keluarga binaan lengkap topek
DESCRIPTION
presentasiTRANSCRIPT
1.1 IDENTITAS KELUARGA BINAAN
Keluarga yang akan dibina dalam Keluarga Binaan ini adalah keluarga
Bapak Kasdi. Keluarga Bapak Kasdi merupakan satu keluarga yang terdiri atas
Bapak Kasdi (68 tahun) sendiri, istrinya Suwarni (67 tahun) dan 2 orang anak
mereka beserta 1 menantu. Anak pertama bernama Neni yuli (36 tahun) dan
suami bernama Uspan (47 tahun ) beserta 2 anak yang bernama Usni ( 5 tahun )
dan Usnah ( 3 tahun ). Anak kedua bernama Budi (27 tahun ). Berikut ini adalah
identitas anggota keluarga yang diperoleh pada saat kunjungan pertama (28 Maret
2016) :
Tabel 1. Data identitas keluarga
AnggotaKeluarga KeteranganNama Kasdi Kepala KeluargaUmur 68 tahunAlamat Desa Limau Manis Dusun VI, Kec. T.
morawaAgama IslamPendidikan SMPPekerjaan Kuli bangunanStatus Menikah
AnggotaKeluarga KeteranganNama Suwarni IstriUmur 67 tahunAlamat Desa Limau Manis, Dusun VI, Kec. T.
morawaAgama Islam Pendidikan SMPPekerjaan IRTStatus Menikah
AnggotaKeluarga KeteranganNama Neni yuli AnakUmur 36 tahunAlamat Desa Limau Manis, Dusun VI, Kec.
T. morawaAgama Islam Pendidikan SMAPekerjaan IRTStatus Menikah
1
Nama Budi Anak Umur 27 tahun Alamat Desa Limau Manis, Dusun VI, Kec.
T.morawaAgama Islam Pendidikan SMKPekerjaan Wiraswasta Status Belum Menikah
Nama Uspan Menantu Umur 47 tahunAlamat Desa Limau Manis, Dusun VI, Kec. T.
morawaAgama Islam Pendidikan S1Pekerjaan Kantor lurahStatus Menikah
Nama Usni Cucu Umur 5 tahunAlamat Desa Limau Mnais, Dusun VI, Kec. T.
morawaAgama Islam Pendidikan -Pekerjaan -Status -
Nama Usnah Cucu Umur 3 tahunAlamat Desa Limau Manis, Dusun VI, Kec. T.
morawaAgama Islam Pendidikan -Pekerjaan -Status -
2
Keluarga Bapak Kasdi secara skematis dapat digambarkan dalam pohon
keluarga / ikhtisar keluarga sebagai berikut :
: Perempuan
: Laki-laki
3
Budi Neni yuli
Usnah Usni
Uspan
Ibu Suwarni Bapak Kasdi
1.2 DATA STATUS KESEHATAN KELUARGA
Data kesehatan, diambil saat kunjungan pertama ke rumah keluarga binaan
(Tanggal 28 Maret 2016 ) :
No Nama Anggota
Keluarga
Usia BB Keluhan Status
gizi
TD (mmHg)
Ket
1 Kasdi 68 tahun 78 kg Sesak nafas
(PPOK),
batuk
Baik 130/90 -
2 Suwarni 67 tahun 65 Kg - Baik 120/80 -
3 Budi 27 tahun 75 Kg - Baik 120/70 -
4 Uspan 47 tahun 73 kg - Baik - -
5 Usnan 5 tahun 23 kg - Baik - -
6 Usnah 3 tahun 16 kg - Baik - -
1.3 KONDISI FAKTOR RISIKO LINGKUNGAN, SOSIAL, EKONOMI,
DAN BUDAYA KELUARGA
1.3.1 Keadaan Lingkungan
Keluarga bapak Kasdi tinggal di Desa Limau manis Dusun VI Kecamatan
Tanjung morawa, Kabupaten Deli Serdang. Tempat tinggal tersebut merupakan
tempat tinggal tetap keluarga bapak Kasdi sejak menikah. Bangunan rumah
beratapkan Seng dan memiliki plavon dengan lantai terbuat dari Semen. Dinding
rumah terbuat dari bahan-bahan yang terdiri dari batu bata, papan, triplek dan
bambu yang belum di plester dan belum di cat. Rumah ini terdiri atas dua kamar
tidur. Kedua kamar tidur berukuran sempit. Kedua dinding kamar tidur masing-
masing terbuat dari bahan papan dan bambu. Lantai kamar tidur terbuat dari
semen, hanya satu kaamar tidur saja yang memiliki jendela sehingga penerangan
ke dalam kamar tidur pun kurang. Keluarga bapak Timur limbong tidur
menggunakan kasur dan memakai kelambu, keadaan kamar tidur sangat
berantakan. Terdapat ruang tamu dibagian depan rumah. Diruang tamu ini
terdapat TV, meja TV, dua buah lemari tempat menyimpan pakaian, kipas angin
dan terdapat dua buah jendela di ruang tamu. Di ruang tamu tidak terdapat kursi
4
tamu dan hanya memakai tikar untuk duduk. Selain ruang tamu, rumah ini juga
memiliki gudang. Rumah ini juga memiliki dapur yang digunakan untuk memasak
makanan. Dinding dapur terbuat dari batu bata, bambu dan papan. Di dapur
terdapat lemari tempat menyimpan barang-barang dan makanan serta terdapat
kompor gas. Pada dapur juga terdapat barang-barang bekas yang tidak dipakai lagi
dan keadaannya sangat berantakan.
Di bagian belakang rumah terdapat kamar mandi milik keluarga bapak
Timur Limbong. Kamar mandi tidak memiliki atap dan dinding kamar mandi
terbuat dari batu bata, tetapi tidak semua bagian kamar mandi ditutupi oleh
dinding. Di dalam Kamar mandi bapak Timur Limbong terdapat ember
penampungan air, rak piring, jamban serta sumur gali untuk mandi dan mencuci
pakaian serta peralatan makan. Sumber air untuk minum di peroleh dari air galon
isi ulang yang berada di dekat rumah bapak Timur Limbong. Keluarga bapak
Timur Limbong mengakui, menampung air di ember jika diperlukan, seperti saat
mandi, mencuci atau memasak. Di bagian belakang rumah juga terdapat jemuran
pakaian dan kandang ayam.
Denah rumah Bapak Timur Limbong :
Dokumentasi rumah Bapak Timur Limbong :
5
RUANGAN TAMU
Kamar Tidur
Kamar Tidur
Gudang
Dapur
Kamar Mandi
Depan Rumah
Samping
Rumah
Kandang
Tampak depan rumah keluarga bapak Timur Limbong
Tampak ruang tamu keluarga bapak Timur Limbong
6
Tampak kamar tidur keluarga Bapak Timur Limbong
Tampak dapur keluarga bapak Timur Limbong
Tampak kamar mandi keluarga bapak Timur Limbong
7
Tampak Jemuran dan kandang ayam pada halaman belakang bapak Timur Limbong
1.3.2 Sosial Ekonomi
Bapak Timur Limbong adalah kepala keluarga, dan yang bekerja di dalam
keluarga tersebut adalah bapak Timur Limbong sendiri dan bapak Heriyanto
Limbong. Bapak Timur Limbong dan bapak Heriyanto Limbong bekerja sebagai
petani disawah sendiri dan di sawah punya orang lain. Bapak Timur Limbong dan
bapak Heriyanto Limbong sudah melakukan pekerjaan tersebut kurang lebih sejak
10 tahun yang lalu. Dari pengakuan bapak Timur Limbong tersebut rata-rata
penghasilannya tidak bisa ditafsirkan jumlahnya dalam perbulan, karena
penghasilan keluarga ini tergantung dari musim panen dari sawah. Dari
penghasilannya tersebut ia memenuhi kebutuhan hidupnya beserta keluarganya.
8
1.3.3 Budaya
keluarga bapak Timur Limbong di lingkungan rumahnya biasa-biasa saja.
Mayoritas agama di lingkungan keluarga bapak Timur Limbong beragama kristen.
Masing-masing masyarakat setempat membersihkan lingkungannya sendiri. Istri
bapak Timur Limbong mengatakan bahwa dilingkungan tempat mereka tinggal
jarang dilakukannya gotong royong oleh masyarakat atau warga setempat dan
masih kurangnya kesadaran masyarakat tersebut akan kesehatan lingkungan dan
perilaku hidup sehat di lingkungan tempat tinggal mereka. Menurut bapak Timur
Limbong dilingkungannya ini masih kuat budaya tolong menolong antarwarga
1.4 MASALAH KESEHATAN KELUARGA BINAAN
1.4.1 Identifikasi Masalah Kesehatan Keluarga
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan pertama dan
kedua terhadap keluarga binaan yang akan dibina, maka dapat dirumuskan
beberapa masalah kesehatan dalam keluarga bapak Timur Limbong tersebut
beserta dengan kemungkinan penyebab masalah kesehatannya yang disajikan
dalam tabel sebagai berikut:
No Anggota
Keluarga
Masalah
Kesehatan
Kemungkinan Penyebab Masalah
Kesehatan
Ket
1. Bapak Timur Limbong
Batuk-batuk Merokok sudah sejak lama dan kira- kira 1 bungkus dalam 1 hari
Beban pikiran Udara yang tercemar asap
2. Ibu Esbina Sinaga
Hipertensi Mengonsumsi makanan yang asin-asin Beban pikiran Faktor usia
3. Anak : Bapak Heriyanto Limbong
- -
9
4. Menantu : Ibu Harap Manalu
- -
5. Cucu I : Kevin
Limbong- -
6. Cucu II : Kerin
Limbong- -
7. Cucu III : Marcell
Limbong- -
8. Cucu IV : Ruth
Limbong- -
Jika dilihat dari aspek kesehatan masyarakat, maka masalah-masalah
kesehatan yang dialami oleh anggota keluarga bapak Timur Limbong tersebut di
atas terkait dengan determinan kesehatan yang ada yaitu aspek biologis/genetic,
lingkungan, aspek perilaku/gaya hidup, dan aspek pelayanan kesehatan, dapat
diuraikan sebagai berikut :
1. Bapak Timur Limbong
Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan yang muncul
terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan.
2. Ibu Esbina Sinaga Hipertensi sudah ± 3 tahun
Berdasarkan determinan kesehatan, masalah kesehatan yang muncul
terutama disebabkan oleh aspek perilaku dan lingkungan
Dari kunjungan tersebut, Pembina mulai mengidentifikasi masalah
kesehatan keluarga Bapak Timur Limbong yang diperoleh melalui kunjungan
kerumah pasien pada tanggal 13 Oktober 2015. Dari kunjungan rumah pertama
tersebut mulai diperoleh masalah kesehatan masing-masing anggota keluarga dan
memperkirakan rencana upaya intervensi yang akan dilakukan
1.4.2 Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan
No. Anggota Masalah Rencana Upaya Ket
10
Keluarga Kesehatan
Anggota Keluarga
Intervensi
1. Timur
Limbong
Batuk-batuk Penyuluhan tentang PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan
Sehat)
Penyuluhan tentang bahaya rokok
bagi kesehatan dan menyarankan
untuk mengurangi merokok
Menyarankan untuk memakai
masker pada saat pergi keluar
Menyarankan untuk
memeriksakan diri ke puskesmas
untuk pengontrolan penyakit.
Menyarankan untuk
memeriksakan diri ke Puskesmas
atau Rumah Sakit bila terjadi
masalah kesehatan.
Menyarankan agar keluarga ini
rajin untuk membuka jendela
Menyarankan agar rajin
membersihkan rumah dan
terkhususnya kamar
Menyarankan agar rajin
membersihkan kandang hewan
peliharaannya
2. Ibu Esbina
Sinaga
Hipertensi penyuluhan tentang PHBS
(Perilaku Hidup Bersih dan Sehat)
penyuluhan tentang makanan
rendah garam
menyarankan untuk memeriksakan
11
diri ke puskesmas atau rumah sakit
bila terjadi masalah kesehatan
menyarankan untuk mengkonsumsi
obat secara teratur
Menyarankan agar keluarga ini
rajin untuk membuka jendela
Menyarankan agar rajin
membersihkan rumah dan
khususnya kamar
menyarankan agar rajin
membersihkan kandang hewan
peliharaan
1.4.3 Upaya Kesehatan yang Telah Dilakukan Keluarga
Upaya kesehatan yang telah dilakukan oleh keluarga bapak Timur Limbong
bila terdapat anggota keluarga yang mengalami sakit adalah mencari pengobatan
ke bidan-bidan yang dekat dengan tempat tinggal atau ke puskesmas terdekat,
membuka jendela yang terdapat di rumah pada pagi sampai siang hari. Bagi bapak
Timur Limbong dan bapak Heriyanto Limbong agar mau mengurangi jumlah
rokok perhari dan ibu Esbina Sinaga yang telah menderita hipertensi, agar
mengurangi makanan yang asin-asin.
12
1.5 MASALAH PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT KELUARGA BINAAN
1.5.1 Identifikasi Masalah Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap keluarga binaan yang dibina maka ditemukan juga
beberapa masalah perilaku hidup bersih dan sehat.
No Nama Umur
Indikator Perilaku Sehat
Klasifikasi
PHBSPer-
salinanASIEks-klusif
Timbang balita
Air Bersih
CuciTangan
GunakanJamban
Berantas Jentik
Makan buah & sayur
Aktivitas fisik
Tdk merokok dirumah
1. Timur Limbong
57 thn
Tidak Sehat
2. Esbina Sinaga
57 thn
3. Heriyanto Limbong
36 thn
4. Harap Manalu
31 thn
5.Kevin
Limbong 8 thn
13
X
X
X
X
X X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
X
√
√
√
√
√
√
√
√
X
X
X
X
X
√
√
√
√
√
√
X
X
X
X
√XX
X
X
X
X
√
X
√
√
X
X
X
6. Kerin Limbong
7. Marcell Limbong
8. Ruth Limbong
14
X X X X √ √ X √ √
√ X X X √ √ X √ √
√ X X X √ √ X √ √
Berdasarkan data dan informasi yang diperoleh dari kunjungan terhadap
keluarga binaan yang dibina, maka dapat dirumuskan beberapa masalah PHBS
dalam rumah tangga yang ditemukan dalam keluarga ini adalah:
Sebagian besar cucu dari keluarga bapak Timur Limbong dilahirkan bukan
di Rumah Sakit/Puskesmas ataupun di Bidan Desa melainkan dirumah
sendiri dengan bantuan bidan. Hal ini tidak sesuai dengan salah satu
indikator rumah tangga sehat yang seharusnya persalinan yang aman
dilakukan di Rumah Sakit/Puskesmas ataupun di Bidan Desa.
Tidak semua cucu dari keluarga bapak Timur Limbong mendapat ASI
eksklusif, dikarenakan si anak tidak mau meminum ASI ataupun ASI ibu
Harap Manalu tidak keluar. . Hal ini tidak sesuai dengan salah satu
indikator rumah tangga sehat yang seharusnya setiap anak mendapatkan
ASI eksklusif.
Tidak Semua cucu dari keluarga bapak Timur Limbong mendapat
imunisasi yang lengkap dan setelah anak berumur 2 tahun maka ibu Harap
Manalu tidak membawa anak mereka ke posyandu lagi untuk
dilakukannya timbang balita secara teratur maupun untuk mendapat
imunisasi booster.
Sumber air untuk minum dan memasak diperoleh keluarga bapak Timur
Limbong dari air isi ulang dan selalu mengkonsumsi air isi ulang tersebut
tanpa memasaknya terlebih dahulu. Kecuali kepada anak yang paing kecil
air untuk minum dimasak terlebih dahulu. Sedangkan untuk mandi serta
mencuci diperoleh dari air sumur gali yang dimiliki oleh keluarga bapak
Timur Limbong sendiri dimana air tersebut berwarna kekuningan dan
sedikit berbau.
Keluarga bapak Timur Limbong juga tidak membiasakan untuk mencuci
tangan dahulu sebelum makan ataupun sehabis bekerja.
Keluarga bapak Timur Limbong juga tidak membiasakan untuk selalu
memakan buah dan sayur-sayuran, karen alasan tidak mempunyai cukup
biaya.
15
Bapak Timur Limbong dan bapak Heriyanto Limbong telah merokok sejak
masih muda sebelum menikah dan bapak Timur Limbong maupun bapak
Heriyanto Limbong sering merokok di dalam rumah mereka. Hal ini tidak
sesuai dengan salah satu indikator rumah tangga sehat yang seharusnya
tidak boleh ada anggota keluarga yang merokok terutama merokok di
dalam rumah, terutama karena adan anak-anak didalam rumah.
1.5.2 Rencana Upaya Intervensi yang Akan Dilakukan
Anggota
Keluarga
Masalah Perilaku
Hidup Bersih dan
Sehat Keluarga
Binaan
Rencana Upaya
Intervensi
Timur
Limbong
Esbina Sinaga
Heriyanto L
Harap Manalu
Kevin L
Kerin L
Marcell L
Ruth L
Persalinan Asi Eksklusif Timbang Balita Gunakan Air
Bersih Cuci Tangan Makan Buah
dan Sayuran Tidak Merokok
di dalam Rumah
Penyuluhan tentang pentingnya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di dalam rumah tangga
Menjelaskan kepada keluarga bapak Timur Limbong tentang persalinan yang aman dan menyarankan agar ketika melahirkan dilakukan di Rumah Sakit/Puskesmas/Bidan Desa dan tidak boleh dilakukan di rumah sendiri.
Menjelaskan kepada keluarga bapak Timur Limbong tentang pentingnya ASI Eklusif kepada anak, dan menyarankan agar terus memberikan ASI kepada anak yang terakhir.
Menjelaskan kepada keluarga bapak Timur Limbong tentang pentingnya timbang balita dan membawa ke posyandu meskipun anak telah berusia >2 tahun hal ini berguna untuk mengetahui proses pertumbuhan anak-anak mereka.
Menyarankan kepada keluarga bapak Timur Limbong agar
16
memasak terlebih dahulu air isi ulang yang dibeli sebelum mengkonsumsi air tersebut.
Menyarankan kepada keluarga bapak Timur Limbong agar mencuci tangan dahulu sebelum makan ataupun sesudah kerja dari sawah. Mengajarkan cuci tangan yang baik dan benar dengan sabun dan air yang mengalir
Menyarankan kepada keluarga bapak Timur Limbong agar lebih memperhatikan pola makan dan agar lebih sering makan buah dan sayuran, tetapi hal ini terbentur adanya masalah keuangan keluarga.
Menyarankan kepada bapak sikat tamba dan bapak Heriyanto Limbong agar tidak merokok di dalam rumah dan menjelaskan tentang bahayanya merokok bagi kesehatannya sendiri dan bagi kesehatan anggota keluarganya.
Menyarankan kepada keluarga Timur Limbong agar sering menjaga kebersihan rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka dengan cara gotong royong.
Menyarankan kepada keluarga bapak Timur Limbong agar mau mengajak atau menyarankan kepada masyarakat lingkungan tempat tinggal mereka agar bersama-sama melakukan gotong royong dan menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.
17
1.5.3 Upaya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat yang Telah Dilakukan
Keluarga
Upaya perilaku hidup bersih dan sehat yang telah dilakukan oleh keluarga
bapak Timur Limbong bila terdapat anggota keluarga yang mau melahirkan
adalah mencari pengobatan/ melakukan persalinan di Rumah Sakit/Puskesmas
terdekat atau ke bidan-bidan yg dekat dengan tempat tinggal keluarga ini,
memasak terlebih dahulu air isi ulang yang akan di minum, mencuci tangan
dahulu sebelum makan ataupun setelah memegang benda yang kotor, bergotong-
royong membersihkan rumah dan lingkungan tempat tinggal mereka. Dan bagi
bapak Timur Limbong dan bapak Heriyanto Limbong agar mau mengurangi
jumlah rokok perhari ataupun berhenti merokok.
1.6 PENGKAJIAN MASALAH KESEHATAN PASIEN
1.6.1 Determinan Masalah Kesehatan
18
Batuk-batuk
BIOLOGIS
Bapak Timur Limbong
(57 tahun)
PERILAKU
Kurangnya
pengetahuan
mengenai bahaya
rokok bagi kesehatan
Kurangnya
kepedulian terhadap
kesehatan diri sendiri,
dan tidak memakai
masker pada saat
pergi keluar rumah
Kurangnya kesadaran
untuk berobat
puskesmas terdekat
dan membiarkan
penyakitnya
PELAYANAN
KESEHATAN
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membawa keluarga berobat ke puskesmas terdekat jika ada salah satu keluarga yang terkena penyakit
LINGKUNGAN
Kurangnya kesadaran
akan pola hidup yang
sehat
Kurangnya kesadaran
akan pengaruh beban
pikiran (stress) dan
untuk
menghilangkannya
dengan merokok
19
Hipertensi
BIOLOGIS
MELITUSIbu Esbina Sinaga (57 tahun)
PERILAKU
Kurangnya
pengetahuan
mengenai makanan
Kurangnya ketaatan
dalam mengosumsi
obat
PELAYANAN
KESEHATAN
Kurangnya kesadaran masyarakat untuk membawa keluarga berobat ke puskesmas terdekat jika ada salah satu keluarga yang terkena penyakit
LINGKUNGAN
Kurangnya kesadaran
akan pola hidup yang
sehat
Kurangnya kesadaran
akan pengaruh pikiran
terhadap hipertensi
Kurangnya kepedulian
akan kebersihan rumah
pasien dan lingkungan
sekitar
1.6.2 Diagnostik Holistik
Bapak Timur Limbong
1.6.2.1 Aspek Personal
Pasien datang ke bidan desa dengan keluhan batuk-batuk yang dialami
bapak Timur Limbong kurang lebih 1minggu.
1.6.2.2 Aspek Klinik
Infeksi Saluran Pernapasan Atas (ISPA)
1.6.2.3 Aspek Resiko Internal
Pasien merupakan bapak Timur Limbong berumur 57 tahun, pola hidup
yang dijalani oleh pasien selama ini, faktor pikiran dan faktor pekerjaan menjadi
aspek risiko bagi penyakit yang dialaminya saat ini.
1.6.2.4 Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya penyakit yang disebabkan oleh
rokok dan udara yang tercemar asap, faktor pikiran yang banyak serta kurang
pahamnya keluarga mengenai pola hidup sehat..
1.6.3 Diagnostik Holistik
Ibu Esbina Sinaga
1.6.3.1 Aspek Personal
Ibu Esbina Sinaga merupakan istri dari Bapak Timur Limbong. Pada
kunjungan pertama ke rumah bapak Timur Limbong pembina melakukan
wawancara dan melakukan pengukuran tekanan darah, maka didapati ternyata ibu
Esbina Sinaga menderita hipertensi sudah 3 tahun belakangan ini dan jarang
melakukan pengontrolan serta jarang mengosumsi obat antihipertensi.
1.6.3.2 Aspek Klinik
Hipertensi
1.6.3.3 Aspek Resiko Internal
Pasien merupakan Ibu Esbina Sinaga berumur 57 tahun dimana pada usia ini
rentan terkena penyakit hipertensi. Selain itu pola hidup yang dijalani oleh pasien
selama ini menjadi aspek risiko bagi penyakit yang dialaminya saat ini dan faktor
pikiran yang merupakan faktor risiko terjadinya hipertensi.
20
1.6.3.4 Aspek Psikososial keluarga
Kurangnya pengetahuan keluarga mengenai penyakit yang disebabkan oleh
hipertensi, Dikarenakan seringnya mengkonsumsi makanan yang asin (ikan asin)
dan faktor pikiran yang banyak serta kurang pahamnya keluarga mengenai pola
hidup sehat.
1.6.4 Tindak Lanjut Dan Hasil Intervensi Pasien
Tanggal Kegiatan dan Hasil
Kedatangan
Pertama
(08 Oktober 2015)
Kegiatan :
Pada kedatangan pertama ini, dilakukan perkenalan dan
pendataan setiap anggota keluarga.
Menelaah masalah kesehatan dari setiap anggota
keluarga
Mengevaluasi apakah terdapat perbaikan gejala klinis
dari pasien sepulang dari bidan desa
Hasil :
Keluhan yang menyebabkan bapak Timur Limbong berobat
ke bidan desa mulai berkurang.
Intervensi :
Pada kedatangan pertama ini, intervensi yang dilakukan
adalah edukasi kepada bapak Timur Limbong mengenai
bahaya rokok bagi kesehatan serta menyarankan pasien
untuk mengurangi jumlah merokok dalam 1 hari serta
memakai masker pada saat keluar rumah
Edukasi mengenai makanan sehat dan rendah garam
21
Kedatangan
kedua
(13 Oktober 2015)
Kegiatan :
Wawancara untuk mengidentifikasi faktor yang
menyebabkan munculnya masalah kesehatan di setiap
anggota keluarga
Mengevaluasi perbaikan gejala klinis dari keluarga yang
mengalami keluhan
Menyarankan kepada bapak Timur Limbong agar
berobat ke puskesmas jika ada keluhan dan tidak
membiarkannya, serta kepada ibu Esbina Sinaga untuk
pengontrolan penyakit dan tekanan darah serta
pengambilan obat ke puskesmas
Menelaah lingkungan rumah dan perilaku dari pasien
serta setiap anggota keluarga
Mengajak keluarga untukmembersihkan rumah, kamar
tidur, kamar mandi dan lingkungan sekitar agar terhindar
dari penyakit
Hasil :
Faktor resiko yang menyebabkan munculnya masalah
kesehatan pada anggota keluarga adalah pola perilaku
yang buruk, PHBS dan lingkungan rumah yang buruk
Bapak Timur Limbong mengaku sudah mulai
mengurangi jumlah merokok dalam satu hari
Ibu Esbina Sinaga mengaku sudah mulai memperbaiki
pola makannya
Intervensi :
Mengingatkan kembali mengenai bahaya rokok dan
makanan sehat dan rendah garam
Edukasi mengenai Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
(PHBS)
Edukasi terhadap pasien untuk menghindari faktor resiko
Edukasi terhadap pasien untuk penngontrolan penyakit
22
dan tekanan darah ke puskesmas
Kedatangan
ketiga
(27 Oktober 2015)
Kegiatan
Mengevaluasi perbaikan klinis dari gejala penyakit
pasien
Mengamati PHBS pasien dan keluarganya
Mengamati keadaan rumah bapak Timur Limbong
Mengajak keluarga untukmembersihkan rumah, kamar
tidur, kamar mandi dan lingkungan sekitar agar terhindar
dari penyakit
Menyarankan bapak Timur Limbong beserta istri untuk
datang berobat ke puskesmas dan mengingatkan apabila
ada anggota keluarga yang sakit segera dibawa ke
puskesmas
Hasil
Bapak Timur Limbong mengaku keluhannya sudah
mulai berkurang
Ibu Esbina Sinaga sudah mau melakukan pengontrolan
penyakit dan pengambilan obat ke puskesmas atau pustu
terdekat
PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) pasien dan
anggota keluarga lain masih sangat kurang
Intervensi :
Mengingatkan kembali akan pola makanan yang sehat
dan rendah garam, memperbaiki pola hidup pasien
Mengingatkan kembali untuk mengurangi jumlah rokok
dan memotivasi pasien agar sebaiknya berhenti merokok
Edukasi dan memotivasi pasien mengenai PHBS pada
keluarga
Menyarankan kepada pasien untuk meminta berobat ke
puskemas atau pustu jika mengalami gangguan
kesehatan
23
Edukasi dan motivasi kepada pasien untuk menghindari
faktor resiko
24
1.7 KESIMPULAN
Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Keluarga Binaan:
1.7.1 Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien :
a. Pasien dan keluarga terbuka terhadap edukasi dan motivasi yang
diberikan Pembina
b. Dukungan dan perhatian keluarga terhadap kesehatan pasien dan
setiap anggota keluarga.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien :
a. Kondisi sosio-ekonomi yang kurang mendukung sehingga menjadi
alasan bagi pasien tidak bisa menerapkan PHBS (Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat) dengan baik.
b. Kurangnya kesadaran keluarga dalam hal kebersihan rumah dan
lingkungan sekitar
c. Kebiasaan pasien untuk merokok dan pola hidup yang tidak sehat
d. Kebiasaan mengkomsumsi makanan yang asin asin.
Rencana penatalaksanaan penderita selanjutnya :
a. Edukasi kepada penderita untuk menghindari faktor risiko
b. Mengajak keluarga untuk terus bergaya hidup sehat serta menjalani
hidup sehat agar anggota keluarga lainnya tidak memiliki
kecenderungan penyakit seperti yang diderita pasien.
c. Mengajak keluarga untuk lebih peduli lagi terhadap kebersihan
rumah dan lingkungan sekitar
25