kesalahan dalam terjemahan abstrak karya ilmiah oleh...
TRANSCRIPT
Kesalahan dalam Terjemahan Abstrak Karya Ilmiah oleh Mahasiswa
Jurusan Sastra Jerman Angkatan 2008 Universitas Negeri Malang
Erlina Yuni Novitasari
Pembimbing: (I) Dra. Rosyidah, M.Pd., (II) Deddy Kurniawan, S.Pd., M.A
ABSTRAK: Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan
dalam terjemahan abstrak karya ilmiah oleh mahasiswa Jurusan Sastra
Jerman angkatan 2008 Universitas Negeri Malang. Data tersebut
dikumpulkan dengan teknik dokumentasi dan wawancara. Kemudian data
dikodifisasi berdasarkan sumber data dan jenis kesalahan. Kesimpulan dari
hasil penelitian ini adalah kesalahan dalam terjemahan teks abstrak hasil
penelitian dan surat keterangan dokter oleh mahasiswa meliputi kesalahan
kosakata (Wortschatz), gramatika (Grammatik), ungkapan (Ausdruck), dan
bentuk komunikatif (kommunikative Gestaltung).
Kata kunci: kesalahan, terjemahan abstrak
ABSTRACT: This research aims to describe the errors in translating
abstracts which made by the students from classes 2008 of German
Department State University of Malang. The data are collected by using
documentation and interview technique. Then the data are coded based on
the data source and error type. Based on the data analysis, the errors in
translating abstracts which made by the students cover some aspects
including vocabularies (Wortschatz), grammars (Grammatik), expressions
(Ausdruck), and communicative form (kommunikative Gestaltung).
Keywords: errors, translating abstract
Menerjemahkan merupakan kegiatan yang mencerminkan
pemerolehan keseluruhan kemampuan bahasa. Oleh karena itu, pembelajaran
penerjemahan diberikan pada mahasiswa yang sudah memiliki pengalaman
belajar bahasa. Namun demikian, masih banyak kesalahan yang dilakukan
mahasiswa pada hasil terjemahan, khususnya terjemahan abstrak karya ilmiah.
Berdasarkan alasan tersebut, peneliti ingin mengetahui kesalahan dalam
terjemahan abstrak karya ilmiah oleh mahasiswa. Oleh karena itu, penulis
memberi judul skripsi ini “Kesalahan dalam Terjemahan Abstrak Karya
Ilmiah oleh Mahasiswa Jurusan Sastra Jerman Angkatan 2008 Universitas
Negeri Malang”. Sesuai dengan judul tersebut, tujuan penelitian ini adalah
untuk mengetahui kesalahan-kesalahan yang dilakukan mahasiswa Jurusan
Sastra Jerman angkatan 2008 Universitas Negeri Malang dalam
menerjemahkan abstrak karya ilmiah serta penyebab kesalahan tersebut.
Kesalahan-kesalahan berbahasa sangat luas cakupannya. Oleh karena
itu, peneliti menganalisis kesalahan dalam terjemahan abstrak dan surat
keterangan dokter pada empat tipe kesalahan Bsa (bahasa Jerman), yaitu
gramatika (Grammatik), pilihan kosakata (Wortschatz), ungkapan (Ausdruck),
dan bentuk komunikatif (kommunikative Gestaltung) yang diungkapkan oleh
Huneke dan Steinig (2000). Gramatika atau tata bahasa adalah ilmu yang
mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Ilmu ini
merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa, yaitu linguistik
(Wikipedia, 2012). Sementara itu, Digeser (1988: 89) mengungkapkan bahwa
dalam bahasa umum, gramatika dapat diartikan sebagai model atau deskripsi
yang dapat membantu untuk menganalisis gejala kebahasaan yang rumit
secara sistematis. Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa tata bahasa
merupakan aturan-aturan yang digunakan dalam berbahasa sebagai alat
komunikasi.
Kosakata adalah himpunan kata-kata dari sebuah bahasa pada waktu
tertentu (Wikipedia, 2012). Sementara itu, Keraf mengungkapkan bahwa
perbendaharaan kata atau kosakata adalah keseluruhan kata yang dimiliki oleh
sebuah bahasa (Keraf, 2004: 24).
Ungkapan biasa disebut idiom. Menurut Keraf (2004: 109) yang
disebut idiom adalah pola-pola struktural yang menyimpang dari kaidah-
kaidah bahasa yang umum, biasanya berbentuk frasa, sedangkan artinya tidak
dapat diterangkan secara logis atau secara gramatikal, dengan bertumpu pada
makna kata-kata yang membentuknya. Chaer (2007: 74) mengemukakan
bahwa idiom adalah satuan-satuan bahasa (bisa berupa kata, frase, maupun
kalimat) yang maknanya tidak dapat “diramalkan” dari makna leksikal unsur-
unsurnya maupun makna gramatikal satuan-satuan tersebut.
Dengler dan R odi (2010: 50) menyebutkan bahwa “Kommunikative
gestaltung ist eine Merkmale eines Textes, anwenden und höfflich (,,Sie”)
formulieren, die Sätze miteinander ve rbinden und so einen
zusammenhängenden Text schreiben”. Berdasarkan pernyataan Dengler dan
Rodi tersebut, dapat disimpulkan bahwa Kommunikative Gestaltung adalah
penulisan teks, misalnya surat, artikel, dan lain-lain, yang disusun secara
formal dengan memperhatikan organisasi tulisan (Textorganisation),
keterkaitan antar kalimat (Verknüpfung), pilihan kata (Diktion/Wortwahl), dan
istilah-istilah khusus (fächliche Wörter).
METODE
Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan kesalahan dalam
terjemahan abstrak karya ilmiah oleh mahasiswa Jurusan Sastra Jerman
angkatan 2008 Universitas Negeri Malang. Rancangan penelitian yang
digunakan adalah penelitian deskriptif kualitatif. Sumber data penelitian
adalah mahasiswa Jurusan Sastra Jerman angkatan 2008 Universitas Negeri
Malang yang berjumlah 46 orang. Data yang dikumpulkan adalah data
kesalahan dalam terjemahan abstrak karya ilmiah dan data hasil wawancara.
Data dikumpulkan dengan menggunakan teknik dokumentasi dan wawancara.
Kemudian data dikodifikasi berdasarkan sumber data dan jenis kesalahan.
Untuk mengecek keabsahan data, dilakukan pengecekan berulang-ulang dan
konsultasi dengan dosen ahli.
HASIL
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kesalahan dalam terjemahan
abstrak hasil penelitian oleh mahasiswa meliputi kesalahan kosakata
(Wortschatz), gramatika (Grammatik), ungkapan (Ausdruck), dan bentuk
komunikatif (kommunikative Gestaltung). Kesalahan kosakata banyak terjadi
pada istilah ilmiah dan istilah pendidikan karena teks yang diterjemahkan
berhubungan dengan karya ilmiah dalam bidang pendidikan. Kesalahan
gramatika banyak terjadi dalam penggunaan Artikelwörter, Kasus
(Dativ/Akkusativ), Modalverben, Konjugation, Infinitif mit zu, Präposition,
Relativsatz, n-Deklination, Deklination mit bestimmt/unbestimmer Artikel,
Passiv, Nebensatz, dan Adjektiv Deklination. Kesalahan kosakata dan
gramatika tersebut mengakibatkan terjadinya kesalahan cara pengungkapan
dalam kalimat, misalnya:
Das ist nicht schrenken. / Es ist nicht sonderbar.
Seharusnya: Es ist kein Wunder.
Kesalahan bentuk komunikatif terjadi pada hubungan antar kalimat
yang tidak berkaitan karena terjemahan mahasiswa tidak lengkap, penulisan
judul yang tidak sesuai dengan aturan penulisan abstrak hasil penelitian dalam
bahasa Jerman. Selain kesalahan-kesalahan seperti yang disebutkan di atas,
ditemukan kesalahan lain di luar masalah penelitian, yaitu kesalahan ortografi.
Kesalahan yang paling dominan adalah pemilihan kosakata dan
penggunaan gramatika. Penyebab munculnya kesalahan tersebut adalah
kurangnya penguasaan Bsa mahasiswa yang menyebabkan interferensi,
kesukaran-kesukaran yang dialami mahasiswa karena Bsa itu sendiri, dan
faktor lupa pada mahasiswa.
PEMBAHASAN
I. Kesalahan dalam Terjemahan Abstrak Karya Ilmiah
Moeliono (dalam Syihabuddin, 2005: 10) menyebutkan, bahwa
untuk mereproduksi amanat yang terdapat dalam teks Bsu, diperlukan
penyesuaian gramatikal dan leksikal. Pernyataan Moeliono tersebut sesuai
dengan hasil penelitian yang telah dilakukan. Dalam terjemahan abstrak karya
ilmiah, mahasiswa melakukan kesalahan pada gramatika. Kesalahan gramatika
tersebut termasuk dalam intralingual errors atau kesalahan-kesalahan dalam
mempelajari bahasa itu sendiri, yang sesuai dengan pernyataan Richards
(dalam Nababan, 1993: 135). Kesalahan gramatika tersebut terjadi pada
penggunaan Artikelwörter, Kasus (Dativ/Akkusativ), Modalverben,
Konjugation, Infinitif mit zu, Präposition, Relativsatz, Deklination mit
bestimmt/unbestimmer Artikel, Passiv, Nebensatz, dan Adjektiv Deklination.
Selain kesalahan gramatika, mahasiswa juga melakukan kesalahan
dalam pemilihan kosakata. Kesalahan tersebut termasuk dalam interlingual
errors atau kesalahan-kesalahan antarbahasa. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan yang diungkapkan oleh Richards (dalam Nababan, 1993: 135),
yang menyebutkan bahwa kesalahan-kesalahan yang termasuk dalam
kesalahan antarbahasa mencakup fonologi, morfologi, sintaksis, kosakata, dan
budaya. Kesalahan pemilihan kosakata yang dilakukan mahasiswa dalam
menerjemahkan abstrak karya ilmiah terjadi pada kata benda (Nomen), kata
kerja (Verb), kata sifat (Adjektiv), dan kata depan (Adverb), terutama pada
istilah ilmiah dan istilah pendidikan.
Dalam menerjemahkan, penerjemah tidak hanya mempertimbangkan
apa yang diungkapkan, melainkan juga cara mengungkapkannya. Larson
(1984:485) menegaskan bahwa penilaian terjemahan difokuskan pada
keterpahaman terjemahan yang ditandai dengan kebenaran terjemahan,
kemudahan terjemahan untuk dipahami, dan kewajaran ungkapan. Hal
tersebut sejalan dengan penelitian ini. Dalam terjemahan abstrak karya ilmiah,
mahasiswa juga melakukan kesalahan dalam cara pengungkapan. Kesalahan
gramatika dan kosakata mengakibatkan kesalahan cara pengungkapan dalam
kalimat.
Merujuk kembali pernyataan Dengler dan Rodi (2010: 50), dapat
disimpulkan bahwa kommunikative Gestaltung adalah penulisan teks yang
disusun secara formal dengan memperhatikan organisasai tulisan
(Textorganisation), keterkaitan antar kalimat (Verknüpfung), pilihan kata
(Diktion/Wortwahl), dan istilah-istilah khusus (fächliche Wörter). Hal tersebut
sesuai dengan hasil penelitian ini. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa
mahasiswa melakukan kesalahan kommunikative Gestaltung dalam terjemahan
abstrak karya ilmiah. Kesalahan kommunikative Gestaltung yang tampak pada
terjemahan mahasiswa adalah susunan teks yang tidak sesuai dengan
organisasi teks dalam bahasa Jerman, khususnya teks abstrak karya ilmiah.
Penulisan Auszug yang seharusnya ditulis di bagian tengah (rata tengah)
ditulis di sebelah kiri (rata kiri). Contoh lainnya adalah letak penulisan judul
yang tidak tepat. Letak judul abstrak karya ilmiah dituliskan di bagian paling
bawah, seharusnya di bagian paling atas.
Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan, mahasiswa juga
melakukan kesalahan lain di luar masalah penelitian. Kesalahan tersebut
adalah kesalahan ortografi. Ortografi meliputi masalah ejaan, kapitalisasi,
pemenggalan kata, serta tanda baca (Wikipedia, 2011). Menurut Chaer,
ortografi tatabahasa banyak menimbulkan masalah (Chaer, 2007: 163).
Pernyataan tersebut sejalan dengan hasil penelitian yang telah dilakukan.
Kesalahan ortografi yang dilakukan mahasiswa terjadi pada kurang
lengkapnya huruf pada kata, kurangnya huruf „s‟ pada kata gabung, huruf
kapital, Umlaut, dan tanda koma pada Nebensatz, misalnya kata
„Presentation‟ seharusnya „Präsentation‟, kata „des Deutschunterrichtmoduls‟
seharusnya „des Deutschunterrichtsmoduls‟. Walaupun tidak begitu mengubah
makna, namun kesalahan ortografi ini seharusnya tidak dilakukan mahasiswa
Jurusan Sastra Jerman angkatan 2008 karena materi sudah dipelajari sejak
SMA, misalnya penulisan huruf kapital pada awal kata benda, penulisan
kosakata yang menggunakan Umlaut, dan tanda koma pada Nebensatz. Selain
itu, kesalahan ortografi ini dapat mengakibatkan nilai hasil terjemahan
mahasiswa tidak maksimal, apalagi jika mahasiswa melakukan kesalahan
tersebut secara berulang-ulang. Hal ini dapat diatasi dengan cara mengecek
kembali hasil terjemahan tersebut. Dengan demikian, mahasiswa dapat
memperbaiki kekurangan-kekurangan dan kesalahan-kesalahan yang mungkin
terlewatkan ketika menerjemahkan.
II. Kesalahan Paling Dominan dalam Terjemahan Abstrak Karya
Imiah
Larson (1984: 26) mengemukakan bahwa untuk melihat bentuk dan
makna ialah dengan memikirkannya sebagai struktur lahir, yang mencakup
struktur leksikal, gramatikal, dan fonologis. Hal tersebut tampak pada
kesalahan yang dilakukan mahasiswa dalam menerjemahkan teks abstrak
karya ilmiah. Kesalahan yang paling banyak dilakukan mahasiswa dalam
menerjemahkan teks abstrak karya ilmiah adalah pada pemilihan kosakata.
Hal tersebut dapat dilihat dari analisis hasil terjemahan mahasiswa. Kesalahan
pemilihan kosakata terjadi pada istilah-istilah ilmiah dan istilah pendidikan
karena teks abstrak yang diterjemahkan berhubungan dengan karya ilmiah
dalam bidang pendidikan. Hal tersebut juga didukung dari hasil wawancara.
Berdasarkan hasil wawancara, dapat diketahui bahwa mahasiswa kesulitan
dalam memilih kosakata yang tepat, khususnya dalam menerjemahkan teks
pada bidang-bidang tertentu, misalnya yang berhubungan dengan karya
ilmiah, kedokteran, surat dinas, elektronik, dan budaya. Hal tersebut terjadi
karena mahasiswa kurang menguasai kosakata dalam bahasa Jerman.
Kurangnya penguasaan kosakata disebabkan oleh kurangnya referensi teks
pada bidang-bidang tersebut. Hal tersebut dapat diatasi dengan banyak
membaca teks sesuai bidang-bidang tersebut. Dengan banyak membaca, maka
mahasiswa akan banyak mengetahui kosakata yang berhubungan dengan
bidang-bidang tertentu.
Kesalahan-kesalahan gramatika juga sering dilakukan mahasiswa
dalam menerjemahkan teks abstrak karya ilmiah. Berdasarkan hasil penelitian
dapat diketahui bahwa kesalahan gramatika yang paling banyak dilakukan
mahasiswa meliputi penggunaan Artikelwörter, Plural/Singular, Kasus
(Dativ/Akkusativ), Modalverben, Infinitif mit zu dan Präposition. Pada
umumnya, kesalahan gramatika tersebut terjadi karena mahasiswa kurang teliti
dalam menyusun kalimat sesuai gramatika yang tepat.
III. Penyebab Kesalahan dalam Terjemahan Abstrak Karya Ilmiah
Berdasarkan hasil penelitian, dapat diketahui beberapa penyebab
kesalahan dalam terjemahan teks abstrak karya ilmiah. Penyebab paling utama
adalah kurangnya penguasaan mahasiswa terhadap Bsa yang menyebabkan
terjadinya interferensi (Syihabuddin, 2005: 3). Penguasaan Bsa tersebut
mencakup penguasaan kosakata dalam berbagai bidang ilmu. Hal tersebut
sejalan dengan hasil wawancara yang telah dilakukan. Sebagian besar
responden menyatakan kesulitan dan sering melakukan kesalahan dalam
pemilihan kosakata, khususnya istilah-istilah dalam bidang ilmu tertentu.
Penyebab lainnya adalah kesukaran-kesukaran yang dialami
mahasiswa karena Bsa itu sendiri (Richards dalam Nababan, 1993: 135).
Kesukaran-kesukaran tersebut tampak pada peenggunaan gramatika yang
diaplikasikan dalam kalimat. Hal tersebut juga sesuai dengan hasil wawancara.
Dari hasil wawancara, dapat diketahui bahwa mahasiswa kesulitan dan sering
melakukan kesalahan dalam menyusun kalimat karena harus memperhatikan
gramatika yang tepat. Gramatika yang tidak lengkap atau tidak tepat dalam
kalimat dapat mempengaruhi makna dan pesan dari Bsu ke dalam Bsa. Oleh
karena itu, penguasaan gramatika sangat diperlukan dalam menerjemahkan
abstrak karya ilmiah.
Pada penelitian yang dilakukan oleh Moralisa (2006) disebutkan
bahwa kesulitan gramatika juga terjadi karena faktor lupa pada mahasiswa.
Hal tersebut juga terjadi pada penelitian ini. Selain kurang menguasai
gramatika bahasa Jerman, mahasiswa juga lupa dalam penggunaan gramatika
bahasa Jerman yang tepat. Hal tersebut dapat dihindari jika mahasiswa banyak
berlatih menerjemahkan. Dengan banyak berlatih menerjemahkan, mahasiswa
juga akan terlatih untuk lebih teliti dan memperhatikan penyusunan kalimat
sesuai gramatika yang tepat, lebih menguasai gramatika bahasa Jerman, dan
membantu daya ingat mahasiswa pada penggunaan gramatika bahasa Jerman.
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, dapat ditarik tiga
kesimpulan. Kesimpulan tersebut adalah sebagai berikut.
Pertama, mahasiswa Jurusan Sastra Jerman angkatan 2008
melakukan banyak kesalahan dalam menerjemahkan abstrak karya ilmiah.
Kesalahan tersebut adalah kesalahan dalam kosakata (Wortschatz), gramatika
(Grammatik), ungkapan (Ausdruck), dan bentuk komunikatif (kommunikative
Gestaltung). Selain keempat hal tersebut, mahasiswa juga melakukan
kesalahan ortografi.
Kedua, kesalahan yang paling dominan dilakukan mahasiswa dalam
terjemahan abstrak karya ilmiah adalah kesalahan dalam kosakata dan
gramatika. Kesalahan dalam kosakata banyak terjadi pada istilah-istilah ilmiah
dan pendidikan, sesuai bidang ilmu dalam teks yang diterjemahkan. Kesalahan
gramatika banyak terjadi pada penggunaan Artikel, Plural/Singular, Kasus
(Dativ/Akkusativ), Modalverben, Infinitif mit zu, dan Präposition.
Ketiga, kesalahan dalam terjemahan abstrak karya ilmiah oleh
mahasiswa tersebut disebabkan oleh beberapa hal. Penyebab kesalahan-
kesalahan tersebut adalah kurangnya penguasaan Bsa mahasiswa yang
menyebabkan interferensi, kesukaran-kesukaran yang dialami mahasiswa
karena Bsa itu sendiri, dan faktor lupa pada mahasiswa.
Berdasarkan hal tersebut, dapat diberikan saran, khususnya kepada
mahasiswa yang terkait langsung dengan hasil penelitian ini. Saran tersebut
adalah sebagai berikut.
Pertama, disarankan kepada mahasiswa yang melakukan kesalahan
dalam kosakata dan gramatika untuk lebih banyak berlatih menerjemahkan,
sehingga mahasiswa akan terlatih menyusun kalimat dengan memperhatikan
gramatika yang tepat. Selain itu, banyak membaca teks bahasa Jerman pada
berbagai bidang ilmu juga dapat memperkaya kosakata mahasiswa.
Kedua, penelitian ini dilakukan hanya untuk mengetahui kesalahan-
kesalahan dalam terjemahan oleh mahasiswa dan penyebabnya. Oleh sebab
itu, disarankan kepada peneliti selanjutnya untuk melakukan penelitian tentang
peningkatan hasil terjemahan mahasiswa sebagai upaya meminimalkan
kesalahan dalam terjemahan oleh mahasiswa.
DAFTAR RUJUKAN
Chaer, Abdul. 2007. Linguistik Umum. Jakarta: Rineka Cipta
Dengler, Stefanie & Margarete Rodi. 2010. Deutsch-Test für Zuwanderer. Der
Schnelle Weg Material zur Prüfungsvorbereitung, (Online),
(http://books.google.co.id/books?id=MzrDDzYb2wsC&printsec=frontc
over&hl=id#v=onepage&q&f=false), diakses 22 Maret 2012
Digeser, Andreas. 1988. Fremdsprachen didaktik und ihre
Bezugwissenschaften. Stuttgart: Klett
http://de.wikipedia.org/wiki/Grammatik, (Online), diakses 5 Maret 2012.
http://de.wikipedia.org/wiki/Wortschatz, (Online), diakses 5 Maret 2012.
http://id.wikipedia.org/wiki/ortografi, (Online), diakses 5 Maret 2012.
Huneke, Hans-Werner dan Steinig, Wolfgang. 2000. Deutsch als
Fremdsprache: Eine Einfuhrung. (Online), (http://sastra-um.ac.id/wp-
content/uploads/huneke+dan+steinig), diakses 5 Mei 2012
Keraf, Gorys. 2004. Diksi dan Gaya Bahasa. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka
Utama
Larson, L. Midred. 1984. Meaning Based Translation: A Guide to Cross
Language Equivalence. UK: University Press of Amerika
Moralisa, 2006. Kesulitan Gramatikal Bahasa Jerman Mahasiswa dalam
Menerjemahkan Teks Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Jerman.
Malang : Perpustakaan Sastra Universitas Negeri Malang
Nababan, Sri Utari Subyakto. 1993. Metodologi Pengajaran Bahasa. Jakarta:
Gramedia Pustaka Utama
Syihabuddin. 2005. Penerjemahan Arab-Indonesia (Teori dan Praktek).
Bandung: Humaniora
Malang, April 2012
Penulis
Erlina Yuni Novitasari
Mengetahui,
Pembimbing I Pembimbing II
Dra. Rosyidah, M.Pd. Deddy Kurniawan, S.Pd, M.A.
NIP 19600821 198503 2 001 NIP 19830801 200604 1 002