d1216004.doc · web viewrepresentasi kasih sayang ayah kepada anak dalam film animasi “shelter”...

28
JURNAL REPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak Dalam Film Animasi “Shelter”) Disusun oleh: AHMAD FATTAH KURNIAWAN D1216004 Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Program Studi Komunikasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

2 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

JURNAL

REPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM

ANIMASI “SHELTER”

(Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak

Dalam Film Animasi “Shelter”)

Disusun oleh:

AHMAD FATTAH KURNIAWAN

D1216004

Diajukan Guna Memenuhi Persyaratan Untuk Memperoleh

Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Program Studi Komunikasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2018

Page 2: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

REPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM

ANIMASI “SHELTER”

(Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak Dalam Film Animasi “Shelter”)

Ahmad Fattah Kurniawan

Prahastiwi Utari

Program Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Politik,

Universitas Sebelas Maret Surakarta

AbstractOne animated film that has quite a lot of viewers on YouTube is "Shelter". The film also received a good response from the audience and was quite mass. The large response from the audience signifies an attachment between the film "Shelter" and human life. This film shows the influence of Rin's father's affection for Rin which can make his child get past the bitter reality. This study aims to describe how the representation of the father's affection to children in the film "Shelter" in the view of Japanese culture.Formerly a father in a Japanese family had a hard, rigid stereotype and only served as a family economic provider. But now that view has changed a lot because of the ikumen concept. The concept of ikumen is a concept that invites fathers to play an active role in caring for children. So through this concept father amidst his busy life must be able to show affection to his child.The methodology used in this research is Roland Barthes's semiotics by analyzing through symbols and Japanese cultural myths. From the symbols obtained are used to represent the meanings in the film. Roland Barthes's semiotics has two significance, the first stage of denotation is the most obvious meaning of the sign and the second stage is the connotation which will later be described by myth. From the results of the study, it can be seen that the father's affection for children can be seen in three aspects. First, protect the child shown by Rin's father who built a shelter for Rin and Rin's father willing to sacrifice time, body and life for Rin's future better. Second, educating children is shown by Rin's father educating Rin directly and Rin's father teaches basic things that are the provision for Rin's future. Third, friendship with children is shown by Rin's father who always spends time with Rin and Rin's father showing his affection to Rin. Representation of affection shown in the film "Shelter" is similar to the title, father here acts as a protector of children, the father tries to prepare a good future for children by protecting, educating and being friendly to children. What was done by Rin's father was similar to the concept of ikumen and this concept also made the relationship between father and his child closer..

Keywords: Anime, Father’s Affection, Semiotics

1

Page 3: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

2

Pendahuluan

Film memiliki sifat audio visual yang mampu memancing panca indera

manusia dan menuntun emosi penontonnya lewat cerita yang dibawakannya. Film

dengan kemampuannya memainkan emosi penonton melalui apa yang dilihat oleh

panca indra tersebut menjadikan media massa untuk mempresentasikan nilai dan

menjadi hiburan. Film juga sering dijadikan media yang digunakan untuk

menuangkan ide maupun gagasan kreatif. Dari sinilah film dengan kekuatan dan

kemampuannya untuk menarik massa menjadi potensi untuk mempengaruhi

massa (Sobur, 2006: 127). Denis McQuail (2011: 35) menyatakan, film mampu

menjangkau massa dengan cukup cepat, apalagi perkembangan teknologi seperti

internet yang memungkinkan penyebaran film lebih luas dan cepat, jadi massa

dapat dapat menyentuh film dimanapun dan kapanpun. Massa bisa semakin terikat

dengan film-film yang mereka tonton.

Film hadir dengan berbagai bentuknya. Salah satu bentuk film adalah film

pendek. Film pendek adalah bentuk gambar gerak yang dibuat lebih singkat

daripada film pada umumya. Salah satu film pendek yang populer adalah

“Shelter”, sebuah karya kolaborasi antara musisi EDM (Electric Dance Music)

asal Amerika dan Perancis, Porter Robinson & Madeon dengan Studio Animasi

(anime) asal Jepang, A-1 Pictures dan Perusahaan penyedia streaming anime

secara legal, Cruchyroll. Film animasi pendek ini memiliki durasi 6 menit 6 detik.

Kolaborasi ini di unggah lewat Youtube di kanal resmi milik Porter Robinson

pada 18 Oktober 2016 dengan judul “Porter Robinson & Madeon - Shelter

(Official Video) (Short Film with A-1 Pictures & Cruchyroll)”, tetapi judul film

sekaligus music video ini adalah “Shelter”. Menurut data yang dilansir

knowyourmeme.com (2017) menunjukan pada minggu pertama video ini dirilis,

telah terkumpul 4 juta views, dan dalam jangka waktu 3 bulan telah terkumpul 12

juta views.

Singkatnya film pendek ini menceritakan kisah Rin, gadis berusia 17

tahun yang hidup sendirian di Dunia Simulasi yang dia dapat kendalikan lewat

tablet yang selalu dia bawa. Dalam Dunia Simulasi yang dia tinggali, Rin senang

menggambarkan alam-alam, mensimulasikan laut untuk tepatnya bermain, di

Page 4: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

3

padang rumput, dan lain-lain. Namun Rin merasa kesepian di Dunia Simulasi

karena tidak ada orang lain selain dirinya sendiri. Lambat laun dia menemukan

rahasia dibalik asal muasal keadaan sulit dan masa lalunya. Di momen tersebutlah

Dunia Simulasi dimana dia tinggal mengalami glitch atau kesalahan jangka

pendek dalam sistem komputer. Glitch tersebut membawa Rin ke ingatan masa

lalunya, disitu dia mengingat ayahnya. Disaat itu juga Rin mengetahui bahwa dia

dimasukan ke Dunia Simulasi di dalam pod penyelamatan darurat yang ada di

film-film sci-fi oleh ayahnya agar terhindar dari bahaya yang mengancam bumi.

Beberapa kritikus dan hasil review dari media besar seperti

Billboard dan Rolling Stone juga memberikan apresiasi yang baik terhadap

“Shelter”. Banyak juga video yang diunggah di Youtube untuk merespon film

pendek ini, seperti yang ada di kanal FBE, Gigguk, Chibi Reviews, dan banyak

lagi. Tidak hanya di Youtube tetapi berbagai platform internet juga ramai, seperti

Tumblr, Deviantart, dan Reddit. Pada Deviantart dan forum Reddit pencarian

terkait “Shelters” meningkat dan sempat menjadi salah satu topik yang terpopuler

pada saat itu. Hal yang sering diutarakan oleh penggemarnya dan hal ini selalu

ada untuk merespon “Shelter” di media apapun adalah rasa simpati kepada Rin

dan simpati itu banyak yang menjadi empati, contohnya dengan membuat fan art

Rin di berbagai media. Di Deviantart, situs komunitas artwork, videografi, dan

fotografi menunjukan karya mereka ditemukan sebanyak 147,875 hasil terkait

dengan “Shelter” yang kebanyak berupa fan art.

Film yang diunggah ke Youtube dengan jumlah views 30,396,444, like

818,015, dislike 7,555 dan 77,376 komentar pada 11 April 2018 ini juga memiliki

respon yang berbeda-beda juga. Ada perbedaan dimana orang menganggap apa

yang dilakukan oleh Ayah Rin itu tidak baik ada juga yang beranggapan hal itu

baik, ada juga yang menginginkan versi panjang dari film ini dan ada yang

mengangap jika ada versi panjang dapat merusak nilai yang terdapat pada film.

Bahkan ada yang membuat petisi online di situs change.org untuk mendukung

dibuatnya versi panjang “Shelter”. Tetapi petisi online tersebut hanya mendapat

366 dukungan, angka yang tidak cukup banyak untuk melakukan gerakan. Banyak

Page 5: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

4

penggemar yang menggap jika film ini dibuat panjang akan merusak kesan yang

positif dari apa yang sudah dimiliki oleh film ini sekarang.

Selain ramai dibicarakan, tema yang diangkat dalam cerita juga menarik

dan dunia dalam cerita “Shelter” juga menambah daya tarik film sekaligus music

video ini. Selain itu, pesan yang disampaikan dalam film ini pun sangat kuat

tentang bagaimana kasih sayang ayah kepada anak perempuannya. Anak adalah

tanggung jawab dari orang tua, termasuk ayah. Hubungan ayah dengan anak tidak

kalah pentingnya dibanding anak dengan ibu, bahkan hubungan ayah dengan anak

perempuan sangat penting untuk perkembangan anak. Menurut hasil penelitian

dari Ohio State University bahwa hubungan ayah dengan anak perempuan yang

dekat dapat membuat anak merasa dilindungi dan dapat mengatasi rasa

kesepiannya (Grabmeier, 2018). Anak perempuan yang tidak terlalu dekat

ayahnya cenderung memiliki rasa kesepian yang lebih dibandingkan dengan anak

perempuan yang punya hubungan dekat dengan ayah. Dari hasil penelitian

tersebut ditemukan juga bahwa anak tidak mendapat perasaan dilindungi dan

mengatasi kesepian dari ibunya, maka hal tersebut adalah peran ayah yang tidak

bisa digantikan oleh ibu. Film “Shelter” menangkap pentingnya hubungan ayah

dengan anak dan mencoba menjadi contoh bentuk hubungan ayah dan anak dalam

mengatasi perasaan kesepian anak.

Ayah yang menunjukan kasih sayangnya sangatlah penting untuk

pertumbuhan anak. Besarnya pengaruh ayah terhadap anak diperlihatkan dalam

film “Shelter”. Hal tersebut yang membuat penliti ingin meneliti lebih dalam

bagaimana representasi kasih sayang ayah kepada anak dalam film animasi

“Shelter” melalui pesan simbol-simbol secara semiotika. Peneliti memilih film

animasi “Shelter” karena film ini memiliki pesan yang kuat dan bermanfaat,

dengan penggambaran tokoh, alur dan latar belakang film yang menambah layak

untuk ditonton. Pencapaian yang didapat dari film ini dan latar belakang

dibuatnya film ini juga menambah menarik.

Film ini bukan hanya bersifat menghibur tetapu juga memberikan

gambaran tentang kasih sayang ayah ke anak. Film ini bisa juga menjadi

pembelajaran untuk orang tua untuk selalu menjaga hubungan dengan anak, agar

Page 6: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

5

orang tua bijak dalam memberikan kasih sayang kepada anak dan tidak

menganggap remeh persoalan hubungan orang tua dan anak.

Kisah Rin dan Ayahnya yang saling menyayangi pasti memiliki simbol-

simbol yang dapat dilihat. Dijelaskan oleh Sobur (2006: 15) bahwa simbol-simbol

adalah perangkat yang kita pakai dalam upaya berusaha memaknai hal-hal yang

ada di dunia ini. Menurut Roland Barthes (Sobur, 2006: 15) memaknai berarti

menunjukan objek-objek tidak hanya membawa informasi melainkan

mengkonsitusi sistem terstruktur dari tanda.

Roland Barthes juga mengenalkan gagasan semiotika tentang signifikansi

dua tahap (two order of signification). Metode ini dibagi dua untuk menunjukan

signifikansi pertama atau denotasi (makna nyata dari tanda), berlanjut ke

signifikansi kedua yaitu konotasi yang mencoba memaknai arti dari denotasi

tersebut (Sobur, 2006:129). Pada signifikansi kedua ada peran mitos sebagai

tenaga untuk memberikan penjelasan atau pemahaman tentang suatu tanda. Lewat

analisis semiotika ini kita dapat memahami isi pesan dari Film “Shelter” lebih

dalam.

Rumusan Masalah

Penelitian ini meneliti bagaimana kasih sayang ayah kepada anak yang ada

pada film “Shelter”. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

semiotika Roland Barthes untuk menganalisis representasi kasih sayang ayah

kepada anak yang tampak pada film “Shelter”. Untuk memahami secara detail

terkait hal tersebut dibutuhkan tinjauan pustaka terlebih dahulu, agar mengetahui

definisi serta teori-teori yang berkaitan.

Tinjauan Pustaka

1. Pesan Komunikasi

Komunikasi pada mazhab proses menekankan pada tahap proses

komunikasi pada saat transmisi pesan. Mazhab ini tepat digunakan dalam

penlitian terkain khalayak dan efek komunikasi. Mazhab ini emamndang

komunikasi berlangsung satu arah. Berbeda dengan mazhab produksi pesan

dan pertukaran makna yang melihat komunikasi sebagai penciptaan makna.

Page 7: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

6

Fokus dari mazhab ini adalah peran komunikasi untuk membentuk dan

menjaga nilai-nilai dan cara nilai-nilai tersebut menjadi bermakna. Mazhab

produksi dan pertukaran makna tidak memiliki konsep kegagalan komuniaksi

dan tidak terlalu memperhatikan efektifitas dan akurasi komunikasi.

Perbedaan makna dianggap sebagai penunjuk adanya perbedaan social dan

budaya, dan bukan sebagai kegagalan komunikasi (Fiske, 2010:9).

Pesan adalah inti dari studi komunikasi. Menurut Littlejohn & Foss

(2011: 61) disiplin ilmu komunikasi memiliki cabang yang bertingkat dimana

memiliki titik sentral adalah pesan atau message. Pratikto (1987: 42)

mengatakan bahwa pesan adalah bentuk kounikasi baik verbal maupun non-

verbal. Komunikasi verbal adalah lisan, sedangkan komunikasi non-verbal

adalah komunikasi dengan simbol, isyarat, sentuhan dan penciuman.

Dari penejelasan di atas dapat disimpulkan bahwa pesan merupakan

bentuk gagasan verbal ataupun non-verbal yang disampaikan ke orang lain

dengan tujuan untuk menyatakan maksud kepada orang lain. Onong Uchjana

Effendy menyatakan bahwa dalam menyampaikan pesan kita menggunakan

lambang-lambang. Lambang yang umum digunakan adalah Bahasa. Menurut

Effendy (2004: 16) bahasa sebagai lambang mampu mentransmisikan ide,

gagasan, pendapat dan sebagainya baik abstrak maupun konkret.

2. Film

Menurut Jowett dan Linton (Irwanto, 1999: 11) film tidak lagi

dimaknai hanya sekedar karya seni tetapi lebih sebagai komunikasi massa.

Dari sudut pandang komunikasi massa, film merupakan transmission of

message dan productions and exchange of meanings. Transmission of

message berarti, komunikasi merupakan proses yang dilakukan oleh

komunikator yang mengerimkan pesan untuk mengubah tingkah laku

komunikannya. Berikutnya adalah productions and exchange of meanings

yang berarti, komunikasi adalah aktivitas produksi dan pertukaran makna-

makna. Hal ini berkaitan dengan seperti apa pesan dan teks berpengaruh

dalam pembuatan makna.

Page 8: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

7

Teks dalam film dapat diartikan sebagai Bahasa film, cara untuk

menggabungkan ide-ide yang berubah menjadi lambang. Film bisa menjadi

sarana untuk menyampaikan ide. Menurut Sobur (2001: 122) film terkait

dengan komunikasi merupakan sebuah sistem tanda yang berarti setiap

bagain-bagaian dalam film merupakan tanda-tanda yang tersampaikan dengan

penerima akan memproduksi makna. Saat penonton film menonton film, saat

itulah terjadi proses komunikasi terjadi.

3. Film Sebagai Representasi Realitas

Representasi menurut Fiske (2010) dapat dipahami sebagai sesuatu

yang merujuk pada proses penyampaian realitas dalam komunikasi lewat

kata-kata, bunyi, citra, atau kombinasinya. Representasi juga dijelaskan

Zaman (1993: 83) adalah proses maupun produk dari pemaknaan suatu tanda

melalui system penandaan yang tersedia, seperti: dialog, tulisan, video, film,

fotografi dan lain-lain. Represntasi juga bisa berarti proses perubahan konsep-

konsep ideologi yang abstrak dalam bentuk-bentuk yang kongkret.

Film sebagai media komunikasi mampu merepresntasikan realitas.

Menurut Turner, film adalah representasi realitas yang ada di masyarakat.

Film sebagai representasi realitas, membentuk dan menghadirkan kembali

realitas berdasarkan kode-kode, konvensi-konvensi dan ideologi dari

kebudayaan. Film merepresentasikan realitas akan terpengaruh dengan

lingkungan social dan budaya yang dimiliki pembuat film tersebut dan

memiliki penagruh terhadap kondisi masyarakat (Irwanto, 1999: 14-16).

4. Film Animasi Jepang (Anime)

Film animasi atau yang lebih dikenal juga sebagi film kartun adalah

salah satu kategori film. Animasi diambil dari Bahasa latin ‘anima’ yang

berarti jiwa, hidup dan semangat. Film animasi memanfaatkan gambar-

gambar, lukisan dan benda mati yang dibuat hidup dengan Teknik animasi.

Menurut Ramadianto (2008: 93) animasi merupakan gambar dua dimensi

yang seolah-olah bergerak karena kelemahan mata yang selalu menyimpan di

otak imaji yang pernah dilihat sebelumnya. Film animasi memiliki prinsip

yang sama dengan film yang menggunakan objek hidup, semua sama-sama

Page 9: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

8

terdiri dari frame atau gambar yang menumpuk untuk menciptakan ilusi

gerak. Menurut Marselli (1996: 16) sedikit banyaknya frame atau gambar

menentukan kasar atau halusnya ilusi gerak yang tercipta.

Salah satu negara yang cukup banyak memproduksi animasi adalah

jepang. Animasi di jepang biasa dikenal dengan istilah anime. Diluar jepang,

anime lebih dikenal sebagai animasi yang berasal dari jepang atau gaya

animasi yang berwarna-warni, karakter yang mencolok dan tema yang cukup

unik. Gaya anime yang abstrak bisa memungkinkan orang dari luar jepang

bisa memproduksi anime. Walau anime hanya berupa gaya dan teknik

produksi yang umum digunakan di jepang, namun anime masih dianggap oleh

sebagaian orang sebagai produk animasi hasil jepang saja. Karya diluar

jepang yang menggunakan gaya anime masih sering dianggap bukan anime.

5. Kasih Sayang Ayah Kepada Anak

Ayah melakukan perannya untuk anak adalah bentuk kasih sayang

ayah kepada anaknya. Ayah-ayah di Jepang yang memilih untuk

menyediakan waktu untuk merawat anak merasa senang, istilah dalam Bahasa

Jepang “atarimae de tannoshii” atau “natural and enjoyable” (Steger & Koch,

2017: 69). Lewat perannya untuk anak, ayah-ayah di Jepang menunjukan

perasaan kasih sayangnya kepada anak.

Pekerjaan adalah salah satu faktor yang membuat ayah dan anak

kekurangan waktu bersama. Tentu saja, Jepang bukan satu-satunya yang

berpandangan seperti ini. Tapi pada 1980an, rata-rata pria menghabiskan 40

menit untuk berinteraksi dengan anak dalam sehari. Di jepang sendiri ayah

berinteraksi dengan anak-anaknya sering terlihat berjarak dan memunculkan

rasa hormat, bahkan rasa takut — dan ini tercermin dalam ungkapan "jishin,

kaminari, kaji, oyaji" - "gempa, petir, api dan ayah" (Robson, 2018). Ayah

dianggap oleh anak-anak sebagai sosok yang kaku bahkan menakutkan.

Namun di jepang stereotipe ayah yang kaku, menakutkan dan pecandu

kerja perlahan mulai bergeser. Sosok ayah di media-media di jepangpun

mulai berganti menjadi sosok ayah yang selalu bermain bersama anak,

mengenakan pakaian yang senada dengan anak, terlihat simpatik dan sabar,

Page 10: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

9

bahkan ayah sering juga digambarkan sedang memasak dan mengerjakan

pekerjaan rumah. Sosok ayah seperti ini disebut ikumen: kombinasi dari kata

ikuji (merawat anak) dan ikemen (pria ganteng)

Ayah-ayah di Jepang tidak semua menjadi ayah rumah tangga, namun

banyak ayah di Jepang sekarang sudah menemukan jalan untuk bersama anak

dibandingkan dahulu. Konsep ikumen menjadi panduan ayah di Jepang untuk

membina hubungannya dengan anak. Jadi sudah cukup wajar di Jepang kita

melihat Ayah yang sering menghabiskan waktu bersama anaknya.

Metodologi Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan

pendekatan analisis semiotika. Metode kualitatif merujuk pada cara penelitian

yang menghasilkan data deskripsi dari apa yang diamati. Metode penelitian

kualitatif digunakan apabila masalah penelitian belum jelas memahami makna

dibalik hal yang tampak, untuk memahami interaksi sosial, memahami perasaan

orang, untuk mengembangkan teori, untuk memastikan kebenaran data, atau

meneliti perkembangan (Sugiyono, 2011: 205-206). Penelitian ini mencoba

menggali simbol-simbol yang terkait dengan representasi kasih sayang ayah

kepada anak dalam film “Shelter”.

Film “Shelter” dapat dilihat di YouTube di kanal Porter Robinson dengan

link https://www.youtube.com/watch?v=fzQ6gRAEoy0. Video tersebut diunggah

dengan judul Porter Robinson & Madeon - Shelter (Official Video) (Short Film

with A-1 Pictures & Crunchyroll) dan durasi yang dimiliki film ini adalah enam

menit enam detik (6:06).

Penelitian ini menggunakan purposive sampling yang umum juga

digunakan untuk penelitian kualitatif. Purposive sampling menurut Pawito (2007:

88) menekankan pada alasan atau pertimbangan peneliti-pertimbangan tertentu

(purposeful selection) sesuai dengan tujuan penelitian. Purposive sampling tidak

digunakan untuk megeneralisir statistik atau mewakili populasi melainkan

mnegarah pada generealisasi teori. Sumber data yang digunakan disini tidak

Page 11: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

10

sebagai yang mewakili populasinya tetapi lebih cendrung mewakili informasinya

(Sutopo, 2002: 56).

Subjek dalam penelitian ini adalah adegan-adegan dan shot-shot yang

menandakan skema hubungan keluarga. Subjek ini dipilih karena sesuai dengan

tujuan penelitian yang ingin mengetahui skema hubungan kelaurga yang muncul

dalam film “Shelter”.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah teknik dokumentasi.

Menurut Sugiyono (2011: 329-330) dokumen merupakan catatan peristiwa yang

telah berlalu, bisa berbentuk tulisan, gambar, karya-karya monumental dari

seseorang. Dokumen berbentuk karya dijelaskan Sugiyono seperti gambar,

patung, film, dan lainnya. Hasil-hasil karya senin bisa dianggap sebagai dokumen.

Dalam penelitian ini peneliti menggambil dokumen film sebagai data.

Analisis data yang digunakan untuk menganalisis makna dan simbol-

simbol yang terkait kasih sayang ayah kepada anak dalam film “Shelter”

menggunakan analisis semiotika Roland Barthes. Berdasarkan proses pemaknaan

dua tahap Barthes, yaitu denotasi dan konotasi.

Film diamati secara mendalam dan diambil beberapa shot, adegan,

monolog, lirik dan musik yang dianggap mengandung simbol-simbol kasih sayang

ayah kepada anak. Selanjutnya data yang ada digolongkan kedalam kategori kasih

sayang ayah kepada anak dalam budaya jepang yang terlihat dalam film “Shelter”.

Sajian dan Analisis Data

Representasi kasih sayang ayah kepada anaknya muncul dalam film

“Shelter” dalam bentuk shot-shot di beberapa adegan dan lirik lagu yang

sejalan maknanya dengan adegan yang bersamaan saat lirik tersebut

dinyanyikan. Dari analisis semiotika diatas kita bisa melihat sosok ayah yang

menyayangi anak seperti apa yang diwakili dalam film ini.

Dari penelitian diatas dapat ditemukan beberapa tanda yang

menunjukan kasih sayang ayah kepada anak yaitu:

Page 12: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

11

1. Melindungi Anak

Representasi Kasih Sayang Ayah dalam bentuk melindungi anak yang

digambarkan dalam Film “Shelter” adalah ayah yang rela berkorban dan ayah

yang berani dalam mengambil keputusan untuk anak. Keputusan dan perilaku

yang dilakukan oleh Ayah Rin kepada Rin, khususnya pilihan untuk berpisah

dengan Rin dan mengirimnya ke angkasa untuk menyelamatkan Rin dari

kehancuran Bumi adalah gamabran pengorbanan besar yang dapat dilakukan

oleh Ayah untuk Anaknya.

Sosok ayah yang rela berkorban adalah ide utama dalam film ini.

Segala upaya coba dikerahkan oleh Ayah Rin untuk memberikan masa depan

yang layak untuk Anaknya. “Shelter” yang berarti tempat berlindung sangat

mewakili kisah Ayah Rin yang ingin memberikan tempat berlindung untuk

anaknya.

Di beberapa adegan juga terlihat Ayah Rin bekerja sampai larut

malam di sela-sela waktunya bersama Rin. Pengorbanan Ayah ini sejalan

dengan nilai budaya yang mulai berkembang di kalangan Ayah di Jepang.

Waktu untuk keluarga dan anak diperlukan, karena keluarga dan anak butuh

kehadiran ayah yang aktif dalam keluarga. Hal ini menjadi tanda kasih sayang

yang ditunjukan Ayah Rin sangat dalam kepada Rin.

Di dalam film kita dapat melihat Ayah Rin sebenarnya tidak ingin

berpisah dengan Rin, namun keputusan berat harus diambilnya demi

memberikan masa depan yang lebih layak untuk anaknya. Bebrerapa adegan

dan lirik lagu sangat mewakili perasaan ayah jika berada di dalam kondisi

atau pilihan hidup dan mati anak. Kerja keras yang dimilik Ayah Rin dalam

membangun tempat berlindung untuk Rin berhasil menyelamatkan hidup Rin.

Pilihannya untuk menjaga Rin adalah bukti kasih sayang ayah kepada anak.

Tidak sekedar melindungi anak, namun Ayah Rin juga menginginkan

Rin berkembang menjadi dewasa. Yang dilakukan oleh Ayah Rin ini sesuai

dengan budaya Jepang yang selalu mengutamakan kemandirian agar anak

mampu bertahan sendirian tanpa orang tua. Ayah Rin memang seperti

Page 13: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

12

memberikan segalanya kepada Rin namun bukan untuk dimanja tapi

memberikan kemampuan untuk mandiri.

2. Etika dalam Liputan

Jepang dikenal dengan budaya mendidik tentang etika dan moral sejak

dini. Masyarakat Jepang percaya dengan mendidik anak tentang etika dan

moral sejak dini sama saja memberikan modal hidup untuk seterusnya dan

berkembang sejak dini. Orang tua di Jepang menjadikan pendidikan etika dan

moral sebagai bekal dalam menjalani hidup yang diberikan kepada anak-anak

mereka, representasi kasih sayang seperti ini yang coba diwakili oleh Ayah

Rin dalam Film “Shelter”.

Banyak adegan yang memperlihatkan Ayah Rin sedang bersama Rin

dalam kegiatan tentang budaya di Jepang, seperti malam natal atau ke kuil

untuk berdoa. Disini Ayah Rin mencoba mengajarkan Rin tentang budaya

yang ada di masyarakatnya sambil menghabiskan waktu bersama. Terlihat

juga Ayah Rin adalah ayah yang memberikan contoh langsung kepada

anaknya, tidak hanya memberitahu. Kebiasaan-kebiasaan yang dapat

mendidik anak agar lebih mandiri juga terlihat dalam film, seperti Ayah Rin

bersama Rin saling membantu dalam menyiapkan makanan mereka.

Adegan dan lirik lagu menggambarkan juga bahwa Ayah Rin

mengajarkan Rin tentang nilai-nilai yang di yakini oleh ayahnya. Dari isi film

kita mengetahui Ayah Rin adalah seorang ilmuan yang mampu menciptakan

pesawat penyelamat untuk membawa pergi manusia dari Bumi yang akan

hancur. Lewat pesan yang diterima Rin dan lirik lagu Shelter cita-cita Ayah

Rin adalah menjadi bermanfaat dan bisa menyelmatkan orang banyak tanpa

pamrih. Ayah Rin memberitahu cita-citanya dan apa yang Rin dan Ayahnya

bisa lakukan untuk orang lain. Nilai-nilai yang mereka percaya ini terbawa

dan dimiliki Rin juga pada akhirnya. Nilai-nilai sepertiini diajarkan oleh

Ayah Rin untuk menciptakan kepribadian yang baik untuk anak.

Di bidang informal lainnya, Ayah Rin juga mendukung Pendidikan

kreatifitas anaknya. Ayah Rin saat masih bersama Rin tahu anaknya memiliki

ketertarikan tetang menggambar karena itu juga ayah Rin menciptakan

Page 14: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

13

pesawat tempat berlindung Rin yang dilengkapi dengan dunia simulasi yang

dapat diatur oleh Rin. Disini Ayah Rin merepresentasikan Ayah yang

mencoba mendorong kemampuan anak.

3. Bersahabat dengan Anak

Representasi Kasih Sayang Ayah dalam film ini ditandai juga dengan

dekatnya hubungan ayah dan anak atau bersahabat. Hubungan yang dekat

dengan anak perlu dibangun karena merupakan kebutuhan yang akan disadari

oleh oleh orang yang berperan sebagai Ayah. Hubungan yang cukup

bersahabat dengan anak dapat membantu memahami anak lebih dalam lagi.

Dalam film ini keluarga Rin adalah keluarga jepang dimana stereotip

keluarga jepang ayah adalah orang yang keras dan kaku, namun

perkembangan sekarang Ayah di Jepang sudah mulai jauh dari stereotip yang

sudah melekat lama. Ayah Rin adalah representasi dari konsep ikumen atau

ayah yang aktif dalam mengasuh anak.

Ayahn Rin tidak ingin melewati masa pertumbuhan anaknya dengan

cara berusaha selalu bersama anaknya bahkan setelah mereka tidak bersama,

Ayah Rin masih berusaha membuat Rin tidak merasa sendirian. Ayah Rin

mencoba membuat perasaan Rin tidak sendiri dan selalu kuat untuk mejalani

hidup.

Dari beberapa adegan-adegan yang menandakan dekatnya hubungan

Rin dengan Ayahnya dapat dilihat Ayah Rin sering menmani kegiatan

anaknya, mulai dari bermain dan sebelum tidur. Disini Ayah Rin

memperlihatkan kasih sayangnya lewat selalu bersama anaknya.

Kasih sayang yang terwakili dalam film ini juga terlihat dari lirik lagu

dan adegan akhir film ini. Ayah Rin terlihat sangat berat untuk berpisah

dengan anaknya, lirik lagu saat itu juga menggamabrkan beratnya berpisah.

Rin juga merasakan perasaan kasih sayang yang sama kepada ayahnya.

Namun keadaan membuat mereka harus segera berpisah. Hal ini dapat

dimaknai sebagai keadaan anak yang pasti akan berpisah dengan orang

tuanya, entah itu setelah menikah, bekerja, dan sebagainya.

Page 15: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

14

Kesimpulan

Skripsi ini berusaha meneliti simbol-simbol dan pemaknaan dari kasih

sayang ayah kepada anak yang direpresentasikan dalam film “Shelter”. Peran

Ayah untuk anak kadang masih diabaikan oleh kebanyakan orang padahal peran

ayah tidak kalah penting untuk pertumbuhan anak dan justru memiliki pengaruh

besar untuk pertumbuhan anak. Kasih sayang ayah kepada anak dapat ditunjukan

dengan peran ayah kepada anak. Kasih sayang ayah yang tercermin dari peran

ayah dalam keluarga dapat dilihat melalui: melindungi anak, mendidik anak, dan

bersahabat dengan anak.

Berdasarkan data yang telah diteliti maka dapat diambil kesimpulan bahwa

film “Shelter” memiliki muatan tentang kasih sayang ayah kepada anak. Data

tersebut dilihat dengan analisis semiotika Roland Barthes yang melihat denotasi,

konotasi serta mitos yang ada dalam film.

Simbol-simbol kasih sayang ayah kepada anak dalam film “Shelter”

ditandai dengan tiga peran ayah kepada anak yaitu, melindungi anak, mendidik

anak dan bersahabat dengan anak. Simbol-simbol yang menandai kasih sayang

dengan melindungi anak adalah: membangun tempat berlindung untuk anak, rela

berkorban untuk masa depan anak dan selalu menjaga anak. Simbol-simbol yang

menandai kasih sayang ayah dengan mendidik anak adalah: ayah langsung

mendidik anak, ayah memberikan contoh langsung kepada anak dan ayah

mengajarkan hal dasar yang menjadi bekal untuk masa depan anak. Simbol-

simbol yang menandai kasih sayang ayah dengan bersahabat dengan anak adalah:

ayah selalu meluangkan waktu dengan anak dan ayah menunjukan perasaan

sayangnya kepada anak. Representasi kasih sayang yang ditunjukan dalam film

“Shelter” serupa dengan judulnya, ayah disini berperan sebagai pelindung dari

anak, ayah mecoba menyiapkan masa depan yang baik untuk anak dengan cara

melindungi, mendidik dan bersahabat dengan anak. Perasaan sayang Ayah kepada

Anak yang disampikan lewat peran ayah tersebut menunjukan kepribadian yang

positif untuk anak.

Page 16: D1216004.doc · Web viewREPRESENTASI KASIH SAYANG AYAH KEPADA ANAK DALAM FILM ANIMASI “SHELTER” (Analisis Semiotika Tentang Representasi Kasih Sayang Ayah Kepada Anak …

15

Daftar Pustaka

Effendy, O. U. (2004). Dinamika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Fiske, J. (2010). Cultural and Communication Studies: Sebuah Pengantar Paling

Komprehensif. Yogyakarta: Jalasutra.Grabmeier, J. (28 Agustus 2018). Close ties with fathers help daughters overcome

loneliness. https://news.osu.edu/close-ties-with-fathers-help-daughters-overcome-loneliness/.

Irwanto, B. (1999). Film, Ideologi, dan Militer Dalam Sinema Indonesia. Yogyakarta: Media Pressindo.

Knowyourmeme.com. (15 Januari 2017). Shelter. http://knowyourmeme.com/memes/subcultures /shelter.

Littlejohn, S. W., & Foss, K. A. (2011). Teori Komunikasi: Theoris Of Human Communication. Jakarta: Penerbit Salemba Humanika.

Marselli, S. (1996). Dasar-dasar apresiasi film. Jakarta: Grasindo.McQuail, D. (2011). Teori Komunikasi Massa. Jakarta: Penerbit Salemba

Humanika.Pawito. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKis Pelangi

Aksara.Pratikto, R. (1987). Berbagai Aspek Ilmu Komunikasi. Bandung: Remadja Karya

CV.Ramadianto, A.Y. (2008). Membuat gambar vector dan animasi atraktif dengan

flash proffesionl 8. Jakarta: Yrama Widya.Robson, D. (15 Desember 2018). Ikumen: Cara para 'ayah ganteng' di Jepang

mengubah peran orang tua. https://www.bbc.com/indonesia/vert-fut-46548887.

Sobur, A. (2001). Analisis teks media: suatu pengantar untuk analisis wacana, analisis semiotik dan analisis framing. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

. (2006). Semiotika Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.Steger, B. & Koch, A. (2017). Cool Japanese Men: Studying New Masculinities at

Cambridge. Zurich: LIT Verlag.Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif,

Kualitatif, dan R&D. Bandung: Alfabeta.Sutopo, H.B. (2002). Pengantar Penelitian Kualitatif. Surakarta: Universitas

Sebelas Maret Press.Zaman, B.K. (1993). Bahasa film: teks dan ideologi. Yogyakarta: FISIPOL UGM.