IKATAN KIMIAIkatan Ion dan ikatan kovalen

Susunan elektron dalam atom akan stabil bila kulit terluar terisi 2 atau 8 elektron, seperti gas mulia. Gas mulia mempunyai 8 elektron valensi, kecuali He yang hanya 2 elektron valensi. Unsur-unsur gas mulia cenderung sukar bereaksi dengan unsur lain atau disebut juga bersifat inert.

Ada dua aturan bagi atom-atom yang berikatan agar susunan elektronnya menjadi seperti gas mulia. 1. Aturan oktet, yang berarti jumlah elektron

terluarnya 8. 2. Aturan duplet, yang berarti jumlah elektron

terluarnya 2.

IKATAN ION

Pembentukan ion positifIon positif terbentuk ketika suatu atom melepaskan elektron. Atomyang cenderung mudah melepaskan elektron adalah atom-atom yang terletak pada golongan IA (kecuali H) dan golongan IIA. Hal ini karena atom-atom golongan IA dan IIA mempunyai potensial ionisasi rendah.

Pembentukan Ion NegatifIon negatif terbentuk ketika suatu atom menerima elektron. Atomatom yang mudah menerima elektron terletak pada golongan VIIA dan VIA. Hal ini karena atom-atom golongan VIIA dan VIA mempunyai afinitas elektron besar.

PEMBENTUKAN IKATAN IONIkatan ion terjadi antara unsur logam dengan unsur nonlogam. Senyawa yang terbentuk antara atom-atom yang terikat satu sama lain dengan ikatan ion dinamakan senyawa ion. Contoh senyawa ion adalah LiF, NaCl, dan lain-lain. Ion positif dan ion negatif pada senyawa-senyawa tersebut akan saling tarik-menarik secara elektrostatik untuk membentuk ikatan ion.

PEMBENTUKAN SENYAWA LIF(Li = gol IA, F = gol VIIA)

3Li : jumlah elektron pada setiap kulit atomnya adalah 2 dan 1. Supaya mempunyai susunan elektron seperti susunan elektron gas mulia (He), maka Li cenderung melepaskan 1 buah elektron sehingga menjadi Li+.

9F : jumlah elektron pada setiap kulit atomnya adalah 2 dan 7. Supaya mempunyai susunan elektron seperti susunan elektron gas mulia, F cenderung menangkap 1 buah elektron sehingga menjadi F–.

Proses pelepasan elektron oleh Li dan penangkapan elektron oleh F dapat dituliskan dalam persamaan reaksi berikut.