komparasi niat belajar kitab ‘adab al-‘alim wa al-muta...

76
KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM DANGARD PENDIDIKAN KITAB AT- TARBIYAH WA AT-TA’LIM (Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik) Oleh : NIM 1420410054 Rofiq Hamzah. S. Pd.I TESIS Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Sarat guna Memperoleh Gelar Magister dalam Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam Konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam YOGYAKARTA 2016

Upload: nguyenhuong

Post on 25-Aug-2019

225 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM DANGARD PENDIDIKAN KITAB AT-

TARBIYAH WA AT-TA’LIM

(Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik)

Oleh :

NIM 1420410054 Rofiq Hamzah. S. Pd.I

TESIS

Diajukan kepada Pascasarjana UIN Sunan Kalijaga untuk Memenuhi Salah Satu Sarat guna Memperoleh

Gelar Magister dalam Agama Islam Program Studi Pendidikan Islam

Konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam

YOGYAKARTA 2016

Page 2: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

II

v5;00TvOZvI "WIN J"Pd"S HV'7'1".+.T1'--lH � HVldnMnSI

:� 00

,]ABS

9IOZ: !llnf 5;1 'B:PtD[BAi30}.._

·u&rn:iqmns

){nf nI!P 'aUBA UBfaBq-UB!'aBq aped qBn::i:;q 'µ!pU:}S BABS BA.IB){/Irnqqgugd

ESBl[ l[B{BpB UBl[ninfgSg){ . B1B::l:}S !U! stsot l[B){SBU BM.l[Bq UB){BlBAugm

(Idd) lUB[SI utDt!Pf pu0J uu.1opmgd

(IV d) UIB[SI UB){!P!PU:}J

t,5;001170Z171 I"Pd"S HVZWVH 01.f!O"H

!Pms unu20.1d

'auufu:;ir

WIN

Blll�N

NVI'lSV'.DI NVV l V AN"H3"d

Page 3: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 4: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 5: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 6: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 7: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

vii

MOTTO

األمور بمقاصدها(Segala Sesuatu Tergantung Pada Maksudnya). 0 F

1

Satu-Satunya Hal Yang Baik Tanpa Pengecualian Adalah Kehendak Baik.1F

2

1 Abu Bakar al Ahdali, Al-Fara>id} al-Bahiyyah (Kediri: MHM, tt), hlm. 8. 2 Immanuel Kant, Grundlegung zur Metaphysik der Sitten (Stuttgart: Reclam, 1965). Immanuel Kant, Kritik der Praktischen Vernunft (Hamburg: Verlag von Felix Meiner, 1967). Sebagaimana dikutip Simon Petrus Lili Tjahjadi, Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan (Yogyakarta: Kanisius, 2011), hlm. 53.

Page 8: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

viii

ABSTRAK

ROFIQ HAMZAH, S.Pd.I. 1420410054, KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM DAN GARD PENDIDIKAN KITAB AT-TARBIYAH WA AT-TA’LIM (Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik), Yogyakarta: Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2016.

Penelitian ini dilatar belakangi oleh terjadinya pergeseran motif belajar pada peserta didik pada lembaga pendidikan Islam. Pesantren, sebagai lembaga pendidikan Islam yang juga dikenal sebagai benteng moral juga menghadapi permasalahan serupa. Pergeseran motif belajar ini menimbulkan dikotomi yang bias terhadap pesantren oleh beberapa pengamat, pesantren salaf yang terbelakang dan pesantren khalaf yang maju. Dalam rangka membangun paradigma yang lebih objektif, penulis meneliti motif belajar ini dari dua kitab yang merepresentasikan pesantren salaf, kitab tersebut adalah kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim karangan K.H. Hasyim Asy’ari khususnya dalam topik niat belajar dikomparasikan dengan At-Tarbiyah wa at-Ta’lim karangan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam topik gard pendidikan.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode hermeneutika Schleiermacher dan pendekatan imperatif kategoris Immanuel Kant dalam menjawab tiga pertanyaan. Pertama, Bagaimana telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap niat belajar dalam kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim ? Kedua, Bagaimana telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap gard pendidikan dalam kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim ? Ketiga, Bagaimana komparasi dan konsekuensi niat belajar dalam kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim dan gard pendidikan kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim dilihat dari perspektif Imperatif Kategoris Immanuel Kant ?

Setelah melakukan proses-analisa dihasilkan tiga temuan, pertama, niat belajar dalam kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim adalah belajar hanya karena Allah, yaitu mencari ridlo Allah SWT dan mendekatkan diri kepada Allah SWT semata, dan karena sebab lain yang bukan Allah. Kedua, gard pendidikan dalam kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim adalah menyeimbangkan materi agama dan non agama, mencari rizki, mencari ilmu, menanamkan akhlak dan mengarahkan pemanfaatan harta dan ilmu agar tidak disalah gunakan sehingga menimbulkan madlarat. Ketiga, distribusi imperatif K.H. Hasyim Asy’ari merata, mulai dari imperatif kategoris, hipotetis-asertoris dan hipotetis-problematis, sehingga bersifat fleksibel, bersifat formal dan ideal. Sementara imperatif Prof. Dr. Mahmud Yunus hanya bersifat hipotetis-asertoris, sehingga lebih fokus, material dan pragmatis. Konsekuensi yang muncul adalah pesantren salaf harus lebih longgar dan terbuka, sementara pesantren khalaf harus lebih menekankan sisi pragmatisnya.

Kata Kunci: Niat Belajar, ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim, Hasyim Asy’ari, Gard Pendidikan, At-Tarbiyah wa at-Ta’lim, Mahmud Yunus, Hermeneutika Schleiermacher, Imperatif Kategoris Immanuel Kant.

Page 9: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

ix

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

Almamater tercinta Konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam

Program Studi Pendidikan Islam

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta

Dan seluruh Insan yang terlibat dalam perbaikan dan pengembangan

pendidikan Islam.

Page 10: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

x

PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB-LATIN

Berdasarkan Surat Keputusan Bersama Mentri Agama RI dan Mentri Pendidikan

dan Kebudayan RI Nomor 158/1987 dan 0543b/U/1987, tanggal 22 Januari 1988.

A. Konsonan Tunggal

Huruf Arab Nama Huruf Latin Keterangan

alif tidak dilambangkan tidak dilambangkan ا

ba’ B be ب

ta’ T te ت

ṡa’ ṡ es (dengan titik diatas) ث

jim J je ج

ḥa ḥ ha (dengan titik ح

dibawah)

kha kh ka dan ha خ

dal D de د

żal Ż zet (dengan titik ذ

diatas)

ra’ R er ر

zai Z zet ز

sin S es س

syin Sy es dan ye ش

ṣad ṣ es (dengan titik ص

dibawah)

ḍad ḍ de (dengan titik ض

dibawah)

ṭa’ ṭ te (dengan titik ط

dibawah)

ẓa’ ẓ zet (dengan titik ظ

dibawah)

ain ‘ koma terbalik diatas‘ ع

Page 11: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xi

ghain G ge غ

fa’ F Ef ف

qaf Q Qi ق

kaf K Ka ك

lam L El ل

mim M Em م

nun N En ن

wawu W We و

ha’ H Ha ه

hamzah ‘ Apostrof ء

ya’ Y Ye ي

B. Konsonan Rangkap

Konsonan rangkap, termasuk tanda Syaddah, ditulis rangkap.

متعقد ين

عدة

ditulis

ditulis

muta’aqqidin

‘iddah

C. Ta’ Marbutah di Akhir Kata

1. Bila dimatikan ditulis h.

هبة

جزية

ditulis

ditulis

hibbah

jizyah

(ketentuan ini tidak diperlakukan terhadap kata-kata Arab yang sudah terserap

ke dalam bahasa Indonesia, seperti sholat, zakat, dan sebagainya, kecuali bila

dikehendaki lafal aslinya )

Bila diikuti dengan kata sandang “al” serta bacaan kedua itu terpisah, maka

ditulis dengan h.

’ditulis karamah al-auliya كرامه األولياء

Page 12: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xii

2. Bila ta’ marbutah hidup atau dengan harakat, fathah, kasrah, dan dammah

ditulis t.

ditulis zakatul fitri زكاة الفطر

D. Vokal Pendek

________

________

________

kasrah

fathah

dammah

ditulis

ditulis

ditulis

i

a

u

E. Vokal Panjang

fathah + alif

جاهلية

fathah + ya’mati

يسعى

kasrah + ya’ mati

كريم

dammah + wawu mati

فروض

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

a

jahiliyyah

a

yas’a

i

karim

u

furud

F. Vokal Rangkap

fathah + ya’ mati

بينكم

fathah + wawu mati

قول

ditulis

ditulis

ditulis

ditulis

ai

bainakum

au

qaulum

G. Vokal-vokal Pendek yang Berurutan dalam Satu Kata Dipisahkan dengan

Apostrof (‘)

أأنتم

أعدت

لئن ثكرتم

ditulis

ditulis

ditulis

a’antum

u’idat

la’in syakartum

Page 13: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xiii

H. Kata Sandang Alif + Lam

a. Bila diikuti Huruf Qamariyah

القرأن

القياس

ditulis

ditulis

al-Qur’an

al-Qiyas

b. Bila diikuti Huruf Syamsiyah ditulis menggandakan huruf syamsiyyah

yang mengikutinya, serta menghilangkan huruf l (el)-nya.

السماء

الشمس

ditulis

ditulis

As-Sama’

Asy-Syams

I. Penulisan Kata-kata dalam Rangkaian Kalimat

ذوي الفروض

أهل السنة

Ditulis

Ditulis

zawi al-furuḍ

ahl as-sunnah

Page 14: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xiv

KATA PENGANTAR

د ين والصالة والسالم على سيدنا محم نيا والد الحمدل رب العالمين وبه نستعين على امورالد

ا بعد . وعلى اله واصحابه أجمعين، ام

Alhamdulilillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Ilahi Robbi, Allah yang

Maha Kasih, yang telah memberikan limpahan rahmat, taufiq, maghfirah, hidayah serta

inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan Tesis ini yang merupakan

tugas dan syarat yang wajib dipenuhi guna memperoleh gelar magister dari Pascasarjana

UIN Sunan Kalijaga.

Shalawat dan salam Allah, semoga senantiasa tercurah keharibaan junjungan

agung Nabi Muhammad SAW beserta para keluarga dan sahabat yang telah membawa

risalah Islam penuh dengan ilmu pengetahuan, sehingga dapat menjadi bekal dan

petunjuk bagi kehidupan di dunia dan akhirat.

Suatu kebanggaan dan kebahagiaan bagi penulis atas terselesainya tugas akhir

akademik ini, meskipun dalam proses penyusunannya banyak mengalami hambatan dan

cobaan, disebabkan lebih atas keterbatasan penulis. Namun, berkat bantuan dan

motivasi serta doa dari berbagai pihak, Alhamdulillah penulis dapat melalui semua itu,

walaupun penulis menyadari tesis yang berjudul “Komparasi Niat Belajar Kitab ‘Adab

al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan Gard Pendidikan Kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim

(Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik)”

Page 15: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xv

, tentu jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis sangat bersyukur kepada Allah

SWT untuk kepada semua pihak yang telah membantu kelancaran dalam penulisan tesis

ini, dan penulis menyampaikan ucapan terimakasih yang tiada terhingga pada :

1. Bapak Prof. KH. Dr.Yudian Wahyudi, M.A., Ph.D selaku Rektor Universitas Islam

Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Noorhaidi, M.A,. M.Phil, Ph.D, selaku Direktur Pascasarjana

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

3. Ibu Ro’fah, BSW,. M.A,. Ph.D, selaku ketua Program Studi Pendidikan Islam

Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta.

4. Bapak Dr. Mahmud Arif, M.Ag. selaku pembimbing tesis, yang telah memberikan

motivasi, bimbingan saran-saran dengan penuh kesabaran kepada penulis, juga

menyediakan waktu dan tempat sampai penyusunan tesis ini selesai.

5. Segenap Dosen dan karyawan Program Pascasarjana Universitas Islam Negeri

Sunan Kalijaga Yogyakarta. Khususnya dosen-dosen konsentrasi Pemikian

Pendidikan Islam (PPI) yang memberi mata kuliah di Program studi Pendidikan

Islam.

6. Kedua orang tuaku, Ayahanda Imam Asro’i serta Ibunda Mardjanah yang sangat

penulis cintai dan sayangi, dengan ketulusan hati dan penuh kesabaran memberikan

kasih sayang tiada tara, memberikan do’a, teladan dan motivasi selama ananda

belajar hingga tak terbatas waktu. Hanya untaian do’a yang penulis panjatkan

semoga Allah SWT membalas semua ketulusan dan pengorbanan mereka. Amin.

7. Kepada adikku, Luthfiyana Siti Khodijah dan Syaiful Anwar, yang memberikan

do’a, motivasi, dan dukungan selama penulisan tesis ini.

Page 16: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xvi

8. Sahabat-sahabat Konsentrasi Pemikiran Pendidikan Islam (PPI) angkatan tahun

2014 (Muhammad Azzami, Muhammad Hatim, Muhammad Agung Prabowo,

Nindia Puspitasari, Muhammad Agus Munir, Muhammad Takbir, Badrun,

Muhammad Abdul Aziz, Irfan Jamil dan Lilik Erliani) yang telah berjuang bersama

menimba ilmu. Semoga kita bisa bertemu di lain kesempatan Amin.

9. KH. Munir Syafa’at dan Nyai Hj. Barokah Nawawi selaku pengasuh PPKHM

Jogjakarta, yang telah membimbing penulis untuk senantiasa meneguhkan jati diri

sebagai santri ditengah derasnya arus untuk melepasnya.

10. Teman-teman santri PPKHM Yogyakarta (Muchlisin, Masduqi, Faizin, Arif,

Bagus, Syaukani, Anwar, Arifin, Ghofur, ‘Doel’ Wahab dkk). Gusdurian Jogja

(Mas Jay, Autad, Haris, Ubed, Zain, Gunawan dkk). MJS (Wahid, Ariq, Hakim

dkk). SMI (Mas Eko, Hakim dkk). Rausyanfikr (Ust. Shafwan, Syamil, Nur,

Fadlun, Ghafur dkk). Lab al Hikmah (Pak Iqbal, Arif, Rusli dkk). Suro Tuo

Institute (Inyiak Ridwan Muzir dan Devi Andriani). Nama kalian ibarat shorcut

yang membuka kembali lelembar ilmu yang kita eja.

11. Semua pihak yang telah membantu baik secara langsung maupun tidak langsung

dalam penulisan tesis ini, yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

Hanya kepada Allah penulis bersimpuh dan berdoa semoga kehendak-Nya

senantiasa membawa mereka atas kebahagiaan yang hakiki dan tercatat sebagai amal

shaleh. Amin. Akhirnya, penulis menyadari sepenuhnya kekeliruan sangat mungkin

terjadi dalam penulisan karya ilmiah ini, oleh karena itu saran dan kritik yang bersifat

membangun sangat penulis butuhkan demi kesempurnaan tesis ini. Kepada Allah jualah

penulis memohon ampunan dan petunjuk dari segala kesalahan. Selebihnya harapan dan

Page 17: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 18: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xviii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................. i HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ............................................. ii HALAMAN PERNYATAAN BEBAS PLAGIASI ................................. iii HALAMAN PENGESAHAN ................................................................... iv HALAMAN PERSETUJUAN TIM PENGUJI ...................................... v HALAMAN NOTA DINAS PEMBIMBING .......................................... vi MOTTO ...................................................................................................... vii ABSTRAK .................................................................................................. viii PERSEMBAHAN ...................................................................................... x PEDOMAN TRANSLITERASI ARAB - LATIN .................................. xi KATA PENGANTAR ............................................................................... xv DAFTAR ISI .............................................................................................. xviii BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................. 1 B. Rumusan Masalah ........................................................................... 11 C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ..................................................... 12 D. Kajian Pustaka ................................................................................. 13 E. Kerangka Teori ................................................................................ 16

1. Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik ............................... 16 2. Definisi Operasional .................................................................. 17

F. Metode Penelitian ............................................................................ 18 1. Jenis Penelitian .......................................................................... 18 2. Pendekatan Penelitian ................................................................ 19 3. Pengumpulan Data ..................................................................... 20

a. Sumber Data .................................................................. 20 b. Teknik Pengumpulan Data ............................................ 23

4. Analisis Data ............................................................................. 24 G. Sistematika Pembahasan ................................................................. 26

BAB II. HERMENEUTIKA SCHLEIERMACHER DAN IMPERATIF

KATEGORIS IMMANUEL KANT

A. Hermeneutika Schleiermacher ......................................................... 28 1. Interpretasi Gramatis dan Interpretasi Psikologis ...................... 28 2. Lingkaran Hermeneutis ............................................................. 32

B. Imperatif Kategoris Immanuel Kant ................................................ 35 1. Kritik Budi Praktis .................................................................... 35

Page 19: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xix

2. Maksim dan Prinsip atau Kaidah Objektif ................................ 36 3. Imperatif Kategoris dan Imperatif Hipotetis ............................. 38

a. Imperatif Kategoris ................................................................ 42 1) Prinsip Universalitas ...................................................... 43 2) Prinsip Humanitas ......................................................... 46 3) Prinsip Otonomi ............................................................. 48

b. Allah dan Agama .................................................................... 51 C. Antara Schleiermacher dan Kant ..................................................... 55

BAB III. NIAT BELAJAR DALAM KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-

MUTA’ALLIM DAN GARD PENDIDIKAN DALAM KITAB AT-TARBIYYAH WA AT-TA’LIM

A. Biografi K.H. Hasyim Asy’ari ......................................................... 59 1. Latar Belakang Keluarga ........................................................... 59 2. Latar Belakang Pendidikan ........................................................ 60 3. Kepribadian K.H. Hasyim Asy’ari ............................................ 64

B. Niat Belajar Dalam Kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim........... 70 C. Biografi Prof. Dr. Mahmud Yunus .................................................. 82

1. Latar Belakang Keluarga ........................................................... 84 2. Latar Belakang Pendidikan ........................................................ 87 3. Perjuangan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam Mengembangkan Pendidikan

Islam Indonesia .......................................................................... 91 D. Gard Pendidikan dalam Kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim ............ 99

BAB IV. TELAAH HERMENEUTIK SCHLEIERMACHER ATAS

NIAT BELAJAR DALAM KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-

MUTA’ALLIM DAN GARD PENDIDIKAN DALAM KITAB

AT-TARBIYYAH WA AT-TA’LIM A. Telaah Hermeneutik Schleiermacher terhadap Niat Belajar dalam

Kitab ‘Adab al-‘Alim wa al-Muta’allim ......................................... 112 1. Makna Gramatis ........................................................................ 112 2. Makna Psikologis ...................................................................... 141

B. Telaah Hermeneutik Schleiermacher terhadap gard Pendidikan dalam Kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim ................................................... ......................................................................................................... 151 1. Makna Gramatis ........................................................................ 151 2. Makna Psikologis ...................................................................... 181

Page 20: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

xx

BAB V. NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA’ALLIM DAN GARD PENDIDIKAN KITAB AT-TARBIYYAH WA AT-TA’LIM DALAM PENDEKATAN IMPERATIF KATEGORIS IMMANUEL KANT

1. Niat Belajar Kitab ‘Adab Al-‘Alim Wa Al-Muta’allim Dalam

Pendekatan Imperatif Kategoris Immanuel Kant ............................

......................................................................................................... 198

2. Gard Pendidikan Kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim Dalam Pendekatan Imperatif Kategoris Immanuel Kant ............................ 228

3. Komparasi Niat Belajar Kitab ‘Adab Al-‘Alim Wa Al-Muta’allim dan

Gard Pendidikan Kitab At-Tarbiyah wa at-Ta’lim Dalam Pendekatan

Imperatif Kategoris Immanuel Kant ................................................

......................................................................................................... 241

4. Konsekuensi dari Niat Belajar Kitab ‘Adab Al-‘Alim Wa Al-Muta’allim dan Gard Pendidikan Kitab At-Tarbiyah wa at- Ta’lim Dalam Pendekatan Imperatif Kategoris Immanuel Kant.... 249

BAB VI PENUTUP ................................................................................... 260 A. Kesimpulan ...................................................................................... 260 B. Saran ................................................................................................ 265 C. Penutup ............................................................................................ 266

DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN-LAMPIRAN DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 21: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Aktifitas belajar dan pembelajaran yang dilangsungkan umat manusia—

disadari atau tidak—tidak pernah mengalir begitu saja tanpa didasari konsep

tertentu. Ada sekelompok manusia yang beranggapan telah melangsungkan

kegiatan belajar dan pembelajaran tanpa menggunakan konsep apapun, dalam

kasus ini sebenarnya mereka sedang menerapkan konsep yang belum sempat

dikonseptualisasikan oleh para pakar.

Bentuk konsep yang dipilih bergantung pada filosofi yang dianut oleh

kelompok tersebut, konsep ini kemudian menentukan bentuk unsur pendidikan

yang dijalankan, meliputi metode, media, kurikulum, pengaturan milieu, evaluasi

dan lain-lain. Dalam dunia pendidikan “konsep” yang menjalankan peran antara

ini disebut ilmu pendidikan. Ke hulu konsep pendidikan berhubungan dengan

filsafat pendidikan, sedangkan ke hilir berhubungan dengan unsur-unsur

pendidikan.

Pola semacan ini juga berlaku pada pendidikan pesantren, pesantren

mendasarkan kegiatan belajar dan pembelajarannya pada konsep tertentu, sesuai

dengan filosofi yang dianutnya. Hal ini berdampak pada berbedanya metode,

media, kurikulum, pengaturan milieu, dan evaluasi dari satu tipe pesantren dengan

Page 22: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

2

pesantren lain, dan dengan lembaga pendidikan lain seperti madrasah, sekolah dan

perguruan tinggi.

Dalam tradisi pesantren konsep ini diambil dari kitab-kitab tertentu yang

secara spesifik menjelaskan tata cara mencari ilmu, agar ilmu yang diperoleh

nantinya bermanfaat dan berkah. Kitab-kitab ini biasanya disajikan pada periode

awal para santri belajar, pada beberapa kasus hingga pertengahan masa belajar,

agar poin-poin yang dibahas dalam kitab ini benar-benar bisa menjadi fondasi

proses belajar santri yang akan ditempuh sepanjang hayat, min al-mahdi ‘ila>

lahdi.

Kitab-kitab ini oleh para pakar dikategorikan sebagai kitab akhlak belajar,

kitab ini membahas segala hal yang terkait dengan belajar dan pembelajaran mulai

dari aspek dzahir yaitu berbagai tindakan fisik, hingga bathin seperti tawad}u’.

Dari hal yang paling sepele hingga yang paling prinsip. Diantara seluruh bab,

motif belajar—dalam literatur berbahasa Arab disebut dengan redaksi an-niyyah

atau gard}—menempati posisi sentral, karena motif itu menjadi pokok dari segala

hal, sebagaimana disinyalir hadits innama> al-a’mal bi an-niyyah (sah-nya suatu

perbuatan itu tergantung niatnya), juga hadits kam min ‘amalin yatas}awwaru

bis}u>rati a’ma>li ad-dunya wa yas}i>ru bih}usni an-niyyah min a’ma>li al-a>khirah, wa

kam min ‘amalin yatas}awwaru bis}u>rati a’ma>li al-a>khirah s|umma yas}iru min

a’ma>li ad-dunya bi su>’i an-niyyah (banyak amal perbuatan yang berbentuk amal

Page 23: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

3

dunia, lalu menjadi amal akhirat sebab niatnya bagus; dan banyak juga amal

akhirat yang karena buruk niatnya maka menjadi amal dunia).1

Dalam kajian filsafat pendidikan dan ilmu pendidikan, kajian mengenai

motif belajar berdekatan dengan tema tujuan pendidikan. Zakiah Darajat

menyatakan bahwa tujuan pendidikan Islam membentang dari awal hingga akhir

proses pembelajaran. Zakiyah Darajat membagi tujuan pendidikan Islam menjadi

empat, yaitu tujuan umum, tujuan akhir, tujuan sementara, dan tujuan operasional.

Tujuan umum adalah tujuan yang akan dicapai dengan semua kegiatan

pendidikan, baik dengan pengajaran atau dengan cara lain. Tujuan ini meliputi

seluruh aspek kemanusiaan yang meliputi sikap, tingkah laku, penampilan,

kebiasaan dan pandangan. Zakiyah Darajat menyatakan bahwa tujuan umum

Hadits yang pertama menunjukkan bahwa suatu perbuatan dianggap sah

atau tidak, hanya tergantung dari bagaimana motifnya bukan dari seberapa

sempurna perbuatan itu dijalankan. Sedangkan hadits kedua menunjukkan pada

kita bahwa nilai dari suatu perbuatan tidak ditentukan secara objektif dari bentuk

perbuatannya, tetapi secara subjektif dari motif pelakunya. Oleh karena itu

pembahasan mengenai motif suatu tindakan (niat) dalam kitab-kitab mengenai

akhlak belajar ini selalu ditempatkan pada bagian awal, sebelum kitab-kitab ini

memberikan keterangan mengenai bentuk-bentuk perbuatan yang akhlaqi.

1 Az Zarnuji, Ta’li>m al-Muta’allim (Surabaya: Maktabah al Miftah, tt), hlm. 9.

Page 24: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

4

pendidikan Islam adalah terbentuknya pribadi insa>n al-ka>mil, yaitu manusia yang

memiliki keutuhan rohani dan jasmani. 2

Tujuan akhir adalah tujuan yang terdapat pada akhir kehidupan manusia.

Tujuan ini perlu dirumuskan untuk senantiasa menumbuhkan, memupuk,

mengembangkan, memelihara dan mempertahankan tujuan pendidikan yang telah

dicapai. Tujuan sementra adalah tujuan yang akan dicapai setelah anak didik

diberi sejumlah pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum

pendidikan formal. Sementara tujuan operasional adalah tujuan praktis yang akan

dicapai dengan sejumlah kegiatan pendidikan tertentu, yang terakhir ini lebih

menekankan pada kemampuan dan ketrampilan tertentu. Kedua tujuan terakhir ini

kemudian dikembangkan menjadi tujuan instruksional umum dan tujuan

instruksional khusus (TIU dan TIK).

3

Dalam dunia modern motif suatu tindakan juga memiliki peranan yang

signifikan, saat ini kebanyakan keluarga mengharapkan putra-putrinya menjadi

dokter, insinyur, pejabat, konglomerat, dan sebagainya, karena profesi seperti itu

Tujuan umum dan tujuan akhir ditetapkan di

awal pembelajaran sebagai rambu-rambu dalam menetapkan tujuan-tujuan lain.

Tujuan umum dan tujuan akhir adalah sesuatu yang secara tidak langsung akan

dicapai oleh tujuan-tujuan lain, atau suatu tempat dimana tujuan lain

diorientasikan. Karakter tujuan umum dan tujuan akhir diposisikan di awal dan

menjadi basis dari tujuan lain identik dengan motif belajar yang memang harus

ditetapkan di awal dan menjadi basis dari unsur lain dalam pembelajaran.

2 Zakiyah Darajat, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2000), hlm. 30. 3 Ibid., hlm. 31-32.

Page 25: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

5

adalah yang paling dekat dengan perolehan ‘uang’ atau materi sebanyak-

banyaknya. Harapan putra-putrinya menjadi orang yang bermoral, beriman, saleh

dan sebagainya sudah tidak populer lagi. Karena di zaman ini moralitas,

keimanan, dan sebagainya diposisikan jauh dari uang.4

Dilema semacam ini juga dialami oleh pesantren, para santri yang

melangsungkan pendidikan di pesantren sudah pasti ingin menjadi manusia yang

bermoral, beriman, saleh, karena justru inilah alasan mereka atau orang tua

memilih lembaga pendidikan pesantren dibandingkan lembaga pendidikan lain.

Akan tetapi sebagai manusia yang hidup di zaman modern, mereka terbawa pola

berfikir rasional yang mengukur segalanya dari efektifitas sebab terhadap akibat,

artinya kebutuhan material mereka tidak akan tercukupi tanpa memiliki skill

tertentu atau lebih sederhana, ijazah. Berbeda dengan santri dulu yang cenderung

Akibat dari salahnya motif dalam pendidikan ini setidaknya ada dua,

pertama, makin menguatnya filsafat hidup hedonisme-materialistik. Sehingga

semua orang berpacu dalam mengumpulkan materi bagaimanapun caranya.

Filsafat ini bertanggung jawab atas kasus korupsi, money politic, suap dan lain

sebagainya. Kedua, karena sekolah merasa menjadi lembaga yang mencetak

‘mesin uang’ (lulusan sekolah) maka sudah selayaknya memungut biaya lebih,

terjadilah komersialisasi pendidikan melalui jalur yang tersamar seperti program

kelas internasional, kelas unggulan, pengadaan perlengkapan sekolah dan lain-

lain.

4 Suparlan Suhartono, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: ARRUZ MEDIA, 2008), hlm. 28.

Page 26: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

6

meyerahkan segalanya pada kehendak Allah, dengan keyakinan bahwa semua

rizki manusia ditanggung oleh Allah.

Persoalan motif belajar yang mulai goyah karena benturan dengan

modernitas ini membuat pesantren merespon dengan sikap beragam, ragam sikap

inilah yang membuat pesantren di abad XX memiliki corak yang berbeda-beda.

Ada pesantren yang tetap idealis dengan mempertahankan motif belajarnya hanya

untuk tafaqquh fi> ad-di>n dan mengesampingkan unsur-unsur duniawi, ada yang

lebih tertarik ke kutub pragmatis dengan melebihkan porsi materi-materi umum

seperti wirausaha dan pertanian dibandingkan kajian agama. Ada juga yang

berdiri diantara keduanya dengan berusaha mengintegrasikan keduanya dalam

porsi yang berimbang. Secara garis besar pesantren yang masih mempertahankan

visi tafaqquh fi> ad-di>n dikategorikan sebagai pesantren salaf, sedangkan yang

telah memasukkan berbagai materi non-agama—dengan beragam porsi—

dikategorikan sebagai pesantren khalaf.

Sebenarnya motif belajar dan pembelajaran di kedua jenis pesantren ini,

baik pesantren salaf maupun khalaf, tidak sesederhana sebagaimana yang

dipersepsikan sementara kalangan yang melihat fenomena pesantren hanya secara

sekilas. Pengamatan yang kurang seksama ini berdampak pada klaim yang

generalistik bahwa pesantren salaf adalah pesantren yang menolak segala hal yang

bersifat baru, sehingga dianggap tidak mampu lebur dan mewarnai kehidupan

modern. Kita sering menjumpai santri salaf yang benar-benar ‘a>lim ilmu agama,

ketika kembali ke tengah-tengah masyarakat hanya mengambil peran-peran

minor, seperti mengajar ngaji di mushalla. Sedangkan pesantren modern dinggap

Page 27: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

7

hanya mampu mencetak pebisnis, pegawai dan pejabat pemerintahan yang tidak

mampu memberikan kontribusi nyata terhadap kehidupan keberagamaan

masyarakat sekitar yang notabene adalah masyarakat pedesaan.

Klaim ini tidak dapat sepenuhnya dibenarkan, namun juga tidak dapat

sepenuhnya disalahkan, karena memang terdapat perbedaan yang prinsipil antara

pesantren salaf dan khalaf. Mispersepsi ini terjadi karena dua hal, pertama, para

pengamat melihat motif belajar dari para santri dan alumni, hal ini memang tepat

karena motif berada dalam hati para santri, tetapi yang harus diperhatikan adalah

bahwa motif santri adalah akumulasi dari segala hal yang ia lihat, dengar, fikirkan

dan rasakan—unsur yang membentuk horizon seseorang—sehingga tidak selalu

merepresentasikan motif yang dikehendaki pesantren. Hal ini tidak akan terjadi

jika pengamat lebih fokus pada objek yang lebih universal, berlaku bagi seluruh

santri, yaitu literatur yang dikaji.

Kedua, ketika mereka menyadari hal diatas dan memutuskan untuk

mengkaji literatur pesantren, para pengamat lupa bahwa literatur tersebut tidak

berdiri sendiri, tetapi terkait erat dengan literatur lain, baik dalam bidang

keilmuan yang sama, serumpun maupun yang sama sekali berbeda. Karena

kesemuanya berjalin kelindan membentuk satu kesatuan utuh bernama pesantren.

Hal ini sesuai dengan konsep lingkaran hermeneutika yang menyatakan bahwa

memahami suatu konteks dimugkinkan hanya dengan memahami konteks yang

lebih luas, sebaliknya untuk memahami konteks yang lebih luas kita harus

Page 28: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

8

memahami konteks-konteks lebih kecil yang menyusunnya.5

Dua kitab ini sama-sama menempatkan motif belajar pada bagian awal

kitab, hal ini menunjukkan bahwa motif belajar merupakan topik yang dianggap

sangat urgen dan menjadi fondasi dari seluruh bangunan kitab. Namun rincian

dari motif belajar yang terdapat dalam kedua kitab ini memiliki perbedaan, detail

Oleh karena itu untuk

membuat kajian ini lebih jelas, diperlukan kajian yang representatif dan

komprehensif melalui literatur terhadap motif belajar dan pembelajaran pesantren

baik salaf maupun khalaf, yang dalam beberapa literatur disebut dengan redaksi

niyyat at-ta’allum atau gard} at-tarbiyyah.

Dilihat dari komposisi kitab mengenai akhlak belajar yang dikaji di

pesantren salaf dan khalaf, dapat diketahui bahwa beberapa literatur digunakan

secara bersama dan literatur lain hanya digunakan pada salah satu pesantren.

Ta’li>m al-Muta’allim misalnya digunakan di semua pesantren salaf dan beberapa

pesantren modern seperti Darussalam Gontor. Kitab ini, dan kitab lain yang

sejenis, tidak dapat merepresentasikan kekhasan dari masing-masing tipe

pesantren. Agar dapat mengetahui motif belajar dari pesanten salaf dan khalaf

penulis akan membandingkan dua kitab yang paling representatif, kitab yang

penulis maksudkan adalah kitab‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim karya K.H.

Hasyim Asy’ri, yang hanya digunakan di pesantren salaf, dan kitab At-Tarbiyyah

wa at-Ta’li>m karya Prof. Dr. Mahmud Yunus yang hanya digunakan di pesantren

khalaf.

5 F. Budi Hardiman, Melampaui Positivisme dan Modernitas: Diskursus Filosofis Tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas (Yogyakarta: Kanisius, 2013), hlm. 46.

Page 29: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

9

dari topik ini mempelihatkan perbedaan cakrawala berfikir dari kedua

pengarangnya dimana K.H. Hasyim Asy’ri menempuh pendidikan tradisional di

berbagai pesantren di Jawa dan diakhiri dengan belajar di Makkah, sedangkan

Prof. Dr. Mahmud Yunus yang memulai pendidikannya di lembaga pendidikan

semi modern di Padang dan mengakhirinya dengan menyelesaikan pendidikan di

Darul Ulum (kini menjadi Universitas Kairo). Persamaan dan perbedaan ini tentu

saja membuka peluang dilakukannya kajian komparatif. Karena membangdingkan

dua hal hanya dimungkinkan jika keduannya memiliki beberapa hal yang sama,

dan beberapa hal yang berbeda.

Namun ternyata kebanyakan peneliti, lagi-lagi karena lebih terfokus pada

data empiris berupa ragam profesi para alumni pesantren salaf dan khalaf, secara

gegabah menyimpulkan bahwa keduanya jauh berbeda dan sulit menemukan

benang merah yang mengikat keduanya, sebagaimana diilistrasikan di atas. Oleh

karenanya penting kiranya memulai suatu kajian terhadap pesantren dari

literaturnya. Selain alasan ini mengkaji pesantren melalui literaturnya juga

dianggap penting karena pesantren adalah salah satu institusi yang memegang

teguh teksnya, segala sesuatu diperbolehkan atau dilarang berdasarkan justifikasi

teks-teks kitab kuning. Dalam istilah Nasr Hamid Abu Zayd pesantren adalah

representasi umat Islam yang memiliki peradaban teks. 6

Perbedaan dan persamaan yang bersumber dari perbedaan dan persamaan

literatur dan pembacaannya inilah yang akan penulis lihat dengan menggunakan

6 Nasr Hamid Abu Zayd, Tekstualitas Al Qur’an: Kritik Terhadap Ulumul Qur’an, terj, Khoiron Nahdliyin ( Yogyakarta:LkiS, 2001), hlm. 1-2.

Page 30: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

10

pendekatan etik, pendekatan etik yang penulis maksudkan dalam penelitian ini

adalah imperatif kategoris Immanuel Kant. Imperatif kategoris Kant dikenal

sebagai motif tindakan yang murni, yang dilakukan hanya karena hal itu wajib

untuk dilakukan, bukan karena hal itu diperintah oleh agama, tradisi, karena

persahabatan, kemanusiaan dan seterusnya. Sehingga bisa dilihat diantara kedua

kitab tersebut mana yang kategorik dan mana yang hipotetik. Hal lain yang harus

diperhatikan adalah karena imperatif kategoris hanya bisa diterapkan pada

tindakan—tepatnya will (kehendak) subjek—tidak pada teks, maka agar kajian ini

mungkin dilakukan penulis akan menggunakan metode hermeneutika yang dapat

mengeluarkan kehendak pengarang dari teks. Hermeneutika yang mungkin

digunakan adalah hermeneutika metodis Schleiermacher, topik ini akan dibahas

lebih lanjut dalam subbab berikutnya.

Perbedaan antara niat yang terdapat dalam literatur pesantren salaf dan

pesantren khalaf pada akhirnya berdampak pada beberapa hal yang diderivasikan

dari niat, misalnya metode, media, kurikulum, pengaturan milieu, evaluasi, tujuan

akhir juga sikap para alumni dalam menghadapi tantangan modernitas khususnya

dan terhadap segala hal yang duniawi pada umumnya. Kesesuaian niat dengan

unsur-unsur pembelajaran inilah yang membuat beberapa pesantren lebih selektif

dalam memilih unsur-unsur mutakhir dari luar yang dianggap efektif dan

futuristik.

Hal ini penting untuk dirumuskan karena kebanyakan pengamat meneliti

metode, media kurikulum, pengaturan milieu, evaluasi, tujuan akhir juga sikap

para alumni dalam menghadapi tantangan modernitas kedua tipe pesantren tanpa

Page 31: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

11

dihubungkan dengan niat yang terdapat dalam literatur masing-masing. Sehingga

mereka hanya dapat memperoleh fakta mengenai perbedaan tersebut tanpa

mengetahui mengapa hal itu bisa terjadi, karena tidak sampai pada akar

permasalahannya. Oleh karenanya diperlukan kajian terhadap ragam fenomena

yang terjadi di pesantren sebagai dampak-dampak dari perbedaan rumusan niat

yang dipilih.

Penelitian ini akan penulis laporkan dalam bentuk tesis dengan judul,

“KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADA>B AL-‘A<LIM WA AL-

MUTA’ALLIM DAN GARD} PENDIDIKAN KITAB AT-TARBIYAH WA

AT-TA’LI>M (Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik)”

B. Rumusan Masalah

Kegelisahan ini akan penulis breakdown dalam rumusan masalah di bawah

ini:

1. Bagaimana telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap niat belajar

dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim ?

2. Bagaimana telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap gard}

pendidikan dalam kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m ?

3. Bagaimana komparasi dan konsekuensi niat belajar dalam kitab ‘Ada>b

al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan gard} pendidikan kitab At-Tarbiyyah wa

at-Ta’li>m dilihat dari perspektif Imperatif Kategoris Immanuel Kant ?

Page 32: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

12

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui niat belajar K.H. Hasyim

Asy’ari dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dalam

pendekatan hermeneutika Schleirmacher. Sehingga didapatkan niat

belajar yang bersesuaian antara teks kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim dengan pribadi K.H. Hasyim Asy’ari.

b. Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui gard} pendidikan Prof. Dr.

Mahmud Yunus dalam kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m dalam

pendekatan hermeneutika Schleirmacher. Sehingga didapatkan gard}

pendidikan yang bersesuaian antara teks kitab At-Tarbiyyah wa at-

Ta’li>m dan pribadi Prof. Dr. Mahmud Yunus.

c. Terakhir, penelitian ini ingin mengkomparasikan niat belajar dalam

kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan gard} pendidikan At-

Tarbiyyah wa at-Ta’li>m, setelah terlebih dahulu dilihat dengan sudut

pandang etika Impeatif Kategoris Immanuel Kant, yang bukan saja

tidak terdapat di pesantren salaf maupun khalaf, tetapi juga pada Islam.

Hal ini dilakukan agar dapat menilainya dengan lebih jernih dan

objektif. Penelitian ini juga akan melihat konsekuensi yang mungkin

terjadi dalam tatanan sosial pesantren, sebagai akibat dari cara pandang

baru terhadap konsep niat belajar dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim dan gard} pendidikan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m. Topik

ini merupakan proyeksi yang paling mungkin di masa depan yang akan

Page 33: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

13

menjadikan pesanten salaf dan khalaf sebagai lembaga yang benar-

benar bisa lebur dengan dunia modern tanpa kehilangan pijakan pada

literaturnya.

2. Kegunaan Penelitian

a. Secara teoritis, penelitian ini diharapkan mampu menambah khazanah

keilmuan dan pengetahuan mengenai gagasan pengembangan konsep

motif belajar di pesantren salaf dan khalaf, terutama pengembangan

yang bersandar langsung kepada teks-teks kitab kuning. Sehingga

nantinya penelitian ini juga bisa dijadikan acuan untuk

mengembangkan motif belajar pada pendidikan Islam umumnya,

sekolah Islam, madrasah dan PTAI.

b. Secara praktis, penelitian ini bermanfaat bagi para kiai dan ustadz di

pesantren salaf maupun khalaf, terutama yang mengampu kitab ‘Ada>b

al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m, agar

menggunakan pemaknaan yang lebih filosofis mengenai topik motif

belajar, sehingga diharapkan pemaknaan yang dihasilkan, dan nantinya

akan diinternalisasikan, menjadi lebih memadai.

D. Kajian Pustaka

Terdapat beberapa penelitian dan buku yang relevan terhadap penelitian

yang penulis lakukan, namun perlu diungkapkan bahwa dalam kesempatan ini

penulis belum menemukan penelitian sejenis dalam bentuk tesis dan disertasi.

Penulis hanya menemukan penelitian dalam format skripsi. Diantara penelitian

yang penulis temukan adalah penelitian Ahmad Nasikhin pada tahun 2011, yang

Page 34: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

14

berjudul Konsep Etika Dalam Pembelajaran (Studi Komparatif Kitab Was}a>ya> al-

Aba>’ li al-Abna>’ dan kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim). Penelitian Eny

Hamdanah pada tahun 2005, yang berjudul Konsep Etika Hubungan Guru Dan

Murid: Studi Komparatif Menurut Az-Zarnuji Dalam Kitab Ta’li>m al-Muta’allim

dan K.H Hasyim Asy’ari Dalam Kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim.

Penelitian Abdul Qadir pada tahun 2014, yang berjudul Pendidikan Akhlak Bagi

Peserta Didik Menurut Perspektif Kitab Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim karya

K.H Hasyim Asy’ari Dan Relevnasinya Terhadap Pembelajaran PAI. Penelitian

M. Ainun Nadjib tahun 2015, yang berjudul Pemikiran K.H Hasyim Asy’ari

Tentang Konsep Etika Terhadap Buku Dalam Kitab Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim (Kajian Analisis Wacana).

Semua penelitian diatas berasal dari UIN Sunan Kalijaga Jogjakarta.

Terdapat beberapa perbedaan antara tesis penulis dengan penelitian-penelitian

diatas, pertama, tidak satupun penelitian di atas yang terfokus pada bab niat

belajar yang menjadi fokus penulis. Kedua, penulis mengkomparasikan kitab

salaf Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dengan kitab khalaf At-Tarbiyyah wa at-

Ta’li>m, sedangkan penelitian di atas mengkomparasikannya dengan kitab salaf

lain yaitu Was}a>ya> al-Aba>’ li al-Abna>’ dan Ta’li>m al-Muta’allim. Ketiga, penulis

menggunakan metode hermeneutik dan pendekatan etik, sedangkan penelitian di

atas tidak memperlihatkan pendekatan penelitian dengan jelas, yang paling jelas

adalah penelitian Ainun Nadjib yang menggunakan pendekatan analisis wacana.

Sedangkan penelitian yang berkaitan dengan kitab At-Tarbiyyah wa at-

Ta’li>m yang penulis temukan adalah penelitian Mohammad Ali Ridho tahun

Page 35: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

15

2014, yang berjudul Profil Pendidik Dalam Pendidikan Islam (Telaah Pemikiran

Mahmud Yunus Dalam Kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m). Perbedaan penulis

dengan penelitian ini adalah, pertama, penelitian ini terfokus pada kepribadian

pendidik sedangkan penulis terfokus pada gard} pendidikan. Kedua, penelitian

penulis bersifat komparatif sedangkan penelitian Mohammad Ali Ridho bukan.

Ketiga, penelitian penulis menggunakan metode hermeneutik dan pendekatan

etik, sedangkan Mohammad Ali Ridho tidak menampakkannya dengan jelas.

Penelitian selanjutnya adalah disertasi M. Amin Abdullah yang diterbitkan

dalam bentuk buku dengan judul, The Idea of Unversality of Ethical Norms in

Ghazali And Kant. Buku ini menyajikan komparasi konsep etika timur yang

diwakili oleh al Ghazali dan barat yang diwakili oleh Immanuel Kant. Buku ini

menemukan bahwa Ghazali dan Kant sama dalam hal keraguan terhadap

kemampuan akal murni (‘aql, reinen vernunft) dalam membangun etika-metafisik,

keduanya kemudian mendekonstruksi bangunan etika-metafisik yang telah mapan,

termasuk dalam bagian yang dikritik ini adalah Tuhan yang dapat ditemukan

dengan rasio. Namun keduanya berbeda dalam tahap rekonstruksi, Ghazali

bersandar pada subjek-teologis, yaitu Allah sebagai subjek etik, sedangkan Kant

bersandar pada otonomi subjek.7

Setidaknya terdapat dua hal yang membedakan penelitian penulis dengan

Amin Abdullah. Pertama, Amin Abdullah membandingkan konsep etika dari

Ghazali dan Kant, sehingga mendudukkan keduanya dengan setara, sementara

penulis ingin menjadikan etika Kant—tepatnya imperatif kategoris—sebagai

7 M. Amin Abdullah, The Idea of Unversality of Ethical Norms in Ghazali and Kant (Ankara: Kutlu Doguma Armagan, 1992).

Page 36: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

16

sudut pandang dalam melihat konsep etika belajar tepatnya niat belajar pada kitab

‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan gard} pendidikan At-Tarbiyyah wa at-

Ta’li>m. Sederhananya terdapat perbedaan antara penulis dan Amin Abdullah

dalam memposisikan filsafat etika Kant.

Kedua, objek material yang penulis pilih adalah konsep motif belajar dalam

kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m sehingga

penelitian penulis masuk dalam rumpun pendidikan. Sementara objek material

dalam penelitian Amin Abdullah adalah filsafat etika Ghazali dan Kant, sehingga

penelitian Amin Abdullah adalah penelitian dalam rumpun filsafat.

E. Kerangka Teori

Pada bagian ini penulis akan mengklarifikasi beberapa istilah yang

digunakan dalam judul tesis, hal ini penting dilakukan karena pertama,

terdapatnya ragam interpretasi teoritis mengenai konsep yang sama, sehingga

perlu kiranya penulis tentukan interpretasi manakah yang penulis pilih dalam

penelitian ini. Kedua, tidak menutup kemungkinan penulis akan mencantumkan

interpretasi penulis sendiri, sehingga konsep itu nantinya akan menjadi lebih

operasional dan relevan dengan penelitian yang penulis lakukan.

1. Metode Hermeneutik dan Pendekatan Etik

Dalam penelitian ini metode hermeneutik yang penulis gunakan adalah

hermeneutika reproduktif Schleiermacher. Sedangkan pendekatan etik yang

digunakan adalah imperatif kategoris Immanuel Kant. Mengingat topik ini cukup

kompleks, topik ini akan dibahas tersendiri dalam bab dua.

Page 37: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

17

2. Definisi Operasional

Dengan judul ini penulis ingin mengkomparasikan dorongan-dorongan apa

sajakah yang menggerakkan para santri dalam belajar. Pesantren, dimana para

santri belajar, yang penulis teliti adalah pesantren salaf yang hanya mengajarkan

materi agama dengan referensi kitab kuning dan metode pembelajaran

konvensinal seperti sorogan, wetonan, bandongan dan bahtsul masa’il,

diperbandingkan dengan pesantren khalaf yang disamping mengajarkan materi

agama dari kitab kuning juga materi-materi agama dari buku-buku dengan metode

klasikal dalam bentuk madrasah, sekolah dan sejenisnya.

Penelitian lapangan mengenai motif belajar santri sulit untuk dilakukan,

karena faktor subjektivitas dan perbedaan cakrawala masing-masing santri dalam

menghayati motif belajar. Oleh karenanya untuk menghindari bias data, penulis

berinisiatif untuk meneliti tema ini dari literatur yang representatif dalam

menggambarkan motif belajar di masing-masing tipe pesantren. Literatur yang

penulis maksudkan adalah kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim karya K.H.

Hasyim Asy’ri, yang hanya digunakan di pesantren salaf, dan kitab At-Tarbiyyah

wa at-Ta’li>m, karya Prof. Dr. Mahmud Yunus yang hanya digunakan di pesantren

khalaf.

Topik spesifik yang akan penulis bandingkan adalah dorongan belajar

manakah, dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-

Ta’li>m, yang lebih kategorik (murni, ikhlas), serta konsekuensi apa yang

menyertai perbedaan tersebut. Penulis akan mendekati topik ini dengan

pendekatan filsafat etika Imperatif Kategoris milik Immanuel Kant. Hal lain yang

Page 38: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

18

harus diperhatikan adalah karena Imperatif Kategoris hanya bisa diterapkan pada

tindakan—tepatnya will (kehendak) subjek—tidak pada teks, maka agar kajian ini

mungkin dilakukan penulis akan menggunakan metode hermeneutika yang dapat

mengeluarkan kehendak pengarang dari teks. Hermeneutika yang mungkin

digunakan adalah hermeneutika reproduktif Schleiermacher.

F. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk dalam kategori penelitian kepustakaan (library

research) yaitu penelitian dilakukan di perpustakaan dimana objek penelitian

biasaya digali lewat beragam informasi kepustakaan (buku, ensiklopedi, jurnal

ilmiah, koran, majalah, dan dokumen).8Sebenarnya penelitian apapun baik library

research maupun field research, kedunya tetap memerlukan penelusuran pustaka.

Perbedaan utama terletak pada tujuan fungsi dan/atau kedudukan studi pustaka

dalam masing-masing penelitian itu. Dalam riset lapangan, penelusuran pustaka

dimaksudkan sebagai langkah awal untuk menyiapkan kerangka penelitian

(research design) dan/atau proposal guna memeperoleh informasi penelitian

sejenis, memperdalam kajian teoritis atau memperdalam metodologi. Sedangkan

dalam riset pustaka penelusuran pustaka sekaligus memanfaatkan sumber

perpustakaan untuk memperoleh data penelitiannya.9

Sedikitnya terdapat empat ciri utama library research, pertama, peneliti

berhadapan langsung dengan teks atau data angka dan bukan dengan pengetahuan

langsung dari lapangan atau saksi-mata (eyewitness) berupa kejadian, orang atau

8 Mestika Zed, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 2008), hlm. 89. 9 Ibid.,hlm. 1.

Page 39: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

19

benda-benda lainnya. Kedua, data pustaka berifat ‘siap pakai’ (ready-made).

Artinya peneliti tidak pergi kemana-mana, kecuali hanya berhadapan langsung

dengan bahan sumber yang sudah tersedia di perpustakaan. Ketiga, data pustaka

umumnya adalah sumber sekunder, dalam arti bahwa peneliti memperoleh bahan

dari tangan kedua dan bukan data orisinil dari tangan pertama di lapangan.

Keempat, kondisi data pustaka tidak dibatasi oleh ruang dan waktu. Artinya

kapanpun ia datang dan pergi, data tersebut tidak akan berubah karena ia sudah

merupakan data “mati” yang tersimpan dalam rekaman tertulis (teks, angka,

gambar, rekaman tape atau film).10

10 Ibid.,hlm. 4-5.

2. Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan filasafat etika, berdasarkan

sumbernya etika dapat dikategorikan kedalam tiga jenis yaitu etika objektif,

subjektif dan subjektif-teologis. Karena penelitian ini mengangkat tema motif

belajar yang bersifat subjektif maka penulis memilih etika yang bersifat subjektif

pula untuk mendekatinya, filsafat etika yang penulis maksudkan digagas oleh

Immanuel Kant yaitu imperatif kategoris yang akan diuraikan lebih lanjut dalam

bab dua.

Page 40: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

20

3. Pengumpulan Data

a. Sumber Data

Penelitian ini sebagaimana penulis sebutkan adalah penelitian kepustakaan.

Syahrin Harahap membagi kepustakaan itu menjadi tiga, pertama, kepustakaan

umum atau kepustakaan yang berwujud buku-buku teks. Seperti buku-buku

agama, ensiklopedi, monograph dan semacamnya. Dalam kepustakaan ini akan

dijumpai teori dan konsep pada umumnya. Kedua, kepustakaan khusus atau

kepustakaan berwujud jurnal, buletin penelitian, skripsi, tesis, desertasi,

microfilm, CD dan lain-lain. Dalam kepustakaan ini akan dijumpai generalisasi-

generalisasi yang relevan dengan masalah yang sedang digarap. Ketiga,

kepustakaan cyber, atau kepustakaan global yang terdapat dalam internet.11

Dalam penelitian ini penulis menggunakan kepustakaan yang pertama yaitu

buku-buku teks, tepatnya teks kitab kuning yaitu kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m serta kitab atau buku lain yang ditulis

oleh penulis kedua kitab tersebut, K.H. Hasyim Asy’ari dan Prof.Dr. Mahmud

Yunus. Kedua kelompok literatur ini—sebagai referensi primer dan sekunder—

digunakan secara simultan dengan pertimbangan bahwa secara filosofis untuk

memahami suatu konteks kecil dimugkinkan dengan memahami konteks yang

lebih luas, sebaliknya untuk memahami konteks yang lebih luas kita harus

memahami konteks-konteks lebih kecil yang menyusunnya.

12

11 Syahrin Harahap, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2000), hlm. 90. 12 Hardiman, Melampaui..., hlm. 46.

Ini disebut

lingkaran hermeneutik (hermeneutic circle), maka untuk memahami motif belajar

Page 41: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

21

dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim kita harus mempelajari seluruh bab

dalam kitab tersebut, serta seluruh karya K.H. Hasyim Asy’ari. Hal sama berlaku

pada kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m untuk memahami motif belajar dalam kitab

ini kita harus mempelajari seluruh bab dalam kitab beserta seluruh karya Prof.Dr.

Mahmud Yunus.

Buku-buku teks ini diperlakukan sebagai sumber data primer, yaitu buku-

buku yang secara langsung berkaitan dengan objek material penelitian.13

• At-Tibyan fi al-Nahy ‘an Muqatha’at al-Arham wa al-Aqarib wa al-

Ikhwan

Buku

yang penulis maksudkan dalam konteks ini adalah kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m.

Sedangkan sumber data sekunder yang terdiri dari dua bagian, yaitu (a)

sumber data yang berupa buku dan kepustakaan yang berkaitan dengan objek

material, akan tetapi secara tidak langsung. (b) sumber data yang berkaitan

dengam objek formal atau buku sebagai pendukung dalam mendeskripsikan objek

material penelitian. Buku-buku yang berkaitan dengan objek material adalah

karya lain dari K.H. Hasyim Asy’ari dan Prof.Dr. Mahmud Yunus, diantaranya:

• Muqaddimah al-Qanun al-Asasi li Jam’iyyat Nahdlatul Ulama

• Risalah fi Ta’kid al-Akhdzi bi Mazhab al-A’immah al-Arba’ah

• Mawaidz

13 Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat: Paradigma Bagi Pengembangan Penelitian Interdisipliner Bidang Filsafat, Budaya, Sosial, Semiotika, Sastra, Hukum dan Seni (Yogyakarta: Paradigma, 2005), hlm. 148.

Page 42: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

22

• Arba’ina Haditsan Tata’allaqu bi Mabadi’ Jam’iyyat Nahdlatul

Ulama

• An-Nur al-Mubin fi Mahabbati Sayyid al-Mursalin

• Al-Tanbihat al-Wajibat liman Yushna’ al-Maulid bi al-Munkarat

• Risalah Ahl al-Sunnah wa al-Jamaah fi Hadits al-Mauta wa Syuruth

al-Sa’ah wa Bayani Mafhum al-Sunnah wa al-Bid’ah

• Dhou'ul Misbah Fi Bayani Ahkamin Nikah

• Ziyadatut Ta'liqot

• Pengetahuan Umum dan Ilmu Mendidik

• Metodik Khusus Pendidikan Agama

• Pengembangan Pendidikan Islam di Indonesia

• Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran

• Pendidikan di Negara-Negara Islam dan Intisari Pendidikan Barat

• Keimanan dan Akhlak I, II, III dan IV .

• Beriman dan Berbudi Pekerti

• Moral Pembangunan dalam Islam

• Akhlak

• Ilmu an-Nafs

• Pemimpin Pelajaran Agama I, II,dan III.

• Khulashah Tarikh al-Ustaz Mahmud Yunus

Sedangkan buku-buku yang berkaitan dengam objek formal atau buku

sebagai pendukung dalam mendeskripsikan objek material penelitian diantaranya:

Page 43: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

23

• Critique of Pure Reason

• Critique of Practical Reason

• Critique of Judgment

• Hukum Moral Ajaran Emmanuel Kant Tentang Etika dan Imperatif

Kategoris

• The Idea of Universality of Ethical Norms in Ghazali and Immanuel

Kant

• Berbagai buku biografi K.H. Hasyim Asy’ari dan Prof. Dr. Mahmud

Yunus

b. Teknik Pengumpulan Data

Adapun tehnik pengumpulan data adalah, pertama, peneliti menentukan

lokasi sumber data, antara lain perpustakaan, pusat penelitian, serta pusat-pusat

studi. Kedua, membaca informasi yang terkandung dalam data. Proses pembacaan

data bisa melalui dua tingkat yaitu membaca pada tahap simbolik dan semantik.

Ketiga, mencatat data pada kartu data, hal ini dilakukan untuk merekam data

secara sistematis dan terorganisir dengan baik agar memudahkan jalannya

penelitian. Terdapat beberapa tehnik pencatatan diantaranya mencatat data secara

quotasi, paraphrase, sinoptik, dan precis. Keempat, melakukan pengkodean, hal

ini penting agar data yang berupa catatan-catatan pada kartu data tidak campur

aduk.14

14 Ibid.,hlm. 155-162.

Page 44: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

24

4. Analisis Data

Semua jenis catatan penelitian yang telah terkumpulkan barulah bahan

mentah yang masih perlu diolah pada tahap selanjutnya. Terdapat dua metode

yang penulis pilih dalam menganalsis bahan mentah ini, pertama, metode yang

bersifat keras (hard method), yaitu analisis-sintesis. Metode analisis adalah jalan

yang dipakai untuk mendapatkan ilmu pengetahuan ilmiah dengan mengadakan

pemerincian terhadap objek yang diteliti, atau cara penenganan terhadap objek

ilmiah tertentu dengan jalan memilah-milah antara pengertian yang satu dengan

pengertian yang lain, untuk memperoleh kejelasan mengenai halnya.15Objek

ilmiah yang dianalisis dalam penelitian ini adalah teks, maka analisisnya

menggunakan analisis isi (content analysis) yaitu menganalisis data tertulis yang

berupa isi komunikasi, yang meliputi konsep, pendapat, teori-teori maupun prinsip

dan pemikiran yang terdapat pada buku dan sumber-sumber lain. 16

Sedangkan sintesis adalah jalan yang dipakai untuk mendapatkan ilmu

pengetahuan ilmiah dengan cara mengumpulkan atau menggabungkan. Metode ini

berarti pula cara penanganan terhadap objek ilmiah tertentu dengan jalan

menggabung-gabungkan pengertian yang satu dengan pengertian yang lain, yang

pada akhirnya diperoleh pengetahuan yang sifatnya baru sama sekali. Sintesis

merupakan usaha untuk mencari kesatuan dalam keberagaman.

17

Kedua, metode yang bersifat halus (soft method), penulis menggunakan

hermrneutika Schleiermacher, Schleiermacher beranggapan bahwa teks dapat

15 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996), hlm. 59. 16 Jalaluddin Rakhmat, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989), hlm. 122. 17 Sudarto, Metodologi..., hlm. 61.

Page 45: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

25

didekati melalui dua pendekatan, pertama, gramatikal, yaitu memaknai

berdasarkan aturan-aturan sintaksis suatu komunitas bahasa teks itu ditulis.

Pendekatan ini merupakan pendahuluan (preleminary) menuju suatu pemahaman

yang meminta kita untuk bekerja kembali melalui teks kepada orang yang

memproduksi teks tersebut pada awalnya. 18Ini disebut juga proses rekonstruksi

objektif-historis yang bermaksud membahas sebuah pernyataan dalam hubungan

dengan bahasa sebagai keseluruhan.19

Kedua, pendekatan psikologis dimana kita berkonsentrasi pada sesuatu yang

bersifat rohani dari pengarang dalam menangkap makna teks, yang terakhir ini

lebih diutamakan dalam menangkap makna otentik teks. Pendekatan psikologis

dibagi menjadi dua yaitu devinatoris dan komparatif. Metode devinatoris

berupaya untuk memperoleh pemahaman langsung tentang si pengarang sebagai

individu degan membawa penafsir untuk mentransformasi dirinya ke dalam diri

si pengarang, disini penafsir harus mampu menggunakan daya imajinasi-intuisi,

tebak-tebakan kreatif untuk secara jitu menebak maksud dari pengarang.

Sedangkan metode komparatif bekerja dengan menempatkan si pengarang dalam

suatu tipe umum. Metode ini bersifat klasifilatoris untuk keperluan komparasi

antara satu teks dengan teks lain atau satu pengarang dengan pengarang lain.

20

Tahap yang kedua ini disebut juga rekonstruksi subjektif-historis yang

bermaksud membahas awal mula sebuah pernyataan masuk dalam pikiran

18 Donny Gahral Adian, Percik Pemikiran Kontemporer: Sebuah Pengantar Komprehensif (Yogyakarta: Jalasutra, 2005), hlm. 207. 19 Sumaryono, Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 2013), hlm. 41. 20 Gahral, Percik..., hlm. 207.

Page 46: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

26

seseorang. Sehingga dengan kedua tahap interpretasi ini Schleiermacher optimis

bahwa interpreter dapat memahami teks sebaik atau lebih baik dari pengarangnya

sendiri dan memahami pengarang teks lebih baik daripada memahami diri

sendiri.21

Bab tiga terdiri dari riwayat hidup K.H. Hasyim Asy’ari dan niat belajar

sebagaimana terdapat dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim. Bab ini juga

G. Sistematika Pembahasan

Pada bab satu dijelaskan mengenai latar belakang masalah, rumusan

masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kajian pustaka, landasan teori, metode

penelitian dan sistematika pembahasan. Bab pendahuluan ini berfungsi untuk

mengarahkan dan membatasi ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan dan

memberikan gambaran umum tentang pembahasan dari permasalahan yang

dibahas dalam tesis ini, sehingga pembaca lebih mudah mengetahui dan

memahami isi tesis.

Bab dua membahas tentang metode penelitian dan pendekatan penelitian

yang penulis gunakan dalam tesis ini. Meliputi hermeneutika reproduktif

Schleiermacher dan imperatif kategoris Immanuel Kant. Pada uraian mengenai

hermeneutika tidak ditampilkan keseluruhan asumsi hermenetis Schleiermacher,

melainkan hanya bagian interpretasi gramatis dan psikologis, serta beberapa

konsep yang terkait langsung. Demikian juga pada bagian imperatif kategoris

tidak ditampilkan keseluruhan gagasan mengenai budi praktis. Hanya imperatif

kategoris dan beberapa konsep yang terkait secara langsung.

21 Sumaryono, Hermeneutik..., hlm. 41.

Page 47: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

27

memuat riwayat hidup Prof. Dr. Mahmud Yunus dan gard} pendidikan kitab At-

Tarbiyyah wa at-Ta’li>m. Kedua topik ini merupakan bahan pokok dalam

menelaah niat belajar dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al- Muta’allim dan gard}

pendidikan kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m dengan metode hermeneutik

Schleiermacher.

Bab empat berisi telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap niat belajar

dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al- Muta’allim dan gard} pendidikan kitab At-

Tarbiyyah wa at-Ta’li>m. Masing-masing dari subbab ini terdiri dari interpretasi

gramatik dan interpretasi psikologis, pada bagian akhir kedua interpretasi ini akan

dihubungkan sebagai lingkaran hermeneutik.

Bab lima menyajikan niat belajar K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab ‘Ada>b

al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan gard} pendidikan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam

kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m yang dianalisis dengan imperatif kategoris

Immanuel Kant. Kemudian hasil analisis tersebut dikomparasikan dan ditarik

konsekuensi yang mungkin ditimbulkan dari keduanya, sebagai akibat dari cara

pandang yang berbeda terhdap keduanya.

Bab enam, penutup, berisi kesimpulan yang berisi jawaban dari beberapa

maslah pokok yang disajikan dalam tesis ini serta beberapa rekomendasi, meliputi

rekomendasi teoritis dan praktis.

Page 48: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

260

BAB VI

PENUTUP

Pada bagian akhir dari pembahasan ini, penulis mengambil sebuah

kesimpulan yang diperoleh berdasarkan analisis yang disesuaikan dengan tujuan

pembahasan tesis ini. Penulis juga memberikan saran-saran yang dirasa perlu

dengan harapan dapat menjadi sebuah kontribusi pikiran yang berharga bagi dunia

pendidikan.

A. Kesimpulan

Setelah membaca, mengkaji, serta menganalisa niat belajar dalam kitab

‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim karangan K.H. Hasyim Asy’ari dan gard}

pendidikan dalam kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m karangan Prof. Dr. Mahmud

Yunus dan beberapa sumber yang berkaitan dengan keduanya, selanjutnya penulis

akan menyimpulkan kedalam tiga bagian. Pertama, telaah hermeneutik

Schleiermacher terhadap niat belajar dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim. Kedua, telaah hermeneutik Schleiermacher terhadap gard} pendidikan

dalam kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m. Ketiga, komparasi dan konsekuensi niat

belajar dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan gard} pendidikan kitab

At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m dilihat dari perspektif Imperatif Kategoris Immanuel

Kant. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut:

1. Dari interpretasi gramatik hermeneutika Schleiermacher terhadap niat

belajar dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim, diperoleh dua niat

Page 49: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

261

dalam belajar, yaitu niat yang hanya karena Allah, lillahi ta’ala yaitu

mencari ridlo Allah SWT serta mendekatkan diri kepada Allah SWT dan

karena sebab lain yang bukan Allah. Yang karena sebab lain selain Allah,

adalah bertekad mengamalkannya setelah ilmu itu diperoleh, mencerahkan

mata hati, menghiasi batinnya dan mengembangkan syari’at Islam. Niat

kelompok kedua ini dapat disingkat menjadi, meningkatkan

pengetahuan/aktualisasi diri dan kemajuan Islam.

Sedangkan dari interpretasi psikologis hermeneutika Schleiermacher

terhadap pribadi K.H Hasyim Asy’ari didapati bahwa Kiai Hasyim

memiliki dua kelompok niat, pertama, niat yang lillahi ta’ala, demi Allah

semata. Kedua, demi sesuatu yang luhur, seperti kemajuan Islam,

kemajuan bangsa, keberlangsungan paham ‘Ahl as-Sunnah wa al-

Jama>’ah dan pesantren.

Jika interpretasi gramatik dipadukan dengan interpretasi psikologis, maka

akan diperoleh kesimpulan akhir bahwa dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa

al-Muta’allim karangan K.H. Hasyim Asy’ari terdapat dua niat belajar

yaitu niat yang hanya karena Allah, yaitu mencari ridlo Allah SWT dan

mendekatkan diri kepada Allah SWT semata; dan karena sebab lain yang

bukan Allah, yaitu meningkatkan pengetahuan/aktualisasi diri, kemajuan

Islam, kemajuan bangsa, keberlangsungan paham ‘Ahl as-Sunnah wa al-

Jama>’ah dan pesantren.

Page 50: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

262

2. Dari interpretasi gramatik hermenuetika Schleiermacher terhadap gard}

pendidikan dalam kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m didapati bahwa

terdapat beberapa gard} pendidikan yang kesemuanya bersifat atau

berhubungan dengan sesuatu yang duniawi yaitu, pertama,

menyeimbangkan materi agama dan non-agama. Kedua, mencari rizki/

penghidupan. Ketiga, mencari ilmu. Keempat, memperbaiki akhlak.

Akhlak yang dimaksud adalah bercita-cita tinggi, berkemauan keras,

pandai hidup bermasyarakat, tolong-menolong, berkorban, dan percaya

diri. Kelima, tujuan pendidikan akhlak adalah untuk mengarahkan

penggunaan harta dan ilmu agar tidak disalah gunakan.

Dari interpretasi psikologis hermeneutika Schleiermacher terhadap pribadi

Prof. Dr. Mahmud Yunus didapati bahwa gard} pendidikan adalah,

pertama, menyeimbangkan materi agama dan non agama, muara dari hal

ini adalah terbaharuinya pandangan mengenai pendidikan Islam dan Islam

sendiri, sehingga menjadi lebih terbuka. Kedua, mencari rizki. Ketiga,

mencari ilmu. Keempat, menanamkan akhlak berupa tekun, bercita-cita

tinggi, berkemauan keras, pandai hidup bermasyarakat, tolong-menolong,

berkorban, dan percaya diri. Kelima, pendidikan akhlak untuk

mengarahkan pemanfaatan harta dan ilmu agar tidak disalah gunakan

sehingga menimbulkan mad}arat.

Page 51: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

263

Jika interpretasi gramatik dan psikologis dipadukan, maka akan

didapatkan kesimpulan akhir bahwa terdapat lima gard} pendidikan dalam

kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m karangan Prof. Dr. Mahmud Yunus

pertama, menyeimbangkan materi agama dan non agama, muara dari hal

ini adalah terbaharuinya pendangan mengenai pendidikan Islam dan Islam

sendiri, sehingga menjadi lebih terbuka. Kedua, mencari

rizki/penghidupan dunia. Ketiga, mencari ilmu. Keempat, menanamkan

akhlak berupa tekun, bercita-cita tinggi, berkemauan keras, pandai hidup

bermasyarakat, tolong-menolong, berkorban, dan percaya diri. Kelima,

pendidikan akhlak untuk mengarahkan pemanfaatan harta dan ilmu agar

tidak disalah gunakan sehingga menimbulkan mad}arat..

3. Kedua maksim Kiai Hasyim dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-

Muta’allim yaitu maksim belajar demi Allah semata dan demi sesuatu

selain Allah, yang rinciannya adalah demi pengetahuan/aktualisasi diri,

kemajuan Islam, kemajuan bangsa, keberlangsungan paham Ahl as-

Sunnah wa al- Jama>’ah dan pesantren, kesemuanya adalah imperatif.

Imperatif belajar karena Allah bersifat kategoris, sedangkan imperatif

belajar demi sesuatu selain Allah bersifat hipotetis, dengan rincian belajar

demi kemajuan Islam dan kemajuan bangsa bersifat asertoris, sedangkan

belajar demi pengetahuan/aktualisasi diri, keberlangsungan paham Ahl as-

Sunnah wa al- Jama>’ah dan pesantren bersifat problematis.

Page 52: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

264

keempat maksim Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam kitab At-Tarbiyyah wa

at-Ta’li>m yaitu menyeimbangkan materi agama dan non agama, mencari

rizki, mencari ilmu dan memperbaiki akhlak, hanya tiga diantaranya yang

merupakan imperatif yaitu mencari rizki, mencari ilmu dan memperbaiki

akhlak. Ketiga imperatif ini bersifat hipotetis dan asertoris.

Komparasi dari imperatif K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab ‘Ada>b al-

‘A<lim wa al-Muta’allim dan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam kitab At-

Tarbiyyah wa at-Ta’li>m menemukan hasil bahwa kedua tokoh tersebut

memiliki persamaan dalam hal menekankan urgensi dari etika. Namun

keduanya berbeda dalam model etika. Etika yang dimaksud K.H. Hasyim

Asy’ari bersifat formal, sementara etika Prof. Dr. Mahmud Yunus bersifat

material. Dalam bab ini juga ditemukan bahwa distribusi imperatif K.H.

Hasyim Asy’ari merata, mulai dari imperatif kategoris, hipotetis-asertoris

dan hipotetis-problematis, sehingga bersifat fleksibel. Sementara imperatif

Prof. Dr. Mahmud Yunus hanya bersifat hipotetis-asertoris, sehingga lebih

fokus. Terdapatnya poin keikhlasan dalam imperatif K.H. Hasyim Asy’ari

membuatnya lebih idealis, sedangkan Prof. Dr. Mahmud Yunus lebih

pragmatis.

Konsekuensi dari perspektif imperatif kategoris terhadap niat belajar K.H.

Hasyim Asy’ari dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim adalah

pesantren salaf bersikap lebih longgar dalam membatasi sifat-sifat dan

Page 53: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

265

bentuk-bentuk tindakan/perilaku santrinya. Pesantren salaf juga harus

mampu bersikap fleksibel dengan lebih terbuka pada hal-hal yang bersifat

pragmatis seperti pendidikan formal dan jabatan pemerintahan tertentu,

meskipun keduanya tidak dilakukan dengan niat ikhlas lillahi ta’ala

semata. Sedangkan konsekuensi dari perspektif imperatif kategoris

terhadap gard} pendidikan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam kitab At-

Tarbiyyah wa at-Ta’li>m adalah pesantren khalaf, perlu meneguhkan

aspek pragmatisnya dan tidak disarankan untuk menanamkan aspek yang

bersifat idealis, seperti jiwa keikhlasan.

B. Saran

1. Pesantren salaf bersikap lebih longgar dalam membatasi sifat-sifat dan

bentuk-bentuk tindakan/perilaku. Pesantren salaf juga harus mampu

bersikap fleksibel dengan lebih terbuka pada hal-hal yang bersifat

pragmatis seperti pendidikan formal dan jabatan pemerintahan tertentu,

meskipun keduanya tidak dilakukan dengan niat ikhlas lillahi ta’ala

semata.

2. Pesantren khalaf, perlu meneguhkan aspek pragmatisnya dan tidak

disarankan untuk menanamkan aspek yang bersifat idealis, seperti jiwa

keikhlasan.

3. Lembaga pendidikan Islam diluar pesantren perlu untuk mengadopsi motif

belajar dari pesantren salaf dan/atau pesantren khalaf yang sesuai dengan

kepribadiannya. Meskipun kedua motif tersebut memiliki perbedaan

Page 54: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

266

prinsipil, namun keduanya termasuk motif yang baik (h}usn an-niyyah).

Sehingga pendidikan Islam dapat terhindar dari pergeseran motif belajar

ke arah niat yang materialistik dan hedonistik semata (su>’ an-niyyah).

4. Pemerintah, dalam konteks ini Kemenag yang membawahi seluruh

lembaga pendidikan Islam, madrasah dan pesantren, agar

mempertimbangkan motif belajar pesantren sebagai masukan dalam

merumuskan ulang visi, misi dan tujuan pendidikan Islam Indonesia. Juga

sebagai pertimbangan dalam merumuskan kebijakan-kebijakan pendidikan

Islam.

5. Pesantren, baik salaf maupun khalaf perlu mengembangkan sikap terbuka

terhadap filsafat. Bukan sebagai ideologi namun sebagai metodologi dalam

menginterpretasikan ulang khazanah pesantren, sehingga dapat

berdialektika dengan kemajuan zaman. Dengan demikian pesantren tidak

perlu meninggalkan khazanahnya untuk menjadi modern, sebagaimana

kaidah al-muh}a>faz}ah ‘ala> qadi>m as-s}a>lih} wa al ah}z} bi al-jadi>d al-as}lah}.

C. Penutup

Alhamdulillahi rabbil ‘alamin, puji syukur kehadirat Allah SWT, yang

telah memberikan taufiq dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat

menyusun tesis ini. Shalawat dan salam semoga senantiasa terlimpahkan

kehadirat uswah kita nabi Muhammad SAW yang kita harapkan

syafaatnya. Akhir kata penulis berharap, proses dan hasil karya ini dapat

memberikan kemanfaatan kepada pribadi penulis, para pembaca, dan

Page 55: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

267

diterima menjadi sumbangsih pemikiran dalam upaya pengembangan

pendidikan karakter bangsa sehingga terciptalah pendidikan yang penuh

kedamaian dan demokrasi. Kemudian semoga karya yang sederhana ini di

ridhai oleh Allah SWT. Amin ya rabbal ‘alamin.

Page 56: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

DAFTAR PUSTAKA

Abdullah, M. Amin, The Idea of Unversality of Ethical Norms in Ghazali and Kant

(Ankara: Kutlu Doguma Armagan, 1992). , Antara Al Ghazali dan Kant: Filsafat Etika Islam, terj,

Hamzah (Bandung: Mizan, 2002). Adian, Donny Gahral, Percik Pemikiran Kontemporer: Sebuah Pengantar

Komprehensif (Yogyakarta: Jalasutra, 2005). Ahdali, Abu Bakar, al Faraid al Bahiyyah, (Kediri: MHM, tt). Ahmad, Sutrisno dkk, ‘Us}ul at-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m (Ponorogo: KMI Ma’had

Darussalam Gontor, 2011), I.. 1

Ali, A. Mukti, Ta’limu Al-Muta’allim Versi Imam Zarkasyi: Dalam Metodologi Pengajaran Agama (Ponorogo: Trimurti, 1991).

Anam, A. Khoirul (ed.), Kisah Ulama Berjuang dan Mengawal Bangsa Untuk

Membangun Tradisi Islam Nusantara (Ciputat: Pustaka Compass, 2015). Asy’ari, Hasyim, ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim: Fi> Ma Yahta>ju Ilaihi al-

Muta’allim Fi> Ahwa>li Ta’limihi Wa Ma> Yatawaqqafu ‘Alaihi al-Muta’allim Fi Maqa>mati Ta’li>mihi (Jombang: Maktabah Al Turats Al Islami, tt).

, Ad-Durar al-Muntas|irah fi al-Masa>’il at-Tis’a ‘Asya>rah (Jombang:

Maktabah Turats Islami, tt). , At-Tibya>n: Fi> an-Nahyi ‘an Muqa>t}i’ah al-‘Arh}am wa al-‘Aqrab wa

al- Ih}wan, (Jombang: Maktabah Turats Islami, tt) Bakar, Muhammad ibnu Abi, Al-Mawa>’iz} al ‘Usfuriyyah, (Semarang: Toha Putra,

tt). Bertens, K., Filsafat Barat Kontemporer: Prancis (Jakarta: Gramedia, 2006). Bleicher, Josef, Hermeneutika Kontemporer: Hermeneutika Sebagai Metode, Filsafat

dan Kritik, terj, Imam Khoiri (Yogyakarta: Fajar Pustaka, 2007). Darajat, Zakiyah, Ilmu Pendidikan Islam (Jakarta: Bumi Aksara, 2000).

Page 57: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Departemen Agama RI, Pondok Pesantren dan Madrasah Diniyah: Pertumbuhan

dan Perkembangannya (Jakarta: Depag RI, 2003). Dhofier, Zamakhsyari, “K.H. Hasyim Asy’ari: Penggalang Islam Tradisional”, dalam,

Humaidy Abdussami dan Ridwan Fakla AS (ed), Biografi 5 Rais ‘Am Nahdlatul Ulama, (Yogyakarta: LTn NU, 1995).

, Tradisi Pesantren: Studi Pandangan Hidup Kyai dan Visinya

Mengenai Masa Depan Indonesia (Jakarta: LP3ES, 2011). , Tradisi Pesantren: Studi Tentang Pandangan Hidup Kyai

(Jakarta: LP3ES, 1984). Faris, Ahmad, Al Maqayis fi Lughah, (Beirut: Dar Al Fikr, 1994). Ghazali, Abu Hamid, ‘Ihya>’ ‘Ulu>m ad-Di>n (Beirut: Dar al Kotob al Ilmiah, 2013). Grondin, Jean, Sejarah Hermeneutik: Dari Plato Sampai Gadamer, terj, Abdul Qadir

Shaleh (Yogyakarta: AR RUZZ MEDIA, 2010). Hadiwijono, Harun, Sari Sejarah Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 2002). Hadziq, Muhammad Ishomuddin, at Ta’ri>f bi al-Mu’allif, dalam, Hasyim Asy’ari,

‘Ada>bul ‘A<lim wa al-Muta’allim: Fi> Ma> Yah}ta>ju Ilaihi al-Muta’allim Fi> Ahwa>li Ta’li>mihi Wa Ma> Yatawaqqafu ‘Alaihi al-Muta’allim Fi Maqa>mati Ta’li>mihi (Jombang: Maktabah Al Turats Al Islami, tt).

Harahap, Syahrin, Metodologi Studi dan Penelitian Ilmu-Ilmu Ushuluddin (Jakarta:

Raja Grafindo Persada, 2000). Hardiman, F. Budi, Melampaui Positivisme dan Modernitas: Diskursus Filosofis

Tentang Metode Ilmiah dan Problem Modernitas (Yogyakarta: Kanisius, 2013). , Pemikiran-Pemikiran yang Membentuk Dunia Modern: dari

Machiavelli Sampai Nietzsche (Jakarta: Erlangga, 2013). , Seni Memahami: Hermeneutik dari Schleiermacher Sampai

Derrida (Yogyakarta: Kanisius, 2016). Imrithy, Syarif ad Din YahyA, Tashil at T}uruqa>t (Kediri: MHM, tt).

Page 58: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Indomo, Hamka Datuk, Islam dan Adat Minangkabau (Jakarta: Pustaka Panjimas,

1985). Isma’il, Ibrahim, Syarh} Bi Ta’li>m al-Muta’allim (Semarang: Toha Putra). Jalil, Abdul, Tuh}fah al-Asyfiya>’ (Semarang: Toha Putra, 1963). Kaelan, Metode Penelitian Kualitatif Bidang Filsafat: Paradigma Bagi

Pengembangan Penelitian Interdisipliner Bidang Filsafat, Budaya, Sosial, Semiotika, Sastra, Hukum dan Seni (Yogyakarta: Paradigma, 2005), hlm. 148.

Karni, Asrori S, Etos Studi Kaum Santri: Wajah Baru Pendidikan Islam, (Bandung:

Mizan, 2009). Khuluq, Lathiful, Fajar Kebangunan Ulama: Biografi K.H. Hasyim Asy’ari

(Yogyakarta: LkiS, 2000). Madjid, Nurcholish, Bilik-Bilik Pesantren: Sebuah Potret Perjuangan, (Jakarta: Dian

Rakyat, tt). Maftukhin, “Etika Imperatif-Kategoris Kant”, dalam Zubaedi dkk, Filsafat Barat:

Dari Logika Baru Rene Descartes Hingga Revolusi Sains Ala Thomas Kuhn (Yogyakarta:ARRUZMEDIA, 2010).

Mandzur, Ibn, Lisan al ‘Arab (Beirut: Dar Al Kotob Al Ilmiyah, 2009). Maslow, Abraham H., Motivasi dan Kepribadian: Teori Motivasi Dengan

Pendekatan Hierarki Kebutuhan Manusia, terj, Nurul Imam (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1993).

Mastuhu, Dinamika Sistem Pendidikan Pesantren: Suatu Kajian Tentang Unsur dan

Nilai Sistem Pendidikan Pesantren (Jakarta: INIS, 1994). Misrawi, Zuhairi, Hadratussyaikh Hasyim Asy’ari: Moderasi, Keumatan dan

Kebangsaan (Jakarta: Kompas, 2010). Mohammad, Herry dkk, Tokoh-Tokoh Islam yang Berpengaruh Abad 20, (Jakarta:

GIP, 2006).

Page 59: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Muhammad, Sayyid, At-Tahliyyah wa at-Targi>b fi at-Tarbiyyah wa at-Taz}hi>b, (Surabaya: al Miftah, tt).

Palmer, Richard E., Hermeneutika: Teori Baru Mengenai Interpretasi, terj, Musnur

Hery & Damanhuri Muhammed (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005). Parusa, Evan Setiawan, “10 tokoh Indonesia yang pernah ‘nyantri’ di Gontor”, dalam

Uhttps://setiawanparusa.wordpress.com U, diakses tanggal 9 Juni 2016 Rakhmat, Jalaluddin, Metode Penelitian Komunikasi (Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989). Rifa’I, Muhammad, K.H. Hasyim Asy’ari: Biografi Singkat 1871-1947 (Yogyakarta:

Garasi, 2010). Rina, Malta, “Pemikiran dan Karya Prof. Dr. Mahmud Yunus Tentang Pendidikan

Islam”, dalam Uhttp://pasca.unand.ac.id U, diakses pada 24 Mei 2016. Russell, Bertrand, Sejarah Fillsafat Barat: Kaitannya Dengan Kondisi Sosio-Politik

Zaman Kuno Hingga Sekarang, terj, Sigit Jatmiko dkk, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2007).

Samarkandy, Nasr bin Muhammad bin Ibrahim, Tanbi>h al-Ga>fili>n, (Semarang: Toha

Putra, tt). Sardiman A.M, Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: Pedoman Bagi Guru dan

Calon Guru (Jakarta: CV Rajawali, 1986). Schleiermacher, “Pengantar Hermeneutika”, terj, Sahiron Syamsudin, dalam

Syaf’atun Almirzanah dan Sahiron Syamsudin (ed), Pemikiran Hermeneutika Dalam Tradisi Barat: Reader (Yogyakarta: LP UIN Sunan Kalijaga, 2011).

Schunk, Dale H., Teori-Teori Pembelajaran: Perspektif Pendidikan, terj, Eva

Hamidah dan Rahmat Fajar (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2012). Shofiyullah Mz dkk, KH A Wahid Hasyim: Sejarah, Pemikiran, dan Baktinya Bagi

Agama dan Bangsa, (Jombang: Pesantren Tebuireng, 2011) Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat (Jakarta: Raja Grafindo Persada, 1996). Suhartono, Suparlan, Filsafat Pendidikan (Yogyakarta: ARRUZ MEDIA, 2008).

Page 60: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Sulaiman, Tasirun, Wisdom of Gontor (Bandung: Mizania, 2009). Sumaryono, Hermeneutik: Sebuah Metode Filsafat (Yogyakarta: Kanisius, 2013). Suprapto, H.M. Bibit, Ensiklopedi Ulama Nusantara: Riwayat Hidup, Karya dan

Sejarah Perjauangan 157 Ulama Nusantara (Jakarta: Gelagar Media Indonesia, 2009).

Suseno, Franz Magnis-, Tiga Belas Model Pendekatan Etika: Bunga Rampai Teks-

Teks Etika Dari Plato Sampai Dengan Nietzsche, (Yogyakarta: Kanisius, 1998).

, Tiga Belas Tokoh Etika Sejak Zaman Yunani Sampai Abad

Ke-19 (Yogyakarta: Kanisius, 1997). Suwito & Fauzan, Sejarah Pemikiran Para Tokoh Pendidikan (Bandung: Angkasa,

2003). Syakir, Muhammad, Was}a>ya> al-Aba>’ li al-Abna>’ (Tulungagung: MHM Ngunut, tt). Syamsudin, Sahiron, Hermeneutika dan Pengembangan Ulumul Qur’an (Yogyakarta:

Pesantren Nawesea Press, 2009). Syihab, Muhamad Asyad, Hadlaratussyaikah Muhammad Hasyim Asy’arie: Perintis

Kemerdekaan Indonesia, terj, Mustofa Bisri(Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta, 1994).

Thursidi, Ahmad Maysur Sindy, Tanbi>h al-Muta’allim (Semarang: Toha Putra, tt). Tjahjadi, Simon Petrus Lili, Hukum Moral: Ajaran Immanuel Kant Tentang Etika

dan Imperatif Kategoris (Yogyakarta: Kanisius, 2001). , Tuhan Para Filsuf dan Ilmuwan (Yogyakarta: Kanisius,

2011). Umar, Muhammad Nawawi, Tausih ‘ala ibni Qasim (Jakarta: Dar al Kutub al

Islamiah, 2002).

Page 61: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Wahid, Abdurrahman, “KH. Bisri Syansuri: Pecinta Fiqh Sepanjang Hayat”, dalam, Humaidy Abdussami & Ridwan Fakla AS, Biografi 5 Rais ‘Am Nahdlatul Ulama, (Yogyakarta: LTn-NU Yogyakarta, 1995).

, Menggerakkan Tradisi: Esai-Esai Pesantren (Yogyakarta:

LKiS, 2010). Wahjoetomo, Perguruan Tinggi Pesantren: Pendidikan Alternatif Masa Depan

(Jakarta: Gema Insani Press, 1997). Yoenus, M. & Ismail S. Ahmad, “KH. Wahab Hasbullah: Santri Kelana Sejati”,

dalam, Humaidy Abdussami & Ridwan Fakla AS, Biografi 5 Rais ‘Am Nahdlatul Ulama (Yogyakarta: LTn-NU Yogyakarta, 1995).

Yunus, Mahmud & Qasim Bakar, At Tarbiyah Wa at Ta’lim, (Bukittinggi: Nusantara, 1953).

Yunus, Mahmud, Akhlak Menurut Al Qur’an dan Hadits Nabi Saw (Jakarta:

Hidakarya Agung, 1978). , Metodik Khusus Pendidikan Agama: Metode Pengajaran Agama di

Sekolah Dasar, SMP, SMA dan Fakultas Umum, Serta Metode Mengajarkan Ilmu Agama di PGAN 6 Tahun (Jakarta: Hidakarya Agung, 1983).

, Pokok-Pokok Pendidikan dan Pengajaran: Hasil Kuliah Pada Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri Jakarta Tahun 1960/1961 (Jakarta: Hidakarya Agung, 1978). , Sejarah Pendidikan Islam di Indonesia (Jakarta: Mutiara, 1995). Zarnuji, Ta’li>m al-Muta’allim (Surabaya: Maktabah al Miftah, tt).

Zayd, Nasr Hamid Abu, Tekstualitas Al Qur’an: Kritik Terhadap Ulumul Qur’an, terj, Khoiron Nahdliyin ( Yogyakarta:LkiS, 2001).

Zed, Mestika, Metode Penelitian Kepustakaan (Jakarta: Yayasan Obor Indonesia,

2008). Zuhri, Saifuddin, Guruku Orang-Orang Dari Pesantren (Yogyakarta: LkiS, 2013).

Page 62: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

A. Identitas Diri

1. Nama : Rofiq Hamzah, S.Pd.I

2. Jenis Kelamin : Laki-laki

3. Tempat Tanggal Lahir : Blitar, 6 Maret 1989

4. Agama : Islam

5. Bangsa : Indonesia

6. Alamat Rumah : Desa Mandesan, Rt.02, Rw.03.Kec.

Selopuro, Kab. Blitar, Jawa Timur.

7. Alamat Tinggal : Darakan Barat Prenggan Kotagede

Yogyakarta

8. Nomor HP/ Email : 085746562613/ [email protected]

9. Nama Ayah : Imam Asro’i

10. Nama Ibu : Mardjanah S.Pd.I

B. Riwayat Pendidikan

1. Pendidikan Formal

a. SDN Mandesan 01, lulus pada tahun 2001.

b. SMP Negeri 02 Gandusari , lulus pada tahun 2004.

c. SMAN 1 Talun, lulus pada tahun 2007.

d. S1 di STAIN Tulungagung, lulus pada tahun 2011.

2. Pendidikan Non Formal

a. PP Mamba’ul Hisan Gondang 2001-2004.

b. PP Hidayatul Mubtadi’ien Ngunut 2007-2014

c. PP Kotagede Hidayatul Mubtadi’ien 2014-sekarang

Demikian daftar riwayat hidup ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Hormat Saya

Rofiq Hamzah, S.Pd.I

Page 63: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

SKEMA 1

Telaah Hermeneutik terhadap kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim

Pribadi Kitab-kitab lain K.H. Hasyim Asy’ari yang berhubungan Psikologi Kiai-kiai Psikologi Di sekeliling K.H.Hasyim K.H. Hasyim Asy’ari Asy’ari ‘Ada>b al-‘A<lim Kitab-kitab lain karangan wa al-Muta’allim K.H. Hasyim Asy’ari Lingkaran Hermeneutik-Gramatis Lingkaran Hermeneutik Psikologis ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim K.H. Hasyim Asy’ari Lingkaran Hermeneutik-Gramatis LingkaranHermeneutik-Psikologis ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim K.H. Hasyim Asy’ari

Lingkaran Hermeneutik K.H. Hasyim Asy’ari

Dalam ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim

Page 64: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

SKEMA 2

Telaah Hermeneutik Schleiermacher Kitab At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m

Pribadi Kitab-kitab lain Mahmud Yunus yang berhubungan Psikologi Psikologi Di sekeliling Mahmud Yunus Mahmud Yunus At-Tarbiyyah Kitab-kitab lain karangan wa at-Ta’li>m Prof. Dr. Mahmud Yunus Lingkaran Hermeneutik-Gramatis Lingkaran Hermeneutika-Psikologis At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m Prof. Dr. Mahmud Yunus Lingkaran Hermeneutik-Gramatis Lingkaran Hermeneutik-Psikologis At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m Prof. Dr. Mahmud Yunus

Lingkaran Hermeneutik Prof. Dr. Mahmud Yunus Dalam At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m

Page 65: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

SKEMA 3

Analisis Imperatif Kategoris Immanuel Kant Terhadap Kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim

Maksim K.H. Hasyim Asy’ari

Imperatif

Imperatif Imperatif Kategoris Hipotesis

Asertoris Problematis

Analisis Imperatif Kategoris Kant Terhadap Kitab At-Tarbiyyah Wa At-Ta’li>m

Maksim Prof. Dr. Mahmud Yunus

Imperatif

Imperatif Hipotesis

Asertoris

Page 66: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

TABEL 1

Telaah Hermeneutik Schleiermacher Terhadap kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim dan At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m

No Nama Pengarang Motif Rincian

1. ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim

K.H. Hasyim Asy’ari niat

Allah semata Sebab lain yang bukan Allah

2. At-Tarbiyyah wa at-Ta’li>m

Prof. Dr. Mahmud Yunus

gard}

Menyeimbangkan materi agama dan non-agama Mencari rizki Mencari ilmu Menanamkan akhlak terpuji Menjadikan akhlak sebagai pengendali harta dan ilmu

Page 67: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

TABEL 2

Analisis Imperatif Kategoris Immanuel Kant Terhadap maksim K.H. Hasyim Asy’ari dalam kitab ‘Ada>b al-‘A<lim wa al-Muta’allim

dan Prof. Dr. Mahmud Yunus dalam kitab At-Tarbiyyah Wa At-Ta’li>m

No Pengarang Maksim Imperatif Imperatif Kategoris

Imperatif Hipotesis-asertoris

Imperatif Hipotesis-Problematis

1 K.H. Hasyim Asy’ari

Belajar karena Allah semata Belajar karena sebab lain

Belajar karena Allah semata Belajar karena sebab lain

Belajar karena Allah semata ──

Demi Kemajuan Islam Demi Kemajuan bangsa

Demi keberlangsungan paham Ahl as-Sunnah wa al- Jama>’ah Demi keberlangsungan Pesantren

2 Prof. Dr. Mahmud Yunus

Menyeimbangkan materi agama Mencari rizki Mencari Ilmu Memperbaiki Akhlak

Mencari rizki Mencari Ilmu Memperbaiki Akhlak

──

Mencari rizki Mencari Ilmu Memperbaiki Akhlak

──

Page 68: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 69: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 70: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 71: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 72: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 73: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 74: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 75: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
Page 76: KOMPARASI NIAT BELAJAR KITAB ‘ADAB AL-‘ALIM WA AL-MUTA ...digilib.uin-suka.ac.id/22646/2/1420410054_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR-PUSTAKA.pdf · inayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan