kurikulum 2013 di sd.pdf
TRANSCRIPT
1 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
KATA PENGANTAR
Kurikulum 2013 dilaksanakan di semua sekolah dasar secara bertahap mulai dari
tahun 2013, 2014, dan pada tahun 2015 di semua kelas di seluruh sekolah dasar di
Indonesia. Dalam rangka pelaksanaan Kurikulum 2013 di sekolah dasar tersebut,
Direktorat Pembinaan Sekolah Dasar telah menyiapkan panduan-panduan dan bahan-
bahan informasi terkait dengan pelaksanaan kurikulum 2013. Salah satu bahan
informasi tersebut adalah Panduan Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar.
Panduan Kurikulum 2013 di sekolah dasar tersebut diharapkan dapat
memberikan informasi yang utuh dan menyeluruh tentang ide/gagasan, dokumen dan
implementasinya di sekolah secara benar.
Demikian, Panduan Kurikulum 2013 di sekolah dasar ini diharapkan dapat
menjadi acuan bagi semua pihak terutama guru dan pemangku kepentingan pendidikan
lainnya di sekolah dasar.
a.n. Direktur Jenderal Pendidikan Dasar Direktur Pembinaan SD
Ibrahim Bafadal NIP196412281987011001
2 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
3 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ........................................................................................1
DAFTAR ISI .....................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................5
A. Pengertian Kurikulum ..........................................................................5
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013 ..............................................5
C. Tantangan Internal..............................................................................6
D. Tantangan Eksternal ............................................................................8
E. Penyempurnaan Pola Pikir ....................................................................9
F. Penguatan Tata Kelola Kurikulum ....................................................... 10
G. Penguatan Materi .............................................................................. 11
H. Karakteristik Kurikulum 2013 .............................................................. 13
I. Tujuan Kurikulum 2013 ...................................................................... 14
BAB II KERANGKA DASAR, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN, TINGKAT
KOMPETENSI, RUANG LINGKUP MATERI, DAN STRUKTUR KURIKULUM 2013 ..... 15
A. Kerangka Dasar ................................................................................ 15
1. Landasan Filosofis ....................................................................... 15
2. Landasan Teoritis ........................................................................ 16
3. Landasan Yuridis ......................................................................... 17
B. Standar Kompetensi Lulusan .............................................................. 17
C. Tingkat Kompetensi ........................................................................... 19
D. Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi ................................... 22
E. Struktur Kurikulum ............................................................................ 57
1. Kompetensi Inti .......................................................................... 57
2. Kompetensi Dasar ....................................................................... 58
3. Mata Pelajaran ............................................................................ 58
4. Beban Belajar ............................................................................. 60
5. Muatan Pembelajaran .................................................................. 60
BAB III PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN ........................................................ 65
A. Konsep dan Strategi Pembelajaran ...................................................... 65
B. Pembelajaran Tematik Terpadu .......................................................... 77
C. Penilaian .......................................................................................... 78
4 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB IV KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN ....................................... 85
A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan .................... 85
B. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan ...................................... 85
C. Komponen Muatan Lokal .................................................................... 86
D. Ekstrakurikuler .................................................................................. 87
E. Pengaturan Beban Belajar .................................................................. 88
F. Kalender Pendidikan .......................................................................... 89
BAB V PENUTUP ........................................................................................... 93
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 95
Lampiran ...................................................................................................... 97
5 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB I
PENDAHULUAN
A. Pengertian Kurikulum
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
menyebutkan bahwa kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai
tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman
penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.
Berdasarkan pengertian tersebut, ada dua dimensi kurikulum, yang pertama
adalah rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran, sedangkan
yang kedua adalah cara yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran dan penilaian.
B. Rasional Pengembangan Kurikulum 2013
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-
undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat
mewujudkan proses berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi
penerus bangsa di masa depan, yang diyakini akan menjadi faktor determinan bagi
tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia sepanjang zaman.
Kurikulum merupakan satu dari sekian unsur yang memberikan kontribusi
signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi peserta didik di
masa depan. Untuk itu maka kurikulum yang dikembangkan harus mampu menghadapi
tantangan dan kompetensi yang diperlukan pada masa yang akan datang.
Pengembangan kurikulum berbasis kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen
penting dalam rangka mengarahkan peserta didik menjadi: (1) manusia terdidik yang
beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
cakap, kreatif, mandiri; (2) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab
tantangan zaman yang selalu mengalamai perubahan; dan (3) warga negara yang
demokratis dan bertanggung jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang
Nomor 20 Tahun 2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan,
isi, dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan
kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan
Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum Berbasis
6 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Kompetensi (KBK) yang telah dirintis pada tahun 2004 dan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP) 2006 yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan
keterampilan secara terpadu. Hal ini mengandung makna bahwa kurikulum 2013 pada
hakekatnya dikembangkan berdasarkan atas hasil evaluasi pelaksanaan KBK dan KTSP
tersebut.
Di seluruh negara, pengembangan kurikulum perlu dilakukan secara kontinyu
karena adanya berbagai tantangan dan perkembangan yang dihadapi, baik internal
maupun eksternal.
C. Tantangan Internal
Tantangan internal yang muncul antara lain berkaitan dengan tuntutan kualitas
pendidikan yang mengacu pada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan, meliputi
standar pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan
tenaga kependidikan, standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar
kompetensi lulusan. Tantangan internal lain berkaitan dengan faktor perkembangan
jumlah penduduk Indonesia khususnya dilihat dari sisi pertumbuhan penduduk usia
produktif yang besar pada kurun waktu tahun 2020-2035.
Berkaitan dengan tantangan internal pertama, pengembangan kurikulum pada
dasarnya merupakan upaya untuk meningkatkan mutu pendidikan dari sisi standar isi,
standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Pengembangan
terhadap kurikulum sudah barang tentu akan bersinggungan dengan dengan standar
lainya. Posisi pengembangan kurikulum dalam Kerangka Delapan Standar Nasional
Pendidikan dapat dilihat pada Gambar 1.1.
7 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
-Rehab Gedung Sekolah-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan-Penyediaan Buku
Kurikulum 2013
-BOS-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)Manajemen Berbasis Sekolah
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi-Uji Kompetensi dan Pengukuran Kinerja
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus Dikerjakan
Gambar 1.1. Posisi Pengembangan Kurikulum dalam Kerangka Delapan Standar Nasional
Pendidikan
Sementara itu, berkaitan dengan jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) usia
produktif yang melimpah harus dikelola dan dipersiapkan agar memiliki kompetensi
dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Sebaliknya, apabila tidak dipersiapkan kompetensi dan keterampilan sudah barang
tentu akan menjadi beban pemerintah. Oleh karena itu, tantangan terbesar yang
dihadapi adalah mengupayakan agar SDM usia produktif yang melimpah ini memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan, seperti pada Gambar 1.2.
Gambar 1.2.
Transformasi Peningkatan SDM Melalu Pendidikan
sebagai Modal Pembangunan Bangsa
8 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
D. Tantangan Eksternal
Kondisi eksternal yang dihadapi pendidikan Indonesia antara lain tantangan masa
depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang sering terjadi, seperti
pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1.
Tantangan Eksternal Pendidikan Indonesia
Tantangan Masa Depan Kompetensi yang Diperlukan di Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi • Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan • Kebangkitan industri kreatif dan
budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains • Mutu, investasi dan transformasi
pada sektor pendidikan • Materi TIMSS dan PISA
• Kemampuan berkomunikasi • Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan • Kemampuan menjadi warga negara yang
bertanggungjawab • Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran
terhadap pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan • Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya • Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Persepsi Masyarakat Fenomena Negatif yang Sering Muncul
• Terlalu menitikberatkan pada aspek
kognitif • Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
• Perkelahian pelajar
• Narkoba • Korupsi
• Plagiarisme • Kecurangan dalam Ujian (menyontek)
• Gejolak masyarakat (social unrest) Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
Neurologi, Psikologi, Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning
Dalam rangka menghadapi tantangan masa depan dengan berbagai karakteristik
yang melekat seperti kemajuan teknologi informasi, konvergensi ilmu dan teknologi,
ekonomi berbasis pengetahuan, kebangkitan industri kreatif dan lain-lain, memerlukan
kompetensi tertentu agar mampu memenangi persaingan dengan bangsa lain. Kondisi
yang demikian masih ditambah dengan berbagai sikap dan perilaku negatif yang
dilakukan peserta didik seperti perkelahian antar pelajar, penyalahgunaan narkoba,
menyontek dan lain-lain. Di lain, pihak perilaku korupsi, plagiarisme, bentrok antar
masyarakat dengan berbagai dalih merupakan tantangan eksternal bagi pendidikan
Indonesia yang tidak bisa diabaikan. Di sisi lain dalam masyarakat berkembang persepsi
bahwa selama kurun waktu yang lalu kurikulum pendidikan dasar dan menengah terlalu
menitikberatkan pada aspek kognitif, beban siswa terlalu berat, dan kurang menekankan
9 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
praktik karakter. Selain itu, kemajuan yang sangat pesat di bidang pengetahuan dan
pedagogi merupakan aspek tantangan eksternal yang harus diperhatikan.
Beranjak dari berbagai tantang eksternal di atas mau tidak mau, suka tidak suka,
pendidikan formal harus menyesuaikan dengan perkembangan itu. Artinya pendidikan
perlu didesain untuk mengahadapi berbagai tatangan di atas. Menangkap tantangan
yang positif untuk dielaborasi ke dalam kurikulum dan berusaha untuk mereduksi
tantangan yang negatif. Dalam konteks ini pengembangan kurikulum memegang peran
strategis untuk mengahadapi berbagai tantangan eksternal yang muncul dan
kemungkinan lain yang akan terjadi.
E. Penyempurnaan Pola Pikir
Satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya dalam mengimplementasikan kurikulum
yakni melakukan persamaan dan penyempurnaan pola pikir. Hal ini perlu dilakukan agar
tidak salah persepsi atau masih berkutat pada pola pikir lama yang kurang baik.
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud
apabila terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir dalam pembelajaran. Pergeseran
pembelajaran itu meliputi antara lain:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
10 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan
pendekatan baru, yang diawali dari perumusan Standar Kompetensi Lulusan (SKL).
Perumusan SKL dalam KBK 2004 dan KTSP 2006 yang diturunkan dari Standar Isi (SI)
perlu diubah dengan menggunakan paradigma yang didasarkan pada kebutuhan riil
masa depan. Pendekatan dalam perumusan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006,
kemudian disempurnakan pola pikirnya dalam perumusan kurikulum 2013, seperti pada
Tabel 1.2.
Tabel 1.2.
Penyempurnaan Pola Pikir Pengembangan Kurikulum 2013
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari standar isi
Standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan
2 Standar isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan
Mata Pelajaran) yang dirinci menjadi standar
Kom-petensi dan kompetensi Dasar Mata Pelajaran
Standar isi diturunkan dari standar kompetensi lulusan melalui
kompetensi inti yang bebas mata
pelajaran
3 Pemisahaan antara mata pelajaran
pembentuk sikap, pembentuk kete-rampilan dan pembentuk pengeta-huan
Semua mata pelajaran harus
berkontribusi terhadap pem-bentukan sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah
Semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti (tiap kelas)
F. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pelaksanaan kurikulum selama ini telah menempatkan kurikulum sebagai daftar
matapelajaran. Pendekatan Kurikulum 2013 untuk Sekolah Dasar/Madrasah
Ibtidaiyah diubah sesuai dengan kurikulum satuan pendidikan. Oleh karena itu dalam
Kurikulum 2013 dilakukan penguatan tata kelola sebagai berikut:
a) tata kerja guru yang bersifat individual diubah menjadi tata kerja yang bersifat
kolaboratif;
b) penguatan manajeman sekolah melalui penguatan kemampuan manajemen
kepala sekolah sebagai pimpinan kependidikan (educational leader); dan
c) penguatan sarana dan prasarana untuk kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.
11 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
G. Penguatan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level
kemampuan yang dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik
Indonesia hanya mampu menguasai pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara
negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak yang mencapai level 4 (empat), 5
(lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia diciptakan sama,
interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu kita ajarkan
berbeda dengan tuntutan zaman. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3.
Perbandingan Hasil PISA Tahun 2009
Dalam taksonomi Bloom terdapat tingkatan C1 (pengetahuan), C2 (pemahaman), C3
(penerapan), C4 (analisis-sintesis), C5 (evaluasi), dan C6 (kreativitas). Hal ini
menunjukkan bahwa sebagian besar kemampuan berpikir siswa di Indonesia hanya
sampai level 3 (tiga) penerapan, artinya kemampuan penguasai pelajaran hanya pada
tingkat rendah.
Sementara itu berdasarkan atas hasil studi internasional untuk reading dan
literasi (Progress in International Reading Literacy Study/PIRLS) bagi kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada Gambar 1.4.
12 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Gambar 1.4.
Hasil Studi Internasional Reading dan Literasi Kelas IV SD
Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV juga hanya
mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan
di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat
internasional. Hasil analisis lebih jauh menunjukkan bahwa soal-soal yang digunakan
untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu, (1) low
mengukur kemampuan sampai level knowing, (2) intermediate mengukur kemampuan
sampai level applying, (3) high mengukur kemampuan sampai level reasoning, dan (4)
advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Untuk itu maka dalam pengembangan kurikulum 2013 langkah yang ditempuh
yakni (1) meniadakan materi yang tidak esensial atau tidak relevan bagi siswa, (2)
mempertahankan materi yang sesuai dengan kebutuhan siswa, (3) menambahkan
materi yang dianggap penting dalam perbandingan internasional, (4) melakukan evaluasi
kedalaman materisesuai dengan tuntutan perbandingan internasional, (5) menyusun
kompetensi dasar yang sesuai dengan materi yang dibutuhkan. Di samping itu
13 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
keterampilan berpikir dan membaca dibiasakan dalam pembelajaran mulai jenjang
sekolah dasar. Harapan ke depan kemampuan berpikir dan membaca peserta didik
Indonesia sejajar dengan negara-negara yang telah maju di bidang pendidikan.
Kondisi di atas jika dilaksanakan oleh seluruh guru di Indonesia dalam
mengimplementasikan kurikulum 2013 bukan hanya akan meningkatkan kualitas
pendidikan dan SDM, akan tetapi juga meningkatkan kompetensi guru yang lain yakni
kompetensi kepribadian, profesional, dan sosial. Kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi
teladan bagi peserta didik, dan berahklak mulia. Sementara kompetensi profesional
diartikan sebagai kemampuan penguasaan materi pembelajaran secara luas dan
mendalam yang memungkinkannya membimbing peserta didik memenuhi standar
kompetensi yang ditetapkan dalam standar nasional pendidikan. Kompetensi sosial
adalah kemampuan pendidik sebagai bagian dari masyarakat untuk berkomunikasi dan
bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan,
orangtua/wali peserta didik, dan masyarakat sekitar. Terakhir yang tidak kalah penting
selain yang telah dipaparkan di atas adalah kemauan dan kegigihan dalam
melaksanakan implementasi kurikulum 2013.
H. Karakteristik Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 dirancang dengan karakteristik sebagai berikut:
1. Mengembangkan keseimbangan antara pengembangan sikap spiritual dan sosial,
rasa ingin tahu, kreativitas, kerja sama dengan kemampuan intelektual dan
psikomotorik;
2. Sekolah merupakan bagian dari masyarakat yang memberikan pengalaman
belajar terencana dimana peserta didik menerapkan apa yang dipelajari di
Sekolah ke masyarakat dan memanfaatkan masyarakat sebagai sumber belajar;
3. Mengembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan serta menerapkannya
dalam berbagai situasi di sekolah dan masyarakat;
4. Memberi waktu yang cukup leluasa untuk mengembangkan berbagai sikap,
pengetahuan, dan keterampilan;
5. Kompetensi dinyatakan dalam bentuk kompetensi inti kelas yang dirinci lebih
lanjut dalam kompetensi dasar mata pelajaran;
6. Kompetensi inti kelas menjadi unsur pengorganisasi (organizing elements)
kompetensi dasar, dimana semua kompetensi dasar dan proses pembelajaran
14 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
dikembangkan untuk mencapai kompetensi yang dinyatakan dalam kompetensi
inti;
7. Kompetensi dasar dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling
memperkuat (reinforced) dan memperkaya (enriched) antarmata pelajaran dan
jenjang pendidikan (organisasi horizontal dan vertikal).
I. Tujuan Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan manusia Indonesia agar memiliki
kemampuan hidup sebagai pribadi dan warga negara yang beriman, produktif,
kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.
Untuk mencapai tujuan tersebut proses pembelajaran di sekolah dasar
diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi
prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan
perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
15 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB II
KERANGKA DASAR, STANDAR KOMPETENSI LULUSAN,
TINGKAT KOMPETENSI, RUANG LINGKUP MATERI, DAN
STRUKTUR KURIKULUM 2013
A. Kerangka Dasar
1. Landasan Filosofis
Landasan filosofis dalam pengembangan kurikulum menentukan kualitas peserta
didik yang akan dicapai kurikulum, sumber dan isi dari kurikulum, proses
pembelajaran, posisi peserta didik, penilaian hasil belajar, hubungan peserta
didik dengan masyarakat dan lingkungan alam di sekitarnya. Kurikulum 2013
dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi
pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia
berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Berdasarkan hal
tersebut, Kurikulum 2013 dikembangkan menggunakan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan
bangsa masa kini dan masa mendatang. Kurikulum 2013 dikembangkan
berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk
membangun kehidupan masa kini, dan untuk membangun dasar bagi
kehidupan bangsa yang lebih baik di masa depan mempersiapkan peserta
didik untuk kehidupan masa depan pendidikan. Untuk mempersiapkan
kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum 2013
mengembangkan pengalaman belajar yang memberikan kesempatan luas
bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi
kehidupan di masa kini dan masa depan, dan pada waktu bersamaan tetap
mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan
orang yang peduli terhadap permasalahan masyarakat dan bangsa masa kini.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut
pandangan filosofi ini, prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa
lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk
dipelajari peserta didik. Proses pendidikan adalah suatu proses yang memberi
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya
menjadi kemampuan berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan
16 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari
dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa
budayanya dan sesuai dengan tingkat kematangan psikologis serta
kematangan fisik peserta didik. Kurikulum 2013 memosisikan keunggulan
budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan
dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, dalam interaksi sosial di
masyarakat sekitarnya, dan dalam kehidupan berbangsa masa kini.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan
kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini
menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran
adalah pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Filosofi ini mewajibkan
kurikulum memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin
ilmu, selalu bertujuan untuk mengembangkan kemampuan intelektual dan
kecemerlangan akademik.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang
lebih baik dari masa lalu dengan berbagai kemampuan intelektual,
kemampuan berkomunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan berpartisipasi untuk
membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik
(experimentalism and social reconstructivism). Dengan filosofi ini, Kurikulum
2013 bermaksud untuk mengembangkan potensi peserta didik
berkemampuan dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial di
tengah masyarakat, dan untuk membangun kehidupan masyarakat
demokratis yang lebih baik.
Dengan demikian, Kurikulum 2013 menggunakan filosofi sebagaimana di atas dalam
mengembangkan kehidupan individu peserta didik dalam beragama, seni,
kreativitas, berkomunikasi, nilai, dan berbagai dimensi inteligensi yang sesuai
dengan diri pribadi seorang peserta didik dan diperlukan masyarakat, bangsa, dan
umat manusia.
2. Landasan Teoritis
Kurikulum 2013 dikembangkan atas teori “pendidikan berdasarkan standar”
(standard-based education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-
based curriculum). Pendidikan berdasarkan standar menetapkan adanya standar
nasional sebagai kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi,
17 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga
kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar
pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Kurikulum berbasis kompetensi
dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik
dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan,
berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum 2013 menganut: (1) pembelajaran yang dilakukan guru (taught
curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran
di sekolah,kelas, dan masyarakat; dan (2) pengalaman belajar langsung peserta
didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan
kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung individual peserta
didik menjadi hasil belajar bagi dirinya, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik
menjadi hasil kurikulum.
3. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum 2013 adalah:
a. Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional;
b. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32
Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
c. Peraturan Mendikbud no. 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan;
d. Peraturan Mendikbud no. 65 tahun 2013 tentang Standar Proses;
e. Peraturan Mendikbud no. 66 tahun 2013 tentang Standar Penilaian;
f. Peraturan Mendikbud no. 67 tahun 2013 tentang Struktur Kurikulum SD-MI;
g. Peraturan Mendikbud no. 81A Implementasi Kurikulum 2013
B. Standar Kompetensi Lulusan
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat(3)
mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu
sistem pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak
mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-
undang. Atas dasar amanat tersebut telah diterbitkan Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
18 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Sesuai dengan Pasal 2 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, bahwa pendidikan nasional berdasarkan Pancasila dan Undang-
Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945. Sedangkan Pasal 3
menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta
didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab.
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional diperlukan profil kualifikasi kemampuan
lulusan yang dituangkan dalam standar kompetensi lulusan. Dalam penjelasan Pasal 35
Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 disebutkan bahwa standar kompetensi lulusan
merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan
keterampilan peserta didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan
pendidikan pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Menurut Permendikbud nomor 54 tahun 2013 tentang Standar Kompetensi Lulusan
yang dimaksud Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi
kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
Standar Kompetensi Lulusan SD dan Paket A
SD/MI/SDLB/Paket A
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan,
kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di
lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan
kreatif dalam ranah abstrak dan konkret sesuai dengan yang
ditugaskan kepadanya.
19 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Untuk mencapai kompetensi lulusan tersebut telah ditetapkan Standar Isi yang
merupakan kriteria mengenai ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi peserta
didik untuk mencapai kompetensi lulusan pada jenjang dan jenis pendidikan tertentu.
C. Tingkat Kompetensi
Dalam usaha mencapai Standar Kompetensi Lulusan sebagaimana telah ditetapkan
untuk setiap satuan dan jenjang pendidikan, penguasaan kompetensi lulusan
dikelompokkan menjadi beberapa Tingkat Kompetensi.
Tingkat kompetensi menunjukkan tahapan yang harus dilalui untuk mencapai
kompetensi lulusan yang telah ditetapkan dalam Standar Kompetensi Lulusan.
Tingkat Kompetensi merupakan kriteria capaian Kompetensi yang bersifat generik yang
harus dipenuhi oleh peserta didik pada setiap tingkat kelas dalam rangka pencapaian
Standar Kompetensi Lulusan. Tingkat Kompetensi terdiri atas 8 (delapan) jenjang yang
harus dicapai oleh peserta didik secara bertahap dan berkesinambungan. Tingkat
Kompetensi tersebut diterapkan dalam hubungannya dengan tingkat kelas sejak
peserta didik mengikuti pendidikan TK/RA, Kelas I sampai dengan Kelas XII jenjang
pendidikan dasar dan menengah.
Tingkat Kompetensi dikembangkan berdasarkan kriteria; (1) Tingkat perkembangan
peserta didik, (2) Kualifikasi kompetensi Indonesia, (3) Penguasaan kompetensi yang
berjenjang. Selain itu Tingkat Kompetensi juga memperhatikan; tingkat
kerumitan/kompleksitas kompetensi, fungsi satuan pendidikan, dan keterpaduan antar
jenjang yang relevan.
Berdasarkan pertimbangan di atas, Tingkat Kompetensi jenjang Sekolah Dasar
dirumuskan sebagai berikut:
NO TINGKAT KOMPETENSI TINGKAT KELAS
1. Tingkat 0 TK/RA
2. Tingkat 1 Kelas I SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas II SD/MI/SDLB/PAKET A
3. Tingkat 2 Kelas III SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas IV SD/MI/SDLB/PAKET A
4. Tingkat 3 Kelas V SD/MI/SDLB/PAKET A
Kelas VI SD/MI/SDLB/PAKET A
20 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Berdasarkan Tingkat Kompetensi tersebut ditetapkan Kompetensi yang bersifat generik
yang selanjutnya digunakan sebagai acuan dalam mengembangkan Kompetensi yang
bersifat spesifik dan ruang lingkup materi untuk setiap muatan kurikulum. Secara
hirarkis, kompetensi lulusan digunakan sebagai acuan untuk menetapkan Kompetensi
yang bersifat generik pada tiap Tingkat Kompetensi. Kompetensi yang bersifat generik
ini kemudian digunakan untuk menentukan kompetensi yang bersifat spesifik untuk
tiap muatan kurikulum.
Selanjutnya, Kompetensi dan ruang lingkup materi digunakan untuk menentukan
Kompetensi Dasar pada pengembangan kurikulum satuan dan jenjang pendidikan.
Kompetensi yang bersifat generik mencakup 3 (tiga) ranah yakni sikap, pengetahuan
dan keterampilan. Ranah sikap dipilah menjadi sikap spiritual dan sikap sosial.
Pemilahan ini diperlukan untuk menekankan pentingnya keseimbangan fungsi sebagai
manusia seutuhnya yang mencakup aspek spiritual dan aspek sosial sebagaimana
diamanatkan dalam tujuan pendidikan nasional. Dengan demikian, Kompetensi yang
bersifat generik terdiri atas 4 (empat) dimensi yang merepresentasikan sikap spiritual,
sikap sosial, Pengetahuan, dan keterampilan.
Setiap Tingkat Kompetensi berimplikasi terhadap tuntutan proses pembelajaran dan
penilaian. Hal ini bermakna bahwa pembelajaran dan penilaian pada tingkat yang sama
memiliki karakteristik yang relatif sama dan memungkinkan terjadinya akselerasi
belajar dalam 1 (satu) Tingkat Kompetensi. Selain itu, untuk Tingkat Kompetensi yang
berbeda menuntut pembelajaran dan penilaian dengan fokus dan penekanan yang
berbeda pula.
Semakin tinggi Tingkat Kompetensi, semakin kompleks intensitas pengalaman belajar
peserta didik dan proses pembelajaran serta penilaian.
Uraian Kompetensi Inti untuk setiap Tingkat Kompetensi disajikan dalam tabel
di bawah ini.
1. Tingkat Kompetensi 1
(Tingkat Kelas I-II SD/MI/SDLB/PAKET A)
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat, membaca] dan menanya berdasarkan
21 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah dan
di sekolah
Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
2. Tingkat Kompetensi 2
(Tingkat Kelas III-IV SD/MI/SDLB/PAKET A)
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati
dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda
yang dijumpainya di rumah, di sekolah dan tempat bermain
Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas,
sistematis dan logis, dalam karya yang estetis, dalam
gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencerminkan perilaku anak beriman dan
berakhlak mulia
3. Tingkat Kompetensi 3
(Tingkat Kelas V-VI SD/MI/SDLB/PAKET A)
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
Sikap Spiritual 1. Menerima, menjalankan, dan menghargai ajaran agama
yang dianutnya
Sikap Sosial 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya serta cinta tanah air.
Pengetahuan 3. Memahami pengetahuan faktual dan konseptual dengan
cara mengamati, menanya dan mencoba berdasarkan rasa
ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah,
di sekolah dan tempat bermain.
Keterampilan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan konseptual dalam
22 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
KOMPETENSI DESKRIPSI KOMPETENSI
bahasa yang jelas, sistematis, logis dan kritis, dalam karya
yang estetis, dalam gerakan yang mencerminkan anak
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak mulia
D. Tingkat Kompetensi Dan Ruang Lingkup Materi
Tingkat Kompetensi dan ruang lingkup materi diterapkan untuk setiap muatan
sebagaimana diatur dalam Pasal 77I ayat (1), Pasal 77C ayat (1), dan Pasal 77K ayat
(2), ayat (4) dan ayat (5) Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 Tentang
Perubahan atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Tingkat Kompetensi dan Ruang Lingkup Materi pada SD/MI/SDLB/ PAKET A
sebagai berikut.
1. Muatan Pendidikan Agama
1.1. Muatan Pendidikan Agama Islam
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Meyakini adanya Allah SWT
danmensyukuri karunia dan
pemberian Allah SWT
- Memiliki sikap sesuai dengan
akhlakul karimah (akhlak
mulia) dan budi pekerti serta
perilaku hidup sehat
- Mengetahui keesaan Allah
SWT berdasarkan
pengamatan terhadap
dirinya dan makhluk ciptaan-
Nya yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah
- Mengenal pesan-pesan yang
terkandung dalam surah
pendek Alquran, rukun Islam
yang pertama dan doa
sehari-hari
- Mengenal dan
mempraktikkan tata cara
bersuci, shalat dan kegiatan
agama yang dianutnya di
Alquran
- Huruf-huruf hijaiyyah
bersambung ataupun tidak,
dengan harakatnya secara
lengkap sesuai dengan
makharijul huruf
- Surah-surah pendek pilihan
di dalam Alquran Q.S. Al-
Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
- Pesan dan makna yang
terkandung di dalam Alquran
surat-surat pendek Q.S. Al-
Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
Aqidah
- Asmaul Husna
- Kalimat syahadat
- Keesaan Allah SWT
Akhlak dan Budi Pekerti
- Doa belajar dan makan
- Perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua dan guru
- Perilaku saling menghormati
23 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
sekitar rumahnya melalui
pengamatan sesuai dengan
ketentuan agama Islam
- Mengenal dan menceritakan
kisah keteladanan nabi
- Mengenal hadis yang terkait
dengan anjuran menuntut
ilmu serta perilaku hidup
bersih dan sehat
- Memahami dan mencontoh
perilaku yang sesuai dengan
akhlakul karimah (akhlak
mulia) dan budi pekerti
- Mengetahui dan melafalkan
huruf-huruf hijaiyyah dan
hafalan surah dan ayat
pilihan dalam Alquran, dan
Asmaul Husna
- Melafalkan dan
mempraktikkan dua kalimat
syahadat serta doa sehari-
hari dengan benar dan jelas
antar sesama anggota
keluarga
- Perilaku jujur
- Perilaku disiplin
- Perilaku bertanggung jawab
- Perilaku percaya diri
- Perilaku kasih sayang
kepada
Sesama
- Sikap kerja sama dan saling
tolong menolong
- Perilaku menuntut ilmu
- Perilaku hidup bersih dan
sehat
Fiqih
- Tata cara bersuci
- Tata cara shalat dan
bacaannya
- Tata cara Wudhu dan
doanya
- Kegiatan agama yang
dianutnya
Sejarah Peradaban Islam
- Kisah keteladanan para nabi
dan rasul
- Kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
2 III - IV - Meyakini dan mengetahui
adanya
- Allah SWT, malaikat malaikat,
dan Rasul-Rasul Allah SWT
- Menunaikan ibadah shalat
secara tertib serta zikir dan
doa setelah selesai shalat
- Menerapkan ketentuan
syariat Islam dalam bersuci
dan berperilaku
- Memiliki dan memahami
sikap sesuai dengan akhlakul
karimah yang tercermin dari
Alquran
- Bacaan Alquran surat dan
ayat
pilihan (Q.S. An-Nashr, Al-
- Kautsar, Q.S. Al Falaq, Al-
Ma‘un dan Al-Fil)
- Kalimat dalam Alquran surah
pendek pilihan
- Alquran surah pendek
pilihan
- Kandungan dan makna
Alquran
surah pendek pilihan
24 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
perilaku kehidupan sehari-
hari.
- Mengerti makna iman kepada
malaikat-malaikat Allah
berdasarkan pengamatan
terhadap dirinya dan alam
sekitar
- Mengetahui hadis yang
terkait dengan perilaku
mandiri, percaya diri, dan
tanggung jawab
- Mengetahui hikmah ibadah
shalat, zikir dan doa setelah
shalat melalui pengamatan
dan pengalaman di rumah
dan sekolah
- Mengetahui dan
menceritakan
- kisah keteladanan nabi dan
wali songo
- Membaca dan mengetahui
makna Asmaul Husna dan
- hafalan surat dan ayat pilihan
dengan benar
- Mencontohkan perilaku
sesuai dengan akhlakul
karimah
- Mempraktikkan tata cara
shalat,
- zikir dan doa setelah shalat
secara benar dan tata cara
bersuci sesuai ketentuan
syariat
- Islam dan menceritakan
pengalaman pelaksanaan
ibadah shalat di rumah,
masjid dan sekolah
Aqidah
- Keesaan dan Keberadaan
Allah
- SWT
- Asmaul Husna (Al-Wahhab,
Al-
‘Alim, As-Sami‘,Al-Bashir, Al-
‘Adil, Al-‘Azhim) dan
maknanya
- Keimanan kepada Malaikat
Allah SWT
Akhlak dan Budi Pekerti
- Sikap disiplin dan tertib
- Sikap rasa ingin tahu, sabar,
dan rela berkorban
- Sikap kerja keras,
menghindari perilaku
tercela, sikap gemar
membaca
- Sikap pantang menyerah
- Sikap amanah
- Perilaku jujur
- Perilaku mandiri, percaya
diri,
dan tanggung jawab
- Perilaku tawaduk, ikhlas,
dan
mohon pertolongan.
- Peduli terhadap sesama
- Sikap bersyukur
- Sikap santun dan
menghargai
teman
- Sikap rendah hati
- Perilaku hemat
Fiqih
- Bersuci dari hadas kecil dan
hadas besar
- Ibadah shalat, makna, tata
cara, pelaksanaan, dan
hikmahnya
25 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Zikir dan doa setelah shalat,
makna dan tata caranya
Sejarah Peradaban Islam
- Kisah keteladanan para nabi
dan rasul
- Kisah Keteladanan Nabi
Muhammad saw.
- Kisah keteladanan Wali
Songo
3 V -VI - Meyakini Alquran sebagai
kitab suci terakhir dan
menjadikannya sebagai
pedoman hidup
- Memahami dan mengetahui
makna Rukun Iman
- Menunaikan ibadah wajib
dan
sunnah di bulan Ramadhan,
dan berzakat, infak, dan
sedekah
- Memiliki dan mencontohkan
sikap sesuai dengan akhlakul
karimah yang mencerminkan
rukun iman
- Mengenal nama-nama Rasul
- Allah dan Rasul Ulul Azmi
- Mengetahui makna Asmaul
- Husna, surat, dan ayat
pilihan
dengan benar serta
menuliskannya dengan baik
dan benar
- Memahami hikmah ibadah
wajib dan sunnah di bulan
Ramadhan, beriman kepada
Hari Akhir, zakat, infak, dan
sedekah, beriman kepada
Qadha dan Qadar yang
dapat membentuk perilaku
akhlak mulia
- Mengetahui dan
- Hari Akhir, hikmah dan
perilaku
yang mencerminkan iman
kepadanya
- Qadha dan Qadar, hikmah
dan
- Perilaku yang mencerminkan
iman kepada Qadha dan
Qadar
Akhlak dan Budi Pekerti
- Sikap jujur
- Perilaku hormat dan patuh
kepada orangtua, guru, dan
sesama anggota keluarga
- Sikap saling mengingatkan
dalam kebajikan
- Sikap menghargai pendapat
- Sikap sederhana
- Sikap ikhlas
- Sikap berbaik sangka kepada
sesama
- Perilaku hidup rukun
- Sikap tabligh
- Sikap sabar dan
pengendalian
diri
- Sikap toleran dan simpatik
terhadap sesama
- Sikap fathanah
- Sikap suka menolong
- Sikap berserah diri kepada
Allah SWT
26 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
menceritakan
kisah keteladanan nabi,
Keluarga Luqman, sahabat-
sahabat Nabi Muhammad
saw., Ashabul Kahfi
sebagaimana terdapat dalam
Alquran
- Menunjukkan contoh Qadha
dan
- Qadar dalam kehidupan
sehari-hari sebagai
implementasi dari
pemahaman rukun Iman
Fiqih
- Puasa Ramadhan, makna
dan
hikmahnya
- Shalat tarawih dan tadarus
- Zakat, infak, sedekah,
makna
dan hikmahnya.
- Sejarah peradaban Islam
- Kisah Keteladanan para nabi
dan rasul
- Kisah keteladanan Nabi
Muhammad saw.
- Kisah keteladanan
sahabatsahabat
- Nabi Muhammad saw.
- Kisah keteladanan Luqman
- Kisah keteladanan Ashabul
Kahfi
1.2. Muatan Pendidikan Agama Kristen
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Memahami Allah adalah
pencipta serta manusia dan
alam adalah ciptaan Allah
- Membiasakan diri
menghormati orang yang
lebih tua serta menjaga
kerukunan dalam kaitannya
dengan nilai-nilai kristiani
Allah Tritunggal dan karya-
Nya
- Allah pencipta manusia dan
alam
- Allah mengasihiku
- Allah memeliharaku melalui
keluarga
- Keluarga sebagai pemberian
Allah
- Kegunaan anggota tubuh
ciptaan Allah
Nilai-nilai kristiani
- Aku merawat tubuh ku
- Hidup rukun di sekolah dan
rumah
- Menghormati orang tua dan
orang yang lebih tua
27 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Mengasihi keluarga dan
teman
- Melakukan tanggung jawab
di
rumah dan di sekolah
2 III - IV - Meyakini kehadiran Allah
dan
kekuasaan-Nya dalam
berbagai fenomena
kehidupan
- Menunjukkan berbaga
perilaku yang menunjukkan
nilai-nilai kristiani dalam
kaitannya dengan kehadiran
dan kekuasaan Allah
Allah Tritunggal dan karya-
Nya
- Allah Maha Kuasa
- Kehadiran Allah melalui iklim
dan gejala alam
- Kehadiran Allah melalui
keberagaman flora dan
fauna
- Kehadiran Allah melalui
kepelbagaian: budaya, suku,
agama dan bangsa
- Menggantungkan hidup
pada
kekuasaan Allah
- Manusia makhluk terbatas
Nilai-nilai kristiani
- Mengasihi dan toleran
terhadap
sesama tanpa memandang
perbedaan
- Menolong orang yang
menderita
- Tanggung jawab
memelihara flora
- dan fauna yang ada di
sekitarnya
- Jujur mengakui
keterbatasannya
- sebagai manusia sebagai
wujud hidup orang beriman
- Disiplin dan bertanggung
jawab
3 V -VI - Menjelaskan manusia
berdosa diselamatkan Allah
melalui Yesus Kristus
- Membiasakan diri
Allah Tritunggal dan karya-
Nya
- Allah penyelamat manusia
- Peran Roh Kudus dalam
28 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
menyembah
- Allah baik dalam ibadah
formal maupun dalam sikap
hidup yang berdasarkan
nilai-nilai kristiani
pertobatan
- Allah adalah Tuhan yang
patut
disembah
- Membina hubungan yang
akrab
dengan Allah
- Allah berkuasa melalui
berbagai peristiwa alam
- Hidup bergantung pada
kuasa
Allah
Nilai-nilai kristiani
- Makna hidup baru bagi
orang
yang telah diselamatkan
- Ibadah sebagai bentuk
ketaatan pada Allah
- Melayani sesama sebagai
wujud ibadah
- Menghormati sesama
sebagai wujud ibadah
1.3. Muatan Pendidikan Agama Katolik
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Mulai mengenal diri dan
keluarganya sebagai karunia
Tuhan
- Mensyukuri diri dan
keluarganya melalui doa dan
bentuk lain
- Mulai mengenal karya
keselamatan Allah sebagai
Bapa
- Pencipta dan Penyelenggara
seperti dikisahkan dalam
Kitab
- Suci Perjanjian Lama dan
Perjanjian Baru
Pribadi Peserta Didik
- Identitas diri
- Anggota tubuh
- Keluarga
- Sekolah
Yesus Kristus
- Allah pencipta
- Kelahiran Yesus Kristus
Gereja
- Doa-doa dalam gereja
Masyarakat
- Tetangga
- Sekolah
29 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Mulai mengenal puncak
karya
keselamatan dalam Yesus
- Kristus, Sang Penyelamat
dan
teladan hidup umat manusia
- Mengungkapkan rasa syukur
atas karya keselamatan
Allah
melalui doa.
- Mulai mengenal doa-doa
Gereja dan maknanya
- Mulai mengucapkan doa-doa
- Gereja
- Mulai mengenal tetangga,
baik lingkungan maupun
orang orangnya
- Mulai mengenal lingkungan
sekolah serta teman-teman
sekolahnya
- Hidup rukun dengan
tetangga
dan teman sekolahnya.
- Berdoa bagi tetangga dan
teman teman sekolah
2 III - IV - Mengenal pertumbuhan dan
perkembangan diri sebagai
anugerah Allah, serta
mensyukurinya
- Mengenal kemampuan
dirinya
untuk membedakan
perbuatan yang baik dan
buruk, serta memilih dan
melakukan perbuatan yang
baik
- Mengenal karya keselamatan
Allah yang dialami oleh
tokoh tokoh Perjanjian Lama
dan
Perjanjian Baru, serta
Pribadi Peserta Didik
- Pertumbuhan diri
- Kemampuan diri
Yesus Kristus
- Tokoh-tokoh Perjanjian
Lama
dan Perjanjian Baru sebelum
Yesus Kristus
- Karya Yesus: ajaran dan
mukjizat
Gereja
- Sakramen Inisiasi
- Keutamaan kristiani
- Doa gereja dan doa spontan
Masyarakat
- Pemimpin masyarakat
30 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
meneladani mereka
- Mengenal Yesus dan karya-
Nya, baik yang berupa
percakapan maupun
mukjizat, serta mengerti
maknanya
- Mengenal kesetiaan Allah
pada janji-Nya dalam
pemberian Sepuluh Firman
sebagai pedoman hidup,
baik dalam berelasi dengan
orangtua maupun dengan
sesama
- Mematuhi Sepuluh Firman
- Mengenal makna dan tata
perayaan sakramen Baptis,
- Ekaristi dan Tobat sebagai
tanda karya keselamatan
Allah bagi manusia, serta
menghayatinya
- Mengenal dan melaksanakan
keutamaan Kristiani sebagai
tanggapan serta ungkapan
syukur atas karya
keselamatan Allah itu
- Mengenal dan mengucapkan
aneka doa dalam Gereja
sebagai ungkapan iman
kepada Allah
- Mengenal doa spontan dan
- maknanya dalam doa pribadi
dan doa bersama, serta
mempraktikkannya
- Mengenal dan meneladani
pemimpin masyarakat
- Mengenal dan melestarikan
tradisi masyarakat
- Mulai melibatkan diri dalam
kegiatan masyarakat sebagai
perwujudan kesadaran
bahwa
- Tradisi masyarakat
- - Anggota masyarakat
31 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
dirinya adalah anggota
masyarakat
3 V -VI - Memahami diri sebagai
perempuan atau laki-laki
sesuai dengan citra Allah
dan sebagai partner yang
saling melengkapi
- Menghargai setiap orang,
baik
laki-laki maupun perempuan,
sebagai citra Allah
- Memahami diri sekaligus
bangga sebagai warga
negara Indonesia yang
beraneka ragam suku dan
bahasanya, serta
mensyukurinya
- Memahami diri sebagai
bagian
warga dunia dan melibatkan
diri dalam berbagai
keprihatinan yang ada
- Memahami karya
keselamatan
- Allah melalui para nabi dan
tokoh-tokoh Perjanjian Lama
- Memahami karya
keselamatan
Allah melalui kata-kata,
tindakan, dan pribadi Yesus
Kristus yang berpuncak pada
sengsara, wafat dan
kebangkitan-Nya
- Mengungkapkan doa syukur
atas karya keselamatan
Allah melalui para nabi dan
Yesus Kristus
- Memahami dan
mengucapkan
doa-doa sebagai ungkapkan
hidup baru dalam Roh Kudus
Pribadi Peserta Didik
- Pribadi laki-laki dan
perempuan
- Warga Negara Indonesia
dan
warga dunia
Yesus Kristus
- Nabi dan tokoh Perjanjian
Lama pendahulu Yesus
Kristus
- Sengsara wafat dan
kebangkitan Kristus
Gereja
- Roh Kudus dalam kehidupan
gereja Ciri-ciri gereja
- Pelayanan gereja
Masyarakat
- Peran Roh Kudus dalam
kehidupan bersama di
masyarakat
- Tantangan zaman di tengah
masyarakat Kejujuran dan
Keadilan
32 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
yang berkarya dalam
kehidupan menggereja
- Memahami ciri-ciri dan karya
pelayanan Gereja
- Melibatkan diri dalam karya
pelayanan Gereja
- Memahami dan mulai
mewujudkan buah-buah Roh
yang dibutuhkan demi
pengembangan kehidupan
bersama dalam masyarakat
- Memahami dan menanggapi
aneka tantangan zaman di
tengah masyarakat
berdasarkan ajaran Gereja
dan hati nurani
1.4. Muatan Pendidikan Agama Hindu
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Membiasakan pengucapan
salam dan doa sehari-hari
- Menghargai dan toleran
terhadap sesama manusia
dan mahluk ciptaan Tuhan
- Menjaga kebersihan
lingkungan
- Berperilaku jujur terhadap
sesama dan mahluk lain
- Mengenal ajaran Tri Kaya
Parisudha, Subha-asubha
Karma, Veda, Dharmagita,
Mantram agama Hindu,
Jenisjenis ciptaan Tuhan,
Kisah perjalanan Orang Suci
Hindu ke Bali, Atma sebagai
sumber hidup, Tri Murti, Tri
Mala, Catur Paramita,
Tokoh-tokoh teladan dalam
Ramayana dan Sejarah
- Doa /salam Om Swastyastu,
Doa mulai belajar, Doa
makan
- Salam Parama santih Om
santih santih Santih Om
- Bhakti dan hormat pada
orang tua, guru di sekolah
- Hormat dan menghargai
sesama teman (Tat Twam
Asi)
- Lingkungan sekolah dan
rumah
- Kejujuran (Satya)
- Ajaran Tri Kaya Parisudha
sebagai tuntunan hidup
- Subha dan asubha karma
- Tentang Kitab suci Veda
- Dharmagita
- Mantram mantram agama
Hindu
33 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Kawitan Bali Aga
- Menunjukkan contoh-contoh
terkait ajaran: Tri Kaya
Parisudha, Subha-asubha
Karma, Kitab Suci Veda,
Jenis jenis ciptaan Hyang
Widhi, Kisah perjalanan
orang suci
- Hindu ke Bali
- Atman sebagai sumber
hidup, Tri Murti, Tri Mala
dan Catur Paramita
- Menceritakan: tokoh-tokoh
Ramayana, sejarah Bali Aga
dan Kisah perjalanan orang
suci Hindu ke Bali
- Menyanyikan contoh gita
dan Mantram
- Jenis ciptaan Sang Hyang
Widhi
- Kisah dan perjalanan orang
suci
- Hindu ke Bali
- Atma sebagai sumber hidup
- Ajaran Tri Murti
- Ajaran Tri Mala dalam
kehidupan
- Ajaran Catur Paramitha
dalam kehidupan
- Tokoh-tokoh dalam ceritera
Ramayana
- Sejarah lahirnya kawitan Bali
Aga
2 III - IV - Membiasakan pengucapan
salam dan doa sehari-hari
- Menghargai dan toleran
terhadap sesama manusia
dan mahluk ciptaan Tuhan
- Menjaga kelestarian
lingkungan
- Berperilaku jujur terhadap
- sesama dan mahluk lain
- Mengenal ajaran: Tri
Parartha,
- Suri-Asuri Sampad dalam
- Bhagawadgita, Tokoh-tokoh
- dalam Mahabharata, planet
tata
- surya dalam ajaran Hindu,
tari
- profane dan sacral dalam
- kegiatan agama,
Punarbhawa,
- Orang Suci Hindu, Catur
Pataka,
- Maha Rsi penerima Wahyu
- Doa/salam Om Swastyastu,
Doa mulai belajar, Doa
makan
- Salam Parama santih Om
santih santih Santih Om
- Bhakti dan hormat pada
orang tua, guru di sekolah
- Bhakti dan hormat kepada
Teman-teman di sekolah
- Lingkungan sekolah dan
rumah
- Kejujuran (Satya)
- Ajaran Tri Parartha
- Ajaran Daiwi dan Asuri
Sampad dalam kitab
Bhagawadgita
- Tokoh-tokoh utama dalam
- Mahabharata
- Nama-nama planet dalam
tata surya Hindu
- Tari profan dan tari sakral
dalam kegiatan keagamaan
- Ajaran Punarbhawa sebagai
34 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
dan
- penyusun Weda, Hari-hari
suci
- Hindu dan sejarah
perkembangan Hindu di
Indonesia
- Menunjukkan contoh:
perayaan
- hari-hari suci keagamaan
Hindu,
- orang suci Hindu yang ada
di
- wilayahnya, perilaku yang
- tergolong dalam empat jenis
- dosa, contoh implementasi
ajaran
- Tri Parartha, implementasi
ajaran
- Daiwi dan Asuri Sampad,
contoh contoh tari profane
dan sakral
- Menceriterakan (selayang
- pandang): tokoh-tokoh
dalam
- Mahabharata, sejarah
- perkembangan agama Hindu
di Indonesia
- bagian dari Sraddha
- Orang suci agama Hindu
yang patut dihormati
- Empat jenis dosa (Catur
Pataka) yang harus dihindari
- Maharsi penerima wahyu
dan penyusun kitab suci
Veda
- Hari-hari suci agama Hindu
- Sejarah perkembangan
agama
- Hindu di Indonesia secara
- singkat
3 V -VI - Membiasakan pelafalan
doa/mantram dan
mengucapan salam
- Menghargai dan toleran
terhadap sesama manusia
dan mahluk ciptaan Tuhan
- Berperilaku jujur terhadap
sesama dan mahluk lain
- Menjaga kelestarian
lingkungan rumah maupun
sekolah
- Mengenal dan memahami
ajaran Tri Hita Karana, Catur
Guru, Tri Rna, Tat Twam
- Doa /salam Om Swastyastu,
Doa
- mulai belajar, Doa makan
- Salam Parama santih Om
santih santih Santih Om
- Bhakti dan hormat pada
orang tua, guru di sekolah
- Hormat kepada Teman-
teman di sekolah
- Lingkungan sekolah dan
rumah
- Kejujuran (Satya)
- Moksha dalam ajaran agama
- Hindu
35 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
Asi, Sad Ripu, Panca Sradha,
isi pokok ajaran
Bhagawadgita
- Mengenal ajaran Moksa dan
- Kitab Suci Weda sebagai
sumber hukum
- Menyebutkan contoh praktek
ajaran: Tri Hita Karana,
Catur Guru, Tri Rna, Tat
Twan Asi, Sad Ripu
- Menunjukkan contoh
tandatanda kehidupan orang
yang telah mencapai moksa
- Ajaran Tri Hita Karana
- Ajaran Catur Guru
- Tempat-tempat suci dalam
agama Hindu
- Kitab Suci Veda sebagai
sumber hukum Hindu
- Ajaran Tri Rna sebagai
hutang manusia yang
dibawa sejak lahir
- Ajaran Tat Twam Asi dalam
cerita Itihasa
- Ajaran Sad Ripu sebagai
perilaku yang patut dihindari
- Ajaran Panca Sraddha
sebagai penguat keyakinan
- Isi pokok kitab suci
Bhagavadgita sebagai
Pancama Veda
1.5. Muatan Pendidikan Agama Buddha
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Memiliki keyakinan terhadap
- Tuhan Yang Maha Esa,
Triratna, dan Bodidhisattva
- Mengenal tempat ibadah,
- rohaniwan, kitab suci, hari
raya dan Guru Agung agama
Buddha
- Mengenal aturan dalam
keluarga, sekolah, dan
masyarakat
- Melatih mengembangkan
batin untuk hening sebelum
belajar
- Meneladani sifat, sikap,
- kepribadian, kehidupan
Pangeran Siddharta pada
masa kelahiran dan masa
kanak-kanak dalam
Keyakinan (Saddha)
- Meyakini adanya Tuhan
- Identitas agama Buddha
- Penghormatan dan simbol-
simbol agama Buddha
Kitab Suci Tripitaka
- Kitab Suci agama Buddha
Perilaku/moral (Sila)
- Macam-macam peraturan
- Kasih sayang, kejujuran, dan
- persahabatan
Meditasi (Samadhi)
- Pengembangan Cinta kasih
(metta bhavana)
- Belajar Hening Sebelum
Belajar
Sejarah
- Kelahiran Siddharta
36 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
mewujudkan toleransi
kepada sesama, binatang,
dan lingkungan sekitar
- Masa kanak-kanak Pangeran
Siddharta
2 III - IV - Mengenal dan menghayati
makna hari raya dan puja
dalam agama Buddha
- Mengenal kewajiban anak
terhadap orang tua dan guru
- Mempraktikkan latihan
Pancasila Buddhis
- Meneladani sifat, sikap,
kepribadian, Pangeran
Siddharta pada masa
bersekolah, masa remaja,
masa berumah tangga,
empat peristiwa dan
pelepasan agung
- Mengenal Candi-candi
agama Buddha di Indonesia
Keyakinan (Saddha)
- Hari raya agama Buddha
- Puja bakti
Perilaku/moral (Sila)
- Pancasila Buddhis
- Kewajiban anak terhadap
orang
- tua dan guru
Sejarah
- Masa bersekolah, masa
remaja, dan masa berumah
tangga
- Pangeran Siddharta
- Empat peristiwa dan
pelepasan agung
- Candi-candi agama Buddha
di Indonesia
3 V -VI - Memiliki kemampuan
memahami dan meyakini
hukum kebenaran
- Memahami tujuan akhir dan
menyajikan fakta contoh
orang yang berperilaku
untuk mencapai tujuan akhir
umat Buddha
- Meneladani tokoh cerita
dalam kitab suci Tripitaka
tentang kisah
perumpamaan “Rumah
Terbakar,
- “Kembalinya Anak yang
Hilang”, dan ”Orang yang
Luka Terkena Panah
Beracun”
- Memiliki kemampuan dasar
- untuk menerapkan nilai-nilai
- kepedulian sosial, dengan
cara berdana yang baik dan
Keyakinan (Saddha) dan
Kebijaksanaan (Panna)
- Hukum Kebenaran
- Hukum karma dan kelahiran
kembali
- Tujuan akhir umat Buddha
Kitab Suci Tripitaka
- Kisah “Rumah Terbakar,
- Kisah “Kembalinya Anak yang
Hilang”
- Kisah ”Orang yang Luka
Terkena
Panah Beracun”
Perilaku/moral (Sila)
- Berdana
Meditasi (Samadhi)
- Meditasi pernafasan dan
cinta kasih
Sejarah
- Masa bertapa
- Keajaiban-keajaiban saat
37 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
benar
- Melatih pengembangan batin
- dengan melaksanakan
meditasi cinta kasih dan
pernafasan dalam kehidupan
sehari-hari
- Meneladani sifat, sikap,
kepribadian, kehidupan
- Pangeran Siddharta pada
masa bertapa dan
keajaiban-keajaiban saat
Petapa Gotama mencapai
- Penerangan Sempurna
Petapa Gotamamencapai
Penerangan Sempurna
1.6. Muatan Pendidikan Agama Khonghucu
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Mengenal konsep Tian
dalam agama Khonghucu
- Menceritakan riwayat dan
- keluarga Nabi Kongzi serta
keteladanan nabi semasa
kecil (rajin belajar, sikap
hormat kepada Tian)
- Menjelaskan sikap dalam
berdoa (sikap Ba De) serta
makna sembahyang dan
berdoa
- Menyebutkan jadwal
sembahyang dan berdoa
kepada
- Tuhan, nabi dan leluhur
- Memahami bahwa manusia
- diciptakan Tian melalui
kedua orang tua
- Memahami makna keluarga
inti, tugas dan kewajiban
masing masing anggota
keluarga
- Memahami hubungan
Keimanan
- Karakter huruf Tian
- Istilah penyebutan nama
Tuhan
- Sifat Tuhan sebagai
pencipta, pengatur,
pemelihara dan pelurus
Sejarah Suci
- Riwayat kelahiran Nabi
Kongzi
- Tanda-tanda kelahiran Nabi
Kongzi
- Masa kecil Nabi Kongzi
- Keluarga Nabi Kongzi
- Semangat belajar Nabi
Kongzi
Tata Ibadah
- Sikap Ba De dalam berdoa
- Tujuan sembahyang dan
berdoa
- Tata cara sembahyang dan
- berdoa
- Susunan dan rangkaian
38 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- persaudaraan dengan
keluarga besar ayah dan ibu
- Mengetahui tingkatan cara
- menghormat
- Mengetahui fungsi dan
macam macam dupa (xiang)
dan cara penggunaannya
- Menyebutkan perlengkapan
- sembahyang di altar leluhur
- Mengetahui kisah
keteladanan
- tokoh-tokoh Rujiao yakni
Huang
- Xiang, Kong Rong dan Sima
- Kuang
- Memiliki tanggung jawab
- terhadap kebutuhannya
sendiri
- Membantu pekerjaan rumah
- sebagai wujud berbakti
- Meyakini Nabi Kongzi
sebagai
- manusia pilihan dan
meyakini
- tanda-tanda gaib menjelang
- kelahiran Nabi Kongzi (Gan
- Sheng)
katakata dalam doa
Tata Ibadah
- Saat-saat sembahyang
kepada Tuhan, nabi, dan
leluhur
Keimanan
- Orang tua sebagai wali anak
yang ditunjuk Tuhan
- Hormat dan patuh kepada
orang tua
- Jasa orangtua
Perilaku Junzi
- Arti keluarga
- Keluarga inti
- Hak dan kewajiban anggota
keluarga
- Keluarga bahagia
- Penghormatan kepada
leluhur
Perilaku Junzi
- Hubungan persaudaraan
(sanak keluarga)
- Istilah penyebutan
(panggilan) kepada anggota
keluarga yang bertalian
saudara
Tata Ibadah
- Makna menghormat
- Macam-macam cara
menghormat. Tata cara
menghormat dengan
merangkapkan tangan (Bai),
membungkuk (Ju Gong),
danberlutut (Gui)
- Tingkatan menghormat dan
pengulangannya
- Peragaan tata cara
menghormat dengan
merangkapkan tangan
- (Bai), membungkuk (Ju
Gong), dan berlutut (Gui)
39 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Lagu-lagu rohani terkait
dengan penghormatan
kepada Tuhan,nabi, dan
leluhur
Tata Ibadah
- Makna dupa (xiang)
- Jenis dan macam-macam
dupa (xiang)
- Tata cara menancapkan dan
menggunakan dupa (xiang)
Tata Ibadah
- Bentuk altar (meja abu)
leluhur
- Macam-macam sembahyang
kepada leluhur
- Perlengkapan sembahyang
kepada leluhur
Perilaku Junzi
- Bakti Huang Xiang
- Yue Fei, sang pahlawan
- Kong Rong suka mengalah
- Kecerdasan Sima Guang
2 III - IV - Menyebutkan poin-poin
delapan keimanan (Ba
Cheng Zhen Gui)
- Menceritakan riwayat dan
keteladanan Nabi Kongzi
- Mengetahui kisah
keteladanan dan prinsip-
prinsip moral yang
- ditegakkan kembali oleh
Mengzi tentang Watak Sejati
- Menyebutkan tiga kesukaan
yang membawa faedah dan
tiga kesukaan yang
membawa celaka
- Mengenal murid utama Nabi
- Kongzi (Yan Hui, Zi Lu, Zi
Gong, Zheng Zi) dan
keteladanannya
- Mengenal perlengkapan
Tata Ibadah
- Poin-poin delapan keimanan
(Ba Cheng Zhen Gui)
- Makna delapan ajaran
keimanan bagi umat
- Lagu-lagu rohani
Sejarah Suci
- Riwayat hidup Nabi Kongzi
- Keteladanan Nabi Kongzi
- Tiga kesukaan yang
membawa faedah
- Tiga kesukaan yang
membawa celaka
Perilaku Junzi
- Riwayat hidup Mengzi
- Hikmah dan nilai
keteladanan masa kecil
kehidupan Mengzi
- Pandangan tentang sifat
40 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
yang ada pada altar di
Litang/Miao/Kelenteng
- Menyebutkan bagian-bagian
- kitab suci yang pokok
(Sishu) dan yang mendasari
(Wujing)
- Menjelaskan pentingnya
sikap Ba De (Delapan
Kebajikan: Bakti,
- Rendah Hati, Tengah, Dapat
dipercaya, Susila,
Menjunjung
- kebenaran, Suci Hati dan
Tahu malu)
- Menceritakan riwayat Nabi
- Kongzi sebagai Mu Duo Tian
- Menceritakan kisah nabi
purba dan raja suci
penerima wahyu
- Tian dan karya-karya yang
ditemukannya
- Mengetahui riwayat
keteladanan
- Raja Tang Yao dan Raja Yu
Shun sebagai peletak dasar
Ru Jiao atau agama
Khonghucu
dasar
- (watak sejati) manusia
Perilaku Junzi
- Kesukaan-kesukaan yang
- membawa faedah dan yang
- membawa celaka
- Penerapan kesukaan yang
- membawa faedah
Perilaku Junzi
- Jumlah murid Nabi Kongzi
- Murid-murid angkatan tua
dan angkatan muda
- Murid-murid terpandai
- Kisah-kisah kebijaksanaan
para murid Nabi Kongzi
Tata Ibadah
- Sikap Ba De dalam berdoa
dan bersembahyang
- Perlengkapan pada altar di
Litang/Kelenteng/Miao
- Makna peribadahan
perayaan hari raya agama
Khonghucu
- Kebiasaan melakukan
ibadah/sembahyang
- Lagu-lagu rohani
Kitab Suci
- Bentuk visual kitab suci (Si
Shu dan Wujing)
- Bagian kitab Si Shu dan
Wujing
- Garis besar isi kitab Si Shu
dan Wujing
- Perilaku Junzi
- Makna sikap delapan
kebajikan (Ba De)
- Poin-poin delapan kebajikan
(BaDe)
- Penerapan sikap delapan
- kebajikan (Ba De)
Sejarah Suci
41 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Cita-cita Nabi Kongzi
- Semangat belajar Nabi
Kongzi Pengembaraan Nabi
Kongzi Nabi Kongzi sebagai
Tian Zi Mu Duo
Sejarah Suci
- Para nabi penerima wahyu
Tian
- Karya-karya yang ditemukan
oleh para nabi
Perilaku Junzi
- Nabi dan raja suci purba
- Kearifan Raja Yao
- Kerendahan hati Raja Shun
- Keuletan Raja Da Yu
3 V -VI - Menceritakan kisah
kebijaksanaan tiga ibunda
agung (ibu Mengzi, ibu
Ouyang Xiu, ibu Yue Fei)
- Mengenal tokoh-tokoh
Rujiao
- Guan Yu, Dong Zhongshu
dan Zhu Xi serta sumbangsih
pemikirannya
- Menjelaskan hari
raya/sembahyang agama
Khonghucu dan nilai-nilai
persembahyangan kepada
Tian dan Leluhur (Qing
Ming, hari persaudaraan,
Tahun Baru Kongzi-li, Jing
Tian Gong, Duan Yang,
Dongzhi, Zhong Qiu
- Menjelaskan urutan
pelaksanaan kebaktian di
Litang
- Mengidentifikasi berbagai
perlengkapan sembahyang
di altar kebaktian
- Menjelaskan konsep Tiga
Dasar
Perilaku Junzi
- Kebijaksanaan tiga ibunda
agung (ibu Mengzi, ibu Ou
yang Xiu, ibu Yue Fei)
- Perjuangan tiga ibunda
agung dalam membesarkan
dan mendidik anak
Sejarah Suci
- Kesetiaan dan sikap
menjunjung kebenaran Guan
Yu
- Kesetiaan Qu Yuan
- Pengabdian Jie Zhi tui
- Pemikiran Dong Zhongshu
dan Zhu Xi Tokoh Besar Neo
- Confucianism
Tata Ibadah
- Makna hari raya dan
persembahyangan umat
Khonghucu
- Hari-raya dan
persembahyangan umat
Khonghucu
- Pelaksanaan hari raya dan
persembahyangan umat
Khonghucu
42 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Kenyataan (SAN CAI)Tian,
Di, Ren
- Menjelaskan dasar-dasar
ajaran agama Khonghucu
(empat pantangan/Si Wu,
lima mutiara kebajikan/Wu
Chang, Lima Hubungan
Kemasyarakatan/Wu Lun)
- Menyebutkan bagian-bagian
kitab suci yang pokok
(Sishu) dan yang mendasari
(Wujing)
- Menyebutkan ayat-ayat suci
- tentang belajar dan
menjelaskan pentingnya
mengamalkan ilmu yang
dipelajari
- Menjelaskan sejarah
perkembangan agama
Khonghucu di Indonesia
sejak lahirnya organisasi/
kelembagaan Khonghucu di
Indonesia sampai dengan
sejarah perkembangan
organisasi Majelis Tinggi
Agama Khonghucu
ndonesia (MATAKIN) di
Indonesia
- Menjelaskan keimanan
dalam agama Khonghucu
baik dari arti iman
berdasarkan karakter huruf
maupun pengakuan iman
yang
pokok umat Khonghucu
(Cheng Xin Zhi Zhi)
- Menjelaskan peran dan
fungsi seorang rohaniwan
dan Dewan Rohaniwan
MATAKIN
- Lagu-lagu rohani
Tata Ibadah
- Fungsi dan makna kebaktian
- Persiapan kebaktian
- Petugas kebaktian
- Urutan pelaksanaan
kebaktian
Tata Ibadah
- Peralatan (piranti) pada altar
- kebaktian
- Fungsi piranti-piranti pada
altar kebaktian
- Susunan peralatan (piranti)
pada altar kebaktian
Keimanan
- Konsep San Cai (tiga dasar
kenyataan)
- Hubungan dan keterkaitan
antara Tian, DI, Ren
- Melestarikan alam sekitar
(menjaga lingkungan)
Perilaku Junzi
- Si Wu/empat pantangan
- Wu Chang/lima mutiara
kebajikan
- Wu Lun/lima hubungan
Kemasyarakatan
- Penerapan ajaran
- Empat pantangan/Si Wu,
lima mutiara kebajikan/Wu
Chang, lima hubungan Kitab
suci
- Bagian kitab Si Shu (kitab
yang pokok)
- Bagian kitab Wujing (kitab
yang mendasari)
Kitab Suci
- Ayat suci tentang belajar
- Metodologi belajar
- Semangat belajar
Sejarah Suci
43 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Sejarah masuknya agama
Khonghucu di Indonesia
Perkembangan
- Organisasi agama
Khonghucu
- Organisasi MATAKIN
- Perkembangan agama
Khonghucu di era Reformasi
Keimanan
- Arti iman
- Karakter huruf iman
- Pengakuan iman yang pokok
Tata Ibadah
- Peran seorang rohaniwan
terhadap pengembangan
ajaran
- Fungsi pelayanan dan
pengembangan umat
- Rohaniwan dan Dewan
- Rohaniwan MATAKIN
2. Muatan Pendidikan Kewarganegaraan
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Menunjukkan sikap sebagai
mahluk ciptaan Tuhan Yang
- Maha Esa dalam konteks
keberagaman kehidupan di
lingkungan rumah dan
sekolah sebagai perwujudan
moral Pancasila
- Mengenal karakteristik
individu, tata tertib, esatuan,
dan simbolsimbol
- Pancasila di rumah dan
Sekolah
- Melaksanakan tata tertib
dalam konteks beragam
teman di keluarga dan
sekolah sesuai Pancasila
- Kandungan moral Pancasila
dalam Lambang Negara
- Bentuk dan tujuan
norma/kaidah dalam
masyarakat
- Semangat kebersamaan
dalam keberagaman
- Persatuan dan kesatuan
bangsa
44 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
2 III - IV - Menerima karunia Tuhan
Yang Maha Esa atas
karakteristik individu, hak
dan kewajiban, persatuan
dalam keberagaman
- Memahami makna simbol-
simbol Pancasila di rumah,
sekolah dan masyarakat
- Menunjukkan sikap baik
sebagai sesama mahluk
ciptaan Tuhan Yang Maha
Esa, hak dan kewajibannya,
dan kebhinnekatunggalika-
an sebagai perwujudan nilai
dan moral Pancasila
- Melaksanakan kerjasama
dengan teman dalam
kebersamaan dan
keberagaman di lingkungan
rumah, sekolah dan
masyarakat sekitar
- Makna simbol-simbol
Pancasila dan lambang
negara Indonesia
- Hak, kewajiban, dan
tanggung jawab
warganegara
- Makna keberagaman
personal, sosial, dan kultural
- Persatuan dan kesatuan
- Moralitas sosial dan politik
warga negara/pejabat
negara, dan tokoh
masyarakat
3 V -VI - Menjelaskan nilai dan moral
Pancasila, makna hak,
kewajiban dan tanggung
jawab, manfaat Bhinneka
Tunggal Ika, nilai-nilai
persatuan dan kesatuan di
lingkungan rumah, sekolah,
dan masyarakat
- Menunjukkan sikap
kebersamaan dalam
keberagaman sebagai
mahluk ciptaan Tuhan Yang
Maha Esa; patuh terhadap
tata tertib dan aturan;
bertanggung jawab dan rela
berkorban; semangat
kebhinnekatunggalika-
an
- Nilai dan moral Pancasila
- Hak, kewajiban, dan
tanggung jawab
warganegara
- Keanekaragaman sosial dan
budaya dan pentingnya
kebersamaan
- Nilai dan moral persatuan
dankesatuan bangsa
- Moralitas terpuji dalam
kehidupan sehari-hari
45 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
3. Muatan Bahasa Indonesia
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Memiliki kepedulian, rasa
percaya diri, perilaku santun,
sikap kasih sayang,
kedisiplinan dan tanggung
jawab dalam pemanfaatan
bahasa Indonesia
- Mengenal konteks budaya
dan konteks sosial, satuan
kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam
penyajian teks
- Mengenal bentuk dan ciri
teks deskriptif serta teks
laporan sederhana
- Menyajikan secara lisan dan
tulis berbagai teks
sederhana
- Bentuk dan ciri teks faktual
(deskriptif, petunjuk/arahan,
laporan sederhana), teks
tanggapan (ucapan terima
kasih, permintaan maaf,
diagram/tabel), teks cerita
(narasi sederhana, puisi)
teks cerita non-naratif
(cerita diri/personal, buku
harian)
- Konteks budaya, norma,
serta konteks sosial yang
melatarbelakangi lahirnya
jenis teks
- Paralinguistik (lafal,
kelantangan, intonasi,
tempo, gestur, dan mimik)
- Satuan bahasa pembentuk
teks: kalimat sederhana dua
kata pola SP
2 III - IV - Memiliki kepedulian, rasa
percaya diri, perilaku santun,
sikap kasih sayang,
kedisiplinan
dan tanggung jawab dalam
pemanfaatan bahasa
Indonesia
- Mengenal konteks budaya
dan konteks sosial, satuan
kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam
penyajian teks
- Mengenal bentuk dan ciri
teks berbagai teks
sederhana
- Menganalisis informasi di
dalam berbagai teks
sederhana
- Menyajikan berbagai teks
sederhana secara lisan
- Bentuk dan ciri teks genre
faktual (teks laporan
informatif hasil observasi,
teks arahan/petunjuk, teks
instruksi, teks surat
tanggapan pribadi), genre
cerita (cerita petualangan,
genre tanggapan, teks
dongeng, teks
permainan/dolanan daerah
(teks wawancara, ulasan
buku )
- Konteks budaya, norma,
serta konteks sosial yang
- melatarbelakangi lahirnya
jenis teks
- Satuan bahasa pembentuk
teks: kalimat sederhana pola
SPO dan SPOK, kata, dan
kelompok kata
46 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Menyusun berbagai teks
sederhana secara tulis
- Penanda kebahasaan dalam
teks
3 V -VI - Memiliki kepedulian, rasa
percaya diri, perilaku santun,
sikap kasih sayang,
kedisiplinann dan tanggung
jawab dalam
pemanfaatan bahasa
Indonesia
- Mengenal konteks budaya
dan konteks sosial, satuan
kebahasaan, serta unsur
paralinguistik dalam
penyajian teks
- Mengenal bentuk dan ciri
teks sederhana
- Menganalisis informasi di
dalam berbagai teks
sederhana
- Menyajikan berbagai teks
sederhana secara lisan
- Menyusun berbagai teks
sederhana secara tulis
- Bentuk dan ciri teks genre
faktual (teks laporan buku,
laporan investigasi, teks
penjelasan tentang proses,
teks paparan iklan), genre
cerita (teks narasi sejarah,
teks pantun dan syair), dan
genre tanggapan (pidato
persuasif, ulasan buku, teks
paparan, teks penjelasan)
- Konteks budaya, norma,
serta konteks sosial yang
Melatarbelakangi lahirnya
jenis teks
- Satuan bahasa pembentuk
teks: kalimat sederhana pola
SPPel, SPOPel, SPOPelK,
kata, frasa, pilihan kata/diksi
- Penanda kebahasaan dalam
teks Paralinguistik (lafal,
kelantangan, intonasi,
tempo, gestur, dan mimik)
4. Muatan Matematika
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Menunjukkan sikap positif
bermatematika: logis,
cermat dan teliti, jujur,
bertanggung jawab, dan
tidak mudah menyerah
dalam menyelesaikan
masalah, sebagai wujud
implementasi kebiasaan
dalam inkuiri dan eksplorasi
matematika
- Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan
- Bilangan asli dan pecahan
sederhana
- Geometri dan pengukuran
sederhana
- Statistika sederhana
47 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
ketertarikan pada
matematika, yang terbentuk
melalui pengalaman belajar
- Menghargai berbagai sudut
pandang berbeda yang
dikemukakan teman
- Memahami penjumlahan dan
pengurangan bilangan asli
- Mengelompokkan benda
menurut tampilan bentuknya
- Memahami efek
penambahan dan
pengurangan dari kumpulan
objek
- Mengidentifikasi seluruh dan
bagian dalam kehidupan
seharihari
- Menggunakan gambar atau
foto untuk menyatakan
sebuah informasi dan
menjawab pertanyaan
mengenainya
- Menggunakan model konkret
dalam penyelesaian masalah
2 III - IV - Menunjukkan sikap positif
bermatematika: logis, kritis,
cermat dan teliti, jujur,
bertanggung jawab, dan
tidak mudah menyerah
dalam menyelesaikan
masalah, sebagai wujud
implementasi kebiasaan
dalam inkuiri dan eksplorasi
matematika
- Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan
ketertarikan pada
matematika, yang terbentuk
melalui pengalaman belajar
- Menghargai perbedaan dan
dapat mengidentifikasi
- Bilangan bulat dan bilangan
pecahan
- Geometri (sifat dan unsur)
dan Pengukuran (satuan
standar)
- Statistika (pengumpulan dan
penyajian data sederhana)
48 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
kemiripan dan perbedaan
berbagai sudut pandang
- Menjelaskan pola bangun
dalam kehidupan sehari-hari
dan memberikan dugaan
kelanjutannya berdasarkan
pola berulang
- Memahami penjumlahan dan
pengurangan bilangan bulat
dan pecahan
- Mengelompokkan benda
menurut bentuknya dan
disertai justifikasi
- Menyelesaikan masalah
aritmetika sehari-hari
sebagai penerapan
pemahaman atas efek
penambahan dan
pengurangan
- Menyadari objek dapat
dipandang sebagai kesatuan
dari bagian-bagiannya
- Memberikan interpretasi dari
sebuah sajian informasi/data
- Menggunakan model konkret
dan simbolik atau strategi
lain dalam penyelesaian
masalah sehari-hari
3 V -VI - Menunjukkan sikap positif
bermatematika: logis, kritis,
cermat dan teliti, jujur,
bertanggung jawab, dan
tidak mudah menyerah
dalam menyelesaikan
masalah, sebagai wujud
implementasi kebiasaan
dalam inkuiri dan eksplorasi
matematika
- Memiliki rasa ingin tahu,
percaya diri, dan
ketertarikan pada
- Bilangan (termasuk pangkat
dan akar sederhana)
- Geometri dan Pengukuran
(termasuk satuan turunan)
- Statistika dan peluang
49 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
matematika, yang terbentuk
melalui pengalaman belajar
- Bersikap terbuka dan santun
menghadapi perbedaan
sudut pandang dan
mengemukakan
kemungkinan sudut pandang
yang berbeda dari yang
dimilikinya
- Menemukan pola bangun
datar untuk menarik
kesimpulan atau menyusun
bukti/justifikasi sederhana
- Memahami penjumlahan,
pengurangan, perkalian dan
pembagian bilangan bulat
dan pecahan
- Mengelompokkan benda
ruang menurut sifatnya
5. Muatan Ilmu Pengetahuan Alam
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Menunjukkan sikap ilmiah:
rasa ingin tahu, jujur, logis,
kritis, dan disiplin melalui
IPA
- Mengajukan pertanyaan:
apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam
sekitar
- Melakukan pengamatan
objek IPA dengan
menggunakan panca indra
- Menceritakan hasil
pengamatan IPA dengan
bahasa yang jelas
- Tubuh dan panca indra
- Tumbuhan dan hewan
- Sifat dan wujud benda-
benda sekitar
- Alam semesta dan
kenampakannya
2 III - IV - Menunjukkan sikap ilmiah:
rasa ingin tahu, jujur, logis,
kritis, dan disiplin melalui
- Bentuk luar tubuh hewan
dan tumbuhan
- Daur hidup makhluk hidup
50 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
IPA
- Mengajukan pertanyaan:
apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam
sekitar
- Melakukan pengamatan
objek IPA dengan
menggunakan panca indra
dan alat sederhana
- Mencatat dan menyajikan
data hasil pengamatan alam
sekitar secara sederhana
- Melaporkan hasil
pengamatan alam sekitar
secara lisan dan tulisan
secara sederhana
- Mendeskripsikan konsep IPA
berdasarkan hasil
pengamatan
- Perkembangbiakan tanaman
- Wujud benda Gaya dan
gerak
- Bentuk dan sumber energi
dan energi alternatif
- Rupa bumi dan
erubahannya
- Lingkungan, alam semesta,
dan sumber daya alam
- Iklim dan cuaca
3 V -VI - Menunjukkan perilaku
keimanan kepada Tuhan
Yang Maha Esa sebagai hasil
dari pengamatan terhadap
objek IPA
- Menunjukkan sikap ilmiah:
rasa ingin tahu, jujur, logis,
kritis, disiplin, dan tanggung
jawab melalui IPA
- Mengajukan pertanyaan:
apa, mengapa, dan
bagaimana tentang alam
sekitar
- Melakukan pengamatan
objek IPA dengan
menggunakan panca indra
dan alat sederhana
- Menyajikan data hasil
pengamatan alam sekitar
dalam bentuk tabel atau
grafik
- Rangka dan organ tubuh
manusia dan hewan
- Makanan, rantai makanan,
dan keseimbangan
ekosistem
- Perkembangbiakan makhluk
hidup
- Penyesuaian diri makhluk
hidup pada lingkungan
- Kesehatan dan sistem
pernafasan manusia
- Perubahan dan sifat benda
- Hantaran panas, listrik dan
Magnet Tata surya
- Campuran dan larutan
51 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
6. Muatan Ilmu Pengetahuan Sosial
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - -
2 III - IV - Menerima karunia Tuhan
Yang Maha Esa atas
penciptaan waktu, manusia,
dan lingkungannya
- Menunjukkan perilaku sosial
dan budaya yang
mencerminkan jatidiri
bangsa Indonesia
- Mengenal konsep ruang,
waktu, dan aktifitas manusia
dalam kehidupan sosial,
budaya, dan ekonomi
- Menceritakan hasil eksplorasi
mengenai kehidupan bangsa
Indonesia
- Bilangan bulat dan bilangan
pecahan
- Geometri (sifat dan unsur)
dan Pengukuran (satuan
standar)
- Statistika (pengumpulan dan
penyajian data sederhana)
3 V -VI - Menerima karunia Tuhan
Yang Maha Esa atas
penciptaan manusia dalam
mengelola lingkungannya
- Menceritakan keberadaan
kelembagaan sosial, budaya,
ekonomi dan politik dalam
masyarakat
- Menunjukkan perilaku sosial
dan budaya yang
mencerminkan jati diri
dirinya sebagai warganegara
Indonesia
- Menjaga kelestarian
lingkungan hidup secara
bijaksana dan bertanggung
jawab
- Meneladani tindakan heroik
pemimpin bangsa, dalam
kehidupan sosial dan budaya
bangsa Indonesia
- Menceritakan hasil eksplorasi
mengenai kehidupan bangsa
Indonesia
Manusia, tempat, dan
lingkungan
- Konektivitas antar ruang dan
penanggulangan
permasalahan
lingkungan hidup secara
bijaksana dalam kehidupan
bangsa Indonesia
Waktu, keberlanjutan, dan
perubahan
- Perkembangan kehidupan
bangsa Indonesia dari masa
penjajahan, masapergerakan
kemerdekaan sampai awal
Reformasi dalam
menegakkan
dan membangun kehidupan
berbangsa dan bernegara
Sistem sosial dan budaya
- Norma, lembaga, dan politik
dalam kehidupan sosial dan
budaya bangsa Indonesia
Perilaku ekonomi dan
kesejahteraan
52 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Kehidupan perekonomian
masyarakat dan negara
Indonesia sebagai
perwujudan rasa
nasionalisme
7. Muatan Seni Budaya dan Prakarya
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Menunjukkan rasa kagum
terhadap karya seni budaya
dan prakarya dalam konteks
anugerah
- Tuhan Yang Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa
ingin tahu, peduli
lingkungan, kerjasama,
jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam berkarya seni
budaya dan prakarya
- Mengenal keragaman karya
seni budaya dan prakarya
- Memiliki kepekaan inderawi
terhadap karya seni budaya
dan prakarya
- Menciptakan (secara
orisinal) karya seni budaya
dan prakarya
- Menciptakan(secara
tiruan/rekreatif) karya seni
budaya dan prakarya
- Apresiasi dan kreasi karya
seni rupa (gambar ekspresif,
mosaik/aplikasi, relief dan
patung dari bahan lunak)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
(cipta-ulang) karya seni
musik (lagu, elemen musik,
dan ritme)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
(cipta-ulang) karya seni tari
(gerak anggota tubuh, gerak
tiruan)
- Apresiasi dan kreasi
prakarya (kerajinan dari
bahan alam, kerajinan
menggunting dan melipat,
produk rekayasa yang
digerakkan oleh air,
makanan olahan)
- Apresiasi warisan budaya
(ceritera dalam bahasa
daerah)
2 III - IV - Menunjukkan rasa kagum
terhadap karya seni budaya
dan prakarya dalam konteks
anugerah
- Tuhan Yang Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa
ingin tahu, peduli
lingkungan, kerjasama,
jujur, percaya diri, dan
- Apresiasi dan kreasi karya
seni rupa (dua dimensi:
gambar dekoratif, gambar
bentuk, montase, kolase)
dan (tiga dimensi: terbuat
dari bahan lunak)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
karya seni musik (lagu
wajib, lagu permainan, alat
53 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
mandiri dalam berkarya seni
budaya dan prakarya
- Mengagumi keragaman
karya seni budaya dan
prakarya
- Mengenal karakteristik karya
seni budaya dan prakarya
- Membedakan keunikan
karya seni budaya dan
prakarya
- Memahami proses berkarya
seni budaya dan prakarya
- Mencipta karya seni budaya
dan prakarya
- Menyajikan karya seni
budaya dan prakarya
musik ritmis dan melodis)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
karya seni tari (gerak tari
bertema, tari nusantara
daerah setempat)
- Apresiasi dan kreasi
prakarya (kerajinan dari
bahan alam/buatan, karya
rekayasa: menganyam,
meronce, membatik teknik
ikat celup, membuat
asesoris, karya rekayasa
bergerak dengan angin dan
tali temali, bertani sayuran,
- Apresiasi warisan budaya
(cerita rakyat dalam bahasa
daerah)
3 V -VI - Menunjukkan rasa
kagumterhadap karya seni
budaya dan prakarya dalam
konteks anugerah Tuhan
Yang Maha Esa
- Menunjukkan perilaku rasa
ingin tahu, peduli
lingkungan, kerjasama,
jujur, percaya diri, dan
mandiri dalam berkarya seni
budaya dan prakarya
- Memahami keragaman karya
seni budaya dan prakarya
- Mengenal keunikan dan nilai
keindahan karya seni budaya
dan prakarya
- Membedakan keunikan dan
keberagaman karya seni
budaya dan prakarya
- Memiliki kepekaan inderawi
terhadap karya seni budaya
dan prakarya
- Menciptakan karya seni
budaya dan prakarya
- Apresiasi dan kreasi karya
seni rupa dua dimensi
(gambar perspektif, gambar
ilustrasi) dan tiga dimensi
(topeng dan patung
nusantara daerah lain)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
karya seni musik (lagu
anakanak, lagu nusantara
daerah lain, lagu wajib,
musik ansambel, alat musik)
- Apresiasi dan kreasi/rekreasi
karya seni tari (gerak tari
bertema, busana dan iringan
tari nusantara daerah lain)
- Apresiasi dan kreasi
prakarya (kerajinan dari
bahan tali temali, bahan
keras, batik, dan teknik jahit
; apotik hidup dan merawat
hewan peliharaan; olahan
pangan bahan makanan
umbi-umbian dan olahan
non pangan sampah organik
54 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Menyajikan karya seni
budaya dan prakarya
- Menanggapi nilai keindahan
karya seni budaya dan
prakarya
atau anorganik
- Apresiasi warisan budaya
(cerita secara lisan dan
tulisan unsur-unsur budaya
daerah, bahasa daerah)
- Pameran dan pertunjukan
karya seni rupa, musik, tari,
dan prakarya
8. Muatan Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
1 I-II - Mengetahui konsep dan
mempraktikkan pola gerak
dasar dan variasi gerak
dasar
- Mengetahui konsep dan
mempraktikkan latihan
kebugaran sederhana
- Mengetahui dan
Mempraktikkan
pola gerak dasar dan variasi
gerak dominan statis pada
olahraga senam
- Mengetahui dan
mempraktikkan
pola gerak dasar dan variasi
gerak ritmik
- Mengetahui dan
mempraktikkan
gerak dasar pengenalan di
air dan gerak dasar
keselamatan dalam aktivitas
air
- Mengetahui dan
mempraktikkan cara
memelihara dan menjaga
kebersihan
- Memiliki perilaku
bekerjasama, jujur, dan mau
Aktivitas fisik melalui
permainan
- Gerak dasar dan variasi pola
gerak dasar lokomotor, non
lokomotor, manipulatif
- Aktivitas fisik melalui
kekuatan,kecepatan, dan
keseimbangan
- Aktivitas fisik senam:
bertumpudengan 2 tangan,
sikap kapal terbang, dan
berdiri dengan satu kaki
serta meregangkan kedua
tangan ke atas dengan
kedua kaki jinjit
- Aktivitas fisik ritmik melalui:
gerak lokomotor dan non
lokomotor
- Aktivitas fisik air melalui
permainan di air dan
keselamatan di air
Kesehatan
- Kebersihan diri sendiri,
pakaian, dan kelas
55 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
berbagi dengan teman
2 III - IV - Mengetahui konsep dan
mempraktikkan variasi dan
kombinasi pola gerak dasar
- Mengetahui konsep dan
mempraktikkan pemanasan,
pendinginan dan berbagai
aktivitas kebugaran jasmani
untuk mencapai tinggi dan
berat badan ideal
- Mengetahui konsep dan
mempraktikkan gerak dasar
dan kombinasi pola gerak
dasar dominan statis dan
dinamis
- Mengetahui dan
mempraktikkan
gerak ritmik dengan
menggunakan dan tanpa
musik
- Mengetahui dan
mempraktikkan gerak dasar
renang
- Mengetahui dan
mempraktikkan cara memilih
makanan dan pemanfaatan
waktu luang, serta
pertolongan secara
sederhana
- Menunjukkan perilaku
menghargai perbedaan,
bekerjasama, dan disiplin
selama
- melakukan aktivitas fisik
Aktivitas fisik melalui:
- Pola gerak dasar lokomotor,
nonlokomotor, dan
manipulatif pada permainan
bola, aktivitas atletik dan
atau olahraga tradisional
- Komposisi tubuh dan gerak
pemanasan dan pendinginan
- Gerak dasar dominan statis
dan dinamis pada aktivitas
senam: handstand, kayang,
meroda, rollm ke depan dan
ke belakang
- Aktivitas Ritmik: gerak
lokomotor dan non-
lokomotor berirama dan
harmonis serta terkoordinasi
- Aktivitas fisik melalui
gerakan dasar tangan, kaki
dan koordinasi gerakan
renang gaya dada/gaya
bebas
Kesehatan
- Jenis makanan sehat dan
bergizi,
- Penanganan cidera ringan
dalam aktivitas fisik dan
pertolongan,
- Kebutuhan istirahat dan
mengisi waktu luang dengan
aktivitas yang bermanfaat
3 V -VI - Memahami konsep dan
mempraktikkan variasi dan
kombinasi pola gerak dasar
- Memahami konsep dan
mempraktikkan variasi dan
kombinasi pola gerak dasar
olahraga beladiri
Aktivitas fisik dan
permainan
- Pola gerak dasar pada
permainan bola besar, kecil
dan atau aktivitas jalan, lari,
lompat dan lempar serta
olahraga tradisional
56 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Tingkat Kompet
ensi
Tingkat Kelas
Kompetensi Ruang Lingkup Materi
- Memahami konsep dan
mempraktikkan gerak
pengembangan kebugaran
jasmani dan, pengukuran
status
- kebugaran jasmani pribadi
secara sederhana
- Memahami konsep
mempraktikkan kombinasi
pola gerak dominan statis
dan dinamis
- Memahami konsep dan
mempraktikkan gerak
kombinasi dan rangkaian
gerak ritmik
- Memahami konsep dan
mempraktikkan keterampilan
satu gaya renang dan dasar
dasar keselamatan di air
- Memahami/mengetahui dan
menyajikan konsep
memeliharaan kebersihan
alat reproduksi, menjaga diri
dari berbagai
tindakan/perilaku tidak
senonoh, bahaya merokok
terhadap, penyakit menular
dan tidak menular, bahaya
narkotika, psikotropika, dan
zat aditif
- Menunjukkan perilaku
sportif, kerjasama, toleransi,
disiplin, dan menerima
kekalahan dengan sikap
positif dan mengekspresikan
kemenangan dengan wajar
- Gerak lokomotor dan non
lokomotor untuk membentuk
gerakan dasar langkah kaki,
serangan, dan belaan
(dengan tangan dan kaki)
pada olahraga beladiri
pencak silat
- Gerak dominan statis dan
dinamis pada aktivitas
senam seperti melompat,
meregang, menggantung,
mengayun, meniti, mendarat
dan rangkai gerak senam
lantai
- Aktivitas fisik Rangkaian
gerakan ritmik/tari bertema
budaya daerah dan nasional
- Aktivitas di air melalui
Renang gaya bebas/
punggung/dada dan gerakan
dasar cara-cara
penyelamatan di air
Kesehatan
- Bahaya merokok, penyakit
menular dan tidak menular,
kebersihan alat reproduksi,
dan memelihara diri dari
perbuatan tidak senonoh,
serta cara menghindarkan
diri dari bahaya narkotika,
psikotropika, dan zat aditif
terhadap tubuh
57 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
E. Struktur Kurikulum
1. Kompetensi Inti
Kompetensi inti dirancang seiring dengan meningkatnya usia peserta didik pada
kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar
pada kelas yang berbeda dapat dijaga.
Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut:
1. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual;
2. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial;
3. Kompetensi Inti-3 (KI-3) untuk kompetensi inti pengetahuan; dan
4. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti keterampilan.
Uraian tentang Kompetensi Inti untuk jenjang Sekolah Dasar dan Kesetaraan Paket
A dapat dilihat pada Tabel berikut.
Kompetensi Inti Sekolah Dasar
Kompetensi Inti Kelas 1 dan Kelas 2
Kompetensi Inti Kelas 3 dan Kelas 4
Kompetensi Inti Kelas 5 dan Kelas 6
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
2. Menunjukkan perilaku
jujur, isiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
2. Menunjukkan perilaku
jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru
dan tetangganya
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ngin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
58 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Kompetensi Inti Kelas 1 dan Kelas 2
Kompetensi Inti Kelas 3 dan Kelas 4
Kompetensi Inti Kelas 5 dan Kelas 6
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas, sistematis dan
logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan perilaku
anak beriman dan
berakhlak mulia
2. Kompetensi Dasar
Kompetensi dasar dirumuskan untuk mencapai kompetensi inti. Rumusan
kompetensi dasar dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik peserta didik,
kemampuan awal, serta ciri dari suatu mata pelajaran. Kompetensi dasar dibagi
menjadi empat kelompok sesuai dengan pengelompokan kompetensi inti sebagai
berikut:
1. kelompok 1: kelompok kompetensi dasar sikap spiritual dalam rangka
menjabarkan KI-1;
2. kelompok 2: kelompok kompetensi dasar sikap sosial dalam rangka menjabarkan
KI-2;
3. kelompok 3: kelompok kompetensi dasar pengetahuan dalam rangka
menjabarkan KI-3; dan
4. kelompok 4: kelompok kompetensi dasar keterampilan dalam rangka
menjabarkan KI-4
Rincian Kompetensi Dasar secara lengkap dapat dilihat pada Permendikbud No. 67
Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI (lampiran1)
3. Mata Pelajaran
Berdasarkan kompetensi inti disusun mata pelajaran dan alokasi waktu yang sesuai
dengan karakteristik satuan pendidikan. Susunan mata pelajaran dan alokasi waktu
sebagai bahan penyusunan tema untuk Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah
sebagaimana tabel berikut.
59 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
No MATA PELAJARAN Alokasi Waktu Per
Minggu
Kelompok A I II III IV V VI
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti 4 4 4 4 4 4
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 5 5 6 5 5 5
3. Bahasa Indonesia 8 9 10 7 7 7
4. Matematika 5 6 6 6 6 6
5. Ilmu Pengetahuan Alam - - - 3 3 3
6. Ilmu Pengetahuan Sosial - - - 3 3 3
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya 4 4 4 5 5 5
2. Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan Kesehatan 4 4 4 4 4 4
JUMLAH ALOKASI WAKTU PERMINGGU 30 32 34 36 36 36
Keterangan:
1. Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat memuat Bahasa Daerah.
2. Selain kegiatan intrakurikuler seperti yang tercantum di dalam struktur kurikulum
diatas, terdapat pula kegiatan ekstrakurikuler Sekolah Dasar antara lain Pramuka
(Wajib) dan Usaha Kesehatan Sekolah.
3. Kegiatan ekstrakurikuler seperti Pramuka (wajib), Usaha Kesehatan Sekolah
(UKS), dan yang lainnya adalah dalam rangka mendukung pembentukan
kompetensi sikap sosial peserta didik, terutama adalah sikap peduli. Disamping
itu juga dapat dipergunakan sebagai wadah dalam penguatan pembelajaran
berbasis pengamatan maupun dalam usaha memperkuat kompetensi
keterampilannya dalam ranah konkrit. Dengan demikian kegiatan ekstra kurikuler
ini dapat dirancang sebagai pendukung kegiatan kurikuler.
4. Mata pelajaran Kelompok A adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya
dikembangkan oleh pusat. Mata pelajaran Kelompok B yang terdiri atas mata
pelajaran Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani, Olahraga, dan
Kesehatan adalah kelompok mata pelajaran yang kontennya dikembangkan oleh
pusat dan dilengkapi dengan konten lokal yang dikembangkan oleh pemerintah
daerah.
5. Bahasa Daerah sebagai muatan lokal dapat diajarkan secara terintegrasi dengan
mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya atau diajarkan secara terpisah apabila
daerah merasa perlu untuk memisahkannya. Satuan pendidikan dapat
menambah jam pelajaran per minggu sesuai dengan kebutuhan satuan
pendidikan tersebut.
60 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
6. Sebagai pembelajaran tematik terpadu, angka jumlah jam pelajaran per minggu
untuk tiap mata pelajaran adalah relatif. Guru dapat menyesuaikannya sesuai
kebutuhan peserta didik dalam pencapaian kompetensi yang diharapkan.
7. Jumlah alokasi waktu jam pembelajaran setiap kelas merupakan jumlah minimal
yang dapat ditambah sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
8. Khusus untuk mata pelajaran Pendidikan Agama di Madrasah Ibtidaiyah dapat
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan yang ditetapkan oleh Kementerian
Agama.
9. Selain mata pelajaran pendidikan agama dan budi pekerti, pembelajaran
dilaksanakan secara Tematik-Terpadu.
10. Struktur mata pelajaran diatas hanya digunakan untuk menyusun tema. Dengan
demikian muatan tiap mata pelajaran diatas itulah yang akan dipakai menyusun
tema.
4. Beban Belajar
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
5. Muatan Pembelajaran
Pelaksanaan Kurikulum 2013 pada Sekolah Dasar dilakukan melalui pembelajaran
dengan pendekatan tematik-terpadu dari Kelas I sampai Kelas VI. Mata pelajaran
61 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti dikecualikan untuk tidak menggunakan
pembelajaran tematik-terpadu.
Pembelajaran tematik terpadu merupakan pendekatan pembelajaran yang
mengintegrasikan berbagai kompetensi dari berbagai mata pelajaran ke dalam
berbagai tema seperti yang terdapat dalam tabel berikut ini.
Tabel Daftar Tema
KELAS I KELAS II KELAS III KELAS IV KELAS V KELAS VI
1. Diriku 1. Hidup
Rukun
1. Sayangi
hewan dan tumbuhan
di sekitar
1. Indahnya
kebersamaan
1. Bermain
dengan benda-
benda di
sekitar
1. Selamatka
n makhluk hidup
2. Kegemaranku 2. Bermain di
lingkungan
ku
2. Bengalama
n yang
mengesankan
2. Selalu
berhemat
energi
2. Peristiwa
dalam
kehidupanku
2. persatuan
dalam
perbedaan
3. kegiatanku 3. tugasku sehari-hari
3. mengenal cuaca dan
musim
3. peduli terhadap
makhluk
hidup
3. hidup rukun
3. tokoh dan penemu
4. keluargaku 4. aku dan
sekolahku
4. ringan
sama
dijinjing berat sama
dipikul
4. berbagai
pekerjaan
4. sehat itu
penting
4. globalisasi
5. pengalamanku 5. hidup bersih dan
sehat
5. mari kita bermain
dan
berolahraga
5. menghargai jasa
pahlawan
5. bangga sebagai
bangsa
indonesia
5. wirausaha
6. lingkunganku 6. air, bumi
dan matahari
6. indahnya
persahabatan
6. indahnya
negeriku
6. kesehatan
masyarakat
7. benda, binatang dan
tanaman di
sekitarku
7. merawat hewan dan
tumbuhan
7. mari kita hemat
energi
untuk masa depan
7. cita-citaku
8. peristiwa alam 8. keselamata
n di rumah dan
perjalanan
8. berperilaku
baik dalam kehidupan
sehari-hari
8. daerah
tempat tinggalku
9. menjaga kelestarian
lingkungan
9. makanan sehat dan
bergizi
62 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Pendekatan yang digunakan untuk mengintegrasikan kompetensi dasar dari
berbagai mata pelajaran yaitu intra-disipliner, inter-disipliner, multi-disipliner,
dan trans-disipliner.
Integrasi intra-disipliner dilakukan dengan cara mengintegrasikan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan menjadi satu kesatuan yang utuh di setiap
mata pelajaran.
Integrasi inter-disipliner dilakukan dengan menggabungkan kompetensi-
kompetensi dasar beberapa mata pelajaran agar terkait satu dengan yang
lainnya, sehingga dapat saling memperkuat, menghindari terjadinya tumpang
tindih, dan menjaga keselarasan pembelajaran.
Integrasi multi-disipliner dilakukan tanpa menggabungkan kompetensi dasar
tiap mata pelajaran sehingga tiap mata pelajaran masih memiliki kompetensi
dasarnya sendiri.
Integrasi trans-disipliner dilakukan dengan mengaitkan berbagai mata pelajaran
yang ada dengan permasalahan-permasalahan yang dijumpai di sekitarnya
sehingga pembelajaran menjadi kontekstual.
Tema merajut makna berbagai konsep dasar sehingga peserta didik tidak
belajar konsep dasar secara parsial. Dengan demikian, pembelajarannya
memberikan makna yang utuh kepada peserta didik seperti tercermin pada
berbagai tema yang tersedia. Tematik terpadu disusun berdasarkan gabungan
proses integrasi seperti dijelaskan di atas sehingga berbeda dengan pengertian
tematik seperti yang diperkenalkan pada kurikulum sebelumnya.
Selain itu, pembelajaran tematik-terpadu ini juga diperkaya dengan
penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas I, II, dan III sebagai
penghela mata pelajaran lain. Melalui perumusan Kompetensi Inti sebagai
pengikat berbagai mata pelajaran dalam satu kelas dan tema sebagai pokok
bahasannya, sehingga penempatan mata pelajaran Bahasa Indonesia sebagai
penghela mata pelajaran lain menjadi sangat memungkinkan.
Penguatan peran mata pelajaran Bahasa Indonesia dilakukan secara utuh
melalui penggabungan kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
63 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam ke dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Kedua ilmu pengetahuan tersebut menyebabkan pelajaran Bahasa Indonesia
menjadi kontekstual, sehingga pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi lebih
menarik.
Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan seni, budaya,
keterampilan, dan bahasa daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran Seni
Budaya dan Prakarya. Kompetensi Dasar muatan lokal yang berkenaan dengan
olahraga serta permainan daerah diintegrasikan ke dalam mata pelajaran
Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
64 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
65 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB III
PEMBELAJARAN DAN PENILAIAN
A. Konsep dan Strategi Pembelajaran
1. Pandangan tentang Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran merupakan proses pendidikan yang memberikan
kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi mereka
menjadi kemampuan yang semakin lama semakin meningkat dalam sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang diperlukan dirinya untuk hidup dan untuk
bermasyarakat, berbangsa, serta berkontribusi pada kesejahteraan hidup umat
manusia. Oleh karena itu, kegiatan pembelajaran diarahkan untuk
memberdayakan semua potensi peserta didik menjadi kompetensi yang
diharapkan.
Lebih lanjut, strategi pembelajaran harus diarahkan untuk memfasilitasi
pencapaian kompetensi yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum agar
setiap individu mampu menjadi pebelajar mandiri sepanjang hayat. dan yang
pada gilirannya mereka menjadi komponen penting untuk mewujudkan
masyarakat belajar. Kualitas lain yang dikembangkan kurikulum dan harus
terealisasikan dalam proses pembelajaran antara lain kreativitas, kemandirian,
kerja sama, solidaritas, kepemimpinan, empati, toleransi dan kecakapan hidup
peserta didik guna membentuk watak serta meningkatkan peradaban dan
martabat bangsa.
Untuk mencapai kualitas yang telah dirancang dalam dokumen kurikulum,
kegiatan pembelajaran perlu menggunakan prinsip yang: (1) berpusat pada
peserta didik, (2) mengembangkan kreativitas peserta didik, (3) menciptakan
kondisi menyenangkan dan menantang, (4) bermuatan nilai, etika, estetika,
logika, dan kinestetika, dan (5) menyediakan pengalaman belajar yang beragam
melalui penerapan berbagai strategi dan metode pembelajaran yang
menyenangkan, kontekstual, efektif, efisien, dan bermakna.
Di dalam pembelajaran, peserta didik didorong untuk menemukan sendiri dan
mentransformasikan informasi kompleks, mengecek informasi baru dengan yang
sudah ada dalam ingatannya, dan melakukan pengembangan menjadi informasi
66 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
atau kemampuan yang sesuai dengan lingkungan dan jaman tempat dan waktu
ia hidup. Kurikulum 2013 menganut pandangan dasar bahwa pengetahuan tidak
dapat dipindahkan begitu saja dari guru ke peserta didik. Peserta didik adalah
subjek yang memiliki kemampuan untuk secara aktif mencari, mengolah,
mengkonstruksi, dan menggunakan pengetahuan. Untuk itu pembelajaran harus
berkenaan dengan kesempatan yang diberikan kepada peserta didik untuk
mengkonstruksi pengetahuan dalam proses kognitifnya. Agar benar-benar
memahami dan dapat menerapkan pengetahuan, peserta didik perlu didorong
untuk bekerja memecahkan masalah, menemukan segala sesuatu untuk dirinya,
dan berupaya keras mewujudkan ide-idenya.
Guru memberikan kemudahan untuk proses ini, dengan mengembangkan
suasana belajar yang memberi kesempatan peserta didik untuk menemukan,
menerapkan ide-ide mereka sendiri, menjadi sadar dan secara sadar
menggunakan strategi mereka sendiri untuk belajar. Guru mengembangkan
kesempatan belajar kepada peserta didik untuk meniti anak tangga yang
membawa peserta didik kepemahaman yang lebih tinggi, yang semula dilakukan
dengan bantuan guru tetapi semakin lama semakin mandiri. Bagi peserta didik,
pembelajaran harus bergeser dari “diberi tahu” menjadi “aktif mencari tahu”.
Di dalam pembelajaran, peserta didik mengkonstruksi pengetahuan bagi dirinya.
Bagi peserta didik, pengetahuan yang dimilikinya bersifat dinamis, berkembang
dari sederhana menuju kompleks, dari ruang lingkup dirinya dan di sekitarnya
menuju ruang lingkup yang lebih luas, dan dari yang bersifat konkrit menuju
abstrak. Sebagai manusia yang sedang berkembang, peserta didik telah, sedang,
dan/atau akan mengalami empat tahap perkembangan intelektual, yakni sensori
motor, pra-operasional, operasional konkrit, dan operasional formal. Secara
umum jenjang pertama terjadi sebelum seseorang memasuki usia sekolah, jejang
kedua dan ketiga dimulai ketika seseorang menjadi peserta didik di jenjang
pendidikan dasar, sedangkan jenjang keempat dimulai sejak tahun kelima dan
keenam sekolah dasar.
Proses pembelajaran terjadi secara internal pada diri peserta didik. Proses
tersebut mungkin saja terjadi akibat dari stimulus luar yang diberikan guru,
teman, lingkungan. Proses tersebut mungkin pula terjadi akibat dari stimulus
dalam diri peserta didik yang terutama disebabkan oleh rasa ingin tahu. Proses
pembelajaran dapat pula terjadi sebagai gabungan dari stimulus luar dan dalam.
67 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Dalam proses pembelajaran, guru perlu mengembangkan kedua stimulus pada
diri setiap peserta didik.
Di dalam pembelajaran, peserta didik difasilitasi untuk terlibat secara aktif
mengembangkan potensi dirinya menjadi kompetensi. Guru menyediakan
pengalaman belajar bagi peserta didik untuk melakukan berbagai kegiatan yang
memungkinkan mereka mengembangkan potensi yang dimiliki mereka menjadi
kompetensi yang ditetapkan dalam dokumen kurikulum atau lebih. Pengalaman
belajar tersebut semakin lama semakin meningkat menjadi kebiasaan belajar
mandiri dan ajeg sebagai salah satu dasar untuk belajar sepanjang hayat.
Dalam suatu kegiatan belajar dapat terjadi pengembangan sikap, pengetahuan,
dan keterampilan dalam kombinasi dan penekanan yang bervariasi. Setiap
kegiatan belajar memiliki kombinasi dan penekanan yang berbeda dari kegiatan
belajar lain tergantung dari sifat muatan yang dipelajari. Meskipun demikian,
pengetahuan selalu menjadi unsur penggerak untuk pengembangan kemampuan
lain.
2. Pembelajaran Langsung dan Tidak Langsung
Kurikulum 2013 mengembangkan dua modus proses pembelajaran yaitu proses
pembelajaran langsung dan proses pembelajaran tidak langsung. Proses
pembelajaran langsung adalah proses pendidikan di mana peserta didik
mengembangkan pengetahuan, kemampuan berpikir dan keterampilan
psikomotorik melalui interaksi langsung dengan sumber belajar yang dirancang
dalam silabus dan RPP berupa kegiatan-kegiatan pembelajaran. Dalam
pembelajaran langsung tersebut peserta didik melakukan kegiatan belajar
mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, mengasosiasi atau
menganalisis, dan mengkomunikasikan apa yang sudah ditemukannya dalam
kegiatan analisis. Proses pembelajaran langsung menghasilkan pengetahuan dan
keterampilan langsung atau yang disebut dengan instructional effect.
Pembelajaran tidak langsung adalah proses pendidikan yang terjadi selama
proses pembelajaran langsung tetapi tidak dirancang dalam kegiatan khusus.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pengembangan nilai dan sikap.
Berbeda dengan pengetahuan tentang nilai dan sikap yang dilakukan dalam
proses pembelajaran langsung oleh mata pelajaran tertentu, pengembangan
sikap sebagai proses pengembangan moral dan perilaku dilakukan oleh seluruh
68 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
mata pelajaran dan dalam setiap kegiatan yang terjadi di kelas, sekolah, dan
masyarakat. Oleh karena itu, dalam proses pembelajaran Kurikulum 2013, semua
kegiatan yang terjadi selama belajar di sekolah dan di luar dalam kegiatan
kokurikuler dan ekstrakurikuler terjadi proses pembelajaran untuk
mengembangkan moral dan perilaku yang terkait dengan sikap.
Baik pembelajaran langsung maupun pembelajaran tidak langsung terjadi secara
terintegrasi dan tidak terpisah. Pembelajaran langsung berkenaan dengan
pembelajaran yang menyangkut KD yang dikembangkan dari KI-3 dan KI-4.
Keduanya, dikembangkan secara bersamaan dalam suatu proses pembelajaran
dan menjadi wahana untuk mengembangkan KD pada KI-1 dan KI-2.
Pembelajaran tidak langsung berkenaan dengan pembelajaran yang menyangkut
KD yang dikembangkan dari KI-1 dan KI-2.
Proses pembelajaran terdiri atas lima pengalaman belajar pokok yaitu:
a. mengamati;
b. menanya;
c. mengumpulkan informasi;
d. mengasosiasi; dan
e. mengkomunikasikan.
Kelima pembelajaran pokok tersebut dapat dirinci dalam berbagai kegiatan belajar
sebagaimana tercantum dalam tabel berikut:
LANGKAH
PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
Mengamati Membaca, mendengar, menyimak,
melihat (tanpa atau dengan alat)
Melatih kesungguhan, ketelitian,
mencari informasi
Menanya Mengajukan pertanyaan tentang
informasi yang tidak dipahami dari
apa yang diamati atau pertanyaan
untuk mendapatkan informasi
tambahan tentang apa yang
diamati
(dimulai dari pertanyaan faktual
sampai ke pertanyaan yang bersifat
hipotetik)
Mengembangkan kreativitas,
rasa ingin tahu, kemampuan
merumuskan pertanyaan untuk
membentuk pikiran kritis yang
perlu untuk hidup cerdas dan
belajar sepanjang hayat
Mengumpulkan
informasi/ eksperimen
melakukan eksperimen
membaca sumber lain selain
Mengembangkan sikap teliti,
jujur,sopan, menghargai
69 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
LANGKAH
PEMBELAJARAN KEGIATAN BELAJAR
KOMPETENSI YANG
DIKEMBANGKAN
buku teks
mengamati objek/ kejadian/
aktivitas
wawancara dengan nara sumber
pendapat orang lain,
kemampuan berkomunikasi,
menerapkan kemampuan
mengumpulkan informasi melalui
berbagai cara yang dipelajari,
mengembangkan kebiasaan
belajar dan belajar sepanjang
hayat.
Mengasosiasikan/
mengolah informasi
mengolah informasi yang sudah
dikumpulkan baik terbatas dari
hasil kegiatan mengumpulkan/
eksperimen maupun hasil dari
kegiatan mengamati dan
kegiatan mengumpulkan
informasi.
Pengolahan informasi yang
dikumpulkan dari yang bersifat
menambah keluasan dan
kedalaman sampai kepada
pengolahan informasi yang
bersifat mencari solusi dari
berbagai sumber yang memiliki
pendapat yang berbeda sampai
kepada yang bertentangan.
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, disiplin, taat aturan, kerja
keras, kemampuan menerapkan
prosedur dan kemampuan
berpikir induktif serta deduktif
dalam menyimpulkan .
Mengkomunikasikan Menyampaikan hasil pengamatan,
kesimpulan berdasarkan hasil
analisis secara lisan, tertulis, atau
media lainnya
Mengembangkan sikap jujur,
teliti, toleransi, kemampuan
berpikir sistematis,
mengungkapkan pendapat
dengan singkat dan jelas, dan
mengembangkan kemampuan
berbahasa yang baik dan benar.
3. Perencanaan Pembelajaran
Tahap pertama dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu perencanaan
pembelajaran yang diwujudkan dengan kegiatan penyusunan rencana pelaksanaan
pembelajaran (RPP).
Rencana pelaksanaan pembelajaran adalah rencana pembelajaran yang
dikembangkan secara rinci dari suatu materi pokok atau tema tertentu yang
mengacu pada silabus. RPP mencakup: (1) data sekolah, matapelajaran, dan
kelas/semester; (2) materi pokok; (3) alokasi waktu; (4) tujuan pembelajaran, KD
dan indikator pencapaian kompetensi; (5) materi pembelajaran; metode
70 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
pembelajaran; (6) media, alat dan sumber belajar; (6) langkah-langkah kegiatan
pembelajaran; dan (7) penilaian.
Prinsip mengembangkan atau menyusun RPP adalah sebagai berikut.
a. RPP disusun guru sebagai terjemahan dari ide kurikulum dan berdasarkan
silabus yang telah dikembangkan di tingkat nasional ke dalam bentuk
rancangan proses pembelajaran untuk direalisasikan dalam pembelajaran.
b. RPP dikembangkan guru dengan menyesuaikan apa yang dinyatakan dalam
silabus dengan kondisi di satuan pendidikan baik kemampuan awal peserta
didik, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya
belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma,
nilai, dan/atau lingkungan peserta didik.
c. Mendorong partisipasi aktif peserta didik
d. Sesuai dengan tujuan Kurikulum 2013 untuk menghasilkan peserta didik
sebagai manusia yang mandiri dan tak berhenti belajar, proses pembelajaran
dalam RPP dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk
mengembangkan motivasi, minat, rasa ingin tahu, kreativitas, inisiatif,
inspirasi, kemandirian, semangat belajar, keterampilan belajar dan kebiasaan
belajar.
e. Mengembangkan budaya membaca dan menulis
f. Proses pembelajaran dalam RPP dirancang untuk mengembangkan kegemaran
membaca, pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai
bentuk tulisan.
g. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.
h. RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan,
pengayaan, dan remedi. Pemberian pembelajaran remedi dilakukan setiap saat
setelah suatu ulangan atau ujian dilakukan, hasilnya dianalisis, dan kelemahan
setiap peserta didik dapat teridentifikasi. Pemberian pembelajaran diberikan
sesuai dengan kelemahan peserta didik.
i. Keterkaitan dan keterpaduan.
j. RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan antara KI
dan KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, penilaian, dan sumber
belajar dalam satu keutuhan pengalaman belajar. RPP disusun dengan
71 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
mengakomodasikan pembelajaran tematik, keterpaduan lintas matapelajaran
untuk sikap dan keterampilan, dan keragaman budaya.
k. Menerapkan teknologi informasi dan komunikasi
l. RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan
komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi
dan kondisi.
4. Komponen dan Sistematika RPP
RPP paling sedikit memuat: (1) tujuan pembelajaran, (2) materi pembelajaran, (3)
metode pembelajaran, (4) sumber belajar, dan (5) penilaian.
Langkah-Langkah Pengembangan RPP
a. Mengkaji Silabus
Secara umum, untuk setiap materi pokok pada setiap silabus terdapat 4 KD sesuai
dengan aspek KI (sikap kepada Tuhan, sikap diri dan terhadap lingkungan,
pengetahuan, dan keterampilan). Untuk mencapai 4 KD tersebut, di dalam silabus
dirumuskan kegiatan peserta didik secara umum dalam pembelajaran berdasarkan
standar proses. Kegiatan peserta didik ini merupakan rincian dari eksplorasi,
elaborasi, dan konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengolah dan mengkomunikasikan. Kegiatan inilah yang harus dirinci lebih lanjut di
dalam RPP, dalam bentuk langkah-langkah yang dilakukan guru dalam
pembelajaran, yang membuat peserta didik aktif belajar. Pengkajian terhadap
silabus juga meliputi perumusan indikator KD dan penilaiannya.
b. Mengidentifikasi Materi Pembelajaran
Mengidentifikasi materi pembelajaran yang menunjang pencapaian KD dengan
mempertimbangkan:
1) potensi peserta didik;
2) relevansi dengan karakteristik daerah,
3) tingkat perkembangan fisik, intelektual, emosional, sosial, dan spritual peserta
didik;
4) kebermanfaatan bagi peserta didik;
5) struktur keilmuan;
6) aktualitas, kedalaman, dan keluasan materi pembelajaran;
72 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
7) relevansi dengan kebutuhan peserta didik dan tuntutan lingkungan; dan
8) alokasi waktu.
c. Menentukan Tujuan
Tujuan dapat diorganisasikan mencakup seluruh KD atau diorganisasikan untuk
setiap pertemuan. Tujuan mengacu pada indikator, paling tidak mengandung dua
aspek: Audience (peserta didik) dan Behavior (aspek kemampuan).
d. Mengembangkan Kegiatan Pembelajaran
Kegiatan pembelajaran dirancang untuk memberikan pengalaman belajar yang
melibatkan proses mental dan fisik melalui interaksi antar peserta didik, peserta
didik dengan guru, lingkungan, dan sumber belajar lainnya dalam rangka
pencapaian KD. Pengalaman belajar yang dimaksud dapat terwujud melalui
penggunaan pendekatan pembelajaran yang bervariasi dan berpusat pada peserta
didik. Pengalaman belajar memuat kecakapan hidup yang perlu dikuasai peserta
didik.
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengembangkan kegiatan pembelajaran
adalah sebagai berikut.
1) Kegiatan pembelajaran disusun untuk memberikan bantuan kepada para
pendidik, khususnya guru, agar dapat melaksanakan proses pembelajaran
secara profesional.
2) Kegiatan pembelajaran memuat rangkaian kegiatan manajerial yang dilakukan
guru, agar peserta didik dapat melakukan kegiatan seperti di silabus.
3) Kegiatan pembelajaran untuk setiap pertemuan merupakan skenario langkah-
langkah guru dalam membuat peserta didik aktif belajar. Kegiatan ini
diorganisasikan menjadi kegiatan: Pendahuluan, Inti, dan Penutup. Kegiatan inti
dijabarkan lebih lanjut menjadi rincian dari kegiatan eksplorasi, elaborasi, dan
konfirmasi, yakni: mengamati, menanya, mengumpulkan informasi,
mengasosiasikan, dan mengkomunikasikan. Untuk pembelajaran yang bertujuan
menguasai prosedur untuk melakukan sesuatu, kegiatan pembelajaran dapat
berupa pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peniruan oleh peserta didik,
pengecekan dan pemberian umpan balik oleh guru, dan pelatihan lanjutan.
73 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
e. Penjabaran Jenis Penilaian
Di dalam silabus telah ditentukan jenis penilaiannya. Penilaian pencapaian KD
peserta didik dilakukan berdasarkan indikator. Penilaian dilakukan dengan
menggunakan tes dan nontes dalam bentuk tertulis maupun lisan, pengamatan
kinerja, pengukuran sikap, penilaian hasil karya berupa tugas, proyek dan/atau
produk, penggunaan portofolio, dan penilaian diri. Oleh karena pada setiap
pembelajaran peserta didik didorong untuk menghasilkan karya, maka penyajian
portofolio merupakan cara penilaian yang harus dilakukan untuk jenjang pendidikan
dasar dan menengah.
Penilaian merupakan serangkaian kegiatan untuk memperoleh, menganalisis, dan
menafsirkan data tentang proses dan hasil belajar peserta didik yang dilakukan
secara sistematis dan berkesinambungan, sehingga menjadi informasi yang
bermakna dalam pengambilan keputusan.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam merancang penilaian yaitu sebagai berikut:
1) Penilaian diarahkan untuk mengukur pencapaian kompetensi yaitu KD-KD
pada KI-3 dan KI-4.
2) Penilaian menggunakan acuan kriteria; yaitu berdasarkan apa yang bisa
dilakukan peserta didik setelah mengikuti proses pembelajaran, dan bukan
untuk menentukan posisi seseorang terhadap kelompoknya.
3) Sistem yang direncanakan adalah sistem penilaian yang berkelanjutan.
Berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan KD yang telah dimiliki dan yang belum, serta
untuk mengetahui kesulitan peserta didik.
4) Hasil penilaian dianalisis untuk menentukan tindak lanjut. Tindak lanjut
berupa perbaikan proses pembelajaran berikutnya, program remedi bagi
peserta didik yang pencapaian kompetensinya di bawah ketuntasan, dan
program pengayaan bagi peserta didik yang telah memenuhi ketuntasan.
5) Sistem penilaian harus disesuaikan dengan pengalaman belajar yang ditempuh
dalam proses pembelajaran. Misalnya, jika pembelajaran menggunakan
pendekatan tugas observasi lapangan maka evaluasi harus diberikan baik
pada proses misalnya teknik wawancara, maupun produk berupa hasil
melakukan observasi lapangan.
74 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
f. Menentukan Alokasi Waktu
Penentuan alokasi waktu pada setiap KD didasarkan pada jumlah minggu efektif
dan alokasi waktu matapelajaran per minggu dengan mempertimbangkan jumlah
KD, keluasan, kedalaman, tingkat kesulitan, dan tingkat kepentingan KD. Alokasi
waktu yang dicantumkan dalam silabus merupakan perkiraan waktu rerata untuk
menguasai KD yang dibutuhkan oleh peserta didik yang beragam. Oleh karena
itu, alokasi tersebut dirinci dan disesuaikan lagi di RPP.
g. Menentukan Sumber Belajar
Sumber belajar adalah rujukan, objek dan/atau bahan yang digunakan untuk
kegiatan pembelajaran, yang berupa media cetak dan elektronik, nara sumber,
serta lingkungan fisik, alam, sosial, dan budaya.
5. Proses pembelajaran
Tahap kedua dalam pembelajaran menurut standar proses yaitu pelaksanaan
pembelajaran yang meliputi kegiatan pendahuluan, kegiatan inti, dan kegiatan
penutup.
a. Kegiatan Pendahuluan
Dalam kegiatan pendahuluan, guru:
1) menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk mengikuti proses
pembelajaran;
2) mengajukan pertanyaan-pertanyaan tentang materi yang sudah dipelajari dan
terkait dengan materi yang akan dipelajari;
3) mengantarkan peserta didik kepada suatu permasalahan atau tugas yang
akan dilakukan untuk mempelajari suatu materi dan menjelaskan tujuan
pembelajaran atau KD yang akan dicapai; dan
4) menyampaikan garis besar cakupan materi dan penjelasan tentang kegiatan
yang akan dilakukan peserta didik untuk menyelesaikan permasalahan atau
tugas.
b. Kegiatan Inti
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai tujuan, yang
dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi
75 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
peserta didik untuk secara aktif menjadi pencari informasi, serta memberikan
ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan
bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
Kegiatan inti menggunakan metode yang disesuaikan dengan karakteristik
peserta didik dan matapelajaran, yang meliputi proses observasi, menanya,
mengumpulkan informasi, asosiasi, dan komunikasi. Untuk pembelajaran yang
berkenaan dengan KD yang bersifat prosedur untuk melakukan sesuatu, guru
memfasilitasi agar peserta didik dapat melakukan pengamatan terhadap
pemodelan/demonstrasi oleh guru atau ahli, peserta didik menirukan,
selanjutnya guru melakukan pengecekan dan pemberian umpan balik, dan
latihan lanjutan kepada peserta didik.
Dalam setiap kegiatan guru harus memperhatikan kompetensi yang terkait
dengan sikap seperti jujur, teliti, kerja sama, toleransi, disiplin, taat aturan,
menghargai pendapat orang lain yang tercantum dalam silabus dan RPP. Cara
pengumpulan data sedapat mungkin relevan dengan jenis data yang
dieksplorasi, misalnya di laboratorium, studio, lapangan, perpustakaan,
museum, dan sebagainya. Sebelum menggunakannya peserta didik harus tahu
dan terlatih dilanjutkan dengan menerapkannya.
Contoh penerapan kelima kegiatan pembelajaran pokok sebagai berikut :
1). Mengamati
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka secara luas dan bervariasi
kesempatan peserta didik untuk melakukan pengamatan melalui kegiatan:
melihat, menyimak, mendengar, dan membaca. Guru memfasilitasi peserta
didik untuk melakukan pengamatan, melatih mereka untuk memperhatikan
(melihat, membaca, mendengar) hal yang penting dari suatu benda atau
objek.
2). Menanya
Dalam kegiatan mengamati, guru membuka kesempatan secara luas
kepada peserta didik untuk bertanya mengenai apa yang sudah dilihat,
disimak, dibaca atau dilihat. Guru perlu membimbing peserta didik untuk
dapat mengajukan pertanyaan: pertanyaan tentang yang hasil pengamatan
objek yang konkrit sampai kepada yang abstra berkenaan dengan fakta,
76 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
konsep, prosedur, atau pun hal lain yang lebih abstrak. Pertanyaan yang
bersifat faktual sampai kepada pertanyaan yang bersifat hipotetik.
Dari situasi di mana peserta didik dilatih menggunakan pertanyaan dari
guru, masih memerlukan bantuan guru untuk mengajukan pertanyaan
sampai ke tingkat di mana peserta didik mampu mengajukan pertanyaan
secara mandiri.
Dari kegiatan kedua dihasilkan sejumlah pertanyaan. Melalui kegiatan
bertanya dikembangkan rasa ingin tahu peserta didik. Semakin terlatih
dalam bertanya maka rasa ingin tahu semakin dapat dikembangkan.
Pertanyaan terebut menjadi dasar untuk mencari informasi yang lebih
lanjut dan beragam dari sumber yang ditentukan guru sampai yang
ditentukan peserta didik, dari sumber yang tunggal sampai sumber yang
beragam.
3). Mengumpulkan dan mengasosiasikan
Tindak lanjut dari bertanya adalah menggali dan mengumpulkan informasi
dari berbagai sumber melalui berbagai cara. Untuk itu peserta didik dapat
membaca buku yang lebih banyak, memperhatikan fenomena atau objek
yang lebih teliti, atau bahkan melakukan eksperimen. Dari kegiatan tersebut
terkumpul sejumlah informasi.
Informasi tersebut menjadi dasar bagi kegiatan berikutnya yaitu memeroses
informasi untuk menemukan keterkaitan satu informasi dengan informasi
lainnya, menemukan pola dari keterkaitan informasi dan bahkan mengambil
berbagai kesimpulan dari pola yang ditemukan.
4). Mengkomunikasikan hasil
Kegiatan berikutnya adalah menuliskan atau menceritakan apa yang
ditemukan dalam kegiatan mencari informasi, mengasosiasikan dan
menemukan pola. Hasil tersebut disampikan di kelas dan dinilai oleh guru
sebagai hasil belajar peserta didik atau kelompok peserta didik tersebut.
77 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
c. Kegiatan Penutup
Dalam kegiatan penutup, guru bersama-sama dengan peserta didik dan/atau
sendiri membuat rangkuman/simpulan pelajaran, melakukan penilaian dan/atau
refleksi terhadap kegiatan yang sudah dilaksanakan secara konsisten dan
terprogram, memberikan umpan balik terhadap proses dan hasil pembelajaran,
merencanakan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pembelajaran remedi,
program pengayaan, layanan konseling dan/atau memberikan tugas baik tugas
individual maupun kelompok sesuai dengan hasil belajar peserta didik, dan
menyampaikan rencana pembelajaran pada pertemuan berikutnya.
Perlu diingat, bahwa KD-KD diorganisasikan ke dalam empat KI. KI-1 berkaitan
dengan sikap diri terhadap Tuhan Yang Maha Esa. KI-2 berkaitan dengan
karakter diri dan sikap sosial. KI-3 berisi KD tentang pengetahuan terhadap
materi ajar, sedangkan KI-4 berisi KD tentang penyajian pengetahuan. KI-1, KI-
2, dan KI-4 harus dikembangkan dan ditumbuhkan melalui proses pembelajaran
setiap materi pokok yang tercantum dalam KI-3, untuk semua matapelajaran.
KI-1 dan KI-2 tidak diajarkan langsung, tetapi indirect teaching pada setiap
kegiatan pembelajaran.
B. Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Pendekatan sains seperti itu terutama di Kelas I, II, dan III menyebabkan semua
mata pelajaran yang diajarkan akan diwarnai oleh mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam. Untuk kemudahan
pengorganisasiannya, kompetensi-kompetensi dasar kedua mata pelajaran ini
diintegrasikan ke mata pelajaran lain (integrasi inter-disipliner).
2. Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia dan kompetensi dasar mata
pelajaran Matematika.
3. Kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial diintegrasikan ke
kompetensi dasar mata pelajaran Bahasa Indonesia, ke kompetensi dasar mata
pelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, dan ke kompetensi dasar
mata pelajaran Matematika.
4. Sedangkan untuk kelas IV, V, dan VI, kompetensi dasar mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial dan Ilmu Pengetahuan Alam masing-masing berdiri sendiri,
78 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
sehingga pendekatan integrasinya adalah multi-disipliner, walaupun
pembelajarannya tetap menggunakan tematik terpadu.
5. Prinsip pengintegrasian inter-disipliner untuk mata pelajaran Ilmu Pengetahuan
Alam dan Ilmu Pengetahuan Sosial seperti diuraikan di atas dapat juga
diterapkan dalam pengintegrasian muatan lokal.
C. Penilaian
1. Pengertian
Standar Penilaian Pendidikan adalah kriteria mengenai mekanisme, prosedur,
dan instrumen penilaian hasil belajar peserta didik. Penilaian pendidikan sebagai
proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengukur pencapaian
hasil belajar peserta didik mencakup: penilaian otentik, penilaian diri, penilaian
berbasis portofolio, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir
semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, dan ujian
sekolah/madrasah, yang diuraikan sebagai berikut.
a. Penilaian otentik merupakan penilaian yang dilakukan secara komprehensif
untuk menilai mulai dari masukan (input), proses,dan keluaran (output)
pembelajaran.
b. Penilaian diri merupakan penilaian yang dilakukan sendiri oleh peserta didik
secara reflektif untuk membandingkan posisi relatifnya dengan kriteria yang
telah ditetapkan.
c. Penilaian berbasis portofolio merupakan penilaian yang dilaksanakan untuk
menilai keseluruhan entitas proses belajar peserta didik termasuk
penugasan perseorangan dan/atau kelompok di dalam dan/atau di luar
kelas khususnya pada sikap/perilaku dan keterampilan.
d. Ulangan merupakan proses yang dilakukan untuk mengukur pencapaian
kompetensi peserta didik secara berkelanjutan dalam proses pembelajaran,
untuk memantau kemajuan dan perbaikan hasil belajar peserta didik.
e. Ulangan harian merupakan kegiatan yang dilakukan secara periodik untuk
menilai kompetensi peserta didik setelah menyelesaikan satu Kompetensi
Dasar (KD) atau lebih.
f. Ulangan tengah semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh
pendidik untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik setelah
79 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
melaksanakan 8 – 9 minggu kegiatan pembelajaran. Cakupan ulangan
tengah semester meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan seluruh
KD pada periode tersebut.
g. Ulangan akhir semester merupakan kegiatan yang dilakukan oleh pendidik
untuk mengukur pencapaian kompetensi peserta didik di akhir semester.
Cakupan ulangan meliputi seluruh indikator yang merepresentasikan semua
KD pada semester tersebut.
h. Ujian Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh satuan pendidikan untuk
mengetahui pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UTK meliputi
sejumlah Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada
tingkat kompetensi tersebut.
i. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi yang selanjutnya disebut UMTK merupakan
kegiatan pengukuran yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui
pencapaian tingkat kompetensi. Cakupan UMTK meliputi sejumlah
Kompetensi Dasar yang merepresentasikan Kompetensi Inti pada tingkat
kompetensi tersebut.
j. Ujian Sekolah/Madrasah merupakan kegiatan pengukuran pencapaian
kompetensi yang dilakukan oleh satuan pendidikan.
2. Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar didasarkan
pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
a. Objektif, berarti penilaian berbasis pada standardan tidak dipengaruhi
faktor subjektivitas penilai.
b. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
c. Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan,
pelaksanaan, dan pelaporannya.
d. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar
pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
e. Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada
80 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan
hasilnya.
f. Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.
Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria
(PAK). PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan
pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria
ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan
mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai,
daya dukung, dan karakteristik peserta didik.
3. Penilaian Hasil dan Proses Pembelajaran
Penilaian proses pembelajaran menggunakan pendekatan penilaian otentik
(authentic assesment) yang menilai kesiapan siswa, proses, dan hasil belajar
secara utuh. Keterpaduan penilaian ketiga komponen tersebut akan
menggambarkan kapasitas, gaya, dan perolehan belajar siswa atau bahkan
mampu menghasilkan dampak instruksional (instructional effect) dan dampak
pengiring (nurturant effect) dari pembelajaran.
Hasil penilaian otentik dapat digunakan oleh guru untuk merencanakan
program perbaikan (remedial), pengayaan (enrichment), atau pelayanan
konseling. Selain itu, hasil penilaian otentik dapat digunakan sebagai bahan untuk
memperbaiki proses pembelajaran sesuai dengan Standar Penilaian Pendidikan.
Evaluasi proses pembelajaran dilakukan saat proses pembelajaran dengan
menggunakan alat: angket, observasi, catatan anekdot, dan refleksi.
4. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
a. Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang
sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap
peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan. Cakupan
penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata
pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.
81 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
b. Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
1) Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi,
penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta
didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian
diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala
penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal
berupa catatan pendidik.
Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara
berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung
maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi
yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta
didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam
konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa
lembar penilaian diri.
Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara
meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian
kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian
antarpeserta didik.
Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang
berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan
peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.
2) Penilaian Kompetensi Pengetahuan, pendidik menilai kompetensi
pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
a) Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban
singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian
dilengkapi pedoman penskoran.
b) Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
82 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
c) Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek
yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan
karakteristik tugas.
3) Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja,
yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu
kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan
penilaian portofolio. Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau
skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.
Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa
keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai
dengan tuntutan kompetensi.
Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi
kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara
tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara
menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu
yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat,
perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam
kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata
yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.
Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1) substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2) konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk
instrumen yang digunakan; dan
3) penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai
dengan tingkat perkembangan peserta didik.
83 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
5. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan Belajar ditentukan sebagai berikut :
Predikat Nilai Kompetensi
Pengetahuan Keterampilan Sikap
A 4 4 SB
A- 3.66 3.66
B+ 3.33 3.33
B B 3 3
B- 2.66 2.66
C+ 2.33 2.33
C C 2 2
C- 1.66 1.66
D+ 1.33 1.33 K
D 1 1
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan belum
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indicator nilai <2.66 dari hasil tes formatif
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4, seorang peserta didik dinyatakan sudah tuntas
belajar untuk menguasai KD yang dipelajarinya apabila menunjukkan
indicator nilai ≥ 2.66 dari hasil tes formatif.
3) Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, ketuntasan seorang peserta didik dilakukan
dengan memperhatikan aspek sikap pada KI-1 dan KI-2 untuk seluruh mata
pelajaran, yakni jika profil sikap peserta didik secara umum berada pada
kategori baik (B) menurut standar yang ditetapkan satuan pendidikan yang
bersangkutan.
Implikasi dari ketuntasan belajar tersebut adalah sebagai berikut:
1) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan remedial individual sesuai dengan
kebutuhan kepada peserta didik yang memperoleh nilai kurang dari 2.66;
2) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pelajarannya ke KD berikutnya kepada peserta didik yang memperoleh nilai
2.66 atau lebih dari 2.66; dan
3) Untuk KD pada KI-3 dan KI-4: diadakan remedial klasikal sesua dengan
kebutuhan apabila lebih dari 75% peserta didik memperoleh nilai kurang dari
2.66;
Untuk KD pada KI-1 dan KI-2, pembinaan terhadap peserta didik yang secara umum
profil sikapnya belum berkategori baik dilakukan secara holistic (paling tidak oleh
guru mata pelajaran, guru BK, dan orang tua).
84 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
85 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB IV
KURIKULUM TINGKAT SATUAN PENDIDIKAN
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip
diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik.
Kurikulum dikembangkan oleh satuan pendidikan secara berdiversifikasi dengan maksud
agar memungkinkan penyesuaian program pendidikan pada satuan pendidikan dengan
kondisi dan kekhasan potensi yang ada di daerah serta peserta didik untuk dilaksanakan
di tingkat satuan pendidikan.
Kurikulum operasional yang dikembangkan dan dilaksanakan oleh satuan pendidikan
diwujudkan dalam bentuk Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP).
Komponen Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan sebagai berikut.
A. Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan Pada Satuan Pendidikan
Visi mendiskripsikan cita-cita yang hendak dicapai oleh satuan pendidikan
Misi mendiskripsikan indikator – indikator yang harus dilakukan melalui rencana
tindakan dalam mewujudkan visi satuan pendidikan.
Tujuan pendidikan mendiskrpisikan hal-hal yang perlu diwujudkan sesuai dengan
karakteristik satuan pendidikan.
B. Muatan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
Muatan KTSP terdiri atas muatan kurikulum pada tingkat nasional, muatan
kurikulum pada tingkat daerah, dan muatan kekhasan satuan pendidikan.
1. Muatan Kurikulum pada Tingkat Nasional
Muatan kurikulum pada tingkat nasional yang dimuat dalam KTSP untuk untuk
SD/MI mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 67
Tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SD/MI.
2. Muatan Kurikulum pada Tingkat Daerah
Muatan kurikulum pada tingkat daerah yang dimuat dalam KTSP terdiri atas
sejumlah bahan kajian dan pelajaran dan/atau mata pelajaran muatan lokal
yang ditentukan oleh daerah yang bersangkutan. Penetapan muatan lokal
86 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
didasarkan pada kebutuhan dan kondisi setiap daerah, baik untuk provinsi
maupun kabupaten/kota.
Muatan lokal yang berlaku untuk seluruh wilayah provinsi ditetapkan dengan
peraturan gubernur. Begitu pula halnya, apabila muatan lokal yang berlaku
untuk seluruh wilayah kabupaten/kota ditetapkan dengan peraturan
bupati/walikota.
3. Muatan Kekhasan Satuan Pendidikan
Muatan kekhasan satuan pendidikan berupa bahan kajian dan pelajaran
dan/atau mata pelajaran muatan lokal serta program kegiatan yang ditentukan
oleh satuan pendidikan yang bersangkutan dengan mempertimbangkan
kebutuhan peserta didik.
C. Komponen Muatan Lokal
Ruang lingkup muatan lokal adalah sebagai berikut.
1) Lingkup keadaan dan kebutuhan daerah
Keadaan daerah adalah segala sesuatu yang terdapat di daerah tertentu yang
pada dasarnya berkaitan dengan lingkungan alam, lingkungan sosial ekonomi,
dan lingkungan sosial budaya.
Kebutuhan daerah adalah segala sesuatu yang diperlukan oleh masyarakat di
suatu daerah, khususnya untuk kelangsungan hidup dan peningkatan taraf
kehidupan masyarakat tersebut, yang disesuaikan dengan arah perkembangan
daerah serta potensi daerah yang bersangkutan. Kebutuhan daerah tersebut
adalah seperti kebutuhan untuk:
a) Melestarikan dan mengembangkan kebudayaan daerah;
b) Meningkatkan kemampuan dan keterampilan di bidang tertentu sesuai
dengan keadaan perekonomian daerah;
c) Meningkatkan penguasaan Bahasa Inggris untuk keperluan peserta didik
dan untuk mendukung pengembangan potensi daerah, seperti potensi
pariwisata; dan
d) Meningkatkan kemampuan berwirausaha.
2) Lingkup isi/jenis muatan lokal.
Lingkup isi/jenis muatan lokal dapat berupa: bahasa daerah, bahasa Inggris,
kesenian daerah, keterampilan dan kerajinan daerah, adat istiadat, kuliner dan
87 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
pengetahuan tentang berbagai ciri khas lingkungan alam sekitar, serta hal-hal
yang dianggap perlu untuk pengembangan potensi daerah yang bersangkutan.
D. Ekstrakurikuler
Pengembangan potensi peserta didik sebagaimana dimaksud dalam tujuan
pendidikan nasional dapat diwujudkan melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
merupakan salah satu kegiatan dalam program kurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler
adalah program kurikuler yang alokasi waktunya tidak ditetapkan dalam kurikulum.
Jelasnya bahwa kegiatan ekstrakurikuler merupakan perangkat operasional
(supplement dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan
dalam rencana kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan.
Kegiatan ekstrakurikuler menjembatani kebutuhan perkembangan peserta didik
yang berbeda; seperti perbedaan sense akan nilai moral dan sikap, kemampuan,
dan kreativitas. Melalui partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler peserta didik
dapat belajar dan mengembangkan kemampuan berkomunikasi, bekerja sama
dengan orang lain, serta menemukan dan mengembangkan potensinya. Kegiatan
ekstrakurikuler juga memberikan manfaat sosial yang besar.
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan salah satu perangkat operasional (supplement
dan complements) kurikulum, yang perlu disusun dan dituangkan dalam rencana
kerja tahunan/kalender pendidikan satuan pendidikan (seperti disebutkan pada
Pasal 53 ayat (2) butir a Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan) serta dievaluasi
pelaksanaannya setiap semester oleh satuan pendidikan (seperti disebutkan pada
Pasal 79 ayat (2) butir b Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan
Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah
Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan).
88 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Pengembangan Program dan Kegiatan
Kegiatan ekstrakurikuler dalam Kurikulum 2013 dikelompokkan berdasarkan kaitan
kegiatan tersebut dengan kurikulum, yakni ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler
pilihan.
Ekstrakurikuler wajib merupakan program ekstrakurikuler yang harus diikuti oleh
seluruh peserta didik, terkecuali peserta didik dengan kondisi tertentu yang tidak
memungkinkannya untuk mengikuti kegiatan ekstrakurikuler tersebut.
Dalam Kurikulum 2013, Kepramukaan ditetapkan sebagai kegiatan ekstrakurikuler
wajib untuk sekolah dasar (SD/MI).
E. Pengaturan Beban Belajar
Beban belajar dalam KTSP SD diatur dalam bentuk sistem paket.
Beban belajar dengan sistem paket sebagaimana diatur dalam struktur kurikulum
setiap satuan pendidikan merupakan pengaturan alokasi waktu untuk setiap mata
pelajaran yang terdapat pada semester gasal dan genap dalam satu tahun ajaran.
Beban belajar pada sistem paket terdiri atas pembelajaran tatap muka, penugasan
terstruktur, dan kegiatan mandiri.
Beban belajar penugasan terstruktur dan kegiatan mandiri pada satuan pendidikan
yang menggunakan Sistem Paket yaitu 0%-40% untuk SD/M dari waktu kegiatan
tatap muka mata pelajaran yang bersangkutan. Pemanfaatan alokasi waktu tersebut
mempertimbangkan potensi dan kebutuhan peserta didik dalam mencapai
kompetensi.
Satuan pendidikan dapat menambah beban belajar per minggu sesuai dengan
kebutuhan belajar peserta didik. Konsekuensi penambahan beban belajar pada
satuan pendidikan menjadi tanggung jawab satuan pendidikan yang bersangkutan.
Beban belajar merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik
dalam satu minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran.
1. Beban belajar di Sekolah Dasar dinyatakan dalam jam pembelajaran per minggu.
a. Beban belajar satu minggu Kelas I adalah 30 jam pembelajaran.
b. Beban belajar satu minggu Kelas II adalah 32 jam pembelajaran.
89 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
c. Beban belajar satu minggu Kelas III adalah 34 jam pembelajaran.
d. Beban belajar satu minggu Kelas IV, V, dan VI adalah 36 jam pembelajaran.
Durasi setiap satu jam pembelajaran adalah 35 menit.
2. Beban belajar di Kelas I, II, III, IV, dan V dalam satu semester paling sedikit 18
minggu dan paling banyak 20 minggu.
3. Beban belajar di kelas VI pada semester ganjil paling sedikit 18 minggu dan
paling banyak 20 minggu.
4. Beban belajar di kelas VI pada semester genap paling sedikit 14 minggu dan
paling banyak 16 minggu.
5. Beban belajar dalam satu tahun pelajaran paling sedikit 36 minggu dan paling
banyak 40 minggu.
F. Kalender Pendidikan
Kurikulum satuan pendidikan pada setiap jenis dan jenjang diselenggarakan dengan
mengikuti kalender pendidikan. Kalender pendidikan adalah pengaturan waktu untuk
kegiatan pembelajaran peserta didik selama satu tahun ajaran yang mencakup
permulaan tahun pelajaran, minggu efektif belajar, waktu pembelajaran efektif, dan
hari libur.
1. Permulaan Waktu Pelajaran
Permulaan waktu pelajaran di setiap satuan pendidikan dimulai pada setiap
awal tahun pelajaran.
2. Pengaturan Waktu Belajar Efektif
a. Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran di luar
waktu libur untuk setiap tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
b. Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu
yang meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran
termasuk muatan lokal (kurikulum tingkat daerah), ditambah jumlah jam
untuk kegiatan lain yang dianggap penting oleh satuan pendidikan.
3. Pengaturan Waktu Libur
Penetapan waktu libur dilakukan dengan mengacu pada ketentuan yang berlaku
tentang hari libur, baik nasional maupun daerah. Waktu libur dapat berbentuk
jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran, hari
90 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Alokasi waktu minggu efektif belajar, waktu libur, dan kegiatan lainnya tertera
pada Tabel berikut ini.
No Kegiatan Alokasi Waktu Keterangan
1. Minggu efektif
belajar
Minimum 34
minggu dan
maksimum 38
minggu
Digunakan untuk kegiatan
pembelajaran efektif pada
setiap satuan pendidikan
2. Jeda tengah
semester
Maksimum 2
minggu
Satu minggu setiap semester
3. Jeda antar
semester
Maksimum 2
minggu
Antara semester I dan II
4. Libur akhir
tahun
pelajaran
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan
awal
tahun pelajaran
5. Hari libur
keagamaan
2 – 4 minggu Daerah khusus yang memerlukan
libur
keagamaan lebih panjang dapat
mengaturnya sendiri tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan
waktu pembelajaran efektif
6. Hari libur
umum/nasion
al
Maksimum 2
minggu
Disesuaikan dengan Peraturan
Pemerintah
7. Hari libur
khusus
Maksimum 1
minggu
Untuk satuan pendidikan sesuai
dengan ciri kekhususan masing-
masing
8. Kegiatan
khusus
sekolah/madr
asah
Maksimum 3
minggu
Digunakan untuk kegiatan yang
diprogramkan secara khusus oleh
sekolah/madrasah tanpa
mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu
pembelajaran efektif
Permulaan tahun pelajaran adalah waktu dimulainya kegiatan pembelajaran pada
awal tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
91 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
Minggu efektif belajar adalah jumlah minggu kegiatan pembelajaran untuk setiap
tahun pelajaran pada setiap satuan pendidikan.
Waktu pembelajaran efektif adalah jumlah jam pembelajaran setiap minggu,
meliputi jumlah jam pembelajaran untuk seluruh mata pelajaran termasuk muatan
lokal, ditambah jumlah jam untuk kegiatan pengembangan diri.
Waktu libur adalah waktu yang ditetapkan untuk tidak diadakan kegiatan
pembelajaran terjadwal pada satuan pendidikan yang dimaksud. Waktu libur dapat
berbentuk jeda tengah semester, jeda antar semester, libur akhir tahun pelajaran,
hari libur keagamaan, hari libur umum termasuk hari-hari besar nasional, dan hari
libur khusus.
Banyaknya minggu efektif untuk satu tahun pelajaran sekitar 38 minggu
efektif. Jumlah minggu efektif ini tidak termasuk pekan-pekan ulangan, yang terdiri
dari pekan ulangan tengah semester ganjil dan genap, dan ulangan akhir semester
ganjil dan semester genap.
Jeda tengah semester maksimum 2 minggu, satu minggu setiap semester,
jeda antar semester maksimum 2 minggu antara semester I dan II. Pelaksanaan
libur akhir tahun pelajaran maksimum 3 minggu digunakan untuk penyiapan
kegiatan dan administrasi akhir dan awal tahun pelajaran. Hari libur keagamaan 2
sampai 4 minggu. Bagi daerah khusus yang memerlukan libur keagamaan lebih
panjang dapat mengaturnya sendiri tanpa mengurangi jumlah minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif. Hari libur umum/nasional maksimum 2
minggu disesuaikan dengan Peraturan Pemerintah. Hari libur khusus maksimum 1
minggu bagi satuan pendidikan sesuai dengan ciri kekhususan masing-masing.
Untuk kegiatan khusus sekolah maksimum 3 minggu digunakan untuk kegiatan
yang diprogramkan secara khusus oleh sekolah tanpa mengurangi minggu efektif
belajar dan waktu pembelajaran efektif.
Pelaksanaan program remedial dan pengayaan dilaksanakan sepanjang
semester. Kegiatan pengembangan diri dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler,
penguatan konsep, bimbingan karir, layanan klinik akademik, dan rapat-rapat
dewan pendidik dilaksanakan sore hari setelah jam pelajaran.
Kalender pendidikan pada satuan pendidikan disusun berdasarkan kebutuhan
daerah, karakteristik sekolah, kebutuhan peserta didik dan masyarakat, serta
berpedoman pada kalender pendidikan yang dikembangkan oleh Dinas Pendidikan
dan Sekolah.
92 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
93 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
BAB V
PENUTUP
Pelaksanaan Kurikulum 2013 akan berjalan sesuai dengan rencana yang
telah digariskan jika semua pemangku kepentingan mendukung dan memahami secara
mendalam serta mempunyai komitmen untuk berperan secara aktif sesuai dengan tugas
dan fungsi masing-masing.
Pemahaman terhadap Kurikulum 2013 perlu terus dilakukan secara
berkelanjutan dan bertahap, baik secara filosofis, teoritis, yuridis maupun secara
rasional praktis.
Dengan demikian kesalahpahaman pelaksanaan di sekolah makin berkurang, bahkan
muncul berbagai kreativitas dan inovasi yang dilakukan sesuai dengan potensi setempat
tanpa meninggalkan alur utama kebijakan nasional.
Pemahaman secara mendalam tanpa distorsi terutama bagi guru, kepala
sekolah dan pengawas mutlak diperlukan. Karena kesalahan sekecil apapun di kelas dan
sekolah akan membawa dampak yang sangat besar terhadap proses belajar siswa, baik
secara spiritual, mental, maupun sosial.
Seperti kita ketahui pada kurikulum 2013 khususnya di sekolah dasar,
terdapat beberapa perubahan mendasar, perubahan ini menuntut guru dan pembina
pendidikan lainnya mengubah mindset terhadap proses pembelajaran termasuk
manajemen pembelajarannya.
Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar ini beserta lampiran dan dokumen
pendukung yang lain diharapkan dapat memberi pemahaman yang utuh tentang
Kurikulum 2013 di Sekolah dasar.
94 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
95 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 54 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 64 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 65 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 66 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 67 tahun 2013 tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia nomor 81A tahun 2013 tentang Implementasi Kurikulum.
96 Kurikulum 2013 di Sekolah Dasar