kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan …

63
vii KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN LIMBAH CANGKANG KERANG PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MADRASAH ALIYAH SYEKH YUSUF PROVINSI SULAWESI SELATAN SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa Universitas Muhammadiyah Makassar Oleh AKBAR 10541072014 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR AGUSTUS 2020-2021

Upload: others

Post on 25-Oct-2021

13 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

vii

KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN LIMBAH

CANGKANG KERANG PADA PESERTA DIDIK KELAS XI MADRASAH

ALIYAH SYEKH YUSUF PROVINSI SULAWESI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat guna Memperoleh Gelar Sarjana

Pendidikan pada Jurusan Pendidikan Seni Rupa

Universitas Muhammadiyah Makassar

Oleh

AKBAR

10541072014

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SENI RUPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

AGUSTUS 2020-2021

Page 2: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

ii

Page 3: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

iii

iii

Page 4: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

iv

iv

Page 5: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

v

v

Page 6: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

vi

vi

MOTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

• Disaat orang lain tidur kita harus bangun duluan, karna suksesmu ada pada

tindakanmu hari ini untuk esok.

• Kemenangan seseorang bukan tolak ukur dilihat dari segi harta tahta dan

kekayaan melainkan kemenangan seseorang dilihat pada sejauh mana dia

bersabar.

PERSEMBAHAN

Ku Persembahkan Skripsi ini buat :

Kedua Orang Tua ku dan para sahabat ku

Atas Keikhlasan dan Do’anya dalam mendukung penulis

.Mewujudkan harapan menjadi kenyataan.

Page 7: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

vii

vii

ABSTRAK

AKBAR, 2021 Kemampuan berkarya seni kriya mengunakan bahan limbah

cangkang kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliah Syekh Yusuf.

Skripsi, Jurusan Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan,

Universitas Muhammadiyah Makassar. Pembimbing I Meisar Ashari, S.Pd.,M.Sn

dan Pembimbing II Irsan Kadir, S.Pd., M.Pd.

Tujuan dari penelitian ini adalah (1) Untuk mengetahui Kemampuan berkarya seni

kriya mengunakan bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI

Madrasah Aliah Syekh Yusuf (2) Untuk memperoleh hasil karya seni kriya

mengunakan bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI

Madrasah Aliah Syekh Yusuf. Jenis penelitian ini adalah metode kualitatif dan

observasi langsung dilapangan. Penelitian yang akan dilakukan meliputi studi

literasi dan studi lapangan dengan metode observasi lapangan. Teknik dilakukan

dalam penelitian ini adalah teknik pengamatan (observasi), wawancara

(interview), dan teknik dokumentasi. Sedangkan Teknik pengumpulan data yang

digunakan adalah pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan

kesimpulan atau verifikasi.

Berdasarkan hasil pembelajaran seni kriya bahan kain perca maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan Siswa kelas XI Madrasah Aliah Syekh

Yusuf secara keseluruhan dikategorikan cukup dalam mempelajari seni kriya

bahan kain perca dengan mudah, tercermin pada perolehan nilai/skor yang

dicapai, meskipun ada beberapa Siswa yang dikategorikan baik. Dari hasil tes

tersebut dapat ditemukan beberapa kesulitan Siswa dalam memotong kertas

maka dari itu di sediakan pola Desain yang tidak terlalu sulit untuk

dikerjakan.

Page 8: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

viii

viii

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum wr.wb.

Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melipahkan rahmat, taufik,

serta hidayat-nya, sehingga kami dapat menyelesaikan penulisan ini. Sholawat

serta salam juga tidak lupa penulis sampaikan kepada junjungan kita Nabi Besar

Muhammad SAW, Nabi akhir zaman yang menjadi suri tauladan sepanjang masa.

Penulis ini dapat terwujud berkat bantuan, bimbingan serta dorongan dari

berbagai pihak. Untuk itu dalam kesempatan ini, penulis mngucapkan terima

kasih kepada :

1. Bapak Prof. Dr. H. Ambo Asse, M.Ag Rektor Universitas

Muhammadiyah Makassar.

2. Bapak Erwin Akib, S.Pd, M,Pd, Ph.D Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Makassar.

3. Bapak Dr. Andi Baetal Mukaddas, S,Pd, M.Sn. ketua Prodi Pendidikan

Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas

Muhammadiyah Makassar.

4. Bapak Makmun, S,Pd., M.Pd. Sekretaris Prodi Pendidikan Seni Rupa

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah

Makassar.

5. Bapak Meisar Ashari, S.Pd., M.Sn Pembimbing I yang selalu beredia

memberikan pikiran, tenaga, waktu, dan ilmu untuk mengoreksi,

membimbing, dan mengaraahkan penulis guna mencampai hasil yang

maaksimal dalam penulisan ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan

keikhlasan yang telah diberikan.

6. Bapak Irsan Kadir. S.Pd., M.Pd. Pembimbing II yang selalu bersedia

memberi pikiran, tenaga, waktu, dan ilmu untuk mengoreksi,

membimbing, dan mengarahkan penulis guna mencapai hasil yang

Page 9: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

ix

ix

maksimal dalam penulisan ini. Semoga Allah membalas kebaikan dan

keikhlasan yang telah diberikan.

7. Segenap Bapak Dosen dan Ibu Dosen Pendidikan seni rupa yang

senantiasa bebagi ilmu dan nasehat selama perkuliahan.

8. Ayah dan Ibu tercinta beserta keluarga, yang selalu mendoakan serta

memberikan baik dukungan moral maupun materi demi kebaikan

anak-anaknya.

9. Semua pihak yang telah membantu untuk selesainya penulisan ini,

yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Tiada kata yang dapat penulis sampaikan kecuali ucapan terimah

kasih

Serta iringan do’a semoga allah SWT, membalasnya dengan sebaik-baik

balasan,penulis menyadari bahwa sripsi ini masih jauh dari kesempurnaan

penulisan-penulisan selanjutnya.

Semoga penulisan ini dapat memberikan manfaat bagi peneliti,dunia

Pendidikan seni rupa, dan kepada kita semua pada umumnya.

Wassalamualaikum Wr.Wb…

Makassar, 10 Agustus 2021

Penulis

Akbar

Page 10: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

x

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL i

LEMBAR PENGESAHAN ii

PERSETUJUAN PEMBIMBING iii

PERMOHONAN JUDUL SKRIPSI iv

PERSETUJUAN JUDUL v

KARTU KONTROL BIMBINGAN vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... vii

ABSTRAK .................................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ix

DAFTAR ISI xi

BAB I PENDAHULUAN 1

A. Latar Belakang 1

B. Rumusan Masalah 4

C. Tujuan Penelitian 5

D. Manfaat Penelitian 5

E. Sistematika Penulisan 6

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR 9

A. Tinjauan Pustaka 9

1. Penelitian relevan 9

2. Kemampuan 10

3. Berkarya 11

4. Seni Kriya 12

Page 11: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

xi

xi

5. Bahan Limbah 13

6. Cangkang Kerang 15

B. Pengertian Kualitas Karya 17

C. Kerangka Berpikir 19

D. Hipotesis 20

BAB III MODEL PENELITIAN 21

A. Jenis Dan Lokasi Penelitian 21

B. Variabel Dan Desain Penelitian 22

C. Devenisi Oprsional Variabel 23

D. Objek Penelitian 24

E. Populasi Dan Sampel 24

F. Teknik Pengimpulan Data 25

G. Instrumen penilaian 26

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 27

A. Hasil Penelitian 27

B. Pembahasan 38

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 41

A. Kesimpulan 41

B. Saran 42

DAFTAR PUSTAKA 43

LAMPIRAN

RIWAYAT HIDUP

Page 12: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

12

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Membangun pendidikan di masa depan perlu dirancang sistem pendidikan

yang dapat menjawab harapan dan tantangan terhadap perubahan-perubahan yang

terjadi. Sistem pendidikan yang dibangun tersebut perlu berkesinambungan dari

pendidikan prasekolahan, pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan

pendidikan tinggi. Dalam menghadapi harapan dan tantangan di masa depan,

pendidikan merupakan sesuatu yang sangat berharga dan dibutuhkan. Pendidikan

di masa depan memainkan peranan yang sangat fundamental di mana cita-cita

suatu bangsa dan negara dapat diraih. Usaha untuk mengembangkan manusia

berkualitas yang siap menghadapi berbagai tantangan di dalam kehidupan harus

dimulai sedini mungkin melalui pendidikan.

Pendidikan seni budaya dan keterampilan sebagaimana yang diamanatkan

dalam peraturan pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang

standart nasional pendidikan tidak hanya terdapat dalam satu mata pelajaran,

karena budaya itu sendiri meliputi segala aspek kehidupan. Dalam mata pelajaran

seni budaya dan keterampilan, aspek budaya tidak dibahas secara tersendiri tetapi

terintegrasi dengan seni. Karena itu, mata pelajaran seni budaya dan keterampilan

pada dasarnya merupakan pendidikan seni yang berbasis budaya. Badan Standar

Nasional Pendidikan (BSNP), lampiran peraturan materi pendidikan nasional

Nomor 22 Tahun 2006 Tentang Standar Isi (Jakarta Departemen Pendidikan

Nasional, 2006), hal 55.

Page 13: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

13

13

Pembelajaran seni kriya dengan menggunakan media cangkang kerang

adalah merupakan salah satu jenis karya seni rupa terapan yang lebih menekankan

kegunaannya dibandingkan keindahannya yang terdapat pada bentuk-bentuk yang

telah dimodifikasi atau digayakan sehingga bisa dikatakan sebagai seni pakai

(applied art), berbicara tentang seni kriya berarti sesuatu yang erat hubungannya

dengan keterampilan tangan, atau kerajianan yang membutuhkan ketelitian untuk

setiap detail karya seni yang akan dihasilkan.

Cangkang kerang ini merupakan suatu karya yang bersifat karya seni rupa

terapan dengan bentuk-bentuk dinamis, beraturan, dan juga dimensis (tiruan

alam). Selain itu, motif yang dihasilkan pada umumnya ialah berupa motif

geometris dan motif flora. Namun penggunaannya luas dan beridentik dengan

nilai kegunaannya, dan seperti halnya karya kolase yang ditempel dalam beberapa

media, misalnya guci maupun media lainnya, tetapi kenapa dalam hal ini

cangkang kerang lebih dikenal dengan karya seni yang bernilai? Jawaban mudah

karena perkembangan karya cangkang kerang dalam konteks kehidupan ini sudah

hampir ada disetiap negara bahkan diluar negeri maupun khususnya pecinta seni

kriya itu sendiri, dari berbagai aspek perkembangan karya cangkang ini, saya

sebagai peneliti ingin membuat satu konsep meneliti sejauh mana standar kualitas

karya seni kriya cangkang kerang pada peserta didik yang ada di Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan di Indonesia atau khususnya di Makassar

ada beberapa tempat yang mempunyai pesisir yang bisa dirancang oleh peserta

didik, nanti untuk mengambil beberapa jenis cangkang kerang lalu dijadikan suatu

karya seni, dan seni kriya ini merupakan salah satu karya seni visual yang sangat

Page 14: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

14

14

digemari dan menarik untuk dikembangkan oleh peserta didik atau pelajar bahkan

diperguruan tinggi sekalipun khususnya di Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan ini.

Dalam penelitian ini peneliti lebih fokus pada spesifikasi memaparkan

konsep seni kriya cangkang kerang ini dalam bentuk karya kolase yang tentunya

melibatkan bahan dan alat limbah cangkang kerang sebagai media pembelajaran,

sudah semestinya pembelajaran seni kriya cangkang kerang ini selalu diterapkan

kepada peserta didik masa kini, selain dari menambah pengetahuan peserta didik

dalam hal yang berbaur seni maupun pelajaran lainnya, peserta didik juga

diajarkan bagaimana bisa menghasilkan ide-ide atau gagasan baru dan selalu

menghasilkan karya-karya yang cukup menarik sehingga karya seni kriya

cangkang kerang ini dapat dihasilkan oleh tangan kreatif para pelajar masa kini

bukan hanya dari kalangan peserta didik ataupun dari kalangan seniman dijalanan.

Dengan adanya pembelajaran yang efektif, serta usaha untuk menyusun

kerja kolektif dan mampu menjawab persoalan pendidikan seni di sekolah. Salah

satu yang dapat menumbuhkan kreativitas peserta didik sekaligus melatih peserta

didik untuk dapat menerima keberagaman individu adalah belajar dalam

kelompok-kelompok kecil beranggotakan 4 – 5 orang yang bekerja sama untuk

mencapai tujuan pembelajaran. Untuk mendapatkan hasil belajar yang optimal,

kadang kala banyak dipengaruhi komponen-komponen belajar mengajar, sebagai

contoh bagaimana cara penguasaan metode yang diterapkan, media yang

digunakan dan lain-lain.

Page 15: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

15

15

Tetapi di samping komponen-komponen pokok yang terdapat dalam

kegiatan belajar mengajar terdapat faktor lain yang ikut memengaruhi

keberhasilan belajar peserta didik, yaitu soal kurangnya interaksi maupun

pendekatan guru terhadap peserta didik dalam proses belajar, bagaimana baiknya

bahan pembelajaran yang diberikan, bagaimanapun sempurnanya metode yang

digunakan, namun jika pendekatan guru terhadap peserta didik dalam proses

belajar sangat kurang pasti dapat menimbulkan suatu hasil yang tidak optimal.

Penilaian ini melihat kemampuan peserta didik untuk melakukan kreativitas

secara kolektif dengan menggunakan cangkang kerang sesuai dengan desain yang

mudah mereka kerjakan. Dalam hal ini, guru Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan selalu berupaya untuk meningkatkan kualitas dalam

mengembangkan kreatifitas peserta didik di kelas. Dengan dasar pemikiran di atas

maka peneliti terdorong mengadakan penelitian dengan judul: “Kemampuan

Berkarya Seni Kriya Menggunakan Bahan Limbah Cangkang Kerang pada

Peserta Didik Kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi

Selatan”.

B. Rumusan Masalah.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka rumusan masalah yang diangkat

dalam penelitian ini :

1. Bagaimanakah kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah

cangkang kerang pada peserta didik Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan?

Page 16: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

16

16

2. Bagaimanakah kualitas hasil karya seni kriya menggunanakan limbah

cangkang kerang pada peserta didik Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah di atas, tujuan yang hendak dicapai

dalam penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui kemampuan peserta didik dalam membuat karya seni kriya

menggunakan media limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI

Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Untuk mendeskripsikan kualitas hasil karya seni kriya menggunakan limbah

cangkang kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan.

D. Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan adanya manfaat yang dapat dipetik

utamanya bagi pihak yang terkait penelitian ini, di antaranya:

1. Bagi Peserta didik, penelitian ini semoga dapat bermanfaat dalam upaya

meningkatkan kreativitas yang inovatif belajar secara berkelompok sehingga

tidak terjadi lagi perilaku yang menyimpang.

2. Bagi Guru, ini bisa bermanfaat dalam upaya meningkatkan kualitas mengajar

guru dalam memahami penerapan seni karya untuk peserta didik.

3. Bagi calon peneliti, penerapan seni kriya cangkang kerang dapat menjadi

bahan referensi untuk belajar mengajar peserta didik pada program studi

pendidikan seni rupa.

Page 17: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

17

17

E. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang digunakan adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Rumusan Masalah

C. Tujuan Penulisan

D. Manfaat Hasil Penelitian

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Kajian Pustaka

B. Kerangka Pikir

C. Hipotesis

BAB III METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Peneletian

B. Variabel dan Desain Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel

D. Populasi dan Sampel

E. Teknik Pengumpulan Data

F. Teknik Analisis Data

G. Jadwal Peneletian

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 18: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

18

18

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR

A. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Relevan

Penelitian Jurnal yang dilakukan oleh Meiftanil Yuda Pratama dengan judul

“Nilai Estetika Kerajinan Cangkang Kerang UD Baru Senang (Halik Nawrdi)

Panarukan Situbondo. Pendidikan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni,

Universitas Negeri Surabaya. Dalam penelitian ini, penulis menggunakan metode

penelitian deskriptif kualitatif dan yang menjadi fokus untuk dikaji adalah

kerajinan cangkang kerang yang dihasilkan UD Baru Senang, Informan Halik

Mawardi, Ririn Kandarwati, dan karyawan yang berkaitan dengan kerajinan

cangkang kerang UD Baru Senang.

Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi, wawancara dan

dokumentasi. Validasi data diperoleh dari teknik triangulasi data yaitu triangulasi

sumber, triangulasi teknik/metode dan triangulasi waktu. Berdasarkan data yang

dianalisis dapat disimpulkan bahwa UD Baru Senang adalah nama Home Industry

didirikan oleh Jakfar sejak tahun 1961an yang termotifasi dari perajin asal pulau

Ra’as yang sering singgah di kediaman Jakfar. Sampai saat ini diteruskan oleh

anak ke 7 dari 9 bersaudara oleh Halik Mawardi. Cara pembuatan kerajinan

cangkang kerang melalui beberapa tahap mulai proses pencucian, pengolahan

bahan, pembentukan sampai dengan finishing dan sampai menjadi karya yang

unik dan menarik.

Page 19: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

19

19

Rancangan percobaan yang dilakukan adalah pemanfaatan limbah cangkang

kerang dengan konsentrasi 50% dan 25% ke dalam pasta gigi. Hasil penelitian

menunjukkan konsentrasi bubuk cangkang kerang terbaik pada uji organoleptik

adalah aroma A (50%) dengan nilai 4, warna B (25%) nilai 4.11, kekentalan A

(50%) nilai 3.83, busa B (25%) dengan nilai 3.7 dan rasa A (50%), B (25%) sama-

sama bernilai 3.5. Jumlah mikroba terbaik yaitu B (25%) dengan jumlah 5,4x105

koloni, dan kadar karbohidrat pada sampel A (50%) dengan nilai 0,009 dan

sampel B (25%) dengan nilai 0,007. Nilai pH kedua pasta gigi adalah A (50%)

dengan nilai 8.37 dan B (25%) dengan nilai 8.69. Nilai tersebut berada dalam

kisaran nilai pH yang terdapat pada SNI 12-3524-1995, yaitu 4.5 – 10.5 sebagai

syarat mutu pasta gigi sehingga pasta gigi eksperimen yang dihasilkan relatif

aman digunakan.

Dari penelitian terdahulu di atas, dapat disimpulkan oleh peneliti bahwa dari

penelitiannya lebih mengarah tentang kerajinan cangkang kerang yang dihasilkan

oleh UD Baru Senang, dan juga pemanfaatan cangkang kerang untuk pembuatan

pasta gigi. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu pemanfaatan

limbah cangkang kerang di daerah pesisir sebagai bahan pembelajaran.

2. Kemampuan

Kemampuan berasal dari kata mampu yang berarti kuasa (bisa, sanggup,

melakukan sesuatu). Adapun pendapat Stepen P. Robins (2003:52) yang berkaitan

dengan kemampuan yaitu setiap individu memiliki kecakapan yang berbeda-beda

dalam melakukan suatu tindakan, kecakapan ini mempengaruhi potensi yang ada

dalam diri individu tersebut. Seluruh kemampuan seorang individu pada

Page 20: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

20

20

hakikatnya tersusun pada dua perangkat faktor yaitu kemampuan intelektual dan

kemampuan fisik.

Selanjutnya Stepen P. Robins (2007:57) menjelaskan pada dasarnya

kemampuan terdiri atas dua kelompok faktor yaitu kemampuan intelektual

(Intelectual ability) yaitu kemampuan yang dibutuhkan untuk melakukan berbagai

aktivitas mental berpikir, menalar, dan memecahkan masalah dan kemampuan

fisik (Physical Ability) yaitu kemampuan melakukan tugas-tugas yang menuntut

stamina, keterampilan, kekuatan, dan karakteristik serupa.

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kemampuan

(Ability) adalah kecakapan atau potensi seseorang individu untuk menguasai

keahlian dalam melakukan atau mengerjakan beragam tugas dalam suatu

pekerjaan atau suatu tindakan seseorang.

3. Berkarya

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), berkarya memiliki dua arti

yaitu berkarya berasal dari kata karya. Berkarya adalah sebuah homonim (kata

yang sama lafal dan ejaannya tapi berbeda makna) berkarya memiliki arti dalam

kelas verba atau kata kerja sehingga berkarya dapat dinyatakan suatu tindakan,

keberadaan, pengalaman, atau pengertian dinamis lainnya.

Menurut arti kata berkarya memiliki arti yang pertama yaitu mempunyai

pekerjaan tetap, berkarya juga berarti berprofesi dan arti kedua berkarya berarti

mencipta, (mengarang, melukis, dan sebagainya), contoh: orang mencari

kepuasaan dalam berkarya.

Page 21: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

21

21

Kartono (2007:15) menarik kesimpulan sebagai berikut berkarya artinya

mengerjakan suatu pekerjaan sampai menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi

semua orang. Karya tersebut dapat berupa benda, jasa, atau hal yang lainnya.

Islam sangat menganjurkan agar umatnya dapat saling menghargai yang didasari

oleh jiwa yang tulus. Menghargai karya orang lain berarti kita menghargai orang

yang berkarya itu. Begitu juga sebaliknya, mencelanya berarti kita mencela yang

menciptakannya.

Dalam pengertian dan konsep seni rupa bahwa berkarya seni rupa adalah

merealisasikan konsep seni dengan mengekpresikannya dalam karya seni. Karena

pada dasarnya kita sebagai manusia tentunya suka akan suatu hal yang indah dan

unik bahkan sampai mengagumi sesuatu yang ada di alam sekitar, secara tidak

langsung ataupun langsung, dimulai dari tahap ide atau gagasan sampai dengan

wujud karya seni, semua tidak lepas dari hasil pengamatan dan interaksi dengan

lingkungan sekitar ataupun pengalaman individu masing-masing.

4. Seni Kriya.

Kriya dalam bahasa Indonesia berarti pekerjaan (kerajinan tangan). Dimana

dalam membuat suatu karya memerlukan keterampilan khusus untuk mengubah

benda-benda tidak berbentuk menjadi bentuk tertentu untuk menggambarkan

suatu subyek. Menurut Liliweri (2014: 396) menyimpulkan kriya menurut

bahannya terbagi menjadi kriya kayu, kriya logam, kriya kulit, kriya keramik, dan

kriya batu. Kriya menurut keteknikannya terbagi menjadi kriya ukir, batik dan

bordir.

Page 22: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

22

22

Untuk menciptakan suatu karya yang unik serta menarik tentu memerlukan

suatu pemikiran yang kreatif. Terkait dengan hal itu, kreativitas sangat dibutuhkan

untuk menciptakan karya seni yang fungsional sekaligus tidak meninggalkan

unsur artistik. Salah satu usaha untuk tidak meninggalkan unsur artistik tersebut

dengan menggunakan ragam hias pada karya.

Dalam sejenisnya saja sebuah bentuk kriya sendiri terbagi menjadi banyak

macam seperti kriya kayu, kriya tekstil, keramik, maupun kriya cangkang kerang

yang sesuai dengan judul penelitian ini. Istilah dari kriya sendiri merupakan salah

satu bahasa sansekerta kriya yang mempunyai arti mengajarkan. Dari satu kata

tersebut berkembang menjadi beberapa kosa kata seperti kriya dan karya serta

kerja.

“Seni kriya adalah cabang seni yang menekankan pada keterampilan tangan

yang tinggi pada proses pengerjaannya dan mengerjakan sesuatu untuk

menghasilkan benda atau objek yang bernilai seni” (Haryono, 2011: 39).

5. Bahan limbah

Menurut A.K. Haghi (2011) bahwa limbah adalah sebuah kotoran yang

dihasilkan karena pembuangan sampah atau zat kimia dari pabrik-pabrik. Limbah

atau sampah juga merupakan suatu bahan yang tidak berarti dan tidak berharga,

tapi kita tidak mengetahui bahwa limbah juga bisa menjadi sesuatu yang berguna

jika diproses secara baik dan benar.

Limbah atau sampah juga bisa berarti sesuatu yang tidak berguna dan

dibuang oleh kebanyakan orang, mereka menganggapnya sebagai sesuatu yang

tidak berguna dan jika dibiarkan terlalu lama maka akan menyebabkan penyakit,

Page 23: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

23

23

padahal dengan mengolah sampah secara benar maka bisa menjadikan sampah ini

menjadi benda ekonomis.

Berdasarkan zat kimia yang terkandung di dalam limbah digolongkan

menjadi dua macam limbah yaitu limbah organik dan limbah non organik yaitu:

a. Limbah organik basah

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup tinggi contohnya seperti

kulit buah dan kulit sayuran atau daun-daunan. Limbah organik basah yang dapat

dijadikan karya kerajinan adalah kulit jagung, kulit bawang, kulit buah/ biji-bijian,

jerami dan sebagainya. Pengolahan limbah organik basah dapat dilakukan dengan

cara pengeringan dengan menggunakan sinar matahari langsung hingga kadar air

dalam bahan organik habis. Bahan yang sudah kering merupakan bahan baku

yang nantinya dapat dibuat berbagai macam produk kerajinan. Proses bahan baku

menjadi siap pakai ditentukan pengrajin, apakah dicelup warna atau diberi

pengawet agar kuat dan tahan lama, semua dipengaruhi tujuan si pembuat.

b. Limbah organik kering

Sampah yang mempunyai kandungan air cukup rendah, contohnya seperti

kertas, kardus, kerang, tempurung kelapa, sisir ikan, kayu, cangkang telur,

cangkang kerang, serbuk gergaji, dan sebagainya. Semua sampah limbah organik

kering dapat diolah kembali sebagai karya kerajinan, karna sifatnya yang kuat dan

tahan lama. Pengolahan limbah organik kering tidak perlu banyak persiapan,

karna sifatnya yang kering jenis ini langsung digunakan.

Namun yang perlu diantisipasi adalah jika bahan limbah organik kering ini

dikena air, maka yang dapat dilakukan adalah dengan cara peringatan dengan

Page 24: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

24

24

menggunakan sinar matahari langsung atau alat pengering lain hingga kadar air

dalam bahan limbah organik kembali seperti kondisi semula. Bahan limbah

organik kering merupakan bahan baku yang bersifat kerajinan. Sama halnya

dengan bahan organik basah, proses bahan baku menjadi bahan siap pakai

ditentukan oleh pengrajin, apakah dicekup warna atau diberi pelapis agar kuat dan

tahan lama, dan semuanya juga dipengaruhi oleh tujuan pembuat karya.

6. Cangkang kerang.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (KBBI), bahwa cangkang yang

artinya kulit telur, rumah keras yang menutupi badan kerang.

a. Proses Pengolahan Kerang

Adapun proses pengolahan cangkang kerang setelah diambil dari pantai

adalah:

1) Cangkang kerang dipilah-pilah sesuai ukuran dan bentuknya.

2) Dicuci dengan menggunakan air mengalir dan direndam dalam larutan natrium

soda, agar sisa-sisa daging kerang dan kotoran, serta bau yang ada di dalam

cangkang kerang dapat larut.

3) Dikeringkan dengan pengering, tidak menggunakan sinar matahari langsung,

agar kualitas kerang tetap terjaga baik.

4) Persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun

dipotong sesuai kebutuhan. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan

sesuai desain yang telah dibuat.

Page 25: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

25

25

b. Bahan dan Alat

1) Cangkang kerang atau Kulit kerang laut yang sudah diolah terlebih dahulu dan

sudah siap digunakan.

2) Amplas dan kikir digunakan untuk menghaluskan permukaan kerang.

3) Lem tembak digunakan untuk menyatukan kerang dengan media pembuatan

kerajinan kerang.

4) Aksesoris digunakan untuk melengkapi karya kerajinan yang akan kita buat.

c. Hasil karya dari limbah cangkang kerang

Contoh hasil karya dari limbah cangkang kerang sebagai berikut:

Gambar 2.1. gantungan kunci

Sumber: Pixabi.com

Gambar 2.2 Pot bunga

Sumber: Handicraft.com

Page 26: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

26

26

Gambar 2.3. Kotak tisu

Sumber Handicraft.com

B. Pengertian Kualitas Karya

Menurut Ali (2006:4) menarik kesimpulan sebagai berikut kualitas adalah

suatu standar yang harus dicapai oleh seseorang atau kelompok mengenai sumber

daya manusia, kualitas cara kerja, proses dan hasil kerja atau produk yang berupa

barang dan jasa. Kualitas hasil atau mutu adalah tingkat baik buruknya taraf atau

derajat sesuatu.

Adapun aspek yang bisa dijadikan ukuran atau kriteria sebuah penilaian

dalam berkarya seni rupa menurut Arini (2008:317-320) yaitu:

1. Aspek Penguasaan Bahan.

Setiap bahan mempunyai sifat atau karakteristik yang berbeda, misalnya

sifat rotan adalah lentur, logam adalah keras, tanah liat adalah plastis dan masih

banyak lagi. Untuk itu seorang pencipta karya seni harus tau betul sifat dan

karakter bahan yang digunakan. Kesalahan dalam memilih bahan juga akan

berakibat pada hasil karya yang dibuatnya. Untuk itulah aspek penguasaan bahan

dan penilaian karya seni rupa terapan patut dipertimbangkan.

Page 27: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

27

27

2. Teknik pembuatan

Sebagaimana dalam aspek pertimbangan penciptaan karya seni terapan,

perlu mempertimbangkan asperk dalam teknik pembuatan karya. Maka dalam

penilaian juga perlu mempertimbangkan aspek tersebut. Hal ini sangat penting

mengingat fungsi utama dalam seni rupa terapan adalah kegunaan segi-segi

penilaian yang perlu dipertimbangkan dalam kegunaan dari segi kenyamanan

dalam penggunaan, segi keluasan dan segi keamanan dalam penggunaannya.

3. Keindahan bentuk

Fungsi keindahan bentuk yang dimaksud adalah cara peserta didik dalam

mengolah suatu produk menjadi bentuk yang terlihat elegan misalnya dalam

penggunaan media, bahan dan alat. Keindahan juga bisa dapat menampilkan

bentuk-bentuk baru atau memadukan unsur baru dengan lama. Bila hal-hal di atas

dapat dicapai pada penciptan karya seni rupa, khususnya karya seni rupa terapan,

maka penilaian dari aspek ini menjadi penting untuk dipertimbangkan.

4. Kerapian

Kerapian dalam berkarya adalah cara seseorang mewujudkan gagasan/ide

menjadi seuatu yang menarik sehingga terlihat rapi dan mempunyai nilai

perwujudan dengan penggunaan media seni rupa yang berupa alat dan bahan seni

rupa. Teknik yang digunakan akan memberi bentuk atau wujut yang berbeda-

beda.

Page 28: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

28

28

C. Kerangka Pikir

Berdasarkan uraian beberapa teori pada kajian pustaka, maka peneliti

menentukan skema yang akan dijadikan acuan penelitian dari kerangka berpikir

mengenai kemampuan berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan limbah

cangkang kerang pada peserta didik Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan. Oleh karna itu peneliti membuat skema sebagai berikut:

Gambar 4. Skema Kerangka Pikir

Peserta didik Kelas XI Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan

Kabupaten Bima

Kemampuan Berkarya Seni

Kriya menggunakan bahan

limbah cangkang kerang

Kualitas hasil karya

Materi seni kriya

Hasil karya

Page 29: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

29

29

D. Hipotesis

Hipotesis adalah sesuatu yang dianggap benar untuk alasan atau pengaturan

pendapat meskipun kebenarannya masih harus dibuktikan.

Adapun hipotesis dalam penelitian yaitu:

Gambar 4. Skema Hipotesis

Kemampuan

Berkarya Seni Kriya

Peserta didik kelas XI Madrasah

Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan

Limbah

Cangkang

Kerang

H 1 H 2

H 3

Page 30: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

30

30

BAB III.

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Lokasi Penelitian

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif. Menurut

Ismiyanto (2003) dalam penelitian kualitatif, pengolahan data dan analisisnya

tidak menggunakan rumus-rumus atau analisis statistik, namun lebih

menggantungkan kemampuan dan kedalaman serta keluasan wawasan peneliti.

Pendekatan kualitatif dipilih karena menggambarkan dan mendeskripsikan

tentang kemampuan berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan limbah

cangkang kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Lokasi Peneletian

Lokasi yang dipilih dalam melakukan penelitian adalah Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf, yaitu terletak di Syekh Yusuf Kabupaten Gowa provinsi Sulawesi

Selatan. Peneliti memilih lokasi ini karena terdapat aktivitas peserta didik dalam

berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan limbah cangkang kerang

Gambar 3.4. Lokasi Penelitian

Sumber: google maps

21

Page 31: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

31

31

B. Variabel dan desain penelitian

1. Variabel

Variabel menurut Setyosari (2010: 108) adalah segala sesuatu yang menjadi

objek pengamatan dalam penelitian. Melihat judul tersebut maka variabel

penelitian ini adalah kemampuan berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan

limbah cangkang kerang pada peserta didik Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun terkait dengan variabel-variabel dari penelitian ini yaitu sebagai

berikut:

a. Kemampuan peserta didik dalam membuat karya seni kriya menggunakan

bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan.

b. Hasil karya seni kriya menggunakan limbah cangkang kerang pada peserta

didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan.

2. Desain Penelitian.

Desain penelitian menurut Setyosari (2010: 148) merupakan “rencana atau

stuktur yang disusun sedemikian rupa sehingga penelitian dapat memperoleh

jawaban atas permasalahan-permasalahan penelitian”. Sedangkan menurut Millan

dalam Hadjar (1999:102)

“Desain penelitian adalah rencana dan struktur penyelidikan yang

digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab

pertanyaan penelitian”.

Dapat disimpulkan bahwa desain penelitian dapat digunakan untuk

memudahkan proses penelitian agar terlaksana dengan baik dan dapat mencapai

Page 32: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

32

32

hasil yang diinginkan. Agar sasaran penelitian ini dapat dilaksanakan dengan

sistematis, maka desain penelitiannya adalah sebagai berikut:

Gambar 3.1 Skema Desain Penelitian

C. Definisi Operasional Variabel

Berdasarkan variabel di atas, maka perlu dilakukan pendefinisian

operasional variabel guna memperjelas dan menghindari terjadinya penafsiran

yang keliru, adapun definisi operasional variabel tersebut adalah

1. Kemampuan peserta didik dalam membuat karya seni kriya menggunakan

limbah cangkang kerang yaitu kapasitas kemampuan peserta didik dalam

melakukan aktivitas praktik berkaitan dengan proses pembuatan seni kriya

menggunakan limbah cangkang kerang.

2. Kualitas hasil karya seni kriya menggunanakan limbah cangkang kerang adalah

hasil dari proses pembuatan yang dilakukan oleh peserta didik kelas XI

Pengumpulan data (observasi,

wawancara dan dokumentasi)

Kemampuan berkarya

seni kriya.

Kualitas hasil karya.

Pengolahan analisis data

Kesimpulan

Deskripsi data

Page 33: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

33

33

Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan yang dinilai dari

bentuk desain, kerapian dan komposisi karya.

D. Objek Penelitian

Objek penelitian merupakan sasaran atau permasalahan yang akan diteliti.

Adapun objek penelitian ini adalah kemampuan peserta didik dalam membuat

karya seni kriya menggunakan limbah cangkang kerang.

E. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Dalam kamus besar bahasa Indonesia populasi adalah sejumlah orang atau

penduduk disuatu daerah, pada wilayah generelisasi yang terdiri atas:

objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Jadi populasi

dalam penelitian ini adalah peserta didik Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan yang terdaftar aktif.

2. Sampel

Sampel adalah bagi anda dijumlah karateristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut. Sampel dalam penelitian ini yaitu menggunakan teknik pengambilan data

atau simple random sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan secara acak

tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut (Sugiyono,

2011:120). Sampel dari penelitian ini terdiri dari objek penelitian seni kriya

dengan menggunakan bahan limbah cangkang kerang oleh peserta didik kelas XI

yang berjumlah 20 peserta didik, jumlah murid perempuan 11 orang dan laki-laki

Page 34: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

34

34

9 orang. Dibagi menjadi 5 kelompok sedangkan masing-masing kelompok

beranggotakan 4 orang.

F. Teknik Pengumpulan Data

Data merupakan sejumlah informasi yang memberikan gambaran tentang

sesuatu, baik berupa yang berbentuk kategori baik, buruk, tinggi, dan sebagainya,

maupun yang berupa angka. Untuk membuat keputusan memerlukan data yang

benar.

1. Penelitian lapangan

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data primer tentang hasil belajar

peserta didik dalam seni kriya cangkang kerang. Untuk memperoleh data tersebut

penelitian menggunakan instrument sebagai berikut

2. Observasi

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data dengan cara melakukan

pengamatan langsung ketempat berkarya seni kriya pada kelas yang diajarkan. Di

samping itu, observasi dilakukan juga pada karya-karya peserta didik yang telah

dipamerkan atau karya yang telah dinilai oleh pendidik.

3. Wawancara

Wawancara adalah suatu teknik yang digunakan untuk memperoleh

infosrmasi atau teknik pengumpulan data yang digambarkan sebagai sebuah

interaksi yang melibatkan wawancara dengan yang diwawancarai, dengan maksud

mendapatkan informasi yang sah dan dapat dipercayai. Wawancara dapat

berlangsung dari percakapan biasa atau pertanyaan singkat, hingga yang bersifat

Page 35: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

35

35

formal atau interaksi yang lebih lama. Wawancara formal kadang-kadang

dibutuhkan dalam penelitian.

4. Hasil Tes Praktik Peserta Didik

Hasil tes praktik peserta didik ini dilakukan upaya mendapatkan data dari

hasil praktik masing-masing kelompok, sehingga peserta didik dapat diberikan

sebuah penilaian dengan indikator penilaian tertentu.

5. Dokumentasi

Dokumentasi yakni teknik yang dilakukan dengan cara pengambilan data

dari dokumen yang ada serta pengambilan gambar melalui kamera atau foto pada

karya sebagai salah satu objek penelitian.

H. Instrumen Penilaian

No Indikator

Kemampuan

Hasil Penilaian

Jumlah Sangat

Baik Baik Cukup Kurang

Sangat

Kurang

1. Bentuk desain

2. Kerapian

3. Komposisi

Total

Keterangan:

Sangat Baik= 85-100

Baik= 65-85

Cukup= 65-85

Sedang= 35-55

Sangat Kurang= 0-35

Page 36: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

36

36

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada hasil penelitian mengenai kemampuan berkarya seni kriya

menggunakan bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI

Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan, berkaitan dengan

pelaksanaan pembelajaran seni budaya di Sekolah tersebut. Adanya sarana

pembelajaran mempunyai arti yang penting bagi guru, karena dalam kegiatan

proses belajar mengajar, dengan ketidakjelasan materi pengajaran yang

disampaikan dapat dibantu dengan menghadirkan sarana sebagai perantara. Sarana

dapat mewakili dengan hal yang kurang mampu guru utarakan melalui penjelasan

secara teoritis, dengan demikian peserta didik dapat dengan mudah mencerna

materi pengajaran.

1. Kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang

kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan.

Adapun yang menjadi tolak ukur kemampuan berkarya seni kriya dalam

penelitian ini, antara lain: (1) bentuk desain, (2) kerapian, dan (3) komposisi.

Perihal bagaimana penjelasan antara bentuk desain, kerapian, dan

komposisi, berikut ini uraiannya. Namun, sebelum masuk ke tahap praktik,

peneliti terlebih dahulu memberikan gambaran materi.

Pada pembelajaran tahap awal yang dilakukan seorang guru dalam

menerapkan materi bahan ajar tentang seni kriya menggunakan bahan limbah

Page 37: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

37

37

cangkang kerang adalah bagaimana kemampuan peserta didik dalam pembuatan

seni kriya bahan limbah cangkang kerang, ini sangat efektif dilakukan pada saat

pertemuan pertama sehingga peserta didik yang kita ajarkan tidak merasa

terbebani dan sangat membantu mereka dalam kemampuan pembuatan karya seni

kriya bahan limbah cangkang kerang.

Pada tahapan ini juga peserta didik sudah bisa dibagikan kelompoknya

sesuai dengan tahap perencanaan, setelah pembagian kelompok dilakukan maka

guru wajib memperkenalkan alat dan bahan apa saja yang digunakan dalam

pembelajaran seni kriya bahan limbah cangkang kerang tersebut.

a. Kemampuan peserta didik dalam memahami materi pelajaran

Pada tahap awal pembelajaran, guru memberikan materi ataupun bahan ajar

terhadap peserta didik mengenai seni kriya dengan menggunakan bahan limbah

cangkang kerang, agar peserta didik mampu secara pengetahuan memahami

materi tentang seni kriya dengan menggunakan bahan limbah cangkang kerang.

Bahan dan alat yang digunakan dalam pembuatan seni kriya limbah

cangkang kerang merupakan zat atau benda yang dari mana sesuatu dapat dibuat

darinya, seperti limbah cangkang kerang. Sedangkan alat merupakan peralatan

yang digunakan untuk membuat karya, sehingga bahan berhasil tercipta menjadi

suatu hasil karya yang bernilai dan dapat digunakan sebagai pajangan dan benda

pakai.

Adapun bahan dan alat saja yang digunakan dalam pembuatan seni kriya:

No Bahan dan

Alat

Keterangan Fungsi

1 Bahan Cangkang Cangkang kerang berfungsi sebagai

Page 38: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

38

38

kerang bahan utama yang digunakan dalam

berkreasi seni kriya dengan

memanfaatkan limbah cangkang kerang

yang berasal dari laut.

Kertas Kertas berfungsi sebagai media untuk

membuat sketsa pada pola yang akan

dibuat

Kardus Kardus berfungsi sebagai media

pengalas dan penahan beban cangkang

kerang

2 Alat Gunting Gunting berfungi sebagai alat yang

digunakan untuk memotong bahan yang

tipis seperti kain dan memiliki dua sisi

yang tajam

Lem korea Lem berfungsi sebagai perekat limbah

cangkang kerang

b. Kemampuan berkarya seni kriya dengan menggunakan bahan limbah cangkang

kerang.

Kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang

kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan ini merupakan pembelajaran dengan model kelompok sehingga

dari masing-masing peserta didik memiliki tugas dan harapan yang berbeda

Page 39: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

39

39

sesuai pola desain kelompok, sehingga pada penyelesaian tugas masing-masing

akan mendapat penilain secara kelompok pula.

1). Kemampuan peserta didik dalam membuat pola desain

Pada tahap awal pembuatan seni kriya menggunakan bahan limbah

cangkang kerang, peserta didik membuat desain gambar yang telah dirancang oleh

tiap kelompok sehingga dapat mempermudah pembuatan karya. Desain gambar

tersebut berukuran kertas A4 yang telah disediakan. Desain sendiri dan dipilih

oleh setiap kelompok sebagai referensi dasar, karena untuk memudahkan peserta

didik nantinya membuat seni kriya bahan limbah cangkang kerang, peserta didik

sendiri khususnya di kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi

Selatan belum pernah mempelajari seni kriya menggunakan bahan limbah

cangkang kerang. Maka dari itu desain sendiri dipilih sesuai dengan kemampuan

peserta didik dalam mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Adapun hasil

desain peserta didik dalam pembuatan seni kriya menggunakan bahan limbah

cangkang kerang, yaitu:

No Nama

keompok

Hasil desain Keterangan

1 Kelompok 1

Hasil desain pada

kelompok satu mengambil

pola desain tempat

penyimpanan pensil.

Page 40: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

40

40

2 Kelompok 2

Hasil desain pada

kelompok satu mengambil

pola desain tempat

penyimpanan tisyu.

3 Kelompok 3

Hasil desain pada

kelompok satu mengambil

pola desain tempat cermin.

Secara umum, bentuk desain atau pola desain yang dibuat oleh ketiga

kelompok peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi

Selatan

2). Kemampuan peserta didik dalam pemilahan cangkang kerang.

Untuk kemampuan peserta didik dalam memilah cangkang kerang sebagai

media utama yang digunakan dalam pembuatan seni kriya. Cangkang kerang yang

digunakan dalam pembuatan seni kriya bersumber dari laut. Peserta didik

memilih cangkang kerang sesuai dengan karya yang peserta didik desain.

Pada tahap ini kemampuan peserta didik dilihat dari segi kesabaran serta

konsentrasi agar cangkang kerang yang dipilih sesuai dengan pola yang

diinginkan. Proses pemilahan perlu diperhatikan kerapian, dan kelihaian, karena

bentuk dan ukuran besar kecilnya limbah kerang harus sesuai dengan pola desain

yang sudah dibuat, agar menghasilkan karya yang baik.

Page 41: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

41

41

3). Kemampuan peserta didik dalam membersihkan limbah cangkang kerang

Pada tahap kemampuan peserta didik dalam membersihkan limbah

cangkang kerang, peserta didik diarahkan untuk mencuci bahan limbah cagkang

kerang dengan menggunakan air mengalir, atau bisa juga dengan cara direndam

dalam larutan natrium soda, agar sisa-sisa daging kerang, kotoran dan bau yang

ada dalam cangkang kerang tersebut dapat larut dan hilang. Pada tahap ini

memerlukan lokasi yang terdapat aliran air agar supaya proses pembersihannya

mudah dikerjakan.

4). Kemampuan peserta didik dalam mengeringkan limbah cangkang kerang.

Selanjutnya dalam kemampuan mengeringkan limbah cangkang kerang,

peserta didik melakukan pengeringan bahan limbah cagkang kerang dengan

menggunakan alat pengering. Tidak disarankan mengeringkan bahan limbah

cangkang kerang dengan sinar matahari langsung agar kualitas bahan cangkang

kerang tetap terjaga dengan baik.

5). Kemampuan peserta didik dalam mempersiapkan bahan limbah cangkang

kerang untuk dikreasikan

Peserta didik mempersiapkan bahan yang telah diproses sebelumnya untuk

persiapan bahan baku cangkang kerang dengan cara dikikir, diamplas, ataupun

dipotong sesuai kebutuhan. Cangkang kerang siap dibuat produk kerajinan sesuai

dengan desain yang telah dibuat.

No Nama

karya

Hasil karya Langkah pembuatan

Page 42: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

42

42

1 Tempat

pensil

1. Menyiapkan alat dan bahan untuk

keperluan pembuatan karya.

2. Potong kardus sesuai pola yang

telah dibuat, ukurannya kurang

lebih 14 x 6 cm.

3. Mengoleskan lem korea atau lem

tembok pada setiap pinggiran

kardus bekas tersebut, dan jangan

didiamkan terlalu lama agar lem

tidak mengering

4. Tempel cangkang kerang disetiap

sudut dari bingkai yang sudah

dioleskan lem putih/lem korea

tersebut sesuai kreasi.

5. Diamkan beberapa menit lem

dapat menyatu dengan cangkang

kerang

6. Tempat pensil dari bahan

cangkang kerang siap digunakan

untuk mempercantik ruangan

2 Tempat

Tisyu

1. Siapkan alat dan bahan untuk

keperluan pembuatan karya

2. Menyiapkan kardus bekas dengan

bentuk kotak dan penutupnya

3. Selanjutnya susunan cangkang

kerang sesuai dengan pola atau

selera

4. Tempelkan kerang menggunakan

Page 43: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

43

43

lem korea

5. Diamkan beberapa menit lem

dapat menyatu dengan cangkang

kerang

6. Tempat Tisyu dari bahan cangkang

kerang siap digunakan untuk

mempercantik ruangan dan

keperluan sehari-hari.

3 Tempat

cermin

1. Amplas kasar permukaan bingkai

cermin

2. Tempelkan cangkang kerang

dengan menggunakan lem korea,

bisa dimulai dengan cangkang

kerang yang berukuran besar.

3. Tutup celah-celah kerang dengan

menggunakan kerang yang lebih

kecil hingga permukaan bingkai

tertutup semua

4. Bersihkan permukaan dari sisa lem

5. Yang terakhir tutup permukaan

cermin dengan koran bekas/kertas,

lalu semprot kerang dengan pilox

tranparan dan biarkan mengering.

6. Tempat cermin dari bahan

cangkang kerang siap digunakan

untuk mempercantik ruangan.

Page 44: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

44

44

Pada tahap kemampuan peserta didik dalam merangkai karya yang telah

dibuat dan merapikan karya masing-masing kelompok, karya disetiap kelompok

dirangkai menjadi satu sesuai pola desain dengan mengutamakan nilai kegunaan,

keindahan, kerapian, komposisi, kerja sama, dan kreativitas.

Dalam berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang kerang ,

peserta didik mempresentasikan hasil dan manfaan karya yang mereka buat dan

hasil itu akan menjadi penilaian secara kelompok bagi peserta didik kelas XI

Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan. Presentase dilakukan

untuk tujuan agar Peserta didik lain dapat mengetahui tahap pembuatan dan

kegunaan karya masing-masing kelompok serta peserta didik dapat menerapkan

kembali dilain waktu untuk memanfaatkan limbah cangkang kerang.

2. Kualitas hasil karya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang

kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan.

Kualitas hasil karya peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan menggunakan bahan cangkang kerang dihasilkan dari

upaya menciptakan kualitas dan memaksimalkan proses pembelajaran seni kriya

guna meningkatkan pemahaman peserta didik terkait dengan materi pembelajaran

yang disampaikan.

Skor Frekuensi Persen Kategori

0-35 0 0% Sangat Kurang

Page 45: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

45

45

35-55 0 0% Kurang

55-65 0 0% Cukup

65-85 2 100% Baik

85-100 2 - Sangat Baik

Jumlah 3 Kelompok 100%

Tabel 4.5 Kategori nilai frekuensi dan persentase hasil belajar berdasarkan hasil

belajar peserta didik kelas XI

Berdasarkan tabel frekuensi dan persentase hasil belajar peserta didik kelas

XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf di atas diperoleh dari 15 orang peserta didik

dan dibagi kelompok menjadi 3 kelompok dikategorikan baik dalam kegiatan

praktik berkreasi dalam pembuatan seni kriya menggunakan bahan limbah

cangkang kerang.

Table 4.8 Kategori Nilai dalam pembelajaran seni kriya menggunakan

bahan limbah cangkang kerang

Berdasarkan klasifikasi nilai di atas maka dapat dideskripsikan bahwa

peserta didik yang mendapat nilai 0 – 35 dikategorikan sangat kurang, nilai 35 –

55 dikategorikan sedang, nilai 55 – 65 dikategorikan cukup, nilai 65 – 85

No Nilai Kategori

1 0-35 Sangat Kurang

2 35-55 Sedang

3 55-65 Cukup

4 65-85 Baik

5 85-100 Sangat Baik

Page 46: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

46

46

dikategorikan baik, dan yang mendaptkan nilai 85 – 100 dikategorikan sangat

baik.

a. Daftar nilai karya kelompok peserta didik dalam pembelajaran seni kriya bahan

limbah cangkang kerang pada peserta didik Kelas XI Madrasah Aliyah Syekh

Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan.

No Nama / Karya

Kelompok

Aspek Yang Dinilai

Bentuk

desain Kerapian Komposisi

Jumlah

nilai

Nilai

rata-

rata

Ket

1

Nama

kelompok 1 :

1. Erin

Firmansyah

2. Syahrir

3. Feri

4. Anita

5. Ahmad D

85 65 80 230 77,5 Baik

Page 47: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

47

47

2

Nama

kelompok 2 :

1. Abdul Khair

2. Irmawati

3. Dina

4. Indar

5. Risma

85 85 85 255 83,7 Baik

3

Nama

kelompok 3:

1. Riski Damayanti

2. Nana Khairana

3. Hikmah

4. Rafi

5. Rusdin

85 75 80 240 80,0 Baik

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti terhadap

kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang kerang

pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yususf Provinsi Sulawesi

Selatan yaitu sebai berikut:

Page 48: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

48

48

1. Kemampuan berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang

kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan.

Penelitian ini dilakukan pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh

Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan dengan rancangan penelitian kemampuan

berkarya seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang kerang. Proses

pembelajaran seni disekolah ini berjalan dengan baik, kegiatan ekstrakurikuler

dan kesenian mulai berkembang seiring waktu. Begitu pula dengan pembelajaran

seni kriya, namun masih perlu peningkatan agar peserta didik lebih memahami

secara terstruktur bagaimana cara mengubah dan memanfaatkan limbah anorganik

(cangkang kerang) menjadi karya yang bernilai estetik dan memiliki nilai

ekonomis, selain itu juga perlu diketahui oleh peserta didik bagaimana proses

berkreasi menghasilkan karya yang kreatif dengan memanfaatkan limbah

cangkang kerang.

2. Hasil pembelajaran seni kriya dengan menggunakan bahan limbah cangkang

kerang.

Berdasarkan hasil pembelajaran seni kriya bahan limbah cangkang kerang

maka dapat disimpulkan bahwa kemampuan peserta didik kelas XI Madrasah

Aliyah Syekh Yusuf secara keseluruhan dikategorikan cukup dalam mempelajari

seni kriya bahan cangkang kerang dengan mudah, tercermin pada perolehan nilai

yang dicapai, meskipun ada beberapa peserta didik yang dikategorikan baik. Dari

hasil tes tersebut dapat ditemukan beberapa kesulitan peserta didik dalam

memotong kertas maka dari itu saya menyediakan pola desain yang tidak terlalu

Page 49: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

49

49

sulit untuk dikerjakan. jadikan sebagai referensi, pemberian pola desain, peserta

didik masih terpaku pada objek tertentu saja, dan sebagainya. Ini disebabkan

karena pengetahuan peserta didik tentang fasilitas seperti internet untuk dijadikan

acuan dalam menpelajari tentang pelajaran seni kriya bahan kain perca.

Dari hasil wawancara tersebut sebagian besar peserta didik mengatakan

bahwa mereka kurang memiliki motivasi dalam membuat kriya bahan limbah

cangkang kerang, secara internal seperti dorongan untuk berkarya dalam diri

mereka sendiri memang sangat kurang, dilingkungan keluarga mereka tidak

begitu tertarik untuk mempelajari tantang membuat kriya bahan cangkang kerang.

Secara eksternal, seperti di lingkungan Sekolah, pelajaran seni budaya tidak

begitu populer sehingga mereka kurang meminatinya. Selain itu, mereka juga

kurang memiliki ide atau inspirasi dalam membuat kriya bahan cangkang kerang.

Keterbatasan fasilitas seni budaya yang disediakan oleh sekolah, pembelian alat

dan bahan untuk digunakan dalam pelajaran seni budaya dalam membuat kriya

bahan cangkang kerang. Dapat disimpulkan bahwa memang tidak ada faktor yang

lain selain kelengkapan dari sekolah. Fasilitas sekolah harus memadai supaya

dapat mengembangkan bakat peserta didik di sekolah tersebut.

Begitu juga hasil wawancara yang dilakukan secara langsung kepada guru

selaku guru bidang studi seni budaya di Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi

Sulawesi Selatan menjelaskan bahwa kesulitan yang dihadapi peserta didik dalam

membuat kriya bahan limbah cangkang kerang adalah faktor pandemi serta

diterapkannya belajar dalam jaringan (daring) serta kurangnya motivasi peserta

didik dalam belajar dan fasilitas alat dan bahan yang digunakan oleh peserta didik.

Page 50: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

50

50

BAB V

KESIMPULAN

A. Kesimpulan

Setelah diuraikan hasil penelitian dan pembahasannya maka dapat

disimpulkan bahwa kemampuan Peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh

Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan secara keseluruhan dikategorikan cukup dalam

mempelajari seni kriya bahan limbah cangkang kerang dengan mudah, tercermin

pada perolehan nilai/skor yang dicapai, meskipun ada beberapa peserta didik yang

dikategorikan baik. Dalam pembuatan seni kriya mengunakan bahan kain perca

terdiri dari beberapa tahapan penting yaitu menyiapkan alat dan bahan yang

diperlukan, menyediakan pola desain, memilah cangkang kerang sesuai pola yang

sudah disiapkan, menempelkan cangkang kerang mengunakan lem korea atau lem

tembok.

Kemudian pada hasil karya menggunakan bahan limbah cangkang kerang

pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi

Selatan dapat dinyatakan memiliki tingkat kemampuan yang baik, ini dapat dilihat

dari hasil karya yang mereka ciptakan, dimana karya yang dihasilkan sangat rapi

dan indah sehinga mampu mencapai rata-rata nilai standar. Berdasarkan

pembahasan indikator penilaian kemampuan dapat disimpulkan dan diuraikan

bahwa hasil karya seni kriya bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik

kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan memiliki

tingkat kemampuan yang baik dari semua aspek.

Page 51: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

51

51

B. Saran

Untuk meningkatkan kemampuan pembelajaran seni kriya menggunakan

bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan disarankan agar seorang guru dalam

memberikan pengarahan dibutuhkan teknik pengajaran secara langsung,

memperlihatkan secara langsung bagaimana mengolah cangkang kerang dari

limbah yang tak mempunyai manfaat menjadi suatu karya yang dapat memiliki

fungsi, seperti fungsi keindahan dan fungsi pakai serta memilki nilai ekonomis.

Kemudian untuk peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf

Provinsi Sulawesi Selatan, hendaknya lebih melatih diri dan keterampilan tangan

lebih baik lagi dalam berkarya seni, khususnya berkarya seni kriya dengan

memanfaatkan limbah cangkang kerang. Kemudian selanjutnya kepada peneliti

yang akan mengadakan penelitian lanjutan, agar penelitian ini dapat dijadikan

acuan untuk penelitian selanjutnya guna meningkatkan pembelajaran seni kriya

secara terarah.

Page 52: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

52

52

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Muhammad, 2006. Penelitian Kependidikan Prosedur dan Strategi, Bandung:

Angkasa

Arini. 2008. Seni budaya jilid 2, Jakarta: Direktorat pembinaan sekolah menengah

kejuruan

A. K. Haghi, 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta : PT Panataran Jaya

permai

Haryono. 2011. Pengertian Seni Kriya, Yogyakarta: Pustaka pelajar

Ismiyanto. 2003. Metode penelitian Semarang: Universitan Negeri Semarang

Kartono, dkk 2007. Kreasi seni Budaya SMA X. Jakarta.Geneca Exact

Liliweri. 2014. Makna budaya dalam komunikasi antarbudaya, Yogyakarta: LKIS

Printing Cemerlang

Meiftanil Yuda Pratama. 2011. Nilai Estetika Kerajinan Cangkang Kerang.

Surabaya Universitas Negeri Surabaya.

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 tahun 2005 tentang standart

Nasional Pendidikan

Peraturan Materi Pendidikan Nasional Nomor 22 Tahun 2006 Tentang

Standar Isi

Robins Stepen P. 2003. Fundamentals of management, Yogjakarta: Pustaka

Pelajar

Robins. 2007. Perilaku Organisasi, Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Setyosari, Punaji, 2010. Metode Penelitian Pendidikan dan

Pengembangan. Jakarta: Raja Grafindo Persada

Syamsuri.Sukri. A, dkk., 2012. Pedoman Penulisan Skripsi. Makassar: FKIP

UNISMUH Makassar.

Sugiono 2011. Metode Peneletian, Kuantitatif, kualitatif, Bandung: Alfabeta

Tjetjep 2011. Seni Dan Kebudayaan Yogjakarta: Pustaka Pelajar

Winkel, W.S. (2009). Psikologi Pengajaran. Jakarta : Gramedia. Joyce

Zain, Badudu.1994. Kamus Besar Bahasa Indonesia. C.V. Pengarang. Malang

43

Page 53: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

53

53

L

A

M

P

I

R

A

N

Page 54: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

54

54

Lampiran 1: Dokumentasi kegiatan

Adapun dokumentasi kegiatan yang berkaitan dengan kemampuan berkarya

seni kriya menggunakan bahan limbah cangkang kerang pada peserta didik kelas

XI Madrasah Aliyah Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai

berikut :

Gambar 1.1: Memberikan ajar seni kriya bahan limbah cangkang kerang

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 1.2: Membagi kelompok

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 55: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

55

55

Gambar 1.3: Pemilahan limbah cangkang kerang

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 1.4: Hasil akhir pembuatan kriya dari

bahan limbah cangkang kerang

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 56: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

56

56

Lampiran 2: Dokumentas alat dan bahan

Adapun dokumentasi alat dan bahan untuk berkarya seni kriya

menggunakan bahan limbah cangkang kerang adalah sebagai berikut :

Gambar 2.1: Cangkang kerang

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 2.2: Kertas

(Sumber: Akbar, 2021)

Page 57: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

57

57

Gambar 2.3: Kardus

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 2.4 : Gunting.

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 2.5: Lem Korea.

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 58: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

58

58

Lampiran 4: Dokumentasi pola desain karya

Adapun dokumentasi pola desain karya peserta didik kelas XI Madrasah

Aliyah Syekh Yusuf adalah sebagai berikut

Gambar 4.1 : Desain Tempat pensil Kelompok 1

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 4.2 : Desain Tempat Tisyu kelompok 2

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 4.3 : Desain Cermin kelompok 3

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 59: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

59

59

Lampiran 5: Dokumentasi hasil karya

Adapun dokumentasi hasil karya peserta didik kelas XI Madrasah Aliyah

Syekh Yusuf Provinsi Sulawesi Selatan adalah sebagai berikut :

Gambar 5.1: tempat pensil kelompok 1

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Gambar 5.2: Tempat Tisyu kelompok 2

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 60: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

60

60

Gambar 5.3: Tempat cermin kelompok 3

(Sumber: Dokumentasi Peneliti Juni 2021)

Page 61: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

61

RIWAYAT HIDUP

AKBAR lahir di Bima NTB tepatnya di Kecamatan

Sape Dusun Rato Desa Sangia tanngal 07 Desember

1996 anak dari pasangan Ayahanda H. M. Saleh dan

Ibunda Siti Asmah (Alm). Anak ke-8 dari 9 bersaudara.

pertama kali menempuh Pendidikan Sekolah Dasar di

MI Al-munawarah selama enam tahun, kemudian

melanjutkan

sekolah menengah pertama di SMP Negeri 4 Sape. setelah itu melanjutkan

Pendidikan di SMA Negeri 1 Sape dan tamat pada tahun 2014. Pada tahun 2014

kembali melanjutkan Pendidikan S1 di Universitas Muhammadiyah Makassar

mengambil jurusan Pendidikan Seni Rupa Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan (FKIP).

Page 62: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

62

62

Page 63: KEMAMPUAN BERKARYA SENI KRIYA MENGGUNAKAN BAHAN …

63

63