hubungan manusia dengan hukum

1
Hubungan Manusia dengan Hukum Manusia itu merupakan makhluk social yang tidak bisa hidup invidu yang dimana manusia tersebut harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya , yang secara langsung makhluk social tersebut harus bisa menyesuaikan dirinya didalam lingkungan masyarakat. Disamping itu manusia itu sendiri bersifat sebagai makhluk individu, juga berhakekat dasar sebagai makhluk sosial, mengingat manusia tidak dilahirkan dalam keadaaan yang sama (baik fisik, psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis, maupun ekonomis) sehingga dari perbedaan itulah muncul inter dependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan sesamanya. Dengan adanya suatu hubungan antar sesama individu terhadap makluk indivu yang lain dari hubungan tersebut akan terciptanya suatu aturan aturan yang akan mengatur hubungan hubuungan tersebut . hubungan hubungan tersebut akan mengatur tingkah laku manusia yang sebagiaman mestinya yang sesuai dengan aturan aturan yang berllaku dlam undung undang . Yang dimana Manusia dan hukum tersebut yang mengarah pada dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “ Ubi societas ibi jus ” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum.

Upload: adi-nugraha

Post on 15-Jul-2016

64 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

mmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmmm

TRANSCRIPT

Page 1: Hubungan Manusia Dengan Hukum

Hubungan Manusia dengan Hukum   Manusia itu merupakan makhluk social yang tidak bisa hidup invidu yang dimana manusia tersebut harus bisa berinteraksi dengan lingkungannya , yang secara langsung makhluk social tersebut harus bisa menyesuaikan dirinya didalam lingkungan masyarakat. Disamping itu manusia itu sendiri bersifat sebagai makhluk individu, juga berhakekat dasar sebagai makhluk sosial, mengingat manusia tidak dilahirkan dalam keadaaan yang sama (baik fisik, psikologis, hingga lingkungan geografis, sosiologis, maupun ekonomis) sehingga dari perbedaan itulah muncul inter dependensi yang mendorong manusia untuk berhubungan dengan sesamanya. Dengan adanya suatu hubungan antar sesama individu terhadap makluk indivu yang lain dari hubungan tersebut akan terciptanya suatu aturan aturan yang akan mengatur hubungan hubuungan tersebut . hubungan hubungan tersebut akan mengatur tingkah laku manusia yang sebagiaman mestinya yang sesuai dengan aturan aturan yang berllaku dlam undung undang . Yang dimana Manusia dan hukum tersebut yang mengarah pada dua entitas yang tidak bisa dipisahkan. Bahkan dalam ilmu hukum, terdapat adagium yang terkenal yang berbunyi: “ Ubi societas ibi jus ” (di mana ada masyarakat di situ ada hukumnya). Artinya bahwa dalam setiap  pembentukan suatu bangunan struktur sosial yang bernama masyarakat, maka selalu akan dibutuhkan bahan yang bersifat sebagai “semen perekat” atas berbagai komponen pembentuk dari masyarakat itu, dan yang berfungsi sebagai “semen perekat” tersebut adalah hukum.