kekonvergenan barisan fungsi terintegral darboux
TRANSCRIPT
KEKONVERGENAN BARISAN FUNGSI TERINTEGRAL DARBOUX
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Matematika
Jurusan Matematika pada Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar
Oleh:
BASO IRVAN
NIM: 60600116025
JURUSAN MATEMATIKA
FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) ALAUDDIN MAKASSAR
2020
ii
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI
Yang bertanda tangan di bawah ini:
Nama : Baso Irvan
Nim : 60600116025
Jurusan : Matematika
Judul : Kekonvergenan Barisan Fungsi Terintegral Darboux
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-
benar merupakan hasil karya saya sendiri, bukan merupakan plagiat atau
tulisan/pikiran orang lain yang saya akui sebagai hasil tulisan/pikiran saya sendiri,
kecuali yang secara tertulis diacu dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar
pustaka. Apabila dikemudian hari ternyata skripsi yang saya tulis terbukti hasil
plagiat, maka saya bersedia menanggung segala resiko yang akan saya terima.
Makassar, 19 Maret 2020
Yang Membuat Pernyataan
Baso Irvan
NIM: 60600116025
iii
iv
MOTTO DAN PERSEMBAHAN
β Matematika bukan segala-galanya dalam hidup ini, tetapi ingat bahwa
sesungguhnya matematika itu hanya alat bagi manusia untuk bisa
mengelala hidupnya agar lebih baik, lebih terarah, lebih efisien, lebih tetap
sasaran dan lebih maju lagi dan bertumbuh. Sebab, dengan pengetahuan dan
keterampilan matematika seseorang akan mudah terhindari dari kesalahan,
kecelakaan, pemborosan, kesia-siaan dan kehancuran β
βAllah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannyaβ
(Q.S. Al-Baqarah/2 : 286)
Kupersembahkan karya sederhana ini sebagai bukti dan kecintaanku kepada
motivator hidupku Ayahanda Baso Pewa dan Ibunda Sitti Nursidah, beserta
kakak-kakakku Besse Herlina dan Baso Nurman, serta adekku Besse Helsa Inayah
yang tersayang. Dosen-dosen ku yang senantiasa membimbing, Teman-teman
seperjuanganku yang memotivasi dan teruntuk Almamaterku tercinta.
v
KATA PENGANTAR
Dengan mengucap Alhamdulillah, suatu bentuk syukur penulis kepada
Allah SWT. yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang senantiasa
melimpahkan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul βKekonvergenan Barisan Fungsi
Terintegral Darbouxβ. Serta, shalawat dan salam kami curahkan kepada baginda
Rasulallah Muhammad SAW. suri tauladan yang sempurna bagi seluruh umat
Islam. Shalawat dan salam pula kami haturkan kepada istri-istri beliau, keluarga,
sahabat, tabiβin, tabiβut-tabiβin serta para pengikutnya yang senantiasa istiqamah
dijalan-Nya.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat akademik dalam
menyelesaikan studi (S1) Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar. Skripsi ini disusun dengan usaha
yang sungguh-sungguh dari penulis, dengan mengerahkan semua ilmu yang telah
diperoleh selama proses perkuliahan. Banyak kesulitan yang penulis hadapi selama
proses penyusunan skripsi. Namun, berkat bantuan dari berbagai pihak serta
kekuatan doa yang tiada hentinya terutama dari kedua orang tua yang merupakan
motivator terhebatku yang tiada duanya ayahanda Baso Pewa dan Ibunda Sitti
Nursidah, saudara(i)ku Besse Herlina, Baso Nurman dan Besse Helsa Inayah
serta keluarga besar yang selalu memberikan semangat selama proses penyusunan
skripsi.
vi
Tanpa adanya bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak
penulis tidak akan bisa menyelesaikan skripsi ini. Sehingga pada kesempatan ini
penulis ingin mengucapkan banyak terima kasih dan penghargaan yang setinggi-
tingginya, kepada:
1. Bapak Prof. Dr. Hamdan Juhannis, M.A., Ph.D, selaku Rektor Universitas
Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
2. Bapak Prof. Dr. Muhammad Halifah Mustami, M.Pd, selaku Dekan
Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin
Makassar dan para wakil dekan atas bantuannya selama penulis mengikuti
pendidikan di Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar.
3. Seluruh Civitas Akademika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam
Negeri (UIN) Alauddin Makassar yang telah membantu dalam pengurusan
berkas dan persuratan selama penulis mengikuti pendidikan di Fakultas Sains
dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar.
4. Ibu Wahidah Alwi, S.Si., M.Si, selaku pembimbing I serta selaku Ketua
Jurusan Matematika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri
(UIN) Alauddin Makassar atas bimbingan, motivasi, arahan dan saran yang
berharga kepada penulis dalam penulisan skripsi ini.
5. Ibu Hikmawati Pathuddin, S.Pd., M.Si, selaku pembimbing II yang telah
bersedia meluangkan waktu, tenaga, dan pikiran serta memberikan bimbingan,
motivasi, arahan dan saran yang sangat bermanfaat dalam proses penyusunan
skripsi ini.
vii
6. Tim Penguji Bapak Adnan Sauddin, S.Pd., M.Si, selaku penguji I dan Bapak
Muh. Irwan, S.Si., M.Si, selaku penguji II atas bimbingan dan sarannya dalam
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak/Ibu Dosen di Jurusan Matematika yang tidak dapat disebutkan satu
persatu yang telah memberikan bantuan, ilmu yang bermanfaat, arahan dan
motivasi dari awal perkuliahan hingga skripsi ini selesai.
8. Staf/pegawai Jurusan Matematika yang telah membantu dalam pengurusan
skripsi ini.
9. Kepada keluarga besar Laboratorium Komputer Matematika khususnya kepala
laboratorium, para koordinator dan teman-teman asisten yang telah
memberikan banyak ilmu, semangat dan motivasinya.
10. Staf/pegawai Ruang Baca Jurusan Matematika yang telah membantu dalam
pengurusan skripsi ini.
11. Teman-teman sejawat βTR16ONOMETRIβ yang senantiasa memberikan
banyak dukungan, motivasi dan saran.
12. Teman seperjuangan dari awal perkuliahan hingga saat ini yaitu kelas A βYang
Selalu (A)daβ atas doa, semangat, serta dukungan yang telah diberikan.
13. Kepada segenap keluarga besar Himpunan Mahasiswa Jurusan Matematika
(HMJ-MTK) Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri (UIN)
Alauddin Makassar yang telah memberikan semangat dan motivasinya.
14. Sahabat GenBI (SAGEN) dan teman KKN β45 Hari Ji ?β yang telah banyak
memberikan dukungan, semangat dan motivasinya.
viii
15. Sahabat-sahabat terdekat penulis yaitu Nurliani, Andi Mutia Amalia dan Irfan
S. yang selalu setia membantu dan memberikan semangat, bantuan, juga
masukan yang memotivasi.
16. Serta, kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan baik dalam bentuk
apapun itu penulis mengucapkan terima kasih atas partisipasinya dalam proses
penyelesaian sskripsi ini.
Semoga amal kebaikan yang telah diberikan mendapat balasan, pahala dan
rahmat dari Allah SWT. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi
penulis khususnya dan rekan-rekan Jurusan Matematika serta pembaca pada
umumnya.
Samata, 19 Maret 2020
Penulis
ix
DAFTAR ISI
SAMPUL ................................................................................................................ i
PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ............................................................. ii
PENGESAHAN SKRIPSI .................................................................................. iii
MOTTO DAN PERSEMBAHAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR ........................................................................................... v
DAFTAR ISI ........................................................................................................ ix
DAFTAR SIMBOL ............................................................................................. xi
ABSTRAK ......................................................................................................... xiii
ABSTRACT ........................................................................................................ xiv
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
A. Latar Belakang ........................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 5
C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5
D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5
E. Batasan Masalah ..................................................................................... 5
F. Sistematika Penulisan ............................................................................. 6
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................ 7
A. Barisan Bilangan Real ............................................................................ 7
1. Barisan dan Limit Barisan ............................................................... 7
2. Teorema β Teorema Limit ............................................................... 9
3. Barisan Monoton ........................................................................... 10
4. Barisan Bagian ............................................................................... 12
x
5. Barisan Cauchy .............................................................................. 14
B. Barisan Fungsi ...................................................................................... 16
1. Barisan Fungsi Konvergen Pointwise ........................................... 16
2. Barisan Fungsi Konvergen Seragam ............................................. 18
C. Integral Darboux .................................................................................. 27
BAB III METODOLOGI PENELITIAN ......................................................... 32
A. Jenis Penelitian ..................................................................................... 32
B. Waktu Penelitian .................................................................................. 32
C. Bahan dan Referensi ............................................................................. 32
D. Tahapan Analisis .................................................................................. 32
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ............................................................ 33
A. Sifat Barisan Fungsi Konvergen ........................................................... 33
B. Sifat Fungsi Terintegral Darboux ......................................................... 37
C. Kekonvergenan Barisan Fungsi Terintegral Darboux .......................... 40
D. Syarat Suatu Fungsi Terintegral Darboux Sama dengan Limit dari
Integral Barisan Fungsinya ................................................................... 48
BAB V PENUTUP ............................................................................................... 50
A. Kesimpulan ........................................................................................... 50
B. Saran ..................................................................................................... 50
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 51
RIWAYAT HIDUP ............................................................................................. xv
xi
DAFTAR SIMBOL
No. Simbol Keterangan
1 < Lebih kecil
2 > Lebih besar
3 β€ Lebih kecil atau sama dengan
4 β₯ Lebih besar atau sama dengan
5 β Terdapat
6 β Untuk setiap
7 β Elemen
8 β Sedemikian hingga
9 β Tidak terdapat
10 ν Epsilon
11 πΏ Delta
12 π Himpunan bilangan Real
13 π Himpunan bilangan asli
14 β Subset dari
15 β Subset dari atau sama dengan
16 π₯π Barisan (sampai ke-n)
17 Sup Supremum
18 Inf Infimum
19 lim Limit
20 π Fungsi
xii
21 ππ Barisan fungsi
22 = Sama dengan
23 β Tidak sama dengan
24 + Penjumlahan
25 - Pengurangan
26 β Tak hingga (Infinity)
27 β Perubahan/ Selisih
28 β Menuju/ Mendekati
29 U Upper (Atas)
30 L Lower (Bawah)
31 β« π Integral
32 β« ππ
π Integral dengan batas a sampai b ([a,b])
33 π· β« ππ
π
Integral Darboux dengan batas a sampai b
([a,b])
34 π· β« ππ
π
Integral Darboux atas dengan batas a
sampai b ([a,b])
35 π· β« ππ
π
Integral Darboux bawah dengan batas a
sampai b ([a,b])
36 [β¦ ] Interval tutup
37 |β¦ | Nilai mutlak
38 (β¦) Interval terbuka
39 [β¦ ) Interval semi terbuka
xiii
ABSTRAK
Nama : Baso Irvan
NIM : 60600116025
Judul : Kekonvergenan Barisan Fungsi Terintegral Darboux
Penelitian ini membahas tentang kekonvergenan barisan fungsi terintegral
Darboux. Ada dua jenis kekonvergenan pada barisan fungsi yaitu konvergen
pointwise dan konvergen seragam. Mengingat tidak semua barisan fungsi yang
terintegral dan konvergen ke suatu fungsi, fungsi limitnya terintegral atau jika
terintegral, nilai integralnya belum tentu sama dengan nilai limit integral barisan
fungsinya. Dalam hal ini dikaji syarat cukup agar suatu fungsi terintegral Darboux
pada [π, π] sama dengan limit dari integral barisan fungsinya. Diperoleh bahwa
untuk menjamin suatu fungsi terintegral Darboux pada [π, π] sama dengan limit
dari integral barisan fungsinya yaitu {ππ} adalah barisan fungsi kontinu yang
konvergen seragam dan {ππ} terbatas pada [π, π].
Kata Kunci : Kekonvergenan, Barisan Fungsi, Integral Darboux
xiv
ABSTRACT
Name : Baso Irvan
NIM : 60600116025
Title : The Convergence Sequence of Function Darbouxβs Integrated
This research discusses about the convergence sequence of function
Darbouxβs integrated. Sequence of function had two variety convergence that was
pointwise and uniform. Given that not all sequence of function are integrated and
converge to a function, the limit function is integrated or if it is integrated, the
integral value is not necessarily the same as the limit value sequence of functions.
In this case, sufficient conditions are examined so that the Darboux integrated
function at [π, π] the same as the limit of the integral sequence of functions. Is
obtained that to guarantee an integrated Darboux function in [π, π] is equal to the
limit of the integral sequence of functions that is {ππ} is the sequence of continu
functions which uniform converge and {ππ} are limited to [π, π].
Keyword : Convergence, Sequence of Function, Darboux Integral
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Matematika ialah ilmu yang memiliki banyak sekali cabang. Salah
satu cabang diantaranya adalah Analisis Real. Analisis adalah proses mengurai
suatu hal menjadi berbagai unsur yang terpisah agar memenuhi sifat, hubungan
dan peranannya masing- masing suatu unsur. Analisis juga sering disebut
dengan pembagian. Secara persis, analisis berarti pemecah-belah atau
penguraian secara jelas berbeda kebagian-bagian dari suatu keseluruhan.
Salah satu cabang dari analisis yaitu barisan. Secara umum barisan
adalah suatu fungsi dengan domain himpunan bilangan asli. Barisan
dinotasikan dengan {π₯π} dan ditulis π₯1, π₯2, π₯3, β¦ , π₯π, β¦ Pada umumnya telah
dikenal barisan bilangan real (π: β β β), yaitu suatu barisan dengan daerah
hasil bilangan real. Barisan bilangan real {π₯π} dikatakan konvergen ke π₯
(dinotasikan dengan lim {π₯π} = π₯) jika untuk setiap bilangan positif ν yang
diberikan terdapat bilangan asli π sedemikian sehingga |π₯π β π₯| < ν, π β₯
π . Dengan kata lain, jika lim {π₯π} = π₯ maka {π₯π} konvergen ke π₯.
Suatu barisan objeknya tidak mesti bilangan, tetapi bisa juga objek
yang lain, misalnya jika objeknya fungsi maka diperoleh barisan fungsi. Di
mana barisan fungsi adalah salah satu bentuk dari barisan yang objek-objeknya
berupa fungsi. Bentuk fungsi yang merupakan suku ke-π bergantung pada
bilangan asli. Sehingga barisan fungsi dapat dituliskan dengan {ππ} dan ditulis
π1, π2, π3, β¦ , ππ , β¦ .
2
Seperti barisan pada umumnya, kekonvergenan suatu barisan fungsi
juga dapat diselidiki. Akan tetapi, tentu terdapat perbedaan perihal
kekonvergenannya. Jika dianalogikan dengan suatu barisan bilangan real yang
di mana terdiri dari titik-titik yang konvergen ke suatu titik, maka barisan
fungsi juga akan konvergen ke suatu fungsi.
Sebagaimana firman Allah SWT dalam Q.S An-Nuur/24:42.
Ψ΅ΩΨ±Ω Ω±ΩΩ Ψ₯Ω ΩΩ±ΩΩΩ Ω Ω±Ω Ψ±ΨΆ ΨͺΩ Ω Ω ΩΩΩ±ΩΨ³ΩΩ Ω’Ω€ΩΩΩ
Terjemahnya :
βDan kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi dan kepada
Allah-lah kembali (semua makhluk)β.1
Disebutkan dalam ayat diatas : βDan kepunyaan Allah-lah kerajaan
langit dan bumiβ. Menurut Syaikh βAbdurrahman bin Nashir As-Saβdi
maksudnya adalah Allah menciptakan langit dan bumi. Allah yang
memberikan rezeki pula kepada langit dan bumi. Allah juga yang mengatur
langit dan bumi. Allah mengaturnya secara syarβi dan qadari (artinya semua
harus tunduk pada aturan syariat Allah dan semua yang Allah tetapkan pasti itu
terjadi). Di bumi ini tempat kita beramal , sedangkan di akhirat adalah tempat
amalan kita itu dibalas. Sehingga dalam lanjutan ayat disebutkan, βdan kepada
Allah-lah kembali (semua makhluk)β. Artinya, kepada Allah tempat kita
kembali dan kita akan dibalas.2
1 Kementrian Agama RI, Al-Qurβan dan Terjemah Al-Kaffah (Surabaya: Sukses
Publishing, 2012), h.356 2 Syaikh Abdurrahman, Tafsir Saβdi (Jakarta : Muassasah Ar-Risalah, 2012), h.600-601
3
Ayat diatas menjelaskan tentang Allah-lah yang menciptakan semua
makhluk dan kepada Allah-lah kembali (semua makhluk). Sama halnya dengan
kekonvergenan, menuju satu titik dan kembali ketitik atau bersifat memusat.
Adapun salah satu konsep yang penting pada analisis ialah teori
integral. Teori integral memiliki peranan yang sangat penting dalam
kehidupan. Sehingga permasalahan-permasalah yang tidak bisa diselesaikan
secara langsung dapat dibawa kedalam bentuk model matematika. Ada
berbagai jenis integral yang bertumbuh pesat pada analisis salah satunya jenis
integral yang lumayan banyak diketahui yaitu integral Riemann. Integral
Riemann ini tidak hanya digunakan atau dipakai dalam matematika saja, akan
tetapi dapat diaplikasikan dan digunakan pada bidang-bidang lainnya, seperti
pada bidang teknik dan fisika.
Sebelum adanya Integral Riemann, salah satu ilmuan metematika
yaitu I. Newton menyusul teori integral dari kalkulus menggunakan anti
derivative. Kemudian pada tahun 1854 G. F. B. Riemann yang juga merupakan
ilmuan matematika menyusun teori integral dengan cara yang berbeda yaitu
menggunakan partisi-partisi. Selanjutnya pada tahun 1875, I. G. Darboux
memodifikasi integral Riemann dengan terlebih dahulu mendefinisikan jumlah
Darboux atas dan jumlah Darboux bawah serta mendefinisikan integral
Darboux bawah dan integral Darboux atas.
Munculnya integral Darboux awalnya hanya untuk memperlihatkan
bahwasanya semua fungsi yang monoton adalah terintegral dan
memperlihatkan bahwa hasil dari fungsi yang terintegral adalah terintegral juga
4
dengan menggunakan definisi integral Riemann itu sendiri. Sehingga
digunakanlah integral Darboux yang lebih sederhana. Maka pada integral
Darboux kita dapat pemperlihatkan semua bagian yang berada pada Integral
Riemann dan akan mudah menunjukkan bahwa suatu fungsi yang monoton itu
terintegral. Kedua integral memiliki kesamaan yaitu π β« ππ
π= π· β« π
π
π.
Adapun penelitian yang telah dilakukan oleh Rita P.Khotimah dkk,
telah dibuktikan bahwa syarat-syarat cukup yang menjamin fungsi limit dari
barisan fungsi yang terintegral Riemann pada [π, π] dan nilai integralnya sama
dengan nilai limit barisan fungsinya yaitu yang pertama barisan fungsi {ππ}
konvergen seragam pada [π, π], yang kedua barisan fungsi {ππ} terbatas pada
[π, π] dan yang terakhir barisan fungsi {ππ} monoton pada [π, π].3
Mengingat tidak semua barisan fungsi yang terintegral dan konvergen
ke suatu fungsi, fungsi limitnya terintegral atau jika terintegral, nilai
integralnya belum tentu sama dengan nilai limit integral barisan fungsinya.
Maka akan dikaji mengenai kekonvergenan barisan fungsi terintegral Darboux
di mana pada hasilnya nanti kita akan menemukan suatu syarat cukup untuk
barisan fungsi terintegral Darboux yang mengakibatkan limit fungsinya juga
terintegral Darboux.
Sehingga pada penelitian ini akan dikaji lebih dalam dan
membahasnya dengan judul βKekonvergenan Barisan Fungsi Terintegral
Darbouxβ.
3 Rita P.Khotimah dkk, Teorema-torema Kekonvergenan pada Integral Riemann,
Lebesque dan Henstock (Jurnal Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta Vol.1 No.184,
2011).
5
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah pada penelitian ini yaitu apa saja yang menjadi
syarat agar suatu fungsi terintegral Darboux pada [π, π] sama dengan limit dari
integral barisan fungsinya?
C. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui syarat agar suatu fungsi
terintegral Darboux pada [π, π] sama dengan limit dari integral barisan
fungsinya.
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian ini yaitu :
1. Bagi Penulis
Penulisan skripsi ini dapat memperluas wawasan dan menambah
pengetahuan penulis mengenai kekonvergenan barisan fungsi yang
terintegral Darboux.
2. Bagi Pembaca
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan ilmu dan bahan materi untuk
mempelajari matematika, terutama pada bidang analisis.
3. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat menjadi referensi tambahan untuk universitas,
terutama pada bidang matematika
E. Batasan Masalah
Batasan masalah pada penelitian ini dibatasi pada kekonvergenan
barisan fungsi bernilai real pada interval [a,b] yang terintegral Darboux.
6
F. Sistematika Penulisan
Untuk mengetahui gambaran yang menyeluruh sehingga bisa
memudahkan pemahaman dalam penelitian ini, maka diberikan sistematika
penulisan pada penelitian ini yaitu :
BAB I PENDAHULUAN
Pada bagian ini berisi tentang latar belakang, rumusan masalah, tujuan
penelitian, manfaat penelitian, batasan masalah dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Pada bagian ini berisi tentang teori-teori (konsep) yang digunakan
sebagai acuan kerangka berpikir dalam menganalisis masalah yang akan diteliti
dan juga terdapat teori yang berkaitan dengan judul dalam penelitian ini.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
Pada bagian ini berisi mengenai jenis penelitian, waktu penelitian,
bahan dan referensi serta prosedur penelitian.
BAB IV PEMBAHASAN
Pada bagian ini berisi tentang pembahasan mengenai hasil kajian
berdasarkan referensi buku, jurnal, skripsi/thesis dan website.
BAB V PENUTUP
Pada bagian ini merupakan bab akhir yang di dalamnya membahas
tentang kesimpulan dan saran.
DAFTAR PUSTAKA
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Barisan Bilangan Real
1. Barisan dan Limit Barisan
Barisan (Sequence) pada himpunan S adalah suatu fungsi dengan
domain N dan mempunyai range dalam S. Selanjutnya akan dibahas mengenai
barisan di R dan konvergensi dari suatu barisan.
Definisi 2.1
Barisan bilangan real adalah suatu fungsi yang didefinisikan pada
himpunan N dengan range dalam R. dengakan kata lain, barisan dalam R
mengawankan setiap bilangan asli π = 1,2,3, β¦ kepada sesuatu bilangan real.
Jika π βΆ π β π merupakan barisan, maka biasanya dituliskan dengan nilai dari
π pada π dengan notasi π₯π. Barisan sering dinotasikan dengan π atau {π₯π}
atau (π₯π βΆ π β π ) atau { π₯π} atau {π₯π}πβ₯1. Apabila diketahui suatu barisan
π, artinya π = {π¦π}.
Definisi 2.2 (Limit Barisan)
Diketahui {π₯π} barisan bilangan real. Barisan π = (π₯π) dikatakan
konvergen ke π₯ β π , atau π₯ dikatakan limit barisan {π₯π} jika untuk setiap ν >
0 terdapat πΎ(ν) β β sedemikian sehingga untuk setiap π β β dengan π >
πΎ(ν) berlaku
|π₯π β π₯| < ν. (1)
Jika π₯ adalah limit sesuatu barisan {π₯π}, maka dikatakan {π₯π}
konvergen ke π₯, atau {π₯π} mempunyai limit π₯. Dalam hal ini ditulis
8
limπββ{π₯π} = π₯ atau lim {π₯π} = π₯ atau π₯π β π₯. Jika {π₯π} tidak konvergen,
maka {π₯π} diakatakan divergen.
Contoh 2.1
Tunjukkan bahwa limπββ
1
πβ 0
Penyelesaian:
Akan ditunjukkan bahwa {π₯π} =1
π konvergen ke 0, yaitu
1
πβ 0.
Harus dibuktikan bahwa βν > 0 β πΎ(ν) β π β βπ β π dengan π β₯ πΎ(ν)
berlaku |π₯π β π₯| < ν.
Ambil ν > 0, maka 1
> 0. Memuat sifat Archimedes maka terdapat
πΎ(ν) β π β1
< πΎ(ν) atau 1
πΎ( )< ν. Akibatnya βπ β₯ πΎ(ν) berlaku |
1
πβ 0| =
|1
π| =
1
πβ€ ν. Jadi terbukti bahwa βν > 0 β πΎ(ν) β π β βπ β π.
Teorema 2.1
Jika barisan {π₯π} konvergen, maka {π₯π} memiliki paling banyak satu
limit (limitnya tunggal).
Bukti :
Andaikan limπββ{π₯π} = π₯β² atau limπββ{π₯π} = π₯β²β² dengan π₯β² β π₯β²β².
Maka untuk sebarang ν > 0 terdapat πΎβ² sedemikian sehingga
|π₯π β π₯β²| <ν
2
untuk setiap π β₯ πΎβ² dan terdapat πΎβ²β² sedemikian sehingga
|π₯π β π₯β²β²| <ν
2
9
untuk setiap π β₯ πΎβ²β². Dipilih K = max {πΎβ², πΎβ²β²}. Menggunakan ketaksamaan
segitiga, maka untuk π β₯ πΎ diperoleh,
|π₯β² β π₯β²β²| = |π₯β² β π₯π + π₯π β π₯β²β²|
= |π₯β² β π₯π| + |π₯π β π₯β²β²|
=ν
2+
ν
2= ν
Karena berlaku untuk setiap ν > 0, maka π₯β² β π₯β²β² = 0 berarti π₯β² =
π₯β²β². Kontradiksi dengan pengandaian. Jadi terbukti limitnya tunggal.
2. Teorema-teorema Limit
Ada beberapa materi mengenai teorema yang berkaitan dengan limit
pada barisan bilangan real, seperti barisan terbatas dan kekonvergenan barisan.
Definisi 2.3
Barisan bilangan real π = {π₯π} dikatakan terbatas jika terdapat
bilangan real π > 0 sedemikian sehingga |π₯π| β€ π untuk semua π β β. Oleh
karena itu, barisan {π₯π} terbatas jika dan hanya jika himpunan {π₯π βΆ π β β}
merupakan subset terbatas dalam R.
Teorema 2.2
Jika π = {π₯π} konvergen maka π = {π₯π} terbatas .
Bukti :
Diketahui π = {π₯π} konvergen, misalkan konvergen ke π₯. Diambil
ν = 1, maka terdapat π β β sedemikian sehingga untuk setiap π β₯ πΎ berlaku
|π₯π β π₯| < 1
Menggunakan akibat Ketaksamaan Segitiga, maka
|π₯π| β |π₯| < 1
10
atau
|π₯π| < 1 + |π₯|
untuk semua π β₯ πΎ. Pilih
π = sup {π₯1, π₯2, β¦ , π₯πβ1, |π₯| + 1}
maka |π₯π| β€ π, untuk semua π β β. Jadi terbukti bahwa {π₯π} terbatas.
Teorema 2.3
Jika π = {π₯π} β π₯, π = {π¦π} β π¦, dan π β β, maka
a) π Β± π β π₯ + π¦ (2)
b) π . π β π₯π¦ (3)
c) ππ β ππ₯ (4)
3. Barisan Monoton
Berikut ini diberikan pengertian mengenai barisan naik dan turun
monoton.
Definisi 2.4
Diberikan barisan bilangan real π = {π₯π}
a) Barisan π dikatakan naik (increasing) jika π₯π β€ π₯π+1 untuk semua π β
β.
b) Barisan π dikatakan naik tegas (strictly increasing) jika π₯π < π₯π+1 untuk
semua π β β.
c) Barisan π dikatakan turun (descreasing) jika π₯π β₯ π₯π+1 untuk semua π β
β.
d) Barisan π dikatakan turun tegas (strictly descreasing) jika π₯π > π₯π+1
untuk semua π β β.
11
Definisi 2.5
Barisan π = {π₯π} diakatakan monoton jika berlaku salah satu π naik
atau π turun.
Teorema 2.4 (Konvergensi Monoton)
a. Jika π = {π₯π} naik (monoton) dan terbatas ke atas, maka π = {π₯π}
konvergen dengan
lim{π₯π} = sup {π₯π βΆ π β β} (5)
b. Jika π = {π₯π} turun (monoton) dan terbatas ke bawah, maka π = {π₯π}
konvergen dengan
lim{π₯π} = inf {π₯π βΆ π β β} (6)
Bukti :
a. Karena π = {π₯π} terbatas ke atas, maka terdapat π β β sedemikian
sehingga π₯π β€ π untuk semua π β β. Namakan π΄ = {π₯π βΆ π β β}, maka
π΄ β β, terbatas ke atas dan tidak kosong. Menurut sifat kelengkapan R,
maka supremum π΄ ada, namakan π₯ = sup π΄. Diambil ν > 0, maka
terdapat πΎ β β sedemikian sehingga π₯ β ν < π₯π β€ π₯. Karena π naik
monoton, maka untuk π β₯ πΎ berlaku
π₯ β ν < π₯π β€ π₯π β€ π₯ < π₯ + ν
atau
π₯ β ν < π₯π < π₯ + ν β |π₯π β π₯| < ν
Jadi terbukti bahwa π = {π₯π} konvergen ke π₯ = lim{π₯π} =
sup {π₯π βΆ π β β}
b. Gunakan cara yang hampir sama dengan pembuktian (a).
12
4. Barisan Bagian
Pada bagian ini akan diberikan konsep barisan bagian (subsequences)
dari suatu barisan bilangan real.
Definisi 2.6
Diberikan barisan bilangan real π = {π₯π} dan diberikan barisan
bilangan asli naik tegas π1 < π2 < β― < ππ < β― barisan πβ² = π₯ππ dengan
{π₯ππ} = {π₯π1, π₯π2, β¦ , π₯ππ, β¦ } (7)
Disebut dengan barisan bagiaan atau sub barisan (subsequences) dari X.
Teorema 2.5
Jika π = {π₯π} konvergen ke π₯, maka setiap barisan πβ² = {π₯ππ} dari π
juga konvergen ke π₯.
Bukti :
Diambil ν > 0. Karena {π₯π} β π₯, maka terdapat πΎ(ν) β β
sedemikian sehingga untuk setiap π β₯ πΎ(ν) berlaku ππ β₯ π β₯ πΎ(ν). Sehingga
|π₯ππ β π₯| < ν
Terbukti bahwa πβ² = {π₯ππ} konvergen ke π₯.
Teorema 2.6 (Teorema Barisan Bagian Monoton)
Jika π = {π₯π} barisan bilangan real, maka terdapat barisan bagian dari
π yang monoton.
Bukti :
Pembuktian dibagi menjadi dua kasus, yaitu π mempunyai tak hingga
banyak puncak dan π mempunyai berhingga banyak puncak.
13
Kasus I : π mempunyai tak hingga banyak puncak. Tulis semua puncak
berurutan naik, yaitu
π₯π1, π₯π2, β¦ , π₯ππ, β¦
maka
π₯π1 β₯ π₯π2 β₯ β― β₯ π₯ππ , β¦
Oleh karena itu {π₯ππ} merupakan barisan bagian yang turun (monoton).
Kasus II : π mempunyai berhingga banyak puncak. Tulis semua puncak
berurutan naik, yaitu
π₯π1, π₯π2, β¦ , π₯ππ, β¦
Misalkan π 1 β ππ + 1 adalah indeks pertama dari puncak yang terakhir.
Karena π₯π 1 bukan puncak, maka terdapat
π 2 > π 1
sedemikian hingga
π₯π 1 < π₯π 2
Karena π₯π 2 bukan puncak, maka terdapat
π 3 > π 2
sedemikian hingga
π₯π 2 < π₯π 3
Jika proses ini diteruskan, diperoleh barisan bagian π₯π 1 yang naik (monoton).
14
5. Barisan Cauchy
Definisi 2.7
Barisan bilangan real π = {π₯π} disebut barisan Cauchy jika untuk
setiap ν > 0 terdapat π»(ν) β β sedemikian hingga untuk setiap π, π β β
dengan π, π β₯ π»(ν) berlaku
|π₯π β π₯π| < ν (8)
Lemma 2.1
Jika π = {π₯π} barisan bilangan real yang konvergen, maka π
merupakan barisan Cauchy.
Bukti :
Misalkan π₯ β lim π. Diberikan ν > 0, maka terdapat πΎ (2) β β
sedemikian sehingga jika π β₯ πΎ (2), maka
|π₯π β π₯| <ν
2
Oleh karena itu, jika π»(ν) β πΎ (2) dan jika π, π β₯ π»(ν), maka
diperoleh
|π₯π β π₯π| = |(π₯π β π₯) + (π₯π β π₯)|
= |π₯π β π₯| + |π₯π β π₯|
<ν
2+
ν
2= ν
Karena berlaku untuk sebarang ν > 0 , maka terbukti bahwa {π₯π}
barisan Cauchy.
15
Teorema 2.7
Jika π = {π₯π} barisan Cauchy, maka π barisan terbatas.
Teorema 2.8 (Kriterian Konvergensi Cauchy)
Barisan bilangan real π = {π₯π} konvergen jika dan hanya jika π =
{π₯π} barisan Cauchy. 4
Bukti :
β Jelas (Lemma 2.1)
β Diketahui π = {π₯π} barisan Cauchy. Diambil ν > 0, maka terdapat π» =
π»(ν) > 0 sedemikian sehingga untuk setiap π, π β β dengan π, π β₯ π»
berlaku
|π₯π β π₯π| <ν
2
Karena π barisan Cauchy, maka π terbatas, sehingga π memuat barisan bagian
πβ² = {π₯ππ} yang konvergen ke π₯β. Oleh karena itu terdapat πΎ β₯ π» dengan
πΎ β {π1, π2, π3, β¦ } sedemikian sehingga
|π₯πΎ β π₯β| <ν
2
Akibatnya untuk π = πΎ diperoleh.
|π₯π β π₯β| = |π₯π β π₯πΎ + π₯πΎ β π₯β)|
β€ |π₯π β π₯πΎ| + |π₯πΎ β π₯β|
<ν
2+
ν
2= ν
4 Wahidah Alwi, Analisis Real (Makassar : UIN Alauddin, 2013), h.37-71
16
Karena berlaku untuk sebarang ν > 0 , maka terbukti bahwa π = {π₯π}
konvergen.
B. Barisan Fungsi
Barisan fungsi memiliki dua jenis kekonvergenan yaitu konvergen
pointwise dan konvergen seragam.
1. Barisan Fungsi Konvergen Pointwise
Definisi 2.8
Barisan fungsi {ππ} dikatakan konvergen pointwise ke suatu fungsi π
jika limπββ
ππ(π₯) = π(π₯), untuk setiap π₯ β πΈ dimana πΈ β β.5
Lemma 2.2
Suatu barisan fungsi {ππ} pada himpunan πΈ β β konvergen ke suatu
fungsi jika dan hanya jika untuk setiap ν > 0 dan setiap π₯ β πΈ ada bilangan
asli π ,π₯ sedemikian hingga untuk semua π β₯ π ,π₯ berlaku : 6
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν (9)
Bukti :
(β) Jika {ππ} β πΈ β β konvergen pointwise ke suatu fungsi maka βν > 0 dan
βπ₯ β πΈ, βπ ,π₯ β β β βπ β₯ π ,π₯, berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν
Menurut Definisi 2.8 jika barisan fungsi konvergen ke suatu fungsi
pada himpunan πΈ maka diperoleh
5 Richard R. Goldberg, Method of Riil Analysis (New York : John Wiley and Sons, 1976),
h.252 6 R. G & Donald R. Sherbert Bartle, Introduction to Riil Analysis (New York : John Wiley
and Sons, 2000), h.229
17
limπββ
ππ(π₯) = π(π₯).
Akibatnya
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν, βπ β₯ π .
Untuk pertidaksamaan di atas tidak hanya nilai ν yang berpengaruh
untuk menentukan nilai π agar pertidaksamaan tersebut dapat terpenuhi, akan
tetapi didalam barisan fungsi juga terdapat nilai π₯ yang berpengaruh terhadap
pertidaksamaan, sedemikian sehingga untuk nilai π bergantung terhadap nilai
π₯ dan ν.
(β ) Jika βν > 0 dan βπ₯ β πΈ, βπ ,π₯ β β β βπ β₯ π ,π₯, berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν
maka {ππ} konvergen pointwise ke suatu fungsi.
Untuk pernyataan diatas mirip dengan definisi dari suatu barisan yang
konvergen dimana pada pernyataan tersebut diakatan bahwa barisan fungsi
konvergen ke suatu fungsi, pada barisan yang konvergen nilai π yang
memenuhi agar barisan tersebut bilangan asli π selain bergantung pada ν,
bilangan asli π bergantung pada nilai π₯ yang diberikan dikarenakan untuk nilai
suatu fungsi bergantung pada domain yang diberikan. Jadi, jika ada nilai π yang
memenuhi dengan syarat diatas maka barisan fungsi tersebut konvergen ke
suatu fungsi.
18
2. Barisan Fungsi Konvergen Seragam
Definisi 2.9
Barisan fungsi {ππ} bernilai real di πΈ β β. Barisan fungsi {ππ}
dikatakan konvergen seragam ke fungsi π di πΈ, jika diberikan ν > 0, β π β
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν, βπ β₯ π , π₯ β πΈ. Fungsi π(π₯) merupakan nilai limit dari
ππ(π₯) untuk nilai π β β.
Akibat 2.1
Barisan fungsi {ππ} tidak konvergen seragam ke π di πΈ jika dan hanya
jika βν0 > 0 β β β yang memenuhi 7
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν0 βπ β₯ π0 , βπ₯ β πΈ. (10)
Lemma 2.3
Barisan fungsi {ππ} tidak konvergen seragam ke fungsi π di πΈ jika dan
hanya jika untuk suatu ν0 > 0 ada subbarisan {πππ} dari {ππ} dan barisan {π₯π}
pada πΈ sedemikian sehingga berlaku
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0 (11)
untuk semua π β β.8
Bukti :
(β) Karena barisan fungsi {ππ} tidak konvergen seragam menuju fungsi π
maka ada ν0 > 0 dan subbarisan πππ sedemikian sehingga
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0
7 Richard R. Goldberg, Method of Riil Analysis (New York : John Wiley and Sons, 1976),
h. 255-256 8 R. G & Donald R. Sherbert Bartle, Introduction to Riil Analysis (New York : John Wiley
and Sons, 2000), h. 230
19
untuk semua π β β. Untuk suatu ν0 terdapat nilai π₯ pada πΈ sedemikian
sehingga pertidaksamaan tersebut bernilai lebih dari atau sama dengan ν0. Nilai
π₯ yang memenuhi pertidaksamaan di atas dapat berupa sebuah barisan {π₯π}
pada πΈ sedemikian sehingga
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0
(β) Andai ππ konvergen seragam ke π pada πΈ, diberikan ν0 > 0 maka ada π β₯
π sedemikian sehingga
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| < ν0, β π₯π β πΈ
Barisan fungsi {πππ} merupakan sub barisan dari {ππ} maka sub
barisan tersebut juga konvergen
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| < ν0
Terjadi kontradiksi, maka pengandaian haruslah dinegasikan. Jadi
terbukti bahwa ππ tidak konvergen seragam ke π.
Lemma 2.4
Barisan fungsi {ππ} tidak konvergen seragam ke fungsi π di πΈ jika dan
hanya jika untuk suatu ν0 > 0 ada subbarisan {πππ} dari {ππ} dan barisan {π₯π}
pada πΈ sedemikian sehingga berlaku
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0
untuk semua πΎ β π.9
9 R. G & Donald R. Sherbert Bartle, Introduction to Riil Analysis (New York : John
Wiley and Sons, 2000), h. 230
20
Bukti :
Karena barisan fungsi {ππ} tidak konvergen seragam menuju fungsi π
maka ada ν0 > 0 dan subbarisan πππ sedemikian sehingga
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0
untuk semua πΎ β π. Untuk suatu ν0 terdapat nilai π₯ pada πΈ sedemikian
sehingga pertidaksamaan tersebut bernilai lebih dari atau sama dengan ν0.
Nilai π₯ yang memenuhi pertidaksamaan di atas dapat berupa sebuah barisan
{π₯π} pada πΈ sedemikian sehingga
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| β₯ ν0
Andai ππ konvergen seragam ke π pada πΈ, diberikan ν0 > 0 maka ada
π β₯ π sedemikian sehingga
|ππ(π₯π) β π(π₯π)| < ν0, βπ₯π β πΈ
Barisan fungsi {πππ} merupakan subbarisan dari {ππ} maka subbarisan tersebut
juga konvergen
|πππ(π₯π) β π(π₯π)| < ν0
Terjadi kontradiksi, maka pengandaian harus dinegasikan. Jadi terbukti bahwa
ππ tidak konvergen seragam ke π.
Teorema 2.9 (Kriteria Cauchy)
Barsian fungsi {ππ} konvergen seragam ke π di πΈ jika dan hanya jika
diberikan ν > 0 maka ada bilangan asli π β β sedemikan hingga
|ππ(π₯) β ππ(π₯)| < ν (12)
21
untuk semua π, π β₯ π ; π₯ β πΈ. 10
Bukti :
Untuk barisan fungsi {ππ} konvergen seragam ke π di πΈ. Diberikan
ν > 0 βΉ2
> 0, barisan fungsi {ππ} konvergen seragam ke π sedemikian
sehingga
|ππ(π₯) β π(π₯)| = |π(π₯) β ππ(π₯)| <ν
2
π merupakan bilangan asli juga dimana π β₯ π , berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| <ν
2
maka diperoleh
|ππ(π₯) β ππ(π₯)| = |(ππ(π₯) β π(π₯)) + (π(π₯) β ππ(π₯))|
β€ |ππ(π₯) β π(π₯)| + | π(π₯) β ππ(π₯)|
<2
+2
= ν.
Teorema 2.10
Misalkan {ππ} konvergen seragam ke π pada suatu interval πΌ β π .
Jika ππ kontinu di π β πΌ untuk tiap π β π, maka π juga kontinu di π.11
Bukti:
Diberikan ν > 0, pilih π β β sedmeikian sehingga untuk setiap π β₯
π dan π₯ β πΌ berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| <ν
3
10 Richard R. Goldberg, Method of Riil Analysis (New York : John Wiley and Sons, 1976),
h. 257 11 Hendra Gunawan, Pengantar Analisis Real (Bandung: ITB, 2009), h.134
22
Karena ππ kontinu di π, maka suatu interval πΌπΏ(π) β πΌ yang memuat
π sedemikian sehingga untuk setiap π₯ β πΌπΏ(π₯) berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| < ν
3
Jadi, untuk setiap π₯ β πΌπΏ(π), kita mempunyai
|π(π₯) β π(π)| β€ |π(π₯) β ππ (π₯)| + |ππ (π₯) β ππ(π)| + |ππ (π) β π(π)|
< ν
3+
ν
3 +
ν
3 = ν
Ini membuktikan bahwa π kontinu di π.
Teorema 2.11
Jika barisan {ππ} konvergen seragam, maka {ππ} terbatas.
Bukti:
Diketahui {ππ} konvergen ke π dan ambil ν = 1, maka terdapat
bilangan asli πΎ(ν) = πΎ(1) sedemikian hingga berlaku |ππ β π| < 1 untuk
semua π β₯ πΎ . Jika digunkan ketaksamaan segitiga dengan π β₯ πΎ maka
didapat
|ππ| = |ππ β π + π| β€ |ππ β π| + |π| < 1 + |π|
Jika dipilih
π = sup {|π1|, |π2|, β¦ , |ππβ1|, 1 + |π|}
Maka itu menyatakan bahwa |ππ| β€ π untuk semua π β β. Jadi
terbukti bahwa {ππ} terbatas.
Sebagaimana dalam barisan bilangan real, barisan {ππ} dikatakan naik
monoton jika ππ β€ ππ+1 dan barisan {ππ} dikatakan turun monoton jika ππ β₯
ππ+1. Sebuah barisan {ππ} dikatakan monoton apabila {ππ} monoton naik atau
23
monoton turun. Suatu barisan {ππ} yang monoton naik atau monoton turun dan
juga terbatas belum tentu konvergen seragam. Hal ini disebakan barisan {ππ}
belum tentu memiliki supremum atau infimum.
Teorema 2.12
a. Jika barisan {ππ} naik monoton dan mempunyai supremum maka barisan
{ππ} konvergen seragam ke supremumnya.
b. Jika barisan {ππ} turun monoton dan mempunyai infimum maka barisan
{ππ} konvergen seragam ke infimumnya.
Bukti:
a. Misalkan π΄ = {ππ: π β β} dan π = sup π΄. Diambil ν > 0, maka terdapat
πΎ(ν) β β sedemikian hingga π β ν < ππ β€ π . Karena {ππ} naik monoton,
maka untuk π β₯ πΎ(ν) berlaku
π β ν < ππ β€ ππ β€ π < π + ν
Atau
π β ν < ππ < π + ν β |ππ β π | < ν
Jadi, terbukti bahwa {ππ} konvergen ke π = sup {ππ: π β β}.
b. Misalkan π΄ = {ππ: π β β} dan π = inf π΄. Diambil ν > 0, maka terdapat
πΎ(ν) β β sedemikian hingga π β€ ππ < π + ν. Karena {ππ} turun monoton,
maka untuk π β₯ πΎ(ν) berlaku
π β ν < π β€ ππ β€ ππ < π + ν
Atau
π β ν < ππ < π + ν β |ππ β π| < ν
24
Jadi, terbukti bahwa {ππ} konvergen ke π = inf {ππ: π β β}.12
Setelah mengetahui barisan fungsi tersebut konvergen, selanjutnya
adalah sifat-sifat barisan konvergen. Adapun sifat dari barisan fungsi yang
konvergen yaitu yang melekat pada fungsi kontinu dan fungsi terintegral.
Teorema 2.13
Barisan fungsi {ππ} merupakan barisan fungsi yang kontinu dalam
himpunan πΈ β β dan konvergen seragam ke π di πΈ. Maka π kontinu di πΈ. 13
Bukti :
Barisan fungsi {ππ} adalah barisan fungsi kontinu maka ππ merupakan
fungsi kontinu. Fungsi ππ kontinu di π β πΈ, maka diberikan
ν > 0 βν
3> 0
ada πΏ > 0 sedemikian sehingga
|ππ(π₯) β ππ(π)| <ν
3
untuk |π₯ β π| < πΏ. Barisan fungsi {ππ} adalah barisan fungsi yang konvergen
seragam ke π, jika diberikan ν > 0 β3
> 0, maka ada bilangan asli π β β
sedemikian sehingga
|ππ(π₯) β π(π₯)| <ν
3, π β πΈ
dan {ππ} konvergen seragam di πΈ maka
|ππ(π) β π(π)| <ν
3
12 Ishak R, Ekuivalensi Kekonvergenan Seragam dan Kekonvergenan Pointwise pada
Barisan Fungsi (Jurnal MSA Vol.6 No.2, 2018) 13 Hendra Gunawan, Pengantar Analisis Real (Bandung: ITB, 2009), h.134
25
Akan dibuktikan π kontinu di πΈ.
|π(π₯) β π(π)| β€ |π(π₯) β ππ(π₯)| + |ππ(π₯) β π(π)| + |ππ(π) β π(π)|
<3
+3
+3
< ν
Teorema 2.14
Jika {ππ} adalah barisan fungsi kontinu yang konvergen seragam ke
suatu fungsi π pada [π, π] maka :14
limπββ
β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= β« [ limπββ
ππ(π₯)] ππ₯π
π
(13)
Bukti :
Barisan {ππ} konvergen seragam maka {ππ} konvergen pointwise ke π,
sedemikian sehingga
limπββ
ππ(π₯) = π(π₯)
Barisan fungsi {ππ} merupakan konvergen seragam pada interval
[π, π]. Jika diberikan
ν
π β π> 0
maka ada π β β sedemikian sehingga untuk semua π₯ β [π, π] dan π β₯ π
berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| <ν
π β π
|β« ππ(π₯)ππ₯π
π
β β« π(π₯)ππ₯π
π
| < ν
Jadi,
14 Witold A.J. Kosmala, A Friendly Introduction to Analysis Single and Multivariable
(New Jersey : Pearson Education, 2004), h.347-348
26
limπββ
β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= β« π(π₯)ππ₯π
π
Ekuivalen dengan,
limπββ
β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= β« limπββ
ππ(π₯)π
π
ππ₯
Adapun contoh yang terkait dengan fungsi yang tidak konvergen
seragam sehingga menyebabkan limit dari barisan fungsi yang terintegral tidak
sama dengan integral dari fungsinya.
Contoh 2.2
Tentukan barisan fungsi ππ(π₯) =π
1+ππ₯, π₯ β [0,1].
Penyelesaian:
Syarat kekonvergenan barisan fungsi yaitu limπββ
ππ(π₯) = π(π₯).
Barisan fungsi ππ(π₯) =π
1+ππ₯, π₯ β [0,1]. ππ(π₯) konvergen ke 0 dengan
limπββ
π
1+ππ₯= 0. Tetapi ππ(π₯) tidak konvergen seragam di π₯ β [0,1] karena jika
diambil ν =1
8 dan π₯ = 1, maka |ππ(π₯) β π(π₯)| = |
π
1+πβ 0| =
π
1+π>
1
8. Yang
berarti tidak ada nilai π yang memenuhi agar π
π+1<
1
8. Nilai β« ππ(π₯)ππ₯
1
0=
β«π
1+ππ₯ππ₯
1
0= ππ|1 + π| dan lim
πβββ«
π
1+ππ₯ππ₯
1
0= lim
πββππ|1 + π| = β. Maka
β« limπββ
ππ(π₯) ππ₯1
0β β« β ππ₯
1
0. Hal ini menunjukkan bahwa lim
πβββ« ππ(π₯)ππ₯
1
0β
β« [ limπββ
ππ(π₯)] ππ₯1
0.
27
C. Integral Darboux
Definisi 2.10
Misal diberikan interval tertutup dan terbatas [π, π]. Partisi dari [π, π]
adalah himpunan berhingga π dari titik-titik π₯0, π₯1, π₯2, β¦ , π₯π di mana
π = π₯0 β€ π₯1 β€ π₯2 β€ β― β€ π₯πβ1 β€ π₯π = π (14)
Partisi π terdiri dari π + 1 titik. Jelasnya sebarang anggota partisi dari
[π, π] dapat berbeda jumlahnya sesui dengan yang diinginkan.
Berdasarkan partisi diatas diperoleh subinterval-subinterval dari [π, π]
yaitu [π₯0, π₯1], [π₯1, π₯2], β¦ , [π₯πβ1, π₯π], β¦ , [π₯πβ1, π₯π] . subinterval ke-i [π₯πβ1, π₯π]
disimbolkan dengan βπ₯π. Symbol βπ₯π juga merupakan Panjang π₯π β π₯πβ1
sehingga,
βπ₯π = π₯π β π₯πβ1 , (π = 1,2, β¦ , π) (15)
Misalkan π adalah fungsi bernilai real yang terbatas pada [π, π].
Karena itu π juga terbatas pada setiap subinterval yang bersesuian dengan salah
satu partisi π. Misal ππ, ππ berturut-turut adalah supremum dan infimum dari
π pada βπ₯π. Dibentuk dua jumlahan,
π(π, π) = β ππ βπ₯π
π
π=1
= π1 βπ₯1, +π2 βπ₯2 + β― + ππ βπ₯π (16)
πΏ(π, π) = β ππ βπ₯π
π
π=1
= π1 βπ₯1, +π2 βπ₯2 + β― + ππ βπ₯π (17)
Berturut-turut disebut Jumlah Darboux Atas dan Jumlah Darboux
Bawah dari π terhadap partisi π.
Jika π, π adalah batas dari π pada [π, π], didapatkan
28
π β€ ππ β€ ππ β€ π (18)
dan mengakibatkan,
π βπ₯π β€ ππ βπ₯π β€ ππ βπ₯π β€ π βπ₯π (19)
Dengan menjumlahkan untuk π = 1,2, β¦ , π , didapatkan
π(π β π) β€ πΏ(π, π) β€ π(π, π) β€ π(π β π) (20)
Setiap partisi dapat memberikan sepasang jumlahan, jumlah Darboux
atas dan jumlah Darboux bawah. Dari semua patisi pada [π, π], didapatkan
himpunan π sebagai himpunan semua jumlah Darboux atas himpunan πΏ
sebagai himpunan semua jumlah Darboux bawah. Ketidaksamaan (20) diatas
menunjukkan bahwa kedua himpunan ini terbatas dan setiap himpunan tersebut
mempunyai supremum dan infimum. Infimum dari himpunan jumlah Darboux
atas disebut Integral Darboux Atas dan sumremum dari himpunan jumlah
Darboux bawah disebut Integral Darboux Bawah dari π pada [π, π], yakni :
οΏ½οΏ½ β« π ππ₯π
π= inf π = inf{π(π, π); π adalah partisi dari [π, π]} (21)
π· β« π ππ₯π
π= sup πΏ = sup{πΏ(π, π); π adalah partisi dari [π, π]} (22)
Kedua integral tersebut dapat bernilai sama atau mungkin tidak sama.
Definisi 2.11 (Kondisi Terintegral Darboux)
Apabila integral diatas memiliki nilai yang sama, yaitu :
οΏ½οΏ½ β« π ππ₯π
π
= π· β« π ππ₯π
π
= π· β« π ππ₯π
π
(23)
Maka dikatakan bahwa π terintegral Darboux terhadap [π, π], ditulis
dengan π β π·[π, π]. Berdasarkan ketaksamaan (20), berlaku
29
π(π β π) β€ π· β« π ππ₯π
π
β€ π(π β π) (24)
Jadi integral Darboux atas dan integral Darboux bawah terdefinisi
untuk setiap fungsi terbatas tetapi nilai dari keduanya tidak perlu sama pada
setiap fungsi terbatas tersebut. Terdapat fungsi yang membuat integral tersebut
tidak sama, sehingga fungsi ini tidak terintegral Darboux.
a. Pernyataan bahwa π· β« π ππ₯π
π ada, mengakibatkan fungsi π terbatas dan
terintegral terhadap [π, π]
b. Konsep integral untuk sebuah fungsi yang dibicarakan di atas dibatasi pada
dua hal, yaitu fungsi tersebut terbatas dan interval pengintegralannya
tertutup dan terbatas.
c. Dari ketaksamaan (20) dan (24) di peroleh;
π(π β π) β€ πΏ(π, π) β€ π· β« π ππ₯π
π
β€ π(π, π) β€ π(π β π) (25)
d. Karena integral Darboux atas adalah infimum dari himpunan jumlah
Darboux atas, maka setiap ν1 > 0 terdapat sejumlah Darboux atas π(π, π)
sehingga
π(π, π) < οΏ½οΏ½ β« π ππ₯ + ν1
π
π
(26)
Begitupun dengan jumlah Darboux bawah πΏ(π, π) sehingga,
πΏ(π, π) < π· β« π ππ₯ β ν1
π
π
(27)
e. π(π, π) β πΏ(π, π) = β ππβπ₯ππ β β ππβπ₯ππ = β (ππ β ππ)βπ₯ππ . (ππ β
ππ) menunjukkan osilasi dai π pada subinterval βπ₯π, π(π, π) β πΏ(π, π)
30
disebut jumlah osilasi dan disimbolkan dengan π(π, π) dan nilainya tak
negatif.
Definisi 2.12 (Arti π β« π ππ±π
π Apabila π β€ π )
Jika π terbatas dan terintegral Darboux pada [π, π], untuk π > π,
didefinisikan
π· β« π ππ₯π
π= βπ· β« π ππ₯
π
π, dimana π > π (28)
Ini mengakibatkan
π· β« π ππ₯π
π= 0, diamana π = π (29)
Adapun ketidaksamaan yang terkait dengan integral Darboux yaitu :
Sudah dibuktikan bahwa untuk fungsi π terbatas yang terintegral Darboux
berlaku :15
π(π β π) β€ π· β« π ππ₯π
πβ€ π(π β π), dimana π β₯ π (30)
Jika π < π atau π > π, maka dibuktikan bahwa
π(π β π) β€ π· β« π ππ₯π
πβ€ π(π β π), dimana a>b (31)
Sehingga,
βπ(π β π) β₯ βπ· β« π ππ₯π
π
β₯ βπ(π β π) (32)
Atau
π(π β π) β₯ π· β« π ππ₯π
πβ₯ π(π β π), dimana π < π (33)
15 Maria Asepti Endarwati, Integral Riemann-Darboux (Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma, 2009), h.32-74
31
π· β« π ππ₯π
πβ₯ π· β« π ππ₯
π
π dimana π β₯ π (38)
Dan
π· β« π ππ₯π
πβ€ π· β« π ππ₯
π
π dimana π β€ π (39)
32
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini adalah kajian pustaka.
B. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan mulai pada bulan Oktober 2019 sampai
Februari 2020.
C. Bahan dan Referensi
Bahan dan referensi yang digunakan adalah buku, jurnal, artikel,
skripsi dan website.
D. Tahapan Analisis
Langkah-langkah penelitian ini sebagai berikut :
1. Mengidentifikasi sifat dari barisan fungsi yang konvergen
2. Mengidentifikasi sifat dari fungsi yang terintegral Darboux
3. Menentukan kekonvergenan barisan fungsi yang terintegral Darboux
dimana suatu fungsi yang terintegral Darboux sama dengan limit dari
integral barisan fungsinya.
4. Menentukan syarat suatu fungsi terintegral Darboux sama dengan limit
dari integral barisan fungsinya.
33
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Sifat Barisan Fungsi Konvergen
Suatu barisan fungsi memiliki dua jenis kekonvergenan yaitu
konvergen pointwise dan konvergen seragam. Kekonvergenan pointwise yang
dinyatakan konvergen dengan bergantung pada setiap nilai dalam interval yang
diberikan. Sedangkan kekonvergenan seragam yang dinyatakan konvergen
berlaku untuk semua nilai interval yang diberikan.
Berdasarkan definisi 2.8, barisan fungsi {ππ} dikatakan konvergen
pointwise ke suatu fungsi π jika limπββ
ππ(π₯) = π(π₯), untuk setiap π₯ β πΈ dimana
πΈ β β.
Kasus 4.1
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi {ππ(π₯)} = {π₯π
π} untuk π₯ β
[0,1].
Penyelesaian:
Syarat kekonvergenan barisan fungsi yaitu limπββ
ππ(π₯) = π(π₯).
Barisan fungsi {ππ(π₯)} = {π₯π
π} konvergen ke 0 karena lim
πββ{
π₯π
π} = 0 untuk π₯ β
[0,1]. Yang berarti βν > 0, π₯ β πΈ, βπ β₯ π ,π₯ berlaku |ππ(π₯) β π(π₯)| =
|π₯π
πβ 0| β€
1
π< ν, yang berarti berdasarkan ν dan π₯ yang diberikan barisan
ππ(π₯) konvergen pointwise ke 0 pada interval [0,1] dan nilai limit untuk π β
β dari barisan fungsi {ππ(π₯)} atau limπββ
ππ(π₯) = 0. Untuk π₯ β [1, β) barisan
34
fungsi {ππ(π₯)} = {π₯π
π} tidak mempunyai nilai limit. Sebab, nilai limit
1
{ππ(π₯)}
untuk π β β adalah limπββ
1
ππ(π₯)= 0, akibatnya nilai lim
πββππ(π₯) = β. Sehingga,
barisan fungsi {ππ(π₯)} = {π₯π
π} konvergen pointwise pada interval [0,1] tetapi
tidak konvergen pointwise pada interval [1, β).
Dapat dilihat bahwa ada tidaknya suatu limit pada barisan fungsi
tergantung pada nilai π₯ yang diberikan. Barisan fungsi yang konvergen
pointwise pada barisan fungsi sering dikatakan barisan fungsi tersebut
konvergen. Selain itu pada barisan fungsi yang konvergen pointwise, nilai
π yang memenuhi agar barisan tersebut konvergen bergantung pada nilai π₯ dan
ν yang diberikan.
Selanjutnya, berdasarkan definisi 2.9, barisan fungsi {ππ} bernilai real
di πΈ β β. Barisan fungsi {ππ} dikatakan konvergen seragam ke fungsi π di πΈ,
jika diberikan ν > 0, β π β |ππ(π₯) β π(π₯)| < ν, βπ β₯ π , π₯ β πΈ. Fungsi
π(π₯) merupakan nilai limit dari ππ(π₯) untuk nilai π β β.
Kasus 4.2
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi {ππ(π₯)} = {π₯
π} untuk π₯ β
[0,1].
Penyelesaian:
Syarat kekonvergenan barisan fungsi yaitu limπββ
ππ(π₯) = π(π₯).
Barisan fungsi ππ(π₯) = {π₯
π} konvergen ke 0 karena lim
πββ
π₯
π= 0, π₯ β [0,1] yang
berarti βν > 0, π₯ β πΈ, βπ β₯ π ,π₯ berlaku |ππ(π₯) β π(π₯)| = |π₯
πβ 0| β€
1
π< ν,
35
yang berarti berdasarkan ν dan π₯ yang diberikan barisan ππ(π₯) konvergen
pointwise ke 0 pada interval [0,1] karena nilai limitnya ada dan barisan fungsi
{ππ(π₯)} = {π₯
π} konvergen seragam menuju π(π₯) = 0 pada π₯ β [0,1] karena
nilai |π₯
πβ 0| β€
1
π< ν, yang berarti jika diambil sebarang nilai ν > 0 ada nilai
π β₯ π sedemikian sehingga |π₯
πβ 0| < ν berlaku untuk semua π₯ β [0,1].
Dari kasus 4.2 menunjukkan bahwa kekonvergenan pointwise
memuat kekonvergenan seragam yang berarti suatu barisan {ππ} dikatakan
konvergen seragam jika dan hanya jika {ππ} konvergen pointwise dan ketika
nilai keduanya ada maka nilainya sama.
Pada akibat 2.1 dijelaskan mengenai suatu barisan fungsi yang tidak
konvergen seragam, maka dapat dilihat pada kasus 4.3 di bawah.
Kasus 4.3
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi ππ(π₯) =π
1+ππ₯, π₯ β [0,1].
Penyelesaian:
Barisan fungsi ππ(π₯) =π
1+ππ₯, π₯ β [0,1]. ππ(π₯) konvergen ke 0
dengan limπββ
π
1+ππ₯= 0. Tetapi ππ(π₯) tidak konvergen seragam di π₯ β [0,1]
karena jika diambil ν =1
8 dan π₯ = 1, maka |ππ(π₯) β π(π₯)| = |
π
1+πβ 0| =
π
1+π>
1
8. Yang berarti tidak ada nilai π yang memenuhi agar
π
π+1<
1
8.
Sehingga dapat dikatakan bahwa suatu barisan fungsi yang konvergen
seragam pastilah konvergen pointwise akan tetapi barisan fungsi yang
konvergen pointwise belum tentu konvergen seragam.
36
Setelah mengetahui barisan fungsi tersebut konvergen, selanjutnya
akan dibahas mengenai sifat-sifat dari barisan konvergen. Sifat yang dimaksud
adalah sifat barisan fungsi konvergen yang melekat pada fungsi kontinu dan
fungsi yang terintegral. Pada teorema 2.13 sudah dijelaskan bahwa barisan
fungsi {ππ} merupakan barisan fungsi yang kontinu dalam himpunan πΈ β β
dan konvergen seragam ke π di πΈ. Maka π kontinu di πΈ. Pada teorema 2.14
juga dijelaskan bahwa Jika {ππ} adalah barisan fungsi kontinu yang konvergen
seragam ke suatu fungsi π pada [π, π] maka limπββ
β« ππ(π₯)ππ₯π
π=
β« [ limπββ
ππ(π₯)] ππ₯π
π.
Kasus 4.4
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi {{ππ(π₯)}} = {π₯
π+1} kontinu
pada interval [0,1].
Penyelesaian:
Barisan fungsi {{ππ(π₯)}} = {π₯
π+1} kontinu pada interval [0,1] karena
nilai limπ₯βπ
ππ(π₯) = ππ(π) dan juga barisan fungsi tersebut konvergen seragam
menuju ke fungsi π dengan limπββ
ππ(π₯) = π(π₯) = 0 pada interval [0,1]. Nilai
β« ππ(π₯)ππ₯1
0= β«
π₯
π+1ππ₯
1
0=
1
2(π+1) dan lim
πβββ«
π₯
π+1ππ₯
1
0= lim
πββ
1
2(π+1)= 0.
Nilai β« limπββ
ππ(π₯) ππ₯1
0= β« 0 ππ₯
1
0= 0. Hal ini menunjukkan bahwa
limπββ
β« ππ(π₯)ππ₯1
0= β« [ lim
πββππ(π₯)] ππ₯
1
0.
37
Sehingga dapat dikatakan bahwa syarat kekonvergenan suatu barisan
fungsi terintegral yaitu apabila fungsi tersebut kontinu dan konvergen seragam.
B. Sifat Fungsi Terintegral Darboux
Ada beberapa syarat suatu fungsi terintegral Darboux. Berdasarkan
definisi 2.10 menjelaskan bahwa integral Darboux untuk fungsi real yang
terbatas pada suatu interval tertutup dan terbatas [π, π]. Selanjutnya
berdasarkan definisi 2.11 kondisi terintegral Darboux ketika kedua nilai
integral mempunyai nilai yang sama, yang dimaksudkan dengan kedua integral
tersebuat ialah integral Darboux bawah dan integral Darboux atas.
Kasus 4.5
Akan ditunjukkan bahwa fungsi konstan π terintegral Darboux
dengan
π· β« ππ
π
ππ₯ = π(π β π)
Untuk partisi π pada interval [π, π].
Penyelesaian:
πΏ(π, π) = π βπ₯1 + π βπ₯2 + β― + π βπ₯π
= π(βπ₯1 + βπ₯2 + β― + βπ₯π)
= π(π β π)
Sehingga
π· β« π π
π
ππ₯ = sup πΏ(π, π) = π(π β π)
Sejalan dengan hal yang di atas, diperoleh
38
π· β« π π
π
ππ₯ = inf π(π, π)
= inf(πβπ₯1 + πβπ₯2 + β― + πβπ₯π)
= π(π β π)
Jadi
π· β« π π
π
ππ₯ = π· β« π π
π
= π(π β π)
Yang mengakibatkan fungsi konstan π terintegral dan
π· β« π π
π
= π(π β π)
Kasus 4.6
Akan ditunjukkan bahwa fungsi π yang didefinisikan dengan
π(π₯) = {0, jika π₯ rasional1, jika π₯ irasional
Tidak terintegral Darboux disebarang interval [π, π].
Penyelesaian:
Dengan memperhatikan sebuah partisi π pada interval [π, π], berlaku
π(π, π) = β ππβπ₯π
π
π=1
= 1βπ₯1 + 1βπ₯2 + β― + 1βπ₯π
= π β π
Sehingga
π· β« ππ
π
ππ₯ = inf π(π, π) = π β π
Dan
39
π· β« ππ
π
ππ₯ = sup πΏ(π, π)
= sup{0βπ₯1 + 0βπ₯2 + β― + 0βπ₯π}
= 0
Dalam hal ini digunakan sifat kepadatan bilangan real
Jadi
π· β« ππ
π
ππ₯ β π· β« ππ
π
ππ₯
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi π tidak terintegral Darboux.
Kasus 4.7
Akan ditunjukkan bahwa π₯2 terintegral Darboux pada sebarang
interval [0, π], dimana π > 0
Penyelesaian:
Dibuat partisi π pada [0, π] dengan cara membagi interval tersebut
menjadi π bagian yang sama, sehingga [0,π
π,
2π
π, β¦ ,
ππ
π] adalah partisi π,
[(π β 1) (π
π)]
2
dan [ππ
π]
2
berturut-turut adalah batas bawah dan batas atas
fungsi di βπ₯π dan Panjang masing-masing intervalnya adalah π
π.
π(π, π₯2) =π3
π3 (12 + 22 + β― + π2)
=π3
π3.π
6(π + 1)(2π + 1)
=π3
6(1 +
1
π) (2 +
1
π)
Dan
40
πΏ(π, π₯2) =π3
π3 {0 + 12 + 22 + β― + (π β 1)2}
=π3
6(1 β
1
π) (2 β
1
π)
Jadi
inf π(π, π₯2) =π3
3= sup πΏ(π, π₯2)
Sehingga dapat disimpulkan bahwa fungsi π₯2 terintegral Darboux dan
π· β« π₯2π
π
ππ₯ =π3
3
Berdasarkan dari beberapa kasus maka dapat dikatakan bahwa syarat
suatu fungsi terintegral Darboux apabila intervalnya tertutup dan terbatas [π, π]
serta nilai dari kedua integral Darboux atas dan integral Darboux bawahnya itu
sama.
C. Kekonvergenan Barisan Fungsi yang Terintegral Darboux
Setelah kita megetahui syarat kekonvergenan barisan suatu fungsi dan
fungsi yang terintegral darboux maka kita dapat menentukan barisan fungsi apa
sajakah yang dapat terintegral Darboux. Mengingat tidak semua barisan fungsi
yang terintegral dan konvergen kesuatu fungsi, fungsi limitnya terintegral, atau
jika terintegral, nilai integralnya belum tentu sama dengan nilai limit integral
barisan fungsinya.
Pada teorema 2.14 sudah di jelaskan mengenai syarat suatu barisan
fungsi terintegral. Maka akan diberi beberapa kasus yang terkait tentang
kekonvergenan barisan fungsi yang terintegral Darboux.
41
Kasus 4.8
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi yang terintegral Darboux
{ππ(π₯)} = {π₯
π} untuk π₯ β [0,1]
Penyelesaian:
Barisan Fungsi ππ(π₯) =π₯
π , konvergen ke 0 karena lim
πββ{
π₯
π} = 0 untuk
π₯ β [0,1]. Yang berarti βν > 0, π₯ β πΈ, βπ β₯ π ,π₯ berlaku |ππ(π₯) β π(π₯)| =
|π₯
πβ 0| β€
1
π< ν, yang berarti berdasarkan ν dan π₯ yang diberikan barisan
ππ(π₯) konvergen pointwise ke 0 pada interval [0,1] karena nilai limitnya ada
dan barisan fungsi {ππ(π₯)} = {π₯
π} konvergen seragam menuju π(π₯) = 0 pada
π₯ β [0,1] karena nilai |π₯
πβ 0| β€
1
π< ν, yang berarti jika diambil sebarang nilai
ν > 0 ada nilai π β₯ π sedemikian sehingga |π₯
πβ 0| < ν berlaku untuk semua
π₯ β [0,1].
Dibuat partisi π pada interval [0,1] dengan cara membagi interval
tersebut menjadi π bagian yang sama, sehingga
[0,1
π,2
π, β¦ ,
π
π= 1] adalah partisi π
Dapat ditulis [[(π β 1) (1
π)] , [(π) (
1
π)]]. Subtitusi masuk ke fungsi
sehingga, [πβ1
ππ,
π
ππ] berturut-turut adalah batas bawah dan batas atas fungsi di
βπ₯π dengan panjang masing-masing intervalnya adalah 1
π .
Selanjutnya menentukan integral Darboux bawah dan integral
Darboux atas. Dengan memperhatikan partisi π pada interval [0,1], berlaku
42
π(π, π) = β ππβπ₯π
π
π=1
= βπ
ππ .
π
π=1
1
π
= 1
π2π β π
π
π=1
= 1
π2π (1 + 2 + β― + π)
=1
π2π [
π(π + 1)
2]
=1
2π[(π + 1)
π]
=1
2π[1 +
1
π]
= 1
2π+
1
2ππ
Maka
inf π(π, π) = 1
2π
Selanjutnya
πΏ(π, π) = β ππβπ₯π
π
π=1
= βπ β 1
ππ .
π
π=1
1
π
= 1
π2π β π β 1
π
π=1
43
= 1
π2π (0 + 1 + 2 + β― + (π β 1))
=1
π2π [
π(π β 1)
2]
=1
2π[(π β 1)
π]
=1
2π[1 β
1
π]
= 1
2πβ
1
2ππ
Maka
sup πΏ(π, π) = 1
2π
Diperoleh
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = inf π(π, π)
π· β«π₯
π
1
0
ππ₯ =1
2π
Dan
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = sup πΏ(π, π)
π· β«π₯
π
1
0
ππ₯ =1
2π
Jadi
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯
44
Sehingga terbukti bahwa ππ(π₯) terintegral Darboux di interval [0,1].
Selanjutnya akan diselidiki apakah fungsi terintegral Darboux sama dengan
limit integral barisan fungsinya.
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= limπββ
π· β« π1
0
ππ₯
= limπββ
[1
2π]
= 0
Dan
π· β« [ limπββ
ππ(π₯)]π
π
ππ₯ = π· β« [ limπββ
π₯
π]
1
0
ππ₯
= π· β« 01
0
ππ₯
= 0
Sehingga
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= π· β« [ limπββ
ππ(π₯)]π
π
ππ₯ = 0
Kasus 4.9
Tentukan kekonvergenan barisan fungsi yang terintegral Darboux
pada interval [0,1].
ππ(π₯) =π₯
π + 1
Penyelesaian:
Ada beberapa langkah yang harus dipenuhi, yang pertama dilakukan
ialah menentukan nilai limit dari barisan fungsinya.
45
Barisan fungsi {{ππ(π₯)}} = {π₯
π+1} kontinu pada interval [0,1] karena
nilai limπ₯βπ
ππ(π₯) = ππ(π) dan juga barisan fungsi tersebut konvergen seragam
menuju ke fungsi π dengan limπββ
ππ(π₯) = π(π₯) = 0 pada interval [0,1].
Selanjutnya menentukan bahwa fungsi tersebut dapat terintegral
Darboux atau tidak.
Dibuat partisi π pada interval [0,1] dengan cara membagi interval
tersebut menjadi π bagian yang sama, sehingga
[0,1
π,2
π, β¦ ,
π
π= 1] adalah partisi π
Dapat ditulis [[(π β 1) (1
π)] , [(π) (
1
π)]]. Subtitusi masuk ke fungsi
sehingga, [πβ1
π(π+1),
π
π(π+1)] berturut-turut adalah batas bawah dan batas atas
fungsi di βπ₯π dengan panjang masing-masing intervalnya adalah 1
π .
Selanjutnya menentukan integral Darboux bawah dan integral
Darboux atas. Dengan memperhatikan partisi π pada interval [0,1], berlaku
π(π, π) = β ππβπ₯π
π
π=1
= βπ
π(π + 1) .
π
π=1
1
π
= 1
π2(π + 1) β π
π
π=1
= 1
π2(π + 1) (1 + 2 + β― + π)
46
=1
π2(π + 1) [
π(π + 1)
2]
=1
2(π + 1)[(π + 1)
π]
=1
2(π + 1)[1 +
1
π]
= 1
2(π + 1)+
1
2π(π + 1)
Maka
inf π(π, π) = 1
2(π + 1)
Selanjutnya
πΏ(π, π) = β ππβπ₯π
π
π=1
= βπ β 1
π(π + 1) .
π
π=1
1
π
= 1
π2(π + 1) β π β 1
π
π=1
= 1
π2(π + 1) (0 + 1 + 2 + β― + (π β 1))
=1
π2(π + 1) [
π(π β 1)
2]
=1
2(π + 1)[(π β 1)
π]
=1
2(π + 1)[1 β
1
π]
47
= 1
2(π + 1)β
1
2π(π + 1)
Maka
sup πΏ(π, π) = 1
2(π + 1)
Diperoleh
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = inf π(π, π)
π· β«π₯
π + 1
1
0
ππ₯ =1
2(π + 1)
Dan
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = sup πΏ(π, π)
π· β«π₯
π + 1
1
0
ππ₯ =1
2(π + 1)
Jadi
π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯ = π· β« ππ(π₯)π
π
ππ₯
Sehingga terbukti bahwa ππ(π₯) terintegral Darboux di interval [0,1].
Selanjutnya akan diselidiki apakah fungsi terintegral Darboux sama dengan
limit integral barisan fungsinya.
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= limπββ
π· β«π₯
π + 1
1
0
ππ₯
= limπββ
[1
2(π + 1)]
= 0
48
Dan
π· β« [ limπββ
ππ(π₯)]π
π
ππ₯ = π· β« [ limπββ
π₯
π + 1]
1
0
ππ₯
= π· β« 01
0
ππ₯
= 0
Sehingga
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= π· β« [ limπββ
ππ(π₯)]π
π
ππ₯ = 0
Dari kasus 4.8 dan 4.9 terlihat bahwa fungsi kontinu yang konvergen
seragam terbukti sebagai syarat agar suatu fungsi terintegral Darboux pada
[π, π] sama dengan limit integral barisan fungsinya.
D. Syarat Suatu Fungsi Terintegral Darboux Sama dengan Limit dari
Integral Barisan Fungsinya.
Berdasarkan langkah-langkah sebelumnya dan beberapa kasus yang
telah di analisis, maka diperoleh suatu lemma sehingga syarat suatu fungsi
terintegral Darboux sama dengan limit dari integral barisan fungsinya:
Lemma 4.1
Jika {ππ} adalah barisan fungsi kontinu yang konvergen seragam ke
suatu fungsi π pada [π, π] dan fungsinya terintgral Darboux pada [π, π] maka :
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= π· β« [ limπββ
ππ(π₯)] ππ₯π
π
49
Bukti :
Barisan {ππ} konvergen seragam maka {ππ} konvergen pointwise ke π,
sedemikian sehingga
limπββ
ππ(π₯) = π(π₯)
Barisan fungsi {ππ} merupakan konvergen seragam pada interval
[π, π]. Jika diberikan
ν
π β π> 0
maka ada π β β sedemikian sehingga untuk semua π₯ β [π, π] dan π β₯ π
berlaku
|ππ(π₯) β π(π₯)| <ν
π β π
|π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
β π· β« π(π₯)ππ₯π
π
| < ν
Jadi,
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= π· β« π(π₯)ππ₯π
π
Ekuivalen dengan,
limπββ
π· β« ππ(π₯)ππ₯π
π
= π· β« limπββ
ππ(π₯)π
π
ππ₯
50
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa syarat
cukup agar suatu fungsi terintegral Darboux pada [π, π] sama dengan limit
integral barisan fungsinya yaitu:
1. {ππ} adalah barisan fungsi kontinu yang konvergen seragam
2. {ππ} terbatas pada [π, π]
B. Saran
Adapun saran pada penelitian ini yaitu mahasiswa dapat
mengembangkan bagaimana penelitian ini jika dikerjakan pada interval selain
[π, π] dan pada integral selain Darboux.
51
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, W. (2012). Analisis Real. Makassar: UIN Alauddin.
Bartle, R., & R.Sherbert, D. (2000). Introduction to Real Analysis. New York: John
Wiley and Sons.
Endarwati, M. (2009). Integral Riemann-Darboux. Yogyakarta: Universitas Sanata
Dharma.
Goldberg, R. (1976). Method of Real Analysis. New York: Jhon Wiley and Sons.
Gunawan, H. (2009). Pengantar Analisis Real. Bandung: ITB.
Kementerian Agama RI. (2012). Al-Qur'an dan Terjemah Al-Kaffah. Surabaya:
Sukses Publishing.
Kosmala, W. (2004). A Friendly Introduction to Analysis Single and Multivariable.
New Jursey: Pearson Education.
P.Khotimah, R., Darmawijaya, S., & Indrati, C. (2011). Teorema-teorema
Kekonvergenan Integral Riemann, Lebesque dan Henstock. Proseding
Seminar Matematika Universitas Muhammadiyah Surakarta, 184.
R.Ishak. (2018). Ekuivalensi Kekonvergenan Seragam dan Kekonvergenan
Pointwise. Jurnal MSA, 2.
Syaikh, A. (2012). Tafsir sa'di. Arab Saudi: Muassasah Ar-Risalah.
xv
RIWAYAT HIDUP
Penulis bernama Baso Irvan, biasa dipanggil Baso,
lahir 27 Desember 1998 di Wajo. Pertama kali
menempuh Pendidikan pada SD Negeri 310
Assorajang, kemudian dilanjutkan di SMP Negeri 1
Sajoanging, setalah itu melanjutkannya di SMK
Negeri 1 Sajoanging yang saat ini berubah nama
menjadi SMK Negeri 4 Wajo dan sekarang menempuh
Pendidikan di Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar tepatnya pada Jurusan
Matematika Fakultas Sains dan Teknologi.