juklak diklat cks sawangan...

65
PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019

Upload: others

Post on 30-Oct-2019

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2019

Page 2: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

PETUNJUK PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN

2019

Page 3: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

iv

PETUNJUK PELAKSANAAN

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CALON KEPALA SEKOLAH

DIREKTORAT JENDERAL GURU DAN TENAGA KEPENDIDIKAN

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN 2019

Page 4: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

iv

Pengarah: Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen

Tim Penyusun: 1. Sekretariat Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan 2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan 3. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan Dikdasmen 4. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Pertanian, Cianjur 5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah, Jawa Tengah

Diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Copyright © 2019 Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang

Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

Page 5: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

v

SAMBUTAN

Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sangat pesat menuntut kepala sekolah yang memiliki kompetensi manajerial yang kuat. Memasuki era industri 4.0, inovasi menjadi kunci paling utama yang diharapkan dari kepala sekolah dalam membentuk peserta didik memiliki kompetensi abad 21 yang mampu berfikir kritis, kreatif, kolaboratif, dan komunikatif. Peserta didik yang berkualitas merupakan keluaran (output) dari sistem persekolahan yang baik. Kepala sekolah menjadi aktor utama yang mengelola masukan (input), proses, dan keluaran (output) dengan berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan (SNP).

Salah satu kebijakan prioritas Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan adalah menyiapkan kepala sekolah yang berkompeten dan mampu berpikir visioner dalam memimpin dan mengelola sekolahnya. Target utamanya adalah membangun tata kelola dan budaya mutu di sekolah yang berdaya saing tinggi.

Kepala sekolah sebagai pemimpin abad 21 harus mampu melihat peluang dan potensi yang ada dengan mengidentifikasi masalah di sekolahnya sebagai dasar pengembangan sekolah. Kepala sekolah juga harus mampu mengajak seluruh pemangku kepentingan pendidikan di sekolah baik guru, tenaga kependidikan, maupun orangtua untuk bersama-sama mewujudkan pendidikan yang dinamis sesuai dengan perkembangan industry 4.0. Kepala sekolah harus memberikan dukungan semangat dan penghargaan kepada guru, tenaga kependidikan, dan peserta didik yang telah mencapai hasil atas prestasi, inovasi, dan pencapaian lain yang membanggakan. Kepala sekolah dalam perannya sebagai supervisor harus mampu berperan sebagai pemimpin instruksional dalam merancang dan melaksanakan pembelajaran abad 21 sesuai dengan konsep pendekatan keterampilan berpikir tingkat tinggi (higher order thinking skills).

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah mengamanatkan bahwa guru calon Kepala Sekolah harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan mendapatkan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan sebagai salah satu persyaratan untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Sekolah.

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diselenggarakan bertujuan untuk memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan guru calon Kepala Sekolah sebelum menjabat sebagai Kepala Sekolah agar nantinya mampu berpikir visioner dalam membangun tata kelola dan budaya mutu di sekolah yang berdaya saing tinggi.

Page 6: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

vi

Petunjuk pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kerja bagi semua unit unit kerja/instansi yang akan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah pada semua jenjang pendidikan. Saya ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang tekah bekerja keras dan berkontribusi dalam penyelesaian petunjuk pelaksanaan ini. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi upaya yang kita lakukan.

Jakarta, April 2019 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Dr. Supriano, M.Ed. NIP. 19620816 1991031001

Page 7: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

vii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vii DAFTAR TABEL ............................................................................................... ix DAFTAR GAMBAR ............................................................................................ x BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. Latar Belakang ................................................................................... 1 B. Dasar Hukum .................................................................................... 2 C. Tujuan ............................................................................................... 2 D. Sasaran .............................................................................................. 3 E. Ruang Lingkup ................................................................................... 3

BAB II PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH ................. 4 A. Pengertian .......................................................................................... 4 B. Tujuan ............................................................................................... 4 C. Prinsip ............................................................................................... 4 D. Sasaran .............................................................................................. 6 E. Penyelenggara .................................................................................... 6 F. Peran dan Tanggung Jawab Instansi Terkait ...................................... 7 G. Sumber Daya Manusia ....................................................................... 9

BAB III PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH ............................................................... 14

A. Persiapan ......................................................................................... 14 B. Rekrutmen Calon Peserta ................................................................. 20 C. Pelaksanaan Diklat .......................................................................... 21 D. Kepanitiaan Penyelenggaraan ........................................................... 28 E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Diklat ...................................... 28 F. Tempat Kegiatan .............................................................................. 29 G. Pembiayaan ...................................................................................... 29

BAB IV PENILAIAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH ............................................................... 30

A. Penilaian Terhadap Peserta .............................................................. 30 B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat ......... 33 C. Penilaian Terhadap Penyelenggaraan Diklat ..................................... 34

BAB V STANDAR PENYELENGGARAAN ....................................................... 35 A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan ................................................... 35 B. Standar Pengajar .............................................................................. 36 C. Standar Sarana dan Prasarana ........................................................ 37 D. Standar Penilaian ............................................................................. 38 E. Standar Penyelenggara ..................................................................... 38 F. Standar Sertifikat ............................................................................. 39

BAB VI PENJAMINAN MUTU ........................................................................ 40 A. Ruang Lingkup ................................................................................. 40 B. Supervisi Penyelenggaraan Diklat ..................................................... 40 C. Monitoring dan Evaluasi ................................................................... 40 D. Pelaporan ......................................................................................... 41

BAB VII SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM) DIKLAT TENDIK ................ 42 A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM) ................................... 42 B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Diklat Tenaga Kependidikan ............ 42

Page 8: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

viii

C. Mekanisme SIM Diklat Tenaga Kependidikan ..................................... 42 BAB VIII PENUTUP ......................................................................................... 45 LAMPIRAN ...................................................................................................... 46

Lampiran 1. LPD yang Bekerjasama dengan LPPKS .................................... 46 Lampiran 2. Contoh STTPP ......................................................................... 50

Page 9: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2. 2 Struktur Program Diklat Calon Kepala Sekolah .............................. 25 Tabel 2. 3 Struktur Program Diklat Calon Kepala Sekolah .............................. 26 Tabel 3. 1 Kegiatan dan Strategi Penyiapan Sumber Daya Manusia ................ 17 Tabel 3. 2 Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional ............................. 22 Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan ................................. 24 Tabel 3. 4 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan ................................. 25 Tabel 3. 5 Struktur Program Pendampingan OJL ........................................... 26 Tabel 3. 6 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan .................................. 26 Tabel 3. 7 Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Diklat .................................... 28 Tabel 4. 1 Predikat dari Nilai Akhir pada Pendidikan dan Pelatihan ................ 33

Page 10: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Bagan Organisasi Penyelenggara .................................................. 6 Gambar 3. 2 Alur Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah ........................................................................... 14 Gambar 3. 3 Tahapan Penyiapan Sumber Daya Manusia ............................... 17 Gambar 3. 4 Diagram Alir Penyelenggaraan Diklat CKS .................................. 23Gambar 7. 1 Alur SIM Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah .......... 43

Page 11: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru Sebagai Kepala Sekolah, menyatakan bahwa Kepala Sekolah adalah guru yang diberi tugas untuk memimpin dan mengelola satuan pendidikan yang meliputi taman kanak-kanak (TK), taman kanak-kanak luar biasa (TKLB), sekolah dasar (SD), sekolah dasar luar biasa (SDLB), sekolah menengah pertama (SMP), sekolah menengah pertama luar biasa (SMPLB), sekolah menengah atas (SMA), sekolah menengah kejuruan (SMK), sekolah menengah atas luar biasa (SMALB), atau Sekolah Indonesia di Luar Negeri. Merujuk pada peraturan tersebut, beban kerja Kepala Sekolah sepenuhnya adalah untuk melaksanakan tugas pokok manajerial, pengembangan kewirausahaan, dan supervisi kepada Guru dan tenaga kependidikan dalam rangka mengembangkan sekolah dan meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan.

Sekolah sebagai pusat pembelajaran untuk menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif memerlukan kepala sekolah yang bermutu, profesional dan memiliki kemampuan unggul dalam tata kelola, akuntabilitas dan pencitraan publik. Keberhasilan kepala sekolah dalam meningkatkan mutu sekolah berdasarkan 8 (delapan) standar nasional pendidikan tidak terlepas dari kompetensi dan kemampuannya menjalankan tugas, peran, dan fungsinya sebagai kepala sekolah. Sebagaimana tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah, bahwa seorang kepala sekolah/madrasah diharapkan memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

Kepala Sekolah yang memiliki kompetensi tersebut akan mampu mengelola, mengembangkan sekolah, memberdayakan dirinya dan memacu peningkatan kinerja sekolah yang dipimpinnya ke arah peningkatan mutu, relevansi dan daya saing pendidikan. Oleh karena itu, sebelum menjadi Kepala Sekolah, calon Kepala Sekolah harus dilatih agar menguasai kelima dimensi kompetensi yang dipersyaratkan. Hal ini sejalan dengan amanah Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah, yang menyebutkan bahwa Calon Kepala Sekolah yang akan diangkat menjadi Kepala Sekolah harus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah untuk mendapatkan Sertifikat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Calon Kepala

Page 12: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

2

Sekolah sebagai salah satu syarat administrasi pengangkatan.

Petunjuk pelaksanaan ini disusun agar Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dapat dilaksanakan secara efektif, efisien dan sesuai dengan prosedur.

B. Dasar Hukum Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dikembangkan dengan memperhatikan beberapa peraturan sebagai berikut. 1. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional; 2. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen; 3. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 1992 tentang Tenaga

Kependidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2000;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 13 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua dari Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang diperbaiki dengan Peraturan Pemerintah RI Nomor 19 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru;

6. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah;

7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 17 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah;

8. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 6 Tahun 2018 tentang Penugasan Guru sebagai Kepala Sekolah/Madrasah;

9. Peraturan Kepala Lembaga Administrasi Negara (Perka LAN) Nomor 18 Tahun 2010 tentang Pedoman Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan.

C. Tujuan Petunjuk Pelaksanaan ini disusun untuk digunakan sebagai acuan kerja bagi semua unit kerja/instansi yang akan melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah pada semua jenjang pendidikan.

Page 13: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

3

D. Sasaran Sasaran petunjuk pelaksanaan ini untuk instansi pembina dan/atau pelaksana Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, yaitu: 1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan; 2. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah; 3. Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) yang ditetapkan oleh Dirjen Guru

dan Tenaga Kependidikan; 4. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota; 5. Satuan Pendidikan; 6. Calon Kepala Sekolah.

E. Ruang Lingkup Petunjuk Pelaksanaan ini berisi informasi tentang pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang meliputi Pendahuluan, Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, Penilaian dan Penerbitan Sertifikat, Standar Penyelenggaraan, Penjaminan Mutu, Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tendik, dan Penutup.

Page 14: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

4

BAB II

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA SEKOLAH

A. Pengertian Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah adalah penyiapan kompetensi calon Kepala Sekolah untuk memantapkan wawasan, pengetahuan, sikap, nilai, dan keterampilan dalam memimpin sekolah, khususnya pada dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah. Persyaratan seorang guru yang akan diangkat sebagai Kepala Sekolah antara lain memiliki sertifikat pendidik dan telah lulus mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Sertifikat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Calon Kepala Sekolah.

B. Tujuan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah bertujuan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan kepada guru yang akan ditugaskan sebagai Kepala Sekolah dengan tugas pokok memimpin dan mengelola satuan pendidikan. Secara khusus, bertujuan agar calon kepala sekolah dapat:

1. memimpin dan mengelola sekolah; 2. menguasai seluruh dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala

sekolah dalam menjalankan tugasnya; 3. menumbuhkembangkan sikap, pengetahuan, dan keterampilan pada

dimensi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial.

4. memiliki performa sebagai kepala sekolah yang profesional bagi seluruh warga sekolah;

5. menjadi contoh ketangguhan, optimisme, dan kreatifitas bagi seluruh warga sekolah di satuan pendidikan yang dipimpin.

C. Prinsip

1. Taat Azas Pendidikan dan Pelatihan dilaksanakan sesuai dengan peraturan dan standar yang telah ditetapkan, baik yang diselenggarakan di pusat, Propinsi maupun di kabupaten/kota.

Page 15: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

5

2. Berbasis Dimensi Kompetensi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah merupakan upaya pemerintah dalam meningkatkan mutu pendidikan dan oleh karenanya materi pada diklat ini berpedoman pada 5 (lima) dimensi kompetensi yang harus dimiliki oleh kepala sekolah.

3. Profesional Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diselenggarakan secara profesional dengan memberdayakan sumberdaya manusia dan sarana prasarana sesuai persyaratan yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.

4. Transparan Proses perencanaan dan pelaksanaan mulai dari persiapan, pelaksanaan sampai dengan pelaporan dilakukan secara terbuka dan transparan serta dapat diketahui semua pihak yang berkepentingan.

5. Akuntabel Proses dan hasil pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dapat dipertanggungjawabkan kepada pemangku kepentingan secara administratif, finansial, dan akademik. Kredibilitas dari pelaksanaan proses dan hasil diklat dapat dipercaya semua pihak.

6. Berkeadilan Semua guru yang akan menjadi calon kepala sekolah yang telah memenuhi persyaratan dan diusulkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota mendapat kesempatan yang sama untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

7. Relevansi Seluruh materi yang dikembangkan disesuaikan dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta kebijakan pendidikan yang dituangkan dalam bahan ajar dalam bentuk modul.

8. Efektif dan Efisien Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dirancang menggunakan tahapan kegiatan In Service Learning 1, On the Job Learning, dan In Service Learning 2 dimana guru calon Kepala Sekolah melakukan pembelajaran melalui analisa kasus dan implementasi secara nyata di tempat bertugas, efektif untuk memenuhi dan memantapkan kompetensi nantinya saat menjabat sebagai Kepala Sekolah. Kepala Sekolah juga dilatih di Lembaga Penyelenggara DIklat yang terdekat dengan tempat bertugas untuk efisiensi anggaran.

Page 16: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

6

9. Zonasi Untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, serta pemerataan, maka Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dilaksanakan dengan mempertimbangkan pendekatan kewilayahan (zonasi), yaitu guru calon Kepala Sekolah dilatih di Lembaga Penyelenggara Diklat yang memiliki jarak terdekat dengan tempat bertugas.

D. Sasaran Sasaran Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah adalah guru bakal calon kepala sekolah untuk seluruh jenjang pendidikan pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh pemerintah daerah dan masyarakat, yang telah lulus seleksi administrasi dan substansi, serta diusulkan oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota.

E. Penyelenggara

Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah melibatkan beberapa instansi terkait yaitu Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan, Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD), Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota, satuan pendidikan, dan guru sebagai bakal calon Kepala Sekolah. Bagan dan alur kerja Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.1 berikut ini.

Gambar2.1Bagan Organisasi Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menunjuk Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sesuai

Page 17: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

7

Surat Edaran Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Nomor: 19998/B.B1.3/GT/2018 tentang Tata Kelola Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah. LPPKS dapat bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai kewenangannya, dengan penyelenggara satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat dan dengan Lembaga Penyelenggara Diklat (LPD) yang telah mendapatkan persetujuan dari Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

F. Peran dan Tanggung Jawab Instansi Terkait

Peran dan tanggungjawab setiap instansi yang terkait dengan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sebagaimana diuraikan berikut ini.

1. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan

Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan adalah unit utama yang bertanggung jawab dalam penyelenggaraan Diklat Calon Kepala Sekolah dengan peran dan tanggungjawab sebagai berikut. a. Mengembangkan kebijakan pelaksanaan Diklat Calon Kepala Sekolah. b. Menetapkan Lembaga Penyelenggara Diklat sebagai mitra LPPKS

dalam menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

c. Menetapkan tim pengembang Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

d. Menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

e. Menetapkan Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

f. Menerbitkan STTPP Calon Kepala Sekolah.

2. Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan

Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan sebagai unit yang bertanggungjawab untuk mengelola kegitan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut.a. Menyusun Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Diklat Calon

Kepala Sekolah. b. Menyusun rencana pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah. c. Mengkoordinasikan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah dengan semua instansi terkait. d. Menyiapkan dan melaksanakan Bimbingan Teknis (Bimtek) bagi

Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah. e. Menyusun perangkat pelatihan, berupa modul, bahan tayang, dan

Page 18: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

8

rancangan pembelajaran. f. Menetapkan Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat. g. Mengembangkan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tenaga

Kependidikan. h. Melakukan validasi bakal calon Kepala Sekolah melalui SIM Diklat

Tenaga Kependidikan. i. Mengembangkan dan melaksanakan sistem penjaminan mutu dalam

pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. j. Melaksanakan monitoring dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan

Calon Kepala Sekolah.

3. LPPKS

LPPKS sebagai koordinator penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut. a. Memverifikasi MoU yang disepakati oleh LPD dengan Dinas Pendidikan

Propinsi/ Kabupaten/Kota dan penyelenggara pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat.

b. Melakukan supervisi dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dilaksanakan oleh LPD.

c. Menerima laporan hasil Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dilaksanakan oleh LPD.

d. Melaporkan hasil penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah kepada Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan.

LPPKS sebagai penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah memiliki peran dan tanggung jawab sebagai berikut. a. Mengadakan MoU dengan Dinas Pendidikan Propinsi/

Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

b. Melaporkan MoU yang telah disepakati melalui SIM Diklat Tenaga Kependidikan.

c. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. d. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM Diklat Tendik. e. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan.

4. Lembaga Penyelenggara Diklat

Lembaga Penyelenggara Diklat adalah lembaga lain selain LPPKS yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan diberikan wewenang untuk menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan

Page 19: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

9

Penguatan Kepala Sekolah dengan berkoordinasi dengan LPPKS memiliki peran dan tanggungjawab sebagai berikuta. Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. b. Melakukan input data hasil penilaian peserta ke SIM Diklat Tendik. c. Melaporkan hasil Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

kepada LPPKS. d. Memfasilitasi pelaksanaan supervisi dan evaluasi Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

5. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota

Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya memiliki tugas antara lain:a. Melakukan seleksi administrasi dan berkoordinasi dengan LPPKS

untuk seleksi substansi bagi guru yang akan menjadi bakal calon kepala sekolah.

b. Mengusulkan bakal calon Kepala Sekolah yang telah lulus seleksi administrasi dan substansi untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

c. Menyiapkan anggaran melalui APBD. d. Melakukan kerjasama pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah dengan LPPKS.

G. Sumber Daya Manusia

1. Tim Pengembang

Tim Pengembang adalah Tim Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK KPTK, Tim LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, dan modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

Tugas Tim Pengembang adalah: a. Mengembangkan strategi pelaksanaan, struktur program, perangkat

diklat, dan bahan evaluasi. b. Menyiapkan instrumen dan format-format yang digunakan dalam

proses pembelajaran. c. Menyiapkan bahan pelatihan untuk narasumber nasional, pengajar

diklat, dan peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. d. Menyiapkan soal pre dan post test untuk kegiatan In Service Learning 1

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. e. Menyiapkan materi dan perangkat kerja untuk Bimtek Narasumber

Nasional, Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang akan dilatihkan.

f. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Narasumber Nasional.

Page 20: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

10

g. Memfasilitasi pelatihan pada Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah.

h. Memfasilitasi pelatihan pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

i. Melaksanakan penjaminan mutu Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

2. Narasumber Nasional

Narasumber Nasional terdiri atas unsur widyaiswara, dosen atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah selama 71 JP). Tim Pengembang dapat melaksanakan tugas sebagai Narasumber Nasional. Bagi Narasumber Nasional yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen dan pengawas harus memenuhi persyaratan sebagai berikut. a) Widyaiswara

1) Berasal dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi Komunikasi (LP3TK KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD);

2) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara minimal 3 (tiga) tahun; 3) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2 (diutamakan dari bidang

ilmu keguruan/pendidikan); 4) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala Sekolah dan atau

Pengawas Sekolah sebelum menjabat sebagai widyaiswara; 5) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang dibuktikan dengan Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

b) Pengawas Sekolah 1) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3 (tiga)

tahun; 2) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1 (satu) periode; 3) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2; 4) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat Calon Kepala

Sekolah;

Page 21: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

11

5) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau Pengawas Sekolah berprestasi di tingkat Propinsi atau nasional;

6) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice tingkat nasional;

7) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

c) Dosen 1) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2; 2) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu pendidikan; 3) Telah mengikuti Bimtek Narasumber Nasional Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Tugas Narasumber Nasional adalah: 1) Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Bimtek Pengajar Diklat

Calon Kepala Sekolah. 2) Memfasilitasi pembelajaran pada Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala

Sekolah. 3) Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta Bimtek Pengajar Diklat

Calon Kepala Sekolah. 4) Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi peserta Bimtek

Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah kepada Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

3. Narasumber Pusat

Narasumber Pusat adalah pejabat berwenang yang terkait dengan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan berperan memberikan arahan terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.

4. Pengajar Diklat

Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah terdiri atas unsur widyaiswara, dosen atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi (dibuktikan dengan Surat Pernyataan Kesanggupan Melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah selama 71 JP). Tim Pengembang dan Narasumber Nasional dapat melaksanakan tugas sebagai pengajar diklat.

Page 22: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

12

Bagi pengajar yang berasal dari unsur widyaiswara, dosen, dan pengawas sekolah harus memenuhi persyarartan sebagai berikut. 1) Widyaiswara

a) Berasal dari Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS), Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan (PPPPTK), Lembaga Pengembangan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan Perikanan dan Teknologi Komunikasi (LP3TK KPTK), Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan (LPMP) dan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Daerah (BPSDMD);

b) Memiliki pengalaman sebagai widyaiswara minimal 3 (tiga) tahun; c) Memiliki kualifikasi akademik minimal S2 (diutamakan dari bidang

ilmu keguruan/pendidikan); d) Diutamakan pernah menjadi Guru atau Kepala Sekolah dan atau

Pengawas Sekolah sebelum menjabat sebagai widyaiswara; e) Telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

2) Pengawas Sekolah a) Memiliki pengalaman sebagai Pengawas Sekolah minimal 3 (tiga)

tahun; b) Pernah menjabat sebagai Kepala Sekolah minimal 1 (satu) periode; c) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2; d) Diutamakan memiliki sertifikat Master Trainer Diklat Calon Kepala

Sekolah; e) Diutamakan pernah menjuarai Kepala Sekolah atau Pengawas

Sekolah berprestasi di tingkat Propinsi atau nasional; f) Diutamakan pernah menjuarai lomba best practice tingkat

nasional; g) Telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

3) Dosen a) Memiliki kualifikasi pendidikan minimal S2; b) Memiliki latar belakang ilmu keguruan dan/atau ilmu pendidikan; c) Telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan

memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan, serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

Page 23: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

13

Tugas Pengajar Diklat adalah:

a. Mempersiapkan dan mempelajari perangkat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

b. Memfasilitasi pembelajaran pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

c. Mengevaluasi proses dan hasil belajar peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

d. Memberikan pembimbingan dan konsultasi pada peserta dalam mengimplementasikan kegiatan saat on the job learning sesuai rencana tindak lanjut yang telah disusun.

e. Memeriksa kelengkapan tugas-tugas yang harus diselesaikan oleh peserta saat on the job learning.

f. Memotivasi dan membimbing serta mengingatkan peserta dalam penyelesaian tugas-tugas yang ditagihkan

g. Memberikan umpan balik terhadap tugas yang dikerjakan oleh peserta saat on the job learning.

h. Memfasilitasi presentasi dan refleksi yang dilakukan oleh peserta saat kegiatan in service learning 2.

i. Memberikan nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan pada setiap materi diklat di kegiatan in service learning 1.

j. Memberikan nilai sikap dan keterampilan saat on the job learning. k. Memberikan nilai sikap dan keterampilan pada kegiatan in service

learning 2. l. Menyampaikan dan melaporkan hasil evaluasi peserta Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah kepada institusi pelaksana.

5. Kepala Sekolah Mentor

Kepala Sekolah Mentor adalah Kepala Sekolah yang berasal dari sekolah tempat magang bakal calon kepala sekolah yang berperan dalam membimbing, mendampingi, mengarahkan, dan memberikan umpan balik atas kinerja bakal calon kepala sekolah serta memberikan penilaian.

6. Penjamin Mutu

Penjaminan mutu pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah terdiri dari monitoring dan evaluasi serta supervisi. Monitoring dan evaluasi diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, sedangkan supervisi dilakukan oleh supervisor yang ditunjuk oleh LPPKS untuk melihat kepatuhan LPD dalam melaksanakan diklat.

Page 24: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

14

BAB III PELAKSANAAN PENDIDIKAN DAN PELATIHAN CALON KEPALA

SEKOLAH

A. Persiapan Kesuksesan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sangat dipengaruhi oleh setiap tahapan penyelenggaraan. Adapun alur tahapan penyelenggaraan Diklat Calon Kepala Sekolah digambarkan sesuai diagram 3.1 berikut.

Gambar 3. 1 Alur Tahapan Penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

1. Rapat Koordinasi dan Rekonsiliasi Data

Dalam rangka memastikan terselenggaranya Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sesuai dengan pedoman dan juknis, diperlukan adanya koordinasi antar berbagai pihak yang terlibat dalam pelaksanaan diklat. Kegiatan koordinasi ini dilaksanakan dalam bentuk rapat koordinasi dan rekonsiliasi data. Kegiatan tersebut dikoordinasikan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan dengan melibatkan LPPKS dan Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/ Kota.

Page 25: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

15

a. Rapat Koordinasi (Rakor) merupakan wahana penyamaan persepsi dan pemahaman terhadap tugas dan peran masing-masing instansi yang terlibat dalam pelaksanaan kegiatan.

Peserta kegiatan rakor adalah kepala LPPKS, kepala PPPPTK/LPPPTK KPTK, kepala LPMP, rektor dari beberapa LPTK yang tergabung dalam LPD, kepala BPSDMD yang tergabung dalam LPD dan unit-unit utama di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Output kegiatan rakor adalah tersosialisasikannya dan terbangunnya komitmen seluruh instansi terkait dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Tahun 2019. Hasil rakor yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan ditindaklanjuti melalui kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) oleh LPPKS. Peserta yang diundang adalah LPD yang diwakili oleh pimpinan, Kepala Dinas Pendidikan Propinsi dan Kepala Dinas Kabupatan/Kota. Output kegiatan rakortek adalah tersosialisasikannya Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah kepada Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dan terbangunnya komitmen antara LPPKS dan LPD dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota dalam pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Tahun 2019 dalam bentuk nota kesepahaman.

b. Rekonsiliasi data dilaksanakan untuk memperoleh data-data yang

diperlukan dalam penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang meliputi data peserta dan pengajar diklat. Pada pelaksanaannya rekonsiliasi data dapat dilakukan bersamaan dengan kegiatan rakortek. Peserta kegiatan rekonsiliasi data adalah kepala bidang peningkatan kompetensi guru pendidikan menengah dinas Propinsi, kepala bidang peningkatan kompetensi guru PLB dinas Propinsi, kepala bidang peningkatan kompetensi guru pendidikan dasar dinas kab/kota, kepala bidang peningkatan kompetensi guru PAUD dinas kab/kota, dan operator Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota. Tujuan kegiatan rekonsiliasi data adalah tersosialisasikannya Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah Tahun 2019 secara utuh kepada seluruh instansi terkait dan tersedianya dokumen data bakal calon kepala sekolah sebagai peserta yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota seluruh

Page 26: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

16

Indonesia.

2. Penyiapan Kurikulum dan Modul

Salah satu penentu keberhasilan pembelajaran pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah adalah perencanaan dan persiapan materi pembelajaran yang akan disampaikan, meliputi perencanaan kurikulum dan modul.

a. Kurikulum

Kurikulum dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dirancang berdasarkan 5 (lima) dimensi kompetensi yang harus dikuasai oleh kepala sekolah dan dikembangkan dari Standar Kepala Sekolah. Dokumen kurikulum yang perlu dipersiapkan antara lain adalah struktur program, silabus/GBPP, dan SAP/RP.

1) Struktur Program

Struktur program yang digunakan pada pembelajaran dirancang sesuai dengan kurikulum Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah yang diselenggarakan.

2) Silabus/GBPP

Silabus/GBPP adalah garis besar, ringkasan, ikhtisar, pokok-pokok isi/materi pembelajaran tertentu yang mencakup deskripsi singkat, kompetensi/sub kompetensi, indikator, pengalaman belajar, evaluasi, alokasi waktu, bahan/alat, dan sumber belajar.

3) Satuan Acara Pembelajaran/RP

Satuan acara pembelajaran merupakan panduan atau skenario pembelajaran dalam satu satuan materi yang harus dibuat oleh widyaiswara untuk setiap pembelajaran tatap muka. Satuan acara pembelajaran memuat langkah-langkah atau aktivitas pembelajaran untuk mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan.

b. Modul

Modul yang digunakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dikembangkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tenaga Kependidikan berdasarkan Standar Kompetensi Kepala Sekolah yang mengacu pada Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 13 Tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah/Madrasah.

Standar kompetensi tersebut dijabarkan menjadi Target Kompetensi yang harus dicapai oleh kepala sekolah yang selanjutnya diturunkan menjadi Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK). IPK yang diturunkan dari Target Kompetensi tersebut selanjutnya

Page 27: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

17

dikembangkan secara utuh dan lengkap menjadi kegiatan pembelajaran saat In Service Learning 1 (IN-1), On the Job Learning (OJL) dan In Service Learning 2 (IN-2).

3. Penyiapan Sumber Daya Manusia

Penyiapan sumber daya manusia yang terlibat pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dilaksanakan melalui beberapa tahap seperti pada Gambar 3.2 di bawah.

Gambar 3. 2 Tahapan Penyiapan Sumber Daya Manusia

Workshop Tim Pengembang, Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat diselenggarakan oleh Ditjen GTK melalui Direktorat Tendik. Sedangkan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diselenggarakan oleh LPPKS bekerjasama dengan LPD. Tahapan kegiatan sebagaimana dimaksud di atas tercantum dalam Tabel 3.1

Tabel 3. 1 Kegiatan dan Strategi Penyiapan Sumber Daya Manusia

No Kegiatan Strategi 1 Workshop Tim

Pengembang a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit) b. Peserta: Tim Pengembang Petunjuk

Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

c. Hasil: Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Pendidikan dan

Page 28: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

18

Pelatihan Calon Kepala Sekolah tersusun sesuai dengan desain

d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan Tendik

e. Output: Petunjuk Pelaksanaan dan Petunjuk Teknis Diklat Calon Kepala Sekolah

f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas pemerintah lainnya atau hotel dengan menjunjung prinsip efisiensi anggaran.

2 Workshop Tim Pengembang Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

a. Pola 30 JP (1 JP @ 60 menit) b. Peserta: Tim Pengembang Modul

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

c. Hasil: modul dan perangkat pendukung tersusun dan tersedia sesuai ketentuan

d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan Tendik

e. Output: Modul, PPT, Lembar Kerja, Bahan Bacaan Pendukung, GBPP/SAP

f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas pemerintah lainnya atau hotel dengan menjunjung prinsip efisiensi anggaran.

3 Penyamaan Persepsi Strategi Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah

a. Pola 30 JP (1 JP @ 45 Menit) b. Fasilitator: Tim Pengembang di

Tingkat Nasional c. Peserta: widyaiswara, dosen yang akan

memfasilitasi bimtek Narasumber Nasional Diklat Calon Kepala Sekolah.

d. Dilaksanakan oleh Ditjen GTK melalui Direktorat Pembinaan Tendik

e. Output: Tersedianya narasumber untuk kegiatan bimtek

f. Tempat: instansi kemendikbud, fasilitas pemerintah lainnya, atau hotel dengan menjunjung prinsip efisiensi anggaran.

Page 29: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

19

4 Bimtek Narasumber Nasional Diklat Calon Kepala Sekolah

a. Menggunakan moda tatap muka pola 71 JP (1 JP @ 60 menit)

b. Fasilitator: Tim Pengembang di Tingkat Nasional

c. Peserta: widyaiswara, dosen dan pengawas sekolah sesuai persyaratan

d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Tendik

e. Output: Tersedianya Narasumber Nasional yang mampu memfasilitasi kegiatan Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah

f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas pemerintah lainnya, atau hotel dengan menjunjung prinsip efisiensi anggaran.

5 Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah

a. Menggunakan moda tatap muka pola 71 JP (1 JP @ 60 menit)

b. Fasilitator: Tim Pengembang dan Narasumber Nasional Diklat Calon Kepala Sekolah

c. Peserta: widyaiswara, dosen dan pengawas sekolah sesuai persyaratan

d. Dilaksanakan oleh Direktorat Pembinaan Tendik

e. Output: Tersedianya Pengajar Diklat yang mampu memfasilitasi kegiatan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

f. Tempat: institusi kemendikbud, fasilitas pemerintah lainnya, atau hotel dengan menjunjung prinsip efisiensi anggaran.

5 Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

a. Moda Pendidikan dan Pelatihan adalah Tatap Muka selama 300 JP, dengan tahapan: 1) IN-1 dengan alokasi waktu 70 JP

selama minimal 7 hari 2) OJL, dengan alokasi waktu 200 JP

selama 3 bulan 3) IN-2, dengan alokasi waktu 30 JP

selama minimal 3 hari

Page 30: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

20

4. Penyiapan dan Pengelolaan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat

Tenaga Kependidikan

Sistem Informasi Manajemen (SIM) Diklat Tenaga Kependidikan dikembangkan untuk mengelola data dan menghasilkan informasi yang dapat digunakan untuk melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah secara menyeluruh.

SIM Diklat Tenaga Kependidikan dikembangkan oleh tim khusus yang ditunjuk oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Pengelolaan sistem tersebut melibatkan unsur-unsur dari Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, LPPKS, LPD, Dinas Pendidikan Propinsi/ Kabupaten/Kota.

B. Rekrutmen Calon Peserta

Calon peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diperoleh melalui proses rekrutmen dari tingkat daerah hingga pusat. Mekanisme proses rekrutmen calon peserta diklat diawali dengan seleksi administrasi dan substansi untuk menjadi bakal calon kepala sekolah dan diusulkan

b. Fasilitator: tim pengembang dan narasumber nasional/pengajar diklat yang telah memiliki STTPP Narasumber Nasional atau Pengajar Diklat tahun 2019

c. Peserta: guru calon kepala sekolah sesuai dengan kriteria sbb: 1) Telah memperoleh Sertifikasi Guru 2) Telah lulus seleksi administrasi

dan substansi 3) Diusulkan oleh Dinas Pendidikan

Provinsi/Kabupaten/Kota 4) Terdaftar di SIM Diklat Tendik

d. Dilaksanakan oleh LPPKS bekerjasama dengan LPD

e. Output: tersedianya calon kepala sekolah yang kompeten dan profesional dalam memimpin dan mengelola satuan pendidikan.

f. Tempat: LPPKS, PPPPTK/ LPPPTK KPTK/LPMP/LPTK/BPSDMD atau tempat lain yang ditetapkan.

Page 31: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

21

untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Mekanisme tersebut dijelaskan secara rinci sebagai berikut. 1. Guru yang diusulkan oleh Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah untuk

menjadi Bakal Calon Kepala Sekolah (BCKS), membuat surat lamaran, menyiapkan dan melengkapi berkas usulan untuk disampaikan ke Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya.

2. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan seleksi administrasi.

3. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya memberikan informasi kepada satuan pendidikan pengusul tentang daftar guru yang lolos seleksi administrasi.

4. Guru yang telah lolos seleksi administrasi selanjutnya dijadwalkan untuk mengikuti seleksi substansi.

5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/ Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan seleksi substansi kepada guru yang telah lolos seleksi administrasi sesuai waktu yang ditentukan.

6. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota mengusulkan guru yang telah lolos seleksi substansi (bakal calon kepala sekolah) untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ke LPPKS.

7. LPPKS berkoordinasi dengan LPD melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

C. Pelaksanaan Diklat

1. Perangkat Diklat

Perangkat yang disiapkan untuk melaksanakan Bimtek Pengajar Diklat dan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah adalah sebagai berikut:

a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. c. Panduan Pelaksanaan Bimtek Pengajar Pendidikan dan Pelatihan pada

Diklat Calon Kepala Sekolah. d. Panduan Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah. e. Buku Pegangan Bimtek Pengajar Diklat. f. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. g. Perangkat Pembelajaran yang meliputi silabus, skenario, bahan

tayang, lembar kerja, bahan bacaan pendukung. h. Instrumen pendampingan saat on the job learning.

Page 32: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

22

i. Instrumen evaluasi, meliputi soal pre dan post test, penilaian sikap, penilaian keterampilan, penilaian pengajar diklat, dan evaluasi penyelenggaraan.

j. Perangkat administrasi pendukung, seperti daftar hadir, biodata, administrasi keuangan, dan lain-lain.

k. Sertifikat.

2. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat

Sebelum Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dilaksanakan oleh LPPKS dan LPD, Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan melalui Direktorat Pembinaan Tendik melaksanakan Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah. Bimtek Narasumber Nasional dilakukan bertujuan untuk membekali calon narasumber yang akan memfasilitasi kegiatan Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah. Sedangkan Bimtek Pengajar Diklat dilakukan untuk membekali calon Pengajar Diklat yang akan memfasilitasi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Bimtek Narasumber Nasional dilaksanakan sebelum kegiatan Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah. Struktur Program Bimtek Pengajar Diklat merupakan duplikasi dari struktur program Bimtek Narasumber Nasional sesuai pada tabel 3.2 berikut.

Tabel 3. 2 Struktur Program Bimtek Narasumber Nasional

No Materi JP A Umum 7

1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 2. Orientasi Kegiatan 1 3. Penjelasan Teknis Diklat Calon Kepala Sekolah dan Penguatan

Kepala Sekolah 2

4. Sistem Informasi Manajemen Diklat Fungsional Tenaga Kependidikan

2

B Inti 61 1. Integrasi Nilai Karakter dalam Materi Diklat 2 2. Pembelajaran Berorientasi pada Keterampilan Berpikir Tingkat

Tinggi (HOTS) 2

3. Analisis Modul Kepemimpinan dan Kewirausahaan 7 4. Analisis Modul Kompetensi Manajerial 24

a. Teknik Analisis Manajemen b. Penyusunan dan Pengembangan Rencana Kerja Sekolah c. Pengelolaan Keuangan Sekolah d. Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan e. Pengelolaan Sarana Prasarana Sekolah f. Pengelolaan Peserta Didik g. Pengelolaan Kurikulum h. Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah

Page 33: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

23

i. Literasi Digital dan Pemanfaatan Teknologi Informasi dan Komunikasi dalam Pembelajaran

j. Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Produksi dan Jasa 5. Analisis Modul Kompetensi Supervisi 10

a. Supervisi dan Penilaian Kinerja Guru b. Supervisi dan Penilaian Kinerja Tenaga Kependidikan c. Rencana Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan

6. Analisis Modul Monitoring dan Evaluasi 4 7. Analisis Materi Pengembangan Sekolah Berdasarkan 8 SNP

dan Rencana Tindak Lanjut 2

8. Simulasi Fasilitasi IN-1 (Diklat CKS) dan Tatap Muka (Penguatan KS)

4

9. Simulasi Fasilitasi OJL (Diklat CKS) 4 10. Simulasi Fasilitasi IN-2 (Diklat CKS) 2 C Penunjang 3

1. Supervisi Diklat 2 2. Evaluasi 1

Total 71 Catatan: 1 JP setara dengan 60 menit

3. Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

Secara umum, Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah memiliki 3 (tiga) kegiatan utama, yaitu: (1). Persiapan; (2). Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dengan tahap IN-1, OJL dan IN-2; serta (3). Penentuan kelulusan dan penerbitan STTPP Calon Kepala Sekolah, seperti digambarkan pada diagram alir di bawah ini.

Gambar 3. 3 Diagram Alir Penyelenggaraan Diklat CKS

Page 34: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

24

Alur penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah seperti pada Gambar 3.3 di atas dijelaskan sebagai berikut:

a. Penyusunan Strategi Pembelajaran

Hasil Analisis Kebutuhan Pengembangan Keprofesian (AKPK) yang telah diisi dan direspon oleh bakal calon kepala sekolah sebagai bentuk pengakuan kompetensi, ditelaah dan dianalisis oleh pengajar diklat untuk mengetahui sejauh mana kompetensi awal yang telah dimiliki oleh bakal calon kepala sekolah. AKPK ini menjadi dasar pertimbangan bagi pengajar diklat dalam menyusun strategi pembelajaran saat IN-1 serta digunakan oleh bakal calon kepala sekolah untuk menyusun Rencana Tindak Lanjut (RTL) di akhir pelatihan IN-1.

b. Pelaksanaan

Bakal calon kepala sekolah mengikuti seluruh rangkaian kegiatan diklat secara tuntas, baik IN-1, OJL, dan IN-2 sesuai dengan alokasi waktu yang telah ditentukan seperti tabel berikut ini.

Tabel 3. 3 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah - Tahap In Service Learning 1

No Materi Waktu

(JP) UMUM 4 1. Kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan 2 2. Kebijakan Pemerintah Daerah 2 POKOK 62 1. Latihan Kepemimpinan 25 2. Manajerial*) 2.1 Pengelolaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan 2 2.2 Penyusunan Rencana Kerja Sekolah 4 2.3 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah 2 2.4 Pengelolaan Peserta Didik 2 2.5 Pengelolaan Kurikulum 4 2.6 Pengelolaan Keuangan Sekolah 3 2.7 Pemanfaatan TIK dalam Peningkatan Kualitas

Pembelajaran 2

2.8 Pengelolaan Ketatausahaan Sekolah 2 2.9 Monitoring dan Evaluasi 2

3. Supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan 9 4. Rencana Tindak Lanjut Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah 5

PENUNJANG 4

Page 35: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

25

No Materi Waktu (JP)

1. Orientasi Kegiatan 1 2. Pre dan Post Test 2 3. Evaluasi 1 Jumlah 70 Keterangan: *) Bagi calon Kepala Sekolah Jenjang SMK/SMK LB, mempelajari modul tambahan yaitu Modul Pengelolaan Pembelajaran Berbasis Produksi dan Jasa

Tabel 3. 4 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan

Calon Kepala Sekolah - Tahap On the Job Learning

No Kegiatan dan Jenis Tagihan pada OJL

Alokasi waktu (JP) Sekolah Bertugas

Sekolah Lain Jumlah

1. Rencana Tindak Kepemimpinan 40 - 40 2. Supervisi Guru dan Tenaga

Kependidikan 20 - 20

3. Penyusunan Perangkat Pembelajaran

40 - 40

4. Kajian Manajerial 4.1 Penyusunan Rencana Kerja

Sekolah 8 4 12

4.2 Pengelolaan Kurikulum 8 4 12 4.3 Pengelolaan Pendidik dan

Tenaga Kependidikan 4 2 6

4.4 Pengelolaan Sarana dan Prasarana Sekolah

4 2 6

4.5 Pengelolaan Peserta Didik 4 2 6 4.6 Pengelolaan Keuangan

Sekolah 4 2 6

4.7 Pengelolaan Tenaga Administrasi Sekolah

4 2 6

4.8 Pemanfaatan TIK dalam Peningkatan Kualitas Pembelajaran

2 1 3

4.9 Monitoring dan Evaluasi 2 1 3 5 Upaya peningkatan kompetensi di

sekolah magang berdasarkan hasil AKPK

- 20 20

6 Penyusunan Laporan OJL 10 10 20 Jumlah 150 50 200*) *) Alokasi waktu kegiatan OJL selama 200 JP, sudah termasuk di dalamnya 20 JP untuk kegiatan pendampingan yang dilakukan sebanyak 2 kali.

Page 36: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

26

Tabel 3. 5 Struktur Program Pendampingan OJL

No Uraian Kegiatan Alokasi Waktu

(JP) A. Pendampingan pertama

1. Overviu dari pengajar diklat 1 2. Keterlaksanaan RTL 2 3. Pembimbingan 5 4. Pemberian Umpan Balik 2 5. Refleksi 1

Subtotal 10

B. Pendampingan kedua 1. Overviu dari pengajar diklat 1 2. Keterlaksanaan RTL 2 3. Pembimbingan finalisasi laporan OJL

dan penyusunan bahan tayang untuk tahap IN-2

5

4. Pemberian Umpan Balik 2 5. Refleksi 1

Subtotal 10

Jumlah keseluruhan 20

Tabel 3. 6 Struktur Program Pendidikan dan Pelatihan

Calon Kepala Sekolah – Tahap In Service Learning 2

No Materi Diklat Waktu (JP)

1 Pembukaan dan penjelasan kriteria kelulusan

2

2 Penilaian laporan OJL 15 3 Presentasi hasil OJL 10 4 Refleksi pelatihan 2 5 Evaluasi 1 Total 30

1) In Service Learning 1 (IN-1)

Kegiatan IN-l diselenggarakan dalam durasi minimal 70 (tujuh puluh) jam pelajaran @ 45 menit. Peserta akan memperoleh materi latihan kepemimpinan, pengembangan keterampilan manajerial, supervisi Guru dan Tenaga Kependidikan, serta rencana tindak

Page 37: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

27

lanjut. Pada akhir kegiatan IN-1, peserta harus menyusun rencana tindak lanjut yang akan diimplementasikan pada saat OJL. Selama proses IN-1 yang dilakukan oleh LPD, LPPKS akan melakukan supervisi penyelenggaraan diklat untuk kepentingan pengembangan sistem kediklatan dan memastikan bahwa LPD menyelenggarakan diklat sesuai dengan standar yang ditetapkan.

2) On the Job Learning (OJL) Kegiatan OJL dilaksanakan di 2 (dua) sekolah yang berbeda, yaitu sekolah sendiri dan sekolah lain yang akreditasinya lebih tinggi atau sama, selama 3 (tiga) bulan atau setara dengan 200 jam pelajaran @ 45 menit. Kegiatan OJL terdiri atas: pelaksanaan rencana tindak kepemimpinan, pelaksanaan supervisi guru dan Tenaga Kependidikan, penyusunan perangkat pembelajaran (silabus, RPP, bahan ajar dan penilaian), pelaksanaan kajian 9 aspek manajerial, pelaksanaan peningkatan Kompetensi berdasarkan hasil AKPK yang lemah, dan penyusunan laporan OJL serta materi presentasi hasil OJL. Bakal calon kepala sekolah yang menjadi peserta diklat calon kepala sekolah harus tetap melaksanakan tugas sebagai guru selama melaksanakan kegiatan OJL. Selama melaksanakan OJL, peserta akan dibimbing dan didampingi oleh Kepala Sekolah Mentor dari dua sekolah tersebut. Oleh karena itu, Kepala Sekolah Mentor harus memberikan nilai terhadap peserta. Sedangkan pendampingan oleh Pengajar Diklat dilaksanakan sebanyak 2 (dua) kali sesuai jadwal pendampingan yang telah disepakati dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/ Kota. Diklat yang diselenggarakan oleh LPD, pelaksanaannya disupervisi oleh LPPKS untuk memastikan LPD menyelenggarakan diklat sesuai standar.

3) In Service Learning 2 (IN-2) Kegiatan IN-2 dilaksanakan dalam durasi 30 (tiga puluh) jam pelajaran @ 45 menit. IN-2 dilakukan untuk menilai sikap, keterampilan (kelengkapan portofoliolaporan OJL), serta presentasi hasil OJL. Penilaian pada IN-2 dilakukan oleh pengajar diklat di kelas yang sama dengan peserta saat IN-1, tetapi tidak melakukan pembimbingan saat OJL. Apabila pengajar tersebut berhalangan, maka dapat digantikan oleh pengajar lain.

Page 38: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

28

D. Kepanitiaan Penyelenggaraan

1. Penanggungjawab Diklat Penanggungjawab diklat adalah seseorang yang ditunjuk oleh lembaga penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan bertanggungjawab untuk memastikan keterlaksanaan diklat.

2. Panitia Panitia diklat berasal dari penyelenggara diklat. Panitia diklat bertugas untuk menyediakan segala administrasi diklat dan melakukan entri data hasil evaluasi penyelenggaran ke SIM Diklat Tenaga Kependidikan, serta melaporkan hasil evaluasi tersebut ke Penanggungjawab Diklat Calon Kepala Sekolah.

E. Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Diklat

Keberhasilan pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ditentukan oleh 5 (lima) variabel, yaitu: 1) pengajar diklat, 2) materi, 3) peserta, 4) strategi, dan 5) anggaran. Secara rinci variabel dan subvariabel keberhasilan pelaksanaan diklat sebagaimana dimuat pada tabel berikut.

Tabel 3. 7 Indikator Keberhasilan Pelaksanaan Diklat

No Variabel Subvariabel 1 Pengajar diklat - Sesuai dengan Standar

Narasumber/Pengajar Diklat - Jumlah Pengajar Diklat memenuhi

kebutuhan peserta - Penilaian peserta terhadap Pengajar Diklat

minimal “BAIK” 2 Bahan - Kesiapan modul sebelum kegiatan

- Kelengkapan perangkat pembelajaran - Kemudahan memahami isi modul - Kesesuaian penggandaan materi

pembelajaran sesuai ketentuan 3 Peserta - Kesesuaian penempatan peserta sesuai hasil

AKPK - Kesesuaian waktu pemanggilan peserta - Peningkatan kompetensi sesuai modul yang

dipelajari

Page 39: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

29

No Variabel Subvariabel 5 Strategi Pelaksanaan - Kesesuaian penggunaan pendekatan dan

metode dengan karakteristik peserta - Kesesuaian pengaturan jadwal - Kesesuaian pelaksanaan evaluasi - Ketersediaan laporan penyelenggaraan

6 Anggaran - Ketersediaan anggaran sesuai kebutuhan - Kelengkapan dokumen keuangan sesuai

ketentuan

F. Tempat Kegiatan

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dapat dilaksanakan di beberapa tempat pelatihan sebagai berikut. 1. LPPKS; 2. PPPPTK; 3. LPPPTK KPTK; 4. LPMP; 5. Balai Diklat.

G. Pembiayaan

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dapat dibiayai melalui APBN, APBD, atau partisipasi dari masyarakat/lembaga pendidikan. Penggunaan dana menganut prinsip efisiensi dan efektivitas.

Page 40: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

30

BAB IV

PENILAIAN PADA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

CALON KEPALA SEKOLAH

A. Penilaian Terhadap Peserta Penilaian dilakukan secara komprehensif untuk menjamin kegiatan terlaksana dengan baik, transparan, terukur dan berkualitas. Penilaian yang dilakukan terhadap peserta mencakup aspek pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Penilaian dilaksanakan secara berkesinambungan pada setiap tahapan diklat, yakni In-Service Learning I (IN-1), On-the-Job Learning (OJL) dan In-Service Learning 2 (IN-2).

1. Tujuan Penilaian

Penilaian terhadap peserta bertujuan untuk mengukur kompetensi peserta melalui ketercapaian indikator kompetensi dan keberhasilan tujuan diklat. Penilaian dilaksanakan untuk mengukur tingkat penguasaan kompetensi sesuai dengan kompetensi yang dipelajari saat mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

2. Aspek Penilaian

Aspek yang dinilai mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Penilaian dilakukan melalui tes untuk aspek pengetahuan, sedangkan untuk aspek sikap dan keterampilan menggunakan instrumen nontes.

a. Penilaian Pada Tahap In-Service Learning 1 (IN-1) 1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan oleh pengajar diklat melalui observasi/pengamatan terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter selama proses pembelajaran untuk setiap materi diklat. Penilaian sikap memiliki bobot 30%.

2) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan merupakan penilaian kemampuan peserta dalam menyelesaikan lembar kerja (LK) pada setiap materi diklat. Penilaian keterampilan memiliki bobot 40%.

3) Penilaian Pengetahuan

Penilaian pengetahuan diperoleh dari nilai post test. Penilaian pengetahuan memiliki bobot 30%.

Page 41: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

31

b. Penilaian Pada Tahap On-the-Job Learning (OJL) Penilaian pada tahap OJL meliputi penilaian sikap dan keterampilan peserta diklat yang dilakukan oleh Pengajar diklat, Kepala Sekolah Mentor Pertama dan Kepala Sekolah Mentor Kedua.

1) Pengajar Diklat a) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan melalui observasi/pengamatan terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter peserta diklat selama pelaksanaan pendampingan/pembimbingan OJL. Penilaian sikap diambil dari nilai rata-rata pendampingan/pembimbingan pertama dan kedua.

b) Penilaian Keterampilan Penilaian keterampilan merupakan penilaian kemampuan peserta dalam menyelesaikan tugas OJL sesuai dengan target yang telah ditetapkan dan melaporkan progres/kemajuan kepada pengajar diklat pada saat kegiatan pendampingan. Penilaian keterampilan diambil dari nilai rata-rata pendampingan/pembimbingan pertama dan kedua.

2) Kepala Sekolah Mentor a) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan oleh Kepala Sekolah Mentor pertama dan kedua melalui observasi/pengamatan kepada peserta diklat terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter selama pelaksanaan magang (OJL). Penilaian sikap pada tahap OJL yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Mentor merupakan rata-rata dari nilai Kepala Sekolah Mentor pertama dan Kepala Sekolah Mentor kedua.

b) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan dilakukan oleh Kepala Sekolah Mentor pertama dan kedua untuk menilai kemampuan peserta melaksanakan dan menyelesaikan seluruh kegiatan OJL. Penilaian keterampilan yang dilakukan oleh Kepala Sekolah Mentor merupakan nilai rata-rata dari penilaian Kepala Sekolah Mentor pertama dan Kepala Sekolah Mentor kedua.

Penilaian pada tahap OJL merupakan nilai rata-rata penilaian sikap dan keterampilan yang dilakukan oleh Pengajar diklat dan Kepala Sekolah Mentor.

Page 42: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

32

c. Penilaian Tahap In-Service Learning 2 (IN-2) Penilaian pada tahap IN-2 meliputi penilaian sikap dan keterampilan.

1) Penilaian Sikap

Penilaian sikap dilakukan oleh pengajar diklat melalui observasi/pengamatan kepada peserta terhadap tumbuhnya nilai-nilai karakter selama presentasi laporan OJL. Penilaian sikap memiliki bobot 30%.

2) Penilaian Keterampilan

Penilaian keterampilan diambil dari hasil penilaian portofolio (bobot 40%) dan presentasi laporan OJL (bobot 30%). Sehingga penilaian keterampilan memiliki bobot 70%.

d. Penilaian Akhir Penilaian akhir Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah merupakan rekapitulasi penilaian dari keseluruhan tahapan IN-1, OJL, dan IN-2, dengan pembobotan pada masing-masing tahapan. Tahap IN-1 memiliki bobot 40%, OJL memiliki bobot 50%, dan tahap IN-2 memiliki bobot 10%.

Penilaian akhir Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diformulasikan sebagai berikut:

3. Kriteria Kelulusan

Peserta dinyatakan “LULUS” dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah apabila predikat dari Nilai Akhir (NA) minimal “Cukup Memuaskan” dengan nilai lebih besar dari 70,00 (> 70,00). Adapun peserta yang memperoleh nilai kurang dari sama dengan 70,00 ( £�70,00) dinyatakan “TIDAK LULUS”. Pengambilan keputusan akhir untuk menentukan kriteria kelulusan peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah menggunakan kategori predikat sesuai tabel berikut.

NA = 40% IN-1 + 50% OJL + 10% IN-2

Page 43: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

33

Tabel4.1Predikat dari Nilai Akhir pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

Angka Predikat

> 90,00 – 100,00 Sangat Memuaskan > 80,00 – 90,00 Memuaskan > 70,00 – 80,00 Cukup Memuaskan > 60,00 – 70,00 Kurang Memuaskan

< 60,00 Tidak Memuaskan

4. Penerbitan Sertifikat

Bakal calon kepala sekolah yang dinyatakan lulus Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diberi Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) Calon Kepala Sekolah yang ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Sedangkan bagi bakal calon kepala sekolah yang dinyatakan tidak lulus akan diberikan Surat Keterangan dan diberi kesempatan untuk mengikuti kembali Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah paling banyak 2 (dua) kali. STTPP tersebut menjadi salah satu syarat untuk diangkat sebagai kepala sekolah.

B. Penilaian Terhadap Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat Penilaian terhadap narasumber nasional dan pengajar diklat dilakukan untuk melihat kemampuan narasumber nasional dan pengajar diklat dalam menyampaikan materi. Beberapa komponen penting yang menjadi isi dari evaluasi narasumber nasional dan pengajar diklat antara lain adalah: 1. Penguasaan dan pengembangan materi; 2. Relevansi materi dengan tujuan; 3. Sistematika penyajian; 4. Kemampuan menyajikan; 5. Penggunaan metode dan media pembelajaran; 6. Penggunaan bahasa; 7. Nada dan suara; 8. Cara dan ketepatan menjawab pertanyaan peserta; 9. Kemampuan memotivasi peserta; 10. Gaya, sikap, dan perilaku; 11. Kerapian dalam berbusana/penampilan; 12. Ketepatan waktu, kehadiran dan penyajian materi; 13. Kerja sama antar pengajar

Page 44: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

34

C. Penilaian Terhadap Penyelenggaraan Diklat Penilaian terhadap penyelenggaraan kegiatan adalah pengukuran dan penilaian kepada penyelenggara yang dilakukan oleh peserta saat kegiatan Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek Pengajar Diklat, atau Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Penilaian kinerja penyelenggara dilakukan terhadap pencapaian sasaran mutu penyelenggara. Adapun unsur-unsur yang dinilai meliputi:

1. Administrasi Penyelenggaraan Kegiatan 2. Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan 3. Bahan Kegiatan 4. Jangka Waktu Pelaksanaan Kegiatan 5. Layanan Menu

Page 45: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

35

BAB V

STANDAR PENYELENGGARAAN

A. Standar Pengelolaan/Pelaksanaan Pengaturan kelas/rombongan belajar pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah diatur sebagai berikut.

1. Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat a. Jumlah Peserta : maksimal 40 orang per kelas b. Jumlah Pengajar : 2 orang per kelas*) team teaching c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah 2) Petunjuk Teknis Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah 3) Buku Pegangan 4) Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah 5) Format-format penilaian

e. Alat Pembelajaran : Laptop, Audio system, peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran

f. Media pembelajaran

: LCD projector, whiteboard, flipchart, kertas plano, dan media pembelajaran lainnya

g. Bahan pembelajaran

: sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario yang ditetapkan

h. Sarana Prasarana : aula/auditorium, halaman untuk kegiatan outdoor, ruang belajar yang memadai untuk 40 orang

2. Pendidikan dan Pelatihan Penguatan Kepala Sekolah a. Jumlah Peserta : maksimal 30 orang per kelas b. Jumlah Pengajar : 2 orang per kelas*) team teaching c. Jumlah Panitia : 2 orang per kelas d. Materi Ajar : 1) Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah 2) Petunjuk Teknis Pendidikan dan

Pelatihan Calon Kepala Sekolah 3) Buku Pegangan 4) Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon

Kepala Sekolah 5) Perangkat diklat 6) Format-format penilaian

Page 46: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

36

7) Soal pre dan post test

e. Alat Pembelajaran : Laptop, Audio system, peralatan dinamika kelompok dan peralatan lain yang mendukung proses pembelajaran

f. Media pembelajaran

: LCD projector, whiteboard, flipchart, kertas plano, dan media pembelajaran lainnya

g. Bahan pembelajaran

: sesuai dengan kebutuhan dan/atau skenario yang ditetapkan

h. Sarana Prasarana

: aula/auditorium, halaman untuk kegiatan outdoor, ruang belajar yang memadai untuk 30 orang

Keterangan *)

Penetapan jumlah pengajar diklat sebanyak 2 orang secara team teaching dilandasi oleh pertimbangan sebagai berikut:

a. Karakteristik pendidikan orang dewasa (andragogi) pada prinsipnya diarahkan pada pengembangan pemahaman, pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki peserta sehingga pola pembelajaran dirancang melalui berbagai aktivitas diskusi, kerja kelompok, dan presentasi, dan tidak didominasi oleh pemberian ceramah dan informasi.

b. Mengingat aktivitas diskusi dan terutama kerja kelompok dilakukan secara bersamaan (paralel) maka, kehadiran 2 (dua) orang pengajar diklat dalam satu kelas sangat diperlukan.

c. Pertimbangan lainnya adalah jumlah peserta sebanyak 30 orang membutuhkan penanganan dan metode pembelajaran yang lebih variatif sehingga kehadiran 2 orang pengajar diklat memungkinkan hal tersebut dilakukan.

d. Dalam pelaksanaannya, 2 orang pengajar diklat bekerja sama dalam bentuk team teaching, dimana satu pengajar diklat dengan pengajar diklat lain secara bersama-sama mengelola pembelajaran, baik dalam fasilitasi pelaksanaan diskusi, kerja kelompok, praktik, simulasi, dan presentasi, maupun dalam memberikan penguatan. Dalam hal pengajar diklat yang satu memberikan informasi atau penguatan maka pengajar diklat yang lain akan bertindak sebagai observer untuk mengamati aktivitas peserta.

B. Standar Pengajar Pengajar pada Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah terdiri atas Tim Pengembang, Narasumber dan Pengajar Diklat.

1. Tim Pengembang Perangkat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah di Tingkat Nasional adalah Tim Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Tim LPPKS, Tim PPPPTK dan LPPPTK KPTK, Tim LPTK yang terlibat dalam penyusunan petunjuk pelaksanaan, petunjuk teknis, dan modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Tim

Page 47: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

37

pengembang juga berperan sebagai Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat.

2. Narasumber Nasional adalah unsur widyaiswara, dosen dan atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; telah memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) sebagai Narasumber Nasional Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

3. Narasumber Pusat dan Daerah adalah pejabat berwenang yang terkait dengan kegiatan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dan berperan memberikan arahan terkait kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dan Pemerintah Daerah.

4. Pengajar Diklat adalah unsur widyaiswara, dosen dan atau pengawas sekolah yang mempunyai pengalaman di dalam kegiatan mendidik, mengajar, dan melatih pembelajar dewasa (pendekatan andragogi); bersedia melaksanakan pembelajaran dengan kemauan dan komitmen yang tinggi; telah mengikuti Bimtek Pengajar Diklat Calon Kepala Sekolah dan memperoleh Surat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan (STTPP) sebagai pengajar Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah serta ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan.

C. Standar Sarana dan Prasarana

1. Standar Sarana Sarana berupa alat dan bahan yang digunakan dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, baik untuk kegiatan Bimtek Narasumber Nasional, Bimtek Pengajar Diklat maupun Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, dengan menggunakan moda tatap muka dapat dikemas dalam bentuk hardcopy atau softcopy disesuaikan dengan jenis kegiatan, moda yang digunakan, karakteristik modul, serta ketersediaan anggaran.

Secara umum alat dan bahan yang diperlukan dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ini, meliputi: a. Petunjuk Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala

Sekolah, b. Petunjuk Teknis Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, c. Buku Pegangan Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat

Calon Kepala Sekolah d. Modul Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah,

Page 48: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

38

e. Silabus dan SAP, f. Lembar Kerja, g. Bahan tayang, h. Alat dan bahan praktik, i. Soal pre dan post test, j. Laptop atau Notebook, k. LCD Projector, l. Sound system sesuai kebutuhan, dan m. Alat dan bahan lain sesuai kebutuhan materi atau modul yang

disajikan.

2. Standar Prasarana

Prasarana yang diperlukan pada pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah berdasar standarisasi prasarana yang ditetapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, yaitu: 1) Aula/auditorium, 2) Halaman untuk kegiatan out door, 3) Ruang belajar yang memadai untuk 30 – 40 orang.

D. Standar Penilaian Untuk menjamin kualitas pelaksanaan kegiatan, kepada semua peserta baik peserta Bimtek Narasumber Nasional, peserta Bimtek Pengajar Diklat maupun peserta Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah akan dilakukan penilaian. Standar penilaian meliputi: jenis dan lingkup penilaian, instrumen penilaian, penyekoran, dan penentuan batas kelulusan mengacu penilaian pada Bab IV.

Soal pre dan post test berupa tes objektif yang disusun berdasarkan Indikator Pencapaian Kompetensi (IPK) yang tercantum pada modul diklat yang dilatihkan. Uji validitas soal dilakukan dengan menggunakan validasi konstruk dan konten oleh pakar.

E. Standar Penyelenggara Penyelenggara Diklat adalah LPPKS bekerjasama dengan LPD dan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota. Instansi penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah dipersyaratkan memenuhi sumber daya meliputi hal-hal berikut.

1. Ketersediaan Pengajar Diklat. 2. Ketersediaan sarana dan prasarana. 3. Sumber Daya Manusia Penyelenggara.

Page 49: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

39

F. Standar Sertifikat Peserta yang mengikuti seluruh proses Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah akan mendapatkan sertifikat. Pengaturan penandatangan sertifikat sebagai berikut:

1. Sertifikat Bimtek Narasumber Nasional dan Bimtek Pengajar Diklat ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (halaman depan) dan ditandatangani oleh Direktur Pembinaan Tenaga Kependidikan (halaman belakang).

2. Sertifikat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ditandatangani oleh Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan dan Kepala LPPKS (halaman depan) serta ditandatangani oleh Kepala LPD (halaman belakang).

3. Surat Keterangan telah mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ditandatangani oleh Kepala LPPKS.

Page 50: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

40

BAB VI

PENJAMINAN MUTU

A. Ruang Lingkup Penjaminan mutu Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah mencakup semua upaya yang dilakukan untuk menjamin agar kegiatan diklat terlaksana sesuai ketentuan, tepat sasaran, dan tepat waktu. Dalam rangka mengidentifikasi permasalahan maupun tingkat keberhasilan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ini, dilakukan pengendalian kegiatan diklat meliputi perencanaan, pelaksanaan, evaluasi, dan pelaporan melalui kegiatan supervisi dan monev (monitoring dan evaluasi).

B. Supervisi Penyelenggaraan Diklat Supervisi dalam konteks ini adalah sebuah proses pengawasan/pengendalian terhadap pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah sesuai standar yang telah ditetapkan. Supervisi penyelenggaraan diklat dilaksanakan oleh LPPKS untuk melihat kepatuhan yang harus dipenuhi oleh setiap LPD. Petugas supervisi adalah pengajar diklat sesuai kriteria yang ditetapkan dan ditugaskan oleh Kepala LPPKS. Supervisi pada IN-1 dilaksanakan 7 (tujuh) hari kerja di lokasi tempat diklat untuk memastikan pelaksanaan diklat berjalan dengan lancar. Supervisi pada saat OJL dilaksanakan selama pendampingan. Supervisi pada saat IN-2 dilaksanakan 3 (tiga) hari di lokasi IN-2. Instrumen supervisi yang digunakan adalah instrumen standar yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan. Masing-masing instrumen memuat indikator kepatuhan yang harus dipenuhi oleh LPD, mencakup indikator-indikator kepatuhan tentang waktu dan tempat, administrasi panitia, administrasi pengajar diklat, kegiatan umum dan penunjang, kegiatan inti, pendampingan, dan penilaian serta penutupan.

C. Monitoring dan Evaluasi Monitoring dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah perlu dilakukan sebagai bagian dari pengendalian diklat secara menyeluruh. Laporan hasil monitoring dan evaluasi merupakan bahan masukan kepada pihak yang berkepentingan. Hasil evaluasi ini akan digunakan sebagai bahan kebijakan pimpinan, perbaikan, dan pengembangan. Mekanisme pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan dengan

Page 51: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

41

ketentuan sebagai berikut. 1. Monitoring dan evaluasi Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

mengacu pada cakupan pengendalian, meliputi monitoring dan evaluasi terhadap perencanaan, pelaksanaan, dan ketercapaian tujuan kegiatan.

2. Instrumen monitoring dan evaluasi yang digunakan disusun oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, dalam hal ini Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, dalam bentuk angket, lembar pengamatan, atau pedoman wawancara.

3. Sasaran monitoring meliputi; (1) Penyelenggara Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah, termasuk di dalamnya panitia penyelenggara di daerah, (2) Pengajar Diklat, dan (3) peserta. Jumlah responden disesuaikan dengan kebutuhan dengan prinsip pada keterwakilan sasaran monitoring di seluruh tempat pelaksanaan diklat.

4. Monitoring dilakukan oleh instansi pembina dan instansi penyedia anggaran Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

5. Pelaksanaan monitoring dan evaluasi dilakukan minimal 1 (satu) kali selama pelaksanaan kegiatan.

6. Penyusunan laporan dilakukan oleh masing-masing pelaksana atau petugas pemantau.

D. Pelaporan Pelaporan dilakukan oleh instansi pelaksana yang mencakup Laporan Bimtek Narasumber Nasional dan Pengajar Diklat, serta Laporan Hasil Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah.

Pelaporan dilakukan secara tersistem di SIM Diklat Tendik. Yang meliputi waktu pelaksanaan diklat, jumlah peserta, hasil kelulusan dan hasil evaluasi penyelenggaraan diklat.

Page 52: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

42

BAB VII SISTEM INFORMASI MANAJEMEN (SIM)

DIKLAT TENDIK

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)

Sistem Informasi Manajemen merupakan alat penghasil informasi yang menekankan pada alat untuk membantu dalam pengambilan keputusan, serta digunakan untuk melakukan pengawasan atau kontrol, analisis dan visualisasi, yang terdiri atas kumpulan interaksi dari sub-sub sistem informasi.

B. Tujuan dan Ruang Lingkup SIM Diklat Tenaga Kependidikan

Tujuan dari SIM Diklat Tenaga Kependidikan adalah untuk mengelola data kepala sekolah, data pengajar diklat dan seluruh komponen yang terlibat dalam Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Ruang lingkup dari SIM ini terdiri atas: 1. Pengelolaan akun pengguna. 2. Pengelolaan kelas, peserta dan pengajar diklat. 3. Penetapan waktu dan tempat diklat. 4. Pengolahan nilai akhir peserta.

C. Mekanisme SIM Diklat Tenaga Kependidikan

SIM merupakan bagian penting dan tidak terpisahkan dari keseluruhan penyelenggaraan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah. Gambaran skematik SIM Diklat Tenaga Kependidikan disajikan pada alur sesuai Gambar 7.1.

Page 53: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

43

Gambar 7. 1 Alur SIM Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah

Ketersediaan SIM dalam penyelenggaraan pelatihan, akan memudahkan pihak-pihak yang berkepentingan mengikuti alur informasi yang harus dilakukan sesuai wilayah tugasnya masing-masing. Setiap unsur yang terlibat terkait dengan SIM Diklat Tenaga Kependidikan pada Gambar 3.1 dijelaskan sebagai berikut:

1. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota menyusun proyeksi kebutuhan Kepala Sekolah;

2. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota melakukan pemeriksaan data guru bakal calon kepala sekolah;

3. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota melakukan seleksi administrasi bagi bakal calon Kepala Sekolah;

4. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota sesuai dengan kewenangannya melakukan seleksi substansi kepada guru yang telah lolos seleksi administrasi sesuai waktu yang ditentukan;

5. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) melakukan seleksi substansi dan meng input hasil seleksi di SIM Diklat Tendik;

Page 54: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

44

6. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) menyampaikan hasil seleksi substansi kepada Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota;

7. Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota mengajukan bakal calon Kepala Sekolah yang dinyatakan lolos seleksi substansi untuk mengikuti Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah;

8. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (LPPKS) berkoordinasi dengan Lembaga Penyelenggara Diklat untuk melaksanakan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah;

9. Lembaga Penyelenggara Diklat membuat kesepakatan bersama Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota untuk pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah;

10. Lembaga Penyelenggara Diklat melaporkan hasil kesepakatan dalam bentuk MoU kepada Direktorat Pembinaan Tendik melalui SIM Diklat Tendik;

11. Direktorat Pembinaan Tendik menyetujui Lembaga Penyelanggara Diklat untuk melaksanakan Diklat Calon Kepala Sekolah;

12. Lembaga Penyelenggara Diklat membuat kelas diklat untuk tahap IN-1 (mengelompokkan peserta sesuai kelas dan menempatkan narasumber terpilih sesuai kelasnya) dan menyiapkan berkas administrasi diklat yang diperoleh dari SIM Diklat Tendik;

13. Lembaga Penyelenggara Diklat melakukan input data hasil evaluasi peserta (nilai sikap, pengetahuan dan keterampilan) dan evaluasi penyelenggaraan yang dilakukan oleh peserta tahap IN-1 ke SIM Diklat Tendik;

14. Lembaga Penyelenggara Diklat melakukan update kelas IN-2 dengan mempertimbangkan jadwal berakhirnya OJL peserta;

15. Lembaga Penyelenggara Diklat melakukan input nilai IN-2 peserta ke SIM Diklat Tendik;

16. Peserta yang dinyatakan lulus akan mendapatkan Sertifikat Tanda Tamat Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah;

17. Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan menerbitkan STTPP.

Page 55: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

45

BAB VIII

PENUTUP Keberhasilan pelaksanaan diklat ditentukan oleh kesungguhan semua pihak. Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah merupakan langkah strategis untuk memantapkan kompetensi guru calon kepala sekolah sebelum melaksanakan tugasnya sebagai kepala sekolah, sehingga dapat memimpin dan mengelola satuan pendidikan.

Pendidikan dan Pelatihan Calon Kepala Sekolah ini belum sepenuhnya menjangkau keseluruhan calon Kepala Sekolah dikarenakan terbatasnya anggaran. Oleh karena itu, Dinas Pendidikan Propinsi/Kabupaten/Kota serta pihak terkait lainnya hendaknya terlibat dalam rangka memantapkan kompetensi calon kepala sekolah.

Page 56: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

46

LAMPIRAN

Lampiran 1. LPD yang Bekerjasama dengan LPPKS

LEMBAGA PENYELENGGARA PENDIDIKAN DAN PELATIHAN KEPALA SEKOLAH DAN PENGAWAS SEKOLAH YANG BEKERJASAMA DENGAN

LEMBAGA PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN KEPALA SEKOLAH NO INSTANSI TEMPAT 1. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan

Sumatera Selatan Palembang

2. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Selatan

Makasar

3. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Barat

Bandung

4. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Timur

Surabaya

5. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jawa Tengah

Semarang

6. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kepulauan Riau

Tanjung Pinang

7. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Riau

Pekanbaru

8. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Bali

Denpasar

9. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Bengkulu

Bengkulu

10. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Utara

Manado

11. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tengah

Palu

12. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Barat

Pontianak

13. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Tenggara

Kendari

14. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Bangka Belitung

Pangkalpinang

15. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Aceh

Banda Aceh

16. Lembaga Penjaminan Mutu Samarinda

Page 57: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

47

Pendidikan Kalimantan Timur

17. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Selatan

Banjarmasin

18. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Barat

Padang

19. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan DKI Jakarta

Jakarta

20. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Banten

Banten

21. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sumatera Utara

Medan

22. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Tengah

Palangkaraya

23. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Lampung

Bandar Lampung

24. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Barat

Lombok

25. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan D.I . Yogyakarta

Yogyakarta

26. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Gorontalo

Gorontalo

27. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Jambi

Jambi

28. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Maluku

Ambon

29. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Maluku Utara

Ternate

30. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Papua

Jayapura

31. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Papua Barat

Manokwari

32. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Nusa Tenggara Timur

Kupang

33. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Sulawesi Barat

Mamuju

34. Lembaga Penjaminan Mutu Pendidikan Kalimantan Utara

Tarakan

Page 58: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

48

35. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Seni dan Budaya

D.I.Y. Yogyakarta

36. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan IPA

Bandung

37. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan PKN/IPS

Malang

38. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Penjas dan Bimbingan Konseling

Parung, Bogor

39. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan TK dan PLB

Bandung

40. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga

Kependidikan Pertanian

Cianjur

41. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata Sawangan

Sawangan, Depok

42. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bahasa

Srengseng, Jakarta

43. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Matematika

D.I.Y. Yogyakarta

44. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bangunan, Otomotif dan Elektronika

Malang

45. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Bangunan dan Listrik

Medan

46. Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bidang Mesin dan Teknik Industri

Bandung

47. Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Kelautan, Perikanan, Teknologi, dan Komunikasi

Gowa

48. FKIP Universitas Sebelas Maret (FKIP UNS)

Surakarta

49. Universitas Negeri Surabaya (UNESA) Surabaya

Page 59: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

49

50. Universitas Negeri Semarang (UNNES) Semarang 51. Universitas Negeri Malang (UNM) Malang 52. Universitas Negeri Gorontalo Gorontalo 53. Universitas Bengkulu Bengkulu 54. Universitas Negeri Jakarta Jakarta 55. Universitas Negeri Yogyakarta Yogyakarta 56. Universitas Negeri Padang Padang 57. Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 58. Universitas Negeri Makasar Makasar 59. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Banten 60. Universitas Ibnu Khaldun Bogor 61. BPSDMD Sumatera Selatan Palembang 62. BPSDMD Sumatera Utara Medan 63. BPSDMD DKI Jakarta Jakarta 64. BPSDMD Provinsi Jawa Barat Cimahi 65. BPSDMD Provinsi Banten Banten 66. Universitas Muhammadiyah Surakarta Surakarta 67. Universitas Muhammadiyah Malang Malang 68. Universitas Ahmad Dahlan Yogyakarta Yogyakarta 69. Universitas Muhammadiyah

Purwokerto Purwokerto

70. Universitas Prof. Dr. HAMKA Jakarta Jakarta 71. Universitas Muhammadiyah Jakarta Jakarta 72. Universitas Muhammadiyah Makassar Makasar 73. Universitas Muhammadiyah Medan Medan 74. Universitas Muhammadiyah Sorong Sorong 75. Universitas Muhammadiyah Mataram Mataram 76. Universitas Muhammadiyah Surabaya Surabaya 77. Universitas Muhammadiyah Jember Jember 78. Universitas Muhammadiyah Gresik Gresik 79. Universitas Pamulang Tangerang

Page 60: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

50

Lampiran 2. Contoh Instrumen Penilaian Sikap

PENILAIAN SIKAP/KARAKTER PESERTA DIKLAT

Lembaga Penyelenggara Diklat: …………………………………………….. Pengajar Diklat : 1. …………………………………………. 2. …………………………………………. Materi Diklat : TEKNIK ANALISIS MANAJEMEN

No Nama NIP

Sikap/Karakter Nilai Kemandirian Integritas Gotong

Royong 1 2 3 4 n

Nilai karakter yang diamati:

KEMANDIRIAN : • Kreatif • Teguh Prinsip

INTEGRITAS : • Disiplin • Tanggung jawab menyelesaikan tugas

GOTONG ROYONG : • Kerjasama • Aktif Diskusi

Rubrik Penilaian

Rentang nilai RUBRIK

4 86.00 - 100 Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak 3 kali atau lebih selama proses pembelajaran

3 76.00 - 85.99 Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak 2 kali selama proses pembelajaran

2 66.00 - 75.99 Bilamana indikator nilai sikap muncul sebanyak 1 kali selama proses pembelajaran

1 < 65.99 Bilamana indikator nilai sikap tidak pernah muncul sama sekali selama proses pembelajaran

Page 61: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

51

Lampiran 3. Contoh Instrumen Penilaian Keterampilan

PENILAIAN KETERAMPILAN SETIAP MATERI DIKLAT

Lembaga Penyelenggara Diklat: ……………………………………………..

Pengajar Diklat : 1. ………………………………………….

2. ………………………………………….

No Nama

Materi Diklat

Jumlah Skor TAM RKS

dst LK

01

LK

02

Rerata LK

01

LK

02

LK

03

Rerata

1

2

3

4

5

n

Page 62: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

52

Lampiran 4. Instrumen Evaluasi Pengajar Diklat

Page 63: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

53

Lampiran 5. Instrumen Evaluasi Penyelenggaraan

Page 64: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

50

Lampiran 6. Contoh STTPP Halaman Depan STTPP

Page 65: Juklak Diklat CKS Sawangan 16042019docxfile.p4tktkplb.kemdikbud.go.id/_Penguatan_KS_2019/BAHAN_FD/REGULASI... · kewirausahaan, supervisi, dan sosial, sesuai tuntutan Peraturan Menteri

51

Halaman Belakang