identifikasi senyawa golongan glikosida saponin triterpenoid dan steroid

3
IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN GLIKOSIDA SAPONIN TRITERPENOID DAN STEROID (Ekstrak Sapindus rarak DC ) 1.1. TUJUAN Mahasiswa mampu melakukan identifikasi snyawa golongan glikosida saponin, triterpenoid dan steroid dalam tanaman. 1.2. TINJAUAN a. Tanaman b. Golongan Senyawa Yang di Identifikasi c. Cara Identifikasi Golongan Alkaloida 1.3. PROSEDU KERJA a. Uji Buih 1. Ekstrak sebanyak 0,2 gram dimasukkan tabung reaksi, kemudian ditambah air suling 10ml, dikocok kuat-kuat selama kira-kira 30 detik. 2. Tes buih positif mengandung saponin bila terjadi buih yang stabil selama lebih dari 30 menit dengan tinggi 3cm diatas permukaan cairan. b. Reaksi Warna 1. Preparasi sampel : 0,5 gram ekstrak dilarutkan dalam 15ml etanl, lalu di bagi menjadi tiga bagian masing-masing 5ml, disebut sebagai larutan IIA, IIB, dan IIC. 2. Uji Lieberman-Burchard 1) Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIB sebanyak 5 ml ditambah 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H 2 SO 4 pekat, amati perubahan warna yang teradi. Kemudian kocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan warna.

Upload: nurul-hidayah

Post on 02-Oct-2015

258 views

Category:

Documents


28 download

DESCRIPTION

ok

TRANSCRIPT

IDENTIFIKASI SENYAWA GOLONGAN GLIKOSIDA SAPONIN TRITERPENOID DAN STEROID(Ekstrak Sapindus rarak DC )1.1. TUJUANMahasiswa mampu melakukan identifikasi snyawa golongan glikosida saponin, triterpenoid dan steroid dalam tanaman.

1.2. TINJAUANa. Tanamanb. Golongan Senyawa Yang di Identifikasic. Cara Identifikasi Golongan Alkaloida

1.3. PROSEDU KERJAa. Uji Buih1. Ekstrak sebanyak 0,2 gram dimasukkan tabung reaksi, kemudian ditambah air suling 10ml, dikocok kuat-kuat selama kira-kira 30 detik.2. Tes buih positif mengandung saponin bila terjadi buih yang stabil selama lebih dari 30 menit dengan tinggi 3cm diatas permukaan cairan.

b. Reaksi Warna1. Preparasi sampel :0,5 gram ekstrak dilarutkan dalam 15ml etanl, lalu di bagi menjadi tiga bagian masing-masing 5ml, disebut sebagai larutan IIA, IIB, dan IIC.2. Uji Lieberman-Burchard1) Larutan IIA digunakan sebagai blanko, larutan IIB sebanyak 5 ml ditambah 3 tetes asam asetat anhidrat dan 1 tetes H2SO4 pekat, amati perubahan warna yang teradi. Kemudian kocok perlahan dan diamati terjadinya perubahan warna.2) Terjadinya warna hijau biru menunjukkan adanya saponin steroid, warna merah ungu menunjukkan adanya saponin trierpenoid/ steroid jenuh.3. Uji Salkowski1) Larutan IIA dugunakan sebagai blanko, larutan IIC sebanyak 5 ml ditambah 1-2ml H2SO4 pekat melalui dinding tabung reaksi.2) Adanya steroid tak jenuh ditandai dengan timbulnya cincin warna merah.

c. Kromatografi Lapis Tipis (KLT)1. Identifikasi sapogenin steroid/ triterpenoid1) Ekstrak sebanyak 0,5gram ditambah 5ml HCl 2N, didihkan dan tutup dengan corong berisi kapas basah selama 50 menit untuk menghidrolisis saponin.2) Setelah dingin, ditambahkan ammonia sampai basa, kemudian ekstraksi dengan 4-5 ml n-heksana sebanyak 2x, lalu uapkan sampai tinggal 0,5ml, totolkan pada plat KLT.Fase diam : Kiesel Gel 254Fase gerak: n-heksana-etil asetat ( 4:1 )Penampak noda: -Anisaldehida asm sulfat ( dengan pemanasan )3) Adanya sapogenin ditunjukkan dengan terjadinya warna merah ungu ( ungu ) untuk anesaldehida asam sulfat.

2. Identifikasi terpenoid/steroid bebas secara KLT1) Sedikit ekstrak ditambah beberapa tetes eatnol, diaduk sampai larut, totolkan pada fase diam.2) Uji kromatografi lapis tipis ini menggunakan :Fase diam : Kiesel Gel 254Fase Gerak: n-heksana-etil asetat (4:1 )Penampak noda : Aisaldehida asam sulfat (dengan pemanasan).

3. Adanya terpenoid/ steroid ditunjukan dengan terjadinya warna merah ungu atau ungu.

1.4. HASIL1.5. PEMBAHASAN1.6. DAFTAR PUSTAKA