kurikulum 2013 di sd.pdf

100

Upload: munirah

Post on 12-Apr-2016

195 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kurikulum 2013 di SD.pdf
Page 2: Kurikulum 2013 di SD.pdf
Page 3: Kurikulum 2013 di SD.pdf

1 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

KATA PENGANTAR

Kurikulum 2013 dilaksanakan di semua sekolah dasar secara bertahap mulai dari

tahun 2013, 2014, dan pada tahun 2015 di semua kelas di seluruh sekolah dasar di

Indonesia. Dalam rangka pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah dasar tersebut,

Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar telah menyiapkan panduan-panduan dan bahan-

bahan informasi terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Salah satu bahan

informasi tersebut adalah Panduan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.

Panduan Kurikulum 2013 di sekolah dasar tersebut diharapkan dapat

memberikan informasi yang utuh dan menyeluruh tentang ide/gagasan, dokumen dan

implementasinya di sekolah secara benar.

Demikian, Panduan Kurikulum 2013 di sekolah dasar ini diharapkan dapat

menjadi acuan bagi semua pihak terutama guru dan pemangku kepentingan pendidikan

lainnya di sekolah dasar.

a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Direktur Pembinaan SD

Ibrahim Bafadal NIP196412281987011001

Page 4: Kurikulum 2013 di SD.pdf

2 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 5: Kurikulum 2013 di SD.pdf

3 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ........................................................................................1

DAFTAR ISI .....................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................5

A. Pengertian Kurikulum ..........................................................................5

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ..............................................5

C. Tantangan Internal..............................................................................6

D. Tantangan Eksternal ............................................................................8

E. Penyempurnaan Pola Pikir ....................................................................9

F. Penguatan Tata Kelola Kurikulum ....................................................... 10

G. Penguatan Materi .............................................................................. 11

H. Karakteristik Kurikulum 2013 .............................................................. 13

I. Tujuan Kurikulum 2013 ...................................................................... 14

BAB II KERANGKA DASAR, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, TINGKAT

KOMPETENSI, RUANG LINGKUP MATERI, DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 ..... 15

A. Kerangka Dasar ................................................................................ 15

1. Landasan Filosofis ....................................................................... 15

2. Landasan Teoritis ........................................................................ 16

3. Landasan Yuridis ......................................................................... 17

B. Standar Kompetensi Lulusan .............................................................. 17

C. Tingkat Kompetensi ........................................................................... 19

D. Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi ................................... 22

E. Struktur Kurikulum ............................................................................ 57

1. Kompetensi Inti .......................................................................... 57

2. Kompetensi Dasar ....................................................................... 58

3. Mata Pelajaran ............................................................................ 58

4. Beban Belajar ............................................................................. 60

5. Muatan Pembelajaran .................................................................. 60

BAB III PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN ........................................................ 65

A. Konsep dan Strategi Pembelajaran ...................................................... 65

B. Pembelajaran Tematik Terpadu .......................................................... 77

C. Penilaian .......................................................................................... 78

Page 6: Kurikulum 2013 di SD.pdf

4 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB IV KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ....................................... 85

A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan .................... 85

B. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................... 85

C. Komponen Muatan Lokal .................................................................... 86

D. Ekstrakurikuler .................................................................................. 87

E. Pengaturan Beban Belajar .................................................................. 88

F. Kalender Pendidikan .......................................................................... 89

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 93

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95

Lampiran ...................................................................................................... 97

Page 7: Kurikulum 2013 di SD.pdf

5 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB I

PENDAHULUAN

A. Pengertian Kurikulum

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional

menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai

tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.

Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama

adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan

yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan penilaian.

B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013

Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-

undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat

mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi

penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi

tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.

Kurikulum merupakan satu dari sekian unsur yang memberikan kontribusi

signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di

masa depan. Untuk itu maka kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi

tantangan dan kompetensi yang diperlukan pada masa yang akan datang.

Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen

penting dalam rangka mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia terdidik yang

beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,

cakap, kreatif, mandiri; (2) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab

tantangan zaman yang selalu mengalamai perubahan; dan (3) warga negara yang

demokratis dan bertanggung jawab.

Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang

Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,

isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan

kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan

Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis

Page 8: Kurikulum 2013 di SD.pdf

6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan

Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan

keterampilan secara terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa kurikulum 2013 pada

hakekatnya dikembangkan berdasarkan atas hasil evaluasi pelaksanaan KBK dan KTSP

tersebut.

Di seluruh negara, pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara kontinyu

karena adanya berbagai tantangan dan perkembangan yang dihadapi, baik internal

maupun eksternal.

C. Tantangan Internal

Tantangan internal yang muncul antara lain berkaitan dengan tuntutan kualitas

pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi

standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan

tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar

kompetensi lulusan. Tantangan internal lain berkaitan dengan faktor perkembangan

jumlah penduduk Indonesia khususnya dilihat dari sisi pertumbuhan penduduk usia

produktif yang besar pada kurun waktu tahun 2020-2035.

Berkaitan dengan tantangan internal pertama, pengembangan kurikulum pada

dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dari sisi standar isi,

standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Pengembangan

terhadap kurikulum sudah barang tentu akan bersinggungan dengan dengan standar

lainya. Posisi pengembangan kurikulum dalam Kerangka Delapan Standar Nasional

Pendidikan dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Page 9: Kurikulum 2013 di SD.pdf

7 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan

Perpustakaan-Penyediaan Buku

Kurikulum 2013

-BOS-Bantuan Siswa Miskin

-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah

-Peningkatan Kualifikasi &

Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan

Sertifikasi-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja

Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar

Sedang Dikerjakan

Telah dan terus Dikerjakan

Gambar 1.1. Posisi Pengembangan Kurikulum dalam Kerangka Delapan Standar Nasional

Pendidikan

Sementara itu, berkaitan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) usia

produktif yang melimpah harus dikelola dan dipersiapkan agar memiliki kompetensi

dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.

Sebaliknya, apabila tidak dipersiapkan kompetensi dan keterampilan sudah barang

tentu akan menjadi beban pemerintah. Oleh karena itu, tantangan terbesar yang

dihadapi adalah mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini memiliki

kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan, seperti pada Gambar 1.2.

Gambar 1.2.

Transformasi Peningkatan SDM Melalu Pendidikan

sebagai Modal Pembangunan Bangsa

Page 10: Kurikulum 2013 di SD.pdf

8 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

D. Tantangan Eksternal

Kondisi eksternal yang dihadapi pendidikan Indonesia antara lain tantangan masa

depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan

pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang sering terjadi, seperti

pada Tabel 1.1.

Tabel 1.1.

Tantangan Eksternal Pendidikan Indonesia

Tantangan Masa Depan Kompetensi yang Diperlukan di Masa Depan

• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA

• Masalah lingkungan hidup

• Kemajuan teknologi informasi • Konvergensi ilmu dan teknologi

• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kebangkitan industri kreatif dan

budaya

• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia

• Pengaruh dan imbas teknosains • Mutu, investasi dan transformasi

pada sektor pendidikan • Materi TIMSS dan PISA

• Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berpikir jernih dan kritis

• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu

permasalahan • Kemampuan menjadi warga negara yang

bertanggungjawab • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran

terhadap pandangan yang berbeda

• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal

• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja

• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

Persepsi Masyarakat Fenomena Negatif yang Sering Muncul

• Terlalu menitikberatkan pada aspek

kognitif • Beban siswa terlalu berat

• Kurang bermuatan karakter

• Perkelahian pelajar

• Narkoba • Korupsi

• Plagiarisme • Kecurangan dalam Ujian (menyontek)

• Gejolak masyarakat (social unrest) Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi

Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning

Dalam rangka menghadapi tantangan masa depan dengan berbagai karakteristik

yang melekat seperti kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi,

ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan lain-lain, memerlukan

kompetensi tertentu agar mampu memenangi persaingan dengan bangsa lain. Kondisi

yang demikian masih ditambah dengan berbagai sikap dan perilaku negatif yang

dilakukan peserta didik seperti perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan narkoba,

menyontek dan lain-lain. Di lain, pihak perilaku korupsi, plagiarisme, bentrok antar

masyarakat dengan berbagai dalih merupakan tantangan eksternal bagi pendidikan

Indonesia yang tidak bisa diabaikan. Di sisi lain dalam masyarakat berkembang persepsi

bahwa selama kurun waktu yang lalu kurikulum pendidikan dasar dan menengah terlalu

menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan kurang menekankan

Page 11: Kurikulum 2013 di SD.pdf

9 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

praktik karakter. Selain itu, kemajuan yang sangat pesat di bidang pengetahuan dan

pedagogi merupakan aspek tantangan eksternal yang harus diperhatikan.

Beranjak dari berbagai tantang eksternal di atas mau tidak mau, suka tidak suka,

pendidikan formal harus menyesuaikan dengan perkembangan itu. Artinya pendidikan

perlu didesain untuk mengahadapi berbagai tatangan di atas. Menangkap tantangan

yang positif untuk dielaborasi ke dalam kurikulum dan berusaha untuk mereduksi

tantangan yang negatif. Dalam konteks ini pengembangan kurikulum memegang peran

strategis untuk mengahadapi berbagai tantangan eksternal yang muncul dan

kemungkinan lain yang akan terjadi.

E. Penyempurnaan Pola Pikir

Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam mengimplementasikan kurikulum

yakni melakukan persamaan dan penyempurnaan pola pikir. Hal ini perlu dilakukan agar

tidak salah persepsi atau masih berkutat pada pola pikir lama yang kurang baik.

Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud

apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam pembelajaran. Pergeseran

pembelajaran itu meliputi antara lain:

a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.

b. Dari satu arah menuju interaktif.

c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.

d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.

e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.

f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.

g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.

h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.

i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.

j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.

k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.

l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.

m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.

n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.

o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.

p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.

Page 12: Kurikulum 2013 di SD.pdf

10 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan

pendekatan baru, yang diawali dari perumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).

Perumusan SKL dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI)

perlu diubah dengan menggunakan paradigma yang didasarkan pada kebutuhan riil

masa depan. Pendekatan dalam perumusan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006,

kemudian disempurnakan pola pikirnya dalam perumusan kurikulum 2013, seperti pada

Tabel 1.2.

Tabel 1.2.

Penyempurnaan Pola Pikir Pengembangan Kurikulum 2013

No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013

1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari standar isi

Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan

2 Standar isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan

Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi standar

Kom-petensi dan kompetensi Dasar Mata Pelajaran

Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui

kompetensi inti yang bebas mata

pelajaran

3 Pemisahaan antara mata pelajaran

pembentuk sikap, pembentuk kete-rampilan dan pembentuk pengeta-huan

Semua mata pelajaran harus

berkontribusi terhadap pem-bentukan sikap, keterampilan, dan

pengetahuan

4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai

5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah

Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)

F. Penguatan Tata Kelola Kurikulum

Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar

matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah

Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam

Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:

a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat

kolaboratif;

b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen

kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan

c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses

pembelajaran.

Page 13: Kurikulum 2013 di SD.pdf

11 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

G. Penguatan Materi

Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level

kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik

Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara

negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5

(lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,

interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu kita ajarkan

berbeda dengan tuntutan zaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3.

Gambar 2.3.

Perbandingan Hasil PISA Tahun 2009

Dalam taksonomi Bloom terdapat tingkatan C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3

(penerapan), C4 (analisis-sintesis), C5 (evaluasi), dan C6 (kreativitas). Hal ini

menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan berpikir siswa di Indonesia hanya

sampai level 3 (tiga) penerapan, artinya kemampuan penguasai pelajaran hanya pada

tingkat rendah.

Sementara itu berdasarkan atas hasil studi internasional untuk reading dan

literasi (Progress in International Reading Literacy Study/PIRLS) bagi kelas IV SD juga

menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP.

Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.4.

Page 14: Kurikulum 2013 di SD.pdf

12 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Gambar 1.4.

Hasil Studi Internasional Reading dan Literasi Kelas IV SD

Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya

mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu

mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan

di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat

internasional. Hasil analisis lebih jauh menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan

untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu, (1) low

mengukur kemampuan sampai level knowing, (2) intermediate mengukur kemampuan

sampai level applying, (3) high mengukur kemampuan sampai level reasoning, dan (4)

advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.

Untuk itu maka dalam pengembangan kurikulum 2013 langkah yang ditempuh

yakni (1) meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa, (2)

mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, (3) menambahkan

materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional, (4) melakukan evaluasi

kedalaman materisesuai dengan tuntutan perbandingan internasional, (5) menyusun

kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Di samping itu

Page 15: Kurikulum 2013 di SD.pdf

13 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

keterampilan berpikir dan membaca dibiasakan dalam pembelajaran mulai jenjang

sekolah dasar. Harapan ke depan kemampuan berpikir dan membaca peserta didik

Indonesia sejajar dengan negara-negara yang telah maju di bidang pendidikan.

Kondisi di atas jika dilaksanakan oleh seluruh guru di Indonesia dalam

mengimplementasikan kurikulum 2013 bukan hanya akan meningkatkan kualitas

pendidikan dan SDM, akan tetapi juga meningkatkan kompetensi guru yang lain yakni

kompetensi kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi kepribadian adalah

kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi

teladan bagi peserta didik, dan berahklak mulia. Sementara kompetensi profesional

diartikan sebagai kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan

mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar

kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi sosial

adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan

bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,

orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Terakhir yang tidak kalah penting

selain yang telah dipaparkan di atas adalah kemauan dan kegigihan dalam

melaksanakan implementasi kurikulum 2013.

H. Karakteristik Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:

1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,

rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan

psikomotorik;

2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman

belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di

Sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;

3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya

dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;

4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,

pengetahuan, dan keterampilan;

5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih

lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;

6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)

kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran

Page 16: Kurikulum 2013 di SD.pdf

14 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi

inti;

7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling

memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan

jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).

I. Tujuan Kurikulum 2013

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki

kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,

kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan

bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran di sekolah dasar

diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi

prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan

perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Page 17: Kurikulum 2013 di SD.pdf

15 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB II

KERANGKA DASAR, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN,

TINGKAT KOMPETENSI, RUANG LINGKUP MATERI, DAN

STRUKTUR KURIKULUM 2013

A. Kerangka Dasar

1. Landasan Filosofis

Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta

didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses

pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta

didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013

dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi

pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia

berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan hal

tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.

a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan

bangsa masa kini dan masa mendatang. Kurikulum 2013 dikembangkan

berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk

membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi

kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan mempersiapkan peserta

didik untuk kehidupan masa depan pendidikan. Untuk mempersiapkan

kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013

mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas

bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi

kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap

mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan

orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.

b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut

pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa

lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk

dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya

menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan

Page 18: Kurikulum 2013 di SD.pdf

16 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari

dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa

budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta

kematangan fisik peserta didik. Kurikulum 2013 memosisikan keunggulan

budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan

dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di

masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.

c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan

kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini

menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran

adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan

kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin

ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan

kecemerlangan akademik.

d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang

lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,

kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk

membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik

(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum

2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik

berkemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di

tengah masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat

demokratis yang lebih baik.

Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam

mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,

kreativitas, berkomunikasi, nilai, dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai

dengan diri pribadi seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa, dan

umat manusia.

2. Landasan Teoritis

Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”

(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-

based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar

nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,

Page 19: Kurikulum 2013 di SD.pdf

17 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga

kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar

pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi

dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik

dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,

berketerampilan, dan bertindak.

Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught

curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran

di sekolah,kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta

didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan

kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta

didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik

menjadi hasil kurikulum.

3. Landasan Yuridis

Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:

a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;

b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32

Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun

2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

c. Peraturan Mendikbud no. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan;

d. Peraturan Mendikbud no. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses;

e. Peraturan Mendikbud no. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian;

f. Peraturan Mendikbud no. 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SD-MI;

g. Peraturan Mendikbud no. 81A Implementasi Kurikulum 2013

B. Standar Kompetensi Lulusan

Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)

mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu

sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak

mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-

undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20

Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Page 20: Kurikulum 2013 di SD.pdf

18 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-

Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3

menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan

membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka

mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta

didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara

yang demokratis serta bertanggung jawab.

Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi kemampuan

lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35

Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan

merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan

keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan

pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.

Menurut Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan

yang dimaksud Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi

kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

Standar Kompetensi Lulusan SD dan Paket A

SD/MI/SDLB/Paket A

Dimensi Kualifikasi Kemampuan

Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,

berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab

dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan

alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.

Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa

ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan

budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,

kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di

lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain

Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan

kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang

ditugaskan kepadanya.

Page 21: Kurikulum 2013 di SD.pdf

19 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut telah ditetapkan Standar Isi yang

merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta

didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

C. Tingkat Kompetensi

Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan

untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan

dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi.

Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai

kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.

Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang

harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian

Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang

harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat

Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak

peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang

pendidikan dasar dan menengah.

Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan

peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang

berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan; tingkat

kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar

jenjang yang relevan.

Berdasarkan pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar

dirumuskan sebagai berikut:

NO TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT KELAS

1. Tingkat 0 TK/RA

2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A

3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A

4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A

Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A

Page 22: Kurikulum 2013 di SD.pdf

20 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik

yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang

bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara

hirarkis, kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi

yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik

ini kemudian digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk

tiap muatan kurikulum.

Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan

Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan.

Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan

dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial.

Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai

manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana

diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang

bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual,

sikap sosial, Pengetahuan, dan keterampilan.

Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan

penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama

memiliki karakteristik yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi

belajar dalam 1 (satu) Tingkat Kompetensi. Selain itu, untuk Tingkat Kompetensi yang

berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang

berbeda pula.

Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman belajar

peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.

Uraian Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel

di bawah ini.

1. Tingkat Kompetensi 1

(Tingkat Kelas I-II SD/MI/SDLB/PAKET A)

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan guru

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan

Page 23: Kurikulum 2013 di SD.pdf

21 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan

di sekolah

Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang

mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang

mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia

2. Tingkat Kompetensi 2

(Tingkat Kelas III-IV SD/MI/SDLB/PAKET A)

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama

yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangganya

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati

dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,

makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda

yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain

Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,

sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam

gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam

tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan

berakhlak mulia

3. Tingkat Kompetensi 3

(Tingkat Kelas V-VI SD/MI/SDLB/PAKET A)

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama

yang dianutnya

Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,

santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.

Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan

cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa

ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan

kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,

di sekolah dan tempat bermain.

Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam

Page 24: Kurikulum 2013 di SD.pdf

22 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI

bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya

yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak

sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku

anak beriman dan berakhlak mulia

D. Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi

Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan

sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat

(2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang

Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional

Pendidikan Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada SD/MI/SDLB/ PAKET A

sebagai berikut.

1. Muatan Pendidikan Agama

1.1. Muatan Pendidikan Agama Islam

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Meyakini adanya Allah SWT

danmensyukuri karunia dan

pemberian Allah SWT

- Memiliki sikap sesuai dengan

akhlakul karimah (akhlak

mulia) dan budi pekerti serta

perilaku hidup sehat

- Mengetahui keesaan Allah

SWT berdasarkan

pengamatan terhadap

dirinya dan makhluk ciptaan-

Nya yang dijumpai di sekitar

rumah dan sekolah

- Mengenal pesan-pesan yang

terkandung dalam surah

pendek Alquran, rukun Islam

yang pertama dan doa

sehari-hari

- Mengenal dan

mempraktikkan tata cara

bersuci, shalat dan kegiatan

agama yang dianutnya di

Alquran

- Huruf-huruf hijaiyyah

bersambung ataupun tidak,

dengan harakatnya secara

lengkap sesuai dengan

makharijul huruf

- Surah-surah pendek pilihan

di dalam Alquran Q.S. Al-

Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

- Pesan dan makna yang

terkandung di dalam Alquran

surat-surat pendek Q.S. Al-

Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas

Aqidah

- Asmaul Husna

- Kalimat syahadat

- Keesaan Allah SWT

Akhlak dan Budi Pekerti

- Doa belajar dan makan

- Perilaku hormat dan patuh

kepada orangtua dan guru

- Perilaku saling menghormati

Page 25: Kurikulum 2013 di SD.pdf

23 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

sekitar rumahnya melalui

pengamatan sesuai dengan

ketentuan agama Islam

- Mengenal dan menceritakan

kisah keteladanan nabi

- Mengenal hadis yang terkait

dengan anjuran menuntut

ilmu serta perilaku hidup

bersih dan sehat

- Memahami dan mencontoh

perilaku yang sesuai dengan

akhlakul karimah (akhlak

mulia) dan budi pekerti

- Mengetahui dan melafalkan

huruf-huruf hijaiyyah dan

hafalan surah dan ayat

pilihan dalam Alquran, dan

Asmaul Husna

- Melafalkan dan

mempraktikkan dua kalimat

syahadat serta doa sehari-

hari dengan benar dan jelas

antar sesama anggota

keluarga

- Perilaku jujur

- Perilaku disiplin

- Perilaku bertanggung jawab

- Perilaku percaya diri

- Perilaku kasih sayang

kepada

Sesama

- Sikap kerja sama dan saling

tolong menolong

- Perilaku menuntut ilmu

- Perilaku hidup bersih dan

sehat

Fiqih

- Tata cara bersuci

- Tata cara shalat dan

bacaannya

- Tata cara Wudhu dan

doanya

- Kegiatan agama yang

dianutnya

Sejarah Peradaban Islam

- Kisah keteladanan para nabi

dan rasul

- Kisah keteladanan Nabi

Muhammad saw.

2 III - IV - Meyakini dan mengetahui

adanya

- Allah SWT, malaikat malaikat,

dan Rasul-Rasul Allah SWT

- Menunaikan ibadah shalat

secara tertib serta zikir dan

doa setelah selesai shalat

- Menerapkan ketentuan

syariat Islam dalam bersuci

dan berperilaku

- Memiliki dan memahami

sikap sesuai dengan akhlakul

karimah yang tercermin dari

Alquran

- Bacaan Alquran surat dan

ayat

pilihan (Q.S. An-Nashr, Al-

- Kautsar, Q.S. Al Falaq, Al-

Ma‘un dan Al-Fil)

- Kalimat dalam Alquran surah

pendek pilihan

- Alquran surah pendek

pilihan

- Kandungan dan makna

Alquran

surah pendek pilihan

Page 26: Kurikulum 2013 di SD.pdf

24 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

perilaku kehidupan sehari-

hari.

- Mengerti makna iman kepada

malaikat-malaikat Allah

berdasarkan pengamatan

terhadap dirinya dan alam

sekitar

- Mengetahui hadis yang

terkait dengan perilaku

mandiri, percaya diri, dan

tanggung jawab

- Mengetahui hikmah ibadah

shalat, zikir dan doa setelah

shalat melalui pengamatan

dan pengalaman di rumah

dan sekolah

- Mengetahui dan

menceritakan

- kisah keteladanan nabi dan

wali songo

- Membaca dan mengetahui

makna Asmaul Husna dan

- hafalan surat dan ayat pilihan

dengan benar

- Mencontohkan perilaku

sesuai dengan akhlakul

karimah

- Mempraktikkan tata cara

shalat,

- zikir dan doa setelah shalat

secara benar dan tata cara

bersuci sesuai ketentuan

syariat

- Islam dan menceritakan

pengalaman pelaksanaan

ibadah shalat di rumah,

masjid dan sekolah

Aqidah

- Keesaan dan Keberadaan

Allah

- SWT

- Asmaul Husna (Al-Wahhab,

Al-

‘Alim, As-Sami‘,Al-Bashir, Al-

‘Adil, Al-‘Azhim) dan

maknanya

- Keimanan kepada Malaikat

Allah SWT

Akhlak dan Budi Pekerti

- Sikap disiplin dan tertib

- Sikap rasa ingin tahu, sabar,

dan rela berkorban

- Sikap kerja keras,

menghindari perilaku

tercela, sikap gemar

membaca

- Sikap pantang menyerah

- Sikap amanah

- Perilaku jujur

- Perilaku mandiri, percaya

diri,

dan tanggung jawab

- Perilaku tawaduk, ikhlas,

dan

mohon pertolongan.

- Peduli terhadap sesama

- Sikap bersyukur

- Sikap santun dan

menghargai

teman

- Sikap rendah hati

- Perilaku hemat

Fiqih

- Bersuci dari hadas kecil dan

hadas besar

- Ibadah shalat, makna, tata

cara, pelaksanaan, dan

hikmahnya

Page 27: Kurikulum 2013 di SD.pdf

25 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Zikir dan doa setelah shalat,

makna dan tata caranya

Sejarah Peradaban Islam

- Kisah keteladanan para nabi

dan rasul

- Kisah Keteladanan Nabi

Muhammad saw.

- Kisah keteladanan Wali

Songo

3 V -VI - Meyakini Alquran sebagai

kitab suci terakhir dan

menjadikannya sebagai

pedoman hidup

- Memahami dan mengetahui

makna Rukun Iman

- Menunaikan ibadah wajib

dan

sunnah di bulan Ramadhan,

dan berzakat, infak, dan

sedekah

- Memiliki dan mencontohkan

sikap sesuai dengan akhlakul

karimah yang mencerminkan

rukun iman

- Mengenal nama-nama Rasul

- Allah dan Rasul Ulul Azmi

- Mengetahui makna Asmaul

- Husna, surat, dan ayat

pilihan

dengan benar serta

menuliskannya dengan baik

dan benar

- Memahami hikmah ibadah

wajib dan sunnah di bulan

Ramadhan, beriman kepada

Hari Akhir, zakat, infak, dan

sedekah, beriman kepada

Qadha dan Qadar yang

dapat membentuk perilaku

akhlak mulia

- Mengetahui dan

- Hari Akhir, hikmah dan

perilaku

yang mencerminkan iman

kepadanya

- Qadha dan Qadar, hikmah

dan

- Perilaku yang mencerminkan

iman kepada Qadha dan

Qadar

Akhlak dan Budi Pekerti

- Sikap jujur

- Perilaku hormat dan patuh

kepada orangtua, guru, dan

sesama anggota keluarga

- Sikap saling mengingatkan

dalam kebajikan

- Sikap menghargai pendapat

- Sikap sederhana

- Sikap ikhlas

- Sikap berbaik sangka kepada

sesama

- Perilaku hidup rukun

- Sikap tabligh

- Sikap sabar dan

pengendalian

diri

- Sikap toleran dan simpatik

terhadap sesama

- Sikap fathanah

- Sikap suka menolong

- Sikap berserah diri kepada

Allah SWT

Page 28: Kurikulum 2013 di SD.pdf

26 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

menceritakan

kisah keteladanan nabi,

Keluarga Luqman, sahabat-

sahabat Nabi Muhammad

saw., Ashabul Kahfi

sebagaimana terdapat dalam

Alquran

- Menunjukkan contoh Qadha

dan

- Qadar dalam kehidupan

sehari-hari sebagai

implementasi dari

pemahaman rukun Iman

Fiqih

- Puasa Ramadhan, makna

dan

hikmahnya

- Shalat tarawih dan tadarus

- Zakat, infak, sedekah,

makna

dan hikmahnya.

- Sejarah peradaban Islam

- Kisah Keteladanan para nabi

dan rasul

- Kisah keteladanan Nabi

Muhammad saw.

- Kisah keteladanan

sahabatsahabat

- Nabi Muhammad saw.

- Kisah keteladanan Luqman

- Kisah keteladanan Ashabul

Kahfi

1.2. Muatan Pendidikan Agama Kristen

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Memahami Allah adalah

pencipta serta manusia dan

alam adalah ciptaan Allah

- Membiasakan diri

menghormati orang yang

lebih tua serta menjaga

kerukunan dalam kaitannya

dengan nilai-nilai kristiani

Allah Tritunggal dan karya-

Nya

- Allah pencipta manusia dan

alam

- Allah mengasihiku

- Allah memeliharaku melalui

keluarga

- Keluarga sebagai pemberian

Allah

- Kegunaan anggota tubuh

ciptaan Allah

Nilai-nilai kristiani

- Aku merawat tubuh ku

- Hidup rukun di sekolah dan

rumah

- Menghormati orang tua dan

orang yang lebih tua

Page 29: Kurikulum 2013 di SD.pdf

27 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Mengasihi keluarga dan

teman

- Melakukan tanggung jawab

di

rumah dan di sekolah

2 III - IV - Meyakini kehadiran Allah

dan

kekuasaan-Nya dalam

berbagai fenomena

kehidupan

- Menunjukkan berbaga

perilaku yang menunjukkan

nilai-nilai kristiani dalam

kaitannya dengan kehadiran

dan kekuasaan Allah

Allah Tritunggal dan karya-

Nya

- Allah Maha Kuasa

- Kehadiran Allah melalui iklim

dan gejala alam

- Kehadiran Allah melalui

keberagaman flora dan

fauna

- Kehadiran Allah melalui

kepelbagaian: budaya, suku,

agama dan bangsa

- Menggantungkan hidup

pada

kekuasaan Allah

- Manusia makhluk terbatas

Nilai-nilai kristiani

- Mengasihi dan toleran

terhadap

sesama tanpa memandang

perbedaan

- Menolong orang yang

menderita

- Tanggung jawab

memelihara flora

- dan fauna yang ada di

sekitarnya

- Jujur mengakui

keterbatasannya

- sebagai manusia sebagai

wujud hidup orang beriman

- Disiplin dan bertanggung

jawab

3 V -VI - Menjelaskan manusia

berdosa diselamatkan Allah

melalui Yesus Kristus

- Membiasakan diri

Allah Tritunggal dan karya-

Nya

- Allah penyelamat manusia

- Peran Roh Kudus dalam

Page 30: Kurikulum 2013 di SD.pdf

28 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

menyembah

- Allah baik dalam ibadah

formal maupun dalam sikap

hidup yang berdasarkan

nilai-nilai kristiani

pertobatan

- Allah adalah Tuhan yang

patut

disembah

- Membina hubungan yang

akrab

dengan Allah

- Allah berkuasa melalui

berbagai peristiwa alam

- Hidup bergantung pada

kuasa

Allah

Nilai-nilai kristiani

- Makna hidup baru bagi

orang

yang telah diselamatkan

- Ibadah sebagai bentuk

ketaatan pada Allah

- Melayani sesama sebagai

wujud ibadah

- Menghormati sesama

sebagai wujud ibadah

1.3. Muatan Pendidikan Agama Katolik

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Mulai mengenal diri dan

keluarganya sebagai karunia

Tuhan

- Mensyukuri diri dan

keluarganya melalui doa dan

bentuk lain

- Mulai mengenal karya

keselamatan Allah sebagai

Bapa

- Pencipta dan Penyelenggara

seperti dikisahkan dalam

Kitab

- Suci Perjanjian Lama dan

Perjanjian Baru

Pribadi Peserta Didik

- Identitas diri

- Anggota tubuh

- Keluarga

- Sekolah

Yesus Kristus

- Allah pencipta

- Kelahiran Yesus Kristus

Gereja

- Doa-doa dalam gereja

Masyarakat

- Tetangga

- Sekolah

Page 31: Kurikulum 2013 di SD.pdf

29 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Mulai mengenal puncak

karya

keselamatan dalam Yesus

- Kristus, Sang Penyelamat

dan

teladan hidup umat manusia

- Mengungkapkan rasa syukur

atas karya keselamatan

Allah

melalui doa.

- Mulai mengenal doa-doa

Gereja dan maknanya

- Mulai mengucapkan doa-doa

- Gereja

- Mulai mengenal tetangga,

baik lingkungan maupun

orang orangnya

- Mulai mengenal lingkungan

sekolah serta teman-teman

sekolahnya

- Hidup rukun dengan

tetangga

dan teman sekolahnya.

- Berdoa bagi tetangga dan

teman teman sekolah

2 III - IV - Mengenal pertumbuhan dan

perkembangan diri sebagai

anugerah Allah, serta

mensyukurinya

- Mengenal kemampuan

dirinya

untuk membedakan

perbuatan yang baik dan

buruk, serta memilih dan

melakukan perbuatan yang

baik

- Mengenal karya keselamatan

Allah yang dialami oleh

tokoh tokoh Perjanjian Lama

dan

Perjanjian Baru, serta

Pribadi Peserta Didik

- Pertumbuhan diri

- Kemampuan diri

Yesus Kristus

- Tokoh-tokoh Perjanjian

Lama

dan Perjanjian Baru sebelum

Yesus Kristus

- Karya Yesus: ajaran dan

mukjizat

Gereja

- Sakramen Inisiasi

- Keutamaan kristiani

- Doa gereja dan doa spontan

Masyarakat

- Pemimpin masyarakat

Page 32: Kurikulum 2013 di SD.pdf

30 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

meneladani mereka

- Mengenal Yesus dan karya-

Nya, baik yang berupa

percakapan maupun

mukjizat, serta mengerti

maknanya

- Mengenal kesetiaan Allah

pada janji-Nya dalam

pemberian Sepuluh Firman

sebagai pedoman hidup,

baik dalam berelasi dengan

orangtua maupun dengan

sesama

- Mematuhi Sepuluh Firman

- Mengenal makna dan tata

perayaan sakramen Baptis,

- Ekaristi dan Tobat sebagai

tanda karya keselamatan

Allah bagi manusia, serta

menghayatinya

- Mengenal dan melaksanakan

keutamaan Kristiani sebagai

tanggapan serta ungkapan

syukur atas karya

keselamatan Allah itu

- Mengenal dan mengucapkan

aneka doa dalam Gereja

sebagai ungkapan iman

kepada Allah

- Mengenal doa spontan dan

- maknanya dalam doa pribadi

dan doa bersama, serta

mempraktikkannya

- Mengenal dan meneladani

pemimpin masyarakat

- Mengenal dan melestarikan

tradisi masyarakat

- Mulai melibatkan diri dalam

kegiatan masyarakat sebagai

perwujudan kesadaran

bahwa

- Tradisi masyarakat

- - Anggota masyarakat

Page 33: Kurikulum 2013 di SD.pdf

31 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

dirinya adalah anggota

masyarakat

3 V -VI - Memahami diri sebagai

perempuan atau laki-laki

sesuai dengan citra Allah

dan sebagai partner yang

saling melengkapi

- Menghargai setiap orang,

baik

laki-laki maupun perempuan,

sebagai citra Allah

- Memahami diri sekaligus

bangga sebagai warga

negara Indonesia yang

beraneka ragam suku dan

bahasanya, serta

mensyukurinya

- Memahami diri sebagai

bagian

warga dunia dan melibatkan

diri dalam berbagai

keprihatinan yang ada

- Memahami karya

keselamatan

- Allah melalui para nabi dan

tokoh-tokoh Perjanjian Lama

- Memahami karya

keselamatan

Allah melalui kata-kata,

tindakan, dan pribadi Yesus

Kristus yang berpuncak pada

sengsara, wafat dan

kebangkitan-Nya

- Mengungkapkan doa syukur

atas karya keselamatan

Allah melalui para nabi dan

Yesus Kristus

- Memahami dan

mengucapkan

doa-doa sebagai ungkapkan

hidup baru dalam Roh Kudus

Pribadi Peserta Didik

- Pribadi laki-laki dan

perempuan

- Warga Negara Indonesia

dan

warga dunia

Yesus Kristus

- Nabi dan tokoh Perjanjian

Lama pendahulu Yesus

Kristus

- Sengsara wafat dan

kebangkitan Kristus

Gereja

- Roh Kudus dalam kehidupan

gereja Ciri-ciri gereja

- Pelayanan gereja

Masyarakat

- Peran Roh Kudus dalam

kehidupan bersama di

masyarakat

- Tantangan zaman di tengah

masyarakat Kejujuran dan

Keadilan

Page 34: Kurikulum 2013 di SD.pdf

32 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

yang berkarya dalam

kehidupan menggereja

- Memahami ciri-ciri dan karya

pelayanan Gereja

- Melibatkan diri dalam karya

pelayanan Gereja

- Memahami dan mulai

mewujudkan buah-buah Roh

yang dibutuhkan demi

pengembangan kehidupan

bersama dalam masyarakat

- Memahami dan menanggapi

aneka tantangan zaman di

tengah masyarakat

berdasarkan ajaran Gereja

dan hati nurani

1.4. Muatan Pendidikan Agama Hindu

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Membiasakan pengucapan

salam dan doa sehari-hari

- Menghargai dan toleran

terhadap sesama manusia

dan mahluk ciptaan Tuhan

- Menjaga kebersihan

lingkungan

- Berperilaku jujur terhadap

sesama dan mahluk lain

- Mengenal ajaran Tri Kaya

Parisudha, Subha-asubha

Karma, Veda, Dharmagita,

Mantram agama Hindu,

Jenisjenis ciptaan Tuhan,

Kisah perjalanan Orang Suci

Hindu ke Bali, Atma sebagai

sumber hidup, Tri Murti, Tri

Mala, Catur Paramita,

Tokoh-tokoh teladan dalam

Ramayana dan Sejarah

- Doa /salam Om Swastyastu,

Doa mulai belajar, Doa

makan

- Salam Parama santih Om

santih santih Santih Om

- Bhakti dan hormat pada

orang tua, guru di sekolah

- Hormat dan menghargai

sesama teman (Tat Twam

Asi)

- Lingkungan sekolah dan

rumah

- Kejujuran (Satya)

- Ajaran Tri Kaya Parisudha

sebagai tuntunan hidup

- Subha dan asubha karma

- Tentang Kitab suci Veda

- Dharmagita

- Mantram mantram agama

Hindu

Page 35: Kurikulum 2013 di SD.pdf

33 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Kawitan Bali Aga

- Menunjukkan contoh-contoh

terkait ajaran: Tri Kaya

Parisudha, Subha-asubha

Karma, Kitab Suci Veda,

Jenis jenis ciptaan Hyang

Widhi, Kisah perjalanan

orang suci

- Hindu ke Bali

- Atman sebagai sumber

hidup, Tri Murti, Tri Mala

dan Catur Paramita

- Menceritakan: tokoh-tokoh

Ramayana, sejarah Bali Aga

dan Kisah perjalanan orang

suci Hindu ke Bali

- Menyanyikan contoh gita

dan Mantram

- Jenis ciptaan Sang Hyang

Widhi

- Kisah dan perjalanan orang

suci

- Hindu ke Bali

- Atma sebagai sumber hidup

- Ajaran Tri Murti

- Ajaran Tri Mala dalam

kehidupan

- Ajaran Catur Paramitha

dalam kehidupan

- Tokoh-tokoh dalam ceritera

Ramayana

- Sejarah lahirnya kawitan Bali

Aga

2 III - IV - Membiasakan pengucapan

salam dan doa sehari-hari

- Menghargai dan toleran

terhadap sesama manusia

dan mahluk ciptaan Tuhan

- Menjaga kelestarian

lingkungan

- Berperilaku jujur terhadap

- sesama dan mahluk lain

- Mengenal ajaran: Tri

Parartha,

- Suri-Asuri Sampad dalam

- Bhagawadgita, Tokoh-tokoh

- dalam Mahabharata, planet

tata

- surya dalam ajaran Hindu,

tari

- profane dan sacral dalam

- kegiatan agama,

Punarbhawa,

- Orang Suci Hindu, Catur

Pataka,

- Maha Rsi penerima Wahyu

- Doa/salam Om Swastyastu,

Doa mulai belajar, Doa

makan

- Salam Parama santih Om

santih santih Santih Om

- Bhakti dan hormat pada

orang tua, guru di sekolah

- Bhakti dan hormat kepada

Teman-teman di sekolah

- Lingkungan sekolah dan

rumah

- Kejujuran (Satya)

- Ajaran Tri Parartha

- Ajaran Daiwi dan Asuri

Sampad dalam kitab

Bhagawadgita

- Tokoh-tokoh utama dalam

- Mahabharata

- Nama-nama planet dalam

tata surya Hindu

- Tari profan dan tari sakral

dalam kegiatan keagamaan

- Ajaran Punarbhawa sebagai

Page 36: Kurikulum 2013 di SD.pdf

34 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

dan

- penyusun Weda, Hari-hari

suci

- Hindu dan sejarah

perkembangan Hindu di

Indonesia

- Menunjukkan contoh:

perayaan

- hari-hari suci keagamaan

Hindu,

- orang suci Hindu yang ada

di

- wilayahnya, perilaku yang

- tergolong dalam empat jenis

- dosa, contoh implementasi

ajaran

- Tri Parartha, implementasi

ajaran

- Daiwi dan Asuri Sampad,

contoh contoh tari profane

dan sakral

- Menceriterakan (selayang

- pandang): tokoh-tokoh

dalam

- Mahabharata, sejarah

- perkembangan agama Hindu

di Indonesia

- bagian dari Sraddha

- Orang suci agama Hindu

yang patut dihormati

- Empat jenis dosa (Catur

Pataka) yang harus dihindari

- Maharsi penerima wahyu

dan penyusun kitab suci

Veda

- Hari-hari suci agama Hindu

- Sejarah perkembangan

agama

- Hindu di Indonesia secara

- singkat

3 V -VI - Membiasakan pelafalan

doa/mantram dan

mengucapan salam

- Menghargai dan toleran

terhadap sesama manusia

dan mahluk ciptaan Tuhan

- Berperilaku jujur terhadap

sesama dan mahluk lain

- Menjaga kelestarian

lingkungan rumah maupun

sekolah

- Mengenal dan memahami

ajaran Tri Hita Karana, Catur

Guru, Tri Rna, Tat Twam

- Doa /salam Om Swastyastu,

Doa

- mulai belajar, Doa makan

- Salam Parama santih Om

santih santih Santih Om

- Bhakti dan hormat pada

orang tua, guru di sekolah

- Hormat kepada Teman-

teman di sekolah

- Lingkungan sekolah dan

rumah

- Kejujuran (Satya)

- Moksha dalam ajaran agama

- Hindu

Page 37: Kurikulum 2013 di SD.pdf

35 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

Asi, Sad Ripu, Panca Sradha,

isi pokok ajaran

Bhagawadgita

- Mengenal ajaran Moksa dan

- Kitab Suci Weda sebagai

sumber hukum

- Menyebutkan contoh praktek

ajaran: Tri Hita Karana,

Catur Guru, Tri Rna, Tat

Twan Asi, Sad Ripu

- Menunjukkan contoh

tandatanda kehidupan orang

yang telah mencapai moksa

- Ajaran Tri Hita Karana

- Ajaran Catur Guru

- Tempat-tempat suci dalam

agama Hindu

- Kitab Suci Veda sebagai

sumber hukum Hindu

- Ajaran Tri Rna sebagai

hutang manusia yang

dibawa sejak lahir

- Ajaran Tat Twam Asi dalam

cerita Itihasa

- Ajaran Sad Ripu sebagai

perilaku yang patut dihindari

- Ajaran Panca Sraddha

sebagai penguat keyakinan

- Isi pokok kitab suci

Bhagavadgita sebagai

Pancama Veda

1.5. Muatan Pendidikan Agama Buddha

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Memiliki keyakinan terhadap

- Tuhan Yang Maha Esa,

Triratna, dan Bodidhisattva

- Mengenal tempat ibadah,

- rohaniwan, kitab suci, hari

raya dan Guru Agung agama

Buddha

- Mengenal aturan dalam

keluarga, sekolah, dan

masyarakat

- Melatih mengembangkan

batin untuk hening sebelum

belajar

- Meneladani sifat, sikap,

- kepribadian, kehidupan

Pangeran Siddharta pada

masa kelahiran dan masa

kanak-kanak dalam

Keyakinan (Saddha)

- Meyakini adanya Tuhan

- Identitas agama Buddha

- Penghormatan dan simbol-

simbol agama Buddha

Kitab Suci Tripitaka

- Kitab Suci agama Buddha

Perilaku/moral (Sila)

- Macam-macam peraturan

- Kasih sayang, kejujuran, dan

- persahabatan

Meditasi (Samadhi)

- Pengembangan Cinta kasih

(metta bhavana)

- Belajar Hening Sebelum

Belajar

Sejarah

- Kelahiran Siddharta

Page 38: Kurikulum 2013 di SD.pdf

36 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

mewujudkan toleransi

kepada sesama, binatang,

dan lingkungan sekitar

- Masa kanak-kanak Pangeran

Siddharta

2 III - IV - Mengenal dan menghayati

makna hari raya dan puja

dalam agama Buddha

- Mengenal kewajiban anak

terhadap orang tua dan guru

- Mempraktikkan latihan

Pancasila Buddhis

- Meneladani sifat, sikap,

kepribadian, Pangeran

Siddharta pada masa

bersekolah, masa remaja,

masa berumah tangga,

empat peristiwa dan

pelepasan agung

- Mengenal Candi-candi

agama Buddha di Indonesia

Keyakinan (Saddha)

- Hari raya agama Buddha

- Puja bakti

Perilaku/moral (Sila)

- Pancasila Buddhis

- Kewajiban anak terhadap

orang

- tua dan guru

Sejarah

- Masa bersekolah, masa

remaja, dan masa berumah

tangga

- Pangeran Siddharta

- Empat peristiwa dan

pelepasan agung

- Candi-candi agama Buddha

di Indonesia

3 V -VI - Memiliki kemampuan

memahami dan meyakini

hukum kebenaran

- Memahami tujuan akhir dan

menyajikan fakta contoh

orang yang berperilaku

untuk mencapai tujuan akhir

umat Buddha

- Meneladani tokoh cerita

dalam kitab suci Tripitaka

tentang kisah

perumpamaan “Rumah

Terbakar,

- “Kembalinya Anak yang

Hilang”, dan ”Orang yang

Luka Terkena Panah

Beracun”

- Memiliki kemampuan dasar

- untuk menerapkan nilai-nilai

- kepedulian sosial, dengan

cara berdana yang baik dan

Keyakinan (Saddha) dan

Kebijaksanaan (Panna)

- Hukum Kebenaran

- Hukum karma dan kelahiran

kembali

- Tujuan akhir umat Buddha

Kitab Suci Tripitaka

- Kisah “Rumah Terbakar,

- Kisah “Kembalinya Anak yang

Hilang”

- Kisah ”Orang yang Luka

Terkena

Panah Beracun”

Perilaku/moral (Sila)

- Berdana

Meditasi (Samadhi)

- Meditasi pernafasan dan

cinta kasih

Sejarah

- Masa bertapa

- Keajaiban-keajaiban saat

Page 39: Kurikulum 2013 di SD.pdf

37 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

benar

- Melatih pengembangan batin

- dengan melaksanakan

meditasi cinta kasih dan

pernafasan dalam kehidupan

sehari-hari

- Meneladani sifat, sikap,

kepribadian, kehidupan

- Pangeran Siddharta pada

masa bertapa dan

keajaiban-keajaiban saat

Petapa Gotama mencapai

- Penerangan Sempurna

Petapa Gotamamencapai

Penerangan Sempurna

1.6. Muatan Pendidikan Agama Khonghucu

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Mengenal konsep Tian

dalam agama Khonghucu

- Menceritakan riwayat dan

- keluarga Nabi Kongzi serta

keteladanan nabi semasa

kecil (rajin belajar, sikap

hormat kepada Tian)

- Menjelaskan sikap dalam

berdoa (sikap Ba De) serta

makna sembahyang dan

berdoa

- Menyebutkan jadwal

sembahyang dan berdoa

kepada

- Tuhan, nabi dan leluhur

- Memahami bahwa manusia

- diciptakan Tian melalui

kedua orang tua

- Memahami makna keluarga

inti, tugas dan kewajiban

masing masing anggota

keluarga

- Memahami hubungan

Keimanan

- Karakter huruf Tian

- Istilah penyebutan nama

Tuhan

- Sifat Tuhan sebagai

pencipta, pengatur,

pemelihara dan pelurus

Sejarah Suci

- Riwayat kelahiran Nabi

Kongzi

- Tanda-tanda kelahiran Nabi

Kongzi

- Masa kecil Nabi Kongzi

- Keluarga Nabi Kongzi

- Semangat belajar Nabi

Kongzi

Tata Ibadah

- Sikap Ba De dalam berdoa

- Tujuan sembahyang dan

berdoa

- Tata cara sembahyang dan

- berdoa

- Susunan dan rangkaian

Page 40: Kurikulum 2013 di SD.pdf

38 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- persaudaraan dengan

keluarga besar ayah dan ibu

- Mengetahui tingkatan cara

- menghormat

- Mengetahui fungsi dan

macam macam dupa (xiang)

dan cara penggunaannya

- Menyebutkan perlengkapan

- sembahyang di altar leluhur

- Mengetahui kisah

keteladanan

- tokoh-tokoh Rujiao yakni

Huang

- Xiang, Kong Rong dan Sima

- Kuang

- Memiliki tanggung jawab

- terhadap kebutuhannya

sendiri

- Membantu pekerjaan rumah

- sebagai wujud berbakti

- Meyakini Nabi Kongzi

sebagai

- manusia pilihan dan

meyakini

- tanda-tanda gaib menjelang

- kelahiran Nabi Kongzi (Gan

- Sheng)

katakata dalam doa

Tata Ibadah

- Saat-saat sembahyang

kepada Tuhan, nabi, dan

leluhur

Keimanan

- Orang tua sebagai wali anak

yang ditunjuk Tuhan

- Hormat dan patuh kepada

orang tua

- Jasa orangtua

Perilaku Junzi

- Arti keluarga

- Keluarga inti

- Hak dan kewajiban anggota

keluarga

- Keluarga bahagia

- Penghormatan kepada

leluhur

Perilaku Junzi

- Hubungan persaudaraan

(sanak keluarga)

- Istilah penyebutan

(panggilan) kepada anggota

keluarga yang bertalian

saudara

Tata Ibadah

- Makna menghormat

- Macam-macam cara

menghormat. Tata cara

menghormat dengan

merangkapkan tangan (Bai),

membungkuk (Ju Gong),

danberlutut (Gui)

- Tingkatan menghormat dan

pengulangannya

- Peragaan tata cara

menghormat dengan

merangkapkan tangan

- (Bai), membungkuk (Ju

Gong), dan berlutut (Gui)

Page 41: Kurikulum 2013 di SD.pdf

39 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Lagu-lagu rohani terkait

dengan penghormatan

kepada Tuhan,nabi, dan

leluhur

Tata Ibadah

- Makna dupa (xiang)

- Jenis dan macam-macam

dupa (xiang)

- Tata cara menancapkan dan

menggunakan dupa (xiang)

Tata Ibadah

- Bentuk altar (meja abu)

leluhur

- Macam-macam sembahyang

kepada leluhur

- Perlengkapan sembahyang

kepada leluhur

Perilaku Junzi

- Bakti Huang Xiang

- Yue Fei, sang pahlawan

- Kong Rong suka mengalah

- Kecerdasan Sima Guang

2 III - IV - Menyebutkan poin-poin

delapan keimanan (Ba

Cheng Zhen Gui)

- Menceritakan riwayat dan

keteladanan Nabi Kongzi

- Mengetahui kisah

keteladanan dan prinsip-

prinsip moral yang

- ditegakkan kembali oleh

Mengzi tentang Watak Sejati

- Menyebutkan tiga kesukaan

yang membawa faedah dan

tiga kesukaan yang

membawa celaka

- Mengenal murid utama Nabi

- Kongzi (Yan Hui, Zi Lu, Zi

Gong, Zheng Zi) dan

keteladanannya

- Mengenal perlengkapan

Tata Ibadah

- Poin-poin delapan keimanan

(Ba Cheng Zhen Gui)

- Makna delapan ajaran

keimanan bagi umat

- Lagu-lagu rohani

Sejarah Suci

- Riwayat hidup Nabi Kongzi

- Keteladanan Nabi Kongzi

- Tiga kesukaan yang

membawa faedah

- Tiga kesukaan yang

membawa celaka

Perilaku Junzi

- Riwayat hidup Mengzi

- Hikmah dan nilai

keteladanan masa kecil

kehidupan Mengzi

- Pandangan tentang sifat

Page 42: Kurikulum 2013 di SD.pdf

40 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

yang ada pada altar di

Litang/Miao/Kelenteng

- Menyebutkan bagian-bagian

- kitab suci yang pokok

(Sishu) dan yang mendasari

(Wujing)

- Menjelaskan pentingnya

sikap Ba De (Delapan

Kebajikan: Bakti,

- Rendah Hati, Tengah, Dapat

dipercaya, Susila,

Menjunjung

- kebenaran, Suci Hati dan

Tahu malu)

- Menceritakan riwayat Nabi

- Kongzi sebagai Mu Duo Tian

- Menceritakan kisah nabi

purba dan raja suci

penerima wahyu

- Tian dan karya-karya yang

ditemukannya

- Mengetahui riwayat

keteladanan

- Raja Tang Yao dan Raja Yu

Shun sebagai peletak dasar

Ru Jiao atau agama

Khonghucu

dasar

- (watak sejati) manusia

Perilaku Junzi

- Kesukaan-kesukaan yang

- membawa faedah dan yang

- membawa celaka

- Penerapan kesukaan yang

- membawa faedah

Perilaku Junzi

- Jumlah murid Nabi Kongzi

- Murid-murid angkatan tua

dan angkatan muda

- Murid-murid terpandai

- Kisah-kisah kebijaksanaan

para murid Nabi Kongzi

Tata Ibadah

- Sikap Ba De dalam berdoa

dan bersembahyang

- Perlengkapan pada altar di

Litang/Kelenteng/Miao

- Makna peribadahan

perayaan hari raya agama

Khonghucu

- Kebiasaan melakukan

ibadah/sembahyang

- Lagu-lagu rohani

Kitab Suci

- Bentuk visual kitab suci (Si

Shu dan Wujing)

- Bagian kitab Si Shu dan

Wujing

- Garis besar isi kitab Si Shu

dan Wujing

- Perilaku Junzi

- Makna sikap delapan

kebajikan (Ba De)

- Poin-poin delapan kebajikan

(BaDe)

- Penerapan sikap delapan

- kebajikan (Ba De)

Sejarah Suci

Page 43: Kurikulum 2013 di SD.pdf

41 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Cita-cita Nabi Kongzi

- Semangat belajar Nabi

Kongzi Pengembaraan Nabi

Kongzi Nabi Kongzi sebagai

Tian Zi Mu Duo

Sejarah Suci

- Para nabi penerima wahyu

Tian

- Karya-karya yang ditemukan

oleh para nabi

Perilaku Junzi

- Nabi dan raja suci purba

- Kearifan Raja Yao

- Kerendahan hati Raja Shun

- Keuletan Raja Da Yu

3 V -VI - Menceritakan kisah

kebijaksanaan tiga ibunda

agung (ibu Mengzi, ibu

Ouyang Xiu, ibu Yue Fei)

- Mengenal tokoh-tokoh

Rujiao

- Guan Yu, Dong Zhongshu

dan Zhu Xi serta sumbangsih

pemikirannya

- Menjelaskan hari

raya/sembahyang agama

Khonghucu dan nilai-nilai

persembahyangan kepada

Tian dan Leluhur (Qing

Ming, hari persaudaraan,

Tahun Baru Kongzi-li, Jing

Tian Gong, Duan Yang,

Dongzhi, Zhong Qiu

- Menjelaskan urutan

pelaksanaan kebaktian di

Litang

- Mengidentifikasi berbagai

perlengkapan sembahyang

di altar kebaktian

- Menjelaskan konsep Tiga

Dasar

Perilaku Junzi

- Kebijaksanaan tiga ibunda

agung (ibu Mengzi, ibu Ou

yang Xiu, ibu Yue Fei)

- Perjuangan tiga ibunda

agung dalam membesarkan

dan mendidik anak

Sejarah Suci

- Kesetiaan dan sikap

menjunjung kebenaran Guan

Yu

- Kesetiaan Qu Yuan

- Pengabdian Jie Zhi tui

- Pemikiran Dong Zhongshu

dan Zhu Xi Tokoh Besar Neo

- Confucianism

Tata Ibadah

- Makna hari raya dan

persembahyangan umat

Khonghucu

- Hari-raya dan

persembahyangan umat

Khonghucu

- Pelaksanaan hari raya dan

persembahyangan umat

Khonghucu

Page 44: Kurikulum 2013 di SD.pdf

42 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Kenyataan (SAN CAI)Tian,

Di, Ren

- Menjelaskan dasar-dasar

ajaran agama Khonghucu

(empat pantangan/Si Wu,

lima mutiara kebajikan/Wu

Chang, Lima Hubungan

Kemasyarakatan/Wu Lun)

- Menyebutkan bagian-bagian

kitab suci yang pokok

(Sishu) dan yang mendasari

(Wujing)

- Menyebutkan ayat-ayat suci

- tentang belajar dan

menjelaskan pentingnya

mengamalkan ilmu yang

dipelajari

- Menjelaskan sejarah

perkembangan agama

Khonghucu di Indonesia

sejak lahirnya organisasi/

kelembagaan Khonghucu di

Indonesia sampai dengan

sejarah perkembangan

organisasi Majelis Tinggi

Agama Khonghucu

ndonesia (MATAKIN) di

Indonesia

- Menjelaskan keimanan

dalam agama Khonghucu

baik dari arti iman

berdasarkan karakter huruf

maupun pengakuan iman

yang

pokok umat Khonghucu

(Cheng Xin Zhi Zhi)

- Menjelaskan peran dan

fungsi seorang rohaniwan

dan Dewan Rohaniwan

MATAKIN

- Lagu-lagu rohani

Tata Ibadah

- Fungsi dan makna kebaktian

- Persiapan kebaktian

- Petugas kebaktian

- Urutan pelaksanaan

kebaktian

Tata Ibadah

- Peralatan (piranti) pada altar

- kebaktian

- Fungsi piranti-piranti pada

altar kebaktian

- Susunan peralatan (piranti)

pada altar kebaktian

Keimanan

- Konsep San Cai (tiga dasar

kenyataan)

- Hubungan dan keterkaitan

antara Tian, DI, Ren

- Melestarikan alam sekitar

(menjaga lingkungan)

Perilaku Junzi

- Si Wu/empat pantangan

- Wu Chang/lima mutiara

kebajikan

- Wu Lun/lima hubungan

Kemasyarakatan

- Penerapan ajaran

- Empat pantangan/Si Wu,

lima mutiara kebajikan/Wu

Chang, lima hubungan Kitab

suci

- Bagian kitab Si Shu (kitab

yang pokok)

- Bagian kitab Wujing (kitab

yang mendasari)

Kitab Suci

- Ayat suci tentang belajar

- Metodologi belajar

- Semangat belajar

Sejarah Suci

Page 45: Kurikulum 2013 di SD.pdf

43 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Sejarah masuknya agama

Khonghucu di Indonesia

Perkembangan

- Organisasi agama

Khonghucu

- Organisasi MATAKIN

- Perkembangan agama

Khonghucu di era Reformasi

Keimanan

- Arti iman

- Karakter huruf iman

- Pengakuan iman yang pokok

Tata Ibadah

- Peran seorang rohaniwan

terhadap pengembangan

ajaran

- Fungsi pelayanan dan

pengembangan umat

- Rohaniwan dan Dewan

- Rohaniwan MATAKIN

2. Muatan Pendidikan Kewarganegaraan

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Menunjukkan sikap sebagai

mahluk ciptaan Tuhan Yang

- Maha Esa dalam konteks

keberagaman kehidupan di

lingkungan rumah dan

sekolah sebagai perwujudan

moral Pancasila

- Mengenal karakteristik

individu, tata tertib, esatuan,

dan simbolsimbol

- Pancasila di rumah dan

Sekolah

- Melaksanakan tata tertib

dalam konteks beragam

teman di keluarga dan

sekolah sesuai Pancasila

- Kandungan moral Pancasila

dalam Lambang Negara

- Bentuk dan tujuan

norma/kaidah dalam

masyarakat

- Semangat kebersamaan

dalam keberagaman

- Persatuan dan kesatuan

bangsa

Page 46: Kurikulum 2013 di SD.pdf

44 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

2 III - IV - Menerima karunia Tuhan

Yang Maha Esa atas

karakteristik individu, hak

dan kewajiban, persatuan

dalam keberagaman

- Memahami makna simbol-

simbol Pancasila di rumah,

sekolah dan masyarakat

- Menunjukkan sikap baik

sebagai sesama mahluk

ciptaan Tuhan Yang Maha

Esa, hak dan kewajibannya,

dan kebhinnekatunggalika-

an sebagai perwujudan nilai

dan moral Pancasila

- Melaksanakan kerjasama

dengan teman dalam

kebersamaan dan

keberagaman di lingkungan

rumah, sekolah dan

masyarakat sekitar

- Makna simbol-simbol

Pancasila dan lambang

negara Indonesia

- Hak, kewajiban, dan

tanggung jawab

warganegara

- Makna keberagaman

personal, sosial, dan kultural

- Persatuan dan kesatuan

- Moralitas sosial dan politik

warga negara/pejabat

negara, dan tokoh

masyarakat

3 V -VI - Menjelaskan nilai dan moral

Pancasila, makna hak,

kewajiban dan tanggung

jawab, manfaat Bhinneka

Tunggal Ika, nilai-nilai

persatuan dan kesatuan di

lingkungan rumah, sekolah,

dan masyarakat

- Menunjukkan sikap

kebersamaan dalam

keberagaman sebagai

mahluk ciptaan Tuhan Yang

Maha Esa; patuh terhadap

tata tertib dan aturan;

bertanggung jawab dan rela

berkorban; semangat

kebhinnekatunggalika-

an

- Nilai dan moral Pancasila

- Hak, kewajiban, dan

tanggung jawab

warganegara

- Keanekaragaman sosial dan

budaya dan pentingnya

kebersamaan

- Nilai dan moral persatuan

dankesatuan bangsa

- Moralitas terpuji dalam

kehidupan sehari-hari

Page 47: Kurikulum 2013 di SD.pdf

45 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

3. Muatan Bahasa Indonesia

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Memiliki kepedulian, rasa

percaya diri, perilaku santun,

sikap kasih sayang,

kedisiplinan dan tanggung

jawab dalam pemanfaatan

bahasa Indonesia

- Mengenal konteks budaya

dan konteks sosial, satuan

kebahasaan, serta unsur

paralinguistik dalam

penyajian teks

- Mengenal bentuk dan ciri

teks deskriptif serta teks

laporan sederhana

- Menyajikan secara lisan dan

tulis berbagai teks

sederhana

- Bentuk dan ciri teks faktual

(deskriptif, petunjuk/arahan,

laporan sederhana), teks

tanggapan (ucapan terima

kasih, permintaan maaf,

diagram/tabel), teks cerita

(narasi sederhana, puisi)

teks cerita non-naratif

(cerita diri/personal, buku

harian)

- Konteks budaya, norma,

serta konteks sosial yang

melatarbelakangi lahirnya

jenis teks

- Paralinguistik (lafal,

kelantangan, intonasi,

tempo, gestur, dan mimik)

- Satuan bahasa pembentuk

teks: kalimat sederhana dua

kata pola SP

2 III - IV - Memiliki kepedulian, rasa

percaya diri, perilaku santun,

sikap kasih sayang,

kedisiplinan

dan tanggung jawab dalam

pemanfaatan bahasa

Indonesia

- Mengenal konteks budaya

dan konteks sosial, satuan

kebahasaan, serta unsur

paralinguistik dalam

penyajian teks

- Mengenal bentuk dan ciri

teks berbagai teks

sederhana

- Menganalisis informasi di

dalam berbagai teks

sederhana

- Menyajikan berbagai teks

sederhana secara lisan

- Bentuk dan ciri teks genre

faktual (teks laporan

informatif hasil observasi,

teks arahan/petunjuk, teks

instruksi, teks surat

tanggapan pribadi), genre

cerita (cerita petualangan,

genre tanggapan, teks

dongeng, teks

permainan/dolanan daerah

(teks wawancara, ulasan

buku )

- Konteks budaya, norma,

serta konteks sosial yang

- melatarbelakangi lahirnya

jenis teks

- Satuan bahasa pembentuk

teks: kalimat sederhana pola

SPO dan SPOK, kata, dan

kelompok kata

Page 48: Kurikulum 2013 di SD.pdf

46 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Menyusun berbagai teks

sederhana secara tulis

- Penanda kebahasaan dalam

teks

3 V -VI - Memiliki kepedulian, rasa

percaya diri, perilaku santun,

sikap kasih sayang,

kedisiplinann dan tanggung

jawab dalam

pemanfaatan bahasa

Indonesia

- Mengenal konteks budaya

dan konteks sosial, satuan

kebahasaan, serta unsur

paralinguistik dalam

penyajian teks

- Mengenal bentuk dan ciri

teks sederhana

- Menganalisis informasi di

dalam berbagai teks

sederhana

- Menyajikan berbagai teks

sederhana secara lisan

- Menyusun berbagai teks

sederhana secara tulis

- Bentuk dan ciri teks genre

faktual (teks laporan buku,

laporan investigasi, teks

penjelasan tentang proses,

teks paparan iklan), genre

cerita (teks narasi sejarah,

teks pantun dan syair), dan

genre tanggapan (pidato

persuasif, ulasan buku, teks

paparan, teks penjelasan)

- Konteks budaya, norma,

serta konteks sosial yang

Melatarbelakangi lahirnya

jenis teks

- Satuan bahasa pembentuk

teks: kalimat sederhana pola

SPPel, SPOPel, SPOPelK,

kata, frasa, pilihan kata/diksi

- Penanda kebahasaan dalam

teks Paralinguistik (lafal,

kelantangan, intonasi,

tempo, gestur, dan mimik)

4. Muatan Matematika

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Menunjukkan sikap positif

bermatematika: logis,

cermat dan teliti, jujur,

bertanggung jawab, dan

tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan

masalah, sebagai wujud

implementasi kebiasaan

dalam inkuiri dan eksplorasi

matematika

- Memiliki rasa ingin tahu,

percaya diri, dan

- Bilangan asli dan pecahan

sederhana

- Geometri dan pengukuran

sederhana

- Statistika sederhana

Page 49: Kurikulum 2013 di SD.pdf

47 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

ketertarikan pada

matematika, yang terbentuk

melalui pengalaman belajar

- Menghargai berbagai sudut

pandang berbeda yang

dikemukakan teman

- Memahami penjumlahan dan

pengurangan bilangan asli

- Mengelompokkan benda

menurut tampilan bentuknya

- Memahami efek

penambahan dan

pengurangan dari kumpulan

objek

- Mengidentifikasi seluruh dan

bagian dalam kehidupan

seharihari

- Menggunakan gambar atau

foto untuk menyatakan

sebuah informasi dan

menjawab pertanyaan

mengenainya

- Menggunakan model konkret

dalam penyelesaian masalah

2 III - IV - Menunjukkan sikap positif

bermatematika: logis, kritis,

cermat dan teliti, jujur,

bertanggung jawab, dan

tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan

masalah, sebagai wujud

implementasi kebiasaan

dalam inkuiri dan eksplorasi

matematika

- Memiliki rasa ingin tahu,

percaya diri, dan

ketertarikan pada

matematika, yang terbentuk

melalui pengalaman belajar

- Menghargai perbedaan dan

dapat mengidentifikasi

- Bilangan bulat dan bilangan

pecahan

- Geometri (sifat dan unsur)

dan Pengukuran (satuan

standar)

- Statistika (pengumpulan dan

penyajian data sederhana)

Page 50: Kurikulum 2013 di SD.pdf

48 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

kemiripan dan perbedaan

berbagai sudut pandang

- Menjelaskan pola bangun

dalam kehidupan sehari-hari

dan memberikan dugaan

kelanjutannya berdasarkan

pola berulang

- Memahami penjumlahan dan

pengurangan bilangan bulat

dan pecahan

- Mengelompokkan benda

menurut bentuknya dan

disertai justifikasi

- Menyelesaikan masalah

aritmetika sehari-hari

sebagai penerapan

pemahaman atas efek

penambahan dan

pengurangan

- Menyadari objek dapat

dipandang sebagai kesatuan

dari bagian-bagiannya

- Memberikan interpretasi dari

sebuah sajian informasi/data

- Menggunakan model konkret

dan simbolik atau strategi

lain dalam penyelesaian

masalah sehari-hari

3 V -VI - Menunjukkan sikap positif

bermatematika: logis, kritis,

cermat dan teliti, jujur,

bertanggung jawab, dan

tidak mudah menyerah

dalam menyelesaikan

masalah, sebagai wujud

implementasi kebiasaan

dalam inkuiri dan eksplorasi

matematika

- Memiliki rasa ingin tahu,

percaya diri, dan

ketertarikan pada

- Bilangan (termasuk pangkat

dan akar sederhana)

- Geometri dan Pengukuran

(termasuk satuan turunan)

- Statistika dan peluang

Page 51: Kurikulum 2013 di SD.pdf

49 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

matematika, yang terbentuk

melalui pengalaman belajar

- Bersikap terbuka dan santun

menghadapi perbedaan

sudut pandang dan

mengemukakan

kemungkinan sudut pandang

yang berbeda dari yang

dimilikinya

- Menemukan pola bangun

datar untuk menarik

kesimpulan atau menyusun

bukti/justifikasi sederhana

- Memahami penjumlahan,

pengurangan, perkalian dan

pembagian bilangan bulat

dan pecahan

- Mengelompokkan benda

ruang menurut sifatnya

5. Muatan Ilmu Pengetahuan Alam

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Menunjukkan sikap ilmiah:

rasa ingin tahu, jujur, logis,

kritis, dan disiplin melalui

IPA

- Mengajukan pertanyaan:

apa, mengapa, dan

bagaimana tentang alam

sekitar

- Melakukan pengamatan

objek IPA dengan

menggunakan panca indra

- Menceritakan hasil

pengamatan IPA dengan

bahasa yang jelas

- Tubuh dan panca indra

- Tumbuhan dan hewan

- Sifat dan wujud benda-

benda sekitar

- Alam semesta dan

kenampakannya

2 III - IV - Menunjukkan sikap ilmiah:

rasa ingin tahu, jujur, logis,

kritis, dan disiplin melalui

- Bentuk luar tubuh hewan

dan tumbuhan

- Daur hidup makhluk hidup

Page 52: Kurikulum 2013 di SD.pdf

50 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

IPA

- Mengajukan pertanyaan:

apa, mengapa, dan

bagaimana tentang alam

sekitar

- Melakukan pengamatan

objek IPA dengan

menggunakan panca indra

dan alat sederhana

- Mencatat dan menyajikan

data hasil pengamatan alam

sekitar secara sederhana

- Melaporkan hasil

pengamatan alam sekitar

secara lisan dan tulisan

secara sederhana

- Mendeskripsikan konsep IPA

berdasarkan hasil

pengamatan

- Perkembangbiakan tanaman

- Wujud benda Gaya dan

gerak

- Bentuk dan sumber energi

dan energi alternatif

- Rupa bumi dan

erubahannya

- Lingkungan, alam semesta,

dan sumber daya alam

- Iklim dan cuaca

3 V -VI - Menunjukkan perilaku

keimanan kepada Tuhan

Yang Maha Esa sebagai hasil

dari pengamatan terhadap

objek IPA

- Menunjukkan sikap ilmiah:

rasa ingin tahu, jujur, logis,

kritis, disiplin, dan tanggung

jawab melalui IPA

- Mengajukan pertanyaan:

apa, mengapa, dan

bagaimana tentang alam

sekitar

- Melakukan pengamatan

objek IPA dengan

menggunakan panca indra

dan alat sederhana

- Menyajikan data hasil

pengamatan alam sekitar

dalam bentuk tabel atau

grafik

- Rangka dan organ tubuh

manusia dan hewan

- Makanan, rantai makanan,

dan keseimbangan

ekosistem

- Perkembangbiakan makhluk

hidup

- Penyesuaian diri makhluk

hidup pada lingkungan

- Kesehatan dan sistem

pernafasan manusia

- Perubahan dan sifat benda

- Hantaran panas, listrik dan

Magnet Tata surya

- Campuran dan larutan

Page 53: Kurikulum 2013 di SD.pdf

51 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

6. Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - -

2 III - IV - Menerima karunia Tuhan

Yang Maha Esa atas

penciptaan waktu, manusia,

dan lingkungannya

- Menunjukkan perilaku sosial

dan budaya yang

mencerminkan jatidiri

bangsa Indonesia

- Mengenal konsep ruang,

waktu, dan aktifitas manusia

dalam kehidupan sosial,

budaya, dan ekonomi

- Menceritakan hasil eksplorasi

mengenai kehidupan bangsa

Indonesia

- Bilangan bulat dan bilangan

pecahan

- Geometri (sifat dan unsur)

dan Pengukuran (satuan

standar)

- Statistika (pengumpulan dan

penyajian data sederhana)

3 V -VI - Menerima karunia Tuhan

Yang Maha Esa atas

penciptaan manusia dalam

mengelola lingkungannya

- Menceritakan keberadaan

kelembagaan sosial, budaya,

ekonomi dan politik dalam

masyarakat

- Menunjukkan perilaku sosial

dan budaya yang

mencerminkan jati diri

dirinya sebagai warganegara

Indonesia

- Menjaga kelestarian

lingkungan hidup secara

bijaksana dan bertanggung

jawab

- Meneladani tindakan heroik

pemimpin bangsa, dalam

kehidupan sosial dan budaya

bangsa Indonesia

- Menceritakan hasil eksplorasi

mengenai kehidupan bangsa

Indonesia

Manusia, tempat, dan

lingkungan

- Konektivitas antar ruang dan

penanggulangan

permasalahan

lingkungan hidup secara

bijaksana dalam kehidupan

bangsa Indonesia

Waktu, keberlanjutan, dan

perubahan

- Perkembangan kehidupan

bangsa Indonesia dari masa

penjajahan, masapergerakan

kemerdekaan sampai awal

Reformasi dalam

menegakkan

dan membangun kehidupan

berbangsa dan bernegara

Sistem sosial dan budaya

- Norma, lembaga, dan politik

dalam kehidupan sosial dan

budaya bangsa Indonesia

Perilaku ekonomi dan

kesejahteraan

Page 54: Kurikulum 2013 di SD.pdf

52 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Kehidupan perekonomian

masyarakat dan negara

Indonesia sebagai

perwujudan rasa

nasionalisme

7. Muatan Seni Budaya dan Prakarya

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Menunjukkan rasa kagum

terhadap karya seni budaya

dan prakarya dalam konteks

anugerah

- Tuhan Yang Maha Esa

- Menunjukkan perilaku rasa

ingin tahu, peduli

lingkungan, kerjasama,

jujur, percaya diri, dan

mandiri dalam berkarya seni

budaya dan prakarya

- Mengenal keragaman karya

seni budaya dan prakarya

- Memiliki kepekaan inderawi

terhadap karya seni budaya

dan prakarya

- Menciptakan (secara

orisinal) karya seni budaya

dan prakarya

- Menciptakan(secara

tiruan/rekreatif) karya seni

budaya dan prakarya

- Apresiasi dan kreasi karya

seni rupa (gambar ekspresif,

mosaik/aplikasi, relief dan

patung dari bahan lunak)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

(cipta-ulang) karya seni

musik (lagu, elemen musik,

dan ritme)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

(cipta-ulang) karya seni tari

(gerak anggota tubuh, gerak

tiruan)

- Apresiasi dan kreasi

prakarya (kerajinan dari

bahan alam, kerajinan

menggunting dan melipat,

produk rekayasa yang

digerakkan oleh air,

makanan olahan)

- Apresiasi warisan budaya

(ceritera dalam bahasa

daerah)

2 III - IV - Menunjukkan rasa kagum

terhadap karya seni budaya

dan prakarya dalam konteks

anugerah

- Tuhan Yang Maha Esa

- Menunjukkan perilaku rasa

ingin tahu, peduli

lingkungan, kerjasama,

jujur, percaya diri, dan

- Apresiasi dan kreasi karya

seni rupa (dua dimensi:

gambar dekoratif, gambar

bentuk, montase, kolase)

dan (tiga dimensi: terbuat

dari bahan lunak)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

karya seni musik (lagu

wajib, lagu permainan, alat

Page 55: Kurikulum 2013 di SD.pdf

53 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

mandiri dalam berkarya seni

budaya dan prakarya

- Mengagumi keragaman

karya seni budaya dan

prakarya

- Mengenal karakteristik karya

seni budaya dan prakarya

- Membedakan keunikan

karya seni budaya dan

prakarya

- Memahami proses berkarya

seni budaya dan prakarya

- Mencipta karya seni budaya

dan prakarya

- Menyajikan karya seni

budaya dan prakarya

musik ritmis dan melodis)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

karya seni tari (gerak tari

bertema, tari nusantara

daerah setempat)

- Apresiasi dan kreasi

prakarya (kerajinan dari

bahan alam/buatan, karya

rekayasa: menganyam,

meronce, membatik teknik

ikat celup, membuat

asesoris, karya rekayasa

bergerak dengan angin dan

tali temali, bertani sayuran,

- Apresiasi warisan budaya

(cerita rakyat dalam bahasa

daerah)

3 V -VI - Menunjukkan rasa

kagumterhadap karya seni

budaya dan prakarya dalam

konteks anugerah Tuhan

Yang Maha Esa

- Menunjukkan perilaku rasa

ingin tahu, peduli

lingkungan, kerjasama,

jujur, percaya diri, dan

mandiri dalam berkarya seni

budaya dan prakarya

- Memahami keragaman karya

seni budaya dan prakarya

- Mengenal keunikan dan nilai

keindahan karya seni budaya

dan prakarya

- Membedakan keunikan dan

keberagaman karya seni

budaya dan prakarya

- Memiliki kepekaan inderawi

terhadap karya seni budaya

dan prakarya

- Menciptakan karya seni

budaya dan prakarya

- Apresiasi dan kreasi karya

seni rupa dua dimensi

(gambar perspektif, gambar

ilustrasi) dan tiga dimensi

(topeng dan patung

nusantara daerah lain)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

karya seni musik (lagu

anakanak, lagu nusantara

daerah lain, lagu wajib,

musik ansambel, alat musik)

- Apresiasi dan kreasi/rekreasi

karya seni tari (gerak tari

bertema, busana dan iringan

tari nusantara daerah lain)

- Apresiasi dan kreasi

prakarya (kerajinan dari

bahan tali temali, bahan

keras, batik, dan teknik jahit

; apotik hidup dan merawat

hewan peliharaan; olahan

pangan bahan makanan

umbi-umbian dan olahan

non pangan sampah organik

Page 56: Kurikulum 2013 di SD.pdf

54 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Menyajikan karya seni

budaya dan prakarya

- Menanggapi nilai keindahan

karya seni budaya dan

prakarya

atau anorganik

- Apresiasi warisan budaya

(cerita secara lisan dan

tulisan unsur-unsur budaya

daerah, bahasa daerah)

- Pameran dan pertunjukan

karya seni rupa, musik, tari,

dan prakarya

8. Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

1 I-II - Mengetahui konsep dan

mempraktikkan pola gerak

dasar dan variasi gerak

dasar

- Mengetahui konsep dan

mempraktikkan latihan

kebugaran sederhana

- Mengetahui dan

Mempraktikkan

pola gerak dasar dan variasi

gerak dominan statis pada

olahraga senam

- Mengetahui dan

mempraktikkan

pola gerak dasar dan variasi

gerak ritmik

- Mengetahui dan

mempraktikkan

gerak dasar pengenalan di

air dan gerak dasar

keselamatan dalam aktivitas

air

- Mengetahui dan

mempraktikkan cara

memelihara dan menjaga

kebersihan

- Memiliki perilaku

bekerjasama, jujur, dan mau

Aktivitas fisik melalui

permainan

- Gerak dasar dan variasi pola

gerak dasar lokomotor, non

lokomotor, manipulatif

- Aktivitas fisik melalui

kekuatan,kecepatan, dan

keseimbangan

- Aktivitas fisik senam:

bertumpudengan 2 tangan,

sikap kapal terbang, dan

berdiri dengan satu kaki

serta meregangkan kedua

tangan ke atas dengan

kedua kaki jinjit

- Aktivitas fisik ritmik melalui:

gerak lokomotor dan non

lokomotor

- Aktivitas fisik air melalui

permainan di air dan

keselamatan di air

Kesehatan

- Kebersihan diri sendiri,

pakaian, dan kelas

Page 57: Kurikulum 2013 di SD.pdf

55 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

berbagi dengan teman

2 III - IV - Mengetahui konsep dan

mempraktikkan variasi dan

kombinasi pola gerak dasar

- Mengetahui konsep dan

mempraktikkan pemanasan,

pendinginan dan berbagai

aktivitas kebugaran jasmani

untuk mencapai tinggi dan

berat badan ideal

- Mengetahui konsep dan

mempraktikkan gerak dasar

dan kombinasi pola gerak

dasar dominan statis dan

dinamis

- Mengetahui dan

mempraktikkan

gerak ritmik dengan

menggunakan dan tanpa

musik

- Mengetahui dan

mempraktikkan gerak dasar

renang

- Mengetahui dan

mempraktikkan cara memilih

makanan dan pemanfaatan

waktu luang, serta

pertolongan secara

sederhana

- Menunjukkan perilaku

menghargai perbedaan,

bekerjasama, dan disiplin

selama

- melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik melalui:

- Pola gerak dasar lokomotor,

nonlokomotor, dan

manipulatif pada permainan

bola, aktivitas atletik dan

atau olahraga tradisional

- Komposisi tubuh dan gerak

pemanasan dan pendinginan

- Gerak dasar dominan statis

dan dinamis pada aktivitas

senam: handstand, kayang,

meroda, rollm ke depan dan

ke belakang

- Aktivitas Ritmik: gerak

lokomotor dan non-

lokomotor berirama dan

harmonis serta terkoordinasi

- Aktivitas fisik melalui

gerakan dasar tangan, kaki

dan koordinasi gerakan

renang gaya dada/gaya

bebas

Kesehatan

- Jenis makanan sehat dan

bergizi,

- Penanganan cidera ringan

dalam aktivitas fisik dan

pertolongan,

- Kebutuhan istirahat dan

mengisi waktu luang dengan

aktivitas yang bermanfaat

3 V -VI - Memahami konsep dan

mempraktikkan variasi dan

kombinasi pola gerak dasar

- Memahami konsep dan

mempraktikkan variasi dan

kombinasi pola gerak dasar

olahraga beladiri

Aktivitas fisik dan

permainan

- Pola gerak dasar pada

permainan bola besar, kecil

dan atau aktivitas jalan, lari,

lompat dan lempar serta

olahraga tradisional

Page 58: Kurikulum 2013 di SD.pdf

56 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Tingkat Kompet

ensi

Tingkat Kelas

Kompetensi Ruang Lingkup Materi

- Memahami konsep dan

mempraktikkan gerak

pengembangan kebugaran

jasmani dan, pengukuran

status

- kebugaran jasmani pribadi

secara sederhana

- Memahami konsep

mempraktikkan kombinasi

pola gerak dominan statis

dan dinamis

- Memahami konsep dan

mempraktikkan gerak

kombinasi dan rangkaian

gerak ritmik

- Memahami konsep dan

mempraktikkan keterampilan

satu gaya renang dan dasar

dasar keselamatan di air

- Memahami/mengetahui dan

menyajikan konsep

memeliharaan kebersihan

alat reproduksi, menjaga diri

dari berbagai

tindakan/perilaku tidak

senonoh, bahaya merokok

terhadap, penyakit menular

dan tidak menular, bahaya

narkotika, psikotropika, dan

zat aditif

- Menunjukkan perilaku

sportif, kerjasama, toleransi,

disiplin, dan menerima

kekalahan dengan sikap

positif dan mengekspresikan

kemenangan dengan wajar

- Gerak lokomotor dan non

lokomotor untuk membentuk

gerakan dasar langkah kaki,

serangan, dan belaan

(dengan tangan dan kaki)

pada olahraga beladiri

pencak silat

- Gerak dominan statis dan

dinamis pada aktivitas

senam seperti melompat,

meregang, menggantung,

mengayun, meniti, mendarat

dan rangkai gerak senam

lantai

- Aktivitas fisik Rangkaian

gerakan ritmik/tari bertema

budaya daerah dan nasional

- Aktivitas di air melalui

Renang gaya bebas/

punggung/dada dan gerakan

dasar cara-cara

penyelamatan di air

Kesehatan

- Bahaya merokok, penyakit

menular dan tidak menular,

kebersihan alat reproduksi,

dan memelihara diri dari

perbuatan tidak senonoh,

serta cara menghindarkan

diri dari bahaya narkotika,

psikotropika, dan zat aditif

terhadap tubuh

Page 59: Kurikulum 2013 di SD.pdf

57 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

E. Struktur Kurikulum

1. Kompetensi Inti

Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada

kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar

pada kelas yang berbeda dapat dijaga.

Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:

1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;

2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;

3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan

4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.

Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar dan Kesetaraan Paket

A dapat dilihat pada Tabel berikut.

Kompetensi Inti Sekolah Dasar

Kompetensi Inti Kelas 1 dan Kelas 2

Kompetensi Inti Kelas 3 dan Kelas 4

Kompetensi Inti Kelas 5 dan Kelas 6

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang dianutnya

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang dianutnya

1. Menerima dan

menjalankan ajaran

agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur,

disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

2. Menunjukkan perilaku

jujur, isiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, dan

guru

2. Menunjukkan perilaku

jujur, disiplin, tanggung

jawab, santun, peduli,

dan percaya diri dalam

berinteraksi dengan

keluarga, teman, guru

dan tetangganya

3. Memahami

pengetahuan faktual

dengan cara mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ingin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

3. Memahami pengetahuan

faktual dengan cara

mengamati

[mendengar, melihat,

membaca] dan

menanya berdasarkan

rasa ngin tahu tentang

dirinya, makhluk ciptaan

Tuhan dan kegiatannya,

dan benda-benda yang

dijumpainya di rumah

dan di sekolah

Page 60: Kurikulum 2013 di SD.pdf

58 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Kompetensi Inti Kelas 1 dan Kelas 2

Kompetensi Inti Kelas 3 dan Kelas 4

Kompetensi Inti Kelas 5 dan Kelas 6

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas dan logis, dalam

karya yang estetis,

dalam gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan perilaku

anak beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang jelas

dan logis, dalam karya

yang estetis, dalam

gerakan yang

mencerminkan anak

sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan perilaku

anak beriman dan

berakhlak mulia

4. Menyajikan

pengetahuan faktual

dalam bahasa yang

jelas, sistematis dan

logis, dalam karya yang

estetis, dalam gerakan

yang mencerminkan

anak sehat, dan dalam

tindakan yang

mencerminkan perilaku

anak beriman dan

berakhlak mulia

2. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan

kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,

kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi

menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai

berikut:

1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka

menjabarkan KI-1;

2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan

KI-2;

3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka

menjabarkan KI-3; dan

4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka

menjabarkan KI-4

Rincian Kompetensi Dasar secara lengkap dapat dilihat pada Permendikbud No. 67

Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI (lampiran1)

3. Mata Pelajaran

Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai

dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu

sebagai bahan penyusunan tema untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah

sebagaimana tabel berikut.

Page 61: Kurikulum 2013 di SD.pdf

59 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

No MATA PELAJARAN Alokasi Waktu Per

Minggu

Kelompok A I II III IV V VI

1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4

2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5

3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7

4. Matematika 5 6 6 6 6 6

5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3

6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3

Kelompok B

1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5

2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4

JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 30 32 34 36 36 36

Keterangan:

1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.

2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum

diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka

(Wajib) dan Usaha Kesehatan Sekolah.

3. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (wajib), Usaha Kesehatan Sekolah

(UKS), dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan

kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Disamping

itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran

berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi

keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler

ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.

4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya

dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata

pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan

Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh

pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah

daerah.

5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan

mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila

daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat

menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan

pendidikan tersebut.

Page 62: Kurikulum 2013 di SD.pdf

60 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu

untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai

kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.

7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal

yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.

8. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat

dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian

Agama.

9. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, pembelajaran

dilaksanakan secara Tematik-Terpadu.

10. Struktur mata pelajaran diatas hanya digunakan untuk menyusun tema. Dengan

demikian muatan tiap mata pelajaran diatas itulah yang akan dipakai menyusun

tema.

4. Beban Belajar

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik

dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18

minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan

paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan

paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling

banyak 40 minggu.

5. Muatan Pembelajaran

Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan melalui pembelajaran

dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran

Page 63: Kurikulum 2013 di SD.pdf

61 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan

pembelajaran tematik-terpadu.

Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang

mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam

berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.

Tabel Daftar Tema

KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS V KELAS VI

1. Diriku 1. Hidup

Rukun

1. Sayangi

hewan dan tumbuhan

di sekitar

1. Indahnya

kebersamaan

1. Bermain

dengan benda-

benda di

sekitar

1. Selamatka

n makhluk hidup

2. Kegemaranku 2. Bermain di

lingkungan

ku

2. Bengalama

n yang

mengesankan

2. Selalu

berhemat

energi

2. Peristiwa

dalam

kehidupanku

2. persatuan

dalam

perbedaan

3. kegiatanku 3. tugasku sehari-hari

3. mengenal cuaca dan

musim

3. peduli terhadap

makhluk

hidup

3. hidup rukun

3. tokoh dan penemu

4. keluargaku 4. aku dan

sekolahku

4. ringan

sama

dijinjing berat sama

dipikul

4. berbagai

pekerjaan

4. sehat itu

penting

4. globalisasi

5. pengalamanku 5. hidup bersih dan

sehat

5. mari kita bermain

dan

berolahraga

5. menghargai jasa

pahlawan

5. bangga sebagai

bangsa

indonesia

5. wirausaha

6. lingkunganku 6. air, bumi

dan matahari

6. indahnya

persahabatan

6. indahnya

negeriku

6. kesehatan

masyarakat

7. benda, binatang dan

tanaman di

sekitarku

7. merawat hewan dan

tumbuhan

7. mari kita hemat

energi

untuk masa depan

7. cita-citaku

8. peristiwa alam 8. keselamata

n di rumah dan

perjalanan

8. berperilaku

baik dalam kehidupan

sehari-hari

8. daerah

tempat tinggalku

9. menjaga kelestarian

lingkungan

9. makanan sehat dan

bergizi

Page 64: Kurikulum 2013 di SD.pdf

62 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari

berbagai mata pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner,

dan trans-disipliner.

Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap

mata pelajaran.

Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-

kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang

lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang

tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.

Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar

tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi

dasarnya sendiri.

Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran

yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya

sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.

Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak

belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya

memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada

berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan

proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian

tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.

Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan

penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai

penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai

pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok

bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai

penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.

Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh

melalui penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Page 65: Kurikulum 2013 di SD.pdf

63 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia

menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih

menarik.

Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,

keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni

Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan

olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran

Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.

Page 66: Kurikulum 2013 di SD.pdf

64 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 67: Kurikulum 2013 di SD.pdf

65 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB III

PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN

A. Konsep dan Strategi Pembelajaran

1. Pandangan tentang Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan

kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka

menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk

bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat

manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk

memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang

diharapkan.

Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi

pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar

setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang

pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan

masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus

terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian,

kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup

peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan

martabat bangsa.

Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,

kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada

peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan

kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika,

logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam

melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang

menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.

Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan

mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang

sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi

Page 68: Kurikulum 2013 di SD.pdf

66 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu

ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak

dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah

subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,

mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus

berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk

mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar

memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong

untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,

dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.

Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan

suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan,

menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar

menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan

kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang

membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan

dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik,

pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.

Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.

Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang

dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya

menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju

abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang,

dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori

motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara

umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang

kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang

pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan

keenam sekolah dasar.

Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses

tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru,

teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus

dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses

pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam.

Page 69: Kurikulum 2013 di SD.pdf

67 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada

diri setiap peserta didik.

Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif

mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan

pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang

memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi

kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman

belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar

mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.

Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan,

dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap

kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan

belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian,

pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan

lain.

2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung

Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses

pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses

pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik

mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan

psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang

dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam

pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar

mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau

menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam

kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan

keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.

Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama

proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.

Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam

proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan

sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh

Page 70: Kurikulum 2013 di SD.pdf

68 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan

masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua

kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan

kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk

mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.

Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara

terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan

pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.

Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran

dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.

Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut

KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.

Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:

a. mengamati;

b. menanya;

c. mengumpulkan informasi;

d. mengasosiasi; dan

e. mengkomunikasikan.

Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar

sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:

LANGKAH

PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR

KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,

melihat (tanpa atau dengan alat)

Melatih kesungguhan, ketelitian,

mencari informasi

Menanya Mengajukan pertanyaan tentang

informasi yang tidak dipahami dari

apa yang diamati atau pertanyaan

untuk mendapatkan informasi

tambahan tentang apa yang

diamati

(dimulai dari pertanyaan faktual

sampai ke pertanyaan yang bersifat

hipotetik)

Mengembangkan kreativitas,

rasa ingin tahu, kemampuan

merumuskan pertanyaan untuk

membentuk pikiran kritis yang

perlu untuk hidup cerdas dan

belajar sepanjang hayat

Mengumpulkan

informasi/ eksperimen

melakukan eksperimen

membaca sumber lain selain

Mengembangkan sikap teliti,

jujur,sopan, menghargai

Page 71: Kurikulum 2013 di SD.pdf

69 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

LANGKAH

PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR

KOMPETENSI YANG

DIKEMBANGKAN

buku teks

mengamati objek/ kejadian/

aktivitas

wawancara dengan nara sumber

pendapat orang lain,

kemampuan berkomunikasi,

menerapkan kemampuan

mengumpulkan informasi melalui

berbagai cara yang dipelajari,

mengembangkan kebiasaan

belajar dan belajar sepanjang

hayat.

Mengasosiasikan/

mengolah informasi

mengolah informasi yang sudah

dikumpulkan baik terbatas dari

hasil kegiatan mengumpulkan/

eksperimen maupun hasil dari

kegiatan mengamati dan

kegiatan mengumpulkan

informasi.

Pengolahan informasi yang

dikumpulkan dari yang bersifat

menambah keluasan dan

kedalaman sampai kepada

pengolahan informasi yang

bersifat mencari solusi dari

berbagai sumber yang memiliki

pendapat yang berbeda sampai

kepada yang bertentangan.

Mengembangkan sikap jujur,

teliti, disiplin, taat aturan, kerja

keras, kemampuan menerapkan

prosedur dan kemampuan

berpikir induktif serta deduktif

dalam menyimpulkan .

Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,

kesimpulan berdasarkan hasil

analisis secara lisan, tertulis, atau

media lainnya

Mengembangkan sikap jujur,

teliti, toleransi, kemampuan

berpikir sistematis,

mengungkapkan pendapat

dengan singkat dan jelas, dan

mengembangkan kemampuan

berbahasa yang baik dan benar.

3. Perencanaan Pembelajaran

Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan

pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP).

Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang

dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang

mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan

kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD

dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode

Page 72: Kurikulum 2013 di SD.pdf

70 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan

pembelajaran; dan (7) penilaian.

Prinsip mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.

a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan

silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk

rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.

b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam

silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta

didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya

belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,

nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.

c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik

d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik

sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran

dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk

mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif,

inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan

belajar.

e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis

f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran

membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai

bentuk tulisan.

g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,

pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat

setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan

setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan

sesuai dengan kelemahan peserta didik.

i. Keterkaitan dan keterpaduan.

j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI

dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber

belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan

Page 73: Kurikulum 2013 di SD.pdf

71 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran

untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.

k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi

l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan

komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi

dan kondisi.

4. Komponen dan Sistematika RPP

RPP paling sedikit memuat: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3)

metode pembelajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian.

Langkah-Langkah Pengembangan RPP

a. Mengkaji Silabus

Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai

dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,

pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus

dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan

standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi,

elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di

dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam

pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap

silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.

b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran

Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan

mempertimbangkan:

1) potensi peserta didik;

2) relevansi dengan karakteristik daerah,

3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta

didik;

4) kebermanfaatan bagi peserta didik;

5) struktur keilmuan;

6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;

Page 74: Kurikulum 2013 di SD.pdf

72 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan

8) alokasi waktu.

c. Menentukan Tujuan

Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk

setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua

aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).

d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran

Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang

melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta

didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka

pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui

penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta

didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta

didik.

Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran

adalah sebagai berikut.

1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para

pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran

secara profesional.

2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan

guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.

3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-

langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini

diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti

dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan

konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,

mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan

menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat

berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik,

pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.

Page 75: Kurikulum 2013 di SD.pdf

73 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

e. Penjabaran Jenis Penilaian

Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD

peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan

menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan

kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau

produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap

pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian

portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan

dasar dan menengah.

Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan

menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan

secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang

bermakna dalam pengambilan keputusan.

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:

1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD

pada KI-3 dan KI-4.

2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa

dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan

untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.

3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.

Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya

dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta

untuk mengetahui kesulitan peserta didik.

4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut

berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi

peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan

program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.

5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh

dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan

pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik

pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil

melakukan observasi lapangan.

Page 76: Kurikulum 2013 di SD.pdf

74 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

f. Menentukan Alokasi Waktu

Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif

dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah

KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi

waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk

menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena

itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.

g. Menentukan Sumber Belajar

Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk

kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,

serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.

5. Proses pembelajaran

Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan

pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan

penutup.

a. Kegiatan Pendahuluan

Dalam kegiatan pendahuluan, guru:

1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses

pembelajaran;

2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan

terkait dengan materi yang akan dipelajari;

3) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang

akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan

pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan

4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan

yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau

tugas.

b. Kegiatan Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang

dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi

Page 77: Kurikulum 2013 di SD.pdf

75 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan

ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan

bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik

peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya,

mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang

berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru

memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap

pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan,

selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan

latihan lanjutan kepada peserta didik.

Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait

dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,

menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara

pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang

dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,

museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu

dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.

Contoh penerapan kelima kegiatan pembelajaran pokok sebagai berikut :

1). Mengamati

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi

kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:

melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta

didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan

(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau

objek.

2). Menanya

Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas

kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,

disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk

dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan

objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,

Page 78: Kurikulum 2013 di SD.pdf

76 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang

bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.

Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari

guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan

sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan

secara mandiri.

Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan

bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih

dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.

Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih

lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang

ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang

beragam.

3). Mengumpulkan dan mengasosiasikan

Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi

dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat

membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek

yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut

terkumpul sejumlah informasi.

Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses

informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi

lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil

berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.

4). Mengkomunikasikan hasil

Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang

ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan

menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru

sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.

Page 79: Kurikulum 2013 di SD.pdf

77 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

c. Kegiatan Penutup

Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau

sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau

refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan

terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,

merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,

program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas

individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan

menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.

Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan

dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan

karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap

materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-

2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran

setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran.

KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap

kegiatan pembelajaran.

B. Pembelajaran Tematik Terpadu

1. Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua

mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan

pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini

diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi inter-disipliner).

2. Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke

kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata

pelajaran Matematika.

3. Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke

kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata

pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar

mata pelajaran Matematika.

4. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri,

Page 80: Kurikulum 2013 di SD.pdf

78 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

sehingga pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun

pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.

5. Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan

Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga

diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.

C. Penilaian

1. Pengertian

Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,

dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai

proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian

hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian

berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir

semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, dan ujian

sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.

a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif

untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)

pembelajaran.

b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik

secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang

telah ditetapkan.

c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk

menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk

penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar

kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.

d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian

kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,

untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.

e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk

menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi

Dasar (KD) atau lebih.

f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh

pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah

Page 81: Kurikulum 2013 di SD.pdf

79 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan

tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh

KD pada periode tersebut.

g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik

untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.

Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua

KD pada semester tersebut.

h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan

kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk

mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi

sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada

tingkat kompetensi tersebut.

i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan

kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui

pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah

Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat

kompetensi tersebut.

j. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian

kompetensi yang dilakukan oleh satuan pendidikan.

2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan

pada prinsip-prinsip sebagai berikut.

a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi

faktor subjektivitas penilai.

b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,

menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.

c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,

pelaksanaan, dan pelaporannya.

d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar

pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.

e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada

Page 82: Kurikulum 2013 di SD.pdf

80 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan

hasilnya.

f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria

(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan

pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria

ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan

mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai,

daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran

Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik

(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar

secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan

menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan

mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak

pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.

Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan

program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan

konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk

memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.

Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan

menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.

4. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian

a. Ruang Lingkup Penilaian

Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang

sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap

peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan

penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata

pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.

Page 83: Kurikulum 2013 di SD.pdf

81 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

b. Teknik dan Instrumen Penilaian

Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,

pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.

1) Penilaian kompetensi sikap

Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,

penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta

didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian

diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala

penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal

berupa catatan pendidik.

Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara

berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi

yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.

Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta

didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam

konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa

lembar penilaian diri.

Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara

meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian

kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian

antarpeserta didik.

Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang

berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan

peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan, pendidik menilai kompetensi

pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.

a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban

singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian

dilengkapi pedoman penskoran.

b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.

Page 84: Kurikulum 2013 di SD.pdf

82 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek

yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan

karakteristik tugas.

3) Penilaian Kompetensi Keterampilan

Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,

yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu

kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan

penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau

skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa

keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai

dengan tuntutan kompetensi.

Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi

kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara

tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.

Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara

menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu

yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,

perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam

kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata

yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:

1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;

2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk

instrumen yang digunakan; dan

3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai

dengan tingkat perkembangan peserta didik.

Page 85: Kurikulum 2013 di SD.pdf

83 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

5. Ketuntasan Belajar

Ketuntasan Belajar ditentukan sebagai berikut :

Predikat Nilai Kompetensi

Pengetahuan Keterampilan Sikap

A 4 4 SB

A- 3.66 3.66

B+ 3.33 3.33

B B 3 3

B- 2.66 2.66

C+ 2.33 2.33

C C 2 2

C- 1.66 1.66

D+ 1.33 1.33 K

D 1 1

1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum

belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan

indicator nilai <2.66 dari hasil tes formatif

2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas

belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan

indicator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.

3) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan

dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata

pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada

kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang

bersangkutan.

Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:

1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan

kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;

2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan

pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai

2.66 atau lebih dari 2.66; dan

3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesua dengan

kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari

2.66;

Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum

profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistic (paling tidak oleh

guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).

Page 86: Kurikulum 2013 di SD.pdf

84 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 87: Kurikulum 2013 di SD.pdf

85 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB IV

KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN

Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip

diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.

Kurikulum dikembangkan oleh satuan pendidikan secara berdiversifikasi dengan maksud

agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan

kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik untuk dilaksanakan

di tingkat satuan pendidikan.

Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan

diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).

Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut.

A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan

Visi mendiskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan

Misi mendiskripsikan indikator – indikator yang harus dilakukan melalui rencana

tindakan dalam mewujudkan visi satuan pendidikan.

Tujuan pendidikan mendiskrpisikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan

karakteristik satuan pendidikan.

B. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan

Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan

kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.

1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional

Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam KTSP untuk untuk

SD/MI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67

Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI.

2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah

Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas

sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal

yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal

Page 88: Kurikulum 2013 di SD.pdf

86 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi

maupun kabupaten/kota.

Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan

peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku

untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan

bupati/walikota.

3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan

Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran

dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan

oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan

kebutuhan peserta didik.

C. Komponen Muatan Lokal

Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut.

1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah

Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang

pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi,

dan lingkungan sosial budaya.

Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di

suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf

kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan

daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut

adalah seperti kebutuhan untuk:

a) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;

b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai

dengan keadaan perekonomian daerah;

c) Meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik

dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi

pariwisata; dan

d) Meningkatkan kemampuan berwirausaha.

2) Lingkup isi/jenis muatan lokal.

Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris,

kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, kuliner dan

Page 89: Kurikulum 2013 di SD.pdf

87 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal

yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.

D. Ekstrakurikuler

Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan

pendidikan nasional dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang

merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler

adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.

Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional

(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan

dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.

Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik

yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan,

dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik

dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama

dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan

ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.

Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement

dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana

kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (seperti disebutkan pada

Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan) serta dievaluasi

pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan (seperti disebutkan pada

Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan

Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah

Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).

Page 90: Kurikulum 2013 di SD.pdf

88 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Pengembangan Program dan Kegiatan

Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan

kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler

pilihan.

Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh

seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak

memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.

Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler

wajib untuk sekolah dasar (SD/MI).

E. Pengaturan Beban Belajar

Beban belajar dalam KTSP SD diatur dalam bentuk sistem paket.

Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum

setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata

pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.

Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan

terstruktur, dan kegiatan mandiri.

Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan

yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40% untuk SD/M dari waktu kegiatan

tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut

mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai

kompetensi.

Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan

kebutuhan belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada

satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.

Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik

dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.

1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.

a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.

b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.

Page 91: Kurikulum 2013 di SD.pdf

89 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.

d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.

Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.

2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18

minggu dan paling banyak 20 minggu.

3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan

paling banyak 20 minggu.

4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan

paling banyak 16 minggu.

5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling

banyak 40 minggu.

F. Kalender Pendidikan

Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan

mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk

kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup

permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan

hari libur.

1. Permulaan Waktu Pelajaran

Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap

awal tahun pelajaran.

2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif

a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar

waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu

yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran

termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam

untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan.

3. Pengaturan Waktu Libur

Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku

tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk

jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari

Page 92: Kurikulum 2013 di SD.pdf

90 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari

libur khusus.

Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera

pada Tabel berikut ini.

No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan

1. Minggu efektif

belajar

Minimum 34

minggu dan

maksimum 38

minggu

Digunakan untuk kegiatan

pembelajaran efektif pada

setiap satuan pendidikan

2. Jeda tengah

semester

Maksimum 2

minggu

Satu minggu setiap semester

3. Jeda antar

semester

Maksimum 2

minggu

Antara semester I dan II

4. Libur akhir

tahun

pelajaran

Maksimum 3

minggu

Digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi akhir dan

awal

tahun pelajaran

5. Hari libur

keagamaan

2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan

libur

keagamaan lebih panjang dapat

mengaturnya sendiri tanpa

mengurangi jumlah minggu efektif

belajar dan

waktu pembelajaran efektif

6. Hari libur

umum/nasion

al

Maksimum 2

minggu

Disesuaikan dengan Peraturan

Pemerintah

7. Hari libur

khusus

Maksimum 1

minggu

Untuk satuan pendidikan sesuai

dengan ciri kekhususan masing-

masing

8. Kegiatan

khusus

sekolah/madr

asah

Maksimum 3

minggu

Digunakan untuk kegiatan yang

diprogramkan secara khusus oleh

sekolah/madrasah tanpa

mengurangi jumlah minggu efektif

belajar dan waktu

pembelajaran efektif

Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada

awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Page 93: Kurikulum 2013 di SD.pdf

91 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap

tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.

Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,

meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan

lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.

Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan

pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat

berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,

hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari

libur khusus.

Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 38 minggu

efektif. Jumlah minggu efektif ini tidak termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri

dari pekan ulangan tengah semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester

ganjil dan semester genap.

Jeda tengah semester maksimum 2 minggu, satu minggu setiap semester,

jeda antar semester maksimum 2 minggu antara semester I dan II. Pelaksanaan

libur akhir tahun pelajaran maksimum 3 minggu digunakan untuk penyiapan

kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran. Hari libur keagamaan 2

sampai 4 minggu. Bagi daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih

panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif

belajar dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum/nasional maksimum 2

minggu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah. Hari libur khusus maksimum 1

minggu bagi satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing.

Untuk kegiatan khusus sekolah maksimum 3 minggu digunakan untuk kegiatan

yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi minggu efektif

belajar dan waktu pembelajaran efektif.

Pelaksanaan program remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang

semester. Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler,

penguatan konsep, bimbingan karir, layanan klinik akademik, dan rapat-rapat

dewan pendidik dilaksanakan sore hari setelah jam pelajaran.

Kalender pendidikan pada satuan pendidikan disusun berdasarkan kebutuhan

daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta

berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan oleh Dinas Pendidikan

dan Sekolah.

Page 94: Kurikulum 2013 di SD.pdf

92 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 95: Kurikulum 2013 di SD.pdf

93 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

BAB V

PENUTUP

Pelaksanaan Kurikulum 2013 akan berjalan sesuai dengan rencana yang

telah digariskan jika semua pemangku kepentingan mendukung dan memahami secara

mendalam serta mempunyai komitmen untuk berperan secara aktif sesuai dengan tugas

dan fungsi masing-masing.

Pemahaman terhadap Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan secara

berkelanjutan dan bertahap, baik secara filosofis, teoritis, yuridis maupun secara

rasional praktis.

Dengan demikian kesalahpahaman pelaksanaan di sekolah makin berkurang, bahkan

muncul berbagai kreativitas dan inovasi yang dilakukan sesuai dengan potensi setempat

tanpa meninggalkan alur utama kebijakan nasional.

Pemahaman secara mendalam tanpa distorsi terutama bagi guru, kepala

sekolah dan pengawas mutlak diperlukan. Karena kesalahan sekecil apapun di kelas dan

sekolah akan membawa dampak yang sangat besar terhadap proses belajar siswa, baik

secara spiritual, mental, maupun sosial.

Seperti kita ketahui pada kurikulum 2013 khususnya di sekolah dasar,

terdapat beberapa perubahan mendasar, perubahan ini menuntut guru dan pembina

pendidikan lainnya mengubah mindset terhadap proses pembelajaran termasuk

manajemen pembelajarannya.

Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ini beserta lampiran dan dokumen

pendukung yang lain diharapkan dapat memberi pemahaman yang utuh tentang

Kurikulum 2013 di Sekolah dasar.

Page 96: Kurikulum 2013 di SD.pdf

94 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 97: Kurikulum 2013 di SD.pdf

95 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

DAFTAR PUSTAKA

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.

Page 98: Kurikulum 2013 di SD.pdf

96 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar

Page 99: Kurikulum 2013 di SD.pdf
Page 100: Kurikulum 2013 di SD.pdf