kabarserasan edisi 02 (januari 2011)

12
EDISI 02 - TAHUN I - DESEMBER 2010 Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi

Upload: imam-romdhoni

Post on 11-Mar-2016

240 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

TRANSCRIPT

Page 1: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

EDISI 02 - TAHUN I - DESEMBER 2010

Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi

Page 2: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Penerbit:YPM Muaraenim Bangkit

Pelindung:Ir. Muzakir Sai Sohar

PU/Penanggung Jawab:Firdaus Masrun

Pemimpin Perusahaan:Asrul Hadi

Pemimpin Redaksi:Khairul Amri

Redaktur:M. Lutfi

Staf Redaksi:Muhammad Al Hadi

RezaFotografer:

Gabby FebrianDesign Grafis:

A. Raghib AmirullahManajer Adm/Keu dan Sirkulasi:

Tita Zen

Alamat Redaksi :Jl Wijaya Timur Raya No 7

Kebayoran Baru, Jakarta Selatan (12170) Telp. (021) 2616.1894

Email: [email protected]

Redaksi menerima kiriman tulisan dari pembaca. Bagi yang tulisan yang dimuat

akan diberikan uang lelah dan Tulisan maksimal 2 halaman

folio (7500 Karakter) dan tidak menyangkut SARA.

Untuk menjaga hubungan baik serta mencegah hal-hal yang tidak diinginkan sesama pihak yang berkepentingan. Maka kepada relasi,

instansi pemerintah, instansi swasta, bila menerima surat dari pihak maupun yang mengatasnamakan redaksi atau berhubungan dengan

Kabar Serasan agar mengkonfirmasikan kepada redaksi. Dalam tugas jurnalistiknya, wartawan kami selalu dibekali kartu pers serta surat tugas sesuai dengan waktu yang telah ditentukan dari redaksi. Wartawan Kabar

Serasan dilarang menerima dan meminta apapun dari narasumber.

Menatap Masa Depan Penuh Optimistis

Pada tanggal 20 November 2010, Kabupaten Muaraenim telah berusia 64 tahun. Tak dipungkiri peringatan hari

jadi Kabupaten Muaraenim, mem-punyai arti dan makna tersendiri bagi seluruh masyarakat Kabupaten Muaraenim. Dari peringatan ini kita dapat mengetahui bagaimana sejarah Kabupaten Muaraenim, sehingga da-pat memotivasi kita untuk menatap masa depan dengan penuh rasa opti-mis dan harapan yang tentunya akan lebih memberikan makna dihati sa-nubari kita yang mendalam.

Bila kita mengenang masa lalu tentang kilas balik sejarah hari jadi Ka-bupaten Muaraenim tidak berarti kita terhanyut dalam kenangan masa lam-pau, justru sebaliknya kita bertekad untuk memperbaharui semangat dan meningkatkan kinerja kita, di masa yang akan datang. Kita hendaknya

mengetahui di mana keberadaan kita sekarang dan di mana kita seharus-nya berada serta bagaimana mengejar ketertinggalan kita dengan daerah lain yang lebih maju.

Dalam momentum peringatan hari jadi Kabupaten Muaraenim ini, ma-rilah kita evaluasi dan instropeksi diri kita masing-masing apa yang telah kita kerjakan dan keberhasilan apa yang telah kita capai. Begitu pula seba-liknya, kita serahkan kepada masyarakat sendiri yang menilai secara objek-tif atas keberhasilan yang telah kita capai. Karena pembangunan yang kita lakukan merupakan hasil kerja seluruh masyarakat yang ada di Bumi Se-rasan Sekundang ini. Untuk itu saya mengharapkan agar keberhasilan yang telah kita raih janganlah menjadikan kita angkuh dan sombong. Justru hal tersebut memotivasi kita untuk berbuat lebih baik lagi di masa yang akan datang.

Kita semua menyadari masih banyak permasalahan yang belum terse-lesaikan dan harapan masyarakat yang belum dapat diwujudkan. Kendala, hambatan, dan tantangan selalu ada, karena itu bukanlah hal yang mustahil dalam suatu perjuangan memerlukan pengorbanan dan mengalami kega-galan. Namun demikian, kita tidak boleh pesimistis. Mari kita jadikan kega-galan tersebut sebagai cambuk bagi kita untuk berbuat dan belajar lebih banyak lagi, guna peningkatan ke arah perbaikan di semua sektor pemba-ngunan dan aspek kehidupan. ]

Daftar Isi:Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis Energi

...Hlm 04

Sumsel Siap Menjadi Tuan Rumah Sea Games XXVI 2011 ...Hlm06

Australia Hibahkan 1.000 Sambungan PDAM Rumah Tangga ...Hlm 08

Muaraenim Masuk 4 Besar Penilaian WTN Tahap Pertama ...Hlm 09

Tingkatkan Penjualan PTBA Bangun Jalur Kereta Api ...Hlm 10

Pentingnya Menjalin Komunikasi ...Hlm 11

Dari meja Bupati Muaraenim

Ir. Muzakir Sai Sohar,Bupati Muaraenim

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 2

Page 3: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

OPINI

Ulang tahun adalah hari di-mana bertambanya usia kita setiap tahun. Selalu memilki arti yang khsusus. Biasanya

saat itu dijadikan momentum. Saat yang tepat untuk melakukan pere-nungan, sejauh mana kemajuan yang sudah dicapai. Apakah sudah sesuai keinginan? Jika belum, mengapa? Kar-ena itu, pada saat ulang tahun juga di-jadikan momentum untuk menancap-kan tekad untuk menjadi lebih baik lagi di masa mendatang. Demikian juga dengan Kabupaten Muaraenim.

Berdasarkan Surat Keputusan Bupati Muaraenim nomor 47/De-shuk/1972 tanggal 14 Juni 1972 (wak-tu itu masih bernama Daerah Ting-kat II LIOT, Red), hari jadi Kabupaten Muaraenim ditetapkan pada tanggal 20 Nopember. Penetapan hari jadi ini diambil berdasarkan tanggal saat ber-langsungnya Sidang Dewan Keresi-denan Palembang 20 Nopember 1946. Salah satu keputusannya menyatukan wilayah Kewedanaan Lematang Ilir Ogan Tengah disingkat LIOT dengan Ibu Kota Muaraenim. Nama Muarenim sendiri ditetapkan sebagai kabupaten berdasarkan pasal 212 UU No. 22 ta-hun 1999 (LN RI tahun 1999 No.60 tentang Pemerintahan Daerah)

Wilayah pemerintah memang bu-kan manusia yang usianya mencapai batas tertentu. Tapi tetap saja di usia ke-64 bukanlah waktu yang singkat dan tak bisa lagi katakan bayi. Artinya da-lam rentang waktu itu, jika mengambil analogi manusia, jalannya tidak mer-angkak lagi. Bahkan sudah bisa berlari dan menentukan arah sendiri. Apalagi kabupaten ini didukung oleh kekayaan potensi sumber daya alam dan mineral yang melimpah. Patutlah kiranya kita berharap kemajuan yang dicapai lebih baik dari daerah lain yang tak memilki potensi seperti Muaraenim.

Tingkat kemajuan suatu daerah tidak hanya diukur dari aspek penye-lenggraan pemerintahannya saja, tapi juga diukur dari dua indikator lain, yakni dari tingkat perkembangan ekonomi dan tingkat kemakmuran-nya masyarakatnya. Suatu daerah bisa dikatakn maju jika perekonomiannya

stabil. Gejolak yang bersifat lokal dan regional maupun nasional dapat dire-dam oleh ketahanan ekonominya. Se-dangkan indikator kemakmuran ter-cermin pada tingkat pendapatan dan distribusi masyarakat yang merata.

Untuk mencapai hal itu, tentu bu-kan hanya tugas pemerintah daerah saja, tetapi merupakan tanggung jawab semua elemen masyarakat. Artinya, kemajuan suatu daearah merupakan akumulasi dari kerja keras dan karya bersama antara pemerintah dan seluruh komponen masyarakatnya. Begitu juga di Kabupaten Muaraenim, bagaimana kemajuan Kabupaten Muaraenim di usianya yang ke-64, tahun ini?

Sebagai gambaran, struktur eko-nomi Kabupaten Muaraenim sampai kini masih didominasi oleh sektor primer (pertanian dan pertambang-an). Berdasarkan data (Muaraenim dalam angka 2008/2009) sebesar 76,98 persen. Adapun dari sektor sekunder hanya menyumbang 10,55 persen, terutama dari sektor industri pengolahan (6,61 persen). Sedang-kan dari sektor tersier menyumbang 12,46 persen, dengan sektor perda-gangan dan jasa sebagai penyumbang terbesar.

Untuk pertumbuhan ekonomi, tahun 2008 pertumbuhan riil Kabu-paten Muaraenim sebesar 5,67 per-sen dengan migas dan bila tanpa mi-gas mencapai 6,82 persen. Angka ini sedikit lebih melambat dibanding ta-hun 2007, yakni sebesar 95,85 persen dengan migas dan 6,94 persen tanpa migas.

Sektor yang mengalami kemajuan pesat bahkan tertinggi dibanding sek-tor lain justru sektor jasa, yakni 11,2 persen. Disusul kemudian sektor pen-gangkutan dan komunikasi. Sektor pertambangan dan penggalian malah menunjukkan pertumbuhan relatif kecil, yakni hanya 3,82 persen.

Pendapatan per kapita juga men-jadi tolok ukur kemajuan ekonomi suatu daerah karena menunjukkan besarnya pendapatan yang dapat dinikmati setiap penduduk secara ra-ta-rata. Lalu, berapa jumlah per kapita Kabupaten Muaraenim?

Mengukur dari struktur ekonomi atas dasar harga berlaku dengan mi-gas tahun 2008 tercatat sebesar 21,37 juta rupiah (naik 20,02 persen diband-ing tahun 2007), dan jika tanpa migas sebesar 9,36 juta rupiah (naik 21,41 persen)

Melihat data di atas, tergambar bahwa roda pembangunan Kabu-paten Muaraenim sudah berada pada jalur yang benar, bergerak maju ses-uai sasaran yang diinginkan. Tapi kita tidak boleh berpuas diri yang hanya akan mematikan kreatifitas kita un-tuk mencapai hasil lebih baik.

Tantangan ke depan sangat berat. Era globalisasi mengharuskan kita bersiap menghadapi iklim persain-gan yang ketat. Kesiapan tidak hanya dalam arti mental, tapi juga kemam-puan dan kebersamaan untuk meng-hasilkan karya produktif, inovatif. Se-baliknya, ketidaksiapan menghadapi persaingan hanya akan membuat kita tertinggal, tergilas oleh roda kehidu-pan yang terus bergerak maju.

Karena itu, kebersamaan antar semua elemen masyarakat menjadi sangat penting untuk membangun Muaraenim. Kebersamaan dalam me-mikul tanggungjawab, saling mengisi kekurangan satu sama lain dan me-nyingkirkan perasaan paling penting, paling dibutuhkan dan paling berjasa dalam proses itu. Mudah-mudahan kesadaran itu kita miliki, sehingga tu-gas pemerintah daerah menjadi lebih ringan dan hasil pembangunanpun tepat sasaran, sesuai kebutuhan dan sesuai pula dengan yang diinginkan.

Selamat ulang tahun Kabupaten Muaraenim, teruslah maju. buatlah kami bangga menjadi wargamu. ]

(Penulis adalah Ketua Umum YPM Muaraenim Bangkit)

Maju Terus Muaraenim!Oleh: Firdaus Masrun

3 | Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

Page 4: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 4

Seiring makin menipisnya cadangan minyak di perut bu-mi—ditandai dengan makin mahalnya harga bahan ba-

kar ini di pasaran dunia, geothermal makin ramai diperbincangkan sebagai energi cadangan pembangkit listrik. Beruntung, energy panas bumi ini banyak dimiliki Indonesia. Berdasar-kan data di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral, di Indonesia terdapat potensi geothermal sebesar 27.710 Mega Watt (MW) atau setara dengan 19 miliar barel minyak bumi. Maka tidak heran bila pemerintah kini menetapkan target untuk men-jadi negara pengguna energi panas bumi terbesar di dunia.

Presiden Susilo Bambang Yud-hoyono saat membuka Kongres Panas

Bumi Dunia 2010 di Nusa Dua Bali, menegaskan bahwa untuk memenuhi target tersebut, pemerintah menarget-kan pemanfaatan energi panas bumi ini sebesar lima persen pada 2025, setara dengan kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi sebesar 9500 MW. Untuk itu pemerintah akan menyiapkan berdirinya sebuah laboratorium pusat pengembangan energi di mana para ahli dari Indonesia dan dunia melaku-kan kajian mendalam terhadap peng-gunaan energi yang terbarukan ini.

Saat ini terdapat terdapat 87 negara yang telah memanfaatkan geo-thermal dan Indonesia adalah negara ketiga yang paling banyak memanfaat-kannya setelah Amerika dan Filipina. Itupun baru sekitar empat persen dari total potensi yang dimiliki.

Di sinilah posisi strategis Kabu-paten Muaraenim ke depan. Karena, seperti dikatakan Gubernur Sumatera Selatan Ir. H. Alex Nurdin SH, bebera-pa waktu lalu, 40 persen potensi geo-thermal di Indonesia terdapat di Ka-bupaten Muaraenim, tepatnya di Desa Penindaian (Lumut Balai), Kecamatan Semendo Darat Laut, dan di Desa Se-gamit (Rantau Dedap), Kecamatan Se-mendo Darat Ulu.

PT Pertamina (Persero) sebagai badan usaha milik pemerintah sebe-narnya sudah memulai langkah awal pemanfaatan energi panas bumi sejak 1983, melalui anak perusahaan mer-eka PT Pertamina Energi Geothermal (PT PEG), dengan proyek awal dilaku-kan di Kamojang, Jawa Barat .

Untuk di Kabupaten Muaraenim, setelah melakukan survey secara menyeluruh, PT PEG mulai melaku-kan kegiatan ekplorasi di lokasi yang diberi nama Lumut Balai itu.

Ekplorasi tersebut dilakukan atas desakan pemerintah pusat yang mem-berikan penugasan kepada manaje-men PT PEG agar segera mengelola panas bumi tersebut.

Desakan pemerintah pusat dis-ambut cepat oleh Pemkab Muaraen-im, dengan memberikan kemudahan perizinan untuk membangun pem-bangkit tersebut.

Namun sayangnya, kegiatan ek-plorasi saat ini terhenti sementara. Polres Muaraenim melakukan penye-

Geothermal, Alternatif untuk Atasi Krisis EnergiNama geothermal memang belum begitu familiar di telinga kalangan awam, dibanding sumber energi lain seperti minyak bumi, gas, batubara yang kandungannya juga melimpah di Kabupaten Muaraenim. Tapi ketika geothermal disebut-sebut sebagai energi alternatif yang potensial di masa mendatang, mau tak mau kita perlu memiliki pemahaman jelas dan mendalam soal sumber energi panas bumi ini. Apa upaya yang dilakukan Pemkab Muaraenim untuk mewujudkan agar geothermal ini dapat segera dimanfaatkan?

Bupati Muaraenim, Ir Muzakir Sai Sohar ketika berkunjung ke lokasi proyek Geothermal di Lumut Balai Semendo Darat Laut.

Page 5: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

5 | Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

lidikan terhadap izin pinjam kawasan hutan untuk kegiatan eksplorasi terse-but yang diduga belum diterbitkan Ke-menterian Kehutanan RI. Meski belum mendapatkan izin pinjam pakai ka-wasan hutan lindung tersebut, namun manajemen PT Pertamina Energi Geo-thermal telah mendapatkan izin prin-sip dari Kementerian Kehutanan RI.

Adapun Izin Prinsip tersebut ber-nomor S.244/Men-Hut VII/PW/2009 tanggal 9 Mei 2009 perihal kegiatan pemboran eksploitasi energi panas bumi dengan luas 17,30 hektar di kawasan hutan lindung Bukit Jam-bul Asahan, Lumut Balai, Kabupat-en Muaraenim-Sumsel. Kemudian Izin Prinsip Nomor 222/Men-HUT VII/2010 tanggal 4 Mei 2010 tentang persetujuan prinsip penggunaan ka-wasan hutan lindung Bukit Jambul Asahan seluas 19 hektar, untuk lokasi pemboran eksploitasi sumur LMB-5,LMB-6, rainjeksi A, rainjeksi B dan sarana penunjang atas nama PT Per-tamina Energi di Sumsel.

Atas dasar surat izin prinsip ini-lah, manajemen PT Pertamina Energi Geothermal mulai melakukan keg-iatan eksplorasi tersebut, sembari mengurus izin pinjam pakai kawasan hutannya yang saat ini masih diproses di Kementerian Kehutanan.

Penyelidikan yang dilakukan Polres Muaraenim, sedikit mengusik ketenangan Pemkab Muaraenim, se-hingga perlu melakukan klarifikasi. Karena sejak penyidik melakukan pe-nyelidikan ke lokasi proyek geother-mal tersebut, praktis manajemen PT PEG mengambil sikap untuk semen-tara waktu menunda seluruh kegiatan di lapangan.

Kondisi ini tentu saja tidak men-guntungkan Pemkab Muaraenim. Bu-pati Muaraenim, Ir Muzakir Sai Sohar kemudian mengmabil langkah cepat menyikapi permasalahan tersebut. Pada medio November 2010, orang nomor satu di Muaraenim ini ber-sama unsur Muspida Muaraenim, di antaranya Dandim 0404 Letkol Inf Budi Kusworo, Kajari Muaraen-im Robet PA Pelialu, dan sejumlah Kepala Dinas di lingkungan Pemkab Muaraenim melakukan peninjauan ke lokasi proyek tersebut.

Di lokasi proyek, bupati dan rom-bongan disambut oleh Direktur Op-erasi PT Pertamina Energi geothermal Irhas, Sekertaris Perusahaan PT Per-

tamina Energi Geothermal Adiyatma, dan Pimpinan Proyek Pembangunan Listrik Panas Bumi Lumut Balai PT Pertamina Energi Geothermal Silvius.

Dalam pertemuan itu, Bupati Muaraenim, meminta PT PEG agar mentaati aturan yang berlaku terkait keberadaannya di kawasan hutan lindung. Sesuai regulasi yang ada, penggunaan kawasan hutan tersebut, harus mendapatkan izin pinjam ka-wasan hutan dari Kementerian Kehu-tanan RI.

”Saya berharap problem masalah izin pinjam pakai kawasan hutan ini segera ditindak lanjuti jangan sampai berlarut-larut seperti yang dialami manajemen PT Batubara Bukit Kendi (PT BBK). Apalagi proses perizinan tersebut berada di pemerintah pusat,” kata Muzakir.

Selain itu dia juga berharap agar PT PEG mengedepankan kepentingan masyarakat sekitar. Terutama akses jalan menuju lokasi proyek, agar di-lakukan perbaikan. Sehingga akses jalan menuju lokasi tersebut tidak sulit.

Menanggapi hal itu, Sekretaris Perusahaan PT Pertamina Energi Geothermal, Adiyatma, mengatakan, pihaknya sangat komit dan konsen dengan masalah perizinan dan regu-lasi yang ada. Pihaknya telah berupaya semaksimal mungkin untuk mengu-rus izin pinjam pakai kawasan hutan tersebut. Proses pengurusan izin itu telah dilakukannya selama dua tahun, namun belum juga diterbitkan Ke-menterian Kehutanan RI.

Proyek pembangunan pembang-kit listrik Gerothermal Lumut Balai dikembangkan untuk mengatasi kri-sis energi listrik nasional. Pembangkit listrik tersebut akan dibangun 4x55 MW. Namun tahap pertama akan dibangun 2x55 MW. Proyak tersebut dibangun merupakan penugasan dari pemerintah yang ditargetkan pada 2013 mendatang sudah berproduksi.

Selain itu, Adiyatma juga men-jelaskan cara kerja pengolahan Geo-thermal. Dari sumur produksi yang dibor akan menghasilkan uap dan air panas. Untuk Lumut Balai, rata-rata sumur yang dibor dengan kedalaman sekitar 2000 meter. Setiap sumur yang dibor, 80 persen menghasilkan air dan 20 persen menghasilkan pa-nas bumi.

“Uap yang dihasilkan tersebut,

nantinya akan digunakan untuk me-mutar turbin pembangkit listrik. Lalu uap yang telah memutar turbin terse-but didinginkan kembali, lalu airnya diinjeksikan kembali ke perut bumi,” jelasnya.

Sementara investasi yang dibu-tuhkan untuk membangun proyek tersebut mencapai Rp 2,5 triliun. Dana investasi diperoleh berupa pin-jaman dari pemerintah Jepang. Per-janjian kerjasamanya segera akan ditanda tangani dengan Pemerintah Indonesia.

Di sisi lain, menurut Silvius, un-tuk membangun pembangkit terse-but tidak membutuhkan lahan yang terlalu luas. Izin yang diajukan ke Kementerian Kehutanan, kawasan hutang yang akan digunakan secara keseluruhan 102 hektar. Dari jumlah itu pihaknya telah mendapatkan izin prinsip dari Kementerian Kehutanan untuk lahan seluas 17 dan 19 hektar yang sekarang telah dilakukan kegia-tan eksplorasi.

Sedangkan untuk izin pinjam pak-ai kawasan hutan, pihaknya telah men-gurus kelengkapan persaratannya. Di antaranya telah melakukan inventa-risasi lahan, pembayaran PSDH dan Dana Reboisasi (DR) ke Kementerian Kehutanan. Sedangkan pengukuran tata batas, saat ini masih mengalami kendala. Terutama yang berbatasan dengan lahan milik masyarakat. Kar-ena, dari 19 hektar izin prinsip yang telah diterbitkan Kementerian Kehu-tanan, sebagian besar sudah dijadikan perkebunan kopi masyarakat.

Melihat betapa pentingnya po-tensi geothermal dan prospeknya bagi masa depan energi di Kabupaten Muaraenim khususnya dan Indonesia pada umumnya, semua pihak yang berkepentingan diharapkan dapat bersinergi, agar potensi energi yang ramah lingkungan ini segera dapat di-manfaatkan.

Sumber daya mineral yang tak ter-hingga ini merupakan anugerah yang luar biasa bagi Kabupaten Muaraenim. Persoalannya tinggal bagaimana me-manfaatkan kekayaan ini, khususnya geothermal bagi kepentingan pem-bangunan di daerah ini. Dan tak kalah penting dari semua itu, pembahasan manfaatnya secara jangka panjang perlu diimbangi dari sudut pandang masyarakat, sehingga hasilnya lang-sung dirasakan bersama. ] Rsm/Fir

Page 6: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 6

Kerajaan Sriwijaya memang digdaya, berkuasa hingga ke Negeri Campa

Malam ini, acara the Glory of Sriwijaya, penuh nuansa seni dan budaya

Parameswara raja Sriwijaya memerintah negeri dengan bijaksana

Sea Games ke-26 sudah di depan mata Pemerintah Sumsel siap menjadi tuan rumah.

Itulah sebait pantun yang disam-paikan oleh Gubernur Sumsel Ir H Alex Noerdin SH, dalam pral-aunching Sea Games XXVI yang

digelar di Jakarta baru–baru ini. Dari bait pantun itu jelas terlihat bahwa Sumsel betul-betul siap untuk men-jadi tuan rumah pesta olah raga antar negara-negara Asean ini.

Seperti diketahui, untuk keem-pat kalinya Indonesia mendapatkan kesempatan menggelar hajatan besar, Sea Games XXVI, yang diadakan setiap dua tahun dan melibatkan 11 negara Asia Tenggara ini. Kali ini, Provinsi Sumatera Selatan dan DKI Jakarta di-percaya menjadi lokasi penyelengga-raannya.

Kepastian Sumatera Selatan sebagai salah satu provinsi penye-

lenggara Sea Games 2011 setelah Presiden Susilo Bambang Yudhoyono secara langsung memberikan arahan dalam rapat kabinet terbatas den-gan agenda membahas kesiapan dan persiapan Indonesia menggelar Sea Games 2011 di Istana Negara, perten-gahan Juli 2010. Dalam rapat terse-but, Presiden menyarankan agar Sea Games 2011 diselenggarakan cukup di dua provinsi karena dari sisi teknis dan operasional sangat repot apabila digelar di empat kota.

Sumatera Selatan sendiri otoma-tis terpilih karena Presiden SBY telah memastikan bahwa Palembang akan menggelar upacara pembukaan pada 11 November 2011. Upacara penutu-pan juga direncanakan di kota terse-but.

Terpilihnya Sumatera Selatan se-bagai tuan rumah Sea Games 2011 merupakan kebanggaan tersendiri bagi masyarakatnya. Selama ini, apa-bila Indonesia dipercayakan sebagai tuan rumah Sea Games, maka kota penyelenggara tidak pernah di luar Jakarta. Maka keberhasilan Sumatera Selatan menjadi salah satu tuan ru-

mah Sea Games, berdampingan den-gan DKI Jakarta, merupakan sebuah prestise tersendiri.

Sebelumnya, empat provinsi di Indonesia menjadi kandidat tuan rumah penyelenggaraan Sea Games XXVI 2011 mendatang, yakni DKI Ja-karta, Sumatera Selatan, Jawa Barat, dan Jawa Tengah. Akan tetapi, negara peserta Sea Games meminta Indone-sia mengkaji lagi keputusan itu kar-ena dinilai tidak efisien dan menyulit-kan peserta disebabkan jauhnya jarak antar lokasi.

“Saya sudah memutuskan bahwa kita pilih provinsi yang bukan hanya siap tapi juga memiliki semangat un-tuk menjadi tuan rumah. Saudara Gubernur Sumatera Selatan (Alex Noerdin) saya nilai punya tekad dan semangat yang tinggi untuk menjadi tuan rumah yang baik,” kata Presiden seraya mengingatkan kepada semua pihak untuk bekerja sama mewujud-kan penyelenggaraan Sea Games yang berhasil, baik dari pelaksanaan mau-pun prestasi.

Menurut Presiden, waktu satu ta-hun menjelang digelarnya hajatan olah raga terbesar di Asia Tenggara itu da-pat dimanfaatkan untuk dilakukannya sinergi, sinkronisasi, dan koordinasi antar daerah, KONI Pusat, pemerintah pusat utamanya Kementerian Pemuda dan Olah Raga serta kementerian lain. Dalam penyelenggaraannya, Presiden

Gubernur Sumatera Selatan Ir. H Alex Noerdin menyatakan kesiapan Sumsel sebagai tuan rumah penyelenggaraan Sea Games XXVI yang akan dilangsungkan pada 11 November 2011. Bagi Alex, momentum strategis ini sekaligus untuk memicu pembangunan di Sumsel.

Sumsel Siap Menjadi Tuan Rumah Sea Games XXVI 2011

Gedung Olahraga Jakabaring, Palembang.

Page 7: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

7 | Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

melihat akan ada pengaturan-peng-aturan terkait keamanan yang sedikit banyak memberikan pengaruh pada aktivitas warga.

Berkaitan dengan itu, Presiden meminta agar diinformasikan kepada masyarakat dan didengar masukan masyarakat. Sea Games XXVI 2011 diperkirakan diikuti sekitar 6 ribu atlet, 4 ribu official dan wartawan da-lam dan luar negeri.

Mengenai kesiapan menggelar hajatan besar ini, Gubernur Sumatera Selatan, Alex Noerdin menyatakan kesiapannya. “Sea Games 2011 mer-upakan event strategis yang harus disukseskan. Ini adalah momentum strategis yang memicu pembangunan Sumatera Selatan. Meski tak dilengka-pi berbagai fasilitas yang sempurna, Sumatera Selatan memiliki tekad yang kuat untuk mewujudkan keberhasilan Sea Games,” tutur Nurdin pada acara Grand Final Pemilihan Puteri Indo-nesia (PPI) Tingkat Daerah Sumatera Selatan 2010.

Pada acara tersebut, dibacakan pula deklarasi bersama antara Pemda Sumatera Selatan, dalam hal ini Gu-bernur Alex Noerdin, bersama sejum-lah generasi muda Sumatera Selatan yang menyatakan komitmen bersama menyukseskan Sea Games 2011 yang akan berlangsung di Palembang.

Pada kesempatan lain, Wakil Ket-ua DPRD Sumatera Selatan, A. Djau-hari, menyatakan bahwa Provinsi Sumatera Selatan harus bisa menca-pai tiga sukses pada pelaksanaan Sea

Games XXVI 2011 mendatang, yakni pelaksana, ekonomi, dan prestasi. “Untuk mencapai tiga sukses itu, per-siapankanlah dengan baik untuk men-jadi tuan rumah,” kata Djauhari.

Menurutnya, sukses pelaksan-aan pembukaan dan penutupan Sea Games di Palembang merupakan tanggung jawab bersama, termasuk dengan pihak-pihak terkait. Dengan waktu yang tinggal beberapa bulan lagi, maka diperlukan koordinasi baik dengan pihak-pihak terkait, katanya. Ia pun menambahkan, persiapan pelaksanaan Sea Games itu secara dini harus baik termasuk fasilitas in-frastruktur.

Dalam rangka persiapan penye-lenggaraan, khususnya pembukaan dan penutupan, kegiatan Sea Games XXVI 2011, Sumatera Selatan telah mempersiapkan sebanyak 24 fasilitas cabang olah raga berstandar interna-sional. “Di antara fasilitas olah raga tersebut, 11 masih dalam pembangu-nan yang baru mencapai 30 persen, sedangkan sisanya yang berjumlah 13 hanya memerlukan perbaikan. Di-harapkan, selesai tiga bulan sebelum kegiatan pesta olah raga Asia Tengga-ra itu dimulai,” terang Alex Noerdin.

Bagaiamana dengan Muaraenim? Bagi Kabupaten yang berjarak sekitar 183 kilo meter dari Kota Palembang ini, Sea Games yang dilaksanakan di Sumsel merupakan “gawean” yang harus disukseskan.

Meskipun sampai saat ini belum ada keputusan dari panpel maupun

Koni Sumsel apakah Muaraenim ikut sebagai penyelenggra cabang olahraga tertentu, namun menurut Wakil Bu-pati Muaraenim H Nurul Aman, pada prinsipnya Pemkab dan masyarakat Muaraenim siap untuk mensukses-kan gelaran Sea Games di Sumsel ini. “Kami masih menunggu keputusan dari panpel atau Koni Sumsel, apakah Muaraenim diberi tanggung jawab untuk menggelar salah satu cabang olahraga di Sea Games XXVI ini,” un-gkap Nurul.

Lebih lanjut Nurul menuturkan, Kabupaten Muaraenim beberapa waktu lalu pernah menyelenggara-kan kejuaraan nasional sepak takraw. ”Jika diberi kepercayaan untuk men-jadi penyelenggara cabang olah raga sepak takraw, kami (Kab Muaraenim) sangat siap,” kata Nurul optimis.

Sumatera Selatan sendiri sebagai tuan rumah Sea Games XXVI 2011 mendapatkan tambahan sembilan ca-bang olah raga dari Komite Olahraga Indonesia. Semula, kota yang terkenal dengan ikon Sungai Musi ini hanya di-percaya menyelenggarakan 12 cabang olah raga saat wacana Sea Games digelar di empat provinsi. Namun, seiring dengan perubahan menjadi dua provinsi, maka terjadi penamba-han cabang olah raga.

Adapun kesembilan cabang olah raga tambahan tersebut, tujuh di antaranya merupakan limpahan dari Provinsi Jawa Tengah, yaitu panahan, sepak takraw, sepatu roda, biliar, soft tenis, tinju, dan bridge, serta dua ca-bang olah raga dari Provinsi Jawa Barat, yakni renang dan softball. Sedangkan dua belas cabang olah raga sebelum-nya adalah atletik, menembak, wushu, gulat, sepak bola, renang, panjat dind-ing, polo air, loncat indah, angkat berat dan binaraga, serta senam.

Dengan menjadi penyelenggara event berskala interntional seperti Sea Games, merupakan kebang-gan tersendiri bagi pemprov dan masyarakat Sumsel. Sudah seharus-nya kita bisa memanfaatkan event ini sebagai promosi daerah. Tidak hanya sebagai pemacu bagi atlet Sumsel untuk berprestasi lebih baik, tetapi moment ini juga dapat dimanfaatkan untuk menggerakkan ekonomi ker-akyatan di Palembang dan sekitarnya. Sehingga tidak hanya sukses dipenye-lenggaraan saja tetapi juga sukses di sektor ekonomi. ] Amri/Fir

Gedung Olahraga Pancasila, Muaraenim.

Page 8: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 8

Kinerja PDAM Tirta Lematang Enim Muaraenim, kian hari terus menunjukkan prestasi yang luar biasa. Setelah

sebelumnya mendapatkan bonus dana Rp 6 miliar untuk pengembangan air bersih karena mampu menyelesaikan pinjaman dana dari World Bank. Kini perusahaan ini kembali mendapat-kan penghargaan dari Pemerintah Australia.

Negara Kangguru ini telah menghi-bahkan 1.000 sambungan PDAM bagi rumah tangga. Hibah diberikan karena perusahaan tersebut berdasarkan ha-sil audit yang dilakukan BPKP diang-gap sehat. Bahkan dari sekian banyak PDAM sekala kecil di Provinsi Sumsel, PDAM Lematang Enim Muaraenim dinilai paling sehat.

Direktur PDAM Tirta Lematang Enim Muara Enim, H Mirza Jaya SE, kepada wartawan mengatakan, hibah yang diberikan pemerintah Australia, selain PDAM Muaraenim dinilai sehat, juga konsen terhadap pembangunan air bersih untuk masyarakat berpeng-hasilan rendah di pedesaan.

”Penilaian sehat ini sesuai hasil audit BPKP. Dalam audit itu penila-ian sehat yang dilakukan di antaranya

hutang luar negri sudah tidak ada masalah dan sudah lunas. Kinerja PDAM yang dinilai meliputi opra-sional, keuangan, dan administrasi,” jelasnya.

Saat ini, lanjutnya, masyarakat perkotaan termasuk masyarakat yang tinggal di kota dan kecamatan di wilayah Muaraenim, sudah 47 persen menikmati air PDAM. Dengan adanya hibah sambungan tersebut, nantinya akan diberikan kepada masyarakat yang dinilai berhak untuk menerima-nya. Saat ini biaya sambungan PDAM ke rumah tangga mencapai Rp 1,2 juta.

Dijelaskannya, untuk meningkat-kan kualitas air PDAM tersebut, guna mengatasi keluhan para pelanggan, pihaknya tengah membangun kolam prasidimentasi (kolam Pengendapan) di Intake Pelitasari.

”Kelemahan kita selama ini tidak memiliki kolam prasidimentasi, seh-ingga kualitas airnya tidak sesuai yang diharapkan para pelanggan. Untuk itu kita tengah membangun kolam prasi-dimentasi tersebut,” jelasnya lagi.

Pembangunan kolam tersebut dilakukan secara multi yers (tahun jaman) menggunakan dana bantuan World Bank selama empat tahun ang-

garan. Dana yang dibutuhkan untuk membangun kolam tersebut menca-pai Rp 12 miliar.

Selain membangun kolam pra-sidimentasi, juga akan dilakukan pembangunan water treatment plant (WTP) dan memperbesar kapasitas intake. Dengan adanya pembangunan tersebut, diharapkan pendistribu-sian air kepada pelanggan akan tepat jumlah, tepat waktu, dan tepat mutu. Sehingga pendistribusian air kepada pelanggan setiap jalur akan bisa ber-langsung selama 12 jam yang selama ini hanya 6 jam.

”Dengan pembangunan kolam prasidimentasi akan terjadi pening-katan kapasitas dari sebesar 20 liter per detik, menjadi 70 liter per detik. Arahnya kita harapkan pendistribu-sian air kepada pelanggan dapat ber-langsung selama 24 jam,” urainya.

Dikemukakannya, agar pendistri-busian tersebut bisa berlangsung se-lama 12 jam setiap jalur, pihaknya juga akan melakukan perbaikan terhadap instalasi pipa. Sehingga kapasitas air 70 liter/detik, akan dapat tersalurkan dengan baik tanpa ada kebocoran.

”Kalau sekarang cukup banyak kendala yang kita hadapi. Selain kual-itas air baku yang terkadang sangat buruk sehingga biaya produksi se-makin tinggi dan masih banyak terja-di kebocoran pipa,” ungkapnya seraya berucap saat ini jumlah pelanggan PDAM di Kota Muaraenim sebanyak 6.614 sambungan.

Biaya produksi yang dikeluarkan selama ini sebesar Rp 4.416/m3. Bia-ya tersebut jika kondisi air baku Sun-gai Enim dalam kondisi normal. Jika dalam kondisi tidak normal sangat kotor dan keruh, akan terjadi biaya penambangan produksi. Terutama penambahan bahan kimia tawas.

Biasanya hanya dibutuhkan 150 kg/hari. Tetapi jika air baku sangat buruk akan terjadi kenaikan menca-pai 150 persen. Sementara tarif dasar PDAM kepada pelanggan sebesar Rp 2.500/m3. Dengan tarif sebesar itu, maka PDAM masih melakukan sub-sidi. ] Rsm

Pemerintah Australia menghibahkan 1.000 sambungan PDAM kepada PDAM Tirta Lematang Enim Muaraenim. Hibah ini khususnya disasarkan bagi rumah tangga yang berhak menerima air dari PDAM.

Australia Hibahkan 1.000 Sambungan PDAM Rumah Tangga

Direktur PDAM Tirta Lematang Enim H Mirza Jaya SE (kiri) menunjuk kualitas air yang saat ini diolah PDAM sebelum didistribusiskan ke pelanggan.

Page 9: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

9 | Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

Keindahan dan kebersihan Kota Muaraenim yang se-nantiasa terjaga dengan baik membuat Kota Sera-

san Sekundang ini setiap tahunnya mendapatkan penghargaan Piala Adi-pura dari Presiden RI. Selain piala adipura, Kota Muaraenim juga sudah tiga tahun berturut-turut mendapat-kan penghargaan piala dan piagam penghargaan Wahana Tata Nugraha (WTN) dari Menteri Perhubungan RI.

Penghargaan Wahana Tata Nugra-ha adalah penghargaan yang diberi-kan Pemerintah Republik Indonesia kepada kota-kota yang mampu me-nata transportasi publik dengan baik. Penghargaan ini diberikan setiap ta-hun.

Penilaian dilakukan atas kategori kota metropolitan, kota besar, kota se-dang, dan kota kecil. Aspek penataan transportasi yang berkelanjutan dan berbasis kepentingan publik serta ramah lingkungan mendapat pertim-bangan terbesar dalam penilaiannya.

Penghargaan tersebut diterima, karena Kota Muaraenim berhasil

melaksanakan ketertiban lalu lintas dan kelengkapan fasilitas infrastruk-tur pendukung lainnya. Pada tahun ini, Kota Muaraenim kembali menda-patkan penilaian penghargaan WTN dari Kementerian Perhubungan RI.

Dari 15 kabupaten/kota di Sum-sel, yang dilakukan penilaian oleh tim Wahana Tata Nugraha (WTN) pusat bidang tertib lalu lintas. Kota Muaraenim masuk empat besar pada

penilaian tahap pertama. Sedangkan tiga kota lainnya, yakni Kota Palem-bang, Kota Lubuk Linggau, dan Kota OKUT.

”Pada penilaian pertama kita masuk ke dalam empat besar, seka-rang tim kembali melakukan penila-ian tahap kedua dengan melakukan investigasi ke lapangan,” jelas Kabid Angkutan Jalan Dinas Perhubungan Muaraenim, Drs Syahrul Effendi, ke-tika mendampingi tim penilai WTN pusat.

Menurutnya, tim yang melaku-kan penilaian tahap kedua berjum-lah 6 orang yakni, 3 orang berasal dari Departemen Perhubungan pusat dan 3 orang dari Dinas Perhubun-gan Provinsi Sumsel. Penilaian yang dilakukan di antaranya sarana dan prasarana lalu lintas, rambu-rambu jalan, marka jalan, halte, dan terminal. Selain itu trotoar badan jalan dan pe-nyelenggaraan angkutan umum.

”Setelah penilaian tahap kedua, tim juga akan melakukan penilaian tahap ketiga yang diperkirakan bulan Desember mendatang. Dalam penila-ian itu, skor terendah yang diberikan tim yakni 70. ] Rsm

Tahun ini, dari 15 kabupaten/kota di Sumsel,

Kota Muaraenim masuk empat besar penilaian penghargaan Wahana

Tata Nugraha (WTN) tahap pertama dari Kementerian Perhubungan RI. Peluang

mendapatkan penghargaan WTN untuk keempat kalinya.

Muaraenim Masuk 4 Besar Penilaian WTN Tahap Pertama

Kepala Dinas Perhubungan Muaraenim, Drs H Fathur Rahman.

Tim WTN pusat dan Provinsi Sumsel didampingi Petugas Dishub Muaraenim tengah melakukan penilaian terhadap fasilitas lalu lintas dalam kota Muaraenim.

Page 10: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 10

Pada periode Januari-Septem-ber 2010 PT Bukit Asama (Persero) Tbk berhasil me-ningkatkan volume penjualan

batubaranya sebesar 12 persen. Jika pada periode yang sama 2009 volume penjualan sebesar 8,73 juta ton, pada 2010 mengalami peningkatan menjadi 9,78 juta ton. Komposisi penjualan ba-tubara PTBA masih didominasi oleh pasar domestik sebesar 64 persen dari total penjualan. Sisanya, 36 persen, merupakan penjualan di pasar ekspor. Namun dari sisi pendapatan PTBA jus-tru mengalami penurunan. Turunnya harga batubara mengakibatkan rev-enue (pendapatan) PTBA pada periode Januari-September 2010 menjadi ter-gerus hingga 10 persen menjadi Rp 5,9 triliun dibanding periode yang sama 2009 yang memproleh pendapatan sebesar Rp 6,5 triliun.

Di pasar domestik pada kwartal ketiga tahun ini harga jual rata-rata (tertimbang) batubara PTBA sebesar Rp 613,214 per ton atau mengalami penurunan 18 persen dibanding har-ga jual rata-rata pada periode yang sama pada 2009 sebesar Rp 751.428 per ton. Untuk pasar ekspor juga mengalami hal yang sama. Jika pada periode yang sama 2009 harga jual

rata-rata sebesar USD 69,98 perton, maka di 2010 harga jual rata menga-lami penurunan menjadi USD 65,44 per ton, atau mengalami penurunan sebesar 6 persen. Sementara dari sisi biaya, Harga Pokok penjualan (HPP) mengalami kenaikan menjadi Rp 3,2 triliun.

Menurut Corporate Secretary PTBA Achmad Sudarto, kenaikan HPP ini disebabkan pada periode itu ter-jadi kenaikan tarif angkut kereta api. Dengan turunnya harga jual batubara tahun ini tentu berimbas pada laba PTBA. Untuk periode Januari-Septem-ber 2010 ini Laba Kotor PTBA turun menjadi sebesar Rp 2,64 triiiun, Laba Usaha menjadi Rp 1,63 triliun, dan Laba Bersih juga mengalami penu-runan menjadi Rp l,4 triliun diban-dingkan periode yang sama pada 2009, dimana PT BA berhasil memperoleh Laba Bersih sebesar Rp 2,23 triliun.

Di sisi lain, untuk lebih mening-katkan volume penjualan di tahun-ta-hun mendatang, PTBA bersama-sama dengan mitra usahanya melalui peru-sahan patungan PT BA Transpacific Railway (PT BATR), akan membangun jalur kereta api khusus batubara dan pelabuhan khusus batubara beserta sarana infrastruktur penunjang. Pan-

jang jalur kereta api khusus yang akan dibangun ini sekitar 307 kilo meter dengan kapasitas angkut mencapai 25 juta ton pertahun.

Jalur kereta api khusus ini akan mengangkut batubara PTBA dari Tambang Batubara Banko Tengah, di Tanjung Enim Provinsi Sumatera Se-latan ke Pelabuhan Baru di Provinsi Lampung.

PT BATR sendiri merupakan Perusahaan Patungan antara PTBA (10%), PT Transpacific Railway Infra-structure (80%), dan China Railway Engineering Corporation (10%).

Penandatangan kontrak Engi-neering, Procurement and Construc-tion (EPC) antara PT BATR dan China Railway Group Limited telah dilak-sanakan pada Maret 2010 lalu. China Railway Group Limited sendiri meru-pakan perusahaan yang 100% saha-mnya dimiliki oleh China Railway En-gineering Corporation (CREC).

Saat ini kontraktor EPC sedang mengerjakan detail design (Engineer-ing). Angkutan kereta api ini ditar-getkan akan mulai beroperasi secara komersiai pada tahun 2014, dan akan meningkatkan produksi batubara PTBA secara signifikan.

Pada tahun- tahun mendatang, PTBA berencana tidak hanya mening-katkan pertumbuhan volume pen-jualan secara signifikan, akan tetapi PTBA juga akan terus melaksanakan langkah-langkah efisiensi di setiap lini kegiatan operasionalnya dalam rang-ka mempertahankan biaya produksi yang rendah secara berkesinambung-an. Salah satu usaha untuk mening-katkan efisiensi adalah membangun PLTU untuk pemakaian sendiri, yaitu PLTU (3x10 MW) di lokasi tambang Tanjung Enim dan PLTU (2x8 MW) di lokasi Pelabuhan Tarahan.

Progres pembangunan PLTU (3x10 MW) di Tanjung Enim telah mencapai 76% pada akhir bulan Sep-tember 2010 dan ditargetkan sudah bisa mulai operasi pada triwulan 2 pada 2011. Sedangkan kontraktor EPC (Engineering, Procurement, and Construction), untuk PLTU (2x8 MW) di Pelabuhan Tarahan pada Agustus 2010 telah ditunjuk dan saat ini se-dang dalam proses negosiasi kontrak. EPC untuk PLTU (2x8 MW) direncana-kan sudah dapat dimulai pada awal tahun 2011 dengan jangka waktu pe-nyelesaian pekerjaan 24 bulan. ] Amr

PTBA bersama PT BATR akan membangun jalur kereta api khusus batubara dan pelabuhan khusus batubara beserta sarana

infrastruktur penunjang. Tujuannya, agar volume penjualan batubara terus meningkat pada tahun-tahun mendatang.

Tingkatkan PenjualanPTBA Bangun Jalur Kereta Api

Rangkaian gerbong kereta api batubara.

Page 11: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

11 | Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010

Bertempat di Resto Caping Gu-nung Taman Mini Indonesia Indah (TMII) Jakarta, pada tanggal 30 Oktober 2010,

Yayasan Pemberdayaan Masyarakat (YPM) Muaraenim Bangkit menye-lenggarakan pertemuan masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di Jabodetabek (Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi). Sebelumnya ajang silaturrahim yang melibatkan banyak kalangan masyarakat dan tokoh yang berasal dari Kabupaten Muaraenim diperantauan, khususnya Jabodetabek dengan pemimpin da-erahnya, bisa dikatakan tidak pernah terjadi.

Hal berbeda dilakukan oleh Ir Muzakir Sai Sohar. Bupati satu ini memandang pentingnya menjalin ko-munikasi dengan seluruh masyarakat asal Muaraenim yang berada di peran-tauan, khususnya di Jabodetabek.

Sejak 2009 di tahun pertama dia menjadi bupati, Muzakir telah menjalin komunikasi dengan warga

dan tokoh masyarakat Kabupaten Muaraenim. Salah satunya dalam ben-tuk silaturrahim tahunan.

Lewat acara ini, maka akan terjalin komunikasi dua arah. Satu sisi, bupati selaku pimpinan pemerintah kabupaten, berkesempatan mema-parkan program pembangunan, baik yang akan, sedang, dan telah dila-kukan. Dari sisi lain, warga masyarakat dan para tokoh dapat menyampaikan saran dan pendapat, ataupun usulan menyangkut arah pembangunan yang mesti dilakukan sesuai yang dibutuhkan.

Kali ini pelaksana acara, seperti tahun sebelumnya, tetap dipercaya-kan kepada Yayasan Pemberdayaan Masyarakat (YPM) Muaraenim Bang-kit. Sama seperti tahun 2009, silatur-rahim tahunan masyarakat Kabupaten Muaraenim dan Bupati Muzakir tahun ini juga dihadiri sekitar 300 orang. Terdiri dari warga dan para tokoh masyarakat Kabupaten Muaraenim lin-tas profesi dan para pimpinan BUMN

dan BUMS di Kabupaten Muaraenim. Tampak hadir Direktur Pengem-

bangan Usaha PTBA Herry Supriyan-to, anggota DPR RI Edhy Prabowo, anggota DPD asal Sumsel Abdul Aziz, anggota KPU Pusat Syamsul Bahri, dan Pengusaha Nasional Dewi Motik Pra-mono, serta tokoh-tokoh masyarakat asal Kabupaten Muaraenim lainnya. Sedangkan dari jajaran Pemerintah Kabupaten Muaraenim, selain bupati, hadir juga beberapa Kepala dinas di lingkungan Pemkab Muaraenim, Wa-kil Ketua DPRD Muaraenim Akwam dan beberapa anggota DPRD lainnya.

Bupati Muzakir mengharapkan agar ajang silaturrahim tahunan ini tidak hanya dapat mempererat hubungan antara sesama masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di perantauan. Lebih dari itu mampu menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antara masayarakat dan peme-rintah, sehingga pada gilirannya nanti pembangunan yang dilakukan meru-pakan tanggung jawab bersama. Ten-tunya dengan pemikiran yang sifatnya membangun demi meneruskan dan mewujudkan cita-cita pembangunan menuju kesejahteraan masyarakat se-bagaimana telah tercermin dalam visi Kabupaten Muaraenim “SMAS” (Se-hat, Mandiri, Agamis, dan Sejahtera).

Pada kesempatan itu, Ketua Umum YPM Muaraenim Bangkit, Firdaus Masrun, memanfaatkan acara ini un-tuk memperkenalkan Majalah “Kabar Serasan”. Media bulanan ini yang diter-bitkan yayasan ini mengulas berbagai informasi pembangunan Kabupaten Muaraenim. Sebagian oplah majalah ini akan dibagi gratis kepada warga masyarakat Kabupaten Muaraenim dengan harapan tersebarnya informa-si pembangunan Pemkab Muaraenim secara reguler dan berkelanjutan. Ya-yasan ini juga mencanangkan Gerakan Cinta Daerah ditandai peluncuran sti-ker I Love Muaraenim, dan dibagikan secara gratis kepada semua peserta pertemuan.

Firdaus pun berharap agar ajang silaturrahim ini menjadi momentum yang tepat dalam meningkatkan ukhu-wah--tali persaudaraan—di antara masyarakat, khususnya masyarakat Kabupaten Muaraenim yang berada di Jabodetabek agar ikut berperan dalam pembangunan nasional pada umumnya dan bagi pembangunan daerah khususnya. ] Amr

Ir H Muzakir Sai Sohar:

Pentingnya Menjalin Komunikasi

Bupati Kabupaten Muaraenim, Ir H Muzakir Sai Sohar, merupakan sosok yang sangat menjaga silaturahmi komunikasi. Jika terbina

dengan baik, maka akan menumbuhkan rasa solidaritas yang tinggi antara masayarakat dan pemerintah, sehingga pada gilirannya nanti pembangunan yang dilakukan merupakan tanggung jawab bersama.

Ketua Umum YPM Muaraenim bangkit, menyerahkan edisi perdana Majalah Kabar Serasan pada Bupati Muaraenim.

Page 12: Kabarserasan Edisi 02 (Januari 2011)

Edisi 02 | Tahun I | Desember 2010 | 12

LENSA SERASAN

Bupati Muaraenim memberikan piala kepada salah satu peserta favorit pergelaran seni tari dan lagu daerah Kabupaten/Kota se-Sumatera Selatan.

Bupati Muaraenim berfoto bersama tokoh asal Kabupaten Muaraenim sesaat setelah penyerahan edisi perdana Majalah Kabar Serasan dalam acara silaturrahim masyarakat Kab. Muaraenim se-Jabodetabek di TMII.

Wakil Bupati Muaraenim ketika mengunjungi stand pameran Dinas Koperasi dan UKM Kab Muaraenim.

Wakil Bupati Muaraenim, H Nurul Aman membuka pergelaran seni tari dan lagu daerah se-Sumatera Selatan Tahun 2010.

Acara silaturrahim masyarakat Kab. Muaraenim se-Jabodetabek di Resto Caping Gunung TMII, Jakarta, akhir Oktober 2010.

Asisten II Pemkab Muaraenim, Najib Abdullah dan Kabag Kesra, Rusdi Khaerullah, nyanyi bersama saat acara silaturrahim masyarat Kab Muaraenim se-Jabodetabek.