kaidah hukum 481 k-ag-2009

Download Kaidah Hukum 481 K-Ag-2009

If you can't read please download the document

Upload: timur-abimanyu-shmh

Post on 24-Jul-2015

111 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

MAHKAMAH AGUNG - RI KAIDAH HUKUM : Pengalihan hak milik orang tua (pewaris) kepada salah satu anaknya (ahli waris) yang hanya didasarkan pada atas hak akta pernyataan pinjam nama dan diteruskan dengan akta hibah, bukan atas dasar kebenarannya ; Adanya akta hibah dari orang tua (pewaris) kepada salah satu anaknya (ahli waris) dan akta pinjam nama orang tua oleh salah satu anaknya utuk pembelian objek sengketa, saling bertentangan, karena disatu sisi hibah itu harus dilakukan atas harta milik pribadi secara sempurna (harta pribadi pewaris) dan harus mendapat persetujuan ahli wis, sedangkan di sisi yang lain akta pernyataan pinjam nama menunjukkan ada pengingkaran atas adanya harta milik pribadi pewaris tersebut (harta kewarisan pewaris) ; MA. NO.REG TGL PUTUSAN TEAM MAJELIS : No. 481 K/AG/2009 : 16 Oktober 2009 : 1. Drs. H. ANDI SYAMSU ALAM, S.H., M.H. 2. PROF. DR. H. ABDUL MANAN, S.H., S.IP., M.Hum. 3. Drs. H. MUKHTAR ZAMZAMI, S.H., M.H., KLASIFIKASI : WARIS MAL WARIS DUDUK PERKARA : Bahwa Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek telah meninggal dunia tanggal 18 Januari 2005 di Jalan Saleh Sungkar No. 62, Kelurahan Bintaro, Kecamatan Ampenan, dengan meninggalkan 4 orang anak selaku ahli warisnya yaitu: H. Achmad, mempunyai 5 orang anak, yaitu: Anita Achmad, SE. (Tergugat II), H. Saleh Achmad, H. Yusuf Achmad (Tergugat III), Andriana Achmad (Tergugat IV), dan Amelia Achmad, ST (Tergugat V); Hj. Aluyah (Penggugat I); Ir. Fuad (Penggugat II); Hj. Eliya (Penggugat III); jual beli atau kewarisan sebagaimana lazimnya dalam peraturan yang berlaku, masih diragukan533Bahwa H. Saleh Achmad meninggal dunia pada bulan Agustus 2005 dengan meninggalkan 1 ( satu ) orang istri yaitu Wina Kumala (Tergugat VI) dan 1 ( satu ) orang anak bernama Erfan Syah; Bahwa H. Achmad meninggal dunia pada tanggal 15 Juli tahun 2007 di Guangzo China dengan meninggalkan seorang istri, 4 orang anak selaku ahli waris dan satu orang menantu serta satu orang cucu selaku ahli waris pengganti yaitu: Hj. Nursih (Tergugat I), Anita Achmad, SE (Tergugat II), H. Yusuf Achmad, SE (Tergugat III), Andriana Achmad (Tergugat IV), Amelia Achmad, ST (Tergugat V), Wina Kumala (Tergugat VI), dan Erfan Syah; Bahwa almarhum Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek selain meninggalkan 4 orang anak sebagaimana tersebut di atas, juga meninggalkan harta warisan berupa: a. Sebidang tanah, Sertifikat Hak Milik No. 159, luas 1.310 M2. atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 1874 yang di atasnya berdiri bangunan permanen yang sampai dengan saat ini difungsikan untuk hotel (Zaitun Selaparang Hotel) dan sebagian pertokoan, terletak di Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kotamadya Mataram, dengan batas-batas sebagaimana tersebut dengan jelas dalam surat gugatan; Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 68, tertanggal 06 Juli 1981, luas 3.000 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik N. 68, yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagaimana tersebut dengan jelas dalam surat gugatan; Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 19, tertanggal 13 Oktober 1976, luas 3.083 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 19, yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Kelurahan Sandubaya, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagaimana tersebut dengan jelas dalam surat gugatan; Selanjutnya tanah dan bangunan permanen pada huruf a, b dan c dengan batas-534batas tersebut di atas disebut sebagai objek sengketa dalam perkara ini; Bahwa setelah objek sengketa pada huruf a, b dan c dibeli oleh Hj. Seha Maryam, maka pengelolaannya diserahkan kepada H. Achmad, dimana objek sengketa pada angka 5 huruf a, difungsikan untuk Hotel Selaparang (Zaitun Selaparang Hotel) dan sebagian untuk beberapa unit pertokoan (5 unit pertokoan), sedangkan untuk objek sengketa pada huruf b dan c difungsikan untuk gedung bioskop; Bahwa hasil dari pengelolaan objek sengketa pada huruf a, b dan c sepenuhnya dinikmati sendiri oleh Haji Achmad tanpa mempedulikan hak-hak ibunya (Hajjah Seha Maryam) dan saudara-saudaranya yang lain (para Penggugat); Bahwa pada tahun 1995 Haji Achmad bertekad untuk memiliki sendiri objek sengketa pada huruf a, dan untuk maksud itu, Haji Achmad telah membujuk ibunya yaitu Hajjah Seha Maryam binti Saleh Brek untuk menghibahkan tanah sengketa pada huruf a, maka lahirlah surat hibah yang dibuat di hadapan Notaris/PPAT Sri Hartati, S.H. pada tanggal 3 Oktober 1995; Bahwa demikian pula Haji Achmad bertekad untuk memiliki sendiri objek sengketa pada huruf b dan c, maka untuk maksud tersebut Haji Achmad telah merekayasa surat pernyataan tanggal 31 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Hartati, S.H., dimana salah satu isi surat pernyataan tersebut adalah "Bahwa penguasaan/kepemilikan tanah-tanah tersebut dilakukan oleh Penghadap dengan cara membeli dengan menggunakan uang yang berasal dari dan seluruhnya di keluarkan oleh tuan Haji Achmad", dan berdasarkan surat pernyataan tersebut Haji Achmad telah merubah sertifikat hak milik objek sengketa pada huruf b dan c yang semula atas nama Hajjah Seha Maryam menjadi atas nama Haji Achmad; Bahwa sebelum Haji Achmad meninggal dunia, Haji Achmad telah membuat Hibah Wasiat yang isinya: Tanah dan bangunan objek sengketa pada huruf a diberikan kepada salah satu anaknya bernama H. Yusuf Achmad, SE. (Tergugat III); Tanah dan bangunan objek sengketa pada huruf b dan c diberikan kepada salah satu anaknya bernama Anita Achmad, SE. (Tergugat II); Bahwa surat hibah wasiat almarhum Haji Achmad tersebut diketahui oleh para Penggugat (Hj. Aluyah, Ir. Fuad dan Hj. Eliya) satu minggu setelah almarhum Haji Achmad meninggal dunia, karena sebelum Haji Achmad meninggal dunia, Haji535Achmad telah berpesan agar Ir. Fuad (Penggugat II) mengumpulkan anak-anak dari almarhum Haji Achmad; Bahwa pesan almarhum Haji Achmad tersebut dilaksanakan oleh Ir. Fuad (Penggugat II) satu minggu setelah Haji Achmad meninggal dunia, dimana Ir. Fuad telah mengumpulkan anak-anak almarhum Haji Achmad di rumah almarhum Haji Achmad sendiri di Jalan Adisucipto No. 11, Kelurahan Dayan Peken, Kecamatan Ampenan dengan dihadiri oleh Emil Siaen, S.H., Notaris Sri Hartati, S.H., Haji Saleh Badrun dan Ir. Fuad (Penggugat II), pada saat itulah Emil Siaen, S.H. membaca surat wasiat tersebut dengan disaksikan oleh Notaris Sri Hartati, S.H.; Bahwa hibah Hj. Seha Maryam Binti Saleh Brek kepada .salah satu anaknya yaitu H. Achmad terhadap objek sengketa pada huruf a adalah tidak sah menurut hukum Islam karena hibah tersebut tidak memenuhi syarat sahnya hibah karena: Surat hibah tersebut tidak dibuat di hadapan ahli waris atau tidak atas persetujuan ahli waris yaitu para Penggugat (Hj. Aluyah, Ir. Fuad dan Hj. Eliya); Hibah tersebut sudah melebihi sepertiga dari harta peninggalan almarhumah Hj. Seha Maryam Binti Saleh Brek. Dengan demikian surat hibah yang dibuat di hadapan Notaris/PPAT. Sri Hartati, S.H. pada tanggal 3 Oktober 1995, juga tidak sah menurut hukum, karenanya harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Bahwa surat pernyataan tanggal 31 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Hartati, S.H. dimana salah satu isi surat pernyataan tersebut adalah "Bahwa penguasaan/kepemilikan tanah-tanah tersebut dilakukan oleh penghadap dengan cara membeli dengan menggunakan uang yang berasal dari dan seluruhnya dikeluarkan oleh Tuan H. Achmad", juga tidak sah menurut hukum, karena surat pernyataan tersebut telah merugikan para Penggugat (Hj. Aluyah, Ir. Fuad dan Hj. Eliya) yang juga ahli waris dari almarhumah Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek. Oleh karena itu surat pernyataan tanggal 31 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Hartati, S.H. harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Bahwa perbuatan Haji Achmad yang telah melakukan perubahan sertifikat hak milik atas objek sengketa pada huruf a, b dan c yang semula atas nama Hajjah Seha Maryam ke atas nama Haji Achmad sendiri merupakan perbuatan melawan hukum karena dilakukan tanpa alas hak yang sah, oleh karenanya sertifikat hak milik atas nama Haji536Achmad tersebut harus dikesampingkan sebagai alat bukti dalam perkara ini; Bahwa perbuatan H. Achmad yang telah membuat surat hibah wasiat kepada dua orang anaknya yaitu H. Yusuf Achmad, SE. (Tergugat III) dan Anita Achmad, SE. (Tergugat II) yang isinya: Tanah dan bangunan objek sengketa pada huruf a diberikan kepada salah satu anaknya bernama H. Yusuf Achmad, SE. (Tergugat III); Tanah dan bangunan objek sengketa pada huruf b dan c diberikan kepada salah satu anaknya bernama Anita Achmad, SE. (Tergugat II); adalah tidak sah menurut hukum, karena objek sengketa yang dihibah wasiatkan tersebut merupakan peninggalan dari Hajjah Seha Maryam binti Saleh Brek yang belum dibagi waris oleh semua ahli warisnya termasuk para Penggugat (Hj. Aluyah, Ir. Fuad dan Hj. Eliya). Oleh karenanya surat hibah wasiat tersebut harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Bahwa karena para Penggugat khawatir objek sengketa akan dipindah tangankan oleh para Tergugat, maka para Penggugat mohon kepada Bapak Ketua Pengadilan Agama Mataram cq Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini untuk meletakkan sita jaminan (conservatoir beslaag) atas objek sengketa tersebut; Bahwa para Penggugat sudah berupaya untuk menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan, balk dengan H. Achmad semasa hidupnya melalui desakan dari Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek, maupun dengan H. Yusuf Achmad, SE. dan Anita Achmad, SE. setelah H. Achmad meninggal dunia, namun selalu ditolak dengan alasan-alasan yang tidak dapat dibenarkan secara hukum;PETITUM PENGGUGAT : 1 Mengabulkan gugatan Penggugat seluruhnya; Pengadilan Agama Mataram; Menyatakan bahwa Hj. Aluyah (Penggugat I), Ir. Fuad (Penggugat II), Hj. Eliya (Penggugat III) dan almarhum H. Achmad merupakan ahli waris dari almarhumah Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek; Menyatakan hukum bahwa objek sengketa pada angka 5 huruf a, b dan c merupakan harta Menyatakan hukum, sah dan berharga sits jaminan yang telah diletakkan oleh537peninggalan dari almarhumah Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek yang belum dibagi waris oleh seluruh ahli warisnya; Menyatakan hukum bahwa surat hibah Hj. Seha Maryam binti Saleh Brek kepada salah satu anaknya yaitu H. Achmad terhadap tanah sengketa pada angka 5 huruf a adalah tidak sah menurut Hukum Islam. Demikian pula dengan surat hibah yang dibuat di hadapan Notaris/PPAT. Sri Hartati, S.H. pada tanggal 3 Oktober 1995, juga tidak sah menurut hukum, karenanya harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Menyatakan hukum bahwa surat pernyataan tanggal 31 Mei 2004 yang dibuat di hadapan Notaris Sri Hartati, S.H. tidak sah menurut hukum. Oleh karenanya surat pernyataan tanggal 31 Mei 2004 tersebut harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Menyatakan hukum bahwa perbuatan H. Achmad yang telah melakukan perubahan sertifikat hak milik atas objek sengketa pada angka 5 huruf a, b dan c yang semula atas nama Hj. Seha Maryam ke atas nama H. Achmad sendiri merupakan perbuatan melawan hukum karena dilakukan tanpa alas hak yang sah, oleh karenanya sertifikat hak milik atas nama H. Achmad tersebut harus dikesampingkan sebagai alat bukti dalam perkara ini; 8. Menyatakan hukum bahwa perbuatan H. Achmad yang telah membuat surat hibah wasiat kepada dua orang anaknya yaitu H. Yusuf Achmad, SE. dan Anita Achmad, SE. terhadap objek sengketa pada angka 5 huruf a, b dan c adalah tidak sah menurut hukum. Oleh karenanya surat hibah wasiat tersebut harus dinyatakan batal demi hukum atau dibatalkan; Menghukum Hj. Nursih (Tergugat I), Anita Achmad, SE. (Tergugat II), Yusuf Achmad, SE (Tergugat III), Andriana Achmad (Tergugat IV), Amelia Achmad, ST. (Tergugat V), Hj. Aluyah (Penggugat I), Ir. Fuad (Penggugat II) dan Hj. Eliya (Penggugat III), untuk membagi waris objek sengketa angka 5 huruf a, b dan c sesuai dengan ketentuan Hukum Islam; Menetapkan bagian masing-masing Hj. Aluyah (Penggugat I), Ir. Fuad (Penggugat II), Hj. Eliya (Penggugat III) dan almarhum H. Achmad yang harus diterima oleh ahli waris dan ahli waris penggantinya yaitu Hj. Nursih (Tergugat I), Anita Achmad, SE. (Tergugat II), Yusuf Achmad, SE (Tergugat538III), Andriana Achmad (Tergugat IV), Amelia Achmad, ST. (Tergugat V) dan Erfan Syah atas objek sengketa; Menghukum Tergugat untuk menyerahkan bagian Hj. Aluyah (Penggugat I), Ir. Fuad (Penggugat II), Hj. Eliya (Penggugat III) sesuai bagiannya masingmasing; Menghukum Tergugat untuk membayar biaya perkara yang timbul akibat perkara ini; 13. Atau memberikan putusan lain yang adil (ex aequo et bono); AMAR PUTUSAN PENGADILAN AGAMA : Pengadilan Agama Mataram dalam putusannya No. 33/Pdt.G/2008/PA.MTR, tanggal 9 Februari 2009 M. bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1430 H : MENGADILI : DALAM EKSEPSI: - Menolak eksepsi para Tergugat; DALAM POKOK PERKARA: Mengabulkan gugatan para Penggugat sebagian; Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan atas objek sengketa; Menetapkan sebagai hukum bahwa almarhumah Hj. Seha Maryam telah meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut: 3.1. H. Achmad, anak laki-laki telah meninggal dunia dengan meninggalkan seorang istri dan 4 (empat) orang anak serta 1 (satu) orang cucu sebagai ahli waris pengganti yaitu sebagai berikut: 3.1.1. Hj. Nursih (istri); 3.1.2. Anita Achmad, SE. (anak perempuan); 3.1.3. H. Yusuf Achmad, SE. (anak laki-laki); 3.1.4. Adriana Achmad (anak perempuan); 3.1.5. Amelia Achmad (anak perempuan); 3.1.6. Erfan Hisyam Sach (cucu laki-laki); 3.2. Hj. Aluyah, anak perempuan;5393.3. Ir. Fuad, anak laki-laki; 3.4. Hj. Eliyah, anak perempuan; Menetapkan sebagai hukum, almarhumah Hj. Seha Maryam meninggal dunia dengan meninggalkan harta warisan yang belum dibagi waris yaitu: 4.1. Sebidang tanah, Sertifikat Hak Milik No. 159, luas 1.310 M2. atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 1874 yang di atasnya berdiri bangunan permanen yang sampai dengan saat ini difungsikan untuk hotel (Zaitun Selaparang Hotel) dan sebagian pertokoan, terletak di Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, dengan batasbatas sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Tanah hak milik Moh. Hizam, Jamal Hijam, Saleh Harhara; : Jalan Srigunting; : Jalan Pejanggik; : Tanah hak milik Moh. Hizam, Jamal Hijam, Saleh; 4.2. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 68, tertanggal 06 Juli 1981, luas 3.000 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 68, yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Desa Labuhan Lombok, kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara - Sebelah Timur : Jalan Jurusan Kayangan; : (dulu Amin; - Sebelah Selatan : (dulu kebun pecahannya) sekarang tanah kebun Guru Hasim (anak alm. Haji Asan Umba); - Sebelah Barat : (dulu kebun lnaq Hing) sekarang tanah kebun Haji Udin dan Haji Afid; kebun pecahannya) sekarang tanah pekarangan/rumahHaji Muhammad5404.3. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 19, tertanggal 13 Oktober 1976, luas 3.083 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 19 yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Kelurahan Sandubaya, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagai berikut: - Sebelah Utara - Sebelah Timur : dulu parit, sekarang Kantor Dinas PU; : (dulu sawah Amaq Rakyah dan ibu Rukyah) sekarang tanah pekarangan Drs. Saharudin dan Ripaini Rajak; - Sebelah Selatan : Jalan Raya A. Yani; - Sebelah Barat : (dulu parit/jalan), sekarang Kantor Dinas PU; 5. Menetapkan besarnya bagian masing-masing ahli waris dari harta warisan tersebut di atas sebagai berikut: 5.1. H. Achmad, anak laki-laki memperoleh 2/7 bahagian dan ditambah 1/7 bahagian lagi sebagai hasil jerih payah mengelolah harta warisan sehingga menjadi 3/7 bahagian yang menjadi bagian ahli warisnya yaitu: 5.1.1. Hj. Nursih, istri memperoleh 1/8 bagian dari harta warisan H. Achmad, sehingga sisanya 7/8 menjadi bagian anak-anaknya dan cucunya: 5.1.2. 5.1.3. 5.1.4. 5.1.5. 5.1.6. Anita Achmad, SE., anak perempuan, memperoleh 1/6 x 7/8 sama dengan 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; H. Yusuf Achmad, SE., anak laki-laki, memperoleh 2/6 x 7/8 sama dengan 14/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; Adriana Achmad, anak perempuan, memperoleh 1/6 x 7/8 sama dengan 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; Amelia Achmad, ST., anak perempuan, memperoleh 1/6 x 7/8 sama dengan 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; Erfan Achmad; 5.2. Hj. Aluyah, anak perempuan, memperoleh 1/7 bagian dari harta warisan Hj. Hisyam Sach, sebagai ahli waris pengganti, memperoleh 1/6 x 7/8 sama dengan 7/48 bagian dari harta warisan H.541Seha Maryam; 5.3. Ir. Fuad, anak laki-laki, memperoleh 2/7 bagian dari warisan Hj. Seha Maryam; 5.4. Hj. Eliya, anak perempuan, memperoleh 1/7 bagian dari harta warisan Hj. Seha Maryam; Menghukum para Tergugat yang menguasai objek sengketa untuk menyerahkan bahagian para Penggugat sesuai bagiannya masing-masing dan apabila tidak dapat dilaksanakan/dibagi secara riil maka masing-masing pihak berhak atas uang hasil lelang/penjualan atas harta-harta tersebut sesuai bagiannya masing-masing; Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya; 8. Membebankan biaya perkara kepada para Tergugat yang hingga saat ini diperhitungkan sebesar Rp 2.101.000,- (dua juts seratus satu ribu rupiah); AMAR PUTUSAN PTA : Pengadilan Tinggi Agama Mataram dengan putusannya No. 21/Pdt.G/2009/PTA.MTR tanggal 16 April 2009 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Akhir 1430 H : MENGADILI : - Menerima permohonan banding Pembanding; - Menguatkan putusan Pengadilan Agama Mataram No. 33/Pdt.G/2008/ PA.MTR tanggal 9 Februari 2009 M. bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1430 H. untuk sebagian dan membatalkan sebagian lainnya dengan mengadili sendiri sehingga bunyi amar selengkapnya sebagai berikut: DALAM EKSEPSI: - Menolak eksepsi para Tergugat; DALAM POKOK PERKARA: Mengabulkan gugatan para Penggugat untuk sebagian; Menetapkan sebagai hukum bahwa almarhumah Hj. Seha Maryam telah meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut: 2.1.H. Achmad, anak laki-laki telah meninggal dunia dengan542meninggalkan seorang istri dan 4 (empat) orang anak serta 1 (satu) orang cucu sebagai ahli waris pengganti yaitu sebagai berikut: 2.1.1. Hj. Nursih (istri); 2.1.2. Anita Achmad, SE. (anak perempuan); 2.1.3. H. Yusuf Achmad, SE. (anak laki-laki); 2.1.4. Adriana Achmad (anak perempuan); 2.1.5. Amelia Achmad (anak perempuan); 2.1.6. Erfan Hisyam Sach (cucu laki-laki); 2.2. Hj. Aluyah, anak perempuan; 2.3.1r. Fuad, anak laki-laki; 2.4. Hj. Eliyah, anak perempuan; Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya; Menyatakan sita jaminan yang telah diletakan atas objek sengketa tidak sah dan tidak berharga dan harus diangkat. Men gh ukum para Pen ggu gat un tuk membayar bi aya p erkara sebesar Rp 2.101.000,- (dua juts seratus satu ribu rupiah); Menghukum Terbanding membayar biaya perkara ditingkat banding sebesar Rp 100.000,- (seratus ribu rupiah); PERTIMBANGAN MAHKAMAH AGUNG RI Bahwa para Penggugat dapat membuktikan bahwa objek sengketa adalah benar harta peninggalan almarhumah Hj. Seha Maryam yang belum dibagikan kepada ahli waris yang berhak; Bahwa berdasarkan fakta hukum dapat diketahui bahwa pengalihan hak milik Hj. Seha Maryam kepada H. Achmad hanya didasarkan kepada atas hak akta pernyataan pinjam nama dan diteruskan dengan akta hibah, bukan atas dasar jual beli atau kewarisan sebagaimana lazimnya dalam peraturan yang berlaku, jadi pemindahan hak milik tersebut masih diragukan kebenarannya. Selain dari itu, akta hibah dan akta pinjam nama yang dibuat oleh Hj. Seha Maryam ternyata sangat kontradiktif, disatu sisi hibah itu harus dilakukan atas harta milik pribadi secara sempurna dan harus mendapat persetujuan ahli waris, sedangkan akta pernyataan pinjam nama menunjukkan ada543pengingkaran atas adanya harta kewarisan almarhum Hj. Seha Maryam, jadi saling bertentangan. Dengan demikian alas hak yang dijadikan dasar peralihan hak Hj. Seha Maryam itu sangat sulit diterima secara logis dan oleh akal sehat karena tidak ada kepastian hukum tentang hak milik; Bahwa dalil yang menyatakan bahwa objek sengketa dibeli dari uang H. Achmad sebab waktu itu masih warga Negara asing (Cina), tidak ada bukti satu pun yang mengetahui tentang hal tersebut, padahal secara riil Hj. Seha Maryam itu adalah orang kaya, pedagang emas dan berlian, sehingga tidaklah mungkin membeli sesuatu memakai uang orang lain. Di samping itu saksi-saksi yang diajukan oleh para Penggugat saling bersesuaian dan didukung pula oleh bukti P.I s/d P.4 yang menyatakan bahwa objek sengketa adalah milik Hj. Seha Maryam yang belum dibagi waris, penguasaan oleh para Tergugat adalah tidak sah dan melangggar hukum; Bahwa oleh karena itu putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram harus dibatalkan dan Mahkamah Agung akan mengadili sendiri perkara ini dengan pertimbangan berikut ini: Bahwa setelah memeriksa dan mempelajari dengan seksama pertimbangan dan putusan majelis hakim Pengadilan Agama Mataram, Mahkamah Agung berpendapat bahwa pertimbangan dan putusan majelis hakim Pengadilan Agama tersebut telah benar dan tepat sehingga dapat diambil alih sebagai pertimbangan dan putusan Mahkamah Agung; Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan di atas, menurut pendapat Mahkamah Agung terdapat cukup alasan untuk mengabulkan permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: Hj. ALUYAH binti MOH. SALEH dan kawan-kawan dan membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram No. 21/Pdt.G/2009/PTA.MTR tanggal 16 April 2009 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabi'ul Akhir 1430 H. yang membatalkan putusan Pengadilan Agama Mataram No. 33/Pdt.G/2008/PA.MTR tanggal 9 Februari 2009 M. bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1430 H. serta Mahkamah Agung mengadili sendiri perkara ini dengan amar putusan sebagaimana yang akan disebutkan di bawah ini; Menimbang, bahwa oleh karena para Termohon Kasasi berada di pihak yang kalah, maka harus dihukum untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat544peradilan; AMAR PUTUSAN MAHKAMAH AGUNG - RI MENGADILI : Mengabulkan permohonan kasasi dari para Pemohon Kasasi: 1. Hj. ALUYAH binti MOH. SALEH, 2. Ir. FUAD bin MOH. SALEH, dan 3. Hj. ELIYA binti MOH. SALEH tersebut; Membatalkan putusan Pengadilan Tinggi Agama Mataram No. 21/Pdt.G/ 2009/PTA.MTR tanggal 16 April 2009 M. bertepatan dengan tanggal 20 Rabi'ul Akhir 1430 H. yang membatalkan putusan Pengadilan Agama Mataram No. 33/Pdt.G/2008/PA.MTR tanggat 9 Februari 2009 M. bertepatan dengan tanggal 13 Shafar 1430 H.; MENGADILI SENDIRI:DALAM EKSEPSI: - Menolak eksepsi dari para Tergugat; DALAM POKOK PERKARA: Mengabulkan gugatan para Penggugat sebagian; Menyatakan sah dan berharga sita jaminan yang telah diletakkan atas objek sengketa; Menetapkan Hj. Seha Maryam telah meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut: 3 . 1 . H . A c h m a d ( a n a k l a k i - l a k i ) , t e l a h m en i n g g a l d u n i a d e n g a n meninggalkan ahli waris dan ahli waris pengganti sebagai berikut: 3.1.1. Hj. Nursih (istri); 3.1.2. Anita Achmad, SE. (anak perempuan); 3.1.3. H. Yusuf Achmad, SE. (anak laki-laki); 3.1.4. Adriana Achmad (anak perempuan); 3.1.5. Amelia Achmad (anak perempuan); 3.1.6. Ahli waris pengganti dari almarhum H. Saleh Achmad bernama545Erfan Hisyam Sach (cucu laki-laki); 3.2. Hj. Aluyah, anak perempuan; 3.3. Ir. Fuad, anak laki-laki; 3.4. Hj. Eliya, anak perempuan; Menetapkan harta warisan Hj. Seha Maryam adalah sebagai berikut: 4.1. Sebidang tanah, Sertifikat Hak Milik No. 159, luas 1.310 M2. atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 1874 yang di atasnya berdiri bangunan permanen yang sampai dengan saat ini difungsikan untuk hotel (Zaitun Selaparang Hotel) dan sebagian pertokoan, terletak di Kelurahan Cakranegara Barat, Kecamatan Cakranegara, Kota Mataram, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara : Tanah hak milik Moh. Hizam, Harhara; Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : J a l a n S r i g u n t i n g ; : Jalan Pejanggik; : Tanah hak milik Moh. H i z a m , J a m a l H i j a m , Saleh; 4.2. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 68, tertanggal 06 Juli 1981, luas 3.000 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 68, yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Desa Labuhan Lombok, Kecamatan Pringgabaya, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : Jalan Jurusan Kayangan; : (dulu kebun pecahannya) sekarang tanah pekarangan/rumah Haji Muhammad Amin; : (dulu kebun pecahannya) sekarang tanah kebun Guru Hasim (anak alm. Haji Asan Umba); : dulu kebun Inaq Hing) sekarang tanah kebun Haji J a m a l H i j a m , Saleh546Udin dan Haji Afid; 4.3. Sebidang tanah Sertifikat Hak Milik No. 19 , tertanggal 13 Oktober 1976, luas 3.083 M2 atas nama Hj. Seha Maryam, sekarang sudah berubah ke atas nama Haji Achmad dalam Sertifikat Hak Milik No. 19 yang di atasnya berdiri bangunan permanen (dulu difungsikan untuk bioskop), terletak di Kelurahan Sandubaya, Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, dengan batas-batas sebagai berikut: Sebelah Utara Sebelah Timur : dulu parit, sekarang Kantor Dinas PU; : (dulu sawah Amaq Rakyah dan ibu Rukyah) sekarang tanah pekarangan Drs. Saharudin dan Ripaini Rajak; Sebelah Selatan Sebelah Barat : Jalan Raya A. Yani; : (dulu parit)/jaian, sekarang Kantor Dinas PU;5. Menetapkan bagian masing-masing ahii waris dari harta warisan tersebut di atas sebagai berikut: 5.1. H. Achmad, memperoieh 2/7 bagian dan ditambah 1/7 bagian lagi sebagai hasil jerih payah mengeiola harta warisan sehingga menjadi 3/7 bagian yang menjadi bagian ahli warisnya yaitu: 5.1.1. Hj. Nursih, memperoleh 1/8 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.1.2. Anita Achmad, SE., memperoieh 1/6 x 7/8 = 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.1.3. H. Yusuf Achmad, SE., memperoleh 2/6 x 7/8 = 14/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.1.4. Adriana Achmad, memperoleh 1/6 x 7/8 = 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.1.5. Amelia Achmad, ST., memperoleh 1/6 x 7/8 sama dengan 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.1.6. Erfan Hisyam Sach, memperoleh 1/6 x 7/8 = 7/48 bagian dari harta warisan H. Achmad; 5.2. Hj. Aluyah, memperoleh 1/7 bagian dari harta warisan Hj. Seha547Maryam; 5.3. Ir. Fuad, memperoleh 2/7 bagian dari warisan Hj. Seha Maryam; 5.4. Hj. Eliya, memperoleh 1/7 bagian dari harta warisan Hj. Seha Maryam; Menghukum para Tergugat untuk membagi harta warisan Hj. Seha Maryam dan menyerahkan bagian para Penggugat sesuai bagiannya masing-masing dan apabila tidak dapat dibagi secara riel maka dijual lelang dan hasilnya dibagikan kepada ahli waris sesuai bagiannya masing-masing; Menolak gugatan para Penggugat untuk selain dan selebihnya; Menghukum para Termohon Kasasi/para Tergugat untuk membayar biaya perkara dalam semua tingkat peradilan yang dalam tingkat kasasi ini ditetapkan sebesar Rp 500.000,- (lima ratus ribu rupiah);Pembuat Kaidah Hukum, Ttd 1. H.. Kamaluddin, MH 2. Timur Abimanyu, SH.MHHimpunan Putusan Perkara Perdata Agama MA- RI. Editor : Dit Jen Badilag MA-RI.548