kementerian hukum dan hak asasi manusia republik indonesia …
TRANSCRIPT
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA
INSPEKTORAT JENDERAL Jl. H.R. Rasuna Said Kav. X-6 No. 8, Kuningan, Jakarta Selatan 12940
Telp. 021-5253004 ext.204, Fax. 021-5252975, PO BOX 3489 Laman: http://itjen.kemenkumham.go.id, E-mail: [email protected]
Nomor : ITJ.PW.03.06-02 18 Januari 2021
Sifat : Biasa
Lampiran : Satu Berkas
Hal : Laporan Akhir Tahun 2020 Pelaksanaan Program Pengawasan
Yth. Inspektur Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM
di -
Tempat
1. Rujukan :
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi No.60
tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata
Kerja Kementerian Hukum dan HAM.
2. Sehubungan dengan rujukan tersebut dengan ini disampaikan Laporan Akhir Tahun 2020
Pelaksanaan Program Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, dengan penjelasan sebagai berikut :
a. Laporan Akhir Tahun 2020 ini sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan
Pelaksanaan Program Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia yang diemban oleh Inspektorat Jenderal Th.2020;
b. Ruang lingkup Laporan meliputi pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM selama Tahun 2020 meliputi capaian sasaran dan target
Indikator Kinerja Utama (IKU) ITJEN, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ITJEN serta
Perjanjian Kinerja, pelaksanaan Reformasi Birokrasi (RB) ITJEN, penyelenggaraan SPIP
ITJEN, penyelenggaraan Manajemen risiko ITJEN, dan pelaksanaan SAKIP ITJEN, dan
capaian lainnya serta rangkuman kegiatan pengawasan (audit, reviu, evalausi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya termasuk kegiatan dukungan
manajemen) yang dilaksanakan dilingkungan Inspektorat Jenderal selama Tahun 2020.
c. Sebagai bahan salah evaluasi serta bahan penyusunan Laporan Kinerja Instansi
Pemerintah (LKIP) Unit Inspektorat Jenderal Tahun 2020, untuk peningkatan Kinerja
Inspektorat Jenderal di tahun berikutnya.
Demikian Laporan Akhir Tahun 2020 ini disampaikan. Atas perkenan Bapak Inspektur
Jenderal diucapkan terima kasih..
Sekretaris Inspektorat Jenderal Tholib NIP. 19630811 198811 1 001
1 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Nomor : ITJ.PW.03.06-02 Tanggal : 18 Januari 2020
Program Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum dan HAM
2 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Puji dan Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa karena atas
tersusunnya Laporan Akhir Tahun 2020 unit Inspektorat Jenderal Kementerian
Hukum dan HAM. Laporan ini diharapkan dapat memberikan gambaran pelaksanaan
program/kegiatan serta capaian kinerja Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan
HAM RI, sebagai perwujudan peran dan layanan pada tahun 2020 sebagai quality
assurance dan advisory services. Laporan Tahun 2018 ini bukan sekedar formalitas
kewajiban pemenuhan pertanggung jawaban tetapi merupakan segala upaya dan
jerih payah dalam melaksanakan tugas dan fungsi pengawasan yang wajib
direfleksikan dan dievaluasi guna perbaikan dalam tahun mendatang. Terhadap
target kegiatan yang telah ditetapkan dapat tercapai dan terealisasi bukan tanpa
kendala dan hambatan dalam pelaksanaan tugas yang meliputi terbatasnya sumber
daya manusia, anggaran, sarana prasarana, pedoman pelaksanaan tugas dan
koordinasi dengan pihak-pihak terkait. Namun patut disyukuri dengan adanya
keterbatasan tersebut akan tampak upaya kerja keras dari Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM dalam mencapai tujuan bersama dan mewujudkan Visi
Kementerian Hukum dan HAM. Berdasarkan hasil pelaksanaan kegiatan pengawasan
tahun 2020, kami menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak, internal
maupun eksternal Kementerian Hukum dan HAM dalam mendukung tugas dan fungsi
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM. Kami menyadari bahwa
Inspektorat Jenderal selaku pengawas internal di lingkup Kementerian Hukum dan
HAM harus terus berbenah diri. Masih banyak yang memerlukan optimalisasi
sehingga pengawasan yang dilaksanakan lebih efektif. Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM akan terus menerus melakukan upaya-upaya
perbaikan pelaksanaan pengawasan intern, sesuai fungsinya sebagai penjamin
kualitas (Quality Assurance) dan memberikan layanan konsultasi (Advisory Services).
Semoga laporan ini dapat bermafaat bagi semua pihak yang berkepentingan.Terima
kasih.
KATA PENGANTAR
3 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM pada Tahun 2020
mengemban Program Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur
Kementerian Hukum dan HAM yang mempunyai tugas melaksanakan Pengawasan
Intern di Lingkungan Kemnetraian Hukum dan HAM yang di jabarkan pada 7 (tujuh)
Kegiatan yaitu Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah I, II, III, IV, V dan VI
serta Kegiatan Dukungan Manajmeen Sekterariat ITJEN. Di level Program dilaksanakan
melalui arahan dan pembinaan serta korodinasi pimpinan baik internal Inspektorat
Jenderal, maupun terhadap Satuan Kerja di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
dan juga koordinasi eksternal dengan Instansi terkait seprti BPK, BPKP, KEMENPANRB,
BKN, KPK dan Instansi lainnya. Kendala dalam pelaksanaan pengawasan intern Tahun
2020 antara lain sumber daya manuasia menjadi faktor utama dalam hal ini
keterbatasan jumlah auditor dibandingkan dengan jumlah satuan kerja yang dilakukan
pengawasan, selain itu keterbatasan anggaran dan sarana prasarana. Laporan Akhir
Tahun 2020 ini mengambarkan capaian target Indikator Kinerja Utama (IkU), Indikator
Kinerja Kegiatan (IKK), pelaksanaan reformasi birokrasi (RB), penyelenggaraan SPIP,
dan pelaksanaan sistem akuntabiltas (SAKIP) dan capaian lainnya serta rangkuman
kegiatan pengawasan (audit, reviu, evalausi, pemantauan dan kegiatan pengawasan
lainnya termasuk kegiatan dukungan manajemen) yang dilaksanakan dilingkungan
Inspektorat Jenderal selama Tahun 2020.
Kata Kunci: IKU, IKK, RB, SPIP, SAKIP, Pengawasan (audit, reviu, evalausi,
pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya termasuk kegiatan dukungan
manajemen)
ABSTRAK
4 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
A. UMUM
Dalam pasal 33-36 Perpres No.44 Th.2015 tentang Kementerian Hukum dan
HAM dan dalam pasal 948-950 Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 Tahun
2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM bahwa
kedudukan dan tugas fungsi Inspektorat Jenderal adalah Kedudukan, berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada Menteri, serta dipimpin oleh Inspektur Jenderal.
Tugas, menyelenggarakan pengawasan intern, dan mempunyai fungsi penyusunan
Kebijakan Teknis Pengawasan, pelaksanaan Pengawasan Intern, Tujuan Tertentu,
penyusunan laporan hasil pengawasan, pelaksanaan administrasi dan fungsi lain yang
diberikan Menteri. Pengawasan internal tersebut dilakukan melalui kegiatan audit,
reviu, evaluasi, monitoring dan kegiatan pengawasan lainnya dalam mengawal
peningkatan kualitas laporan keuangan, Reformasi Birokrasi, wilayah bebas korupsi,
peningkatan akuntabilitas kinerja serta peningkatan integritas pegawai. Pengawasan
intern dilaksanakan agar harmoni dalam gerak dan langkah melaksanakan kolaburasi
untuk mencapai target kinerja yang menjadi amanah RPJMN ke IV Tahun 2020-2024
dan mendukung pencapaian program-program prioritas Kementerian Hukum dan
HAM.
Inspektorat Jenderal dalam melaksanakan tugas dan fungsi selain mengacu
pada ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Hukum dan HAM, juga
mengikuti dan mengadopsi perkembangan terkini dan best practice mengenai peran
dan fungi lembaga pengawasan internal lainnya. Dalam rangka mewujudkan visi dan
misi serta mengimplementasikan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal menyusun
Kebijakan Pengawasan Kementerian Hukum dan HAM untuk mewujudkan system
pengendalian internal yang kuat melalui :
a. Pembangunan dan penguatan fungsi pengendalian internal yang berkelanjutan
Pelaksana audit kinerja, audit kepatuhan (compliance) dan audit investigasi yang
berfokus pada program dan kegiatan yang memiliki risiko tinggi.
b. Pemberian konsultasi untuk memperbaiki dan meningkatkan efektifitas operasi,
pemerintahan yang baik dan manajemen risiko,
BAB. I.
PENDAHULUAN
5 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
c. Pelaksana pendampingan/ rekonsiliasi penyusunan Laporan Keuangan dan reviu
Laporan Keuangan dalam rangka menjamin kualitas laporan keuangan Kementerian
Hukum dan HAM
d. Peningkatan kapabilitas dan kapasitas sumber daya manusia aparatur pengawasan.
B. MAKSUD DAN TUJUAN
Laporan Akhir Tahun 2020 Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM
dimaksudkan sebagai pertanggungjawaban/akuntabilitas atas pelaksanaan tugas dan
fungsi yang telah diamanatkan, pelaporan ini bertujuan untuk :
1. Memberikan gambaran pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan HAM selama 1 (satu) tahun termasuk capaian kinerjanya
kepada pihak-pihak yang berkepentingan;
2. Memberikan masukan dan bahan evaluasi sebagai dasar pelaksanaan tugas dan
fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM pada tahun berikutnya.
C. RUANG LINGKUP
Pelaksanaan tugas dan fungsi Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan
HAM selama Tahun 2020 meliputi capaian sasaran dan target Indikator Kinerja Utama
(IKU) ITJEN, Indikator Kinerja Kegiatan (IKK) ITJEN, pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(RB) ITJEN, penyelenggaraan SPIP ITJEN, penyelenggaraan Manajemen risiko ITJEN,
dan pelaksanaan SAKIP ITJEN, dan capaian lainnya serta rangkuman kegiatan
pengawasan (audit, reviu, evalausi, pemantauan dan kegiatan pengawasan lainnya
termasuk kegiatan dukungan manajemen) yang dilaksanakan dilingkungan Inspektorat
Jenderal selama Tahun 2020.
D. DASAR HUKUM
1. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi
No.60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
2. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM
6 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
A. VISI, MISI, TUJUAN, SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA Dalam RPJMN ke IV Th 2020-2024 bahwa Presiden terpilih menyampaikan hanya
ada satu visi dan misi yaitu Visi Misi Presiden yang capaian targetnya diturunkan ke
dalam program Kementerian/Lembaga/Pemda. Visi dan Misi Presiden sebagai
berikut :
Visi dan Misi Kementerian Hukum dan HAM sebagai mana Visi dan Misi Preseiden
sebagai berikut :
BAB. II.
KEGIATAN YANG DILAKSANAKAN
7 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Tujuan Kementerian Hukum dan HAM sebagai berikut :
Visi Inspektorat Jenderal mengemban Visi kementerian Hukum dan HAM,
sedangkan Misinya mengemban Misi ke 7 dan Tujuan Kemenkumham No.7, yaitu
8 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
B. STRUKTUR ORGANISASI
C. SUMBER DAYA 1. SUMBER DAYA MANUSIA
Bezetting keadaan pegawai Inspektorat Jenderal sampai dengan Semester
II Tahun 2020 adalah sebanyak 284 orang. Selama tahun 2020 terjadi Mutasi
(penambahan dan pengurangan) pegawai di lingkungan Inspektorat Jenderal
Kemenkumham yaitu terjadi Mutasi masuk sebanyak 52 (Lima Puluh Dua) orang
dan Mutasi keluar sebanyak 4 (empat) orang. Mutasi masuk terdiri dari CPNS
sebanyak 49 (Empat Puluh Sembilan) orang dan pindahan dari Satuan Kerja di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia lainnya sebanyak 3
(tiga) orang.
9 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pada tahun 2020, Inspektorat Jenderal melantik 30 (Tiga Puluh) Pejabat
Fungsional Tertentu yang terdiri atas 25 (Dua Puluh Lima) Jabatan Fungsional
Auditor, 3 (tiga) Jabatan Fungsional Analis Kepegawaian dan 2 (dua) Jabatan
Fungsional Arsiparis, sehingga pada saat ini terdapat 107 (Seratus Tujuh)
Pegawai Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
dengan Jabatan Fungsional Tertentu. Bezzering pegawai per Desember 2020
sebagai berikut :
I.a II.a III.a IV.aAuditor
Madya
Auditor
Muda
Auditor
Pertama
Auditor
Pelaksana
Lanjutan
Analis
Kepegawaia
n
Arsiparis
IRJEN 1 1
SES ITJEN 1 1
INSPEKTORAT WILAYAH I 1 1 4 5 7 5 23
INSPEKTORAT WILAYAH II 1 1 5 5 4 1 6 23
INSPEKTORAT WILAYAH III 1 1 5 6 7 1 7 28
INSPEKTORAT WILAYAH IV 1 1 5 6 7 6 26
INSPEKTORAT WILAYAH V 1 1 5 4 6 1 6 24
INSPEKTORAT WILAYAH VI 1 1 5 5 7 6 25
BAGIAN PHP 1 4 9 14
BAGIAN KEPEGAWAIAN 1 3 3 1 4 12
BAGAIAN KEUANGAN 1 4 10 15
BAGIAN S.I.P 1 4 12 17
BAGIAN UMUM 1 3 2 14 20
CPNS 2019 49 49
BKO POLRI 6 6
TOTAL 1 7 5 24 29 31 38 2 2 4 91 49 284
Struktur/Eselon
BagianFUNGSIONAL
UMUMJumlah
Fungsional Tertentu
CPNS
Sebagai unit dengan tugas dan fungsi pengawasan, Inspektorat Jenderal
didukung dengan Sumber Daya Manusia yang sesuai, didominasi oleh Jabatan
Fungsional Auditor. Selain Auditor yang sudah dilantik dan menjabat, pada tahun
2020 Inspektorat Jenderal memiliki formasi pegawai dengan Jabatan Auditor
Pertama yang belum dilantik sejumlah 71 (Tujuh Puluh Satu) dengan rincian 31
(Tiga Puluh Satu) sudah lulus Pendidikan Auditor dan 40 (Empat Puluh) CPNS.
Selain itu dalam rangka mengembangkan Sumber Daya Manusia Inspektorat
Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, sampai dengan Tahun
2020 telah dilaksanakan kegiatan Pendidikan dan Latihan Pimpinan dan
Pembentukan Pejabat Fungsional. Pada tabel berikutnya disajikan informasi
pengembangan profesi pada Inspektorat Jenderal dengan perbandingan pejabat
eksisting pada Tahun 2020. Tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan Pendidikan
Laki-laki; 157
Perempuan; 127
Jumlah Pegawai Berdasarkan Gender
10 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
dan Latihan Pimpinan dan Pembentukan Pejabat Fungsional. Pada tabel
berikutnya disajikan informasi pengembangan profesi pada Inspektorat Jenderal
dengan perbandingan pejabat eksisting pada Tahun 2020. Pemenuhan Standar
Kompetensi Jabatan sebagai berikut :
No Jabatan Eksisting Lulus Diklat Pim/
Pembentukan
1 Pimpinan Tinggi Madya 1 1
2 Pimpinan Tinggi Pratama 7 7
3 Pejabat Administrator 5 5
4 Pejabat Pengawas 24 10
5 Pejabat Fungsional Auditor 100 131
6 Pejabat Fungsional Arsiparis 4 4
7 Pejabat Fungsional Analis Kepeg. 3 0
8 Pejabat Pelaksana 62 62
Total 206 220
Persentase 106,8%
Jumlah kegiatan pendidikan dan latihan (diklat) yang dilaksanakan pada
tahun 2020 ada sebanyak 14 diklat yang diikuti oleh 174 pegawai dengan total
Jam pelatihan sebesar 14.424 jam, dan kegiatan non-diklat sebanyak 25
kegiatan/129 jam diikuti oleh 1180 pegawai, dengan rincian sebagai berikut :
11 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
2. SUMBER DAYA ANGGARAN
Tahun 2020 pada Inspektorat Jenderal dibiayai oleh DIPA Inspektorat
Jenderal TA.2020 No. SP DIPA-013.02.1.409241/2020 tanggal 12 November
2019 telah mengalami 6 (enam) kali revisi DIPA. Berdasarkan data SPAN
(monev anggaran) realisasi anggaran belanja sampai dengan 31 Desember
2020 sebesar Rp. 39.241.200.164,- atau 97,25% dari total pagu Rp.
40.351.639.000,- dengan rincian sebagai berikut:
Per Program/ Kegiatan Pagu (Rp)
Realisasi (Rp)
%
Program Pengawasan dan peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham
40.451.639.000 39.241.200.164 97,25%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah I
1.653.602.000 1.606.055.923 97,12%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah II
1.561.472.000 1.531.024.705
98,05%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah III
2.129.572.000
2.028.089.050
95,23%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah IV
1.653.602.000
1.606.211.644
97,13%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah IV
1.653.602.000
1.588.149.734
96,04%
Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah IV
1.675.956.000
1.637.789.363
97,72%
12 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Perbandingan realisasi anggaran Tahun 2019 dengan Tahun 2020, sebagai berikut:
Pada Tahun 2020 alokasi DIPA ITJEN sesuai DIPA Inspektorat Jenderal
TA.2020 No. SP DIPA-013.02.1.409241/2020 tanggal 12 November 2019
semula sebesar Rp. 43.416.063.000 telah dilakukan revisi sebanyak 6 (enam)
kali sebagai berikut :
• Revisi-1, disahkan dengan Surat an. Direktur Jenderal Anggaran
No.592/AG/2020 Tanggal 27 April 2020;
• Revisi-2, disahkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan No.S-
1927/WPB.12/2020 Tanggal 29 Mei 2020;
• Revisi-3, disahkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan No.S-
2998/WPB.12/2020 Tanggal 29 Mei 2020;
• Revisi-4, disahkan dengan Surat an. Direktur Jenderal Anggaran
No.132/AG/AG-5/2020 Tanggal 6 Oktober 2020;
• Revisi-5, disahkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan No.S-
3965/WPB.12/2020 Tanggal 20 Oktober 2020;
• Revisi-6, disahkan Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan No.S-4395/WPB.
12/2020 Tanggal 10 November 2020.
Pada revisi pertama, merupakan revisi penghematan untuk direalokasi
kepada kas negara dalam rangka pembiayaan pencegahan dan
penanggulangan Covid-19 secara Nasional berdasarkan amanat pada
Prepres Nomor 4 Tahun 2020 tentang Refocussing Kegiatan, Realokasi
Anggaran, Serta Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan
Penanganan Corona Virus Disease 2019 (Covid-19).
Untuk Revisi ke dua dan ke tiga merupakan revisi antar komponen dalam satu
kegiatan untuk efektif pemanfaatan anggaran. Revisi ke empat merupakan
revisi terkait belanja modal, kemudian pada revisi ke lima dan enam dilakukan
Kegiatan Dukungan Manajemen Sekretariat ITJEN
30.023.833.000 29.243.879.745
97,40%
13 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
kembali revisi antar komponen dalam satu kegiatan untuk efektif pemanfaatan
anggaran. Dalam upaya pencegahan dan penanganan Covid-19, Inspektorat
Jenderal mengaloaksikan PAGU sebesar Rp. 564.876.000,- dan telah
terealisasi sebesar Rp. 563.475.620,- (99,75%). Alokasi tersebut
diperuntukkan belanja penanganan dan penanggulangan Covid-19 dan
protokol kesehatan di Lingkungan Inspektorat Jenderal berupa masker,
handsanitizer, vitamin, tes kesehatan pegawai berupa Medical Check-up,
rapid-test/ antigen dan SWAB/PCR, sarung tangan, Face Shield, dan
Penyemprotan Disinfektan di lingkungan kantor.
Selama RPJMN ke III, berakhirnya RENSTRA Tahun 2015 s.d. 2019 realisasi anggaran Inspektorat Jenderal sebagai berikut :
Realisasi Anggaran Th.2015 sd 2019
TAHUN ANGGARAN 2015
KETERANGAN Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 13.612.312.000 13.157.359.153 96,66%
Belanja Barang 20.573.437.000 19.475.280.608 94,66%
Belanja Modal 1.962.399.000 1.954.921.502 99,62%
TOTAL 36.148.148.000 34.587.561.263 95,68%
TAHUN ANGGARAN 2016
KETERANGAN Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 13.777.655.000 13.704.085.286 99,47%
Belanja Barang 21.200.868.000 20.139.441.958 94,99%
Belanja Modal 1.808.881.000 1.748.489.428 96,66%
TOTAL 36.787.404.000 35.592.016.672 96,75%
TAHUN ANGGARAN 2017
KETERANGAN Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 13.387.831.000 13.141.628.010 98,16%
Belanja Barang 16.664.914.000 16.066.354.286 96,41%
Belanja Modal 252.550.000 238.632.988 94,49%
TOTAL 30.305.295.000 29.446.615.284 97,17%
TAHUN ANGGARAN 2018
KETERANGAN Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 13.880.184.000 13.628.563.265 98,19%
Belanja Barang 18.778.858.000 18.335.819.186 97,64%
Belanja Modal 207.865.000 203.949.970 98,12%
TOTAL 32.866.907.000 32.168.332.421 97,87%
TAHUN ANGGARAN 2019
KETERANGAN Pagu Realisasi %
Belanja Pegawai 15.897.571.000 15.710.899.038 98,83%
Belanja Barang 19.846.566.000 19.578.269.735 98,65%
Belanja Modal - - -
TOTAL 35.744.137.000 35.289.168.773 98,73%
14 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pada Tahun 2020 Alokasi dalam DIPA Inspektorat Jenderal sebesar Rp.
40.351.639.000,- dapat direalisasikan sebesar Rp. 39.241.200.164,-
(97,25%), Terlihat bahwa Anggaran yang relatif kecil dibandingkan dengan
jumlah satuan kerja di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia (896 Satuan kerja) yang dilakukan pengawasan mengharuskan
Inspektorat Jenderal menentukan prioritas kegiatan agar efesiensi
pemanfaatan anggaran dapat digunakan kepada hal yang diutamakan untuk
mengawal mencapai visi, misi dan tujuan Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia. Dalam aplikasi monev smart kinerja anggaran pada website
http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id bahwa efesiensi anggaran
Inspektorat Jenderal adalah 20 sebagai berikut :
Gambar 3.7 Nilai Kinerja Anggaran pada Aplikasi SMART
Nilai efisiensi 20 dengan penjelasan bahwa terdapat pencapaian realisasi
pemanfaatan anggaran output program dan anggaran output kegiatan
Inspektorat Jenderal lebih efisien sebesar 20% dari yang direncanakan.
Dengan catatan bahwa Indeks efesiensi anggaran dlm aplikasi smart
mempunyai nilai maksimum 20% dan nilai minimum -20%.1
1 Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 214/PMK.02.2017
15 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
3. SUMBER DAYA PERATURAN
Inspektorat Jenderal meprakarsai penyusunan Surat Keputusan Menteri Hukum
dan HAM No.M.HH-07.PW.02.03 Tahun 2020 tanggal 27 Nov 2020 tentang
Pedoman Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan SPIP di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM. Pedoman ini sebagai tindaklanjut atas rekomendasi evalausi
Maturitas SPIP Kementerian Hukum dan HAM Th.2017. Pedoman ini digunakan
oleh Satuan Kerja dan APIP dalam melakukan evalausi terpisah atas suatu
prosedur atau kejadian yang melanggar prosedur, sebelum dilakukan evalausi
oleh APIP maupun pihak eksternal seperti BPKP. Di Tahun 2020 Inspektorat
Jenderal melakukan sosialisasi atas dua Peraturan yang ditetapkan tanggal 27
November 2019 yaitu tentang Permenkumham No.27 Th.2019 tentang
penyelenggaraan Pengawasan di lingkungan Kemenkumham dan
Permenkumham No.28 Th.2019 tentang Tata Cara Penjatuhan Hukuman Disipin
dan Sanksi Administrasi bagi pegawai dilingkungan Kemenkumham. Selain itu
sumber daya peraturan lainnya memiliki 110 SOP meliputi :
NO NAMA SOP NOMOR SOP TANGGAL PENANGGUNG JAWAB
1 SOP PENGUSULAN KENAIKAN JABATAN PEJABAT FUNGSIONAL AUDITOR ITJ.OT.02.02-36 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
2 SOP PENGUSULAN KENAIKAN PANGKAT ITJ.OT.02.02-37 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
3 SOP REKAPITULASI LHKASN ITJ.OT.02.02-38 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
4 SOP MUTASI DAN PROMOSI ITJ.OT.02.02-40 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
5 SOP PENGUSULAN MUTASI DAN PROMOSI ITJ.OT.02.02-39 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
6 SOP MUTASI KE DALAM ITJ.OT.02.02-41 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
7 SOP PENGUSULAN PENSIUN ITJ.OT.02.02-42 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
8 SOP PENERBITAN KARIS DAN KARSU ITJ.OT.02.02-74 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
9 SOP PENGELOLAAN RAKAPITULASI ABSENSI PEMBAYARAN TUNKIR ITJ.OT.02.02-75 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
10 SOP PENGENDALIAN ABSENSI PEGAWAI ITJ.OT.02.02-76 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
11 SOP PENGENDALIAN DAN MENGHIMPUN BERKAS SKP ITJ.OT.02.02-77 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
12 SOP KENAIKAN GAJI BERKALA ITJ.OT.02.02-78 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
13 SOP PENGUSULAN TANDA PENGHARGAAN ITJ.OT.02.02-80 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
14 SOP PENGAJUAN CUTI ITJ.OT.02.02-82 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
15 SOP PERMOHONAN PENGAJUAN KARPEG, BPJS, TASPEN ITJ.OT.02.02-83 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
16 SOP PERMOHONAN PENGAJUAN PLH ITJ.OT.02.02-83 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Kepegawaian
17 SOP PENCAIRAN TUNJANGAN KINERJA ITJ.OT.02.02-44 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Keuangan
18 SOP PENGAJUAN UANG MAKAN ITJ.OT.02.02-45 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Keuangan
19 SOP ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS ITJ.OT.02.02-46 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Keuangan
20 SOP PERTANGGUNGJAWABAN KEGIATAN ITJ.OT.02.02-47 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Keuangan
21 SOP PENGAJUAN TUNJANGAN KINERJA ITJ.OT.02.02-43 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Keuangan
22 SOP PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS ITJ.OT.02.02-06 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
23 SOP PENYUSUNAN INDIKATOR KINERJA ITJ.OT.02.02-07 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
24 SOP PENYUSUNAN RENJA PAGU INDIKATIF ITJ.OT.02.02-08 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
25 SOP PENYUSUNAN ARSITEKTUR DATA INFORMASI KINERJA (ADIK)
INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-09 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian PHP
26 SOP PENYUSUNAN KEBUTUHAN ANGGARAN IDEAL ITJ.OT.02.02-10 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
27 SOP PENYUSUNAN RKA K-L PAGU ANGGARAN, ALOKASI ANGGARAN
DAN DIPA ITJ.OT.02.02-11 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian PHP
28 SOP PENYUSUNAN TOR DAN RAB ITJ.OT.02.02-12 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
29 SOP PENELITIAN BIRO PERENCANAAN, REVIU APIP DAN PENELAAHAN
DJA-BAPPENAS RKA-K/L ITJ.OT.02.02-13 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian PHP
30 SOP PENELITIAN KONSEP DAFTAR ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN ITJ.OT.02.02-14 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
31 SOP PENYUSUNAN PERJANJIAN KINERJA INSPEKTUR JENDERAL, PARA
INSPEKTUR WILAYAH, DAN SEKRETARIS INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-15 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian PHP
32
SOP PENYUSUNAN KEBIJAKAN PENGAWASAN (JAKWAS)
ITJ.OT.02.02-16 TAHUN 2016 10-Aug-16
Bagian PHP
33 SOP PENYUSUNAN PKAU SEKRETARIAT INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-17 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
34 SOP PENYUSUNAN PKPT INSPEKTORAT WILAYAH ITJ.OT.02.02-18 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
35 SOP REVISI OUTCOME, OUTPUT DAN INDIKATOR DIPA (REVISI
LEVEL/KEWENANAGAN DJA DAN BAPPENAS) ITJ.OT.02.02-19 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian PHP
36 SOP PERENCANAAN REFORMASI BIROKRASI ITJ.OT.02.02-20 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
37 SOP PENILAIAN MANDIRI PELAKSANAAN REFORMASI BIROKRASI ITJ.OT.02.02-21 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
38 SOP LAPORAN EVALUASI DAN PELAKSANAAN RB ITJ.OT.02.02-22 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
39 SOP PENGELOLAAN PEMBUATAN BERITA WEBSITE ITJ.OT.02.02-23 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
40 SOP PEMBUATAN MAJALAH ITJ.OT.02.02-24 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
DAFTAR SOP PADA INSPEKTORAT JENDERAL KEMENTERIAN HUKUM DAN HAM
16 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
41 SOP PENGELOLAAN PEMBUATAN KLIPING ITJ.OT.02.02-25 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
42 SOP PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN ITJ.OT.02.02-26 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
43 SOP KEGIATAN PELIPUTAN ITJ.OT.02.02-27 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
44 SOP PENYUSUNAN LAPORAN BULANAN ITJ.OT.02.02-28 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
45 SOP PENYUSUNAN LAPORAN TRIWULAN ITJ.OT.02.02-29 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
46 SOP PENYUSUNAN LAPORAN TAHUNAN ITJ.OT.02.02-30 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
47 SOP PENYUSUNAN LAPORAN SPIP ITJ.OT.02.02-31 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
48 SOP PENYUSUNAN LAPORAN CAPAIAN KINERJA ITJ.OT.02.02-32 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
49 SOP PENYUSUNAN LAPORAN KINERJA ITJ.OT.02.02-33 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
50 SOP PENYUSUNAN TARGET KINERJA ITJ.OT.02.02-34 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
51 SOP PELAKSANAAN E-MONEV ITJ.OT.02.02-35 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
52 SOP PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-06 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
53 SOP Kelembagaan ITJ.OT.02.02-20 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian PHP
54 SOP REVISI DIPA YANG DITUJUKAN KE DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARAN KEMENKEU ITJ.OT.02.02-03 TAHUN 2019 23-Jan-19 Bagian PHP
55 SOP REVISI DIPA LEVEL / YANG DITUJUKAN KE DIRJEN
PEREBENDAHARAAN, KANWIL DIRJEN KANWIL JAKARTA DAN KUASA
PENGUNAAN ANGGARAN ITJEN KEMENKUMHAM ITJ.OT.02.02-02 TAHUN 2019 23-Jan-19 Bagian PHP
56 SOP PEMELIHARAAN DAN PENGAMANAN SISTEM TI ITJ.OT.02.02-49 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
57 SOP PENGELOLAAN DAN ANALISIS LAPORAN HASIL PENGAWASAN ITJ.OT.02.02-50 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
58 SOP PENGELOLAAN DAN ANALISIS TINDAK LANJUT TEMUAN ITJ.OT.02.02-51 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
59 SOP INPUT DATA HUKUMAN DISIPLIN DAN DATA CELA ITJ.OT.02.02-52 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
60 SOP LAPORAN HASIL PENGAWASAN DAN TINDAK LANJUT BPK, BPKP, DAN OMBUDSMANITJ.OT.02.02-53 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
61 SOP PROSES PENGELOLAAN PENGADUAN MASYARAKAT ITJ.OT.02.02-54 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
62 SOP PERENCANAAN PENGEMBANGAN SISTEM TEKNOLOGI INFORMASI ITJ.OT.02.02-48 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian SIP
63 SOP PENGHAPUSAN BMN ITJ.OT.02.02-62 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
64 SOP ADMINISTRASI SURAT MASUK ITJ.OT.02.02-56 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
65 SOP PENOMORAN JUKTIB ITJ.OT.02.02-57 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
66 SOP PENOMORAN SURAT KHUSUS ITJ.OT.02.02-58 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
67 SOP PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN ITJ.OT.02.02-59 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
68 SOP PENATAUSAHAAN BMN ITJ.OT.02.02-60 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
69 SOP PERAWATAN KENDARAAN DAN RUMAH DINAS ITJ.OT.02.02-61 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
70 SOP TEKNISI ITJ.OT.02.02-63 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
71 SOP PERJALANAN DINAS PIMPINAN ITJ.OT.02.02-64 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
72 SOP PENGURUSAN ADMINISTRASI PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
INSPEKTUR JENDERAL ITJ.OT.02.02-65 TAHUN 2016 10-Aug-16Bagian Umum
73 SOP PENERIMAAN TAMU PIMPINAN ITJ.OT.02.02-66 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
74 SOP MENGHADIRI KEGIATAN DAN RAPAT ITJ.OT.02.02-67 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
75 SOP PELAKSANAAN APEL PAGI DAN SORE ITJ.OT.02.02-68 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
76 SOP PEMENUHAN KEBUTUHAN PIMPINAN ITJ.OT.02.02-69 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
77 SOP LAPORAN KEGIATAN TATA USAHA PIMPINAN ITJ.OT.02.02-70 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
78 SOP TATA PERSURATAN TATA USAHA PIMPINAN DAN PROTOKOL ITJ.OT.02.02-71 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
79 SOP PENCATATAN JADWAL KEGIATAN PIMPINAN ITJ.OT.02.02-72 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
80 SOP PENGARSIPAN DOKUMEN PIMPINAN ITJ.OT.02.02-73 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
81 SOP ADMINISTRASI SURAT KELUAR ITJ.OT.02.02-55 TAHUN 2016 10-Aug-16 Bagian Umum
82 SOP AUDIT PENGELOLAAN KEUANGAN ITJ.OT.02.02-04 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah I
83 SOP AUDIT KINERJA ITJ.OT.02.02-05 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah I
84 SOP MONITORING/ PEMANTAUAN TINDAK LANJUT HASIL PENGAWASAN ITJ.OT.02.02-06 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah I
85 SOP EVALUASI SPIP ITJ.OT.02.02-07 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah I
86 SOP PROGRAM AUDIT KINERJA ITJ.OT.02.02-08 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah II
87 SOP PENDAMPINGAN PMPRB ITJ.OT.02.02-09 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah II
88 SOP REVIU RKA / KL ITJ.OT.02.02-10 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah II
89 SOP PENYUSUNAN STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR (SOP) ENTRY
SIMWAS (INPUT ST) ITJ.OT.02.02-22 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah II
90 SOP PERSIAPAN PELAKSANAAN PERJALANAN DINAS ITJ.OT.02.02-11 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
91 SOP PENGADMINISTRASIAN TANGGAPAN ATAS USUL HUKUMAN
DISIPLIN ITJ.OT.02.02-12 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
92 SOP PENGADMINISTRASIAN TANGGAPAN ATAS TINDAK LANJUT
PENGAWASAN ITJ.OT.02.02-13 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
93 SOP PENGADMINISTRASIAN TELAAHAN ATAS PENGADUAN MASYARAKATITJ.OT.02.02-14 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
94 SOP PENGELOLAAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ITJ.OT.02.02-15 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
95 SOP SELF ASSESSMENT SATUAN KERJA ZONA INTEGRITAS WBK/WBBM ITJ.OT.02.02-16 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah III
96 SOP AUDIT PENGADAAN BARANG/JASA INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-17 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
97 SOP AUDIT PENGELOLAAN BMN INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-18 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
98 SOP REVIU PROSES PENGADAAN BARANG/JASA INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-19 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
99 SOP REVIU PENGELOLAAN ANGGARAN INSPEKTORAT JENDERAL ITJ.OT.02.02-20 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
100 SOP ReVIU RKBMN ITJ.OT.02.02-21 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
101 SOP PENYUSUNAN LAPORAN HASIL PENGAWASAN ITJ.OT.02.02-23 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah IV
102 SOP AUDIT KHUSUS ITJ.OT.02.02-24 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah V
103 SOP REVIU LAPORAN KINERJA (LKJ) ITJ.OT.02.02-25 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah V
104 SOP EVALUASI SAKIP ITJ.OT.02.02-26 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah V
105 SOP AUDIT KINERJA DAN KEUANGAN BIDANG KEIMGIRASIAN PADA
PERWAKILAN RI DI LUAR NEGERI ITJ.OT.02.02-27 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah VI
106 SOP EVALUASI PELAYANAN PUBLIK DAN PENILAIAN KINERJA UNIT
PENYELNGGARA PELAYANAN PUBLIK ITJ.OT.02.02-28 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah VI
107 SOP PROSES PENJATUHAN HUKUMAN DISPLIN KEWENANGAN MENTERI ITJ.OT.02.02-29 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah VI
108 SOP PROSES PENJATUHAN HUKUMAN DISPLIN KEWENANGAN KANTOR
WILAYAH ITJ.OT.02.02-30 TAHUN 2018 17-Jul-18 Wilayah VI
109 SOP PELAYANAN KONSULTASI SECARA TATAP MUKA ITJ.OT.02.02-04 TAHUN 2019 01-Apr-19 Wilayah VI
110 SOP PELAYANAN KONSULTASI MELALUI WEBSITE ITJ.OT.02.02-05 TAHUN 2019 01-Apr-19 Wilayah VI
17 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Bahwa Selama Tahun 2020 telah ditetapkan :
a) Surat Keputusan Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor ITJ-36.0T.02.01 tanggal 23 September 2020 tentang
proses Bisnis Inspektorat Jenderal dan telah melakukan mapping atas
keterkaitan 110 Standard Operational Procedure (SOP) yang telah ada
dengan Proses Bisnis, dimana Proses Bisnis yang belum ada SOP nya
akan menjadi fokus untuk disusun pada Tahun 2021
b) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia R.I Nomor M.HH-
07.PW.02.03 Tahun 2020 tanggal 27 Nov 2020 tengang Pedoman
Evaluasi Terpisah atas Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern
Pemerintah di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia;
Hal ini untuk menindaklanjuti rekomendasi BPKP atas Penilaian
maturitas SPIP Kemenkumham Tahun 2019.
c) Kebijakan Anti Penyuapan di lingkungan Inspektorat Jenderal tanggal 20
Oktober 2020 yang ditandatangani Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia dan Sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen
Anti Penyuapan (SMAP) di Lingkungan Inspekrorat Jenderal, sebagai
implementasi Inspektorat Jenderal dalam Pembangunan Zona Integritas
WBK/WBBM dan Reformasi Birokrasi.
d) Selain itu, pada Tahun 2020 telah disosialisasikan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 27 Tahun 2019 tentang
Penyelenggaraan Pengawasan di Lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia dan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia Nomor 28 Tahun 2019 tentang Tata Cara Penjatuhan
Hukuman Disiplin dan Pemberhentian Karena Tindak Pidana Bagi
Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
D. PELAKSANAAN SPIP, SAKIP, REFORMASI BIROKRASI DAN MANAJEMEN RISIKO 1) Penyelenggaran Sistem Pengendalian Intern Pemerintah-ITJEN
Sebagai satuan kerja, ITJEN berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor M.HH-02.PW.02.03 Tahun 2011 tentang
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagaimana telah dirubah
dengan Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 33 Tahun 2013 tanggal 31
Desember 2013 bahwa setiap satuan kerja wajib menyelenggarakan SPIP dan
menyusun laporan penyelenggaraan tersebut secara verkala. Penyelengaraan
SPIP Inspektorat Jenderal meliputi 5 unsur yaitu lingkungan pengendalian,
penilaian risiko, kegiatan pengendalian, informasi dan komunikasi, dan
18 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
pemantauan pengendalian intern, melalui tahapan kegiatan Pemahaman
(Knowing), Pemetaan (Diagnostic Assessment), Penilaian Risiko tingkat entitas
program dan kegiatan, Pembangunan infrastruktur (norming), Internalisasi/
Implementasi (forming) dan pengembangan berkelanjutan melalui penilaian
maturitas SPIP oleh APIP, menindaklanjuti rekomendasi APIP atas temuan
evaluasi SPIP Itjen, menyusun laporan Triwulan SPIP,dan menyusun Laporan
Akhir Tahun penelengaraan SPIP ITJEN.
2) Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah - ITJEN.
Sebagai Satuan Kerja, ITJEN menyusun perencanaan dan peranjian kinerja
meliputi penyusunan konsep RENSTRA yang didalamnya memuat Aspek
Strategis Organisasi, Pemasalahan utama, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator
Kinerja, Strategi, Kebijakan serta menyusun Perjanjian Kinerja dan realisasi
anggaran. Yang kemudian dilakukan monitoring atas Capaian Kinerja
Organisasi melalui aplikasi Smart-DJA pada website
http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart dan aplikasi Monev RKP
Bappenas pada website https://e-monev.bappenas.go.id/2020 dan aplikasi e-
performance.kemenkumham.go.id. Selanjutnya dilakukan analisis atas capaian
kinerja dimaksud dan dituangkan dalam LKIP ITJEN Th.2020.
Sebagai APIP telah melaksanakan worksop SAKIP dan melakukan evaluasi
SAKIP pada 11 Unit Eselon I dan reviu LKIP Kementerian.
3) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi ITJEN.
Sebagai Satuan Kerja, ITJEN menyusun rencana kerja Reformasi Birokrasi
ITJEN Th.2020 yang dilakukan monitoring capaian nya per triwulan serta
menginput data dukung dalam aplikasi e-rb.kemenkumham dan e-pmprb,
meliputi 8 (delapan) unsur percepatan Reformasi Birokrasi yaitu Manajemen
Perubahan, Manajemen Sumber Daya Manusia, Penguatan Kelembagaan,
Penguatan Tatalaksana, Penguatan Organisasi, Penguatan Akuntabilitas,
Penguatan Pengawasan dan Peningkatan Pelayanan Publik. Sebagai APIP
telah melaksanakan worksop PMPRB dan melakukan evaluasi PMPRB pada 11
Unit Eselon I.
4) Penerapan Manajemen Risiko ITJEN.
Sebagai Satuan Kerja, ITJEN menyusun Penerapan Manajemen Risiko
Th.2020 berpedoman pada Permenkumham No.5 Th.2018 meliputi Piagam
Manajemen Risiko, Penetapan Tujuan, Identifikasi Risiko, Analisa Risiko,
19 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Analisis Risiko, Penanganan/Mitigasi Risiko dan Pemantauan Risiko. Penerapan
Manajemen Risiko disusun pada level program ITJEN, level Kegiatan
Inapektorat Wilayah dan level Kegiatan Dukungan Manajemen Sekkretariat
ITJEN. Selanjutnya dilakukan Pemantauan atas penanganan risiko persemester
dan diakhir tahun disusun Laporan Penerapan Risiko Th.2020. Sebagai APIP
telah melaksanakan worksop Manajemen Risiko dengan menghadirkan
narasumber dari Kementerian Keuangan, Bimtek penyusunan Manajemen
Risiko dengan peserta para auditor, pendampingan penyususnan risiko ke
Kantor Wilayah.
20 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
A. CAPAIAN KEGIATAN
1. Rencana Strategis Th.2020-2024
Ikut serta berkontribusi Menyusun Rencana Strategis Kementerian Hukum dan
HAM yang saat ini dalam tahap harmonisasi di Ditjen Peraturan Perundang-
undngan, setelah melalui tahapan penelaahan oleh DJA Kemenkeu, Bappenas
dan KemenpanRB. Penyusunan konsep Renstra Kementerian Hukum dan HAM
serta unit eselon I telah dimulai sejak Maret 2019, seiring perjalanan di Tahun
2020 terjadi Redesign Sistem Perencanaan Penganggaran Pemerintah (RSPP),
yang merubah 11 program menjadi 4 program dan diberlakukan untuk TA.2021
dikarenakan untuk TA.2020 telah ditetapkan dokumen anggaran dan
perencanaan oleh Kementerian Keuangan dan Bappenas dalam RKAKL dan
RENJA Th.2020, sebagai berikut :
BAB. III.
HASIL YANG DICAPAI
21 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Konsep Renstra ITJEN Th.2020-2014 disusun berdasarkan dengan format
sebagaimana tertera dalam PerKa.Bappenas N.5 Th.2019 tentang Tata Cara
Penyusunan Rencana Strategis K/L Th.2020-2024, yaitu :
BAB I PENDAHULUAN;
BAB II VISI, MISI, DAN TUJUAN KEMENTERIAN/ LEMBAGA
BAB III ARAH KEBIJAKAN, STRATEGI, KERANGKA REGULASI DAN KERANGKA
KELEMBAGAAN
BAB IV TARGET KINERJA DAN KERANGKA PENDANAAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
Kendala yang dihadapi, penyusunan kembali konsep RENSTRA baik Kementerian
maupun unit eselon I dikarenakan RSPP terbit pada pertengahan Bulan Juni
Th.2020 saat konsep Renstra telah 95% dalam tahap penyelesaian. Pada
tanggal 14 Januari 2020, RENSTRA Kemenkumham daru selesai harmonisasi
dan disampaikan kepada kami, ditetapkan dengan Peraturan Menteri Hukum
dan HAM No.33 Tahun 2020 tanggal 23 Desember 2020 (sebagai salah satu
dasar hukum dalam Surat Keutusan tentang RESNTRA ITJEN Th.2020-2024.
2. Capaian Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Internal Instansi
Pemerintah Inspektorat Jenderal
Tahun 2020 SPIP ITJEN memperoleh indeks 3.963 berada pada level 3-
Terdefinisi. Untuk memperoleh Level 4-Terkelola dan Terukur beberapa
rekomendasi wajib di tindaklanjuti oleh ITJEN terutama terkait dengan
pembangunan aplikasi si setiap unsur penyelengaran SPIP sebagaimana tertera
dalam Laporan Hasil Penilaian Mandiri Maturitas Penyelenggaran Sistem
22 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) pada Inspektorat Jenderal Tahun 2020
No.ITJ.2.PW.03.01-203 Tanggal 21 September 2020 dari APIP Inspektorat
Wilayah I, meliputi:
Rekomendasi Tindaklanjut sd Des 2020
Lingkungan Pengendalian
a. Melakukan evaluasi yang terdokumentasi atas aturan perilaku dan penegakkan disiplin.
b. Berkoordinasi dengan Sekretariat Jenderal untuk penerbitan peraturan Menteri terkait
Orta hasil evaluasi. c. Melakukan evaluasi yang terdokumentasi atas
prosedur pendelegasian wewenang dan
tanggung jawab. d. Melakukan pengembangan berkelanjutan atas
program aplikasi (database kepegawaian)
yang berfungsi sebagai pemantauan otomatis dalam pemenuhan standar kompetensi pegawai.
e. Melakukan pengembangan berkelanjutan terhadap program aplikasi sebagai pemantauan otomatis atas kebijakan dan
prosedur. f. Melakukan pengembangan berkelanjutan
terhadap aplikasi sebagai pemantauan
otomatis atas mekanisme saling uji.
Penilaian Resiko a. Melakukan pengembangan berkelanjutan
aplikasi untuk memantau pemuktahiran daftar risiko sesuai dengan perubahan kebutuhan
atau harapan stakeholder sebagai pemantauan otomatis.
b. Melakukan pengembangan berkelanjutan
aplikasi komputer yang memantau pemuktahiran RTP/rencana penanganan risiko sesuai dengan perubahan kebutuhan atau
harapan stakeholders sebagai pemantauan otomatis.
Kegiatan Pengendalian a. Melakukan evaluasi berkala yang
terdokumentasi atas pengendalian umum
dan pengendalian aplikasi. b. Melakukan pengembangan berkelanjutan
terkait aplikasi pemantauan otomatis atas
pengamanan aset. c. Melakukan evaluasi berkala yang
terdokumentasi atas pemisahan tanggung jawab dan tugas.
d. Melakukan pengembangan berkelanjutan
atas aturan dan pelaksanaan otorisasi transaksi.
e. Melakukan pengembangan aplikasi/sistem
a. Akan Menyusun evaluasi perilaku b. Saat ini masih dalam pembasahan dengan
menpanRB dan kami selalu ikut dalam setiap kegiatan terkait
c. Prosedur, wewenang dan tanggung jawab
telah tertuang di Orta dan di setiap SK Tim/coordinator
d. Akan dilakukan update data base kepegawaian
e. Telah di terapkan E-WAS, SIMWAS 3.0,
SIPIDU sebagai upaya pengembangan
berkelanjutan
f. Akan berkoordinasi dengan Bagian SIP
dan ITWIL I terkait apliaksi seperti apa yang dimaksud.
a. Telah disusun MR Itjen Th,2020 dan
dilakukan pemantauan per semester serta penyusunan laporan akhir tahun. Serta
telah disusun MR khusus anti penyuapan dan MR khusus disiplin protocol Covid-19
b. Untuk ke depan akan kami koordinasikan
dengan Bagian SIP dan ITWIL I serta ITWIL III terkait apliaksi yang direkomendasikan, mengingat di level
Kemenkumhampun belum ada aplikasi dimaksud
a. Akan dikoordinasikan kepada ITWIL dan
Bagian agar dilakukan Evaluasi sesuai
rekomendasi b. Akan kami koordinasikan dengan Bagian
SIP dan ITWIL I sebagaimana apliaksi
yang direkomendasikan c. Prosedur, wewenang dan tanggung jawab
telah tertuang di Orta dan di setiap SK Tim/coordinator, evaluasi dilakukan
dengan adanya konsep perubahan ORTA maupun revisi SK Tim/Koordinator
d. Akan berkoordinasi dengan ITWIL I,
pengembangan berkelanjutan atas aturan dan pelaksanaan otorisasi dalam bentuk yang seperti apa, mengingat untuk
otorisasi di area kegiatan ada Bagian/pegawai yang khusus menangani dnegan user ID dan password
e. Akan berkoordinasi dengan Bagian SIP
23 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
komputer untuk mencatat transaksi dan kejadian penting,
f. Melakukan evaluasi berkala yang terdokumentasi terhadap kebijakan dan prosedur pembatasan akses atas sumber
daya pencatatan. g. Melakukan pengembangan dan analisis
sistem aplikasi komputer yang melaporkan
sumber daya dan pencatatan transaksi dan kejadian penting secara berkelanjutan.
h. Melakukan pengembangan berkelanjutan atas pendokumentasian implementasi SPI
serta transaksi kejadian penting.
Informasi dan Komunikasi
a. Melakukan evaluasi terhadap kebijakan Infokom.
Pemantauan a. Melakukan pengembangan melalui sistem
aplikasi komputer yang terintegrasi serta
perbaikan berkelanjutan melalui analisa tentang adanya ketidakakuratan dan penyimpangan yang dapat mengindikasikan
permasalahan pengendalian intern. b. Melakukan tindak lanjut atas temuan dan
rekomendasi audit dan reviu dengan tepat
waktu..
Selanjutnya untuk meningkatkan tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP menjadi level 4 “Terkelola dan Terukur”, direkomendasikan kepada
Inspektorat Jenderal untuk melakukan evaluasi pengendalian intern secara formal, berkala, dan terdokumentasi sebagai berikut:
1. Menyediakan secara mudah dan konsisten kebijakan dan SOP untuk setiap personil pelaksanaan kegiatan pokok K/L/P.
2. Menerapkan kebijakan dan SOP ke dalam
kegiatan sehari-hari.
3. Memfasilitasi pendokumentasian pelaksanaan Kebijakan dan SOP dalam pelaksanaan tugas secara rutin sehingga dapat didokuemntasikan
secara konsisten. 4. Memantau serta mengevaluasi secara
periodic, formal, dan terdokumentasi
pelaksanaan kebijakan dan SOP dan menggunakan hasilnya untuk perbaikan SPIP.
5. Memastikan adanya pembelajaran yang efektif dari pengalaman menerapkan SPIP,
sehingga dapat memperbarui dan memperkuat proses SPIP, misalnya dengan metode pengendalian baru dan pelatihan
personil secara teratur. 6. Melakukan evaluasi berkala atas
penyelenggaraan SPIP untuk memastikan
bahwa SPIP tetap berjalan efektif. 7. Memastikan bahwa risiko menjadi
pertimbangan dan dimasukkan sebagai
kriteria rutin dalam semua pengambilan keputusan.
dan ITWIL I terkait rekomendasi tersebut
f. Akan berkoordinasi dengan Bagian SIP dan ITWIL I terkait rekomendasi tersebut
g. Akan berkoordinasi dengan Bagian SIP
dan ITWIL I terkait rekomendasi tersebut
h. Akan berkoordinasi dengan Bagian SIP dan ITWIL I terkait rekomendasi tersebut
a. Sudah ada kebijakan infokom dalam SK PPID ITJEN dan masih berlaku sampai dengan saat ini
a. Telah ditearpkan SIPIDU, E-WAS dan
SIMWAS 3.0, SIPIT dan e-office dalam
kegiatan ITJEN
b. Temuan Audit Kinerja 2019 telah selesai
kami tindaklanjuti. Temuan reviu RKAKL
telah ditindaklanjuti, temuan Evalausi SAKIP telah ditindaklanjuti.
1. Sudah disusun proses bisnis level L0 sd L3, sudah dibuat pemetaan SOP dengan proses bisnis dan telah disusun IKU dan
IKK serta uraian jabatan sebagai dasar penyusunan SKP.
2. SOP telah diterapkan dalam kegiatan
ITJEN 3. SOP terupload dalam aplikasi e-sop pada
website kemenkumham.
4. SOP telah dilakukan evalausi melalui
pemetaan SOP dengan proses bisnis
5. Akan diusulkan adanya PKS tentang penyelenggaraan SPIP, penyusunan
laporan SPIP dan akan meminta pendampingan oleh ITWIL I dalam pelaksaan dimaksud.
6. Telah disusun laporan Triwulan I sd IV dan Laptah SPIP
7. Disetiap rapat pimpinan selalu
diinformasikan tentang hambatan, kendala dan risiko dalam kegiatan ITJEN.
24 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
8. Mewajibkan pimpinan unit/bagian melaporkan penyelenggaraan SPIP sebagai bagian penting
bagi reviu pimpinan K/L/P.
8. Telah disusun laporan Triwulan I sd IV
dan Laptah SPIP
Dan sebagai APIP, telah melakukan workshop SPIP dengan menghadirkan
narasumber dari BPKP, melakukan penilaian maturitas SPIP terhadap 11 unit
eselon I dan Kementerian
Kendala dalam penyelenggaran SPIP meliputi :
a) Kurangnya kerja sama Tim Satgas SPIP Itjen, yaitu anggota yang ditetapkan
dalam SK Irjen Nomor ITJ-06.OT.02.01 Tahun 2019 di setiap tahapan
pengendalian terutama dalam hal penyusunan Laporan SPIP, seharusnya
Tim Satgas yang menyusun laporan dimaksud bukan diserahkan pada
Bagian Program, Hubungan Masyarakat dan Pelaporan. Untuk dioptimalkan
kembali atensi Tim terhadap penyusunan laporan SPIP, mengingat
pentingnya dokumen tersebut karena dapat menjelaskan sejauh mana
implementasi SPIP dilaksanakan di Unit Inspektorat Jenderal. Selain itu,
Laporan SPIP juga sebagai dokumen pemenuhan data dukung saat Evaluasi
SPIP, WBK/WBBM dan PMPRB oleh APIP;
b) Komitmen pimpinan untuk lebih menekankan kepada tim SPIP Itjen agar
lebih bertanggung jawab dalam pelaksanaan SPIP terutama dalam
menyusun dokumen-dokumen di setiap tahapan, sehingga sangat
dibutuhkan komitmen dan dukungan pimpinan.
c) Pengisian target capaian dalam bentuk persentase (%) di setiap tahapan
seperti yang tertuang dalam Pemenkumham No. 33 Tahun 2013 menyulitkan
penyusun Laporan SPIP. Agar ITWIL I selaku koordinator SPIP dapat
mengajukan inisiasi untuk merevisi Permenkumham tersebut dengan
menyusun Pedoman dan petunjuk teknis yang jelas pertahapannya.
d) Kurangnya pendampingan dari APIP tentang bagaimana menyusun rencana
aksi SPIP dan bagaimana menyusun Laporan SPIP;
3. Capaian Pelaksanaan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah-Inspektorat Jenderal
Sebagai Satuan Kerja, ITJEN menyusun perencanaan dan peranjian kinerja
meliputi penyusunan konsep RENSTRA yang didalamnya memuat Aspek
Strategis Organisasi, Pemasalahan utama, Visi, Misi, Tujuan, Sasaran, Indikator
Kinerja, Strategi, Kebijakan serta menyusun Perjanjian Kinerja dan realisasi
anggaran. Yang kemudian dilakukan monitoring atas Capaian Kinerja
Organisasi melalui aplikasi Smart-DJA pada website
25 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart dan aplikasi Monev RKP
Bappenas pada website https://e-monev.bappenas.go.id/2020 dan aplikasi e-
performance.kemenkumham.go.id. Selanjutnya dilakukan analisis atas capaian
kinerja dimaksud dan dituanggkan dalam LKIP ITJEN Th.2020. Hasil evaluasi
SAKIP ITJEN memperoleh nilai 82,88 berdasarkan Laporan Hasil Evaluasi atas
Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) pada
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020 Nomor:
ITJ.6.PW.03.01-228/IX/2020 tanggal 28 September 2020 , sebagai berikut :
PERENCANAAN KINERJA
PENGUKURAN KINERJA
PELAPORAN KINERJA
26 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Telah ditindaklanjuti melalui Surat Ses. ITJEN Nomor: ITJ.1. PW.03.01.I-48 tanggal 1 Des 2020, hal: Jawaban Tindak lanjut Hasil Evaluasi atas
Implementasi SAKIP Unit ITJEN Th.2020, sebagai berikut :
EVALUASI INTERNAL
CAPAIAN KINERJA
27 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
28 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
29 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Sebagai APIP telah melaksanakan Reviu Laporan Kinerja Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia yang hasilnya dituangkan dalam Laporan Hasil Reviu
atas Laporan Kinerja Kementerian Hukum dan HAM Tahun 2019 Nomor:
ITJ.6.PW.03.01-53/III/2020 tanggal 3 Maret 2020. Kegiatan reviu dilaksanakan
selama 7 Hari kerja mulai tanggal 20 Februari 2020 s.d. 28 Februari 2020
berdasarkan Surat Perintah Inspektur Jenderal Nomor: ITJ.KP.04.01.5-14
tanggal 20 Februari 2020.2 Selain itu, pada Tahun 2020 Inspektorat Jenderal
telah melakukan Evaluasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah
(SAKIP) dimana hasil evaluasi dituangkan dalam bentuk Laporan Hasil Evaluasi
atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020 Nomor:
ITJ.6.PW.03.01-228/IX/2020 tanggal 28 September 2020.3 Kegiatan Evaluasi
berdasarkan Surat Perintah Inspektur Jenderal Nomor: ITJ.KP.04.01.5-33
tanggal 20 Mei 2020 dilaksanakan dalam 2 (dua) tahapan, yaitu tahapan
evaluasi pada pada 11 (sebelas) Unit Eselon I yang dilaksanakan pada tanggal
17 s.d. 23 Juni 2020 dan selanjutnya pada tahap kedua dilaksanakan kegiatan
Panel Penilaian Evaluasi atas Implementasi SAKIP yang terlaksana pada
2 LHR atas LK Kemenkumham Tahun 2019 Nomor: ITJ.6.PW.03.01-53/III/2020 tanggal 3 Maret 2020
3 Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP)
pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020 Nomor: ITJ.6.PW.03.01-228/IX/2020
tanggal 28 September 2020.
30 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
tanggal 24 s.d. 26 Juni 2020.4 Berdasarkan kegiatan-kegiatan tersebut
didapatkan nilai Impelementasi SAKIP pada Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia sebesar 80.78 yang rinciannya dapat dijelaskan sebagai berikut:
dari penilaian terhadap bobot tersebut, capaian yang diperoleh dari masing-masing komponen pada setiap Unit Eselon I di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia adalah sebagai berikut :
No Unit Kerja Nilai Kategori
1 Sekretariat Jenderal 82.33 A
2 Inspektorat Jenderal 82.88 A
3 Direktorat Jenderal Imigrasi 81.12 A
4 Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-undangan 80.26 A
5 Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual 81.12 A
6 Direktorat Jenderal Pemasyarakatan 82.08 A
7 Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum 80.21 A
8 Direktorat Jenderal Hak Asasi Manusia 81,69 A
9 Badan Pembinaan Hukum Nasional 76.28 BB
10 Balitbang HAM 82.47 A
11 BPSDM 78.11 BB
Nilai Rata-Rata 80.78 A
4. Capaian Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
Berdasar Laporan Hasil Evaluasi Lembar Kerja Penilaian (LKP) Pusat Penilaian
Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi (PMPRB) di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020 Nomor: ITJ.3.PW.03.01-88 tanggal
25 September 2020 bahwa ITJEN memperoleh indeks/nilai PMPRB sebesar
memperoleh Indkes sebesar 14.7 dari nilai tertinggi 14.6 untuk penilaian level
unit eselon I (PermenpanRB Th.2020). Adapun capai pelaksanaan Reformasi
Birokrasi ITJEN sebagai berikut :
4 Laporan Hasil Evaluasi atas Implementasi SAKIP di Lingkungan Kemenkumham Periode Tahun 2020
Nomor: ITJ.6.PW.03.01-88/VI/2020 tanggal 26 Juni 2020
No Komponen Bobot Nilai Hasil Evaluasi Es. I
1 Perecanaan Kinerja 30% 24,83
2 Pengukuran Kinerja 25% 21,29
3 Pelaporan Kinerja 15% 11,81
4 Evaluasi Internal 10% 7,36
5 Capaian Kinerja 20% 15,50
Nilai Hasil Evaluasi 100% 80,78
31 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pelaksanan 8 area percepatan reformasi birokrasi ITJEN meliputi :
a) Manajemen Perubahan
32 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
b) Penataan Organisasi
c) Deregulasi Kebijakan
d) Penguatan Tata Laksana
33 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Di Tahun 2020 Inspektorat Jenderal melakukan evaluasi melalui pemetaan
SOP yan telah ada disesuaikan dengan Peta Proses Bisnis, dimana area
proses bisnis yang belum ada SOP nya akan menjadi prioritas
penyusunan di Tahun 2021, sebagai berikut :
No Unit
Data Eksisting
esop
kemenkumham
1 III.1.1.1.1 SOP Penyusunan Kebijakan
Pengawasan
SOP No.32
III.1.1.1.2 SOP Penyusunan Program Kerja
Administrasi Umum Sekretariat
Inspektorat Jenderal
SOP No.33
III.1.1.1.3 SOP Penyusunan Program Kerja
Pengawasan tahunan (PKPT)
Inspektorat Wialyah
SOP No.34
III.2 III.2.1 Pelaksanaan
pengawasan
intern terhadap
III.2.1.1.1 SOP Audit Pengelolaan keuangan SOP No.82
III.2.1.1.2 SOP Audit Kinerja SOP No.83
III.2.1.1.4 SOP AUDITPengelolaan BMN
Inspektorat Jenderal
SOP No. 89
III.2.1.1.3 SOP audit Kinerja dan Keuangan Bidang
Kimigrasian pada Perwakilan Luar
Negeri
SOP No.105
III.2.1.2.1 SOP REVIU PROSES PENGADAAN
BARANG/JASA INSPEKTORAT
JENDERAL
SOP No.98
III.2.1.2.2 SOP REVIU PENGELOLAAN
ANGGARAN INSPEKTORAT
JENDERAL
SOP No.99
III.2.1.2.3 SOP REVIU RKA / KL SOP No.88
III.2.1.2.4 SOP ReVIU RKBMN SOP No.100
III.2.1.2.5 SOP REVIU LAPORAN KINERJA (LKJ) SOP No.103
III.2.1.3.1 SOP EVALUASI SPIP SOP No.85
III.2.1.3.2 SOP EVALUASI SAKIP SOP No.104
III.2.1.3.3 SOP EVALUASI PELAYANAN PUBLIK
DAN PENILAIAN KINERJA UNIT
PENYELNGGARA PELAYANAN PUBLIK
SOP No.106
III.2.1.3.4 SOP SELF ASSESSMENT SATUAN
KERJA ZONA INTEGRITAS
WBK/WBBM
SOP No.95
III.2.1.2
III.2.1.3 Evaluasi
Audit
Reviu
Pelaksanaan
Pengawasan
Inventaris Pemetaan SOP Berdasarkan Proses bisnis Level 02 Unit Utama
PENGAWASAN INTERNAL INSPEKTORAT JENDERAL
Proses Bisnis Level 01
Proses Bisnis Level 02 Proses Bisnis Level 03 Judul SOP
ITJEN
(PROSES
BISNIS
UTAMA/INTI)
III.1.1.1 Kebijakan Teknis
pengawasan dan
Penyusunan Program
kerja Pengawasan
Tahunan
III.1 Perencanaan
Pengawasan
III.1.1 Penyusunan
Kebijakan
Pengawasan
Intern di
Lingkungan
Kemenkumham
III.2.1.1
34 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
III.2.1.5 III.2.1.5.1 SOP PROGRAM AUDIT KINERJA SOP No.86
III.2.1.5.2 SOP PENDAMPINGAN PMPRB SOP No.87
III.2.1.5.3 SOP PENYUSUNAN STANDAR
OPERASIONAL PROSEDUR (SOP)
ENTRY SIMWAS
SOP No 89
III.2.1.5.4 SOP PENGADMINISTRASIAN
TANGGAPAN ATAS USUL HUKUMAN
DISIPLIN
SOP No 91
III.2.1.5.5 SOP PENGADMINISTRASIAN
TANGGAPAN ATAS TINDAK LANJUT
PENGAWASAN
SOP No 92
III.2.1.5.6 SOP PENGADMINISTRASIAN
TELAAHAN ATAS PENGADUAN
MASYARAKAT
SOP No 93
III.2.1.5.7 SOP PERSIAPAN PELAKSANAAN
PERJALANAN DINAS
SOP No 90
III.2.1.5.8 SOP PELAYANAN KONSULTASI
SECARA TATAP MUKA
SOP No 109
III.2.1.5.9 SOP PELAYANAN KONSULTASI
MELALUI WEBSITE
SOP No 110
III.2.1.6 Survei pelaksanaan
kinerja APIP
III.2.1.6.1 Belum ada
III.2.2 III.2.2.1 SOP Audit Khusus III.2.2.1.1 SOP Audit Khusus SOP No.102
III.2.2.1.2 SOP PROSES PENJATUHAN
HUKUMAN DISPLIN KEWENANGAN
MENTERI
SOP No.107
III.2.2.1.3 SOP PROSES PENJATUHAN
HUKUMAN DISPLIN KEWENANGAN
KANTOR WILAYAH
SOP No.108
III.2.3.1 Audit III.2.3.1.1 SOP PENYUSUNAN LAPORAN HASIL
PENGAWASAN
SOP No.101
III.2.3.2 Laporan Reviu, Evaluasi,
Pemantauan, Kegiatan
Pengawasan Lainnya
III.2.3.2.1 SOP PENGELOLAAN LAPORAN HASIL
PENGAWASAN
SOP No 94
III.3 III.3.1 III.3.1.1 Penyusunan Rencana
Strategis
III.3.1.1.1 SOP PENYUSUNAN RENCANA
STRATEGIS
SOP No.22
III.3.1.2.1 SOP PENYUSUNAN KEBUTUHAN
ANGGARAN IDEAL
SOP No.26
III.3.1.2.2 SOP PENYUSUNAN RENJA PAGU
INDIKATIF
SOP No.24
III.3.1.2.3 SOP PENYUSUNAN INDIKATOR
KINERJA
SOP No.23
III.3.1.2.4 SOP PENYUSUNAN TOR DAN RAB SOP No.28
III.3.1.3 Penyusunan Perjanjian
kinerja
III.3.1.3.1 SOP PENYUSUNAN PERJANJIAN
KINERJA INSPEKTUR JENDERAL,
PARA INSPEKTUR WILAYAH, DAN
SEKRETARIS INSPEKTORAT
SOP No.31
III.3.1.4 Penyusunan RKAKL dan
DIPA ITJEN
III.3.1.4.1 SOP PENYUSUNAN RKA K-L PAGU
ANGGARAN, ALOKASI ANGGARAN
DAN DIPA
SOP No.27
SOP PENELITIAN BIRO
PERENCANAAN, REVIU APIP DAN
PENELAAHAN DJA-BAPPENAS RKA-
K/L
SOP No.29
SOP PENELITIAN KONSEP DAFTAR
ISIAN PELAKSANAAN ANGGARAN
SOP No.30
III.3.1.5.1 SOP PENYUSUNAN PKAU
SEKRETARIAT INSPEKTORAT
JENDERAL
SOP No.33
III.3.1.5.2 SOP PENYUSUNAN PKPT
INSPEKTORAT WILAYAH
SOP No.34
III.3.1.6.1 SOP REVISI OUTCOME, OUTPUT DAN
INDIKATOR DIPA (REVISI
LEVEL/KEWENANAGAN DJA DAN
BAPPENAS)
SOP No.35
III.3.1.6.2 SOP REVISI DIPA YANG DITUJUKAN
KE DIREKTORAT JENDERAL
ANGGARAN KEMENKEU
SOP No.54
III.3.1.6.3 SOP REVISI DIPA LEVEL / YANG
DITUJUKAN KE DIRJEN
PEREBENDAHARAAN, KANWIL
DIRJEN KANWIL JAKARTA DAN KUASA
PENGUNAAN ANGGARAN ITJEN
SOP No.55
III.3.1.2 Penyusunan Rencana
Kerja
III.3.1.6 Revisi anggaran (Level
DJA)
Penyusunan
Disbursment Plan,
procurement Plan,
Kalender kerja
III.3.1.5
ITJEN
(PROSES
BISNIS
PENDUKUNG /
SEKRETRARIAT
Perencanaan,
Kehumasan,
Reformasi
Birokrasi dan
Pelaporan
Kegiatan Pengawasan
Lainnya
Perencanaan
Program dan
Anggaran
III.2.3 Pelaporan hasil
pengawasan
Pelaksanaan
pengawasan
untuk tujuan
tertentu atas
penugasan
Menteri
III.3.1.6.3 SOP REVISI DIPA LEVEL / YANG
DITUJUKAN KE DIRJEN
PEREBENDAHARAAN, KANWIL
DIRJEN KANWIL JAKARTA DAN KUASA
PENGUNAAN ANGGARAN ITJEN
KEMENKUMHAM
SOP No.55
35 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Hubungan
Masyarakat
III.3.2.1 Peliputan kegiatan
pimpinan
III.3.2.1.1 SOP KEGIATAN PELIPUTAN SOP No.43
III.3.2.2 Pengelolaan PPID dan
JDIH
III.3.2.2.1 Belum ada
III.3.2.3 Pengelolaan
Perpustakaan
III.3.2.3.1 SOP PENGELOLAAN PERPUSTAKAAN SOP No.42
III.3.2.3.2 SOP PEMBUATAN MAJALAH SOP No.40
III.3.2.3.3 SOP PENGELOLAAN PEMBUATAN KLIPING SOP No.41
III.3.2.4 Fasilitas Kerjasama
antar lembaga
pemerintah/ non
III.3.2.4.1 Belum ada
III.3.2.5 Pengelolaan Website
dan Media Sosial
III.3.2.5.1 SOP PENGELOLAAN PEMBUATAN
BERITA WEBSITE
SOP No.39
III.3.3.1 Penataan Kelembagaan III.3.3.1.1 Belum ada
III.3.3.2 Penyusunan Proses
Bisnis dan SOP
III.3.3.2.1 Belum ada
III.3.3.3.1 SOP PERENCANAAN REFORMASI
BIROKRASI
SOP No.36
III.3.3.3.2 SOP PENILAIAN MANDIRI
PELAKSANAAN REFORMASI
BIROKRASI
SOP No.37
III.3.3.3.3 SOP LAPORAN EVALUASI DAN
PELAKSANAAN RB
SOP No.38
III.3.3.4 Penyusunan Rancangan
Peraturan
Kemenkumham
III.3.3.4.1 Belum ada
III.3.4.1.1 SOP PENYUSUNAN LAPORAN
CAPAIAN KINERJA
SOP No.48
III.3.4.1.2 SOP PENYUSUNAN LAPORAN
KINERJA
SOP No.49
III.3.4.1.3 SOP PENYUSUNAN TARGET KINERJA SOP No.50
III.3.4.2 III.3.4.2.1 SOP PENYUSUNAN LAPORAN
BULANAN
SOP No.44
III.3.4.2.2 SOP PENYUSUNAN LAPORAN
TRIWULAN
SOP No.45
III.3.4.2.3 SOP PENYUSUNAN LAPORAN
TAHUNAN
SOP No.46
III.3.4.3 Monitor Realisasi
anggaran
III.3.4.3 SOP PELAKSANAAN E-MONEV SOP No.51
III.3.4.4 Penyusunan Laporan
SPIP
III.3.4.4 SOP PENYUSUNAN LAPORAN SPIP SOP No. 47
III.3.4.5 Pelaksanaan Monev
Kegiatan Pengawasan
III.3.4.5 Belum ada
III.3.4.6 PeNyusunan Bahan
rapat Pimpinan
III.3.4.6 Belum ada
III.4.1.1.1 SOP PEMELIHARAAN DAN
PENGAMANAN SISTEM TI
SOP No 56
III.4.1.1.2 SOP PERENCANAAN
PENGEMBANGAN SISTEM
TEKNOLOGI INFORMASI
SOP No 62
III.4.2.1.1 SOP PENGELOLAAN DAN ANALISIS
LAPORAN HASIL PENGAWASAN
SOP No 57
III.4.2.1.2 SOP PENGELOLAAN DAN ANALISIS
TINDAK LANJUT TEMUAN
SOP No 58
III.4.2.2 Pengelolaan Hasil
Rekapitulasi Hukuman
Disiplin
III.4.2.2.1 SOP INPUT DATA HUKUMAN DISIPLIN
DAN DATA CELA
SOP No 59
III.4.3 Pengelolaan dan
Analisis Data
Hasil
Pengawasan II
III.4.3.1 Pengelolaan Hasil
Pengawasan Eksternal
III.4.3.1.1 SOP LAPORAN HASIL PENGAWASAN
DAN TINDAK LANJUT BPK, BPKP, DAN
OMBUDSMAN
SOP No 60
III.4.4 Layanan
Pengaduan
III.4.4.1 Layanan Pengaduan III.4.4.1.1 SOP PROSES PENGELOLAAN
PENGADUAN MASYARAKAT
SOP No 61
III.4.1.1 Pengelolaan Teknologi
Informasi ITJEN
Penyusunan Laporan
Kegiatan Pengawasan
III.3.3 Kelembagaan
dan reformasi
birokrasi
III.3.2
III.3.3.3 Fasilitasi Pelaksanaan
RB
Pengelolaan dan
Analisis Data
Hasil
Pengawasan I
III.4.1 Pengelolaan
Teknologi
Informasi
III.3.4.1 Penyusunan Laporan
Akuntabilitas Kinerja
III.3.4 Evaluasi dan
Pelaporan
III.4.2.1 Pengelolaan Hasil
Pengawasan Internal
(ITJEN)
Pengelolaan
Sistem
Informasi
Pengawasan
III.4
III.4.2
36 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
III.5 III.5.1.1 Penyiapan Formasi Belum Ada
III.5.1.2 Pengelolaan Sasaran
Kinerja
III.5.1.2.1 SOP PENGENDALIAN DAN
MENGHIMPUN BERKAS SKP
SOP No 11
III.5.1.3.1 SOP PENGENDALIAN ABSENSI
PEGAWAI
SOP No 10
III.5.1.3.2 SOP PENGAJUAN CUTI SOP No 14
III.5.1.3.3 SOP PENGELOLAAN RAKAPITULASI
ABSENSI PEMBAYARAN TUNKIR
SOP No 9
III.5.1.3.4 SOP KENAIKAN GAJI BERKALA SOP No 12
III.5.1.4.1 SOP PENERBITAN KARIS DAN KARSU SOP No 8
III.5.1.4.2 SOP PERMOHONAN PENGAJUAN
KARPEG, BPJS, TASPEN
SOP No 15
III.5.1.5 Pemberian Penghargaan
Pegawai
III.5.1.5.1 SOP PENGUSULAN TANDA
PENGHARGAAN
SOP No 13
III.5.2.1.1 SOP PENGUSULAN MUTASI DAN
PROMOSI
SOP No 5
III.5.2.1.2 SOP MUTASI DAN PROMOSI SOP No 4
III.5.2.1.3 SOP MUTASI KE DALAM SOP No 6
III.5.2.2 Kenaikan Jenjang
JFT/JFA
III.5.2.2.1 SOP PENGUSULAN KENAIKAN
JABATAN PEJABAT FUNGSIONAL
AUDITOR
SOP No 1
III.5.2.3 Kenaikan Pangkat III.5.2.3.1 SOP PENGUSULAN KENAIKAN
PANGKAT
SOP No 2
III.5.2.4 Pengelolaan
Administrasi Hukuman
Disiplin
III.5.2.4.1 Belum Ada
III.5.2.5 Pemberhentian dan
Pensiun
III.5.2.5.1 SOP PENGUSULAN PENSIUN SOP No 7
III.5.2.6 Pengelolaan Pelaporan
LHKASN
III.5.2.6.1 SOP REKAPITULASI LHKASN SOP No 3
III.5.3.1 Pengelolaan
Administrasi Jabatan
Struktural dan fungsional
III.5.3.1.1 Belum Ada
III.5.3.2 Perencanaan dan
Analisa kebutuhan
Pengembangan Pegawai
III.5.3.2.1 Belum Ada
III.6 III.6.1.1 Penerimaan Surat
Masuk
III.6.1.1.1 SOP ADMINISTRASI SURAT MASUK SOP No 64
III.6.1.2.1 SOP ADMINISTRASI SURAT KELUAR SOP No 81
III.6.1.2.2 SOP PENOMORAN JUKTIB SOP No 65
III.6.1.2.3 SOP PENOMORAN SURAT KHUSUS SOP No 66
III.6.1.3 Layanan Kearsipan III.6.1.3.1 Belum Ada
III.6.2.1.1 SOP PENATAUSAHAAN PERSEDIAAN SOP No 67
III.6.2.1.2 SOP PERAWATAN KENDARAAN DAN
RUMAH DINAS
SOP No 69
III.6.2.1.3 SOP TEKNISI SOP No 70
III.6.2.2.1 SOP PENATAUSAHAAN BMN SOP No 68
III.6.2.2.2 SOP PENGHAPUSAN BMN SOP No 63
III.5.1.4 Administrasi Asuransi
Kesehatan, karpeg,
Karis/Karsu dan Taspen
III.5.2.1 Mutasi dan/atau Promosi
III.6.2.1 Layanan Sarpras dan
Operasional Perkantoran
III.5.1.3 Administrasi Penggajian
dan Tunjangan Kinerja
III.6.2 Rumah Tangga
dan Pengelolaan
BMN
III.6.1 Persuratan dan
Arsip
III.6.1.2 Penerimaan Surat
Keluar
III.6.2.2 Layanan Penatausahaan
dan Penghapusan BMN
III.5.1
III.5.2 Mutasi dan
Pemberhentian
Umum
III.5.3
Pengelolaan
Umum
Pengelolaan
SDM
Administrasi
Jabatan dan
Pengembangan
37 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
e) Bahwa berdasarkan hasil pemetaan SOP disandingkan dengan Prose
Bisnis, terdapat 17 Proses Bisnis yang belum ada SOP nya yaitu :
III.6.3.1 Layanan Persuratan
Pimpinan
III.6.3.1.1 SOP TATA PERSURATAN TATA
USAHA PIMPINAN DAN PROTOKOL
SOP No 78
III.6.3.1.2 SOP LAPORAN KEGIATAN TATA
USAHA PIMPINAN
SOP No 77
III.6.3.2.1 SOP PERJALANAN DINAS PIMPINAN SOP No 71
III.6.3.2.2 SOP PENGURUSAN ADMINISTRASI
PERJALANAN DINAS LUAR NEGERI
INSPEKTUR JENDERAL
SOP No 72
III.6.3.2.3 SOP PENERIMAAN TAMU PIMPINAN SOP No 73
III.6.3.2.4 SOP MENGHADIRI KEGIATAN DAN
RAPAT
SOP No 74
III.6.3.2.5 SOP PELAKSANAAN APEL PAGI DAN
SORE
SOP No 75
III.6.3.2.6 SOP PEMENUHAN KEBUTUHAN
PIMPINAN
SOP No 76
III.6.3.2.7 SOP PENCATATAN JADWAL
KEGIATAN PIMPINAN
SOP No 79
III.6.3.2.8 SOP PENGARSIPAN DOKUMEN
PIMPINAN
SOP No 80
III.7 Pengelolaan
Keuangan
III.7.1.1 Pengajuan Gaji Induk
Pegawai
III.7.1.1.1 Belum Ada
III.7.1.2 Pengajuan Uang Makan
dan Lembur Pegawai
III.7.1.2.1 SOP PENGAJUAN UANG MAKAN SOP No 18
III.7.1.3.1 SOP PENGAJUAN TUNJANGAN
KINERJA
SOP No 21
III.7.1.3.2 SOP PENCAIRAN TUNJANGAN
KINERJA
SOP No 17
III.7.1.4 Penyusunan Revisi
Anggaran Level Kanwil
DJPB
III.7.1.4.1 Belum Ada
III.7.1.5 Penyusunan Laporan
Realisasi Anggaran
III.7.1.5.1 Belum Ada
III.7.2 Perbendaharaan III.7.2.1 Pelaksanaan Urusan
Perbendaharaan dan
Tata Usaha Keuangan
III.7.2.1.1 SOP PERTANGGUNGJAWABAN
KEGIATAN
SOP No 20
III.7.3 Akuntansi dan
Pelaporan
III.7.3.1 Pelaksanaan Akuntansi,
Rekonsiliasi dan
Pelaporan Keuangan
III.7.3.1.1 Belum Ada
III.7.4 Perjalanan Dinas III.7.4.1 Pelaksanaan Urusan
Administrasi Perjalanan
Dinas
III.7.4.1.1 SOP ADMINISTRASI PERJALANAN
DINAS
SOP No 19
III.7.1.3 Pengajuan Tunjangan
Kinerja Pegawai
Tata Usaha
Pimpinan dan
Protokol
III.6.3
III.6.3.2 Layanan Keprotokolan
Pelaksanaan
Anggaran
III.7.1
No Proses Bisnis Yang Belum Terdapat SOP
1 Survei pelaksanaan kinerja APIP
2 Pengelolaan PPID dan JDIH
3 Fasilitas Kerjasama antar lembaga pemerintah/ non Pemerintah
4 Penataan Kelembagaan
5 Penyusunan Proses Bisnis dan SOP
6 Penyusunan Rancangan Peraturan Kemenkumham
7 Pelaksanaan Monev Kegiatan Pengawasan
8 Penyusunan Bahan rapat Pimpinan
9 Penyiapan Formasi
10 Pengelolaan Administrasi Hukuman Disiplin
11 Pengelolaan Administrasi Jabatan Struktural dan fungsional
12 Perencanaan dan Analisa kebutuhan Pengembangan Pegawai
13 Layanan Kearsipan
14 Pengajuan Gaji Induk Pegawai
15 Penyusunan Revisi Anggaran Level Kanwil DJPB
16 Penyusunan Laporan Realisasi Anggaran
17 Pelaksanaan Akuntansi, Rekonsiliasi dan Pelaporan Keuangan
38 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
f) Penataan Manajemen Sumber Daya Manusia
g) Peningkatan Akuntabilitas
39 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
h) Peningkatan Pengawasan
i) Peningkatan Pelayanan Publik
40 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
5. Penyelenggaran Manajemen Risiko
Manajemen risiko menjadi bagian yang terpisahkan dari tanggung jawab
manajemen dalam memastikan tercapainya sasaran organisasi. Inspektorat
Jenderal menysun penerapan manajemen risiko berdasar pada Permenkumham
No.5 Th.2019 tentang Penerapan Manajemen Risiko di lingkungan
Kemenkumham meliputi penyusunan Penetapan Tujuan, Identifikasi Risiko,
Analisa Risiko, Evalausi Risiko, Penanganan Risiko dan Pemantauan Risiko,
sebagai berikut :
Menyusun Laporan Pemantauan/Mitigasi Risiko Semester I (ITJ.1.PR.04.03-02 -
1 September 2020) dan Laporan Akhir Tahun Penerapan Manajemen Risiko
ITJEN Th.2020 ( ITJ.1.UM.01.01-91 – 11 Januari 2021). Implementasi
penerapan proses manajemen risiko di lingkungan Inspektorat Jenderal
umumnya sudah memenuhi prinsip corporate governance (GCG), namun masih
ada kelemahan, sebagian besar risk owner belum memahami akan pentingnya
pengelolaan manajemen risiko terhadap sasaran tugasnya dan belum
disesuaikan dan dintegrasikan dengan praktik-praktik bisnis dan budaya
organisasi Inspektorat Jenderal.
6. Pelaksanaan Instruksi Presiden
Instruksi Presiden No.2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) Tahun 2020-2024, dengan capaian
target pertriwulan, sebagai berikut :
Target B03 : Sosialisasi P4GN melalui website itjen.kemenkumham.go.id
Target B06 : Penyusunan kebijakan P4GN dilingkungan Kemenkumham,
dengan ditetapkannya ITJ-25.OT.02.01 Tahun 2020 tentang
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan
41 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN) di
Lingkungan Kementerian Hukum dan HAM
Target B09 : Tes Urine Pegawai Kemenkumham dengan target 330 orang
Target B12 : Tes Urine Pegawai Kemenkumham dengan target 330 orang
Sampai dengan 31 Desember 2020, tercapai target sebanyak 4.317 pegawai
Kemenkumham telah melakukan tes urine (1308 %) terdiri dari 4.076 pegawai
Non dan 241 pegawai serta PPNP Itjen.
7. Capaian Pelaksanaan Target Kinerja (TARJA) KEMENKUMHAM
Ditetapkan dengan KEPMENKUMHAM No.M.HH-03.PR.01.03 Tahun 2019
tentang Target Kinerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020
tanggal 22 November 2019, dengan Target ditetapkan per triwulan yaitu B03,
B06, B09 dan B12, yaitu :
a) Delapan Target Kinerja ITJEN, meliputi :
1) Penguatan, Pengawasan, dan Pengendalian Internal (SPIP)
2) Meningkatnya jumlah Satuan Kerja berpredikat WBK/WBBM di lingkungan
Kementerian Hukum dan HAM
3) Laporan Keuangan (LK) Kementerian Hukum dan HAM sesuai dengan
SAP
4) Reviu Laporan Kinerja dan Evaluasi SAKIP Kemenkumham
5) Optimalisasi Pelaporan Gratifikasi dan WBS di Lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM RI
6) Terlaksananya Audit Pengadaaan Barang dan Jasa
7) Pendampingan Penlaiam Mandiri Pelaksanaan Reformasi Birokrasi
(PMPRB)
8) Optimalisasi Pelaporan LHKASN di lingkungan Kementerian Hukum dan
HAM RI
b) Empat Target Kinerja Turunan ITJEN ke Kantor Wilayah, meliputi :
1) Seluruh Satuan Kerja melaksanakan Reformasi Birokrasi (RB)
2) Pelaksanaan Sistem Pengendalian Internal Pemerintah (SPIP) dengan fokus
kepada peningkatan pelayanan publik, pencegahan korupsi dan peningkatan
nilai maturitas SPIP
3) Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan (TLHP) Inspektorat Jenderal (Itjen) dan
Badan Pemeriksa Keuangan (BPK)
4) Optimalisasi Pelaporan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara
(LHKASN) di lingkungan Kementerian Hukum dan HAM RI berbasis
Teknologi Informasi
42 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Target TARJA ITJEN per periode pelaporan berhasil dicapai tepat waktu.
8. Capaian Pelaksaaan Monitoring Program/Anggaran/Kegiatan dan Prioritas
Nasional
Monitoring dilaksanakan dengan melakukan penginputan secara triwulan
capaian sasaran, indikator kinerja, perjanjian kinerja, realisasi output dan
anggaran serta prioritas nasional pada aplikasi Smart-DJA pada website
http://monev.anggaran.kemenkeu.go.id/smart dan aplikasi Monev RKP
Bappenas pada website https://e-monev.bappenas.go.id/2020 serta
eperformance.kemenkumham.go.id, sebagai berikut :
43 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
44 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
45 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Target RKP Tahun 2020 Inspektorat Jenderal hanya mengemban kegiatan
Prioritas Nasional yaitu Pembangunan Zona WBK/WBBM Integritas
WBK/WBBM sebagai berikut :
PN 5 RKP 2020 : Stabilitas Pertahanan dan Keamanan
Program Prioritas : Penguatan Upaya Anti Korupsi
Kegiatan Prioritas : Penguatan Upaya Anti Korupsi
Sasaran : Berkurangnya Praktik Koruptif
Proyek Prioritas Nasional
(Pro PN) : Optimalisasi Upaya Anti Suap pada Sistem Peradilan
Sasaran Pro PN : Menurunnya Praktik Suap pada Sistem Peradilan
Program : Program Pengawasan dan Peningkatan
Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham
Kegiatan : Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah
I, II, III, IV, V dan VI
Output : Jumlah Satuan Kerja Berpredikat WBK/WBBM
di Lingkungan KEMENKUMHAM
Target dan Satuan Output : 30 satker
Angaran : Rp.1.990.400.000
Capaian output : 83 Satker
46 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
9. Capaian Pelaksanaan Kegiatan Pengawasan Inspektorat Wilayah
a) Audit Barang dan Jasa
Telah dilaksanakan Audit pada 14 (empat belas) Kantor Wilayah
Kementerian Hukum dan HAM RI masing–masing: Kanwil Aceh, Riau,
Maluku, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, DIY dan Papua Barat dengan
temuan sebagai berikut:
1) Kanim Takengon, Kanwil Aceh (4 temuan):
Adanya keterlambatan penyelesaian pekerjaan konstruksi
pembangunan gedung kantor sehingga gedung belum dapat
dimanfaatkan;
Adanya kekurangan volume dan perbedaan spesifikasi pelaksanaan
pekerjaan fisik pembangunan gedung kantor sebesar Rp.58.870.000,-;
Adanya Laporan progres prestasi pekerjaan konstruksi belum dibuat;
Jaminan masa pemeliharaan tidak dilaksanakan oleh penyedia.
2) Rutan Siak, Kanwil Riau (3 temuan):
Terdapat kelebihan bayar konsultan atas biaya personil dan non
personil sebesar Rp. 15.430.000;
Terdapat kelebihan pembayaran progres pekerjaan fisik sebesar
Rp.15.430.000;
Distribusi pengadaan BMN tidak dilengkapi BAST.
3) Kanim Ambon, Kanwil Maluku (2 temuan):
Terdapat barang sisa bongkaran hasil rehabilitasi yang belum dilelang;
Terdapat kelebihan bayar konsultan atas biaya personil dan non
personil sebesar Rp. 22.020.000,-.
4) Rutan Janeponto, Kanwil Sulawesi Selatan (2 temuan):
Terdapat pertanggungjawaban biaya pengelolaan kegiatan
(interpolasi) yang tidak tertib;
Konsultan perencana tidak melaksanakan ketentuan kontrak.
5) Kanim Sambas Kanwil Kalimantan Barat (2 temuan):
Terdapat kelebihan bayar konsultan atas biaya personil dan non
personil sebesar Rp. 7.700.000;
Terdapat pertanggungjawaban biaya pengelolaan kegiatan
(interpolasi) yang tidak tertib.
6) Kanim & LPP Yogyakarta, Kanwil DIY (masing–masing 1 temuan):
Terdapat kelebihan pembayaran progres pekerjaan fisik pada Kanim
Yogyakarta sebesar Rp.6.623.152.- dan LPP Yogyakarta Kanwil DIY
sebesar Rp.23.712.793.
47 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
7) Lapas Perempuan Manokwari Kanwil Papua Barat (2 temuan):
Terdapat kelebihan bayar konsultan atas biaya personil dan non
personil sebesar Rp. 378.290.800; Adanya keterlambatan
penyelesaian pekerjaan konstruksi pembangunan gedung kantor
sebesar Rp. 156.768.765.
b) Audit Pengadaan Bahan Makanan (BAMA)
Telah dilaksanakan audit pada 3 (tiga) Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM RI, masing-masing Kanwil Jawa Tengah, Bali, dan Kanwil
Kalimantan Timur, dengan temuan sebagai berikut :
Terdapat kekurangan Volume Bahan Makanan yang dikirim tidak sesuai
kontrak, pada Lapas Kerobokan Kanwil Bali, Lapas Semarang Kanwil
Jawa Tengah, Lapas Balikpapan dan Lapas Samarinda Kanwil
Kalimantan Timur.
Terdapat kualitas bahan makanan yang dikirim tidak sesuai kontrak, pada
Lapas Semarang Kanwil Jawa Tengah dan Lapas Kerobokan Kanwil Bali.
c) Audit Pengelolaan Keuangan Terhadap Tata Kelola Administrasi
Telah dilaksanakan audit pada 11 (sebelas) Kantor Wilayah Kementerian
Hukum dan HAM RI masing-masing: Jawa Tengah, Sulawesi Barat, Bali,
Bangka Belitung, Kalimantan Timur, Jawa Timur, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, Sumatera Selatan, Maluku Utara dan Yogyakarta dengan temuan
sebagai berikut:
Terdapat administrasi pertanggungjawaban keuangan Belanja Barang
dan Belanja Perjalanan dinas yang belum lengkap tetapi sudah dibayar
pada Kanim Polewali dan Lapas Polewali Kanwil Sulawesi Barat, Lapas
Kerobokan dan Lapas Tabanan Kanwil Bali, Kanim Pangkalpinang Kanwil
Bangka Belitung, Lapas Pati Kanwil Jateng, Rutan Balikpapan Kanwil
Kalimantan Timur, Kanim Pamekasan Kanwil Jawa Timur, Kanwil
Sumatera Selatan dan Kanwil Sumatera Utara.
Terdapat tata kelola Kewajiban Perpajakan yang tidak sesuai dengan
pajak yang harus dipungut pada Lapas Kerobokan Kanwil Bali, Lapas
Polewali Kanwil Sulawesi Barat, dan Kanwil Maluku Utara.
Terdapat tata kelola pembayaran uang makan pegawai tidak sesuai
dengan absensi pegawai pada Kanim Pati Kanwil Jawa Tengah, Kanim
Mamuju, Kanim Polewali dan Lapas Polewali Kanwil Sulawesi Barat,
Rutan Painan Kanwil Sumatera Barat, Rutan Bantul, Rutan Wates dan
Lapas Sleman Kanwil Yogyakarta.
48 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Terdapat Sewa BMN Rumah dinas dan Kantin belum dipungut sesuai
dengan tarif yang ditentukan pada Lapas Sungailiat dan Kanim Pangkal
Pinang Kanwil Bangka Belitung, Lapas Pati Kanwil Jawa Tengah serta
Lapas Samarinda dan Rutan Balikpapan Kanwil Kalimantan Timur.
d) Audit Tugas dan Fungsi Pemasyarakatan
Telah dilaksanakan audit pada 3 (tiga) Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM masing-masing Kanwil Lampung, Sulawesi Selatan, dan
Kalimantan Barat dengan temuan sebagai berikut:
Terdapat Petugas P2U yang Tidak Tertib Melakukan Pencatatan Atas
Keluar dan Masuknya barang dan orang, pada Lapas Narkotika Lampung
Kanwil Lampung;
Terdapat klien yang tidak melapor dan tidak mengikuti pembimbingan
dengan baik, pada Bapas Palopo Kanwil Sulawesi Selatan;
Terdapat surat izin penggunanaan senjata api dan buku kepemilikan
banyak yang sudah habis masa berlakunya dan belum diperpanjang,
pada Rutan Sanggau Kanwil Kalimantan Barat;
Terdapat pemusnahan barang hasil penggeledahan yang belum
dibuatkan berita acara, pada Rutan Sanggau Kanwil Kalimantan Barat.
e) Audit Tugas dan Fungsi Keimigrasian
Telah dilaksanakan audit pada 3 (tiga) Kantor Wilayah Kementerian Hukum
dan HAM masing-masing Kanwil Lampung, Jambi dan Bangka Belitung
dengan temuan sebagai berikut:
Terdapat Pejabat dan Staf Wasdakim belum mengikuti diklat PPNS;
Terdapat Penggantian paspor yang habis masa berlaku/rusak tidak
sesuai ketentuan;
Terdapat Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI) pelabuhan laut belum
memiliki Sarana dan Prasarana (Perkantoran), pada Kanim Tanjung
Pandan Kanwil Bangka Belitung;
Terdapat perbedaan alamat dalam pemberian izin alih status WNA pada
KITAS dan alamat domisili pada Kanim Pangkal Pinang Kanwil Bangka
Belitung;
Terdapat proses clearance alat angkut kapal laut tanpa memeriksa buku
pelaut crew kapal, pada Kanim pangkal Pinang Kanwil Bangka Belitung;
Terdapat hotel dengan kunjungan orang asing yang belum melaporkan
melalui Aplikasi Pengawasan Orang Asing (APOA), pada Kanim
Tanjung Pandan Kanwil Bangka Belitung;
49 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Terdapat Blanko paspor tidak ditempatkan pada brankas, pada Kanim
Tanjung Pandan Kanwil Bangka Belitung; 8. Anggaran PNBP
keimigrasian tidak dapat digunakan seluruhnya karena target
pengumpulan PNBP tidak tercapai pada Kanim Tanjung Pandan Kanwil
Bangka Belitung
f) Audit Tata Kelola Pengadaan Barang dan Jasa Dalam Rangka Percepatan
Penanganan COVID-19.
Telah dilaksanakan audit pada Sekretariat Jenderal dengan temuan sebagai
berikut:
Terdapat pembayaran konsumsi pegawai WFO tanpa mempertimbangkan
kewajaran dan pengendalian serta efisiensi dan efektivitas dalam kondisi
pandemi COVID-19 sebesar Rp. 412.925.000.
Terdapat pemberian translok pegawai WFO yang menggunakan kendaraan
dinas dan tidak dilengkapi daftar kehadiran pegawai.
Terdapat inefisiensi anggaran untuk sewa laptop yang digunakan untuk
kunjungan online satker pemasyarakatan di lingkungan Kanwil DKI Jakarta.
Terdapat tata kelola kewajiban perpajakan yang tidak sesuai dengan pajak
yang harus dipungut sebesar Rp. 2.505.000,-.
Terdapat pembayaran honorarium penguji atas kegiatan seleksi terbuka
jabatan pimti (Job Fit) yang belum sesuai dengan Bagan Akun Standar
(BAS).
Terdapat berkas pertanggungjawaban administrasi keuangan yang belum
lengkap.
Terdapat tata kelola pembayaran translok dan pembayaran uang makan
Pegawai WFO tidak sesuai ketentuan.
g) Temuan Berulang
Dalam pelaksanaan audit terdapat beberapa temuan berulang yang wajib
mendapat perhatian, dalam bidang/tugas fungsi :
1) Pemasyarakatan, meliputi Buku registrasi tidak tertib, Aplikasi SDP tidak
optimal, Terdapat WBP tidak tertib, Ijin Luar Biasa tidak sesuai prosedur,
Geledah barang masuk lapas/rutan tidak maksimal (kirim bahan makanan,
barang koperasi, pegawai, besuk), Penyaluran bahan makan tidak tertib,
Peredaran dan pengendalian narkoba oleh WBP.
2) Keimigrasian, meliputi Proses pengajuan permohonan dokumen
keimigrasian dan status keimigrasian belum sesuai prosedur, Pihak
sponsor/penjamin WNA fiktif (tidak diketahui alamatnya), Pelaksanaan
50 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pengawasan Orang Asing melalui Aplikasi Pengawasan Orang Asing
(APOA) belum maksimal.
3) Barang Milik Negara, meliputi Transfer keluar dan masuk tidak sesuai
dengan kebutuhan satker, Pengelolaan tanah dan rumah negara tidak
tertib, penetapan tarif sewa BMN belum sesuai ketentuan, Proses
penetapan status penggunaan BMN butuh waktu lama, Penghapusan
BMN belum tertib dan Pencatatan BMN belum maksimal.
4) Pengelolaan Keuangan, meliputi Pertanggung jawaban keuangan tidak
sesuai ketentuan, Kode akun keuangan tidak sesuai penggunaan,
Kelebihan bayar dan kekurangan volume pekerjaan dan Penatausahaan
buku kas umum belum memadai.
h) Reviu Laporan Keuangan
Reviu pada tingkat Unit Akuntansi Pengguna Anggaran (UAPA) Kementerian
Hukum dan HAM, terdapat catatan sebagai berikut:
Pencatatan tidak sesuai Akun.
Transfer Masuk-Keluar BMN tidak akurat.
Piutang yang tidak bergerak mutasinya belum diungkapkan dalam CaLK.
Kebijakan akuntansi pada Satker BHP belum disusun.
Jurnal tidak lazim belum diungkapkan secara memadai dalam CaLK.
Aset Tetap yang Tidak Digunakan dalam Operasi Pemerintahan senilai
Rp156.363.572.205,- belum diusulkan untuk dihapuskan.
Terdapat salah pencatatan akun hewan dan tanaman untuk
dijual/diserahkan kepada masyarakat pada akun 117123 ke dalam akun
117199 persediaan lainnya.
Konstruksi dalam pengerjaan dan aset tetap yang tidak digunakan belum
diungkap dalam CaLK dan CaLBM
i) Reviu RKAKL dan Revisi Anggaran
Reviu Pagu Anggaran dan Pagu Alokasi dan revisi dilakukan terhadap 11
(sebelas) unit Eselon I dengan catatan sebagai berikut:
Pencatatan tidak sesuai Akun dalam penganggaran.
Penganggaran tidak sesuai dengan postur anggaran.
Penganggaran melebihi SBM.
Data dukung usulan (RKA-K/L/Revisi) belum lengkap (TOR, RAB dan
data dukung lainnya).
j) Reviu RKBMN
Reviu dilakukan terhadap 11 (sebelas) unit Eselon I dengan catatan sebagai
berikut:
51 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Usulan Rencana Pengadaan dan pemeliharaan BMN belum sesuai
dengan Standar Barang Standar Kebutuhan.
Data dukung diperlukan dalam rangka pemantauan/tindak lanjut Satker
atas catatan hasil reviu reval BMN.
Usulan rencana pengadaan dan pemeliharaan belum dilengkapi hasil
penelitian dari Kepala Satuan Kerja sampai Kepala Biro Keuangan
k) Reviu Penilaian Kembali BMN
Reviu dilakukan terhadap 14 (empat belas) objek reviu masing - masing
Sekretariat Jenderal, Inspektorat Jenderal, BPHN, Balitbang, Kanwil Aceh,
Banten, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Sulawesi Selatan, Bangka
Belitung, Bali, Jawa Tengah, Kalimantan Timur dan Kanwil Sulawesi Barat,
dengan catatan sebagai berikut:
Ketersediaan dokumen pendukung belum lengkap.
Keakuratan pengisian data Form Inventarisasi belum memadai.
Terdapat BMN dengan status tidak ditemukan yang tidak dapat dilakukan
penilaian kembali oleh KPKNL.
Terdapat BMN berupa Tanah yang belum tersertifikasi dan sudah
tersertifikasi namun belum sesuai kepemilikian (Pemerintah RI c.q.
Kementerian Hukum dan HAM).
l) Reviu LAKIP
Reviu dilakukan terhadap LKIP Sekretariat Jenderal dengan catatan sebagai
berikut:
Format penulisan dan penomoran LKIP belum sesuai tata naskah dinas,
belum sajikan capaian kinerja IP yang memadai, belum sajikan info
keuangan yang terkait dengan pencapaian Sasaran Strategis dan belum
di dukung lampiran data-data informasi.
Data/informasi kinerja LKIP belum seluruhnya diyakini keandalan.
Tujuan/sasaran LKIP belum selaras dengan Renstra dan IKU. Belum
seluruh indikator kinerja penuhi kriteria ukuran keberhasilan yang baik
(Spesific, Measurable, Achievable, Relevance, Timebond dan Cukup). 4.
Analisis LKIP masih sajikan data proses, bukan hasil.
m) Reviu Tunas Integritas
Reviu dilakukan terhadap 11 (sebelas) unit Eselon I dengan catatan bahwa
secara umum Penguatan tunas integritas belum berjalan optimal.
n) Evaluasi PMPRB
52 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Telah dilaksanakan evaluasi tPMPRB erhadap 11 Unit Eselon I, dengan nilai
sebagai berikut :
Beberapa catatan atau hal-hal yang perlu mendapat perhatian sebagai
berikut: Belum maksimal melakukan monitoring dan evaluasi rencana
kerja RB pada unit kerja masing masing.
Belum memiliki peta proses bisnis sesuai dengan tugas dan fungsi,
dimana penjabaran peta proses bisnis dalam SOP masih dalam bentuk
konsep, belum di legalisasi.
Belum melakukan identifikasi, analisis, dan pemetaan terhadap peraturan
perundang-undangan yang tidak harmonis/sinkron.
Belum ada Sistem pengendalian penyusunan peraturan perundangan
yang mensyaratkan adanya Rapat Koordinasi, Naskah Akademis, kajian,
dan policy paper.
Belum melakukan Perhitungan analisa beban kerja yang menunjang
kinerja utama instansi dan diformalkan.
Belum melakukan tindaklanjut hasil evaluasi atas Penanganan Benturan
Kepentingan.
Belum Optimal dalam pemanfaatan TIK terutama pada implementasi
SPPT-TI.
o) Evaluasi SAKIP
Telah dilaksanakan evaluasi SAKIP dan Reviu LAKIP terhadap 11 Unit
Eselon I, dengan nilai dan predikat sebagai berikut:
53 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Berdasarkan hasil Evaluasi atas Implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja
Tahun 2019, capaian nilai evaluasi pada Unit Eselon I adalah sebesar 80.78
atau A (memuaskan), dengan interpretasi memimpin perubahan, berkinerja
tinggi dan sangat akuntabel. Beberapa catatan atau hal-hal yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut:
Renstra Eselon I Tahun 2015-2019 belum dilengkapi dengan tujuan
beserta indikatornya dan indikator kinerja yang telah ditetapkan belum
berkriteria SMART (specific, measurable, achievable, relevance,
timebound) serta Cukup untuk mengukur sasaran.
Perlunya disusun pohon kinerja s/d tingkat Eselon III dan IV (UPT)
sehingga memudahkan penjabaran (cascading) kinerja.
Perjanjian Target kinerja belum sepenuhnya didasari basis data dan
penghitungan logis.
Belum terdapat pemberian reward and punishment atas pencapaian IKU.
p) Evaluasi Maturitas SPIP
Evaluasi dilakukan terhadap 11 Unit Eselon I dan 12 Kantor Wilayah (Kanwil
Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Riau, DKI, Jambi, Jawa Tengah, Bali,
Sumatera Selatan, Yogyakarta, Lampung, dan Jawa Timur) dengan skor
sebagai berikut:
54 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Hasil evaluasi tingkat Kementerian Hukum dan HAM tetap dapat menjaga
predikat “Terdefinisi” dengan skor sebesar 3,882 yang artinya telah
melaksanakan praktik pengendalian intern dan terdokumentasi dengan baik,
namun evaluasi dilakukan tanpa dokumentasi yang memadai. Skor tersebut
mengalami peningkatan dari hasil penilaian mandiri tahun sebelumnya
dengan skor sebesar 3,4648 (hasil quality assurance oleh BPKP sebesar
3,3091). Dari hasil evaluasi terdapat beberapa catatan/hal yang perlu
mendapat perhatian sebagai berikut:
Kebijakan dan SOP untuk setiap personel pelaksanaan kegiatan pokok
Kementerian belum sepenuhnya tersedia dan implementasikan dalam
kegiatan rutin keseharian.
Fasilitasi pendokumentasian pelaksanaan Kebijakan dan SOP dalam
pelaksanaan tugas belum sepenuhnya tersedia secara konsisten.
Pelaksanaan kebijakan dan SOP belum sepenuhnya dipantau dan
dievaluasi secara periodik untuk perbaikan sistem pengendalian intern
secara berkelanjutan.
55 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Evaluasi berkala atas penyelenggaraaan SPIP untuk memastikan bahwa
sistem pengendalian intern tetap berjalan efektif belum sepenuhnya
dilakukan.
Risiko belum sepenuhnya dijadikan pertimbangan dan dimasukkan
sebagai kriteria rutin dalam semua pengambilan keputusan.
Pelaporan penyelenggaraan SPIP belum sepenuhnya digunakan sebagai
bagian penting bagi reviu Pimpinan
q) Evaluasi Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM (Prioritas Nasional)
Tim Penilai Internal (TPI) telah
menerima usulan dari Unit
Eselon I selaku Unit Pembina
satker sebanyak 796 satker
untuk memperoleh predikat
WBK/WBBM dengan rincian
sebagai berikut:
Dari 796 satker yang dilakukan penilaian oleh TPI melalui metode Desk
Evaluasi dan
Uji Petik, 520 satker dinyatakan
lulus untuk diusulkan memperoleh
predikat WBK/WBBM kepada Tim
Penilai Nasional (TPN) dengan
rincian sebagai berikut:
Kemudian gugur Desk Evaluation karena kasus viral (Lapas Pekan Baru).
Dari 465 satker yang mengikuti
desk evaluasi, TPN memutuskan
83 satker lulus untuk memperoleh
predikat WBK/WBBM
dengan hasil sebagai berikut:
56 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
10. Pelaksanaan Kegiatan Sekretariat Inspektorat Jenderal
a) Penyusunan Dokumen Program dan Anggaran, meliputi :
Revisi Anggaran level DJA Kemenkeu
RENSTRA ITJEN Th.2020-2024
RENJA KRISNA Th.2021
Baseline/KPJM Th.2021
RKAKL, KAK dan RAB periode pagu anggaran Th.2021 sesuai Redisgn
Sistem Perencanaan Penganggaran Pemerintah (RSPP)
RKAKL, KAK dan RAB periode Alokasi anggaran Th.2021Konsep
RENSTRA ITJEN Th.2020-2024
Kegiatan koordinasi, sosialisasi, supervisi-reviu-penelaahan RKAKL
periode pagu anggaran Th.2021
Kegiatan koordinasi,sosialisasi, supervisi-reviu-penelaahan RKAKL
periode pagu anggaran Th.2021
Kebijakan Pengawasan Th.2021
PKPT, PKAU dan Kalender Kerja Th.2021
Procurement Plan dan Disburshement Plan Th.201
Indikator Kinerja Utama dan Kegiatan Th.2020-2024
Perjanjian Kinerja Th.2021.
Kebutuhan Anggaran Th.2022
b) Penyusunan Rencana Kerta Tahun 2020 Reformasi Birokrasi ITJEN dan
pengelolaan capaian target RB pe triwulan.
57 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
c) Penyusunan Laporan Kinerja berkala (LKIP, SPIP, LAPTAH, Manajemen
Risiko, PMPI, Layanan Kesekretariatan) dan Bahan Rapat Pimpinan
d) Koordinator ISO SMAP 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan
e) Pelaksanaan Penilaian Mandiri Persepsi Integritas (PMPI) Th.2020 dan
koodinator pelaksaan survei penilaian integritas (SPI) oleh KPK Th,2020.
f) Penyusunan TARJA ITJEN dan Turunan TARJA ITJEN ke KANWIL Th.2021
g) Publikasi Berita Pengawasan melalui website dan media sosial itjen
h) Kerjasama menyusun Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerja Sama
dengan Instansi lain.
i) Pengelolaan Jaringan Dokumentasi Informasi Hukum pada aplikasi
http://jdih.itjenkemenkumham.go.id
j) Pengelolaan publikasi data pada apliaksi PPID (pejabat pengelola informasi
dan dokumentasi) Itjen.
k) Pengelolaan Kepegawaian
Pengembangan Kompetensi Pegawai
58 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2017 tentang
Manajemen Pegawai Sipil padal 203 ayat dan Per LAN Nomor 5 Tahun
2018 tentang Pengembangan Kompetensi Pegawai ASN, pengembangan
kompetensi bagi setiap PNS dilakukan paling sedikit 20 (dua puluh) JP
dalam 1 (satu) tahun. Dan Jumlah kegiatan Diklat yang dilaksanakan pada
tahun 2020 ada sebanyak 14 diklat yang diikuti oleh 174 orang pegawai
dengan total Jam Pelatihan sebesar 14.424 jam. Adapun hasil perhitungan
rasio Diklat TA 2020 adalah sebagai berikut:
Keterangan: • JO = Jumlah Orang • JD = Jumlah Diklat • JP = Jam Pelatihan (Jumlah Peserta x Jam Pelatihan x Jumlah Hari)
59 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pengembangan SDM berbasis Kompetensi :
Penilaian Karya Tulis Auditor
l) Fasilitasi sarana dan prasarana kerja meliputi pengelolaan BMN,
pengelolaan pemeliharaan dan opersional perkantoran.
m) Pengelolaan pencegahan dan penanganan covid-19 dilingkungan ITJEN
60 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
n) Pengelolaan tata usaha persuratan, kearsipan dan protokoler pimpinan
o) Pengelolaan perjalanan dinas, pelaksanaan anggaran,perbendaharaan dan
penyusunan Laporan Keuangan.
p) Pengeloaan pertangungjawaban keuangan, pajak dan kartu kredit dinas
q) Pengelolaan analisis rekomendasi temuan internal dan eksternal (data
simwas dan siptl)
r) Pengelolaan pengaduan/wbs, gratifikasi, pungutan liar dan SIPIDU serta
e-was
s) Pengelolaan layanan teknologi informasi.
B. CAPAIAN SASARAN DAN INDIKATOR KINERJA/PERJANJIAN KINERJA
1. Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja Utama/Perjanjian Kinerja Eselon I
61 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
2. Capaian Sasaran dan Indikator Kinerja Kegiatan/ Perjanjian Kinerja Inspektorat Wilayah I s.d VI
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Inspektorat Wilayah I
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaia
n Penjelasan
Meningkatkan peran
Inspektorat Jenderal
sebagai Quality Assurance dan
Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham
3 (Integrate
d)
Tercapai 3
(Integrated)
Berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – BPKP Nomor SP-214/D2/02/2019 Tanggal 10 November 2019 Perihal Laporan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Kemenkumham Tahun 2018.
Perencanaan pengawasan
intern berbasis risiko, untuk
meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham
dalam Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan penerapan manajemen risiko dalam pelaksanaan tugas dan
fungsi satuan kerja di lingkungan kerja ITWIL
50% 70%
Keterangan: Jumlah satker yang telah dilakukan evaluasi
MR
Jumlah satker yang telah menerapkan MR
99 𝑥100%
141
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti dalam waktu 30 hari kerja, setelah LHA dan
Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 90,37%
Jumlah rekomendasi yang di TL
𝑥100% Jumlah rekomendasi
651
𝑥100% = 98,19% 663
Jumlah rekomendasi rupiah yang di
TL 𝑥100
% Jumlah rekomendasi rupiah
Rp. 482.446.361
𝑥100% = 83% Rp. 584.444.496
Capaian Kinerja TL
98,19% + 82,55% = 90,37%
2
62 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti dalam waktu 60 hari kerja, setelah LHA dan
Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 100%
Satuan Kerja yang menjadi mitra Inspektorat Wilayah I NIHIL dari temuan pemeriksaan BPK
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7 hari kerja setelah selesai melakukan
pengawasan (audit, reviu, evaluasi, pengawasan lainnya),
dilingkungan ITWIL
85% 93%
Jumlah LHP yang telah terbit
𝑥100%
Jumlah laporan harus terbit sesuai PKPT
230 𝑥100
% 246
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim Penilai Internal
Yang berhasil diusulkan memperoleh predikat
WBK/WBBM dilingkungan ITWIL
5 Satker WBK/WB
BM
100%
Terdapat 10 Satuan Kerja Yang Lolos Predikat WBK/WBBM dari total 99 Satuan Kerja yang diusulkan ke Menpan RB sebagai berikut: Satuan kerja yang lulus: 1. Kanwil Kalbar 2. Kanwil Sulsel 3. Kanim Takengon 4. Kanim Tangerang 5. Kanim Singkawang 6. Kanim Makassar 7. LPKA Tangerang 8. Rutan TJ. Balai Karimun 9. Rutan Pangkajene 10. Bapas Watampone
63 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Inspektorat Wilayah II
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian Penjelasan
Meningkatkan peran Inspektorat Jenderal
sebagai Quality Assurance dan
Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham
3 (Integrated)
Tercapai 3 (Integrated)
Surat BPKP tentang hasil nilai kapabilitas
Perencanaan pengawasan intern
berbasis risiko, untuk meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham dalam Pembangunan
Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan penerapan manajemen risiko dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi satuan kerja di lingkungan kerja ITWIL
50% 96,42%
Total satuan kerja di Inspektorat Wilayah II yang dalam pelaksanaannya menerapkan manajemen risiko antara lain dalam kegiatan WBK/WBBM, revaluasi BMN, rencana kebutuhan barang dan jasa, audit pengelolaan keuangan, audit tusi keimigrasian dan PNBP, evaluasi PMPRB, penilaian SPIP, reviu RKA-KL pagu anggaran dan pagu alokasi, reviu laporan keuangan, audit tata kelola percepatan penanganan Covid-19 serta kegiatan lainnya sebanyak 138 Satker dari 156 Satker mitra kerja Inspektorat Wilayah II
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti dalam waktu 30 hari
kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 100%
Surat Inspektorat Wilayah II untuk tndak lanjut rekomendasi APIP ke satuan kerja (sebanyak 14 surat)
Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti dalam waktu 60 hari
kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 83%
Surat untuk tindak lanjut temuan Satker pada Inspektorat Wilayah II kepada Kanwil Riau
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7 hari kerja
setelah selesai melakukan pengawasan (audit, reviu, evaluasi, pengawasan
lainnya), dilingkungan ITWIL
85% 88%
Data rekap jumlah LHP yang terbit
64 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim Penilai Internal Yang berhasil diusulkan memperoleh predikat
WBK/WBBM dilingkungan ITWIL
5 Satker WBK/WBBM
18 Satker (360%)
1. Kanwil Kemenkumham Riau 2. Kanim Kelas II Bagan Siapi-api 3. Lapas Terbuka Kelas III Rumbal 4. Rumah Detensi Imigrasi Pekanbaru 5. Kanim Kelas II Bengkalis 6. Lapas Kelas I Cirebon 7. Lapas Kelas IIA Banceuy 8. LPKA Bandung 9. Rupbasan Kelas I Bandung 10. Lapas Kelas IIA Cibinong (WBBM) 11. Kanim Kelas I Bogor 12. Kanim Kelas II Bekasi 13. Kanim Kelas II Sukabumi 14. Kanim Kelas II Karawang (WBBM) 15. LPKA Kelas II Palangkaraya 16. Rupbasan Kelas I Palangkaraya 17. Kantor Wilayak Kemenkumham Sulawesi
Tenggara 18. Kantor Wilayah Kemenkumham NTB
65 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Indikator Kinerja Inspektorat Wilayah III
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian Penjelasan
Meningkatkan peran Inspektorat Jenderal
sebagai Quality Assurance dan
Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham
3 (Integrated) Tercapai 3
(Integrated)
Berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – BPKP Nomor SP-214/D2/02/2019 Tanggal 10 November 2019 Perihal Laporan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Kemenkumham Tahun 2018 Karena pada tahun 2020 BPKP masih belum melakukan validasi atas Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham
Perencanaan pengawasan intern
berbasis risiko, untuk meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham dalam Pembangunan
Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan penerapan manajemen risiko
dalam pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja di
lingkungan kerja ITWIL
50% 89%
Pada Inspektorat Wilayah III pendekatan untuk memperoleh nilai persentase pemanfaatan Manajemen Risiko dengan membandingkan satuan kerja yang memiliki dokumen Manajemen Risiko dibandingkan dengan jumlah total satuan kerja mitra Inspektorat Wilayah III.
1. Pada TA 2020, terdapat total usulan 125 satuan kerja WBK/WBBM dari Inspektorat Wilayah III. Dalam data dukung yang harus dipenuhi dalam kontestasi predikat WBK/WBBM mensyaratkan satuan kerja memiliki dokumen Manajemen Risiko, sehingga dirumuskan formula: Jumlah Satker memiliki analisa penilaian risiko X 100% Jumlah Total Satker Atau 125 satuan kerja usulan WBK/WBBM X 100% 140 satuan kerja mitra Itwil III Sehingga diperoleh hasil 89%.
2. Pada tanggal 18 Juni 2020, telah dilaksanakan pendampingan Penerapan Manajemen Risiko terhadap 29 (dua puluh Sembilan) Kantor Wilayah yang menghadiri
66 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
kegiatan tersebut melalui virtual (aplikasi zoom). 3. Pada TA 2020, Inspektorat Jenderal telah melakukan
kegiatan Pendampingan Penyusunan MR, dengan rincian: a. Itwil I : Kanwil Banten; b. Itwil II : Kanwil Jawa Barat dan Lapas IIB Sumedang; c. Itwil III : Kanwil Jambi dan Kanwil Sulawesi Utara; d. Itwil IV : BPHN dan Kanwil Bali; e. Itwil V : Kanwil DIY dan Kanwil Sumatera Selatan; f. Itwil VI : Kanwil Sulawesi Tengah
serta dilaksanakan evaluasi MR pada satuan kerja dilingkungan Kanwil DKI Jakarta dengan rincian:
a. Kanwil DKI Jakarta b. Lapas Kelas I Cipinang c. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Non TPI Jakarta Selatan d. Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Soekarno Hatta
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti
dalam waktu 30 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 36%
Jumlah rekomendasi yang di TL
𝑥100% Jumlah rekomendasi
302
𝑥100% = 98,19% 836
Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti
dalam waktu 60 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 91%
Perhitungan diperoleh dari persentase jumlah rekomendasi yang telah ditindaklanjuti dibandingkan dengan jumlah total rekomendasi. 156 X 100% 172
1. Nomor Surat ITJ.PW.03.03.03-16 Tanggal 11 Desember 2020;
2. Nomor Surat ITJ.PW.03.03.03-17 Tanggal 11 Desember 2020; dan Nomor Surat ITJ.PW.03.03.03-18 Tanggal 11 Desember 2020.
67 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7
hari kerja setelah selesai melakukan pengawasan (audit, reviu, evaluasi, pengawasan lainnya),
dilingkungan ITWIL
85% 97%
Pada TA. 2020 terdapat total 76 Penugasan dan seluruh laporan penugasan telah diselesaikan, namun masih terdapat 2 (dua) laporan pemeriksaan khusus yang diperlukan pendalaman oleh Inspektur Jenderal.
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim Penilai Internal
Yang berhasil diusulkan memperoleh predikat
WBK/WBBM dilingkungan ITWIL
5 Satker WBK/WBBM
12 (dua belas) Satuan Kerja
predikat WBK dan 1
(satu) satuan kerja
predikat WBBM.
Berdasarkan Kepmenpan-RB Nomor 934 Tahun 2020, pada Inspektorat Wilayah III terdapat 13 satuan kerja berpredikat WBK/WBBM TA 2020. Adapun satuan kerja usulan dirinci sebagai berikut: WBBM:
1. Kantor Imigrasi Jakarta Selatan WBK:
1. Direktorat Jenderal Administrasi Hukum Umum 2. Jambi a. Kantor Imigrasi Jambi b. Kantor Imigrasi Kuala Tungkal c. LPKN Muara Sabak 3. DKI Jakarta a. Kantor Wilayah DKI Jakarta b. Kantor Imigrasi Jakarta Barat c. LPP Jakarta d. Balai Pemasyarakatan Jakarta Timur-Utara 4. Kalimantan Selatan a. Balai Pemasyarakatan Banjarmasin 5. Sulawesi Utara
a. Kantor Imigrasi Bitung
b. Rumah Detensi Imigrasi Manado
c. LP IIB Tahuna
68 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaain Indikator Kinerja Inspektorat Wilayah IV
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan Target Capaian Penjelasan
Meningkatkan peran Inspektorat Jenderal sebagai
Quality Assurance dan
Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP ITJEN
Kemenkumham
3 (Integrated) Tercapai 3 (Integrated)
Berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – BPKP Nomor SP-214/D2/02/2019 Tanggal 10 November 2019 Perihal Laporan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Kemenkumham Tahun 2018.
Perencanaan pengawasan
intern berbasis risiko, untuk
meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham
dalam Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan penerapan manajemen
risiko dalam pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja di lingkungan kerja
ITWIL
50% 96,42%
Total Satuan Kerja di Inspektorat Wilayah IV yang dalam pelaksanaannya menerapkan manajemen resiko antara lain dalam kegiatan WBK WBBM, Revaluasi BMN, Rencana Kebutuhan Barang Milik Negara, Audit Barang dan Jasa, Audit Pengelolaan Keuangan, Audit Tusi Keimigrasian dan PNBP, Evaluasi PMPRB, Penilaian SPIP, Reviu RKA-KL Pagu Anggaran dan Pagu Alokasi, Reviu Laporan Keuangan, Audit Tata Kelola Percepatan Penanganan Covid-19 serta kegiatan lainnya sebanyak 135 Satker dari 140 Satker mitra kerja Inspektorat Wilayah IV.
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti
dalam waktu 30 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 275%
Surat Inspektorat Wilayah IV untuk tindak lanjut rekomendasi APIP ke Satuan Kerja (sebanyak 11 Surat)
1. Lapas Tarakan 2. LPKA Mamuju 3. Lapas Samarinda 4. Rutan Balikpapan 5. LPP Mamuju 6. Kanim TPI Samarinda 7. Kanim TPI Denpasar 8. Lapas Tabanan 9. Lapas Balikpapan 10. Lapas Semarang 11. Kanim Pangkal Pinang
69 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti
dalam waktu 60 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 100%
4 Surat untuk Tindak Lanjut Temuan Satker pada Inspektorat Wilayah IV kepada Sekretariat Jenderal dan Kanwil Kalimantan Timur.
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7 hari kerja setelah
selesai melakukan pengawasan (audit, reviu,
evaluasi, pengawasan lainnya), dilingkungan
ITWIL
85% 91,86%
Selama Tahun Anggaran 2020 dari total 246 (dua ratus empat puluh enam) laporan yang terbit di lingkungan Inspektorat Wilayah IV, terdapat 226 (dua ratus dua puluh enam) laporan yang diselesaikan dalam waktu 7 hari kerja dan hanya terdapat 17 (tujuh belas) laporan yang tidak selesai tepat waktu.
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim Penilai Internal Yang berhasil diusulkan memperoleh predikat WBK/WBBM dilingkungan ITWIL
5 Satker WBK/WBBM
19 Satker
1. BPHN
2. Kanim Kelas I Khusus Ngurah Rai
3. Kanim Kelas II Singaraja
4. LPP Kelas IIA Denpasar
5. Rupbasan Kelas I Denpasar
6. Kanim Kelas I Denpasar
7. Badiklat Jawa Tengah
8. Bapas Kelas I Surakarta
9. Kanim Kelas I Semarang
10. Kanim Kelas I Surakarta
11. Kanim Kelas II Pati
12. LPKA Kelas I Kutroarjo
13. Rudenim Semarang
14. Rutan Kelas II B Batang
15. Rutan Kelas IIB Purworejo
16. Rutan Kelas IIB Wonosobo
17. LPP Kelas IIA Semarang
18. LPP Kelas III Pangkal Pinang
19. Kanim Kelas II Tanjung Pandan
70 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Inspektorat Wilayah V
Sasaran Kegiatan
Indikator Kinerja Kegiatan
Target Capaian Penjelasan
Meningkatkan peran
Inspektorat Jenderal
sebagai Quality Assurance dan
Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP ITJEN
Kemenkumham
3 (Integrated) Tercapai 3
(Integrated)
Berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – BPKP Nomor SP-214/D2/02/2019 Tanggal 10 November 2019 Perihal Laporan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Kemenkumham Tahun 2018.
Perencanaan pengawasan
intern berbasis risiko, untuk
meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham
dalam Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan
penerapan manajemen risiko dalam
pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja di
lingkungan kerja ITWIL
50% 50%
Berdasarkan hasil monitoring yang dilakukan oleh Inspektorat Wilayah V Sebagian besar satuan kerja telah menerapkan manajemen risiko berdasarkan Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 5 tahun 2018 tentang Manajemen Risiko. Kendala pelaksanaan penerapan manajemen risiko adalah kurangnya pemahaman satuan kerja terhadap Peraturan Menteri Hukum dan HAM nomor 5 tahun 2018 tentang Manajemen Risiko. Penerapan kinerja dengan menganalisis risiko yang ada dan membuat rencana pengendalian merupakan hal baru yang dilaksanakan oleh seluruh satuan kerja Kementerian Hukum dan HAM. Sehingga dalam pelaksanaan masih terdapat beberapa kelemahan dalam penerapannya.
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti dalam waktu 30 hari
kerja, setelah LHA dan Juktib diterima satuan
kerja dilingkungan ITWIL
90%
52%
Sampai dengan bulan Desember 2020 terdapat 31 rekomendasi yang telah ditindaklanjuti oleh satuan kerja atas hasil rekomendasi audit Inspektorat Wilayah V dari total 60 rekomendasi temuan. Sehingga persentase capaian indikator kinerja kegiatan adalah 52%.
71 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Persentase rekomendasi BPK yang
ditindaklanjuti dalam waktu 60 hari kerja,
setelah LHA dan Juktib diterima satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 100%
Inspektorat Wilayah V selaku mediator antara satuan kerja dan Badan Pemeriksa keuangan selalu melakukan pendampingan dan konsultasi agar rekomendasi temuan BPK dapat tuntas ditindak lanjuti. Pada tahun 2020 terdapat hasil pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan untuk pemeriksaan tahun anggaran 2019. terdapat 9 rekomendasi atas pemeriksaan LK TA 2019 untuk DJKI yang merekomendasikan pengembalian atas keuangan negara, memberikan teguran kepada pengelola keuangan dan melakukan verifikasi atas piutang paten. Seluruh rekomendasi telah ditindaklanjuti oleh DJKI dan diajukan sebagai bahan monitoring BPK Semester II tahun 2020. Sehingga indikator kinerja kegiatan telah tercapai 100%.
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7 hari
kerja setelah selesai melakukan
pengawasan (audit, reviu, evaluasi,
pengawasan lainnya), dilingkungan ITWIL
85% 100%
Seluruh laporan kegiatan telah diselesaikan oleh masing-masing tim yang ditugaskan dalam kegiatan tersebut, sehingga capaian atas indikator kinerja kegiatan adalah 100%. Inspektorat Wilayah V melakukan monitoring atas ketepatan dan keakuratan data dalam laporan kegiatan sehingga menghasilkan output pengawasan yang berkualitas dan memiliki nilai tambah bagi organisasi.
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim
Penilai Internal Yang berhasil diusulkan
memperoleh predikat WBK/WBBM
dilingkungan ITWIL
5 Satker WBK/WBBM
8 Satker
1. Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual.
2. Kantor Wilayah D.I Yogyakarta.
3. Kantor Imigrasi Kelas I Yogyakarta.
4. Lembaga Pembinaan Khusus Anak Kelas II Yogyakarta.
5. Rumah Tahanan Negara Kelas IIA Yogyakarta.
6. Rumah Tahanan Negara Kelas IIB Wonosari.
7. Rumah Penyimpanan Benda Sitaan Kelas IIB Wonosari.
8. Kantor Imigrasi Kelas II Belawan.
72 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan pada Inspektorat Wilayah VI
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja
Kegiatan Target Capaian Penjelasan
Meningkatkan peran Inspektorat Jenderal sebagai Quality Assurance
dan Consulting
Level IACM / Kapabilitas APIP
ITJEN Kemenkumham
3 (Integra
ted)
Tercapai 3
(Integrated)
Berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan – BPKP Nomor SP-214/D2/02/2019 Tanggal 10 November 2019 Perihal Laporan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP pada Kemenkumham Tahun 2018 Karena pada tahun 2020 BPKP masih belum melakukan validasi atas Penilaian Mandiri Kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham
Perencanaan pengawasan intern
berbasis risiko, untuk
meningkatkan kualitas kinerja Kemenkumham
dalam Pembangunan Zona Integritas WBK/WBBM
Persentase pemanfaatan penerapan
manajemen risiko dalam pelaksanaan
tugas dan fungsi satuan kerja di
lingkungan kerja ITWIL
50% 53%
Persentase tersebut didapat dengan formula: Jumlah Satker dgn analisa risiko yg sesuai X 100% Jumlah Total Satker Sehingga 86 x 100% = 53% 149 *) jumlah satuan kerja di lingkungan Inspektorat Wilayah VI : 149 **) jumlah satuan kerja dengan analisis resiko yang sesuai berbanding lurus dengan jumlah satuan kerja yang diusulkan untuk berpredikat WBK/WBBM ke KemenPAN&RB
Persentase rekomendasi APIP yang ditindaklanjuti dalam waktu 30 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima
satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 31%
Persentase tersebut didapat dengan formula: Jumlah temuan yang telah ditindaklanjuti X 100% Jumlah temuan keseluruhan
Sehingga 237 x 100% = 31% 745 1. Jumlah temuan dari tahun 2016 s.d. 2020 sebanyak 745 temuan, dengan nilai Rp
1.171.181.673,00 2. Jumlah temuan yang selesai ditindaklanjuti sebanyak 237 temuan dengan nilai Rp
133.677.919,00 3. Jumlah temuan yang masih dalam proses penyelesaian tindak lanjut sebanyak 508
temuan, dengan nilai Rp 1.037.503.754,00 4. Temuan dengan nilai pengembalian ke kas negara paling banyak yakni sebesar Rp
535.059.565,00 hasil Audit Pegadaan Barang dan Jasa pada LPP Manokwari Tahun
Audit 2020. Surat percepatan TL Itjen dan BPK pada mitra kerja Isnpektorat Wilayah VI dalam proses tanda tangan Inspektur Jenderal.
73 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Persentase rekomendasi BPK yang ditindaklanjuti dalam waktu 60 hari kerja, setelah LHA dan Juktib diterima
satuan kerja dilingkungan ITWIL
90% 88%
Persentase tersebut didapat dengan formula: Jumlah tindak lanjut satker X 100% Jumlah rekomendasi BPK keseluruhan
Sehingga 211x 100% = 88% 331 Dari total 331 Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK s.d. Tahun 2019 dengan jumlah nominal yang harus dikembalikan ke Kas Negara sebesar Rp 202.275.278.287,71 (dua ratus dua milyar dua ratus tujuh puluh lima juta dua ratus tujuh puluh delapan ribu dua ratus delapan puluh tujuh koma tujuh puluh satu rupiah) dapat diuraikan sebagai berikut: 1. Sesuai Rekomendasi :
i. Jumlah: 211 rekomendasi ii. Nominal yang disetor ke Kas Negara Rp 45.463.734.779,57
2. Belum Sesuai Rekomendasi : i. Jumlah: 79 rekomendasi ii. Nominal yang disetor ke Kas Negara Rp 147.360.656.818,81
3. Belum Tindak Lanjut : i. Jumlah: 41 rekomendasi ii. Nominal yang belum disetor ke Kas Negara Rp 11.202.261.591,33
Persentase LHA/LHP yang diselesaikan dalam waktu 7 hari
kerja setelah selesai melakukan
pengawasan (audit, reviu, evaluasi,
pengawasan lainnya), dilingkungan ITWIL
85% 71,26%
Jumlah LHP yang telah terbit
𝑥100%
Jumlah laporan harus terbit sesuai PKPT
61
𝑥100%
=
71,26%
87
74 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Jumlah Satuan Kerja Hasil Penilaian Tim
Penilai Internal Yang berhasil diusulkan
memperoleh predikat WBK/WBBM
dilingkungan ITWIL
5 Satker
WBK/WBBM
78 Satker
1. Jumlah usulan satuan kerja dari eselon I Pembina sebanyak 129 satuan kerja yang terdiri dari: i. 6 satuan kerja WBBM. ii. 123 satuan kerja WBK.
2. Jumlah usulan satuan kerja yang diusulkan ke KemenPAN&RB sebanyak 86 satuan kerja yang terjadi dari: i. 6 satuan kerja WBBM. ii. 82 satuan kerja WBK.
3. Jumlah satuan kerja yang mengikuti desk evaluasi KemenPAN&RB sebanyak 78 satuan kerja yang terdiri dari: i. 6 satuan kerja WBBM. ii. 72 satuan kerja WBK.
75 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Capaian Indikator Kinerja Kegiatan Dukungan Manajemen
Sasaran Kegiatan Indikator Kinerja Kegiatan
Target
Capaian Penjelasan
Terimplementasinya kebijakan pemerintah tentang pencegahan dan pemberantasan korupsi/ pungutan liar
Pengelolaan Unit Pemberantasan
Pungutan Liar (UPP) Kementerian
Hukum dan HAM
1
Rekomen
dasi
1
Rekomen
dasi
Laporan pengelolaan unit pemberantasan pungli bagian SIP
Optimalkan Efektifitas Penyelenggaraan Tata Kelola Organisasi dan Reformasi Birokrasi Inspektorat Jenderal
Indeks RB ITJEN 91 14,17 dari
nilai 14,60
(Surat IRJEN No.ITJ.3.PW.03.01-388, Tgl. 28 September 2020)
Berdasarkan Permenpan RB No.26 Th.2020, terdapat perubahan
penilaian hanya unsur penungkit yg dinilai oleh APIP, nilai maksimal
unit 14.6
Nilai SAKIP ITJEN “Baik” 85 82,88 Surat IRWIL V No. ITJ.6.PW.03.01-88/VI/ 2020 Tgl 26 Juni 2020)
Nilai Maturitas SPIP ITJEN Level 3 3.963
Surat Irjen No. ITJ.2.PW.03.01-203 Tgl.21 Sept 2020)
Nilai WBK/WBBM ITJEN 82 ISO 37001:
2016
Itjen tidak ikut serta dalam kontestasi WBK/WBBM sehingga tidak
dapat diukur capaian targetnya.
Persentase Peningkatan
Pengelolaan Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Internal terkait Kerugian Negara/
pengembalian ke kas negara
60% 39,83% Data Bagian SIP per akhir
Des 2020)
Persentase Peningkatan
Pengelolaan Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Internal terkait Administrasi
80% 59,94% (data SIP per akhir
Des 2020)
Persentase Peningkatan
Pengelolaan Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pemeriksaan
20% 61,14% (data SIP per akhir
Des 2020)
76 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Eksternal terkait Kerugian Negara
Persentase Peningkatan
Pengelolaan Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Pengawasan
Eksternal terkait Administrasi
75% 74,45% (data SIP per akhir
Des 2020)
Mengembangkan Sumber Daya Manusia Inspektorat yang berkualitas, berintegritas dan profesional
Persentase SDM yang memenuhi
standar kompetensi
80% 106,8% Sampai dengan tahun 2020 telah dilaksanakan kegiatan pendidikan
dan latihan pimpinan dan pembentukan pejabat fungsional
Tingkat Internalisasi Pegawai
ITJEN atas Tata Nilai
Kemenkumham
3 4.16 Hasil Survei Internalisasi Th.2020
Mengembangkan kualitas Sistem Informasi dilingkungan Inspektorat Jenderal yang andal dan responsif
Persentase Pemenuhan
Pengembangan Teknologi
Informasi yang Menunjang Proses
Bisnis Bidang
Pengawasan/Pengendalian
Internal
80% 85% Laporan pengembangan teknologi informasi Inspektorat Jenderal
Terwujudnya layanan kantor yang akuntabel
Persentase realisasi Layanan
Perkantoran yang akuntabel
85% 98,40% Lampiran rekap realisasi anggaran gaji dan pemeliharaan kantor
Meningkatkan pengelolaan keuangan Inspektorat Jenderal yang optimal dan akuntabel
Laporan Keuangan ITJEN yang
Akuntabel
WTP WTP Surat BPK tentang WTP Kumham 20 Mei 2020
Persentase efektifitas
pemanfaatan anggaran
Inspektorat Jenderal
85% 98,10% Lampiran data % realisasi keuangan
77 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
4. CAPAIAN LAINNYA
a) Kapabilitas APIP
BPKP tidak melakukan penilaian Kapabilitas APIP Inspektorat Jenderal
Kemenkumham di tahun 2020, namun di Th.2019 berada di level 3 menuju
level 4. Namun berdasarkan Surat Deputi Pengawasan Instansi Pemerintah
bidang Polkumham, Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Badan
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan Nomor: SP-214/D2/02/2019
tanggal 10 November 2019 serta Simpulan Hasil Penjaminan Mutu atas Hasil
Penilaian Mandiri tingkat Kapabilitas APIP Kemenkumham 2019, BPKP
menetapkan tingkat kapabilitas APIP ITJEN Kemenkumham berada pada
level 3-Integrated (APIP mampu menilai efisiensi, efektivitas, ekonomis suatu
kegiatan dan mampu memberikan konsultasi pada tata kelola, manajemen
risiko, dan pengendalian intern). Dan berusaha untuk memperoleh level 4-
Managed (APIP mampu memberikan assurance secara keseluruhan atas tata
kelola, manajemen risiko, dan pengendalian intern).
b) Sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem Manajemen Anti Penyuapan
Dengan mempertimbangkan bahwa Inspektorat Jenderal selaku Tim Penilai
Mandiri (TPI) dalam kontestasi Zona Integritas menuju Wilayah Bebas dari
Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM) tidak
dapat ikut berartisipasi, Inspektur Jenderal memberikan arahan agar
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
memperoleh sertifikasi ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti
Penyuapan sebagai salah satu bentuk penguatan peran APIP sebagai Quality
Assurance yang dikuatkan dengan Nota Dinas Inspektur Jenderal kepada
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor: ITJ.UM.01.01-843/III/2020
tanggal 9 Maret 2020 hal: Rencana Inspektorat Jenderal mengusulkan
Sertifikasi ISO 37001:2016 tantang Sistem Manajemen Anti Penyuapan.
Menindaklanjuti arahan dan Nota Dinas Inspektur Jenderal tersebut,
Inspektorat Jenderal pada Triwulan I 2020 telah melaksanakan kegiatan Studi
Tiru ke Pusat Pendidikan dan Pelathian Pengawasan (Pusdiklatwas) BPKP-RI
sebagai salah satu instansi pemerintahan yang sudah terlebih dahulu
memperoleh sertifikasi yang dimaksud. Selanjutnya pada Bulan Maret 2020
Inspektorat Jenderal melaksanakan kegiatan pertama dalam rangka sertifikasi
berupa Rapat Pembahasan Sertifikasi ISO 37001:2016, yang selanjutnya
dilakukan pemilihan penyedia Jasa Konsultan dalam rangka mendampingi
Inspektorat Jenderal dalam pemenuhan persyaratan administratif dengan
78 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
perusahaan terpilih PT. Aurora. Sebagai salah satu tahap yang dipersyaratkan
dalam rangka sertifikasi, Inspektorat Jenderal telah melaksanakan Kick Off
Meeting pada tanggal Kamis 6 Agustus 2020 dengan para Pimpinan Tinggi di
jajaran Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Pendampingan dalam rangka Sertifikasi ISO dilaksanakan dalam beberapa
tahap yaitu:
1. Preparation;
2. Document Development;
3. Implementation;
4. Evaluation.
Masih dalam tahap Preparation, Inspektorat Jenderal menyusun Tim Kerja
ISO berdasarkan Keputusan Inspektur Jenderal Nomor: ITJ-33.OT.02.01
Tahun 2020 tentang Susunan Tim Kerja Sertifikasi ISO 37001:2016 Sistem
Manajemen Anti Penyuapan (SMAP) di Lingkungan Inspektorat Jenderal
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selanjutnya dilaksanakan
kegiatan Gap Analysis dalam rangka memetakan dokumen yang sudah dan
belum comply dengan persyaratan dalam sertifikasi, dimana pada tahap ini
Inspektorat Jenderal melaksanakan kegiatan Rapat Dalam Kantor pada
tanggal 22 s.d. 23 September 2020. Dalam rangka memenuhi syarat Audit
Internal sebagai salah satu tahap sertifikasi, Inspektorat Jenderal didampingi
dengan PT. Aurora telah melaksanakan Training Audit Internal dengan 113
(Seratus Tiga Belas) pegawai Inspektorat Jenderal sebagai peserta untuk
memperoleh Sertifikasi Auditor Internal. Pada minggu ke-3 Bulan September
ditentukan penyedia pemenang sebagai Lembaga Sertifikasi yang akan
melakukan audit ekternal dalam rangka penerapan ISO 37001:2016 pada
Inspektorat Jenderal yaitu PT. Tuv-Nord Indonesia. Selanjutnya pada minggu
ke-4, Inspektorat Jenderal melaksanakan kegiatan Audit Internal yang
dilakukan oleh Auditor yang telah lulus Training sebelumnya. Setelah
pelaksanaaan Audit Internal, sebagaimana tahap-tahap yang telah dijelaskan
dilakukan Reviu Manajemen (Management Review) yaitu menyampaikan hasil
audit internal serta laporan implementasi SMAP kepada Fungsi Kepatuhan
(Para Inspektur Wilayah) untuk selanjutnya disampaikan kepada Manajemen
Puncak (Inspektur Jenderal dan Sekretaris Inspektorat Jenderal) yang
puncaknya disampaikan kepada Dewan Pengarah (Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia).
Mengingat telah diimplementasikannya SMAP dengan menyampaikan
Laporan kepada Dewan Pengarah, pada Bulan Oktober minggu ke-2, PT.
79 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Tuv-Nord Indonesia melaksanakan Audit Eksternal secara virtual melalui
aplikasi zoom dengan hasil masih terdapat 1 (satu) temuan terkait Manajemen
Risiko untuk penyuapan yang belum sesuai sehingga Inspektorat Jenderal
diberikan waktu untuk menindaklanjuti agar sertifikasi
dapat segera diterbitkan.
Pada tanggal 27 Oktober 2020, tepat pada
saat pelaksanaan Acara Hari Dharma Karya
Dhika (HDKD) Inspektorat Jenderal berhasil
mempersembahkan Sertifikasi ISO
37001:2016 SMAP kepada Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia. Kegiatan penyerahan
sertifikat dengan Nomor: 03 13 J 20022 oleh
PT. Tuv-Nord dilaksanakan secara langsung
pada tanggal 3 November 2020 kepada
Sekretaris Inspektorat Jenderal serta Para Inspektur Jenderal I s.d. VI.
c) Rencana Aksi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan
dan Peredaran Gelap Narkotika dan Prekursor Narkotika (P4GN)
Dalam rangka Penguatan Pencegahan dan Pemberantasan
Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika sesuai dengan Instruksi
Presiden Nomor 2 Tahun 2020 tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap
dan Prekursor Narkotika (P4GN) bahwa Inspektorat Jenderal merupakan
Unit Pelaksana dalam Program Peningkatan Kampanye Publik tentang
Bahaya Penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor Narkotika dengan Aksi
Pembentukan Regulasi tentang P4GN di lingkup Kementerian/ Lembaga/
Pemerintah Daerah, selain itu Inspektorat Jenderal juga bertanggungjawab
atas Program Deteksi Dini Penyalahgunaan Narkotika dan Prekursor
Narkotika dengan Rencana Aksi Tes Urine kepada seluruh Aparatur Sipil
Negara di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Untuk Rencana Aksi Pembentukan Regulasi, Inspektorat Jenderal
Menyusun Surat Edaran Inspektur Jenderal Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia Nomor: ITJ-25.OT.02.01 Tahun 2020 tentang P4GN di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan
rekomendasi tindak lanjut berupa Surat Edaran akan ditingkatkan menjadi
Permenkumham pada Tahun 2021.
80 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Untuk Rencana Aksi Tes Urine kepada seluruh Aparatur Sipil Negara di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, Inspektorat
Jenderal telah berhasil mengumpulkan data yang disampaikan oleh Satuan
Kerja sebagaimana diamanatkan dalam Surat Edaran Inspektur Jenderal
Nomor ITJ-25.OT.02.01 Tahun 2020 tentang P4GN di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia dengan target sebesar 330
(Tiga Ratus Tiga Puluh) Pegawai di Lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang melaksanakan Tes Urin, dicapai 4317 (Empat
Ribu Tiga Ratus tujuh Belas) Pegawai di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia sehingga dicapai progress sebesar
1308,18%.
Selain itu, Inspektorat Jenderal
bekerja sama dengan Badan
Narkotika Nasional Jakarta
Selatan telah melaksanakan
kegiatan Penyuluhan Bersih dari
Narkoba (BERSINAR)yang
dilaksanakan secara serentak
dengan Tes Urine Pegawai
serta PPNPN di Lingkungan
Inspektorat Jenderal pada Tahun
2020 dengan peserta sebanyak 241 orang.
d) Whistle Blowing System (WBS)
Atas dasar Peraturan
Menteri Hukum Hak Asasi
Manusia No. 57 tahun 2016
tentang Petunjuk
Penanganan Laporan
Pengaduan, pada 30
Agustus Tahun 2016
diluncurkan aplikasi WBS
untuk pengelolaan atas
pengaduan masyarakat baik dari kalangan pegawai internal maupun
masyarakat. Penyampaian laporan melalui aplikasi WBS Kemenkumham
(wbs.kemenkumham.go.id) ini mulai dimanfaatkan oleh masyarakat &
pegawai terhitung mulai tanggal 8 maret 2017.
81 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pada tahun 2017, Kemenkumham melalui Inspektorat Jenderal bekerja
sama dengan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) dalam Pembangunan
Koneksitas Whistle Blowing System dengan salah satu ruang lingkupnya
berupa Pertukaran data atau informasi sesuai peraturan perundang-
undangan.
Berikut kegiatan yang berindikasi pelanggaran di lingkungan Kementerian
Hukum dan HAM RI yang dapat dilaporkan.
a. Pelanggaran Disiplin Pegawai;
b. Penyalahgunaan Wewenang, Mal Administrasi dan Pemerasan/
Penganiayaan;
c. Perilaku Amoral/ Perselingkuhan dan Kekerasan dalam Rumah Tangga;
d. Korupsi;
e. Pengadaan Barang dan Jasa/BAMA;
f. Pungutan Liar, Percaloan, dan Pengurusan Dokumen;
g. Narkoba;
h. Pelayanan Publik;
i. Laporan dan Klarifikasi.
Bahwa berdasarkan Laporan Evaluasi Penerapan Whistle Blowing System
Target B12 Tahun 2020 di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia pemanfaatan aplikasi WBS tercatat 66 (Enam Puluh Enam)
Laporan masuk pada Tahun 2020, dengan rincian yaitu Pending 22 (Dua
Puluh Dua), Proses Disposisi 13 (Tiga Belas), Proses Unit Utama/Kanwil 8
(delapan), Proses telaah Inspektorat Wilayah 17 (Tujuh Belas), Terbukti 0
(nol), Tidak terbukti 1 (satu), Selesai 1 (satu) dan Bukan Kewenangan
Kemenkumham 4 (empat).5
Selain itu beberapa Unit Kerja dan Kantor Wilayah telah menyampaikan
penunjukan admin pengelola aplikasi WBS yaitu 6 (enam) Unit Utama dan
24 (Dua Puluh Empat) Unit Kanwil.
e) Gratifikasi/Unit Pengendalian Gratifikasi
Didasari Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 58
tahun 2016 tentang Pengendalian Gratifikasi di Lingkungan Kementerian
Hukum dan Hak Asasi Manusia, serta berdasarkan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi
5 Laporan Evaluasi Penerapan Whistle Blowing System Target B12 Tahun 2020 di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
82 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia, bahwa
Inspektorat Jenderal memiliki fungsi pelaporan pengendalian Gratifikasi
sehingga pada tahun 2016 diluncurkan Aplikasi pelaporan Gratifikasi
melalui website upg.kemenkumham.go.id.
Berdasarkan Laporan Evaluasi
Program Pengendalian Gratifikasi
Target B12 (Periode Oktober sampai
dengan Desember) Tahun 2020 di
Lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia, disampaikan
bahwa sampai dengan tanggal 31 Desember 2020, terdapat Pelaporan
Gratifikasi di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
sebanyak 10 (sepuluh) laporan, dengan status 7 (tujuh) laporan telah
mendapatkan penetapan KPK dan 3 (tiga) laporan masih dalam proses.6
f) E-LHKASN
Dalam rangka Implementasi
Surat Edaran Menteri
Pendayagunaan Aparatur
Negara dan Reformasi
Birokrasi Nomor 1 Tahun 2015 Tentang Kewajiban Penyampaian Laporan
Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara (LHKASN) di Lingkungan Instansi
Pemerintah, Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah
melaksanakan Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil Negara. Pada
Tahun 2020. Guna mengoptimalisasi pelaporan LHKASN di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia silakukan kegiatan verifikasi
atas kewajaran penginputan data wajib lapora LHKASN oleh Inspektorat
Jenderal pada beberapa Kantor Wilayah/ Satuan Kerja di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia. Selain itu, kegiatan verifikasi
juga bertujuan untuk meningkatkan persentase kepatuhan pelaporan
LHKASN Tahun 2020 mengingat Persentase Kepatuhan Pelaporan
LHKASN pada Tahun 2019 sebesar 95,84%. Sampai dengan Bulan
Desember 2020, persentase pelaporan LHKASN di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia telah mencapai 97,53% atau
49017 (Empat Puluh Sembilan Ribu Tujuh Belas) pejabat/pegawai telah
6 Laporan Evaluasi Program Pengendalian Gratifikasi Target B12 (Periode Oktober sampai dengan
Desember) Tahun 2020 di Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
83 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
melaporkan LHKASN melalui Aplikasi https://lhkasn.kemenkumham.go.id/.
Sehingga, pelaporan LHKASN dari Tahun 2019 ke Tahun 2020 sudah
meningkat sebesar 1,69%.7
g) Penguatan Sistem Informasi Pengawasan Inspektorat Jenderal
Dalam usaha mengintegrasikan unit kerja pengawasan, Inspektorat
Jenderal mengembangkan dan meningkatkan kinerja administratif berbasis
Sistem Informasi melalui pembangunan Sistem Informasi Manajemen
pengawasan (SIMWas) Inspektorat Jenderal. Didasarkan pada Instruksi
Inspektur Jenderal Nomor ITJ.OT.01.01-15 Tahun 2015 tanggal 7 Juni
2013 tentang Sistem Insformasi Manajemen Pengawasan. SIMWAS mulai
dioperasikan pada Tahun 2016 untuk melakukan percepatan pelaksanaan
pengembangan Sistem Elektronik Pemerintah (e-Government) dalam
manajemen pengawasan di Lingkungan Inspektorat Jenderal. Dalam
aplikasi SIMWAS terdiri dari hasil pengawasan internal yang dilakukan oleh
APIP, hasil pemeriksaan external dan pengelolaan data hukuman disiplin.
Pada Tahun 2020, Inspektorat dalam rangka penguatan pengawasan telah
melakukan inovasi berupa
pengembangan Aplikasi
SIMWas Versi 3.0, SIPIDU
dan E-Was. Berdasarkan
inovasi ini aplikasi SIMWas
versi 3.0 memiliki
kemudahan dalam
menginput data juga
memudahkan seluruh satuan kerja untuk mengakses aplikasi melalui
www.simwas.kemenkumham.go.id, yang selanjutnya disosialisasikan
melalui kegiatan workshop pada
tanggal 1 s.d. 3 Desember 2020
sesuai dengan Surat Perintah
Inspektur Jenderal Nomor:
ITJ.09.OT.02.02 Tahun 2020 yang
mengundang seluruh Sataun Kerja di
Lingkungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia untuk
berpartisipasi melalui media virtual online Zoom.
7 Laporan Evaluasi Triwulan IV Tahun 2020 Optimalisasi Laporan Harta Kekayaan Aparatur Sipil
Negara (LHKASN) di Lingkugan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
84 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Rekapitulasi Surat Keputusan Hukuman Disiplin yang diterbitkan pada
Tahun 2020 berjumlah 94 Surat dengan rincian sebagai berikut:
Ringan Sedang Berat PP11/17 Sanksi
Administrasi Total
22 32 32 8 95
Sedangkan, proses hukuman disiplin yang belum tuntas sampai dengan
tanggal 31 Desember 2020 berjumlah 148 berdasarkan hasil monitoring
tahun 2020 dan tahun sebelumnya dengan rincian sebagai berikut:
Ringan Sedang Berat
PP11/17
Sanksi
Administrasi
Belum Input Total
10 22 50 8 58 148
h) e-Consul, Layanan Pengaduan dan Konsultasi
Dalam rangka merubah Mindset Pengawasan dari WATCH DOG menjadi
Quality Assurance and Consulting, melalui Surat Keputusan Inspektur
Jenderal Nomor: ITJ-05.OT.02.02 Tanggal 09 April 2019 tentang Tim
Konsultasi Pelayanan Publik Melalui Tatap Muka dan Website Pada
Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia RI
Tahun 2019, Inspektorat Jenderal membangun layanan Konsultasi melalui
Tatap Muka yang selanjutnya dikembangkan dalam bentuk website
(http://konsulitjen.kemenkumham.go.id) yang terdiri dari 13 Jenis Layanan
sebagai berikut:
b. Proses penjatuhan Hukuman Disiplin/ Tindakan Administratif/
Kepegawaian;
85 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
c. Pengaduan Masyarakat dan WBS;
d. Pengelolaan Keuangan;
e. Pengelolaan BMN;
f. Pengadaan Barang/ Jasa;
g. PMPRB;
h. SPIP;
i. LKJ dan SAKIP;
j. WBK/ WBBM;
k. Manajemen Risiko;
l. LHKASN;
m. Pengendalian Gratifikasi/ UPG;
n. Penanganan Benturan Kepentingan.
Pada Tahun 2020 layanan konsultasi memiliki capaian sebagai berikut:
Pada Layanan Tatap Muka sampai dengan Desember 2020 tercatat 17
(Tujuh Belas) client/consultee yang sudah dijawab dengan status tuntas,
selain itu Layanan
pada Website
sampai dengan
Bulan Desember
2020 tercatat 38
(Tiga Puluh
Delapan)
client/consultee
dengan status 33
(Tiga Puluh Tiga)
tuntas, 4 (empat) telah disampaikan dan ditanggapi oleh tim tapi menunggu
tanggapan satuan kerja, dan 1 (satu) pertanyaan dalam tahap diskusi.
i) Penyusunan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Nomor
M.HH-07.PW.02.03 Tahun 2020 tentang Pedoman Evaluasi Terpisah
Penyelenggaraan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Untuk memastikan bahwa Sistem Pengendalian Intern sudah dirancang
dan diimplementasikan dengan baik, perlu dilakukan pemantauan secara
terus-menerus. Secara khusus, sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 43
Peraturan Pemerintah RI Nomor 60 Tahun 2008, pimpinan Instansi
86 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pemerintah wajib melakukan pemantauan Sistem Pengendalian Intern
yang dilaksanakan melalui Pemantauan Berkelanjutan, Evaluasi Terpisah,
dan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Audit dan Reviu lainnya.
Berdasarkan hasil Penilaian Kapabilitas APIP serta Maturitas SPIP oleh
BPKP Tahun 2017, salah satu rekomendasi yang harus dilakukan oleh
Inspektorat Jenderal terkait Pemantauan Sistem Pengendalian Intern
adalah menyusun Pedoman Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan SPIP.
Adapun untuk Pemantauan Berkelanjutan serta Tindak Lanjut
Rekomendasi Hasil Audit dan Reviu lainnya, sudah dilaksanakan dan
sudah ada pedomannya.
Penyusunan Pedoman Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP) ini selain bertujuan untuk
melaksanakan Rekomendasi BPKP untuk peningkatan nilai Maturitas SPIP
Kementerian Hukum dan HAM juga sebagai upaya Inspektorat Jenderal
untuk membuat panduan bagi APIP dan manajemen dalam
menyelenggarakan Evaluasi Terpisah di lingkungan Kementerian Hukum
dan Hak Asasi Manusia, mulai dari Tahap Persiapan, Tahap Pelaksanaan,
dan Tahap Pelaporan.
Berikut kegiatan yang telah dilaksanakan Inspektorat Jenderal dalam
rangka penyusunan Keputusan Menteri yang dimaksud:
1) Mengusulkan Penyusunan Peraturan Menteri Hukum dan Hak
Asasi Manusia tentang Pedoman Evaluasi Terpisah Pemantauan
Penyelenggaraan SPIP di Lingkubgan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia yang dituangkan dalam Keputusan Menteri
Hukum dan Hak Asai Manusia Nomor M.HH-01.OT.01.01 Tahun
2020 tentang Program Penyusunan Peraturan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020;
2) Menyusun Tim yang ditetapkan melalui Surat Keputusan
Inspektur Jenderal Nomor ITJ-12.OT.02.01 Tahun 2020 tanggal
7 Februari 2020 tentang Pembentukan Tim Penyusun dan
Pembahas Rancangan Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tentang Pedoman Evaluasi Terpisah Pemantauan
Penyelenggaraan SPIP di Lingkungan Kementerian Hukum dan
Hak Asasi Manusia;
3) Penyusunan pedoman evaluasi terpisah sebelumnya ditargetkan
selesai pada Bulan April Tahun 2020, akan tetapi karena adanya
87 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Pandemi Covid-19, pembahasan draft Pedoman Evaluasi
Terpisah belum dapat dilaksanakan sesuai jadwal;
4) Pembahasan I dilaksanakan pada tanggal 9 Juli 2020 dihadiri
oleh Sekretaris Inspektorat Jenderal beserta Tim Penyusun dan
Pembahas;
5) Pembahasan II dilaksanakan pada tanggal 24 Agustus 2020
melalui kegiatan tatap muka dan virtual dengan Aplikasi Zoom;
6) Pendampingan I dilaksanakan pada tangal 3 September 2020
secara virtual/online menggunakan Aplikasi Zoom dengan
peserta rapat terdiri atas Inspektur Wilayah I, Tim Penyusun
Pedoman serta Tim Direktorat Jenderal Peraturan Perundang-
Undangan (Ditjen PP);
7) Pendampingan II dilaksanakan pada tanggal 29 September 2020
secara virtual/online menggunakan Aplikasi Zoom dengan
peserta Sekretaris Inspektorat Jenderal, Inspektur Wilayah I, Tim
Penyusun, Tim Ditjen PP dan Pejabat pada Biro Perencanaan;
8) Finalisasi Draft dilaksanakan pada tanggal 6 Oktober 2020
secara virtual/online dengan peserta Para Inspektur Wilayah,
Biro Perencanaan, serta Tim Penyusun;
9) Penyampaian Penjelasan Perubahan Permenkumham menjadi
Kepmenkumham kepada Sekretaris Jenderal melalui Surat
Sekretaris Inspektorat Jenderal Nomor: ITJ.1.UM.01.01-3312
tanggal 6 November 2020 perihal Penyampaian Perkembangan
Usulan Program Penyusunan Rancangan Peraturan Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia Tahun 2020;
10) Pembahasan Draft Final Kepmenkumham oleh perwakilan Tim
Penyusun pada tanggal 16 November 2020;
11) Pengajuan Draft Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Manusia tentang Pedoman Evaluasi Terpisah kepada Menteri
Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Nota Dinas Inspektur
Jenderal ke Menteri Nomor: ITJ.UM.01.01-3490 tanggal 18
November 2020;
12) Penetapan Draft Kepmen menjadi Keputusan Menteri Hukum
dan Hak Asasi Manusia Nomor M.HH-07.PW.02.03 Tahun 2020
tentang Pedoman Evaluasi Terpisah Penyelenggaraan Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah di Lingkungan Kementerian
88 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Hukum Dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia yang
ditetapkan pada tanggal 27 November 2020.
j) Survei layanan kesekretariatan Inspektorat Jenderal
Pelaksanaan Survei Layanan Kesekretariatan Inspektorat Jenderal
merupakan output dari Kegiatan Dukungan Manajemen, dilaksanakan
melalui survei pada website itjen.kemenkumham.go.id berdasar Nota Dinas
Sekretaris Inspektorat Jenderal Nomor: ITJ.1.UM.01.01-3141/X/2020
Tanggal 23 Oktober 2020, pelaksanaan survei berlangsung dari tanggal 2
s.d. 23 November 2020, berdasarkan kegiatan tersebut, diperoleh Indeks
sebesar 4,62. (LHP Survei Layanan Kesekretariatan tanggal 17 Desember
2020).
k) SIPTL-BPK
Berdasarkan Peraturan BPK Nomor 2 Tahun 2017 tentang Pemantauan
Pelaksanaan Tindak Lanjut Rekomendasi Hasil Pemeriksaan BPK, Badan
Pemeriksa Keuangan selaku Auditorat Keuangan Negara dalam
pelaksanaan tugasnya melakukan koordinasi dengan Inspektorat Jenderal
pada K/L terkait pelaksanaan tindak lanjut atas rekomendasi hasil
pemeriksaan BPK. Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan HAM RI
yang bertugas menyelenggarakan pengawasan intern di lingkungan
Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia merupakan koordinator dalam
hal penyusunan laporan berkala hasil pengawasan Badan Pemeriksa
Keuangan. Berikut rekapitulasi data hasil pemantauan Tindak Lanjut
Temuan BPK periode 2016 s.d. 2020
Rekapitulasi Rekomendasi dan Tindak Lanjut atas Temuan Eksternal (BPK)
KETERANGAN
REKO
MEN
DASI
MUTASI
SESUAI
DENGAN
REKOMEND
ASI
%
BELUM
SESUAI
REKOMEN
DASI
% BELUM DI TIN
DAK LANJUTI %
SEMESTER II
Tahun 2016 748 0 496 66,31% 157 20,99% 95 12,70%
SEMESTER I
Tahun 2017 1712 964 1371 80,08% 159 9,29% 181 10,57%
SEMESTER II
Tahun 2017 1738 26 1401 80,61% 159 9,15% 177 10,18%
SEMESTER I
Tahun 2018 1836 98 1465 79,79% 165 8,99% 205 11,17%
SEMESTER II
Tahun 2018 1836 0 1509 82,19% 184 10,02% 139 7,57%
SEMESTER I
Tahun 2019 1980 144 1555 78,54% 192 9,70% 232 11,72%
SEMESTER II
Tahun 2019 1980 0 1611 81,00% 232 11,66% 145 7,29%
SEMESTER I
Tahun 2020 2069 89 1772 85,65% 178 8,60% 118 5,70%
89 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
l) Penghargaan dari Instansi Lainnya
Pada Tahun 2020, Inspektorat
Jenderal menerima penghargaan “The
Most Committed in Organizational
Development” dari PPM Manajemen
yang diterima pada tanggal 21 Juli
2020.
m) Pembinaan Pengawasan (Workshop, Pelatihan Kantor Sendiri, Sosialisasi
dan pendampngan)
Pada Tahun Anggaran 2020, Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum dan
HAM telah melakukan Pembinaan Pengawasan (PKS, Workshop, Studi
Banding, Bimtek) sebanyak 25 kegiatan dengan rincian sebagai berikut:
a. Pelatihan Kantor Sendiri (PKS)
1. Audit Tusi Pengelolaan Keuangan
Kegiatannya dilakukan pada 2 Maret 2020 dihadiri oleh Auditor
Inspektorat Jenderal, dengan menghadirkan Narasumber dari Auditor
Inspektorat Wilayah I hal ini dilakukan untuk lebih memahami tehnik
melakukan audit tugas dan fungsi pengelolaan keuangan.
2. Penilaian Maturitas SPIP
Kegiatannya dilakukan pada 8 Juni 2020 dihadiri oleh Auditor
Inspektorat Jenderal, dengan menghadirkan Narasumber dari Auditor
Inspektorat Wilayah I hal ini dilakukan untuk melakukan diskusi panel
atas hasil penilaian maturitas SPIP seluruh Unit Eselon I
90 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
3. Penilaian Maturitas SPIP Tahap Pengujian Bukti
Kegiatannya dilakukan pada 6 Juli 2020 dihadiri oleh Auditor
Inspektorat Jenderal, dengan menghadirkan Narasumber dari Auditor
Inspektorat Wilayah I hal ini dilakukan untuk pemahaman bersama
tentang bukti atau data dukung yang diperlukan dalam penilaian SPIP
dibandingkan dengan praktek yang ada dilapangan.
4. Reviu Laporan Keuangan Semester I
Kegiatannya dilakukan pada 8 Juli 2020 dihadiri oleh perwakilan
pimpinan tinggi ITJEN, dengan menghadirkan Narasumber dari Auditor
Inspektorat Wilayah IV hal ini dilakukan untuk mengenalkan aplikasi
baru bernama aplikasi reviu laporan keuangan yang bertujuan
membantu proses penghimpunan dokumentasi arsip, proses
administrasi, penyusunan dan penerbitan output berupa catatan hasil
reviu yang telah disepakati oleh APIP dan Satuan Kerja
5. Konsolidasi ITJEN atas draft Permenkumham tentang RKBMN
berupa peralatan dan mesin, aset tidak berwujud dan aset tetap
lainnya
Kegiatannya dilakukan pada 6 Juli 2020 dihadiri oleh perwakilan
pegawai Inspektorat Jenderal, dengan menghadirkan Narasumber dari
Inspektur Wilayah IV hal ini dilakukan untuk menyampaikan
pembahasan terkait Rapermenkumham mengenai peralatan dan
mesin, aset tidak berwujud dan aset tetap lainnya yang belum
mencapai kesepakatan mengenai pasal yang mengatur tentang reviu
RKBMN oleh APIP.
6. Pelatihan Reviu LKIP
Kegiatannya dilakukan pada 19 Februari 2020 dihadiri oleh perwakilan
auditor Inspektorat Jenderal, dengan menghadirkan Narasumber dari
Auditor Wilayah V hal ini dilakukan untuk lebih memahami dalam
melaksanakan tehnik reviu LKIP Kementerian.
b. Workshop
1. SIMWAS ITJEN Versi 3.0, SIPIDU dan E-Was
Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 1 s.d. 4 Desember 2020 dengan
peserta seluruh satuan kerja dilingkungan kemenkumham dengan tujuan
untuk memudahkan mengirimkan pengaduan sebagai informasi tentang
ITJEN Kemenkumham sehingga masyarakat mendapat informasi yang
lengkap mengenai pelayanan dan informasi di Kemenkumham dan
mendukung pelaksanaan ZI WBK dan WBBM sebagai sarana pengaduan
91 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
dalam bentuk aplikasi pengelolaan dan tindak lanjut pengaduan serta
pelaporan.
2. Peningkatan level maturitas SPIP dan Teknik Penialian Maturitas
SPIP
Dilaksanakan dalam upaya peningkatan level Maturitas SPIP
Kemenkumham menuju level 4 dengan menghandirkan narasumber dari
BPKP, kegiatan diikuti oleh auditor Inspektorat Wilayah I s.d. VI dan
perwakilan dari sekretariat Inspektorat Jenderal.
3. Audt Investigatif
Dilaksanakan dalam upaya peningkatan tentang tehnik mengaudit
investigatif dengan menghadirkan narasumber auditor dari Inspektorat
Jenderal Kementerian Keuangan.
4. Integrasi Satu data Kemenkumham bagi Pelaksanaan Audit Intern
Berbasis Komputer (TABK) dan Continous Auditing
Dilaksanakan pada Bulan Desember 2020 dihadiri Seluruh Saruan Kerja,
dengan narasumber dari Inspektorat Jenderal, hal ini dilakukan untuk
menginformasikan penggunaan aplikasi E-WAS, SIMWAS New 3.0,
SIPIDU dan ISO SMAP.
5. Pelaksanaan Evaluasi PMPRB
Dilaksanakan pada tanggal 12 februari 2020 dihadiri oleh perwakilan unit
eselon I dengan narasumber Inspektur Wilayah II, hal ini dilakukan untuk
memfasilitasi Kementerian dalam menyediakan informasi mengenai
pengembangan pelaksanaan reformasi birokrasi dan upaya perbaikan
yang perlu dilakukan oleh Kementerian yang memerlukan dan
menyediakan data atau informasi untuk Kementerian Pendayagunaan
Negara Aparatur dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB) birokrasi.
6. Penggunaan Aplikasi Sistem Bina Jabatan Auditor Berkualitas
(SIBIJAK) Penilaian Angka Kredit Jabatan Fungsional Auditor
Dilaksanakan pada tanggal 15 September 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghandirkan narasumber dari BPKP dan untuk
menginformasikan tentang Sistem Informasi Bina Jabatan Auditor
Berkualitas (SIBIJAK) merupakan sistem terpadu dengan integrasi
layanan pembinaan yang dilaksanakan oleh BPKP (Pusbin JFA) dan
dimanfaatkan oleh Pimpinan APIP dan Auditor pada K/L/Pemda.
7. Pendampingan Manajemen Risiko bagi Kantor Wilayah
Dilaksanakan pada tanggal 18 Juni 2020 dihadiri oleh para auditor dan
perwakilan Kantor Wilayah dengan menghandirkan narasumber dari
92 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
BPKP hal dilakukan untuk meningkatkan pemaham manajemen risiko,
dimana Inspektorat Wilayah III adalah selaku Koordinator
8. Persiapan Pendampingan Manajemen Risiko pada Satuan Kerja
Dilaksanakan pada tanggal 15 Juni 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghadirkan narasumber dari Inspektorat Wilayah III, hal
dilakukan untuk penyamaan persepsi para auditor dalam memberikan
pendampingan penyusunan manajemen risiko keada satuan kerja yang
akan dilaksanakan bulan awal Juli 2020
9. Update Rilis SIMAK BMN dalam rangka koreksi hasil inventarisasi
BMN
Dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal
Perbendaaraan Kementerian Keuangan, hal ini dilakukan untuk
melakukan pengkinian aplikasi SIMAK BMN dalam rangka koreksi hasil
inventarisasi BMN
10. Update aplikasi SAIBA dalam rangka penyusunan Laporan
Keuangan (unaudited)
Dilaksanakan pada tanggal 17 Februari 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Kekayaan
Negara Kementerian Keuangan hal ini dilakukan untuk memperoleh
pemahaman terhadap update aplikasi SAIBA dalam penyusunan laporan
keuangan.
11. Peningkatan Kualitas Reviu Laporan Keuangan dengan
menggunakan Metoda Data Elektronik (e-reviu)
Dilaksanakan pada tanggal 10 Juli 2020 dihadiri oleh para auditor dengan
menghadirkan narasumber Auditor dari Insektorat Wilayah III, hal ini
dilakukan untuk memperoleh pemahaman terhadap aplikasi e-reviu dalam
reviu laporan keuangan
12. Strategi Reviu Perbaikan Penilaian Kembali Barang Milik Negara oleh
APIP K/L
Dilaksanakan pada tanggal 1 September 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghadirkan narasumber dari Kementerian Keuangan hal ini
dilakukan untuk menyusun strategi reviu dalam penilaian kembali barang
milik negara oleh APIP
13. Teknik Reviu Rencana Kebutuhan BMN
Dilaksanakan pada tanggal 6 Juli 2020 dihadiri oleh auditor dan
perwakilan eselon I lainnya dengan menghadirkan narasumber dari
93 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
Inspektur Wilayah IV hal ini dilakukan untuk lebih memahami reviu
rencana kebutuhan BMN dari unit eselon I lainnya.
14. Pelaksanaan Pengadaan Barang/jasa dalam Percepatan Penanganan
COVID-19
Dilaksanakan pada tanggal 26 November 2020 dihadiri oleh para auditor
dengan menghadirkan narasumber Badan Pengawasan Keuangan dan
Pembangunan hal ini dilakukan untuk mempercepat dalam proses
pengadaan barang dan jasa untuk penanganan Covid-19.
15. Tunas Integritas
Dilaksanakan pada tanggal 7 September 2020 dihadiri oleh perwakilan
unit eselon I dengan menghadirkan narasumber dari kepala bagian RB
Biro Perencanaan hal ini dilakukan untuk membangun budaya integritas
yang diharapkan dapat menanamkan integrated anggota organisasi agar
tidak lagi melakukan korupsi
16. Implementasi SAKIP
Dilaksanakan pada tanggal 25 November 2020 dihadiri oleh perwakilan
seluruh unit eselon I dengan menghadirkan narasumber dari Kemenpan
RB hal ini dilakukan untuk pemaham bersama persepsi tentang
penyusunan Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, dan tata cara evaluasi
Akuntabilias Kinerja Instansi Pemerintah.
c. Studibanding
Manajemen Risiko pada Satuan Kerja
Kegiatan dilaksanakan dengan mengujungi Inspektorat Wilayah V ke
Kementerian Keuangan terkait Penerapan Manajemen Risiko pada bulan
februari tahun 2020, dalam rangka mempelajari terkait penerapan manajemen
resiko yang telah dilaksanakan di Kementerian Keuangan. Sehingga dapat
diterapkan di Inspektorat Jenderal khususnya dan Kementerian Hukum dan
HAM pada umumnya.
d. Bimbingan Teknis
Penyusunan Manajemen Risiko pada Satuan Kerja
Kegiatan dilaksanakan dengan menghadirkan narasumber Inspektorat
Wilayah V Kementerian Keuangan, terkait Tehnik penyusunan Manajemen
Risiko mulai dari penetapan tujuan, identifikasi resiko, analisis resiko, evaluasi
resiko, penanganan/mitigasi resiko dan rencana aksi pemantauan resiko,
diikuti oleh auditor wilayah I s.d VI dan Sekretariat ITJEN, dengan harapan
tehnik tersebut dapat diterapkan di Inspektorat Jenderal Kementerian Hukum
dan HAM.
94 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
e. Sosialisasi
Pengenalan ISO 37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan
dalam rangka meningkatkan pemahaman seluruh pegawai dan PPNPN
tentang ISO SMAP dan kebijakan anti Penyuapan serta langkah-langkah dan
pemenuhan dokumen yang dipersyarakat untuk memperoleh sertifikasi ISO
37001:2016 tentang Sistem Manajemen Anti Penyuapan. difasilitasi oleh
konsultan ISO SMAP yang dilaksanakan pada triwulan ke – 2.
95 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
A. KESIMPULAN
Bahwa selama Tahun 2020 Inspektorat Jenderal mengemban :
1. Program Pengawasan dan Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kementerian
Hukum dan HAM,
2. Tujuh Kegiatan yaitu Kegiatan Pengawasan Kinerja Inspektorat Wilayah I, II,
III, IV, V dan VI serta Kegaitan Dukungan Manajemen dan Teknis Lainnya.
3. Sasaran dan terget Program serta Kegiatan ditetapkan dalam Indikator Kinerja
dan dalam Perjanjian Kinerja.
4. Mengelola DIPA sebesar Rp40.351.639.000,- terealisasi sebesar
Rp39.241.200.164,- (97.25%)
5. Kinerja yang dicapai meliputi :
a) Penyusunan RENSTRA ITJEN dan berperan aktif dalam penyusunan
RENSTRA Kemenkumham, yang selanjutnya telah ditetepkan dalam
Permenkumham No.33 Th.2020;
b) Pengelolaan penyelenggaraan SPIP dilingkungan ITJEN, data dukungnya
dituangkan dalam Laporan Triwulan dan Akhir Tahun;
c) Pengelolaan Reformasi Birokrasi di lingkungan ITJEN, data dukungnya
dituangkan dalam e-pmprb dan e-rb online;
d) Menyelengarakan Manajemen Risiko tingkat Program dan Kegiatan,
Manajemen Risiko Anti Penyaupan dan Manajemen Risiko Pencegahan
dan penanganan Covid-19 dilingkungan ITJEN’
e) Pengelolaan INPRES No.2 Th.2020 tentang Rencana Aksi Nasional
Pencegahan Pemberantasan Penyalahgunaan dan peredaran Gelap
Narkotika dan Prekusor Narkotika (P4GN);
f) Pengelolaan TARJA ITJEN dan TARJA turunan ITJEN ke KANWIL;
g) Pengelolaan pengisian monev kinerja SMART (penialian oleh DJA-
Kemenkeu), monev RKP (penialian oleh Bappenas) dan e-performance
(penilaian oleh Setjen Kemenkumham)
h) Pelaksanaan Pengawasan (audit, reviu, evalausi, pemantauan dan
pengawasan lainnya) atas pelaksanaan tugas dan fungsi satuan kerja
Kemenkumham;
BAB. IV.
KESIMPULAN DAN SARAN
96 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
i) Menyusun dokumen anggaran Tahun 2021 meliputi DIPA dan RKAKL,
PKPT dan PKAU, disbushement plan, procurement plan, Indikator KInerja,
Perjanjian Kinerja dan Kebijakan pengawasan dan TARJA ITJEN Th.2021;
j) Melaksanakan peningkatan kompetensi pegawai melalui DIKLAT, FGD,
PKS, Workshop, BIMTEK, Sosialisasi dan studi banding;
k) Pengelolaan sarana prasarana penunjang kinerja, pengelolaan BMN dan
pengelolaan persuratan serta arsip;
l) Pengelolaan pencegahan dan penaggulangan COVID-19 dilingkungan
ITJEN;
m) Pengelolaan gaji, tunjangan, keuangan kegiatan, pajak dan kartu kredit
kedinasan;
n) Pengelolaan data pelaporan gratifikasi, pengaduan masyarakat, pungutan
liar, temuan/rekomendasi hasil pemeriksaan dan pengawasan serta
pengelolaan teknologi informasi.
o) Pengleolaan kehumasan, publikasi berita, data Jaringan Deokumentasi
Informasi Hukum (JDIH), data Pejabat Pengelola Informasi dan
Dokumentasi (PPID) serta website, media social dan media koran online;
p) Pengelolaan capaian Indikator Kinerja Utama dan Indikator KInerja
Kegiatan serta Perjanjian Kinerja’
q) Penyusunan Kebijakan Anti Penyuapan dan Sertifikasi ISO 37001:20016
Anti Bribery Management System;
r) Terpilih sebagai “The Most Committed in Organizational Development” dari
PPM Manajemen yang diterima pada tanggal 21 Juli 2020;
s) Pengelolaan LHKASN Pegawai Kemenkumham dengan capaian target
97,53% dari total wajib lapor (49017 pegawai);
t) Menyelenggaraan SPBE dengan melaksanakan upgrade SIMWAS New
3.0, SIPIDU dan E-Was.
u) Pengelolaan Layanan Konsultasi (Tatap muka dan e-consult);
v) Menginisiasi Keputusan Menteri Hukum dan HAM tentang Pedoman
Evalausi terpisah Penyelenggaran SPIP, dan telah
ditetapNo.M.HH.07.PW.)2.03 tanggal 27 November 2020;
w) Menetapkan Surat Keputusan Inspektur Jenderal No.ITJ-38.OT.02.01
Th.2020 tanggal 23 September 2020 tentang Proses Bisnis dilingkungan
ITJEN level L0 s.d L3;
x) Melaksanakan Penilaian Mandiri Persepsi Integritas, sebagai data untuk
pencapaian Indikator Kinerja Utama (IKU) Kementerian Hukum dan HAM
dan IKU ITJEN;
97 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
y) Melaksanakan survei layanan Sekretariat ITJEN sebagai dasar untuk
mengukur Indikator Kinerja Output Sekretariat ITJEN;
z) Malaksanakan survei Internalisasi Tata Nilai serta bimbingan rohani
sebagai dasar untuk mengukur salah satu Indiaktor Kinerja ITJEN;
Keberhasilan kinerja tesebut dilakukan dengan memperhatikan prinsip efektif dan
efisien atas pemanfaatan sumber daya yang dimiliki ITJEN baik sumber daya
manuais, sumber daya peraturan maupun sumber daya sarana prasarana,
dengan meningkatkan koordinasi, kerjasama antar Bagian, antar Inspektorat
Wilayah, antar satuan kerja dilingkungan Kemenkumham maupun antar Insstansi
terkait lainnya.
B. SARAN
1. Komitmen dan dukungan Pimpinan sangat diperlukan untuk meningkatan
Kinerja ITJEN lebih PASTI;
2. Kerjasama yang solid sangat diperlukan terutama di internal ITJEN dalam
pelaksanaan seluurh kegiatan.
3. Peningkatan internalisasi tata nilai Kemenkumham dan rasa memiliki, rasa
tanggung jawab atas tugas, fungsi dan keberhasilan kinerja ITJEN untuk
mendukung keberhasilan kinerja Kemenkumham di Tahun yang akan datang.
Sekretaris Inspektorat Jenderal Tholib NIP.19630811 198811 1 001
98 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0
KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA
INSPEKTORAT JENDERAL
NOTA DINAS
NOMOR: ITJ.1.UM.01.01- /I/2021
Yth. : Sekretaris Inspektorat Jenderal
Dari : Kepala Bagian Program Humas dan Pelaporan
Hal : Laporan Akhir Tahun 2020 Program Pengawasan dan
Peningkatan Akuntabilitas Aparatur Kemenkumham
Lampiran : Satu Berkas
Tanggal : 17 Januari 2021
1. Rujukan :
a. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan reformasi Birokrasi
No.60 tahun 2008 tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah;
b. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 29 Tahun 2015 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Kementerian Hukum dan HAM.
a. Sehubungan dengan rujukan tersebut dan dengan telah berakhirnya TA. 2020,
dengan ini disampaikan Laporan Akhir Tahun 2020 Pelaksanaan Program
Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum dan Hak Asasi
Manusia, sebagai bentuk pertanggung jawaban pelaksanaan Pelaksanaan
Program Pengawasan dan Akuntabilitas Aparatur Kementerian Hukum dan Hak
Asasi Manusia yang diemban oleh Inspektorat Jenderal Th.2020;
Demikian disampaikan, untuk mohon koreksi Bapak Sekretaris Inspektorat
Jenderal. Atas perkenan Bapak, diucapkan terima kasih.
Nanij Kusnani NIP.19721204 199903 2001
99 | L a p t a h I T J E N T h . 2 0 2 0