kelompok 2_makalah_gizi dan permasalahannya

29
GIZI DAN PERMASALAHANNYA MAKALAH UNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH Ilmu Gizi yang dibina oleh Ibu Ir. Nugrahaningsih, M.P. Disusun oleh: Kelompok 2/Kelas HP-GP’13 Annisa Sholikhah (130342615302) Hesti Nur Choirunnisa (130342615321) Ika Diana Werdani (130342615301) M. Sholeh Al-Qoyyim (130342603485)

Upload: muhammad-shoelih-qoyyim

Post on 02-Feb-2016

229 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

jkj

TRANSCRIPT

Page 1: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

GIZI DAN PERMASALAHANNYA

MAKALAHUNTUK MEMENUHI TUGAS MATAKULIAH

Ilmu Giziyang dibina oleh Ibu Ir. Nugrahaningsih, M.P.

Disusun oleh:Kelompok 2/Kelas HP-GP’13

Annisa Sholikhah (130342615302)Hesti Nur Choirunnisa (130342615321)Ika Diana Werdani (130342615301)M. Sholeh Al-Qoyyim (130342603485)

UNIVERSITAS NEGERI MALANGFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

PROGRAM STUDI BIOLOGIAgustus 2014

Page 2: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

DAFTAR PUSTAKA

Daftar Pustaka...................................................................................... 1

BAB 1: Pendahuluan

Latar Belakang.................................................................................. 2

Rumusan Masalah............................................................................. 3

Tujuan............................................................................................... 3

BAB II: Kajian Pustaka

Masalah gizi keluarga.......................................................................

Kelebihan gizi..........................................................................

Kekurangan gizi.......................................................................

Faktor penyebab masalah gizi keluarga............................................

Kelebihan gizi..........................................................................

Kekurangan gizi.......................................................................

Menjelaskan masalah gizi masyarakat..............................................

Kelebihan gizi..........................................................................

Kekurangan gizi.......................................................................

Menjelaskan faktor penyebab masalah gizi masyarakat....................

Kelebihan gizi...........................................................................

Kekurangan gizi........................................................................

BAB III: Penutup

Kesimpulan..........................................................................................

Daftar Rujukan....................................................................................

1

Page 3: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

BAB I

PENDAHULUAN

I.1. Latar Belakang

Salah satu fenomena yang berkembang di masyarakat ialah masalah

gizi. Saat ini Indonesia telah mengalami masalah beban ganda masalah gizi,

yaitu kekurangan gizi dan kelebihan gizi. Masalah gizi sendiri telah

digolongkan sebagai penyakit yang tidak menular. Menurut Prof dr Tjandra

Yoga Aditama SpP(K), MARS, DTM&H, DTCE (2015) prevalensi gizi

kurang pada balita di Indonesia adalah 19,6%. Prevalensi kurus dan sangat

kurus secara nasional tahun 2013 masih cukup tinggi yaitu masing-

masing 12,1% dan 5,3%. Kemudian masalah stunting/pendek pada balita

masih cukup serius, angka nasional 37,2 %. Prevalensi bayi dengan berat

badan lahir rendah (BBLR) adalah 10,2 %. Prevalensi bayi dengan panjang

badan <48 cm (bayi lahir pendek) adalah 20,2%. 

Di pihak lain, secara nasional masalah gemuk pada anak umur 5-12

tahun masih tinggi yaitu gemuk 10,8% dan sangat gemuk (obesitas)

8,8%. Prevalensi gemuk pada remaja umur 13-15 tahun di Indonesia sebesar

8,3% gemuk dan 2,5% sangat gemuk (obesitas). Prevalensi gemuk pada

remaja umur 16 – 18 tahun sebanyak 5,7% gemuk dan 1,6% obesitas.

Prevalensi penduduk dewasa berat badan lebih 13,5% dan obesitas 15,4%.

Berdasarkan uraian tersebut dapat ditarik masalah gizi di Indonesia

adalah gizi kurang (underweight), kurus (wasting), pendek (stunting), dan

kegemukan (obese). Dengan kata lain, terjadi masalah beban ganda pada

masalah gizi di Indonesia ialah kasus gizi kurang dan kelebihan gizi. Oleh

karena itu, makalah ini disusun untuk menjelaskan fenomena dan faktor

penyebab permasalahan gizi di Indonesia baik di keluarga maupun di

masyarakat.

2

Page 4: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

I.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Apakah masalah gizi keluarga?

2. Apakah masalah gizi masyarakat?

3. Apakah faktor penyebab masalah gizi di keluarga dan masyarakat?

I.3. Tujuan

Berdasarkan latar belakang tersebut, dapat dirumuskan rumusan masalah

sebagai berikut.

1. Menjelaskan masalah gizi keluarga.

2. Menjelaskan masalah gizi masyarakat.

3. Menjelaskan faktor penyebab masalah gizi di keluarga dan masyarakat.

3

Page 5: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Masalah Gizi Keluarga

A.1.Masalah Gizi Keluarga: Akibat Kelebihan Gizi

1. Obesitas

Penyakit ini terjadi ketika seimbangan antara konsumsi kalori dan kebutuhan energi, yakni konsumsi kalori terlalu berlebih dibandingkan dengan kebutuhan atau pemakaian energi. Kelebihan energi dalam tubuh ini disimpan dalam bentuk lemak. Pada keadaan normal, jaringan lemak ini dtimbun dtempat-tempat tertentu dantaranya dalam jaringan subcutan, dan didalam jaringan tirai usus. Seseorang dkatakan menderita obesitas bila berat badannya pada laki-laki melebihi 15% dan pada wanita melebihi 20% dari berat badan ideal menurut umurnya.

Pada orang yang menderita obesitas ini organ-organ tubuhnya dpaksa untuk bekerja lebih berat, karena harus membawa kelebihan berat badan. Oleh sebab itu, pada umunya lebih cepat gerah, capai, dan mempunyai kecendrungan untuk membuat kekeliruan dalam bekerja.Akibat dari penyakit obesitas ini, para penderitanya cenderung menderita penyakit-penyakit: kardio-vaskuler, hipertensi, dan diabetes mellitus.

2. Diabetes melitus

Diabetes mellitus tipe 1

Diabetes tipe 1 adalah diabetes yang bergantung pada insulin

dimana tubuh kekurangan hormon insulin, dikenal dengan istilah

Insulin Dependent Diabetes Mellitus (IDDM). Hal ini disebabkan

hilangnya sel beta penghasil insulin pada pulau-pulau Langerhans

pankreas. Diabetes tipe 1 banyak ditemukan pada balita, anak-

anak dan remaja.

Sampai saat ini, Diabetes Mellitus tipe 1 hanya dapat di obati

dengan pemberian therapi insulin yang dilakukan secara terus

menerus berkesinambungan. Riwayat keluarga, diet dan faktor

lingkungan sangat mempengaruhi perawatan penderita diabetes

tipe 1. Pada penderita diebetes tipe 1 haruslah diperhatikan

4

Page 6: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

pengontrolan dan memonitor kadar gula darahnya, sebaiknya

menggunakan alat test gula darah. Terutama pada anak-anak atau

balita yang mana mereka sangat mudah mengalami dehidrasi,

sering muntah dan mudah terserang berbagai penyakit.

Diabetes mellitus tipe 2

Diabetes tipe 2 adalah dimana hormon insulin dalam tubuh

tidak dapat berfungsi dengan semestinya, dikenal dengan istilah

Non-Insulin Dependent Diabetes Mellitus (NIDDM). Hal ini

dikarenakan berbagai kemungkinan seperti kecacatan dalam

produksi insulin, resistensi terhadap insulin atau berkurangnya

sensitifitas (respon) sell dan jaringan tubuh terhadap insulin yang

ditandai dengan meningkatnya kadar insulin di dalam darah.

Ada beberapa teori yang mengutarakan sebab terjadinya

resisten terhadap insulin, diantaranya faktor kegemukan

(obesitas). Pada penderita diabetes tipe 2, pengontrolan kadar gula

darah dapat dilakukan dengan beberapa tindakan seperti diet,

penurunan berat badan, dan pemberian tablet diabetik. Apabila

dengan pemberian tablet belum maksimal respon penanganan

level gula dalam darah, maka obat suntik mulai dipertimbangkan

untuk diberikan.

3. Laktosa intoleran

Terlalu banyak minum susu menyebabkan diare. Karena

banyaknya laktosa, sehingga enzim laktose dalam sistem pencernaan

makanan kesulitan mengurainya menjadi glukosa dan galaktosa.

Selain itu diare juga dapat terjadi jika kualitas susu yang diminum

tidak terjaga kualitasnya.

4. Kanker atau tumor

Menurut penelitian Dr.Campbell casein pada susu pada diet susu

dosis tinggi dapat meningkatkan laju perkembangan sel kanker

(kesehatanvegan.com, 2010).

5

Page 7: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

A.2.Masalah Gizi Keluarga: Akibat Kekurangan Gizi

Beberpa tanda-tanda klinis gizi buruk diatas menurut (Gibson, 2005),

sebagai berikut.

1. Marasmus 

Ciri-ciri : 1). Badan nampak

sangat kurus; 2). Wajah seperti

orang tua; 3). Cengeng dan

atau rewel; 4). Kulit tampak

keriput, jaringan lemak

subkutis sedikit sampai tidak

ada (pada daerah pantat

tampak seperti memakai

celana longgar/”baggy

pants”); 5). Perut cekung; 6). Iga gambang; 7). Sering disertai

penyakit infeksi (umumnya kronis) dan diare

2. Kwashiorkor 

Ciri-ciri : 1). Edema,

umumnya seluruh

tubuh, terutama pada

punggung kaki; 2).

Wajah membulat

(moon face) dan

sembab; 3). Pandangan mata sayu; 4). Rambut tipis, kemerahan

seperti warna rambut jagung, mudah dicabut tanpa rasa sakit dan

mudah rontok; 5). Perubahan status mental, apatis, dan rewel; 6).

Pembesaran hati; 7). Otot mengecil (hipotrofi), lebih nyata bila

diperiksa pada posisi berdiri atau duduk; 8). Kelainan kulit berupa

bercak merah muda yang meluas dan berubah warna menjadi coklat

kehitaman dan terkelupas (crazy pavement dermatosis); 9). Sering

disertai penyakit infeksi (akut), anemia

dan diare.

3. Marasmus Kwashiorkor

6

Page 8: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

Merupakan gabungan dari beberapa gejala klinis marasmus dan

kwashiorkor.

Gambar 2.1.Diagram alur patogenesis marasmus dan kwashiorkor

(Sumber: McLaren, D.S., 1966, Lancer,ii, 485 dalam Almatshier, 2013)

4. Kekurangan yodium menyebabkan penyakit gondok. Faktor-faktor

yang menyebabkan terjadinya defisiensi iodium, diantaranya:

a. Masukan iodium yang rendah,

b. Penghambatan metabolisme iodium oleh senyawa goitrogen

Goitrogen adalah senyawa yang dapat menghambat sintesa hormon

yang dihasilkan oleh kelenjar tiroid.

c. Faktor genetik

Penyakit gondok dapat juga diturunkan, jadi ada penderita gondok

karena keturunan.

B. Masalah Gizi Masyarakat

7

Page 9: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

B.1. Masalah Gizi Masyarakat: Akibat Kelebihan Gizi

Kelebihan gizi adalah keadaan patologis (tidak sehat) yang disebabkan

kebanyakan makan. Kegemukan (obesity), kelebihan berat badan (over

weight) merupakan tanda gizi salah yang berdasarkan kelebihan dalam

makanan (AgusKrisno, 2009).

a. Kelebihan protein membuat kinerja ginjal dan hati lebih kerasDapat membuat organ hati dan ginjal bekerja keras untuk memetabolisme

dan mengeluarkan nitrogen berlebih karena tingginya asam amino. Pada bayi yang diberikan susu formula dengan konsentrasi tinggi, menyebabkan kelebihan protein yang akan menyebabkan asidosis, dehidrasi, diare, kenaikan amoniak darah, kenaikan ureum darah, dan demam.

b. Penyakit kegemukan (obesitas)Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari

penimbunan lemak tubuh yang berlebihan. Seseorang yang memiliki berat badan 20% lebih tinggi dari nilai tengah kisaran berat badannya yang normal dianggap mengalami obesitas. Adapun penggolongan obesitas ada tiga kelompok, yaitu:

1. Obesitas ringan: kelebihan berat badan 20-40%2. Obesitas sedang: kelebihan berat badan 41-100%3. Obesitas berat: kelebihan berat badan> 100% (Adnani, 2011)

Penyebab obesitas sangatlah kompleks, tidak hanya faktor genetik namun juga gaya hidup dan faktor lingkungan berperan dominan dengan kejadian obesitas. Dari segi gaya hidup, gaya hidup yang tidak aktif dan perilaku makan yang tidak sehat menjadi penyebab obesitas. Perilaku makan yang tidak sehat dapat menjadi penyebab penting terjadinya obesitas dan salah satu bentuknya adalah mengkonsumsi makanan cepat saji. Makanan cepat saji memang memiliki kandungan gizi, seperti lemak, protein, vitamin, dan mineral, tetapi makanan ini juga mengandung sejumlah besar lemak jenuh, kolesterol, garam natrium, dan kalori dalam jumlah besar serta hanya sedikit mengandung serat (Angelina dalam Pramitya, 2013).

c. Diabetes MillitusDiabetes mellitus atau penyakit diabetes merupakan penyakit yang

umum terdapat pada manusia. Penyakit ini disebabkan karena kekurangan insulin yaitu suatu hormon yang dikeluarkan oleh sel-sel pancreas dan mempunyai peranan pada transport glukosa ke dalam sel. Glukosa yang merupakan hasil pencernaan karbohidrat, diabsorpsi melalui usus halus ke dalam darah dan untuk dapat dipergunakan oleh sel seperti sel otot dan sel lemak, transport glukosa diatur oleh hormone insulin, sedikit glukosa darah yang melewati ginjal akan disaring melalui glomeruli dan

8

Page 10: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

secepatnya diabsorpsi kembali oleh tubula, tetapi kalau tubuh kekurangan insulin, lebih banyak glukosa berada dalam darah karena tidak dapat digunakan oleh sel dan jaringan tubula.

d. PenyakitJantungPenyebab penyakit jantung yaitu tekanan darah tinggi (hipertensi) dan

disebut juga pengapuran pembuluh darah (arterosklerosis). Arterosklerosis berhubungan sangat erat dengan tingginya kadar kolesterol dalam darah (hiperkholesterolemia). Arterosklerosis disebabkan karena terlalu gemuk atau terlalu banyaknya lemak dalam pembuluh arteri sehingga makin banyak yang tertimbun pada pembuluh, jantung bekerja keras untuk mengalirkan darah melalui pembuluh yang menyempit. Hiperkholesterolemia dapat terjadi bila lemak dalam dietnya banyak mengandung asam lemak jenuh.

e. Penyakit ginjal dan hatiKelebihan protein dapat mengakibatkan kerja berat pada ginjal,

terutama pada bayi dan bayi yang lahir dengan berat badan rendah, serta hipertrofi (pembesaran) pad ahati dan ginjal. Kelebihan protein juga dapat merangsang pengeluaran kalsium tubuh (Devi, 2010).

f. HipertiroidKelebihan yodium di dalam tubuh dikenal juga sebagai hipertiroid.

Hipertiroid terjadi karena kelenjar tiroid terlalu aktif memroduksi hormon tiroksin. Biasanya ditandai gejala mudah cemas, lemah, sensitif terhadap panas, sering berkeringat, hiperaktif, berat badan menurun, nafsu makan bertambah, jari-jari tangan bergetar, jantung berdebar-debar, bola mata menonjol serta denyut nadi bertambah cepat dan tidak beraturan. Untuk memenuhi kecukupan yodium sebaiknya di dalam menu sehari-hari sertakan bahan-bahan pangan yang berasal dari laut. Kebutuhan yodium perhari sekitar 1-2 mikrogram per kg berat badan. Kecukupan yang dianjurkan sekitar 40-120 mikrogram/ hari untuk anak sampai umur 10 tahun, 150 mikrogram/ hari untuk orang dewasa. Untuk wanita hamil dan menyusui dianjurkan tambahan masing-masing 25 mikrogram dan 50 mikrogram/ hari.

g. HipertensiHipertensi merupakan penyakit yang timbul akibat adanya interaksi

berbagai faktor resiko yang dimiliki seseorang. Faktor pemicu hipertensi

dibedakan menjadi yang tidak dapat dikontrol seperti riwayat keluarga,

jenis kelamin, dan umur. Faktor yang dapat dikontrol seperti obesitas,

kurangnya aktivitas fisik, perilaku merokok, pola konsumsi makanan yang

mengandung natrium dan lemak jenuh. Hipertensi dapat mengakibatkan

komplikasi seperti stroke, kelemahan jantung, penyakit jantung koroner

9

Page 11: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

(PJK), gangguan ginjal dan lain-lain yang berakibat pada kelemahan

fungsi dari organ vital seperti otak, ginjal dan jantung yang dapat berakibat

kecacatan bahkan kematian.Hipertensi atau yang disebut the silent killer

yang merupakan salah satu faktor resiko paling berpengaruh penyebab

penyakit jantung (cardiovascular).

h. Neoplasma (kanker atau tumor)

i. Hipervitaminosis A

Kelebihan Vitamin A menyebabkan kulit kering dan mengelupas, pusing,

nausia, apatis, kerontokan rambut, pada anak gejalanya disertai dengan

muntah, drawaineas, bulging of the frontanelle (Astuti dan Gardjito, 1986).

j. Hipervitaminosis D

Kelebihan vitamin D (intake 2000 I.U. dalam jangka panjang)

menyebabkan hiperkalsemia atau kandungan Ca darah tinggi serta ginjal

akan mengalami kerusakan (Astuti dan Gardjito, 1986).

k. Hipervitaminosis E

Kelebihan vitamin E menyebabkan intake lemak dan asam lemak tidak

jenuh meningkat dalam tubuh.

B.2. Masalah Gizi Masyarakat: Akibat Kekurangan Gizi

Masalah gizi makro di masyarakat adalah masalah yang utamanya

disebabkan kekurangan atau ketidakseimbangan asupan energi dan protein.

Manifestasi dari masalah gizi makro bila terjadi pada wanita usia subur dan

ibu hamil yang Kurang Energi Kronis (KEK)

adalah berat badan bayi baru lahir yang rendah

(BBLR). Bila terjadi pada anak balita akan

mengakibatkan marasmus, kwashiorkor atau

marasmic-kwashiokor dan selanjutnya akan

mengakibatkan gangguan pertumbuhan pada anak

usia sekolah (Alhamda dan Sriani, 2015).

Gambar 2.1. Busung Lapar (Kwashiorkor) pada Balita

10

Page 12: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

Kekurangan asupan gizi di masyarakat dapat dibedakan menjadi

kekurangan karbohidrat, lipid, protein, vitamin dan mineral. Kurangnya

mengkonsumsi karbohidrat maupun gula dapat menyebabkan rendahnya

gula darah manusia yang dapat menyebabkan terganggunya metabolisme

sel, penderita terlihat lemas dan lesu dan bila telah kronis, penderita dapat

mengalami pingsan bahkan kematian.

Kekurangan lemak dapat menyebabkan terganggunya penyerapan

vitamin dalam tubuh. Kekurangan lemak juga dapat menyebabkan penderita

kesulitan mengatur suhu tubuh dan tubuh juga akan lemas serta kelenturan

kulit penderita akan berkurang (Astuti dan Gardjito, 1986).

Kekurangan protein menyebabkan proses metabolisme dan pembaruan

sel terganggu. Jika penderita ialah ibu hamil, bisa saja janinnya akan

keguguran atau kurang gizi atau mengalami keterbelakangan mental ketika

lahir. Jika penderita adalah balita yang kekurangan protein maka akan

menggangguproses kinerja tubuh dan tentunya mentalnya.

Kekurangan vitamin A menyebabkan kebutaan, keratinisasi:

xeropthalimia di mata, keratomalacia (kerusakan retina) (Astuti dan

Gardjito, 1986), rabun senja (hemuralapia) dan mata minus pada usia muda.

Kekurangan vitamin B1 menyebabkan penyakit beri-beri, kurangnya

elastisitas kulit, detak jantung cepat dan dapat menyebabkan kematian;

kekurangan vitamin B2 menyababkan fotophobia, radang kulit, rontoknya

rambut dan mulut pecah-pecah. Kekurangan vitamin B6 menyebabkan

anemia, kekurangan B12 dapat menyebabkan pernicious anemia yang

membuat penderita kekurangan O2 serta kekurangan vitamin B kompleks

menyebabkan tubuh penderita mudah lelah. Kekurangan vitamin D dapat

menyebabkan rachitis (pada anak-anak) dengan tanda-tanda tulang bengkok,

panggul kecil, gigi keluar terhambat. Selain itu defisiensi vitamin ini

menyebabkan penyakit Inggris (Rickets) dan kecepatan pertumbuhan lambat

karena tubuh lama menyerap Ca melalui usus. Kebutuhan vit.D yang

diperlukan tubuh ialah 300-400 g/hari. Kekurangan vitamin E dapat

menyebabkan keguguran pada wanita hamil. Kekurangan vitamin K

menyebabkan darah penderita sukar membeku. Kekurangan vitamin Niasin

11

Page 13: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

umumnya terjadi di masyarakat Afrika menyebabkan penyakit pellagra yang

memiliki ciri kulit kasar, kulit berwarna kemerah-merahan, berwarna gelap,

terutama pada muka, tangan dan kaki serta mulut dan lidah menjadi nyeri

dan terasa terbakar, demikian pula saluran pencernaan makanan terasa

terbakar, diare disertai darah dan akhirnya dapat menjadi perubahan mental.

Kekurangan asam folat menyebabkan anemia. Kekurangan vitamin

pentotenat menyebabkan terganggunya sintesis hormon steroid. Kekurangan

vitamin Biotin menyebakan kulit menjadi bersisik, insomnia dan nyeri pada

otot. Kekurangan vitamin C menyebabkan skarbut yaitu pembuluh darah

rapuh sehingga mudah mengalami pendarahan, gusi menggembung dan

berdarah, terdapat tonjolan-tonjolan pembuluh darah dibawah kulit, sendi

rawan rapuh dan nyeri, gigi mudah tanggal, dan memiliki kekebalan tubuh

yang rendah sehingga mudah terserang penyakit (Astuti dan Gardjito, 1986).

Ada pula masalah gizi akibat kekurangan bahan mineral. Kekurangan

zat besi menyebabkan anemia. Kekurangan yodium menyebabkan penyakit

gondok. Kekurangan kalsium menyebabkan osteomalacia dan osteoparosis.

Kekurangan fosfor menyebabkan penuaan dini karena fosfor berperan

dalam asam nukleat dan nukleoprotein dalam pembelahan sel dan

reproduksi. Kekurangan atau defisiensi mangan dapat menyebabkan

pertumbuhan terhambat, lesu, apatis, refleks menurun dan anareksia.

Defisianse natrium umumnya jarang terjadi, tetapi apabila terjadi dapat

menyebabkan kram otot, lemak, sakit kepala dan pingsan. Kekurangan

tembaga menyebabkan tidak terproduksinya pigmen melanin. Kekurangan

Zink menyebabkan pertumbuhan terhambat, rambut rontok dan akhirnya

mati (Astuti dan Gardjito, 1986).

C. Faktor Penyebab Masalah Gizi di keluarga dan Masyarakat

D.1.Faktor Penyebab Masalah Kelebihan Gizi di Keluarga dan

Masyarakat

Kelebihan gizi lebih terjadi jika:1. Terdapat ketiak seimbangan antara konsumsi energi dan pengeluaran

energi.

12

Page 14: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

Asupan energi yang berlebihan secara kronis akan menimbulkan kenaikan berat badan, berat badan lebih (overweight) dan obesitas. Makanan dengan kepadatan energi yang tinggi (banyak mengandung lemak atau gula yang ditambahkan dan kurang mengandung serat) turut menyebabkan sebagian besar keseimbangan energi yang positif ini. Selanjutnya penurunan pengeluaran energi akan meningkatkan keseimbangan energi yang positif (Gibney, 2008).

2. Peningkatan pendapatan pada kelompok masyarakat tertentu, terutama di perkotaan menyebabkan perubahan dalam gaya hidup, terutama pola makan.

Pola makan berubah ke pola makan baru yang rendah karbohidat, rendah serat kasar, dan tinggi lemak sehingga menjadikan mutu makanan ke arah tidak seimbang. Dampak masalah gizi lebih tampak dengan semakin meningkatnya penyakit degeneratif, seperti jantung koroner, diabetes mellitus (DM), hipertensi, dan penyakit hati (Supriasa, 2002).

3. Pola asuh orang tua atau keluarga

D.2.Faktor Penyebab Masalah Kekurangan Gizi di Keluarga dan

Masyarakat

Menurut Alahamda dan Sriani (2015) dan unicef (1998) masalah gizi

dapat disebabkan oleh penyebab sebagai berikut.

1. Penyebab Langsung

Asupan makanan dan penyakit dapat secara langsung menyebabkan

kurang gizi. Misalnya anak yang mendapat cukup makannan tetapi sering

sakit, pada akhirnya dapat menderita kurang gizi. Demikian anak yang

kurang makan akan memiliki daya tahan tubuh yang lemah dan akan

mudah terserang penyakit. Menurut Kasharina dkk. (2013) penyakit yang

dapat membuat penderitanya kekurangan gizi misalnya ialah diare,

campak, malaria dan sakit saluran pernafasan yang membebani dan

menyebabkan hilangnya cadangan gizi yang dibutuhkan oleh sel tubuh

manusia. Hal ini akan semakin parah bila penderita kekurangan pasokan

protein, kalori, vitamin dan mineral serta seringnya terjadi peradangan.

2. Penyebab Tidak Langsung

Ada 3 penyebab yang menyebabkan kurang gizi yaitu sebgai berikut.

Ketahanan pangan keluarga yang kurang memadai dalam hal

jumlah maupun mutu gizi.

13

Page 15: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

Pola pengasuhan anak kurang memadai.

Hal ini biasanya terjadi karena orang tua kurang menyediakan

waktu, perhatian dan dukungan pada anak sehingga tumbuh dan

berkembang anak baik fisik, mental dan sosial kurang baik. Selain

itu faktor ini juga dapat terjadi karena kurangnya pendidikan,

pengetahuan dan keterampilan.

Pelayanan kesehatan dan lingkungan kurang memadai

3. Pokok Masalah di Masyarakat

Kurangnya pemberdayaan keluarga dan kurangnya pemanfaatan

sumber daya masyarakat berkaitan dengan berbagai faktor langsung

maupun tidak langsung. Hal ini terjadi karena tingginya kemiskinan dan

rendahnya pendidikan masyarakat di Indonesia.

4. Akar Masalah

Kurangnya permberdayaan wanita dan keluarga serta kurangnya

pemanfaatan sumber daya masyarakat terkait dengan meningkatnya

pengangguran, inflasi dan kemiskinan yang disebabkan oleh kritis

ekonomi, politik dan keresahan sosial yang menimpa Indonesia sejak

tahun 1997. Sedangkan masalah yang mendasar ialah masalah politik dan

ekonomi dan sosial yang menyebabkan masyarakat menjadi lemah dalam

negara yang tidak stabil.

Selain itu ada pula faktor yang memperparah kondisi kurang maupun

lebih gizi yaitu akibat gizi salah, sebagai berikut.

a. Gizi salah primer, kelainan terletak pada intake dan pada makanan,

baik merupakan kelebihan maupun kekurangan.

b. Gizi salah sekunder, intake mencukupi tetapi terdapat rintangan pada

rangkaian prosos pencernaan, penyerapan, transportasi dan utilization

pada zat-zat makanan. Gangguannya yaitu :

Terjadi suatu keadaan defisiensi dalam efektifitas zat-zat makanan.

Mempertinggi desrtuksi atau ekskresi zat-zat makanan sehingga

persediaan untuk penggunaan dalam tubuh menjadi berkurang.

14

Page 16: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

15

Page 17: Kelompok 2_makalah_gizi Dan Permasalahannya

Daftar Pustaka

Adnani, Hariza. 2011. IlmuKesehatanMasyarakat. Yogjakarta: NuhaMedika.

Alhamda, Syukura dan Sriani, Yustina.2015.Buku Ajar Ilmu Kesehatan

Masyarakat (IKM).Depublisher:Online google books.

Almatsier, Sunita. 2001. PrinsipDasarIlmuGizi. Jakarta :GramediaPustakaUtama.

Budiyanto, Agus Krisno. 2009. Dasar - dasarIlmuGizi. Malang: UMM Press.

Budianto, M.A.K. 2001. Dasar-dasar Ilmu Gizi. Malang: UMM Press.

Devi, Nirmala. 2010. Nutrition and Food GiziuntukKeluarga. Jakarta: KOMPAS.

Gibney, Michael J. (2008). GiziKesehatanMasyarakat. Jakarta: EGC

Gibson, R.S. 2005. Principles of Nutrition Assesment. New York: Oxford

University Press.

Kasharina dkk.2013.Cegah Malnutrisi dengan Kelor.Yogyakarta: Kanisius.

Online google books.

Kesehatanvegan.com.2010.Ahli Gizi Mengatakan Terlalu Banyak Minum Susu

dapat Meningkatkan Kanker.Online:

(http://kesehatanvegan.com/2010/01/14/ahli-gizi-mengatakan-terlalu-

banyak-susu-dapat-meningkatkan-kanker/#more-1303) , diakses pada

20 Agustus 2015.

Pramitya, A.A. Istri Mira danValentina, Tience Debora. 2013.

HubunganRegulasiDiriDengan Status GizipadaRemajaAkhir di Kota

Denpasar. JurnalPsikologiUdayana, Vol. 1, No. 1, 43-53. Bali:

UniversitasUdayana, FakultasKedokteran, Program StudiPsikologi.

Supariasa, I. D. N., Bakri, B., Fajar, I. 2002.Penilaian Status Gizi. Jakarta: EGC.

16