kampusku sayang tempatku berjuang

13
KAMPUSKU SAYANG, TEMPATKU BERJUANG Disusun Oleh: Gulmah Sugiharti [email protected] Abstrak Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini

Upload: dwi-budiwiwaramulja

Post on 25-Jun-2015

215 views

Category:

Education


1 download

DESCRIPTION

Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang Sangat Baik dan dapat Diandalkan. (Artikel ini diupload atas permintaan penulisnya)

TRANSCRIPT

Page 1: Kampusku sayang tempatku berjuang

KAMPUSKU SAYANG, TEMPATKU BERJUANG

Disusun Oleh:

Gulmah [email protected]

Abstrak

Kampusku Sayang merupakan sebuah organisasi belajar tempat dimana orang menimba ilmu untuk masa depan. Untuk mengetahui pelaksanaan Organesasi Belajar di Kampusku Sayang maka digunakan instrument pengukuran berupa Angket dari Michael J. Marquardt dengan 5 subsistem yang hasilnya adalah sebagai berikut : Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi, dan hasilnya Baik. Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur, dengan hasil yang Baik. Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baik guru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali, atau Sangat Baik. Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Sangat Baik Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang Sangat Baik dan dapat Diandalkan.

Page 2: Kampusku sayang tempatku berjuang

Kata Kunci ; Kampus sayang, Indikator Marquardt, Total SkorI. Pendahuluan

Kampus merupakan sebuah organisasi, lebih khusus lagi organisasi belajar tempat dimana

seseorang menimba ilmu untuk masa depan.

Marquardt (1996) mengatakan bahwa dalam organisasi belajar akan terlihat:

1. Perkembangan dan belajar seseorang dikaitkan dengan perkembangan dan belajar

organisasi khusus dan terstruktur;

2. Berfokus pada kreativitas dan adaptabilitiy;

3. Semua regu merupakan bagian dari proses belajar dan bekerja;

4. Jaringan kerja sangat penting dalam belajar dan menyelesaikan pekerjaan;

5. Berpikir sitem adalah fundamental;

6. Memiiki visi yang jelas di mana mereka berada dan ke mana tujuan mereka;

7. Secara terus menerus malakukan transformasi dan berkembang.

Sehubungan dengan itu, prodi tempat ku berjuang yang merupakan bagiann integeral dari

Kampusku Sayang mempunyai tugas pokok untuk melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,

mencakup Pendidikan, Penelitian, dan Pengabdian pada masyarakat dalam bidang prodinya.

Penyelenggaraan prodi mengacu pada rencana strategis yang meliputi tiga program utama

yaitu : (1) Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan, (2) Peningkatan Mutu, Relevansi dan

Daya Saing, (3) Peningkatan Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik. Dalam upaya

merealisasikan rencana strategis tersebut, telah ditentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai

melalui suatu kebijakan dalam bentuk kegiatan terprogram secara bertahap, sistematis dan

terkendali.

Sasaran-sasaran yang ingin dicapai telah disusun dalam rencana operasional Jurusan /

Prodi yang direncanakan dari program utama Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya Saing

meliputi kegiatan matrikulasi mahasiswa baru setiap angkatan , peningkatan kemampuan

mahasiswa baik dalam menganalisis buku teks maupun dalam penyusunan karya ilmiah

berbahasa Inggris, pemberdayaan mahasiswa yang berprestasi melalui peningkatan kemampuan

Page 3: Kampusku sayang tempatku berjuang

asisten mahasiswa dalam pelaksanaan praktikum, peningkatan kemampuan dosen dan mahasiswa

dalam membuat proposal pengabdian masyarakat, peningkatan kemampuan dosen dalam

membuat bahan ajar berbasis IT/ICT sehingga dapat diupload dalam Website. Disamping itu juga

dilakukan pengembangan kontrak perkuliahan dan rancangan pembelajaran berbasis SCL dan

pengembangan model pembelajaran praktikum berbasis kebutuhan stakeholder.

1. Visi, Misi

Penyusunan rencana strategis didasarkan pada kondisi jurusan dan prodi dengan

mempetimbangkan keunggulan, peluang, kendala dan tantangan yang semuanya diarahkan pada

kondisi masa mendatang. Kondisi jurusan dan prodi tersebut diprogramkan sedemikian untuk

memberi kontribusi yang lebih baik dalam peningkatan mutu lulusan secara bertahap dan

konsisten. Tahapan-tahapan tersebut diharapkan mendukung visi jurusan dan prodi yaitu:

menjadikan Jurusan yang unggul dalam pengkajian dan pengembangan prodi pendidikan dan non

kependidikan. Untuk mewujudkan visi tersebut Jurusan di kampusku Sayang mempunyai misi

menyelenggarakan pendidikan dalam rangka menghasilkan Sarjana Pendidikan dan Sarjana Non

Pendidikan yang profesional yang mampu bersaing di pasar kerja tingkat nasional dan global.

2. Tujuan dan Sasaran

Berdasarkan visi dan misi tersebut diatas, maka tujuan jangka panjang adalah:

a).menghasilkan lulusan yang berkepribadian luhur dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,

b). menghasilkan lulusan yang profesional dalam pendidikan dan non kependidikan c).

menghasilkan lulusan yang menguasai dasar-dasar penelitian dan pengembangan bidang

pendidikan dan non kependidikan d). menghasilkan lulusan yang mempunyai keterampilan

bekerja di laboratorium e}. menghasilkan lulusan yang mampu menciptakan lapangan kerja.

Sasaran yang akan dicapai dari Program Utama Peningkatan Mutu, Relevansi dan Daya

Saing meliputi kegiatan matrikulasi mahasiswa baru, pengembangan kurikulum berbasis softskill

melalui penyusunan evaluasi standar, penjaminan mutu melalui audit mutu perkuliahan, rencana

dan kontrak perkuliahan pada Prodi, pengembangan kompetensi pengembangan pengelolaan

laboratorium bagi mahasiswa yang akan PKL, pembinaan komunitas mahasiswa dalam

penumbuhan jiwa enterpreneurship. Kegiatan melalui Program Utama Peningkatan Tata Kelola,

Akuntabilitas dan Pencitraan Publik adalah update data evaluasi diri Prodi Pendidikan dan Non

Page 4: Kampusku sayang tempatku berjuang

Kependidikan, dalam rangka penyusunan proposal hibah kompetisi, penyusunan proposal dana

dari DIPA dan akreditasi Pogram Studi.

3. Cara Mencapai Tujuan dan Sasaran

Pencapaian tujuan dan sasaran dilaksanakan melalui tahapan-tahapan kegiatan yang di

implementasikan dalam Rencana Operasional (Renop) yang diusulkan setiap tahun dan setujui

oleh Kampusku Sayang jika dianggap layak melalui tahapan seleksi di tingkat Kampus.

Pencapaian tujuan jangka menengah di tuangkan dalam rencana strategis (Renstra).

Selanjutnya, organisasi juga seharusnya memberikan kesempatan kepada setiap individu untuk belajar secara terus-menerus dan berkelanjutan. Belajar dari pengalaman masa lalu dan mengambil pelajaran dari hasil yang dicapai organisasi atau orang lain guna mendesain dan mengembangkan apa yang ingin diperoleh untuk masa yang akan datang. Belajar berkelanjutan merupakan esensi dasar dari empat sila pendidikan (four pillars of education) seperti dikampanyekan oleh UNESCO (1999), yaitu untuk mengetahui (learning to know), mempunyai kemampuan untuk melakukan pekerjaan (learning to do), belajar untuk hidup bersama satu sama lain secara kolaboratif, rukun, dan damai (learning to live together), dan belajar juga dapat memberi kontribusi penting kepada setiap orang untuk berkembang secara utuh baik menyangkut kecerdasan intelektual, emosional, sosial, mapun kecerdasan spiritualnya (learning to be).Sedangkan Yusuf Edi (2008) mengatakan, bahwa dengan dukungan lingkungan organisasi belajar yang kondusif diharapkan dapat diciptakan individu-individu yang berpengetahuan (knowledge pople) dengan kompetensi yang handal dan dapat diandalkan. Selain itu dukungan kepemimpinan yang dapat memberdayakan (empowerement), artinya memberikan pendelegasian dan dukungan positif kepada anggota organisasi dalam aktivitas pembelajaran dan memperbaiki kinerja.

Page 5: Kampusku sayang tempatku berjuang

Dengan demikian dapat dikatakan bahwa hasil yang dicapai suatu organisasi belajar dapat menjadi barometer dalam membangun karakter bangsa (character building) yang mandiri, bermartabat, dan harga diri bangsa yang mampu berkompetisi dan berkolaborasi dengan negara manapun di dunia.II. Pembahasan

Learning Organization (LO) juga ada dan dilakukan di Kampusku Sayang khususnya diprodi tempatku berjuangDimensi Learning Organization Peter Senge (2000) mengemukakan bahwa di dalam learning organization yang efektif diperlukan 5 dimensi yang akan memungkinkan organisasi untuk belajar, berkembang, dan berinovasi yaitu: 1) Personal Mastery merupakan kemampuan secara terus menerus untuk memperbaiki wawasan agar objektif dalam melihat realitas. Organisasi pembelajaran memerlukan karyawan yang memiliki kompetensi yang tinggi, agar bisa beradaptasi dengan tuntutan perubahan, khususnya perubahan teknologi dan perubahan paradigma dari paradigma yang berbasis kekuatan fisik ke paradigma yang berbasis pengetahuan. 2) Mental Model merupakan suatu proses menilai diri sendiri untuk memahami, asumsi, keyakinan, dan prasangka atas rangsangan yang muncul. Mental model memungkinkan manusia bekerja dengan lebih cepat. Namun, dalam organisasi yang terus berubah, mental model ini kadang-kadang tidak berfungsi dengan baik dan menghambat adaptasi yang dibutuhkan. Oleh karena itu mental model peru didiskusikan, dicermati, dan direvisi pada level individual, kelompok, dan organisasi. 3) Shared Vision Komitmen, untuk menggali visi bersama tentang masa depan secara murni tanpa paksaan. Oleh karena organisasi terdiri atas berbagai orang yang berbeda

Page 6: Kampusku sayang tempatku berjuang

latar belakang pendidikan, kesukuan, pengalaman serta budayanya, maka akan sangat sulit bagi organisasi untuk bekerja secara terpadu kalau tidak memiliki visi yang sama. Selain perbedaan latar belakang karyawan, organisasi juga memiliki berbagai unit yang pekerjaannya berbeda antara satu unit dengan unit lainnya. Untuk menggerakkan organisasi pada tujuan yang sama dengan aktivitas yang terfokus pada pencapaian tujuan bersama diperlukan adanya visi yang dimiliki oleh semua orang dan semua unit yang ada dalam organisasi. 4). Team Learning Kemampuan dan motivasi untuk belajar secara adaptif, generatif, dan berkesinambungan. Sekarang ini makin banyak organisasi berbasis tim, dimana rancangan organisasi dibuat dalam lintas fungsi yang biasanya berbasis team. Kemampuan organisasi untuk mensinergikan kegiatan tim ini ditentukan oleh adanya visi bersama dan kemampuan berfikir sistemik. Tanpa adanya kebiasaan berbagi wawasan sukses dan gagal yang terjadi dalam suatu tim, maka pembelajaran organisasi akan sangat lambat, dan bahkan berhenti. 5) System Thinking Organisasi pada dasarnya terdiri atas unit yang harus bekerja sama untuk menghasilkan kinerja yang optimal. Unit-unit itu antara lain ada yang disebut divisi, direktorat, bagian, atau cabang. Kesuksesan suatu organisasi sangat ditentukan oleh kemampuan organisasi untuk melakukan pekerjaan secara sinergis. Kemampuan untuk membangun hubungan yang sinergis ini hanya akan dimiliki kalau semua anggota unit saling memahami pekerjaan unit lain dan memahami juga dampak dari kinerja unit tempat dia bekerja pada unit lainnya.Kelima dimensi dari Peter Senge tersebut perlu dipadukan secara utuh, dikembangkan dan dihayati oleh setiap anggota organisasi, dan diwujudkan dalam perilaku sehari-hari. Kelima dimensi organisasi pembelajaran ini harus hadir bersama-sama dalam Kampusku Sayang untuk meningkatkan kualitas pengembangan dan belajar untuk beradaptasi pada perubahan dan mengantisipasi perubahan pada masa depan.

Page 7: Kampusku sayang tempatku berjuang

Untuk mengetahui sejauh mana pelaksanaan Learning Organization (LO) di Kampusku Sayang digunakan Instrumen Pengukuran (Quisioner) Subsystem Learning Organezation Profile ( Buku: The Learning Organezation) oeh Michael J. Marquardt (l996) yang mecakup antara lain : 1. Learning Dinamics (Dinamika Belajar: individu, group atau tim dan organesasi)2. Organezation Transformation (Transformasi Organesasi :visi, budaya, strategi, struktur)3. People Empowerment (Pemberdayaan Masyarakat ; manager, karyawan/ guru, pelanggan, rekanan, suplier, komunitas).4. Knowledge Management (Management Pengetahuan : akuisisi, kreasi, penyimpanan, pemulihan dan transfer)5. Technology Application (Aplikasi Teknologi : Sistem pengetahuan informasi pembelajaran berbasis teknologi dan sistim pendukung kinerja elektronik).

Secara keseuruhan hasil pengukurannya dapat dipaparkan sebagai berikut :1). Pada bagian Dinamika Pembelajaran, jumah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40. Artinya 82,5 % dinamika pembelajaran dilakukan oleh individu, group maupun organesasi. Belum dicapainya angka 100% masih terjadi distorsi informasi dan pembokiran informasi, misanya pengumuman pada penerimaan proposal yang intern kadang-kadang baru diinformasikan sehari sebeum batas akhir bahkan setelah masa berakhir. Demikian juga dalam memperluas informasi selalu tidak terjadi pemerataan, diberlakukan pada individu yang sama bahkan bukan bidangnya. Jika dihitung skor rata-ratanya 3,03, yang artinya Pelaksanaan

Page 8: Kampusku sayang tempatku berjuang

LO, Sub Dinamika Pembelajaran di Kampusku Sayang berada pada tingkat yang BAIK.2). Pada bagian Transformasi Organesasi, jumlah skor yang diperoleh adalah 33, dari skor total 40, artinya 82,5 % Transformasi Organesasi, Visi, Budaya, Strategi dan Struktur. Sama seperti point pertama, jika dihitung skor rata-ratanya 3,03 yang artinya pelaksanaan LO, sub Transformasi Organesasi di Kampusku Sayang berada pada tingkat yang BAIK. Prodi di Kampusku Sayang sudah dikenal dan bekerjasama dengan stakeholder, baik untuk prodi pendidikan (misalnya PPL dan diklat keguruan , sertifikasi dsb), juga untuk prodi non kependidikan (misalnya PKL ke perusahaan-perusahaan, maupun penggunaan laboratorium untuk kerjasama), peluang belajar juga diberikan seluas-luasnya bahkan dengan dibebaskannya untuk memperdalam bahasa Inggris maupun penggunaan Perpustakaan (Library Digital), Bekerja dalam Tim, khususnya tim KDBK juga berjaan Baik. Skor 100% belum tercapai karena masih adanya kekurangan disana-sini mengikuti instrument angket, misalnya pada rotasi pekerjaan pada divisi. Benar-benar ada Rotasi setiap periodenya tetapi dalam arti dirotasi di person-person itu saja tanpa ada person baru hingga masa berakhir.3). Pada bagian Pemberdayaan Masyarakat, jumah skor yang diperoleh 34 dari skor total 40, artinya 85% pemberdayaan masyarakat, baikguru, mahasiswa, rekanan, pelanggan, dan supplier sudah menuju sempurna, dan disimpulkan Baik Sekali. Hal ini karena prodi secara aktif berbagi informasi dengan pelanggan, misalnya bekerjasama dengan Akbid, Seminar guru, mengadakan olimpiade dsb. Prodi juga secara aktif memberdayakan mahasiswa, misalnya pada pembuatan produk-produk rumahtangga seperti sabun, pembersih dan lain-lain, juga menjalin mitra , misalnya bekerjasama dengan Depag, bekerjasama dengan pabrik, dan sebagainya. Skor 100 belum dicapai karena masih besarnya otoritas yang kadangkala tidak sebanding dengan tanggungjawab dan kemampuannya.

Page 9: Kampusku sayang tempatku berjuang

4). Pada bagian Management Pengetahuan, jumlah skor yang diperoleh 30 dari skor total 40, artinya 75% management pengetahuan berjalan Baik, dimana sudah ada proyek percontohan pengujian seperti Uji Minyak Atsiri yang sudah dilakukan secara Nasional, juga secara berkala diadakan pertemuan memantau kemajuan / evaluasi pembelajaran, aktif menghadiri konprensi baik regional, nasional maupun internasional, walaupun selalu menggnakan dana pribadi. Skor belum mencapai 100 karena masih ada point yang belum memenuhi indicator angket, antara lain pada point pentingnya organesasi belajar dan berbagi pengetahuan dengan orang lain, dan pentingnya transfer pembelajaran untuk kelompok/departemen. Hal ini sangat disadari oleh anggota organesasi, tetapi padatnya jadwal perkuliahan dan banyaknya kesibukan , hingga waktunya sangat minim .5). Pada bagian Aplikasi Teknologi, jumlah skor yang diperoleh sudah Sangat Baik yaitu, mencapai skor 36 dari skor total 40. Artinya indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt terpenuhi dengan Baik. Hal ini terjadi karena Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku Berjuang sudah dilengkapi dengan fasilitas IT dan ICT yang baik, dimana setiap ruangan perkuliahan sudah lengkap dengan pendukung belajar elektronik dan pembelajar dapat mengakses data yang dibutuhkan. Demikian juga di ruang-ruang KDBK, bahkan ruang istirahat sekalipun fasilitas IT dan ICT tersedia.Secara total Skor yang diperoleh dari kelima sub system yang ditawarkan Michael J. Marquardt mencapai angka 166 dari skor total 200. Ini artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang adalah merupakan organesasi belajar yang SangatBaik dan dapat Diandalkan.

C. Penutup

Page 10: Kampusku sayang tempatku berjuang

Dari uraian diatas, maka dapat dicermati bagaimana pencapaian indicator-indikator angket yang ditawarkan Michael J. Marquardt telah terpenuhi, dengan skor total 166, yaitu berada pada level antar 150-200, yang artinya Kampusku Sayang khususnya prodi tempatku berjuang merupakan Organesasi Belajar yang sudah tertata Sangat Baik. Untuk itu disarankan agar mengoptimalkan seluruh anggota organesasi, stakeholder Kampusku Sayang untuk bersinergi dalam mewujudkan Kampus Masa Depan yang Kompetitif.

DAFTAR PUSTAKA Marquardt, Michael J. 1996. Building the Learning Organization: A Systems Approach to Quantum Improvement and Global Success. New York: McBraw-Hill.Senge, Peter. 2000. Schools That Learn: A Fifth Discipline Fieldbook for Educators, Parents, and Every who Cares about Education. USA: Nelda Cambron-McCabe.UNESCO. 1999. Task Force on Education for the Twenty-first Century. (http://www.unesco.org/delors/fourpil.htm).Yusuf Edi E. 2008. Organisasi Belajar. (http://teknologi kinerja.wordpress.com/2008/05/06/organisasi-belajar/).