web viewbuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi...

21
TEORI BELAJAR SKINNER Paper ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Psikologi Belajar Matematika Dosen pengampu: Dr.Ibrahim Disusun oleh: 1. Susi Susanti (10600003) 2. Rif’ati (106000) 3. Muhammad Arifin (106000) 4. Farhah Mardiana (10600032) 5. Sektiana Wardhani (10600072)

Upload: doliem

Post on 30-Jan-2018

221 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

TEORI BELAJAR SKINNER

Paper ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah

Psikologi Belajar Matematika

Dosen pengampu: Dr.Ibrahim

Disusun oleh:

1. Susi Susanti (10600003)

2. Rif’ati (106000)

3. Muhammad Arifin (106000)

4. Farhah Mardiana (10600032)

5. Sektiana Wardhani (10600072)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2012

BIOGRAFI

Page 2: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

Burrhus Frederic Skinner (1904-1990)

Skinner lahir di Susquehanna, Pennsylvania. Dia meraih gelar master pada tahun

1930 dan Ph.D. pada tahun 1931 dari Harvard University. Gelar B.A. diperoleh dari

Hammilton College, New York. Dia mengambil jurusan sastra Inggris. Usaha awal Skinner

untuk menjadi penulis banyak gagalnya sehingga dia mulai berpikir untuk menjadi

psikiater. Dia akhirnya bekerja di industri batubara sebagai penulis dokumen hukum. Buku

pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi

judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation. Setelah menyelesaikan

buku ini Skinner pindah ke Greenwich Village di New York City.

Skinner mengajar psikologi di University of Minnesota antara 1936 dan 1945 dan

selama masa ini, dia menulis buku teksnya yang amat berpengaruh, The Behavior of

Organism (1938). Pada tahun 1945, Skinner pindah ke Indiana University untuk menjabat

ketua jurusan Fakultas Psikologi. Pada tahun 1948 dia kembali ke Harvard, dan menetap

di sana untuk seterusnya. Sampai sekitar tahun 1970 Skinner menjadi tokoh yang paling

banyak dibicarakan orang dalam tradisi behavioris.

TEORI SKINNER

Behaviorisme Radikal

Skinner mengadopsi dan mengembangkan filsafat ilmiah yang dikenal sebagai

radical behaviorism. Orientasi ilmiah ini menolak bahasa ilmiah dan interpretasi ilmiah

yang mengacu pada mentalistic event (kejadian mental). Beberapa isi belajar behavioristik

menggunakan istilah seperti dorongan, motivasi, dan tujuan untuk menjelaskan aspek

tertentu dari perilaku manusia dan nonmanusia. Skinner menolak jenis istilah ini karena

istilah itu merujuk pada pengalaman mental yang bersifat pribadi dan menurutnya

menyebabkan psikologi kembali ke bentuk non ilmiah. Menurut Skinner, aspek yang dapat

diamati dan diukur dari lingkungan, dari perilaku organisme, dan dari konsekuensi perilaku

itulah yang merupakan materi penting untuk penelitian ilmiah.

Perilaku Responden dan Operan

Page 3: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

Skinner membedakan 2 jenis perilaku: respondent behavior (perilaku responden),

yang ditimbulkan oleh suatu stimulus yang dikenali, dan operant behavior (perilaku operan)

yang tidak diakibatkan oleh stimulus yang dikenal tetapi dilakukan sendiri oleh organisme.

Contoh dari perilaku responden adalah semua gerak refleks seperti menarik tangan ketika

tertusuk jarum, menutunya kelopak mata saat terkena cahaya menyilau, dan keluarnya air

liur saat ada makanan. Contoh perilaku operan adalah tindakan ketika hendak bersiul,

berdiri lalu berjalan, atau anak yang meninggalkan suatu mainan dan beraih ke mainan

lainnya. Kebanyakan aktivitas keseharian kita adalah perilaku operan. Perilaku responden

bergantung pada stimulus yang mendahuluinya, sedangkan perilaku operan dikontrol oleh

konsekuensi atau respons yang dihasilkan. Riset Skinner hampir semuanya berkaitan

dengan pengkondisian operan.

B.F. Skinner meyakini bahwa perilaku dikontrol melalui proses operant conditioning. Di mana seorang dapat mengontrol tingkah laku organisme melalui

pemberian reinforcement yang bijaksana dalam lingkungan relatif besar. Dalam beberapa

hal, pelaksanaannya jauh lebih fleksibel daripada conditioning klasik.

Kotak Skinner

Skinner membuat eksperimen sebagai berikut: Dalam laboratorium Skinner

memasukkan tikus yang telah dilaparkan dalam kotak yang disebut “skinner box”, yang

sudah dilengkapi dengan berbagai peralatan yaitu tombol, alat pemberi makanan,

penampung makanan, lampu yang dapat diatur nyalanya, dan lantai yang dapat dialiri

listrik. Karena dorongan lapar, tikus berusaha keluar untuk mencari makanan. Selama

tikus bergerak ke sana ke mari untuk keluar dari box, tidak sengaja ia menekan tombol,

makanan keluar. Secara terjadwal diberikan makanan secara bertahap sesuai peningkatan

perilaku yang ditunjukkan si tikus, proses ini disebut shapping.

Perilaku Takhayul

Menurut prinsip pengkondisian operan, kita dapat memperkirakan bahwa perilaku

yang dilakukan hewan ketika mekanisme memberi makan diaktifkan dan diperkuat, dan

hewan akan cenderung mengulangi perilaku yang diperkuat itu. Setelah beberapa saat,

perilaku yang diperkuat akan muncul lagi saat mekanisme pemberi makan aktif lagi, dan

responnya akan semakin kuat. Jadi hewan bisa mengembangkan respon ritualistik yang

aneh; ia mungkin menyerudukkan kepalanya, atau berputar-putar, berdiri dengan kaki

Page 4: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

belakang, atau melakukan sederetan tindakan lain yang pernah dilakukannya ketika

mekanisme pemberian makan mendadak aktif. Perilaku ritualistik ini disebut sebagai

takhayul (superstitious) karena hewan itu sepertinya percaya bahwa apa yang

dilakukannya akan menyebabkan datangnya makanan. Karena penguat dalam situasi ini

tidak bergantung pada perilaku hewan, maka ia dinamakan noncontingent reinforcement (penguatan nonkontingen).

Contohnya, tiap orang pasti mempunyai satu hal yang dianggapnya benda

keberuntungan. Seperti salah satunya penyanyi yang bernama Taylor Swift yang menyukai

angka 13, sehingga sebelum pentas dia menuliskan angka 13 di tangannya supaya

konsernya lancar.

Menurut salah satu teori Behavioristik, hal itu masuk dalam Superstitious behaviour. Menurut Skinner yaitu adanya perilaku tertentu yang oleh individu diyakini

sebagai penyebab keberhasilan, namun pada dasarnya tidak demikian. Perilaku takhayul

muncul ketika penguat atau hukuman terjadi ketika ada jarak waktu yang berdekatan

dengan perilaku utamanya. Oleh karena itu, perilaku yang sengaja diperkuat atau

mendapat hukuman, meningkatkan kemungkinan bahwa perilaku terjadi lagi. Jadi rasa

kepercayaan akan sesuatu yang dimiliki orang yang tanpa sebab yang jelas atau

pengetahuan yang pasti itu masuk dalam supertitious behaviourm.

Operan Diskriminatif

Pada kotak skinner dikondisikan sedemikian rupa agar hewan menekan tuas saat

lampu menyala, hewan mendapatkan secuil makanan. Dan jika lampu padam, hewan tidak

menekan tuas dan tidak mendapatkan makanan. Dalam kondisi ini cahaya menyala

didefinisikan ( SD ), cahaya padam (SΔ ). Itu adalah pengembangan dari operant

deskriminatif, yang merupakan respon operan yang diberikan untuk satu situasi tetapi tidak

untuk situasi lainnya. Tatanan ini dapat disimbolkan sebagai berikut: SD RSR di mana R

adalah respons operan dan SR adalah stimulus yang menguatkan. Jadi operan diskriminatif

melibatkan suatu sinyal yang menimbulkan respons yang pada gilirannya menimbulkan

penguatan. Contohnya pada kehidupan sehari–hari. Saat sedang mengendarai sepeda

motor, kita bertemu dengan lampu merah ( SD) yang menyebabkan berhenti (R). Oleh

sebab itu kita tidak terkena tilang atau kecelakaan (SR).

Penguatan Sekunder

Page 5: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

Penguatan sekunder adalah penguatan yang digunakan untuk memenuhi

kebutuhan non fisik seperti pujian verbal, ekspresi wajah yang menyenangkan, pemberian

penghargaan, menghargai kesuksesan, memberi nilai, peringkat, dan memberi

kesempatan siswa untuk mengerjakan sesuatu yang diinginkannya. Dalam pembelajaran

Skinner menyatakan bahwa pemberian hadiah lebih efektif dalam merubah perilaku

seseorang daripada menggunakan hukuman.

Berdasarkan prinsip penguatan sekunder, pemasangan cahaya dengan makanan

akan menyebabkan cahaya memiliki properti penguatan tersendiri. Cara untuk mengujinya

adalah dengan melenyapkan respons penekan tuas, sehingga ketika hewan menekan tuas

tidak ada makanan atau miuman yang diberikan. Pada saat tingkat respon penekan tuas

ini menurun ke level operan, penekanan tuas itu diatur agar menyalakan cahaya tetapi

tidak menghasilkan makanan. Dalam hal ini skinner mencatat ada peningkatan respons.

Karena cahaya itu meningkatakan tingkat respon dan cahaya itu juga memperlama

pelenyapan. Dapat dikatakan bahwa cahaya itu memiliki karakteristik penguat tersendiri

melalui asosiasinya dengan makanan pada masa training. Penguatan yang Digeneralisasikan

Generalized reinforce (penguat yang digeneralisasikan) adalah penguat sekunder

yang dipasangkan dengan lebih dari satu penguat utama. Keuntungan dari penguat yang

digeneralisasikan adalah tidak tergantung pada kondisi deprivasi agar bisa efektif.

Contohnya makanan dan uang, hanya akan memperkuat untuk organisme yang kelaparan,

tetapi uang dapat dipakai sebagai penguat tanpa tergantung seseorang kelaparan atau

tidak. Setiap aktivitas yang pernah menyebabkan penguatan mungkin akan menjadi

penguatan itu sendiri.

Skiner terkenal dengan konsep Functional Autonomi (autonomi fungsional) dari

Gordon Allport (1961) berpendapat bahwa meskipun suatu aktivitas pernah dilakukan

karena aktivitas itu menimbulkan penguatan, setelah beberapa waktu aktivitas itu sendiri

menjadi suatu penguat.

Perantaian

Yang disebut dengan proses perantaian atau proses berantai adalah Suatu respon

dapat membawa organisme berhubungan dengan stimuli yang bertindak sebagai SD untuk

respons lainnya, yang pada gilirannya akan menyebabkannya mengalami stimuli yang

menyebabkan respons ketiga, dan seterusnya. Misalnya, tindakan menekan tuas dalam

kotak skinner bukan merupakan proses yang tunggal. Stimulus dalam kotak skinner

Page 6: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

bertindak sebagai SD menyebabkan hewan mendekati tuas. Saat melihat tuas hewan akan

mendekatinya dan menekannya. Penekan mekanisme pemberi makanan bertindak

sebagai SD tambahan, yang menyebabkan hewan mendekati makanan. Tindakan

memakan makanan berperan sebagai SD, yang menyebabkan hewan mendekati tuas dan

menekannya kembali. Dalam hal ini potongan makanan bertindak sebagai penguat positif

utama. Dapat dikatakan bahwa berbagai elemen rantai perilaku disatukan oleh penguat–

penguat sekunder, namun keseluruhan rantai perilaku tergantung pada penguat utama.

Penguat Positif dan Negatif

Berdasarkan berbagai percobaannya pada tikus dan burung merpati, Skinner

mengatakan bahwa unsur terpenting dalam belajar adalah penguatan. Maksudnya adalah

pengetahuan yang terbentuk melalui ikatan stimulus respon akan semakin kuat bila diberi

penguatan. Skinner membagi penguatan ini menjadi dua, yaitu penguatan positif dan

penguatan negatif. Bentuk-bentuk penguatan positif berupa hadiah, perilaku, atau

penghargaan. Bentuk bentuk penguatan negatif antara lain menunda atau tidak memberi

penghargaan, memberikan tugas tambahan atau menunjukkan perilaku tidak senang.

Hukuman ( punishment )Punishment terjadi ketika suatu respons menghilangkan sesuatu yang positif dari

situasi atau menambahkan sesuatu yang negatif. Hukuman didesain untuk menghilangkan

terulangnya perilaku yang ganjil, berbahaya, atau perilaku yang tidak diinginkan lainnya

dengan asumsi bahwa seseorang yang dihukum akan berkurang kemungkinannya

mengurangi perilaku yang sama. Argumen utama Skinner menentang penggunakan

hukuman adalah bahwa hukuman itu dalam jangka panjang tidak efektif. Jadi hukuman

sering kelihatannya sangat berhasil padahal ia sebenarnya hanya menghasilkan efek

temporer. Ada beberapa argumen yang menentang hukuman yaitu :

a) Hukuman menyebabkan efek samping emosional yang buruk.

b) Hukuman menunjukkan apa yang tidak boleh dilakukan organisme, bukan apa yang

seharusnya organisme.

c) Hukuman menjustifikasi tindakan menyakiti pihak lain.

d) Berada dalam situasi di mana perilaku yang dahulu dihukum kini dapat dilakukan

tanpa mendapat hukuman lagi mungkin akan akan menyebabkan anak merasa

diperbolehkan melakukannya lagi.

e) Hukuman akan menimbulkan agresi terhadap pelaku penghukum pihak lain.

Page 7: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

f) Hukuman sering mengganti respons yang tidak diinginkan dengan respons yang tak

diinginkan lainnya.

Alternatif untuk hukuman

Situasi yang menyebabkan perilaku yang tidak diinginkan bisa diubah, dan itu

akan mengubah perilaku. Misalnya, memindahkan gelas hiasan dari ruang keluarga akan

mengeliminasi problem anak memecahkan barang itu. Respons yang tidak diinginkan

dapat diubah menjadi menjemukan dengan cara membiarkan organisme melakukan

respons yang tak diinginkan itu sampai ia bosan. Cara lainnya, adalah membiarkan waktu

yang menentukan, tetapi cara ini boleh jadi akan terlalu lama. Kebiasaan tidak mudah

dilupakan. Alternatif lainnya adalah memperkuat perilaku yang tidak sesuai dengan

perilaku yang tidak diharapkan (misalnya, anak diajak untuk membaca sebelum ia bermain

korek api ketimbang menemukannya karena bermain korek api).

Perbandingan Skiner dan Thorndike

Antara Skiner dan Thorndike terdapat banyak persamaan pendapat dalam

sejumlah isu penting, tetapi juga mempunyai perbadaan diantara keduanya. Perbedaan ini

diantaranya pengkondisian operan Skiner dengan pengkondisian Instrumental Thorndike

mengilustrasikan bahwa dua pendekatan itu berbeda dan istilah operan dan instrumental

tidak dapat digantikan. Sehingga Skiner dianggap revolusioner dalam sejarah teori belajar.

Jadwal Penguatan

Meskipun Pavlov melakukan penelitian penguatan parsial, menggunakan

pengkondisian klasik, tetapi Skinnerlah yang secara meneliti secara menyeluruh topik ini.

Skinner telah mempublikasikan data tentang efek dari penguatan parsial ketika Humphreys

mengguncang dunia psikologi dengan menunjukkan bahwa proses pelenyapan adalah

lebih cepat sesudah penguatan 100 persen ketimbang sesudah penguatan parsial. Artinya,

jika suatu organisme menerima penguat setiap kali ia membuat respon yang tepat selama

proses pelenyapan, maka responnya akan lenyap lebih cepat ketimbang organisme

dengan respons benar yang tidak mencapai 100 persen. Skinner telah mempublikasikan

tentang penguatan parsial. Penguatan parsial akan menyebabkan resistensi yang lebih

besar terhadap pelenyapan ketimbang penguatan yang berkelanjutan atau penguatan 100

persen, dan fakta ini dinamakan Partian Reinforcement Effect ( PRE).

Page 8: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

Skinner mempelajari efek penguatan parsial ini secara ekstensif dan akhirnya

menulis sebuah buku bersama Ferster yang diberi judul Schedules of Reinforcement. Ada

beberapa penguatan yang lazim dipakai yaitu :

1. Continuous Reinforcement Schedule ( CRF ), jadwal penguatan berkelanjutan.Dengan menggunakan CRF, setiap respons yang tepat selama akuisisi

akan diperkuat. Dalam studi penguatan parsial, hewan dilatih dahulu pada jadwal

penguatan 100 persen dan kemudian dipindah ke penguatan parsial.

2. Fixed Interval Reinforcement Schedule ( FI ), jadwal penguatan internal tetap.

Dengan menggunakan FI, hewan akan diperkuat untuk satu respons yang

dibuat hanya setelah sederet interval waktu. Pada awal interval waktu tetap,

hewan merespons dengan lambat atau bahkan tidak merespons sama sekali. Saat

akhir waktu interval makin dekat, hewan pelan–pelan meningkatkan kesempatan

responsnya, dan tampak mengantisipasi momen penguatan. Jenis respons ini

menghasilkan suatu pola pada pencatatan komulatif yang disebut Fixed interval scallop.

3. Fixed Ration Reinforcement Schedule ( FR ), jadwal penguatan rasio tetap.Setiap respons ke–n yang dilakukan hewan akan diperkuat. Faktor

penting menentukan kapan suatu respons diperkuat adalah jumlah dari respons

yang diberikan. Secara teori, hewan pada jadwal interval tetap dapat membuat

satu respons saja disetiap akhir interval dan diperkuat setiap kali ia merespons.

Dengan jadwal rasio tetap hal itu tidak mungkin; hewan harus merespons

sejumlah tertentu sebelum diperkuat.

Postreinforcement pause terjadi saat penguatan FI dan FR, respons yang

diperkuat diikuti oleh depresi (penurunan) tingkat respons. Jadwal FR biasanya

menghasilkan garis seperti undak–undakan, yang menunjukkan bahwa hewan

secara temporer berhenti memberi respons setelah suatu respons diperkuat dan

kemudian, pada satu titik tertentu, kembali merespons dengan cepat.

4. Variable Interval Reinforcement Schedule ( VI ), jadwal penguatan interval

variabel.Hewan diperkuat setelah memberi respons pada akhir interval dari durasi

variabel. Yakni, alih – alih menggunkan interval waktu tetap, seperti dalam jadwal

FI, hewan itu diperkuat pada rata – rata. Jadwal ini mengeliminasi efek yang

Page 9: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

menyebabkan garis berlekuk – lekuk seperti yang dijumpai di jadwal FI dan

menghasilkan tingkat respons yang tetap dan moderat.

5. Variable Ratio Reinforcement Schedule ( VR ), jadwal penguatan rasio variabel.

Mengeliminasi bentuk undak – undakan dalam catatan komulatif seperti

yang dijumpai pada jadwal FR dan menghasilkan tingkat respons yang tertinggi di

antara lima jadwal yang telah dibahas sejauh ini.

6. Cuncurrent Schedule and the Mathcing Law Skinner (1950) melatih burung dara untuk mematuk 2 kunci operan yang

tersedia pada saat yang bersamaan tetapi memberikan penguat di bawah jadwal

yang berbeda. Prosedur ini dinamakan sebagai concurrent reinforcement schedules (jadwal penguatan secara bersamaan).

7. Cuncurrent Chain Reinforcement ScheduleJadwal penguatan bersama di pakai untuk meneliti perilaku pilihan-

sederhana, sedangkanconcurrent chain reinforcement schedule (jadwal

penguatan rantai secara bersamaan) di pakai untuk meneliti perilaku pilihan

kompleks. Dengan jadwal rantai bersama ini perilaku hewan selama fase awal

eksperimen akan menentukan jadwal penguatan apa yang akan di alaminya

selama fase kedua atau fase penghentian.

Apa yang mengubah preferensi kepenguat kecil dan langsung menjadi

preferensi ke penguat besar dan tidak langsung? jawabannya tampaknya adalah

waktu. Ditunjukkan bahwa penguat kehilangan nilai penguatannya seiring dengan

berlalunya waktu. Jadi, suatu organisme mungkin memeilih penguat kecil jika

penguat itu langsung tersedia tetapi ia tidak akan merencanakannya untuk masa

depan. Jika ada penundaan, organisme cenderung memilih penguat yang lebih

besar. Schwartz, Wasserman, dan Robbins menggeneralisasikan temuan ini untuk

manusia.

Misalnya ada pilihan antara ninton film di bioskop dan belejar di waktu

malam kita bisa membayangkan bahwa pergi nonton bioskop akakn menghasilkan

penguatan kecil tetapi langsung (hiburan malam), sedangkan belajar

menghasilkan penguatan besar yang tertunda (lulus ujian denga nilai bagus) .

Ketika diberi pilihan antara belajar mulai jam 7:45 malam atau meneonton bioskop.

Namun jika pilihan itu tersedia pada jam 9 pagi, sehingga kedua penguat itu

mengalami penundaan, maka siswa akan memilih belajar pada malam itu.

Page 10: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

Aplikasi teori Skinner terhadap pembelajaran

Menurut Skinner, gaya mengajar guru dilakukan dengan beberapa pengantar dari

guru secara searah dan dikontrol guru melalui pengulangan dan latihan. Menajemen kelas

adalah berupa usaha untuk memodifikasi perilaku antara lain dengan proses penguatan

yaitu memberi penghargaan pada perilaku yang diinginkan dan tidak memberi imbalan

apapun pada perilaku yanag tidak tepat.

Menurut skinner belajar akan berlangsung sangat evektif apabila: (1) informasi

yang akan dipelajari disajikan secara bertahap; (2) pembelajar segera diberi umpan balik

mengenai akurasi pembelajaran mereka (yakni, setelah belajar mereka segera diberitahu

apakah mereka sudah memahami informasi dengan benar atau tidak); (3) pembelajar

mampu belajar dengan caranya sendiri. Seperti behavioris lainnya, skinner memulai

pembelajaran dengan langkah yang sederhana ke yang kompleks. Perilaku kompleks

dianggap terdiri dari bentuk-bentuk perilaku sederhana. Bagi skinner, motivasi hanya

penting untuk menentukan apa yang akan bertindak sebagai penguat untuk siswa tertentu.

Prinsip-prinsip pembelajaran menurut Skinner:

1. Bahan yang dipelajari dianalisis sampai pada unit-unit secara organis.

2. Hasil berlajar harus segera diberitahukan kepada siswa, jika salah dibetulkan benar

diperkuat.

3. Proses belajar harus mengikuti irama dari yang belajar.

4. Materi pelajaran digunakan sistem modul.

5. Proses lebih ditekankan untuk kepentingan diagnostik.

6. Dalam proses pembelajaran lebih dipentingkan aktivitas sendiri.

7. Dalam proses pembelajaran tidak dikenakan hukuman.

8. Dalam pendidikan mengutamakan mengubah lingkungan untuk mengindari

pelanggaran agar tidak menghukum.

9. Tingkah laku yang diinginkan pendidik diberi hadiah.

10. Hadiah diberikan kadang-kadang (jika perlu).

11. Tingkah laku yang diinginkan, dianalisis kecil-kecil, semakin meningkat mencapai

tujuan.

12. Dalam pembelajaran sebaiknya digunakan shaping.

13. Mementingkan kebutuhan yang akan menimbulkan tingkah laku operan.

Page 11: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

14. Dalam belajar mengajar menggunakan teaching machine.

15. Melaksanakan mastery learning yaitu mempelajari bahan secara tuntas menurut

waktunya masing-masing karena tiap anak berbeda-beda iramanya. Sehingga naik

atau tamat sekolah dalam waktu yang berbeda-beda. Tugas guru berat, administrasi

kompleks.

Skenario pembelajaran

Teori : penguatan postif dan negatif

Materi : trigonometri – identitas trigonometri

Kelas : X SMA

PemeranGuru : Muhammad Arifin

Siswa : Susi : siswa yang cerewet yang selalu ngajak ngobrol

Farhah : siswa cerewet yang selalu ngobrol

Rifati : pendiam

Sekti : aktif

Dalam skenario kita akan menerapkan beberapa teori :

Pengutan positif dan negatif1. Siswa yang pendiam sering ditanya, kemudian disuruh mengerjakan soal

dan diberi apresiasi. Kemudian siswa tersebut menjadi aktif.

2. Guru mengetahui nama siswa yang aktif. Sedangkan yang pendiam tidak

tahu.

Page 12: Web viewBuku pertamanya yang ditulis bersama ayahnya, berisi soal-soal dokumen hukum dan diberi judul A Digest of Decisions of the Anthracite Board of Conciliation

3. Siswa bermain hp kemudian guru menegurnya dan memberikan nasehat.

Kemudian guru memberikan soal dan suruh mengerjakan, siswa tersebut

tidak bisa menyelasaikan.

Langkah-langkah skenario pembelajaran:

1. Siswa di kelas siap menerima pelajaran.

2. Guru membuka pelajaran dengan memberi salam.

3. Guru menanyakan materi yang kemarin kepada siswa.

4. Guru meminta siswa untuk membuka modul pembelajaran yang sudah mereka

punya.

5. Guru menyampaiakan materi pelajaran tentang identitas trigonometri.

6. Guru meminta siswa untuk mengerjakan beberapa soal latihan yang ada di modul.

7. Guru memberi kesempatan pada siswa mengerjakan soal di depan kelas.

8. Guru melihat hasil pekerjaan siswa. Jika salah guru memberikan semangat

kepada siswa dan membantunya membenarkan jawaban. Jika benar guru

memberikan penghargaan berupa pujian dan hadiah kepada siswa.

9. Guru mencocokkan kembali jawaban siswa dan memberikan jawaban-jawaban

yang benar.