hubungan antara motivasi intrinsik dan e

Upload: kehedsiah

Post on 02-Mar-2018

246 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    1/79

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I.A.LATAR BELAKANG

    Dalam sebuah perusahaan, produktivitas merupakan bagian yang tak dapat

    terpisahkan. Produktivitas dirasa penting karena menyebabkan keuntungan dan

    merupakan tujuan utama bagi setiap perusahaan. Kelambatan pertumbuhan

    produktivitas adalah hal utama yang harus dihindari oleh perusahaan karena hal

    tersebut juga berarti kegagalan moral organisasi dan merupakan cerminan

    bagaimana manager dan para pekerja memandang organisasi tersebut. Organisasi

    yang berbagi tanggung jawab secara terbuka dan jujur menuntun perusahaan ke

    dalam produktivitas yang tinggi.

    Produktivitas merupakan hasil akhir dari kerja seseorang (Robbins,!!".

    #ehingga produktivitas sangat erat kaitannya dengan per$orma kerja seseorang.

    Per$orma kerja yang meningkat menyebabkan hasil produktivitas yang meningkat.

    #ehingga per$orma kerja berpengaruh terhadap produktivitas kerja. Robbins

    (!!" berpendapat penting bagi perusahaan untuk memperhatikan per$orma kerja

    seseorang dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.

    #etiap seseorang menampilkan per$orma kerjanya, membutuhkan interaksi

    terutama dalam lingkungan kerja #alah satu bentuk interaksi adalah keterlibatan

    seseorang dalam pekerjaannya. #eseorang perlu memikirkan pekerjaannya sebagai

    sebuah tanggung jawab yang harus diselesaikan. #eseorang yang bertanggung

    jawab terhadap pekerjaannya sesungguhnya memiliki motivasi dalam

    %

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    2/79

    menyelesaikan pekerjaanya (Robbins,!!&". #eseorang yang mengikatkan

    dirinya menjadi bagian dari sebuah organisasi memiliki motivasi untuk membuat

    dirinya dapat berinteraksi dengan manusia lainnya walaupun dengan latar

    belakang yang berbeda'beda (Pareek,%%". #ehingga dapat dikatakan, cara lain

    dalam memaksimalkan per$orma kerja seseorang bisa dilakukan dengan

    meningkatkan motivasi seseorang. Diyakini seseorang yang termotivasi terhadap

    pekerjaanya akan menghasilkan sebuah per$orma kerja yang berpengaruh pada

    jumlah kuantitas dan kualitas produktivitas perusahaannya. )elihat keterlibatan

    seseorang dalam pekerjaannya , Pareek (%%" beranggapan bahwa motivasi

    merupakan penggerak utama, apakah pekerjaan yang akan dihadapinya akan

    dikerjakan dengan sebaik'baiknya atau tidak.

    Pareek (%%" berpendapat meskipun berbeda tinggi rendahnya pada

    hakikatnya setiap individu memiliki motivasi, yang membedakan adalah karakter

    tiap individu serta bagaimana seseorang mampu menunjukkan motivasinya dan

    melakukan sesuatu yang ingin dilakukannya dengan motivasi itu sendiri (Robbins,

    !!&".

    )enurut #upardi dan *nwar (!!+", motivasi adalah keadaan dalam pribadi

    seseorang yang mendorong kenginan seseorang untuk melakukan kegiatan'kegiatan tertentu guna mencapai sebuah tujuan. )otivasi yang ada pada diri

    seseorang akan mewujudkan suatu perilaku yang diarahkan pada tujuan mencapai

    sasaran kepuasan. adi, motivasi bukanlah hal yang dapat diamati tetapi dapat

    disimpulkan melalui perilaku yang tampak.

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    3/79

    -odgetts dan Richard (dalam Robins !!&" menambahkan bahwa motivasi

    adalah moti$ yang tampak dalam perilaku seseorang, dimana motivasi adalah

    dorongan atau tenaga gerak jiwa dan jasmani seseorang untuk berbuat

    sesuatu(*sad ,!!&" . #ehingga dalam hal ini motivasi merupakan driving force

    yang menggerakkan manusia untuk bertingkah laku dan di dalam perbuatannya

    itu mempunyai tujuan tertentu./ebih lanjut 0e1ley dan 2ukl, yang dikutip oleh

    *sad (!!&", memberikan batasan motivasi sebagai the process by which

    behavior is energized and directed.

    Dalam dunia kerja motivasi harus dimiliki oleh semua pihak baik para

    bawahan maupun para atasan. Keberadaan motivasi dirasa penting, karena

    dengan motivasi diharapkan setiap karyawan dapat bekerja keras dan antusias

    untuk mencapai produktivitas kerja yang tinggi. )otivasi harus dilakukan

    pimpinan kepada bawahnya. Dengan adanya dimensi tentang pembagian

    pekerjaan yang dilakukan dengan sebaik'baiknya, bawahan diharapkan mampu

    mengerjakan tugasnya dengan baik sehingga diharapkan atasan dapat

    memberikan penghargaan dan menciptakan kepuasan kerja yang mendorong

    kearah per$orma kinerja yang maksimal. 3awahan sebagai level pekerjastaff

    membutuhkan dorongan semangat dari atasannya. Dorongan itu bisa berupapelatiha kerja, perlakuan yang baik, $asilitas , bonus (materi" hingga penempatan

    posisi kerja.

    )otivasi tidak bersi$at permanen, suatu ketika bisa menjadi sangat tinggi dan

    mereda. #ehingga penanaman motivasi dalam diri seseorang perlu dipertahankan.

    4erungan mengatakan motivasi sangat penting dalam menimbulkan semangat dan

    &

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    4/79

    dorongan kerja (4erungan, %5" , sehingga dengan adanya motivasi seseorang

    dapat melakukan tugas dan kegiatannya jauh lebih e$ekti$.

    #ecara garis besar, ada dua jenis motivasi yang dilihat dari arah datangnya,

    yakni motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik (0ahyusumidjo, %56".

    )otivasi intrinsik adalah motivasi yang arah rangsangannya berasal dari

    dalam diri seseorang. #edangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang arah

    rangsangannya berasal dari luar diri seseorang.

    )otivasi intrinsik menyebabkan seseorang sadar akan tanggung jawab dan

    pekerjaanya yang lebih baik daripada motivasi ektrinsik. -al itu disebabkan

    karena motivasi intrinsik murni berasal dari dalam diri seseorang. #ehingga

    karyawan yang memiliki motivasi intrinsik tinggi pada pekerjaannya memiliki

    kualitas kerja yang lebih baik dari motivasi ekstrinsik (0ahyusumidjo, %56".

    #eseorang yang memiliki kesadaran bekerja untuk memenuhi dan melangsungkan

    hidupnya akan berbeda dengan seseorang yang bekerja karena dipaksa oleh orang

    lain. -asil bekerja karena kesadaran menciptakan kualitas per$orma kerja yang

    baik, karena sadar bahwa dengan bekerja baik, ia akan dapat memenuhi hidupnya.

    #edangkan seseorang yang bekerja karena orang lain, akan menghasilkan

    per$orma yang tidak stabil karena ia bekerja untuk orang lain , bukan bagi dirinya.Dimana suatu saat ketika ia tidak tahan dengan tekanan, ia akan pergi

    meninggalkan pekerjaanya karena prioritasnya tidak penting bagi dirinya sendiri.

    #edangkan motivasi ekstrinsik arah rangsangannya berasal dari luar diri

    seseorang. 7erkadang apabila seseorang memiliki motivasi intrinsik yang rendah,

    cara menaikkan motivasi bisa melalui motivasi ekstrinsik. 8ang, -adiah, 3onus

    +

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    5/79

    vouchermerupakan salah satu dari kesekian rangsangan ekstrinsik yang mampu

    mendorong seseorang bila mengalami kobosanan atau penurunanself esteem dan

    kepercayaan dirinya yang berasal murni dalam diri (rangsangan internal" untuk

    kembali ditingkatkan. adi pada prinsipnya kedua motivasi ini bersi$at saling

    melengkapi.

    )otivasi yang idealnya diperlukan dalam diri seseorang adalah motivasi

    intrinsik, . #idharta 9 0angsa (!!" mengatakan motivasi intrinsik diperlukan

    oleh seorang karyawan untuk menampilkan unjuk kerjanya lebih optimal. Dengan

    motivasi yang lebih bersi$at tahan lama,motivasi ini akan bertahan walaupun

    rangsangan yang diberikan hilang, sehingga akan terlihat motivasi yang dimiliki

    karyawan bersi$at lebih stabil. :amun motivasi ekstrinsik tetap diperlukan sebagai

    pelengkap motivasi intrinsik seseorang , karena keduanya bersi$at melengkapi

    (*mabile, %+"

    #alah satu perusahaan yang mengharapkan karyawannya memiliki motivasi

    yang tinggi adalah ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    6/79

    Perusahaan ini mulai bermasalah ketika jumlah karyawan produksi mulai

    meningkat. *ndi *rdiansyah sebagai kepala produksi (Komunikasi pribadi, !!6"

    merasakan dengan meningkatnya jumlah karyawan produksi semakin mendorong

    karyawan menjadi malas. #eperti pendapat *ndi *rdiansyah, peneliti mengamati

    kebanyakan >masalah> memang berasal dari perilaku negati$ yang dilakukan oleh

    karyawan produksi seperti sulitnya bagi karyawan untuk mematuhi kebijakan

    peraturan dan otoritas perusahaan. #alah satunya adalah kurangnya responsi$itas

    karyawan terhadap himbauan perusahaan akan keselamatan kerja.

    Pelanggaran yang dilakukan membuat karyawan yang berprestasi juga ikut

    menjadi bermasalah. #eperti seringnya karyawan terlambat masuk, beberapa

    karyawan ada yang tidak kembali ke kantor ketika istirahat, intensitas

    pengrusakan alat yang meninggi (terutama alat'alat maintenance", adanya kasus

    pencurian bahan produksi ,alat'alat produksi hingga aset perusahaan sampai

    dengan ketidak patuhan karyawan dalam menggunakan jam lemburnya dan

    overtime.

    Perilaku menyimpang menunjukkan adanya ketidakoptimalan per$orma yang

    dimiliki oleh karyawan produksi ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    7/79

    )enurut *.#idik Omar (komunikasi pribadi, :ovember !!6" karyawan

    produksi belum memiliki tujuan dan pencapaian prestasi yang stabil dan terarah.

    #ebagai pemilik perusahaan, 3apak #idik melihat karyawan belum menunjukkan

    perilaku produkti$ yang konsisten. ika ada karyawan yang meningkat prestasinya

    biasanya akan bertahan selama % bulan. Dimana dalam minggu pertama

    gra$iknya akan meningkat naik dan turun dengan tajam di minggu berikutnya.

    3apak #idik mengatakan bahwa kerugian yang dialami perusahaan juga

    sudah menyangkut pemasukan dan keuangan perusahaan. Perusahaan dirugikan

    hingga %! juta rupiah per bulannya akibat keterlambatan produksi (komunikasi

    pribadi,!!6". Data produksi tahun %5 @ !!5 menunjukkan terjadi penurunan

    produksi lebih kurang = A. Penurunan terbesar terjadi pada produksi perusahaan

    pada tahun !!%'!!+ lebih kurang + A. Penurunan ini bukan disebabkan karena

    menurunnya jumlah permintaan perusahaan, akan tetapi karena perusahaan tidak

    dapat memenuhi jumlah produksi yang diminta.

    Perilaku menyimpang dapat dikatakan sebagai perilaku kontraprodukti$

    (dalam Robbins,!!&". Perilaku kontraprodukti$ cenderung bersi$at menghalangi

    daripada untuk mewujudkan suatu tujuan. Perilaku kontraprodukti$ yang ditandai

    dengan penyalahan etika kerja yang berlaku, merupakan bentuk penurunanintegritas ()urphy, !!%".

    Bntegritas merupakan bagaimana seseorang bertingkah laku dengan

    mengedepankan nilai'nilai pribadi yang jujur, dapat dipercaya, dan tidak memiliki

    keinginan untuk mengambil keuntungan dari orang lain ()urphy, !!%". Bntegritas

    merupakan konsistensi yang kuat antara nilai moral yang berlaku dengan tindakan

    6

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    8/79

    nyata, yang menggambarkan kejujuran sertai penilaian benar dan salah dalam diri

    individu tersebut didukung oleh keinginan memahami dan menyesuaikan diri

    dengan etika walaupun sulit untuk melakukannya. *idid (!!6" mende$inisikan

    integritas sebagai ketaatan yang kuat pada nilai moral yang menggambarkan benar

    dan salah dalam hidup individu.

    )eskipun belum memiliki modul pengetahuan tentang produk perusahaan,

    ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    9/79

    dikatakan *tom (!!6" bahwa setiap pekerja harus memiliki dedikasi dan

    integritas yang tinggi terhadap pekerjaannya.

    Bntegritas dibedakan menjadi dua, yaitu overt integritydan covert integrity

    (-o$$man, !!". Overt integrityadalah integritas yang terlihat dalam perilaku

    sehari'hari, berkaitan dengan pencurian dan perilaku kontraprodukti$. #edangkan

    convert integritymerupakan trait yang ada dalam diri individu yang merupakan

    prediktor kejujuran dalam bekerja. )enurut )urphy (!!%", ada dua $aktor yang

    mempengaruhi integritas, yang pertama adalah $aktor situasional yang mencakup

    norma, kesempatan dan budaya organisasi. 2ang kedua adalah $aktor individu

    yang mencakup nilai, sikap dan keyakinan yang dimiliki individu.

    Caktor individu yang didalamnya mencakup nilai untuk menampilkan

    per$orma yang maksimal, didukung sikap untuk meningkatkan relasi bagi atasan

    serta pada akhirnya turut mendukung pemeliharaan hubungan baik antar

    perusahaan lain, dalam konteks pekerjaan sebagai karyawan produksi, salah

    satunya diwujudkan dalam motivasi kerja. 4ambaran motivasi kerja yang dilihat

    melalui $aktor intrinsik dan ekstrinsik diwujudkan dalam berbagai hal yang

    mempengaruhi seseorang dalam memaksimalkan dorongan kerjanya untuk lebih

    optimal.Dalam penelitian ini, peneliti mengkhususkan pada overt integrity dan

    motivasi intrinsik dan ekstrinsik . Pemilihan overt integrity karena peneliti ingin

    melihat tingkah laku nyata yang ditampilkan oleh karyawan produksi yang

    bekerja di perusahaan ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    10/79

    dalam diri individu sendiri untuk memunculkan perilaku bekerja yang memiliki

    perbedaan dari arah rangsangannya saja.

    Dalam penelitian ini peneliti ingin melihat kemungkinan hubungan antara

    motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan overt integritypada karyawan produksi

    ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    11/79

    melihat motivasi intrinsik dan ekstrinsik yang merupakan hasil adaptasi dari

    kuesioner yang disusun oleh *mabile (%+".Kedua instrumen ini dapat

    dikerjakan terpisah dari konstruknya masing'masing.

    enis penelitian ini adalah penelitian korelasional (non eksperimental", karena

    tujuan dari penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara motivasi

    intrinsik dan ekstrinsik dengan overt integrity. Pengolahan data dalam penelitian

    ini menggunakan pendekatan kuantitati$ yang menekankan pada penggunaan

    teknik'teknik statistik dan dengan bantuan program$icrosoft ()celdan program

    &%&& *+ #or indows. Pengujian hipotesis dilakukan dengan melakukan

    perhitungan korelasi%earson %roduct $omentterhadap hasil skor hasil tes

    motivasi intrinsik dengan tes integritas, yang dalam hal ini adalah overt integrity

    test.

    I.B.PERUMUSAN MASALAH

    >*pakah terdapat hubungan yang signi$ikan antara motivasi intrinsik dan

    ekstrinsik dengan overt integrity pada karyawan produksi ;

    I.C.MANFAAT

    I.C.1.Manfaat Teoritis

    #ebagai sumbangan pengetahuan dalam ilmu Psikologi Bndustri dan

    Organisasi di lingkungan kerja.

    %%

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    12/79

    I.C.2.Manfaat Pratis

    3agi karyawan, diharapkan penelitian ini dapat membantu karyawan

    produksi untuk semakin mengenal dan mengelola motivasi intrinsik dan

    ekstrinsik dalam dirinya untuk mendorong dirinya bekerja lebih optimal lagi.

    Penelitian ini juga memberikan in$ormasi tentang konsep motivasi intrinsik

    dan ekstrinsik, yang diasumsikan memiliki hubungan dengan overt integrity

    dimana nantinya juga akan diberikan in$ormasi tentang integritas dan aspek'

    aspek yang ada di dalamnya,juga hal @hal yang berhubungan seperti etika

    kerja dan budaya kerja sehingga karyawan produksi dapat memahami dan

    menerapkannya dalam proses kerjanya.

    #edangkan bagi perusahaan, diharapkan penelitian ini dapat membantu

    pihak manajemen untuk melihat motivasi intrinsik pada karyawan produksi

    serta diharapkan perusahaan dapat menerapkan integritas pada budaya kerja

    secara lebih akti$ dan menggunakan pengukuran integritas sebagai salah satu

    proses seleksi bagi karyawan, khususnya karyawan produksi.

    Dari sini diharapkan perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja

    karyawannya menjadi lebih baik lagi misalnya dengan membuat pelatihan

    mengenai integritas, yang diharapkan dapat membantu perusahaan dalammenciptakan budaya kerja yang kondusi$.

    I.D.SISTEMATIKA PENELITIAN

    -asil penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut

    %

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    13/79

    3ab B yang merupakan pendahuluan , berisi tentang latar belakang

    permasalahan , tujuan dan man$aat penelitian , serta sistematika penelitian

    hasilnya.

    3ab BB yang menjelaskan landasan teori yang mendasari penelitian, meliputi

    de$inisi motivasi , teori motivasi dan $aktor'$aktor motivasi kemudian dilanjutkan

    dengan de$inisi integritas , teori integritas serta hal'hal yang mempengaruhi

    integritas dan diakhiri dengan hipotesis penelitian.

    3ab BBB berisi tentang metodologi penelitian termasuk didalamnya subyek

    penelitian dan tehnik pengambilan data.

    3ab B< mengetengahkan proses pengolahan data, dinamika penelitian, hasil

    yang diperoleh beserta analisisnya.

    7ulisan ini akan ditutup dengan kesimpulan , diskusi dan saran yang akan

    disajikan tersendiri dalam bab

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    14/79

    BAB II

    LANDASAN TE!RITIS

    II.A.PERUSAHAAN C".P

    ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    15/79

    Kini kapasitas produksi perusahaan mencapai %!! A perhari (komunikasi

    pribadi, #eptember !!5". Oleh karena itu perusahaan berusaha menekan jadwal

    produksi yang padat dengan mengupayakan karyawan produksi untuk hadir

    dalam shi$t. Dengan kondisi seperti itu perusahaan tetap buka + jam untuk

    mengejar omset. 8ntuk mempertahankan produktivitas yang padat, perusahaan

    berupaya menyejahterakan tiap karyawannya dengan hak' hak yang semestinya

    diberikan, seperti uang lembur , insenti$ , uang bonus , uang kesehatan dan susu.

    Dalam sebulan jumlah produksi yang dihasilkan bisa menyukupi kebutuhan 5

    pabrik pembuatan onderdil lain sebagai konsumen perusahaan. Dengan gambaran

    produksi tiap pabrik rata'rata berjumah % ton, maka produksi yang dihasilkan

    mencapai 5 ton per bulannya.

    Cokus dalam penelitian ini adalah karyawan yang tergolong tenaga kerja

    produkti$ atau karyawan produksi, dimana karyawan produksi adalah karyawan

    yang bekerja secara langsung dalam prosesGkegiatan pembuatan produksi atau

    penyediaan jasa dari suatu perusahan, dalam hal ini berasal dari sektor industri.

    Dengan kondisi kasus yang terjadi, kebanyakan masalah berasal dari karyawan

    produksi sehingga membuat $okus penelitian lebih dititikberatkan pada karyawan

    produksi.

    II.B.INTEGRITAS

    II.B.1.Definisi Inte#ritas

    ;loud (!!6" mengatakan integritas berasal dari kata dalam makna

    Perancis dan /atin dari intect, integrate dan integral. Konsep itu berarti

    %=

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    16/79

    seseorang bekerja dengan baik, tidak terbagi, terpadu, utuh dan tidak

    mengalami kerusakan. )enurut 2ukl dan

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    17/79

    keuntungan dari pihak lain. #elanjutnya, 7horsborne (!!?"

    mengungkapkan integritas adalah ketaatan moral individu pada kode etik

    dan peraturan moral, kejujuran terbebas dari moti$ korupsi atau moti$'moti$

    untuk tujuan yang bersi$at pribadi dan dapat dipercaya. *pabila hal tersebut

    dimiliki oleh seseorang, maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki

    keutuhan , tidak terbagi'bagi dan memiliki kelengkapan. *idid (!!6"

    mende$inisikan integritas sebagai ketaatan yang kuat pada nilai moral yang

    menggambarkan benar atau salah dalam hidup individu.

    O1$ord Dictionary (dalam ;ipta /oka ;araka, %6&" mengungkapkan

    integritas sebagai si$at jujur dan prinsip moral yang kuat, kebenaran moral.

    3anyak orang menyamakan arti integritas dengan kejujuran. ;ipta /oka

    ;araka (%6&" mengartikan kejujuran sebagai >tidak berbohong atau tidak

    menipu>. :amun integritas tidak dapat disamakan dengan kejujuran secara

    penuh, integritas ber arti kelurusan atau ketulusan hati. -ati yang lurus tidak

    mengijinkan seseorang untuk bermain curang atau bertindak bertentangan

    dengan harga diri. #eseorang yang berintegrasi memiliki kebanggaan

    tersendiri bahwa ia memiliki kehormatan atas prinsip hidupnya dan

    selanjutnya integritas adalah karakter yang berperan penting dalammenentukan keberhasilan.

    Rand (dalam 3ecker, %5" mengungkapkan bahwa integritas tidak

    sama dengan kejujuran. Perbedaannya adalah bahwa kejujuran adalah suatu

    pengakuan bagaimana individu tidak bisa berpura'pura terhadap apa yang

    ada, berkaitan dengan dunia luar, sedangkan integritas lebih menekankan

    %6

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    18/79

    pada pengakuan dimana individu tidak bisa berpura'pura dengan suara

    hatinya, berkaitan dengan prinsip dan nilai moral hidupnya.

    7erlepas dari banyaknya de$inisi integritas terdapat de$inisi yang paling

    sederhana dan praktikal (Rumambi, !!6" yaitu ketika seseorang melakukan

    sesuatu yang benar, walaupun tidak ada orang lain yang melihat atau

    memperhatikan. Dari de$inisi diatas, maka dapat disimpulkan de$inisi

    integritas yaitu konsistensi yang kuat antara nilai moral yang berlaku

    dengan tindakan nyata, yang menggambarkan kejujuran serta penilaian

    benar dan salah dalam diri individu tersebut.

    II.B.2.Karateristi In$i%i$& 'an# Me(i)ii Inte#ritas

    7horsborne (!!?" dalam penelitiannya yang berjudul he &even

    Heavenly -irtues of eadershipmengungkapkan ciri'ciri individu yang

    memiliki integritas tinggi, yaitu

    %.)emiliki karakter yang kuat

    .)enjalankan apa yang dikatakannya dan menepati apa yang

    dijanjikannya

    &.3erterus terang. *pa yang dipikirkan, itulah yang akan dilakukannya+.7erbuka, jujur dan langsung dalam melakukan perjanjian dengan

    orang lain

    =.)emiliki nilai yang elas dan tidak bisa dikompromikan, serta

    menyatakan secara jujur yang salah dan yang benar

    ?.3erkomitmen dan memiliki pendirian yang kuat

    %5

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    19/79

    6.3erperilaku sesuai nilai yang dimilikinya

    5.)emiliki prinsip, terhormat, adil dan bertanggung jawab

    .#eimbang, terintegrasi dan menyeluruh

    %!.)emiliki kesadaran diri dan mampu mere$leksikan diri

    %%.Dewasa dan bijaksana

    #elanjutnya 4ostick 9 7el$ord (!!&" merumuskan %! karakteristik

    individu yang memiliki integritas yaitu

    %.)enganggap hal'hal kecil sebagai sesuatu yang penting

    Bndividu yang berintegras tidak akan berbohong atau melakukan

    pelanggaran'pelanggaran kecil dan dengan demikian, tidak akan

    tergoda oleh hal'hal yang lebih besar, seperti kekuasaan, prestise atau

    uang.

    .)engambil keputusan dengan cermat dan tidak terburu'buru

    Bndividu yang berintegrasi siap mencurahkan waktu dan tenaga untuk

    menemukan pemecahan masalah yang benar secara etis. ;aranya

    adalah dengan meminta pertimbangan orang lain dalam mengambil

    keputusan, menerima saran, bere$leksi dan melihat jauh ke depan.&.3ertanggung jawab

    Bndvidu yang berintegritas melakukan segala sesuatu dengan penuh

    tanggung jawab. Bndividu bersikap terbuka dan jujur, mengungkapkan

    semua in$ormasi yang baik maupun buruk, serta tidak hanya in$rmasi

    %

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    20/79

    yang menguntungkan dirinya sendiri. Bndividu mau mengaku ketika

    berbuat salah, meminta maa$ dan memperbaikinya.

    +.)enciptakan budaya kepercayaan

    Bndividu yang berintegras membantu menciptakan lingkungan kerja

    yang benar, yakni lingkungan yang tidak menguji integritas pribadi

    karyawan atau rekan kerja. 3anyak orang yang konsisten dengan

    integritas mereka bukan karena dirinya sendiri tetapi karena pengarh

    lingkungan. Pada kelanjutannya, individu memperkuat integritas itu

    melalui prinsip, kontrol dan teladan pribadi. Dalma lingkungan kerja

    baik individu maupun rekan kerjanya diharapkan berusaha untuk

    memegang kepercayaan satu sama lain.

    =.)enepati janji

    Bndividu yang berintegras selalu berusaha untuk menepati kata'kata

    yang telah diucapkan, meskipun hal itu dapat merugikan dirinya.

    Bndividu yang berintegritas dapat dipercaya dan dipegang janjinya.

    ?.Peduli terhadap kepentingan yang lebih besar (greater good"

    Bndividu yang berintegritas mempunyai komitmen kuat untuk

    kepentingan dan keuntungan perusahaan, organisasi, klien dan rekankerja.

    6.ujur namun rendah hati

    Bndividu berintegritas mengungkapkan cerita yang baik dan buruk

    secara lengkap, serta tidak berbuat kecurangan dalam pekerjaannya.

    Bndividu yang berintegritas tidak memproklamasikan kebaikan atau

    !

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    21/79

    kejujuran dirinya. Kejujuran tersebut ditunjukkan melalui tindakan

    nyata, bukan sekedar kata'kata.

    5.3ertindak bagaikan sedang diawasi

    Bndividu yang berintegritas membuat keputusan yang dapat dilihat dan

    diperiksa oleh semua orang, tidak ada sesuatu yang disembunyikan.

    7indakan yang dilakukannya didasarkan pada kode etik dan peraturan

    perusahaan maupun nilai'nilai yang berlaku di masyarakat.

    .)empekerjakan integritas

    Bndividu yang berintegritas akan mempekerjakan dan mengelilingi diri

    dengan orang'orang yang berintegritas tinggi. #elain itu, individu mau

    dan mampu mempromosikan, memberi nasihat dan contoh pribadi

    yang memiliki dan menjunjung tinggi integritas, jiwa sporti$ dna

    standar moral kepada lingkungan kerja.

    %!.Konsisten

    Bndividu yang berintegritas memperlihatkan konsistensi antara apa

    yang diucapkan dan apa yang dilakukan. 7indakan yang dilakukan

    individu tersebut, yang berkaitan dengan masalah prinsip dan etis,

    hampir dapat selalu diduga dan dapat dipercaya.

    II.B.*.Fator 'an# Me(+en#ar&,i Inte#ritas

    )enurut )urphy (!!%" ada dua $aktor yang mempengaruhi integritas,

    yang pertama adalah $aktor situasional yang mencakup norma (norms",

    kesempatan (opportunity", budaya organisasi, rewarddanpunishment.2ang

    %

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    22/79

    kedua adalah $aktor individu yang mencakup nilai'nilai (values", sikap

    (attitude", keyakinan (belief" yang dimiliki individu . *pabila $aktor'$aktor

    tersebut tidak tercapai maka akan mengakibatkan integritas yang buruk dan

    berdampak pada ketidakjujuran karyawan (dishonestly".

    )urphy (!!%" juga mengatakan bahwa terdapat dua tipe dari

    ketidakjujuran yaitu pelanggaran melawan organisasi secara langsung

    (employee the$t dan sabotase" dan melakukan pelanggaran bagi organisasi

    (korupsi dan white collar crime"

    3ecker (%!" juga menyatakan bahwa berkaitan dengan $aktor

    personal integritas seseorang bisa berkurang karena hasrat atau adanya

    dorongan yang bertentangan dengan nilai moralnya. #elain itu, kurangnya

    integritas bisa terjadi karena beberapa hal yaitu sebagai bentuk dari

    penolakan ataupun tidak mau mengakui $akta yang sebenarnya terjadi dan

    sebagai usaha untuk melindungi diri dari kesalahan dalam pekerjaan.

    3erkaitan dengan $aktor lingkungan, penurunan integritas dapat terjadi

    karena adanyasocial pressureyang datang dari banyak sumber seperti

    atasan, klien dan berbagai bentuk penolakan atau intimidasi secara $isik ,

    verbal dan non verbal.#elanjutnya, hasil'hasil penelitian lain menemukan $aktor'$aktor lain

    yang memiliki pengaruh terhadap integritas. *dapun $aktor'$aktor lain

    tersebut adalah locus of control, kepuasan terhadap imbalan, big factor

    model of personalitydan tipe kepribadian *.

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    23/79

    II.B.-.Da(+a Inte#ritas

    3erikut ini adalah dampak apabila karyawan memiliki integritas di

    tempat kerja menurut

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    24/79

    5.)eningkatkan keselamatan kerja

    Karyawan mampu menaati peraturan yang menjunjung tinggi

    keselamatan kerja untuk menghindari kecelakaan di tempat kerja.

    .)emperbaiki sikap terhadap atasan

    Karyawan mampu mengerjakan perintah atasan dengan baik dan

    memiliki respon yang tepat terhadap atasannya.

    %!.)eningkatnya wor! values

    Karyawan memiliki nilai'nilai baik dan kebiasaan'kebiasaan yang

    produkti$ dalam kerja.&?

    %%.)eningkatkan tanggung jawab

    )engurangi kecenderungan karyawan melakukan tindakan

    kontraprodukti$, kurangnya kepekaan dan miskin tanggung jawab di

    tempat kerja.

    %.)eningkatkan produktivitas

    Karyawan memiliki kinerja yang baik dalam melaksanakan

    pekerjaannya dan menjadi anggota yang produkti$ di organisasi.

    %&.)eningkatkan kejujuran dan ketulusanKaryawan memiliki respon yang tulus, sesuai apa yang diinginkan

    terhadap suatu sikap dan opini dari orang lain.

    %+.)eningkatkan keakuratan

    Karyawan dapat dengan mudah mengerti, menyelesaikan dan

    melaksanakan tugas yang diberikan dengan baik.

    +

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    25/79

    II.B..Pen#&&ran Inte#ritas

    Penggunaan tes integritas dalam proses seleksi karyawan mengalami

    peningkatan yang pesat, terutama untuk mencegah adanya kecenderungan

    karyawan dalam melakukan tindak pencurian terhadap kas dan barang'

    barang perusahaan (#chneider 9 ;amra, %+".

    7es integritas pada umumnya mengukur beberapa variabel antara ain

    acceptance of convention(penerimaan kebijakan", ketergantungan, depresi,

    penghindaran obat'obat terlarang, tingkat energi, kejujuran, komitmen

    bekerja, moral reasoning, kecenderungan melakukan tindak kekerasan,

    pengendalian diri, sosialbilitas, pencarian sensasi,vocational identity, dan

    etika bekerja (3ecker, %5"

    :amun dalam perkembangannya tes integritas, dibedakan menjadi dua

    yaitu overt integrity testdan covert integrity testyang juga sering disebut

    dengan / personality oriented and disgued integruty test/yang disusun oleh

    -o$$man (!!".

    Overt integrity testberisi %? itemyang secara langsung mengungkap

    sikap responden dan perilaku yang berkaitan dengan pencurian dan perilaku

    kontraprodukti$.0omaindari overt integrity testantara lain honestly,

    conscientiousness, trustworthy behavior danattitude toward theft.

    1overt Integrity estadalah tes integritas berdasarkan aspek

    kepribadian dan mengukur beberapa trait yang merupakan prediktor

    kejujuran dalam bidang pekerjaan.0omaindari covert integrity test, antara

    lain responsibility, wor! values, orderly danreliability.

    =

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    26/79

    Bntegritas adalah konsistensi yang kuat antara nilai moral yang berlaku

    denagn tindakan nyata, yang menggambarkan kejujuran serta penilaian

    benar dan salah dalam diri individu. Dalam penelitian ini, peneliti hanya

    menggunakan salah satu satu tes integritas, yaitu overt integrity test. -al ini

    dilakukan karena peneliti hanya ingin melihat perilaku yang tampak pada

    karyawan. )otivasi intrinsik dn ekstrinsik yang merupakan variabel

    indenpenden dalam penelitian ini adalah potensi yang ada dalam diri

    individu sehingga akan muncul sebagai perilaku. Oleh sebab itu, peneliti

    tidak menghubungkan motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan covert

    integrity, karena keduanya merupakan potensi yang ada dalam diri individu.

    Overt integrity testyang digunakan dalam penelitian ini merupakan hasil

    adaptasi dari overt integrity test yang disusun oleh -o$$man (!!"

    II.B./.Kriti ter,a$a+ Tes Inte#ritas

    Kritik terhadap pengukuran overt integrityadalah pertanyaan yang

    diajukan dianggap tidak adil, karena menilai secara hitam dan putih dalam

    dunia yang tidak pasti ini. #elain itu respon yang benar atausocially

    desirable responsesudah sangat jelas. #ehingga issue tentang $aking selalumenjadi hal yang dipertimbangkan.

    Ketika individu diminta untuk untuk menunjukkan sikap terhadap

    kebijakan perusahaan dan sikap terhadap atasan, maka individu cenderung

    bersikap tidak jujur dengan memunculkan sikap yang berbeda dari apa yang

    sesungguhnya dirasakan. #elanjutnya, para ilmuwan sosial mengatakan

    ?

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    27/79

    bahwa masalah yang sama juga muncul pada penelitian'penelitian sosial

    yang berhubungan dengan etnis, ras, keagamaan. :amun demikian,

    penelitian seacar konsisten menunjukkan bahwafa!ingadalah hanya suatu

    permasalahan kecil dalam tes'tes integritas (-o$$man, !!".

    II.C.M!TI"ASI

    II.C.1.Definisi Moti%asi

    %.#ecara epistemologis motivasi berasal dari kata latin movereyang berarti

    dorongan atau daya penggerak (-asibuan,!!&". Dimana motivasi berarti

    keadaan dalam diri seseorang yang menimbulkan kekuatan , menggerakkan,

    mendorong, mengarahkan untuk melakukan sesuatu yang diinginkannya.

    .he illingness to e)ert high levels of effort toward organizational goals,

    conditioned by the effort2s ability to satisfy same individual need(Robbins,

    %%%".

    )aksud dari pernyataan diatas adalah

    Kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang tinggi untuk tujuan

    organisasi, yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu dalam memenuhi

    beberapa kebutuhan individual.&.)enurut -eidjrachman (%?" mende$inisikan motivasi sebagai proses

    mencoba mempengaruhi seseorang agar melakukan sesuatu dengan yang

    kita inginkan.

    6

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    28/79

    +.)enurut KoontH (%!" mende$inisikan motivasi sebagai keadaan dalam

    diri seseorang yang mendorong, mengakti$kan atau menggerakkan serta

    yang menyalurkan atau mengarahkan perilaku kearah tujuan.

    )otivasi merupakan suatu proses psikologis yang mencerminkan

    interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi, dan keputusan yang terjadi pada

    diri seseorang (0ahyosumidjo, %56" Dimana tindakan pengarahan tujuan

    (goal" dianjurkan dan dibenarkan. #ebagai suatu proses , kita tidak dapat

    mengamati secara langsung. :amun, kita dapat mengambil kesimpulan dari

    beberapa perilaku sebagai pilihan tugas'tugas, usaha, ketekunan dan suatu

    pengekspresian dari perasaan atau pikiran ke dalam wujud kata'kata @

    verbalization(Pintrich 9 #chunk, %?" .

    )otivasi mencakup beberapa goal yang memberikan dorongan dan

    arahan dalam bertindak. Dalam motivasi, diperlukan aktivitas @ $isik

    maupun mental. *kti$itas $isik memerlukan usaha , ketekunan, sedangkan

    aktivitas mental mencakup tindakan kognisi sebagai perencanaan,

    pengulangan, organisasi, pengawasan, pembuatan keputusan, serta

    pemecahan masalah. 7inggi rendahnya motivasi yang dimiliki seseorang

    akan mempengaruhi timbulnya keinginan untuk bekerja. )otivasi memberikekuatan dan arah pada tingkah laku yang akan ditampilkan

    (*tkinson,%?+".

    ika kita telah mengetahui motivasi seseorang, kita memiliki alat yang

    kuat untuk menerangkan tingkah lakunya, karena pada kenyataannya seluruh

    tingkah laku kita sehari'hari dapat diterangkan melalui istilah motivasi.

    5

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    29/79

    #elain sebagai alat untuk menerangkan sebab musabab suatu tingkah laku

    muncul, motivasi juga dapat membantu kita untuk meramalkan tingkah laku.

    ika telah memperoleh kesimpulan yang benar tentang motivasi, kita dapat

    meramalkan tingkah laku yang akan terjadi pada waktu yang akan datang.

    Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan

    dorongan bertingkah laku yang didasarkan pada kebutuhan yang belum

    terpuaskan dan membutuhkan pemuasan melalui aktivitas tertentu ,

    ,motivasi juga merupakan suatu hal yang dapat menolong seseorang untuk

    melaksanakan atau mematuhi yang diinginkan sebagai usaha sadar untuk

    mempengaruhi perilaku seseorang (dirinya sendiri" agar mengarah

    tercapainya sebuah tujuan organisasi. (3erelson 9 #teiner dalam

    0ahyosumidjo, %56.

    II.C.2.Kaitan Moti%asi $a)a( D&nia Ker0a

    #eperti telah diterangkan diatas bahwa motivasi berkaitan dengan $aktor'

    $aktor yang mendorong, mengarahkan, mempertahankan dan bahkan

    menghentikan tingkah laku. Dalam kaitan dengan dunia kerja, peran

    motivasi juga dianggap sangat penting, yaitu yang disebut dengan motivasikerja. )otivasi kerja menentukan tingkah laku kerja seseorang sehingga ia

    menjadi pekerja yang giat atau sebaliknya pekerja tanpa semangat kerja.

    *tkinson 9

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    30/79

    kebutuhan seseorang. )inat dapat memberi arah pada perhatian seseorang

    dan dengan demikian memberikan rangsangan yang mempengaruhi tingkah

    laku kerjanya. #eseorang dengan minat yang tinggi atau menyukai terhadap

    pekerjaanya akan lebih termotivasi untuk bekerja dibandingkan mereka yang

    berminat rendah. #ikap dalam hal ini merupakan predisposisi bertingkah

    laku. #eseorang dengan sikap positi$ terhadap pekerjaanya berarti motivasi

    kerjanya cukup baik. Kebutuhan (need" merupakan $aktor yang paling

    banyak diperhatikan dalam membicarakan motivasi kerja. *danya

    kebutuhan tertentu membuat adanya ketegangan dalam diri seseorang yang

    menyebabkan termotivasinya untuk mencari >kelegaan> sehingga

    ketegangan itu menurun. #emakin besar harapan akan terpenuhinya

    kebutuhan tersebut, semakin tinggi pula motivasinya.

    II.C.*. enis Moti%asi

    )enurut 0inkel (%?" 9 -arris (dalam #idharta 9 0angsa, !!"

    berdasarkan jenisnya motivasi terbagi menjadi yaitu motivasi intrinsik

    dan motivasi ekstrinsik. )otivasi intrinsik dan ekstrinsik merupakan $aktor'

    $aktor yang menimbulkan motivasi dalam diri seseorang sebagai sebuahproses psikologis (0ahyusumidjo, %56".

    Caktor di dalam diri seseorang dapat berupa kepribadian, sikap,

    pengalaman dan pendidikan atau berbagai harapan, cita'cita yang

    menjangkau masa depan. #edangkan $aktor luar diri dapat ditimbulkan oleh

    berbagai sumber, bisa karena pengaruh atasan, kolega atau $aktor'$aktor

    &!

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    31/79

    lainnya yang sangat kompleks. 7etapi baik motivasi inrtinsik dan ektrinsik

    timbul karena adanya rangsangan. -al ini dapat diperjelas melalui bagan

    mengenai gambaran motivasi sebagai proses psikologis

    II.C.*.A.Moti%asi Intrinsi

    )otivasi intrinsik merupakan motivasi yang arah ransangannya

    datang dari dalam diri seseorang tanpa campur tangan $aktor luar

    (0inkel, %?". )enurut *mabile (%56" yang disebut sebagai

    penggerak secara psikologis dalam diri manusia atau he 3labor of

    love aspect3adalah motivasi intrinsik. Dimana motivasi intrinsik

    secara utuh mengaitkan motivasi dengan pekerjaan itu sendiri sehingga

    seseorang akan merasa bahwa pekerjaannya itu menyenangkan ,

    mengikat dan memuaskan bagi dirinya. Dengan kata lain seseorang

    yang termotivasi secara intrinsik, akan menemukan sendiri bahwa

    proses tersebut memberi kepuasan bagi dirinya sendiri (0lodkowski,

    %!". adi, dalam motivasi intrinsik ada suatu kebutuhan, ketertarikan

    dan kenikmatan dalam melakukan sesuatu yang semuanya berasal dari

    dalam diri seseorang (0ool$olk,%&".Dalam prosesnya motivasi intrinsik dipengaruhi oleh beberapa

    $aktor yaitu kemampuan kogniti$, a$ekti$ termasuk sel$ determination

    dan kompetensi seseorang. ( Deci and Ryan dalam )iner ,% "

    kemudian teori lain mengatakan bahwa kemampuan a$ekti$ sendiri

    terbagi menjadi minat dan gairah (BHard dalam *mabile %56"

    &%

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    32/79

    ,kemudian elationand the 3flow3 of deep tas! involvement

    (;siksHentmihalyi, %6=, %65" dan kegembiraan , kejutan and

    menyenangkan (Pretty 9 #eligman, %5&I Reeve,;ole, 9 Olson, %5?

    dalam *mabile %56". -al yang serupa dikemukakan oleh #idharta dan

    0angsa (!!" dimana motivasi seorang individu sangat dipengaruhi

    oleh berbagai $aktor termasuk pada $aktor internal persepsi seseorang

    mengenai diri sendiri, harga diri, harapan pribadi, kebutuhan,

    keinginan, kepuasan dan prestasi kerja yang dihasilkan.

    Dapat disimpulkan dalam motivasi intrinsik terdapat beberapa

    $aktor yang merupakan bagian dan mempengaruhi motivasi intrinsik

    (*mabile, %56" yaitu

    %.1hallenge

    a. &elf4determination

    )empunyai kebebasan terutama menyukai berbagai pilihan. 7iap

    individu yang memilikiself determination tinggi mampu mandiri

    dalam memilih setiap pilihan yang ada dalam hidupnya tanpa

    tekanan dari siapapun.

    b. 1ompetence)empunyai orientasi yang kuat dan menyukai tantangan.

    Kompetensi dihubungkan dengan daya saing dan daya tahan

    individu dalam menghadapi permasalahan dan menganggapnya

    sebagai tantangan.

    c. 1uriosity

    &

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    33/79

    Keingintahuan terutama pada hal'hal yang bersi$at kompleks,

    dalam menghadapi setiap masalah, individu yang memiliki

    curiositycenderung untuk berusaha menyelesaikan permasalahan

    yang ada karena ketidakpuasaannya dalam mencari tahu

    permasalahan tersebut.

    .(njoyment

    a. as! involvement

    )engerti akan tugasnya dan menjalankannya dengan baik.

    #eseorang yang memiliki tas! involvementakan bertanggung

    jawab terhadap proses tugasnya dengan baik.

    b. Interest

    )enikmati pekerjaan dan senang akan pekerjaan tersebut.Interest

    merupakan $aktor internal yang mendorong seseorang untuk

    bertahan dalam pekerjaanya, jika interest tidak dimiliki oleh

    seseorang biasanya passion dan daya tahan seseorang bekerja akan

    minim.

    II.C.*.B.Moti%asi Estrinsi.

    )otivasi ekstrinsik dide$inisikan sebagai motivasi yang arah

    ransangannya datang dari luar seseorang. Keinginan mendapat

    penghargaan, uang, trophi dan sebagainya merupakan contoh'contoh

    motivasi yang berasal dari luar individu. #ecara umum, motivasi

    ekstrinsik lebih sering berbentuk kebendaan atau juga pujian.

    &&

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    34/79

    *mabile (%56" berpendapat bahwa motivasi ekstrinsik terjadi

    apabila seseorang mendapatkan respon terhadap sesuatu di luar dari

    pekerjaanya terutama dari orang lain. )otivasi ektrinsik memerlukan

    kemampuan kogniti$ dalam merespons rangsangan yang masuk (e.g.,

    ;alder 9 #taw, %6=IKruglanski, %6=I/epper9 4reene, %65 dalam

    *mabile %56". Caktor yang mempengaruhi motivasi eksternal

    seseorang, antara lain ialah

    %.1ompensation

    a. 1ompetition concerns

    Kemajuan dalam karier dan keberhasilan dalam melaksanakan

    tugas. Kompetisi membuat persaingan dan motivasi pekerja

    semakin tinggi karena adanya perubahan jenjang karier di

    dalamnya. 3iasanya kompetisi mengubah status seseorang dan

    semkin membuat karyawan terpacu untuk bekerja dengan baik

    b. ' focus on money or other tangible incentives

    #istem imbalan yang berlaku dan cara penerapannya seperti uang

    bonus, uang lembur, uang gaji, uang kesehatan, uang 7-R dll

    .Outward

    a. 5ecognition concerns

    Pengakuan dari orang lain dan status dimata orang lain. #angat

    penting dalam sebuah tim adanya pengakuan akan keberadaan

    seseorang. 7im yang memandang asetnya sebagai harta yang

    berharga akan memiliki kerja sama yang kuat.

    &+

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    35/79

    b. ' focus on the dictates of others

    -ubungan dengan keberadaan orang lain dan interaksi kelompok

    kerja dimana seseorang bergabung di dalamnya.

    c. (valuation concerns

    ;ara bekerja , sistem administrasi dan kebijakan organisasi.Penting

    bagi seorang karyawan untuk mengetahui evaluasi kerja dalam

    dirinya, selain menjadikannya semakin mengenal pekerjaannya

    juga meningkatkan motivasinya dalam bekerja untuk menjadi lebih

    baik lagi.

    II.C.-. Pen#&&ran Moti%asi

    *lat ukur yang akan dipakai dalam penelitian ini adalah 0PB atau

    or! %reference Inventory. *lat ukur ini memiliki orientasi individual

    yang mengedepankan motivasi intrinsik dan ekstrinsik (*mabile,-ill,

    -ennesey 9 7ighe dalam *amodt ,%+". Dalam pembuatannya *mabile

    (%56" menyatakan bahwa 0PB merupakan alat tes yang mengukur

    perbedaan derajat tingkatan kecenderungan motivasi intrinsik dan

    ekstrinsik seseorang berdasarkan orientasi bekerjanya. *lat test motivasiberjumlah &!itemdengan masing'masing aspek berjumlah %= itemdan

    merupakan aspek yang dapat berdiri sendiri. *spek yang diukur dalam

    motivasi intrinsik adalahself determination, competence, tas!

    involvement, curiosity dan interest. #edangkan motivsi ekstrinsik adalah

    &=

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    36/79

    competition, evaluation, recognition, money or other tangible incentives,

    and constraint by other.

    Dalam penelitian ini, peneliti hanya menggunakan kedua jenis aspek

    motivasi, yaitu motivasi intrinsik dan ekstrinsik. -al ini dilakukan karena

    peneliti ingin melihat motivasi dalam diri karyawan yang arah

    rangsangannya berasal dari dalam diri dan luar seseorang.

    II.D.DINAMIKA HUBUNGAN ANTARA M!TI"ASI INTRINSIK DAN

    EKSTRINSIK DENGAN INTEGRITAS PADA KAR'AAN

    PR!DUKSI C".P.

    3erdasarkan wawancara dengan *ndi *rdiyansah selaku kepala produksi,

    telah terjadi penurunan per$orma pada karyawan produksi ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    37/79

    penilaian benar dan salah dalam diri individu. Bntegritas merupakan perilaku

    yang menunjukkan ketaatan moral individu pada kode etik dan peraturan

    moral, kejujuran terbebas dari moti$ korupsi atau moti$'moti$ untuk tujuan

    yang bersi$at pribadi dan dapat dipercaya. *pabila hal tersebut dimiliki oleh

    seseorang, maka dapat dikatakan orang tersebut memiliki keutuhan , tidak

    terbagi'bagi dan memiliki kelengkapan dan kebaikan.

    #alah satu $aktor yang mempengaruhi seseorang agar mampu

    menunjukkan per$orma kerja yang baik adalah $aktor individu. Dimana $aktor

    individu adalah $aktor yang berasal dari dalam seseorang. #alah satu dari

    $aktor individu yang dimiliki oleh seseorang adalah motivasi. 3erdasarkan

    arah rangsangannya motivasi terbagi dalam motivasi intrinsik dan ekstrinsik.

    )otivasi intrinsik yang arah rangsangannya berasal dari dalam diri individu

    dan motivasi ekstrinsik dari luar diri individu.

    7erlihat bahwa motivasi intrinsik dan eksternal yang dimiliki belum

    dikelola dengan baik, perlu dipertanyakan bagaimana motivasi dari karyawan

    produksi terhadap pekerjaanya, -al ini terlihat dari gra$ik per$orma kerja

    yang tidak menentu. Dalam gra$ik dinyatakan hampir seluruh karyawan

    belum menampilkan per$orma kerja yang konsisten.Perilaku kontraprodukti$ menunjukkan rendahnya moral bekerja dalam

    diri seseorang dan hal tersebut mengindikasikan terjadinya penurunan

    integritas. Bntegritas diperlukan oleh seseorang untuk bekerja sesuai dengan

    standar, peraturan dan norma yang berlaku, dimana individu tersebut jujur

    dan memiliki pemahaman kerja yang sesungguhnya. #eseorang yang

    &6

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    38/79

    memiliki integritas yang tinggi akan pati menampilkan per$orma kerja yang

    baik. Dalam penelitian ini peneliti ingin meneliti integritas yang terlihat

    dalam perilaku saja yaitu overt integrity.Kedua variabel diatas merupakan

    $aktor yang sangat penting dalam menentukan per$orma kerja seseorang

    dalam meningkatkan produktivitas perusahaan.

    Oleh karena itu peneliti ingin melihat ada tidaknya hubungan yang

    signi$ikan antara motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan overt integrity pada

    karyawan produksi ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    39/79

    BAB III

    MET!DE PENELITIAN

    III.A. ENIS PENELITIAN

    7ujuan penelitian ini adalah untuk menemukan hubungan antara motivasi

    intrinsik dengan integritas, dimana integritas yang ingin dilihat adalah overt

    integrity. Oleh karena itu, penelitian ini termasuk dalam jenis penelitian

    korelasional (correlational research". Penelitian korelasional dilakukan ketika

    peneliti ingin mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signi$ikan antara

    variabel motivasi intrinsik dan ekstrinsik dengan integritas, dimana integritas

    yang ingin dilihat adalah overt integrity.

    Dalam penelitian ini peneliti akan menggunakan pendekatan kuantitati$,

    karena pendekatan kuantitati$ ini memungkinkan peneliti dapat mengukur reaksi

    sejumlah banyak orang dengan sejumlah pernyataan yang terbatas. -al ini dapat

    membuat penelitian kuantitati$ bersi$at penelitian yang meluas dan

    penggeneralisasian dapat dilakukan dengan singkat dan hemat

    (Poerwandari,%5".

    3erdasarkan tehnik kontrol dalam penelitian, maka penelitian ini bersi$at non'

    eksperimental. -al ini dikarenakan peneliti tidak memanipulasi variabel'variabel

    yang ada dalam penelitian. Kerlinger (!!!" menjelaskan bahwa dalam penelitian

    non'eksperimental peneliti tidak mengontrol variabel bebasnya karena variabel

    tersebut bersi$at alamiah dan hubungan antar variabel muncul tanpa intervensi

    &

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    40/79

    peneliti. Peneliti dalam penelitian ini tidak mengontrol variabel'variabel

    penelitiannya karena memang tidak dapat dimanipulasi.

    3erdasarkan setting dilakukannya penelitian, penelitian ini dikelompokkan ke

    dalam penelitian lapangan ($ield research", dimana proses pengumpulan data

    dilakukan dalam setting alamiah dan dalam situasi kehidupan nyata sehari'hari

    (-idajat, !!6".

    III.B. "ARIABEL PENELITIAN

    III.B.1.Na(a "aria6e)

    *dapun variabel'variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

    sebagai berikut

    %.Overt integrity

    .)otivasi Bntrinsik dan Ekstrinsik

    III.B.2.enis "aria6e)

    3erdasarkan jenis penelitiannya, yaitu penelitian non'e1perimental,

    maka variabel dalam penelitian ini adalah

    *. Overt integrity

    . )otivasi Bntrinsik dan Ekstrinsik

    III.B.*.Definisi Teoritis

    Penjelasan de$inisi variabel'variabel bertjuan agar penelitian sungguh'

    sungguh memahami apa yang hendak diukur dan bagaimana menelitinya

    +!

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    41/79

    serta menghindari kesalahan pena$siran arti suatu variabel oleh orang lain.

    3erikut adalah de$inisi motivasi intrinsik dan ektrinsik serta integritas

    yang digunakan dalam penelitian ini.

    III.B.*.a.Moti%asi Intrinsi

    De$inisi teoritis dari motivasi intrinsik adalah motivasi yang

    arah rangsangannya berasal dari dalam diri individu.

    III.B.*.6.Moti%asi Estrinsi

    De$inisi teoritis dari motivasi intrinsik adalah motivasi yang

    arah rangsangannya berasal dari luar diri individu.

    III.B.*.7.Overt integrity

    De$inisi teoritis dari overt integrity adalah konsistensi yang

    kuat antara nilai moral yang berlaku dengan tindakan nyata,

    yang menggambarkan kejujuran serta penilaian benar dan salah

    dalam diri individu yang dapat dilihat melalui perilaku individu

    tersebut.

    +%

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    42/79

    III.B.-.Definisi !+erasiona)

    III.B.-.a.Moti%asi Intrinsi

    De$inisi Operasional dari variabel ini adalah derajat motivasi

    seseorang yang arah rangsangannya berasal dari dalam diri

    seseorang terhadap pekerjaannya tanpa campur tangan $aktor luar

    berdasarkan skor yang diperoleh dari alat tes or! %reference

    Inventoryyang dibuat oleh *mabile (%56". )otivasi intrinsik

    memiliki = sub domain $aktor (%56" yaitu self4determination ,

    competence , tas! involvement , curiosity, interest .

    #emakin tinggi skor yang diperoleh subyek menunjukkan

    semakin tinggi motivasi intrinsik dalam diri subyek. #ebaliknya,

    semakin rendah skor yang diperoleh subyek, maka semakin rendah

    pula motivasi intrinsik dalam diri subyek.

    III.B.-.6.Moti%asi Estrinsi

    De$inisi Operasional dari variabel ini adalah derajat motivasi

    seseorang yang arah rangsangannya berasal dari luar diri seseorang

    terhadap pekerjaannya tanpa campur tangan $aktor luarberdasarkan skor yang diperoleh dari alat tes or! %reference

    Inventoryyang dibuat oleh *mabile (%56". )otivasi intrinsik

    memiliki = sub domain $aktor (%56" yaitu competition

    concerns, a focus on money or other tangible incentives,

    +

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    43/79

    recognition concerns, a focus on dictates of others and evaluation

    concerns.

    #emakin tinggi skor yang diperoleh subyek menunjukkan

    semakin tinggi motivasi ekstrinsik dalam diri subyek. #ebaliknya,

    semakin rendah skor yang diperoleh subyek, maka semakin rendah

    pula motivasi ekstrinsik dalam diri subyek.

    III.B.-.6.Overt Integrity

    De$inisi Operasional dari variabel ini adalah derajat konsistensi

    yang kuat antara nilai moral yang berlaku dengan tindakan nyata,

    yang menggambarkan kejujuran serta penilaian benar dan salah

    dalam diri individu yang dapat dilihat melalui perilaku individu

    tersebut berdasarkan skor yang diperoleh dengan menggunakan

    skala overt integrity testdari adaptasi alat tes yang dibuat oleh

    Edward -o$$man (!!".

    Overt integrity testberisi %? itemyang secara langsung

    mengungkap sikap responden dan perilaku yang berkaitan dengan

    pencurian dan perilaku kontraprodukt$, dengan domainyaituhonestly, conscientiousness, trustworthy, behavior dan attitude

    toward theft.

    #emakin tinggi skor yang diperoleh subyek, maka semakin

    tinggi pula overt integrity dalam diri subyek. #ebaliknya, semakin

    +&

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    44/79

    rendah skor yang diperoleh subyek, maka semakin rendah pula

    overt integrity dalam diri subyek.

    III.C. MASALAH PENELITIAN

    )asalah umum penelitian ini adalah

    *pakah terdapat hubungan yang signi$ikan antara motivasi intrinsik dengan

    overt integrity pada karyawan produksi ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    45/79

    pernikahan (?&.55 A karyawan produksi ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    46/79

    Pada tanggal % anuari !!5, peneliti mengunjungi Perusahaan

    ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    47/79

    . 7ahap pelaksanaan penelitian

    #etelah mendapatkan persetujuan untuk melakukan penelitian di

    perusahaan ;

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    48/79

    dalam kuesioner dan data lain yang dibutuhkan untuk memperkaya hasil

    penelitian ini.

    III.E.2.Instr&(en Pene)itian

    III.E.2.a.Bent& A)at U&r

    Bnstrumen penelitian yang akan digunakan dalam penenelitian ini

    berupa skala yang disusun dengan metodesummated rating, yang

    disajikan dalam bentuk kuesioner. Pertimbangan menggunakan

    summated rating scale karena metode ini sesuai untuk digunakan

    dalam penelitian'penelitian untuk mengukur sikap, kecenderungan,

    opini dan persepsi seseorang terhadap $enomena sosial atau psikologis

    (*nastasi dan 8rbina, %6", seperti halnya dalam penelitian ini yaitu

    mengukur motivasi intrinsik dan ekstirnsik dengan overt integrity.

    #elain itu skala ini mudah digunakan, dapat menghasilkan

    perhitungan relibilitas dan validitas yang baik, serta memiliki

    beberapa pilihan jawaban sehingga responden merasa nyaman untuk

    memberikan respon terhadap pernyataan yang paling sesuai dengan

    dirinya. *dapun skala motivasi intrinsik dan ekstrinsik serta overt

    integrity ini akan disajikan dalam bentuk kuesioner.

    Pada penelitian ini, subjek diminta untuk memilih satu jawaban

    yang paling sesuai dengan dirinya dengan cara memberikan tanda

    silang (1". 7erdapat lima bagian kuesioner yang diberikan kepada

    subjek, yaitu

    +5

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    49/79

    *. Kata pengantar yang berisi penjelasan mengenai identitas peneliti,

    maksud dan tujuan penelitian dan pembuatan kuesioner, petunjuk

    pengisian kuesioner serta menjelaskan pentingnya mengisi seluruh

    pernyataan yang ada dalam kuesioner secara jujur.

    6. Data responden, yang terdiri dari jenis kelamin, usia, status

    pernikahan, pendidikan terakhir dan lama bekerja.

    +. Kuesioner integritas (overt integrity test", yang di dalamnya

    berisikan %? item.

    7. Kuesioner motivasi intrinsik dan ekstrinsik, yang berisi &! item.

    III.E.2.6.Tin#at Pen#&&ran

    7ingkat pengukuran skala semua konstruk dalam penelitian ini

    adalah interval yaitu simbol numerik atau angka yang diperoleh

    melalui pengukuran ber$ungsi untuk mengurutkan kecenderungan

    individu terhadap suatu situasi penelitian (-idajat, !!6".

    III.F.ALAT UKUR M!TI"ASI INTRINSIK DAN EKSTRINSIK

    Pengukuran motivasi intrinsik dan ekstrinsik dilakukan dengan menggunakankuesioner motivasi intrinsik, yang merupakan hasil adaptasi dari tes or!

    %reference Inventoryyang disusun oleh *mabile (%56". Proses adaptasi

    dilakukan oleh peneliti bersama dengan dosen penanggung jawab penelitian.

    Dilanjutkan dengan pengujian kelayakan alat tes oleh peneliti. *daptasi dilakukan

    +

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    50/79

    dengan cara menerjemahkan &! itemtes dalam bahasa Bnggris ke dalam bahasa

    Bndonesia kemudian diterjemahkan kembali ke bahasa Bnggris.

    Ta6e) III.F.

    Penyebaran item'item per'domain pada Kuesioner untuk )engukur )otivasiBntrinsik dan Ekstrinsik

    No. Konstr& Do(ain S&6 Do(ain No item

    %. $otivasiIntrinsi!(njoyment

    1hallenge

    Interest

    as! involvement

    1ompetence

    1uriosity

    &elf4determination

    &!,5,&,&!

    5,6,6,%6

    %&,?

    &,%%,

    =,%+,. $otivasi

    (!strinsi!

    Outward

    1ompensatio

    n

    5ecognition 1oncerns

    ' focus on the dictates of others

    (valuation concerns

    1ompetition concerns

    ' focus on money or other

    tangible incentives

    +,,?

    =,%5,%=,

    %,%,%

    %!,+

    %,%?,

    III.F.1."a)i$itas A)at U&r Moti%asi Intrinsi $an Estrinsi

    8ji validitas itemdiperlukan untuk melihat sejauh mana alat ukur

    mengukur apa yang hendak diukur. Dalam penelitian ini, peneliti

    menggunakan prosedur pengujian validitas konstruk. *dapun tujuan dari

    pengujian validitas konstruk ini adalah untuk melihat sejauh mana suatu alat

    ukur dapat dikatakan mengukur suatu konstruk atau traitsecara teoritis

    (*nastasi 9 8rbina, %6".

    =!

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    51/79

    Dalam penelitian ini uji validitas konstruk dilakukan dengan metode

    internal consistetency, dimana dengan pengujian ini dapat diketahui

    mengenai homogenitas suatu alat ukur atau dengan kata lain melalui

    pengujian ini dapat diketahui penjelasan tentang seberapa jauh item4item

    pada masing'masing instrument telah mengukur hal yang sama dengan item

    lainnya di dalam alat ukur tersebut (;rocker 9 *lgina, %5?". Pengujian

    internal consistencyini dapat dilakukan dengan cara mengkorelasikan skor

    subyek pada masing'masing itemdengan skor total.

    *dapun korelasi yang digunakan adalah korelasi%earson %roduct

    $oment, dengan rumus (4uil$ord 9 Cruchter, %65I hal 5&"

    r1y J n (L2" @ (L". (2"

    ( n (L" @ (L")(n (2" @ (2")

    Keterangan

    r1y J korelasi Pearson antara item L dan 2

    n J jumlah item

    L J skor item

    2 J skor total

    =%

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    52/79

    Pada proses penghitungan korelasi%earson %roduct $oment, peneliti

    menggunakan program )icroso$t E1cel LP !!&. -asil skor korelasi

    tersebut kemudian dibandingkan dengan nilai rtable untuk mendapatkan

    nilai itemyang valid mengukur konstruk. :ilai r tabel untuk kedua alat ukur

    adalah !,& pada level of significance !.!=, one tailed, dan degrees of

    freedom(d$" &+.

    3erdasarkan hasil perhitungan dengan menggunakan program )icroso$t

    E1cel LP !!& untuk menguji validitas konstruk dari alat ukur intensi,

    didapatkan hasil berupa

    Ta6e) III.F.1

    -asil uji validitas alat ukur motivasi intrinsik dan ekstrinsik

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    53/79

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    54/79

    8ji reabilitas alat ukur dimaksudkan untuk mengetahui apakah alat ukur

    yang dipakai dalam penelitian ini dapat diandalkan, konsisten dan dapat

    dipercaya. Peneliti menggunakan rumus koe$isien alpha cronbach, hal ini

    berdasarkan pengadministrasian alat ukur yang hanya dilakukan satu kali

    serta rentang skor yang ada dalam alat ukur yang peneliti gunakan bersi$at

    non'dikotomi (itemyang memiliki rentang skor yang luas" (*nastasi 9

    8rbina, %6".

    *dapun rumus koe$isien alpha cronbachyang digunakan adalah sebagai

    berikut (*nastasi 9 8rbina, %6Ihal 6&"

    rtt J n #Dt ' M ( #Di"

    n @ % #Dt

    Keterangan

    rtt J koe$isien reabilitas

    #Di J varians skor item

    n J jumlah subyek

    #Dt

    J varians skor total

    -asil uji reliabilitas untuk alat ukur intensi didapatkan dengan perhitungan

    yang menggunakan program #P## %&.!. 7abel hasil perhitungan reliabilitas

    1ronbach2s alphadisajikan pada tabel berikut ini

    Ta6e) III.F.2

    -asil uji reliabilitas alat ukur motivasi intrinsik dan ekstrinsik

    =+

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    55/79

    )otivasi Bntrinsik

    )otivasi Ekstrinsik

    Re"ia#i"it$ Stati%ti&%

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    te!s " o# te!s

    $638 $600 15

    Dari tabel di atas diketahui bahwa hasil uji reliabilitas alat ukur motivasi

    intrinsik mencapai nilai koe$isien !.6% jumlah itemsebanyak %&. #edangkan alat

    ukur motivasi ekstrinsik mencapai nilai koe$isien !.?&5 dengan jumlah item

    sebanyak %. *lat ukur ini masih memiliki tingkat reliabilitas yang tinggi karena

    nilai koe$isien yang diperoleh N !,?! (Bmam 4hoHali, !!"

    III.F.*.Meto$e Sorin# A)at U&r Moti%asi Intrinsi $an Estrinsi

    Pengukuran Kuesioner untuk mengukur motivasi intrinsik dan

    ekstrinsik berbentuk skala berdasarkan metode summated rating scale dari

    /ickert dan mempunyai rentang jawaban dari skor % (tidak pernah atau

    sangat sesuai" sampai dengan + (selalu atau sangat sesuai". ;ontoh

    Re"ia#i"it$ Stati%ti&%

    Cronbach's

    Alpha

    Cronbach's

    Alpha Based on

    Standardized

    te!s " o# te!s

    $710 $728 15

    ==

  • 7/26/2019 Hubungan Antara Motivasi Intrinsik Dan e

    56/79

    pernyataan yang digunakan dalam kuesioner tersebut adalah sebagai

    berikut

    No. Pern8ataan T K S SL

    %. #aya memperhatikanakan apa yangdipikirkan orang laintentang pekerjaan saya

    1 2 * -

    3erdasarkan alat tes 0ork Pre$erence Bnventory pada tes motivasi

    intrinsik, alternati$ jawaban yang digunakan dalam alat ukur ini setelah

    diadaptasi adalah tidak pernah atau sangat tidak sesuai dengan diri saya,

    kadang'kadang sesuai dengan diri saya, sering sesuai dengan diri saya dan

    selalu sesuai dengan diri saya.

    Ta6e) III.F.*.a

    #kor Pernyataan )otivasi Bntrinsik dan Ekstrinsik

    Res+ons Sor

    Ti$a +erna, 1

    Ka$an#