iep autis tk judzrun

Upload: judzrun

Post on 13-Jul-2015

218 views

Category:

Documents


6 download

TRANSCRIPT

IEP Semester II Th. Pengembangan 2009/2010Nama Tgl Lahir Diagnosa Kelas Guru Kelas Guru IndividualMotorik Kasar Indikator Perkembangan Motor memory Menirukan 1 gerakan tubuh dengan tepat Menirukan 4 gerakan berpola dengan tepat

: : : : :

Kiki Rizki (X) 6 Desember 2003 (6tahun 1 bulan) Autis Cempaka Entin Prihatin, S.Pd dan Nurani : Mohammad Dzakiyyuddin, S.Pd

Capaian X dapat menirukannya dengan mengamatinya terlebih dahulu, hanya kualitas gerakan yang belum tepat X dapat menirukan 4 gerakan berpola dan melakukannya sendiri tanpa contoh setelah mengamatinya beberapa kali, hanya kualitas gerakannya masih kurang tepat Belum sigap saat melakukan perpindahan gerakan, ia akan mengamati contohnya terlebih dahulu atau menunggu instruksi selanjutnya

Analisa Potensi dan hambatan

Target semester II Target Kelas TK A Koordinasi gerakan kompleks Lempar tangkap bola, merangkak, merayap, memanjat dengan posisi tubuh dan gerakan tangan yang tepat Keseimbangan tubuh statis Berdiri dengan satu kaki 8-12 detik Keseimbangan tubuh dinamis Lompat satu kaki tanpa rintangan, berjalan lurus, meniti papan titian

Program dan Jadwal

Evaluasi

X

memerlukan waktu untuk mengamati terlebih dahulu gerakan yang diajarkan beberapa kali dan membutuhkan contoh teman untuk merangsang spontanitasnya, setelah itu ia akan melakukan dengan tepat

Latihan

Melakukan perpindahan gerakan dengan sigap

intens di ruangan tenang dan tersedia cermin agar X dapat mengamati gerakan yang diajarkan dan melakukannya sendiri, seperti gerakan-gerakan senam sederhana, gerakan berpola (4 gerakan diawali dengan irama pelan hingga jadi lebih aktif atau kencang) gerakan merayap dan melompat dengan contoh langsung dan memperbaiki gerakan

Mengevaluasi kegiatan program yang sudah dilakukan, peran guru kelas dan orang tua terhadap proses pelaksanaan program. Kendala yang dihadapi guru pada saat melakukan stimulus pada anak.

Lebih spontan dansemangat saat melakukan koordinasi gerakan melompat, merayap dan merangkak (kualitas untuk merangkak dan merayap lebih baik, kaki masih melebar saat melompat dan

Perbaiki

Koordinasi gerakan kompleks Variasi kegiatan merayap dengan posisi tubuh benar (dada dan perut

Saat merayap gerakan sudah bersilang, pandangan miring ke samping kiri, kaki naik

Anak: -kegiatan motorik kasar dapat dilakukan di setting manapun sesuai dengan kebutuhan patrick. namun, jika kegiatan yang membtuhkan

menempel di lantai secara konsisten) dan menunjukkan gerakan bersilang yang lancar Merangkak dengan variasi (dengan posisi tubuh benar : punggung menyanggah badan dalam posisi tegak dan kaki tangan bergerak secara bersilang dengan lancar) Lompat rintangan 20 cm (dengan dua kaki bersamaan)

ke atas saat berganti

mendarat)

PosturalSaat merangkak sudah bersilang lancar, punggung tegak

tubuh masih belum tepat saat melakukan gerakan (melompat badan masih membungkuk, kaki masih melebar dan kadang belum bersamaan)

Akurasi gerakan Lempar tangkap bola, tendang bola, melompat secara terarah

Diperbaiki gerakan / lebih baik, kegiatandicontohkan langsung (perbaiki postur )

konsentrasi

yang

Latihankeseimbangan dengan intens: lompat satu kaki, berdiri satu kaki dan meniti papan titian secara bertahap dengan bantuan dan hilangkan bantuan (mulai dari dipegangi, dibantu dengan kursi saat berdiri satu kaki bertahap setelah seimbang bantuan dihilangkan

KeseimbanganPosisi badan membungkuk, kaki melebar saat melompat dan mendarat, berhenti untuk memperkirakan lompatan berikutnya Melempar bola dari atas kepala, pandangan miring ke kanan, saat menangkap bola, kepala miring ke samping kiri. Berhasil menangkap 1 kali dari 5 lemparan Kaki kanan 4 hitungan badan goyang dan miring ke samping kanan, kaki kiri 8 hitungan badan goyang, miring ke kiri. Kaki diangkat rendah Badan bergoyanggoyang saat berjalan, kaki rapat pandangan tubuh masih perlu dilatih lagi baik saat statis maupun dinamis (masih sulit menjaga keseimbangan tubuh)

rus dilakukan secara individual dengan setting tenang (tanpa banyak pengalih) seperti kegiatan menngangkat satu kaki. -imitating gerakan sudah lebih baik, sehingga lebih mudah memberikan arahan. -Belum mau melakukan gerakan merayap dan melompat satu kaki. Guru : guru mendukung kegiatn IEP ortu melakukan kegiatan hiking, berenang, jalanjalan mengelilingi komplek secara rutin.

Lempar tangkap bola dengan posisi tubuh yang akurat (punggung tegak, bola dilempar dari depan dada dengan gerakan mendorong bola ke depan) Keseimbangan tubuh Berdiri satu kaki 812 detik (kanan dan kiri bergantian secara seimbang)

Akurasi

gerakan masih belum berkembang dengan baik (lempar bola belum tepat, masih jongkok dan berpegangan saat melompati ban dan masih ada jeda untuk memperkirakan gerakan selanjutnya lebih bersemangat dan kualitas gerakan lebih baik saat

Dibiasakan

lagi lempar tangkap bola, berlari, merayap, merangkak melewati ruang sempit

Terlihat

Jalan lurus mengikuti batas garis dengan posisi

Latihan

motorik kasar dalam situasi berkompetisi

tangan direntang dan badan tegak. Tatapan mata ke depan (tubuh tidak goyang) Lompat satu kaki (tanpa rintangan)

mata ke bawah

dalam situasi berkompetisi di kelas

Meniti papan keseimbangan dengan sikap tubuh sempurna (kaki bergantian dan rapat, punggung tegak dan tatapan mata ke depan) Akurasi gerakan (mampu mengukur gerakan dengan situasi ruang) Melompat melewati ban (keluar atau masuk ban) dengan tepat Lempar tangkap bola (terarah, berhasil dalam setiap kali lemparan) Tendang bola secara terarah

Setiap satu lompatan terjatuh dengan kaki kanan sebagai tumpuan. Saat bertumpu dengan kaki kiri, setiap 2 lompatan terjatuh Arah pandangan ke bawah, badan goyanggoyang Kaki belum konsisten bergantian melangkah, setiap 2-3 langkah satu kaki terjatuh dari papan

Fokus

terganggu saat kegiatan wallclimbing

(berkegiatan bersama Xx, atau mempersilakan teman yang mau ikut berlatih bersama)

Harus

selalu ada partner dalam kegiatan gerak (memerlukan inspirasi/contoh/mot ivator)

Melompat dengan posisi badan jongkok dan dibantu dipegangi Ketika melempar, bola dilambungkan dari atas kepala. X sudah dapat menangkap bola di depan dada meski pandangan mata sering teralih dari bola. Tendangan lemah dan melenceng ke samping kiri Setiap hari Senin di awal kegiatan

Lompat tiga lubang hulahop dengan tepat ketika mengukur jarak lompatannya (tidak keluar batas)

Ada jeda untuk memperkirakan jarak lompatan berikutnya

Motorik Halus Indikator Perkembangan Memegang alat tulis dengan benar

Capaian Memegang dengan 3 jari bertumpu di jari manis, posisi jari di bawah lurus, tekanan stabil, saat diarahkan dengan 2 jari tekanan tipis dan kembali memegang dengan 3 jari Memegang roncean dengan tangan kiri (3 jari) dan benang dengan tangan kanan (3 jari) dan berhasil meronce 12 buah pysla dalam waktu 5 menit. Memasang mottik sudah dengan satu tangan hanya belum rapat Saat menggunting posisi gunting tegak, cukup lancar menggunting garis, namun masih kesulitan menggunting patahan bidang (segi empat, segitiga), bidang

Analisa Potensi dan Hambatan

Target Semester II Target Kelas TK A Memegang alat tulis dengan 2 jari dan bertumpu pada jari tengah dengan posisi di bawah. Dapat mengkoordinasika n gerakan mata dan jari Menjiplak, menempel biji-bijian mengikuti pola, meronce manik-manik, memasang mottik Gerakan jari dan tangan lebih

Program dan Jadwal

Evaluasi

Cara

memegang alat tulis yang masih kurang tepat karena isolasi jari dan tonus otot yang belum kuat

Latihanmemegang alat tulis dengan menggunakan pencil grip. Dan berikan reward apabila ia mau menggunakannya. Latihan isolasi jari dan latihan kekuatan jari tangan dan selalu ingatkan agar memegang alat tulis dengan cara yang benar dengan memperbaiki memegang alat tulis

Motivasimenggunakan pencil grip masih kurang

Dapat mengkoordinasikan gerakan mata dan jari dengan detail dan rumit dan ukuran kecil (meronce, memasang mottik, mencocok) Gerakan jari dan pergelangan tangan lebih terkontrol (menggunting, melipat, menempel, menjiplak, meniru bentuk, menggambar, mewarnai)

Koordinasi

tangan berkembang dengan baik, hanya kekuatan tonus otot tangan dan pergelangan masih belum kuat

mata mulai

terkontrol Menelusuri maze 1cm tidak keluar batas Meniru bentuk Menggunting pola lurus, melipat vertikal, horizontal, diagonal dengan rapi, Mewarnai tidak

Lebih

intens latihan membuka dan menutup tutup botol, meremas kertas, memeras, meremas

Gerakan jari dan pergelangan tangan tidak kaku dan lemah (tekanan cukup)

lengkung, Melipat sudah lurus dan rapi, ditekan dengan telunjuk kanan, kedua sisi sudah bertemu. Menempel menggunakan telunjuk dalam jumlah banyak dan belepotan di telunjuk dan ibu jari. Saat menjiplak masih terlihat kaku, menggunakan kedua tangan, kesulitan memegang benda yang dijiplak sehingga masih sering bergeser. Meniru bentuk sudah lebih lancar. Menggambar, tekanan terlihat stabil. Mewarnai sudah memenuhi bidang kecil, rapi, namun untuk bidang besar masih kesulitan sehingga memerlukan waktu yang lama (dimulai dari posisi tengah bidang). Tekanan cukup stabil saat menggunakan 3 jari dan jari manis sebagai tumpuan, namun saat memegang dengan posisi yang benar, tekanan menjadi tipis

Masih

kesulitan menjiplak dan sering terlihat berganti tangan kiri saat menjiplak dan menggambar bentuk di sebelah kiri (gerakan jari dan pergelangan belum sepenuhnya lentur kesulitan mewarnai bidang besar (kontrol kendali gerak masih kurang baik)

Masih

keluar garis, Menempel dengan satu jari dan tidak belepotan, Membuat bentuk lingkaran tertutup, Menganyam Gerakan jari dan pergelangan tidak kaku atau lemah Merobek, menggores/menarik garis lurus dan membuat garis lengkung, gerakan menggunting lebih leluasa

playdough, bola kenyal, gelantungan, mengangkat kedua tangan lurus ke atas untuk melatih kekuatan tonus otot tangan dan pergelangan

Latihan

intens menjiplak, menggunting, menggambar bidang, bentuk lengkung pada bidang besar agar gerakan jari lebih lentur

Perbanyak

gerak tangan melukis di udara, eksplorasi mewarnai, menggambar, mengecat pada bidang besar (kertas ukuran A3)

Latihan koordinasibersilang (menggunakan 2 tangan bersilang, lempar tangkap bola, lateralisasi) Setiap hari Selasa

Daya Pikir Indikator Perkembangan

Capaian

Analisa potensi dan Hambatan

Target Semester II

Program dan Jadwal

Evaluasi

Korespondensi 1-1 (memasangkan benda)

Menghitung 1-5

benda

Mengenal lambang bilangan 1-5 Mengkaitkan simbol bilangan dengan jumlah benda 1-5

Ukuran (perbandingan, urutan, cara mengukur)

Konsep nol Konsep (pagi, malam)

bilangan waktu siang,

Konsep posisi (atas, bawah, depan, samping belakang)

Jika bendanya lebih kompleks, X terlihat bingung, misal tarik garis anak dengan layang-layang dan talinya, namun jika menghubungkan benda yang jumlahnya sama, ia dapat mengerjakan dengan cepat dan tepat X dapat menghitung benda 1-5 dengan tepat X sudah dapat mengenal lambang bilangan 1-5 X sudah dapat mengaitkan simbol bilangan dengan jumlah benda 1-5 dengan cara menghitung bendanya terlebih dahulu.) X dapat mengurutkan dan menyebutkan ukuran besar-kecil, tinggi-rendah, panjang-pendek, berat-ringan dengan tepat Menurut X, nol itu habis X berpendapat bahwa pagi adalah saat berangkat sekolah, siang adalah saat pulang sekolah dan malam adalah saat tidur dan gelap X dapat menyebutkan posisi dengan tepat

Masih

mengalami kesulitan menggeneralisasika n korespondensi 11

Konsentrasi dengarmasih belum kuat, masih banyak teralih melamun atau mengamati sesuatu yang berada di dekatnya

Atensi

lebih baik jika kegiatan aktif atau ada gambar / visualisasi mudah teralih dengan objek yang banyak sehingga harus ditutup atau diarahkan satu per satu

Masih

Interpretasiterhadap gambar sudah lebih akurat

Rentang perhatian aktif Saat melakukan tugas/pekerjaan selama 12-14 menit Rentang perhatian pasif Saat menyimak, mengamati atau mendengarkan) selama 12-14 menit Mengenal perbandingan ukuran Besar-kecil, tinggi-rendah, tebal-tipis, dalam-dangkal) Mengurutkan berbagai ukuran Konsep waktu Sekarang, tadi, besok, kemarin Konsep kelompok Mengelompokka n benda, memilih benda yang tidak termasuk kelompok Korespondensi antar kelompok Konsep lebih banyak, lebih sedikit, sama Menghitung benda 19 Mengenal lambang bilangan 1-9 Mengkaitkan simbol bilangan dengan jumlah benda 1-9 Konsep bilangan

Sering

latihan korespondensi dari soal yang sederhana hingga soal yang kompleks. Gunakan benda kongkrit dahulu sebelum beralih dengan gambar

Berikantantangan dan apresiasi, misal dengan menghitung benda 1-10, berikan reward jika berhasil

Bantu

dengan visualisasi berupa tulisan atau gambar saat guru bercakap-cakap, bercerita dan menjelaskan sesuatu

Sering bacakancerita secara lisan kemudian lakukan recalling terhadap isi cerita dan berkarya sesuai dengan isi cerita. (sebagai daily routine)

Review tiap 2

Rentang perhatian 12-14 menit (aktif melakukan kegiatan & pasif menyimak, mengamati atau mendengarkan)

- Saat kegiatan pasif,X masih harus sering diingatkan untuk fokus karena masih sering terlihat melamun dan teralih melihat ke arah jendela atau objek yang ada di dekatnya dan sangat senang menyandarkan badannya ke guru. Saat kegiatan aktif, X masih harus diarahkan untuk fokus mengerjakan tugasnya hingga tuntas dengan cara mengulang instruksinya dan mengingatkannya dengan tulisan karena masih sering teralih dengan melamun atau melihat ke sekeliling ruangan

-

sebagai urutan Kesatu, kedua, ketiga, dst Konsep posisi Atas, bawah, depan, belakang, samping, tengah, kiri, dan kanan) Analisa Membuat dugaan (mengambil kesimpulan dari data yang terbatas ) Mampu menggeneralisasi dan mengabstraksi pengalaman sederhana Menceritakan kembali, menarik kesimpulan dari pengalaman Target individual Korespondensi 11

atau 3 buku

lembar

Langkahlangkah sederhana mengerjakan matematika untuk memudahkan pemahaman dan meminimalisasi distraksi dengan setting

Gunakangambar dan cerita untuk menguatkan pemahaman setelah latihan menyimak cerita

Setiap hari Rabu

Baca tulis Indikator Perkembangan Hafal huruf A-Z

Capaian X sudah dapat membaca dengan lancar

Analisa Potensi dan Hambatan

Target Semester II Target kelas TKA Baca

Program dan Jadwal

X

sudah membaca

lancar kata

Preview lebih efektifbagi X daripada

Menulis nama sendiri dengan huruf yang lengkap, urutan yang tepat dan bentuk yang jelas Meniru tulisan hari dan tanggal dalam setiap karya

X sudah dapat menulis nama sendiri dengan huruf lengkap dan tulisan yang jelas X dapat meniru tulisan dengan tepat bahkan ia seringkali mencoba menuliskan sendiri tanpa meniru tulisan guru. X masih memerlukan arahan dengan memberikan pertanyaan dan memberi pilihan ide saat menuliskan ide gagasan

utuh dalam satu rangkaian kalimat. Ia mulai dapat memahami makna dalam kalimat dengan bantuan pertanyaan.

X

Mencoba menulis ide/gagasan sendiri

sudah dapat menuliskan cerita karya, namun masih membutuhkan arahan dari guru untuk mengutarakan ide karya yang telah dibuat. X seringkali mengulang pertanyaan yang diberikan guru sebagai sarana untuk menggali ide ceritanya. Namun ketika diberikan pilihan jawaban, X sudah dapat memilih salah satu jawabannya

Hafal huruf A-Z (huruf besar) Hafal huruf a-z (huruf kecil) Memahami keterkaitan huruf dan bunyinya dalam kata Baca suku kata sederhana (misal : ja, ba ) Baca kata sederhana (misal : jari, batu)

hanya review atau mengulang sehingga ia lebih mudah paham dengan prolog atau penjelasan guru di kelas Setelah itu review atau ulang lagi pemahamannya

Jembatani

Tulis Menulis huruf besar dengan benar (bentuk sesuai dan jelas, tidak terbalik posisi dan arah menulis) Berani mencoba menulis ide/gagasan sendiri Meniru tulisan hari dan tanggal dalam setiap karya Meniru tulisan (kata dan kalimat sederhana) dengan garis bantu

minat membaca X dengan memahami isi bacaan atau konsep dari buku-buku yang dibaca dengan memberikan pertanyaanpertanyaan per halaman buku. Setelah itu minta ia menuliskan jawaban pertanyaan di kertas bergaris 1,5 cm

Perluas cakrawala membacanya melalui buku, membaca alam sekitar sambil memasukkan konsep-konsep yang baru untuk memperluas informasi serta pengetahuannya Gunakan foto / benda / cerita / gambar kesukaan atau yang familiar sambil menuliskan ide cerita karya yang

dibuat

Tulisan

Untuk

huruf cenderung agak besar jika tidak ada bantuan garis

menulis ekspresif gunakan media yang bertujuan untuk dapat mengungkapkan ide dengan tepat. Beri bantuan visual untuk memudahkan X menuliskan ide cerita karyanya menulis menggunakan bantuan garis tebal (kotak)

Latihan

Setiap hari Jumat Komunikasi Indikator Perkembangan Memahami bahasa tubuh atau ekspresi orang lain

Capaian Saat ini jika melihat temannya menangis, X spontan bertanya, Kenapa menangis, jangan sedih ya? X mulai dapat menebak ekspresi yang diperagakan guru seperti marah, sedih dan senang Saat ini X mulai dapat memahami informasi cerita per halaman buku apabila diberikan secara individual. Ia mulai dapat menjawab pertanyaan yang diajukan guru dan

Analisa Potensi dan Hambatan Mulai dapat memaknakan ekspresi orang lain

Target Semester II Target kelas TK A Memahami informasi dan cerita kompleks Memahami dan melaksanakan instruksi kompleks (2-3 perintah sekaligus) Berani bicara dalam kelompok kecil (maksimal 5 orang) Berani bicara dalam kelompok besar (kelas) Mampu membuka dan menutup lebih

Program dan Jadwal

Evaluasi

Reviewkejadian dengan menggunakan cerita. Sering membacakan buku tentang karakter marah, sedih, berani, senang, tata nilai kepekaaan emosi. Berlatih ekspresi emosi di depan kaca dan memaknakannya

Memahami informasi, cerita dan instruksi kompleks

Konsentrasi dengarmasih belum baik, masih cenderung melamun, tapi sudah ada motivasi

Seringmembacakan

Bicara dengan lafal jelas (termasuk r) Bicara kelompok dan besar dalam kecil

Komunikasi kompleks (membuka dan menutup lebih dari 3 siklus)

mulai dapat bercerita satu halaman buku yang dibaca. X mulai dapat melakukan 2 instruksi sekaligus jika itu sudah merupakan rutinitas, seperti, Ambil sepatu dan tas lalu simpan di kelas ! Namun jika instruksi itu merupakan hal yang baru, X masih terlihat bingung sehingga diulang satu per satu instruksinya X sudah dapat bicara dengan lafal kecuali huruf r X terlihat antusias bicara dalam kelompok kecil maupun kelompok besar saat diberikan kepercayaan atau tugas dari guru, seperti membacakan surat, ia bicara dengan suara keras .X antusias tunjuk jari dan bersuara keras menceritakan karyanya dengan bantuan pertanyaan dari guru. Dalam situasi bermain, X mulai sering membuka percakapan dengan Xx dengan mengingatkan Xx agar tetap berada di antara teman-teman, mengajak meminjam buku, meminta Xx agar menunggunya atau mengingatkan Xx agar

untuk bertanya kembali. Untuk instruksi atau cerita sederhana sudah dapat memahami garis besarnya. Detail info masih tergantung pengertiannya dan atensi serta minat

X

sudah mulai dapat berbicara dengan lafal jelas kecuali huruf r

dari 3 siklus komunikasi Merespon pertanyaan apa, kenapa, bagaimana, kapan, dimana dan berapa Dapat memberikan informasi tentang suatu hal cerita pengalaman Target individual Memahami bahasa tubuh atau ekspresi orang lain

buku cerita sederhana kemudian review dengan pertanyaan, menyusun gambar sederhana (storry building) dan minta X menceritakannya serta menuliskannya

Banyak berlatihmengucapkan kata yang berawalan, bersisipan dan berakhiran huruf r, berlatih menjawab pertanyaan bagaimana, mengapa dengan bantuan visualisasi gambar atau buku yang baru saja dibaca (saat terlihat bingung menjawab, minta ia mengulangi membaca tulisan/artikel yang berkaitan dengan pertanyaan)

Pertanyaan,bagaimana masih sulit, jawaban masih kurang tepat dengan pertanyaan yang diajukan jika tidak menggunakan visualisasi atau pilihan jawaban

Sudah

mulai memahami instruksi jika disampaikan secara bertahap dan

Merespon pertanyaan apa, kenapa, bagaimana, kapan, di mana dan berapa

tidak mengganggunya saat IEP X dapat merespon pertanyaan apa, di mana dan berapa, namun masih kesulitan merespon pertanyaan kenapa dan bagaimana

memfokuskan perhatiannya

Gunakanvisualisasi berupa gambar atau tulisan saat bertanya Berlatih melakukan instruksi dengan menggunakan gambar /contoh langsung dulu instruksi sederhana (dua instruksi dilakukan bertahap) setelah dilakukan satu per satu dicoba untuk digabungkan

Melalui dramatisasibisa memancing siklus kominikasi

Masih

jarang membuka siklus komunikasi dengan teman, masih dengan teman tertentu

Motivasiberkomunikasi mulai muncul. Dengan rasa empati yang dimilikinya ia bertanya apa yang dirasakan teman yang sedang sedih

Latih membukasiklus komunikasi diawali dengan floortime setelah itu melalui kelompok kecil dengan dramatisasi dari hal yang ia sukai dan membuat pertanyaan bervariasi (mengapa dan bagaimana)

Saat

ia bertanya tentang keadaan teman, orang yang dijumpai, perpanjang siklus

komunikasinya dengan memberikan jawaban, misal, Mungkin ia sedang kangen sama papanya, kalau X kangen sama papa, apa yang Alif lakukan, dsb atau berikan pertanyaan kembali, Menurut X?

Reward denganbenda atau hal yang ia suka jika berhasil membuka siklus Setiap hari Kamis Self help Indikator Perkembangan Melepas dan memasang sepatu dan kaos kaki, melepas dan memakai pakaian bervariasi, sikat gigi dengan teliti) Capaian o Sudah dapat melepas kaos kaki dan memakainya sendiri, namun masih memerlukan waktu lama karena teralih dengan lingkungan sekitar masih memerlukan bantuan di awal membuka kaosnya. Masih agak sulit saat mencari lubang untuk Analisa Potensi dan Hambatan o Sudah dapat memakai dan melepas sepatu dan kaos kaki secara mandiri hanya memerlukan waktu lama karena teralih dengan mengamati lingkungan sekitar o Masih kesulitan saat menyendok dan memotong makanan (berkaitan dengan Target Semester I Program dan Jadwal

Melepas

dan memasang sepatu dan kaos kaki, melepas dan memakai pakaian bervariasi, sikat gigi dengan teliti

o Membantu

o X

X untuk memfokuskan diri pada tugasnya dengan memberi batasan waktu dengan tulisan sesuai dengan tahapan yang diperlukan o Latihan kekuatan tonus otot lengan pergelangan (terintergrasi

kepala, namun X tetap mau berusaha untuk memakai sendiri pakaiannya hingga tuntas o Masih terlihat belum teliti saat menggosok gigi, masih harus diingatkan agar menggosok giginya dengan cara dibantu menggerakkan sikatnya, jika tidak ia hanya menggigit sikatnya dengan gigi samping

kekuatan tonus otot tangan dan pergelangan yang belum kuat)

dengan kegiatan motorik halus)

o Memberipengertian kepada X tentang pentingnya sikat gigi dan memberikan pengetahuan tentang cara menggosok gigi dengan benar dengan bantuan gambar dan buku pengetahuan tentang gigi Setiap hari Jumat dan terintegrasi dengan program motorik halus

o Mempunyaimotivasi tinggi untuk menghabiskan makanan dari sekolah meski terlihat tidak suka dan memerlukan waktu lama

Interaksi Indikator Perkembangan Bermain kooperatif

Capaian Dalam situasi main, X masih banyak mengamati teman, namun saat bermain dramatisasi, ia mau terlibat dengan ikut berlari-lari, memainkan miniatur gajah yang menggigit singa yang dipegang guru Saat ini X senang bermain bersama Xx. Ia selalu menunggu atau ditunggu Salma saat meminjam buku. Ia selalu terlihat

Analisa Potensi dan Hambatan

Target Semester I

Program dan Jadwal

Evaluasi

Minat interaksimulai muncul melalui dramatisasi

Bermain kooperatif Mengembangkankuantitas interaksi

Mengelola interaksidengan difasilitasi bermain dengan kelompok kecil (Xx) dan bermain dramatisasi secara mikro dengan menggunakan topik sehari-hari atau dari buku cerita

X

mempunyai teman potensial

Dapat

Belum munculnegosiasi untuk sesuatu aturan

bernegosiasi untuk menetapkan suatu aturan peran

Mengembangkan kuantitas interaksi

Memahamikelompok

Inkonsistensikehadiran waktu tepat sesuai

Mulai

hafal dan melakukan ibadah (doa, sholat)

Membawa

mainan dari rumah pada hari Jumat untuk dimainkan bersama

Dapat bernegosiasi untuk sesuatu aturan Tahu doa itu berkomunikasi dengan Tuhan

antusias bertanya pada Xx saat Xx menangis, Kenapa Xx? Ia juga selalu bertanya kenapa Salma tidak masuk sekolah saat tidak melihat Salma. Belum terlihat muncul Saat ini X mulai dapat berdoa dengan sikap khusyuk (kaki dilipat, kepala menunduk). Ia dapat berdoa sendiri sebelum kegiatan IEP dimulai, Ya Allah X f mau belajar, semoga X tambah pinter, amin.

jadwal yang telah disepakati menghambat stimulasi interaksi X dengan temantemannya

Tahu

membedakan perbuatan baik dan buruk cara

teman dalam bentuk dramatisasi mikro sebagai pancingan berinteraksi

Tahu doa ituberkomunikasi dengan Tuhan

Membuat kelompokkecil dengan teman-teman yang dipilih untuk bekerjasama membuat sesuatu yang bermakna misal gedung dari balok dan berdramatisasi

Bahas

dengan teman-teman di kelas bagaimana cara bermain dengan Alif

Cerita tentang caraberinteraksi melalui dramatisasi (dengan miniatur) atau storry telling

Selalu membiasakan X untuk berdoa kepada Tuhan saat akan dan selesai berkegiatan

Setiap hari Jumat dan setiap kali ada kesempatan atau saat bermain bebas

Adaptasi Capaian

Saat mengikuti kegiatan, X masih sering diingatkan agar fokus karena teralih dengan melamun atau mengamati lingkungan sekitar Setiap pagi X masih diingatkan untuk melakukan tugas rutinnya, jika tidak, ia akan berlama-lama melepas sepatu atau sekedar mengamati lingkungan sekitar Saat berkegiatan, X sering terlihat ragu untuk memilih atau menjawab pertanyaan. Ia selalu melihat bu Tiwi sebagai isyarat pembenaran atau minta persetujuan Masih teman belum bermain sering mengamati saat bermain dan berinisiatif untuk bersama teman

Analisa Potensi dan Hambatan Fokus perhatian yang masih mudah teralih

Program dan Jadwal

Evaluasi

Memfokuskan X dengansetting tempat duduk dan bantuan visual support berupa gambar atau tulisan saat bercakapcakap atau mendengarkan penjelasan guru

Masih bermain secara paralel Senang dengan kegiatan yang memerlukan gerakan

Membantu

X untuk memfokuskan diri pada tugasnya dengan memberi batasan waktu sesuai yang diperlukan

Arahkan

X untuk bermain bersama teman dengan games kelompok kecil, dramatisasi, membawa mainan dari rumah dan dimainkan bersama Dekatkan teman potensial dengan

Senang dengan gerak dan lagu

kegiatan Setiap hari Jumat

X terlihat bersemangat saat mendapat tugas/kepercayaan dari guru Mau BAK di sekolah dengan arahan diantar ke toilet