kerajaan majapahit & gowa 2

29
K er a j a a n M a j a p a h it K er aj aa nMajap ah i t D i d ir i k an t ah un1 2 9 4 ol ehR ad en Wij aya yan g b ergelar K er tar aj asaJayaw ar da n ayan gmer u pa kanket u r u n an K en A r okr aj aS in gos ar i . R aj a- R aj ayan gper n ah mem eri n t ah K er aj aan Maj ap ah i t : 1. R aden Wi j ay a1273 13 09 2. Jayan eg ar a1 30 9- 13 28 3. Tr i bh u w an at u n gg al dew i 13 2 8- 13 50 4. H a y am Wur uk 1350-1389 5. Wi kramawardana1389-1429 6. K er t abh u mi 14 29- 14 78 K er aj aan Maj ap ah i t i n i mencapai pu n cakk ej ayaan n yadi masapemeri n t ahan R aja H ay am Wu r u k(1350-13 89 ) . K ebesaran ker ajaanditun j an g olehpert an i an su d ah t er at ur, p er d agan gan l an car d an maju, mem i li k i armadaan gk u t anl au t  y an g k uat s er t ad i p i mp i nol e h H a y a m Wur u kden g an p at i hG a j ahMada.  D i baw ah pati h G aj ahMada M aj apa hi t ban yakmenaklu kk andaer ah lai n . D en g anse man ga t persat u an y an gdi mi l ikin y a, dan me mbu at kan S u mpahPalapa  yang b er b unyi I a t idakak a n ma k an b uahp a l apase b el u m b e r hasi l me n y a t uk a n seluruhwilayahN u san t ara”. Mpu Pr apan c adal am bu ku nyaN egar aK ertag amame n c e r itakante n t angz aman ge mi l an gker aj aandi masaH ay am Wu r u k dan j u gasi l silahr aj asebel u mn ya tahu n 136 4G aj ahMadame n in gg al dis u s u noleh H ay am Wu r ukdi t ahu n1 389 dan ke r aj aan M aj apah i t mu l ai me n g al ami ke mu n du ran. Peny eb abke mun dur an: 1

Upload: raymond-arianto

Post on 05-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 1/29

Kerajaan Majapahit

Kerajaan Majapahit Didirikan tahun 1294 oleh Raden Wijaya yang bergelar

Kertarajasa Jayawardana yang merupakan keturunan Ken Arok raja Singosari.

Raja-Raja yang pernah memerintah Kerajaan Majapahit:

1. Raden Wijaya 1273 – 1309

2. Jayanegara 1309-1328

3. Tribhuwanatunggaldewi 1328-1350

4. Hayam Wuruk 1350-1389

5. Wikramawardana 1389-1429

6. Kertabhumi 1429-1478

Kerajaan Majapahit ini mencapai puncak kejayaannya di masa pemerintahan

Raja Hayam Wuruk (1350-1389). Kebesaran kerajaan ditunjang oleh pertanian

sudah teratur, perdagangan lancar dan maju, memiliki armada angkutan laut

 yang kuat serta dipimpin oleh Hayam Wuruk dengan patih Gajah Mada. 

Di bawah patih Gajah Mada Majapahit banyak menaklukkan daerah lain.

Dengan semangat persatuan yang dimilikinya, dan membuatkan Sumpah Palapa

 yang berbunyi “Ia tidak akan makan buah palapa sebelum berhasil menyatukan

seluruh wilayah Nusantara”.

Mpu Prapanca dalam bukunya Negara Kertagama menceritakan tentang zaman

gemilang kerajaan di masa Hayam Wuruk dan juga silsilah raja sebelumnya

tahun 1364 Gajah Mada meninggal disusun oleh Hayam Wuruk di tahun 1389

dan kerajaan Majapahit mulai mengalami kemunduran.

Penyebab kemunduran:

1

Page 2: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 2/29

Majapahit kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk dan Gajah Mada

meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang saudara

memperebutkan kekuasaan daerah bawahan mulai melepaskan diri.

Peninggalan kerajaan Majapahit:

1. Bangunan: Candi Panataran, Sawentar, Tiga Wangi, Muara Takus

Kitab: Negara Kertagama oleh Mpu Prapanca, Sitosoma oleh Mpu Tantular

 yang memuat slogan Bhinneka Tunggal Ika.

2. Paraton Kidung Sundayana dan Sorandaka R Wijaya Mendapat Wangsit

Mendirikan Kerajaan Majapahit.

3. Dua pohon beringin di pintu masuk Pendopo Agung di Trowulan, Mojokerto.

Dua pohon beringin itu ditanam pada 22 Desemebr 1973 oleh Pangdam

 Widjojo Soejono dan Gubernur Moehammad Noer.

4. Di belakang bangunan Pendopo Agung yang memampang foto para Pangdam

Brawijaya, terdapat bangunan mungil yang dikelilingi kuburan umum.

Bangunan bernama Petilasan Panggung itu diyakini Petilasan Raden Wijaya

dan tempat Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah Palapa.

Begitu memasuki bangunan Petilasan Panggung, yang memiliki pendopo mini

sebagai latarnya, tampak beberapa bebatuan yang dibentuk layaknya kuburan,

dinding di sekitar ” kuburan ” itu diselimuti kelambu putih transparan yang

mampu menambah kesakralan tempat itu.

Menurut Sajadu ( 53 ) penjaga Petilasan Panggung, disinilah dulu Raden Wijaya

 bertapa sampai akhirnya mendapat wangsit mendirikan kerajaan Majapahit.

Selain itu, ditempat ini pula Patih Gajah Mada mengumandangkan Sumpah

Palapa. ” Tempat ini dikeramatkan karena dianggap sebagai Asnya Kerajaan

Majapahit ” katanya.

Pada waktu tertentu khususnya bertepatan dengan malam jumat legi, banyak

orang datang untuk berdoa dan mengharapkan berkah. ” orang berdatangan

2

Page 3: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 3/29

untuk berdoa, agar tujuannya tercapai ” kata Sajadu yang menyatakan pekerjaan

menjaga Petilasan Panggung sudah dilakukan turun-temurun sejak leluhurnya. 

Sembari menghisap rokok kreteknya, pria yang mewarisi sebagai penjaga

petilasan dari ayahnya sejak 1985 juga menceritakan, dulunya tempat itu hanya

 berupa tumpukkan bebatuan. Sampai sekarang, batu tersebut masih ada di

dalam, katanya.

Kemudian pada 1964, dilakukan pemugaran pertama kali oleh Ibu Sudarijah

atau yang dikenal dengan Ibu Dar Moeriar dari Surabaya. Baru pada tahun 1995

dilakukan pemugaran kembali oleh Pangdam Brawijaya yang saat itu dijabat oleh

Utomo.

Memasuki kawasan Petilasan Panggung, terpampang gambar Gajah Mada tepat

disamping pintu masuk. Sedangkan dibagian depan pintu bergantung sebuah

papan kecil dengan tulisan ” Lima Pedoman ” yang merupakan pedoman suri

teladan bagi warga.

Selengkapnya ” Ponco Waliko ” itu bertuliskan ” Kudutrisno Marang Sepadane

Urip, Ora Pareng Ngilik Sing Dudu Semestine, Ora Pareng Sepatah Nyepatani dan

Ora Pareng Eidra Hing Ubaya ”

Dikisahkan Sajadu pula, Petilasan Panggung ini sempat dinyatakan tertutup bagi

umum pada tahun 1985 hingga 1995. Baru setelah itu dibuka lagi untuk umum,

sejak dinyatakan dibuka lagi, pintu depan tidak lagi tertutup dan siangpun boleh

masuk.

MASA KEJAYAAN MAJAPAHIT

3

Page 4: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 4/29

Kerajaan Majapahit mencapai masa keemasan ketika dipimpin oleh Hayam

 Wuruk dengan patihnya Gajah Mada yang terkenal dengan Sumpah Palapa.

Majapahit menaklukkan hampir seluruh Nusantara dan melebarkan sayapnya

hingga ke seluruh Asia Tenggara. Pada masa ini daerah Malang tidak lagi

menjadi pusat kekuasaan karena diduga telah pindah ke daerah Nganjuk.

Menurut para ahli di Malang ditempatkan seorang penguasa yang disebut Raja

pula.

Dalam Negara Kertagama dikisahkan Hayam Wuruk sebagai Raja Majapahit

melakukan ziarah ke makam leluhurnya (yang berada disekitar daerah Malang),

salah satunya di dekat makam Ken Arok. Ini menunjukkan bahwa walaupun

 bukan pusat pemerintahan namun Malang adalah kawasan yang disucikan

karena merupakan tanah makam para leluhur yang dipuja sebagai Dewa.

Beberapa prasasti dan arca peninggalan Majapahit dikawasan puncak Gunung

Semeru dan juga di Gunung Arjuna menunjukkan bahwa kawasan Gunung

tersebut adalah tempat bersemayam para Dewa dan hanya keturunan Raja yang

 boleh menginjakkan kaki di wilayah tersebut. Bisa disimpulkan bahwa berbagai

peninggalan tersebut merupakan rangkaian yang saling berhubungan walaupun

terpisah oleh masa yang berbeda sepanjang 7 abad.

Keruntuhan Majapahit 

 Tersebutlah kisah, Adipati Terung meminta Sultan Bintara alias Raden Patah

 yang masih “kapernah” kakaknya, untuk menghadap Prabu Brawijaya. Tapi

Sultan Demak itu tidak mau karena ayahnya dianggap masih kafir.Brawijaya

adalah raja Majapahit, kerajaan Hindu yang pernah jaya ditanah Jawa. Bahkan

kemudian Raden Patah lalu mengumpulkan para bupati pesisir seperti Tuban,

Madura dan Surabaya serta para Sunan untuk bersama-sama menyerbu

Majapahit yang kafir itu.

4

Page 5: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 5/29

Prajurit Islam dikerahkan mengepung ibu kota kerajaan, karena segan berperang

dengan puteranya sendiri, Prabu Brawijaya meloloskan diri dari istana bersama

pengikut yang masih setia. Sehingga ketika Raden Patah dan rombongannya

(termasuk para Sunan) tiba, istana itu kosong. Atas nasihat Sunan Ampel, untuk

menawarkan segala pengaruh raja kafir, diangkatlah Sunan Gresik jadi raja

Majapahit selama 40 hari. Sesudah itu baru diserahkan kepada Sultan Bintara

untuk diboyong ke Demak.

Cerita ini masih dibumbui lagi, yaitu setelah Majapahit jatuh, Adipati Terung

ditugasi mengusung paseban raja Majapahit ke Demak untuk kemudian

dijadikan serambi masjid. Adipati Bintara itu kemudian bergelar “Senapati

 Jinbun Ngabdurrahman Panembahan Palembang Sayidina Panatagama”.

Cerita mengenai serbuan tentara Majapahit itu dapat ditemui dalam “BABAD

 TANAH JAWI”. Tapi cerita senada juga terdapat dalam “Serat Kanda”.

Disebutkan, Adipati Bintara bersama pengikutnya memberontak pada Prabu

Brawijaya. Bala tentara Majapahit dipimpin oleh Mahapatih Gajah Mada, Adipati

 Terung dan Andayaningrat (Bupati Pengging). Karena takut kepada Syekh Lemah

 Abang, gurunya, Kebo Kenanga (Putra Bupati Pengging) membelot ikut musuh.

Sementara itu Kebo Kanigara saudaranya tetap setia kepada Sang Prabu

Brawijaya.

 Tentara Demak dibawah pimpinan Raden Imam diperlengkapi dengan senjata

sakti “Keris Makripat” pemberian Sunan Giri yang bisa mengeluarkan hama

kumbang dan “Badhong” anugerah Sunan Cirebon yang bisa mendatangkan

angin ribut. Tentara Majapahit berhasil dipukul mundur sampai keibukota, cuma

rumah adipati Terung yang selamat karena ia memeluk Islam.

Karena terdesak, Prabu Brawijaya mengungsi ke (Tanjung) sengguruh beserta

5

Page 6: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 6/29

keluarganya diiringi Patih gajah Mada. Itu terjadi tahun 1399 Saka atau 1477

Masehi. Setelah dinobatkan menjadi Sultan Demak bergelar “Panembahan

 Jinbun”, adipati Bintara mengutus Lembu Peteng dan jaran panoleh ke

sengguruh meminta sang Prabu masuk agama Islam. tapi beliau tetap menolak.

 Akhirnya Sengguruh diserbu dan Prabu Brawijaya lari kepulau Bali.

Cerita versi BABAD TANAH JAWI dan SERAT KANDA itulah yang selama ini

populer dikalangan masyarakat Jawa, bahkan pernah juga diajarkan disebagian

sekolah dasar dimasa lalu. Secara garis besar, cerita itu boleh dibilang

menunjukkan kemenangan Islam. Padahal sebenarnya sebaliknya, bisa memberi

kesan yang merugikan, sebab seakan-akan Islam berkembang di Jawa dengan

kekerasan dan darah. Padahal kenyataannya tidak begitu.

Selain fakta lain banyak menungkap bahwa masuknya Islam dan berkembang

ditanah Jawa dengan jalan damai. Juga fakta keruntuhan Majapahit juga

menunjukkan bukan disebabkan serbuan tentara Islam demak.

Prof. Dr. Slamet Muljana dalam bukunya “Pemugaran Persada Sejarah Leluhur

Majapahit” secara panjang lebar membantah isi cerita itu berdasarkan bukti-

 bukti sejarah. Dikatakan Babad Tanah Jawi dan Serat Kanda yang ditulis abad

 XVII dijaman Mataram itu tanpa konsultasi sumber sejarah yang dapat

dipercaya. Sumber sejarah itu antara lain beberapa prasasti dan karya sejarah

tentang Majapahit, seperti “Negara Kertagama dan Pararaton”. Karena itu tidak

mengherankan jika uraiannya tentang Majapahit banyak yang cacat.

“Prasasti Petak” dan “Trailokyapuri” menerangkan, raja Majapahit terakhir

adalah Dyah Suraprahawa, runtuh akibat serangan tentara keling pimpinan

Girindrawardhana pada tahun 1478 masehi, sesuai Pararaton. Sejak itu

Majapahit telah berhenti sebagai ibu kota kerajaan. Dengan demikian tak

6

Page 7: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 7/29

mungkin Majapahit runtuh karena serbuan Demak. Sumber sejarah Portugis

tulisan Tome Pires juga menyebutkan bahwa Kerajaan Demak sudah berdiri

dijaman pemerintahan Girindrawardhana di Keling.

Saat itu Tuban, Gresik, Surabaya dan Madura serta beberapa kota lain dipesisir

utara Jawa berada dalam wilayah kerajaan Kediri, sehingga tidak mungkin

seperti diceritakan dalam Babad Jawa, Raden Patah mengumpulkan para bupati

itu untuk menggempur Majapahit.

Penggubah Babad Tanah Jawi tampaknya mencampur adukkan antara

pembentukan kerajaan Demak pada tahun 1478 dengan runtuhnya Kediri oleh

serbuan Demak dijaman pemerintahan Sultan Trenggano 1527. Penyerbuan

Sultan Trenggano ini dilakukan karena Kediri mengadakan hubungan dengan

Portugis di Malaka seperti yang dilaporkan Tome Pires. Demak yang memang

memusuhi Portugis hingga menggempurnya ke Malaka tidak rela Kediri menjalin

hubungan dengan bangsa penjajah itu.

Setelah Kediri jatuh (Bukan Majapahit !) diserang Demak, bukan lari kepulau

Bali seperti disebutkan dalam uraian Serat Kanda, melainkan ke Panarukan,

Situbondo setelah dari Sengguruh, Malang. Bisa saja sebagian lari ke Bali

sehingga sampai sekarang penduduk Bali berkebudayaaan Hindu, tetapi itu

 bukan pelarian raja terakhir Majapahit seperti disebutkan Babad itu. Lebih

 jelasnya lagi raden Patah bukanlah putra Raja Majapahit terakhir seperti

disebutkan dalam Buku Babad dan Serat Kanda itu, demikian Dr. Slamet

Muljana.

Sejarawan Mr. Moh. Yamin dalam bukunya “Gajah Mada” juga menyebutkan

 bahwa runtuhnya Brawijaya V raja Majapahit terakhir, akibat serangan

7

Page 8: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 8/29

Ranawijaya dari kerajaan Keling, jadi bukan serangan dari Demak. Uraian

tentang keterlibatan Mahapatih Gajah Mada memimpin pasukan Majapahit

ketika diserang Demak 1478 itu sudah bertentangan dengan sejarah.

Soalnya Gajah Mada sudah meninggal tahun 1364 Masehi atau 1286 Saka.

Penuturan buku “Dari Panggung Sejarah” terjemahan IP Simanjuntak yang

 bersumber dari tulisan H.J. Van Den Berg ternyata juga runtuhnya Majapahit

 bukan akibat serangan Demak atau tentara Islam. Ma Huan, penulis Tionghoa

Muslim, dalam bukunya “Ying Yai Sheng Lan” menyebutkan, ketika mendatangi

Majapahit tahun 1413 Masehi sudah menyebutkan masyarakat Islam yang

 bermukim di Majapahit berasal dari Gujarat dan Malaka. Disebutkannya, tahun

8

Page 9: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 9/29

1400 Masehi saudagar Islam dari Gujarat dan Parsi sudah bermukim di pantai

utara Jawa.

Salah satunya adalah Maulana Malik Ibrahim yang dimakamkan di Pasarean

Gapura Wetan Kab. Gresik dengan angka tahun 12 Rabi’ul Awwal 882 H atau 8

 April 1419 Masehi, berarti pada jaman pemerintahan Wikramawardhana (1389-

1429) yaitu Raja Majapahit IV setelah Hayam Wuruk. Batu nisan yang berpahat

kaligrafi Arab itu menurut Tjokrosujono (Mantan kepala Suaka Peninggalan

Sejarah dan Purbakala, Mojokerto), nisan itu asli bukan buatan baru.

Salah satu bukti bahwa sejak jaman Majapahit sudah ada pemukiman Muslim

diibu kota, adalah situs Kuna Makam Troloyo, Kecamatan Trowulan, Mojokerto,

 JATIM. Makam-makam Islam disitus Troloyo Desa Sentonorejo itu beragam

angka tahunnya, mulai dari tahun 1369 (abad XIV Masehi) hingga tahun 1611

(abad XVII Masehi).

Nisan-nisan makam petilasan di Troloyo ini penuh tulisan Arab hingga mirip

prasati. Lafalnya diambil dari bacaan Doa, kalimah Thayibah dan petikan ayat-

ayat AlQuran dengan bentuk huruf sedikit kaku. Tampaknya pembuatnya

seorang mualaf dalam Islam. Isinya pun bukan bersifat data kelahiran dan

kematian tokoh yang dimakamkan, melainkan lebih banyak bersifat dakwah

antara lain kutipan Surat Ar-Rahman ayat 26-27.

P.J. Veth adalah sarjana Belanda yang pertama kali meneliti dan menulis makam

 Troloyo dalam buku JAVA II tahun 1873.

L.C. Damais peneliti dari Prancis yang mengikutinya menyebutkan angka tahun

pada nisan mulai abad XIV hingga XVI. Soeyono Wisnoewhardono, Staf Suaka

Peninggalan Sejarah dan Purbakala di Trowulan mengatakan, nisan-nisan itu

membuktikan ketika kerajaan Majapahit masih berdiri, orang-orang Islam sudah

9

Page 10: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 10/29

 bermukim secara damai disekitar ibu kota.

 Tampak jelas disini agama Islam masuk kebumi Majapahit penuh kedamaian dan

toleransi.

Satu situs kepurbakalaan lagi dikecamatan trowulan yakni diDesa dan

kecamatan Trowulan adalah Makam Putri Cempa. Menurut Babad Tanah jawi,

Putri Cempa (Jeumpa, bahasa Aceh) adalah istri Prabu Brawijaya yang beragama

Islam. Dua nisan yang ditemukan dikompleks kekunaan ini berangka tahun

1370 Saka (1448 Masehi) dan 1313 Saka (1391 Masehi).

Dalam legenda rakyat disebutkan dengan memperistri Putri Cempa itu, sang

Prabu sebenarnya sudah memeluk agama Islam. Ketika wafat ia dimakamkan

secara Islam dimakam panjang (Kubur Dawa). Dusun Unggah-unggahan jarak

300 meter dari makam Putri Cempa bangsawan Islam itu.

Dari fakta dan situs sejarah itu, tampak bukti otentik tentang betapa tidak

 benarnya bahwa Islam dikembangkan dengan peperangan. Justru beberapa situs

kesejarahan lain membuktikan Islam sangat toleran terhadap agama lain

(termasuk Hindu) saat Islam sudah berkembang pesat ditanah Jawa.

Dikompleks Sunan Bonang di Tuban, Jawa Timur misalnya, berdiri tegak Candi

Siwa Budha dengan angka tahun 1400 Saka (1478 masehi) yang kini letaknya

 berada dibelakang kantor Pemda tuban. Padahal, saat itu sudah berdiri pondok

pesantren asuhan Sunan Bonang. Pondok pesantren dan candi yang berdekatan

letaknya ini dilestarikan dalam sebuah maket kecil dari kayu tua yang kini

tersimpan di Museum Kambang Putih, Tuban.

Di Kudus, Jawa Tengah, ketika Sunan Kudus Ja’far Sodiq menyebarkan ajaran

Islam disana, ia melarang umat Islam menyembelih sapi untuk dimakan. Walau

daging sapi halal menurut Islam tetapi dilarang menyembelihnya untuk

10

Page 11: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 11/29

menghormati kepercayaan umat Hindu yang memuliakan sapi.

Untuk menunjukkan rasa toleransinya kepada umat Hindu, Sunan Kudus

menambatkan sapi dihalaman masjid yang tempatnya masih dilestarikan sampai

sekarang. Bahkan menara Masjid Kudus dibangun dengan gaya arsitektur candi

Hindu.

Ketika kerajaan Majapahit berdiri sebagai bagian dari perjalanan bangsa

Indonesia. Sejak didirikan Raden Wijaya yang bergelar Kertanegara

Dharmawangsa, kerajaan ini senantiasa diliputi fenomena pemberontakan.

Pewaris tahta Raden Wijaya, yakni masa pemerintahan Kalagemet/Jayanegara

(1309-1328), yang dalam sebuah prasasti dianggap sebagai titisan Wisnu dengan

Lencana negara Minadwaya (dua ekor ikan) dalam memerintah banyak

menghadapi pemberontakan-pemberontakan terhadap Majapahit dari mereka

 yang masih setia kepada Kertarajasa.

Pemberontakan pertama sebetulnya sudah dimulai sejak Kertarajasa masih

hidup, yaitu oleh Rangga Lawe yang berkedudukan di Tuban, akibat tidak puas

karena bukan dia yang menjadi patih Majapahit tetapi Nambi, anak Wiraraja.

 Tetapi usahanya (1309) dapat digagalkan.

Pemberontakan kedua di tahun 1311 oleh Sora, seorang rakryan di Majapahit,

tapi gagal. Lalu yang ketiga dalam tahun 1316, oleh patihnya sendiri yaitu

Nambi, dari daerah Lumajang dan benteng di Pajarakan. Ia pun sekeluarga

ditumpas.

Pemberontakan selanjutnya oleh Kuti di tahun 1319, dimana Ibukota Majapahit

sempat diduduki, sang raja melarikan diri dibawah lindungan penjaga-penjaga

istana yang disebut Bhayangkari sebanyak 15 orang dibawah pimpinan Gajah

11

Page 12: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 12/29

Mada.

Namun dengan bantuan pasukan-pasukan Majapahit yang masih setia, Gajah

Mada dengan Bhayangkarinya menggempur Kuti, dan akhirnya Jayanegara dapat

melanjutkan pemerintahannya.

Berhenti pemberontakan Kuti, tahun 1331 muncul pemberontakan di Sadeng

dan Keta (daerah Besuki). Maka patih Majapahit Pu Naga digantikan patih Daha

 yaitu Gajah Mada, sehingga pemberontakan dapat ditumpas. Keberhasilan Gajah

Mada memadamkan pemberontakan Sadeng membawanya meraih karier

diangkat sebagai mahapatih kerajaan.

Namun pada masa pemerintahan Hayam Wuruk pada tahun 1350-1389, berkali-

kali sang patih Gajah Mada –yang juga panglima ahli perang di masa itu– harus

menguras energi untuk memadamkan pemberontakan di beberapa daerah.

Pemberontakan Ronggolawe sampai serangan kerajaan Dhaha, Kediri. 

Bahkan salah satu penyebab kemunduran dan hancurnya kerajaan Majapahit

adalah ketika meletusnya Perang Paragreg tahun 1401-1406 merupakan perang

saudara memperebutkan kekuasaan, daerah bawahan mulai melepaskan diri

dan berkembangnya Islam di daerah pesisir.

Kerajaan Majapahit yang pernah mengalami masa keemasan dan kejayaan harus

runtuh terpecah-pecah setelah kehilangan tokoh besar seperti Hayam Wuruk

dan Gajah Mada.

12

Page 13: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 13/29

SEJARAH GOWA DAN TALLO

1. Sumber asing tertulis pertama dari Barat berasal dari catatan Tome Pires.

Dia menyebutkan tentang bagaimana kemampuan pelayaran dan

perdagangan yang dilakukan oleh orang-orang Makassar. Dalam buku

Islamisasi kerajaan Gowa, Prof. DR. Ahmad M. Swang, M.A ( 2005; 72) Tome

Pires dalam perjalanannya dari Malaka ke Laut Jawa pada tahun 1513 telah

menemukan orang-orang Makassar sebagai pelaut ulung. Keterangan ini

dianggap keterangan tertulis Barat yang tertua. Pires menyebutkan: “Orang-

orang Makassar telah berdagang sampai ke Malaka, Jawa, Borneo, Negeri

Siam dan juga semua tempat yang terdapat antara Pahang dan Siam, dalam

Prof. DR. Ahmad M. Swang, M.A ( 2005; 72)” Sumber berita dari catatan

 Tome Pires mungkin lebih menitik beratkan kepada sebuah kerajaan di

Sulawesi belum resmi memeluk agama Islam, karena secara resmi kedua raja

dari Gowa dan Tallo memeluk agama Islam pada tanggal 22 September 1605

M. Negeri tersebut kaya akan beras putih dan juga bahan-bahan makanan

lainnya, banyak daging dan juga banyak kapur barus hitam. Mereka

memasok barang dagangan dari luar, antara lain jenis pakaian dari Cambay,

Bengal, dan Keling. Mengingat jaringan perdagangan dari Cina sudah lama,

 barang-barang berupa keramik juga diimpor dan hal itu dapat dibuktikan

dengan banyaknya temuan keramik dari masa Dinasti Sung dan Ming dari

daerah Sulawesi Selatan.

2. Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal

dengan nama Bate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi

13

Page 14: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 14/29

pusat kerajaan Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agang jene,

Saumata, Bissei, Sero dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun

paksaan, komunitas lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa.

Cerita dari pendahulu di Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri

Istana Gowa, tetapi tradisi Makassar lain menyebutkan empat orang yang

mendahului datangnya Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru

dan saudaranya Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah

satu kerajaan besar dan paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi

Selatan. Rakyat dari kerajaan ini berasal dari Suku Makassar yang berdiam

di ujung selatan dan pesisir barat Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang

 berada di bawah Kabupaten Gowa dan beberapa bagian daerah sekitarnya.

Kerajaan ini memiliki raja yang paling terkenal bergelar Sultan Hasanuddin,

 yang saat itu melakukan peperangan yang dikenal dengan Perang Makassar

(1666-1669) terhadap VOC yang dibantu oleh Kerajaan Bone yang dikuasai

oleh satu wangsa Suku Bugis dengan rajanya Arung Palakka. Perang

Makassar bukanlah perang antarsuku karena pihak Gowa memiliki sekutu

dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-Bone memiliki sekutu

orang Makassar. Perang Makassar adalah perang terbesar VOC yang pernah

dilakukannya di abad ke-17.

3. Peta wilayah Kerajaan Gowa dan TalloKerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal

dengan sebutan Kerajaan Makassar. Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi

Selatan. Makassar sebenarnya adalah ibukota Gowa yangdulu disebut

sebagai Ujungpandang. Secara geografis Sulawesi Selatan memiliki posisi

 yang penting, karena dekat dengan jalur pelayaran perdagangan Nusantara.

Bahkan daerah Makassar menjadi pusat persinggahan parapedagang, baik

 yang berasal dari Indonesia bagian timurmaupun para pedagang yang

 berasal dari daerah Indonesia bagian barat. Dengan letak seperti ini

mengakibatkan Kerajaan Makassar berkembang menjadi kerajaan besar dan

 berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

14

Page 15: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 15/29

4. Sultan Alauddin dengan nama asli Karaeng Ma’towaya Tumamenanga ri

 Agamanna. Ia merupakan Raja Gowa Tallo yang pertama kali memeluk

agama Islam yang memerintah dari tahun 1591 – 1638. dibantu oleh Daeng

Manrabia (Raja Tallo) bergelar Sultan Abdullah. Sultan Hasanuddin (lahir di

Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Januari 1631 – meninggal diMakassar,

Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-

16 dan pahlawan nasional Indonesia yang terlahir dengan nama I Mallombasi

Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe. Setelah

memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan gelar Sultan Hasanuddin

 Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal dengan Sultan

Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijuluki De Haantjes van Het

Oosten oleh Belandayang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia

dimakamkan di Katangka, Makassar.

5. Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk

Robandang/Dato’ Ri Bandang dari Sumatera, sehingga pada abad 17 agama

Islam berkembang pesat di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar pun

memeluk agama Islam. Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam

adalah Sultan Alaudin. Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan

Makasar berkembang sebagai kerajaan maritim dan berkembang pesat pada

masa pemerintahan raja Muhammad Said (1639 – 1653). Selanjutnya

kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa pemerintahan

Sultan Hasannudin (1653 – 1669).

6.Pada masa pemerintahannya Makasar berhasi lmemperluas wilayah

kekuasaannya yaitu dengan menguasai daerah-daerah yang subur serta

daerah-daerahyang dapat menunjang keperluan perdagangan Makasar. Ia

 berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng, dan Bone.Perluasan daerah

Makasar tersebut sampai ke NusaTenggara Barat. Daerah kekuasaan

Makasar luas, seluruhjalur perdagangan di Indonesia Timur dapat

dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti

15

Page 16: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 16/29

kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan

monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk

itu hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan

 Ambon terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar. Dengan kondisi tersebut

maka timbul pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan

menyebabkan terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah

Maluku.

7. Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri

pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku.

 Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan

Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai

 Ayam Jantan dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan

dengan Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makasar

dengan kerajaan Bone (daerahkekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu Aru

Palaka yang merasa dijajah oleh Makasar mengadakan persetujuan kepada

 VOC untuk melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru

Palaka bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.

8. Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota

kerajaan Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui

kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun1667 yang isinya

tentu sangat merugikan kerajaan Makasar. Isi dari perjanjian Bongaya

antara lain:

a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.

 b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.

c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan

pulau-pulau di luar Makasar.

d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.

 Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar

terhadap Belanda tetap berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan

16

Page 17: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 17/29

Hasannudin yaitu Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan

perlawanan melawan Belanda.Untuk menghadapi perlawanan rakyat

Makasar, Belanda mengerahkan pasukannya secara besar-besaran.

 Akhirnya Belanda dapat menguasai sepenuhnya kerajaan Makasar,

dan Makasar mengalami kehancurannya.

9. Kerajaan Makasar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai

pusat perdagangan di Indonesia bagian Timur. Hal ini ditunjang oleh

 beberapa faktor :

  letak yang strategis,

  memiliki pelabuhan yang baik

  jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 yang menyebabkan

 banyak pedagang-pedagang yang pindah ke Indonesia Timur.

  Sebagai pusat perdagangan Makasar berkembang sebagai pelabuhan

internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang- pedagang asing

seperti Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang datang untuk

 berdagang di Makasar.

  Pelayaran dan perdagangan di Makasar diatur berdasarkan hukum

niaga yang disebut dengan ADE’ ALOPING LOPING BICARANNA

PABBALUE, sehingga dengan adanya hukum niaga tersebut, maka

perdagangan di Makasar menjadi teratur dan mengalami perkembangan

 yang pesat. Selain perdagangan, Makasar juga mengembangkan

kegiatan pertanian karena Makasar juga menguasai daerah-daerah yang

subur di bagian Timur Sulawesi Selatan.

10. Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makasar adalah

nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf

kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk

menambah kemakmuran hidupnya. Walaupun masyarakat Makasar memiliki

kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi

dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka

17

Page 18: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 18/29

anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur berdasarkan

adat dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan masyarakat

Makasar sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.Di samping norma

tersebut, masyarakat Makasar juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri

dari lapisan atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya

disebut dengan “Anakarung/Karaeng”, sedangkan rakyat kebanyakan disebut

“to Maradeka” dan masyarakat lapisan bawah yaitu para hamba-sahaya

disebut dengan golongan “Ata”. Dari segi kebudayaan, maka masyarakat

Makasar banyak menghasilkan benda-benda budaya yang berkaitan dengan

dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai pembuat kapal. Jenis kapal yang

dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan nama Pinisi dan Lombo.Kapal

Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat Makasar dan terkenal

sampai mancanegara.

11. atau Benteng Ujung Pandang (JumPandang) adalah sebuah benteng

peninggalan KerajaanGowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir pantai

sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun pada

tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yangbernama I manrigau Daeng Bonto

Karaeng Lakiung Tumaparisi kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar

tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14Sultan

 Alauddin konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber

dari Pegunungan Karst yang adadi daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini

 berbentukseperti seekor penyu yang hendak merangkak turun kelautan. Dari

segi bentuknya sangat jelas filosofi KerajaanGowa, bahwa penyu dapat hidup

di darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di

daratanmaupun di lautan. Nama asli benteng ini adalah BentengUjung

Pandang.

12. Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah

mengalami beberapa kali pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut

dilakukan oleh SultanMahmud (1818), Kadi Ibrahim (1921), Haji Mansur

18

Page 19: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 19/29

Daeng Limpo, Kadi Gowa (1948), dan Andi Baso,Pabbicarabutta Gowa (1962)

sangat sulit mengidentifikasi bagian paling awal (asli) bangunan mesjid tertua

Kerajaan Gowa ini.

13. Tallo adalah sebuah kompleks makam kuno yang dipakai sejak abad XVII

sampai dengan abad XIX Masehi. Letaknya di RK 4 LingkunganTallo,

Kecamatan Tallo, Kota Madya Ujung pandang. Lokasi makam terletak di

pinggir barat muara sungai Tallo atau pada sudut timur laut dalam wilayah

 benteng Tallo. Berdasarkan basil penggalian (excavation) yang dilakukan oleh

Suaka Peninggalan sejarah dan Purbakala (1976¬-1982) ditemukan gejala

 bahwa komplek makam berstruktur tumpang-tindih. Sejumlah makam

terletak di atas pondasi bangunan, dan kadang-kadang ditemukan fondasi di

atas bangunanmakam. Kompleks makam raja-raja Tallo ini sebagian

ditempat¬kan di dalam bangunan kubah, jirat semu dan sebagian tanpa

 bangunan pelindung: Jirat semu dibuat dan balok¬balok ham pasir.

Bangunan kubah yang berasal dari kuran waktu yang lebih kemudian dibuat

dari batu bata. Penempatan balok batu pasir itu semula tanpa

memper¬gunakanperekat. Perekat digunakan Proyek Pemugaran. Bentuk

 bangunan jirat dan kubah pada kompleks ini kurang lebih serupa dengan

 bangunan jirat dan kubah dari kompleks makam Tamalate, Aru Pallaka,

danKatangka. Pada kompleks ini bentuk makam dominan berciri abad

 XIIMasehi.

KERAJAAN GOWA TALLO

Sejarah awal

Pada awalnya di daerah Gowa terdapat sembilan komunitas, yang dikenal dengan

namaBate Salapang (Sembilan Bendera), yang kemudian menjadi pusat kerajaan

Gowa: Tombolo, Lakiung, Parang-Parang, Data, Agangjene, Saumata, Bissei, Sero

19

Page 20: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 20/29

dan Kalili. Melalui berbagai cara, baik damai maupun paksaan, komunitas

lainnya bergabung untuk membentuk Kerajaan Gowa. Cerita dari pendahulu di

Gowa dimulai oleh Tumanurung sebagai pendiri Istana Gowa, tetapi tradisi

Makassar lain menyebutkan empat orang yang mendahului datangnya

 Tumanurung, dua orang pertama adalah Batara Guru dan saudaranya

Kesultanan Gowa atau kadang ditulis Goa, adalah salah satu kerajaan besar dan

paling sukses yang terdapat di daerah Sulawesi Selatan. Rakyat dari kerajaan ini

 berasal dari Suku Makassar yang berdiam di ujung selatan dan pesisir barat

Sulawesi. Wilayah kerajaan ini sekarang berada di bawah Kabupaten Gowa dan

 beberapa bagian daerah sekitarnya. Kerajaan ini memiliki raja yang paling

terkenal bergelar Sultan Hasanuddin, yang saat itu melakukan peperangan yang

dikenal dengan Perang Makassar (1666-1669) terhadap VOC yang dibantu

oleh Kerajaan Bone yang dikuasai oleh satu wangsa Suku Bugis dengan

rajanya Arung Palakka. Perang Makassar bukanlah perang antarsuku karena

pihak Gowa memiliki sekutu dari kalangan Bugis; demikian pula pihak Belanda-

Bone memiliki sekutu orang Makassar. Perang Makassar adalah perang terbesar

 VOC yang pernah dilakukannya di abad ke-17.

Letak kerajaan

Peta wilayah Kerajaan Gowa dan Tallo

 

Kerajaan Gowa dan Tallo lebih dikenal dengan sebutan Kerajaan Makassar.

Kerajaan ini terletak di daerah Sulawesi Selatan. Makassar sebenarnya adalah

ibukota Gowa yang dulu disebut sebagai Ujungpandang. Secara geografis

20

Page 21: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 21/29

Sulawesi Selatan memiliki posisi yang penting, karena dekat dengan jalur

pelayaran perdagangan Nusantara. Bahkan daerah Makassar menjadi pusat

persinggahan para pedagang, baik yang berasal dari Indonesia bagian timur

maupun para pedagang yang berasal dari daerah Indonesia bagian barat. Dengan

letak seperti ini mengakibatkan Kerajaan Makassar berkembang menjadi

kerajaan besar dan berkuasa atas jalur perdagangan Nusantara.

 Tokoh – tokoh kerajaan Gowa dan Tallo

Sultan Alauddin dengan nama asli Karaeng Ma’towaya Tumamenanga ri

 Agamanna. Ia merupakan Raja Gowa Tallo yang pertama kali memeluk agama

islam yang memerintah dari tahun 1591 – 1638. dibantu oleh Daeng

Manrabia (Raja Tallo) bergelar Sultan Abdullah.

Sultan Hasanuddin

Sultan Hasanuddin (lahir di Makassar, Sulawesi Selatan, 12

 Januari 1631 – meninggal di Makassar, Sulawesi Selatan, 12 Juni 1670 pada

umur 39 tahun) adalah Raja Gowa ke-16 dan pahlawan nasional Indonesia yang

terlahir dengan nama I Mallombasi Muhamma Bakir Daeng Mattawang Karaeng

Bonto Mangepe. Setelah memeluk agama Islam, ia mendapat tambahan

gelar Sultan Hasanuddin Tumenanga Ri Balla Pangkana, hanya saja lebih dikenal

dengan Sultan Hasanuddin saja. Karena keberaniannya, ia dijulukiDe Haantjes

van Het Oosten oleh Belandayang artinya Ayam Jantan/Jago dari Benua Timur. Ia

dimakamkan di Katangka, Makassar.

21

Page 22: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 22/29

Kehidupan Politik

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Robandang/Dato’ Ri

Bandang dari Sumatera, sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat

di Sulawesi Selatan, bahkan raja Makasar pun memeluk agama Islam. Raja

Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Sultan Alaudin. Sejak

pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar berkembang sebagai kerajaan

maritim dan berkembang pesat pada masa pemerintahan raja Muhammad Said

(1639 – 1653).

Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa

pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya

Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai

daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang

keperluan perdagangan Makasar. Ia berhasil menguasai Ruwu, Wajo, Soppeng,

dan Bone.Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke Nusa Tenggara Barat.

Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia Timur

dapat dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat anti

kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan monopoli

 yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu hubungan

antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon terhalangi

oleh adanya kerajaan Makasar. Dengan kondisi tersebut maka timbul

pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan

terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri

pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku.

 Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan

Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam

 Jantan dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan

Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makasar dengan

22

Page 23: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 23/29

kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang

merasa dijajah oleh Makasar mengadakan persetujuan kepada VOC untuk

melepaskan diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka

 bersekutu dengan VOC untuk menghancurkan Makasar.

 Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota

kerajaan Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui

kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya

tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.

 

Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:

a.VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.

 b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.

c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan

pulau-pulau di luar Makasar.

d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.

 Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap

Belanda tetap berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu

Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan

Belanda.Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan

pasukannya secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai

sepenuhnya kerajaan Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

Kehidupan Ekonomi

Kerajaan Makasar merupakan kerajaan Maritim dan berkembang sebagai pusat

perdagangan di Indonesia bagian Timur. Hal ini ditunjang oleh beberapa faktor :

• letak yang strategis,

• memiliki pelabuhan yang baik

• jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 yang menyebabkan banyak

pedagang-pedagang

23

Page 24: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 24/29

 yang pindah ke Indonesia Timur.

Sebagai pusat perdagangan Makasar berkembang sebagai pelabuhan

internasional dan banyak disinggahi oleh pedagang-pedagang asing seperti

Portugis, Inggris, Denmark dan sebagainya yang datang untuk berdagang di

Makasar.

Pelayaran dan perdagangan di Makasar diatur berdasarkan hukum niaga yang

disebut dengan ADE’ ALOPING LOPING BICARANNA PABBALUE, sehingga

dengan adanya hukum niaga tersebut, maka perdagangan di Makasar menjadi

teratur dan mengalami perkembangan yang pesat.

Selain perdagangan, Makasar juga mengembangkan kegiatan pertanian karena

Makasar juga menguasai daerah-daerah yang subur di bagian Timur Sulawesi

Selatan.

Kehidupan Sosial Budaya

Sebagai negara Maritim, maka sebagian besar masyarakat Makasar adalah

nelayan dan pedagang. Mereka giat berusaha untuk meningkatkan taraf

kehidupannya, bahkan tidak jarang dari mereka yang merantau untuk

menambah kemakmuran hidupnya. Walaupun masyarakat Makasar memiliki

kebebasan untuk berusaha dalam mencapai kesejahteraan hidupnya, tetapi

dalam kehidupannya mereka sangat terikat dengan norma adat yang mereka

anggap sakral. Norma kehidupan masyarakat Makasar diatur berdasarkan adat

dan agama Islam yang disebut PANGADAKKANG. Dan masyarakat Makasar

sangat percaya terhadap norma-norma tersebut.Di samping norma tersebut,

masyarakat Makasar juga mengenal pelapisan sosial yang terdiri dari lapisan

atas yang merupakan golongan bangsawan dan keluarganya disebut

dengan “Anakarung/Karaeng”, sedangkan rakyat kebanyakan disebut “to

Maradeka” dan masyarakat lapisan bawah yaitu para hamba-sahaya disebut

dengan golongan “Ata”.

24

Page 25: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 25/29

Dari segi kebudayaan, maka masyarakat Makasar banyak menghasilkan benda-

 benda budaya yang berkaitan dengan dunia pelayaran. Mereka terkenal sebagai

pembuat kapal. Jenis kapal yang dibuat oleh orang Makasar dikenal dengan

nama Pinisi dan Lombo.Kapal Pinisi dan Lombo merupakan kebanggaan rakyat

Makasar dan terkenal sampai mancanegara.

Peninggalan Kerajaan Gowa dan Tallo

Fort Rotterdam atau Benteng Ujung Pandang (Jum Pandang) adalah sebuah

 benteng peninggalan Kerajaan Gowa-Tallo. Letak benteng ini berada di pinggir

pantai sebelah barat Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Benteng ini dibangun

pada tahun 1545 oleh Raja Gowa ke-9 yang bernama I manrigau Daeng Bonto

Karaeng Lakiung Tumapa'risi' kallonna. Awalnya benteng ini berbahan dasar

tanah liat, namun pada masa pemerintahan Raja Gowa ke-14 Sultan Alauddin

konstruksi benteng ini diganti menjadi batu padas yang bersumber dari

Pegunungan Karst yang ada di daerah Maros. Benteng Ujung Pandang ini

 berbentuk seperti seekor penyu yang hendak merangkak turun ke lautan. Dari

segi bentuknya sangat jelas filosofi Kerajaan Gowa, bahwa penyu dapat hidup di

darat maupun di laut. Begitu pun dengan Kerajaan Gowa yang berjaya di daratan

maupun di lautan. Nama asli benteng in i adalah Benteng Ujung Pandang.

Benteng Fort Rotterdam

25

Page 26: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 26/29

Masjid Katangka

Mesjid Katangka didirikan pada tahun 1605 M. Sejak berdirinya telah mengalami

 beberapa kali pemugaran. Pemugaran itu berturut-turut dilakukan oleh Sultan

Mahmud (1818), Kadi Ibrahim (1921), Haji Mansur Daeng Limpo, Kadi Gowa

(1948), dan Andi Baso, Pabbicarabutta Gowa (1962) sangat sulit mengidentifikasi

 bagian paling awal (asli) bangunan mesjid tertua Kerajaan Gowa ini.

Kompleks makam raja gowa tallo

Makam raja-raja. Tallo adalah sebuah kompleks makam kuno yang dipakai sejak

abad XVII sampai dengan abad XIX Masehi. Letaknya di RK 4 Lingkungan Tallo,

Kecamatan Tallo, Kota Madya Ujungpandang. Lokasi makam terletak di pinggir

 barat muara sungai Tallo atau pada sudut timur laut dalam wilayah benteng

 Tallo. Ber¬dasarkan basil penggalian (excavation) yang dilakukan oleh Suaka

Peninggalan sejarah dan Purbakala (1976¬-1982) ditemukan gejala bahwa

komplek makam ber¬struktur tumpang-tindih. Sejumlah makam terletak di atas

pondasi bangunan, dan kadang-kadang ditemukan fondasi di atas bangunan

makam.

26

Page 27: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 27/29

Kompleks makam raja-raja Tallo ini sebagian ditempat¬kan di dalam bangunan

kubah, jirat semu dan sebagian tanpa bangunan pelindung: Jirat semu dibuat

dan balok¬balok ham pasir. Bangunan kubah yang berasal dari kuran waktu

 yang lebih kemudian dibuat dari batu bata. Penempatan balok batu pasir itu

semula tanpa memper¬gunakan perekat. Perekat digunakan Proyek Pemugaran.

Bentuk bangunan jirat dan kubah pada kompleks ini kurang lebih serupa

dengan bangunan jirat dan kubah dari kompleks makam Tamalate, Aru Pallaka,

dan Katangka. Pada kompleks ini bentuk makam dominan berciri abad XII

Masehi.

Kehidupan Politik Dan Masa Kemunduran kerajaan Gowa -Tallo

Penyebaran Islam di Sulawesi Selatan dilakukan oleh Datuk Robandang dari

Sumatera, sehingga pada abad 17 agama Islam berkembang pesat di Sulawesi

Selatan, bahkan raja Makasar pun memeluk agama Islam.

Raja Makasar yang pertama memeluk agama Islam adalah Karaeng Matoaya

(Raja Gowa) yang bergelar Sultan Alaudin yang memerintah Makasar tahun 1593

 – 1639 dan dibantu oleh Daeng Manrabia (Raja Tallo) sebagai Mangkubumi

 bergelar Sultan Abdullah. Sejak pemerintahan Sultan Alaudin kerajaan Makasar

 berkembang sebagai kerajaan maritim dan berkembang pesat pada masa

pemerintahan raja Malekul Said (1639 – 1653).

Selanjutnya kerajaan Makasar mencapai puncak kebesarannya pada masa

pemerintahan Sultan Hasannudin (1653 – 1669). Pada masa pemerintahannya

Makasar berhasil memperluas wilayah kekuasaannya yaitu dengan menguasai

daerah-daerah yang subur serta daerah-daerah yang dapat menunjang

keperluan perdagangan Makasar. Perluasan daerah Makasar tersebut sampai ke

Nusa Tenggara Barat.

Daerah kekuasaan Makasar luas, seluruh jalur perdagangan di Indonesia

 Timur dapat dikuasainya. Sultan Hasannudin terkenal sebagai raja yang sangat

27

Page 28: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 28/29

anti kepada dominasi asing. Oleh karena itu ia menentang kehadiran dan

monopoli yang dipaksakan oleh VOC yang telah berkuasa di Ambon. Untuk itu

hubungan antara Batavia (pusat kekuasaan VOC di Hindia Timur) dan Ambon

terhalangi oleh adanya kerajaan Makasar. Dengan kondisi tersebut maka timbul

pertentangan antara Sultan Hasannudin dengan VOC, bahkan menyebabkan

terjadinya peperangan. Peperangan tersebut terjadi di daerah Maluku.

Dalam peperangan melawan VOC, Sultan Hasannudin memimpin sendiri

pasukannya untuk memporak-porandakan pasukan Belanda di Maluku.

 Akibatnya kedudukan Belanda semakin terdesak. Atas keberanian Sultan

Hasannudin tersebut maka Belanda memberikan julukan padanya sebagai Ayam

 Jantan dari Timur. Upaya Belanda untuk mengakhiri peperangan dengan

Makasar yaitu dengan melakukan politik adu-domba antara Makasar dengan

kerajaan Bone (daerah kekuasaan Makasar). Raja Bone yaitu Aru Palaka yang

merasa dijajah oleh Makasar meminta bantuan kepada VOC untuk melepaskan

diri dari kekuasaan Makasar. Sebagai akibatnya Aru Palaka bersekutu dengan

 VOC untuk menghancurkan Makasar.

 Akibat persekutuan tersebut akhirnya Belanda dapat menguasai ibukota

kerajaan Makasar. Dan secara terpaksa kerajaan Makasar harus mengakui

kekalahannya dan menandatangai perjanjian Bongaya tahun 1667 yang isinya

tentu sangat merugikan kerajaan Makasar.

Isi dari perjanjian Bongaya antara lain:

a. VOC memperoleh hak monopoli perdagangan di Makasar.

 b. Belanda dapat mendirikan benteng di Makasar.

c. Makasar harus melepaskan daerah-daerah jajahannya seperti Bone dan

pulau-pulau di luar Makasar.

d. Aru Palaka diakui sebagai raja Bone.

 Walaupun perjanjian telah diadakan, tetapi perlawanan Makasar terhadap

Belanda tetap berlangsung. Bahkan pengganti dari Sultan Hasannudin yaitu

Mapasomba (putra Hasannudin) meneruskan perlawanan melawan Belanda.

28

Page 29: Kerajaan Majapahit & Gowa 2

8/16/2019 Kerajaan Majapahit & Gowa 2

http://slidepdf.com/reader/full/kerajaan-majapahit-gowa-2 29/29

Untuk menghadapi perlawanan rakyat Makasar, Belanda mengerahkan

pasukannya secara besar-besaran. Akhirnya Belanda dapat menguasai

sepenuhnya kerajaan Makasar, dan Makasar mengalami kehancurannya.

29