kenali dan cegah gts - p2ptm.kemkes.go.idp2ptm.kemkes.go.id/uploads/vhcrbkvobjrzudn3ucs4euj...kerja...

Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian PenyakitDirektorat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

2018

Kenali dan Cegah

GTSKenali dan Cegah

GTS(GREEN TOBACCO SICKNESS)(GREEN TOBACCO SICKNESS)

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Tuhan YME atas selesainya penyusunan Booklet Kesehatan untuk Masyarakat

yang berjudul “Kenali dan Cegah GTS (Green Tobacco Sickness). GTS atau Green Tobacco Sickness adalah

Gangguan kesehatan yang disebabkan keracunan nikotin pada saat memanen dan mengolah daun tembakau.

Buku ini disusun untuk membantu para tenaga kesehatan dan kader kesehatan dalam menginformasikan kepada

kelompok petani dan keluarganya tentang GTS dan pencegahannya. Buku ini dibuat dengan bahasa dan penampilan

yang lebih mudah dimengerti sehingga dapat juga digunakan oleh Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) dan para

petani sendiri.

Demikian, semoga buku ini dapat bermanfaat nyata kepada masyarakat petani tembakau dalam mencegah terjadinya

GTS, sehingga dapat meningkatkan produktivitas mereka. Hal ini sejalan dengan semangat Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat (Germas).

Jakarta,

dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular

Pengantar

i

Daftar IsiKata Pengantar............................................................................iDaftar Isi .....................................................................................ii

Apa itu GTS (Green Tobacco Sickness) ...................................1

Tanda dan Gejala GTS (Green Tobacco Sickness)..................3

Akibat dan Dampak....................................................................6

Siapa yang Berisiko....................................................................7

Bagaimana Mencegahnya.........................................................8

Bagaimana Jika Ada Keluhan..................................................10

Apa yang dapat dilakukan.......................................................11

Daftar Pustaka............................................................................13

Tim Penyusun .............................................................................14

ii

Nikotin yang dimaksud berasal dari daun tembakau yang terserap melalui kontak langsung dengan permukaaan kulit pada orang dewasa / anak yang memetik dan mengolah daun tembakau.

Kontak daun tembakau terhadap kulit terutama terjadi di bagian tangan, lengan, paha, dan punggung seseorang (petani / pengolah tembakau atau anak-anak) yang berada dekat dengan tanaman/daun tembakau

GTS atau Green Tobacco Sickness adalah Gangguan kesehatan yang disebabkan keracunan nikotin pada saat memanen dan mengolah daun tembakau.

Apa Itu Apa Itu

www.p2ptm.kemkes.go.id @p2ptmkemenkesRI @p2ptmkemenkesRI @p2ptmkemenkesRI

GTS (Green Tobacco Sickness) ?

1


Indonesia merupakan negara penghasil tembakau terbesar keenam setelah Cina, Brazil, India, USA dan Malawi, dengan jumlah produksi sebesar 136 ribu ton atau sekitar 1,91% daritotal produksi tembakau dunia. 3 provinsi terbesar penghasil tembakau adalah Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, Jawa Tengah

Tingkat insidensi atau kejadian GTS mencapai 63,7% pada petani pemetik daun tembakau.

63,7%

2

Keluhan yang d irasakan ser ing berupa :

Pusing

Lemas

KeringatBerlebihan

Diare Penglihatan Kabur

Kram /kejang perut

SakitKepala

Mual & Muntah


Tanda & Gejala


3

Tanda & Gejala



Sesak nafas

Kelelahan fisik berat sampai tidak dapat

menggerakkananggota tubuh,

Tekanan darah dan denyut nadi

tidak stabil

Sebagian gejalanya bisa lebih berat seperti :

Gejala GTS yang paling banyak dirasakan para petani adalah :

15,8% 7,5% 5% 3,3%Pusing Sakit Kepala Mual Muntah

Sumber: Hasil Penelitian FKM Unair

4


Keluhan dirasakan

3-17 jam setelah kontak dengan daun tembakau

Lama keluhan berkisar

1-3 hari

Beberapa gejala mirip dengan gejala keracunan pestisida(pusing, mual, muntah, keluar air mata, air liur berlebih, pupil mengecil)

Gejala tersebut diperberat dengan penggunaan pestisida.

Gejala muncul sewaktu terpajan dengan daun tembakau. Gejala dapat berkurang apabila pajanan daun tembakau sudah tidak ada

Tanda & Gejala


5

Akibat & Dampak Akibat & Dampak

Terhadap Petani Tembakau :

Bagi anak- anak :

Badan lemas sehingga jumlah daun terpetik sedikitTidak bekerja karena sakit Produktivitas menurun

Sering Sakit PerutSulit KonsentrasiBila keluhan semakin berat, mengakibatkan meningkatnya ketidakhadiran di sekolah


6

Siapa Yang Berisiko ?

Siapa Yang Berisiko ?

Petani tembakau dan siapapun yang bersentuhan dengan daun tembakau (termasuk ibu hamil, Ibu menyusui dan anak-anak) :

Tidak memakai pakaian

pelindung

Yang mempunyai kelainan di kulit

seperti luka, ruam dan eksim

Memiliki waktu kerja lebih lama

di ladang tembakau,

Memetik daun tembakau pada pagi hari atau setelah hujan

yang berakibat tangan basah

Memakai pakaian basah

ketika memetik dan memproses daun

tembakau, termasuk yang dikarenakan embun, keringat

dan hujan


7


Bagaimana Mencegahnya ?

Bagaimana Mencegahnya ?

Dianjurkan selalu mengganti baju setiap kali ke ladang dan pulang dari ladang

Baju yang telah dipakai selama bekerja di lahan tembakau selalu dicuci bersih

Tidak kontak langsung dengan daun tembakau

Dianjurkan memakai pelindung diri yang kedap air berupa :

Pelindung kepala Masker Baju lengan panjang dianjurkan yang kedap air

Celemek

Sarung tangan

Celana panjang Sepatu boot

8

Bagaimana Mencegahnya ?Bagaimana Mencegahnya ?


Cuci tangan setelah menyentuh daun tembakau dengan air mengalir dan sabun sebelum melakukan aktivitas lain

Segera mandi setelah pulang dari ladang tembakau.

Jangan biarkan anak-anak bermain daun tembakau!

9

Segera hentikan aktivitas pekerjaan dan hindari berdekatan atau kontak dengan daun tembakau

Bila gejala berlanjut, segera ke Puskesmas atau fasilitas kesehatan lainnya

Membersihkan badan / mandi

Mengganti baju kerja dengan baju yang bersih

Istirahat


BagaimanaJika Ada Keluhan ?

BagaimanaJika Ada Keluhan ?

10

Penyuluh pertanian dan Kader Kesehatan berperan untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya GTS, dan memberikan pemahaman tentang pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri

Kelompok masyarakat peduli kesehatan berperan untuk melakukan advokasi kepada pemilik lahan perkebunan tembakau untuk menyediakan Alat Pelindung Diri bagi pekerja / petani.

Apa yang Dapat Dilakukan ?


Penyebarluasan informasi tentang pencegahan GTS menjadi penting


11


Tokoh kelompok tani berperan sebagai role model untuk penggunaan Alat Pelindung Diri.

Petugas kesehatan berperan untuk menyebarluaskan informasi tentang bahaya GTS, pentingnya penggunaan Alat Pelindung Diri, serta melakukan deteksi dini GTS, dan melakukan penanganan terhadap petani yang mengalami gangguan kesehatan GTS.



12

Daftar Pustaka

Kau, A. D. (2017). Kasus Green Tobacco Sickness (GTS) diantara Pekerja Petani Tembakau di Kecamatan Imogiri Bantul. Universitas Gajah Mada, Yogyakarta.

Markus, S., Sapartinah, T., Kurniawan, D. W., Jayadi, A., Ahsan, A., R, A. M., et al. (2015). Petani Tembakau di Indonesia: Sebuah Paradoks Kehidupan. Yogyakarta: Leutikaprio.

Martini, S., Martiana, T., & Lestari, K. S. Paparan Nikotin pada Petani Tembakau dan Hubungannya terhadap Gangguan Kesehatan.Unpublished manuscript.

McBride, J. S., Altman, D. G., Klein, M., & White, W. (1998). Green Tobacco Sickness. Tobacco Control, 7, 294-298.

Rokhmah, D. (2014). Analisis Faktor Risiko Green Tobacco Sickness (GTS) dan Metoda Penanganannya Pada Petani Tembakau. Universitas Jember, Jember.

Suprapto, S., & Pradono, J. (2003). Faktor Risiko Green Tobacco Sickness (GTS) Pada Petani Pemetik Daun Tembakau di Desa Bansari, Kabupaten Temanggung. Ekologi Kesehatan, 2 Nomor 3, 275-285.

13

Tim Penyusun

Tim Kreatif : Pengarah Kreatif dan Penyelia Desain Grafis : drg. Anitasari SM; Desain Grafis : Ira Carlina Pratiwi

Kontributor : dr. Lily S. Sulistyowati, MM; dr. Theresia Sandra Diah Ratih, MHA; dr. Farina Andayani Msc; dr. Amelia Vanda Siagian; Dr. dr. Santi Martini,M.Kes; dr. Feni Fitriani,Sp.P (K); Dr.dr. Agus Dwi Susanto, Sp.P (K); dr. Fanny Fachrucha, Sp.P; dr. Aries Hamzah; dr. Hamidah Qudus; drg. Anitasari SM; Dr. Agung Susanto, MARS; Nuraeni, SKM, Msc; M. Sugeng Hidayat, SKM ,MHP; Drg. Ni Kadek Dyahantari; dr. Rezavitawanti; Budiarti, SKM, MKM; Aryanti Natalia, SKM, MKM; dr. Anena Tahia, SpKK.; dr. Nia Widyanti; Artati Haris. Msc; dr. Ni Made Diah PLD, MKM; dr. Florentine Marthatilova; Yayuk Mukoromah, S.Sos; Dwi Adi Maryandi, SKM, MPH; Diah Handaryati; dr. dian Meutia Sari,M.Epid; Muhammad Ichsan Rahmany Rizal, S.Pd.I

Pengarah : dr. Cut Putri Arianie, MH.Kes (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular)Penanggung Jawab : Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak MenularEditor : Kasubdit Penanggulangan Penyakit Paru Kronis dan Gangguan Imunologi

14

0 - 800 - 177- 65650 - 800 - 177- 6565

QUIT-LINEB E R H E N T I M E R O K O K

FREECall

Service

www.p2ptm.kemkes.go.id

@p2ptmkemenkesRI

@p2ptmkemenkesRI

@p2ptmkemenkesRI

Direktorat Jenderal Pencegahandan Pengendalian Penyakit

Direktorat Pencegahan dan PengendalianPenyakit Tidak Menular

Jl. Percetakan Negara No. 29, Jakarta PusatTelp./Fax. (021) 4200 944

kenali dan cegah gts - p2ptm.kemkes.go.idp2ptm.kemkes.go.id/uploads/vhcrbkvobjrzudn3ucs4euj...kerja...

Documents