sesi 11 pendanaan jangka panjang pasar modal

Upload: agssyarif

Post on 05-Apr-2018

231 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    1/24

    SESI11

    PENDANAAN JANGKA PANJANG

    Pasar Modal

    1. Memahami arti Pentingnya keberadaan pasar modal

    2. Mengetahui perkembangan Bursa Efek Jakarta

    3. Mengetahui instrumen pendanaan di pasar modal

    4. Memahami Prosedur Penawaran Umum

    Tujuan Instruksional Khusus Menjelaskan arti penting keberadaan pasar modalbagi perusahaan dan masyarakat, instrumenpendanaan yang tersedia di pasar modal danmemahami prosedur penawaran umum.

    Sub Pokok Bahasan Manfaat pasar modal, instrumen pendaan,prosedur penawaran umum, dan tujuan, manfaatserta konsekuensi go public.

    Estimasi Waktu 150 menit

    Daftar Bacaan Annual report BAPEPAM danStatistik Pasar modal

    68

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    2/24

    berdasarkan Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995

    memberikan pengertian Pasar Modal yang lebih spesifik yaitu kegiatan yang

    bersangkutan dengan Penawaran Umum dan Perdagangan Efek, Perusahaan Publik yangberkaitan dengan Efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan

    dengan Efek.

    Pada dasarnya, pasar modal (capital market) merupakan pasar untuk berbagai

    instrumen keuangan jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk hutang

    ataupun modal sendiri. Kalau pasar modal merupakan pasar untuk surat berharga jangka

    panjang, maka pasar uang (money market) pada sisi yang lain merupakan pasar surat

    berharga jangka pendek. Baik pasar modal maupun pasar uang merupakan bagian daripasar keuangan (financial market).

    Jika di pasar modal diperjualbelikan instrumen keuangan seperti saham, obligasi,

    waran, right, obligasi konvertibel, dan berbagai produk turunan (derivatif) seperti opsi (put

    atau call), maka di pasar uang diperjualbelikan antara lain Sertifikat Bank Indonesia (SBI),

    Surat Berharga Pasar Uang (SBPU), Commercial Paper, Promissory Notes, Call Money,

    Repurchase Agreement, Bankers Acceptence, Treasury Bills dan lain-lain.

    Undang-Undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian Pasar Modal

    yang lebih spesifik yaitu kegiatan yang bersangkutan dengan Penawaran Umum dan

    perdagangan Efek, Perusahaan Publik yang berkaitan dengan Efek yang diterbitkannya,

    serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan Efek.

    Pasar Modal memiliki peran besar bagi perekonomian suatu negara karena pasar

    modal menjalankan dua fungsi sekaligus, fungsi ekonomi dan fungsi keuangan. Pasar

    modal dikatakan memiliki fungsi ekonomi karena pasar menyediakan fasilitas atau wahana

    yang mempertemukan dua kepentingan yaitu pihak yang memiliki kelebihan dana

    (investor) dan pihak yang memerlukan dana (issuer). Dengan adanya pasar modal maka

    pihak yang memiliki kelebihan dana dapat menginvestasikan dana tersebut dengan

    harapan memperoleh imbalan (return) sedangkan pihak issuer (dalam hal ini perusahaan)

    dapat memanfaatkan dana tersebut untuk kepentingan investasi tanpa harus menunggu

    69

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    3/24

    tersedianya dana dari operasi perusahaan. Pasar modal dikatakan memiliki fungsi

    keuangan, karena pasar modal memberikan kemungkinan dan kesempatan memperoleh

    imbalan (return) bagi pemilik dana, sesuai dengan karakteristik investasi yang dipilih.

    Dengan adanya pasar modal diharapkan aktivitas perekonomian menjadi meningkat

    karena pasar modal merupakan alternatif pendanaan bagi perusahaan-perusahaan

    sehingga perusahaan dapat beroperasi dengan skala yang lebih besar dan pada gilirannya

    akan meningkatkan pendapatan perusahaan dan kemakmuran masyarakat luas.

    Menyediakan sumber pembiayaan (jangka panjang) bagi dunia usaha sekaligus

    memungkinkan alokasi sumber dana secara optimal.

    Memberikan wahana investasi bagi investor sekaligus memungkinkan upaya

    diversifikasi.

    Menyediakan leading indicator bagi trend ekonomi negara.

    Penyebaran kepemilikan perusahaan sampai lapisan masyarakat menengah.

    Penyebaran kepemilikan, keterbukaan dan profesionalisme, menciptakan iklim

    berusaha yang sehat.

    Menciptakan lapangan kerja/profesi yang menarik.

    Memberikan kesempatan memiliki perusahaan yang sehat dan mempunyaiprospek.

    Alternatif investasi yang memberikan potensi keuntungan dengan risiko yang bisa

    diperhitungkan melalui keterbukaan, likuiditas, dan diversifikasi investasi.

    Membina iklim keterbukaan bagi dunia usaha, memberikan akses kontrol sosial.

    Pengelolaan perusahaan dengan iklim keterbukaan, mendorong pemanfaatan

    manajemen profesional.

    Sumber pembiayaan dana jangka panjang bagi emiten

    70

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    4/24

    Sebenarnya kegiatan pasar modal sudah sejak lama dikenal di Indonesia, yaitu pada

    saat zaman penjajahan Belanda. Hal ini telihat dari didirikannya bursa efek di Batavia yang

    diselenggarakan oleh Vereniging Voor de Effectenhandelpada tanggal 14 Desember 1912,meskipun diketahui bahwa tujuan awalnya untuk menghimpun dana guna kepentingan

    mengembangkan sektor perkebunan yang ada di Indonesia. Investor yang berperan pada

    saat itu adalah orang-orang Hindia Belanda dan orang-orang eropa lainnya, sedangkan

    efek yang diperjualbelikan adalah saham dan obligasi milik perusahaan belanda yang ada

    di Indonesia maupun yang diterbitkan oleh pemerintah Hindia Belanda.

    Perkembangan pasar modal ini cukup pesat, sehingga dibuka juga Bursa Efek

    Surabaya pada tanggal 11 Januari 1925 dan Bursa Efek Semarang pada tanggal 1 Agustus

    1925. Terjadinya gejolak politik di Eropa pada awal tahun 1939 ikut mempengaruhi

    perdagangan efek yang ada di Indonesia. Akibatnya pemerintah Belamda menutup bursa

    efek Surabaya dan Semarang, sehingga yang tinggal adalah Bursa Efek Jakarta. Tetapi

    Bursa Efek Jakarta ini pun akhirnya tutup karena perang dunia kedua, yang sekaligus

    menandai berhentinya aktivitas pasar modal di Indonesia.

    Bursa Efek Jakarta (BEJ) Secara resmi mulai diaktifkan kembali oleh Presiden

    Soeharto pada tanggal 10 November 1977 dengan go publicnya PY. Semen Cibinong yang

    menerbitkan sahamnya di BEJ. Bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan

    Pelaksana Pasar Modal (BAPEPAM), institusi baru dibawah Departemen Keuangan. Upaya

    pemerintah untuk mendorong pertumbuhan Bursa Efek Jakarta adalah dengan

    memberikan berbagai fasilitas keringanan di bidang perpajakan kepada para pemodal,

    lembaga-lembaga penunjang Bursa Efek Jakarta termasuk perantara perdangangan efek..

    Keringanan ini juga diberikan kepada PT. Danareksa dan perusahaan yang akan go public,

    seperti keringan pajak perseroan sebesar 10 hingga 20 persen jika perusahaan menjual

    sahamnya minimal 30 persen, sehingga Bursa Efek Jakarta berkembang. Bila diukur dari

    jumlah perusahaan yang menerbitkan sahamnya di BEJ, maka dapat kita lihat adanyapeningkatan yaitu dari satu perusahaan pada tahun 1977 menjadi 294 perusahaan pada

    tahun 2001 dengan kapitalisasi pasar sebesar 266,339 milyar.

    Berakhirnya insentif perpajakan dari pemerintah dengan diberlakukannya undang-

    undang perpajakan yang baru pada akhir tahun 1983, serta rendahnya tingkat bunga

    deposito dan kredit yang ditawarkan oleh bank-bank pemerintah, menyebabkan

    71

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    5/24

    kecenderungan perusahaan lebih suka memanfaatkan kredit dari bank-bank pemerintah,

    menyebabkan kecenderungan perusahaan lebih suka memanfaatkan kredit dari bank-bank

    pemerintah daripada melakukan emisi di BEJ, sehingga selama kurun waktu 1983 hingga

    1987, aktivitas Bursa Efek Jakarta menjadi lesu. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)

    selama periode 1977 hingga 1987 yang sempat naik pada titik 114.99 ditahun 1978,

    ternyata pada tahun-tahun berikutnya menunjukkan trend yang menurun dengan titik

    terendah 66.53 pada tahun 1985. sedangkan aktivitas perdangangan saham di pasar

    sekunder mengalami peningkatan dari tahun 1979 hingga tahun 1982 dengan nilai

    transaksi perhari rata-rata Rp. 5.4 juta pada tahun 1979 menjadi Rp. 50.7 juta pada tahun

    1982. tetapi selama kurun waktu 1983 hingga 1986 altivitas perdagangan saham

    mengalami penurunan yakni dari Rp. 4.04 juta pada tahun 1983 menjadi Rp. 7.3 juta pada

    tahun 1986.

    BEJ yang mengalami kelesuan selama lebih kurang lima tahun, untuk mengantisipasi

    hal tersebut pemerintah mengeluarkan serangkaian paket kebijaksanaan deregulasi dan

    debirokratisasi di bidang ekonomi berupa Paket Oktober dan Paket Desember 1988. Inti

    dari kebijaksanaan pemerintah ini antara lain yaitu, Bapepam tidak lagi mencampuri

    pembentukan harga saham di pasar perdana, menghapus peran PT. Danareksa sebagai

    tiang utama di Bursa Indonesia, menghapus pembatasan fluktuasi harga sebesar 4

    persen, dikenakannya pajak sebesar 15 persen final atas bunga deposito dan untuk

    tabungan berjangka. Disamping itu, isi deregulasi yang penting adalah diperbolehkannya

    investor asing untuk melakukan akses di pasar modal indonesia dengan membeli saham-

    saham yag terdaftar di BEJ.

    Sebagai dampak dari kebijaksanaan pemerintah tersebut terlihat aktivitas

    perdangangan saham di BEJ mulai meningkat pesat. Perkembangan kegiatan

    perdagangan di BEJ ini disajikan pada Tabel 11.1

    72

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    6/24

    Tabel 11.1: Perkembangan Jumlah Emiten, Kapitalisasi Pasar , Nilai Rata-rata transaksi

    dan IHSG di Bursa Efek Jakarta Tahun 1977-2001

    Tahun JumlahEmiten

    Nilai Kapitalisasipasar

    (Rp. Milyar)

    Nilai Rata-rata TransaksiSaham Per Hari

    (Rp. Juta)

    IHSG

    1977 1 2,7 6 98,001978 1 4,1 0,9 114,99

    1979 4 23,9 5,4 110,03

    1980 6 41,0 22,8 103,53

    1981 8 486,6 30,1 111,26

    1982 13 99,3 50,7 95,00

    1983 23 102,7 40,4 85,62

    1984 24 91,1 8,7 67,681985 24 89,3 13,1 66,53

    1986 24 94,2 7,3 693,691987 24 100,1 21,1 82,691988 24 449,2 121,9 305,121989 56 4.304,4 3.903,9 399,69

    1990 123 14.186,6 30.087,6 417,791991 139 16.435,9 23.584,7 247,391992 155 24.839,5 32.199,6 274,331993 174 69.299,5 77.586,3 588,761994 216 103.835,2 104.011,4 469,641995 238 152.246,5 131.534,6 513,841996 253 215.026,1 304.136,1 637,431997 282 159.929,9 489.370,6 401,71

    1998 288 175.729,0 403.581,8 398,031999 277 451.814,9 598.704,4 676,912000 287 259.621,2 513.702,0 416,322001 316 239.271,2 396.434,2 392,032002 330 268.776,6 492.909,9 424,95

    2003 332 460.366,0 518,4 M 691,89

    Sumber: Annual report BAPEPAM 2002 dan Statistik Pasar modal

    (http://www.bapepam.go.id/)

    Tabel 11.1 memperlihatkan jumlah perusahaan yang terdaftar di BEJ meningkat

    cukup pesat dan disertai dengan kenaikan pada IHSG. Untuk mengimbangi perkembangan

    ini pada tahun 1988 didirikan pada Bursa Pararel Indonesia (BPI), yaitu bursa yang

    ditujukan untuk perusahaan-perusahaan yang belum mematuhi syarat untuk terdaftar di

    bursa utama (BEJ). BPI yang semula diselenggarakan oleh Perserikatan Perdagangan

    Uang dan Efek (PPUE), sejak tahun 1990 diserahkan kepada PT. Bursa Pararel Indonesia.

    73

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    7/24

    Selain itu didirikan pula Bursa Efek Surabaya (BES) sebagai bursa pertama yang dikelola

    swasta.

    Kebangkitan BEJ benar-benar tampak selama kurun waktu 1988 1990, dengan

    boomingnya BEJ yang mencatat kenaikan luar biasa pada IHSG dari titik 305.12 pada

    tahun 1988 menjadi 399.69 pada tahun 1989 dan puncaknya terjadi pada triwulan

    pertama tahun 1990 pada angka lebih dari 600, kemudian turun pada titik 417.78 diakhir

    tahun 1990. Sementara itu jumlah emiten baru yang mencatatkan sahamnya di BEJ pada

    kurun waktu yang sama juga bertambah sebanyak 100 buah perusahaan.

    Setelah berakhirnya booming di BEJ, harga saham-saham kembali turun pada tahun

    1991 dan 1992. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi ekonomi Indonesia seperti adanya skandal

    di Bank Duta yang dinilai layak dan sehat untuk go public serta adanya pengetatan

    likuiditas yang berakhir dengan likuidasinya Bank Summa, membuat IHSG terkoreksi

    sangat tajam dan mencapai titik yang terendah yaitu 247.39 pada akhir tahun 1991.

    Untuk mengatasi kelesuan BEJ yang ditandai dengan anjloknya IHSG ini maka pada

    tanggal 16 April 1992 pemerintah melakukan upaya-upaya pembenahan dengan

    menyerahkan penyelenggaraan dan pengelolaan BEJ kepada swasta. Sehingga pada tahun

    1993 dengan adanya penurunan suku bunga deposito perbankan dan mulai masuknya

    para pemodal asing di bursa efek di Asia Pasifik, mampu meningkatkan kembali IHSG

    pada titik 588.76 atau naik sebesar 114.6 persen dibanding tahun sebelumnya.

    Tahun 1995 adalah tahun BEJ memasuki babak baru. Pada 22 Mei 1995, BEJ

    meluncurkan Jakarta Automated Trading System (JATS), sebuah sistem perdagangan

    otomasi yang menggantikan sistem perdagangan manual. Sistem baru ini dapat

    memfasilitasi perdagangan saham dengan frekuensi yang lebih besar dan lebih menjamin

    kegiatan pasar yang fair dan transparan dibanding sistem perdagangan manual.

    Pada Juli 2000, BEJ menerapkan perdagangan tanpa warkat (Scripless Trading)

    dengan tujuan untuk meningkatkan likuiditas pasar dan menghindari peristiwa saham

    hilang dan pemalsuan saham, dan juga untuk mempercepat proses penyelesaian transaksi

    74

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    8/24

    Alternatif Pendanaan di Pasar Modal

    Alternatif Pendanaan melalui Pasar Modal

    Hingga saat ini, pembiayaan perusahaan melalui Pasar Modal di

    Indonesia dimungkinkan melalui : Penerbitan Saham

    Penerbitan Obligasi dan Efek lain yang bersifat Hutang

    Penerbitan Waran ( khusus untuk Emiten yang sahmnya telah tercatat

    di Bursa )

    Penerbitan saham Reksa Dana (khusus untuk perusahaan reksa dana)

    Di antara surat-surat berharga yang diperdagangkan di pasar modal, saham biasa(common stock) adalah yang paling dikenal masyarakat. Di antara emiten (perusahaan

    yang menerbitkan surat berharga), saham biasa juga merupakan yang paling banyak

    digunakan untuk menarik dana dari masyarakat. Jadi saham biasa paling menarik, baik

    bagi pemodal maupun bagi emiten. Apakah Saham itu, Secara sederhana, saham dapat

    didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau pemilikan seseorang atau badan dalam suatu

    perusahaan. Wujud saham adalah, selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik

    kertas tersebut adalah pemilik perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Jadi sama

    dengan menabung di bank. Setiap kali kita menabung, maka kita akan mendapat slip yang

    menjelaskan bahwa kita telah menyetor sejumlah uang. Bila kita membeli saham, maka

    kita akan menerima kertas yang menjelaskan bahwa kita memiliki perusahaan penerbit

    saham tersebut.

    Saham Preferen merupakan saham yang memiliki karakteristik gabungan antara

    obligasi dan saham biasa, karena bisa menghasilkan pendapatan tetap (seperti bunga

    obligasi), tetapi juga bisa tidak mendatangkan hasil seperti yang dikehendaki investor.

    Saham preferen serupa dengan saham biasa karena dua hal, yaitu: mewakili kepemilikan

    ekuitas dan diterbitkan tanpa tanggal jatuh tempo yang tertulis di atas lembaran saham

    tersebut; dan membayar dividen. Sedangkan persamaan antara saham preferen dengan

    75

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    9/24

    obligasi terletak pada tiga hal: ada klaim atas laba dan aktiva sebelumnya; dividennya

    tetap selama masa berlaku (hidup) dari saham; memiliki hak tebus dan dapat

    dipertukarkan (convertible) dengan saham biasa. Oleh karena saham preferen

    diperdagangkan berdasarkan hasil yang ditawarkan kepada investor, maka secara praktis

    saham preferen dipandang sebagai surat berharga dengan pendapatan tetap dan karena

    itu akan bersaing dengan obligasi di pasar. Walaupun demikian, obligasi perusahaan

    menduduki tempat yang lebih senior dibanding dengan saham preferen.

    Pada dasarnya, ada dua keuntungan yang diperoleh pemodal dengan membeli atau

    memiliki saham:

    Yaitu pembagian keuntungan yang diberikan perusahaan penerbit saham tersebut

    atas keuntungan yang dihasilkan perusahaan. Dividen diberikan setelah mendapat

    persetujuan dari pemegang saham dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

    Jika seorang pemodal ingin mendapatkan dividen, maka pemodal tersebut harus

    memegang saham tersebut dalam kurun waktu yang relatif lama yaitu hingga

    kepemilikan saham tersebut berada dalam periode dimana diakui sebagai pemegang

    saham yang berhak mendapatkan dividen. Umumnya Dividen merupakan salah satu

    daya tarik bagi pemegang saham dengan orientasi jangka panjang seperti misalnya

    pemodal institusi atau dana pensiun dan lain-lain. Dividen yang dibagikan perusahaan

    dapat berupa dividen tunai - artinya kepada setiap pemegang saham diberikan dividen

    berupa uang tunai dalam jumlah rupiah tertentu untuk setiap saham - atau dapat pula

    berupa dividen saham yang berarti kepada setiap pemegang saham diberikan dividen

    sejumlah saham sehingga jumlah saham yang dimiliki seorang pemodal akan

    bertambah dengan adanya pembagian dividen saham tersebut.

    Capital Gainmerupakan selisih antara harga beli dan harga jual. Capital gain terbentuk

    dengan adanya aktivitas perdagangan saham di pasar sekunder. Misalnya seorang

    pemodal membeli saham ABC dengan harga per saham Rp 3.000 kemudian

    menjualnya dengan harga per saham Rp 3.500 yang berarti pemodal tersebut

    76

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    10/24

    mendapatkan capital gain sebesar Rp 500 untuk setiap saham yang dijualnya.

    Umumnya pemodal dengan orientasi jangka pendek mengejar keuntungan melalui

    capital gain. Misalnya seorang pemodal membeli saham pada pagi hari dan kemudian

    menjualnya lagi pada siang hari jika saham mengalami kenaikan. Saham dikenal

    dengan karakteristikhigh risk - high return. Artinya saham merupakan surat berharga

    yang memberikan peluang keuntungan tinggi namun juga berpotensi risiko tinggi.

    Saham memungkinkan pemodal untuk mendapatkan return atau keuntungan (capital

    gain) dalam jumlah besar dalam waktu singkat. Namun, seiring dengan

    berfluktuasinya harga saham, maka saham juga dapat membuat pemodal mengalami

    kerugian besar dalam waktu singkat

    Perusahaan akan membagikan dividen jika operasi perusahaan menghasilkan

    keuntungan. Dengan demikian perusahaan tidak dapat membagikan dividen jika

    perusahaan tersebut mengalami kerugian. Dengan demikian potensi keuntungan

    pemodal untuk mendapatkan dividen ditentukan oleh kinerja perusahaan tersebut.

    Dalam aktivitas perdagangan saham, tidak selalu pemodal mendapatkan capital gain

    alias keuntungan atas saham yang dijualnya. Ada kalanya pemodal harus menjual

    saham dengan harga jual lebih rendah dari harga beli. Dengan demikian seorang

    pemodal mengalami capital loss. Misalnya seorang pemodal memiliki saham Indosat

    (ISAT) dengan harga beli Rp 9.000 namun beberapa waktu kemudian dijual dengan

    harga per saham Rp 8.000,- yang berarti pemodal tersebut mengalami capital loss Rp1.000 untuk setiap saham yang dijual. Dalam jual beli saham, terkadang untuk

    menghindari potensi kerugian yang makin besar seiring dengan terus menurunnya

    harga saham, maka seorang investor rela menjual saham dengan harga rendah. Istilah

    ini dikenal dengan istilah cut loss.

    77

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    11/24

    Jika suatu perusahaan bangkrut, maka tentu saja akan berdampak secara langsung

    kepada saham perusahaan tersebut. Sesuai dengan peraturan pencatatan saham di

    Bursa Efek, maka jika suatu perusahaan bangkrut atau dilikuidasi, maka secara

    otomatis saham perusahaan tersebut akan dikeluarkan dari Bursa atau di Delist. Dalam

    kondisi perusahaan dilikuidasi, maka pemegang saham akan menempati posisi lebih

    rendah dibanding kreditur atau pemegang obligasi, artinya setelah semua aset

    perusahaan tersebut dijual, terlebih dahulu dibagikan kepada para kreditur atau

    pemegang obligasi, dan jika masih terdapat sisa, baru dibagikan kepada para

    pemegang saham.

    Risiko lain yang dihadapi oleh para pemodal adalah jika saham perusahaan dikeluarkan

    dari Pencatatan Bursa Efek alias di Delist. Suatu saham perusahaan di delist dari Bursa

    umumnya karena kinerja yang buruk misalnya dalam kurun waktu tertentu tidak

    pernah diperdagangkan, mengalami kerugian beberapa tahun, tidak membagikan

    dividen secara berturut-turut selama beberapa tahun, dan berbagai kondisi lainnya

    sesuai dengan Peraturan Pencatatan Efek di Bursa. Saham yang telah didelist tentu

    saja tidak lagi diperdagangkan di Bursa, namun tetap dapat diperdagangkan di Luar

    Bursa dengan konsekuensi tidak terdapat patokan harga yang jelas dan jika terjual

    biasanya dengan harga yang jauh dari harga sebelumnya.

    Pemegang saham mempunyai kendali atas perusahaan. Kendali tersebut diwujudkan

    dalam pemilihan manajemen perusahaan. Pemegang saham mempunyai hak suara, yaitu

    hak untuk memilih manajer yang akan ditunjuk untuk menjalankan perusahaan (agar

    kepentingan pemegang saham tercapai). Disamping pemilihan direktur, pemegang saham

    bisa juga diminta persetujuannya untuk menentukan hal-hal penting lainnya, seperti

    pemilihan auditor, penambahan saham yang diotorisasi, persetujuan penggabungan usaha

    (merger). Ada dua jenis hak suara yaitu satu vote satu suara (majority voting) dan voting

    kumulatif (cumulative voting).

    78

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    12/24

    Anggaran Dasar / Anggaran Rumah Tangga perusahaan menentukan jumlah saham

    perusahaan yang diotorisasi. Saham yang diotorisasi adalah jumlah saham yang bisa

    dikeluarkan oleh perusahaan tanpa merubah anggaran dasar perusahaan. Contoh, suatu

    perusahaan menentukan jumlah saham yang diotorisasi sebesar 10.000 lembar. Dari

    jumlah tersebut, sebagian, misal 5.000 lembar dikeluarkan. 5.000 sisanya belum

    dikeluarkan. Dari 5.000 lembar yang dikeluarkan tersebut, sebagian dijual ke publik (misal

    4.000 lembar), sementara sisanya masih dipegang oleh pemegang saham pendiri

    perusahaan. Misalkan perusahaan membeli kembali sahamnya sejumlah 1.000 lembar,

    maka jumlah saham yang beredar adalah 5.000 1.000 = 4.000 saham.

    Kebaikan menggunakan saham:

    Tidak disyaratkan pembayaran tetap kepada investor, deviden dibayar bila laba bersih.tersedia

    Tidak ada tanggal jatuh tempo sekuritas, modal yang diinvestasikan tidak harus dibayarkembali.

    Meningkatkan nilai kredit perusahaan.

    Kelemahan menggunakan saham:

    Menurunkan laba per lembar saham (earnings per share) pemegang saham.

    Biaya emisi saham lebih mahal dari pada hutang.

    Menerbitkan saham dapat meningkatkan biaya modal secara keseluruhan (WACC).

    Pembayaran deviden kepada pemegang saham tidak mengurangi pajak (not taxdeductible).

    Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara pemberi

    dana (dalam hal ini pemodal) dengan yang diberi dana (emiten). Jadi surat obligasi adalah

    79

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    13/24

    selembar kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut telah membeli hutang

    perusahaan yang menerbitkan obligasi. Penerbit membayar bunga atas obligasi tersebut

    pada tanggal-tanggal yg telah ditentukan secara periodik, dan pada akhirnya menebus

    nilai utang tersebut pada saat jatuh tempo dengan mengembalikan jumlah pokok

    pinjaman ditambah bunga yg terutang. Pada umumnya, instrumen ini memberikan bunga

    yang tetap secara periodik. Bila bunga dalam sistem ekonomi menurun, nilai obligasi

    naik;dan sebaliknya jika bunga meningkat, nilai obligasi turun.

    1. Face value atau nilai pari, menunjukkan besarnya nilai obligasi yang

    dikeluarkan.

    2. Jatuh Tempo, merupakan tanggal ditetapkannya emiten obligasi harus

    membayar kembali uang yang telah dikeluarkan investor pada saat

    membeli obligasi. Jumlah uang yang harus dibayar sama besarnya

    dengan nilai pari obligasi. Tanggal jatuh tempo tersebut tercantum dalam

    sertifikat obligasi.

    3. Bunga atau kupon, merupakan pendapatan (yield) yang diperoleh

    pemegang obligasi, yang mana periode waktu pembayarannya dapat

    berbeda-beda misalnya ada yang membayar sekali dalam tiga bulan,

    enam bulan atau sekali dalam setahun.

    Obligasi dikenal sebagai Fixed Income Securities atau surat berharga yang

    memberikan pendapatan tetap, yaitu berupa bunga atau kupon yang dibayarkan dengan

    jumlah yang tetap (misalnya sebesar 16% pertahun) pada waktu yang telah ditetapkan,

    misalnya setiap 3 bulan, 6 bulan atau satu tahun sekali. Obligasi juga mengenal

    penghasilan dari capital gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga

    pembelian.

    Kesulitan untuk menentukan penghasilan obligasi adalah sulitnya memperkirakan

    perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari perkembangan

    suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan meningkat, pemegang

    obligasi akan menderita kerugian karena harga obligasi akan turun. Di samping risiko

    perkembangan suku bunga yang sulit dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko

    callability, pelunasan sebelum jatuh tempo. Betapa menguntungkannya bila kita memiliki

    obligasi yang membayar bunga tetap disaat suku bunga menurun. Namun sayangnya

    80

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    14/24

    keuntungan seperti ini tidak selamanya bisa dinikmati. Banyak obligasi yang telah

    dikeluarkan oleh emiten, bisa ditarik kembali sebelum tiba saat jatuh tempo.

    Obligasi Konversi (Convertible Bond)

    Obligasi konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya,memberikan kupon yang tetap, memiliki waktu jatuh tempo dan memiliki nilai pari. Hanya

    saja, obligasi konversi memiliki keunikan, yaitu bisa ditukar dengan saham biasa. Pada

    obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk melakukan konversi. Misalnya, setiap

    obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3 lembar saham biasa setelah 1 Januari 2005.

    Persyaratan ini tidak sama diantara obligasi konversi yang satu dengan yang lainnya.

    Obligasi konversi (convertible bond), sudah dikenal di pasar modal Indonesia. Untuk

    kalangan emiten swasta, sebenarnya obligasi konversi lebih dulu populer daripada

    obligasi. Kecenderungan melakukan emisi obligasi baru menunjukkan aktivitas yang

    meningkat sejak tahun 1992, sedang obligasi konversi sudah memasuki pasar menjelang

    akhir tahun 1990.

    Right

    Right merupakan surat berharga yang memberikan hak bagi pemodal untuk membeli

    saham baru yang dikeluarkan emiten. Right merupakan produk derivatif atau turunan dari

    saham. Kebijakan untuk melakukan right issue merupakan upaya emiten untuk menambah

    saham yang beredar, guna menambah modal perusahaan. Sebab dengan pengeluaran

    saham baru itu, berarti pemodal harus mengeluarkan uang untuk membeli right.

    Kemudian uang ini akan masuk ke modal perusahaan. Karena merupakan hak, maka

    investor tidak terikat harus membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen

    saham, yang otomatis diterima oleh pemegang saham. Karena membeli right berarti

    membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal menggunakan haknya otomatis

    pemodal telah melakukan pembelian saham. Dengan demikian, maka imbalan yang akandidapat oleh pembeli right adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital

    gain. Ada risiko yang harus diterima oleh pemodal, baik mereka yang merealisasikan

    haknya atau tidak dalam right issue, yaitu risiko turunnya harga saham dan dividen per

    saham.

    81

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    15/24

    Waran

    Waran seperti halnya right adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan

    harga yang sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga

    lain, misalnya, obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang nantinyadikonversi oleh pemegang waran. Namun, setelah obligasi atau saham yang disertai

    waran memasuki pasar, baik obligasi, saham maupun waran dapat diperdagangkan secara

    terpisah. Sebagai contoh, PT B menerbitkan obligasi dengan jatuh tempo 5 tahun. Setiap

    pemegang obligasi akan mendapatkan 2 waran. Selanjutnya, untuk setiap waran berhak

    membeli satu lembar saham sejak akhir tahun ke 3. Waran diterbitkan dengan tujuan agar

    pemodal tertarik membeli obligasi atau saham yang diterbitkan emiten. Pada keadaan

    tertentu, misalnya pada saat suku bunga bank tinggi, tentu pemodal lebih suka

    menginvestasikan dananya ke bank. Kalau emiten menerbitkan obligasi yang memberikan

    bunga lebih tinggi dari suku bunga bank, tentu memberatkan keuangan emiten.

    Sebaliknya, kalau menerbitkan obligasi dengan bunga rendah, mungkin tidak laku. Supaya

    obligasi berbunga rendah itu menarik minat pemodal, maka obligasi disertai waran.

    Reksa Dana

    Reksa dana merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat pemodal,

    khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak waktu dan keahlian

    untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana dirancang sebagai sarana

    untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki modal, mempunyai keinginan

    untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki waktu dan pengetahuan yang terbatas.

    Selain itu Reksa Dana juga diharapkan dapat meningkatkan peran pemodal lokal untuk

    berinvestasi di pasar modal Indonesia. Dilihat dari asal kata-nya, Reksa Dana berasal dari

    kosa kata 'reksa' yang berarti 'jaga' atau 'pelihara' dan kata 'dana' yang berarti (kumpulan)

    uang, sehingga reksa dana dapat diartikan sebagai 'kumpulan uang yang dipelihara(bersama untuk suatu kepentingan)'. Umumnya, Reksa Dana diartikan sebagai Wadah

    yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal untuk selanjutnya

    di investasikan dalam portofolio Efek oleh Manajer Investasi.

    82

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    16/24

    1. Pertama, pemodal walaupun tidak memiliki dana yang cukup besar dapat

    melakukan diversifikasi investasi dalam Efek, sehingga dapat memperkecil risiko.

    Sebagai contoh, seorang pemodal dengan dana terbatas dapat memiliki portfolio

    obligasi, yang tidak mungkin dilakukan jika tidak tidak memiliki dana besar. Dengan

    Reksa Dana, maka akan terkumpul dana dalam jumlah yang besar sehingga akan

    memudahkan diversifikasi baik untuk instrumen di pasar modal maupun pasaruang, artinya investasi dilakukan pada berbagai jenis instrumen seperti deposito,

    saham, obligasi.

    2. Kedua, Reksa Dana mempermudah pemodal untuk melakukan investasi di pasar

    modal. Menentukan saham-saham yang baik untuk dibeli bukanlah pekerjaan yang

    mudah, namun memerlukan pengetahuan dan keahlian tersendiri, dimana tidak

    semua pemodal memiliki pengetahuan tersebut.

    3. Ketiga, Efisiensi waktu. Dengan melakukan investasi pada Reksa Dana dimana dana

    tersebut dikelola oleh manajer investasi profesional, maka pemodal tidak perlu

    repot-repot untuk memantau kinerja investasinya karena hal tersebut telah

    dialihkan kepada manajer investasi tersebut.

    Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan berbagai peluang

    keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang risiko, antara lain:

    1. Risko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan. Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya

    harga dari Efek (saham, obligasi, dan surat berharga lainnya) yang masuk dalam

    portfolio Reksa Dana tersebut.

    2. Risiko Likuiditas Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer

    Investasi jika sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali

    (redemption) atas unit-unit yang dipegangnya. Manajer Investasi kesulitan dalam

    menyediakan uang tunai atas redemption tersebut.3. Risiko Wanprestasi Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana risiko ini dapat

    timbul ketika perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana

    tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai

    pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, seperti wanprestasi dari

    pihak-pihak yang terkait dengan Reksa Dana, pialang, bank kustodian, agen

    pembayaran, atau bencana alam, yang dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai

    Aktiva Bersih) Reksa Dana.

    Definisi

    Pasar Modal ::adalah kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan

    perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang

    diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek. (Bab 1,

    Pasal 1, Angka 13, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal)

    83

    http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#13http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#13http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#13http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#13
  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    17/24

    Bursa Efek :: pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan sistem dan atau

    sarana untuk mempertemukan penawaran jual dan beli efek pihak-pihak lain

    dengan tujuan memperda- gangkan efek di antara mereka.

    (Bab 1, Pasal 1, Angka 4, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal)

    Efek ::adalah suatu surat berharga, yang dapat berupa surat pengakuan utang,surat berharga komersial, saham, obligasi, tanda bukti utang, unit penyertaan

    kontrak investasi kolektif, kontrak berjangka atas efek, dan setiap derivatif dari

    efek (Bab 1, Pasal 1, Angka 5, UU RI No. 8 1995 tentang Pasar Modal)

    Tujuan, Manfaat dan Konsekuensi Go-Publik

    Setiap manajemen Perseroan memiliki pertimbangan masing-masing hingga pada akhirnyamereka memutuskan untuk melakukan Penawaran Umum di Pasar Modal. ManajemenPerseroan umumnya mempertimbangkan beberapa tujuan berikut untuk memilih alternatifpembiayaan melalui pasar modal.

    a) Meningkatkan profesionalisme.b) Mengurangi pemilikan internal (untuk saham).c) Pemasaran perusahaan.d) Adanya akses ("privilege") perseroan.

    e) Meningkatkan kepercayaan berbagai pihak pada perseroan.f) Kondisi khusus sesuai kebutuhan perseroan.

    a) Meningkatkan modal perseroan (untuk emiten saham).b) Meningkatkan dana substansial perusahaan.c) Meningkatkan kesempatan untuk mengembangkan perusahaan.d) Memperbaiki struktur keuangan perseroan.

    Memperoleh dana segar yang relatif besar dan diterima sekaligus ( tidak dengan

    termin )

    Biaya relatif murah

    Proses relatif mudah

    Pembagian deviden berdasarkan keuntungan yang diperoleh

    Penyertaan masyarakat biasanya tidak berminat masuk dalam manajemen

    84

    http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#4http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htmhttp://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm#4http://www.investorindonesia.com/regulations/uupasarmodal/bab_1.htm
  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    18/24

    Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu

    perusahaan untuk meningkatkan profesionalisme.

    Memberikan kesempatan kepada masyarakat untuk turut serta memiliki saham

    perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial.

    Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat ( sebagai media promosi )

    Memberikan kesempatan kepada koperasi dan karyawan perusahaan untuk

    membeli saham.

    Konsekuensi Penawaran Umum Saham

    Keharusan keterbukaan ( full disclosure )

    Keharusan mengikuti peraturan Pasar Modal mengenai kewajiban pelaporan

    Merubah gaya manajemen perusahaan menjadi lebih formal

    Kewajiban membayar deviden Selalu berusaha untuk meningkatkan tingkat pertumbuhan perusahaan.

    Tujuan Penggunaan Dana Hasil Go-Publik

    Ekspansi

    Memperbaiki struktur permodalan

    Divestasi

    Perubahan perilaku manajemen ke arah keterbukaan dan profesionalisme

    Dorongan untuk meningkatkan pertumbuhan yang tinggi justru akan memajukan

    perusahaan.

    Memperoleh dana segar yang relatif besar dan diterima sekaligus (tidak dengan

    termin)

    Biaya relatif murah

    Proses relatif mudah dan cepat Dengan adanya keterbukaan berarti juga ada mengharuskan adanya peningkatan

    profesionalisme.

    Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat.

    Obligasi merupakan sumber pembiayaan jangka panjang bagi perusahaan

    dengan jangka waktu sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun.

    85

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    19/24

    Dapat menggunakan jasa penanggung (guarantor) apabila Debt to Equilty Ratio

    (DER)Emiten tersebut tinggi.

    Pembayaran tingkat bunga dapat dilakukan berdasarkan tingkat bunga tetap dan

    atau dengan tingkat bunga mengambang.

    Harus menunjuk wali amanat yang akan mewakili kepentingan pemegang

    obligasi.

    Menyisihkan dana pelunasan Obligasi ( Sinking Fund)

    Kewajiban melunasi pinjaman pokok dan bunga obligasi dalam waktu yang telah

    ditentukan oleh emiten dan wali amanat.

    Memberitahukan kepada wali amanat setiap perubahan yang terjadi yang dapat

    mempengaruhi perkembangan perusahaan emiten

    Syarat-syarat Pencatatan di Bursa Efek

    1. Mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham

    2. Mendapat rekomendasi dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk

    Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) ataudan dari Bank Indonesia untuk lembaga perbankan dan atau lembaga keuangan.

    3. Adanya lembaga penunjang yang terdaftar di BAPEPAM seperti akuntan publik,

    konsultan hukum, notaris, perusahaan penilai, dan Biro Administrasi Efek (BAE) serta

    percetakan.

    4. Surat Pernyataan Pendaftaran dan efektif dari BAPEPAM

    5. Telah berdiri dan beroperasi minimal 3 tahun

    6. Dalam 2 ( dua ) tahun terakhir, perusahaan memperoleh laba operasional dan

    laba bersih.

    7. Tax clearence

    86

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    20/24

    Prosedur Pencatatan Efek

    KETERANGAN :

    1. Profesi & Lembaga Penunjang Pasar Modal membantu Emiten dalam menyiapkan kelengkapan

    dokumen.

    2. Emiten mengajukan permohonan Kontrak Pendahuluan.

    3. Kontrak Pendahuluan antara Emiten dengan Bursa Efek ditandatangani.

    4. Emiten mengajukan pernyataan pendaftaran kepada BAPEPAM.

    5. BAPEPAM mengeluarkan pernyataan pendaftaran Efektif

    6. Emiten & Lembaga Penunjang Pasar Modal melakukan Penawaran Umum,

    7. Emiten mengajukan permohonan pencatatan di Bursa Efek.

    8. Persetujuan Pencatatan & Pengumuman di Bursa Efek.

    9. Perdagangan efek di Pasar Sekunder.

    Penawaran Umum

    Kegiatan penawaran Efek yang dilakukan oleh Emiten untuk menjual Efek kepadamasyarakat berdasarkan tata cara yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 tahun1995 tentang Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

    Penawaran Umum dalam hal ini adalah meliputi penawaran Efek yang dilakukan

    dalam wilayah Republik Indonesia atau kepada warga negara Indonesia denganmenggunakan media massa atau ditawarkan kepada lebih dari 100 (seratus)

    pihak atau telah dijual kepada lebih dari 50 (lima puluh) pihak dalam batas nilaiserta batas waktu tertentu.

    Penawaran Efek di wilayah Republik Indonesia meliputi penawaran Efek yang

    dilakukan oleh Emiten dalam negeri atau asing, baik kepada pemodal Indonesiamaupun asing, yang dilakukan di wilayah Republik Indonesia melalui prinsip

    keterbukaan.

    Ketentuan Penawaran Umum berlaku juga bagi Emiten dalam negeri yangmelakukan Penawaran Umum di luar negeri kepada warga negara Indonesia.

    Hal ini diperlukan dalam rangka melindungi warga negara Indonesia yang

    87

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    21/24

    melakukan investasi dalam Efek yang ditawarkan oleh pihak tersebut di luarwilayah Republik Indonesia.

    Penawaran Efek kepada lebih dari 100 (seratus) pihak tersebut tidak dikaitkan

    dengan apakah penawaran tersebut diikuti dengan pembelian Efek atau tidak.Sedangkan penjualan Efek kepada lebih dari 50 (lima puluh) pihak tersebut

    lebih ditekankan kepada realisasi penjualan Efek dimaksud tanpa

    memperhatikan apakah penjualan tersebut dilakukan melalui penawaran atautidak.

    Yang dimaksud dengan media massa adalah surat kabar, majalah, film,televisi, radio, dan media elektronik lainnya, serta surat, brosur, dan barang

    cetak lain yang dibagikan kepada lebih dari 100 (seratus) pihak.

    Perlengkapan Emiten

    1. Manajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui

    go-public

    2. Rencana go-public dimintakan persetujuan kepada para pemegangsaham dan perubahan Anggaran Dasar dalam Rapat Umum Pemegang

    Saham (RUPS)

    3. Emiten mencari Profesi Penunjang dan Lembaga Penunjang untuk

    membantu menyiapkan kelengkapan dokumen:

    Penjamin emisi (Underwriter); untuk menjamin dan membantu emiten dalam dalam

    proses emisi

    Profesi Penunjang

    - Akuntan Publik (Auditor Independent) untuk melakukan audit

    atas laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir

    -Notaris; untuk melakukan perubahan atas AnggaranDasar, membuat akta-akta perjanjian dalam rangka

    Penawaran Umum dan juga notulen-notulen rapat.

    - Konsultan Hukum; untuk memberikan pendapat dari segi

    hukum (Legal Opinion)

    4. Mempersiapkan kelengkapan dokumentasi emisi

    5. Kontrak Pendahuluan dengan Bursa Efek

    6. Penandatanganan perjanjian-perjanjian emisi

    7. Khusus Penawaran Obligasi atau efek lainnya yang bersifat hutang,

    terlebih dahulu harus memperoleh peringkat yang dikeluarkan oleh

    Lembaga pemeringkat Efek8. Menyampaikan pernyataan pendaftaran beserta dokumen-

    dokumennya kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspose terbatas di

    BAPEPAM

    88

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    22/24

    Ketentuan-ketentuan yang harus dipenuhi oleh Emiten yang akan Go-

    Publik

    1. Tata cara pendaftaran dalam rangka penawaran umum.

    2. Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan pendaftaran dalam

    rangka Penawaran Umum.3. Pedoman mengenai bentuk dan isi Prospektus dan Prospektus Ringkas

    dalam rangka Penawaran Umum.

    4. Pedoman mengenai bentuk dan isi pernyataan dalam rangka

    Penawaran Umum.

    Prospektus

    Adalah setiap informasi tertulis sehubungan dengan Penawaran Umum, yang

    dimaksudkan agar pihak lain membeli efek yang ditawarkan.

    Proses Pengajuan Pernyataan Pendaftaran di BAPEPAM

    1. Pernyataan Pendaftaran yang disampaikan oleh Emiten bersama

    Penjamin Emisi diterima BAPEPAM

    2. Emiten melakukan Ekspose Terbatas di BAPEPAM

    3. BAPEPAM melakukan penelaahan atas kelengkapan dokumen Emisi

    yang terdiri dari :

    Surat Pengantar Penyertaan PEndaftaran

    Prospektus lengkap

    Iklan, brosur dan Edaran

    Rencana Jadwal Emisi

    Konsep Surat Efek

    Laporan Keuangan yang telah di Audit

    Rencana Penggunaan Dana ( dengan perincian per tahun )

    Proyeksi jika dicantumkan dalam prospektus

    Legal Audit

    Legal Opinion

    Riwayat hidup Dewan Komisaris dan Dewan Direksi

    Perjanjian Penjamin Emisi

    Perjanjian Agen Penjualan

    Perjanjian Penanggungan ( untuk emiten Obligasi )

    Perjanjian Perwaliamanatan ( untuk emiten Obligasi )

    Kesanggupan calon Emiten untuk menyerahkan semua laporan

    yang diwajibkan oleh ketentuan perundang-undangan yang berlaku di

    bidang Pasar Modal.

    89

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    23/24

    BAPEPAM dapat meminta keterangan lain yang bukan

    merupakan bagian dari pernyataan Pendaftaran seperti NPWP, KTP

    Komisaris, dan Direksi.

    4. Evaluasi atas :

    Kelengkapan dokumen

    Kecukupan dan kejelasan informasi

    Keterbukaan

    Aspek Hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen

    5. Menanggapai dalam waktu 45 ( empat puluh lima ) hari

    6. Pernyataan Pendaftaran dinyatakan EFEKTIF

    Keterangan :

    Periode Pasar Perdana yaitu ketika efek yang ditawarkan kepada Pemodal ( investor ) oleh Penjamin Emisi melalui

    para Agen Penjual yang ditunjuk

    Penjatahan Saham ; yaitu pengalokasian efek pesanan para pemodal sesuai dengan jumlah efek yang

    tersedia.

    Pencatatan Efek di Bursa efek yaitu saat efek tersebut mulai diperdagangkan di floorBursa.

    90

  • 7/31/2019 Sesi 11 Pendanaan Jangka Panjang Pasar Modal

    24/24