kesabaran nabi muhammad saw.docx

5
KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW Selama Nabi Muhammad (saw) menyebarkan ajaran agama Islam, beliau mengalami berbagai macam kesulitan. Para pendusta dan musyrikin dari kaumnya sendiri menghina Nabi Muhammad (saw) bahkan menyebutnya sebagai penyihir atau orang gila. Sedangkan kaum yang lain ingin membunuh beliau bahkan bersekongkol membuat rencana pembunuhan. Meskipun demikian Nabi Muhammad (saw) tetap tidak berhenti berupaya mengajarkan Al-Qur’an kepada semua masyarakat dari berbagai macam latar belakang dan budaya, beliau telah mengajarkan moralitas dan perilaku yang benar. Sebagaimana Allah (SWT) nyatakan dalam Al Qur'an, beberapa orang tidak memiliki sikap dan perilaku yang baik, dan orang-orang seperti itu suka menyerang maupun menghina orang lain yang memiliki moral lebih baik. Nabi Muhammad (saw) menunjukkan sifat kesabaran dalam kondisi tersebut, memohon kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya dalam segala keadaan dan mendorong orang- orang yang beriman untuk sabar dan patuh terhadap perintah-Nya. Sebagaimana tercantum dalam banyak ayat di Al-Qur’an, Allah (SWT) memerintahkan Nabi Muhammad (saw) untuk banyak bersabar dalam menanggapi perkataan dari orang - orang kafir : Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenam (Surah Qaaf: 39) Janganlah kamu bersedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya

Upload: khairul-imran

Post on 08-Dec-2015

219 views

Category:

Documents


5 download

TRANSCRIPT

Page 1: KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW.docx

KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW

Selama Nabi Muhammad (saw) menyebarkan ajaran agama Islam, beliau

mengalami berbagai macam kesulitan. Para pendusta dan musyrikin dari

kaumnya sendiri menghina Nabi Muhammad (saw) bahkan menyebutnya

sebagai penyihir atau orang gila. Sedangkan kaum yang lain ingin

membunuh beliau bahkan bersekongkol membuat rencana pembunuhan.

Meskipun demikian Nabi Muhammad (saw) tetap tidak berhenti berupaya

mengajarkan Al-Qur’an kepada semua masyarakat dari berbagai macam

latar belakang dan budaya, beliau telah mengajarkan moralitas dan perilaku

yang benar.

Sebagaimana Allah (SWT) nyatakan dalam Al Qur'an, beberapa orang tidak

memiliki sikap dan perilaku yang baik, dan orang-orang seperti itu suka

menyerang maupun menghina orang lain yang memiliki moral lebih baik.

Nabi Muhammad (saw) menunjukkan sifat kesabaran dalam kondisi tersebut,

memohon kepada Allah dan meminta pertolongan-Nya dalam segala

keadaan dan mendorong orang-orang yang beriman untuk sabar dan patuh

terhadap perintah-Nya.

Sebagaimana tercantum dalam banyak ayat di Al-Qur’an, Allah (SWT)

memerintahkan Nabi Muhammad (saw) untuk banyak bersabar dalam

menanggapi perkataan dari orang - orang kafir :

Maka bersabarlah kamu terhadap apa yang mereka katakan dan

bertasbihlah sambil memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan

sebelum terbenam (Surah Qaaf: 39)

Janganlah kamu bersedih oleh perkataan mereka. Sesungguhnya

kekuasaan itu seluruhnya adalah kepunyaan Allah. Dialah Yang

Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. (Surah Yunus: 65)

Dan Kami sungguh-sungguh mengetahui, bahwa dadamu menjadi

Page 2: KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW.docx

sempit disebabkan apa yang mereka ucapkan. (Surat al-Hijr: 97)

Maka boleh jadi kamu hendak meninggalkan sebagian dari apa yang

diwahyukan kepadamu dan sempit karenanya dadamu, karena

khawatir bahwa mereka akan mengatakan: "Mengapa tidak

diturunkan kepadanya perbendaharaan (kekayaan) atau datang

bersama-sama dengan dia seorang malaikat?" Sesungguhnya kamu

hanyalah seorang pemberi peringatan dan Allah Pemelihara segala

sesuatu.(Surah Hud:12).

Orang - orang beriman harus meneladani hal - hal yang telah dicontohkan

Rasullullah (saw) yaitu bersabar ketika menghadapi kesulitan. Mereka yang

putus asa pada masalah yang kecil, tidak bisa menahan tanggung jawab

yang kecil, mereka yang berhenti berdakwah atau mereka yang kehilangan

harapan ketika salah dalam berbisnis, mereka harus sadar bahwa perilaku -

perilaku tersebut bertentangan dengan kitab suci Al-Qur’an dan ucapan

maupun perbuatan Nabi Muhammad (saw). Orang -orang beriman harus

selalu bersabar dan cukuplah Allah (SWT) sebagai penolong dan senantiasa

bersyukur kepada-Nya, sebagaimana nilai moralitas unggul yang

dicontohkan oleh Nabi Muhammad (SAW), yaitu memohon ampunan, dan

berharap kasih sayang serta surga-Nya.

Ada banyak manusia dengan karakter-karakter berbeda di sekeliling Nabi

Muhammad (saw). Sepanjang hidupnya, bagaimanapun juga, dia selalu

menunjukkan perhatian yang besar kepada setiap orang, memperingati

mereka atas kesalahan yang dilakukan, dan mencoba untuk mendidik

mereka dalam segala hal, dari masalah kebersihan hingga tentang

keimanan. Sikap penuh kasih, toleran, pengertian dan sabar merupakan

karakter beliau sehingga banyak orang menaruh hati kepada Islam dan

mencintai Nabi Muhammad (saw) dengan tulus. Allah (SWT)

menggambarkan sikap menyenangkan Nabi Muhammad (saw) kepada orang

sekelilingya tersebut dalam Al-Qur’an :

Page 3: KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW.docx

Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut

terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar,

tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu

ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka (Surah Al

‘Imran: 159).

Dalam ayat yang lain, Allah berkata kepada Nabi Muhammad (SAW)

bagaimana beliau seharusnya bersikap terhadap orang di sekitarnya :

Kami lebih mengetahui tentang apa yang mereka katakan, dan

kamu sekali-kali bukanlah seorang pemaksa terhadap mereka. Maka

beri peringatanlah dengan Al Quran orang yang takut dengan

ancaman-Ku.(Surah Qaf: 45).

Nabi Muhammad (saw) tidak pernah memberikan tekanan maupun paksaan

kepada orang -orang di sekelilingnya untuk menerima agama

Islam.Sebaliknya beliau menggunakan cara - cara yang sopan dan baik

kepada mereka dalam menjelaskan Islam.

Beliau selalu membina masyarakatnya dengan usahanya sekuat

tenaga, dan setiap waktu dihabiskan hanya untuk mereka. Sifat

Nabi Muhammad (saw) tersebut dijelaskan di beberapa ayat sebagai

" sahabat anda ".(Surah Saba': 46: Surah an-Najm: 2, Surah at-

Takwir: 22)

Orang - orang beriman yang merasakan ketulusan cinta Nabi Muhammad

(saw) menggangap beliau jauh lebih dekat daripada kedekatan mereka

dengan saudaranya yang lain, dan benar-benar merendahkan hatinya

kepada beliau. Dalam satu ayat, Allah menyatakan :

Nabi itu (hendaknya) lebih utama bagi orang-orang mukmin dari diri

mereka sendiri dan isteri-isterinya adalah ibu-ibu mereka. (Surat al-

Ahzab: 6).

Imam Ghazali, ulama besar Islam menyimpulkan perlakuan Nabi Muhammad

(saw) kepada orang -orang di sekitarnya dalam sebagian informasi

ditemukan dalam hadis :

Page 4: KESABARAN NABI MUHAMMAD SAW.docx

"... Semua orang menganggap bahwa Nabi Muhammad (SAW) dihormati

lebih dari siapapun. Siapa pun yang datang kepadanya bisa melihat

wajahnya

...Beliau memanggil para sahabatnya dengan nama panggilan yang sopan

dan beliau biasa memberikan nama panggilan jika sahabat tersebut belum

mempunyai nama panggilan.

…Beliau sangat perhatian dan baik bila bertemu dengan orang lain.

…Tidak seorang pun dapat berbicara keras kepada beliau.. "[1]

Cinta Nabi Muhammad (saw) kepada sesama manusia, kehalusan budi

pekerti dan kasih sayangnyalah yang akhirnya merubah orang-orang di

sekelilingnya mau menerima agama Islam dan menenggelamkan hati

mereka dalam keimanan, itulah contoh moralitas unggul yang seharusnya

dipunyai oleh semua muslim.