abstrak etika menuntut ilmu dalam kitab tanbih al-muta

1
ix ABSTRAK Uswatun Kasanah (112059). Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab Tanbih Al-Muta’alim Karya Kh. Ahmad Maisur Sindy Al-Thursidy Kudus: Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). STAIN Kudus. 2016 Pendidikan tidak cukup hanya belajar ilmu pengetahuan saja, tetapi juga ada yang lebih penting yaitu tentang etika. Bahwa etika menjadi bagian terpenting dalam ajaran Islam, karena tanpa etika dan prilaku yang terpuji maka apapun amal ibadah yang dilakukan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah SWT sebagai amal kebaikan, baik menyangkut amal qalbiyah (hati), badaniyah (badan), qauliyah (ucapan), maupun fi’liyah (perbuatan). Salah satu indikator amal ibadah seseorang diterima di sisi Allah adalah melalui sejauh mana aspek etika (keluhuran budi) disertakan dalam setiap amal perbuatan yang dilakukannya, tak terkecuali juga dalam kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan murid. Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat deskriptif analitis di mana datanya diperoleh melalui sumber literatur, yaitu melalui riset kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah. Etika menimba ilmu menurut KH. Ahmad Maisur Sindy Al-Thursidy dalam kitab Tanbih al-Muta’allim, mencakup 5 hal yaitu : Etika murid dalam majlis ta’lim (seperti bersuci sebelum ke majlis ta’lim, menjaga ketenangan selama belajar, memulai dan mengakhiri belajar dengan do’a, dan muraja’ah ), etika murid terhadap diri sendiri (seperti menjaga diri dari hal- hal yang haram, menyedikitkan perkara mubah, dan menjauhi perkara haram), etika murid terhadap orangtua yaitu dengan berbakti kepada kedua orangtua, etika murid terhadap guru yaitu selalu membuat guru ridha, jangan sekali-kali membuat guru tidak menyenangkan, atau bosan kepada murid, dan etika murid terhadap ilmu (seperti menata niat, sungguh-sungguh, diskusi, bertahap, mengatur waktu dengan baik, belajar di waktu malam, serta mengamalkan dan mengajarkan ilmu ). Kata Kunci: Etika Menuntut Ilmu, Kh. Ahmad Maisur SindyAl- Thursidy,Tanbih Al-Muta’alim

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

12 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: ABSTRAK Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab Tanbih Al-Muta

ix

ABSTRAK

Uswatun Kasanah (112059). Etika Menuntut Ilmu Dalam Kitab Tanbih Al-Muta’alim Karya Kh. Ahmad Maisur Sindy Al-Thursidy Kudus: Jurusan Tarbiyah, Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI). STAIN Kudus. 2016

Pendidikan tidak cukup hanya belajar ilmu pengetahuan saja, tetapi juga ada yang lebih penting yaitu tentang etika. Bahwa etika menjadi bagian terpenting dalam ajaran Islam, karena tanpa etika dan prilaku yang terpuji maka apapun amal ibadah yang dilakukan seseorang tidak akan diterima di sisi Allah SWT sebagai amal kebaikan, baik menyangkut amal qalbiyah (hati), badaniyah (badan), qauliyah (ucapan), maupun fi’liyah (perbuatan). Salah satu indikator amal ibadah seseorang diterima di sisi Allah adalah melalui sejauh mana aspek etika (keluhuran budi) disertakan dalam setiap amal perbuatan yang dilakukannya, tak terkecuali juga dalam kegiatan belajar mengajar yang di dalamnya terdapat interaksi antara guru dan murid.

Berdasarkan jenisnya, penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan (Library Research) yang bersifat deskriptif analitis di mana datanya diperoleh melalui sumber literatur, yaitu melalui riset kepustakaan.

Hasil dari penelitian ini adalah. Etika menimba ilmu menurut KH. Ahmad Maisur Sindy Al-Thursidy dalam kitab Tanbih al-Muta’allim, mencakup 5 hal yaitu : Etika murid dalam majlis ta’lim (seperti bersuci sebelum ke majlis ta’lim, menjaga ketenangan selama belajar, memulai dan mengakhiri belajar dengan do’a, dan muraja’ah ), etika murid terhadap diri sendiri (seperti menjaga diri dari hal-hal yang haram, menyedikitkan perkara mubah, dan menjauhi perkara haram), etika murid terhadap orangtua yaitu dengan berbakti kepada kedua orangtua, etika murid terhadap guru yaitu selalu membuat guru ridha, jangan sekali-kali membuat guru tidak menyenangkan, atau bosan kepada murid, dan etika murid terhadap ilmu (seperti menata niat, sungguh-sungguh, diskusi, bertahap, mengatur waktu dengan baik, belajar di waktu malam, serta mengamalkan dan mengajarkan ilmu ).

Kata Kunci: Etika Menuntut Ilmu, Kh. Ahmad Maisur SindyAl-

Thursidy,Tanbih Al-Muta’alim