kalimat efektif ialah kalimat yang benar

11
Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat. Ciri-ciri kalimat efektif: 1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA • Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. • Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. • Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. • Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas. BEBERAPA CIRI KESEPADANAN • Mempunyai struktur jelas. • Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek. • Tidak terdapat subjek ganda. • Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang. Contoh-contoh Kesepadanan • Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas. • Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. à unsur S-P-O tidak berkaitan erat Mestinya… • Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi. • Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk. 2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK • Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur- unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat.

Upload: esidianauttari

Post on 07-Nov-2015

15 views

Category:

Documents


6 download

DESCRIPTION

tugas bahasa indonesia

TRANSCRIPT

Kalimat efektif ialah kalimat yang benar, jelas, dan mempunyai makna yang mudah dipahami oleh pembaca secara tepat.Ciri-ciri kalimat efektif:1. KESEPADANAN STRUKTUR BAHASA Kesepadanan ialah keseimbangan antara gagasan dan struktur bahasa yang digunakan. Kesepadanan kalimat dibangun melalui kesatuan gagasan yang kompak dan kepaduan pikiran yang baik. Kesatuan menunjuk bahwa dalam satu kalimat hendaknya hanya ada satu ide pokok. Satu ide pokok tidak diartikan sebagai ide tunggal, tetapi ide yang dapat dikembangkan ke dalam beberapa ide penjelas.BEBERAPA CIRI KESEPADANAN Mempunyai struktur jelas. Kejelasan subjek dan predikat dapat dilakukan dengan tidak menggunakan kata depan: di, dalam, bagi, untuk, pada, sebagai, tentang, mengenai, menurut, dan sebagainya yang ditempatkan di depan subjek. Tidak terdapat subjek ganda. Predikat kalimat tidak didahului oleh kata yang.

Contoh-contoh Kesepadanan Kepada setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi = subyeknya tidak jelas. Tentang kelangkaan pupuk mendapat keterangan para petani. unsur S-P-O tidak berkaitan eratMestinya Setiap pengendara mobil di Surabaya harus memiliki surat izin mengemudi. Para petani mendapat keterangan tentang kelangkaan pupuk.

2. KEPARALELAN ATAU KESEJAJARAN BENTUK

Keparalelan atau kesejajaran bentuk adalah terdapatnya unsur-unsur yang sama derajatnya, sama pola atau susunan kata dan frasa yang dipakai di dalam kalimat. Bila bentuk pertama menggunakan nomina, bentuk kedua dan seterusnya juga harus menggunakan nomina. Demikian pula bila menggunakan bentuk-bentuk lain.Contoh-contoh Kepararelan:1. Tahap terakhir penyelesaian gedung itu adalah pengecatan tembok, memasang lampu, pengujian sistem pembagian air, dan menata ruang.2. Harga minyak dibekukan atau kenaikan secara wajar

3. KETEGASAN ATAU PENEKANAN KATA Merupakan perlakuan khusus pada kata tertentu dalam kalimat sehingga berpengaruh terhadap makna kalimat secara keseluruhan. Ada beberapa cara penekanan dalam kalimat:1. Meletakkan kata yang ditonjolkan itu pada awal kalimat2. Melakukan pengulangan (repetisi)3. Melakukan pengontrasan kata kunci4. Menggunakanpartikelpenegas

Penekanan Kata :1. Menempatkan kata yang ditonjolkan di awal kalimat.Sumitro menjelaskanbahwa manusia mempunyai kecenderungan tidak puas.Persoalan itudapat diselesaikan dengan mudah.2. Repetisi Saudara-saudara,kita tidak sukadibohongi,kita tidak sukaditipu,kita tidak sukadibodohi Pembangunan dilihat sebagai proses yang rumit dan mempunyai banyak dimensi, tidak hanya berdimensiekonomi tapi jugadimensipolitik,dimensisosial, dandimensibudaya3. Pengontrasan kata kunci Informasi ini tidak bersifatsementara, tetapi bersifattetap. Peserta kegiatan ini adalahlaki-laki, bukanperempuan.4. Partikel Penegas Andalahyang bertanggung jawab menyelesaikan masalah itu Meskipunhujan turun, Ia tetap bersemangat berangkat ke sekolah

4. KEHEMATAN KATAKehematanadalah upaya menghindari pemakaian kata yang tidak perlu jadi kata menjadi padat berisi.Dapat dilakukan dengan cara: Menghilangkan pengulangan subyek Menghindarkan pemakaian superordinat pada hiponimi kata Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat Kehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak1. Contoh Menghilangkan pengulangan subyek

Karena ia tak diundang, dia tidak dating ke tempat itu.Mestinya menggilangkan kata ia

1. Contoh Menghindarkan pemakaian superordinate pada hiponimi kata Mira adalah gadis yang memakai bajuwarna merahMestinya menggilangkan kata warna1. Contoh Menghindarkan kesinoniman dalam satu kalimat

Jangan naik ke atas karena licin.Mestinya menggilangkan kata ke atasKehematan dengan tidak menjamakkan kata yang sudah jamak Ia mengambil semua jeruk-jeruk yang masih ada di meja.5.KESATUAN GAGASAN Kesatuan gagasan adalah terdapatnya satu ide pokok dalam sebuah kalimat. Contoh: Berdasarkan agenda sekretaris manajer personalia akan memberi pengarahan kepada pegawai baru.6.KELOGISAN Kelogisan adalah terdapatnya arti kalimat yang logis/masuk akal dan penulisannya sesuai EYD.Contoh: Karena lama tinggal di asrama putra, anaknya semua laki-laki Kepada ibu Intha, waktu dan tempat kami persilakan. Jalur ini terhambat oleh iring-iringan jenazah.

TEKNIK PENGEMBANGANPARAGRAFPengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik danisiparagraf.1) Berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus2) Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) contoh-contoh, (4) sebab-akibat, (5) definisi luas, (6) klasifikasi

Berdasarkan Teknik

(1) Secara alamiahDalam hal ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan :a) Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.b)Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan.

(2) Klimaks dan AntiklimaksPikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.

(3) Umum ke Khusus, Khusus ke UmumCara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama diletakkan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebaliknya dari khusus ke umum, dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus.Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyatan bahwabahasa Melayuyang mendasari bahasa Indonesia telah menjadiLingua Francaselama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.Berdasarkan Isi(1) Perbandingan dan PertentanganUntuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 hal tersebut. Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan.Perhatikan paragraf berikut ini :

RatuElizabethtidak begitu tertarik denganmode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya denganMargareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.

(2) AnalogiAnalogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.Perhatikan paragraf berikut ini :

Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan.Kehebatannya menandingikesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang.Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang, hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagimonopoli gajahdanbadak, tepapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.

(3) Contoh-contoh

Sebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. Dalam hal ini sumber pengalaman sangat efektif.Perhatikan paragraf berikut ini :Masih berkisar tentang pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atauCricula Trifenestrata.Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut

(4) Sebab AkibatHubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal inisebabdapat berfungsi sebagai pikiran utama, danakibatsebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya.Akibatsebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejulah penyebab sebagai perinciannya.

Perhatikan paragraf berikut ini :

Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetam lalu lintas.Pengembangan paragraf dapat dibedakan berdasarkan teknik dan isi paragraf.3) Berdasarkan Teknik : (1) secara alamiah ; a. Urutan ruang ,b. Urutan waktu, (2) Klimaks dan antiklimaks, (3) Umum ke Khusus4) Berdasarkan Isi : (1) perbandingan dan pertentangan, (2) analogi, (3) contoh-contoh, (4) sebab-akibat, (5) definisiluas, (6) klasifikasiBerdasarkan Teknik(1)Secara alamiahDalam hal ini penulis sekedar menggunakan pola yang sudah ada pada objek atau kejadian yang dibicarakan. Susunan logis ini mengenal dua macam urutan :a)Urutan ruang (spesial) yang membaca dari satu titik ke titik berikutnya yang berdekatan dalam sebuah ruang. Misalnya gambaran dari depan ke belakang, dari luar ke dalam, dari atas ke bawah, dari kanan ke kiri, dan sebagainya.b)Urutan waktu (urutan kronologis) yang menggambarkan urutan terjadinya peristiwa, perbuatan atau tindakan. (2) Klimaks dan AntiklimaksPikiran utama mula-mula diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggap paling rendah kedudukannya. Kemudian berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hingga ke gagasan yang paling tinggi kedudukannya atau kepentingannya.

(3) Umum ke Khusus, Khusus ke UmumCara ini paling banyak digunakan dalam pengembangan paragraf, baik dari umum ke khusus atau sebaliknya dari khusus ke umum. Dalam bentuk umum ke khusus, pikiran utama doletakkan pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan perincian-perincian. Sebaliknya dari khusus ke umum, dimulai dengan perincian-perincian dan diakhiri dengan kalimat utama. Karya ilmiah umumnya berbentuk deduktif artinya dari umum ke khusus.Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyatan bahwa bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadiLingua Francaselama berabad-abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang lagi oleh faktor tidak terjadinya persaingan bahasa, maksudnya persaingan bahasa daerah satu dengan bahasa daerah yang lain untuk mencapai kedudukannya sebagai bahasa nasional.b)Berdasarkan Isi1)Perbandingan dan PertentanganUntuk menambah kejelasan sebuah paparan, kadang-kadang penulis berusaha membandingkan atau mempertentangkan. Dalam hal ini penulis menunjukkan persamaan dan perbedaan antara 2 hal tersebut.Yang dapat dibandingkan adalah dua hal yang tingkatannya sama dan kedua hal itu mempunyai persamaan dan perbedaan.Perhatikan paragraf berikut ini :RatuElizabethtidak begitu tertarik dengan mode, tetapi selalu berusaha tampil di muka umum seperti apa yang diharapkan rakyatnya. Kalau keluar kota paling senang mengenakan pakaian yang praktis. Ia menyenangi topi dan scraf. Lain halnya denganMargareth Thatcher. Sejak menjadi pemimpin parta konservatif, ia melembutkan gaya berpakaian dan rambutnya. Ia membeli pakaian sekaligus dua kali setahun. Ia lebih cenderung berbelanja di tempat yang agak murah. Ia hanya memakai topi ke pernikahan, ke pemakaman dan upacara resmi pembukaan parlemen.2) AnalogiAnalogi biasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang sudah dikenal umum dengan yang tidak atau kurang dikenal umum. Gunanya untuk menjelaskan hal yang kurang dikenal tersebut.Perhatikan paragraf berikut ini :Perkembangan teknologi sungguh menakjubkan.Kehebatannya menandingikesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang.Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa sapi, dan tanpa kerbau. Jakarta-Surabaya telah dapat ditempuh dalam sehari. Deretan gerbong yang panjang penuh barang dan orang, hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan jalan kereta api telah membelah-belah pulau. Asap yang mewarnai tanah air dengan garis hitam, semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagimonopoli gajahdanbadak, tepapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.3)Contoh-contohSebuah generalisasi yang terlalu umum sifatnya agar dapat memberikan penjelasan kepada pembaca, kadang-kadang memerlukan contoh-contoh yang konkret. Dalam hal ini sumber pengalaman sangat efektif.Perhatikan paragraf berikut ini :Masih berkisar tentang pencemaran lingkungan, Gubernur Jawa Tengah, Mardiyanto, memberi contoh tentang jambu mete di Mayong Jepara yang diserang ulat kipat atauCricula Trifenestrata.Ulat ini timbul akibat berdirinya peternakan ayam di tengah-tengah perkebunan tersebut. Menurut Gubernur, izin peternakan ayam di Mayong itu diberikan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Sebab AkibatHubungan kalimat dalam sebuah paragraf dapat berbentuk sebab akibat. Dalam hal inisebabdapat berfungsi sebagai pikiran utama, danakibatsebagai pikiran penjelas. Dapat juga sebaliknya.Akibatsebagai pikiran utama dan untuk memahami akibat ini dikemukakan sejulah penyebab sebagai perinciannya.Perhatikan paragraf berikut ini :Jalan Kebon Jati akhir-akhir ini kembali macet dan semarawut. Lebih dari separuh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan perdagangan dan kaki lima. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagai batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diijinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan, sehingga menimbulkan kemacetam lalu lintas.Definisi LuasUntuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea.Perhatikan paragraf berikut ini :Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk memperkuat kemampuan dasar seperti : ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat, dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu kemampuan yang kompleks yang menggabungkan sejumlah unsur kemampuan yang berlain-lainan.KlasifikasiDalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.Perhatikan paragraf berikut ini :Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemapuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.Definisi LuasUntuk memberikan batasan tentang sesuatu, kadang-kadang penulis terpaksa menguraikan dengan beberapa kalimat, bahkan beberapa alinea.Perhatikan paragraf berikut ini :Pengajaran mengarang sebagai kegiatan terpadu, biasanya ditunda sampai siswa agak mampu menggunakan bahasa lisan, seperti dalam pelajaran membaca. Pada tahap awal, latihan mengarang itu biasanya digunakan untuk memperkuat kemampuan dasar seperti : ejaan, pungtuasi, kosa kata, kalimat, dan lain-lain. Kemudian kemampuan mengarang dijadikan pelajaran tersendiri, yakni pengajaran mengarang. Jadi, mengarang adalah suatu kemampuan yang kompleks yang menggabungkan sejumlah unsur kemampuan yang berlain-lainan.KlasifikasiDalam pengembangan karangan, kadang-kadang kita mengelompokkan hal-hal yang mempunyai persamaan. Pengelompokkan ini biasanya diperinci lagi lebih lanjut ke dalam kelompok-kelompok yang lebih kecil.Perhatikan paragraf berikut ini :Dalam karang-mengarang atau tulis-menulis, dituntut beberapa kemampuan antara lain kemampuan yang berhubungan dengan kebahasaan dan kemampuan pengembangan atau penyajian.Yang termasuk kemampuan kebahasaan ialah kemampuan menerapkan ejaan, pungtuasi, kosa kata, diksi, dan kalimat. Sedangkan yang dimaksud dengan kemapuan pengembangan ialah kemampuan menata paragraf, kemampuan membedakan pokok bahasan, subpokok bahasan, dan kemampuan membagi pokok bahasan dalam urutan yang sistematik.