komitmen jangka panjang
DESCRIPTION
10 unsur tqmTRANSCRIPT
Pendekatan Ilmiah
Pendekatan ilmiah sangat diperlukan dalam penerapan TQM, terutama
untuk mendesain pekerjaan dan dalam proses pengambilan keputusan dan
pemecahan masalah yang berkaitan dengan pekerjaan yang didesain tersebut.
Dengan demikian, data diperlukan dan dipergunakan dalam menyusun
benchmarking, memantau prestasi dan melaksanakan perbaikan.
Komitmen Jangka Panjang
TQM merupakan suatu paradigma baru dalam melaksanakan bisnis. Untuk
itu, dibutuhkan budaya perusahaan yang baru pula. Oleh karena itu, komitmen
jangka panjang sangat penting guna mengadakan perubahan budaya agar
penerapan TQM dapat berjalan dengan sukses.
Pemahaman Budaya Kualitas
Budaya mengandung berbagai aspek pokok (Bounds, 1994: 101) seperti
berikut.
1. Budaya merupakan konstruksi sosial, unsur-unsur budaya, seperti nilai-nilai,
keyakinan, dan pemahaman yang dianut oleh semua anggota kelompok
2. Budaya memberikan tuntunan bagi para anggotanya dalam memahami suatu
kejadian
3. Budaya berisi kebiasaan atau tradisi
4. Dalam suatu budaya, pola nilai-nilai, keyakinan, harapan, pemahaman, dan
perilaku timbul dan berkembang sepanjang waktu
5. Budaya mengarahkan perilaku: kebiasaan atau tradisi merupakan perekat yang
mempersatukan suatu organisasi dan menjamin bahwa para anggotanya
berperilaku sesuai dengan norma
6. Budaya masing-masing organisasi bersifat unik
Budaya organisasi adalah perwujudan sehari-hari dari nilai-nilai dan
tradisi yang mendasari organisasi tersebut. Budaya kualitas adalah sistem nilai
organisasi yang menghasilkan suatu lingkungan yang kondusif bagi pembentukan
dan perbaikan kualitas secara terus-menerus. Budaya kualitas terdiri dari filosofi,
keyakinan, sikap, norma, nilai, tradisi, prosedur, dan harapan untuk meningkatkan
kualitas. Karakteristik umum organisasi yang memiliki budaya kualitas adalah
sebagai berikut.
1. Perilaku sesuai dengan slogan
2. Masukan dari pelanggan secara aktif diminta dan digunakan untuk
meningkatkan kualitas secara terus-menerus
3. Para karyawan dilibatkan dan diberdayakan
4. Pekerjaan dilakukan dalam suatu tim
5. Manajer tingkat eksekutif diikutsertakan dan dilibatkan; tanggungjawab
kualitas tidak didelegasikan
6. Sumber daya yang memadai
7. Pendidikan dan pelatihan diadakan agar para karyawan pada semua tingkat
memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan untuk
meningkatkan kualitas secara terus-menerus
8. Sistem penghargaan dan promosi
9. Rekan kerja dipandang sebagai pelanggan internal
10. Pemasok diperlakukan sebagai mitra kerja
Mekanisme Perubahan Budaya
Berikut merupakan mekanisme perubahan budaya dari budaya tradisional ke
arah budaya kualitas.
No. Fokus Dari Budaya Tradisional Manajemen Budaya Kualitas1 Rencana Anggaran jangka pendek Isu-isu strategik masa depan2 Organisasi Hirarki berdasarkan rantai komando Partisipasi dan pemberdayaan
karyawan3 Pengendalian Laporan varians Ukuran dan informasi kualitas
untuk self-control top-down dan bottom-up
4 Komunikasi Top-down top-down dan bottom-up5 Keputusan Ad hoc atau manajemen krisis Perubahan yanng terencana6 Manajemen fungsional Parochial, kompetitif Cross-function, Integratif7 Manajemen kualitas Fixing atau one-shot manufacturing Preventif dan berkelanjutan,
semua fungsi dan kualitasAda beberapa hal yang perlu dipahami dalam melakukan perubahan budaya,
yaitu sebagai berikut.
1. Pahamilah sejarah terciptanya budaya yang sudah ada
Budaya organisasi diciptakan oleh manajemen lama untuk mengatasi suatu
permasalahan yang timbul saat itu. Sehingga, jika ingin melakukan
perubahan budaya, maka alangkah baiknya memahami sejarah terciptanya
budaya yang sudah ada sebelumnya.
2. Jangan memusuhi sistem yang sudah ada, tetapi perbaikilah
Memusuhi sistem yang sudah ada tidak sama dengan memperbaikinya.
Memusuhi sistem terjadi apabila perubahan dilakukan tanpa memahami
mengapa sistem yang sudah ada berjalan seperti sekarang dan tanpa
memahami secara sungguh-sungguh apa yang perlu diubah dan penyebab
perubahan tersebut. Sebelum melakukan perbaikan sesuatu, sebaiknya
terlebih dahulu dipahami apa yang salah, penyebabnya, dan bagaimana
melakukan perubahan agar dapat lebih baik.
3. Bersiaplah untuk mendengarkan dan mengamati
Faktor penghambat utama terjadinya perubahan dalam setiap organisasi
adalah manusia. Keberadaan organisasi atau perusahaan terdiri dari berbagai
karakter manusia. Sehingga, bersiap untuk mendengar dan mengamati setiap
pendapat karyawan, karena biasanya karyawan yang didengarkan
pendapatnya lebih bersedia berpartisipasi dalam perubahan daripada mereka
yang tidak didengarkan.
4. Libatkanlah setiap orang yang dipengaruhi oleh perubahan
Cara yang paling efektif untuk mengajak karyawan mengikuti perubahan
adalah melibatkan mereka dalam perncanaan dan pelaksanaan perubahan.
Selain itu, juga memberikan mereka kesempatan untuk mengungkapkan
persoalan dan kekhawatirannya.