iii perbaikan tanah secara perkuatan [compatibility mode]

18
10/19/2010 1 II. Perbaikan Tanah Secara Perkuatan a) Pendahuluan b) Pondasi dangkal sebagai perkuatan c) Cerucuk d) Stone column e) Wet and dry deep mixing f) Piled embankment g)Geotextile 1 a) Pendahuluan Perbaikan tanah secara perkuatan: dengan menambahkan atau memasukkan kedalam tanah lunak sesuatu benda atau bahan yang lebih kuat dan lebih kaku Bahan yang ditambahkan biasanya antara lain: 1. Batu / pasir ditambahkan secara acak ataupun tersusun 2. Batang kayu sda 3 Bambu sda 2 3. Bambu sda 4. Lempengan serat dari serat alami maupun sintesis 5. Bahan Beton pracetak atau cor ditempat 6. Lempengan bahan besi atau yang dibuat khusus

Upload: yoga-pradana

Post on 30-Jun-2015

428 views

Category:

Documents


7 download

TRANSCRIPT

Page 1: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

1

II. Perbaikan Tanah Secara Perkuatan

a) Pendahuluan

b) Pondasi dangkal sebagai perkuatan

c) Cerucuk 

d) Stone column

e) Wet and dry deep mixing

f) Piled embankment

g)Geotextile1

a) Pendahuluan

Perbaikan tanah secara perkuatan:

dengan menambahkan atau memasukkan kedalam tanah lunak

sesuatu benda atau bahan yang lebih kuat dan lebih kaku

Bahan yang ditambahkan biasanya antara lain:

1. Batu / pasir ditambahkan secara acak ataupun tersusun

2. Batang kayu sda

3 Bambu sda

2

3. Bambu sda

4. Lempengan serat dari serat alami maupun sintesis

5. Bahan Beton pracetak atau cor ditempat

6. Lempengan bahan besi atau yang dibuat khusus

Page 2: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

2

Perkuatan tanah lunak dapat dilakukan secara vertical maupun

horizontal.

Faktor-faktor utama dalam penentuan pilihan perkuatan adalah:

a) Pendahuluan

Efektivitas dan Biaya.

Jenis perkuatan Arah Contoh penggunaan

Metoda desain

Kayu cerucuk vertikal pondasi analisa blok pondasi

Contoh sistem perkuatan yang sering dipakai :

3

Bambu tikar horizontal badan jalan coba‐coba

Serat fabrikasi horizontal Jalan, lereng Analisa perkuatan serat

Beton horizontal / vertikal pondasi Analisa fondasi dalam

Angkur horizontal / vertikal pondasi Analisa fondasi dalam

b) Pondasi dangkal sebagai salah satu tipe perkuatan

D

pasangan batu kali beton

B

1

Persamaan umum daya dukung pondasi (Mayerhof, 1963):

Df

d

4

idsqiqdqsqcicdcscult fffNBfffNqfffNcq 2

1

Keterangan lebih lanjut lihat : Das, B. M. (1990) Principles of foundation engineering, 2nd edition, pp. 120-208, PWS-KENT, Boston

Penting untuk diperhatikan: posisi muka air tanah dan pemilihan angka-angka faktor yang berkaitan

*

*

Page 3: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

3

c) Kayu cerucuk

5

c) Kayu cerucuk

Diameter yang dipakai : 5 – 10 cm

Jarak antar tiang cerucuk : 10 – 30 cm

Prinsip desain : kumpulan tiang dianggap sebagai suatu blok

6

idsqiqdqsqcicdcscult fffNBfffNDfffNcq 2

1

3

2

Persamaan umum daya dukung pondasi (Mayerhof, 1963):

*

Page 4: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

4

Manfaat Stone Column ?

1. Mengurangi penurunan fondasi

d) Stone column

1. Mengurangi penurunan fondasi

2. Meningkatkan daya dukung

3. Mengurangi potensi liquifaksi.

4. Stabilisasi lereng.

5. Mencegah efek keruntuhan akibat gempa (Prevents 

earthquake‐induced lateral spreading).

7

d) Stone column

8These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats

Page 5: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

5

Metoda konstruksi Stone Column :

1 W T F d M h d

d) Stone column

1.Wet, Top Feed Method (Replacement and Displacement).

2. Dry, Bottom Feed Method (Displacement)(Displacement).

9

d) Stone column

Wet, Top Feed Method (Replacement and Displacement).

10

Page 6: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

6

d) Stone column

11These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

d) Stone column

12These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

Page 7: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

7

d) Stone column

13These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

d) Stone column

Prinsip penggunaan stone column:

1. Kolom batu atau krikil yang dipadatkan dibentuk didalam

tanah lunak

2. Kolom batu / krikil tersebut sebagai perkuatan dan jalan

drainase bagi air pori

3. Kedalaman kolom : 3 – 30 m

4. Spasi grid : 1 – 3 m

5. Diameter kolom umumnya : 0.6 – 1.5 m

Kontrol kualitas:

14

dilakukan dengan mengamati amplitudes – depth log, konsumsi

gravel per interval kedalaman atau dengan full scale load – test .

Page 8: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

8

d) Stone column

Asilah- Tangier site, Marocco

15These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

d) Stone column

16These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

Page 9: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

9

d) Stone column

17These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

d) Stone column

18These slides are taken from the lecture of Jean Marc Debats (Vibrofloatation group)

Page 10: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

10

d) Stone column

19

d) Stone column

20

Page 11: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

11

d) Stone column

Prinsip desain stone column:

• Item utama yang diperhitungkan : Settlement Reduction

• Daya dukung dalam banyak kasus tidak menjadi masalah.

Hanya perlu pengecekan sederhana

• Waktu konsolidasi : dalam beberapa kasus penting

21

Waktu konsolidasi : dalam beberapa kasus penting

• Cara perhitungan umumnya empiris : contoh metoda Priebe

d) Stone column

22

Page 12: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

12

d) Wet deep mixing

Tahun Pengembangan

Pertengahan 1950 Mixed in Place digunakan pertama kali di USA

Tahun 1960an MIP digunakan dan dikembangkan lanjut di Jepang

Tahun 1970an CMC dan DMC digunakan di Jepang. Soil mixed wall pada tahun 1976

Tahun 1977 Off shore works di Jepang (10 tahun pengembangan)

23

Tahun 1980an  Digunakan lagi di US pada Jackson Dam

Sejak 1980an Digunakan di Eropa sebagai alternative murah dibanding jet grouting

d) Wet deep mixing

24

Page 13: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

13

d) Wet deep mixing

25

d) Wet deep mixing

26

Page 14: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

14

d) Wet deep mixing

27

d) Wet deep mixing

28

Page 15: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

15

d) Wet deep mixing

29

d) Wet deep mixing

30

Page 16: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

16

d) Wet deep mixing

31

d) Wet deep mixing

32

Page 17: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

17

d) Wet deep mixing

33

d) Wet deep mixing

34

Page 18: III Perbaikan Tanah secara perkuatan [Compatibility Mode]

10/19/2010

18

d) Wet deep mixing

35