan pemilik PT. Jika PT

mempunyai hutang, jaminannya hanyalah kekayaan milik PT. Kekayaan pribadi pemilik

saham tidak dapat dijadikan jaminan atas hutang PT.

d) Persekutuan Komanditer (CV)

Dalam CV terdapat dua macam anggota yaitu anggota aktif dan anggota pasif. Anggota

aktif bertanggung jawab penuh terhadap CV dengan mempertaruhkan seluruh

kekayaannya. Adapun anggota pasif tanggung jawabnya hanya sebatas modal yang

ditanam dalam CV.

3) Koperasi

Koperasi adalah bentuk usaha bersama berdasarkan atas asas kekeluargaan. Tujuan

koperasi adalah kesejahteraan anggota sehingga koperasi adalah bentuk

perekonomian yang sesuai dengan UUD 1945 Pasal 33 ayat 1.

4) Yayasan

Yayasan merupakan badan usaha nirlaba, artinya tidak bertujuan untuk mendapat

keuntungan. Contoh: yayasan pendidikan

Page 244: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

37

Jenis-Jenis Pekerjaan

a. Pekerjaan yang Menghasilkan Barang

Pekerjaan yang menghasilkan barang adalah pekerjaan yang menghasilkan sesuatu

barang yang bisa dipergunakan oleh seseorang. Contoh dari pekerjaan yang menghasilkan

barang seperti penjual kue, petani, peternak dan masih banyak lagi pekerjaan yang

menghasilkan barang untuk keperluan masyarakat banyak.

b. Pekerjaan yang Menghasilkan Jasa

Pekerjaan yang menghasilkan jasa adalah suatu pekerjaan yang mana dari hasil

pekerjaanya bisa dinikmati dan dirasakan oleh orang lain. Pekerjaan yang menghasilkan

jasa ini tidak menghasilkan barang. Contoh dari pekerjaan yang menghasilkan jasa ini

seperti guru, dokter, tukang potong rambut, polisi, montir, sopir, pengacara, polisi,

tentara, jaksa, hakim, pegawai negeri, perias pengantin dan masih banyak lagi. Jenis

pekerjaan ini menghasilkan jasa yang dibutuhkan oleh masyarakat.

3. Penggunaan ICT dalam Pembelajaran IPS SD

Media elektronik seperti Radio, TV, Internet dan lain-lain merupakan sumber belajar

yang sangat berharga bagi pendidikan IPS di SD. Media tersebut, khususnya Radio, TV

dan internet bukan lagi barang baru bagi para siswa SD. Hampir setiap saat mereka dapat

mendengar siaran Radio dan menonton tayangan TV. Pada umumnya berita di Radio

berisi tentang kejadian-kejadian di bidang ekonomi, politik, pendidikan dan sosial budaya

di lingkungan setempat, lingkungan nasional dan dunia. Demikian juga siaran TV berisi

berita yang menyangkut hal yang sama yang dilengkapi dengan gambar bergerak. Di

dalam acara TV juga terdapat siaran hiburan yang dapat diikuti dan disimak oleh para

pemirsa.

Internet juga dapat dipakai sumber belajar yang sangat berharga bagi pembelajaran

IPS. Hampir semua informasi mengenai berbagai aspek kehidupan dapat diperoleh di

internet. Di media ini tidak hanya tayangan audio (suara), video (gambar bergerak)

melainkan juga teks tertulis. Teks tertulis yang tersedia di internet tidak terbatas

jumlahnya. Teks tersebut tidak hanya menggunakan Bahasa Asing seperti Inggris,

Perancis, Arab dan lain-lain melainkan juga Bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Oleh

Page 245: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

38

karena itu, guru IPS SD dapat menggunakan media internet sebagai sumber belajar yang

sangat berharga dengan cara melatih terlebih dahulu para siswa cara menggunakannya.

Selain itu, melalui internet, para siswa dapat diperkenalkan dengan tradisi baru

dalam hal berkorespondensi. Apabila orang tua serta kakek-nenek mereka

berkorenspondensi (surat-menyurat) dengan sahabat atau kerabatnya beberapa tahun

yang lalu dengan menggunakan surat melalui kantor pos maka para siswa sekarang dapat

diperkenalkan dengan korespondensi melalui e-mail atau elektronik mail (surat

elektronik). Melalui internet setiap orang dapat mengirim berita atau kabar dengan

menggunakan alamat Email yang dimilikinya. Kini, surat menyurat melalui e-mail tidak

hanya dapat dilakukan melalui kompoter meja atau desktop dan komputer junjing

(laptop) melainkan juga telepon genggam (seluler) yang memiliki fasilitas internet. Jadi,

media internet merupakan sumber belajar yang sangat berharga karena sarana tersebut

menyediakan berbagai jenis informasi termasuk informasi yang berhubungan dengan

materi pembelajaran IPS di SD.

Menggali Sumber Belajar Melalui Melalui Internet

Beragam materi pembelajaran IPS seperti kenampakan lingkungan alam dan sosial,

baik di lingkungan setempat, wilayah lain di Indonesia dan berbagai negara dapat

dipelajari melalui sarana internet. Apabila sekolah memiliki sarana tersebut atau dekat

dengan lokasi warung internet maka fasilitasilah para siswa dengan kegiatan menjelajah

informasi mengenai topik tersebut di internet. Untuk menggali berbagai informasi seperti

keadaan sosial dan geografis wilayah Indonesia, kondisi fisik kota-kota besar di Indonesia,

pelabuhan, pengairan, pembangkit tenaga listrik, pemukiman, industri dan lain-lain maka

sarana internet dapat menyediakan informasi tersebut. Langkah berikut dapat dilakukan:

a. Sebelum menggunakan sarana internet, jelaskan terlebih dahulu kepada para siswa

infomasi yang harus diperoleh dari internet.

b. Untuk mengetahui pemahaman siswa mengenai topik yang akan dicari guru dapat

mengadakan kegiatan tanya jawab terlebih dahulu.

c. Setelah tanya jawab selesai ajaklah para siswa ke ruang internet di sekolah (bila

tersedia) atau ke warung internet di luar sekolah atau menugaskan siswa di rumah

yang memiliki sarana internet.

Page 246: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

39

d. Tugasi mereka untuk menggali informasi yang dimaksud dengan prosedur yang telah

dijelaskan.

e. Sebutkan kata-kata kunci yang bisa dicari di kolom pencarian di Google, Yahoo dan

lain-lain.

f. Mintalah mereka membaca informasi yang berhubungan dengan kata-kata kunci

tersebut.

g. Setelah informasi yang dibutuhkan muncul di layar, mintalah mereka untuk mencetak

informasi tersebut sebagai bahan membuat laporan atau diskusi kelas.

h. Bila para siswa mendapatkan gambar-gambar yang dibutuhkan maka pajanglah

gambar-gambar tersebut dikumpulan dokumen atau di dinding kelas untuk diketahui

semua siswa.

i. Kegiatan menjelajah ke sarana internet dapat diikuti dengan kegaitan presentasi kelas,

tanya jawab, atau diskusi kelas.

4. Keragaman Kenampakan Alam dan Buatan serta Pembagian Wilayah Waktu

di Indonesia

Wilayah negara Indonesia terdiri atas pulau-pulau besar dan kecil yang terbentang

dari Sabang sampai Merauke. Sabang adalah sebuah kota pelabuhan yang terletak di

Pulau We, ujung paling barat laut dari wilayah negara kita. Merauke adalah kota

kabupaten di Provinsi Papua bagian timur. Letak Indonesia secara geografis di antara dua

Samudra, yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Indonesia juga diapit oleh dua

benua, yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Adapun letak Indonesia secara astronomis

adalah antara 60 LU-110 LS dan 950 BT-1410 BT. Batas-batas wilyah negara Indonesia

adalah:

1) Bagian utara berbatasan dengan Malaysia, Singapura, dan Filipina;

2) Bagian timur berbatasan dengan Papua Nugini dan Samudra Pasifik, serta Timor Leste;

3) Bagian selatan berbatasan dengan Australia dan Samudra Pasifik;

4) Bagian barat berbatasan dengan Samudra Hindia.

Pulau-pulau di Indonesia dikelompokkan sebagai berikut:

1) Gugusan Kepulauan Sunda Besar, yaitu Pulau Sumatra, Pulau Jawa, Pulau Kalimantan,

Pulau Sulawesi, dan pulau-pulau kecil di sekitar pulau-pulau besar itu;

Page 247: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

40

2) Gugusan Kepulauan Sunda Kecil, yaitu Pulau Bali, Lombok, Sumbawa Flores,

Sumba, Roti, Solor, Alor, dan Nusa Tenggara, dan pulau-pulau kecil di sekitarnya;

3) Gugusan Kepulauan Maluku, yaitu Pulau Halmahera, Ternate, Tidore, Seram, Buru,

Kepulauan Sula, Obi, Ambon, Kepulauan Kai, Kepuluan Aru, dan pulau-pulau kecil

lainnya;

4) Gugusan Pulau Irian (Papua) dan pulau-pulau kecil di sekitarnya, antara lain Pulau

Biak, Waigeo, Salawati, Yos Sudarso, dan Misool.

Kenampakan alam di Indonesia memiliki ciri yang berbeda-beda antara provinsi satu

dengan provinsi yang lainnya. Secara umum, kenampakan alam berupa daratan dan

perairan. Kenampakan alam daratan berupa pegunungan, gunung, dataran tinggi, dataran

rendah, dan tanjung. Kenampakan alam perairan berupa sungai, danau, laut, dan selat.

Indonesia adalah negara yang kaya akan flora dan fauna. Hal ini disebabkan oleh

letak geografis Indonesia di antara dua samudra dan dua benua. Flora adalah tumbuhan

dan fauna adalah hewan. Flora dan fauna artinya dunia tumbuhan dan dunia hewan.

Keanekaragaman flora dan fauna di Indonesia dipengaruhi oleh bentang alam yang ada.

b. Kenampakan Alam Buatan di Indonesia

Kenampakan buatan di Indonesia sangat banyak. Hal ini disebabkan oleh faktor

kebutuhan manusia. Lingkungan buatan adalah daerah yang sengaja dibuat lingkungan

baru untuk kepentingan tertentu. Kepentingan manusia, antara lain untuk kemakmuran,

melindungi satwa dan tumbuhan, pembangunan sarana dan prasarana bagi umum, untuk

PLTA, dan untuk tujuan wisata atau rekreasi. Kenampakan alam buatan, antara lain

sebagai berikut: Waduk, Pelabuhan, Kebun Binatang, Bandar Udara, Perkebunan,

Kawasan Industri/Pabrik.

c. Pembagian Waktu di Indonesia

Wilayah Indonesia terbentang dari Sabang sampai Merauke, pada garis bujur 95°BT

– 141°BT. Dalam satu hari ada 24 jam. Setiap satu jam rentangnya adalah 360:24 atau 15

derajat. Karena Indonesia memiliki wilayah 46 derajat, maka Indonesia terbagi menjadi

tiga daerah waktu.

Dari peta pembagian waktu tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut: (1) Wilayah

Waktu Indonesia Barat (WIB), meliputi Sumatra, Jawa, Kalimantan Barat, dan Kalimantan

Page 248: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

41

Tengah; (2) Wilayah Waktu Indonesia Tengah (WITA), meliputi Kalimantan Selatan,

Kalimantan Timur, Sulawesi, Bali, NTB, dan NTT; dan (3) Wilayah Waktu Indonesia Timur

(WIT), meliputi Maluku, Maluku Utara, dan Papua. Selisih waktu setiap daerah waktu di

atas adalah satu jam. Wilayah Waktu Indonesia Barat (WIB) dengan Wilayah Waktu

Indonesia Tengah ( WITA ) selisihnya satu jam, sedangkan Wilayah Waktu Indonesia Barat

(WIB) dengan Wilayah Waktu Indonesia Timur (WIT) selisihnya dua jam.

5. Sistem Administrasi Wilayah Indonesia

Sistem administrasi negara adalah keseluruhan penyelengaraan kekuasaan

pemerintah negara Indonesia dengan memanfaatkan dan mendayagunakan segala

kemampuan aparatur negara serta segenap dana dan daya demi tercapainya tujuan

nasional dan terlaksananya tugas Negara Republik Indonesia seperti yang telah

ditetapkan dalam UUD 1945.

Sebagai suatu sistem administrasi negara Indonesia perlu dikembangkan dan

disempurnakan, sebagai sarana mencapai tujuan nasional. Guna senatiasa mampu

menjawab segala tantangan dan memamfaatkan peluang yang timbul. Penyempurnaan

tersebut dikarenakan antara lain:

(1) Semakin meningkatnya tugas umum pemerintah.

(2) Pembangunan menimbulkan masalah-masalah baru.

(3) Adanya perkembangan faktor lingkungan temasuk perubahan dunia internasional.

Sistem yaitu suatu jaringan dari prosedur-prosedur yang berhubungan satu sama

lain menurut pola untuk menggerakkan suatu fungsi yang utama dari suatu usaha atau

urusan. Administrasi negara adalah suatu studi mengenai bagaimana bermacam-macam

badan pemerintahan diorganisir, dilengkapi dengan tenaga-tenaganya, digerakkan dan

dipimpin. Jadi usaha atau urusan sistem administrasi wilayah Indonesia adalah suatu

proses yang bersangkutan dengan pelaksanan kebijaksanaan-kebijaksanaan pemerintah,

pengarahan, kecakapan, dan teknik-teknik yang tidak terhingga, memberikan asaha suatu

fungsi yang utama. Definisi dari negara adalah organisasi kewilayahan yang bergerak di

bidang kemasyarakatan dan kepentingan perseorangan dari segenap kehidupan yang

multi dimensional untuk pengawasan pemerintah dengan legalitas kekuasaan tertinggi.

Syarat-syarat berdirinya suatu negara yaitu : (1) adanya wilayah, (2) adanya pengaturan,

(3) adanya rakyat dan (4) adanya pemerintahan. Adapun bentuk negara (a) Republik , (b)

Page 249: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

42

Kerajaan. Indonesia merupakan negara kesatuan yang terdiri dari kepulauan dengan

wilayah lautan yang cukup luas wilayah, daratannya terdiri dari beribu-ribu pulau.

Indonesia merupakan negara kepulauan terluas di dunia dengan ribuan pulau yang

tersebar di khatulistiwa terletak pada posisi silang yang sangat strategis yang berada di

Benua Asia dan Australia, serta Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.

Deklarasi Juanda menyatakan bahwa letak geografis Indonesia adalah negara

kepulauan yang terdiri atas ribuan besar dan kecil dengan sifat dan corak tersendiri.

Deklarasi tersebut yang menyatakan bahwa demi keutuhan teritorial dan untuk

melindungi kekayaan negara yang ada di dalamnya pulau-pulau serta laut yang ada harus

dianggap sebagai satu kesatuan yang bulat dan utuh. Pada tahun berdirinya Negara

Kesatuan Republik Indonesia terdiri atas 8 propinsi yang sekarang menjadi 34 propinsi.

Page 250: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

43

DAFTAR PUSTAKA

Hidayati dkk 2006. Pengembangan Pendidikan IPS SD. UPI Pres. Bandung

Ischak SU, dkk. 1997. Pendidikan IPS di SD. UT Depdikbud. Jakarta

Kartono dkk., 2013. Modul PLPG. Pusat Pengembangan Profesi Pendidik Kemendikbud.

Jakarta

Pudjiastuti Ari, Chaterina M., 2016. Modul Kajian Materi IPS Kelas Tinggi. Dirjen GTK

Kemendikbud. Jakarta.

Salam Rosidah dkk., 2016. Sumber Belajar Penunjang PLPG 2016 Mata Pelajaran/Paket

Keahlian Guru Kelas SD. Dirjen GTK Kemendikbud. Jakarta.

Sapriya, (2009). Pendidikan IPS Konsep dan Pembelajarannya. PT Remaja : Bandung.

Supriatna Nana, 2006. Pendidikan IPS SD. UPI Pres. Bandung

Sumantri Numan, 2001. Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS. Penerbit Rosdakarya

Bandung.

Winataputra Udin S., 2008. Materi dan Pembelajaran IPS SD. Pusat Penerbitan UT. Jakarta

Page 251: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PROFESIONAL

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

UNIT II : MATEMATIKA

Penulis Drs. Latri S, S.Pd., M.Pd.

Dra. Maratun Nafiah, M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 252: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

BAB I ARITMATIKA/BILANGAN

A. Kompetensi Inti (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam

konteks materi aritmatika/bilangan, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Memerinci konsep bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah

(termasuk prima, FPB, KPK).

2. Menguji pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam

konteks materi aritmatika/bilangan.

3. Menentukan alat peraga dalam pembelajaran bilangan.

D. Uraian Materi

1. Pengertian Bilangan

Bilangan adalah suatu konsep atau ide yang ada dalam pikiran (abstrak) yang

memberikan gambaran tentang banyaknya suatu benda. Untuk menggambarkan bilangan

itu dalam dunia nyata digunakan angka-angka. Terdapat sepuluh angka dasar (hindu-arab)

yang berbeda, yakni: 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9.

2. Bilangan Bulat

Bilangan bulat merupakan gabungan bilangan nol, bilangan asli, dan negatif

bilangan asli. Dengan demikian bilangan bulat meliputi bilangan bulat positif (positive

integers), 0, dan bilangan bulat negatif (negative integers). Setiap bilangan bulat

mempunyai lawan (opposites), misalnya 4 lawannya (-4). Dalam bentuk himpunan, adalah

𝑰 = {… , −3, −2, −1, 0, 1, 2, 3, … }, dengan 𝑰 singkatan dari Integers. Apabila digambarkan

dengan garis bilangan bentuknya seperti berikut:

Page 253: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

Operasi pada Bilangan Bulat:

a. Operasi Penjumlahan

Sifat-sifat penjumlahan bilangan bulat:

1) Tertutup, yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐼 berlaku 𝑎 + 𝑏 ∈ 𝐼

2) Komutatif (pertukaran), yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐼 berlaku 𝑎 + 𝑏 = 𝑏 + 𝑎. 3)

Assosiatif (pengelompokan), yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐼 berlaku

(𝑎 + 𝑏) + 𝑐 = 𝑎 + (𝑏 + 𝑐).

4) Mempunyai elemen identitas 0 yaitu untuk setiap 𝑎 ∈ 𝐼 berlaku

𝑎 + 0 = 0 + 𝑎 = 𝑎.

5) Setiap bilangan bulat mempunyai invers aditif. Invers dari bilangan bulat 𝑎 adalah

– 𝑎 dan berlaku 𝑎 + (−𝑎) = (−𝑎) + 𝑎 = 0

b. Operasi Pengurangan

Diketahui 𝑎, 𝑏 dan 𝑘 bilangan-bilangan bulat. Bilangan 𝑎 dikurangi 𝑏, ditulis 𝑎 – 𝑏

adalah bilangan bulat k jika dan hanya jika 𝑎 = 𝑏 + 𝑘.Sifat-sifat yang berkaitan:

1) Bilangan bulat tertutup terhadap pengurangan, yaitu jika a dan b bilangan-

bilangan bulat maka 𝑎 − 𝑏 juga bilangan bulat.

2) Jika 𝑎 dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat maka 𝑎 − 𝑏 = 𝑎 + (−𝑏).*

3) Jika 𝑎 dan 𝑏 bilangan-bilangan bulat maka 𝑎 − (−𝑏) = 𝑎 + 𝑏.*

4) Jika 𝑎 bilangan bulat maka −(−𝑎) = 𝑎.

Catatan: *dibaca pengurangan dua buah bilangan bulat sama dengan penjumlahan

dengan lawannya.

c. Operasi Perkalian

Sifat-sifat operasi perkalian pada bilangan bulat:

1) Tertutup, yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐼 berlaku 𝑎 × 𝑏 ∈ 𝐼

2) Komutatif (pertukaran), yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏 ∈ 𝐼 berlaku 𝑎 × 𝑏 = 𝑏 × 𝑎

3) Assosiatif (pengelompokan), yaitu untuk setiap 𝑎, 𝑏, 𝑐 ∈ 𝐼, berlaku:

(𝑎 × 𝑏) × 𝑐 = 𝑎 × (𝑏 × 𝑐)

4) Mempunyai elemen identitas 1, yaitu untuk setiap bilangan bulat 𝑎 berlaku

𝑎 × 1 = 1 × 𝑎 = 𝑎.

5) Sifat bilangan nol yaitu 𝑎 𝑥 0 = 0 × 𝑎 = 0, untuk setiap bilangan bulat 𝑎

6) Sifat distributif (penyebaran)

a) 𝑎 × (𝑏 + 𝑐) = (𝑎 × 𝑏) + (𝑎 × 𝑐), dan disebut distributif kiri perkalian

terhadap penjumlahan.

b) (𝑏 + 𝑐) × 𝑎 = (𝑏 × 𝑎) + (𝑐 × 𝑎) dan disebut distributif kanan

perkalian terhadap penjumlahan

Coba selidiki, apakah berlaku sifat distributif perkalian terhadap pengurangan?

Page 254: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

d. Operasi Pembagian

Diketahui 𝑎, 𝑏 dan 𝑘 bilangan-bilangan bulat dengan 𝑏 ≠ 0. Pembagian 𝑎 oleh 𝑏,

ditulis 𝑎 ∶ 𝑏, adalah bilangan bulat 𝑘 (jika ada) sehingga berlaku:

𝑎 ∶ 𝑏 = 𝑘 ↔ 𝑎 = 𝑏 × 𝑘. Pembagian pada bilangan bulat tidak bersifat tertutup,

misalnya 7 dan 3 € B, tetapi hasil dari 7 ∶ 3 bukan anggota bilangan bulat.

Operasi perkalian dan pembagian pada bilangan bulat memiliki pola yang unik dan

tetap, sehingga dapat lebih memudahkan pengerjaannya. Perhatikan tabel berikut:

Tabel 1.1. Hasil Operasi Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat Positif atau Negatif

Bilangan pertama Bilangan Kedua Hasil Perkalian atau Pembagian

Positif Positif positif

Positif Negatif negatif

Negatif Positif negatif

Negatif Negatif positif

e. Operasi Perpangkatan

Bilangan berpangkat dapat dituliskan menjadi an (a pangkat n), merupakan perkalian

bilangan a secara berulang sebanyak n faktor. Bilangan berpangkat dapat dinyatakan

dengan rumus di bawah ini:

Keterangan:

an : bilangan berpangkat

a : bilangan pokok

n : pangkat

Contoh 1:

4 x 4 x 4 = 43, maka 43 dapat diartikan sebagai perkalian 4 dengan 4 yang diulang

sebanyak 3 kali.

Contoh 2:

a7 = a x a x a x a x a x a x a

55 = 5 x 5 x 5 x 5 x 5 = 3.125

Urutan Hitung Operasi

Operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang melibatkan lebih dari satu macam

operasi dalam suatu perhitungan. Berikut adalah beberapa kesepakatan pada operasi

perhitungan campuran:

a. Operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada operasi penjumlahan dan

pengurangan.

Page 255: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

b. Operasi perkalian dan pembagian sama kuat. Apabila perkalian dan pembagian muncul

secara bersama-sama, maka urutan operasinya dari sebelah kiri, yaitu yang muncul di

sebelah kiri harus dioperasikan terlebih dahulu.

c. Operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat. Apabila penjumlahan dan

pengurangan muncul secara bersama-sama, maka urutan operasinya dari sebelah kiri,

yaitu yang muncul di sebelah kiri harus dioperasikan terlebih dahulu.

d. Jika dalam operasi terdapat tanda kurung “( )” maka dikerjakan terlebih dahulu.

Contoh 3:

Hitunglah: 48 – 25 + 72 : (12 x 3) = ....

Penyelesaian:

48 – 25 + 72 : (12 x 3) = 48 – 25 + 72 : 36 = 48 –25 + 2 = 23 + 2 = 25.

Contoh 4: 3 𝑥 (−6) = ⋯.

Penyelesaian:

Bilangan positif dikali bilangan negatif maka hasilnya bilangan negatif. Sebelumnya

diketahui bahwa 3 𝑥 6 = 18, maka 3 𝑥 (−6) = −18.

Contoh 5: Diketahui luas suatu sawah berbentuk persegi panjang adalah 120 m2. Berapa

ukuran panjang dan lebar yang mungkin (dalam bilangan cacah)?

Penyelesaian:

Diketahui luas persegi panjang 120 m = p x l. Pertanyaannya adalah menentukan

panjang dan lebar yang mungkin, maka dengan menggunakan tabel akan mudah

ditentukan panjang dan lebarnya.

Luas sawah berbentuk persegi panjang panjang Lebar

120 120 1

60 2

40 3

... ...

Berdasarkan jawaban di atas, ternyata memperoleh lebih dari satu jawaban benar, maka

soal semacam ini disebut open ended (banyak jawaban atau banyak cara menjawab).

Coba Anda mencari soal-soal yang termasuk kategori open ended, selanjutnya analisis

soal-soal olimpiade siswa, apakah mengandung soal-soal open ended?

Jika soal-soal matematika dihubungkan dengan kehidupan sehari-hari akan bermakna

bagi siswa (meaningfull theory) dan berguna (usefull).

Page 256: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

Pembelajaran Bilangan Bulat

a. Pembelajaran Penjumlahan dan Pengurangan Bilangan Bulat

1) Peragaan Gerakan Model

Penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat dapat dilakukan melalui peragaan

gerakan suatu model, yaitu dengan gerakan maju atau naik (untuk penjumlahan)

dan gerakan mundur atau turun (untuk pengurangan) dengan ketentuan sebagai

berikut.

(a) Arah menghadap model.

- Bilangan positif : Model menghadap ke kanan

- Bilangan negatif : Model menghadap ke kiri

(b) Titik permulaan selalu dimulai dari titik yang mewakili bilangan 0.

Contoh 6: Ragakan operasi berikut: 7 + (−5) – (−4) = ... .

Penyelesaian:

Tetapkan posisi awal model sebagai titik nol, lalu hadapkan model ke kanan (dilihat dari

posisi siswa). Kemudian gerakkan/langkahkan model ke kanan sebanyak 7 langkah.

Setelah itu, balikkan arah model (hadapkan ke arah negatif/hadapkan ke kiri) kemudian

gerakkan/langkahkan model maju sebanyak 5 langkah. Siswa diminta untuk

memperhatikan posisi terakhir model berada, yaitu di titik 2. Jadi 7 + (−5) = 2.

Selanjutnya, pada posisi 2, hadapkan arah model ke kiri kemudian gerakkan/

langkahkan model mundur sebanyak 4 langkah. Siswa diminta untuk memperhatikan

posisi terakhir model berada, yaitu di titik 6. Jadi 7 + (−5) − (−4) = 6.

2) Penggunaan Garis Bilangan

Penjumlahan dan pengurangan pada garis bilangan dapat dikatakan sebagai suatu

gerakan atau perpindahan sepanjang suatu garis bilangan. Suatu bilangan bulat positif

menggambarkan gerakan ke arah kanan, sedangkan bilangan bulat negatif

menggambarkan gerakan ke arah kiri. Titik permulaan selalu dimulai dari titik yang

mewakili bilangan 0.

Contoh 7: Hitunglah 6 + (−2) dengan menggunakan garis bilangan!

Penyelesaian:

6 + (−2) berarti suatu gerakan yang dimulai dari 0, bergerak 6 satuan ke kanan dan

dilanjutkan dengan bergerak maju 2 satuan lagi menghadap ke kiri (karena -2). Gerakan

ini berakhir di titik yang mewakili bilangan 4. Gerakan tersebut apabila dibuat

diagramnya sebagai berikut.

Jadi 6 + (−2) = 4

Page 257: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

Contoh 8: Hitunglah 6 − (−2) dengan menggunakan garis bilangan!

Penyelesaian:

6 − (−2) berarti suatu gerakan yang dimulai dari 0, bergerak 6 satuan ke kanan

dilanjutkan dengan menghadap ke kiri dan bergerak mundur 2 satuan. Gerakan ini

berakhir di titik yang mewakili bilangan 8, diagramnya sebagai berikut.

6 - (-2)

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9

Jadi 6 – (-2) = 8.

3) Penggunaan Muatan

Penjumlahan dengan menggunakan muatan dapat divisualisaikan dengan potongan

karton berwarna, misal warna putih dan yang lain warna hitam. Penggunaan warna

perlu disepakati pula, misal karton berwarna putih dianggap mewakili bilangan bulat

positif, sedang karton yang berwarna hitam dianggap mewakili bilangan bulat negatif,

sebagai ilustrasi dinyatakan sebagai berikut berikut.

Warna putih (positif)

Warna hitam (negatif)

Contoh 9: Hitunglah 7 + (-3)!

Penyelesaian:

Ambillah 7 karton putih dan kemudian ambil lagi 3 karton hitam. Pasang-pasangkan

masing-masing karton hitam dengan karton putih sehingga menjadi seperti keadaan

berikut.

Selanjutnya, amati dan hitung banyaknya karton yang tidak mempunyai pasangan.

Ternyata ada 4 karton putih yang tidak mempunyai pasangan. Karena karton putih

menyatakan bilangan positif, diperoleh 7 + (-3) = 4.

Contoh 10: Selesaikan (-2) + (-4)!

Penyelesaian:Ambil 2 karton hitam, kemudian ambil lagi 4 karton hitam. Kumpulkan

karton-karton tersebut pada satu wadah dan hitung banyaknya seluruh karton hitam

yang ada dalam wadah tersebut. Ternyata ada 6 karton hitam. Karena karton hitam

menyatakan bilangan negatif, maka (-2) + (-4) = - 6.

Contoh 11: Selesaikan 3 – 7 = ....

Penyelesaian:Ambil 3 karton putih, kemudian akan diambil 7 karton berwarna putih

juga, ternyata belum dapat mengambil semua, maka harus memasukkan 4 bernilai

netral (4 karton putih dan 4 karton hitam), sehingga seperti keadaan berikut.

Page 258: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

Sekarang, 7 karton berwarna putih dari kumpulan karton sudah bisa diambil, sehingga

masih bersisa 4 karton berwarna hitam, yang menyatakan bilangan - 4. Jadi 3 – 7 = - 4

Selanjutnya ragakan operasi pengurangan, lakukan dengan muatan, dan buatlah

garis bilangannya dari latihan berikut!

4 – 3 = .... 4 – (-3) = .... (-4) – 3 = .... (-4) – (-3) = ....

Diskusikan dalam kelompok!

b. Pembelajaran Perkalian dan Pembagian pada Bilangan Bulat

Perkalian pada Bilangan Bulat

Untuk menanamkan konsep perkalian pada bilangan bulat, dapat digunakan muatan

seperti berikut.

Contoh 12:

3 x 2 = 2 + 2 + 2 = 6

3 x (-2) = (-2) + (-2) + (-2) = (-6)

(-3) x 2 = 2 x (-3) sifat komutatif

= (-3) + (-3) = (-6)

Cara untuk menanamkan konsep perkalian antara bilangan bulat negatif dengan bilangan

bulat negatif adalah menggunakan pola bilangan. Berikut cara penanaman konsep pada

perkalian dengan menggunakan pola bilangan

Contoh 13: Hitunglah (−3) × (−4)!

Penyelesaian:

Perhatikan pola bilangan berikut:

Amati bahwa pada pola bilangan sebelah kiri, terkali tetap (−4) sedangkan pengali

berkurang satu satu demi satu. Ternyata hasil kalinya bertambah empat demi empat.

Pada pola bilangan sebelah kanan, pengali tetap (−3) sedangkan terkali berkurang satu

Page 259: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

demi satu. Ternyata hasil kalinya bertambah tiga demi tiga. Kedua pola bilangan

memberikan hasil yang sama yakni (−3)𝑥(−4) = 12.

Pembagian pada Bilangan Bulat

Penanaman konsep pembagian pada bilangan bulat sukar ditunjukkan dengan

menggunakan alat peraga. Salah satu caranya dapat dilakukan dengan menggunakan

konsep perkalian bilangan bulat.

Contoh 14: Hitunglah 10 ∶ (−2) = ⋯.

Penyelesaian:Karena 10 ∶ (−2) = ... berarti 10 = ⋯ × (−2) maka untuk mencari

hasil dari 10 ∶ (−2) dapat dilakukan dengan mencari bilangan bulat yang apabila

dikalikan dengan (−2) hasilnya 10, ternyata (−5) 𝑥 (−2) = 10.

Jadi 10 ∶ (−2) = −5.

Dapat disimpulkan bila a : b = c a = b x c. Bagaimana cara mengajarkan suatu bilangan dibagi dengan 0 dan 0 ∶ 0?

Jika dijumpai bilangan 6 : 2 maka dapat diselesaikan dengan pengurangan secara berulang

sampai habis. Jadi 6 – 2 = 4, 4 – 2 = 2, 2 – 2 = 0 (nol), maka hasil dari 6: 2 = 3 (tiga kali

pengurangan berulang). Hal ini disebut bilangan habis dibagi.

Dengan cara yang sama 3

0 = 3 : 0 (tiga dibagi nol) = 3-0-0-0-0-0-0 ... yang mana sampai tak

hingga kali, maka jawabannya 3

0 = tak hingga.

Secara aritmatika, pembagian 0 : 0 ini lebih mudah dipahami seperti berikut ini. 0

0 = 1, karena 0 = 0 x 1 = 0;

0

0 = 5, karena 0 = 0 x 5 = 0; dan seterusnya bahkan untuk seluruh anggota bilangan real

sekalipun akan memenuhi aturan tersebut.

Dengan demikian, maka hasil dari bilangan nol dibagi dengan nol adalah:

a. 0

0 = 0 (sesuai dengan konsep nol dibagi berapapun bilangannya maka jawabannya

adalah nol).

b. 0

0 = ∞ (sesuai dengan konsep bilangan berapapun dibagi dengan nol hasilnya tak

hingga/tak terdefinisikan).

c. 0

0 = 1 (sesuai dengan konsep bilangan berapapun jika dibagi dengan dirinya sendiri

maka hasilnya adalah satu).

Cobalah Anda simpulkan tentang pembagian bilangan dengan nol dan 0

0!

3. Faktor Persekutuan Terbesar (FPB) dan Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK)

Pembelajaran FPB dan KPK memuat istilah faktor, kelipatan, dan persekutuan yang

perlu memperkenalkan istilah-istilah tersebut kepada siswa. Faktor suatu bilangan adalah

pembagi habis bilangan tersebut. Kelipatan suatu bilangan adalah bilangan-bilangan yang

merupakan hasil perkalian dari bilangan tersebut dengan himpunan bilangan asli. Selain

Page 260: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

itu, bilangan prima erat hubungannya dengan FPB dan KPK. Bilangan prima merupakan

bilangan Asli yang lebih besar dari 1 dan tepat mempunyai dua faktor, yaitu bilangan 1

dan dirinya sendiri. Misalnya 2 = 1 x 2, 3 = 1 x 3, 5 = 1 x 5, .... Adapun 4 = 1 x 4 = 2 x 2 = 4

x 1, mempunyai faktor-faktor 1, 2, dan 4. Selanjutnya 6 = 1 x 6 = 2 x 3 = 3 x 2 = 6 x 1,

mempunyai faktor-faktor 1, 2, 3, dan 6. Bilangan-bilangan yang mempunyai faktor lebih

dari dua disebut bilangan komposit. Setiap bilangan dapat dituliskan sebagai perkalian

bilangan-bilangan prima. Penyajian perkalian bilangan-bilangan prima ini disebut sebagai

faktorisasi prima. faktorisasi prima memudahkan dalam perhitungan FPB dan KPK. Contoh

penerapan FPB dalam masalah Matematika misalnya pada pembagian rata-rata yang

dapat dilakukan secara maksimal pada sejumlah orang. Adapun pada KPK, beberapa

penerapannya terdapat pada perhitungan jarak, waktu, dan kecepatan.

Cara Menentukan FPB dan KPK

Contoh 15: Tentukan KPK dan FPB dari bilangan-bilangan 300 dan 350!

Penyelesaian:

Penentuan KPK dan FPB dapat dikerjakan melalui beberapa cara yaitu: (1) Faktorisasi

Prima, dan (2) Tabel.

a. Dengan faktorisasi prima

300 = 22 × 3 × 52

350 = 21 × 52 × 7

KPK (300, 350) = hasil kali faktor prima gabungan pangkat yang terbesar.

= 22 3 52 7 = 4 3 25 7 = (4 25) (3 7) = 2.100.

FPB (300, 350) = hasil kali faktor prima sekutu pangkat yang terkecil.

= 21 52 = 2 25 = 50.

b. Metode Tabel

Cara mengerjakan:

1) Bagilah semua bilangan itu dengan faktor-faktor prima persekutuannya.

2) Setelah semua bilangan menjadi prima relatif satu sama lain (nilai FPB-nya = 1),

bagilah hasil-hasilnya dengan faktor-faktor prima yang mungkin (untuk bilangan

yang terbagi tentukan hasil baginya, sedang yang tak terbagi tetaplah ditulis apa

adanya), hingga hasil bagi terakhirnya = 1.

300

150

75

5

25

5

3

2

2

350

175

35

7 5

5

2

Page 261: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

Contoh 16: Tentukan KPK dan FPB dari bilangan-bilangan 300, 350, dan 400.

Penyelesaian:

300 350 400

10

5

2

2

2

3

7

30

6

3

3

3

1

1

35

7

7

7

7

7

1

40

8

4

2

1

1

1

Dapat disimpulkan bahwa: FPB (300, 350, 400) = 10 5 = 50

KPK (300, 350, 400) = 10 5 23 3 7 = 8.400

Contoh 17:

Ibu Ani berbelanja ke pasar setiap 4 hari sekali. Ibu Bani berbelanja ke pasar setiap 7 hari

sekali. Pada tanggal 3 Maret 2017 Ibu Ani dan Ibu Bani berbelanja ke pasar bersama-

sama. Tanggal berapa Ibu Ani dan Ibu Bani akan ke pasar bersama kembali untuk kedua

kalinya?

Penyelesaian: Untuk menyelesaikan permasalahan tersebut menggunakan KPK.

KPK dari 4 dan 7 adalah 28. Kemudian 28 + 3 = 31. Jadi Ibu Ani dan Ibu Bani akan ke

pasar bersama untuk kedua kalinya pada tanggal 31 Maret 2017.

Contoh 18:

Ibu mempunyai 50 kue lemper, 70 kue pisang dan 80 kue bugis. Kue-kue tersebut akan

digunakan untuk arisan dan disajikan dalam beberapa piring dengan sama banyak.

Tentukan berapa piring minimal yang diperlukan untuk tempat kue tersebut dan tentukan

berapa jumlah masing-masing kue dalam piring tersebut!

Penyelesaian:

Faktorisasi prima dari 50 = 2 x 52, 70 = 2 x 5 x 7, dan 80 = 24 x 5.

FPB (50, 70, 80) = 2 x 5 = 10.

Jadi piring minimal yang diperlukan sebanyak 10 buah, masing-masing berisi 5 buah kue

lemper, 7 buah kue pisang, dan 8 buah kue bugis.

Buatlah contoh 5 buah permasalahan yang berhubungan dengan KPK dan FPB dalam

kehidupan sehari-hari! Diskusikan dengan teman Anda dalam kelompok!

FPB

KPK

Page 262: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

4. Pecahan

Pengertian Pecahan

Pecahan adalah suatu bilangan yang dapat ditulis melalui pasangan terurut dari

bilangan bulat 𝑎 dan 𝑏, dan dilambangkan dengan 𝑎

𝑏 , dengan 𝑏 ≠ 0 . Pada pecahan

𝑎

𝑏, 𝑎

disebut pembilang dan 𝑏 disebut penyebut. Pada prinsipnya, pecahan digunakan untuk

menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama. Jumlah seluruh bagian

yang sama ini bersama-sama membentuk satuan (unit). Dengan demikian pecahan adalah

bagian-bagian yang sama dari keseluruhan. Di sini perlu diberikan penekanan pada

konsep keseluruhan sebagai satuan konsep sama pada bagian.

Pecahan dapat diajarkan sebagai perbandingan bagian yang sama dari suatu

benda terhadap keseluruhan benda itu.

1 1

4

2

4 =

1

2

3

4

Satu-satuan seperempat bagian setengah bagian tiga perempat bagian

Jenis-jenis Pecahan:

a. Pecahan Biasa

Pecahan biasa adalah pecahan dengan pembilangnya lebih kecil dari penyebutnya. 𝒂

𝒃 dimana 𝒂 < 𝒃

b. Pecahan Campuran

Pecahan campuran adalah pecahan dengan pembilangnya lebih besar dari

penyebutnya. 𝒂

𝒃 dimana 𝒂 > 𝑏. Misal:

8

3 = 2

2

3

c. Pecahan Desimal

Pecahan desimal adalah pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma.

Misal: 0,5; 8,75; 0,96, dan lain-lain.

d. Pecahan Persen

Pecahan persen adalah pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti

perseratus. Misal: 𝑎 % berarti 𝑎

100.

e. Pecahan Senilai

Pecahan senilai adalah pecahan-pecahan yang penulisannya berbeda tetapi mewakili

bagian atau daerah yang sama, sehingga pecahan-pecahan senilai mempunyai nilai

yang sama. Jika suatu pecahan yang diperoleh dari pecahan yang lain dengan cara

mengalikan pembilang dan penyebut dengan bilangan asli yang sama, maka diperoleh

pecahan yang senilai. Dengan demikian untuk a, b, n bilangan-bilangan bulat maka

pecahan 𝑎

𝑏 dan pecahan

𝑎 𝑥 𝑛

𝑏 𝑥 𝑛 senilai.

Page 263: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

Operasi Hitung Bilangan Pecahan

a. Operasi Penjumlahan pada Bilangan Pecahan

1) Operasi penjumlahan pada bilangan pecahan dengan penyebut yang sama

Contoh 19: Tentukan Hasil dari 4

2

4

1 = ....

Penyelesaian: 1

4 +

2

4 =

1+2

4 =

3

4

2) Operasi penjumlahan pada pecahan dengan penyebut yang tidak sama

Contoh 20: Tentukan Hasil dari 1

3 +

2

4 = ....

Penyelesaian:

Untuk pecahan yang berpenyebut tidak sama, langkah pertama yakni menyamakan

penyebutnya dengan mencari KPK dari penyebut pecahan tersebut. 1

3 +

2

4 =

4

12 +

6

12 =

10

12 =

10 ∶ 2

12 ∶ 2 =

5

6

b. Operasi Pengurangan pada Bilangan Pecahan

1) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut yang sama

Contoh 21: Hitunglah 2

4 -

1

4 = ....

Penyelesaian: 2

4 -

1

4 =

1

4

2) Operasi pengurangan pada pecahan biasa dengan penyebut yang tidak sama

Contoh 22: Hitunglah 2

4 -

1

5 = ....

Apabila penyebutnya tidak sama, maka menyamakan penyebut dengan cara mencari

KPK dari penyebut itu. KPK dari 4 dan 5 adalah 20. 2

4 -

1

5 =

10

20 -

4

20 =

6

20 =

6

20∶

2

2 =

3

10

c. Operasi Perkalian Bilangan Pecahan

Untuk operasi perkalian pada bilangan pecahan, kalikanlah pembilang dengan

pembilang serta penyebut dengan penyebut.

Contoh 23: Tentukan hasil dari 4

5 ×

8

6 !

Penyelesaian:

4

5 ×

8

6 =

32

30 = 1

2

30 = 1

1

15 . Jadi,

4

5 ×

8

6 = 1

1

15 .

d. Operasi Pembagian Bilangan Pecahan

Pembagian pecahan berlaku cara 𝑎

𝑏 :

𝑐

𝑑 =

𝑎

𝑏 x

𝑑

𝑐 =

𝑎𝑑

𝑏𝑐.

Contoh 24: Hitunglah 1

3 :

2

5 = ....

Penyelesaian:

Dengan menerapkan cara di atas, maka diperoleh: 1

3 :

2

5 =

1

3 x

5

2 =

5

6

Page 264: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

BAB II

LOGIKA, PENALARAN, DAN ALJABAR

A. Kompetensi Inti (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam

konteks materi logika, penalaran, dan aljabar, serta penerapannya dalam kehidupan

sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Menerapkan konsep logika dan penalaran dalam pemecahan masalah.

2. Menerapkan konsep relasi dan fungsi linear dalam pemecahan masalah.

3. Melatih konsep sistem persamaan linear dalam pemecahan masalah.

4. Membedakan konsep sistem persamaan linear dalam pemecahan masalah.

5. Menggunakan konsep persamaan/pertidaksamaan kuadrat dalam pemecahan

masalah.

D. Uraian Materi

1. Logika dan Penalaran

a. Logika

Logika matematika merupakan sebuah cabang matematika yang merupakan

gabungan dari ilmu logika dan ilmu matematika. Logika matematika memberikan

landasan tentang bagaimana cara mengambil kesimpulan. Hal paling penting yang Anda

dapatkan dengan mempelajari logika matematika adalah kemampuan dalam mengambil

dan menentukan kesimpulan mana yang benar atau salah.

Pernyataan

Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di dalamnya

terkandung nilai kebenaran yang dinyatakan 'benar = B' atau 'salah = S' namun tidak

keduanya (benar dan salah). Sebuah kalimat tidak bisa dinyatakan sebagai sebuah

pernyataan apabila tidak bisa ditentukan nilai kebenarannya (benar atau salah).

Pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja disebut proposisi.

Contoh 1: 2 + 5 = 7 proposisi bernilai benar (B).

5 + 3 = 9 proposisi bernilai salah (S).

“Jakarta adalah ibukota Republik Indonesia,” proposisi bernilai benar (B).

Adapun kalimat: “Tolong ambilkan buku itu!” adalah bukan proposisi.

Page 265: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

b. Proposisi Majemuk

Proposisi-proposisi yang dihubungkan dengan perangkai logika “tidak”, “dan”, “atau”

disebut proposisi majemuk. Proposisi tanpa perangkai logika disebut proposisi sederhana.

c. Negasi

Suatu proposisi p dinegasikan akan menjadi –p. Negasi proposisi p (ditulis -p) adalah suatu

proposisi yang menyatakan “tidak benar bahwa p”. Tabel kebenaran Negasi seperti

berikut.

Tabel Kebenran Negasi

P -p Contoh 2: proposisi (p) Negasi (-p)

B S a. 5 + 3 = 8 (bernilai B) 5 + 3 ≠ 8 (bernilai S)

S B b. Sudut siku-siku besarnya adalah 90o (bernilai B)

Tidak benar bahwa sudut siku-siku besarnya 900. Atau Sudut siku-siku besarnya ≠ 90o

(bernilai S)

d. Konjungsi

Konjungsi menggunakan perangkai logika “dan”. Untuk sembarang proposisi p dan q,

proposisi “p dan q” (ditulis pɅq atau p&q) disebut suatu konjungsi yang hanya benar jika

dua pernyataan bernilai benar, selain itu bernilai salah.

Tabel Kebenaran Konjungsi

p q pɅq Contoh 3: proposisi Konjungsi Contoh proposisi Konjungsi

B B B a. Banyaknya hari pada bulan

Januari adalah 31 hari dan KPK

dari 6 dan 8 adalah 24. (bernilai

B).

b. 2 < 4 dan sungai Ciliwung melalui

kota Surabaya. (bernilai S). B S S

S B S c. 4 – 3 = 2 dan Sungai Musi ada di Provinsi Sumatera Barat. (bernilai S)

S S S

e. Disjungsi

Disjungsi menggunakan perangkai logika “atau”. Untuk sembarang proposisi p dan q,

proposisi “p atau q” (ditulis pVq) disebut suatu disjungsi yang hanya bernilai salah jika dua

pernyataan bernilai salah, selain itu bernilai benar.

Tabel Kebenaran Disjungsi

p q pVq Contoh 4: proposisi disjungsi Contoh proposisi disjungsi

B B B a. Banyaknya hari pada bulan Maret adalah 30 hari atau FPB dari 6 dan 8 adalah 2. (bernilai B)

b. 2 > 4 atau sungai Ciliwung

melalui kota Surabaya.

(bernilai S)

B S B

S

S

B

S

B

S

Page 266: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

f. Implikasi (Kondisional) dan Biimplikasi (Bikondisional)

Implikasi (kondisional) menggunakan perangkai logika “jika ..., maka ...”. Untuk

sembarang proposisi p dan q, proposisi “Jika p, maka q” (ditulis p → q) disebut suatu

implikasi yang hanya bernilai salah jika pernyataan pertama bernilai benar dan

pernyataan kedua bernilai salah.

Tabel Implikasi (kondisional)

p q p → q Contoh 5: proposisi implikasi Contoh proposisi implikasi

B B B a. Jika 3 + 4 = 7, maka FPB dari 6 dan 8 adalah 2. (bernilai B)

b. Jika 2 > 4, maka sungai Ciliwung melalui kota Jakarta.

(bernilai B). B S S

S

S

B

S

B

B

Biimplikasi (bikondisional) menggunakan perangkai logika “ ... jika dan hanya jika ...”.

Untuk sembarang proposisi p dan q, proposisi “p jika dan hanya jika q” (ditulis p ↔ q)

disebut suatu biimplikasi (bikondisional) yang bernilai salah jika pernyataan pertama

bernilai benar dan pernyataan kedua bernilai salah atau sebaliknya jika pernyataan

pertama bernilai salah dan pernyataan kedua bernilai benar.

Tabel Kebenaran Biimplikasi (Bikondisional)

p q p ↔ q Contoh 6: proposisi biimplikasi Contoh proposisi biimplikasi

B B B a. 3 + 4 = 7 bila dan hanya bila FPB dari 6 dan 8 adalah 4.

(bernilai S).

b. 2 > 4 bila dan hanya bila sungai

Ciliwung melalui kota Jakarta

(bernilai S).

B S S

S

S

B

S

S

B

g. Ekuivalen

Ekuivalen adalah dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai kebenaran yang sama. Contoh 7: Selidiki menggunakan tabel kebenaran proposisi berikut -(p v q) ≡ -p ʌ -q ekuivalen. Penyelesaian: Tabel Kebenaran ekuivalen -(p v q) ≡ -p ʌ -q P q -p -q pV q -(pVq) -pɅ-q

B B S S B S S B S S B B S S S B B S B S S S S B B S B B

sama Ayo coba Anda mencari soal yang berhubungan dengan ekuivalens! h. Tautologi dan Kontradiksi

Tautologi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai benar.

Page 267: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

Contoh 8: Selidiki pernyataan berikut (p ʌ q) → q tautologi!

Penyelesaian: Tabel Kebenaran Tautologi:

p q p Ʌ q (pɅq) →q Ayo berlatih untuk membuktikan bahwa pernyataan berikut tautologi!

a. ((p → q) Ʌ (r → q)) → ((p V r) →q

b. (p Ʌ -q) → p

B B B B

B S S B

S

S

B

S

S

S

B

B

Kontradiksi

Kontradiksi adalah pernyataan majemuk yang selalu bernilai salah.

Contoh 9: Selidiki pernyataan p ʌ (-p ʌ q) kontradiksi!

Penyelesaian: Tabel Kebenaran Kontradiksi

p q -p (-p ʌ q) p ʌ (-p ʌ q) Ayo berlatih untuk membuktikan bahwa pernyataan berikut kontradiksi!

{(p→ q) Ʌ p] Ʌ -q B B S S S

B S S S S

S B B B S

S S B S S

i. Kalimat Berkuantifikasi

Proposisi yang memuat kata-kata seperti “semua, beberapa, ada, tidak ada”

disebut kuantifikasi. Misalnya: “Semua guru itu cerdik”, “Beberapa siswa berminat membaca.”

1. Kuantifikasi Universal

Proposisi “Untuk setiap (semua) x” disebut Kuantifikasi Universal atau Kuantifikasi Umum

(Universal Quintifier), dan diberi simbol dengan “(∀)”. Proposisi umum ditulis dengan

notasi (∀x) Mx. Tanda ∀ dibaca “untuk setiap” atau “untuk semua”. Notasi (∀x) Mx,

dibaca “untuk setiap x, x mempunyai sifat “M”, atau “untuk setiap x, berlaku Mx”. Akibat

adanya kuantifikasi ∀x, maka Mx menjadi proposisi (pernyataan).

Contoh 10: Semua bilangan genap habis dibagi dua.

Semua manusia adalah makhluk hidup.

Setiap kucing bukan anjing.

2. Kuantifikasi Eksistensial

Perhatikan proposisi berikut ini, “Ada bilangan prima yang genap”, dengan:

Ada paling sedikit satu bilangan prima yang genap.

Ada sekurang-kurangnya satu bilangan prima yang genap.

Ada paling sedikit satu obyek, sedemikian rupa sehingga obyek itu adalah bilangan prima yang

genap.

Page 268: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

Lebih singkat lagi dapat ditulis: Ada paling sedikit satu x, sedemikian rupa sehingga Mx.

Pernyataan “Ada paling sedikit satu x, sedemikian rupa sehingga”, atau “Ada sekurang-

kurangnya satu x, sedemikian rupa sehingga” dinamakan “Kuantifikasi Khusus” atau

“Kuantifikasi Eksistensial” (Exitential Quantifier), dan diberi simbol “(Ǝx)”. Dengan

menggunakan smbol (Ǝx) Mx, dibaca: Ada paling sedikit satu x, sedemikian rupa sehingga

Mx, atau beberapa x, sehingga berlaku Mx.

Contoh 10: Ada guru yang rajin.

Ada paling sedikit seorang guru yang berwiraswasta.

Beberapa siswa mengalami obesitas.

3. Negasi Kuantifikasi

Perhatikan 2 proposisi di bawah ini:

(1) Beberapa siswa menganggap matematika sukar.

(2) Tidak ada siswa yang suka menyontek.

Proposisi (1) merupakan negasi dari “Semua siswa tidak menganggap matematika sukar”,

sedangkan proposisi (2) merupakan negasi dari “Ada siswa yang suka menyontek”.

Pada pernyataan-pernyataan di atas, pernyataan (2), yakni “Tidak ada siswa yang suka

menyontek” sama dengan “Semua siswa tidak suka menyontek”. Ini berarti pernyataan

(2) sebenarnya masih mempunyai bentuk kuantifikasi (∀x) Mx. Berikut ini aturan negasi

kuantifikasi.

Tabel Aturan Negasi Kuantifikasi

Proposisi Negasi

Semua p adalah q Beberapa p tidak q

Beberapa p adalah q Tidak ada p yang q

Contoh 11:

Tentukan negasi dari proposisi berikut! Penyelesaian:

1. Semua gajah berbelalai panjang.

2. Beberapa bilangan asli adalah bilangan bulat.

3. Tidak ada bilangan prima yang genap.

4. Semua guru SD tidak suka menganggur.

5. Tidak ada guru SD yang senang menyanyi.

1. Beberapa gajah tidak berbelalai

panjang.

2. Tidak ada bilangan asli yang bil. Bulat.

3. Beberapa bilangan prima adalah genap.

4. Beberapa guru SD suka menganggur.

5. Beberapa guru SD senang menyanyi.

j. Penalaran

Penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan

empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berpikir kritis merupakan

kegiatan berpikir mulai dari mengungkapkan permasalahan, merencanakan penyelesaian,

mengkaji langkah-langkah penyelesaian, menduga karena informasi yang tidak lengkap,

Page 269: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

dan membuktikan teorema. Di dalam proses berpikir kritis ini diperlukan penalaran

induktif dan atau penalaran deduktif.

Penalaran Induktif

Menyusun kebenaran suatu generalisasi yang diperoleh dari sejumlah terbatas hasil

pengamatan atau eksperimen (dari khusus ke umum). Berperan penting dalam bidang

non matematika dan berperan kecil dalam matematika.

Ayo berlatih menyelesaikan soal berikut secara penalaran induktif!

2 + 4 = … 1 + 3 = …

2 + 4 + 6 = … 1 + 3 + 5 = …

2 + 4 + 6 + … = … 1 + 3 + 5 + … = …

100 suku 100 suku

2 + 4 + 6 + … = … 1 + 3 + 5 + … = …

n suku n suku

Penalaran Deduktif

Kebenaran suatu pernyataan baru harus berdasarkan kepada unsur-unsur yang

didefinisikan/tidak didefinisikan, aksioma, sifat, atau teori-teori yang telah dibuktikan

kebenarannya (dari umum ke khusus, atau dari rumus ke contoh soal). Berperan besar

dalam matematika dan berperan relatif kecil dalam non matematika. Penalaran deduktif

tidak menerima generalisasi dari hasil observasi seperti yang diperoleh dari penalaran

induktif, tetapi harus dibuktikan, misalnya dengan induksi matematika.

Ayo Anda buktikan bahwa jumlah dua buah bilangan ganjil adalah bilangan genap!

Petunjuk: Misal bilangan ganjil pertama 2m+1, m € B dan bilangan ganjil kedua 2n+1, n €

B. Lanjutkan!

2. Relasi

Relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota dari himpunan

satu ke anggota-anggota himpunan yang lain. Cara menyatakan relasi dapat dinyatakan

dengan 3 cara yaitu diagram panah, himpunan pasangan berurutan, dan diagram

Cartesius.

Contoh 12: Jika diketahui himpunan 𝐴 = {0, 1, 2, 5}; 𝐵 = {1, 2, 3, 4, 6}. Nyatakanlah

relasi “satu kurangnya dari” himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 (3 cara)!

Penyelesaian:

Relasi “satu kurangnya dari” himpunan 𝐴 ke himpunan 𝐵 dapat disajikan dalam diagram

panah, diagam kartesius, dan himpunan pasangan berurutan.

Page 270: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

a. Diagram Panah b. Diagram Cartesius

b. Himpunan pasangan berurutan

𝑅 = {(0,1), (1,2), (2,3), (5,6)}

3. Fungsi

Fungsi adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota (dari daerah asal)

dengan tepat satu anggota (dari daerah kawan). Jika f adalah suatu fungsi dari A ke B,

maka:

Himpunan A disebut domain (daerah asal).

Himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dan himpunan anggota B yang pasangan

(himpunan C) disebut range (hasil) fungsi f.

Aturan yang memasangkan anggota-anggota himpunan A dengan tepat satu anggota

himpunan B disebut aturan fungsi f.

Misal diketahui fungsi-fungsi:

f : A B ditentukan dengan notasi 𝑓(𝑥)

g : C D ditentukan dengan notasi 𝑔(𝑥)

Contoh 13: Diketahui 𝐴 = {1, 2, 3, 4} 𝑑𝑎𝑛 𝐵 = {1,2, 3, 4, 5, 6, 7, 8}. Suatu fungsi 𝑓 ∶

𝐴 𝐵 ditentukan 𝑜𝑙𝑒ℎ 𝑓(𝑥) = 2𝑥 – 1. Gambarlah fungsi f dengan diagram panah.

Tentukan range fungsi f.

Penyelesaian: Diagram panah fungsi f

Dari diagram panah terlihat bahwa

𝑓(𝑥) = 2𝑥 – 1 f(1) = 2.1 – 1 = 1 f(3) = 2.3 – 1 = 5

f(2) = 2.2 – 1 = 3 f(4) = 2.4 – 1 = 7

Jadi, range fungsi 𝑓 adalah {1, 3, 5, 7}

Contoh 14:

Dari himpunan A dan B berikut, manakah yang merupakan fungsi? Sebutkan pula domain,

kodomain, dan rumusnya (aturan fungsi)? Ayo selesaikan soal ini sebagai latihan!

Page 271: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

4. Fungsi Linier

Suatu fungsi f(x) disebut fungsi linier apabila fungsi itu ditentukan oleh 𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏,

dimana a ≠ 0, a dan b bilangan konstan dan grafiknya berupa garis lurus.

Contoh 15:

Jika diketahui 𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3, gambarlah grafiknya!

Penyelesaian:

Untuk 𝑥 = 0 𝑓(𝑥) = 𝑦 = 3

Untuk y = f(x) = 0 x = 3

2= 1

1

2

Contoh 16:

Suatu fungsi dinyatakan dengan f(x) = ax + b. Jika nilai dari f(4) = 11 dan f(6) = 15,

tentukan fungsi tersebut!

Penyelesaian:

𝑓(𝑥) = 𝑎𝑥 + 𝑏 𝑓(4) = 4𝑎 + 𝑏 = 11 … (1)

𝑓(6) = 6𝑎 + 𝑏 = 15 … (2)

dengan eliminasi dan subtitusi diperoleh 𝑎 = 2 𝑑𝑎𝑛 𝑏 = 3 sehingga fungsinya adalah:

𝑓(𝑥) = 2𝑥 + 3.

5. Persamaan Linear

Persaman adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan (relasi) sama

dengan. Adapun persamaan linear adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari

variabelnya adalah satu atau berderajat satu.

Persamaan linear satu variabel

Bentuk umum: 0,,;0 aRbabax 𝑎 adalah koefisien dari variabel x dan b

adalah konstanta. Contoh 4𝑥 + 8 = 0.

Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk umum: 0,0,,,; baRcbacbyax

𝑎 adalah koefisien dari variabel 𝑥 dan 𝑏 adalah koefisien dari variabel 𝑦 sedangkan

𝑐 adalah konstanta. Misalnya 936 yx merupakan persamaan linear dua variabel

yakni variabel x dan variabel 𝑦.

Himpunan Penyelesaian Persamaan Linear

Menentukan himpunan penyelesaian persamaan linear berarti mencari harga yang

memenuhi untuk pengganti variabel pada persamaan linear yang bersangkutan.

Grafik fungsi linier

Page 272: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

Contoh 17. Tentukan himpunan penyelesaian persamaan linear 2

1

5

12

xx

Penyelesaian:

2

1

5

12

xx Ingat perkalian silang berikut:

𝐴

𝐵=

𝐶

𝐷↔ AD = BC

2(2𝑥 − 1) = 5(𝑥 + 1)

4𝑥 – 2 = 5𝑥 + 5

4𝑥 – 5𝑥 = 2 + 5

− 𝑥 = 7

𝑥 = −7

𝐻𝑃 = {−7}

6. Sistem Persamaan Linear Dua Variabel

Bentuk Umum

𝑎𝑥 + 𝑏𝑦 = 𝑐

𝑝𝑥 + 𝑞𝑦 = 𝑟

𝑎, 𝑏, 𝑐, 𝑝, 𝑞, 𝑟 𝑅

𝑎, 𝑝 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑥

𝑏, 𝑞 = 𝑘𝑜𝑒𝑓𝑖𝑠𝑖𝑒𝑛 𝑑𝑎𝑟𝑖 𝑦

𝑐, 𝑟 = 𝑘𝑜𝑛𝑠𝑡𝑎𝑛𝑡𝑎

𝑥, 𝑦 = 𝑣𝑎𝑟𝑖𝑎𝑏𝑒𝑙

Ada beberapa cara menyelesaikan sistem persamaan linear dua variabel, antara lain

cara grafik, subtitusi, eliminasi, atau gabungan (eliminasi dan substitusi). Berikut Contoh

penyelesaian dengan menggunakan cara gabungan:

Contoh 18. Tentukan himpunan penyelesaian dari sistem persamaan berikut:

102

53

yx

yx dengan cara gabungan antara eliminasi dan substitusi!

Penyelesaian:

Eliminir y

3𝑥 – 𝑦 = 5

2𝑥 + 𝑦 = 10 +

5𝑥 = 15

𝑥 = 3

𝑥 = 3 substitusi 𝑘𝑒 3𝑥 – 𝑦 = 5

3(3) – 𝑦 = 5

9 – 𝑦 = 5

− 𝑦 = 5 – 9

− 𝑦 = −4

𝑦 = 4. Jadi 𝐻𝑃 = {(3,4)}

Page 273: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

Menyelidiki apakah kedua garis sejajar, berimpit, atau berpotongan tegak lurus.

Perhatikan persamaan garis:

𝑦 = 𝑚1𝑥 + 𝑛1 dan 𝑦 = 𝑚2𝑥 + 𝑛2. Dengan m1 merupakan gradien dari garis pertama dan

m2 merupakan gradien dari garis kedua.

Kedua garis sejajar bila m1 = m2.

Kedua garis berpotongan tegak lurus bila m1 x m2 = -1.

Kedua garis berimpit bila m1 = m2, dan n1 = n2.

Contoh 19: Selidiki apakah garis 𝑦 = 2𝑥 − 6 𝑑𝑎𝑛 2𝑥 − 𝑦 = 4 sejajar, berimpit atau saling

tegak lurus!

Penyelesaian:

𝑦 = 2𝑥 − 6, m1 = 2.

2𝑥 − 𝑦 = 4 ↔ 𝑦 = 2𝑥 − 4, m2 = 2

Karena m1 = m2 , maka kedua garis sejajar.

Ayo carilah persamaan garis lain yang saling sejajar, berimpit, tegal lurus, dan

berpotongan!

7. Persamaan Kuadrat

Persamaan kuadrat adalah persamaan berderajat dua dalam 𝑥 yang

dinyatakan dengan:

𝑎𝑥2 + 𝑏𝑥 + 𝑐 = 0; 𝑎, 𝑏, 𝑐𝑅 ; 𝑎 0

𝑎 = 𝑘oefisien dari x2

𝑏 = koefisien dari 𝑥

𝑐 = konstanta

Penyelesaian Persamaan Kuadrat

Ada beberapa cara menyelesaikan persamaan kuadrat, antara lain :

a. Memfaktorkan

Contoh 20. Selesaikan x2 – 5x + 6 = 0!

Penyelesaian:

Mencari 2 buah bilangan jika dikalikan adalah 6 dan jika dijumlahkan adalah (-5).

Bilangan-bilangan tersebut adalah (-3) dan (-2).

Jadi: x2 – 5x + 6 = 0

(𝑥 – 3)(𝑥 – 2) = 0

𝑥 – 3 = 0 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 − 2 = 0

𝑥 = 3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = 2. 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝐻𝑃 = {3, 2}.

Page 274: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

b. Melengkapkan Kuadrat Sempurna

Contoh 21. Selesaikan x2 + 10x + 21 = 0 !

Penyelesaian:

x2 + 10x + 21 = 0

x2 + 10x = -21

x2 + 10x + 25 = -21 + 25, 25 = (21 koefisien x)2

(x + 5)2 = 4

𝑥 + 5 = 24

𝑥 + 5 = 2 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 + 5 = −2

𝑥 = −3 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑥 = −7. 𝐽𝑎𝑑𝑖 𝐻𝑃 = {−3, −7}

c. Dengan Rumus ABC

a

acbbx

2

42

2,1

Contoh 22. Selesaikan x2 + 6x - 16 = 0!

Penyelesaian:

𝑎 = 1, 𝑏 = 6, 𝑐 = −16

)1(2

)16)(1(466 2

2,1

x =

2

1006 =

2

106

22

4

2

1061

x atau 8

2

16

2

1062

x

Jadi HP = {2, -8}

8. Pertidaksamaan Linear

Pertidaksamaan linear adalah suatu pertidaksamaan yang variabelnya paling

tinggi berderajat satu.

Bentuk umum :

𝑎𝑥 + 𝑏 ≠ 0 ; 𝑎, 𝑏 𝑅, 𝑎 0

𝑎 = koefisien dari 𝑥

𝑥 = variabel

𝑏 = konstanta

≠ berarti salah satu relasi dari pertidaksamaan bertanda , , , .

Misal 5𝑥 + 5 25

Sifat-sifat Pertidaksamaan:

a. Arah tanda pertidaksaman tetap jika ruas kiri dan ruas kanan pertidaksamaan

ditambah, dikurangi, dikalikan, atau dibagi dengan bilangan positif yang sama.

1) 𝑎 𝑏 𝑎 + 𝑐 𝑏 + 𝑐

2) 𝑎 𝑏 𝑎 – 𝑑 𝑏 – 𝑑

3) 𝑎 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 0 𝑎𝑐 𝑏𝑐

Page 275: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

4) 𝑎 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑 0 d

a

d

b

b. Arah tanda pertidaksamaan berubah jika ruas kiri dan ruas kanan dikalikan atau

dibagi dengan bilangan negatif yang sama.

1) 𝑎 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑐 0 𝑎𝑐 𝑏𝑐

2) 𝑎 𝑏 𝑑𝑎𝑛 𝑑 0 d

a

d

b

Contoh 23. Selesaikan 6x + 2 4x + 10 !

Penyelesaian:

6𝑥 + 2 4𝑥 + 10

6𝑥 + 2 – 2 4𝑥 + 10 − 2

6𝑥 4𝑥 + 8

6𝑥 – 4𝑥 4𝑥 – 4𝑥 + 8

2𝑥 8

2

1. 2𝑥

2

1. 8

𝑥 4

Himpunan Penyelesaian Pertidaksaman Linear

Contoh 24. Tentukan himpunan penyelesaian dari 6𝑥 + 4 4𝑥 + 20, 𝑥𝑅 !

Penyelesaian:

6𝑥 + 4 4𝑥 + 20

6𝑥 + 4 − 4 4𝑥 + 20 – 4

6𝑥 4𝑥 + 16

6𝑥 – 4𝑥 4𝑥 – 4𝑥 + 16

2𝑥 16

2

1. 2𝑥

2

1. 16

𝑥 8

8

Jadi 𝐻𝑃 = { 𝑥 𝑥 8, 𝑥𝑅}

9. Pertidaksamaan Kuadrat

Pertidaksamaan kuadrat adalah suatu pertidaksamaan yang mempunyai variabel

paling tinggi berderajat dua dan koefisien variabel pangkat duanya tidak sama dengan

nol. Bentuk umum:

ax2 + bx + c ≠ 0; a, b, cR ; a 0

a = koefisien dari x2

b = koefisien dari x

c = konstanta

Page 276: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

≠ berarti salah satu relasi pertidaksamaan bertanda , , , .

Misal x2 + 5x + 6 0

Himpunan Penyelesaian Pertidaksamaan Kuadrat

Langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat

adalah sebagai berikut:

(i) Ubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk umum.

(ii) Tentukan pembuat nol ruas kiri.

(iii) Letakkan pembuat nol pada garis bilangan.

(iv) Substitusi sembarang bilangan pada pertidaksamaan kecuali pembuat nol. Jika benar,

maka daerah yang memuat bilangan tersebut merupakan daerah penyelesaian.

Contoh 25. Tentukan himpunan penyelesaian dari x2 + 6x + 8 0 untuk x R !

Penyelesaian:

(i) x2 + 6x + 8 0

(ii) Pembuat nol

x2 + 6x + 8 = 0

(x + 4)(x + 2) = 0

x + 4 = 0 atau x + 2 = 0

x = -4 atau x = -2

(iii) (B) (S) (B)

+ - +

-4 -2

(iv) Ambil x = 0 x2 + 6x + 8 0

0 + 0 + 8 0

8 > 0 (B)

Jadi HP = { xx -4 atau x -2 }

10. Aplikasi Persamaan dan Pertidaksamaan Linier

Beberapa masalah dalam kehidupan sehari-hari dapat diselesaikan dengan

konsep persamaan maupun dengan pertidaksamaan linier. Langkah pertama yang

dilakukan adalah menerjemahkan masalah tersebut ke dalam kalimat matematika. Untuk

lebih jelasnya, perhatikan contoh-contoh berikut.

Contoh 26.

Upah seorang teknisi untuk memperbaiki suatu mesin bubut adalah Rp250.000,00 ditambah biaya Rp75.000,00 tiap jamnya. Karena pekerjaannya kurang rapi, pembayarannya dipotong 10% dari upah total yang harus diterima. Jika teknisi tersebut mendapat upah sebesar Rp798.750,00. Berapa jam mesin bubut tersebut diperbaiki?

Page 277: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

Penyelesaian:

Misalkan teknisi bekerja selama x jam, dan upah yang diterima hanya (100 - 10)% = 90%, maka diperoleh persamaan berikut: (75.000 𝑥 + 250.000) x 90% = 798.750 67.500 𝑥 + 225.000 = 798.750 67.500 𝑥 = 798.750 – 225.000 67.500 𝑥 = 573.750 𝑥 = 573.750/67.500 = 8.5 Jadi, teknisi tersebut bekerja memperbaiki mesin selama 8,5 jam.

Page 278: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

BAB III

GEOMETRI DAN PENGANTAR TRIGONOMETRI A. Kompetensi Inti (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam

konteks materi geometri dan pengantar trigonometri, serta penerapannya dalam

kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Menerapkan Konsep sudut secara kontektual.

2. Memecahkan masalah yang berkaitan dengan sifat-sifat bangun datar.

3. Menentukan bayangan titik-titik terhadap transformasi geometri sederhana

(translasi, refleksi, rotasi, dilatasi).

4. Menerapkan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam

konteks materi geometri.

5. Menerapkan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya dalam

konteks materi pengantar trigonometri.

D. Uraian Materi

1. Sudut:

Sudut merupakan suatu daerah yang dibentuk oleh dua buah sinar garis yang

bertemu di satu titik pangkal yang sama.

Panamaan sudut di atas adalah < AOB, atau < O, atau < BOA.

Ayo bernalar secara induktif! Buatlah generalisasi untuk n sinar garis!

No. Banyak sinar garis Visualisasi sudut Banyanya nama sudut

1. 2

A

O

B

< AOB = 1

A

O

B

Page 279: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

2. 3

A

O

B

C

< AOB

< AOC = 3

< BOC

3. 4

A

O B

C

D

< AOB

< AOC

< AOD = 6

< BOC

< BOD

< COD

... ... ...

n ... =?

Jenis-jenis Sudut:

Perhatikan gambar di bawah ini:

Berdasarkan gambar di atas, maka dapat dideskripsikan:

a. Sudut lancip, sudut yang besarnya antara 0⁰ dan 90⁰ atau 0⁰ < 𝑥 < 90⁰.

b. Sudut siku-siku, sudut yang besarnya 90⁰.

c. Sudut tumpul, sudut yang besarnya 90⁰ < 𝑥 < 180 ⁰.

d. Sudut lurus, sudut yang besarnya 180 ⁰.

e. Sudut refleks, sudut yang besarnya 180 ⁰< x < 360⁰.

Hubungan antar sudut:

A

B C

D

R Q P

S

a. Sudut yang saling berpenyiku, dua sudut yang jumlah ukurannya 90o: ∠ABD + ∠CBD = 90

b. Sudut yang saling berpelurus, dua sudut yang jumlah ukurannya 180o: ∠ PQS + ∠ RQS = 180o

(a) (b) (c) (d) (e)

Page 280: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

Hubungan antar sudut jika dua garis sejajar dipotong oleh sebuah garis:

1) Sudut sehadap, besarnya sama, yakni ∠a = ∠e, ∠b = ∠f, ∠d = ∠h, ∠c = ∠g.

2) Sudut dalam berseberangan, besarnya sama. ∠c = ∠e, ∠d = ∠f.

3) Sudut luar berseberangan, besarnya sama. ∠a = ∠g, ∠b = ∠h.

4) Sudut dalam sepihak, jumlah keduanya 180o. ∠d + ∠e = 180o dan ∠c + ∠f = 180o.

5) Sudut luar sepihak, jumlah keduanya adalah 180o.∠b+∠g=180o, dan∠a+∠h= 180o.

6) Sudut bertolak belakang, besarnya sama. ∠a = ∠c, ∠b = ∠d, ∠e = ∠g, ∠f=∠h.

Ayo berlatih: Carilah besar sudut yang lain, jika diketahui < B1 = 550!

2. Mengidentifikasi Bangun Datar Segitiga

Segitiga adalah bangun datar yang terjadi dari tiga ruas garis yang dua-dua

ujungnya saling bertemu. Segitiga dapat terbentuk apabila panjang sisi terpanjang

kurang dari jumlah panjang dua sisi yang lain. Tiap ruas garis yang membentuk

segitiga disebut sisi. Pertemuan ujung-ujung ruas garis disebut titik sudut.

jenis-jenis segitiga dan hubungannya satu sama lain dapat digambarkan

dengan tabel berikut:

h g e

a

f

d c

b

2 1

A 3 4

2 550

B3 4

Page 281: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

Panjang ketiga sisi

berlainan

Dua sisi sama panjang Ketiga sisinya

sama panjang

Ketiga sudutnya

Lancip

Segitiga lancip

sembarang

Segitiga sama kaki

Segitiga sama

sisi

Salah satu sudutnya

siku-siku

Segitiga siku-siku

sembarang

Segitiga siku-siku

Samakaki

Tidak ada

Salah satu

sudutnya tumpul

segitiga tumpul

sembarang

segitiga tumpul sama kaki Tidak ada

3. Mengidentifikasi Segiempat Berdasarkan Unsur-Unsurnya:

a. Persegi

Persegi adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang dan keempat sudutnya

siku-siku, atau persegi adalah belahketupat yang salah satu sudutnya siku-siku, atau

persegi adalah persegi panjang yang dua sisi yang berdekatan sama panjang.

Dengan kata lain, persegi adalah bangun datar segiempat yang paling khusus, dengan

sifat semua sudut siku-siku, semua sisi sama panjang, dua pasang sisi sejajar, dan

kedua diagonalnya sama panjang.

Sifat-sifat persegi ABCD:

SDBSSCAS

BDAC

CA

90 DA BCD BC DAB

DA CD BC AB

A B

C D

S

Menurut Besar Sudut

Menurut Sisi-sisinya

Page 282: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

b. Persegi Panjang

Persegi panjang adalah segiempat yang mempunyai dua pasang sisi sejajar dan

keempat sudutnya siku-siku.

Sifat-sifat Persegi Panjang ABCD,

oADCBCD

danBCAD

90

//

ABCBAD

SD BS dan

SC AS ; BD AC

BC AD dan DC AB

; DC // AB

c. Jajargenjang

Jajargenjang adalah segiempat yang sisi-sisinya sepasang-sepasang sejajar, atau

segiempat yang memiliki tepat dua pasang sisi yang sejajar. Semua bentuk di bawah

ini adalah jajargenjang.

Gambar yang ketiga adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku dan

disebut persegipanjang. Gambar yang keempat adalah jajargenjang dengan sifat

khusus yaitu semua sisi sama panjang dan disebut belah ketupat. Gambar yang kelima

adalah jajargenjang dengan sifat khusus yaitu siku-siku dan semua sisi sama panjang

dan disebut persegi.

Sifat-sifat jajargenjang ABCD,

DC AB ; PD BP

; ADC ABC ; DC // AB

BC AD ; PC AP

; D BC DAB ; BC // AD

d. Belah Ketupat

Belah ketupat adalah segiempat yang keempat sisinya sama panjang, atau belah

ketupat adalah jajargenjang yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang, atau

belah ketupat adalah layang-layang yang keempat sisinya sama panjang.

Contoh:

Perhatikan, karena persegi juga keempat sisinya

sama panjang maka persegi termasuk belah

ketupat. Jadi, persegi termasuk jenis belah

ketupat. Belah ketupat juga termasuk layang-

layang karena ada dua pasang sisi bergandengan

A B

C D

P

A B

C D

S

Gb. 2 Gb. 3 Gb. 4 Gb. 5 Gb. 1

Page 283: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

yang sama panjang. Juga, belah ketupat termasuk jenis jajargenjang, karena dua

pasang sisinya sejajar, tetapi jajargenjang bukan termasuk belah ketupat karena

semua sisinya tidak sama panjang.

Sifat-sifat belah ketupat ABCD,

BC// AD , DC// AB

, SC AS, SDBS

DCA ABC

BCD BAD

DA CD BC AB

e. Layang-layang

Layang-layang adalah segiempat yang dua sisinya yang berdekatan sama panjang,

sedangkan kedua sisi yang lain juga sama panjang, atau segiempat yang mempunyai

dua pasang sisi berdekatan sama panjang.

Sifat-sifat layang-layang ABCD,

AB = BC ; AD = DC .

Sudut-sudut yang berhadapan sama besar.

ACB = CAB

BAD = BCD

ACD = CAD

Kedua diagonal saling tegak lurus.

f. Trapesium

Trapesium adalah segiempat yang mempunyai tepat sepasang sisinya sejajar.

Sifat-sifat trapesium ABCD,

Selain trapesium sembarang, terdapat dua macam trapesium yang lain, yaitu:

(1) Trapesium samakaki (2) Trapesium siku-siku

A B

C D

A B

C D

A

B

C

D

A

B

C

D

S

trapesium. alas disebut

trapesium dari )terpanjang (sisi AB

trapesium kaki disebut BC danAD

DC // AB

D C

B A

Page 284: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

4. Mengidentifikasi Bangun Datar Lingkaran a. Lingkaran

Lingkaran adalah bangun datar yang sisinya selalu berjarak

sama dengan titik pusatnya, atau lingkaran adalah tempat

kedudukan titik-titik yang terletak pada suatu bidang, dan

berjarak sama terhadap titik tertentu. Titik tertentu tadi

disebut pusat lingkaran.

b. Unsur-unsur Lingkaran

Garis tengah (diameter) adalah garis yang membagi dua sama besar dari suatu lingkaran

atau tali busur yang melalui titik pusat.

Jari-jari adalah ruas garis yang menghubungkan titik pusat lingkaran dengan lingkaran.

Berdasarkan gambar di atas, GH disebut tali busur. Sisi lengkung GH disebut busur.

Daerah yang dibatasi oleh tali busur MN dan busur MN disebut tembereng.

Daerah yang dibatasi jari-jari OK dan jari-jari OL serta busur KL disebut juring.

Ayo berlatih: Isilah titik-titik berikut dengan jawaban yang tepat!

1) a. PQR adalah segitiga ....

b. PR = .... = ....

c. P ....o

d. Jika PQ = 5 cm , maka QR = ... cm

2) a. ABCD adalah bangun ....

b. Dua pasang sisi yang sama panjang

adalah ... dengan ...;

... dengan ....

c. ...A dan ....B

d. AP = .... dan BP = ....

3) a. MN disebut ....

b. Sisi lengkung MN disebut ....

c. Daerah MSN disebut ....

5. Geometri Transformasi Sederhana

Transformasi bidang yaitu pemetaan satu-satu dari himpunan semua titik dalam

bidang pada himpunan itu sendiri. Bangun hasil dari transformasi disebut bayangan. Ada

empat jenis transformasi pada bidang yaitu: pergeseran (translasi), pencerminan

(refleksi), pemutaran (rotasi) dan perkalian (dilatasi).

O K

L

M

N

G H

P Q

R

A B

C D

P

O K

L

M

N

S

R

Page 285: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

a. Pergeseran (Translasi)

Pergeseran yaitu transformasi yang memindahkan semua titik dalam suatu bidang

dengan besar dan arah yang sama. Besar dan arah pergeseran dapat digambarkan sebagai

suatu segmen garis berarah dari suatu himpunan segmen garis berarah dengan besar dan

arah yang sama.

Pada gambar di bawah ini, karena suatu translasi tertentu maka A → A’ dan B → B’. Jadi

AA’=BB’, sehingga AA’ = BB’ dan AA’ // BB’. Juga AB =A’B’ dan AB // A’B’.

Arti translasi yaitu memindahkan setiap titik pada bidang, misalnya “memindahkan 2 ke

kanan dan 3 ke atas” dan ditulis sebagai

3

2, 2

dan 3 disebut komponen-komponen translasi.

Contoh: Pada translasi

3

2, titik (5, 3) dibawa ke (5+2, 3+3) yaitu (7, 6).

b. Pencerminan (Refleksi)

Pencerminan yaitu transformasi semua titik pada bidang dengan jalan membalik

bidang pada suatu garis tertentu yang disebut sebagai sumbu pencerminan.

Pencerminan dalam bidang koordinat

Sumbu X dan sumbu Y dipandang sebagai

cermin. Pada gambar di samping, titik P

(a, b) karena pencerminan terhadap sumbu X

dibawa ke P’ (a, -b), dan karena pencerminan

terhadap sumbu Y dibawa ke P” (-a, b).

Jadi pada pemetaan X, P (a, b) ↔ P’ (a, -b), dan

pada pemetaan Y, P (a, b) ↔ P’ (-a, b).

Bagaimana jika suatu titik P (a, b) dicerminkan

terhadap garis y = x atau y = -x? Ayo berlatih!

c. Pemutaran (Rotasi)

Pemutaran yaitu transformasi semua titik pada bidang, yang masing-masing

bergerak sepanjang busur lingkaran yang berpusat pada pemutaran. Setiap pemutaran

pada bidang datar ditentukan oleh: i) pusat pemutaran, ii) jauh pemutaran, dan iii) arah

pemutaran. Arah pemutaran yang berlawanan dengan arah jarum jam disebut sebagai

arah positif, sedang arah yang searah dengan arah jarum jam disebut arah negatif.

Y

P”(-a, b) P(a, b)

o o

=

X

=

P’(a, -b)

A’

A B’

B

Page 286: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

Pada gambar di samping, O adalah pusat

pemutaran. Karena suatu pemutaran

pada O, OA → OA’, OB → OB’, OC →

OC’, OD → OD’ dan seterusnya. Dengan

demikian A → A’, B → B’, C → C’, D →

D’, dan seterusnya.

d. Perkalian (Dilatasi)

Perkalian yaitu suatu transformasi bidang yang memasangkan setiap P pada

bidang dengan setiap titik P’, sedemikian sehingga

OPkOP , dimana O adalah titik

tetap dan k suatu konstanta real. Jika pusat dilatasi adalah O dan faktor skalanya k, maka

dilatasi ini dapat dinyatakan dengan “perkalian kO, “.

Dalam sistem koordinat, bila dilatasi berpusat pada titik pangkal O, maka

koordinat-koordinat titik hasil diperoleh dari koordinat-koordinat titik asal dengan

mengalikannya dengan faktor skala.

Pada gambar disamping, A’, B’, C’ dan D’ diperoleh

dari A, B, C dan D pada dilatasi 2,0

A (1,1) → A’ (2,2)

B (4,1) → B’ (8,2)

C (4,3) → C’ (8,6)

D (1,3) → D’ (2,6)

6. Pengantar Trigonometri

Trigonometri berasal dari dua kata pada bahasa Yunani, yaitu trígōnon (segitiga)

dari treîs/tri (tiga) + gonia (sudut) dan metrein/métron (pengukuran). Trigonometri

berhubungan dengan segitiga. Trigonometri digunakan untuk mendeskripsikan suatu

fungsi. Penggunaan trigonometri dapat ditemukan dalam permasalahan yang melibatkan

manipulasi aljabar atau analitis. Penggunaan trigonometri yang akan dibahas yang

berkaitan dengan permasalahan geometri, yaitu yang berhubungan dengan bidang datar

segitiga. Permasalahan yang dapat dimodelkan menjadi permasalahan menentukan

panjang sisi atau besar sudut suatu segitiga dapat diselesaikan dengan trigonometri.

Memahami trigonometri dapat dimulai dengan memperhatikan suatu segitiga

siku-siku. Perbandingan sisi-sisi segitiga siku-siku terhadap salah satu sudut lancipnya

Y

D’ C’

D

A’ B’ B’

A B

O X

C

Page 287: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

dikenal dengan perbandingan trigonometri. Diperoleh enam perbandingan trigonometri

yang diberi nama sinus, cosinus, tangen, kotangen, sekan, dan kosekan.

Hubungan Perbandingan Trigonometri

Sinα = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝

ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=

𝑎

𝑐

Cos α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝

ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎=

𝑏

𝑐

Tangen α = 𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝

= sin∝

cos∝=

𝑎

𝑏

Kotangen (cot) α =1

𝑡𝑎𝑛𝑔𝑒𝑛 ∝=

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝=

𝑏

𝑎

Sekan (sec) α = ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟𝑑𝑎𝑚𝑝𝑖𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝ =

1

cos∝=

𝑐

𝑏

Kosekan (csc) α = ℎ𝑖𝑝𝑜𝑡𝑒𝑛𝑢𝑠𝑎

𝑠𝑖𝑠𝑖 𝑦𝑎𝑛𝑔 𝑏𝑒𝑟ℎ𝑎𝑑𝑎𝑝𝑎𝑛 𝑑𝑒𝑛𝑔𝑎𝑛 𝑠𝑢𝑑𝑢𝑡 ∝=

1

sin∝=

𝑐

𝑎

Ayo berlatih: Tentukan nilai dari sin A, cos A, tangen A, kotangen A, sekan A, dan kosekan

A jika diketahui A adalah salah satu sudut Δ ABC dengan B sebagai sudut siku-sikunya

dengan AB = 5 cm dan BC = 12 cm. Kerjakan secara berpasangan!

Untuk beberapa sudut α (sudut-sudut istimewa), yaitu: 0o, 30o, 45o, 60o, 90o, kita dapat

menghitung secara langsung nilai sin α, cos α, tangen α, seperti pada tabel berikut.

0o 30o 45o 60o 90o

Sin α 0 1

2

1

2√2

1

2√3

1

Cos α 1 1

2√3

1

2√2

1

2

0

Tangen α 0 1

3√3

1 √3 Tak tentu

Menentukan Jarak

Contoh soal: Seorang siswa SD sedang berdiri di tepi jalan raya dan melihat lurus ke

seberang jalan satunya. Tepat di tepi seberang jalan dari posisinya, terdapat tiang listrik.

Sang Anak ingin mengukur lebar jalan itu, dia memutuskan berjalan menyusuri tepi jalan

dan setelah berjalan sejauh 15 m dia melihat tiang listrik di seberang sungai tadi dengan

sudut elevasi sebesar 45o. Berapakah lebar jalan itu?

Penyelesaian:

Tentukan BC!

Jika AC = r, maka

sin 45o= 𝐵𝐶

𝑟 ↔ 1

2√2 = 𝐵𝐶

𝑟↔BC =1

2√2. 𝑟

cos 45o=𝐴𝐵

𝑟 ↔

1

2√2 = 𝐴𝐵

𝑟↔AB =1

2√2. 𝑟

C

A 45o 15m B

Page 288: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

37

Jadi 15 = 1

2√2. 𝑟 ↔ r =

15.2

√2=

30

2√2.

BC = 1

2√2. 𝑟 =

1

2√2 .

30

2√2 = 15. Jadi lebar jalan raya = 15 m.

Cara lain: masih ingat sepasang penggaris segitiga, ambillah penggaris segitiga siku-siku

sama kaki. Jika kita perhatikan, maka akan membentu sudut 45o, maka sisi siku-sikunya

sama panjang. Jadi tanpa menghitung secara trigonometri, maka BC = 15 m.

Ayo carilah contoh soal yang memuat implementasi trigonometri!

Page 289: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

38

BAB IV

PENGUKURAN

A. Kompetensi Inti (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam

konteks materi pengukuran, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Menganalisis masalah yang berkaitan dengan pengukuran panjang, keliling, luas,

volume, suhu, berat, kecepatan, dan debit.

2. Menerapkan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya

dalam konteks materi pengukuran.

B. Uraian Materi

1. Pengukuran Panjang

Ukuran panjang suatu objek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan

untuk menyusun secara berjajar dan berkesinambungan dari ujung objek yang satu ke

ujung objek yang lain. Pengalaman belajar siswa tentang pengukuran panjang dimulai

untuk mengukur panjang dengan menggunakan satuan tidak baku. Satuan tidak baku

yang digunakan disesuaikan dengan benda yang diukur panjangnya. Contoh satuan tidak

baku antara lain jengkal, hasta, klip, pensil, dan sebagainya. Pada kegiatan pengukuran

panjang yang harus diperhatikan adalah: (1) Benda yang diukur, (2) Satuan ukur tidak

baku yang tepat untuk dipilih, (3) Cara mengukur, (4) Hasil pengukuran tergantung satuan

yang digunakan.

Pada awal kegiatan untuk penanaman konsep ukuran panjang, yang perlu

diperhatikan adalah: (1) Tersedianya satuan ukuran yang digunakan sesuai dengan

panjang objek, dan (2) Hasil pengukuran ditunjukkan dengan banyaknya satuan ukuran

yang berjejer pada objek yang diukur.

Pada akhir kegiatan siswa memperoleh pemahaman bahwa: (1) Suatu benda

diukur dengan menggunakan satuan ukuran yang berbeda akan diperoleh hasil yang

berbeda. Oleh karena itu untuk memperoleh pengukuran yang sama, maka satuan yang

digunakan harus sama panjang, sehingga mengarahkan siswa ke satuan baku, (2)

Mengarahkan siswa untuk menemukan hubungan antara ukuran mm, cm, dm, m, km, (3)

Memperkenalkan siswa tentang tangga satuan.

Page 290: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

39

2. Pengukuran Luas dan Keliling

Luas suatu daerah adalah banyaknya satuan ukur luas yang dapat digunakan untuk

menutupi daerah itu secara menyeluruh dan tidak berhimpitan. Pengukuran luas dapat

menggunakan satuan luas tidak baku dan baku. Satuan luas tidak baku untuk mengukur

luas suatu daerah dapat berupa ubin berbentuk segienam beraturan, segitiga sama sisi,

persegi panjang, persegi dan lain-lain. Dengan demikian satuan luas tidak baku yang

dimaksud adalah satuan luas yang belum dibakukan. Adapun satuan baku adalah satuan

luas yang sudah dibakukan secara international antara lain meter persegi (m2),

hektometer persegi (hm2) atau hektar (ha).

Alternatif penemuan rumus luas daerah bangun datar (persegi, segitiga,

jajargenjang, trapesium, layang-layang, belah ketupat) dapat diturunkan dari rumus luas

persegi panjang. Bila alternatif tersebut yang dipilih maka rumus laus persegi panjang

harus lebih dahulu ditemukan oleh siswa.

Penemuan luas persegi panjang

No. Bangun Luas (L) Panjang (p) Lebar (l) Hubungan L, p dan l

1.

1 1 1 1 = 1 x 1

2.

2 … 1 2 = … x 1

3.

… 3 … … = 3 x …

4.

… … … …

5.

… … … …

Amatilah isian pada kolom terakhir pada tabel tersebut. bagaimana hubungan antara

luas (L), panjang (p) dan lebar (l) untuk persegi panjang secara umum? Hubungan

tersebut dinyatakan sebagai berikut: L = … x …

Page 291: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

40

Setelah rumus luas persegi panjang dapat ditemukan, maka untuk rumus luas bangun

datar yang lain dapat diturunkan dari rumus luas persegi panjang. Adapun alternatif

urutan penemuan rumus luas bangun datar yang lain sebagai berikut (salah satu

alternatif dari beberapa alternatif penemuan rumus luas bangun datar.

Diskusikan dengan teman anda bagaimana menemukan rumus luas bangun datar yang ada pada bagan dengan menggunakan rumus luas persegi panjang.

Keliling suatu objek adalah banyaknya satuan panjang yang digunakan untuk

mengukur panjang dari objek itu mulai titik awal pengukuran dengan menelusuri semua

tepian objek hingga kembali ke titik awal.

Beberapa kesalahan konsep siswa terhadap materi keliling adalah siswa tidak

memahami bahwa keliling adalah menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun atau

wilayah yang ditentukan kelilingnya. Hal ini nampak ketika siswa diberikan gabungan dari

bangun datar. Siswa menganggap bahwa kelilingnya adalah jumlah keliling bangun yang

digabungkan bukan menjumlahkan seluruh panjang sisi bangun gabungan tersebut.

Begitu juga untuk bangun setengah lingkaran, siswa akan menghitung keliling setengah

lingkaran dengan menggunakan rumus tanpa menjumlahkan kembali dengan panjang

diameter lingkaran. Jadi, yang perlu ditekankan adalah konsep keliling adalah

menjumlahkan panjang sisi bangun atau wilayah yang akan ditentukan kelilingnya.

Luas Segitiga Tumpul

Luas Trapesium

Luas persegi panjang

Luas persegi

Luas Belah ketupat

Luas Segitiga Siku-siku

Luas Jajargenjang

Luas Segitiga Lancip

Luas Layang-layang

Luas Belah ketupat

A B

C D

Jadi keliling gambar di samping adalah panjang garis dari titik A ke titik B kemudian dijumlahkan dengan panjang garis dari titik B ke titik C, demikian seterusnya sampai ke titik A kembali. Keliling (K) = AB + BC + CD + DA

Page 292: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

41

Berikut rangkuman rumus keliling dan luas bangun datar:

Nama Gambar Keliling Luas Keterangan

Segitiga

𝑎 + 𝑏 + 𝑐 𝑎 𝑥 𝑡

2

Tinggi adalah panjang garis yang ditarik dari titik sudut atas tegak lurus dengan garis/

perpanjangan alasnya

Persegi

s + s + s + s = 4 s s2 Sisi (s) pada persegi sama panjang

Persegi Panjang

p + l + p + l =

2 (p +l)

𝑝 𝑥 𝑙 Sisi pada persegi panjang terdapat dua

pasang yang sama panjang

Belah Ketupat

s + s + s + s =

4 s 𝑑1 𝑥 𝑑2

2

Diagonal (d) adalah garis yang

menghubungkan dua titik sudut yang

berhadapan

Jajar Genjang

a + b + c + d =

2 (a+sisi miring) a x t

Simbol a adalah alas dan tinggi adalah

garis yang ditarik dari suatu sudut tegak

lurus ke garis/perpanjangan garis di depannya.

Trapesium

a + b + c + d (𝑎 + 𝑏) 𝑥 𝑡

2

a dan b adalah garis sejajar dari trapesium

Layang-Layang

Sisi1 + sisi2 +

sisi3 + sisi4

𝑑1 𝑥 𝑑2

2

Diagonal (d) adalah garis yang

menghubungkan dua titik sudut yang

berhadapan

Lingkaran

2 𝜋 r 𝜋 r2

Jari-jari (r) adalah panjang garis dari

titik pusat ke lengkungan

lingkaran. Phi (𝜋) nilainya tetap

yaitu 3,14 atau 22

7.

Page 293: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

42

Adapun pengukuran satuan luas adalah:

km2 hm2 dam2 m2 dm2 cm2 mm2

3. Pengukuran Kapasitas, Isi dan Volume

Kapasitas dapat diukur dengan membilang atau menentukan dengan alat ukur

tertentu, sehingga pengukuran kapasitas memunculkan banyak benda maksimal,

millimeter maksimal, gram maksimal yang dapat dimasukkan/dikemas pada suatu

kemasan benda.

Kesalahan yang sering muncul, kapasitas disamakan dengan istilah isinya,

beratnya, volume ataupun banyaknya oleh siswa. Berikut contoh kesalahan konsep

yang dimiliki oleh siswa ketika diminta untuk menentukan isi dan kapasitas dari suatu

produk minuman dengan diminta menjawab “setelah air mineral diminum, apakah

yang berkurang isi, kapasitas atau volume air mineral?”

Volume (isi) suatu bejana (bangun ruang) adalah banyaknya satuan volum

(satuan takaran) yang dapat digunakan untuk mengisi hingga penuh bejana tersebut.

Rumus-rumus volum bangun ruang dapat diturunkan dari volum bangun ruang balok.

Diskusikan dengan teman kelompok anda bagaimana mengkonstruksi

menemukan rumus volum bangun ruang kubus, prisma, kerucut, limas, tabung

dengan terlebih dahulu mencari/menemukan rumus volum balok.

Berikut rangkuman rumus volum bangun ruang:

Golongan Anggota Gambar Rumus Umum Volume

Rumus Rinci Volume

Rumus Luas Permukaan

Golongan Bangun

Ruang Prisma

(Alas dan Atap

Sama)

Kubus

Luas alas x t s x s x s = s3 6 x s2

Balok

p x l x t 2 x (p.l

+p.t+l.t)

Prisma

Segitiga

a x t

2 x t

2 x L.a +

L.selimut

Tabung

𝜋 r2 t 2 𝜋 r (r + t)

X 100

: 100

Page 294: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

43

Golongan Anggota Gambar Rumus Umum Volume

Rumus

Rinci

Volume

Rumus Luas Permukaan

Golongan Bangun

Ruang Limas

(Atapnya

Runcing)

Limas

Persegi

𝐿. 𝑎 𝑥 𝑡

3

1

3 x p x l x t

L.a + jumlah

luas sisi

tegak

Limas

Segitiga

1

3 x

a x t

2 x t

L.a + jumlah

luas sisi

tegak

Kerucut

1

3 𝜋 r2 t

𝜋 r (r + s)

dimana s

garis pelukis

Bola -

4

3 𝜋 r3 4

3 𝜋 r3 4 𝜋 r2

Adapun pengukuran satuan volum (isi)

km3 hm3 dam3 m3 dm3 cm3 mm3

Konversi satuan volume:

1 liter = 1 dm3 = 1.000 cm3 = 0,001 m3

1 cc = 1 ml = 1 cm3

Coba selidiki untuk menemukan rumus luas permukaan bangun ruang!

4. Pengukuran Jarak, Waktu dan Kecepatan

Kecepatan dari benda yang bergerak ialah besaran yang merupakan hasil

pembagian jarak tempuh dalam perjalanan dengan waktu yang digunakan untuk

menempuh jarak yang dimaksud. Kaitan antar jarak, kecepatan dan waktu dinyatakan

dengan rumus:

𝑘𝑒𝑐𝑒𝑝𝑎𝑡𝑎𝑛 = 𝑗𝑎𝑟𝑎𝑘 𝑡𝑒𝑚𝑝𝑢ℎ 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛

𝑤𝑎𝑘𝑡𝑢 𝑝𝑒𝑟𝑗𝑎𝑙𝑎𝑛𝑎𝑛 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝑣 =

𝑠

𝑡

Satuan kecepatan antara lain km/jam atau m/s. Contoh: 130 km/jam, bermakna jarak

130 km ditempuh dalam waktu 1 jam.

X 1000

: 1000

Page 295: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

44

Contoh 1:

Jarak kota A dan kota B adalah 300 km. Dika dari kota A ke kota B mengendarai

sepeda motor dengan kecepatan rata-rata 40 km/jam. Riski mengendarai mobil dari

kota B ke kota A dengan kecepatan rata-rata 60 km/jam. Mereka berangkat dalam

waktu yang sama yaitu pukul 07.00. Jika mereka menempuh jalur yang sama, maka

pukul berapa meraka berpapasan?

Penyelesaian:

Cara 1

Perhatikan gambar berikut:

Dika melakukan perjalanan 3 jam akan menempuh jarak 120 km dan Riski dalam

waktu 3 jam menempuh jarak 180 km. jadi mereka berpapasan setelah menempuh

perjalanan 3 jam yaitu pukul 10.00

Cara 2

Jumlah jarak yang ditempuh oleh Dika dan Riski adalah 40 km + 60 km = 100 km.

Karena jarak yang ditempuh 300 km, maka waktu yang diperlukan:

𝑡 = 300 𝑘𝑚

100 𝑘𝑚/𝑗𝑎𝑚= 3 𝑗𝑎𝑚

Jadi mereka berpapasan setelah menempuh perjalanan selama 3 jam yaitu pukul

10.00

5. Pengukuran Massa dan Berat

Berat merupakan konsep yang seringkali disamakan dengan istilah massa benda.

Padahal dua istilah ini berbeda satu dengan yang lain, massa merupakan materi yang

memungkinkan suatu benda menjadi berukuran semakin naik tanpa dipengaruhi

grativitasi bumi. Massa mempunyai kekekalan, sehingga massa di bumi sama dengan

massa di bulan atau dimanapun. Berat merupakan ukuran yang dipengaruhi oleh

grativasi bumi, kekuatan grativitasi akan menentukan semakin naik tidaknya ukuran

berat. Berat benda di dataran bumi berbeda dengan di puncak gunung walaupun yang

diukur beratnya adalah benda yang sama. Ukuran standar massa (yang kebanyakan

disebut berat) dalam system numerik antara lain kilogram, gram, kuintal, ton.

Ton kuintal ... ... kg hg dag g dg Cg mg

X 10

: 10

Page 296: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

45

Contoh 2:

Bibi pergi ke pasar membeli 5 kg gula, 20 dag bawang merah, 3 hg cabe, dan 1 pon

bawang putih. Ketika akan pulang bibi membeli lagi 4 kg kentang. Berapa kg belanjaan

bibi semuanya?

Penyelesaian:

Kalimat matematika:

5 kg + 20 dag + 3 hg + 1 pon + 4 kg = … kg

20 dag = 20 : 100 = 0,2 kg

3 hg = 3 : 10 = 0,3 kg

1 pon = 1 : 2 = 0,5 kg

Jadi berat keseluruhan belanjaan bibi adalah

5 kg + 0,2 kg + 0,3 kg + 0,5 kg + 4 kg = 10 kg.

6. Pengukuran Suhu

Pengukuran suhu dapat diartikan membandingkan suhu dengan skala yang

terdapat pada thermometer dengan satuan untuk mengukur suhu adalah derajat.

Skala pengukuran suhu yang umum digunakan di Indonesia adalah derajat Celcius.

Selain itu masih ada skala Fahrenheit dan Reamur. Masing-masing skala menetapkan

titik didih, titik beku, dan titik absolute yang berbeda.

- Titik didih dan titik beku air dalam Celcius adalah 1000C dan 00C.

- Titik didih dan titik beku air dalam Fahrenheit adalah 2120F dan 00F.

- Titik didih dan titik beku dalam Reamur adalah 800R dan 00R.

Perbandingan ketiga skala pengukuran Celcius:Reamur:Fahrenheit= C : R : F = 5 : 4 : 9

a. Jika diketahui suhu dalam derajat Celcius maka:

C : R = 5 : 4 maka suhu dalam Reamur = 4

5 𝑥 𝐶

C : F = 5 : 9 maka suhu dalam Fahrenheit = 9

5 𝑥 𝐶 + 32

b. Jika diketahu suhu dalam derajat Reamur

C : R = 5 : 4 maka suhu dalam Celcius = 5

4 𝑥 𝑅

R : F = 4 : 9 maka suhu dalam Fahrenheit = 9

4 𝑥 𝑅 + 32

c. Jika diketahui suhu dalam derajat Fahrenheit

C : F = 5 : 9 maka suhu dalam Celcius = 5

9 𝑥 (𝐹 − 32)

R : F = 4 : 9 maka suhu dalam Fahrenheit = 4

9 𝑥 (𝐹 − 32)

Page 297: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

46

Contoh 3:

Seorang pekerja pembuat jalan memanaskan aspal mencapai suhu 4820F. Berapa derajat

suhu tersebut dalam C dan R?

Penyelesaian:

𝐶 = 5

9 𝑥 (482 − 32) =

5

9 𝑥 450 = 2500𝐶

𝑅 = 4

9 𝑥 (482 − 32) =

4

9 𝑥 450 = 2000𝑅

7. Pengukuran Debit

Andi dan Dedi masing-masing mempunyai kolam ikan. Volume kedua kolam

tersebut sama. Pada hari Minggu mereka mengisi air kolam ikan yang kosong dengan air

sumur yang dialirkan melalui pipa dan keran. Untuk mengisi kolam ikan Andi memerlukan

waktu 5 menit, sedangkan Dedi memerlukan waktu 10 menit. Mengapa waktu yang

mereka perlukan berbeda? Hal tersebut dikarenakan debit air yang mengalir dari rumah

mereka berbeda. Jadi, debit adalah kecepatan aliran zat cair persatuan waktu atau

volume zat cair yang mengalir persatuan waktu. Misalkan debit air sungai Bengawan Solo

adalah 3000 liter/det (dalam 1 detik volume air yang mengalir 3000 liter). Satuan debit

digunakan dalam menghitung kapasitas atau daya tampung air sungai atau bendungan

agar dapat dikendalikan.

Rumus debit air adalah:

Debit (Q) = Volume : waktu

Satuan dari debit adalah liter/waktu

Namun untuk dapat menentukan debit air maka harus mengetahui satuan volum dan

satuan waktu karena saling berkaitan erat.

Contoh 4:

Sebuah bak mandi diisi air mulai pukul 07.20 sampai dengan pukul 07.50 dengan debit air

10 liter/menit. Berapa liter volume air dalam bak mandi tersebut?

Penyelesaian:

Diketahui: debit (Q) = 10 liter/menit

t = 07.20 – 07. 50 = 30 menit

ditanyakan: Volume air (V) = … ?

Q = Volume (v) : waktu (t)

Volume = debit (Q) x waktu (t)

= (10 liter/menit) x (30 menit)

= 300 liter

Page 298: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

47

BAB V STATISTIKA

A. Kompetensi Inti (KI)

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar (KD)

Menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam

konteks materi statistika, serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari.

C. Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK)

1. Menyelesaikan masalah yang berkaitan dengan statistika.

2. Menerapkan pengetahuan konseptual, prosedural, dan keterkaitan keduanya

dalam konteks materi Statistika.

D. Uraian Materi

1. Pengertian Statistik dan Statistika

Statistik dan Statistika sangat diperlukan pada setiap lapangan pekerjaan, baik

pemerintahan, pertanian, perdagangan dan terkhusus pada bidang pendidikan karena

dari kesemuanya itu tidak terlepas dengan masalah atau persoalan yang dinyatakan

dengan angka-angka. Oleh karena itu, menyajikan angka-angka tersebut dalam sebuah

daftar atau tabel disebut sebagai statistik, sedangkan untuk menarik suatu kesimpulan

informasi yang menjelaskan masalah untuk menarik suatu kesimpulan yang benar tentu

melalui beberapa proses, meliputi proses pengumpulan informasi, pengolahan informasi,

dan proses penarikan kesimpulan. Hal tersebut memerlukan pengetahuan tersendiri yang

disebut statistika.

2. Data statistik

Data adalah sejumlah informasi yang dapat memberikan gambaran tentang suatu

keadaan atau masalah, baik yang berupa angka-angka maupun yang berbentuk kategori,

seperti baik, buruk, tinggi, rendah dan sebagainya. Pengertian lain tentang data adalah

hasil pencatatan peneliti, baik yang berupa fakta maupun angka-angka.

Dalam menarik suatu kesimpulan seorang peneliti memerlukan data yang benar.

Apabila data yang salah untuk membuat keputusan, maka keputusan yang dihasilkan

menjadi tidak tepat. Agar tidak terjadi kesalahan, maka data yang baik harus memenuhi

syarat yaitu, objektif, relevan, sesuai zaman, representatif, dan dapat dipercaya.

Page 299: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

48

a. Distribusi Frekuensi

Distribusi frekuensi adalah suatu susunan data mulai dari data terkecil sampai

data terbesar yang membagi banyak data kedalam beberapa kelas. Untuk lebih

jelasnya perhatikan data nilai ujian matematika siswa SD berikut:

38 64 43 70 57 52 82 78 79 49

76 81 98 87 88 76 63 88 70 48

66 88 79 59 63 60 83 82 60 67

89 65 70 74 99 95 80 59 71 77

75 67 72 90 70 76 93 68 68 86

43 74 73 83 35 60 73 74 81 56

38 92 71 76 86 83 93 65 51 85

72 82 67 71 54 67 61 68 60 54

Selanjutnya dilakukan langkah-langkah berikut:

1) Menentukan rentang data yaitu data terbesar dikurangi data terkecil, didapat data terbesar

adalah 99 dan data terkecil adalah 35 sehingga rentang data: (r) = 99 – 35 = 64.

2) Menentukan banyaknya kelas misalnya kita gunakan aturan Sturges, dari data tersebut

banyaknya data n = 80, maka; banyaknya kelas interval:

k = 1 + (3,3) Log n = 1 + (3,3) Log 80= 1 + (3,3)x 1,9031 = 7,2802.

Banyaknya kelas harus bilangan bulat, karena itu kita boleh membuat daftar dengan

banyaknya kelas 7 atau 8 buah.

3) Menentukan panjang kelas interval p, jika banyaknya kelas diambil 7.

14,97

64 p dibulatkan ke atas yaitu 10.

Syarat: p . k ≥ r + 1. Jadi 10 x 7 ≥ 64 + 1 ↔ 70 ≥ 65 benar

Harga p diambil dengan ketelitian sama dengan ketelitian data.

4) Pilih ujung bawah kelas, misalnya kita pilih 31. Selanjutnya kita siapkan kolom

tabulasi dan dengan mengambil banyak kelas 7, panjang kelas 10 dan dimulai ujung

bawah kelas pertama sama dengan 31, diperoleh daftar seperti berikut:

Tabel 5.1. Daftar Distribusi Frekuensi

NO NILAI – UJIAN TURUS FREKUENSI

1

2

3

4

5

6

7

31 – 40

41 – 50

51 – 60

61 – 70

71 – 80

81 – 90

91 – 100

3

5

10

16

24

17

5

JUMLAH 80

Ayo Latihan: Buatlah tabel distribusi frekuensi jika kelas pertama mulai dari data

terendah yaitu35!

Page 300: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

49

b. Penyajian Data dalam Bentuk Grafik atau Diagram

1) Diagram Batang

Contoh 1. Perhatikan data berikut yang disajikan dalam bentuk tabel yang akan

dibuat ke dalam bentuk diagram batang. Data tentang keadaan absensi siswa kelas V

SD pada semester I tahun pelajaran 2015/2016.

Tabel 5.2. Tabel Absensi Siswa Kelas V SD

Semester 1 Sakit Ijin Tanpa ket. Jumlah

Juli 2015 4 8 3 15

Agustus 2015 10 11 4 25

September 2015 13 15 6 34

Oktober 2015 11 8 5 24

Diagram batang absensi siswa kelas V SD pada semester I tahun pelajaran 2015/2016

sebagai berikut.

2) Diagram garis

Contoh 2. Perhatikan data seperti pada Tabel 5.2 di atas akan dibuat ke dalam bentuk

diagram garis seperti berikut.

3) Diagram Lingkaran

Contoh 3. Perhatikan data pada Tabel 5.2 di atas akan buat ke dalam bentuk diagram

lingkaran seperti berikut.

a. Juli = %53,10%10038

4

b. Agustus = %31,26%10038

10

0

5

10

15

20

Juli -05 Agust.-05 Sep-05 Oct-05

Sakit

Ijin

T. Ket.

0

5

10

15

20

Juli -05 Agust.-05 Sep-05 Oct-05

Sakit

Ijin

T. Ket.

Page 301: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

50

c. September = %21,34%10038

13

d. Oktober = %95,28%10038

11

3. Ukuran Pemusatan Data

a. Rata-Rata Data Tunggal

n

XX

Contoh 4. Perhatikan hasil ujian matematika dari 10 siswa SD adalah 89, 90, 87, 54,

53, 80, 76, 71, 75 dan 55 maka rata-ratanya adalah:

10

55 75 71 76 80 53 54 87 90 89 X

10

730X = 73

Untuk data yang telah disusun dalam daftar distribusi frekuensi rata-rata dihitung

dengan:

i

ii

f

xfX ; nfi

Contoh 5. Nilai Matematika dari SDN 05 Pagi ada 5 siswa mendapat nilai 4; 8 siswa

nilainya 5; 15 siswa nilainya 6; 20 siswa nilainya 7; 10 siswa nilainya 8; dan 2 siswa

nilainya 9, maka disusun dalam tabel berikut:

Tabel 5.3 Daftar Distribusi Frekuensi Data Tunggal

No Nilai X if ii xf

1 2 3 4 5 6

4 5 6 7 8 9

5 8

15 20 10 2

20 40 90

140 80 18

Jumlah if = 60 ii xf = 388

Jadi : 3,660

388X

i

ii

f

xf

Sakit

Juli -05

Agust.-05

Sep-05

Oct-05

Pembahasan tersebut khusus untuk yang sakit pada bulan Juli sampai dengan Oktober. Bagian “ijin” dan “tanpa keterangan“ kerjakan sebagai latihan!

Page 302: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

51

b. Rata-Rata Data Kelompok

Contoh 6. Jika data berbentuk data berkelompok dan tersusun dalam daftar distribusi

frekuensi dari data nilai ujian Matematika dari 80 siswa yang ditampilkan sebagai

berikut:

Tabel 5.4 Daftar Distribusi Frekuensi Data Kelompok

Nilai Ujian if ix ii xf

31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90

91 – 100

3 5

10 16 24 17 5

35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5

106,5 227,5 555

1048 1812

1453,5 477,5

Jumlah 80 if ii xf = 5680

maka : 7180

5680X

i

ii

f

xf

Cara lain untuk mencari rata-rata adalah dengan cara coding atau cara singkat:

i

ii

f

cfps .XX

Tabel 5.5 Daftar Distribusi Frekuensi Tanda kelas, Coding dan Produk fc

No Nilai – Ujian if ix ic iicf

1 2 3 4 5 6 7

31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90

91 – 100

3 5

10 16 24 17 5

35,5 45,5 55,5 65,5 75,5 85,5 95,5

-3 -2 -1 0 1 2 3

-9 -10 -10 0

24 34 15

Jumlah 80 if iicf = 44

x = 65,5 + 10

80

44 = 65,5 + 5,5 = 71

c. Modus Data Tunggal

Modus adalah nilai data yang paling sering muncul atau nilai data yang frekuensinya

paling besar.

Contoh 7. Perhatikan nilai ujian Matematika di suatu SD yang telah diurutkan

adalah:

4, 4, 5, 5, 5, 5, 6, 6, 6, 6, 6, 7, 7, 7, 7, 7, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 8, 9, 9, 9, 9.

Keterangan: Xs = rata-rata sementara p = panjang kelas

Page 303: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

52

Frekuensi terbanyak terjadi pada data bernilai 8, maka Modus Mo= 8.

d. Modus Data Kelompok

Mo = b + p b2 b1

b1

dimana:

Keterangan:

b = batas bawah kelas modus, ialah kelas interval dengan frekuensi terbanyak

p = panjang kelas modus

b1 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

sebelumnya

b2 = frekuensi kelas modus dikurangi frekuensi kelas interval terdekat

berikutnya

Contoh 8. Perhatikan data hasil ujian matematika SD dari 80 siswa, tentukan

modus dari data yang disusun pada tabel berikut:

No Nilai Ujian

1 2 3 4 5 6 7

31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90

91 – 100

3 5

10 16 24 17 5

Jumlah

Kelas modus = kelas kelima, batas bawah kelas modus: b = 70,5

p = 10, b1 = 24 -16 = 8, b2 = 24 – 17 = 7

Mo = 70,5 + 10 = 70,5 + 5,33 = 75,8

e. Median (Me)

Median adalah nilai tengah dari kumpulan data yang telah diurutkan dari data yang

terkecil sampai data terbesar atau sebaliknya.

Contoh 9. Perhatikan data hasil percobaan pelemparan dadu sebanyak 13 kali mata

dadu yang muncul setelah diurutkan adalah 2, 2, 3, 3, 3, 3, 4, 4, 5, 5, 6, 6, 6; data

paling tengah bernilai 4, jadi Me = 4

Jika data banyaknya genap, maka Me, setelah data disusun menurut nilainya sama

dengan rata-rata dari dua data tengah.

Contoh 10. Perhatikan data yang sudah diurutkan: 3, 3, 4, 4, 4, 5, 5, 5, 6, 6.

Me = ½ (4+5) = 4,5

if

80 if

7 8

8

Page 304: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

53

f. Median data Kelompok

Me = b +p

Keterangan:

b = batas bawah kelas median, ialah kelas dimana median akan terletak

P = panjang kelas median, n = ukuran sampel atau banyaknya data

F = jumlah semua frekuensi sebelum kelas median

f = frekuensi kelas median

Contoh 11. Perhatikan nilai hasil ujian matematika untuk 80 siswa SD, maka

tentukan median pada data telah disusun tabel berikut:

No Nilai Ujian

1 2 3 4 5 6 7

31 – 40 41 – 50 51 – 60 61 – 70 71 – 80 81 – 90

91 – 100

3 5

10 16 24 17 5

Jumlah

Setengah dari seluruh data : ½ (n) = ½ (80) = 40, Median akan terletak pada kelas

interval kelima, karena sampai kelas interval keempat jumlah frekuensi baru 34,

berarti data ke-40 termasuk di dalam kelas interal kelima, sehingga:

b = 70,5, p = 10, n = 80, F = 3 + 5 + 10 + 16 = 34, f = 24

Me = 70,5 + 10

f

F- (n) 1/2

if

80 if

7324

3440

Page 305: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

54

DAFTAR PUSTAKA

Arita Marini. 2010. Matematika Dasar. Jakarta: Badan Penelitian dan Pengembangan,

Kemendiknas.

Copeland, R.W. 1979. How Children learn Mathematics. New York: Macmilan Publishing

Co. Inc.

Hairuddin. 2016. Strategi Pembinaan Olimpiade Matematika SD/MI. Makassar: CV Berkah

Utami.

Hall, Arthur H. 1983. An Introduction to Statistics. Hongkong: The McMillan Press Ltd.

Kennedy, L.M and Tipps, S. 1994. Guiding Children’s Learning of Mathematics. California:

Wadsworth Publishing Company.

Latri, dkk. 2016. Pendidikan Matematika II (Edisi Revisi). Makassar: UNM Press.

Raharjo, Marsudi. 2012. Modul Bilangan Asli, Cacah, dan Bulat. Yogyakarta: DPN.

Reys. R.E., et.al. 1998. Helping Children Learn Mathematics. Needham Heights: Allyn &

Bacon.

Riedesel, C.A., Schwartz J.E., Clements, D.H. 1996. Teaching Elementary School

Mathematics. Needham Heights: Allyn & Bacon.

Sajidan, dkk. 2013. Modul PLPG (Pendidikan Latihan Profesi Guru): Guru Kelas SD. Jakarta:

Pusat Pengembangan Profesi Pendidik. Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI.

Soegyarto Mangkuatmodjo. 1997. Pengantar Statistik. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Sri Wulandari D. dan Marfuah. 2010. Bahan Ajar Bagi KKG Daerah Terpencil: Materi

Matematika Kelas VI. Yogyakarta: PPPPTK Matematika.

Th. Widyantini dan Pujiati. 2004. Statistika. Bahan ajar Diklat Instruktur/Pengembang

Matematika SD Jenjang Lanjut. Yogyakarta: PPPG Matematika.

Tim Dosen. 2012. Pembelajaran Pengukuran di SD. Yogyakarta: P4TK Yogyakarta.

Tim Dosen Prodi PGSD. 2016. Pengantar Pendidikan Matematika. Makassar: UNM Press.

Tiro, Muhammad Arif, dkk. 2008. Pengenalan Teori Bilangan. Makassar: Andira Publisher.

Usaid Priorotas. 2015. Pembelajaran Matematika SD di LPTK.

Wirasto. 1993. Matematika Untuk Orang Tua Murid Dan Guru (Jilid I). Jakarta : PT.

Indira.

Page 306: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

SUMBER BELAJAR PENUNJANG PLPG 2017

KOMPETENSI PROFESIONAL

MATA PELAJARAN : GURU KELAS SD

UNIT V : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

Penulis Dra. Nurfaizah, M.Hum.

Dr. Rusmin Husain, S.Pd., M.Pd.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

2017

Page 307: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

1

BAB I KEDUDUKAN PANCASILA BAGI BANGSA INDONESIA DAN PENGEMBANGAN

SIKAP DAN PERILAKU POSITIF DALAM PEMBELAJARAN PKn

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah Anda mempelajari Unit 1, Anda diharapkan dapat menguasai materi keilmuan

yang meliputi dimensi pengetahuan, sikap, nilai dan perilaku yang mendukung

kegiatan pembelajaran PKn. Adapun Indikator Pencapaian Kompetensi Unit 1 adalah

sebagai berikut:

1. Menganalisis kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia

2. Menganalisis sikap positif yang perlu dikembangkan dalam konteks pembelajaran

PKn.

3. Menerapkan sikap-sikap positif yang perlu dikembangkan melalui PKn.

4. Menunjukkan/menampilkan perilaku positif yang harus dikembangkan sesuai

tuntutan pembelajaran PKn.

C. Uraian Materi

1. Kedudukan Pancasila Bagi Bangsa Indonesia

Pancasila bagi bangsa Indonesia, sebagaimana yang tertuang dalam Pembukaan

UUD 1945, merupakan sumber tertib hukum tertinggi yang mengatur kehidupan negara

dan masyarakat. Hal ini mengandung makna bahwa Pancasila sebagai kaidah dasar

Negara bersifat mengikat dan memaksa. Maksudnya, Pancasila mengikat dan memaksa

segala sesuatu yang berada di dalam wilayah kekuasaan hukum negara Republik

Indonesia agar setia melaksanakan, mewariskan, mengembangkan, dan melestarikan

nilai-nilai Pancasila. Berikut ini pembahasan kedudukan Pancasila bagi bangsa Indonesia:

Page 308: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

2

a. Pancasila sebagai dasar negara Republik Indonesia

Dasar negara Indonesia, dalam pengertian historisnya merupakan hasil pergumulan

pemikiran para pendiri negara (The Founding Fathers) untuk menemukan landasan atau

pijakan yang kokoh untuk di atasnya didirikan negara Indonesia merdeka. Dalam pidato

1 Juni 1945, Soekarno menyebut dasar negara dengan menggunakan bahasa Belanda,

philosophische grondslag bagi Indonesia merdeka. Philosophische grondslag itulah

fundamen, filsafat, pikiran yang sedalam-dalamnya, jiwa, hasrat yang sedalam-dalamnya

untuk di atasnya didirikan gedung Indonesia merdeka. Soekarno juga menyebut dasar

negara dengan istilah ‘weltanschauung’ atau pandangan hidup (Safroedin dkk:1995).

Pancasila sebagai dasar negara Indonesia sesuai dengan jiwa bangsa Indonesia,

sebagaimana dikatakan oleh Soekarno bahwa dalam mengadakan Negara Indonesia

merdeka itu “harus dapat meletakkan negara itu atas suatu meja statis yang dapat

mempersatukan segenap elemen di dalam bangsa itu, tetapi juga harus mempunyai

tuntunan dinamis ke arah mana kita gerakkan rakyat, bangsa dan negara ini.”

Dalam pengertian yang bersifat yuridis kenegaraan, Pancasila yang berfungsi

sebagai dasar negara tercantum dalam Alinea Keempat Pembukaan UUD NRI Tahun 1945,

yang dengan jelas menyatakan, “...maka disusunlah Kemerdekaan Kebangsaan Indonesia

itu dalam suatu Undang-Undang Dasar Negara Indonesia, yang terbentuk dalam suatu

susunan Negara Indonesia yang berkedaulatan rakyat dengan berdasar kepada

Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil beradab, Persatuan Indonesia, dan

Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu keadilan sosial bagi

seluruh rakyat Indonesia”.

Sesuai dengan tempat keberadaan Pancasila yaitu pada Pembukaan UUD NRI Tahun

1945, maka fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara pada hakikatnya adalah sumber

dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum di Indonesia, sebagaimana tertuang

dalam Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 (Jo. Ketetapan MPR No. IX/MPR/1978). Hal ini

mengandung konsekuensi yuridis, yaitu bahwa seluruh peraturan perundang-undangan

Republik Indonesia (Ketetapan MPR, Undang-undang, Peraturan Pemerintah, Keputusan

Presiden dan Peraturan-peraturan Pelaksanaan lainnya yang dikeluarkan oleh negara dan

pemerintah Republik Indonesia) harus sejiwa dan sejalan dengan Pancasila. Dengan kata

Page 309: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

3

lain, isi dan tujuan Peraturan Perundang-undangan RI tidak boleh menyimpang dari jiwa

Pancasila.

b. Pancasila sebagai Ideologi Negara

Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa biasa juga disebut dengan idiologi

Negara. Pancasila sebagai ideologi Negara yakni dimana pancasila memiliki nilai-nilai sarat

(penuh) dengan jiwa dan semangat perjuangan bangsa untuk mewujudkan negara yang

merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur (cita-cita nasional dalam pembukaan UUD

1945 alinea II). Tap MPR No. XVII/MPR/1998 yang menyatakan bahwa Pancasila adalah

sebagai ideologi nasional, berarti nilai yang terkandung di dalam Pancasila adalah

merupakan tujuan dan cita-cita nasional negara.

Makna Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah sebagai keseluruhan pandangan,

cita-cita, keyakinan dan nilai-nilai bangsa Indonesia yang secara normatif perlu

diimplementasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Pancasila

sebagai Ideologi sifatnya terbuka, maksudnya adalah Pancasila bersifat aktual, dinamis,

antisipatif dan senantiasa mampu menyesuaikan dengan perkembangan jaman. Sebagai

suatu ideologi terbuka, Pancasila memiliki dimensi idealistis, yaitu nilai-nilai dasar yang

terkandung dalam pancasila yang bersifat sistematis dan rasional yaitu hakikat nilai yang

terkandung dalam lima sila Pancasila. Dimensi normatif, nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila perlu dijabarkan dalam suatu sistem norma, sebagaimana terkandung dalam

Pembukaan UUD 1945, Dimensi realistis, harus mampu mencerminkan realitas yang

hidup dan berkembang dalam masyarakat. Oleh karena itu Pancasila harus dijabarkan

dalam kehidupan sehari-hari sehingga bersifat realistis artinya mampu dijabarkan dalam

kehidupan nyata dalam berbagai bidang. Namun yang menjadi masalah adalah

masyarakat Indonesia yang bersifat multi etnis, dan multi religius. Kemajemukan tersebut

menunjukkan adanya berbagai unsur yang saling berinteraksi. Berbagai unsur dalam

bidang-bidang kehidupan masyarakat merupakan benih-benih yang dapat memperkaya

khazanah budaya untuk membangun bangsa yang kuat, tetapi sebaliknya dapat

memperlemah kekuatan bangsa dengan berbagai percekcokan dan perselisihan.

Melihat situasi demikian, masalah yang perlu diatasi adalah bagaimana

menggalang persatuan dan kesatuan bangsa yang sangat dibutuhkan untuk mengawal

penyelenggaraan negara. Dengan kata lain, nation and character buildings merupakan

Page 310: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

4

prasyarat dan tugas utama yang harus dilaksanakan. Dalam konteks ini Pancasila

dipersepsikan sebagai ideologi persatuan. Pancasila sebagai idiologi persatuan,

merupakan idiologi yang mampu memberikan jaminan persatuan untuk memecahkan

perbedaan serta pertentangan politik di antara golongan dan kekuatan politik.

Penampilan Pancasila sebagai ideologi persatuan atau pemersatu telah menunjukkan

relevansi dan kekuatannya dalam dua dasawarsa sejak permulaan kehidupan dan

penyelenggaraan negara RI. Rakyat Indonesia telah dibangun dengan kasadaran kuat

sebagai bangsa yang memiliki identitas dan hidup bersatu dalam jiwa nasionalisme dan

patriotisme.

c. Pancasila Sebagai Sistem Filsafat

Pancasila dikatakan sebagai filsafat, karena Pancasila merupakan hasil perenungan

jiwa yang mendalam yang dilakukan oleh the founding fathers Indonesia, yang dituangkan

dalam suatu sistem . Sebagai suatu sistem , kelima dasar atau prinsip yang terdapat dalam

sila-sila Pancasila tersebut merupakan satu kesatuan bagian-bagian sehingga saling

berhubungan dan saling bekerjasama untuk satu tujuan tertentu. Meskipun setiap sila

pada hakikatnya merupakan suatu asas sendiri, memiliki fungsi sendiri-sendiri, namun

memiliki tujuan tertentu yang sama, yaitu mewujudkan masyarakat adil dan makmur

berdasarkan Pancasila.

Pancasila sebagai sistem filsafat mengandung pemikiran tentang manusia yang

berhubungan denganTuhan, dengan diri sendiri, dengan sesama, dengan masyarakat

bangsa yang semua itu dimiliki oleh bangsa Indonesia. Oleh sebab itu, sebagai sistem

filsafat, Pancasila memiliki ciri khas yang berbeda dengan sistem-sistem filsafat lain yang

ada di dunia. Kekhasan nilai filsafat yang terkandung dalam Pancasila berkembang dalam

budaya dan peradaban Indonesia, terutama sebagai jiwa dan asas kerohanian bangsa

dalam perjuangan kemerdekaan bangsa Indonesia. Selanjutnya nilai filsafat Pancasila,

baik sebagai pandangan hidup atau filsafat hidup (Weltanschauung) bangsa maupun

sebagai jiwa bangsa atau jati diri (Volksgeist) nasional, memberikan identitas dan

integritas serta martabat bangsa dalam menghadapi budaya dan peradaban dunia.

d. Pancasila Sebagai Sistem Etika

Etika Pancasila adalah etika yang mendasarkan penilaian baik dan buruk pada

nilai-nilai Pancasila, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan

Page 311: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

5

keadilan. Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya apabila tidak bertentangan

dengan nilai-nilai tersebut, namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai Pancasila

tersebut. Etika Pancasila membahas tentang nilai-nilai yang sangat mendasar dalam

kehidupan manusia. Nilai yang pertama adalah ketuhanan. Secara hirarkis nilai ini bisa

dikatakan sebagai nilai yang tertinggi karena menyangkut nilai yang bersifat mutlak.

Seluruh nilai kebaikan diturunkan dari nilai ini. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila

tidak bertentangan dengan nilai, kaidah dan hukum Tuhan. Pandangan demikian secara

empiris bisa dibuktikan bahwa setiap perbuatan yang melanggar nilai, kaidah dan hukum

Tuhan, baik itu kaitannya dengan hubungan antara manusia maupun alam pasti akan

berdampak buruk. Nilai yang kedua adalah kemanusiaan. Suatu perbuatan dikatakan baik

apabila sesuai dengan nilai-nilai kemanusiaan. Prinsip pokok dalam nilai kemanusiaan

Pancasila adalah keadilan dan keadaban. Nilai yang ketiga adalah persatuan. Suatu

perbuatan dikatakan baik apabila dapat memperkuat persatuan dan kesatuan. Nilai yang

keempat adalah kerakyatan. Dalam kaitan dengan kerakyatan ini terkandung nilai lain

yang sangat penting yaitu nilai hikmat/kebijaksanaan dan permusyawaratan. Kata

hikmat/kebijaksanaan berorientasi pada tindakan yang mengandung nilai kebaikan

tertinggi. Nilai yang kelima adalah keadilan. nilai keadilan pada sila kelima lebih diarahkan

pada konteks sosial. Suatu perbuatan dikatakan baik apabila sesuai dengan prinsip

keadilan masyarakat banyak.

Mencermati nilai-nilai yang terkandung dalam Pancasila, maka Pancasila dapat

menjadi sistem etika yang sangat kuat, nilai-nilai yang ada tidak hanya bersifat mendasar,

namun juga realistis dan aplikatif.

e. Nilai- nilai Pancasila

Apakah nilai itu? Nilai termasuk bidang kefilsafatan yaitu axiologi . Pengertian

axiologi berasal dari bahasa yunani exios berarti nilai , suatu yang berharga , logos berarti

perhitungan, alasan, akal budi dan teori. Jadi nilai merupakan hasil pertimbangan dan

hasil keputusan manusia . Nilai lebih abstrak daripada norma ,artinya norma adalah

perwujudan daripada nilai-nilai . Mengapa bangsa Indonesia menetapkan Pancasila

sebagai dasar negara dalam kehidupan berbangsa dan bernegara?

Pada umumnya rakyat Indonesia berada dalam pemikiran yang sama dengan

para pendiri bangsa ini , yaitu menginginkan pancasila dipraktekkan dalam kehidupan

Page 312: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

6

sehari-hari bermasyarakat , berbangsa dan bernegara . Membumikan Pancasila berarti

menjadikan Pancasila sebagai panduan praktis dan perangkat tata nilai yang diwujudkan

dalam berbagai segi kehidupan.

Pancasila yang dijadikan sebagai landasan ideal dalam pembangunan nasional,

menjadi pegangan rakyat indonesia ditengah arus globalisasi yang begitu deras. Disaat

memasuki era reformasi nilai-nilai pancasila nyaris tidak menyentuh kehidupan

masyarakat kita,baik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bila hal

ini terus terjadi bukan tidak mungkin , nasionalisme ,persatuan dan kesatuan bangsa akan

lenyap dari negara kita ini. Karena itu tokoh-tokoh bangsa ini secara bersama-sama perlu

untuk membangun kembali kesadaran masyarakat atas nilai-nilai luhur pancasila.

Pancasila harus diwariskan kepada generasi muda bangsa Indonesia berikutnya

melalui jalur pendidikan,karena genersi muda sebagai penerus bangsa perlu penguatan

karakter sebagai anak bangsa . Setiap bangsa memiliki kepedulian kepada pewarisan

budaya luhur bangsanya. Oleh karena itu, perlu ada upaya pewarisan budaya penting

tersebut melalui pendidikan Pancasila yang dilaksanakan dalam pendidikan formal

(sekolah). Sebagai dasar negara, Pancasila mempunyai kekuatan mengikat secara yuridis.

Seluruh tatanan hidup bernegara yang bertentangan dengan Pancasila sebagai kaidah

yuridis-konstitusional pada dasarnya tidak berlaku dan harus dicabut. Dengan demikian

penetapan Pancasila sebagai dasar falsafah negara berarti bahwa moral bangsa telah

menjadi moral negara (Dipoyudo: 1984). Hal ini berarti bahwa moral Pancasila telah

menjadi sumber tertib negara dan sumber tertib hukumnya, serta jiwa seluruh kegiatan

negara dalam segala bidang kehidupan (A. T. Segito, dkk, 2009: 6). Pada acara rembug

nasional di Universitas Pancasila, ketua MPR Taufiq Kiemas mengatakan bahwa pancasila

sudah selayaknya dijadikan sumber keteladanan dalam kepemimpinan. Karena pancasila

sebagai landasan moral kenegaraan menekankan pentingnya semangat gotong royong

yang merupakan jati diri bangsa .Prinsip Ketuhanan harus berjiwa gotong royong , prinsip

internasionalisme harus berjiwa gotong royong yang berperikemanusiaan dan

berkeadilan ,prinsip kebangsaan juga harus berjiwa gotong royong yang mampu

mengemban persatuan dan kebhinekaan.

Pelaksanaan Pancasila pada masa reformasi cenderung meredup dan tidak

adanya istilah penggunaan Pancasila sebagai propaganda praktik penyelenggaraan

Page 313: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

7

pemerintahan. Hal ini terjadi lebih dikarenakan oleh adanya globalisasi yang melanda

Indonesia dewasa ini. Masyarakat terbius akan kenikmatan hedonisme yang dibawa oleh

paham baru yang masuk sehingga lupa dari mana, di mana, dan untuk siapa sebenarnya

mereka hidup. Seakan-akan mereka melupakan bangsanya sendiri yang dibangun dengan

semangat juang yang gigih dan tanpa memandang perbedaan. Dalam perkembangan

masyarakat yang secara kultur, masyarakat lebih cenderung menggunakan Pancasila

sebagai dasar pembentukan dan penggunakan setiap kegiatan yang mereka lakukan.

Peran Pancasila dalam hal ini sebenarnya adalah untuk menciptakan masyarakat

“kerakyatan”, artinya masyarakat Indonesia sebagai warga negara dan warga masyarakat

mempunyai kedudukan dan hak yang sama. Dalam menggunakan hak-haknya selalu

memperhatikan dan mempertimbangkan kepentingan negara dan masyarakat. Karena

mempunyai kedudukan, hak serta kewajiban harus seimbang dan tidak memihak ataupun

memaksakan kehendak kepada orang lain. Dalam pokok-pokok kerakyatan, masyarakat

dituntut untuk saling menghargai dan hidup bersama dalam lingkungan yang saling

membaur dan bisa membentuk sebuah kepercayaan (trust) sebagai modal untuk

membangun bangsa yang berjiwa besar dan bermoral sesuai dengan nilai-nilai yang

terkandung dalam ideologi Pancasila.

Sejarah Indonesia membuktikan bahwa nilai luhur bangsa yang tercipta

merupakan sebuah kekayaan yang dimiliki dan tidak bisa tertandingi. Di Indonesia

tidak pernah putus-putusnya orang percaya kepada Tuhan, hal tersebut terbukti

dengan adanya tempat peribadatan yang dianggap suci, kitab suci dari berbagai ajaran

agamanya, upacara keagamaan, pendidikan keagamaan, dan lain-lain merupakan

salah satu wujud nilai luhur dari Pancasila khususnya sila ke-1.

Bangsa Indonesia yang dikenal ramah tamah, sopan santun, lemah lembut

terhadap sesama mampu memberikan sumbangan terhadap pelaksanaan Pancasila,

hal ini terbukti dengan adanya pondok-pondok atau padepokan yang dibangun

mencerminkan kebersamaan dan sifat manusia yang beradab. Pandangan hidup

masyarakat yang terdiri dari kesatuan rangkaian nilai-nilai luhur tersebut adalah suatu

wawasan yang menyeluruh terhadap kehidupan itu sendiri. Pandangan hidup

berfungsi sebagai kerangka acuan baik untuk menata kehidupan diri pribadi maupun

dalam interaksi antar manusia dalam masyarakat serta alam sekitarnya.

Page 314: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

8

Masyarakat Indonesia sekarang ini tidak hanya mendambakan adanya penegakan

peraturan hukum, akan tetapi masalah yang muncul ke permukaan adalah apakah

masih ada keadilan dalam penegakan hukum tersebut. Hukum berdiri diatas ideologi

Pancasila yang berperan sebagai pengatur dan pondasi norma masyarakat dalam

kehidupan berbangsa dan bernegara.Dalam sejarah Penanaman nilai-nilai Pancasila

pada masa Orde Baru dilakukan secara indoktrinatif dan birokratis. Akibatnya, bukan

nilai-nilai Pancasila yang meresap ke dalam kehidupan masyakat, tetapi kemunafikan

yang tumbuh subur dalam masyarakat. Sebab setiap ungkapan para pemimpin

mengenai nilai-nilai kehidupan tidak disertai dengan keteladanan serta tindakan yang

nyata sehingga Pancasila yang berisi nilai-nilai luhur bangsa dan merupakan landasan

filosofi untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur bagi rakyat hanyalah

omong kosong. Cara melakukan pendidikan semacam itu, terutama bagi generasi

muda, berakibat fatal. Pancasila yang berisi nilai-nilai luhur, setelah dikemas dalam

pendidikan yang disebut penataran P4 maupun PMP ( Pendidikan Moral Pancasila),

atau nama sejenisnya, ternyata justru mematikan hati nurani generasi muda terhadap

makna dari nilai luhur Pancasila tersebut. Hal itu terutama disebabkan oleh karena

pendidikan yang doktriner tidak disertai dengan keteladanan yang benar. Mereka yang

setiap hari berpidato dengan selalu mengucapkan kata-kata keramat: Pancasila dan

UUD 45, tetapi dalam kenyataannya masyarakat tahu bahwa kelakuan mereka jauh dari

apa yang mereka katakan. Perilaku itu justru semakin membuat persepsi yang buruk

bagi para pemimpin serta meredupnya Pancasila sebagai landasan hidup bernegara,

karena masyarakat menilai bahwa aturan dan norma hanya untuk orang lain (rakyat)

tetapi bukan berlaku bagi para pemimpin. Selain itu Pancasila digunakan sebagai asas

tunggal bagi organisasi masyarakat maupun organisasi politik (Djohermansyah Djohan:

2007). Karena Orde Baru tidak mengambil pelajaran dari pengalaman sejarah

pemerintahan sebelumnya, akhirnya kekuasaan otoritarian Orde Baru pada akhir

1998-an runtuh oleh kekuatan masyarakat. Hal itu memberikan peluang bagi bangsa

Indonesia untuk membenahi dirinya, terutama bagaimana belajar lagi dari sejarah agar

Pancasila sebagai ideologi dan falsafah negara benar-benar diwujudkan secara nyata

dalam kehidupan sehari-hari (Djohermansyah Djohan: 2007). Berakhirnya kekuasaan

Orde Baru menandai adanya Pemerintahan Reformasi yang diharapkan mampu

Page 315: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

9

memberikan koreksi dan perubahan terhadap penyimpangan dalam mengamalkan

Pancasila dan UUD 1945 dalam praktik bermasyarakat dan bernegara yang dilakukan

pada masa Orde Baru. Namun dalam praktik pada masa reformasi yang terjadi adalah

tindakan korupsi, kolusi, dan nepotisme (KKN) dan fundamentalism. Hal inilah yang

menandai bahwa pada masa itulah masyarakat Indonesia sedang mengalami krisis

identitas bangsa.

Apakah prinsip-prinsip Pancasila itu?

Prinsip adalah gagasan dasar, berupa aksioma atau proposisi awal yang memiliki makna

khusus, mengandung kebenaran berupa doktrin dan asumsi yang dijadikan landasan

dalam menentukan sikap dan tingkah laku manusia. Prinsip dijadikan acuan dan

dijadikan dasar menentukan pola pikir dan pola tindak sehingga mewarnai tingkah

laku pendukung prinsip dimaksud. Sila-sila Pancasila itulah prinsip-prinsip

Pancasila.

Apa saja makna atau nilai Pancasila ?

1. Makna Ketuhanan Yang Maha Esa

a. Pengakuan dan keyakinan bangsa Indonesia terhadap adanya Tuhan Yang

MahaEsa.

b. Menciptakan sikap taat menjalankan menurut apa yang diperintahkan melalui

ajaran-ajaran Nya.

c. Mengakui dan memberikan kebebasan pada orang lain untuk memeluk

agama dan mengamalkan ajaran agamanya.

d. Tidak ada paksaan dan memaksakan agama kepada orang lain.

e. Menciptakan pola hidup saling menghargai dan menghormati antar umat

beragama

2. Makna Kemanusiaan yang Adil dan Beradab

a. Kesadaran sikap dan perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai moral dan hati

nurani.

b. Pengakuan dan penghormatan akan hak asasi manusia.

c. Mewujudkan kehidupan yang berkeadilan dan berkeadaban.

d. Mengembangkan sikap saling mencintai atas dasar kemanusiaan.

Page 316: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

10

e. Memunculkan sikap tenggang rasa dan tepo slira dalam hubungan social.

3. Makna Persatuan Indonesia

a. Mengakui dan menghormati adanya perbedaan dalam masyarakat Indonesia.

b. Menjalin kerjasama yang erat dalam wujud kebersamaan dan

kegotongroyongan.

c. Kebulatan tekad bersama untuk mewujudkan persatuan bangsa.

d. Mengutamakan kepentingan bersama diatas pribadi dan golongan.

4. Makna Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

Permusyaratan / Perwakilan.

a. Pengakuan bahwa rakyat Indonesia adalah pemegang kedaulatan.

b. Mewujudkan demokrasi dalam kehidupan politik,ekonomi dan social.

c. Pengambilan keputusan mengutamakan prinsip musyawarah mufakat.

d. Menghormati dan menghargai keputusan yang telah dihasilkan bersama.

e. Bertanggung jawab melaksanakan keputusan.

5. Makna Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

a. Keadilan untuk mendapatkan sesuatu yang menjadi haknya.

b. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

c. Menyeimbangkan antara hak dan kewajiban.

d. Saling bekerjasama untuk mendapatkan keadilan.

Pancasila memiliki berbagai fungsi bagi bangsa Indonesia, suatu ketika

Pancasila berfungsi sebagai dasar negara, suatu ketika dipandang sebagai ideologi

nasional, suatu ketika sebagai pandangan hidup dan suatu ketika sebagai ligature

bangsa. Pancasila sebagai dasar negara berfungsi sebagai acuan bagi warganegara

dalam memahami hak dan kewajibannya sebagai warganegara, sehingga berkaitan

dengan pengelolaan dan implementasi peraturan perundang-undangan yang berlaku

di Negara Kesatuan Republik Indonesia. Pancasila sebagai ideologi nasional berfungsi

sebagai acuan bagi bangsa Indonesia dalam mengelola berbagai kegiatan dalam

mencapai tujuan yang ingin diwujudkan oleh negara. Kehidupan politik, ekonomi,

Page 317: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

11

sosial budaya dan hankam dikelola sesuai dengan konsep, prinsip dan nilai yang

terkandung dalam Pancasila

2. Pembelajaran Demokratis dan cinta lingkungan sebagai Sikap dan perilaku positif

dalam PKn

Sejalan dengan paradigma Pendidikan Kewarganegaraan sebagai wahana

pengembangan warga negara yang demokratis, maka menuntut pula proses belajar

mengajarnya dilakukan secara demokratis. Dalam hal tujuan, PKn di sekolah bertujuan

agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut:

a. Berpikir secara kritis, rasional, dan kreatif dalam menanggapi isu kewarganegaraan.

b. Berpartisipasi secara aktif dan bertanggung jawab, dan bertindak secara cerdas

dalam kegiatan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara, serta anti korupsi.

c. Berkembang secara positif dan demokratis untuk membentuk diri berdasarkan

karakter-karakter masyarakat Indonesia agar dapat hidup bersama dengan

banbgsa-bangsa lainnya.

d. Berinteraksi dengan bangsa-bangsa lain dalam percaturan dunia secara langsung

atau tidak langsung dengan memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi.

Menyimak hal di atas, dapat dinyatakan bahwa PKn mengembang misi sebagai

pendidikan politik demokrasi dalam rangka membentuk warga Negara yang kritis,

partisipatif, dan bertanggung jawab bagi kelangsungan bangsa dan Negara. Untuk

mencapai maksud tersebut idealnya PKn tidak hanya mengajarkan tentang apa itu

demokrasi, tetapi belajar dalam suasana demokratis, dan membelajarkan siswa agar

mampu membangun peradaban demokrasi .Dalam pembelajaran demokratis,

pembuatan keputusan atau sikap dan perilaku dilakukan melalui proses dialogis,

argumentasi, negosiasi dimana siswa memiliki partisipasi dan hak-hak yang sama.

Siswa sebagai subjek belajar dapat memaksimalkan inisiatif , pemikiran, gagasan, ide,

kreativitas dan karya. Secara singkat pembelajaran demokratis merupakan proses

pembelajaran yang dilandasi oleh nilai-nilai demokrasi (Diknas, 2004), yaitu

Penghargaan terhadap kemampuan, menjunjung keadilan dan menerapkan persamaan

kesempatan, dan memperhatikan keragaman siswa.

Page 318: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

12

Selain sikap dan perilaku demokratis, perlu pula dikembangkan sikap dan perilaku

cinta lingkungan. Sikap yang perlu kita lakukan untuk melestarikan lingkungan adalah

Tidak membuang sampah sembarangan, Menanam kembali hutan yang gundul(reboisasi),

Mengurangi atau membatasi penggunaan bahan kimia dalam kehidupan sehari-hari

(misalnya penggunaan sabun detergen,pemanfaatan zat pewarna alami), Melakukan

tebang pilih, Akibat jika tidak melestarikan lingkungan adalah terjadinya perubahan iklim

dan pemanasan global (global warming). Pemanasan global adalah meningkatnya suhu

rata-rata permukaan bumi akibat peningkatan jumlah emisi gas rumah kaca di atmosfir.

Pemanasan global akan diikuti dengan perubahan iklim seperti meningkatnya curah hujan

dibeberapa belahan dunia sehingga menimbulkan banjir dan erosi. Sedangkan di belahan

bumi lain akan mengalami musim kering yang berkepanjangan disebabkan oleh kenaikan

suhu permukaan bumi.

Kita sebagai warga negara yang baik hendaknya turut berpartisipasi dalam menekan dan

menanggulangi masalah tersebut dengan cara menjaga dan melestarikan lingkungan di

sekitar kita terlebih dahulu misalnya dengan melakukan penanaman pohon kembali

sebagai salah satu cara yang bisa memperbaiki paru-paru bumi. Selain itu meminimalkan

penggunaan kertas, karena semakin banyak kertas yang digunakan maka semakin banyak

pula pohon yang ditebang.

Lembar Kerja

1. Diskusikan permasalahan berikut bersama dengan teman-temanmu

2. Carilah contoh-contoh sikap yang mencerminakan sila pertama pancasila

3. Laporkan hasil diskusi kelompok anda dihadapan teman-temanmu.

Page 319: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

13

BAB II KONSEP DAN PRINSIP KEPRIBADIAN NASIONAL, DEMOKRASI

KONSTITUSIONAL INDONESIA, SEMANGAT KEBANGSAAN,CINTA TANAH AIR SERTA BELA NEGARA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi:

Setelah Anda mempelajari Bab 2, Anda diharapkan dapat menguasai konsep dan

prinsip kepribadian nasional dan demokrasi konstitusional indonesia, semangat

kebangsaan dan cinta tanah air serta bela negara. Adapun Indikator Pencapaian

Kompetensi adalah sebagai berikut:

1. Menganalisis Prinsip Kepribadian nasional

2. Menerapkan Prinsip Kepribadian Nasional

3. Menafsirkan Demokrasi Konstitusional Indonesia

4. Menunjukkan contoh perilaku wujud semangat kebangsaan dan cinta tanah air

5. Menunjukkan contoh implementasi bela Negara sesuai ketentuan hukum di

Indonesia

C. Uraian Materi

1. Konsep dan Prinsip Kepribadian nasional

Bangsa Indonesia memiliki integritas, sikap, dan nilai kepribadian yang tidak

mudah digoyahkan oleh tekanan dari bangsa lain, dan bangsa Indonesia memiliki harga

diri untuk tidak mudah tergoyah oleh hal-hal yang dapat berakibat merendahkan harkat

dan martabat bangsa Indonesia. Bangsa Indonesia memiliki kehidupan sosial budaya yang

berdasarkan kepribadian bangsa, dan bukan meniru budaya bangsa lain. Budaya kita

yang mengakar pada kepribadian bangsa ini dapat menerima pengaruh budaya lain, asal

kebudayaan itu positif dan tidak mengubah jati diri bangsa.

Bangsa Indonesia sebagai salah satu bangsa dari masyarakat internasional

,memiliki sejarah serta prinsip dalam hidupnya yang berbeda dengan bangsa-bangsa lain

Page 320: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

14

didunia. ciri-ciri atau sifat-sifat khas bangsa Indonesia yang membedakannya dengan

bangsa-bangsa lain di dunia disebut identitas. Identitas Nasional Indonesia meliputi

segenap yang dimiliki bangsa Indonesia yang membedakannya dengan bangsa lain seperti

kondisi geografis, sumber kekayaan alam Indonesia, demografi atau kependudukan

Indonesia, ideologi dan agama, politik negara, ekonomi, dan pertahanan keamanan.

Identitas Nasional Indonesia merujuk pada suatu bangsa yang majemuk.

Kemajemukan itu merupakan gabungan dari unsur-unsur pembentuk identitas yaitu suku

bangsa, agama, kebudayaan dan bahasa. Dari unsur-unsur Identitas Nasional tersebut

dapat dirumuskan pembagiannya menjadi 3 bagian sebagai berikut : Identitas

Fundamental; yaitu Pancasila yang merupakan Falsafah Bangsa, Dasar Negara, dan

Ideologi Negara, Identitas Instrumental yang berisi UUD 1945 dan Tata Perundangannya,

Bahasa Indonesia, Lambang Negara, Bendera Negara, Lagu Kebangsaan “Indonesia Raya”.

Selanjutnya Identitas Alamiah yang meliputi Negara Kepulauan (archipelago)dan

pluralisme dalam suku, bahasa, budaya dan agama dan kepercayaan.

2. Demokrasi Konstitusional Indonesia

a. Pengertian Demokrasi

Pengertian tentang demokrasi dapat dilihat dari tinjauan bahasa (etimologis) dan

istilah (terminologis). Secara etimologis” demokrasi” terdiri dari dua kata yang berasal

dari bahasa yunani yaitu “demos” yang berarti rakyat atau penduduk suatu tempat dan

“Cratein” atau “Cratos” yang berarti kekuasaan atau kedaulatan. Jadi secara bahasa

demokrasi adalah keadaan Negara dimana kedaulatan sistem pemerintahannya berada

ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam keputusan bersama rakyat.

Tegaknya demokrasi sebagai suatu tata kehidupan sosial dan sistem politik sangat

bergantung kepada tegaknya unsur penopang demokrasi itu sendiri. Unsur yang dapat

menopang tegaknya demokrasi antara lain: 1) Negara hukum, 2) Masyarakat Madani, 3)

Infra struktur politik (parpol), 4) Pers yang bebas dan bertanggung jawab.

b. Prinsip dan parameter Demokrasi

Suatu pemerintahan dikatakan demokratis apabila dalam mekanisme

pemerintahan mewujudkan prinsip-prinsip demokrasi. Menurut Masykuri Abdillah (Dede

Rosyada:2003) prinsip-prinsip demokrasi terdiri atas prinsip persamaan, kebebasan, dan

Page 321: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

15

pluralisme. Sedangkan menurut Robert A. Dahl terdapat tujuh prinsip yang harus ada

dalam sistem demokrasi yaitu: Kontrol atas keputusan pemerintah, Pemilihan yang teliti

dan jujur, hak Memilih dan dipilih, kebebasan menyatakan pendapat tanpa ancaman,

kebebasan mengakses informasi dan kebebasan berserikat.

Prinsip demokrasi yang telah disebut di atas , dituangkan dalam konsep yang lebih

praktis untuk dapat diukur dan dicirikan yang kemudian dijadikan parameter untuk

mengukur tingkat pelaksanaan demokrasi yang berjalan di suatu Negara. Adapun

parameter Negara demokrasi adalah, Masalah pembentukan Negara, dasar kekuasaan

Negara, dan Masalah Kontrol rakyat.

c. Pilar Demokrasi

Untuk membangun dan menegakkan demokrasi di Indonesia diperlukan pilar-pilar

demokrasi konstitusional berdasarkan filsafat bangsa pancasila dan konstitusi Negara RI

UUD 1945. Menurut Achmad Sanusi, (1993) Pilar demokrasi yang dimaksud ialah

demokrasi berdasarkan:1) Ketuhanan yang Maha Esa.2) Kecerdasan,3). Berkedaulatan

Rakyat,4). Rule of Low, 5) Pembagian Kekuasaan Negara ,6) HAM, 7) Pengadilan yang

Merdeka, 8). Otonomi Daerah, 9) Kemakmuran, 10). Keadilan Sosial.

d. Demokrasi Konsitusional

Demokrasi yang baik adalah demokrasi yang berpijak kepada aturan yang dibuat

secara demokrasi pula atau disebut juga demokrasi konstitusional. Demokrasi

konstitusional adalah seperangkat gagasan dan prinsip tentang kebebasan yang dibatasi

oleh aturan hukum (konstitusi). Oleh karena itu, Budiardjo (1998) mengidentifikasi

demokrasi konstitusional sebagai suatu gagasan pemerintahan demokratis yang

kekuasaannya terbatas dan pemerintahannya tidak dibenarkan bertindak sewenang

wenang. A.V.Dicey, mengidentifikasi unsur – unsur Rule of Law dalam demokrasi

konstitusional sebagai berikut : Supremasi aturan – aturan hukum (Supremacy of the

Law), tidak adanya kekuasaan sewenang – wenang (Absence of Arbitraty Power),

Kedudukan yang sama didepan hukum (Equality before the Law), Terjaminnya hak – hak

manusia oleh undang - undang .

Ciri-Ciri Demokrasi Konstitusional

Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang mencita-citakan tercapainya

pemerintahan yang kekuasaannya dibatasi oleh konstitusi, suatu pemerintahan yang

Page 322: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

16

tunduk pada rule of law. Budiardjo (Mustafa Kamal Fasha:2002) memberikan ciri-ciri

pemerintahan yang demokratis sebagai suatu pemerintahan yang terbatas kekuasaannya,

dan tidak dibenarkan bertindak sewenang-wenang terhadap warga negaranya.

Pembatasan-pembatasan pemerintahan tercantum dalam konstitusi.

3. Konsep dan Prinsip Semangat Kebangsaan

a. Semangat kebangsaan dan cinta Tanah Air (nasionalisme dan patriotisme)

Bangsa Indonesia yang secara sadar ingin bersatu agar hidup kokoh sebagai

bangsa yang berdaulat, memiliki faktor-faktor pemersatu bangsa sebagai perekat

persatuan yaitu pancasila, UUD 1945, bendera kebangsan merah putih, lagu kebangsaan

Indonesia Raya, bahasa Indonesia, satu kesatuan wilayah, satu pemerintahan Negara,

satu cita-cita dan perjuangan, serta pembangunan nasional. Prinsip nasionalisme bangsa

Indonesia dilandasi nilai-nilai pancasila yang diarahkan agar bangsa Indonesia senantiasa

seperti berikut ini : 1) Menempatkan persatuan, kesatuan, kepentingan dan keselamatan

bangsa dan Negara di atas kepentingan pribadi dan golongan, 2) Menunjukkan sikap rela

berkorban demi kepentingan bangsa dan Negara, 3) Bangga sebagai bangsa Indonesia dan

bertanah air Indonesia serta tidak merasa rendah diri, 4) Mengakui persamaan derajat,

persamaan hak dan kewajiban antara sesama manusia dan sesama bangsa, 5)

Menumbuhkan sikap saling mencintai sesama manusia, 6) Mengembangkan sikap

tenggang rasa, 7) Tidak semena-mena terhadap orang lain, 8) Senantiasa menjunjung

tinggi nilai kemanusiaan, 9) Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan, 10) Berani

membela kebenaran.

Makna Semangat kebangsaan (Nasionalisme) adalah perasaan satu keturunan,

senasib, sejiwa dengan bangsa dan tanah airnya. Nasionalisme yang dapat menimbulkan

perasaan cinta kepada tanah air disebut patriotisme. Nasionalisme Indonesia adalah

nasionalisme yang berdasarkan Pancasila yang selalu menempatkan kepentingan bangsa

dan negara di atas kepentingan pribadi dan golongan.

Cinta tanah air adalah perasaan yang timbul dari dalam hati sanubari seorang warga

Negara, untuk mengabdi, memelihara, membela, melindungi tanah airnya dari segala

ancaman dan gangguan. Cinta tanah air adalah suatu kasih sayang dan suatu rasa cinta

terhadap tempat kelahiran atau tanah airnya. Perilaku cinta tanah air dapat diwujudkan

Page 323: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

17

dalam berbagai bentuk, diantaranya memelihara persatuan dan kesatuan dan

menyumbangkan pengetahuan dan keterampilan yang di miliki untuk membangun

Negara.

Patriotisme berasal dari kata patriot yang berati pecinta/pembela tanah air.

Patriotisme diartikan sebaga semangat/jiwa cinta tanah air yang berupa sikap rela

berkorban untuk kejayaan dan kemakmuran bangsanya. Patriotisme tidak hanya cinta

kepada tanah air saja, tapi juga cinta bangsa dan negara. Kecintaan terhadap tanah air

tidak hanya ditampilkan saat bangsa Indonesia terjajah, tetapi juga diwujudkan dalam

mengisi kemerdekaan. Ciri-ciri patriotisme :1) Cinta tanah air, 2) Rela berkorban untuk

kepentingan nusa dan bangsa, 3) Menempatkan persatuan, kesatuan dan keselamatan

bansga dan negara di atas kepentingan pribaadi dan golongan,4) Bersifat pembaharuan,

5) Tidak kenal menyerah, 6) Bangga sebagai bangsa Indonesia.

b. Bela Negara

Konsep bela Negara diatur dalam UUD 1945 Pasal 27 ayat 3 bahwa” Setiap warga

Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya pembelaan Negara”. Ikut serta dalam

pembelaan Negara tersebut diwujudkan dalam kegiatan penyelenggaraan pertahanan

Negara. Sebagaimana ditegaskan dalam UU Nomor 3 tahun 2002 Pasal 9 ayat 1 bahwa”

setiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan Negara”.

Rumusan pemikiran di atas, didasarkan atas pengertian konsep upaya bela Negara

yaitu tekad, sikap, dan tindakan warga negara yang teratur, menyeluruh, terpadu dan

berlanjut yang dilandasi oleh kecintaan kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia

yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 ,rela berkorban demi

menjamin kelangsungan hidup bangsa dan Negara. Bagaimana wujud penyelenggaraan

keikut sertaan warga negara dalam upaya bela negara? Menurut Pasal 9 ayat (2) Undang-

undang nomor 3 tahun 2002 tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara

dalam upaya bela Negara diselenggarakan melalui (1) Pendidikan kewarganegaraan; (2)

Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib; (3) Pengabdian sebagai prajurit Tentara

Nasional Indonesia secara sukarela atau secara wajib; dan (4) Pengabdian sesuai dengan

profesi.

Page 324: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

18

BAB III HAK ASASI MANUSIA DAN PENEGAKAN HUKUM DI INDONESIA

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah Anda mempelajari Unit 3, Menguasai konsep dan prinsip Perlindungan,

Pemajuan HAM, serta penegakan Hukum secara adil dan benar. Adapun Indikator

Pencapaian Kompetensi Unit 3 adalah sebagai berikut

1. Menganalisis prinsip-prinsip HAM

2. Menerapkan prinsip HAM di Indonesia

3. Menunjukkan dasar hukum internasional tentang pengakuan HAM sedunia.

4. Menganalisis penegakan hukum di Indonesia

5. Penerapan penegakan hukum di Indonesia

C. Uraian Materi

Konsep dan prinsip perlindungan, pemajuan HAM

1. Hak Asasi Manusia

Hak asasi manusia (HAM) adalah seperangkat hak yang melekat ada hakikat

keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-

Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi oleh Negara, hukum, pemerintah, dan setiap

orang demi kehormatan serta, perlindungan harkat dan martabat manusia (UU No. 39

Tahun 1999 Tentang HAM).

Di dalam Ketetapan MPRRI No.XXVII/MPR/1998 Tentang HAM, tercantum pula

tentang hak asasi manusia yang meliputi: (1) hak untuk hidup; (2) hak berkeluarga dan

melanjutkan keturunan; (3) hak mengembangkan diri; (4) hak keadilan; (5) hak

kemerdekaan; (6) hak atas kebebasan informasi; (7) hak keamanan; (8) hak

kesejahteraan; dan (9) hak perlindungan dan pemajuan. Sedangkan pada Undang-Undang

Nomor 39 Tahun 1999 Tentang Hak Asasi Manusia juga dimuat tentang hak asasi

Page 325: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

19

manusia, yang meliputi: (1) hak untuk hidup; (2) hak berkeluarga dan melanjutkan

keturunan; (3) hak mengembangkan diri; (4) hak memperoleh keadilan; (5) hak atas

kebebasan pribadi; (6) hak atas rasa aman; (7) hak atas kesejahteraan; (8) hak turut serta

dalam pemerintahan; dan (9) hak khusus bagi wanita; serta (10) hak anak.

2. Prinsip - Prinsip pelaksanaan HAM di Indonesia

Menurut Budiono, pelaksanaan HAM dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa,

dan bernegara di Indonesia didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut:a)

Keseimbangan antara hak dan kewajiban, b) Pelaksanaan HAM bersifat relatif, tidak

mutlak karena di batasi oleh hak asasi orang lain, c) Hak asasi yang satu dengan yang lain

mempunyai keterpaduan. d) Antara HAM perorangan dan kolektif, serta tanggung jawab

perorangan, masyarakat , dan bangsa diperlukan keseimbangan dan keselarasan,e) Kerja

sama ineternasional berdasarkan prinsip sling menghormati, persamaan derajat , dan

hubungan baik antar bangasa, f) Dalam pelaksanaam HAM, setiap orang wajib tunduk

kepada pembatasan yang di tetapkan undang-undang. g) Setiap manusia dilahirkan dalam

keadaan bebas dengan kesamaan harkat dan martabatnya.

3. Peraturan hukum Internasional tentang HAM

Walaupun pengakuan dan usaha penegakan hak asasi manusia sudah lama

diperjuangkan, tetapi sampai saat ini masih tetap terdengar beragam masalah perihal

kejahatan, penganiayaan, pembantaian, bahkan juga pemusnahan suatu etnis atau suku

bangsa tertentu. Beragam usaha dunia dalam penegakan hukum bisa dipandang dari

banyaknya peraturan serta lembaga HAM, diantaranya seperti berikut:

a. Deklarasi umum hak asasi manusia (DUHAM) yang disebul The Universal Declaration of

Human Rights. Dengan diputuskannya piagam hak asasi manusia sedunia, maka secara

moral mengikat semua negara-negara yang tergabung dalam PBB untuk

melakukannya.

b. Konvensi tentang perlindungan HAM serta kebebasan dasar (Convention forthe

protection of human rights and fundamental freedom). Konvensi ini diputuskan di

Roma pada th 1950 Adalah perjanjian internasional pertama yang memasukkan

mengenai HAM.

c. Perjanjian tentang hak sipil dan politik (Convenant on civil and political rights)

Diputuskan PBB pada th. 1966, walau demikian baru bisa dikerjakan pada th. 1976.

Page 326: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

20

d. Perjanjian hak ekonomi, sosial, dan budaya (Convenant of economic, social,, and

cultural rights)

Konvensi ini ditetapkan oleh PBB pada th. 1966 serta baru berlaku sesudah lima belas

tahun kemudian.

e. Konvensi menentang penyiksaan dan perlakuan atau penghukuman lain yang kejam,

tak manusiawi serta merendahkan martabat kemanusiaan (Convention againts torture

and other cruel in human on degrading treatment and punishment) Konvensi ini

ditetapkan oleh PBB pada tanggal 10 Desember 1984 dan mulai berlaku 26 Juni 1987.

f. Konvensi tentang segala bentuk diskriminasi pada perempuan (Convention on the

elimination of all form of discrimination against women) Diskriminasi gender berarti

perbedaan atas dasar jenis kelamin.

g. Konvensi mengenai pembebasan tiap-tiap bentuk diskriminasi rasial serta

pemberantasan kejahatan genosida. Diskriminasi rasial berarti ketidaksamaan hak-hak

atas dasar ras atau suku bangsa tertentu. Sedang genosida yaitu suatu usaha untuk

menyebabkan kerusakan atau melenyapkan suatu golongan bangsa ras/etnis.

h. Perjanjian pemberantasan dan penghukuman tindak pidana apartheid (th. 1973)

Apartheid yaitu diskriminasi atau pembedaan hak-hak kemanusiaan atas dasar warna

kulit.

i. Deklarasi PliB tentang hak anak (Conventiont on the rights of the child) Deklarasi ini

diputuskan pada tanggal 20 Mei 1989 sebagai bentuk jaminan terhadap hak-hak anak.

lndonesia menerima dan meratifikasinya dengan UU No. 36 Th. 1990.

4. Implementasi Perlindungan dan Pelanggaran HAM dalam Masyarakat

HAM tidak tergantung dari pengakuan orang lain, tidak tergantung dari pengakuan

mesyarakat atau negara. Manusia memperoleh hak-hak asasi itu langsung dari Tuhan

sendiri karena kodratnya. Penindasan terhadap HAM bertentangan dengan keadilan dan

kemanusiaan, sebab prinsip dasar keadilan dan kemanusiaan adalah bahwa semua

manusia memiliki martabat yang sama dengan hak-hak dan kewajibankewajiban yang

sama. Oleh karenanya, setiap manusia dan setiap negara di dunia wajib mengakui dan

menjunjung tinggi hak asasi manusia (HAM) tanpa kecuali. Penindasan terhadap HAM

berarti pelanggaran terhadap HAM.

Page 327: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

21

Untuk mempertegas hakekat dan pengertian HAM di atas dikuatkanlah dengan

landasan hukum HAM sebagaimana dikemukakan dalam ketentuan Pasal 1 angka 1

Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia bahwa hak asasi

manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakikat keberadaan manusia sebagai

makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati,

dijunjung tinggi dandilindungi oleh negara, hukum, pemerintah, dan setiap orang demi

kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia.

Sebagai implementasi pelaksanaan HAM ,guru perlu memiliki pemahaman tentang

UU Hak Asasi Manusia agar dapat membelajarkan siswa sekolah dasar tentang

pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep yang terkait dengan hak dan kewajiban

sebagai anggota masyarakat. Selain itu, perlu pula ditanamkan kesadaran bela negara,

penghargaan terhadap hak azasi manusia, kemajemukan bangsa, pelestarian lingkungan

hidup, tanggung jawab sosial, ketaatan pada hukum, ketaatan pada aturan-aturan dan

atau tata tertib yang berlaku di lingkunganya, dan sebagainya. Sehingga pada saatnya

akan menjadi warga negara yang baik sebagaimana telah dituangkan di dalam tujuan

pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan.

Meskipun telah banyak produk hukum dibuat untuk memberikan perlindungan

terhadap hak asasi manusia, namun pelanggaran dan pelecehan terhadap hak asasi

manusia masih tetap terjadi di dalam masyarakat. Banyak kasus pelanggaran dan

pelecehan hak asasi manusia yang terjadi karena tidak dipahaminya aturan-aturan yang

ada, baik oleh aparatur penegak hukum ataupun oleh masyarakat itu sendiri. Oleh karena

itu penegakan dan pendidikan HAM perlu diadakan untuk menjaga agar setiap orang

menghormati hak asasi orang lain. Lembaga yang dipercaya untuk mengatasi persoalan

penegakan HAM adalah:

(1) Komisi Nasional Hak Asasi manusia (Komnas HAM) dibentuk berdasarkan Keppres

Nomor 5 Tahun 1993(7 juni 1993) yg dikukuhkan melalui UU No.39 Tahun 1999

tentang HAM.

(2) Pengadilan HAM dibentuk berdasarkan UU No.26 Tahun 2000

(3) Partisipasi Masyarakat berdasarkan UU Nomor 39 Tahun 1999,

Page 328: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

22

Penegakan Hukum di Indonesia

Kemampuan memahami materi hukum dan penegakan hukum sangat penting bagi

guru PKn sebab pendidikan hukum merupakan salah satu komponen dari pendidikan

kewarganegaraan. Mengenali norma-norma hukum, aparat penegak hukum, serta

penegakan hukum di Indonesia merupakan bagian penting yang dijalani oleh setiap

individu dalam proses sosialisasi. Warga Negara yang baik adalah warga negara yang

mampu menjunjung tinggi dan menaati norma-norma yang berlaku dalam

masyarakatnya.

1. Pengertian Hukum

Hukum adalah aturan secara resmi yang mengikat masyarakatnya berupa larangan-

larangan dan peraturan-peraturan yang di buat untuk mengatur masyarakat suatu

negara. Secara umum fungsi hukum adalah untuk menertibkan dan mengatur masyarakat

serta menyelesaikan masalah-masalah yang timbul.Menurut Kelsen (1995) hukum adalah

tata cara yang bersifat memaksa. Suatu tata social yang berusaha menimbulkan perilaku

para individu sesuai yang diharapkan melalui pengundangan tindakan-tindakan paksaan.

Disebut demikian karena peraturan itu mengancam perbuata-perbuatan yang merugikan

masyarakat dengan tindakan-tindakan paksaan yaitu menetapkan tindakan paksaan

tersebut dalam undang-undang.

2. Penegakan Hukum

Menurut Jimly Asshiddiqie, Penegakan hukum adalah proses dilakukannya upaya

untuk tegaknya atau berfungsinya norma-norma hukum secara nyata sebagai pedoman

perilaku dalam melakukan hubungan-hubungan hukum dalam kehidupan bermasyarakat

dan bernegara. Selanjutnya pengertian penegakan hukum dari segi objeknya menurut

Jimly Asshiddiqie ,yaitu mencakup nilai-nilai keadilan yang terkandung di dalamnya bunyi

aturan formal maupun nilai-nilai keadilan yang hidup dalam masyarakat. penegakan

hukum itu kurang lebih merupakan upaya yang dilakukan untuk menjadikan hukum, baik

dalam arti formil maupun dalam arti materiel , sebagai pedoman perilaku dalam setiap

perbuatan hukum, baik oleh para subjek hukum maupun oleh aparatur penegakan

hukum yang resmi diberi tugas dan kewenangan oleh undang-undang untuk menjamin

berfungsinya norma-norma hukum yang berlaku dalam kehidupan bermasyarakat dan

bernegara.

Page 329: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

23

Untuk menjalankan hukum sebagaimana mestinya maka dibentuk lembaga

penegakan hukum , antara lain kepolisian, yang berfungsi utama sebagai lembaga

penyidik; kejaksaan yang berfungsi utama sebagai lembaga penuntut; kehakiman, yang

berfungsi sebagai lembaga pemutus/pengadilan, dan lembaga penasihat atau bantuan

hukum

Pada pelaksanaan hukum maupun penegakan hukum di Indonesia masih tergolong

memiliki kelemahan yang di latarbelakangi oleh sanksi hukum. Secara keseluruhan bentuk

sanksi yang diterima oleh pelaku kejahatan yang merugikan banyak orang sering tidak

sebanding dengan kejahatan yang tergolong kecil. Meskipun kecil maupun besar

kejahatan tersebut tetap saja hal tersebut dapat di katakan sebagai kejahatan yang harus

di tegakan keadilannya.

Wacana: Contoh pelanggaran HAM pada Kasus Siswa SD

Perhatikann kasus di bawah ini...!

Lima orang siswa kelas lima ketahuan merokok di ruangan kelas. Guru langsung

menghukum seluruh kelas dengan merokok 12 batang rokok setiap siswa agar semua

siswa jera. Kajilah hal-hal berikut ini:

a. Sesuaikah tindakan guru yang menghukum siswa dengan merokok agar siswa

jera?

b. Sesuaikah tindakan guru dengan nilai moral pancasila? Berikan alasan

c. Sesuaikah dengan prinsip demokrasi Pancasila? Berikan alasan

d. Apakah tindakan guru tersebut tidak melanggar hak asasi anak?

e. Apa saja seharusnya yang dilakukan oleh guru?

Page 330: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

24

BAB IV PENGERTIAN DAN PRINSIP KEWAGANEGARAAN SERTA NILAI

MORAL DAN NORMA DALAM MASYARAKAT

A. Kompetensi Inti

Menguasai materi, struktur, konsep, dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata

pelajaran yang diampu.

B. Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi

Setelah Anda mempelajari Unit 4, Anda diharapkan dapat menguasai konsep, prinsip,

nilai, moral dan Norma Kewarganegaraan Indonesia yang demokratis dalam konteks

kewargaan Negara dan dunia. Adapun Indikator Pencapaian Kompetensi Unit 4 adalah

sebagai berikut:

1. Menganalisis asas-asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia

2. Menerapkan asas-asas kewarganegaraan yang dianut di Indonesia.

3. Menganalisis kewarganegaraan seseorang

4. Menentukan kewarganegaraan seseorang

5. Membangun nilai-nilai kewarganegaraan Indonesia

6. Menganalisis norma-norma dalam kehidupan di Indonesia

7. Menerapkan norma-norma dalam kehidupan di Indonesia

8. Menganalisis moral warga Negara melalui pendidikan kewarganegaraan yang

berlandaskan kepada UUD RI 1945.

9. Menerapkan nilai moral melalui pendidikan kewarganegaraan.

C. Uraian Materi

1. Prinsip Kewarganegaraan di Indonesia

Kewarganegaraan ialah bagian dari konsep kewargaan dalam bahasa Inggris yaitu

citizenship yang artinya warga suatu kota ataupun kabupaten. Disebut sebagai warga kota

atau warga kabupaten, dikarenakan keduanya juga merupakan satuan politik. Konsep

kewargaan ini akan menjadi penting, sebab masing-masing satuan politik akan

memberikan hak sosial yang berbeda-beda bagi warganya. kewarganegaraan adalah hak

Page 331: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

25

dimana manusia tinggal dan menetap di suatu kawasan negara, dalam kontrol satuan

politik tertentu yang dengannya akan membawa hak untuk berpartisipasi dalam kegiatan

politik.

2. Asas Kewarganegaraan Indonesia

Kewarganegaran RI diatur dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan RI. Adapun prinsip yang dianut dalam Undang-Undang No. 12 tahun

2006 adalah sebagai berikut:

1. Asas Ius Soli (Low of The Soil ) Adalah prinsip yang menentukan kewarganegaraan

dengan negara kelahirannya. Unsur daerah tempat kelahiran ( Ius Soli, law of soil)

.Kewarganegaraan seseorang ditentukan dimana ia dilahirkan.dianut oleh Inggris,

Mesir dan Amerika dll.

2. Asas Ius Sanguinis (Law of The Blood) Adalah penentuan kewarganegaraan oleh

keturunan/pertalian darah. Kewarganegaraan dari orang tua yang

menurunkannya menentukan kewarganegaraan seseorang, betapapun ia

dilahirkan diluar negaranya. seperti yang dianut oleh Indonesia dan RRC.

3. Asas Kewarganegaraan Tunggal Adalah prinsip yang menentukan

kewarganegaraan untuk semua orang.

4. Asas Kewarganegaraan Ganda Terbatas Adalah prinsip menentukan

kewarganegaraan ganda bagi anak-anak sesuai ketentuan yang diatur dalam

undang-undang ini.

Berbeda dengan UU Kewarganegaraan sebelumnya, UU Kewarganegaraan tahun

2006 memungkinkan dwi kewarganegaraan secara terbatas, yaitu untuk anak usia sampai

dengan 18 tahun dan belum menikah. hal ini dicantumkan pada Peraturan Pemerintah

no. 2 tahun 2007. UU ini terlihat bahwa secara prinsip Republik Indonesia menganut

prinsip ius sanguinis ditambah dengan ius soli terbatas dan kewarganegaraan ganda

terbatas.

Selain asas-asas yang disebutkan di atas, beberapa asas yang juga merupakan

dasar untuk penyusunan Undang-Undang tentang Kewarganegaraan Republik Indonesia

yaitu:1) Asas kepentingan nasional, 2) Asas perlindungan maksimum.3) Asas persamaan di

depan hukum dan pemerintahan 4) Asas kebenaran substantif , 5) Asas nondiskriminatif.

Page 332: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

26

3. Penentuan Kewarganegaraan seseorang

Kewarganegaraan Republik Indonesia diatur dalam UU no. 12 Tahun 2006 tentang

Kewarganegaraan Republik Indonesia. Menurut hukum ini, orang yang menjadi Warga

Negara Indonesia (WNI) adalah :

1. Setiap orang yang sebelum berlakunya hukum (UU) Tersebut sudah menjadi warga

negara.

2. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari ayah dan ibu WNI.

3. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu

warga Negara Asing (WNA), atau sebaliknya.

4. Seorang Anak yang lahir dari pernikahan yang sah dari seorang Ibu WNI dan

seorang Ayah yang tidak memiliki kewarganegaraan hukum atau negara asal Ayah

tidak memberikan kewarganegaraan kepada anak.

5. Seorang anak yang lahir dalam jangka waktu 300 hari setelah ayahnya meninggal

karena perkawinan yang sah, dan ayahnya adalah WNI

6. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah dari Ibu WNI.

7. Seorang anak yang lahir di luar pernikahan sah dari ibu WNA diakui oleh ayah WNI

sebagai anaknya dan pengakuannya dilakukan sebelum anak berusia 18 tahun

atau belum menikah.

8. Seorang anak yang lahir di wilayah Negara Republik Indonesia dan pada saat lahir

tidak jelas status kewarganegaraan ayah dan ibunya.

9. Seorang anak yang baru lahir yang ditemukan di wilayah Negara Republik

Indonesia selama Ayah dan Ibu yang tidak diketahui

10. Seorang anak yang lahir di wilayah negara Republik Indonesia apabila ayah dan ibu

tidak memiliki kewarganegaraan atau tidak diketahui keberadaannya.

11. Seorang anak yang lahir di luar wilayah Republik Indonesia dari ayah dan ibu WNI,

yang karena ketentuan Negara di mana anak tersebut di lahirkan memberikan

kewarganegaraan kepada anakyang bersangkutan.

12. Seorang anak dari ayah atau ibu yang telah diberikan permohonan

kewarganegaraan, dan ayah atau ibu meninggal sebelum menyatakan sumpah

kesetiaan.

Page 333: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

27

4. Nilai, Moral dan Norma dalam Kehidupan

a. Norma dalam Kehidupan Bermasyarakat

Suatu Masyarakat pasti menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa

gangguan, oleh karena itu perlu adanya suatu “tata” berwujud aturan-aturan yang

menjadi pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup, sehingga

kepentingan masing-masing dapat terpelihara dan terjamin. Tata itu lazim disebut kaidah

(berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin) yang berarti ukuran-

ukuran.

Norma-norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud

perintah dan larangan. Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat

sesuatu oleh karena akibat-akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan

kewajiban bagi seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat-akibatnya

dipandang tidak baik. norma adalah tolok ukur/alat untuk mengukur benar salahnya

suatu sikap dan tindakan manusia. Norma juga bisa diartikan sebagai aturan yang berisi

rambu-rambu yang menggambarkan ukuran tertentu, yang di dalamnya terkandung nilai

benar/salah.

Dalam pelaksanaannya dimasyarakat, norma dapat dikelompokkan menjadi lima

macam yaitu:1) Norma Agama , 2) Norma Kesusilaan , 3) Norma Kesopanan ,4) Norma

Kebiasaan , dan 5) Norma Hukum .Untuk menegakkan aturan-aturan tersebut, maka

setiap norma mengandung sanksi masing-masing.

Manusia cenderung untuk memelihara hubungan dengan Tuhan , masyarakat dan

alam sekitarnya dengan selaras . Hubungan manusia terjalin secara vertikal (Tuhan ) ,

horizontal (masyarakat ) dan alamiah ( lingkungan alam ) secara seimbang , serasi dan

selaras ( syahrial sarbaini ,2001;93 ) . Oleh karena itu manusia perlu mengendalikan diri,

baik terhadap sesama , lingkungan alam maupun Tuhan . Kesadaran akan hubungan

yang ideal akan menumbuhkan kepatuhan terhadap peraturan atau norma . Norma

merupakan petunjuk tingkah laku yang harus dijalankan dalam kehidupan sehari-hari

berdasarkan motivasi tertentu . Dalam kehidupan sehari - hari, baik sebagai individu

atau anggota masyarakat selalu membutuhkan bantuan orang lain. Dalam interaksi

sosial setiap individu bertindak sesuai dengan kedudukan, status sosial, dan peran

mereka masing - masing. Tindakan manusia dalam interaksi sosial itu senantiasa di

Page 334: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

28

dasari oleh nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dalam kehidupan

bermasyarakat, berbangsa dan bernegara .

Manusia dilahirkan dan hidup tidak terpisahkan satu sama lain, melainkan

berkelompok. Hidup berkelompok ini merupakan kodrat manusia dalam memenuhi

kebutuhannya. Selain itu juga untuk mempertahankan hidupnya, baik terhadap bahaya

dari dalam maupun yang datang dari luar. Setiap manusia akan terdorong melakukan

berbagai usaha untuk menghindari atau melawan dan mengatasi bahaya - bahaya itu.

Mengingat banyaknya kepentingan, tidak mustahil terjadi konflik antar sesama

manusia, karena kepentingannya saling bertentangan. Agar kepentingan pribadi tidak

terganggu dan setiap orang merasa merasa aman, maka setiap bentuk gangguan

terhadap kepentingan harus dicegah. Manusia selalu berusaha agar tatanan

masyarakat dalam keadaan tertib, aman, dan damai, yang menjamin kelangsungan

hidupnya.

Menurut Aristoteles, manusia itu adalah Zoon Politikon yaitu manusia ingin hidup

dan bersama dengan manusia lainnya . Dijelaskan lebih lanjut oleh Hans Kelsen “man is

a social and politcal being” artinya manusia itu adalah makhluk sosial yang dikodratkan

hidup dalam kebersamaan dengan sesamanya. dalam masyarakat, dan mahluk yang

terbawa oleh kodrat sebagai makhluk sosial itu selalu berorganisasi. Dinamika

kehidupan masyarakat menuntut cara berperilaku yang baik antara satu dengan yang

lainnya untuk mencapai suatu ketertiban. Ketertiban didukung oleh tatanan yang

mempunyai sifat berlain – lainan, karena norma - norma yang mendukung masing -

masing tatanan mempunyai sifat yang tidak sama. Oleh karena itu, dalam masyarakat

yang teratur setiap manusia sebagai anggota masyarakat harus memperhatikan norma

atau kaidah, atau peraturan hidup yang ada dan hidup dalam masyarakat.

Apa Norma itu ?

Norma adalah sebuah aturan, patokan atau ukuran, yaitu sesuatu yang bersifat pasti dan

tidak berubah .Menurut Soerjono Soekanto norma adalah suatu perangkat aturan agar

hubungan dalam masyarakat terlaksana sebagaimana yang diharapkan. Norma berguna

untuk menilai baik-buruknya tindakan masyarakat sehari-hari, namun sebuah norma bisa

bersifat objektif dan bisa pula bersifat subjektif. Bila norma yang bersifat objektif adalah

norma yang dapat diterapkan secara langsung apa adanya, maka norma yang bersifat

Page 335: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

29

subjektif adalah norma yang bersifat moral dan tidak dapat memberikan ukuran atau

patokan yang memadai. Norma adalah patokan perilaku dalam suatu kelompok tertentu

untuk menentukan terlebih dahulu bagaimana tindakan itu akan dinilai oleh orang

lain.Norma merupakan kriteria bagi orang lain untuk mendukung atau menolak perilaku

seseorang. Dalam kehidupan sehari-hari antar individu dalam masyarakat ,kadang terjadi

benturan kepentingan baik secara kelompok maupun individu maka norma berfungsi

menyelaraskan perilaku yang ada dalam masyarakat tersebut. Selain fungsi diatas norma

bisa dijadikan sebagai alat untuk mengatur masyarakat agar setiap orang bertingkah laku

dalam suatu komunitas berdasarkan keyakinan dan sikap-sikap yang harus ditaati dalam

kehidupan sehari-hari.

Setiap individu dalam kehidupan sehari - hari melakukan interaksi dengan individu

atau kelompok lainnya. Interaksi sosial mereka juga senantiasa didasari oleh adat dan

norma yang berlaku dalam masyarakat. Misalnya interaksi sosial di dalam lingkungan

keluarga, lingkungan sekolah, lingkungan masyarakat dan lain sebagainya. Masyarakat

yang menginginkan hidup aman, tentram dan damai tanpa gangguan, maka bagi tiap

manusia perlu adanya pedoman bagi segala tingkah laku manusia dalam pergaulan hidup,

sehingga kepentingan masing - masing dapat terpelihara dan terjamin. Setiap anggota

masyarakat hendaknya mengetahui hak dan kewajiban masing - masing. Tata aturan itu

lazim disebut kaidah (berasal dari bahasa Arab) atau norma (berasal dari bahasa Latin)

atau ukuran - ukuran.

Norma - norma itu mempunyai dua macam isi, dan menurut isinya berwujud :

perintah dan larangan. Apakah yang dimaksud perintah dan larangan menurut isi norma

tersebut? Perintah merupakan kewajiban bagi seseorang untuk berbuat sesuatu oleh

karena akibat - akibatnya dipandang baik. Sedangkan larangan merupakan kewajiban bagi

seseorang untuk tidak berbuat sesuatu oleh karena akibat - akibatnya dipandang tidak

baik. Apa macam - macam norma yang berlaku di masyarakat ?

1. Norma Agama

Peraturan hidup yang harus diterima manusia sebagai perintah - perintah, larangan -

larangan dan ajaran - ajaran yang bersumber dari Tuhan Yang Maha Esa. Pelanggaran

terhadap norma ini akan mendapat hukuman dari Tuhan Yang Maha Esa berupa

Page 336: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

30

“siksa” kelak di akhirat ( believe or not ) Misalnya, dilarang mencuri, membunuh,

menipu .

2. Norma Kesusilaan

Peraturan hidup yang berasal dari suara hati sanubari manusia. Pelanggaran norma

kesusilaan ialah pelanggaran perasaan yang berakibat penyesalan. Norma kesusilaan

bersifat umum dan universal, dapat diterima oleh seluruh umat manusia. Contoh

norma ini diantaranya harus berlaku jujur dan berbuat baik terhadap sesama.

3. Norma Kesopanan

Norma yang timbul dan diadakan oleh masyarakat itu sendiri untuk mengatur

pergaulan sehingga masing - masing anggota masyarakat saling hormat menghormati.

Akibat dari pelanggaran terhadap norma ini ialah dicela sesamanya / masyarakat ,

karena sumber norma ini adalah keyakinan masyarakat yang bersangkutan itu sendiri.

Hakikat norma kesopanan adalah kepantasan, kepatutan, atau kebiasaan yang berlaku

dalam masyarakat. Norma kesopanan sering disebut sopan santun, tata krama atau

adat istiadat. Norma kesopanan tidak berlaku bagi seluruh masyarakat dunia,

melainkan bersifat khusus dan setempat (regional) dan hanya berlaku bagi segolongan

masyarakat tertentu saja. Apa yang dianggap sopan bagi segolongan masyarakat,

mungkin bagi masyarakat lain tidak demikian. Contohnya : tidak makan sambil

berbicara, tidak meludah di sembarang tempat, dan harus menghormati orang yang

lebih tua.

4. Norma Hukum

Peraturan - peraturan yang timbul dan dibuat oleh lembaga kekuasaan negara. Isinya

mengikat setiap orang dan pelaksanaanya dapat dipertahankan dengan segala

paksaan oleh alat - alat negara, sumbernya bisa berupa peraturan perundang -

undangan, yurisprudensi, kebiasaan, doktrin, dan agama. Keistimewaan norma hukum

terletak pada sifatnya yang memaksa, sanksinya berupa ancaman hukuman. Penataan

dan sanksi terhadap pelanggaran peraturan - peraturan hukum bersifat heteronom,

artinya dapat dipaksakan oleh kekuasaan dari luar, yaitu kekuasaan negara. Contoh

norma ini :

“Barang siapa dengan sengaja menghilangkan jiwa/nyawa orang lain, dihukum karena

membunuh dengan hukuman setinggi - tingginya 15 tahun”

Page 337: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

31

5. Hukum biasanya dituangkan dalam bentuk peraturan yang tertulis, atau disebut juga

perundang - undangan. Perundang - undangan baik yang sifatnya nasional maupun

peraturan daerah dibuat oleh lembaga formal yang diberi kewenangan untuk

membuatnya. Oleh karena itu, norma hukum sangat mengikat dan memaksa bagi

warga negara.

6. Bagaimana hubungan antar-norma ?

Manusia dalam kehidupan bermasyarakat, selain diatur oleh hukum juga diatur oleh

norma - norma agama, kesusilaan, dan kesopanan, serta kaidah - kaidah lainnya.

Kaidah - kaidah sosial itu mengikat dalam arti dipatuhi oleh anggota masyarakat di

mana kaidah itu berlaku. Hubungan antara hukum dan kaidah - kaidah sosial lainnya

itu saling mengisi. Artinya kaidah sosial mengatur kehidupan manusia dalam

masyarakat dalam hal - hal hukum tidak mengaturnya. Selain saling mengisi, juga

saling memperkuat. Suatu kaidah hukum, misalnya “kamu tidak boleh membunuh”

diperkuat oleh kaidah sosial lainnya. Kaidah agama, kesusilaan, dan adat juga berisi

suruhan yang sama. Dengan demikian, tanpa adanya kaidah hukum pun dalam

masyarakat sudah ada larangan untuk membunuh sesamanya. Hal yang sama juga

berlaku untuk “pencurian”, “penipuan”, dan lain - lain pelanggaran hukum.

Hubungan antara norma agama, kesusilaan, kesopanan dan hukum yang tidak dapat

dipisahkan itu dibedakan karena masing - masing memiliki sumber yang berlainan.

Norma Agama sumbernya kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. Norma

kesusilaan sumbernya suara hati (insan kamil). Norma kesopanan sumbernya

keyakinan masyarakat yang bersangkutan dan norma hukum sumbernya peraturan

perundang - undangan.

7. Bagaimana proses institualisasi norma?

Seiring berjalannya waktu, melembagakan norma sangat perlu dan penting untuk

dilakukan, karena bisa saja dan sangat mungkin norma

itu hilang karena di tinggalkan oleh manusia dalam masyarakat itu .Institualisasi

dewasa ini begitu menjamur, karena terjadinya dikotomi antara satu kepercayaan

dengan kepercayaan yang lain, dimana satu kepercayaan ingin mempertahankan

loyalitasnya pada masyarakat tanpa terganggu oleh eksistensi kepercayaan lain,

sehingga jalur institusi sepertinya menjadi pilihan tepat bagi ajaran-ajaran

Page 338: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

32

kepercayaan yang ada. Hal ini terbukti dari semakin banyaknya perkumpulan

penghayat kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa yang terdaftar pada kantor

direktorat pembinaan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa .

Kemajuan peradaban manusia terbukti membawa perubahan pola pikir manusia dari

jaman ke jaman. Semakin hari perkembangan masyarakat kita di negara ini semakin

banyak ajaran baru yang bermunculan yang diikuti tentunya dengan norma-norma

yang baru pula, sehingga tidak menutup kemungkinan terjadinya berseberangan

pendapat antara golongan-golongan yang ada dengan kelompok baru. Oleh sebab itu

untuk menjaga kedamaian dalam hidup bermasyarakat berbangsa dan bernegara

sangatlah penting untuk mengadakan kordinasi diantara kepercayaan, agar bisa

terjalin komunikasi antar golongan yang ada di dalam masyarakat itu untuk

mencegah terjadinya kesenjangan atau perdebatan yang tidak sehat antar golongan

tersebut.

8. Bagaimana proses internalisasi norma?

Proses internalisasi dimaksudkan untuk menanamkan sesuatu pada sesorang

atau kelompok guna membentuk insan yang mulia dan bertanggung jawab

berdasarkan visi dan misi yang diemban. Dalam menjalankan sebuah organisasi

misalnya, internalisasi sangat di butuhkan karena akan memperkuat kader yang ada

dan akan mampu mempertahankan organisasi dengan jiwa rasa memiliki pada

organisasi itu sendiri. Di samping itu juga internalisasi penting dilakukan karena

membantu untuk menyempurnakan pemahaman kader atas organisasi. Seorang ahli

estetika mengatakan: “pemahaman yang setengah-setengah tentang sebuah budaya,

akan menghilangkan nilai-nilai estetika pada budaya itu sendiri”. Dengan demikian

proses internalisasi sangatlah di butuhkan lebih-lebih dalam tatanan norma yang

menjadi pedoman hidup masyarakat.

b. Nilai dan Moral dalam Pembelajaran PKn

Djahiri (Ruminiati, 2007) mengemukakan bahwa nilai adalah harga, makna, isi dan

pesan, semangat, atau jiwa yang tersurat dan tersirat dalam fakta, konsep, dan teori,

sehingga bermakna secara fungsional. Disini, nilai difungsikan untuk mengarahkan,

mengendalikan, dan menentukan kelakuan seseorang, karena nilai dijadikan standar

perilaku. Sedangkan menurut Dictionary (Ruminiati, 2007), nilai adalah harga atau kualitas

Page 339: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

33

sesuatu. Artinya, sesuatu dianggap memiliki nilai apabila sesuatu tersebut secara

instrinsik berharga atau berkualitas.

Pendidikan nilai adalah pendidikan yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan

nilai-nilai dalam diri siswa. PKn SD merupakan mata pelajaran yang berfungsi sebagai

pendidikan nilai, yaitu mata pelajaran yang mensosialisasikan dan menginternalisasikan

nila-nilai pancasila/ budaya bangsa seperti yang terdapat pada kurikulum PKn SD.

Pelaksanaan pendidikan nilai selain dapat melalui taksonomi Bloom dkk, dapat juga

menggunakan jenjang afektif berupa penerimaan nilai (receiving), penaggapan nilai

(responding), penghargaan nilai (valuing), pengorganisasi nilai (organization), karaterisasi

nilai (characterization).

Dalam hidup bermasyarakat, berbangsa, maupun bernegara, nilai pancasila

merupakan standar hidup bangsa yang berideologi pancasila. secara historis, nilai

pancasila digali dari puncak-puncak kebudayaan, nilai agama, dan adat istiadat bangsa

Indonesia sendiri, bukan dikulak dari negara lain. Nilai ini sudah ada sejak bangsa

Indonesia lahir. Berdasarkan uraian di muka dapat disimpulkan bahwa pengertian dan

makna nilai adalah suatu bobot/kualitas perbuatan kebaikan yang mendapat dalam

berbagai hal yang dianggap sebagai sesesuatu yang berharga, berguna, dan memiliki

manfaat. Dalam pembelajaran PKn SD, nilai sangat penting untuk ditanamkan sejak dini

karena nilai bermanfaat sebagai standar pegangan hidup.

Selanjutnya tentang moral, Suseno (1998) mengemukakan bahwa moral adalah

ukuran baik-buruknya seseorang, baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakat,

dan warga negara. Sedangkan pendidikan moral adalah pendidikan untuk menjadikan

manusia bermoral dan manusiawi. Pandangan Lickona (Asri Budiningsih:2004) dikenal

dengan educating for character atau pendidikan karakter/watak untuk membangun

karakter atau watak siswa. Lickona menekankan pentingnya memperhatikan tiga unsur

dalam menanamkan nilai moral yaitu, Pengertian atau pemahaman moral ( moral

knowing),Perasaan moral ( moral feeling ), dan Tindakan moral ( moral behavior), Ketiga

unsur ini saling berkaitan. Dalam pembelajaran moral, guru perlu memperhatikan ketiga

unsur ini, agar nilai-nilai moral yang ditanamkan tidak sekadar sebagai pengetahuan saja,

tetapi benar-benar menjadi tindakan-tindakan yang bermoral. Teori Lickona

Page 340: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

34

(Ruminiati:2007) ini cukup relevan untuk digunakan dalam pembentukan watak siswa dan

sesuai dengan karakteristik materi PKn.

Pengertian atau pemahaman moral adalah kesadaran moral, rasionalitas moral

atau alasan mengapa seseorang harus melakukan sesuatu hal, suatu pengambilan

keputusan berdasarkan nilai-nilai moral. Ini seringkali disebut dengan penalaran moral

atau pemikiran moral atau pertimbangan moral, yang merupakan segi kognitif dari nilai

moral. Segi kognitif ini perlu diajarkan kepada siswa, dalam hal ini siswa dibantu untuk

mengerti mengapa suatu nilai perlu dilakukan.

Perasaan moral, lebih pada kesadaran akan hal-hal yang baik dan tidak baik.

Perasaan mencintai kebaikan dan sikap empati terhadap orang lain merupakan ekspresi

dari perasaan moral. Perasaan moral ini sangat mempengaruhi seseorang unuk berbuat

baik. Oleh sebab itu, perasaan moral perlu diajarkan dan dikembangkan dengan

memupuk perkembangan hati nurani dan sikap empati.

Tindakan moral yaitu kemampuan untuk melakukan keputusan dan perasaan moral

kedalam perilaku-perilaku nyata. Tindakan-tindakan moral ini perlu difasilitasi agar

muncul dan berkembang dalam pergaulan sehari-hari. Lingkungan sosial yang kondusif

untuk memunculkan tindakan-tindakan moral , sangat diperlukan dalam pembelajaran

moral. Ketiga unsur tersebut yaitu penalaran, perasaan dan tindakan moral harus ada dan

dikembangkan dalam pendidikan moral karena unsur tersebut sesuai dengan aspek-aspek

yang terkandung dalam sistem budaya masyarakat. Jadi dikatakan bahwa pendidikan

moral yang dapat berpijak pada karakteristik budaya amat urgen diupayakan, karena

salah satu upaya mengatasi masalah moral siswa adalah dengan mengembangkan teori ,

model ataupun strategi pembelajaran moral yang berpijak pada karakteristik siswa dan

budayanya. Karakteristik siswa sebagai kemampuan awal yang telah dimiliki siswa untuk

kepentingan pembelajaran moral mencakup aspek pemahaman moral (penalaran moral),

Perasaan moral adalalah bentuk empatinya,dan tindakan moral tercermin pada peran

sosialnya.

Page 341: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

35

DAFTAR PUSTAKA

Asri Budiningsih. 2004. Pembelajaran moral, Berpijak pada Karakteristik siswa dan

budayanya. Jakarta: Rineka Cipta.

Budiyanto. 2006. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Erlangga.

Darmodihardjo, D dkk. 1991. Santiaji Pancasila EdisiRevisi. Surabaya: Usaha Nasional.

Darmodihardjo, D. 1978. Orientasi Singkat Pancasila. Jakarta: Gita Karya.

Dede Rosyada. 2003. Demokrasi, Hak Asasi, Masyarakat Madani. Jakarta : Prenada

Media.

Dyah Sri Wilujeng. 2016. Guru Pembelajar, Modul Pelatihan SD Kelas Awal. Jakarta:

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian pendidikan dan

Kebudayaan.

Indriyanto Seno Adji. 2009. Humanisme dan Pembaruan Penegakan Hukum. Jakarta:

Gramedia.

Jimly Asshiddiqie. Makalah Penegakan Hukum. diakses dari google.com pada 20 Januari

2016.

Kaelan. 2000. Pendidikan Pancasila, Paradigma. Yogyakarta.

_____. 2012. Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Yogyakarta:

Paradigma.

Konsorsium Sertifikasi Guru . 2013. Modul Gabungan PLPG SD. Semarang. UNS.

Laboratorium Pancasila IKIP Malang. 1996. Pokok-pokok Pembahasan Pancasila Dasar

Filsafat Negara. Surabaya: Usaha Nasional.

Materi Ajar Mata Kuliah Pendidikan Pancasila. 2013. Jakarta: Direktorat Pembelajaran dan

Kemahaiswaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen pendidikan

nasional Kementerian pendidikan dan Kebudayaan RI.

Mohammad Monib Islah Bahrawi. 2015. Islam Dan HAM Dalam Pandang Nurcholish

Madjid. Jakarta: Gramedia.

Muhammad Yamin, Notonegoro, Ir. Seokarno Berdasarkan Termologi

http://thelightbringer.wordpress.com.

Page 342: KOMPETENSI PROFESIONAL MATA PELAJARAN : GURU …fkip.unri.ac.id/wp-content/uploads/2017/08/9.-GK-SD.pdf · 2017-08-06 · melengkapi puisi yang rumpang, 24. ... adalah contoh kata

36

Mustafa Kamal Pasha. 2002. Pendidikan Kewarganegaraan.Yokyakarta: Citra Karsa

Mandiri

Notosusanto, Nugroho. 1981. Proses Perumusan Pancasila Dasar Negara. Jakarta: PN

Balai Pustaka.

Pedoman Umum. Implementasi Pancasila dalam Kehidupan Bernegara. 2005. LPPKB.

Jakarta: Cipta Prima Budaya.

Robertus Robet. 2015. Politik Hak Asasi Manusia & Transisi Di Indonesia Dari Awal

Reformasi Hingga Akhir Pemerintahan SBY. Jakarta: Erlangga.

Ruminiati. 2007. Pengembangan Pendidikan Kewarganegaraan SD. Jakarta. Direktorat

Jenderal Pendidikan Tinggi, Departemen Pendidikan Nasional.

Safroedin. 1995. Risalah Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan

Indonesia (BPUPKI), Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) 28 Mei

1945-22 Agustus 1945. Jakarta: Sekretariat Negara Republik Indonesia.

Setiardja, A. Gunawan. 1994. Filsafat Pancasila Bagian II: Moral Pancasila. Semarang:

Universitas Diponegoro.

Suparman Marzuki. 2014. Politik Hukum Hak Asasi Manusia. Jakarta: Erlangga.

Sucahyono. 2016. Guru Pembelajar, Modul Pelatihan SD . Jakarta: Direktorat Jenderal

Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian pendidikan dan Kebudayaan.

Soekarno. 1989. Pancasila dan Perdamaian Dunia. Jakarta: Haji Masagung.

Winarno. 2008. Paradigma Baru Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

________2012. Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Bumi Aksara.

http://konsepdemokrasi.blogspot.com/2012/03/konsep-demokrasi.html

http://www.miftakhulhuda.com/2012/12/dilema-demokrasi-konstitusional.html