hamil dengan penyakit jantung hani 2

10
HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG A. Pendahuluan Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut. B. Penyakit Jantung Dalam Kehamilan Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis. Perubahan tersebut disebabkan oleh: (a) Hipervolemia: dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya pada 28-32 minggu lalu menetap (b) Uterus gravidarus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat jantung mengalami lekukan dan putaran. selain itu, kehamilan dan hubungannya dengan kerja jantung dapat mempengaruhi: 1. Denyut jantung dan nadi: meningkat 1

Upload: shelma-nabyila

Post on 24-Jul-2015

91 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

HAMIL DENGAN PENYAKIT JANTUNG

A. Pendahuluan

Kehamilan akan menimbulkan perubahan pada sistem kardiovaskuler. Wanita dengan

penyakit kardiovaskuler dan menjadi hamil, akan terjadi pengaruh timbal balik yang

dapat merugikan kesempatan hidup wanita tersebut.

B. Penyakit Jantung Dalam Kehamilan

Pada kehamilan dengan jantung normal, wanita dapat menyesuaikan kerjanya

terhadap perubahan-perubahan secara fisiologis. Perubahan tersebut disebabkan oleh:

(a) Hipervolemia: dimulai sejak kehamilan 8 minggu dan mencapai puncaknya

pada 28-32 minggu lalu menetap

(b) Uterus gravidarus yang makin lama makin besar mendorong diafragma ke

atas, ke kiri, dan ke depan sehingga pembuluh-pembuluh darah besar dekat

jantung mengalami lekukan dan putaran.

selain itu, kehamilan dan hubungannya dengan kerja

jantung dapat mempengaruhi:

1. Denyut jantung dan nadi: meningkat

2. Pukulan jantung: meningkat

3. Tekanan darah: menurun sedikit.

Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar penyakit jantung bahkan

dapat menyebabkan payah jantung (dekompensasi kordis). Frekuensi penyakit

1

Page 2: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

jantung dalam kehamilan berkisar antara 1-4%. Penyakit yang paling banyak

dijumpai adalah penyakit hipertensi, tirotoksikosis, dan anemia.

Pengaruh kehamilan terhadap penyakit jantung, saat-saat yang berbahaya bagi

penderita adalah :

1. Pada kehamilan 32-36 minggu, dimana volume darah mencapai puncaknya

(hipervolumia).

2. Pada kala II, dimana wanita mengerahkan tenaga untuk mengedan dan memerlukan

kerja jantung yang berat.

3. Pada Pasca persalinan, dimana darah dari ruang intervilus plasenta yang sudah lahir,

sekarang masuk ke dalam sirkulasi darah ibu.

4. Pada masa nifas, karena ada kemungkinan infeksi

Pengaruh penyakit jantung terhadap kehamilan :

1) Dapat terjadi abortus.

2) Prematuritas

3) Dismaturitas

4) Lahir dengan Apgar rendah atau lahir mati.

5) Kematian janin dalam rahim (KJDR).

Patofisiologi

Wanita normal yang mengalami kehamilan akan mengalami perubahan fisiologik dan

anatomik pada berbagai sistem organ yang berhubungan dengan kehamilan akibat

terjadi perubahan hormonal di dalam tubuhnya, Perubahan yang terjadi dapat

2

Page 3: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

mencakup sistem gastrointestinal, respirasi, kardiovaskuler, urogenital,

muskuloskeletal dan saraf Perubahan yang terjadi pada satu sistem dapat saling

memberi pengaruh pada sistem lainnya dan dalam menanggulangi kelainan yang

terjadi harus mempertimbangkan perubahan yang terjadi pada masing-masing sistem,

Perubahan ini terjadi akibat kebutuhan metabolik yang disebabkan kebutuhan janin,

plasenta dan rahim.

Adaptasi normal yang dialami seorang wanita yang mengalami kehamilan termasuk

sistem kardiovaskuler akan memberikan gejala dan tanda yang sukar dibedakan dari

gejala penyakit jantung. Keadaan ini yang menyebabkan beberapa kelainan yang

tidak dapat ditoleransi pada saat kehamilan. Pada wanita hamil akan terjadi perubahan

hemodinamik karena peningkatan volume darah sebesar 30-50% yang dimulai sejak

trimester pertama dan mencapai puncaknya pada usia kehamilan 32-34 minggu dan

menetap sampai aterm. Sebagian besar peningkatan volume darah ini menyebabkan

meningkatnya kapasitas rahim, mammae, ginjal, otot polos dan sistem vascular kulit

dan tidak memberi beban sirkulasi pada wanita hamil yang sehat. Peningkatan

volume plasma (30-50%) relatif lebih besar dibanding peningkatan sel darah (20-

30%) mengakibatkan terjadinya hemodilusi dan menurunya konsentrasi hemoglobin.

Peningkatan volume darah ini mempunyai 2 tujuan yaitu pertama mempermudah

pertukaran gas pernafasan, nutrien dan metabolik ibu dan janin dan kedua

mengurangi akibat kehilangan darah yang banyak saat kelahiran.

Peningkatan volume darah ini mengakibatkan cardiac output saat istirahat akan

meningkat sampai 40%. Peningkatan cardiac output yang terjadi mencapai puncaknya

pada usia kehamilan 20 minggu. Pada pertengahn sampai akhir kehamilan cardiac

output dipengaruhi oleh posisi tubuh. Sebagai akibat pembesaran uterus yang

mengurangi venous return dari ekstremitas bawah.

Diagnosis

3

Page 4: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

a) Elektrokardiografi

Pemeriksaan EKG sangat aman dan dapat membantu menjawab pertanyaan rang

spesifik. Kehamilan dapat menyebabkan interpretasi dari variasi gelombang ST-T

lebih sulit dari yang biasa, Depresi segmen ST inferior sering didapati pada wanita

hamil normal. Pergeseran aksis QRS kekiri sering didapati, tetapi deviasi aksis kekiri

yang nyata (-30°) menyatakan adanya kelainan jantung.

b) Ekokardiografi

Pemeriksaan ekokardiografi, termasuk Doppler sangat aman dan tanpa risiko terhadap

ibu dan janin. Pemeriksaan tranesofageal ekokardiografi pada wanita hamil tidak

dianjurkan karena risiko anestesi selama prosedur pemeriksaan radiografi. Semua

pemeriksaan radiografi harus dihindarkan terutama pada awal kehamilan.

Pemeriksaan radiografi mempunyai risiko terhadap organogenesis abnormal pada

janin, atau malignancy pada masa kanak-kanak terutama leukemia. Jika pemeriksaan

sangat diperlukan sebaiknya dilakukan pada kehamilan lanjut, dosis radiasi seminimal

mungkin dan perlindungan terhadap janin seoptimal mungkin

c) Radionuklide

Beberapa pemeriksaan radionuklide akan mengikat albumin dan tidak akan mencapai

fetus, pemisahan akan terjadi dan eksposure terhadap janin mungkin terjadi.

Sebaiknya pemeriksaan ini dihindarkan. Adakalanya pemeriksaan ventilasi

pulmonal/perfusi scan atau scan perfusi miokard thallium diperlukan saat kehamilan.

Diperkirakan eksposur terhadap fetua rendah.

d) Magnetic Resonance Imaging

e) Meskipun tidak tersedia informasi mengenai keamanan prosedur MRI pada evaluasi

wanita hamil dengan kehamilan, dilaporkan tidak didapati efek fetal yang merugikan

bila digunakan pada tujuan yang lain. Pemeriksaan ini mesti dihindarkan pada wanita

dengan implantasi pacu jantung atau defibrillator.

4

Page 5: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

Klasifikasi

Klasifikasi tidak hanya didasarkan gejala klinis. Klasifikasi berikut didasarkan pada

Disability yang lampau dan sekarang serta tidak dipengaruhi oleh tanda-tanda fisik

1) Kelas I

Tidak teganggu (Uncompromised), pasien dengan penyakit jantung dan tidak

ada pembatasan dalam aktivitas fisik. Mereka tidak memperlihatkan gejala

insufisiensi jantung atau merasakan nyeri angina.

2) Kelas II

Agak terganggu (Slightly compromised) : Pasien dengan penyakit jantung dan

sedikit pembatasan aktivitas fisik. Pada wanita ini merasa tidak nyaman

(Discomfort) dalam bentuk rasa lelah berlebihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri

angina

3) Kelas III

Jelas terganggu ( Markedly Compromised) : Pasien dengan pembatasan

penyakit jantung dan pembatasan nyata aktifitas fisik. Mereka nyaman dalam

keadaan istirahat, tetapi aktivitas yang kurang dari biasa menyebabkan rasa

tidak nyaman berupa kelelahan berlebihan, palpitasi, dispnea, atau nyeri

angina.

4) Kelas IV

Terganggu parah (Severely Compromised) : Pasien dengan penyakit jantung

dan tidak mampu melakukan aktifitas fisik apapun tanpa merasa tidak

nyaman. Gejala insufisiensi jantung atau angina dapat timbul bahkan dalam

keadaan istirahat, dan apabila mereka melakukan aktifitas fisik apapun, rasa

tidak nyaman bertambah.

5

Page 6: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

Penatalaksanaan Pada Kehamilan

1. Memberikan pengertian kepada ibu hamil untuk melaksanakan pengawasan

antenatal yang teratur.

2. Kerjasama dengan ahli penyakit dalam atau kardiolog.

3. Pencegahan terhadap kenaikan berat badan dan retensi air yang berlebihan.

Jika terdapat anemia, harus diobati.

4. Timbulnya hipertensi atau hipotensi akan memberatkan kerja jantung, hal ini

harus diobati

5. Bila terjadi keluhan yang agak berat, seperti sesak napas, infeksi saluran

pernapasan, dan sianosis, penderita harus dirawat di rumah sakit.

6. Skema kunjungan antenatal: setiap 2 minggu menjelang kehamilan 28 minggu

dan 1 kali seminggu setelahnya

7. Harus cukup istirahat, cukup tidur, diet rendah garam, dan pembatasan jumlah

cairan.

8. Pengobatan khusus bergantung pada kelas penyakit :

a. Kelas I

Tidak memerlukan pengobatan tambahan.

b. Kelas II

Biasanya tidak memerlukan terapi tambahan. Mengurangi kerja fisik terutama antara kehamilan 28-36 minggu.

c. Kelas III

Memerlukan digitalisasi atau obat lainnya. Sebaiknya dirawat di rumah sakit sejak kehamilan 28-30 minggu.

6

Page 7: Hamil Dengan Penyakit Jantung Hani 2

d. Kelas IV

Harus dirawat di rumah sakit dan diberikan pengobatan, bekerjasama dengan kardiolog.

.

DAFTAR PUSTAKA

1) Hanifa, 2002, Buku Panduan Praktis Maternal dan Neonatal, YBPSP

2) Hidayat Wijayanegara,1998, Pedoman Diagnosis dan Terapi Obstetri dan

Ginekologi,RSHS

3) R Haraidi, 2004, Ilmu kedokteran fetomaternal, Jilid II hal 705-720

4) R. Haryono Roeshadi, 2004, gangguan dan Penyulit pada Masa kehamilan

5) Sanif Medial , 2008, Pendekatan Klinis penyakit jantung Pada masa Kehamilan.

6) http://bidanshop.blogspot.com/2010/01/hamil-dengan-penyakit-jantung.html

7)http://ebookbrowse.com/asuhan-kebidanan-pada-ibu-hamil-dengan-penyakit-

jantung-ppt-d122253359

7