halaman - info.its.ac.id kinerja its 2017_.pdf · semoga apa yang telah dicapai selama ini dapat...
TRANSCRIPT
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | i
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR ISI i
KATA PENGANTAR ii
IKHTISAR EKSEKUTIF iii
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Gambaran Umum 1
1.2 Dasar Hukum 2
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi 3
1.4 Permasalahan Utama yang dihadapi Organisasi 3
BAB II PERENCANAAN KINERJA 17
BAB III AKUNTABILITAS KINERJA 35
3.1 Capaian Kinerja Organisasi 35
3.2 Realisasi Anggaran 134
BAB IV PENUTUP 137
LAMPIRAN
Perjanjian Kinerja
Capaian Indikator Kinerja Rencana Strategis ITS 2015-2020
i i | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT
karena hanya atas rahmat dan hidayahNya, Laporan Kinerja ITS tahun
2017 dapat diselesaikan. Laporan Kinerja ITS ini disusun sebagai wujud
pertanggung jawaban dalam pencapaian Visi, Misi, Tujuan dan
Sasaran ITS periode 2014-2018 sekaligus pelaksanaan program kerja
tahun ketiga masa bakti Rektor ITS 2015-2019.
Tahun 2017 merupakan tahun awal perioda effectuation
(efektuasi), di mana pada perioda ini pelaksanaan program kerja
Rektor ITS sebagai implementasi atas perubahan status ITS menjadi
PTNBH akan dimonitor dengan intensif dan hasil monitoring dijadikan
dasar dalam pengukuran dampak perubahan organisasi dan tata
kelola ITS, setelah tahun 2016 mengalami perubahan Organisasi dan
Tata Kerja (OTK) ITS sesuai Peraturan Rektor ITS Nomor 10 Tahun
2016 dan Perubahan Rencana Strategis ITS BLU 2014-2018 menjadi
Rencana Strategis ITS PTNBH 2015 – 2020 yang diikuti pula dengan perubahan pada Program Kerja
ITS PTNBH 2017-2019.
Akhir kata, saya sangat bersyukur dan berterima kasih kepada semua pihak yang telah
bekerja bahu-membahu dalam pencapaian ITS sampai saat ini. Saya menyadari bahwa meskipun
telah berupaya maksimal, namun masih banyak keurangan yang dijumpai. Oleh karena itu saya
menyampaikan permohonan maaf. Semoga apa yang telah dicapai selama ini dapat menjadi dasar
bagi implementasi tahun 2018 terutama untuk penguatan jejaring dan sinergitas antara ITS dengan
institusi pendidikan di dalam maupun luar negeri.
Surabaya, Februari 2018
Rektor ITS
Prof. Ir. Joni Hermana, M.Sc.Es, Ph.D.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | i i i
IKHTISAR EKSEKUTIF
Tahun 2017 menjadi tonggak penting bagi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang
statusnya berubah menjadi PTNBH seutuhnya. Proses panjang menuju PTNBH sendiri dimulai
dengan tahap Penyamaan Persepsi (Allignment) pada tahun 2015. Pada periode ini, dilakukan
penyelarasan dan konsolidasi perubahan status ITS dari BLU menjadi PTNBH dilanjutkan dengan
tahap Reformasi Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) di tahun 2016. Selanjutnya, perubahan
tersebut membawa dampak yang cukup besar di tahun 2017 antara lain ditandai dengan dimulainya
implementasi Program Kerja Rektor yang diturunkan dari Rencana Strategis ITS PTNBH 2015 – 2020.
Dalam Rencana Strategis ITS PTNBH 2015-2010, ITS menetapkan 3 (tiga) tujuan strategis ITS PTNBH:
Transformasi Organisasi (T), Kontribusi Nasional (K) dan World Class University (I).
Dalam mencapai visi, misi dan tujuan ITS serta berpedoman pada ketiga Tujuan Strategis di
atas maka dirumuskan Sasaran Strategis untuk Tujuan Strategis “Transformasi Organisasi; melakukan
transformasi menjadi ITS PTNBH baik dalam aspek akademik, keuangan, dan organisasi dengan tata
kelola yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien serta taat pada peraturan perundang-
undangan sebagai berikut:
(T1) Peningkatan kualitas dan kuantitas intake mahasiswa ITS dan proses pembelajaran serta
penyediaan materi ajar dalam jumlah yang cukup dan berkualitas serta perbaikan komposisi
mahasiswa program pascasarjana terhadap program sarjana.
(T2) Peningkatan kualitas lulusan untuk diserap di pasar kerja (IKSS 1.6)
(T3) Melakukan transformasi sistem keuangan dan pengelolaan sarana prasarana dan lingkungan
yang mendukung tunjuan strategis ITS sebagai PTNBH
(T4) Melakukan transformasi sistem pengelolaan SDM dan organisasi yang mengutamakan
kepuasan stake holder
(T5) Mendesain sistem koordinasi dan pengelolaan serta evaluasi program
(T6) Memperkuat sistem dan organisasi bantuan dan pertimbangan hukum serta peraturan-
peraturan yang profesional bagi seluruh civitas akademika ITS PTNBH
(T7) Peningkatan kualitas riset
(T8) Peningkatan kemampuan ITS dalam mengelola dan mengembangkan usaha untuk
meningkatkan kemampuan pendanaan ITS PTNBH
Selain delapan sasaran strategis di atas, ITS juga memiliki beberapa Sasaran Strategis yang
diturunkan dari Tujuan Strategis “Kontribusi Nasional, menjadi kontributor utama dalam
pembangunan nasional serta menjadi institusi yang solutif bagi berbagai permasalahan nasional
melalui proses pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan inovasi yang bermanfaat bagi
bangsa dan masyarakat”:
(K1) Meningkatkan jumlah mahasiswa dan lulusan yang berwirausaha
(K2) Meningkatkan kontribusi ITS terhadap program keberpihakan
(K3) Meningkatkan prosentase lulusan bersertifikat profesi (IKSS 1.3)
(K4) Meningkatkan prestasi mahasiswa yang meraih emas di tingkat nasional dan internasional
(IKSS1.5)
(K5) Penguatan kemampuan inovasi melalui pendirian Science and Technopark (STP) (IKSS2.3)
(K6) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI) (IKSS2.4)
(K7) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui kinerja HKI yang didaftarkan (IKSS4.1)
i v | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
(K8) Penguatan kemampuan Riset melalui penciptaan Prototipe TRL s.d. 6 (IKSS4.3)
(K9) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui prototype laik industri (IKSS4.4)
(K10) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui peningkatan jumlah produk inovasi yang siap
diproduksi dan dimanfaatkan pengguna (IKSS4.5)
(K11) Peningkatan kontribusi ITS melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
Sedangkan sasaran strategis ITS yang merupakan turunan dari Tujuan Strategis, (I) “World
Class University, menjadikan perguruan tinggi dengan reputasi dan kelas dunia (World Class
University) dengan memanfaatkan sebesar-besarnya modal akademik untuk mendorong
internasioalisasi program akademik serta pencapaian akreditasi internasional, serta dengan
mendorong intenasionalisasi dari hasil riset (intellectual output) dan inovasi“ adalah :
(I1) Meningkatkan peringkat ITS pada sistem perankingan PT nasional dan internasional (IKSS2.1)
(I2) Penguatan internasionalisasi melalui peningkatan Jumlah Publikasi internasional (IKSS4.2)
(I3) Penguatan internasionalisasi melalui Jumlah prodi yang terakreditasi unggul (IKSS 1.4)
Sasaran strategis dan inisiatif stratregis ini menjadi dasar dalam penyusunan program kerja
Rektor ITS ITS PTNBH. Program Kerja ini merupakan hasil pengamatan secara intensif dan
berkesinambungan yang hasilnya digunakan sebagai dasar untuk mengambil kebijakan selanjutnya
termasuk dampak perubahan OTK. Program Kerja ITS tahun 2017 diklasifikasikan menjadi 10
(sepuluh) bidang utama yaitu Bidang Akademik dan Kemahasiswaan; Bidang Perencanaan,
Keuangan, Sarana Dan Prasarana; Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem
Informasi; Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan Internasionalisasi; Bidang Kesekretariatan
Institut; Bidang Penelitian dan Pengabdian Masyarakat; Bidang Pengelolaan dan Pengembangan
Usaha; Bidang Penjaminan Mutu; Bidang Audit Internal dan Perpustakaan. Seluruh program kerja
pada organ di bawah Rektor harus ter-deploy ke unit-unit di bawahnya dan mempunya Indikator
Kinerja yang jelas dan terukur serta perencanaan anggaran yang realistis. Selain itu setiap unit kerja
di lingkungan ITS harus mempu berkontribusi secara terstruktur terhadap capaian Indikator Kinerja
ITS yang dituangkan dalam Kontrak Kinerja Organ di bawah Rektor dengan Rektor kemudian
diturunkan secara berjenjang sampai ke level paling bawah di organisasi ITS.
Keberhasilan melakukan transformasi menjadi PTNBH sangat ditentukan oleh keberhasilan
membangun budaya kerja dari Sumber Daya Manusia yang ada, ketersediaan infrastruktur akademik
dan non akademik yang memadai, serta dukungan finansial yang tepat untuk melaksanakan
program-program strategis. Indikator Kinerja untuk Sasaran Meningkatnya relevansi, kualitas dan
kuantitas sumber daya yaitu Jumlah dosen berkualifikasi S3 dan Jumlah SDM yang meningkat karir
dan kompetensinya, telah tercapai. Opini penilaian laporan keuangan ITS oleh Auditor Publik sebagai
salah satu indikator Kemenristekdikti dalam mengukur terwujudnya tata kelola dan kualitas layanan
yang baik, menunjukkan keberhasilan ITS karena telah mencapai Status Wajar Tanpa Perkecualian
(WTP). Di samping itu ITS masuk kategori Hijau dalam Indeks Kepuasan Pelayanan (Ombudsman) dan
tidak ada kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material.
Tahun 2017 ini, ITS mengalami kenaikan satu peringkat menjadi Peringkat 5 untuk
pemeringkatan PT versi Kemenristekdikti dan menduduki peringkat tiga nasional untuk Greenmetric
World Ranking.
Berbagai upaya juga telah dilakukan dalam meningkatkan kualitas pembelajaran mahasiswa
dan daya saing lulusan untuk skala nasional maupun global, termasuk mendorong lulusan
bersertifikat kompetensi sesuai bidang masing-masing agar cepat terserap di pasar kerja serta agar
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | v
mampu menciptakan lapangan pekerjaan melalui pembekalan techno/entrepreneurship. Hal ini
tercermin dari tercapainya Indikator Kinerja Jumlah mahasiswa yang berwirausaha, jumlah lulusan
bersertifikat kompetensi dan persentase lulusan yang langsung bekerja. Penyelenggaraan
pendidikan semua minimal mengacu pada standar nasional (BAN-PT) dan standar mutu
internasional. Saat ini sebanyak 12 prodi S1 di ITS mempunyai Sertifikasi Internasional AUN-QA. Satu
(1) prodi S1 juga telah meraih akreditasi internasional ABET. Berbagai prestasi membanggakan juga
telah ditorehkan oleh mahasiswa-mahasiswa ITS dalam berbagai event lomba nasional maupun
internasional sehingga melampaui 80 kejuaraan yang ditargetkan pada tahun 2017.
Dalam rangka mewujudkan GUG, hampir semua proses bisnis yang berlangsung di ITS telah
terpetakan, 100 % jabatan telah dievaluasi dan sistem pemeringkatan jabatan telah dilakukan.
Sistem informasi yang handal juga menjadi sarana dalam proses efisiensi organisasi. Target 40% dari
keseluruhan SIM di ITS terintegrasi (masuk di integra.its.ac.id) telah terpenuhi. Delapan aplikasi terus
dikembangkan : 1) e-perkantoran, 2) Mobile e-perkantoran, 3) data.its.ac.id, 4) google play & app
store ITS, 5) WSO2 API ITS, 6) gitlab, 7) executive report, 8) suro.its.ac.id sebagai portal F/OSS ITS.
Perubahan menjadi PTNBH ini, benar-benar dimanfaatkan untuk mewujudkan keinginan ITS
menuju Universitas Riset kelas dunia, sekaligus memberikan kontribusi yang bermanfaat secara
nasional dan internasional. Dalam kaitan dengan itu, upaya membangun STP ITS yang berbasis pada
inovasi, beberapa kegiatan yang mendorong kekuatan riset pada pusat unggulan dan pendukung
unggulan telah dilaksanakan. Capaian Indikator Kinerja ‘Jumlah Produk Inovasi’ yaitu produk hasil
litbang yang telah diproduksi dan dimanfaatkan pengguna telah melampaui target. Disamping hibah
inovasi lokal, PUI SKO dan PUI MIA tahun ini juga berhasil mendapatkan penguatan dan pendanaan
dari Ristekdikti. Peningkatan reputasi internasional juga dilakukan melalui staff and student mobility
program ataupun World Class Professor. Tahun ini terdapat 6 unit di ITS yang dapat mengundang
profesor ber-reputasi internasional untuk menjalankan proses pembimbingan akademik di ITS.
Penelitian dan publikasi internasional terindeks juga terus didorong sehingga target publikasi tahun
ini telah terlampaui.
Indikator Kinerja yang terakumulasi hingga bulan Desember 2017 menunjukkan bahwa
sebagian besar program kerja yang dilaksanakan telah mencapai target yang telah ditetapkan
sebelumnya, namun demikian masih terdapat beberapa indikator yang belum mencapai target yaitu
jumlah mahasiswa teregistrasi dan ranking ITS di QS University Ranking. Target ITS untuk jumlah
mahasiswa teregistrasi naik dari tahun sebelumnya dengan asumsi terdapat peningkatan jumlah
mahasiswa pascasarjana. Akan tetapi pada tahun 2017 terdapat penurunan rasio jumlah beasiswa
pascasarjana yang diterima dibanding jumlah pelamar beasiswa. Hal ini sedikit banyak berdampak
pada jumlah mahasiswa pasca yang mendaftar. Selain itu terdapat calon mahasiswa S1 jalur mandiri
dan kemitraan yang tidak mendaftar ulang. Salah satu langkah yang direncanakan untuk
mengatasinya adalah dengan meningkatkan alokasi beasiswa dari ITS bagi calon mahasiswa pasca
yang potensiil. ITS juga telah melakukan evaluasi secara komprehensif tentang indikator-indikator QS
University Ranking dan menyiapkan langkah strategis untuk mencapainya.
Kesuksesan dan hambatan pelaksanaan program kerja tahun 2017 ini akan menjadi umpan
balik terhadap pelaksanaan program kerja tahun-tahun berikutnya. Beberapa langkah prioritas ke
depan antara lain adalah pengembangan STP sebagai salah satu media percepatan hilirisasi hasil
inovasi ITS, lalu pengembangan PT. ITS sebagai revenue generator, serta juga penguatan program
Endowment Fund untuk menunjang aktivitas civitas akademika agar mampu mencapai sasaran yang
ingin dicapai.
v i | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
H a l a m a n i n i
s e n g a j a
d i k o s o n g k a n
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Gambaran Umum
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) merupakan salah satu perguruan tinggi sains dan
teknologi terbaik di Indonesia. Sejarah ITS dimulai sejak pelaksanaan lustrum pertama Persatuan
Insinyur Indonesia (PII) Cabang Jawa Timur pada tahun 1957 yang selanjutnya diputuskan tentang
pendirian Yayasan Perguruan Tinggi Teknik (YPTT) dengan diketuai oleh dr. Angka Nitisastro pada
tanggal 17 Agustus 1957. Yayasan tersebut dibentuk sebagai wadah untuk memikirkan tindakan-
tindakan lebih lanjut dan memperbincangkan sedalam-dalamnya segala konsekuensi yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan dalam rangka membulatkan tekad mendirikan sebuah Perguruan
Tinggi Teknik di kota Surabaya. Pada tanggal 10 Nopember 1957, Yayasan mendirikan “PERGURUAN
TEKNIK 10 NOPEMBER SURABAYA” yang pendiriannya diresmikan oleh Presiden Soekarno.
Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember Surabaya hanya memiliki dua jurusan yaitu Jurusan Teknik
Sipil dan Jurusan Teknik Mesin.
Gambar 1.1. Pendirian ITS oleh Presiden Soekarno
Setelah beberapa tahun melalui usaha-usaha yang dirintis oleh tokoh-tokoh dari YPTT,
Perguruan Tinggi Teknik 10 Nopember diubah statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri dengan
nama Institut Teknologi 10 Nopember Surabaya (Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan
Kebudayaan No 9336/UU, 3 Nopember 1960). Nama ini kemudian diubah menjadi Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS) berdasarkan Surat Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan No.
101250/UU tanggal 3 Desember 1960. Selain ditetapkan bahwa ITS secara formal sebagai Perguruan
Tinggi (SK Menteri no 72 th 1961), juga ditetapkan bahwa Dies Natalis ITS jatuh pada tanggal 10
Nopember melalui Peraturan pemerintah No. 9 tahun 1961.
Dalam perkembangan selanjutnya, pada tahun 1965 berdasarkan SK Menteri No. 72 tahun
1965, Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya (ITS) membuka dua fakultas baru, yaitu
Fakultas Teknik Arsitektur dan Fakultas Ilmu Pasti dan Ilmu Alam. Rencana Induk Pengembangan ITS
menarik perhatian Asian Development Bank (ADB) yang kemudian menawarkan dana pinjaman
2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
sebesar US $ 25 juta untuk pengembangan empat fakultas, yaitu, Fakultas Teknik Sipil, Fakultas
Teknik Mesin, Fakultas Teknik Elektro, dan Fakultas Teknik Kimia. Pada tahun 1977 dana dari ADB
tersebut sebagian digunakan untuk membangun kampus ITS Sukolilo bagi empat fakultas tersebut di
atas. Pada tahun 1981 pembangunan gedung di kampus Sukolilo sebagian sudah selesai.
Pembangunan kampus Sukolilo tahap I dapat diselesaikan dan diresmikan penggunaannya pada
tanggal 27 Maret 1982.
Dalam perjalanan pengembangannya, ITS pada tahun 1983 mengalami perubahan struktur
organisasi yang berlaku bagi universitas atau institut sesuai dengan Peraturan Pemerintah No. 5
tahun 1980, Peraturan Pemerintah No. 27 tahun 1981 dan Keputusan Presiden No. 58 tahun 1982,
ITS berubah menjadi 5 fakultas, yaitu Fakultas Teknik Industri, Fakultas Teknik Perkapalan, Fakultas
Teknik Sipil dan Perencanaan, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan Fakultas Non
Gelar Teknologi (Program-Program Non Gelar). Sejak tahun 1991 terjadi perubahan menjadi 4
fakultas, yaitu Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Teknologi Industri
(FTI), Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan (FTSP), dan Fakultas Teknologi Kelautan (FTK). Jurusan
yang ada di Fakultas Non Gelar Teknologi diintegrasikan ke jurusan sejenis di 2 fakultas (FTI dan
FTSP). Selain itu ITS juga mempunyai 2 Politeknik yaitu Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya (PPNS)
dan Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS).
Pada tahun 1994 ITS kembali memperoleh dana pinjaman ADB sebesar US$ 47 juta untuk
pengembangan semua fakultas dengan fokus teknologi kelautan. Program ini selesai pada April
2000. Selain itu ITS juga telah memperoleh dana hibah dari pemerintah Jerman/GTZ (1978-1986)
untuk pengembangan Fakultas Teknik Perkapalan. Tahun 2001, berdasarkan SK Rektor tanggal 14
Juni 2001, ITS membentuk fakultas baru yaitu Fakultas Teknologi Informasi (FTIF) dengan 2
jurusan/program studi: Jurusan Teknik Informatika dan Program Studi Sistem Informasi. Seiring
dengan dinamika dunia pendidikan, pendidikan tinggi di Indonesia telah mengalami berbagai
perubahan dengan adanya UU No. 12/2012 dan PP No. 66 Tahun 2010. Perubahan eksternal ini
menyebabkan diperlukannya kajian terhadap status pengelolaan dan penyelenggaraan pendidikan.
Selain itu, juga mempertimbangkan surat keputusan MenKeu No. 363/KMK.05/2008 menetapkan ITS
sebagai Badan Layanan Umum (BLU). Pola manajemen institusi tersebut menuntut ITS untuk mampu
mempertanggungjawabkan penggunaan keuangan bersumber dari pemerintah. BLU juga
mendorong ITS untuk dapat menjadi institusi mandiri dengan membuka peluang kerjasama pada
tingkat nasional dan internasional.
Berdasarkan PP No 83 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2015, ITS telah resmi menjadi
Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Perubahan tersebut telah didukung oleh
disyahkannya Statuta ITS PTNBH melalui Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015. Sejak itu, ITS
memiliki periode transisi selama setahun untuk bertransformasi menjadi PTNBH baik secara
kelembagaan, organisasi, keuangan dan tentunya akademik.
Gambar 1.2. Tonggak perubahan kelembagaan ITS
1957
Perguruan
Teknik 10
Nopember
Surabaya
1960
Institut
Teknologi
Sepuluh
Nopember
Di Surabaya
2008
ITS sebagai
Badan
Layanan
Umum
(BLU)
2015
ITS sebagai PTNBH
(Masa Transisi)
2017
ITS sebagai PTNBH
seutuhnya
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3
1.2 Dasar Hukum Organisasi
Dasar Hukum dalam Penyelenggaraan Organisasi ITS adalah
a. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Statuta Institut
Teknologi Sepuluh Nopember;
b. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 4 tahun 2014 tentang Penyelengaraan
Pendidikan Tinggi dan Pengelolaan Perguruan Tinggi Pasal 30
c. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 86 tahun 2013 tentang Organisasi dan
Tata Kerja Institut Teknologi Sepuluh Nopember;
d. Peraturan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Nomor 10 Tahun 2016 tentang
Organisasi dan Tata Kerja Institut Teknologi Sepuluh Nopember
e. Rencana Strategis ITS tahun 2015-2020;
f. Program Kerja ITS tahun 2015-2019.
1.3 Tugas Pokok dan Fungsi serta Struktur Organisasi
1.3.1 Tugas Pokok dan Fungsi
Sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 tentang
Statuta Institut Teknologi Sepuluh Nopember sebagai landasan penyusunan peraturan dan prosedur
operasional di ITS, ITS merupakan perguruan tinggi negeri badan hukum yang mengelola bidang
akademik dan nonakademik secara otonom dan berkedudukan di Kota Surabaya, Provinsi Jawa
Timur.
ITS dipimpin oleh Rektor yang menjalankan otonomi perguruan tinggi di bidang pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat dan di bidang lainnya sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
ITS mempunyai fungsi menyelenggarakan pendidikan tinggi yang terdiri atas pendidikan
akademik, pendidikan vokasi, dan pendidikan profesi.
Untuk melaksanakan fungsinya, ITS melaksanakan tugas mengembangkan atau membentuk
kemampuan, watak, dan kepribadian manusia melalui kegiatan :
i. Melaksanakan pendidikan untuk menguasai dan menerapkan ilmu pengetahuan, teknologi
dan seni, serta menyebar luaskan nilai-nilai luhur;
ii. Melaksanakan penelitian untuk memecahkan masalah dan menemukan, mengembangkan,
mengadopsi, atau mengadaptasi ilmu pengetahuan, teknologi dan seni;
iii. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat untuk menerapkan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan seni dalam rangka pemberdayaan masyarakat.
ITS terdiri atas :
Majelis Wali Amanat yang selanjutnya disingkat MWA: organ ITS yang menetapkan,
memberikan pertimbangan pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan
dibidang nonakademik.
Rektor: organ ITS yang memimpin penyelenggaraan dan pengelolaan ITS.
Senat Akademik yang selanjutnya disingkat SA: organ ITS yang menetapkan kebijakan,
memberikan pertimbangan, dan melakukan pengawasan dibidang akademik.
1.3.2 Struktur Organisasi
Fokus pembangunan Indonesia yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 adalah memantapkan
pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan kompetitif
4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
perekonomian yang berbasis Sumber Daya Alam (SDA) yang tersedia, Sumber Daya Manusia (SDM)
yang berkualitas, serta kemampuan IPTEK. Hal ini diharapkan akan mempercepat terwujudnya
masyarakat Indonesia yang mandiri, maju, adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di
segala bidang dengan struktur perekonomian yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Delapan area kunci perubahan reformasi birokrasi ITS PTNBH diantaranya:
Memiliki organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
Dalam hal tata laksana, organisasi ITS memiliki sistem, proses, dan prosedur kerja jelas,
efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
Mampu menegakkan regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif
Memiliki SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional,
berkinerja tinggi, dan sejahtera
Meningkatnya penyelenggaraan organisasi yang bersih dan bebas KKN
Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Untukitu ITS harus mampumerubahpola pikir (mind set) dan budaya kerja (culture set) dalam
tata birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi. Transformasi organisasi yang dilakukan
adalah perubahan struktur organisasi yang awalnya PTN-BLU, kemudian diubah strukturnya sesuai
dengan ketentuan organisasi pada PTN-BH untuk memenuhi tuntutan Good University Governance
(GUG) yang meliputi peningkatan kualitas pendidikan dan penelitian berstandar internasional, serta
penguatan SDM yang berkelanjutan.
Menurut Permendikbud No 88 Th 2014 tentang Perubahan PTN menjadi PTN-BH, maka
pengelolaan organisasi PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik dinilai dari lima aspek utama:
a. akuntabilitas pengelolaan PTN;
b. transparansi, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan PTN;
c. nirlabadalampengelolaan PTN;
d. ketaatan pada peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan PTN;
e. periodisasi, akurasi, dan kepatuhan waktu dalam penyusunan dan penyampaian laporan
akademik dan non akademik PTN.
Dalam kerangka ITS PTN-BH perlu dilakukan penguatan organisasi dan manajemen ITS
selaras dengan kebutuhan implementasi GUG yang efektif. Dalam rangka penguatan organisasi,
maka organisasi ITS harus mampu membangun kerjasama dalam mencapai satu tujuan sesuai
dengan visi dan misi ITS, dimana semua pihak harus bekerjasama dan bahu-membahu dalam
mencapai tujuan yang diinginkan, sehingga terbentuk kondisi organisasi yang selaras dengan
kebutuhan internal dan eksternal. Perubahan managemen yang mengubah existing management
menjadi ideal management yang sesuai dengan tuntutan PTN-BH dan World Class University (WCU).
Perubahan managemen ini dilakukan dengan melihat potensi, kendala dan pengelolaan yang belum
efisien yang harus diubah menjadi manajemen yang lebih profesional, efektif, dan efisien. Gambar
1.3 memperlihatkanstruktur organisasi utama dari ITS PTN-BH, sedang Gambar 1.4 memperlihatkan
struktur organisasi ITS PTN-BH di tingkat fakultas dan departemen.
Untuk menjalankan organisasi baru yang lebih profesional dibutuhkan SDM yang berkualitas.
Pengembangan SDM dapat dilakukan melalui penguatan kapasitas sumber daya insani dan pelatihan
manajemen perguruan tinggi bagi dosen muda sebagai langkah kaderisasi penyelenggaraan dan
pengelolaan perguruan tinggi. Selain itu, pengembangan SDM dapat dilakukan dengan mendorong
SDM untuk mengembangkan karir akademis ataupun nonakademis (proses kenaikan pangkat,
kenaikan jabatan fungsional, dan lain-lain). Pola pengembangan SDM ini sejalan dengan upaya
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5
meningkatkan kualitas SDM yang mampu mengembangkan ITS menuju world class university. Oleh
karena itu, ITS PTN-BH hendaknya mampu menyiapkan pengelolaan dan pengembangan SDM
menuju implementasi PTN-BH penuh pada akhir tahun 2016 dan diikuti dengan penyempurnaan
sistem penilaian kinerja dosen dan tendik berbasis meritrokasi. Tidak kalah pentingnya, dalam
kerangka PTN-BH, ITS harus mampu mengelola dan mengembangkan kapasitas dan kapabilitas SDM
yang sesuai dengan budaya ITS sebagai PTN-BH serta diikuti oleh pemantapan pengukuran kinerja
dosen dan tendik berbasis meritrokasi, sehingga peningkatan kompetensi SDM menuju SDM yang
smart dan profesional dapat terwujud.
Gambar 1.3. Struktur Organisasi ITS PTN-BH
MAJELISWALIAMANAT
REKTOR
WAKILREKTORBDG.AKADEMIKDANKEMAHASISWAAN
WAKILREKTORBDG.PERENC.,KEU.,DANSARANADANPRASARANA
WAKILREKTORBDG.SDM,ORG.,DANTEK.&SIST.INFORMASI
WAKILREKTORBDG.INOVASI,KERJASM.,KEALUM.&HUB.INTL
KEPALALPPM
KEPALAKANTORAUDITINTERNAL
KEPALAKANTORPENJAMINANMUTU
KEPALABPPU
KEPALAPERPUSTAKAAN
SENATAKADEMIK
KOMITEPERTIMBANGAN
FAKULTAS
DIREKTURAKADEMIK
DIREKTURKEMAHASISWAAN
UNSURWAKILREKTOR
UNSURSEKR.INSTITUT
UNSURPELAKSANAAKAD.
UNSURPENGAWASINTERNAL
UNSURPENJ.AMINANMUTU
UNSURPENGEMB&PELAKSTRATEGIS
UNSURPELAKSANAADMIN
UNSURPENUNJANGAKADEMIK
UNSURPENGELOLAUSAHA
SEKRETARISINSTITUT
DEKANFAKULTAS
KEPALABIROADMINPEMBELAJARANDANKESEJ.MAHASISWA
DIREKTURPERENC.ANGGARANDAN
LOGISTIK
DIREKTURPERENC.DANPENGELO.
SARANADANPRASARANA
KEPALABIROKEUANGAN
DIREKTURSDMDANORGANISASI
DIREKTURPENGEMBANGANTEK.DANSIST.INFORMASI
KEPALABIROUMUM
DIREKTURINOVASI,KERJASAMADANKEALUMNIAN
DIREKTURHUB.INTERNASIONAL
Dosen (tanpa tanda)
Tendik
Dosen/Tendik
6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 1.4. Struktur Organisasi ITS PTN-BH di tingkat Fakultas dan Departemen
Sesuai dengan Peraturan Rektor ITS No 10 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja ITS
telah dilakukan restrukturisasi Fakultas dan Departemen dari 5 fakultas dan 28 Departemen menjadi
10 Fakultas dan 38 Departemen pada tahun 2017 dengan rincian sebagai berikut:
1. Fakultas Ilmu Alam, terdiri dari Departemen:
(a) Fisika
(b) Kimia
(c) Biologi
2. Fakultas Teknologi Industri, terdiri dari Departemen:
(a) Teknik Mesin
(b) Teknik Kimia
(c) Teknik Fisika
(d) Teknik Industri
(e) Teknik Material
3. Fakultas Teknologi Elektro, terdiri dari Departemen:
(a) Teknik Elektro
(b) Teknik Komputer
(c) Teknik Biomedik
4. Fakultas Teknik Sipil, Lingkungan dan Kebumian, terdiri dari Departemen:
(a) Teknik Sipil
(b) Teknik Lingkungan
(c) Teknik Geomatika
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7
(d) Teknik Geofisika
5. Fakultas Arsitektur, Desain dan Perencanaan, terdiri dari Departemen:
(a) Arsitektur
(b) Perencanaan Wilayah dan Kota
(c) Desain Produk Industri
(d) Desain Interior
6. Fakultas Teknologi Kelautan, terdiri dari Departemen:
(a) Teknik Perkapalan
(b) Teknik Sistem Perkapalan
(c) Teknik Kelautan
(d) Teknik Transportasi Laut
7. Fakultas Matematika, Komputasi dan Sains Data, terdiri dari Departemen:
(a) Matematika
(b) Statistika
(c) Aktuaria
8. Fakultas Teknologi Informasi dan Komunikasi, terdiri dari Departemen:
(a) Informatika
(b) Sistem Informasi
(c) Teknologi Informasi
9. Fakultas Bisnis dan Manajemen Teknologi, terdiri dari Departemen:
(a) Manajemen Bisnis
(b) Manajemen Teknologi
(c) Studi Pembangunan
10. Fakultas Vokasi, terdiri dari Departemen
(a) Teknik Infrastruktur Sipil
(b) Teknik Mesin Industri
(c) Teknik Elektro Otomasi
(d) Teknik Kimia Industri
(e) Teknik Instrumentasi
(f) Statistika Bisnis
1.4 Permasalahan Utama yang dihadapi Organisasi
Tidak dapat dipungkiri bahwa globalisasi telah memberikan dampak yang sangat signifikan
dalam pendidikan tinggi di Indonesia. Era AEC menciptakan peluang untuk bekerja di semua negara
ASEAN namun juga menciptakan tantangan terhadap lulusan pendidikan tinggi yang akan bekerja di
dalam negeri. Persaingan tidak hanya terbatas dengan lulusan perguruan tinggi lain di Indonesia,
namun juga dengan lulusan perguruan tinggi luar negeri. Untuk itu ITS harus mampu menghasilkan
lulusan yang memiliki kompetensi yang mumpuni dan mampu bersaing dengan lulusan dari
perguruan tinggi di ASEAN. Di tahun 2020, Indonesia harus kembali bersiap menghadapi
pemberlakuan WTO secara penuh, dimana pasar terbuka dunia, tidak hanya ASEAN, akan
diberlakukan.
Berbagai hal telah dilakukan ITS untuk meningkatkan kompetensi lulusannya di era global ini.
Pengembangan kurikulum pendidikan sesuai dengan tuntutan dunia kerja dan tuntutan global
merupakan salah satu upaya nyata yang telah dilakukan ITS. KKNI telah menjadi rujukan utama dan
8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
dasar dalam penyusunan kurikulum 2014-2019, yang masih pula ditambahkan dengan muatan
inovasi, kewirausahaan, pengembangan karakter dan softskill yang terintegrasi. Selain itu wawasan
internasional dan cross-culture understanding telah pula ditanamkan kepada mahasiswa ITS sejak
dini untuk mempersiapkan generasi yang siap menghadapi tantangan global.
Globalisasi tidak hanya menuntut peningkatan kualitas lulusan namun juga menuntut
perbaikan serta pengembangan perguruan tinggi secara holistik sesuai standar internasional.
Tuntutan internasional ini telah pula diadopsi menjadi tuntutan pemerintah untuk meningkatkan
kualitas dan ranking perguruan tinggi di Indonesia setara dengan World Class University (WCU).
Tuntutan ini merupakan faktor pendorong yang sangat kuat karena kriteria WCU sangat
komprehensif dan menantang. Seluruh elemen perguruan tinggi dituntut untuk berubah sesuai
dengan standar internasional, termasuk peningkatan fasilitas, peningkatan penelitian berkelas
internasional yang mengandung unsur novelty namun juga aplikatif, peningkatan jumlah mahasiswa
inbound dan outbound, implementasi teknologi informasi yang terintegrasi, dan lain-lain.
Saat ini ITS telah mencanangkan tekad untuk menuju WCU. Tekad ini diwujudkan dalam
berbagai upaya mulai dari level strategis hingga level teknis operasional. Upaya-upaya tersebut juga
melibatkan civitas akademika ITS dan seluruh pemangku kepentingan yang dalam hal ini meliputi
tenaga pendidik, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, mitra kerja, dan masyarakat sekitar.
Berbagai contoh upaya yang telah dilakukan ITS antara lain pengembangan sistem informasi
terintegrasi (Integra) ITS, pelaksanaan dan pengembangan sistem pembelajaran dalam bentuk Lab
Based Education (LBE) yang bertujuan untuk mengintegrasikan penelitian dengan pengajaran telah
terlaksana dan telah terbukti meningkatkan jumlah publikasi internasional, upaya
internasionalization at home telah dilaksanakan secara intensif untuk mempersiapkan civitas
akademika ITS untuk meningkatkan interaksi dengan dunia internasional dan meningkatkan inboud
dan outbound serta peningkatan jumlah kelas berbahasa Inggris di lingkup ITS. Perubahan tersebut
telah efektif meningkatkan publikasi internasional dan mengembangkan hasil riset yang aplikatif baik
dalam pengembangan keilmuan maupun pembangunan, serta meningkatan jumlah kerjasama
internasional serta jumlah inbound dan outbound.
Secara umum pergeseran paradigma pendidikan tinggi yang dipengaruhi oleh tuntutan
global dapat dilihat di Tabel 1.1.
Tabel 1.1. Pergeseran paradigma pendidikan tinggi global
Paradigma PT saat ini Paradigma PT masa depan
Mencari Pekerjaan Menciptakan Pekerjaan
Fokus pada pendidikan Akademik dengan + riset, inovasi, vokasi
Fokus pada input Fokus pada outcome
Tersentralisasi Otonomi
Dana tergantung pada pemerintah Tanggungjawab di share ke stakeholders
Bersifat "Produksi Masal" Technology Enabled innovation
Akademik dan Riset Akademik + Riset + Karakter + Ahlak + Inovasi
Course Based Research Based leading to innovation
Pendidikan di kelas Pendidikan lebih fleksibel berbasis IT
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9
Perguruan tinggi sebagai salah satu mata rantai nilai sistem pendidikan di Indonesia
hendaknya juga mengambil peran dalam memastikan tercapainya tujuan pendidikan tinggi yang
berkualitas, sebagaimana salah satu dari 17 tujuan SDG (lihat Gambar 1.5). Salah satu semangat
dalam aspek ini adalah menjamin kualitas pendidikan dan adil (aksesibilitas) dan mempromosikan
kesempatan belajar seumur hidup (long life learning) bagi semua. Pendidikan yang berkualitas
merupakan salah satu dari 17 Sasaran Global yang membentuk 2.030 Agenda Pembangunan
Berkelanjutan. Pendekatan terpadu sangat penting untuk pencapaian tujuan tersebut. Memperoleh
pendidikan tinggi yang berkualitas adalah dasar untuk meningkatkan kehidupan masyarakat dan
pembangunan berkelanjutan. Kemajuan besar telah dibuat terhadap peningkatan akses pendidikan
tinggi.
Gambar 1.5 Tujuan dari pembangunan berkelanjutan (SDG)
Beberapa target SDG yang relevan dalam pengembangan pendidikan tinggi, termasuk
relevan dalam menjadi dasar pengembangan rencana strategis ITS PTNBH, diantaranya adalah:
1. Tahun 2030, menjamin akses yang sama bagi semua perempuan dan laki-laki untuk
pendidikan yang terjangkau dan berkualitas baik pendidikan teknis, kejuruan dan termasuk
pendidikan tinggi. (isu aksesibilitas pendidikan tinggi).
2. Tahun 2030, secara substansial meningkatkan jumlah remaja dan orang dewasa yang
memiliki keterampilan yang relevan, termasuk keterampilan teknis dan kejuruan, untuk
pekerjaan yang layak dan pengembangan kewirausahaan. (Isu vokasi dan entrepreneurship)
3. Tahun 2030, menghilangkan disparitas gender dalam pendidikan dan menjamin akses yang
sama untuk semua tingkat pendidikan, termasuk pendidikan tinggi, dan pelatihan kejuruan
untuk kelompok inkulsif termasuk penyandang cacat, masyarakat adat dan anak-anak dalam
situasi rentan. (Isu kesetaraan gender dan pendidikan tinggi inklusif)
4. Tahun 2030, secara substansial memperluas secara global jumlah beasiswa yang tersedia
untuk negara-negara berkembang, di negara-negara berkembang khususnya, pulau kecil
yang sedang bekembang dan negara-negara Afrika, untuk pendaftaran di pendidikan tinggi,
termasuk pelatihan kejuruan dan informasi dan teknologi komunikasi, teknik dan sains, di
negara maju dan negara berkembang lainnya. (Isu mobilitas dan internasionalisasi)
1 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Sementara itu, Indeks Human Capital (Gambar 1.6) adalah salah satu set indikator yang
diberikan oleh World Economic Forum terhadap aspek Pendidikan, Gender dan Kerja. Peringkat
Indeks Human Capital dari 130 negara menunjukkan seberapa baik mereka mengembangkan dan
menggunakan potensi sumber daya manusia mereka. Indeks ini menilai pada skala dari 0 sampai 100
di lima kelompok usia yang berbeda untuk menangkap profil demografis lengkap dari masing-masing
negara.
1. Kelompok 0-14 tahun, kelompok termuda dari populasi yang dinilai dari salah satu aspek
terpenting yaitu pendidikan
2. Kelompok 15-24 tahun, kelompok pemuda yang dinilai atas aspek pendidikan tinggi dan
keterampilan di tempat kerja
3. Kelompok 25-54 tahun, kelompok angkatan kerja yang dinilai atas kualitas kerja
4. Kelompok 55-64 tahun, kelompok senior yang dinilai atas pencapaian dan keterlibatan
lanjutan di dunia kerja
5. Kelompok 65 tahun ke atas, yang dinilai atas pencapaian taraf kesehatan
Tahun 2016, secara keseluruhan (overall) Indonesia berada pada peringkat 72 dari 130
negara, dimana kelompok 15-24 tahun berada di peringkat 64, masih tertinggal dari beberapa
negara ASEAN seperti Singapore, Malaysia, Thailand dan Filipina. Salah satu yang menjadi titik
perbaikan yang harus dilakukan adalah perbaikan kualitas pendidikan tinggi serta perbaikan kesiapan
lulusan perguruan tinggi dalam memasuki dunia kerja.
Gambar 1.6. Human Capital Index
Sementara itu, perguruan tinggi Indonesia makin dituntut perbaikannya dengan
mempertimbangkan bahwa berdasarkan Global Competitiveness Index, pada aspek higher education
and training, Indonesia masih berada pada peringkat 65 dari 140 negara. Kekuatan market size
Indonesia tidak cukup didukung oleh kemajuan pendidikan tinggi dan inovasinya. Untuk itu, rencana
pengembangan strategis ITS PTNBH menjadi perlu untuk mengangkat isu perbaikan kualitas
pendidikan tinggi dan inovasi.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1
Gambar 1.7 Global Competitiveness Index Indonesia 2015-2016
Globalisasi juga memberikan implikasi yang signifikan terhadap perlunya antisipasi dan
penyiapan berbagai hal di sektor pendidikan tinggi. Perdagangan bebas yang diikuti dengan
pergerakan/mobilitas SDM, modal, informasi dan lainnya perlu menjadi perhatian khusus bagi
institusi pendidikan tinggi, khususnya dalam mempersiapkan tenaga kerja yang dapat bersaing di era
global, mengingat kekayaan alam dan jumlah penduduk Indonesia yang banyak merupakan daya
tarik bagi pihak lain untuk datang baik berinvestasi usaha maupun menjadikan sebagai pasar
potensial.
Perguruan Tinggi menurut GATS (General Agreement for Trade and Services), bagian dari
WTO (World Trade Organization) tahun 2002, merupakan industri jasa komersial dalam era pasar
bebas. Kesepakatan ini menimbulkan kompetisi global, baik dalam memperoleh mahasiswa maupun
dalam memasarkan lulusan dan produk-produk penelitian dari Perguruan Tinggi. Konsekuensinya,
ITS tidak lagi hanya bersaing dengan PT nasional, namun juga dengan PT dari negara lain, seperti
negara-negara ASEAN dan Australia.
Menyadari hal tersebut, ITS harus terus berupaya untuk memperbaiki dan menerapkan
sistem penjaminan mutu pendidikan yang berstandar internasional, dan tetap mengupayakan untuk
mendapat pengakuan internasional. Penerapan sistem penjaminan mutu berstandar internasional di
semua aspek pendidikan tinggi, antara lain dalam hal pengelolaan mahasiswa, penyediaan program
pendidikan yang menjamin ketercapaian capaian pembelajaran yang sesuai dengan standar
kualifikasi nasional dan internasional, dosen yang mumpuni di bidangnya dan berdaya saing di
tingkat internasional, tenaga kependidikan yang berkualitas dan mampu menyediakan layanan
bertaraf internasional, dan sistem perbaikan berkelanjutan, akan meningkatkan kapabilitas ITS untuk
menghasilkan lulusan yang memenuhi tuntutan kerja dalam dan luar negeri serta mampu
memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat dunia. Penerapan sistem penjaminan mutu yang
konsisten akan mendorong perolehan pengakuan internasional yang dibuktikan dengan terjadinya
student mobility dan faculty mobility antar perguruan tinggi di dunia. Student mobility dan credit
1 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
transfer antar perguruan tinggi merupakan indikasi pengakuan kesetaraan antar perguruan tinggi di
dunia. Selain itu student mobility dan faculty mobility akan membuka jalan bagi riset kolaborasi yang
merupakan salah satu ciri perguruan tinggi di era global.
Dalam perspektif perguruan tinggi mandiri dengan status PTNBH, upaya untuk mendisain
sistem manajemen mutu dengan mengacu pada ISO 9001:2000 atau standar lainnya menjadi
penting untuk diprioritaskan, dengan dukungan sistem dokumentasi yang baik dan adanya SOP
(Standard Operating and Procedure) untuk setiap kegiatan. Akreditasi internasional juga perlu
menjadi salah satu prioritas jika nantinya ITS PTNBH ingin dapat bersaing dalam kompetisi
internasional. Upaya untuk mengakreditasikan program-program studi di ITS melalui ABET, AUN-
SEED, atau badan akreditasi internasional lainnya juga menjadi syarat bersaing dalam dunia
pendidikan global saat ini.
Salah satu penguatan SDM lulusan perguruan tinggi dilakukan dengan diterbitkannya
Peraturan Presiden No 8 tahun 2012, tentang Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) yang
sekaligus merupakan pernyataan bahwa Indonesia telah memiliki National Qualification Framework
setidaknya menjadi tumpuan untuk bisa mendapat kesetaraan dengan SDM asing. Disamping itu
juga dapat melindungi SDM Indonesia dari gempuran SDM Asing sebagai implikasi globalisasi.
Namun demikian, hal ini tidak akan berjalan dengan sendirinya melainkan disertai upaya riil bagi
dunia pendidikan termasuk ITS untuk dapat menyelenggarakan pendidikannya lebih akuntabel dan
berkualitas sehingga mampu menghasilkan SDM yang berkualitas dan mampu bersaing baik di
tingkat Nasional maupun di tingkat Internasional.
Untuk menghantarkan ITS
sebagai perguruan tinggi yang
memperoleh pengakuan internasional,
ITS perlu melakukan penguatan pada
Kantor Urusan Internasional
(International Office) sebagai jembatan
antara ITS dengan dunia internasional
serta mengupayakan secara
berkelanjutan kegiatan-kegiatan
internasionalisasi untuk meningkatkan
kesadaran dan kesiapan seluruh civitas
akademika ITS (dosen, tenaga
kependidikan, mahasiswa) menghadapi
tuntutan global. Salah satu upaya penguatan yang dilakukan adalah menaikkan status KUI dari UPT
menjadi Direktorat Hubungan Internasional.
Mempertimbangkan hal-hal di atas, beberapa isu strategis global yang perlu diperhatikan
dalam pengembangan pendidikan tinggi khususnya dalam penyusunan rencana strategis ITS PTNBH
adalah:
1. Implementasi dari Good University Governance
ITS PTNBH harus didisain memiliki organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right
sizing). Organisasi yang dikembangkan hendaknya berkarakter minim struktur dan kaya
dalam fungsi dengan dukungan sistem teknologi informasi yang solutif. Dalam hal tata
laksana, organisasi ITS PTNBH hendaknya memiliki sistem, proses, dan prosedur kerja jelas,
efektif, efisien, terukur. Organisasi ITS PTNBH juga harus mampu menegakkan regulasi
yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif serta didukung oleh SDM yang
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 3
berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional, berkinerja tinggi, dan sejahtera serta
ditunjang oleh penyelenggara organisasi yang bersih dan bebas KKN.
2. Upaya mencapai World Class University (WCU)
Sejalan dengan program strategis Kemenristekdikti, upaya menjadi World Class University
dalam kerangka ITS PTNBH hendaknya dilaksanakan dengan menggunakan 2 kendaraan
utama yakni internasionalisasi program akademik melalui peningkatan program
double/joint degree serta meningkatkan mobilitas internasional dari dosen, mahasiswa
dan tenaga kependidikan, serta internasionalisasi riset dan inovasi dengan penguatan
kemampuan civitas akademika ITS dalam menghasilkan luaran intelektual dan riset melalui
jurnal, paten, prototype, produk inovatif yang memiliki nilai komersial dan bermanfaat
dalam menyelesaikan permasalahan nasional. Perbaikan jejaring ITS dengan perguruan
tinggi dan institusi di luar negeri juga merupakan upaya yang harus dikuatkan guna
meningkatkan positioning dan image internasional ITS.
3. Otonomi pendidikan tinggi yang Lebih Luas
Semangat pemerintah dalam menjadikan ITS sebagai salah satu PTNBH di Indonesia
adalah, salah satunya, memberikan kesempatan untuk menjalankan otonomi pendidikan
tinggi yang lebih luas. Kesempatan ini hendaknya dimanfaatkan untuk menjalin jejaring,
menumbuhkan kualitas akademik serta membuka program akademik dengan lebih
mandiri dengan tetap mempertimbangkan kompetensi keilmuan, kebutuhan masyarakat
serta kemmapuan dalam pengembangan IPTEK. Otonomi juga hendaknya dimanfaatkan
untuk lebih luas memberikan keberpihakan (afirmasi) bagi calon mahasiswa yang berasal
dari daerah terluar, tertinggal dan terpencil (3T).
4. Perluasan akses pendidikan tinggi
Perluasan akses pendidikan tinggi dalam kerangka ITS PTNBH diarahkan seiring dengan
upaya ITS dalam meningkatkan kemampuan menghasilkan luaran intelektual. Untuk itu
upaya penguatan program S1 dan peningkatan kualitas dan kuantitas program
pascasarjana menjadi penting untuk diimplementasikan. Akses mengenyam pendidikan di
ITS juga hendaknya makin ditingkatkan pada calon mahasiswa yang berasal dari daerah
terluar, tertinggal dan terpencil (3T). Akses pendidikan tinggi hendaknya dimaknai tidak
hanya pada akses menuju program pendidikan semata, namun juga harus dimaknai untuk
memberikan akses yang lebih luas pada kerjasama riset dan pengabdian masyarakat.
5. Penjaminan mutu pendidikan tinggi
Status ITS sebagai PTNBH hendaknya dijadikan kesempatan untuk makin meningkatkan
kualitas pendidikan di ITS melalui penguatan organisasi penjaminan mutu ITS serta
penguatan organisasi tersebut dalam melaksanakan penjaminan mutu akademik dan non
akademik. Semangat penguatan mutu berdasarkan standar internasional hendaknya
diterjemahkan dalam bentuk upaya akreditasi internasional yang lebih luas terhadap
semua program akademik, vokasi dan profesi.
6. Menghasilkan lulusan yang holistik, dengan jiwa entrepreneur
Pemahaman ITS sebagai sebuah PTNBH juga hendaknya dipahami sebagai tanggungjawab
yang lebih besar dalam menghasilkan lulusan yang tidak hanya kuat dalam hal akademik,
namun juga memiliki kemapuan softskills, ahlak dan karakter yang unggul serta memiliki
jiwa dan semangat wirausaha. Untuk itu, integrasi kurikulum akademik dan non akademik
hendaknya mampu menjembatani upaya penguatan tersebut sehingga dapat dilaksanakan
secara terstruktur dan sistematis. Otonomi yang lebih luas ini juga hendaknya mampu
1 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
ditransformasi dalam penguatan lulusan untuk dapat lebih bersaing di dunia global dan
mampu menciptakan lapangan pekerjaan melalui pemberian konten technopreneurship,
penguatan inovasi dengan didukung oleh sistem inkubasi yang professional, serta
menggunakan pendekatan outcome.
7. lifelong learning
Sekalipun kemandirian dalam pembukaan program akademik, vokasi dan profesi diberikan
kepada ITS sebagai PTNBH tidak berarti bahwa ITS dapat menjalankan program pendidikan
yang bertentangan dengan sistem pendidikan yang ada, namun upaya perluasan akses
pendidikan dalam kerangka pemberian kesempatan pendidikan sepanjang usia (lifelong
learning) harus mulai mendapat perhatian. Upaya pelatihan, pemberian ketrampilan,
sertifikasi dan upaya alternatif lainnya bagi masyarakat beragam usia hendaknya mampu
ditransformasikan untuk menguatkan akademik dan memberikan kontribusi untuk bangsa
serta memberikan kesempatan kepada ITS untuk mendapat pendanaan.
8. Penguatan TVET (Technical, Vocational, Education and Training)
Sejalan dengan perluasan akses pendidikan sepanjang usia, penguatan pendidikan vokasi
dan pelatihan juga menjadi strategis untuk dilakukan dalam kerangka ITS PTNBH.
Penguatan program vokasi dalam satu rumpun ilmu dan organisasi hendaknya diupayakan
guna menguatkan program vokasi itu sendiri dan pada saat yang sama memberikan akses
untuk penguatan structural agar nantinya siap menjadi sebuah institusi vokasional yang
mandiri.
9. Financial sustainability
Sekalipun ITS berstatus PTNBH, maka tanggungjawab pemerintah dalam hal pendanaan
diharapkan tidak menjadi lebih kecil, malahan dengan makin besarnya tanggungjawab ITS
yang diberi amanah oleh Kemenristekdikti untuk menjadi sebuah world class university,
maka dukungan finansial juag diharapkan menjadi lebih besar. Namun demikian, pada saat
yang sama, status PTNBH hendaknya dimanfaatkan oleh ITS untuk mempu meningkatkan
kemampuan revenue generation yang nantinya dapat dimanfaatkan untuk mendukung
program penguatan akademik dan non akademik di ITS. Salah satu upaya pengutan
ketahanan finansial yang hendaknya diimplementasikan dalam waktu segera adalah
pendirian unit usaha berbadan hukum serta penguatan unit-unit usaha penunjuang dan
penguatan kemandirian layanan internal atas beberapa jenis layanan yang dibutuhkan
oleh civitas akademika ITS.
10. Ekosistem untuk inovasi
Pemerintah telah menetapkan program strategis untuk penguatan kemampuan perguruan
tinggi dalam mentrasformasikan hasil riset menjadi produk inovatif yang tidak saja bernilai
komersial namun juga mampu meberikan solusi bagi masalah-masalah nasional. Upaya
tersebut hendaknya didukung dan diperkuat dengan status ITS sebagai PTNBH dalam
bentuk penguatan kelembagaan dan organisasi inovasi dalam kerangka technopark untuk
bidang-bidang strategis di ITS.
11. Online learning
Tidak ada satupun aspek di masyarakat yang tidak terdampak oleh perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Demikian juga halnya dengan organisasi pendidikan
tinggi. ITS dalam kerangka PTNBH hendaknya juga mampu memanfaatkan perkembangan
TIK tersebut untuk memberi kemanfaatan akademik dengan makin menguatkan
pendidikan berbasis e-leraning dan online lerning. Perkembangan pendidikan pada masa
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 5
yang akan datang akan berkarakter borderless, stateless, sehingga akses pendidikan yang
lebih luas melalui TIK menjadi pilihan utamanya.
1 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
H a l a m a n i n i
s e n g a j a
d i k o s o n g k a n
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 7
BAB II
PERENCANAAN KINERJA
2.1 Rencana Strategis ITS 2015-2020
Rencana strategis (RENSTRA) Perguruan Tinggi adalah dokumen yang disusun untuk
menentukan perencanaan dan strategi serta arah pengembangan lima tahunan. Di dalam dokumen
tersebut sekurang-kurangnya gambaran tentang perencanaan pengelolaan dan pengembangan
akademik, kemahasiswaan, sumber daya, organisasi, keuangan, sarana prasarana, kerjasama, dan
aspek lainnya, termasuk strategi dan arah kebijakan pengembangan serta pentahapannya diuraikan
untuk menjadi panduan dalam implementasinya.
Renstra ITS 2008-2017 memiliki rentang waktu yang sama dengan Renstra pada periode
sebelumnya yaitu 10 tahun, sebagimana dapat dilihat pada Gambar 2.1. Jangka periode tersebut
diambil dengan pertimbangan bahwa 10 tahun adalah waktu yang cukup untuk bisa mengakomodasi
seluruh rencana strategis dengan sejumlah sasaran strategisnya. Selain itu, dalam rentang periode
tersebut dipandang optimal dalam melihat sebuah capaian strategi yang signifikan.
Gambar 2.1. Perubahan RENSTRA ITS
Bagi ITS, momentum penyusunan RENSTRA 2015-2020 adalah salah satu momentum
penting mengingat perubahan-perubahan mendasar yang harus di antisipasi dengan diterbitkannya
PP No 83 Tahun 2014, tertanggal 17 Oktober 2015, dimana ITS telah resmi menjadi Perguruan Tinggi
Negeri Berbadan Hukum (PTNBH). Perubahan mendasar tersebut diikuti dengan disahkannya Statuta
ITS PTNBH melalui Peraturan Pemerintah No 54 Tahun 2015. RENSTRA 2015-2020 ini juga menjadi
penting mengingat ITS memiliki perioda transisi selama setahun untuk bertransformasi menjadi
PTNBH baik secara kelembagaan, organisasi, keuangan dan tentunya akademik, di akhir tahun 2016.
Di luar aspek perubahan status ITS menjadi PTNBH, perkembangan dunia pendidikan tinggi
di dunia, juga menuntut ITS untuk bisa meneropong ke depan, dan menentukan jalan
pengembangannya. Isu tentang Good University Governance, World Class University (Research and
Innovative University), Otonomi yang lebih luas bagi perguruan tinggi, perluasan akses pendidikan
tinggi, peningkatan relevansi dan kualitas serta penjaminan kualitasnya, entrepreneurship, life-long
learning, keberlanjutan, ekosistem riset dan inovasi, online learning dan isu-isu besar lainnya juga
perlu mendapat perhatian yang seksama.
Menilik pada rencana strategis sebelumnya (RENSTRA ITS 2014-2018), yang merupakan
rencana strategis ITS saat berstatus BLU, terdapat tiga sasaran strategis yang ingin dicapai ITS selama
periode 2014 – 2018. Sasaran strategis tersebut adalah (1) Kontribusi Nasional, (2) Reputasi
R E N S T R A I T S
2 0 0 8 - 2 0 1 7
R E N S T R A I T S B L U
2 0 1 4 - 2 0 1 8
R E N S T R A I T S P T N B H
2 0 1 5 - 2 0 2 0
1 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Internasional, dan (3) Transformasi Organisasi, sukses melaksanakan PK-BLU dengan patuh
menjalankan prinsip Transparancy, Accountable, Responsible, Independence and Fairness (TARIF).
Beberapa isu strategis di atas tentunya masih sangat relevan dengan perkembangan ITS PTNBH ke
depan. Di samping itu, dokumen-dokumen perencanaan lainnya: Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional Tahun 2015-2019, UU 20 TAHUN 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, PP
No 4 TAHUN 2014 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Tinggi Dan Pengelolaan Perguruan Tinggi,
Renstra Kemristekdikti, PP No. 83/ 2014, tentang Status ITS PTNBH, PP No. 54 / 2015, tentang
Statuta ITS PTNBH, Rencana Induk Pengembangan (RENIP) ITS PTNBH 2016-2040, Renstra ITS BLU
2014-2018, Master Plan ITS 2014-2018 dan Program Kerja Rektor 2015-2019, juga menjadi dokumen
penting yang juga di acu dalam penyusunan rencana strategis ITS PTNBH.
Semangat penyusunan RENSTRA ITS PTNBH 2015-2020 ini adalah mencoba menentukan
market space yang unik untuk pengembangan ITS ke depan, dan pada saat yang sama mencari
peluang dalam menentukan segmentasi pengembangan baru yang unik melalui semangat bermitra
(partnership) dan mengupayakan penyeimbangan antara value, diferensiasi dan sumber daya yang
dibutuhkan. Renstra ITS PTNBH 2015-2020 yang disusun dalam durasi waktu lima tahunan, sama
seperti Renstra ITS BLU, memiliki semangat yang sangat berbeda dari dua Renstra sebelumnya
(Gambar 2.2). Pada Renstra ITS 2008-2017, status ITS pada saat itu adalah PTN satker, dimana
Renstra saat ini mendorong ITS untuk menjadi PT-BHMN.
Gambar 2.2. Perbedaan Renstra ITS
Renstra ITS PTNBH 2015-2020 disusun untuk memenuhi tuntutan perubahan status ITS dari BLU
menjadi PTNBH yang berimplikasi bukan hanya pada perubahan organisasi, namun juga
membutuhkan perubahan mind set, culture set, sistem manajemen keuangan, sistem pengelolaan
kerjasama, dan perubahan lain. Karena itu, menjadi sangat strategis untuk didisain bagaimana
pentahapan implementasi inisiatif strategis untuk pencapaian tujuan ITS PTNBH (Gambar 2.3).
Tahun 2015, disebut sebagai perioda allignment (Penyesuaian organisasi ITS PTNBH), dimana pada
perioda ini dilakukan penyelarasan dan konsolidasi perubahan status ITS dari PT BLU menjadi PTNBH
sebagai implementasi atas dikeluarkannya PP 54/2015 tertanggal 22 juli 2015 tentang statuta ITS
PTNBH. Nilai capaian untuk beberapa indikator kinerja utama dijadikan sebagai baseline dalam
penetuan target capaian di tahun-tahun berikutnya.
2008-2017
2014-2018
2015-2020
Karakter• 10 Tahunan• Semangat ITS menjadi PTBHMN• 3 sasaran strategis: (1) kontribusi
nasional, (2) reputasi internasional, dan (3) transformasi organisasi
• Bidang unggulan: (1) permukiman, (2) kelautan, dan (3) energi
ITS : BLU
Karakter• 5 Tahunan• PTNBH (PP No 83 Tahun 2014) dan (PP
No 54 Tahun 2015)
• Sasaran strategis:Diakui secarainternasional yang diukur dari peringkat
ITS di kalangan perguruan tinggi Asia atau perguruan tinggi dunia; danMampu memberikan kontribusi nyata
dalampenyelesaian permasalahanyang dihadapi masyarakat, bangsa, dan
negara. • Bidang unggulan: (1) Ling-Pem, (2)
kelautan, (3) energi (4) ICT Robotics, (5)
Sains-Mat-Nano• Bidang strategis: Industri Kreatif,
Bencana/perubahaniklim/ Pemberdayaan potensi daerah
• Pusat layanan: Haki, Halal, Journal
ITS : SATKER Karakter• 5 Tahunan• Penyesuaian sebagai BLU (keputusan
MenKeu No. 363/KMK.05/2008)
• Lab Based Education (LBE) • 3 sasaran strategis: (1) GUG, (2)
Research University, (3) World Class University,
• Bidang unggulan: (1) Ling-Pem, (2)
kelautan, (3) energi (4) ICT Robotics, (5) Sains-Mat-Nano
ITS : PTNBH
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 9
Gambar 2.3. Tahapan Renstra ITS PTNBH 2015-2020
Tahun 2016, disebut sebagai perioda reforming (reformasi ITS PTNBH), dimana pada perioda ini
menjadi milestone untuk perubahan struktur organisasi dan tata kelola (SOTK) ITS yang tadinya
disusun berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 86
Tahun 2013 Tentang Organisasi Dan Tata Kerja Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saat Renstra
ini disusun, Rektor ITS sudah menetapkan SOTK ITS PTNBH atas pertimbangan Majelis Wali Amanah
dan Senat Akademik. Capaian tengah tahun 2016 menjadi dasar dalam pengisian KPI (sekalipun tidak
mewakili kondisi yang sebenarnya mengingat tahun akademik 2016 belum berakhir).
Tahun 2017-2018, disebut sebagai perioda effectuation (efectuasi), dimana pada perioda ini
pelaksanaan program kerja Rektor ITS sebagai implementasi atas perubahan status ITS menjadi
PTNBH akan dimonitor dengan intensif dan hasil monitoring dijadikan dasar dalam pengukuran
dampak perubahan organisasi dan tata kelola ITS.
Tahun 2018-2019, disebut sebagai perioda networking (penguatan jejaring ITS PTNBH), dimana pada
perioda ini upaya penguatan jejring dan sinergitas antara ITS dengan institusi di dalam dan luar
negeri diharapkan telah terbentuk dan diperkuat sebagai landasan bahwa ITS telah menjadi sebuah
perguruan tinggi negeri berbadan hukum yang sepenuhnya.
Tahun 2019-2020, disebut sebagai perioda performing (unjuk kerja ITS PTNBH), dimana pada
perioda ini ITS akan menjalankan organisasi PTNBH sepenuhnya. Pada perioda ini ITS telah tinggal
landas sebagai sebuah PTNBH. Dengan demikian pada tahun 2020 ini, Rektor Baru ITS yang akan
terpilih pada tahun 2019 masih memiliki waktu untuk menyusun Renstra 2020-2025, sebagai bentuk
evalusi dan penyempurnaan serta pengembang Renstra ITS PTNBH 2015-2020.
Tahun 2020, disebut sebagai perioda continuing (Lanjutan, ITS PTNBH), dimana pada perioda ini ITS
melanjutkan usaha-usaha penguatan sebagai PTNBH untuk menjadi landasan bagi ITS dalam
memainkan peran yang lebih sentral di level nasional.
Pada bagian selanjutnya akan diuraikan visi dan misi serta tujuan dan sasaran strategis ITS
seperti yang dinyatakan dalam Renstra 2015-2020.
Visi, Misi dan Tata Nilai
Visi ITS adalah:
“Menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam ilmu pengetahuan dan teknologi
terutama yang menunjang industri dan kelautan yang berwawasan lingkungan”
2 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Misi ITS adalah:
“Memberikan kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk
kesejahteraan masyarakat melalui kegiatan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat, dan manajemen yang berbasis teknologi informasi dan komunikasi”.
Misi ITS di bidang pendidikan
a. Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi dengan
kurikulum, dosen, dan metode pembelajaran berkualitas internasional;
b. Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta
memiliki moral dan budi pekerti yang luhur; dan
c. Membekali lulusan dengan pengetahuan kewirausahaan berbasis teknologi.
Misi ITS di bidang penelitian
a. Misi ITS di bidang penelitian, berperan secara aktif dalam pengembangan ilmu pengetahuan
dan teknologi terutama di bidang kelautan, lingkungan dan permukiman, energi, serta
teknologi informasi dan komunikasi yang berwawasan lingkungan melalui kegiatan
penelitian yang berkualitas internasional.
b. Misi ITS di bidang pengabdian kepada masyarakat, memanfaatkan segala sumber daya yang
dimiliki untuk ikut serta dalam menyelesaikan problem yang dihadapi oleh masyarakat,
industri, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dengan mengedepankan fasilitas
teknologi informasi dan komunikasi.
Misi ITS di bidang manajemen
a. Pengelolaan ITS dilakukan dengan memperhatikan prinsip tata pamong yang baik yang
didukung dengan teknologi informasi dan komunikasi;
b. Menciptakan suasana yang kondusif dan memberikan dukungan sepenuhnya kepada
Mahasiswa, Dosen, Tenaga Kependidikan untuk dapat mengembangkan diri dan
memberikan kontribusi maksimum pada masyarakat, industri, ilmu pengetahuan dan
teknologi; dan
c. Mengembangkan jejaring untuk dapat bersinergi dengan perguruan tinggi lain, industri,
masyarakat, pemerintah pusat, dan pemerintah daerah dalam menyelenggarakan kegiatan
pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
TUJUAN ITS
a. Mencerdaskan kehidupan bangsa, menumbuhkan, dan merekatkan rasa kesatuan dan
persatuan bangsa yang dilandasi nilai, etika akademis, moral, iman, dan takwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa;
b. Mendidik, mengembangkan kemampuan Mahasiswa, dan menghasilkan lulusan yang:
a. Berbudi pekerti luhur;
b. Unggul dalam ilmu pengetahuan dan teknologi;
c. Berkepribadian luhur dan mandiri;
d. Profesional dan beretika;
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 2 1
e. Berintegritas dan bertanggung jawab tinggi; dan
f. Mampu mengembangkan diri dan bersaing di tingkat nasional maupun
internasional.
c. Memberikan kontribusi yang berkualitas tinggi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi bagi kebutuhan pembangunan nasional, regional, dan internasional;
d. Mengembangkan sistem jejaring dengan perguruan tinggi lain, masyarakat, industri,
lembaga pemerintah pusat, lembaga pemerintah daerah, dan lembaga lain baik tingkat
nasional maupun internasional yang dilandasi etika akademik, manfaat, dan saling
menguntungkan;
e. Menumbuhkan iklim akademik yang kondusif yang dapat menumbuhkan sikap apresiatif,
partisipatif, dan kontributif dari Civitas Akademika, serta menjunjung tinggi tata nilai dan
moral akademik dalam usaha membentuk masyarakat kampus yang dinamis dan harmonis;
dan
f. Mewujudkan ITS sebagai perguruan tinggi yang merupakan sumber pertumbuhan dan
pendidikan di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi dalam menunjang industrialisasi, serta
pembangunan kelautan yang berwawasan lingkungan.
TATA NILAI ITS
ITS memiliki tata nilai:
a. Etika dan integritas; perilaku dalam kehidupan bermasyarakat, bernegara, maupun
menjalankan profesinya, selalu berpegang teguh pada norma dan peraturan yang berlaku di
masyarakat, negara, dan agama.
b. Kreativitas dan inovasi; perilaku yang selalu mencari ide baru untuk menghasilkan inovasi
dalam menjalankan tugas/perannya dengan lebih baik.
c. Ekselensi; perilaku untuk selalu berusaha secara maksimum untuk mencapai hasil yang
sempurna.
d. Kepemimpinan yang kuat; perilaku yang visioner, kreatif, inovatif, pekerja keras, berani
melakukan perubahan ke arah yang lebih baik, dan bertanggung jawab.
e. Sinergi; dan perilaku yang dapat bekerja sama dengan memanfaatkan semaksimum mungkin
potensi yang dimiliki.
f. Kebersamaan sosial dan tanggung jawab sosial; perilaku yang dapat menjaga kerukunan dan
peduli terhadap masyarakat sekitar
TUJUAN STRATEGIS ITS
Bedasarkan tujuan ITS dan isu strategis pendidikan tinggi global, maka ITS menetapkan 3 (tiga)
tujuan strategis ITS PTNBH adalah:
a. Transformasi Organisasi, melakukan transformasi menjadi ITS PTNBH baik dalam aspek
akademik, keuangan, dan organisasi dengan tata kelola yang akuntabel, transparan, efektif
dan efisien serta taat pada peraturan perundang-undangan
b. Kontribusi Nasional, menjadi kontributor utama dalam pembangunan nasional serta menjadi
institusi yang solutif bagi berbagai permasalahan nasional melalui proses pendidikan,
penelitian, pengabdian masyarakat dan inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan
masyarakat
2 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
c. World Class University, menjadikan perguruan tinggi dengan reputasi dan kelas dunia
dengan memanfaatkan sebesar-besarnya modal akademik untuk mendorong
internasioalisasi program akademik serta pencapaian akreditasi internasional, serta dengan
mendorong intenasionalisasi dari hasil riset (intellectual output) dan inovasi
2.2 Sasaran Strategis, Inisiatif Strategis dan Program Kerja ITS
Berdasarkan Visi, Misi, Tujuan Strategis sebagaimana diuraikan pada subbab sebelumnya,
maka sub bab ini menyajikan sasaran strategis dan inisiatif strategis dalam Rencana Strategis ITS
tahun 2015-2020. Sasaran strategis dan inisiatif stratregis ini menjadi dasar dalam penyusunan
program kerja Rektor ITS selama 5 tahun. Sasaran strategis yang ditetapkan telah dibuat searah
dengan Sasaran Strategis Kementerian Riset dan Pendidikan Tinggi, seperti tercantum pada
Dokumen Renstra Kemenristekdikti Tahun 2015 – 2019 (Lampiran Peraturan Menteri Riset,
Teknologi dan Pendidikan Tinggi Nomor 13 Tahun 2015).
SASARAN STRATEGIS ITS
Dengan beredoman pada ketiga Tujuan Strategis (ditandai dengan huruf: T, K, dan I) maka Sasaran
Strategis dalam Renstra ITS 2015 – 2020 adalah sebagai berikut:
Sasaran strategis ITS (Tx) yang merupakan turunan dari Tujuan Strategis, “Transformasi Organisasi,
melakukan transformasi menjadi ITS PTNBH baik dalam aspek akademik, keuangan, dan organisasi
dengan tata kelola yang akuntabel, transparan, efektif dan efisien serta taat pada peraturan
perundang-undangan”, dan selanjutnya diturunkan dalam beberapa inisiatif strategis (ISTy) antara
lain :
(T1) Peningkatan kualitas dan kuantitas intake mahasiswa ITS dan proses
pembelajaran serta penyediaan materi ajar dalam jumlah yang cukup dan
berkualitas serta perbaikan komposisi mahasiswa program pascasarjana terhadap
program sarjana.
(IST1.1) Menciptakan dan melestarikan budaya yang mendukung keunggulan pembelajaran
pada semua unit akademik (Biro Administrasi Pembelajaran dan Kesejahteraan
Mahasiswa - BAPKM)
(IST1.2) Memperkuat upaya untuk menarik dan mendidik mahasiswa dari berbagai latar
belakang dengan sistem pembelajaran berkualitas (Dit. Akademik, Dekan, Kadep)
(IST1.3) Memperkuat kapasitas program pascasarjana dengan memberikan beasiswa fresh
graduate beasiswa lain melalui kerjasama dengan pemerintah/ pemda serta mitra
lainnya (Dit. Akademik)
(T2) Peningkatan kualitas lulusan untuk diserap di pasar kerja (IKSS 1.6)
(IST2.1) Melaksanakan evaluasi kurikulum secara berkala untuk menjamin relevansi antara
materi pembelajaran dan kebutuhan di pasar kerja (Dit. Akademik)
(IST2.2) Merancang pola pembinaan kemahasiswaan yang integratif dengan kurikulum
serta mendukung upaya penigkatan softskills lulusan melalui pelatihan/kuliah
tamu/excursion dll (Dit. Kemahasiswaan)
(T3) Melakukan transformasi sistem keuangan dan pengelolaan sarana prasarana dan
lingkungan yang mendukung tunjuan strategis ITS sebagai PTNBH
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 2 3
(IST3.1) Peningkatan efisiensi guna/kelola keuangan ITS dengan mengembangkan
perencanaan keuangan berdasarkan standar TARIF serta meningkatkan upaya
dalam memanfaatkan peluang skema pendanaan non APBN dan non SPP (Dit.
Perencanaan Anggaran dan Logistik (Dit. PAL))
(IST3.2) Menggalang partisipasi alumni terhadap ITS dalam mendukung program
endowment fund (Subdit. Kerjasama dan Kealumnian)
(IST3.3) Peningkatan kuantitas dan kualitas infrastruktur pendidikan dan penelitian
berstandar internasional dan sesuai dengan Standar Nasional Pendidikan (SNP)
dalam rangka peningkatan produktivitas akademik, riset dan inovasi dengan pola
pemeliharaan yang berkelanjutan. (Dit. Perencanaan dan Pengelolaan Sarana dan
Prasarana (PPSP)
(IST3.4) Peningkatan kualitas lingkungan melalui program Smart Eco campus serta
memperbaiki sistem monitoring kualitas lingkungan kampus (Sekretaris Institut)
(T4) Melakukan transformasi sistem pengelolaan SDM dan organisasi yang
mengutamakan kepuasan stake holder
(IST4.1) Mengembangkan sistem tata kelola ITS yang lebih baik mencakup sistem
organisasi, manajemen dan pengukuran kinerja serta responsif terhadap
kebutuhan perubahan dan upaya internasionalisasi (Dit. SDMO)
(IST4.2) Memperkuat bidang kehumasan dan protokoler dalam membangun citra di dalam
dan luar negeri melalui pengembangan jejaring dengan pihak media dan upaya
kreatif lainnya (Sekretaris Institut)
(T5) Mendesain sistem koordinasi dan pengelolaan serta evaluasi program
(IST5.1) Mengembangkan sistem penyelarasan, pengawasan dan pengendalian serta
pelaporan program kerja dan program strategis ITS (Sekretaris Institut)
(T6) Memperkuat sistem dan organisasi bantuan dan pertimbangan hukum serta
peraturan-peraturan yang profesional bagi seluruh civitas akademika ITS PTNBH
(IST6.1) Melakukan penguatan SDM hukum melalui penambahan SDM dan peningkatan
kapasitasnya (Sekretaris Institut)
(T7) Peningkatan kualitas riset
(IST7.1) Menyusun peta jalan riset sesuai dengan arah kebijakan riset nasional dan
mengupayakan pendanaan riset dari berbagai sumber (LPPM)
(T8) Peningkatan kemampuan ITS dalam mengelola dan mengembangkan usaha untuk
meningkatkan kemampuan pendanaan ITS PTNBH
(IST8.1) Melaksanakan pengelolaan dan pengembangan usaha ITS melalui kerjasama
profesional, pemanfaatan aset, pengembangan unit usaha penunjang dan usaha
komersial (BPPU)
Sasaran strategis ITS (Kx) yang merupakan turunan dari Tujuan Strategis, (K) “Kontribusi Nasional,
menjadi kontributor utama dalam pembangunan nasional serta menjadi institusi yang solutif bagi
berbagai permasalahan nasional melalui proses pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat dan
inovasi yang bermanfaat bagi bangsa dan masyarakat“,dan selanjutnya diturunkan dalam beberapa
inisiatif strategis (ISKy) antara lain:
(K1) Meningkatkan jumlah mahasiswa dan lulusan yang berwirausaha
2 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
(ISK1.1) Menfasilitasi mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan kewirausahaan (Dit.
Akademik dan Dit. Kemahasiswaan)
(ISK1.2) Penguatan technopreneurship mahasiswa ITS melalui training, inkubasi, kompetisi
dan kegiatan inovatif lainnya
(K2) Meningkatkan kontribusi ITS terhadap program keberpihakan
(ISK2.1) Menyiapkan regulasi terkait program afirmasi (menurunkan tingkat DO) (Dit
Akademik & BAPKM)
Menjalin kerjasama dengan pemda dan mitra untuk dapat menerima mahasiswa
afirmasi (Dit Akademik & BAPKM)
(K3) Meningkatkan prosentase lulusan bersertifikat profesi (IKSS 1.3)
(ISK3.1) Mendesain penguatan kompetensi mahasiswa melalui Training Within Industry
(TWI) dan internship (Subdit Kerma & Alumni)
(K4) Meningkatkan prestasi mahasiswa yang meraih emas di tingkat nasional dan
internasional (IKSS1.5)
(ISK4.1) Melakukan pembinaan mahasiswa untuk berprestasi di level nasional dan
internasional baik di bidang akademik maupun non-akademik (Dit. Akademik , Dit
Kemahasiswan dan BAPKM)
(K5) Penguatan kemampuan inovasi melalui pendirian Science and Technopark (STP)
(IKSS2.3)
(ISK5.1) Menginisiasi pembentukan technopark dari pusat pusat unggulan di ITS (BPPU)
(K6) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui Pusat Unggulan Iptek (PUI)
(IKSS2.4)
(ISK6.1) Menginisiasi pembentukan PUI melalui penguatan pusat studi/ inovasi di ITS
(LPPM)
(K7) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui kinerja HKI yang didaftarkan
(IKSS4.1)
(ISK7.1) Melakukan proses identifikasi hasil riset yang berpotensi memperoleh HKI dan
memfasilitasi proses pendaftarannya (LPPM)
(K8) Penguatan kemampuan Riset melalui penciptaan Prototipe TRL s.d. 6 (IKSS4.3)
(K9) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui prototype laik industri (IKSS4.4)
(K10) Penguatan kemampuan Riset dan inovasi melalui peningkatan jumlah produk
inovasi yang siap diproduksi dan dimanfaatkan pengguna (IKSS4.5)
(ISK8-10.1) Mendata dan memfasilitasi hasil hasil riset yang berpotensi produk komersial
(LPPM)
(ISK8-10.2) Menghubungkan peneliti, pusat studi dan pusat dengan pihak industri, pusat
pendanaan atau mitra (Subdit. Inovasi)
(K11) Peningkatan kontribusi ITS melalui kegiatan pengabdian kepada masyarakat
(ISK11.1) Merencanakan dan mengorganisasi implementasi abdimas yang tepat sasaran dan
sesuai dengan kompetensi ITS (LPPM dan Dit. Kerjasama dan Kealumnian)
Sedangkan sasaran strategis ITS (Ix) yang merupakan turunan dari Tujuan Strategis, (I) “World Class
University, menjadikan perguruan tinggi dengan reputasi dan kelas dunia (World Class University)
dengan memanfaatkan sebesar-besarnya modal akademik untuk mendorong internasioalisasi
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 2 5
program akademik serta pencapaian akreditasi internasional, serta dengan mendorong
intenasionalisasi dari hasil riset (intellectual output) dan inovasi“,dan selanjutnya diturunkan dalam
beberapa inisiatif strategis (ISIy) antara lain:
(I1) Meningkatkan peringkat ITS pada sistem perankingan PT nasional dan
internasional (IKSS2.1)
(ISI1.1) Melakukan analisa terhadap peringkat ITS di setiap sistem perankingan dan
menjadikan sebagai masukan bagi unit/ bidang terkait (Tim WCU)
(ISI1.2) Mendesain promosi ITS luar negeri, penanggung jawab ITS LIASON OFFICER
REGIONAL, Penguatan kompetensi dosen, tendik dan mahasiswa dl keg
internasional (Dit. Hubungan Internasional)
(ISI1.3) Mengemplementasikan kelas berbahasa Inggris (Dit. Akademik)
(ISI1.4) Memberikan reward kepada dosen berprestasi internasional (Dit. SDMO)
(I2) Penguatan internasionalisasi melalui peningkatan Jumlah Publikasi internasional
(IKSS4.2)
(ISI2.1) Melakukan penguatan pusat studi serta menyusun peta jalan riset yang
berorientasi produk (LPPM)
(ISI2.2) Melaksanakan program penguatan kemampuan mahasiswa untuk publikasi
internasional (Bidang Akademik dan Kemahasiswaan)
(I3) Penguatan internasionalisasi melalui Jumlah prodi yang terakreditasi unggul (IKSS
1.4)
(ISI3.1) Penguatan penjaminan mutu pendidikan dalam upaya pencapaian akreditasi
nasional dan akreditasi internasional (Dit. Akademik /PJM)
(ISI3.2) Menyiapkan sarana prasarana akademik, riset dan peniunjang serta lingkungan
yang memadai untuk mendukung program internasionalisasi ITS (Dit. PPSP)
(ISI3.3) Meningkatkan kapasitas SDM dan insfrastruktur TSI yang memiliki kemampuan
prima untuk mendukung dan menguatkan upaya ITS menuju World Class University
(Dit. SDMO)
Untuk selanjutnya diturunkan ke dalam Program Kerja ITS 2015-2020 sebagai berikut
A. Bidang AKADEMIK DAN KEMAHASISWAAN
Untuk mewujudkan visi ITS menjadi perguruan tinggi dengan reputasi internasional dalam
ilmu pengetahuan, teknologi dan seni, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan berusaha untuk
memadukan komponen kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler untuk meningkatkan kinerja
akademik mahasiswa (pascasarjana, sarjana dan diploma) dan kualitas pengalaman akademik dan
non-akademik mahasiswa selama menempuh studi di ITS. Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
berkomitmen memberikan layanan kepada mahasiswa dengan program dan layanan yang
dibutuhkan dan mendukung dosen dalam melaksanakan Tridharma Perguruan Tinggi. Kurikulum
akan terus dikembangkan dan ditingkatkan agar mahasiswa mendapatkan pembelajaran, penelitian
dan pelayanan yang efektif.
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan berfungsi sebagai perencana strategis, penyelenggara
layanan teknis dan administrasi, dan pendukung kegiatan kemahasiswaan. Bidang Akademik dan
Kemahasiswaan berkomitmen untuk bekerja dengan mahasiswa, dosen dan tenaga kependidikan
2 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
untuk menjamin implementasi yang efektif Rencana Strategis ITS (Renstra ITS) dibidang pendidikan,
yakni:
Menyelenggarakan pendidikan tinggi berbasis laboratorium (lab-based education) dengan
kurikulum, dosen dan metode pembelajaran berkualitas internasional.
Menyelenggarakan pendidikan tinggi yang akuntabel dan yang berdaya guna untuk
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Membekali lulusannya dengan pengetahuan technopreneurship.
Menghasilkan lulusan yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan
moral dan budi pekerti yang luhur.
Menghasilkan lulusan yang memiliki capaian pembelajaran yang akuntabel sesuai dengan
kerangka kualifikasi nasional Indonesia (KKNI).
Untuk mewujudkan Renstra ITS di bidang pendidikan, disusunlah Program Kerja 2015-2019
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan yang diturunkan dari Program Kerja Strategis Rektor ITS 2015-
2019. Untuk menghasilkan lulusan sebagaimana diamanatkan dalam Renstra ITS, semua yang terkait
dengan proses pembelajaran harus dipadukan dan disinergikan. Dasar pemikiran yang digunakan
adalah bahwa jika bahan baku (calon mahasiswa) yang diproses memiliki mutu yang unggul,
kemudian diproses oleh dosen yang memiliki kompetensi unggul dengan ditunjang oleh kurikulum,
silabus, sarana prasarana dan pendukung lainnya yang mumpuni, maka akan dapat diharapkan
lulusan yang dihasilkan memiliki kompetensi yang mumpuni, beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa dan memiliki soft skills yang dapat diandalkan. Dengan demikian, lulusan ITS akan
mampu memenuhi kualifikasi pasar kerja (pengguna), yang pada gilirannya akan mampu
memberikan kontribusi yang nyata terhadap masyarakat, bangsa dan negara dan bereputasi
internasional.
Berikut ini adalah program kerja bidang akademik dan kemahasiswaan;
1) Menyeimbangkan keunggulan mahasiswa dengan keberpihakan untuk meningkatkan
tanggung jawab sosial ITS
2) Memberikan berbagai pengalaman berharga kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri
melalui kegiatan kurikuler, ko-kurikuler dan ekstra-kurikuler
3) Meningkatkan efektivitas pembelajaran
4) Memantapkan program pendidikan vokasi
B. Bidang PERENCANAAN, KEUANGAN DAN SARANA & PRASARANA
Program kerja bidang perencanaan, keuangan dan sarana-prasarana didasarkan pada: Visi
dan Misi ITS, Rencana Startegis ITS Tahun 2014-2018, Capaian ITS Tahun 2011-2015, dan Program
Kerja Strategis Rektor ITS Tahun 2015-2019. Untuk mencapai Visi dan Misi ITS, program strategis
bidang perencanaan, keuangan dan sarana-prasarana bertumpu pada pelaksanaan tata kelola
operasional melalui strategi Good and Participative Governance. Pelaksanaan tatakelola operasional
mengikuti siklus Good Governance Cycle Management, yang mencakup pengembangan sistem
perencanaan dan pelaporan tertulis dan periodik, sistem penganggaran dan pertanggung jawaban
yang auditable, tertib, dan memenuhi perundangan (compliance).
Dalam Rencana Startegis ITS Tahun 2014-2018, dinyatakan bahwa dalam perencanaan
keuangan dan sarana-prasarana, kebijakan-kebijakan strategis ITS adalah:
Melaksanakan perencanaan, penganggaran, dan pelaporan keuangan efektif, efisien,
transparan dan akuntabel.
Mewujudkan penganggaran partisipatif, proporsional, serta berkeadilan.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 2 7
Meningkatkan alokasi anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan Tridharma.
Mewujudkan pembangunan fisik berbasis eco-campus.
Untuk itu strategi ITS untuk memaksimalkan sumber daya keuangan dan sumberdaya
fasilitas adalah:
Sumberdaya Keuangan
- Meningkatkan efisiensi penggunaan dan pengelolaan keuangan ITS yang berasaskan
Transparency, Accountability, Responsibility, Independency, dan Fairness (TARIF);
- Mengidentifikasi penggalian keuangan eksternal di luar yang diperoleh dari mahasiswa.
Sumber daya fasilitas
- Pengembangan sistem inventarisasi sumber daya fasilitas berbasis Teknologi Sistem
Informasi (TSI), dalam rangka peremajaan dan penambahan peralatan, dan standarisasi
fungsi bangunan sesuai Standar Nasional Pendidikan (SNP).
- Perencanaan fisik ITS dalam master plan kampus harus memperhatikan faktor efisiensi
lahan, representasi ITS, flksibilitas kemanfaatannya (resource sharing), serta ramah
lingkungan dan pengguna.
Dalam luaran Program Kerja Strategis ITS 2015-2019 antara lain dinyatakan bahwa kriteria
World Class University antara lain adalah finance and facility standard; dan Good University
Governance (GUG), yaitu kepatuhan terhadap prinsip TARIF. Secara garis besar dasar pemikiran
penyusunan Program Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana & Prasarana dapat dimodelkan
sebagaimana yang ditampakkan pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3 Dasar Pemikiran Program Bidang Perencanaan, Keuangan, dan Sarana &
Prasarana
Untuk menjamin efektifitas pelaksanaan program kerja bidang perencanaan, keuangan dan
sarana-prasarana dikembangkan strategi sebagai berikut:
Manajemen berbasis keilmuan.
Pelibatan dan permberdayaan karyawan.
PROGRAM BIDANG
PERENCANAAN KEAUNGAN DAN
SARANA & PRASARANA
VISI DAN MISI ITS
RENSTRA ITS TAHUN 2014-
2018
CAPAIAN ITS 2011-2015
PRGRAM KERJA STRATEGIS
REKTOR ITS 2015-2019
2 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Peningkatan sarana dan prasarana kerja sehingga tercipta suasana yang kondusif untuk
peningkatan prestasi dan kinerja,
Peningkatan kedisiplinan, sistem monitoring, reward and punishment.
Peningkatan secara berkelanjutan (continuous improvement) mengikuti siklus Deming: Plan,
Do, Check, and Action (PDCA).
Bidang perencanaaan, keuangan dan infrastrutktur memiliki kontribusi penting terhadap
sasaran strategis ITS 2015-2020. Dalam program Kerja Strategis Rektor ITS 2015-2019 dinyatakan
bahwa sasaran strategis ITS dalam empat tahun ke dapan adalah: transformasi organisasi, kontribusi
nasional, good university governance, world class university dan research university. Perencanaan
anggaran dan infrastruktur yang baik akan berkontribusi pada akselerasi pengembangan bidang
pendidikan, kemahasiswaan, penelitian dan pengabdian pada masyarakat. Pengembangan keempat
bidang tersebut, akan berpengaruh pada tercapainya sasaran ITS 2015-20120. Dalam bentuk skema,
kontribusi bidang perencanaan, keuangan dan sarana prasarana disajikan pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4. Kontribusi Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana Prasarana.
Dalam mencapai tujuannya, bidang perencanaan, keuangan dan sarana prasarana memiliki
kerangka kerja sebagaimana yang dicantumkan dalam Gambar 2.5. Perencanaan dikembangkan
berbasis capaian ITS 2011-2015. Selanjutnya menggunakan strategi yang dikembangkan dan
ditunjang dengan SIM terintegrasi akan dicapai good university governance, sehinga ITS mencapai
world class university.
Gambar 2.5. Kerangka kerja bidang perencanaan, keuangan dan sarana prasarana
CAPAIAN ITS 2011-2015
PERENCANAAN KEUANGAN DAN INFRASTRUKTUR
GOOD UNIVERSITY
GOVERNANCE
PERENCANAAN
KEU ANGAN
INFRA STRUK
TUR
W O R L D C L A S S U N I V E R S I T Y
SIM
TERIN
TEGR
ASI
STR
A
TEG
I
PEN
GEM
BA
NG
A N
TRANSFOR-MASI
ORGANISASI
KONTRIBUSI NASIONAL
GOOD UNIVERSTITY
GOVERNANCE
WORLD CLASS UNIVERSITY
RESEARCH UNIVERSITY
PENELITIAN
PENGABDIAN MASAYARAK
KEMAHASISWAAN
PEMBELAJARAN
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 2 9
Berdasarkan pemikiran tersebut, Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana & Prasarana
menyusun program kerja periode 2015 – 2019 yang secara garis besar dapat dijelaskan sebagai
berikut:
Bidang Perencanaan
- Peningkatkan efektivitas dan efisiensi sistem perencanaan anggaran,
- Perbaikan sistem perencanaan pembangunan infrastruktur berbasis Master Plan ITS 2014-
2024,
- Pengembangan sistem tata kelola peralatan dan perlengkapan laboratorium, dan peralatan
dan perlengkapan administrasi.
Bidang Keuangan
- Transformasi sistem pengelolaan keuangan dari sistem PTNBLU ke PTN BH,
- Integrasi fungsi keuangan, perencanaan, pengadaan di semua unit terkait,
- Perbaikan sistem remunerasi,
- Pengembangan revenue generation, khususnya dalam penyusunan konsep pengelolaan
dana abadi (endowment fund),
- Peningkatan efektivitas pengalokasian dana.
Bidang Sarana dan Prasarana
- Peningkatan kebersihan kampus, kegiatan pengelolaan sampah terpadu dan penghijauan
kampus,
- Peningkatan efisiensi dan efektifitas pemakaian listrik dan air,
- Peningkatan kualitas infrastruktur yang mendukung ecocampus,
- Peningkatan tata kelola, kualitas dan kuantitas ruang kuliah, ruang laboratorium dan ruang
administrasi, beserta peralatan dan perlengkapannya.
C. Bidang SUMBER DAYA MANUSIA, ORGANISASI, DAN TEKNOLOGI SISTEM INFORMASI
Fokus pembangunan Indonesia yang tertuang dalam RPJMN 2015-2019 adalah
memantapkan pembangunan secara menyeluruh dengan menekankan pembangunan keunggulan
kompetitif perekonomian yang berbasis SDA yang tersedia, SDM yang berkualitas, serta kemampuan
IPTEK.Hal ini diharapkan akan mempercepat terwujudnya masyarakat Indonesia yangmandiri, maju,
adil dan makmur melalui percepatan pembangunan di segala bidang dengan struktur perekonomian
yang kokoh berlandaskan keunggulan kompetitif.
Delapan area kunci perubahan reformasi birokrasi ITS PTNBH diantaranya :
- Memiliki organisasi yang tepat fungsi dan tepat ukuran (right sizing)
- Dalam hal tata laksana, organisasi ITS memiliki sistem, proses, dan prosedur kerja jelas,
efektif, efisien, terukur dan sesuai dengan prinsip-prinsip good governance
- Mampu menegakkan regulasi yang lebih tertib, tidak tumpang tindih, dan kondusif
- Memiliki SDM aparatur yang berintegritas, netral, kompeten, kapabel, profesional,
berkinerja tinggi, dan sejahtera
- Meningkatnya penyelenggaraan organisasi yang bersih dan bebas KKN
- Meningkatnya kapasitas dan akuntabilitas kinerja birokrasi
Untuk itu ITS harus mempu merubah Pola pikir (mind set) dan Budaya Kerja (culture set)
yaitu birokrasi dengan integritas dan kinerja yang tinggi Transformasi organisasi yang dilakukan
3 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
adalah perubahan struktur organisasi yang awalnya PTNBLU, kemudian akan dirubah strukturnya
sesuai dengan ketentuan organisasi pada PTNBH untuk memenuhi tuntutan GUG (kualitas
pendidikan dan penelitian berstandar internasional, serta penguatan SDM).
Menurut Permen Dikbud No 88 Th 2014Perubahan PTN Menjadi PTN BH, maka pengelolaan
organisasi PTN berdasarkan prinsip tata kelola yang baik dinilai dari:
- akuntabilitas pengelolaan PTN;
- transparansi, efektivitas, dan efisiensi dalam pengelolaan PTN;
- nirlaba dalam pengelolaan PTN;
- ketaatan pada peraturan perundang-undangan dalam pengelolaan PTN;
- periodisasi, akurasi, dan kepatuhan waktu dalam penyusunan dan penyampaian laporan
akademik dan non akademik PTN.
Berikut ini adalah program kerja bidang III;
1) Penguatan Organisasi dan Manajemen ITS selaras dengan kebutuhan implementasi GUG
yang efektif
2) Penguatan kualitas SDM yang sesuai dan relevan dengan tugas pokok, peran dan fungsinya
dalam organisasi
3) Intensifikasi implementasidan penggunaan TSI dalam proses layanan tridharma perguruan
tinggi secara optimal di semua unit
D. Bidang KERJASAMA, INOVASI, KEALUMNIAN DAN INTERNASIONALISASI
Perubahan status ITS menjadi PTNBH melalui PP No 54 Tahun 2015 membawa perubahan
dalam banyak aspek, termasuk perubahan Struktur Organisasi dan Tata Kelola (SOTK) Bidang
IV.Berdasarkan SOTK 86/2013, Wakil Rektor Bidang IV adalah Wakil Rektor yang membidangi
Penelitian, Inovasi dan Kerjasama.ITS PTNBH mendisain Wakil Rektor Bidang IV membidangi
Kerjasama, Inovasi, Kealumnian dan Internasionalisasi (Gambar 2.6).Fungsi penelitian telah menjadi
satu pada kelembagaan LPPM, dan fungsi kealumnian yang tadinya melekat pada struktur Wakil
Rektor Bidang I, saat ini berada pada struktur Wakil Rektor Bidang IV.
Gambar 2.6.Perubahan Bidang Kerja Wakil Rektor IV
Dengan perubahan SOTK tersebut, Bidang IV memiliki beberapa tugas antara lain:
i. Pengembangan jejaring dan kerjasama nasional dan internasional, khususnya dalam upaya
pemberdayaan EPI-UNET (Eastern Part of Indonesia University Network).
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3 1
ii. Pengembangan inovasi, technopreneur dan aplikasi bisnisnya untuk mendukung revenue
generation serta perencanaan program peningkatan produk inovatif hasil penelitian untuk
dapat dikomersialisasikan dan menjadi sumber pendapatan ITS.
iii. Pendirian dan pengembangan pusat pengembangan inovasi dan bisnis.
iv. Penguatan jejaring alumni ITS dan kealumnian, khusunya dalam upaya peengembangan
endowment system.
v. Pengembangan jejaring dan promosi ITS untuk peningkatan atmosfer akademik bernuansa
internasional, khususnya dalam rangka menyiapkan lulusan ITS yang mampu bersaing dalam
Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
vi. Inventarisasi, penataan, pengembangan dan promosi aset ipteks.
vii. Pengembangan strategi dan program dalam mendukung ITS menuju World Class University
(WCU).
Dengan penjelasan di atas, terdapat beberapa keywords dalam pengembangan program
Bidang IV untuk mencapai Visi ITS sebagai perguruan tinggi bereputasi internasional dalam bidang
ilmu pengetahuan, antara lain: internasionalisasi, world class university, inovasi, revenue generation,
penguatan alumni, kerjasama dan jejaring nasional dan internasional, serta kontribusi nasional.
Berikut ini adalah program kerja bidang IV;
1) Pengembangan strategi dan program dalam mendukung ITS menuju World Class University
(WCU)
2) Pengembangan Science and Technopark (STP) ITS
3) Pengembangan ITS holding dan unit usaha berbadan hukum serta unit usaha penunjang
4) Upaya pengembangan infrastruktur melalui skema pinjaman luar negeri
5) Penguatan hubungan dengan alumni dan potensi kealumnian
6) Penguatan internasionalisasi
7) Penguatan kontribusi melalui pemberdayaan epi-unet
E. Bidang PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) - ITS mengkoordinasi
kegiatan penelitian yang dilakukan oleh unit-unit dan pusat studi.penguasaan, pengembangan dan
penerapan IPTEKS untuk memberdayakan masyarakat dengan segala sumberdayanya. Tugas
pengelolaan penitian tercakup juga di dalamnya pengabdian kepada masyarakat, yang
akandissinergikan dengan langkah penguatan kerjasama dalam peningkatan kontribusi ITS dalam
penyelesaian persoalan nasional
Berikut ini adalah program kerja bidang Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat
1. Penyempurnaan LBE
2. Peningkatan penelitian & publikasi ilmiah
3. Peningkatan jumlah paten, prototip dan karya kreatif
4. Pemberdayaan pusat studi sebagai center of excellece pada bidang strategis ITS
5. Pengembangan program pengabdian masyarakat
6. Penelitian dan pengabdian masyarakat untuk solusi masalah nyata
7. Internasionalisasi riset
F. KESEKRETARIATAN INSTITUT
Secara nasional ITS memiliki posisi yang cukup bagus, yaitu menurut penilian
Kemenristekdikti ITS berada pada urutan ke lima diantara perguruan tinggi negeri di Indonesia.
3 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Namun demikian ITS belum dikenal luas oleh masyarakat Indonesia dan masih kalah bersaing dengan
ITB, UI maupun UGM.Untuk itu dibutuhkan upaya khusus untuk membangun citra ITS dimata
masyarakat baik dimata siswa dan orang tua siswa, perusahaan, industri, pemerintah dan
masyarakat luas.ITS juga harus dikenal oleh secara internasional agar kepercayaan berbagai instansi
atau perguruan tinggi di luar negeri makin baik.
Citra ITS dibangun dengan memperkenalkan potensi dan berbagai prestasi yang dimiliki oleh
dosen dan mahasiswa maupun prestasi dari unit-unit yang ada di ITS. Untuk itu dibutuhkan
kerjasama yang baik dengan media, baik cetak maupun online. Penggunaan media sosial untuk
mempromosikan ITS juga perlu diberdayakan. Monitoring dan evaluasi program serta evaluasi
kinerja tiap unit akan meastikan capaian kemajuan ITS yang signifikan. Untuk itu semua program
harus bisa dipastikan berjalan sesuai dengan yang direncanakan dan memberikan dampak/output
yang baik dan sesuai dengan yang ditargetkan (Gambar 2.7)
Gambar 2.7 Monitoring dan Evaluasi Program
Citra ITS sangat didukung oleh penampilan ITS yang selalu tampak bersih, hijau, indah dan
terawat. Keseriusan ITS untuk mengelola lingkungan secara benar melalui pengembangan program
ECO CAMPUS yang lebih komprehensif harus segera dijalankan, yaitu dengan mengelola lingkungan,
sampah dan limbah cair secara terpadu. Citra ITS dimata masyarakat juga harus dibangun dengan
memberikan manfaat keberadaan ITS di tengah-tengah masyarakat. Walaupun ITS telah
memberikan pengharapan besar bagi masyarakat di sekitarnya terutama dalam usaha peningkatan
sosial ekonomi tetapi hubungan baik dengan masyarakat harus terjaga. Untuk merealisasikan
harapan warga di sekitar kampus, maka ITS perlu mengadopsi konsep tanggung jawab sosial
perusahaan yang dikenal dengan corporate social responsibility (CSR) akan disesuaikan oleh ITS
menjadi campus social responsibility (CSR). Program-program pengabdian masyarakat yang dapat
dilakukan seperti kegiatan bedah kampung sekitar ITS secara reguler (CSR), Industrial workshop
(UKM) untuk masyarakat sekitar, sarana belajar untuk anak sekolah penduduk sekitar.
Program Kerja Kesekretariatan Institut:
1) Pengembangan sistem penyelarasan, pengawasan dan pengendalian serta pelaporan
program kerja dan program strategis ITS
2) Mensosialisasikan hasil capaian program kerja kepada stakeholder
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3 3
3) Peningkatan kualitas kegiatan Smart Ecocampus
4) Implementasi Dokumen Lingkungan
5) Penguatan Protokoler sesuai Standar Protokoler Dalam Negeri dan Luar Negeri
6) Peningkatan Kompetensi Kehumasan dan Protokoler
7) Membangun Citra ITS di DN dan LN
8) Melakukan pengelolaan promosi ITS
9) Penguatan Sistem dan Organisasi Bantuan dan Pertimbangan Hukum serta Peraturan
10) Penguatan SDM Hukum melalui Penambahan SDM dan Peningkatan Kapasitasnya
G. Bidang Pengelolaan dan Pengembangan Usaha
Dengan program kerja:
1) Menyiapkan Perangkat Aturan-Aturan dalam Pengelolaan Usaha Komersial ITS
2) Pengembangan Sistem Keuangan usaha komersial yang efisien dan efektif
3) Pengembangan dan sosialisasi usaha BPPU ITS
4) Mengoptimalkan Utilisasi Asset Kampus yang dapat Menunjang Kegiatan Tri Dharma
5) Pengembangan dan pengelolaan usaha penunjang yang dapat mendukung kegiatan Tri
Dharma dengan Mandiri
6) Penyiapan dan Sosialisasi Perangkat Aturan-aturan dalam Pengelolaan Kerjasama
Profesional ITS PTNBH
7) Peningkatan Layanan Kerjasama Profesional
8) Penataan Sistem Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Kerjasama Profesional
H. Bidang Penjaminan Mutu
1) Peningkatan jumlah prodi terakreditasi unggul
2) Penyusunan Dokumen Kebijakan SPMI ITS
3) Penguatan SPMI ITS Bidang Akademik
4) Penguatan SPMI ITS Bidang Non Akademik
5) Peningkatan Jumlah Prodi terakreditasi/ Sertifikasi Internasional
I. Bidang Audit Internal
1) Monitoring Keuangan
2) Monitoring Khusus
3) Monitoring Barang dan Jasa
4) Monitoring Manajemen dan SDM
J. Perpustakaan
1) Pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas bidang layanan perpustakaan
2) Pengembangan dan peningkatan kualitas perpustakaan dan pustakawan
3) Mensosialisasikan Hasil Capaian Program Pengembangan Dari Peningkatan Kualitas
Layanan Perpustakaan oleh Staf Perpustakaan pada Stakeholder
2.3 Perjanjian Kinerja ITS Tahun 2017
Perjanjian Kinerja ITS pada Tahun 2017 disajikan pada Tabel 2.1.
3 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Tabel 2.1 Perjanjian Kinerja ITS Tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target
(1) (2) (3)
Meningkatnya kinerja dan
akuntabilitas keuangan
Negara
Jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan
yang bersifat material
0
Terwujudnya tata kelola
dankualitas layanan yang
baik
Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik WTP
Indeks kepuasan pelayanan Ombudsman Hijau
Persentase UKT kelompok terendah 24 %
Meningkatnya kualitas
pembelajaran dan
kemahasiswaan
Jumlah mahasiswa yang teregistrasi 21.000
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha 36
Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi 200
Jumlah prodi terakreditasi unggul (A) 46 prodi
Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat
nasional dan internasional
80
Jumlah lulusan yang langsung bekerja 70 %
Meningkatnya relevansi,
kualitas,dan kuantitas
sumber daya
Jumlah dosen berkualifikasi S3 427
Jumlah SDM yang meningkat karir dan
kompetensinya
820
Meningkatnya relevansi
dan produktivitas riset
dan pengembangan
Jumlah publikasi internasional 600
Jumlah HKI yang didaftarkan 20
Jumlah prototipe R & D TKT 6 18
Jumlah prototipe industri TKT 7 5
Meningkatnya kualitas
kelembagaan
Peringkat ITS di QS University Ranking 650+
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi A
Jumlah Taman Sains dan Teknologi yang mature 1
Jumlah Pusat Unggulan Iptek 2
Menguatnya kapasitas
inovasi
Jumlah produk inovasi produk hasil litbang yang
telah diproduksi dan dimanfaatkan pengguna
15
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3 5
BAB III
AKUNTABILITAS KINERJA
Saat ini ITS telah memasuki fase efektuasi dimana perubahan ITS PTNBH sudah mulai
dirasakan. Beberapa upaya strategis yang telah dilakukan antara lain:
1. Upaya untuk pengembangan organisasi ITS PTNBH
2. Upaya mengembangkan inovasi, technopreneur dan aplikasi bisnisnya untuk mendukung
revenue generation serta perencanaan program peningkatan produk inovatif hasil penelitian
untuk dapat dikomersialisasikan dan menjadi sumber pendapatan ITS, melalui pendirian dan
pengembangan pusat pengembangan inovasi dan bisnis serta dengan memanfaatkan jejaring
alumni ITS dan kealumnian, khusunya dalam upaya pengembangan endowment systemITS
harus makin mengembangkan jejaring dan promosi ITS untuk peningkatan atmosfer akademik
bernuansa internasional, khususnya dalam rangka menyiapkan lulusan ITS yang mampu
bersaing dalam Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
3. Pengembangan strategi dan program dalam mendukung ITS menuju World Class University
(WCU).
4. Upaya membangun dan mengembangkan jejaring dan kerjasama nasional dan internasional.
Hasil dari pelaksanaan program diukur dengan indikator kinerja baik indikator kinerja
berdasarkan kontrak kerja dengan Kemenristekdikti maupun yang telah disepakati di ITS secara
internal.
3.1 Capaian Kinerja Organisasi ITS
Sebagaimana diuraikan pada bab II, dalam rangka mencapai Tujuan Strategis, Sasaran
Strategis dan Inisiatif Strategis ITS maka disusunlah Program Kerja ITS Tahun 2015 – 2019 dengan
capaian tahun 2017 dijelaskan pada sub bab di bawah ini. Sedangkan Capaian Kinerja sesuai
Perjanjian Kinerja ITS dengan Kemenristekdikti disajikan pada Tabel 3.1. Jumlah indikator yang
dikontrakkan dengan Menristekdikti sebanyak 21 indikator terdiri dari 4 indikator dibawah
Sekretariat Jenderal, 6 indikator merupakan Program Pembelajaran dan Kemahasiswaan, 4 indikator
merupakan program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Iptek dan Dikti, 2 indikator merupakan
program Peningkatan Kualitas SDM Iptek & Dikti, 4 indikator merupakan program Penguatan Riset
dan Pengembangan dan 1 indikator dari program Penguatan Inovasi
Capaian kinerja ITS cukup baik karena 90% telah memenuhi capaian 100% atau lebih dan 5%
telah mencapai diatas 90% dan hanya 5% (satu indikator) yang tidak memenuhi target yaitu
pemeringkatan WCU seperti yang ditunjukkan oleh Gambar 3.1.
Gambar 3.1. Capaian Kinerja ITS berdasarkan Kontrak dengan
Kemenristekdikti
sangat baik90%
baik5%
kurang5%
Capaian Kinerja Kontrak Rektor dengan Kemenristekdikti
19 indikator (90%) telah
mencapai target 100% atau
lebih;
1 indikator (yaitu jumlah
mahasiswa) tercapai lebih dari
90%
1 indikator (target
pemeringkatan WCU) belum
tercapai .
3 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Dua indikator yang belum mencapai target adalah jumlah mahasiswa baru tahun 2017
dan target peringkat ITS pada QS-Wur. Untuk jumlah mahasiswa baru tahun 2017 kurang dari yang
ditargetkan dikarenakan beberapa mahasiswa yang diterima melalui jalur mandiri dan kemitraan
tidak mendaftar ulang. Selain itu mahasiswa pascasarjana tahun 2017 hanya menerima 2.146
mahasiswa. Tabel 3.1. Adalah detil capaian kinerja untuk 21 indikator yang terbagi kedalam 6
Sasaran.
Tabel 3.1. Capaian Kinerja sesuai Perjanjian Kinerja ITS dengan Kemenristekdikti tahun 2017
Sasaran Indikator Kinerja Target Capaian
Persentase Capaian
terhadap Target
(1) (2) (3) (4) (5)
Meningkatnya kinerja dan akuntabilitas keuangan negara
Jumlah kasus hukum berat terhadap penyimpangan yang bersifat material
0 0 100%
Terwujudnya tata kelola dan kualitas layanan yang baik
Opini penilaian laporan keuangan oleh auditor publik
WTP WTP 100%
Indeks kepuasan pelayanan Ombudsman
Hijau Hijau 100%
Persentase UKT kelompok terendah 24 % 25,40% 105,8%
Meningkatnya kualitas pembelajaran dan kemahasiswaan
Jumlah mahasiswa yang teregistrasi 21.000 19.972 95,1%
Jumlah mahasiswa yang berwirausaha
36 60 166,7%
Jumlah lulusan bersertifikat kompetensi
200 240 120%
Jumlah prodi terakreditasi unggul (A)
46 prodi 48 prodi 104,3%
Jumlah mahasiswa peraih medali emas tingkat nasional dan internasional
80 82 102,5%
Jumlah lulusan yang langsung bekerja
70 % 70% 100%
Meningkatnya relevansi, kualitas,dan kuantitas sumber daya
Jumlah dosen berkualifikasi S3 427 427 100%
Jumlah SDM yang meningkat karir dan kompetensinya
820 831 101,3%
Meningkatnya relevansi dan produktivitas riset dan pengembangan
Jumlah publikasi internasional 600 866 144,3%
Jumlah HKI yang didaftarkan 20 27 135%
Jumlah prototipe R & D TKT 6 18 23 127,8%
Jumlah prototipe industri TKT 7 5 20 400%
Meningkatnya kualitas
kelembagaan
Peringkat ITS di QS University
Ranking 650+ 801+ 81,1%
Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi A A 100%
Jumlah Taman Sains dan Teknologi
yang mature 1 1 100%
Jumlah Pusat Unggulan Iptek 2 2 100%
Menguatnya kapasitas
inovasi
Jumlah produk inovasi produk
hasil litbang yang telah diproduksi
dan dimanfaatkan pengguna
15 21 140%
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3 7
Perencanaan Program ITS dalam satu tahun didasarkan pada Rencana Strategis ITS tahun
2015 – 2020 serta Program Kerja Rektor ITS tahun 2015 – 2019. Program Kerja dan Kegiatan yang
dilaksanakan pada tingkat Institut, Fakultas, Departemen, Direktorat, Biro, Lembaga, Badan, Unit dan
UPT semuanya menuju pada sasaran yang terangkum dalam Indikator Kinerja. Akuntabilitas Kinerja
ITS diukur melalui tingkat capaian Indikator Kinerja yang telah ditetapkan dalam Rencana Strategis
ITS. Untuk target tahunan ditetapkan dari target Renstra serta capaian Indikator Kinerja pada tahun
sebelumnya dengan memperhatikan sumber daya dan skala prioritas program/ kegiatan pada satu
tahun ke depan. Keseluruhan capaian Indikator Kinerja pada akhirnya bermuara pada Visi Misi serta
Tujuan ITS.
Untuk menunjang akuntabilitas kinerja, sejak tahun 2016 ITS telah mengembangkan sistem
penyelarasan, pengawasan dan pengendalian serta pelaporan program kerja dan program strategis
ITS secara online melalui Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program
(SIPMonEv ITS). Pada akhir tahun n-1, setiap Unit harus melakukan perencanaan program kerja dan
kegiatan untuk tahun ke n. Pelaksanaan kegiatan dan capaian indikator kinerja dilaporkan setiap tiga
bulan sekali kemudian dilakukan monitoring dan evaluasi ketercapaian pelaksanaan kegiatan dan
indikator kinerja terhadap target yang ditetapkan. Diharapkan pada akhir tahun, target yang
dituangkan dalam Kontrak Kinerja Unit dapat tercapai. Sub bab-sub bab di bawah ini menjelaskan
hasil pelaksanaan program kerja per bidang serta capaian indikator kinerja utama dalam rangka
mendukung tujuan dan sasaran strategis ITS (di luar Indikator Kinerja yang telah tertuang dalam
Perjanjian Kinerja ITS dengan Kemenristekdikti)
Capaian Kinerja Organisasi ITS berdasarkan Rencana Strategis ITS 2015-2020
Rencana Strategis ITS PTNBH 2015-2020 memiliki semangat yang cukup berbeda dengan
Rencana Strategis periode 2014-2018 mengingat perubahan status ITS dari PTN BLU menjadi PTNBH.
Semangat kemandirian akademik dan non-akademik telah direpresentasikan melalui perencanaan
strategis ITS 5 tahun kedepan. Renstra ITS PTNBH 2015-2010 ini menjadi guidelines pengelolaan dan
pengembangan ITS 5 tahun ke depan agar ITS senantiasa menjadi sebuah institusi pendidikan tinggi
yang ber badan hukum, berkontribusi bagi Bangsa dan Negara dan diakui secara internasional.
Sasaran strategis dan inisiatif stratregis dalam Rencana Strategis ITS PTNBH 2015-2020 ini menjadi
dasar dalam penyusunan program kerja Rektor ITS selama 5 tahun.
Pada dokumen Renstra ITS ini indikator kinerja utama yang ditetapkan dimana indikator
kinerja utama masing-masing bidang juga telah disusun. Adapun capaian secara keseluruhan
indikator kinerja utama terhadap target 2017 adalah baik, bahkan 39 % diantaranya telah melebihi
target, namun beberapa indikator ada yang belum mencapai target yang telah ditentukan (2%)
sebagaimana dapat dilihat pada Gambar 3.2. Untuk indikator kinerja yang belum mencapai target
antara lain Rasio jumlah mahasiswa pascasarjana internasional bergelar / jumlah mahasiswa
pascasarjana, Rasio Jumlah Lulusan S3 Tepat Waktu / Jumlah Lulusan S3 dan Jumlah Dosen ITS
Mengikuti Pertukaran Internasional (Outbound). Selengkapnya capaian kinerja ITS dapat dilihat di
Lampiran.
3 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.2 Capaian Indikator Kinerja dalam Renstra ITS
Sedangkan capaian ITS untuk Aspek posisi perangkingan ITS adalah sebagai berikut posisi 5
pada Pemeringkatan versi Kemenristekdikti, Ranking 3 Nasional berdasarkan UI Green Metrics dan
posisi 810 pada Pemeringkatan versi QS (IKSS22).
Upaya ITS dalam mencapai World Class University
Sesuai dengan Renstra ITS, dalam rangka menuju World Class University (WCU), ITS telah
memiliki berbagai program terintegrasi seperti yang dijelaskan oleh Gambar 3.3 berikut. Artinya
semua bidang dan unit di ITS telah berupaya keras untuk dapat mencapai target WCU. Namun
demikian, target ranking WCU di QS-World 650+ belum dapat dicapai. Hasil penilaian oleh QS adalah
karena reputasi ITS rendah, artinya ITS belum dikenal dengan baik di level internasional.
39%
50%
9% 2%
> 100 %
80 - 100 %
50 - < 80
< 50 %
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 3 9
Gambar 3.3 Integrasi Program Kerja dalam Rangka WCU.
Jika dibandingkan dengan kondisi ideal yang harus dicapai oleh perguruan tinggi seperti
dijelaskan oleh Gambar 3.4, sepertinya ITS masih perlu berjuang lebih keras lagi. Terutama untuk
memenuhi jumlah dosen bergelar S3 dan menduduki jabatan profesor, kapasitas tenga
kependidikan, laboratorium yang memadai terutama untuk mendukung riset, jumlah program studi
yang terakreditasi internasioal dan lain-lain.
IntegrasiProgrammendukungWCU
WCU
Fasilitas
Akademik
Kemahasiswaan
SDMO(Dosen/Tendik)
Inovasi/kerjasama
Riset/publikasi
Internasionalisasi
SekretarisIns tut
Anggaran
PengembanganDanPengelola
Usaha
• Perubahanmanagement• implementasiteknologi
informasiyangterintegrasi
(40%)• PeningkatanjumlahdosenS3
(45,18%)danprofesor(10%)• DosenyangMemperoleh
Penghargaaninternasional
(2)
• Mengiku kompe siInternasional(60)
• Surveypenggunalulusan
yangberasaldarimul nasionalcorporatedi
luarnegeri(TracerStudy-ExitSurvey)
• Mendorongprodiuntukinternasional(4dari12)
• ProdiTerakreditasiInternasionalselainAU(1)
• Meningkatkankemampuan
mahasiswadalamberkomunikasiberbahasaasing
• Penguatankemampuanmahasiswauntukpublikasiinternasional
• KerjasamaPeneli andenganindustri/mitraDNdanLN(399)
• PeningkatanPublikasiJurnal
Internasional(762)• konsorsiumrisetinternasional(15)
• Peningkatanjumlahmhsinternasional(41mahasiswaasingak f)
• peningkatanjumlahmahasiswainbound(486)danoutbound(397)
• Peningkatanmobilitasinternasionaldari
dosen,mhsdantenagaakademik.(NonAcademicStaffExchangeInbound,OutboundStaffMobility,CommTECH,dll)
• Insen fProdiyangMendatangkanGuestLecturedariLNtudentvolunteering(5kegiatanmasing-masing9.5Juta)
• KuliahTamudariLembagaRankingInternasional(QuaccquarellySymondsLtd(QS)Asia)
• PembuatanSIMWCUl• PostdoctoralFellowDariLuarNegeri
• Promosiinternasionalpertahun(3)
• kerjasamadenganperusahaanatauindustri,atausumberlain(347)
• mengembangkaninovasi,technopreneurdanaplikasibisnisnyauntukmendukungrevenuegenera on
(198,06M)
• penambahanfasilitasakademik,laboratoriumdanpenunjangkegiatanadministrasi.
• pembenahanlingkungankampus
• MengembangkanjejaringdankerjasamainternasionalcontohnyaRoadShowKe
Perusahaan(Employer)Internasional/Mul nasional
• analisaterhadapperingkatITSdise apsistemperankingan
• WorldClassProfessor
• smartecocampus(gogreen)• PengembanganwebITS• Mengiku kompe siUIGreenmetric
(peringkat3diIndonesia)• ProtokolerdanPromosi(Protokol
PTN-BHTerbaik2017)
• Menyediakananggaranriset/berupapublikasiilmiahdijurnalseminarinternasional(8,6Miliar)
• Meningkatkanalokasianggaranuntukpenyelenggaraankegiatanpromosi
internasional
4 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.4 Kondisi Ideal World Class University
Perubahan Setelah Tahun ke 2 Menjadi PTNBH
Tahun 2016 ITS mengawali perubahan dari BLU menjadi PTNBH dan dimulai dengan adanya
perubahan organisasi, yaitu Keberadaan Sekretaris Institut dan BPPU, perubahan beberapa pusat
studi dibawah LPPM, perubahan jumlah fakultas dari 5 fakultas menjadi 10 fakultas, dan
bertambahnya prodi baru.
Gambar 3.5 Tahapan ITS PTNBH sampai dengan tahun 2017
2015
Alignment
Penyelarasan/konsolidasi perubahan status dari BLU
menjadi PTNBH
2016
Reforming
Perubahan organisasi BLU menjadi PTNBH
2017
Efektuasi
Implementasi program dan monitoring dampak
perubahan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 4 1
Tahun 2017 telah mulai secara resmi ITS menjadi PTNBH telah memasuki fase efektuasi
dimana perubahan ITS PTNBH sudah mulai dirasakan. Pada fase ini monitoring dan evaluasi secara
terintegrasi secara periodik telah dilakukan yaitu mulai dari penyusunan program sampai
pelaksanaan melalui SIPMonEV. Mulai tahun 2017 telah dilakukan kontrak kinerja dari Rektor ke WR,
Sekretaris Institut, Kepala Lembaga, Badan dan Kantor, serta Fakultas yang dilanjutkan secara
berjenjang ke level di bawahnya. Sebagai contoh, Kepala Departemen mempunyai Kontrak Kinerja
dengan Dekan dan seterusnya. Implementasi PTNBH pada setiap tahapan dan dampaknya disajikan
pada Tabel 2.2 berikut.
Tabel 3.2. Implementasi dan Dampak Tiap tahapan ITS PTNBH
Tahun Implementasi Dampak
2015 Identifikasi berbagai aspek yang harus dilakukan penyelarasan
Pembahasan rancangan perubahan SOTK
Masih pada tahap persiapan sehingga belum terjadi perubahan yang signifikan
2016 Perbaikan perencanaan anggaran dan keuangan
Peningkatan pelayanan sarana dan prasarana serta penataan lingkungan
Kebijakan untuk menambah dana penelitian dan pengabdian masyarakat
Peningkatan efisiensi anggaran, Daya serap anggaran BPPTN-BH 95% Peningkatan kualitas lingkungan kampus peningkatan kuantitas dan kualitas sarana dan prasarana Jumlah penelitian meningkat dan jumlah publikasi meningkat.
Perubahan SOTK: Perubahan organisasi, tatakelola dan perbaikan proses bisnis.
Struktur organisasi sudah dirancang lebih efektif dan efisien
Terbentuknya dokumen Baku pemetaan proses bisnis ITS dan penilaian kinerja individu pegawai Optimalisasi alokasi pegawai di ITS Peningkatan Kompetensi SDM
Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Terintegrasi
Terintegrasinya 6 SIM dalam SEMPA Kemudahan semua warga kampus untuk mendapatkan layanan secara online
Pengembangan SIP-MonEv terintegrasi dengan RBA
Terkontrolnya program dan penganggaran, termonitornya implementasinya (kegiatan) secara periodik (tiap triwulan) dengan capaian yang terukur Kemudahan evaluasi kinerja Perhitungan IKITS secara rasional
Pengembangan SMART Eco campus(perbaikan sistem database)
ITS mendapatkan ranking 3 UI-Greenmetric
Pengembangan sistem keprotokoleran sesuai standar nasional
ITS menerima penghargaan sebagai penyelenggara protokoler terbaik diantara PTNBH di Indonesia
Penyusunan strategi promosi ITS melalui media
Pemberitaan tentang ITS sangat gencar, melebihi target
2017 System transaksi logistik 100% paperless, sistem transaksi terpusat
Efisiensi anggaran untuk ATK dan kecepatan respon/komunikasi
Modifikasi, Penambahan Fitur Mayor pada SI Eksisting dan Pengembangan Sistem Informasi Baru 6 SIM utama yakni:
Keamanan dan kenyamanan pengguna SIM di ITS menjadi semakin meningkat Koordinasi antar unit semakin cepat dan
4 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Tahun Implementasi Dampak
1) SI Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi (SIPMonEv), 2) SIM Akademik, 3) SIM Keuangan, 4) E-Perkantoran, 5) Integra, 6) SIM Kepegawaian.
terorganisir
Perubahan SOTK, Terbentuknya 10 fakultas, Pemetaan workload masing-masing unit, Pemetaan fungsi bisnis
Pelayanan kesejahteraan pegawai yang memasuki purna tugas (pelatihan budidaya dan pangan), Penataan ulang sistem kompensasi kerja
Upgrading keahlian komputer tendik
Aplikasi e-perkantoran
Optimalisasi alokasi pegawai di ITS Peningkatan Kompetensi SDM Peningkatan jumlah SDM tendik yang mengikuti kegiatan outbond Pegawai ITS yang memasuki purna tugas dapat memiliki keterampilan Memudahkan dosen/tendik untuk administrasi persuratan dan paperless
Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Terintegrasi
Telah bergabungnya sistem Informasi dalam 1 portal yakni SSO (Single Sign-On) atau integra.its.ac.id
3.1.1 Capaian Bidang Akademik dan Kemahasiswaan
Bidang Akademik dan Kemahasiswaan berfungsi sebagai perencana strategis, penyelenggara
layanan teknis dan administrasi, dan pendukung kegiatan akademik dan kemahasiswaan. Pada tahun
2017, Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, menetapkan empat program utama, yaitu: (1).
Menyeimbangkan keunggulan mahasiswa dengan keberpihakan untuk meningkatkan tanggung
jawab sosial ITS, (2). Meningkatkan efektivitas pembelajaran (3). Memberikan berbagai pengalaman
berharga kepada mahasiswa untuk mengembangkan diri melalui kegiatan kurikuler, ko kurikuler dan
ekstra-kurikuler serta (4) Peningkatan kualitas lulusan agar mudah terserap di dunia kerja.
3.1.1.1 Menyeimbangkan Keunggulan Mahasiswa dengan Keberpihakan Untuk
Meningkatkan Tanggung Jawab Sosial ITS
Program ini ditujukan untuk menjaring calon mahasiswa yang berkualitas disatu sisi, dan
disisi lainnya, untuk memberikan perluasan akses pendidikan bagi masyarakat luas. Selain menjaring
mahasiswa yang berkualitas, ITS juga memiliki program keberpihakan dengan menerima calon
mahasiswa dari keluarga kurang mampu dan dari daerah-daerah terdepan, terluar dan tertinggal
(3T) agar mereka juga memperoleh akses pendidikan tinggi. Hal ini juga untuk meningkatkan
keberagaman asal mahasiswa dimana diinginkan ada keberagaman latar belakang mahasiswa
Indonesia untuk memperluas wawasan kebangasaan. Salah satu cara yang barangkali dipandang
paling baik untuk memerangi kemiskinan dan ketertinggalan adalah melalui pendidikan yang baik.
Jadi, ITS harus memiliki kebijakan afirmasi untuk menfasilitasi pendidikan tersebut. Program kerja
yang dilaksanakan antara lain:
a. Mengintensifkan promosi ITS secara sistematis dan terprogram
b. Meningkatkan sumber pendanaan untuk membantu mahasiswa melalui beasiswa dan kegiatan
produktif.
c. Meningkatkan kontribusi ITS terhadap program keberpihakan.
Untuk menarik minat calon mahasiswa unggul dari seluruh Indonesia, dilakukan promosi ke
berbagai provinsi. Kegiatan promosi dilakukan melalui kunjungan ke sekolah-sekolah, serta
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 4 3
menerima kunjungan siswa dan guru SMA. Selain itu juga mengikuti pameran yang diadakan oleh
Dinas Pendidikan di berbagai daerah. Roadshow telah dilakukan ke lebih dari 20 kota di luar Jawa
Timur, seperti Denpasar, Kendari, Balikpapan, Samarinda, Banda Aceh, Pontianak, Ternate, Lombok,
Yogyakarta, Solo, Palembang, Ujungpandang, Pekanbaru, Jakarta, dan beberapa kota lain di Jawa
Timur. Pada masing-masing kota ada 2 sampai 5 SMA yang dikunjungi, sehingga total SMA yang telah
dikunjungi ada 68 sekolah. Untuk memberikan akses pendidikan tinggi yang lebih luas, ITS menerima
mahasiswa dari keluarga kurang mampu secara ekonomi dan dari daerah 3T dengan memberikan
beasiswa dan kerja sama dengan pemerintah daerah. Beasiswa yang diberikan antara lain: Bidik Misi,
Program Afirmasi Dikti (ADik) untuk putra dari Papua, Papua Barat dan daerah 3T.
Promosi program pascasarjana dilakukan melalui keikutsertaan pada pameran yang
diadakan oleh LPDP, serta promosi secara langsung melalui program profesi. Pameran LPDP yang
diikuti berada di Surabaya pada bulan Januari 2017 dan Yogyakarta pada bulan Februari 2017. Selain
itu juga telah dilakukan sosialisasi dan promosi SNMPTN dan SBMPTN telah dilakukan di 3 kota,
Surabaya, Pamekasan, dan Bojonegoro melalui Dinas Pendidikan setempat. Sosialisasi dihadiri oleh
Kepala Sekolah SMA dan guru BK.
Dalam rangka kontribusi ITS terhadap program keberpihakan, telah dilakukan kerjasama
berkaitan dengan penerimaan mahasiswa baru dengan Pemda Non Jatim diantaranya Pemerintah
Kabupaten Sulawesi Tenggara. Pada tahun 2017 juga telah dilakukan pendampingan terhadap
mahasiswa afirmasi Dikti (ADik) angkatan 2016 sebanyak 13 mahasiswa. Pendampingan dilakukan
oleh mahasiswa senior pada masing-masing jurusan untuk setiap mahasiswa ADik. Detil mengenai
Penerimaan Mahasiswa Baru tahun ajaran 2017/2018 dapat dibaca pada Laporan PMB.
3.1.1.2 Meningkatkan Efektivitas Pembelajaran
A. Mendorong program studi untuk mengajukan akreditasi internasional
Pada tahun 2017 terdapat 4 Program Studi S1 yang telah menjalani Assessment Sertifikasi
AUN-QA dimana tahapan mulai dari persiapan sampai pelaksanaan dilaksanakan di bawah
koordinasi Kantor Penjaminan Mutu (KPM) ITS. Empat (4) Program Studi tersebut adalah Program
Studi S1 Departemen Fisika FMIPA, Sistem Informasi, Teknik Perkapalan, dan Teknik Mesin yang
telah divisitasi pada tanggal 26 – 28 September 2017. Hasil Assessment diumumkan pada akhir
tahun yaitu ke-4 Prodi tersebut berhasil meraih Sertifikasi AUN.
Dalam prosesnya, dokumen SAR AUN QA telah direview secara berkelanjutan untuk
menghasilkan dokumen yang sesuai dengan kriteria AUN QA. Persiapan sertifikasi AUN QA, selain
berdasarkan isian materi yang dituliskan di SAR AUN QA, juga ketersediaan sarana dan prasarana,
keterlibatan Fakultas, Direktorat Akademik, Direktorat Kemahasiswaan, Pusat Bahasa, Direktorat
Kerjasama Luar Negeri (International Office – IO), Direktorat SDMO, dan Sekretaris ITS untuk
kelancaran penyelenggaraan saat visitasi, serta kelengkapan K3 di masing-masing Program Studi.
Persiapan pelaksanaan sertifikasi AUN QA tahun 2018 juga telah dilakukan antara lain dengan
Pendaftaran Online untuk Assessment AUN-QA dan persiapan dokumen SAR. Pada 7 Juli 2017
ditentukan Prodi yang diusulkan untuk mengikuti Sertifikasi AUN QA 2018 yaitu: Matematika -
FMKSD, Teknik Fisika - FTI , PWK – FTSLK dan Teknik Sistem Perkapalan – FTK.
B. Evaluasi Kurikulum dan Persiapan Kurikulum Baru
Rapat koordinasi dilakukan setiap minggu yang dihadiri oleh tim kurikulum ITS, dekan, dan
narasumber. Rapat dengan Senat Akademik juga telah dilakukan membahas panduan evaluasi
kurikulum. Pedoman evaluasi kurikulum dan panduan evaluasi kurikulum telah tersusun dalam
4 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
bentuk peraturan rektor. Berikut ini tahapan kegiatan evaluasi kurikulum:
1. Menyusun dan menetapkan Pedoman Evaluasi Kurikulum dan Panduan Evaluasi
Kurikulum.Direktorat Akademik bersama dengan Dekan, perwakilan dosen dari masing-masing
Fakultas, dan Narasumber menyusun Pedoman dan Panduan Evaluasi Kurikulum sebagai
pegangan Program Studi melakukan evaluasi kurikulum lama dan menyusun kurikulum yang
baru. Tahap ini telah diselesaikan pada bulan April 2017.
2. Evaluasi Kurikulum 2014 dan Penyusunan Kurikulum 2018 oleh Program Studi. Setelah
Pedoman dan Panduan Kurikulum selesai dan diserahkan ke Prodi, maka Prodi diberikan waktu
untuk menyelesaikan dokumen kurikulum yang terdiri dari : Capaian Pembelajaran Lulusan
(CPL), Matriks bahan kajian dan CPL, Struktur mata kuliah, Silabus dan Rencana Pembelajaran
Semester (RPS). Pada bulan September, Oktober, dan Nopember 2017 dilaksananakan rapat
rutin antara seluruh Prodi dengan Bidang 1 untuk memantau, mengevaluasi dan memberikan
feedback terhadap progress penyusunan kurikulum baru dan hasilnya pada akhir Desember
2017 kurang lebih 90% prodi telah mengumpulkan kurikulum 2018-2023. Pada bulan Januari
2018, Dekan diminta untuk membantu mengumpulkan dokumen kurikulum. Perubahan
kurikulum satu tahun lebih cepat dari seharusnya merupakan ketetapan yang ada di Pasal 9
Peraturan Senat Akademik Institut Teknologi Sepuluh Nopember no 5 tahun 2016 tanggal 23
agustus 2016 tentang arah kebijakan pengembangan kurikulum Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.
3. Penyusunan Peraturan Akademik
Peraturan akademik disusun oleh Direktorat Akademik dibawah koordinasi Wakil Rektor 1
sampai bulan Desember 2017. Draft Peraturan Akademik sedang disusun oleh bidang 1.Untuk
memperlancar proses penyusunan peraturan akademik, Senat Akademik membentuk tim adhoc
yang secara rutin membahas bersama dengan Bidang 1 dan para Dekan sehingga bila sudah
diselesaikan akan dilanjutkan ke sidang Komisi dan pada akhirnya dirapatkan di sidang Pleno
Senat Akademik.
4. Penyusunan Aturan Ekivalensi
Bersamaan dengan penyusunan kurikulum, Direktorat akademik dibawah koordinasi Wakil
Rektor 1 menyiapkan aturan ekivalensi beserta instrumen ekivalensi yang akan dilakukan secara
online bersama-sama dengan Tim dari DPTSI. Kegiatan ini diharapkan selesai pada bulan Januari
2018.
5. Persiapan Ekivalensi oleh Program Studi
Sosialisasi dan persiapan pelaksanaan ekivalensi pada masing-masing Program Studi dilakukan
pada bulan Maret 2018.
6. Pelaksanaan ekivalensi
Pelaksanaan ekivalensi direncanakan berlangsung pada bulan Mei 2018.
7. Dalam hal pembelajaran ITS telah melaksanakan kuliah berbahasa Inggris: 148 mata kuliah yang
tersebar dalam seluruh Prodi di ITS. Sedangkan Jumlah Prodi yang melaksanakan perkuliahan
yang memanfaatkan TIK atau daring e-share sebanyak 659 sampai dengan Akhir Desember
2017.
C. Membantu terealisasinya peraturan yang terkait dengan Bidang 1 (SKPI, SK Rektor buka
tutup Prodi)
Pada triwulan 1, telah disusun dokumen panduan dan sistem berkaitan dengan Surat
Keterangan Pendamping Ijasah (SKPI) dan telah mulai diberikan kepada lulusan S1 periode wisuda
bulan Maret 2017. Selain itu juga telah disusun dan diselesaikan dokumen pedoman pembukaan dan
penutupan Program studi, dokumen peraturan dan pedoman evaluasi kurikulum, pedoman panduan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 4 5
penyusunan kurikulum, serta dokumen yang berkaitan dengan kegiatan pengenalan ITS (IPITS).
Adapun dokumen Baku Mutu Pascasarjana saat ini sedang dalam penyusunan dan ditargetkan pada
akhir bulan Januari 2018 dapat diselesaikan.
D. Program Sertifikasi Profesi
Pendaftaran Program Studi Program Profesi Institut Teknologi Sepuluh Nopember (PSPPI)
telah diluncurkan pada tanggal 10 Agustus 2017, dan dapat diakses di laman smits.its.ac.id.
Pelaksanaan pendidikan pada PSPPI berupa program Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Pembukaan PSPPI dilaksanakan oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan dihadapan
kepala departemen di ITS yang turut dihadiri oleh Direktur Eksekutif Persatuan Insinyur Indonesia
dan Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Timur. PSPPI mempunyai strategi sebagai berikut.
1. Konsentrasi Pembimbingan
Pada Tahun Akademik 2017/2018, Program Studi Program Profesi Institut Teknologi Sepuluh
Nopember (ITS) Surabaya menawarkan konsentrasi pembimbingan untuk program profesi insinyur:
Teknik Mesin, Teknik Elektro, Teknik Kimia, Teknik Fisika, Teknik Industri, Teknik Material, Teknik
Biomedik, Teknik Sipil, Teknik Lingkungan, Teknik Geomatika, Teknik Geofisika, Teknik Perkapalan,
Teknik Sistem Perkapalan, dan Teknik Kelautan.
2. Kurikulum
PSPPI ITS, memuat materi perkuliahan dengan muatan 24 sks, yang terdiri dari:
1. Kode etik dan etika profesi insinyur (2 sks)
2. Profesionalisme (2 sks)
3. Keselamatan, Kesehatan, Keamanan Kerja dan Lingkungan (2 sks)
4. Praktek Keinsinyuran (12 SKS):
5. Penulisan laporan praktik keinsinyuran Studi Kasus (4 sks)
6. Pemateri Seminar, Workshop, Diskusi (2 sks)
3. Pelaksanaan
Pada semester ganjil tahun 2017 PSPPI telah melaksanakan rekrutmen mahasiswa baru
dengan jumlah pendaftar adalah sebanyak sembilan calon mahasiswa. Melalui proses wawancara
atas portofolio calon mahasiswa, maka diputuskan bahwa mahasiswa baru pada PSPPI sebanyak 7
mahasiswa baru karena dinilai layak dan telah memiliki rekam jejak praktek keinsinyuran pascalulus
dari sarjana minimal dua tahun. Pelaksanaan mata kuliah tersebut adalah Mata Kuliah Praktek
Keinsinyuran 12 sks merupakan hasil RPL yang penilaiannya didasarkan pada portofolio yang
diajukan saat calon mahasiswa diwawancarai; Mata kuliah Etika Profesi, Profesionalisme, K3L yang
masing-masing 2 sks diselenggarakan dengan sistem daring; pertemuan dengan tatap muka
dilakukan sebanyak 3 kali (refreshing, evaluasi tengah semester, dan evaluasi akhir semester); Mata
Kuliah Studi Kasus diselenggarakan dengan sistem daring di mana pengarahan diberikan di awal
semester dan laporan akhir beserta penilaiannya dilakukan di akhir semester; sedangkan Proyek
Akhir dengan bahan kajian berupa Pemateri Seminar, Workshop, Diskusi berupa makalah yang
mencakup Etika Profesi, Profesionalisme, K3L yang dikaitkan dengan kegiatan keinsinyurannya.
D. Review terhadap Proposal Pembukaan Prodi Baru dan Borang Reakreditasi Prodi dan
Institusi.
Kegiatan ini berjalan seiring berubahnya SOTK ITS tahun 2016 dan akan berakhirnya masa
berlakunya akreditasi Prodi dan ITS. Pelaksanaan review di bawah koordinasi KPM dan Direktorat
Akademik sebagai berikut :
1. Pelaksanaan review Pembukaan Program Studi Baru yaitu sebanyak 10 prodi prodi baik prodi
S1, prodi S2 maupun Prodi S3. Dari 10 Program Studi Baru yang diusulkan, ada beberapa prodi
4 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
yang masih belum sesuai dengan kriteria BAN PT seperti Prodi S1 Desain Komunikasi Visual –
FADP, Prodi S2 PWK – FADP, Prodi S2 Teknik Perkapalan – FTK dan Prodi S3 Teknik Perkapalan –
FTK. Adapun salah satu kriteria yang belum terpenuhi adalah kurangnya Dosen yang
berpendidikan S3 dalam departemen yang mengusulkan prodi baru tersebut. Sehingga strategi
peningkatan jumlah dosen berpendidikan S3 perlu dilakukan.
2. Pelaksanaan review reakreditasi program studi yaitu sebanyak 19 prodi baik prodi S1, prodi S2
maupun Prodi S3
3.1.1.3. Memberikan berbagai pengalaman berharga kepada mahasiswa untuk
mengembangkan diri melalui kegiatan kurikuler, ko kurikuler dan ekstra-kurikuler
Selain mengejar akademik, aktivitas ekstra kurikuler menjadi pengalaman berharga selama
di ITS. ITS mendukung aktivitas ini dalam rangka menggembleng mahasiswa dengan semangat
kemandirian dan kepercayaan diri. Untuk mengembangkan kemampuan sosial dan bermasyarakat,
disediakan berbagai macam UKM yang meliputi seni, olah raga dan budaya. UKM akan membantu
meningkatkan kemampuan kerjasama tim dan kemampuan membangun hubungan dengan teman
dan sejawat, maupun dengan adik kelas dan kakak kelas. Tanggung jawab, pertimbangan yang baik
dan ketahanan juga dapat dikembangkan selama mengikuti aktivitas ini.
Selain kegiatan pengembangan soft-skills yang masuk dalam kegiatan kurikuler dan ko-
kurikuler dalam beberapa mata kuliah, mahasiswa juga difasilitasi dan didorong untuk mengikuti
berbagai kegiatan ekstrakurikuler. Pelatihan kepemimpinan diberikan secara terstruktur mulai tahun
pertama sampai tahun ketiga yang diselenggarakan mulai dari tingkat Himpunan Mahasiswa
Departemen, BEM Fakultas sampai BEM Institut. Selain itu, pembinaan dalam bidang minat, bakat,
narasi ilmiah dan kewirausahaan juga secara intensif dilakukan yang melibatkan banyak dosen
Pembina. Pihak industri juga dilibatkan untuk memberikan wawasan yang lebih baik kepada
mahasiswa tentang dunia kerja dengan mengundang mereka untuk memberikan kuliah tamu.
Beberapa pembinaan yang telah dilaksanakan sampai Juni 2017 untuk mengembangkan soft skills
mahasiswa antara lain:
1. Workshop Penguatan karakter dan kebangsaan melalui mata kuliah wajib nasional dan wajib
institut:
- Kuliah WTKI dan Wasbang
- Sekolah spiritual dan Kebangsaan bagi Mahasiswa baru
2. Workshop Penguatan karakter dan kebangsaan melalui kegiatan ormawa.
3. Gerakan penyadaran bagi mahasiswa akan pentingnya etika sosial dan bahayanya peyakit sosial
(radikalisme, narkoba, korupsi)
4. Workshop penguatan karakter dan kebangsaan melalui mata kuliah profesi dan keahlian
5. Pelatihan dan pembekalan untuk fungsionaris ormawa tingkat institut, fakultas dan
departemen
6. Pelatihan dan pembekalan untuk mahasiswa baru di tingkat institut, fakultas dan departemen
7. Gerakan etika dan norma sosial melalui pembudayaan (inkulturasi) di lingkungan kampus
Selain itu kegiatan yang dilakukan untuk meningkatkan kreativitas, daya nalar mahasiswa dan jiwa
technopreunership:
1. Pembekalan PKM.
2. Pembinaan penalaran untuk pemgembangan daya tahan (endurance), daya juang, dan team
work dalam berkompetisi dilevel nasional maupun internasional.
3. Revitalisasi pelatihan karya tulis ilmiah sebagai bahasa ungkap gagasan.
4. Kemampuan berkomunikasi secara verbal dan tertulis secara ilmiah dalam bahasa Indonesia
dan bahasa asing.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 4 7
5. Penguatan atmosfir akademik melalui kegiatan bersama antar Departemen dan lintas disiplin.
Untuk meningkatkan daya saing dan rasa percaya diri mahasiswa, ITS menyediakan dana untuk
membantu mahasiswa mengikuti berbagai lomba dan kompetisi, nasional maupun internasional ke
berbagai negara. Dana juga disediakan untuk membantu mahasiswa yang berkeinginan memperluas
wawasan internasionalnya dengan mengikuti program pertukaran mahasiswa dengan universitas
mitra ITS di luar negeri. Selain itu, program join degree dengan universitas mitra ITS di luar negeri
pada beberapa program studi juga dibuka dan professor dari berbagai universitas ternama, dalam
dan luar negeri, juga diundang untuk memberikan kuliah tamu.
ITS kembali mempertahankan tradisi juara. Juara pertama program Diploma dalam
Pemilihan Mahasiswa Berprestasi Tingkat Nasional 2017 telah berhasil diraih dengan menobatkan
M. Syaifuddin Zuhri mahasiswa D4 Teknik Infrastruktur Sipil ITS. Dalam Pekan Ilmiah Mahasiswa
Nasinal (Pimnas) 30 yang dilaksanakan di Makassar, ITS menduduki posisi ketiga setelah Universitas
Gajah Mada (UGM) dan Universitas Brawijaya (UB), dengan membawa pulang sembilan medali ke
kampus perjuangan. PKM KC merupakan kategori PKM penyumbang medali terbanyak yaitu empat
medali dan satu juara favorit: medali perunggu untuk kategori poster, dua medali emas, satu medali
perak dan satu juara favorit kategori presentasi. Salah satu tim anggota PKM KC yang sukses
mendapat dua medali yaitu medali emas kategori presentasi dan medali perunggu kategori poster
melalui inovasi pembuatan media pembelajaran Braille huruf hijaiyah dan huruf latin bagi
penyandang tunanetra. Jumlah tim ITS yang lolos pimnas sebanyak 23 tim.
Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) juga kembali mengukir prestasi dunia. Melalui tim
Spektronics, ITS berhasil mendapatkan juara pertama race competition dan juara tiga poster
competition di ajang kompetisi Chem-E-Car di Pahang, Malaysia. Chem-E-Car adalah sebuah
kompetisi mobil prototipe dengan bahan bakar racikan kimia. Kemenangan ini menjadi batu
loncatan bagi ITS untuk mengikuti AIChE Chem-E-Car di Amerika. Tim Spektronics ITS Surabaya
merebut dua gelar juara di ajang American Institute of Chemical Engineers (AIChE) Chem-E-Car
Competition 2017 di Minneapolis, Amerika Serikat.Menjadi satu-satunya tim dari Asia Tenggara, tim
Chem-E-Car ITS berhasil mengalahkan tim juara bertahan dari University of California-Irvine, AS dan
juga Korea Advance Institute of Sains Technology (KAIST), Korea Selatan. Perolehan jawara pertama
ini merupakan perolehan prestasi paling besar dalam sejarah tujuh tahun Spektronics ITS berkiprah.
Kompetisi juga dapat menjadi ajang pembuktikan potensi dan wawasan ilmiah untuk
menyelesaikan permasalahan masyarakat. Melalui Scientist in Action (SIA) 2017, mahasiswa ITS
tampil menggagas solusi efektif hingga akhirnya menyabet gelar juara pertama, yaitu Alberto R.
Cahyantara dan Lucky Rizky F dari Departemen Teknik Fisika. Berbagai prestasi lain yang tak kalah
menggembirakan juga telah berhasil ditorehkan, diantaranya Ichiro ITS meraih Juara Umum Fira
Hirocup 2017, tim Desain Komunikasi Visual Departemen Disain Produk menyabet Juara 3 dalam
Lomba Mapping Tingkat Internasional di Rumania, Tim ITS Juara 1 dalam Kontes Robot Terbang
Indonesia 2017, tim mahasiswa dari Departemen Teknik Infrastruktur Sipil Fakultas Vokasi ITS yang
berhasil mendesain eco-house dan menyabet juara dua dalam Ecohouse Design Competition di UGM
pada bulan Mei, Paduan Suara Mahasiswa ITS boyong 3 Trofi di Inggris, Tim Sapuangin memboyong
Juara 2 dalam Urbanconcept ICE Shell Eco Maraton Asia 2017, Tim Nogogeni Juara 3 SEM Asia 2017,
dan masih banyak prestasi lain. Prestasi-prestasi Mahasiswa ITS lebih detil dapat dibaca dalam
Laporan Rektor ITS pada Dies Natalis ITS ke 57 (Buku 57 Tahun ITS).
4 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
3.1.1.4. Peningkatan kualitas lulusan agar mudah terserap di dunia kerja
A. Pengkajian dan Pengelolaan database kompetensi calon lulusan
Dalam proses peningkatan kualitas lulusan agar mudah terserap didunia kerja ada beberapa
program yang dilaksanakan yaitu:
(i) Tracer Study
Sepanjang tahun 2017 ini telah dilaksanakan 3x program Tracer Study yaitu
1. Tracer Study Nasional 2017
2. Tracer Study- Exit Survey Internasional 2017
3. Pengisian Kuisoner Tracer Study Nasional 2018
(ii) Survey Kepuasan pengguna meliputi SKP Nasional 2017 dan SKP Internasional
Salah satu program untuk mendukung pelaksanaan akreditasi internasional adalah
dilaksanakannya Tracer Study-Exit Survey untuk mahasiswa asing yang mengikuti program di ITS.
Mahasiswa asing ini mengisi survey yang berisi penilaian tentang seluruh proses akademik,
kemahasiswaan maupun fasilitas ITS selama mereka mengikuti program intership maupun student
exchange di ITS. Program lain yang dilaksanakan adalah survey pengguna lulusan yang berasal dari
Multi National Corporate (MNC) diluar negeri. Laporan lengkap tentang Tracer Study-Exit Survey dan
Survey pengguna internasional ada dalam buku laporan terpisah yang dikeluarkan oleh Subdiretorat
Pengembangan Karir dan Kewirausahaan Mahasiswa (PK2M).
Industrial Gathering juga dilaksanakan untuk mewujudkan kesesuaian kurikulum dengan
kebutuhan dunia kerja. Acara ini adalah forum diskusi yang diadakan dengan mengundang pihak
pengguna lulusan dari berbagai mitra industri (Dunia Usaha dan Dunia Industri) dengan para
stakeholder (Kepala Departemen, Dekan dan Kepala unit) untuk mendiskusikan berbagai tantangan
yang dihadapi oleh industri dan kebutuhan kompetensi, hardskill maupun softskill lulusan ITS yang
diharapkan. Sejak tahun 2016 – 2017 ini telah dilaksanakan 2x program ini yaitu bersamaan dengan
Bursa Karir ITS (BKI). Salah satu materi yang dipaparkan adalah hasil Survey Kepuasan Pengguna
Lulusan (SKP) 2017 terhadap kualitas lulusan ITS. Laporan lengkap disajikan dalam Laporan Survey
Kepusaan Pengguna Lulusan 2017 yang dikeluarkan oleh PK2M.
Adapun kerjasama dengan mitra industri dan aplikasi membership pengguna info karir
melalui Bursa Karir ITS (BKI) & Campus Hiring di PK2M ditunjukkan pada Gambar 3.6. Jumlah lulusan
yang menggunakan layanan lowongan kerja dan kesempatan karir adalah lebih dari 100%.
Gambar 3.6 Jumlah Lulusan yang menggunakan Layanan Lowongan Kerja dan Kesempatan Karir
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 4 9
Gambar 3.7 Jumlah kerjasama dengan mitra industri dan Jumlah membership pengguna info karir
(iii) Tes Psikologi bagi Calon Lulusan
Dilakukan untuk 100% untuk Maba dan 76 % untuk wisudawan pada periode Maret dan
September 2017
Gambar 3.8 Hasil Tes Psikologi Maba dan Wisudawan tahun 2017
B. Pengembangan Kompetensi Lulusan
Seminar/Kuliah Tamu/ Pelatihan karir yang dilaksanakan oleh PK2M sepanjang 2017 adalah
6 pelatihan, sedangkan kegiatan yang dilakukan secara sharing dengan departemen untuk pelatiahan
karir ada 11 kegiatan. Untuk konseling karir pribadi sebanyak 42 mahasiswa.
- Melaksanakan Program Pendampingan Iptek bagi Kewirausahaan
1. Pembinaan kewirausahaan mahasiswa dilakukan melaui forum IEC (ITS Entreprenership
Coaching) yang sepanjang 2017 ini telah dilakukan 16x pertemuan pembinaan intenship. Profil
Mahasiswa binaan IEC ada dalam buku Profil IEC ada sebanyak 56 mahasiswa yang terlibat
dalam 23 tim binaan.
5 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
2. Sedangkan program lain yang telah berjalan Program Mahasiswa Wirausahaadalah LKMW
(Latihan Ketrampilan dan Mangement Wirausaha) dan PKO (Program Kewirausahaan Organisasi
mahasiswa). Seluruh dana terserap dan target capai kegiatan telah terlaksana.
3. Kegiatan kompetisi wirausaha yang telah dilaksanakan adalah KMI Expo di Pontianak pada 22-24
Nov 2017 Juara 2 Stand Terbaik dari 96 Stand PT Se Indonesia dan Juara 3 KMW Arad Industri
Kreatif dari 22 PT se Indonesia dalam Kewirausahaan Mahasiswa Indonesia (KMI Expo) di
Pontianak Nov 2017
Capaian Indikator Kinerja Bidang Akademik dan Kemahasiswaan disajikan pada Lampiran.
3.1.2. Bidang Perencanaan, Keuangan, Sarana Dan Prasarana
Dalam hal tata kelola sarana prasarana telah dikembangkan sistem tata kelola yang mampu
meningkatkan kecepatan dan kualitas layanan sehingga dapat memenuhi kebutuhan ITS sebagai
PTN-BH. Perubahan sistem tata kelola keuangan dari sistem Pengelolaan Keuangan BLU menjadi
pengelolaan keuangan PTN-BH dengan:
1) Melaksanakan Perencanaan, Penganggaran dan Pelaporan Keuangan yang transparance,
accountability, response, independence, dan fairness (TARIF)
2) Mewujudkan penganggaran partisipasif, proporsional serta berkeadilan,
3) Meningkatnya alokasi anggaran untuk penyelenggaraan kegiatan Tridharma (core
process/bisnis inti), dan
4) Terwujudnya Pembangunan Fisik berbasis Eco-campus.
Pada tahun 2017, Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana Prasarana, menetapkan tiga
program utama, yaitu: (1). Peningkatan efisiensi dan efektifitas tata kelola keuangan, (2).
Pengembangan sarana prasarana yang berkelanjutan, serta (3). Pengembangan sistem inventarisasi
sumber daya fasilitas dan pengembangan sistem perencanaan fisik dan master plan ITS.
3.1.2.1. Peningkatan Efisiensi dan Efektifitas Tata Kelola Keuangan ITS
Tata kelola keuangan ITS telah dibenahi sejak mendapatkan status Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (PK-BLU) pada tahun 2008. Saat ini, tata kelola keuangan telah mengalami
perubahan yang siginikan. Setiap tahun Unit Kerja menyusun Program Kerja yang dituangkan dalam
SIPMonEv dan RBA dalam SIM-RBA. Selanjutnya dilakukan telaah dan evaluasi atas program kerja
dan rencana anggaran unit yang dilakukan sebelum proses pelaksanaan.
Program kerja dari 10 bidang yang dilengkapi dengan rencana anggaran yang dituangkan ke
dalam Rencana Kerja dan Anggaran Tahunan (RKAT) ITS yang disyahkan oleh Majelis Wali Amanah
(MWA) ITS. Program peningkatan efisiensi dan efektifitas tata kelola keuangan ITS diuraikan
kedalam 13 subprogram yang dapat dikelompokkan ke dalam empat bagian.
1) Bagian pertama, tentang perencanaan anggaran dan logistik, yang terdiri dari lima
subprogram,yaitu: perbaikan berkelanjutan terhadap proses bisnis, penganggaran berbasis
aktivitas, pelaporan dan pengawasan cost center, Continuous Cost Reduction Program, dan
impementasi Sistem Enterprise Resource Planning (ERP). Pelaksanaan dari subprogram-
subprogram tersebut dapat menghasilkan:
o rata-rata persentase kesesuaian pengunaan anggaran dengan rencana sebesar 75%,
melampaui target yang ditetapkan (60%).
o rasio biaya administrasi dan umum (operasional rutin) dengan total biaya sebesar 24%,
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5 1
lebih rendah dari target yang ditetapkan yaitu 25%.
o implementasi sistem ERP dalam logistik, memberikan hasil capaian terintegrasinya system
transaksi logistik 100% paperless (>target 95%) sehingga memberikan dampak pada
efisiensi anggaran untuk ATK.
Gambar 3.9 Perencanaan Anggaran dan Logistik
2) Bagian kedua, tentang tata kelola keuangan yang terdiri dari subprogram: pelaporan keuangan
berbasis accrual, sistem pembayaran semua transaksi terpusat dan pengembangan SIM
Keuangan yang terintegrasi dengan SIM Aset dan SIM Pajak. Laporan Keuangan diaudit oleh
audit independen KAP, sejak tahun 2011 sampai dengan tahun 2017 mendapatkan opini WTP.
Semua pembayaran UMK, LS, penelitian, TPB, IKITS, kerjasama, beasiswa, pengembalian
UKT/SPP dilakukan secara terpusat dan on line dengan mengintegrasikan SIM keuangan dengan
system cash management dari Bank prinsipal yang dikenal dengan nama BNI direct dan Mandiri
Cash Management (MCM). Status PTN Badan Hukum menjadikan ITS menerapkan pajak
progressivedan pengelolaan asset secara mandiri. Untuk pengelolaan pajak dan asset tersebut
telah dikembangkan SIM Pajak dan SIM Aset (E-Aset) dengan screen shoot sebagaimana pada
gambar 3.10. Pelaksanaan ketiga subprogram tersebut menghasilkan capaian terintegrasinya
sistem pembayaran di ITS 100% paperless, dan 100% unit telah memanfaatkan SIM Aset dan
SIMPajak. Masing-masing capaian tersebut melampaui target yang ditetapkan masing-masing,
yaitu 80%.
G
Gambar 3.10 Screen shoot SIM Pajak dan SIM Aset (E-Aset)
3) Bagian ketiga, tentang peningkatan pendapatan ITS yang terdiri dari subprogram: identifikasi
sumber-sumber pendapatan, pengembangan sistem tata kelola investasi yang akuntabel,
perbaikan sistem penetapan UKT. Pelaksanaan ketiga subprogram ini memberikan hasil
capaian:
o rasio Jumlah Anggaran non SPP/Jumlah Anggaran sebesar 60% (lebih rendah dari target
sebesar 70%)
o Jumlah Nominal Pendapatan ITS sebesar 928M (lebih rendah dari target yang ditetapkan
yaitu 959M.);
5 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
o persentase UKT kelompok terendah 25,4%.
Gambar 3.11 Pendapatan ITS dan Rasio Tunjangan Kinerja/Total Anggaran
Upaya untuk menggali anggaran dari sumber non SPP masih harus ditingkatkandengan cara
memaksimalkan pendapatan unit usaha penunjang dan unit usaha komersial, serta pendapatan
yang bersumber dari kerjasama. Penghasilan dari SPP relatif meningkat akibat strategi penetapan
Sumbangan Pengembangan Institusi (SPI) untuk jalur Program
Kerjasama dan Mandiri (PKM) yang berhasil dengan baik dan keadaan ekonomi mahasiswa
baru ITS yang relatif meningkat. Sementara itu, untuk persentase UKT kelompok terendah mencapai
25,4% berarti melampaui target yang ditetapkan yaitu sebesar 24%. Selanjutnya untuk tahun-tahun
yang akan datang ITS akan mentarget capaian ini 25% saja (telah lebih tinggi dari target
Kemenristekdikti, sebesar 20%).
4) Bagian keempat, tentang peningkatan layanan yang terdiri dari subprogram: standarisasi SOP
perencanaan anggaran dan pengelolaan keuangan, serta menciptakan budaya pelayanan
prima. Hal-hal yang telah dicapai antara lain:
o 90% SOP kegiatan penganggaran dan pengelolaan keuangan telah ter update (> dari target
80%)
o peningkatan kualitas layanan keuangan melalui standarisasi layanan penerimaan gaji,
uang makan, TPB, IKITS, UMK, LS, penelitian, kerjasama, beasiswa, dan pengembalian
SPP/UKT.
o pembuatan beberapa dokumen tata kelola anggaran dan keuangan, yaitu:Buku Standar
Biaya, Buku Tarif layanan, Buku Petunjuk Operasional, Buku Katalog Barang, Buku
Pedoman Pengelolaan Keuangan, Buku Laporan Keuangan dan Buku Laporan Hasil Audit
Kantor Akuntan Publik.
Dalam hal anggaran dan keuangan pada tahun 2017, dalam RKAT-P, total rencana anggaran
ITS sebesar Rp. 959.161.134.063,- dengan realisasi anggaran Rp. 921.766.626.903,- atau 96.10%.
Anggaran yang terealisasi tersebut dapat terserap sebesar Rp 680.797.763.404,- atau 71%, serapan
tersebut karena IKITS 2017 belum seluruhnya terbayarkan. Apabila serapan IKITS seluruhnya sudah
terealisasi, maka serapannya menjadi 81.4%. Pembayaran IKITS dilaksanakan pada bulan Januari
2018 sebesar kurang lebih 70M.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5 3
3.1.2.2 Pengembangan Sarana Prasarana yang Berkelanjutan
Program Pengembangan Sarana Prasarana yang Berkelanjutan merupakan program yang
mendukung tercapainya outcome Status Laporan Keuangan, Akreditasi Institusi Perguruan Tinggi
dan Jumlah Temuan Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Jumlah IK yang terkait dengan perencanaan
dan pengelolaan sarana dan prasarana adalah 80IK.
Gambar 3.12 Kondisi Lingkungan di ITS yang terawat
Untuk melaksanakan program ini, disusun 6 subprogram yang dikelompokkan ke dalam tiga
bagian.
1) Bagian pertama, tentang penataan sistem tata kelola perencanaan dan pengadaan sarana
prasarana.
Capaian :
o Ketepatan Kegiatan Pengadaan dengan RUP ( tercapai 100%)
o Rasio Jumlah Pengadaan yang Dieksekusi/Jumlah Rencana (tercapai 98% < target yang
ditetapkan, yaitu 100%).
o Persentase Pengadaan Tepat Waktu (tercapai 95% sesuai dengan target yang ditentukan,
karena ada satu kegiatan pengadaan renovasi gedung eks LPPM yang batal dilaksanakan/
karena gagal lelang). Untuk tahun-tahun mendatang proses pengadaan dengan anggaran
Non PNBP akan dilakukan sedini mungkin untuk antisipasi terjadinya gagal lelang.
2) Bagian kedua, tentang peningkatan layanan sarana prasarana penunjang,
o peningkatan pengelolaan penyediaan sepeda kampus, penyediaan bus kampus dan
pengelolaan mobil tercapai 100% sesuai dengan target.
o peningkatan pengelolaan gedung:Rektorat, KPA, SCC, Auditorium Pascasarjana, Research
Center, dan Teater A, B, C. tercapai 90% sesuai dengan target.
3) Bagian Ketiga, tentang pengelolaan lingkungan kampus,
Pelaksanaan subprogram-subprogram pengelolaan lingkungan kampus:
o revitalisasi jaringan drainase primer, sekunder dan tersier (lanjutan kegiatan tahun 2016),
peningkatan jaringan hydrant di Kampus Sukolilo,
o pengembangan jaringan PABX,
o peningkatan pengolah sampah daun, serta perawatan dan perluasan taman
5 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Pelaksanaan kegiatan-kegiatan yang terkait dengan subprogram ini menghasilkan capaian
yang melebihi target, untuk IK Persentase Taman yang Terawat, yaitu 100% dari target 95%.
3.1.2.3. Pengembangan Sistem Inventarisasi Sumber Daya Fasilitas dan Pengembangan
Sistem Perencanaan Fisik ITS dan Master Plan
Program ini dimaksudkan untuk peningkatan pengelolaan dan inverisasi aset serta
monitoring pembangunan gedung danpemanfaatan lahan bebas sehingga sesuai dengan Master
Plan ITS. Termasuk dalam program ini adalah:
1) penataan system publikasi dalam kampus, terdiri dari tiga sub program, yaitu: pengembangan
SIM terintegrasi Perencaan Anggaran, Keuangan, Proyek, Aset dan Inventaris;
2) peningkatan sistem informasi publikasi kampus; Kegiatan yang dilaksanakan antara lain:
pengkajian SOP Pemasangan Publikasi (spanduk dll), penerbitan SK Rektor tentang Pemasangan
Publikasi, perawatan Sarana Publikasi, serta pembuatan SIM Aplikasi Publikasi (tercapai 100%).
3) peningkatan sistem pengawasan dan monitoring pemanfaatan lahan bebas yang tidak dikelola
oleh unit. Program ini dilakukan dengan cara inventarisasi dan pemanfaatan lahan-bebas dan
membuat SIM Aplikasi Monitoring lahan-bebas yang dilengkapi denganSOP.IK Ketersediaan
Data Base Pengguna Lahan Bebas sebesar 70% berada dibawah target sebesar 100%. Hingga
saat ini proses pendataan lahan-lahan bebas di ITS masih berlangsung dan akan dilanjutkan di
tahun 2018.
Disamping itu, dengan memanfaatkan E-Aset yang terintegrasi, dilakukan penetapan nilai
aset ITS sebagai PTN Badan Hukum. Setelah melakukan beberapa kali koordinasi dengan
Kemenristekdikti dan Kemenkeu diperoleh hasil penetapat:
o Nilai asset ITS (kecuali tanah) sebesar Rp. 1.025.724.112.921,-;
o Liabilitas sebesar Rp. 76.148.923.626,- dan
o Aset Neto ITS sebesar Rp. 949.575.189.295,-. Nilai asset Neto ITS ini telah disesuaikan dengan
Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik.
Penetapan Nilai Kekayaan Awal (PNKA) ITS PTN Badan Hukum diterbitkan berdasarkan
Keputusan Menteri Keuangan yang direncanakan pada bulan Januari 2018. Dari hasil PNKA ITS PTN
Badan Hukum untuk pengelolaan Aset, akan ditindaklanjuti dengan menerbitkan Peraturan Rektor
tentang Pengelolaan Aset yang sekarang masih dalam bentuk draft.
Pada tahun 2016 Kampus ITS menempati
lahan seluas 197,8 ha. Pada tahun 2017
dilakukan pemisahan lahan yang diberikan
kepada PENS dan PPNS seluas 11,9 ha,
sehingga di tahun 2017 ITS menempati
lahan seluas 185,9 ha. Saat ini ITS memiliki
ruang terbuka hijau (RTH) seluas 766.452,8
m2, dimana 229.935,8 diantaranya dalam
keadaan terawat. Sementara itu, ruang
kelas yang dimiliki ITS seluas 15.101 m2
dan Laboratorium 51.063m2. Adapun
fasilitas asrama mahasiswa, memiliki
kapasitas 1067 bed untuk mahasiswa
Indonesia dan 65 bed untuk mahasiswa Asing. Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik, pada tahun
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5 5
2017 penggunaan energy listrik sebesar 10.161.750 kWh, mengalami peningkatan dari tahun 2016
sebesar 7.254.834 kWh.
Rangkuman Capaian Indikator Kinerja Bidang Perencanaan, Keuangan dan Sarana Prasarana
disajikan pada Lampiran 2.
3.1.3. Kinerja Bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Sistem Informasi
3.1.3.1. Penguatan Organisasi dan Manajemen ITS yang Selaras dengan Kebutuhan Good
University Governance (GUG) dalam Kerangka ITS PTNBH
Organisasi ITS dirancang sejalan dengan visi dan misi ITS yang telah ditetapkan dalam
Peraturan Rektor Nomor 10 Thn 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja (OTK) ITS. Terdapat
beberapa organ penting yang akan bekerjasama dan bersinergi dalam pencapaian Visi dan Misi
tersebut, yaitu:
o Majelis Wali Amanat (MWA) adalah organ ITS yang menetapkan, memberikan pertimbangan
pelaksanaan kebijakan umum, dan melaksanakan pengawasan dibidang nonakademik.
o Senat Akademik (SA) adalah organ ITS yang menetapkan kebijakan, memberikan pertimbangan,
dan melakukan pengawasan dibidang akademik. SA mempunyai tugas dan wewenang: (a).
menyusun rencana induk pengembangan ITS bersama Rektor; (b). menyusun Statuta ITS
bersama dengan Rektor; (c). menetapkan norma, kebijakan dan arah pengembangan akademik.
Seluruh tugas dan fungsi tersebut telah diatur dan ditetapkan dalam peraturan rektor tentang
OTK di atas.
Dalam rangka penguatan pengelolaan dan manajemen ITS yang selaras dengan kebutuhan
GUG telah dilakukan beberapa program sebagai berikut :
o Standarisasi proses bisnis dan pengukuran beban kerja pegawai
o Perumusan dan Pemetaan Proses Bisnis ITS
o Evaluasi dan Pemeringkatan Jabatan Sesuai OTK
o Pelayanan Pengelolaan Karir Dosen dan Tendik PNS/NON PNS
o Pelayanan Kesejahteraan Pegawai yang Memasuki Purna Tugas
o Penguatan Kelembagaan/Organisasi dan Peningkatan Kompetensi SDM
1) Standarisasi proses bisnis dan pengukuran beban kerja pegawai
Proses bisnis utama di ITS dibagi kedalam 12 Kelompok dan setiap kelompok proses
dihubungkan dengan unit organisasi yang sangat terkait atau bertanggung jawab terhadap kualitas
hasil kerja baik proses, output maupun outcome.
Kerangka analisis yang digunakan dalam pemetaan dan perumusan proses bisnis di ITS
menggunakan kerangka CIMOSA (Computer Integrated Manufacturing for Open System Architecture)
dan IDEF0. Dengan menggunakan kedua kerangka tersebut dapat ditentukan proses bisnis yang
terkait denganmanage process, proses inti (Core Processes) proses penunjang (Support Processes)
dalam lingkup ITS. Pemetaan proses bisnis ITS mencakup semua proses yang berlangsung di ITS
dikompilasi menjadi dokumen baku yang dapat menjadi acuan untuk keperluan perencanaan dan
pengembangan organisasi, kerangka penilaian kinerja individu pegawai dan penyusunan prosedur
baku ITS akan menggunakan acuan proses bisnis yang telah disusun.
5 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
2) Pengukuran Beban Kerja
Perencanaan dan optimalisasi alokasi pegawai di ITS mempertimbangkan hasil pengukuran
beban kerja. Penyusunan formasi dan dan penentuan jumlah pegawai dalam suatu unit kerja akan
lebih mendekati kebutuhan yang sebenarnya dengan memperhitungkan ukuran beban kerja tiap
jabatan.
o Perhitungan beban kerja dosen
Beban kerja meliputi jumlah SKS pengajaran, jumlah SKS pembimbingan, kegiatan
penunjang, dan beban administratif dosen yang mendapat tugas tambahan sebagai pejabat
struktural di ITS. Perhitungan beban dosen ITS dilakukan per Laboratorium untuk mendapatkan
rasio beban kerja per Laboratorium. Nilai beban kerja dapat dikategorikan dalam rendah
(underload) dengan range 0<b<0,5, cukup dengan range nilai 0.5<=b<1 dan tinggi (overload)
dengan nilai >=1. Rasio beban kerja pada setiap laboratorium dapat menjadi pertimbangan
untuk pemerataan beban atau penataan bidang keahlian tiap dosen di suatu departemen.
Perencanaan rekrutmen jumlah dosen yang pada suatu Departemen dapat mengacu pada rasio
beban kerja dosen.
o Pengukuran beban kerja Tendik
Mengacu pada jabatan fungsional umum atau jabatan fungsional tertentu yang
ditugaskan secara formal. Tiga pendekatan yang digunakan adalah kerangka pengukuran sesuai
acuan KEPMENPAN No.75/2004, Sampling Kerja, dan NASA-TLX (pendekatan subyektif).
3) Evaluasi dan Pemeringkatan Jabatan sesuai OTK
Panduan metodologi dan rincian faktor-faktor penilaian jabatan telah dirumuskan dalam
PERMENPAN&RB No 34 Tahun 2011 tentang Panduan Evaluasi Jabatan. Dalam panduan evaluasi
jabatan tersebut dijelaskan secara terstruktur tahapan Factor Evaluation System (FES) sebagai acuan
evaluasi jabatan di ITS. Terdapat 6 faktor yang dipertimbangkan dalam evaluasi jabatan di ITS yang
mengacu pada panduan FES sebagai berikut :
Faktor 1: Ruang lingkup dan dampak program
Faktor 2 : Pengaturan organisasi
Faktor 3 : Wewenang penyelia dan manajerial
Faktor 4 : Hubungan personal (Sifat hubugnan dan Tujuan hubungan)
Faktor 5 : Kesulitan dalam pengarahan pekerjaan
Faktor 6 : Kondisi lain
Setiap jabatan dinilai oleh lebih dari 3 penilai sehingga dapat diketahui kecondongan nilai
dari tiap jabatan. Hasil penilaian jabatan menggunakan kerangka FES menjadi acuan dalam proses
pemeringkatan jabatan dan penentuan kelas jabatan.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5 7
3.1.3.2. Efektivitas Struktur Organisasi dalam mendukung Visi dan Misi
Dalam konsep Matching Model, maka alignment antara manajemen SDM dan rancangan
Struktur Organisasi dengan Visi dan Misi ITS harus selalu dijaga. Struktur Organisasi dan Tata Kerja
ITS telah dirancang sedemikian rupa dengan mengacu pada kebutuhan dalam pencapaian visi dan
misi ITS dan melibatkan sejumlah stakeholder dalam perumusannya. Namun demikian dalam
perjalanannya tetap perlu dilakukan evaluasi untuk penyempurnaan.
Untuk mengatakan apakah sebuah struktur organisasi sudah dirancang dapat diterapkan
secara efektif dan efisien, maka diperlukan sebuah evaluasi yang dilakukan setelah satu periode
tertentu setelah melewati masa learning cuve yang cukup. Dugaan bahwa saat ini terlalu ‘gemuk’
dari sisi jumlah pejabat tentu harus dibuktikan melalui sebuah evaluasi organisasi yang terstruktur,
sistematis dan komprehensif. Jika dilihat dari sisi jumlah pejabat memang ada penambahan, namun
hal ini lebih karena adanya perubahan tuntutan transformasi dari PTN PK BLU menjadi PTN BH,
adanya kontrak kinerja dengan indikator kinerja yang lebih sulit, diantisipasi dengan munculnya unit
baru yang sejalan dengan kebutuhan.
Pada tahun 2018 akan dilakukan evaluasi SOTK dimana pada tahap awal akan dilakukan
asessmen terhadap tingkat kesehatan organisasi untuk mencapai agility dengan menggunakan
instrumen yang telah dirancang. Kemudian berdasarkan hasil penilaian ini akan dilakukan evaluasi
secara bertahap dengan melibatkan stakeholder. Tahap pertama akan dilakukan evaluasi terhadap
struktur yang terkait dengan core process business dan dilanjutkan dengan komponen lainnya dan
kemudian dilakukan konsolidasi dan integrasi. Diharapkan pada pertengahan tahun 2018 sudah
dapat hasil analisis dan rekomendasi yang lebih komprehensif dan efektif untuk membawa
organisasi ITS dalam mencapai visi dan misinya.
Isu terkait perlunya dimunculkan kembali Pascasarjana, juga akan dikaji dalam evaluasi
organisasi nantinya. Namun pada saat ini berdasarkan hasil pemetaan proses bisnis, sudah
dipastikan bahwa semua proses bisnis terkait kepasacasarjanaan telah ter-deploy pada unit-unit
yang relevan yaitu Direktorat Akademik, BAPKM, Fakultas, Departemen dan Prodi terkait. Namun
demikian, ITS akan melakukan evaluasi organisasi secara komprehensif untuk bisa menjawab apakah
struktur organisasi dan tata kerja yang saat ini diirancang sudah memenuhi kaidah efektivitas dan
efisiensi atau belum dan akan melakukan perbaikan jika memang diperlukan berdasarkan hasil
evaluasi tersebut.
3.1.3.3. Pengelolaan Kepegawaian, Pengembangan Sumber Daya Manusia dan
Pembangunan Budaya Organisasi
1) Penyusunan Pedoman Pengelolaan Dosen dan Tendik ITS-PTNBH
Beberapa peraturan rektor yang telah dirumuskan dan diterbitkan untuk akuntabilitas dalam
pengelolaan SDM baik PNS maupun Non PNS adalah sebagai berikut:
a. Peraturan (Perek) Rektor ITS Nomor 02 Tahun 2017 tentang kepegawaian;
b. Peraturan Rektor ITS Nomor 03 Tahun 2017 tentang Nilai dan Kelas jabatan di lingkungan ITS;
c. Peraturan Rektor ITS Nomor 04 Tahun 2017 tentang Keringanan Beban Kerja Dosen bagi Dosen
yang Mendapat Tugas Tambahan di lingkungan ITS;
d. Peraturan Rektor ITS Nomor 05 Tahun 2017 tentang Pembayaran Tambahan Penghasilan
Bulanan dan Tambahan Tunjangan Tugas Belajar bagi Pegawai di lingkungan ITS;
e. Peraturan Rektor ITS Nomor 08 Tahun 2017 tentang Pengukuran Kinerja Pegawai Di
Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember; dan
5 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
f. Peraturan Rektor ITS Nomor 09 Tahun 2017 tentang Pembayaran Insentif Kinerja Bagi Pegawai
Di Lingkungan Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Dalam rangka meningkatkan efisiensi dan kelancaran dalam koordinasi antar unit, maka
telah dikembangkan aplikasi e-perkantoran. Aplikasi e-Perkantoran saat ini telah digunakan di ITS
semenjak tanggal 1 Januari 2017, bertepatan dengan diimplementasikannya SOTK ITS PTN-BH.
Pengguna dari e-Perkantoran ini tidak hanya untuk pihak manajemen, namun juga dosen dan
karyawan di ITS. Akses ke e-Perkantoran dilakukan via integra, yakni melalui integra.its.ac.id. Integra
difungsikan sebagai portal untuk berbagai sistem Informasi dan aplikasi yang ada di ITS, termasuk e-
Perkantoran. Berikut adalah screenshot dari e-Perkantoran di integra.
2) Pengembangan SDM dalam upaya Mendukung World Class University (WCU)
Saat ini rasio dosen bergelar S3 terhadap total dosen relatif kurang bagus yaitu sebesar 42%
dari yang diharapkan sebesar 55%. Sementara itu, proporsi GB masih kecil yaitu 9% dengan
dominasi pada jabatan akademik Lektor yaitu sebesar 33% dan Lektor Kepala 23%. Artinya profil
dosen berdasarkan jabatan akademik belum sesuai dengan profil yang diharapkan
Oleh karena itu akan diupayakan untuk melakukan langkah-langkah strategis dan efektif
untuk merubah profil dosen menjadi lebih baik. Beberapa langkah strategis untuk bisa dilakukan
untuk meningkatkan rasio jumlah dosen berkualifikasi Doktor antara lain :
a. Melakukan rekrutmen dosen Non PNS dengan mengutamakan bergelar Doktor (S3);
b. Merumuskan kebijakan terkait rekrutmen Non PNS bagi Dosen bergelar Doktor meskipun usia
lebih dari 35 tahun namun memiliki kemampuan yang sangat baik dalam menghasilkan karya
penelitian dan publikasi internasional;
c. Melakukan proses rekrutmen dosen dengan kualifikasi setara Doktor melalui mekanisme
Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) yang dilakukan secara selektif dan mengacu pada
peraturan yang berlaku dan mekanisme yang telah ditetapkan oleh ITS, melalui proses ini dapat
dimungkinkan untuk merekognisi para praktisi industri dan BUMN yang telah memiliki
kualifikasi setara S3, dan kandidat lainnya;
d. Memperpanjang masa aktif dosen yang berkualifikasi S3 melalui rekrutmen dosen dengan
NIDK;
e. Menyusun sebuah perencanaan pengembangan SDM (Man Power Planning) yang dapat
mendukung kebutuhan SDM untuk WCU
Pada tahun 2017 ini jumlah dosen yang diusulkan ke Guru Besar mengalami penurunan,
demikan juga jumlah GB yang dikukuhkan. Hal ini bisa dikarenakan adanya beberapa perubahan
peraturan/persyaratan khususnya terkait dengan proporsional nilai angka kredit per komponen
Tridarma, dan persyaratan jumlah dan kuallitas karya ilmiah yang ditentukan. Beberapa upaya untuk
meningkatkan proporsi dosen dengan Jabatan Akademik Lektor Kepala dan Guru Besar diantaranya
adalah melalui:
a. Penyediaan sistem administrasi kepangkatan dan mekanisme pengusulan kenaikan pangkat
yang lebih mudah dan efektif dengan memanfaatkan teknologi informasi (e-kepangkatan);
b. Penyediaan insentif untuk dosen yang memiliki karya ilmiah berkualifikasi internasional,
sehingga merangsang dosen untuk menulis karya publikasi untuk dapat memenuhi persyaratan
kenaikan pangkat dengan mengakomodasi pada kriteria dalam penilaian kinerja dosen.
Untuk mendukung aktivitas Tridharma dan pengelolaan administrasi kenaikan pangkat
maupun hal-hal terkait peningkatan kompetensi dan kualifikasi dosen diperlukan dukungan tenaga
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 5 9
kependidikan yang handal. Hasil pemetaan kemampuan tendik dalam penggunaan/pemanfaatan
Teknologi Informasi dengan hasil sebagai berikut:
o masih terdapat 9% Tenaga Kependidikan yang belum memiliki penguasaan terhadap MS Excel
dan
o sebagian besar (71%) Tenaga Kependidikan memiliki kemampuan dasar
Untuk itu telah dilakukan pelatihan penggunaan/pemanfaatan Teknologi Informasi.
Pelatihan-pelatihan lain yang telah dilakukan diantaranya untuk Bendahara Pembantu Pengeluaran
(BPP), Teknisi Komputer dan Teknisi Sarana Prasarana. Disamping itu tenaga kependidikan juga
diberikan kesempatan untuk bisa melanjutkan studinya dengan bidang studi relevan dengan
kebutuhan ITS melalui ijin pimpinan.
Perencanaan SDM kedepan akan dilakukan dengan berdasarkan pada beberapa kriteria agar
dapat sejalan dengan kebutuhan dalam mendukung pencapaian visi dan misi ITS dan dengan
mempertimbangkan:
a. Rasio dosen dengan mahasiswa yang dijaga dengan rata-rata 1 : 20 dimana range yang diijinkan
untuk setiap Departemen adalah 1 : 17 s/d 1 : 24 untuk memenuhi kriteria A pada akreditasi
nasional (Standar Nasional Pendidikan Tinggi);
b. Rasio jumlah Doktor dengan total dosen secara bertahap akan diupayakan menjadi 60% pada
lima tahun kedepan;
c. Beban kerja dosen per bidang keahlian (basis laboratorium) minimum 80% onload dan
diupayakan secara bertahap 100% dalam status onload berdasarkan hasil workload analysis.
d. Jumlah pensiun dan estimasi turn over SDM.
3) Perumusan dan Implementasi Budaya Kerja ITS
Transformasi ITS menjadi PTNBH dan telah berlakunya organisasi baru ITS perlu didukung
dengan perubahan budaya kerja. Untuk itu perlu dirumuskan budaya kerja yang didasari nilai-nilai
organisasi yang pendorong proses tranformasi organisasi agar lebih cepat dan terarah.
Program implementasi budaya kerja ITS juga menjadi program unggulan dalam program
Reformasi Birokasi Internal (RBI) ITS. Bentuk sosialisasi yang telah dilakukan melalui poster atau
banner, yaitu internalisasi nilai-nilai ITS yang sudah termuat dalam dokumen Statuta dan Renstra ITS.
Implementasi budaya kerja ITS juga diwujudkan dalam bentuk kegiatan proaktif dan berhasilguna.
ITS menyelenggarakan kompetisi Improvement Contest “ITSPROVEMENT” bagi pegawai ITS, dan
selanjutnya telah disiapkan rancangan implementasi dalam bentuk progam-program efektif lainnya.
Pada akhir tahun 2017 ini juga telah dilakukan kick off komitmen implementasi budaya kerja
ITS dengan pilot project pelaksanaan program 5S+S (Sisih, Susun, Sapu, Standar, Sinambung, dan
Selamat). Kick off komitmen ini dilakukan oleh seluruh pimpinan ITS yang dicanangkan dengan
menggoreskan tanda tangan dalam spanduk besar sekaligus dinyatakan secara verbal bersama-sama
pada akhir kegiatan ‘workshop corporate mindset dan pelatihan ‘supervisory management’ yang
dilaksanakan pada tanggal 15-17 Desember 2017.
4) Pelaksanaan Reformasi Birokrasi sesuai Peta Jalan Reformasi Birokrasi
Program reformasi birokrasi internal (RBI) merupakan program yang telah dicanangkan
pemerintah untuk mewujudkan instansi dan aparatur pemerintahan yang efisien, efektif, bersih,
terbuka, transparan dan akuntabel. ITS sebagai bagian dari Kemenristekdikti berkomitmen untuk
menyusun dan menjalankan program RBI. Tim RBI ITS telah dibentuk terdiri anggota yang berasal
6 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
dari lintas unit kerja dan lintas proses kerja, dan diformalkan dalam SK Rektor Tim RBI ITS yang
dipimpin oleh Direktur SDMO. Dengan mengacu pada 6 pilar RBI ITS, terdapat 26 program yang
direncanakan menjadi kegiatan reformasi birokrasi ITS, termasuk 5 Quick Wins program telah
diwujudkan dalam tahun 2017. 5 Quick Wins Program telah berjalan dan sebagian besar telah
terlaksana dengan baik.
5) Pembangunan Budaya Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja
Aspek keamanan, kesehatan dan keselamatan kerja (K3) merupakan bagian yang penting
diperhatikan dalam pengelolaan organisasi. Sudah terdapat banyak standar yang telah ditetapkan
oleh pemerintah baik secara lokal maupun oleh lembaga internasional. ITS sangat serius
memperhatikan aspek K3 terutama dalam rangka mendapatkan pengakuan internasional dan karena
beberapa akreditasi dan sertifikasi internasional juga mensyaratkan dipenuhinya standar minimum
untuk K3. Mulai tahun 2016 ITS telah menyatakan komitmennya untuk komplai terhadap standar K3
yang diwujudkan dengan adanya unit khusus yang menangani yaitu di bawah Kasubdit Organisasi,
Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja. Beberapa upaya yang telah dilakukan diantaranya:
a. Pengembangan sistem pengamanan kampus yang efektif, melalui alokasi kelompok, penguatan
kompetensi personil SKK dan kelengkapan sistem CCTV;
b. Kajian dan perancangan sistem pengaturan akses terbatas memasuki kampus ITS dikaitkan
dengan sistem keamanan dan keselamatan kampus;
c. Penyediaan nomor emergency dengan nomor yang mudah diingat dan bersifat permanen.
Selain itu beberapa upaya yang akan dikembangkan diantaranya:
a. Pemanfataan teknologi pemindai penghuni atau pengunjung menggunakan smart card ITS
merupakan alternatif yang akan diujicobakan;
d. Ujicoba palang pintu otomatis pada pintu akses keluar kampus merupakan salah satu rencana
program peningkatan kampus;
e. Rencana penerapan pemasangan sticker teregistrasi untuk setiap kendaraan yang memasuki
area kampus ITS;
f. Membangun aplikasi berbasis Android (mobile application) yang akan memantau proses patroli
berbasis GPS dan QR Code. Panic Button juga disediakan dalam aplikasi bagi penghuni kampus
ITS bila menemui keadaan bahaya;
Sistem manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) ITS merupakan kebutuhan dan
bahkan keharusan terutama dengan beroperasinya beberapa gedung tingkat tinggi di kampus ITS
serta banyaknya laboratorium yang memiliki resiko bahaya kebakaran. Inisiasi implementasi SMK3
dengan beberapa kegiatan awal berupa kajian, benchmarking ke berapa PTN yang telah
mengimplementasikan SMK3, dan pengukuran safety bulding assessment, asessment kondisi
perangkat K3 di lingkungan ITS, melakukan pelatihan Dasar K3 untuk Laboran dan Teknisi,
pembuatan buku saku K3 untuk mahasiswa baru, Standarisasi Safety Sign, Pembuatan Video Safety
Induction serta penyiapan pembentukan Tim P3K3 ITS. ITS juga telah berpartisipasi aktif dalam
komunitas K3 Perguruan Tinggi.
3.1.3.4. Pengembangan dan Pemeliharaan Sistem Informasi Terintegrasi
Saat ini hampir keseluruhan proses bisnis inti di ITS menggunakan sistem Informasi dengan
harapan untuk mempercepat proses administrasi, manajerial serta meningkatkan efisiensi
organisasi. Terdapat 4 klaster sistem Informasi terkait proses bisnis di ITS yakni: 1) kluster akademik,
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 6 1
2) klaster keuangan, 3) klaster SDM dan TSI serta 4) klaster kerjasama, penelitian dan pengabdian
masyarakat. Dari empat klaster tersebut, terdapat lebih dari 30 sistem Informasi yang telah
diimplementasikan di ITS.
Integrasi sistem Informasi terus ditingkatkan karena dapat meningkatkan agilitas (agility)
khususnya dalam menghadapi berbagai perubahan. Sistem Informasi terintegrasi akan
meminimalkan perubahan struktur dari SIM akibat perubahan struktur organisasi. Tujuan
pengembangan sistem Informasi terintegrasi ini yakni:
a. Mengembangkan sistem Informasi baru untuk mendukung tata kelola organisasi;
b. Memodifikasi sistem Informasi di ITS sesuai SOTK baru ITS;
c. Mengintegrasikan sistem basis data di ITS.
d. Menggabungkan sistem Informasi dalam 1 portal yakni SSO (Single Sign-On) atau
integra.its.ac.id
1) Modifikasi, Penambahan Fitur Mayor pada SI Eksisting dan Pengembangan Sistem Informasi
Baru
Modifikasi perlu dilakukan untuk 6 SIM utama yakni: 1) SI Perencanaan, Monitoring dan
Evaluasi (SIPMONEV), 2) SIM Akademik, 3) SIM Keuangan, 4) E-Perkantoran, 5) Integra, 6) SIM
Kepegawaian. Pada tahun 2017 ini telah berhasil dilakukan modifikasi yang disesuaiak denga SOTK
pada SIM Keuangan, e-Perkantoran, dan SIPMONEV.Sedangkan ketiga SIM yang lain yakni SIM
Akademik, Integra dan SIM Kepegawaian masih dalam pengerjaan untuk modifikasi.
Dalam rangka meningkatkan layanan, telah dikembangkan beberapa sistem Informasi dan
aplikasi. Beberapa diantara aplikasi dan sistem Informasi tersebut akan dicantolkan pada single-sign
on (SSO) atau integra.its.ac.id dengan hanya menggunakan 1 akun integra untuk akses ke banyak
SIM dan aplikasi. Dengan demikian, keamanan dan kenyamanan pengguna SIM di ITS menjadi
semakin meningkat.
Terdapat delapan aplikasi/SIM yang dikembangkan pada tahun 2017 ini. Kedelapan
aplikasi/SIM tersebut yakni: 1) e-perkantoran, 2) Mobile e-perkantoran, 3) data.its.ac.id, 4) google
play & app store ITS, 5) WSO2 API ITS, 6) gitlab, 7) executive report, 8) suro.its.ac.id sebagai portal
F/OSS ITS.
Pada pertengahan tahun 2017 ini, kemajuan dari pengembangan SI baru oleh DPTSI adalah
sebagai berikut.
a. e-perkantoran.
Aplikasi e-Perkantoran telah berhasil diselesaikan dan diimplementasikan pada awal tahun
2017.
b. Mobile e-perkantoran
Pengembangan mobile apps untuk e-Perkantoran terdapat 2 bagian yakni: eKantorAPI,
ePerkantoran for iOS dan ePerkantoran for Android.
c. Google Play dan App Store ITS
Pada kuarter I, DPTSI telah membuat Official Account untuk mobile apps, baik di Google Play
maupun di App Store. Oleh karenanya, target ini telah tercapai 100%.
d. Pengembangan Gitlab
Pada kuarter I tahun 2017, DPTSI mengembangkan Gitlab sebagai repository bagi developer di
DPTSI dalam mengontrol berbagai files termasuk source code.
6 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
e. Executive report ITS
Pada tahun 2017 ini, target DPTSI yakni membuat 2 klaster laporan eksekutif yakni bidang
Akademik dan bidang Kepegawaian. Untuk tahun selanjutnya, akan dikembangkan klaster lain
yakni keuangan dan bidang lainnya.
f. suro.its.ac.id sebagai portal F/OSS ITS
ITS mendukung penuh pemanfaatan software legal dan oleh karenanya, berusaha memberikan
akses secara legal ke beberapa software yang bersifat penting bagi semua mahasiswa, dosen
dan ITS. Namun demikian, karena kebutuhan software sangatlah beragam dan keterbatasan ITS
memfasilitas sebagian besar ragamnya software tersebut, maka DPTSI berkomitmen membantu
ITS dalam menyediakan software free dan open source bagi civitas ITS terutama dosen dan
mahasiswa. Suro.its.ac.id adalah portal untuk Free/Open Source Software bagi ITS. Pada
dasarnya, suro.its.ac.id telah memiliki eksistensi di ITS. Namun demikian, Suro pada tahun 2017
ini mengalami perubahan signifikan dari sisi backend serta integrasi dengan Single Sign-On ITS.
Saat ini, pengembangan suro.its.ac.id masih 70%. Ke depannya, suro.its.ac.id dapat diakses via
portal SSO ITS yakni integra.its.ac.id/app.php.
2) Monitoring dan Evaluasi Kinerja SI dan Website Eksisting
Untuk mengantisipasi terjadinya crash atau down-time, dilakukan monitoring atas kinerja SI
eksisting termasuk website di ITS melalui aplikasi pemantauan yakni via pantau.its.ac.id. Website ini
bertujuan untuk memberikan Informasi mengenai sistem Informasi mana saja yang aktif, recently
down, dan inactive.Website ini juga memberikan ranking atas website di ITS yang paling tinggi nilai
rankingnya, dinilai dari beberapa aspek. Ke depannya, kedua website ini akan diintegrasikan dengan
email sehingga jika sebuah website tiba-tiba down, pemilik website dapat segera mengetahui
mengenai hal tersebut untuk kemudian dapat diambil tindakan perbaikan.
3.1.3.5. Pengembangan Data Warehouse dan Online Analytical Processing
1) Pengembangan dan Pemeliharaan Data Warehouse dan Integrasi Basis Data SIM
Dari berbagai SIM yang ada di ITS saat ini, hanya beberapa SIM saja yang terintegrasi dengan sumber
data yang sama. Banyak SIM yang lainnya yang masih berdiri sendiri dan hal tersebut tentunya tidak
sesuai dengan prinsip Single Entry for Multi Purposes (SEMPA). Termasuk diantaranya yakni
perhatian DPTSI terhadap adanya satu sumber data yang dapat dijadikan acuan untuk berbagai SIM
di ITS. Untuk kepentingan ini, DPTSI berusaha memisahkan data yang bersifat transaksional dan data
untuk kepentingan analisis. Oleh karenanya, DPTSI pada tahun 2017 mengembangkan data
warehouse. Pada tahun 2017 ini, data warehouse yang dikembangkan yakni dikhususkan pada
database akademik dan database kepegawaian. Progress untuk datawarehouse dan integrasi, saat
ini yakni masih 70% terlaksana.
2) Peremajaan RESITS dan Portal Data (data.its.ac.id)
Resits atau Resources ITS memberikan informasi mengenai publikasi, penelitian dan profil
dosen ITS. Resits dapat diakses secara publik melalui resits.its.ac.id. Data penelitian, publikasi dan
profil diri yang ditampilkan di resits diambil dari data di SIM kepegawaian. Pada tahun 2017 ini, resits
akan dijadikan sumber rujukan mengenai profil dosen, menggantikan web personal dosen. Hal ini
dikarenakan web personal dosen masih belum terintegrasi dengan sistem apapun di ITS sehingga
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 6 3
tiap dosen harus melakukan update di website tersebut. Padahal, berbagai data terkait dosen dapat
diambil di beberapa SIM yang ada di ITS.
Untuk portal data, program kerja ini terkait erat dengan data warehouse, integrasi data dan
laporan eksekutif. Pada akhirnya, portal data akan disambungkan dengan beberapa data yang ada di
laporan eksekutif. Saat ini, pemutakhiran Resits dan portal data masih dalam proses analisis
sehingga kemajuannya masih dalam taraf 20%. Pemutakhiran Resits dan data.its.ac.id ini tergantung
pada program integrasi data dan data warehouse.
Capaian Indikator kinerja bidang Sumber Daya Manusia, Organisasi dan Teknologi Informasi
disajikan pada Lampiran 2.
3.1.4. Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan Internasionalisasi
Kegiatan bidang Inovasi, Kerjasama, kelaumnian dan Internasionalisasi yang menunjang
tujuan strategis Transformasi Organisasi meliputi Endowment Fund, penyusunan prosal LOAN untuk
pengembangan ITS, pengembangan SIM MoU dan Implementasinya. Kegiatan yang menunjang
tujuan strategis Kontribusi Nasional meliputi : Pelatihan kewirausahaan oleh alumni, Training Within
Industry (TWI), EPIUNET (Eastern Part of Indonesia University Network), Pengembangan Inovasi dan
komersialisasinya. Sedangkan kegiatan yang menunjang program WCU meliputi staff and student
mobility, pelatihan bagi dosen menyelenggarakan kuliah berbahasa Inggris, peningkatan
penerimaan jumlah mahasiswa asing, upaya peningkatan ranking ITS secara internasional, promosi
internasional serta Revenue Generation dalam kegiatan internasional.
3.1.4.1. Endowment fund
Selama 2017 telah dibangun Sistem Informasi Manajemen endowment fund (SIM
Endowment) dengan pencapaian target penyelesaian adalah 95%. Disamping itu juga telah
dilaksanakan 4 kali kegiatan yang melibatkan alumni/mitra untuk mendukung Endowment Fund
(100%). Tahun 2018, kegiatan akan difokuskan untuk melaksanakan roadshow, fund raising dan
kegiatan yang mendukung penggalangan dana abadi, khususnya pada kantong-kantong alumni dan
mitra kerjasama ITS serta BUMN. Agar CRM Alumni dan Kemitraan ITS dapat mendukung sistem
endowment fund ITS, dibutuhkan inisiatif strategis berupa TOP UP POINT sistem yang terekam
secara otomatis saat donatur berkontribusi. Point tersebut akan bisa digunakan bagi donatur untuk
memanfaatkan program-program peningkatan kualitas pendidikan dan pelatihan di ITS (seperti
diskon sertifikasi kompetensi, akses riset dll), termasuk untuk mengikuti jalur penerimaan MABA
melalui jalur mandiri dan kemitraan. Arah kedepan dalam pengembangan dana abadi adalah dengan
menyerahkan kegiatan pengelolaan dana abadi kepada unit usaha/PT di bawah PT. ITS Tekno Sains
sehingga dapat dikelola dengan profesional dan tetap memberikan kemanfaatan untuk
pengembangan ITS. Diharapkan di awal tahun 2019, rencana ini sudah dapat direalisasikan.
6 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.13 Tampilan Corporate Database
Tantangan dalam kegiatan endowment fund ini adalah sinergitas dengan IKA ITS, mengingat
pada saat yang sama IKA ITS juga memiliki program endowment fund. Upaya yang akan dilakukan
adalah menyatukan pengelolaan dibawah anak perusahaan PT. ITS Tekno Sains, yang dikelola
Bersama oleh ITS dan IKA ITS (sebagai komisaris ex officio rektor dan ketua IKA ITS).
3.1.4.2 Pengembangan ITS melalui skema LOAN
Penyusunan dokumen loan ITS kepada pemerintah sudah dilaksanakan 100%. Saat ini
dokumen telah diterima dan dipelajari oleh Bappenas RI, dan diharapkan di tahun 2018 dapat
dimasukkan kedalam program yang ditawarkan kepada lender (Blue Book). Dokumen LOAN ITS
bertemakan "Downstreaming Research and Innovation in The Form of Teaching Industry: A Strategic
Effort Towards a World Class University". Dari hasil audiensi dengan Bappenas, tema yang diusulkan
ITS dikatakan sangat menarik minat Lembaga donor, dan guna mendukung hal tersebut
kemenristekdikti juga telah memfasilitasi ITS untuk melakukan studi banding ke STP di Turki pada
tahun 2017.
Gambar 3.14 Dokumen Loan ITS
3.1.4.3 SIM MoU dan Implementasinya
ITS telah mengembangkan SIM MoU dengan para mitra yang dimaksudkan untuk
memudahkan monitoring, implementasi dan melakukan upaya pemberdayaan terhadap MoU yang
dimiliki. Sekalipun belum sepenuhnya selesai, 85% dari konsep SIM MoU yang akan dikembangkan
telah dapat diselesaikan.
Kemenristekdikti juga telah memberikan
bantuan pendanaan untuk penyusunan Master Plan
dan DED STP ITS yang merupakan salah satu
program utama yang diusulkan dengan mekanisme
loan, selain beberapa program pengembangan
infrastruktur dan SDM lainnya
Usulan Loan yang telah diterima oleh
Bappenas perlu mendapat dukungan dari semua
pihak termasuk MWA.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 6 5
Gambar 3.15 Online data-base MoU ITS
(www.inova.its.ac.id)
3.1.4.4 Pelatihan kewirausahaan oleh alumni
Selama 2017 telah dilaksanakan 6 kali pelatihan kewirausahaan yang diselenggarakan
bekerjasama dengan alumni ITS (100%). Pelatihan ini merupakan bagian integral dari kegiatan
magang dan TWI (training within industry). Program ini dimaksudkan untuk memberi penguatan
kompetensi mahasiswa dibidang kewirausahaan melalui kerjasama dengan alumni pebisnis yang
akan menjadi mentor bagi adik-adik mahasiswa calon alumni.
3.1.4.5. Training Within Industry (TWI) dan Internship
Program Training Within Industry (TWI) adalah kegiatan yang dibuka oleh Perusahaan bagi
calon lulusan Perguruan Tinggi ITS untuk memberikan kesempatan belajar langsung dalam
menyelesaikan masalah riil yang ada di perusahaan. Kegiatan ini dimaksudkan untuk:
o Meningkatkan kompetensi mahasiswa dalam memasuki dunia kerja (link and match),
o Memperkenalkan mahasiswa kedunia kerja dan mampu melakukan problem solving terhadap
masalah riil yang dihadapi oleh perusahaan.
o Membuka peluang bagi unit penyelenggara (departemen/program studi) untuk membangun
kerjasama dengan perusahaan penyelenggara internship.
o Sebagai sarana pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pembelajaran, pengembangan
kurikulum, dan faktor insentif kinerja jurusan..
Kegiatan TWI berlangsung minimal selama 3 (tiga) bulan dengan pembimbing dari dosen
maupun dari Perusahaan. Selama 2017, telah dilaksanakan 6 kali (100%). Tahun 2017 jumlah
mahasiswa yang sudah mengikuti program ini sebanyak 80 mahasiswa.
3.1.4.6. Eastern Part of Indonesia University Network (EPIUNET)
EPIUNET (Eastern Part of Indonesia University Network) telah ditetapkan oleh Renstra ITS
sebagai salah satu program strategis yang perlu diperkuat. Hingga 2017 telah dilaksanakan 3 jenis
kegiatan dalam kerangka EPIUNET, yaitu: (1) Joint Research, (2) Internasionalisasi, dan (3)
Penjaminan Mutu. Guna mendukung perencanaan, pelaksanaan dan monitoring program di atas, ITS
telah menyiapkan SIM EPIUNET yang berbasis web untuk membantu kelancarannya.
SIM MOU sudah selesai 85% (belum
diuji cobakan), dan akan diuji coba pada
bulan JANUARI hingga PEBRUARI 2017
bersamaan dengan CRM ALUMNI, dan secara
efektif akan bisa digunakan untuk
penerimaan mahasisa baru jalur kemitraan
dan mandiri pada tahun 2018.
6 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.16 SIM EPIUNET
3.1.4.7 Science and Techno Park (STP) ITS
Science and Techno Park (STP) merupakan program Kemenristekdikti yang sejakan dengan
rencana pengembangan ITS. Namun demikian, hingga saat ini belum ada satupun Perguruan Tinggi
(PT) di Indonesia menerima SK penetapan oleh kemenristekdikti. Namun demikian sejak Tahun 2016
ITS secara menerus menerima dukungan pendanaan untuk program-program dalam kerangka
pengembangan STP ITS.
Kemenristekdikti mendukung program penyusunan DED kompleks STP ITS sebagai lanjutan
dari penyusunan masterplan yang telah dilaksanakan pada tahun 2016. DED tersebut mencakup (1)
Perencanaan, (2) Penyusunan dokumen renovasi Maritime Center, (3)Penyusunan dokumen renovasi
Automotive Center (4) Penyusunan dokumen pengadaan peralatan Automotive Center, (5)
Penyusunan dokumen pengadaan peralatan Creative Center, (6) Penyusunan dokumen pengadaan
peralatan Incubation Center, (7) Penyusunan DED Gedung Maritim Center (8) Penyusunan DED
Gedung Pusat Industri Kreatif.
.
Gambar 3.17 Desain Center Creative Industry STP ITS
dalam DED
ITS juga aktif dalam forum keorganisasian STP di Indonesia, bahkan TS diundang sebagai
narasumber oleh forum Asosiasi STP Indonesia, untuk mengemukakan pengalamannya dan
pandangannya dalam mengelola inovasi terkait dengan peran STP. Beberapa kegiatan telah
dilaksanakan di tahun 2017 antara lain: (1) Teaching industry sepeda motor listrik, dana
kemenristekdikti, (2) Inkubasi industri (PPBT, IBT) pendukung komponen sepeda motor listrik, dana
kemenristekdikti, (3) Beberapa pendanaan inovasi (CPPBT, Inovasi Industri PII, PUI, Rintisan PUI), (4)
Insentif Bagi Hasil Riset dan Inovasi yang Siap di Produksi dan Dikomersialisasi, (5) Insentif
penyusunan FS dan dokumen HaKI
Setiap perguruan tinggi (35 PT) memiliki
akun yang memungkinkan 3 kegiatan di atas dapat
direncanakan, dilaksanakan dan dimonitor secara
bersama-sama. Partisipasi masing-masing
perguruan tinggi juga dapat dimonitor sehingga
memungkinkan untuk mendorong semua anggota
konsorsium untuk terlibat di dalamnya.FGD antara
Rektor EPIUNET telah dilaksanakan pada bulan
Nopember 2017 Program ini membutuhkan
sosialisasi yang terus menerus dan upaya untuk
meyakinkan PT anggota konsorsium agar terlibat
aktif dalam pengembangan EPIUNET.
Beberapa kegiatan yang dilaksanakan terkait
dengan STP ITS di tahun 2017 antara lain:
(1) FGD/Workshop Dengan Stokeholder
Kerjasama untuk Menyusun DED STP ITS,
(2) Pelaksanaan Studi Banding STP,
(3) Penyusunan Detail Engineering Disain
Gedung STP
(4) Pelatihan, dll
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 6 7
STP ITS juga telah mendapatkan bantuan perangkat computer (10 PC dan 12 laptop) yang
dilengkapi dengan operating system dan software design: Catia. Sebagai bagian dari dukungan
terhadap kegiatan STP juga telah dilakukan pelatihan terhadap sepuluh orang SDM dari ketiga center
di STP ITS. Dua organisasi terkait STP yaitu PUI PT telah mendapatkan penguataan dan pendanaan
dari RistekDikti yaitu PUI PT SKO (Sistem Kontrol Otomotif) dan PUI PT MIA. PUI PT SKO telah
mendapatkan pendanaan dari Kemristek DIKTI selama beberapa tahun. PUI MIA RC pada tahun 2017
memperoleh penetapan dan pendanaan dari Kemristek DIKTI. PUI PT SKO menerima sertifikat
sebagai Pusat Unggulan IPTEK (PUI) dari Kemristek DIKTI, Penetapan Tahun 2017. PUI PT rintisan
yang telah memperoleh pendanaan dan akan dilanjutkan di tahun depan 2018 adalah konsorsium
rintisan PUI Smart City dan PUI Keselamatan Kapal dan Instalasi laut
Tahun 2017 semua program terkait STP ITS telah dapal dilaksanakan sepenuhnya (100%).
Selanjutnya status kelembagaan STP ITS akan di dorong untuk menjadi anak perusahaan dibawah PT.
ITS Tekno Sains yang mendapat mandate dari ITS untuk mengelola kawasan STP ITS (sebagaimana
rekomendasi Kemenristekdikti). Tabel berikut menjelaskan tahapan pengembangan STP ITS
Tabel 3.3 Tahapan pengembangan STP ITS
Timeline STP ITS 2
2015
2
2016
2
2017
2
2018
2
2019
2
2020
Program STP diperkenalkan Kabinet kerja dan
diakomodasi dalam Renstra Kemenristekdikti
Tim adhoc STP ITS terbentuk
Pendanaan master plan ITS
Program riset dan inovasi yang mendukung STP
dengan dana Kemenristekdikti
Program riset dan inovasi yang mendukung STP
dengan dana ITS dan Mitra
Proposal Loan pengembangan STP selesai disusun
Proposal Loan ITS diterima Bappenas
Program penguatan riset dan inovasi yang
mendukung STP dana Kemenristekdikti dan ITS
serta Mitra
Target usulan STP ITS tercatat dalam Blue Book
Bappenas
Spin off company dari STP
Beauty contest pendanaan loan STP ITS
Pembangunan infrastruktur STP ITS dengan dana
loan
3.1.4.8 Pengembangan Inovasi dan komersialisasinya
Beberapa kegiatan telah dilaksanakan dalam kerangka pengembangan inovasi dan upaya
mengkomersialisasikan antara lain:
(1) Pendampingan dan Insentif bagi hasil Riset dan Inovasi yang siap diproduksi dan
dikomersialisasi serta membantu dalam mencari mitra kerjasama,
(2) Memberi Insentif untuk membuat Prototipe R&D (Skala Lab) yang telah memiliki TRL 6,
(3) Memberi insentif untuk membuat prototipe skala industri yang siap dikomersialisasikan,
(4) Memberi Insentif Untuk Melakukan Kajian Kelayakan Teknis dan Kelayakan Bisnis Bagi Hasil
Riset dan Inovasi Skala Lab dan Industri yang Siap Dikomersialisasikan
(5) Membuat Profil Pemetaan Inovasi ITS Melalui SIM Inovasi, Portofolio Daring (Online Web) dan
Versi Cetak untuk didistribusikan ke pihak-pihak terkait.
6 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Capaian untuk masing-masing KPI adalah 100% dan beberapa lebih dari 100%. Disisi lain
beberapa prestasi yang telah diperoleh adalah:
1. Dana kegiatan inovasi dari kemenristekdikti mencapai 20 Milyar
2. Produk Inovasi ITS melebihi target yang ditetapkan ITS dan Kemenristekdikti
3. ITS ditetapkan sebagai PT dengan kinerja bidang Inovasi terbaik nasional.
Gambar 3.18 Katalog Produk Inovasi ITS
Beberapa hal yang perlu diperbaiki kinerjanya adalah rasio jumlah HKI yang didaftarkan dan
jumlah prototipe terhadap jumlah dosen yang masih cukup rendah. Oleh karena itu kajian tentang
perlunya TTO (technology transfer office) untuk meningkatkan kapasitas ITS dalam peningkatan
kinerja produk inovasi, penciptaan HaKI, dukungan akses bisnis, dan rintisan serta akses
komersialisasi menjadi perlu ditindaklanjuti. Saat ini naskah akademik tentang TTO sedang disusun
dan diharapkan terakomodasi saat dilaksanakannya revisi atas SOTK ITS PTNBH.
3.1.4.9 Kegiatan yang menunjang tujuan strategis World Class University
Beberapa kegiatan untuk menunjang tujuan strategis ITS menjadi world class university telah
banyak dilaksanakan. Target terhadap KPI yang ditetapkan melalui Renstra ITS PTNBH 2015-2020
telah tercapai dengan baik, kecuali pada aspek outcome berupa ranking ITS pada sistem
perangkingan QS, masih belum memenuhi target.
1) Staff international mobility
Kegiatan student/staff international mobility memiliki capaian yang melampaui target KPI
yang ditetapkan:
o Kegiatan mobilitas internasional tendik keluar negeri mencapai 600%,
o Kegiatan mobilitas internasional tendik yang ke ITS memiliki capaian 263%,
o Kegiatan mobilitas internasional mahasiswa yang ke luar negeri mencapau 240%, Jumlah
Pelaksanaan Commtech Dalam Setahun mencapai 167%, Jumlah Peserta Joint Workshop
Engineers in Asia 2016 mencapai 128% serta Jumlah Peserta Workshop Global Competencies
mencapai 768%.
Melalui proses survey pasca pelaksanaan program, kegiatan mobilitas internasional tendik
dan mahasiswa ke luar negeri memberi manfaat yang besar untuk membuka wawasan,
meningkatkan kepercayaan diri, meningkatkan kemampuan berbahasa inggris dan yang lebih
penting adalah mengetahui best practiceyang ada di perguruan tinggi mitra luar negeri yang
dikunjungi.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 6 9
Di tahun 2017, ITS mengirimkan beberapa staf terpilih untuk melakukan internship (magang)
ke kampus luar negeri dalam program ITS Outbound Staff Mobility 2017. ITS juga berinisiasi untuk
menerima beberapa staf dari kampus luar negeri untuk melakukan internship serupa dalam program
ITS Inbound Staff Mobility. Terdapat 10 (sepuluh) peserta, staf dari 2 (dua) universitas di Thailand
yaitu Mahidol University dan Suranaree University of Technology akan menimba ilmu dan
pengalaman di kampus ITS selama 1 (satu) minggu pada tanggal 16-23 Juli 2017. Selama 3 (tiga) hari,
sepuluh peserta kegiatan Inbound Staff Mobility 2017 tersebut melakukan internship (magang) di
Direktorat/Biro/Kantor/Unit/UPT/Lembaga/Pusat Studi/Departemen yang ada di lingkungan ITS.
Selain juga dilaksanakan Inbound Staff Mobility Batch 2 dengan total peserta 8 peserta yang
terdiri dari 4 universitas di ASEAN yaitu Kasetsart University Thailand, Svay Rieng University
Cambodia, King Mongkut institute of Technology Latkrabang (KMITL) Thailand dan Ho Chi Minh
University of Technology (HCMUT) Vietnam.
(a) Batch 1 (b) Skema Top-down
Gambar 3.19 Peserta Inbound Staff Mobility tahun 2017
Pada tahun 2017, komposisi peserta magang tendik 2017 dibagi menjadi 2 bagian, yang
pertama (bottom-up) adalah dengan konsep seleksi terbuka bagi para tendik di seluruh ITS dengan
mengikuti serangkaian seleksi dan staff upgrading. Terdapat 13 tendik yang terpilih dan Universitas-
universitas yag dikunjungi adalah sebagai berikut:
1. Sirindhorn International Institute of Technology
2. King Mongkut's University of Technology North Bangkok
3. Asian Institute of Technology
4. Rajamangala University of Technology Thanyaburi
Skema yang kedua (Top-down) dengan melakukan pemetaan tendik yang sering mendukung
internasionalisasi ITS. Terdapat 24 tendik yang dikirim ke beberapa universitas di Thailand.ITS juga
menyelenggarakan beberapa skema mobilitas mahasiswa inbound di ITS yaitu
b. Internship (21)
c. Student Exchange (7)
d. Full Degree (51)
e. Darmasiswa (10)
f. Matrikulasi Timor Leste (42)
a. Short Program, yaitu CommTECH Insight,
Anthropology Exploration of Surabaya’s
Kampungs University of Vienna Austria & ITS
Indonesia, CommTECH Highlight dan
Engineers in Action
7 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
(a) (b)
Gambar 3.20 Pelaksanaan Summer Program di Taiwan (a) dan Engineers in Action
(b) Kendala dan solusi
Kendala Solusi
proses imigrasi yang rumit menjalin komunikasi yang baik dengan
imigras
sulitnya koordinasi dengan jurusan
pengampu course short program
menjalin komunikasi yang baik dengan
jurusan pengampu course shot program
proses keuangan ITS memahami proses keuangan
kurangnya mata kuliah yang ditawarkan
dalam Bahasa Inggris
mengadakan pelatihan EMI,
belum ada program khusus matrikulasi
bagi mahasiswa internasional.
menyusun program matrikulasi khusus
mahasiswa internasional*)
*) Program yang tersedia adalah peluang exchange dengan mitra dan non mitra ITS, beasiswa GKS,
beasiswa Erasmus, program Student Excursion 2017.
2) Student Mobility
Program internship untuk mahasiswa
Program internship untuk mahasiswa ITS yang telah dilaksanakan berupa :
o Program student exchange (pertukaran pelajar) baik untuk program satu semester dengan
credit transfer
Program internship untuk mahasiswa ITS yang telah terlaksana adalah student exchange ke
universitas mitra seperti Dankook University Korea, KMUTT, UTeM Malaysia; program Erasmus+
Student Mobility ke Cardiff University UK, AUTH Yunani;
o Kunjungan singkat seperti Study Excursion (SE),
Dilaksanakan di National Singapore University, National Technological University Singapore dan
Lasalle University Singapore sebanyak 2 batch
o Summer and winter school ke universitas mitra maupun non mitra ITS.
Meskipun kesempatan internship mahasiswa ke luar negeri sangat banyak dan telah
dipublikasikan secara luas kepada mahasiswa ITS namun ditemukan berbagai kendala sebagai
berikut:
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7 1
Kendala Solusi
Atensi mahasiswa ITS untuk
memanfaatkan kesempatan student
mobility yang ada masih sangat rendah.
Jumlah pendaftar setiap program masih
sangat kecil.
Mahasiswa pendaftar tidak
memahami syarat dan ketentukan program
Membuat pengumuman setiap kesempatan
yang ada secara luas tidak hanya
menggunakan media informasi konvensional
seperti milis dan website, informasi peluang
intership ke luar negeri yang selalu ada juga
telah disosialisasikan via IPITS, OK2BK.
- Anthropology Exploration of Surabaya's Kampungs 2017
Program ini merupakan short program yang dilaksanakan oleh DHI dengan kerjasama dengan
University of Vienna. Anthropology Exploration of Surabaya's Kampungs 2017 pada 19 Maret – 9
April 2017. Jumlah peserta untuk Anthropology Exploration of Surabaya's Kampungs 2017 adalah 20
orang yang terdiri dari mahasiswa dan dosen.
Gambar 3.21 Peserta Anthropology Exploration of
Surabaya's Kampungs
Untuk meningkatkan partisipasi dari peserta mahasiswa ITS, maka program didesain dengan
membentuk tim dengan mahasiswa Vienna. Sedangkan untuk teknis penempatan mahasiswa Vienna
di Kampung, DHI telah berkoordinasi dengan semua tokoh Kampung Green and Clean dan Kampung
Ungguan Surabaya untuk menjelaskan tujuan utama pelaksanaan program dan manfaatnya bagi
Kota Surabaya, sehingga para tokoh Kampung tersebut dapat membantu pelaksanaan program
sejenis di masa depan.
3) Pelatihan Bagi Dosen Menyelenggarakan Kuliah Berbahasa Inggris
Peraturan akademik pasal 28 ayat 4 menyebutkan bahwa setiap semester minimal ada 2
(dua) mata kuliah yang ditawarkan dalam bahasa Inggris untuk masing-masing program Sarjana dan
Magister. Oleh karena itu melalui DHI mengadakan kegiatan pelatihan English as the Medium of
Instruction (EMI) bagi para dosen yang dilaksanakan 2x setiap tahunnya. Pada tahun 2017 telah
dilaksanakan 4 batch dengan jumlah perserta untuk 4 batch 78 orang
Pada pelaksanaannya mahasiswa ITS
dilibatkan sebagai peserta dimana jumlah
pendaftar sangat minim. Selain itu, pada saat
pelaksanaan peserta mahasiswa ITS terlihat lebih
pasif daripada mahasiswa Vienna. Konsep
kegiatan Anthropology Exploration of Surabaya's
Kampungs 2017 adalah peserta harus tinggal di
Kampung Surabaya.
7 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Melalui program EMI diharapkan ITS akan meningkatkan kemampuan dosen
menyelenggarakan kuliah dengan Bahasa Inggris. Dihasilkan rasio jumlah mata kuliah yang
dilaksanakan dalam Bahasa Inggris mencapai 13.78, atau sekitar 220% dari target yang ditetapkan
Renstra ITS PTNBH 2015-2020. Kendala utama program EMI adalah (1) keterbatasan dana untuk
pelaksanaan dalam jumlah yang besar; (2) ketidakpercayaan diri beberapa dosen terhadap
kemampuan Bahasa inggrisnya sehingga memilih tidak mengikuti pelatihan dan tidak mengajar
dalam Bahasa Inggris.
4) Peningkatan Jumlah Penerimaan Mahasiswa internasional
Untuk mendukung program World Class University, Direktorat Hubungan Internasional terus
berupaya meningkatkan jumlah mahasiswa asing melalui beberapa program. Saat ini terdapat 41
mahasiswa asing aktif dengan persebaran program sebagai berikut: (1) Beasiswa unggulan : 1 orang,
(2) Reguler : 22 orang, (3) KNB : 17 orang, dan Internship: 1 orang. Adapun mahasiswa asing yang
akan masuk pada tahun ajaran 2018/2019 sebanyak 105 orang dengan persebaran sebagai berikut:
(1) Reguler : 62 orang, Darmasiswa : 4 orang, Student Exchange : 25 orang, dan Internship : 14 orang.
Secara keseluruhan, jumlah mahasiswa asing S2 ITS mecapai 83 orang dari 70 orang yang
ditargetkan, atau sekitar 119%.
5) Upaya Peningkatan Ranking ITS secara Internasional
ITS mendukung target kemenristekdikti untuk masuk dalam jajaran top 500 perguruan tinggi
terbaik di dunia. Beberapa usaha menuju terwujudnya tujuan ini telah beberapa kali dilakukan
melalui rapat koordinasi yang diselenggarakan sampai semester pertama di tahun 2017 ini. Salah
satu contoh pertemuan tersebut adalah yang diadakan di Makassar pada tanggal 31 Maret 2017.
Sebagaimana hasil ranking ITS versi QS-WUR, di tahun 2018 ITS baru mencapai ranking 801+, masih
jauh dari target yakni 650+. Telah dilakukan analisa yang oleh Tim WCU ITS dengan hasil sebagai
berikut:
o Aspek quantitative performance, meliputi publikasi atau sitasi, international mobility, staff
international. ITS masih memiliki kinerja yang baik dibandingkan dengan beberapa PT yang
rankingnya berada di atas ITS.
o Aspek persepsi (academic reputation dan employer reputation) dengan bobot sebesar 50%,
Nilai ITS relative rendah, ditengarai ITS memiliki beberapa masalah khususnya terkait dengan
Branding ITS dimata dunia akdemisi dan pemakai lulusan ITS.
Upaya perbaikan branding ini akan difokuskan dengan melaksanakan beberapa kegiatan
yang melibatkan QS yang sasarannya adalah perbaikan branding ITS dimata employer dan akademisi.
Selain itu memperhatikan saran dari Senat Akademik ITS perbaikan akan :
o Batch 1 pada 23 – 27 Januari 2017 o Batch 2 pada 30 Januari – 3
Februari 2017 o Batch 3 pada tanggal 31 Juli– 4
Agustus 2017 o Batch 4 pada 9 - 13 Oktober 2017
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7 3
1. difokuskan pada satu sasaran ranking, yaitu lembaga yang paling diakui oleh kementerian
Ristekdikti, yaitu QS WUR. Tidak perlu semua standar penilaian seperti 4ICU, Webometrics, dan
sebagainya diikuti.
2. secara natural melaksanakan tridharma (pengajaran bertaraf internasional, penelitian berskala
internasional, dan kiprah yang berdampak global), yang dilaksanakan secara progresif dan
berkesinambungan.
3. meningkatkan reputasi yang efektif dengan meningkatkan jumlah kerja sama riset dan
akademik yang kongkret (tidak berhenti pada MOU) dengan universitas luar negeri.
4. Memanfaatkan secara pro-aktif dan terencana konsorsium-konsorsium internasional yang telah
diikuti ITS, serta mendayagunakan para dosen lulusan luar negeri yang masih membina
hubungan dengan universitas tempat studinya untuk memulai kerja sama.
5. mengupayakan agar ITS memiliki kebijakan/peraturan untuk mengangkat profesor dari
universitas luar negeri sebagai adjunct professor atau tercatat sebagai dosen luar biasa di ITS.
Bekerjasana dengan tim WCU ITS dari 11 PTNBH maka untuk mewujudkan suasana
internasionalisasi akan diadakan summer course bersama yang merupakan usulan dari Universitas
Gajah Mada, Yogyakarta. Selain ITS akan berpartisipasi dalam program World Class Professor,
dimana melalui program ini, memungkinkan sebuah PTN melalui PUI atau unit lain mendatangkan
professor ber-reputasi internasional untuk dating dan menjalankan proses pembimbingan akademik
dengan fasilitas dana dari kemenristekdikti.
Ada dua skema pendanaan yang disediakan melalui program ini:
1. Skema A : World Class Professor untuk Membangun Global Satellite laboratory/ Research
Center, dan
2. Skema B: Visiting World Class Professor
Dari proposal yang dikirimkan tersebut, akhirnya diputuskan bahwa ITS mendapatkan
pendanaan untuk Skema B (Visiting World Class Professor). Pendanaan tersebut digunakan untuk
mendatangkan 5 profesor dari Netherland, UK, Korea dan Taiwan.
1. Prof. (Em.) Leo P. Ligthart dari TU Delft, The Netherlands untuk Dept Teknik Elektro
2. Prof. Hadi Susanto dari University of Essex, UK untuk Dept Matematika,
3. Prof. Seung Wook Kim dari Department of Chemical and Biological Engineering, Korea
University, Republic of Korea untuk Dept Biologi,
4. Prof. Liang Kuang Chen dari NTU Taiwan untuk Dept Teknik Mesin Industri
5. Prof. Robby Soetanto, Loughborough University, UK untuk Dept Teknik Sipil dan untuk Teknik
Fisika.
Untuk mendukung kegiatan WCU ITS, koordinasi antar unit juga difasilitasi melalui tim ad
hoc ITS WCU yang menghasilkan kesepakatan untuk bantuan pendanaan program yang menunjang
program WCU antara lain:
1. Peningkatan Jumlah Kolaborasi Riset dengan Partner Internasional
2. Peningkatan Jumlah Dosen ITS yang menjadi Responden Survey QS
3. Melakukan Promosi Lab/ Unit ke Mitra Luar Negeri
4. Roadshow ke Persh Internasional / Multinasional yang ada di Indonesia
5. Meningkatkan Jumlah Visiting Professor/Lecturer/Researcher
6. Insentif Prodi yang Mendatangkan Guest Lecture dari LN
7. Pelaksanaan Kuliah Tamu dari Lembaga Ranking Internasional
8. Post doctoral program di ITS
7 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
6) Promosi Internasional
Kegiatan promosi ITS secara rutin dilaksanakan oleh ITS dalam rangka meningkatkan reputasi
ITS di kalangan internasional agar menarik minat calon mahasiswa baik itu dari level undergraduate
maupun dari level post graduate untuk menempuh pendidikan di ITS. Selain itu, dengan
memperbanyak keikut sertaan di pameran internasional diharapkan juga mampu menarik minat
banyak peneliti luar negeri untuk melakukan penelitian di ITS.
ITS juga mengikuti APAIE di Taiwan pada tanggal 21 - 23 Maret 2017. Adapun respon positif
dari pameran tersebut adalah sebagai berikut:
1. 1 MoU sudah ditandatangani
2. Inisiasi 3 draft MoU student exchange, salah satunya dari Gyeongsang National University,
Korea yang ingin mengadakan program resiprocal mengingat sudah ada student ITS yang sudah
di universitas tersebut
3. Registrasi peserta CommTECH Highlight di tempat
4. College of Engineering, NCKU meminta proposal short program 1 atau 2 minggu dan juga akan
mengrimkan peserta ke CommTECH Highlight
5. EPITECH, France & ISARA, France ingin mengrimkan student exchange intake September 2017
6. University of Melbourne tertarik untuk mengirimkan student dalam program internship atau
diganti dengan kombinasi CommTECH Insight 2018 + 1 atau 2 minggu internship dari topik
CommTECH agar bisa dibiayai dan kredit bisa diklaim. Sementara CommTECH Highlight 2017
akan tetap dipromosikan sebagai kegiatan ekstrakurikuler.
7. Mahidol Univiversty akan mengrimkan staff internship ke ITS mininimal 4 bulan juli bersamaan
dengan SUT.
8. Université de Bourgogne, Perancis dengan B. Altheim dan Benedicte Fortier. Tertarik untuk
mengirim peserta CommTECH.
9. Nujarin Jongruja, Microbiology KMUTT melanjutkan kerjasama dengan Jurusan Biologi terkait
dengan mikrobiologi dan molekuler.
10. Anne-Sophie Radel, UTC Perancis belum mempelajari regulasi erasmus+. Namun menanyakan
bila ITS tertarik, bidang apa yg diambil dan kapan waktu submit proposal.
11. Kunjungan ke NCKU: Follow up kerjasama Teknik Mesin dengan NCKU melalui Martin Torbjörn
Nordling. Prof Jia-Jin Jason Chen dari Biomedic Engineering mau membuka peluang kerjasama
dengan biomedik ITS. American University dan University of California tertarik untuk dikirimi
softfile Commtech dan mau mempelajarinya.
Selain itu ITS juga mengikuti International Week at Bialystok University of Technology, Poland yang
dilaksanakan selama 5 hari dan diikuti oleh 50 peserta dari 20 negara pada tanggal 15 - 19 Mei 2017.
Kegiatan ini berupa Pameran Pendidikan, Speed Dating, dan Diskusi untuk potensi kerjasama baik di
bidang, student mobility, staff mobility, short program, dan MoU. Dari kegiatan tersebut, diperoleh
beberapa kerjasama, staff inbound, dan student inbound dari universitas dan negara baru. Pada
tanggal 22-24 Nopember 2017, ITS mengikuti pameran pendidikan The 13th QS Apple Conference
and Exhibition di Splendor Hotel, Taichung, Taiwan.
Direktorat Hubungan Internasional mencari kesempatan selebar-lebarnya untuk
mempelajari kebutuhan dan keinginan pasar internasional terhadap sebuah perguruan tinggi agar
ITS dapat segera berbenah dan mempersiapkan diri untuk menjawab kebutuhan global. Sebagai unit
yang bertanggung jawab dalam hal promosi dan penggerak dalam kegiatan internasionalisasi, bahan
untuk promosi menjadi satu hal penting yang harus dipersiapkan.
Mempromosikan potensi ITS merupakan salah satu tupoksi utama DHI, untuk itu sangat
perlu dilakukan pembaharuan materi promosi :
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7 5
o profil yang update dengan memasukkan perubahan kurikulum, adanya departemen baru dan
adanya pertumbuhan jumlah internasional student.
o buku perjalanan ITS International Office dalam bahasa Indonesia sebagai rekap perjalanan dari
DHI yang bisa digunakan sebagai pembelajaran untuk Kantor Urusan Internasional (KUI) di
seluruh Indonesia.
o Buku dokumentasi perjalanan yang memuat rekap perjalanan DHI dalam bentuk foto yang
komunikatif serta menarik.
o Materi promosi yang dilengkapi dengan informasi capaian-capaian ITS terkini. Materi promosi
tersebut nantinya akan dipergunakan dalam berbagai pameran yang diikuti ITS di dalam dan di
luar negeri, sebagai cindera mata tamu asing yang datang ke ITS, dan untuk dikirimkan ke
kedutaan besar Indonesia di berbagai negara untuk disebarluaskan.
Dalam beberapa pameran yang akan diikuti dan banyaknya tamu asing yang datang, DHI
harus selalu siap menyediakan bahan-bahan informasi berupa brosur study abroad, exchange dan
internship, video promosi ITS, serta souvenir berupa gantungan kunci, pouch, Flash Disk, kaos, tas,
topi dan frame foto. Saat ini Direktorat Hubungan Internasional telah memiliki 6 sistem informasi
dengan rincian sebagai berikut:
1. Website Direktorat Hubungan Internasional
Website ITS International Office merupakan sebuah platform yang digunakan DHI
untuk menyampaikan informasi kepada pihak eksternal. Website ini mengakomodasi informasi
mengenai berita kegiatan yang dilakukan ITS IO, informasi program untuk civitas akademika
ITS, informasi program untuk pihak eksternal termasuk universitas-unversitas luar dan menjadi
pintuk bagi pihak eksternal khususnya civitas akademika ITS untuk mengakses daftar MoU dan
Beasiswa yang ada.
2. SIM MoU
SIM MoU atau Sistem Informasi MoU merupakan sebuah sistem informasi yang
berguna untuk menyimpan informasi mengenai kerja sama ITS dengan partner luar negeri
yang berupa MoU dan MoA. Saat ini SIM MoU dapat diakses oleh pihak eksternal untuk
mendapatkan informasi mengenai ID Dokumen, partner, program, asal negara dan benua
partner dan tanggal berlaku kerjasama.
3. SIM Kontak
SIM Kontak merupakan sistem informasi yang digunakan sebagai media untuk
menyimpan data rekanan DHI. SIM Kontak menggantikan fungsi penyimpan kartu nama yang
masih konvensional. SIM Kontak sangat bermanfaat untuk memperluas jangkauan informasi
DHI secara lebih efisien dan efektif.
4. SIM Beasiswa
SIM Beasiswa digunakan untuk menghimpun data beasiswa yang ada sehingga dapat
tersampaikan kepada civitas akademika ITS. SIM Beasiswa diharapkan dapat mempermudah
civitas akademika ITS dalam mengakses informasi beasiswa dengan lebih efisien.
5. SIM Imigrasi
Merupakan sistem informasi yang berguna untuk mencatat data keimigrasian
mahasiswa, dosen atau peneliti asing yang berada di ITS. SIM Imigirasi menghimpun data diri,
informasi keimigrasian serta data kontak darurat. SIM Imgirasi juga memiliki fungsi reminder
yang membantu staff urusan imigarsi ITS IO untuk menangani surat-surat keimigrasian
sebelum tanggal kadaluarsa.
7 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
6. SIM Akomodasi
Merupakan sistem informasi berisi informasi akomodasi tempat tinggal yang
memungkinkan disewa atau dihuni mahasiswa asing. SIM akomodasi dikelola
dengan`menggunakan data hasil survey yang dilakukan secara berkala. SIM ini selalu
diinformasikan kepada mahasiswa asing yang akan datang ke ITS untuk memudahkannya
dalam mencari tempat tinggal.
Sistem informasi yang dimiliki oleh DHI juga selalu membutuhkan perbaruan/ update, oleh
karena itu DHI menggagas pengembangan sistem informasi yang sustainable sekaligus memberikan
kemudahan dalam pengembangannya secara berkelanjutan. Di tahun 2017, ITS IO melakukan
pengembangan website dan SIM Kerjasama.
Rangkuman capaian Indikator kinerja bidang Bidang Inovasi, Kerjasama, Kealumnian dan
Internasionalisasi dan disajikan pada Lampiran 2.
3.1.5 Capaian Kinerja Bidang PPM
Dalam era PTNBH, LPPM memiliki lima fungsi penting yaitu (a) merencanakan,
melaksanakan, memonitor dan mengevaluasi penelitian agar selaras dengan renstra penelitian ITS
dengan outcome peningkatan jumlah publikasi; (b) merencanakan, melaksanakan, memonitor dan
mengevaluasi pengabdian pada masyarakat agar selaras dengan renstra abdimas ITS dengan
outcome peningkatan jumlah kegiatan abdimas yang berpotensi mengatasi persoalan masyarakat;
(c) mendukung ITS dalam mencapai 500 besar peringkat WCU. Fungsi ini sinergi dengan fungsi yang
pertama yaitu peningkatan jumlah publikasi; (d) Mendukung hilirisasi penelitian yang telah menjadi
program nasional; (e) peningkatan jumlah HKI.
Posisi penelitian ITS sangat vital dalam mendukung ketercapaian target WCU. Tolok ukur
keberhasilannya adalahjumlah publikasi, terutama yang terindeks scopus. Kenaikan sangat signifikan
terjadi pada tahun 2016, sedangkan pada tahun 2017 dimana target publikasi adalah 600 terindeks
scopus, dan telah tercapai 762 (terindeks scopus) dan 123 ( terindeks non scopus) .
Untuk lebih meningkatkan publikasi dilakukan terobosan-terobosan :
1. Upgrading pomits dengan target 200 paper publikasi internasional terindeks.
2. Kolaborasi riset dengan PTN Jatim
3. Kolaborasi riset dan klinik publikasi ilmiah internasional dengan PTS Jatim
4. Melanjutkan program-program sebelumnya yaitu : (1) Mengefektifan Lab.Based Research. (2)
Peluncuran beasiswa bagi peneliti; (3) peningkatan insentif publikasi; (4) peningkatan jumlah
jurnal dan proceeding ITS online yang terindeks serta pendaftaran ke portal garuda; (5)
peningkatan jumlah seminar internasional di jurusan; (6) peluncuran skema penelitian mandiri;
(7) workshop penulisan proposal berbasis prestasi penelitian departemen; (8) workshop
upgrading jurnal online; (9) insentif proof reading paper.
5. Khusus untuk kerja sama antar universitas nasional, ITS telah mengembangkan jejaring riset
EPI-UNET yang beranggotakan sekitar 40 universitas Indonesia bagian timur.
6. Untuk kerjasama riset internasional di tahun 2017 telah dijalin kerja sama dengan Australia
(AIC) dan Austria (ASEA UNINET).
KONDISI ABDIMAS ITS DAN UPAYA PENYELARASAN DENGAN UNGGULAN ITS
Jumlah dana untuk abdimas yang murni bersumber dari Non PNBP hanya sebesar 3 M
terbagi atas 2 (dua) skema yaitu :
1. Abdimas berbasis riset dengan dana 2 Miliar
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7 7
2. Abdimas Reguler dengan dana 1 Miliar.
Jumlah kegiatan abdimasyang berhasil didanai pada tahun 2017 mencapai 118 judul, dengan
rincian 55 judul abdimas berbasis riset dan 58 judul abdimas reguler. Luaran wajib abdimas riset
adalah publikasi ilmiah internasional terindeks scopus, sedangkan abdimas reguler adalah teknologi
tepat guna, SOP, rekayasa sosial, buku ajar.
Sebagai bentuk kepedulian ITS, secara khusus LPPM ITS menyediakan dana pengabdian
masyarakat ITS untuk membantu dan menyelesaikan masalah masyarakat yang mendesak,
khususnya masyarakat disekitar ITS dan sekitar wilayah eks lokalisasi Doly. Jumlah dana yang sudah
dianggarkan sebesar Rp. 750.000.000,- yang digunakan untuk mendanai beberapa topik pengabdian
masyarakat yang dikelola oleh Pusat Studi Potensi Daerah dan Pengabdian Masyarakat (PDPM).
Jumlah Indikator Kinerja LPPM adalah 20 dan secara umum telah mencapai target yang
menggembirakan yaitu 70% telah tercapai 100% atau lebih, 10% IK mencapat target diatas 80% dan
sisanya memiliki capaian kurang dari 80%. Hasil capaian tiap pusat studi di LPPM umumnya sangat
baik.
1) Capaian Kinerja Pusat Studi
Capaian masing- masing Pusat studi dapat dilihat pada grafik berikut.
Gambar 3.22. Capaian Kinerja Tiap Pusat Studi
Namun demikian, dalam menjalankan tugasnya semua ( tujuh) pusat studi yaitu Pusat Studi
Energi, Pusat Studi TIK dan Robotika, Pusat Studi Kelautan, Pusat Studi Permukiman, Lingkungan,
0
20
40
60
80
100
Pu
sat
stu
di e
ner
gi
Pu
sat
Stu
di T
IK d
an R
ob
oti
ka
Pu
sat
Stu
di K
elau
tan
Pu
sat
Stu
di P
erm
uki
nan
,Lin
gku
nga
n
Hid
up
dan
Infr
astr
ukt
ur
Pu
sat
Stu
di M
ater
ial,
Sain
s d
an
nan
ote
kno
logi
Pu
sat
Stu
di K
ebu
mia
n, B
enca
na
dan
P
eru
bah
an Ik
lim
Pu
sat
Stu
di P
ote
nsi
Dae
rah
dan
P
emb
erd
ayaa
n M
asya
raka
t
Pu
sat
Kaj
ian
Hal
al
Pu
sat
Pen
gelo
laan
HK
I
Pu
sat
Pu
blik
asi I
lmia
h
> 100%
100%
80%-<100%
< 80%
persen
7 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Pusat Studi Material, Sains dan nanoteknologi, Pusat Studi Kebumian, Bencana dan Perubahan Iklim,
Pusat Studi Potensi Daerah dan Pemberdayaan Masyarakat teah menemui beberapa kendala dan
telah berupaya untuk menyelesaikannya. Berikut adalah kendala yang secara umum dihadapi oeh
pusat studi dan upaya penyelesaiannya.
Kendala Solusi
o Kesulitan berkoordinasi dengan laboratorium-laboratorium dibawah Departemen
o Keterbatasan Fasilitas Riset, laboratorium dan prasarana pendukung seperti jaringan listrik dan air untuk operasional laboratorium
o Keterbatasan Struktur Pusat Studi yang hanya dikelolah oleh seorang Kepala Pusat saja. Dalam perjalanannya pusat studi tidak hanya melakukan pengembangan riset akademik namun juga untuk pelayanan abdimas bersifat renevue generation, sehingga tidak cukup hanya di isi oleh satu orang Kapus saja
o Tidak memiliki staf pendukung, seperti staf administrasi dan keuangan, sehingga menyulitkan untuk pelaksanaan program-program kegiatan
o Keterbatasan jumlah anggota peneiti yang dapat membawa Mahasiswa S3, S2, maupun S1 dalam tim peneliti di Pusat Studi
o Keterbatasan anggaran riset dan operasional o Harus memiliki revenue dari kegiatan
pengabdian masyarakat
o Identifikasi Laboratorium yang mendukung peta jalan pusat studi.
o Sosialisasi program bahwa penelitian yang dikelola oleh laboratorium harus terkait dengan Pusat Studi yang ada di ITS
o Mengajukan pengadaan fasilitas baru, pengadaan computer dan furniture kantor
o Mebentuk struktur baru yang mendukung operasional Pusat Studi.
o Melakukan pelatihan dan merangkul SDM yang memiliki potensi
o Membangun Komunikasi dengan alumni yang sedang studi/meneliti di luar negeri
o Merekrut mahasiswa-mahasiswa semester akhir untuk melaksanakan penelitian terkait dengan topic penelitian unggulan sehingga bias terlibat dalam kegiatan penelitian
o Melakukan pendekatan ke berbagai instansi baik swasta, pemerintah maupun pihak luar negeri
o Menjalin kerjasama dengan perusahaan untuk bekerjasa menjalankan program CSR
Capaian Kinerja Pusat Pengelolaan Hak Kekayaan Intelektual
Jumlah HKI yang ditargetkan untuk tahun 2017 sebanyak 20 tercapai 27 buah. Untuk
mencapai target tersebut telah dilakukan pelatihan penyusunan HKI ditargetkan 2 kali terlaksana
sebanyak 25 kali. Sedangkan Jumlah usulan paten ditargetkan 16 ternyata hanya dapat direalisasikan
19 usulan paten. Demikian juga untuk usulan di luar paten (desain industry, hak cipta, merk)
ditargetkan 6 tetapai tercapai sebanyak 6. Jumlah dokumen HKI yang siap didaftarkan ditarget 20
berhasil disiapkan sebanyak 27 berkas. Jumlah HKI yang didaftarkan diluar paten ditarget 4
kenyataannya telah didaftarkan selama 2017 sebanyak 6. Strategi dan program yang telah
dijalankan adalah:
o Sosialisasi HKI dan workshop penyusunan deskripsi paten
o Kegiatan mediasi paten , klinik pendampingan penyusunan dan penulisan deskripsi paten
o Pendampingan penyusunan dan penulisan deskripsi paten, hak cipta, merek dan desain industri
o Pendaftaran paten , hak cipta pendaftaran desain industri dan pendaftaran merk
o Workshop cara pemeriksaan plagiasi artikel dengan program Ithenticate yang digunakan untuk
kenaikan jabatan dosen
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 7 9
Jumlah artikel yang sudah selesai pemeriksaan plagiasi dengan program Ithenticate selama
tahun 2017 sebanyak 1998 artikel. Beberapa kendala yang dihadapi selama ini adalah :
- Kekurangan tenaga ahli yang dapat membantu pelaksanaan penyiapan dokumen HKI
- Kemauan dosen untuk menuliskan dokumen HKI masih rendah jika dibandingkan dengan
jumlah dosen aktif ITS
- Kekurangan tenaga ahli untuk validasi pemeriksaan plagiasi artikel
Strategi ke depan untuk mengatasi kendala dan mencapai target adalah :
- Target sudah terlampaui tetapi masih rendah hasilnya jika dibandingkan dengan jumlah civitas
akademika yang melakukan riset yang inovatif.
- Tambahan tenaga ahli untuk pusak HKI.
Capaian Kinerja Pusat Publikasi Ilmiah
Pada Tahun 2017, terdapat tiga KPI yang menjadi tanggung jawab PPI, diantaranya adalah:
Peningkatan mutu pengindeksan Jurnal; pembuatan website; dan peningkatan mutu kualitas
pengelola jurnal. Untuk pengindeksan Jurnal, semua jurnal yang ada di lingkungan ITS sudah
terindeks Google Scholar, tetapi hanya enam yang terindeks DOAJ (JUTI, SOSHUM, Jurnal Teknik,
IPTEK Tech and Science, IJMER, dan GEOID. Rencananya akan ada penambahan delapan jurnal lagi
yang terindeks DOAJ untuk tahun 2018. Pengindeksan delapan jurnal ini sebenarnya dilakukan tahun
2017, sudah dilakukan workshop pengisian form aplikasi pengindeksan. Evaluasi belum dilakukan
sebelum pengajuan permohonan ke DOAJ.
Website sudah siap di ppi.its.ac.id termasuk link ke media sosial. Tetapi keaktifan pegisian
dan pemanfaatan website dan medsos masih rendah.Pengelola jurnal sudah mendapatkan berbagai
latihan melalui beberapa workshop yang diadakan internal maupun eksternal (dari dikti). Target
sebenarnya terlampaui apabila diukur dari jumlah SDM. Tetapi apabila dilihat keaktifan jurnal, maka
target peningkatan SDM belum bisa tercapai.
Beberapa kendala yang dihadapi selama ini adalah :
Apresiasi bagi tenaga ahli internal dalam memberikan pelatihan masih belum memadai,
karena kemampuan dan kapasitas yang dimiliki tenaga ahli tersebut yang berkaitan dengan
pengindeksan maupun pengelolaan jurnal bukan merupakan tupoksi dosen.
Belum ada apresiasi terhadap usaha pengelolaan jurnal dengan meletakkan posisi pengelola
jurnal dalam sistem manajemen ITS.
Membutuhkan tenaga administrasi yang tugasnya untuk menjadi web admin sekaligus medsos
admin, sehingga setiap kegiatan bisa dipublikasikan dan ditanggapi dengan cepat.
Strategi ke depan untuk mengatasi kendala dan mencapai target adalah :
Perlu adanya apresiasi dari keahlian seseorang yang tidak dimiliki oleh orang lain yang dapat
meningkatkan kinerja secara umum Jurnal di ITS.
Perlu adanya perubahan manajemen dalam mengakomodasi keberadaan pengelolan jurnal
Perlu diadakan posisi web admin yang bertanggungjawab untuk mepublikasi kegiatan PPI.
8 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
3.1.6. Program Kerja dan Capaian Kinerja Sekretariat Institut
Sekretaris Insitut membawahi 3 unit yaitu : 1) Unit Pengengendalian dan Pegawasan
Program (UP4) bertugas memonitor dan mengevaluasi jalannya program ITS dan mengelola program
khusus, 2) Unit Protokoler, Promosi dan Kehumasan (UPPH) bertugas menjalankan keprotokoleran di
ITS dan mempromosikan ITS melalui berbagai media dan 3) Unit Layanan Hukum yang bertanggung
jawab terhadap seluruh produk hukum di ITS serta memberikan pendampingan terhadap kasus-
kasus hukum di ITS.
Jumlah indikator kinrja yang harus dilaksanakan unit-unit dibawah Sekretaris Institut sekitar
adalah 67 indikator, masing-masing unit mengelola : 23 indikator (UP4), 14 indikator (ULH) dan 30
indikator (UPPH). Capaian target kinerja sangat baik yaitu 97% telah mencapai target. Data capaian
secara lengkap dapat dilihat di lampiran.
3.1.6.1 Pengembangan Sistem Penyelarasan, Pengawasan dan Pengendalian serta
Pelaporan Program Kerja dan Program Strategis ITS
Pelaksanaan Program kerja ini dilakukan oleh UP4 di Sub Unit Pengendalian dan Pengawasan
Program dengan menyelaraskan indikator kinerja program kerja unit dengan indikator kinerja
Renstra ITS dan Indikator Kinerja dalam kontrak kinerja dengan Kementrian Riset dan Pendidikan
Tinggi.
Selain itu, program kerja unit juga telah mengakomodasi Rencana Strategis ITS ITS PTNBH tahun
2015-2019. Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program setiap unit di ITS diimplementasikan
dalam Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program (SIPMonEv). SIPMonEv
dikembangkan dan mulai diimplementasikan pada akhir tahun 2016 dimana setiap fakultas dan
departemen mengisi perencanaan program kerja dan pelaporan hasil kegiatan. Sejak tahun
2017, implementasi telah mencakup seluruh unit di ITS mulai dari level Direktorat, Sekretariat
Institut, LPPM, BPPU, Kantor, Perpustakaan, Fakultas, Departemen, Pusat Studi, laboratorium di
bawah LPPM, UPT sampai level kepala laboratorium di bawah Departemen dimana setiap unit
melakukan perencanaan dan melaporkan pelaksanaan program kerja beserta kegiatan dalam
satu tahun.
Pencapaian pada tahun 2017 antara lain:
Pengembangan Sistem Informasi Perencanaan, Monitoring dan Evaluasi Program (SIPMonEv) ITS
mencapai sebesar 90% .
Sosialisasi implementasi SIPMonEv ITS yaitu pengisian program kerja unit di lingkungan ITS
dilakukan pada awal tahun dan Klinik SIPMonEv juga dilaksanakan secara periodik bagi unit yang
memerlukan
Monitoring dan Evaluasi Program yaitu pengisian pelaksanaan kegiatan di SIPMonEv dilakukan 4
kali dalam satu tahun, yaitu bulan Maret, Juni, September dan Desember.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 8 1
Gambar 3.23 Perkembangan Penyelarasan Program Kerja dan Monev dalam SIPMonEv ITS dari 2016 ke 2017
Selama kurun waktu 2017, capaian pelaksanaan kegiatan SIPMonEv mengalami peningkatan
yang cukup baik dari suatu kuartal ke kuartal berikutnya.
Gambar 3.24 Persentase Laboratorium dan Departemen yang mengisi Q3 SIPMonEv
sesuai jadwal yang ditentukan
3.1.6.2 Mensosialisasikan Hasil Capaian Program Kerja
Penyampaian hasil capaian kinerja ITS kepada seluruh stakeholder antara lain
Kemenristekdikti, MWA, Senat, civitas akademika ITS, mitra ITS dibuat dalam bentuk laporan,
laporan/buku dan kontrak kinerja. Berikut buku yang telah dibuat untuk menyampaikan capaian
kinerja ITS sesuai dengan maksud dan tujuan:
1. Pelaporan Capaian Kinerja ITS kepada Kemenristekdikti 2. Laporan Tengah Tahun dan Tahunan ITS kepada Senat Akademik 3. Laporan Tengah Tahun dan Tahunan ITS kepada Majelis Wali Amanat 4. Laporan Kinerja (LAKIN) Tahunan kepada Kemenristekdikti; 5. Buku Program Kerja ITS tahun 2017 6. Buku Dies Natalis
8 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
7. Buku Panduan Pengguna SIPMonEv ITS 8. Kontrak kinerja telah disusun dan ditandatangani oleh 10 pejabat di 10 bidang dengan Rektor
ITS pada tanggal 15 Mei 2017
3.1.6.3 Pelaksanaan Program Khusus
1) Pelaksanaan program Smart Eco Campus
Program dan kegiatan Smart Ecocampus yang telah dilaksanakan pada tahun 2017
diantaranya:
a. PengembanganEco-Urban Farming ITS (UF-ITS) yang menjadi sarana edukasi/pelatihan sivitas
akademika (dosen, karyawan dan mahasiswa) dan masyarakat. Pada tahun 2017 telah
dikembangkan Smart green house dan penyediaan listrik mandiri menggunakan panel surya.
Smart green house memiliki konsep dasar merancang sistem otomasi untuk monitoring dan
pengaturan kondisi iklim mikro pertanian organik menggunakan green house. Penyediaan listrik
mandiri di area UF-ITS dengan panel surya juga berbasis pada sistem mekanis yang dapat
menggerakan posisi panel surya agar selalu mengikuti arah pergerakan matahari (solar tracker).
Eco-Urban Farming ITS telah menghasilkan sayuran organik yang dapat dikonsumsi oleh
masyarakat.
b. Pengembangan Hutan Kampus
Ruang Terbuka Hijau di ITS saat ini ± 50% dari luas wilayah ITS. Sedangkan luas hutan
kampus ITS ± 4.2 Ha yang terletak disisi Barat Kampus. Telah disusun grand design Hutan
Kampus ITS dengan mempertimbangkan jenis dan kesuburan tanah.
c. Go Green atau G2
Untuk membangun kesadaran seluruh masyarakat kampus dilaksanakan kegiatan Go
Green atau G2 yang diselenggarakan pada tanggal 24 November 2017. G2 telah diikuti oleh
mahasiswa angkatan 2017, boloecocampus, BEM ITS, dan sivitas akademika ITS.
d. Pengembangan aplikasi Trans ITS
Untuk mendukung layanan bus kampus ITS dibuat aplikasi Trans ITS agar penggunaan
bus kampus ITS lebih optimal
e. Mengikuti kompetisi UI Green Metric
Kompetisi UI Green Metric diikuti oleh 561 perguruan tinggi diseluruh dunia, terdiri dari
49 nasional dan 516 adalah perguruan tinggi dari luar Indonesia. Tahun 2017 ITS menempati
peringkat 3 dengan total nilai 6059 dan di level internasional ITS menempati peringkat 57.
Ranking ITS selama 4 tahun terakhir dapat dilihat pada Gambar 3.25. Pada tahun 2017, ITS
menjadi salah satu pembicara pada 3rd International Workshop on UI Greenmetric yang
diselenggarakan di Istanbul, Turki pada 10-12 April 2017 dan Lokakarya Nasional UI Green
Metric 2017 di Semarang.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 8 3
Gambar 3.25 Ranking ITS dalam kompetisi UI Greenmetric
f. Pemantauan Kualitas Lingkungan dalam rangka Pelaksanaan DELH
ITS telah memperoleh izin lingkungan yang diterbitkan oleh Walikota Surabaya pada
tahun 2015 dan memiliki kewajiban untuk membuat laporan monitoring tiap tahun. Koordinasi
bersama dengan tim penyusun DELH ITS (dibawah pusat Permukiman, Lingkungan Hidup dan
Infrastruktur) dalam rangka kegiatan pemantauan telah dilakukan.
2) Kegiatan CSR di lingkungan sekitar ITS UP4 juga melaksanakan kegiatan CSR terkait lingkungan dan kesehatan seperti seminar pola
hidup sehat dengan narasumber dr. Hendrawan Nadesul. dan workshop terkait dengan berkebun
organik, dengan narasumber Bapak Soeparwan Soeleman dan Ibu Donor Rahayu, praktisi dari FAM
Organic.
3.1.6.4 Keprotokoleran ITS
1) Penyelenggaraan Kegiatan Keprotokoleran
Penyelenggaraan kegiatan yang membutuhkan dukungan protokoler yang telah dilakukan
selama tahun 2017 meliputi:
1) Pelaksanaan Penerimaan Tamu Rektorat
Selama tahun 2017 terdapat 128 kali kunjungan tamu ke ITS, antara lain :
o Menteri Ristekdikti, Menteri ESDM, Menteri Perhubungan, Menteri Kelautan dan Perikanan RI o Kunjungan dari Duta Besar Inggris, Duta Besar Belanda, konsul jenderal Amerika, Menteri
Pendidikan Swiss dan Duta Besar Swiss, Consulate of Switzerland, Duta Besar Singapura, Rektor LIPIA Arab Saudi, Kunjungan dari Duta Besar Jerman, dan lain lain
2) Pelaksanaan Upacara
o Pelaksanaan Upacara Dies Natalis ke-57 ITS 2017,
o Pelaksanaan Upacara Akademik ITS yaitu wisuda ke-115 pada bulan Maret 2017 (diikuti oleh
1.437 mahasiswa) dan wisuda ke-116 pada bulan September 2017 (diikuti oleh 3.535
mahasiswa) dari jenjang doktor, magister, sarjana dan diploma.
o Pelaksanaan Upacara Hari Besar Nasional meliputi Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) tanggal 2 Mei, Hari Kemerdekaan RI ke-72 tanggal 17 Agustus, dan Upacara Memperingati Hari Pahlawan 10 November.
0
2
4
6
8
2014 2015 2016 2017Nasional
123 120
4357
0
50
100
150
2014 2015 2016 2017Internasional
8 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
3) Pelaksanaan Acara Penting ITS a. Kick Off ITS PTN Badan Hukum b. Pengukuhan Mahasiswa Baru Tahun Akademik
2017/2018 c. Pengukuhan Guru Besar / Profesor d. Acara Dies Natalis ITS ke -57 ITS
Upacara Dies Natalis ITS ke-57
diselenggarakan pada 10 November 2017 di
Graha ITS, disertai dengan penganugerahan
ITS Award kepada 8 (delapan) alumni dan
mitra yang memiliki peranan penting di
berbagai bidang di ITS dan bangsa Indonesia
serta penganugerahan Gelar Kehormatan
Doktor Honoris Causa kepada IbuSusi
Pudjiastuti, Menteri Kelautan dan Perikanan
Republik Indonesia
2) Peningkatan Kapasitas Keprotokoleran ITS
Untuk meningkatkan kapasitas keprotokoleran ITS telah dilakukan berbagai upaya:
a. Pengembangan SOP keprotokoleran SOP Keprotokoleran dibuat dengan standar Nasional maupun internasional. SOP
tersebut memberikan arahan bagaimana cara memberikan layanan protokoler untuk acara
nasional, layanan penyambutan tamu penting negara maupun tamu asing.
b. Peningkatan Kompetensi SDM bidang keprotokoleran Dilakukan dengan melaksanakan pelatihan Tenaga Protokoler dan Master of Ceremony
(MC) untuk perwakilan departemen/unit dan mahasiswa (BEM, HIMA) khususnya penerimaan
atau penyelenggaraan tamu penting. Selain itu juga diselenggarakan Seminar Nasional
Protokoler dan Humas dengan tema “Peran Kehumasan & Protokoler dalam Membangun dan
mengembang-kan Jejaring Institusi”
ITS berhasil menyabet predikat Protokol PTN-BH Terbaik 2017 dalam ajang Pemilihan
Pelaksana Keproto-kolan Terbaik Tingkat Nasional di Lingkungan Kementerian Riset, Teknologi dan
Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti. Dalam kompetisi tersebut, ITS berhasil mengalahkan 10 PTN-BH
lain di Indonesia. Posisi ITS tertinggi mengungguli Universitas Gadjah Mada (UGM) yang berada di
posisi kedua dan Universitas Diponegoro (Undip) yang dinobatkan terbaik di posisi ketiga.
3.1.6.5. Program Promosi dan Kehumasan
Program promosi dan kehumasan dimaksudkan untuk membangun citra ITS di dalam dan
luar negeri. Dalam rangka mempromosikan ITS telah dilakukan berbagai upaya sebagai berikut:
Gambar 3.26 Pemberian gelar Dr Honoris Causa kepada
Ibu Susi Pudjiastuti
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 8 5
1) Meningkatkan jumlah pemberitaan
Gambar 3.27 Contoh pemberitaan Mobil Listrik Yang
digiunakan Presiden untuk ujicoba pada persemian
TOL Sumo
2) Menyelenggarakan dan mengikuti Pameran
Penyelenggaraan pemeran kecil di ITS seperti pameran ITS dalam acara kunjungan Menteri
Perindustrian di gedung Rektorat ITS, acara peresmian Gedung Pusat Riset ITS, pameran dalam
Kuliah Tamu oleh Menteri Keuangan RI Sri Mulyani, dan lainnya. Pameran yang diikuti diluar ITS
adalah pameran dalam rangka Harteknas di Makasar.
3) Mengembangkan Web ITS (https://www.its.ac.id)
Web ITS dikembangkan betda-
sarkan referensi dari berbagai PT luar
negeri dan PT di Indonesia. WEB ITS
dibuat sesuai dengan kebutuhan user
dari berbagai kalangan. Design dibuat
menarik dengan kualitas gambar yang
prima. Pengembangan konten
dilakukan dengan berkoordinasi dengan
seluruh unit di ITS.
Gambar 3.28 Laman Website ITS: https://www.its.ac.id
4) Strategi peningkatan Pemberitaan dan Peningkatan Kapasitas Bidang Kehumasan
a. Menjalin kerjasama dengan Media dengan cara:
o Melaksanakan media gathering yang dilaksanakan sebanyak 4 (empat) kali
o Kunjungan Kerja Media yang dilaksanakan secara nonformal seperti ke kantor redaksi
Jawa Pos, LKBN Antara, Kompas, Bhirawa, Metro TV, SBO TV, Transmedia, JTV dan lain-
lain. Pemberitaan
o Menggali semua potensi di ITS yang layak untuk dijadikan bahan berita. Untuk itu
dilakukan kerjasama dengan semua unit dan pakar di ITS yang telah menghasilkan
berbagai produk.
Target pemberitaan ITS dalam satu
tahun adalah 700 berita melalui media cetak
maupun online. Namun pada tahun 2017
capaian pemberitaan telah jauh melampaui
target yaitu 1.111 berita Pemberitaan Media
Cetak yang berjumlah 500 berita dan melebihi
dari target yang ditetapkan. Selain itu
pemberitaan ITS melalui media televisi juga
sangat gencar.
8 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
b. Pelatihan Pembuatan Press Release, Opini untuk Dosen, Karyawan dan Mahasiswa yang
dihadiri oleh dosen dan tendik ITS dan menghadirkan redaktur senior Jawa Pos dan praktisi
humas Universitas Airlangga di bawah Kemenristekdikti.
c. Penyusunan SOP Kehumasan
d. Pembuatan materi promosi internal; pembuatan materi promosi eksternal dalam negeri;
pembuatan video promosi; pembuatan standarisasi power point its; pembuatan official
medial sosial (facebook, twitter, line, dan instagram); pembuatan poster/spanduk
peringatan hari nasional dan internasional.
Bulletin dan majalah berkala versi cetak/online : Youth ITS dibagikan saat wisuda
Majalah ITS Point diberikan kepada mahasiswa baru (maba) dan dies natalis
Prospektus ITS diterbitkan satu tahun sekali .
e. Penyusunan Database Pakar Dosen-dosen ITS dimulai dari tahapan pencarian data dosen
dari berbagai departemen dan fakultas di lingkungan ITS kemudian diverifikasi dan
sistemisasi.
f. Membuat Aplikasi Humas dan Promosi ITSdalam wujud aplikasi website Humas ITS yang
beralamatkan di www.humas.its.ac.id.
3.1.6.6 Layanan Hukum
1) Bantuan dan Pertimbangan Hukum serta Peraturan di ITS
Berdasarkan tugas pokok dan fungsi pada Peraturan Rektor ITS Nomor 10 Tahun 2016
tentang Organisasi dan Tata Kerja pasal 88 ayat (1), ULH memberikan layanan kepada 3 organ ITS
yaitu organ Majelis Wali Amanat, organ Senat Akademik dan organ pengelola Rektor agar tidak
melanggar peraturan perundang-undangan. Program yang telah terlaksana antara lain
a. Pembuatan Rancangan Peraturan MWA
b. Pembuatan Rancangan Peraturan Senat Akademik yang telah disusun dan direview :
Rancangan peraturan Senat Akademik tentang pembentukan Dewan Profesor ITS.
Rancangan peraturan Senat Akademik tentang Kebijakan Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Rancangan peraturan Senat Akademik tentang Pedoman Penyelenggaraan Rekognisi Pembelajaran Lampau.
Rancangan peraturan Senat Akademik tentang Kebijakan dan Arah Penyelenggaraan Kemahasiswaan.
c. Pembuatan Rancangan Peraturan Rektor meliputi penyusunan, review dan harmonisasi 20 rancangan Peraturan Rektor. Pembuatan peraturan Rektor didasarkan atas 2 hal yaitu sebagai amanat Statuta ITS dan kebutuhan legalisasi operasional beberapa unit kerja di lingkungan ITS.
d. Pembuatan Keputusan MWA terhadap penetapan hasil rapat MWA seperti keputusan MWA tentang pengesahan Rencana Induk Pengembangan ITS tahun 2015-2040
e. Pembuatan Keputusan Senat Akademik terhadap penetapan hasil sidang pleno Senat Akademik contohnya keputusan Senat Akademik tentang pembentukan Tim Adhoc. dan penetapan pergantian antar waktu anggota Senat Akademik ITS.
f. Pembuatan 258 keputusan Rektor pada tahun 2017 g. Pembuatan 22 Kajian Hukum pada tahun 2017 h. Dalam perancangan MoU, ULH ditugaskan untuk merancang, dan mereview rancangan MoU
yang diusulkan oleh BPPU, LPPM dan Direktorat Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian. Selama tahun 2017, ULH telah merancang, dan mereview rancangan MoU sebanyak 132 rancangan.
i. Dalam perancangan perjanjian kerja sama, ULH ditugaskan untuk merancang, dan mereview
rancangan perjanjian kerja sama yang diusulkan oleh BPPU, LPPM, Direktorat SDMO dan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 8 7
Direktorat Inovasi, Kerja Sama, dan Kealumnian. Selama tahun 2017, ULH telah merancang, dan
mereview rancangan perjanjian kerja sama sebanyak 1319 rancangan.
j. Sosialisasi Peraturan berupa penyebaran dokumen peraturan dalam bentuk hardcopy dan
softcopy. Untuk penyediaan kumpulan peraturan yang sudah ditetapkan ITS, ULH akan
difasilitasi oleh Sekretaris ITS dan Direktorat Teknologi dan Sistem Informasi dalam bentuk
penyediaan website kumpulan peraturan ITS
k. Penyelesaian Kasus Hukumantara lain melaporkan tindakan pencemaran nama baik kepada ITS
ke POLDA Jatim dan melakukan pendampingan kepada mahasiswa yang diduga terlibat kasus
pidana narkoba.
2) Penguatan SDM Hukum Melalui Penambahan SDM dan Peningkatan Kapasitasnya
Pelatihan di Bidang Hukum
Pada semester pertama, ULH telah mengirimkan 3 orang staf untuk mengikuti pelatihan
sebagai berikut :
Pelatihan Legislative Drafting tingkat dasar dan lanjut yang diselenggarakan oleh “JIMLY SCHOOL OF LAW AND GOVERNMENT” di Jakarta.
Pelatihan Legal Drafting yang diselenggarakan oleh “JIMLY SCHOOL OF LAWAND GOVERNMENT di Surabaya.
Pendidikan Auditor Hukum yang diselenggarakan Asosiasi Auditor Hukum Indonesia (ASAHI) di Jakarta.
Seminar/ Workshop di Bidang Hukum antara lain :
a. Uji publik rancangan Undang-Undang tentang Etika Penyelenggara Negara b. Konsultasi publik rancangan Undang-Undang tentang Penyelenggaraan Sumbangan c. Seminar Nasional “Perkembangan Hukum Administrasi Pasca Lahirnya Undang-
Undang Administrasi Pemerintah” d. Seminar Nasional “Membangun Sistem Hukum Pengadaan Barang dan Jasa yang
Berkeadilan”
3.1.7. Program Kerja dan Capaian Kinerja BPPU
Badan Pengembangan dan Pengelola Usaha (BPPU) ITS didirikan berdasarkan Peraturan
Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember No. 10 Tahun 2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja
Institut Teknologi Sepuluh Nopember. BPPU ITS merupakan unsur pengelola satuan usaha milik ITS
yang meliputi usaha komersial dan usaha penunjang. BPPU sebagaimana dimaksud tersebut
mempunyai tugas menggalang dan mengelola dana, serta mengembangkan unit usaha yang sejalan
dengan visi dan misi ITS untuk dapat mendukung kegiatan utama ITS dalam bidang Tridharma
Perguruan Tinggi. Dalam melaksanakan tugas-tugas utama yang diberikan tersebut, BPPU ITS
menyelenggarakan beberapa fungsi, antara lain:
a. Penggalangan dana secara institusional, baik hasil dari kegiatan usaha komersial, usaha
penunjang, kerjasama profesional, kerjasama pemanfaatan aset, dan hasil donasi;
b. Pengelolaan dana abadi ITS secara profesional; dan
c. Pengembangan kegiatan usaha ITS melalui pemanfaatan penemuan dalam bidang ilmu
pengetahuan dan teknologi secara profesional.
G a m b a r 3 . 3 1 . P e l a t i h a n
L e g i s t l a t i v e D r a f t i n g T i n g k a t
D a s a r
8 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Sebagai badan layanan yang langsung dibawah kendali Rektor ITS, BPPU memiliki posisi yang
strategis di ITS karena fungsi yang diembannya, yakni sebagai revenue generatormaupun pengelola
pendapatan yang diperoleh dari kegiatan non akademik bagi ITS. Pada dasarnya, fungsi revenue
generator ITS selama ini telah berjalan melalui berbagai kegiatan dalam lingkup kerjasama di bidang
pendidikan, penelitian, pengabdian masyarakat, kerjasama profesional, dan kerjasama pemanfatan
aset. Namun, dengan perubahan ITS menjadi Perguruan Tinggi Berbadan Hukum (ITS PTN-BH), maka
lingkup penggalangan dan pengelolaan dana secara institusional menjadi lebih luas lagi, yang
diharapkan dapat lebih meningkatkan kontribusi sumber-sumber pendapatan non-APBN dan Non-
PNBP dalam mendukung penyelenggaraan Tri Dharma Perguruan Tinggi.
Terkait dengan fungsi yang dijalankan oleh BPPU, ITS PTN BH memiliki tantangan yang tidak
ringan. Yang pertama, sangat disadari bahwa dengan status sebagai PTN BH yang harus dapat
menghasilkan capaian kinerja yang tinggi yang telah ditentukan oleh Pemerintah dalam hal ini
Kementrian RISTEKDIKTI, maka ITS harus mengupayakan pencapaian tersebut dengan berbagai
program dan kegiatan yang relevan. Untuk itu maka diperlukan sumber daya yang semakin besar
khususnya dalam bidang pendanaan. Kenyataaan yang dihadapi bahwa sumber-sumber pendanaan
yang berasal dari anggaran Pemerintah justru mengalami penurunan dan semakin tidak mencukupi
dalam mendukung program dan kegiatan yang ada. Untuk itu ITS harus mampu untuk menggalang
dana dari sumber-sumber selain dari kegiatan utama yang ada, salah satunya adalah dari usaha-
usaha yang diselenggarakan oleh ITS. Yang kedua, dengan semakin ditingkatkannya kegiatan
penelitian di ITS yang semakin difokuskan untuk menghasilkan karya-karya inovasi yang bermanfaat
bagi masyarakat, ITS memerlukan sarana untuk komersialisasi produk-produk maupun karya
penelitian yang dihasilkan tersebut. BPPU dengan unit usaha komersial yang ada diharapkan mampu
untuk membantu komersialisasi produk-produk inovasi yang telah dihasilkan tersebut agar dapat
memberikan kontribusi yang optimal bagi ITS. Yang ketiga, tantangan yang juga tidak ringan adalah
bagaimana menangkap knowledge maupun skill yang dimiliki oleh sumber daya ITS agar dapat
mendatangkan value yang berkelanjutan bagi ITS. Sarana usaha komersial yang dimiliki ITS
diharapkan dapat melakukan externalisasi knowlede maupun skill yang sebagian berupa tacit agar
dapat mendatangkan value bagi ITS secara berkelanjutan.
Untuk mewujudkan dan mendukung visi, misi dan tujuan ITS, maka BPPU telah menyusun
Program Kerja selama 4 (empat) tahun. Program kerja ini secara khusus mensupport sasaran
strategis ITS yaitu (T9) Peningkatan kemampuan ITS dalam mengelola dan mengembangkan usaha
untuk meningkatkan kemampuan pendanaan ITS PTNBH, dengan 4 (empat) strategi inisiatif
sebagai berikut :
a. Menggali potensi penerimaan dari pengembangan dan pengelolaan usaha komersial yang sesuai
dengan visi dan misi ITS.
b. Optimalisasi Penerimaan dari Kerjasama Asset.
c. Optimalisasi Penerimaan dari Usaha Penunjang ITS.
d. Meningkatkan penerimaan dari kerjasama profesional yang akuntabel.
Tahun 2017 ini merupakan tahun perdana bagi BPPU ITS, dimana pada tahun 2017 ini BPPU
didirikan sebagai unit baru di ITS PTNBH dibawah koordinasi lansung Rektor dan Wakil Rektor IV
(Bidang Penelitian, Inovasi dan Kerjasama). Tahun 2017 juga merupakan tahun yang cukup berat
untuk dilalui oleh BPPU ITS karena dengan perubahan organisasi yang ada dan keterbatasan sumber
daya yang dimiliki, corporate mindset yang belum terbentuk di kalangan staff dan karyawan
BPPU,serta sistem manajemen yang belum tertata dengan baik memberikan dampak yang serius
terhadap pelayanan maupun rencana-rencana usaha strategis yang diberikan kepada pelanggan dan
calon pelanggan. BPPU harus mengalokasikan waktu, tenaga dan pikiran untuk mengelola
perubahan ini disamping bekerja keras untuk memenuhi target yang tinggi yang harus naik secara
signifikan dari realisasi yang dapat diperoleh di tahun sebelumnya. Perubahan NPWP untuk
kerjasama ke ITS PTN BH pada awal tahun 2017 memberikan implikasi harus merubah data di sekian
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 8 9
banyak data pengadaan mitra ITS. Kontrak-kontrak eksisting dan penagihan-penagihan untuk
pekerjaan eksisting menjadi terhambat dan harus diselesaikan dalam waktu yang cepat. Sebagai unit
baru, BPPU ITS menerima tugas/target yang cukup berat untuk memperoleh pendapatan Non PNBP
ITS dari layanan non pendidikan dengan keterbatasan sumber daya baik SDM, Dana Operasional
maupun peralatan pendukung. Di sisi lain target pendapatan tahun 2017 yang diberikan pada BPPU
yang sangat besar bagi unit baru yaitu sebesar Rp. 200 Milyar. Tentunya dengan segala keterbatasan
yang ada, hal ini mau tidak mau harus dijawab dengan kerja keras, kerja cepat, kerja cermat, kerja
cerdas, tepat dan tuntas yang menjadi moto kerja di BPPU (3C2T). Dengan prinsip kerja 3C2T (tiga ce
dua te), BPPU menghasilkan capaian kinerja yang sangat baik,dimana rata-rata tingkat pencapaian
kinerja BPPU secara total di tahun 2017 sebesar 134%. Hal ini tentunya pencapaian yang cukup
signifikan bagi BPPU yang merupakan unit baru dengan segala keterbatasan yang ada.Walaupun dari
sisi capaian pendapatan belum bisa melampaui target revenue generator sebesar Rp. 200 M,
dimana pencapaian pendapatan total BPPU ITS sebesar 197,064 M atau sekitar 99 % namun
kenaikan pendapatan ini sangat signifikandibandingkan dengan tahun sebelumnya dengan segala
keterbatasan yang ada di unit BPPU khususnya SDM dan sarana prasarana. Pada dasarnya
pendapatan dari unit usaha BPPU tersebut sebagian besar tercapai, kecuali pendapatan dari usaha
komersial, hal ini karena usaha komersial ITS baru dapat berdiri pada bulan Mei 2017 dan beroperasi
secara komersial pada akhir bulan Agustus 2017. Seharusnya perusahaan milik ITS PTN BH
direncanakan sudah dapat berdiri pada awal tahun 2017. Walaupun baru beroperasi kurang dari 5
bulan, namun usaha komersial ITS (PT. ITS Tekno Sains) telah berhasil membukukan nilai kontrak
kurang lebih Rp. 40 Milyar. Tentunya ini merupakan hasil kerja keras dari seluruh staff dan pimpinan
PT. ITS Tekno Sains yang berhasil mengelola keterbatasan yang ada untuk menghasilkan capaian
yang optimal. Capaian sebesar itu untuk perusahaan yang baru berdiri dan bergerak dalam bidang
jasa dapat dikatakan sangat luar biasa.
Rencana penggabungan salah satu perusahaan yang berafiliasi dengan ITS juga belum dapat
dilakukan pada tahun 2017 ini sehingga memaksa PT. ITS Tekno Sains yang merupakan satu-satunya
Perusahaan milik ITS untuk menjalankan bidang bisnis yang serupa dengan perusahaan yang
berafiliasi dengan ITS tersebut. Langkah cepat ini harus diambil agar perusahaan milik ITS dapat
segera settle dan memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi ITS dalam waktu yang cepat.
Program-program kerja yang dijalankan pada tahun 2017 ini selain yang menghasilkan capaian
finansial, juga diarahkan untuk menghasilkan capaian-capaian yang dapat mendukung kegiatan
usaha yang dilakukan. Infrastruktur usaha yang terkait dengan sistem manajemen dan beberapa
dasar-dasar legal operasioal usaha juga harus dirumuskan dan dibangun dengan sebaik-baiknya agar
dapat menjamin kegiatan usaha dapat berlangsung dengan lancar dan tidak menyalahi aturan-
aturan yang ada. Selain konsentrasi pada aspek pendapatan, konsentrasi yang sama juga harus
diberikan pada aspek ini di tahun 2017.
Untuk mencapai sasaran tersebut maka telah disusun program, sub program dan kegiatan
pada tahun 2017 yang lalu sebagai berikut :
3.1.7.1. Menyiapkan Perangkat Aturan-Aturan dalam Pengelolaan Usaha Komersial ITS
Dalam program ini dimaksudkan untuk menyusun peraturan rektor ITS tentang pengelolaan
usaha komersial, sehingga BPPU dalam rangka mengembangkan usaha baru dengan mendirikan
perusahaan holding company beserta anak perusahaannya mempunyai payung hukumyang jelas.
Indikator kinerja outcome dalam program ini adalah tersedianya aturan pengelolaan usaha
komersial & pengelolaan dana abadi dengan target 1 (satu) aturan pengelolaan usaha komersial.
Dan target ini sudah tercapai dengan telah terbitnya Peraturan Rektor Nomor tahun 2017 tentang
Pengelolaan Usaha Komersial ITS. Dalam pencapaian program ini terdiri atas sub program dan
kegiatan sebagaimana berikut ini:
9 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
1. Kajian Legal & FGD Pengambangan Usaha Komersial
Dalam mewujudkan program diatas, sub program ini dicapai dengan 2 (dua) kegiatan yaitu
a) Benchmark peraturan usaha komersial
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah wawasan dan referensi pada PTN BH
lainnya yang telah melakukan pengelolaan usaha komersial yaitu di UGM Jogjakarta, yakni PT Gama
Multi Usaha Mandiri merupakan perusahaan holding dan investasi milik Universitas Gadjah Mada
yang bergerak di berbagai sektor usaha. Kegiatan banchmark ini dilakukan pada tanggal 3-4 Maret
2017. Dari pertemuan dengan pimpinan PT Gama Multi Group ini BPPU memperoleh gambaran
mengenai model pengelolaan dan pengembangan usaha-usaha maupun kerjasama industri yang
dilakukan di UGM. Dari sharing pengalaman ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai
strategi pengembangan usaha komersial yang berujung pada penataan pengelolaan manajemen
usaha komersial yang lebih baik.
b) FGD Perumusan peraturan usaha komersial dan Dana Abadi
Kegiatan ini dimaksudkan untuk melakukan perumusan dan penyusunan peraturan usaha
komersial yang dilakukan antara BPPU, pimpinan ITS, Biro Umum dan Unit Layanan Hukum yang
dilakukan secara intensif. Pembahasan dilakukan di Kantor BPPU oleh tim perumus yang terdiri
beberapa unit tersebut diatas. Hasil dari perumusan dan pembahasan aturan ini adalah telah
terbitnya Peraturan Rektor ITS Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Unit Usaha Komersial ITS.
Walaupun dana untuk FGD kegiatan ini tidak dapat disetujui oleh Direktorat Perencanaan Anggaran
dan Logistik (DirPAL), namun kegiatan ini telah dapat berjalan dan menghasilkan Rumusan atas
disetujuinya Peraturan Rektor ITS Nomor 11 Tahun 2017 tentang Pengelolaan Unit Usaha Komersial
ITS. Walaupun tidak tersedia dana untuk menyelesaikan pekerjaan yang sangat penting ini namun
berhubung BPPU merasa bahwa kegiatan ini sangat penting karena menjadi landasan dasar dalam
pendirian perusahaan milik ITS yaitu PT ITS Tekno Sains, maka kegiatan ini tetap dilakukan.
2. Kajian Legal & FGD Penyiapan Peraturan Investasi dari Dana Abadi
Kegiatan ini untuk tahun 2017 direvisi untuk dilaksanakan tahun 2018 karena BPPU ingin
fokus pada pengelolaan unit komersial terlebih dahulu.
3.1.7.2. Pengembangan Sistem Keuangan Usaha Komersial yang Efisien dan Efektif
Kegiatan ini dimaksudkan untuk mengembangkan sistem keuangan usaha komersial yang
efisien dan efektif untuk mewujudkan sistem akutansi keuangan yang akuntable dan transparant
yang mudah melakukan konsolidasi sistem keuangan usaha komersial yang dilakukan oleh unit usaha
komersial. Dalam rangka menyiapkan Sistem Keuangan, kegiatan yang dilakukan yaitu :
a. Penyiapan sarana dan prasarana sistem keuangan. Sarana dan prasarana yang dimaksudkan
adalah menyiapkan sistem akuntansi online yang dapat mengintegrasikan seluruh transaksi
keuangan di unit BPPU ITS. Penggunaan aplikasi ini sudah diujicobakan sejak akhir tahun 2016
untuk proses akuntansi unit komersial dan unit penunjang. Sistem ini mencatat seluruh proses
akuntansi mulai dari pencatatan pendapatan, proses invoicing, dan laporan keuangan secara
komprehensif.
b. Pelatihan Sistem akuntansi keuangan, kegiatan ini sangat diperlukan dalam rangka
meningkatkan kemampuan staf pengelola keuangan di Lingkungan BPPU termasuk pada unit
pengelola usaha komersial maupun usaha penunjang (UPT-UPT). Pelatihan pengoperasian
Sistem Akuntansi Keuangan dengan aplikasi Accurate dilakukan pada tanggal 30-31 Juli 2017 di
Kantor BPPU ITS.
Pelatihan ini dilaksanakan dalam mendukung program Rektor untuk membangun
akuntabilitas dan transparansi sistem akuntansi yang berbasis akrual serta mempermudah
proses konsolidasi laporan keuangan di BPPU khususnya unit penunjang, unit komersial serta
kerjasama profesional. Disisi lain juga untuk mempermudah proses pengambilan keputusan.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 1
3.1.7.3. Pengembangan dan Sosialisasi Usaha BPPU ITS
Pengembangan usaha komersial BPPU merupakan hal yang krusial dalam melaksanakan
tugas dan fungsi bagaimana amanat dalam OTK ITS. Dalam hal ini, BPPU harus segera mendirikan
Holding Company (Investment Holding) milik ITS sebagai sarana untuk menjalankan usaha komersial
ITS baik dalam sektor usaha bidang konsultansi, rekayasa, TIK, Publishing, Training, E-Commerce ,
Tour & Travel, Produk inovasi teknologi, dll.
a. Mendirikan Holding Company (Investment Holding) Milik ITS
Dengan telah disyahkannya Peraturan Rektor ITS No 11 Tahun 2017 tentang Unit Usaha
Komersial, maka BPPU bergerak cepat untuk melakukan pengurusan administrasi pendirian
perusahaan utama ITS dengan nama PT. ITS Tekno Sains (PT. ITS)seperti Akta Pendirian, Pengesahan
Kemenkumham, NPWP, SIUP, TDP, PKP & Faktur Pajak, serta surat ijin perusahaan lainnya terkait
bidang khusus seperti SBUJK dan SIUJK. Modal Usaha dari Perusahaan baru ini didanai oleh 2 (dua)
pemegang saham, yaitu ITS PTNBH dan Koperasi Pegawai ITS sebagai wujud dari peningkatan
kesejahteraan Pegawai ITS.PT. ITS Tekno Sains secara resmi berdiri pada tanggal 5 Mei 2017.
Berdasarkan rencana bisnis jangka panjang yang telah disusun, perusahaan yang didirikan
oleh ITS adalah berupa Invesment Holding yang akan menginisiasi business unit-business unit yang
potensial serta mempersiapkan business unit tersebut menjadi perusahaan mandiri di bawah PT. ITS
Tekno Sains (spin-off). Beberapa unit usaha yang direncanakan untuk dikembangkan dan telah
mendapatkan persetujuan dari MWA ITS adalah sebagai berikut:
Gambar 3.30. Rencana Unit Bisnis yang Dikembangkan PT. ITS Tekno Sains
PT. ITS sebagai perusahaan baru harus bergerak cepat mengibarkan dan mengupayakan
kinerja keuangan yang signifikan karena dalam jangka panjang direncanakan PT. ITS akan menjadi
perusahaan publik (Tbk). Pencapaian kinerja keuangan juga dibarengi dengan komitmen yang kuat
dalam menjalankan GCG. Sejak awal berdiri, PT. ITS langsung menunjuk external auditor untuk
memastikan perusahaan dijalankan sesuai dengan prinsip-prinsip usaha yang baik dan benar.
b. Pembuatan Profil Usaha Komersial
Pembuatan Profil usaha komersial merupakan bagian dari penyiapan sarana untuk promosi
yang akan disampaikan pada saat kegiatan pameran usaha komersial. Persiapan Kegiatan
pembuatan profil Usaha komersial sudah dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan kegiatan
Conference on Innovation and Industrial Application (CINIA) Ke-3 Tahun 2017 yang diselenggarakan
9 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
pada tanggal 29 Nopember 2017 sebagai salah satu usaha BPPU dalam proses pemasaran untuk
lebih mengenalkan BPPU dan unit usaha komersial BPPU ITS sehingga mampu berkembang yang
sebaran yang lebih luas.
c. Pameran Usaha
Sub program pameran usaha ini merupakan salah satu media bagi unit usaha komersial
BPPU untuk melakukan promosi, dan kegiatan ini sudah dilaksanakan dalam bersamaan dengan
kegiatan CINIAKe-3 Tahun 2017. Selain untuk media promosi usaha komersial, kegiatan pameran ini
juga sebagai ajang show off para tenant inkubasi bisnis yang dibina oleh UPT Inkubator bisnis, PT. ITS
Tekno Sains, semua unit usaha penunjang (UPT Bahasa, UPT Pusat Pelatihan dan Sertifikasi Profesi,
UPT Asrama, UPT Fasilitas Olahraga, UPT ITS Press, UPT DRKN, dan UPT Fasor. Pelaksanaan kegiatan
ini sudah diselenggarakan pada tanggal Rabu, 29Nopember 2017, yang bertempat di Hotel Bumi
Surabaya.Peserta pameran usaha ini sebagai ajang pameran produk-produk inovasi ITS, yang
diharapkan mampu menjadi produk yang siap untuk ditingkatkan statusnya untuk produksi masal.
d. Penggabungan Perusahaan yang Berafiliasi ke ITS
Rencana strategik yang telah disusun pada tahun 2016 terkait dengan usaha komersial salah
satunya adalah menggabungkan perusahaan yang berafiliasi ke ITS saat ini yaitu PT ITSK. Perusahaan
ini merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa konsultan dan manajemen yang
merupakan inisiasi para pegawai ITS purna tugas yang masih aktif dalam bidang jasa konsultansi dan
rekayasa teknologi.
Untuk melakukan proses penggabungan ini perlu dilakukan kajian secara mendalam oleh
konsultan manajemen dan bisnis, terkait dengan valuasi bisnis dan kajian financial lainnya yang
menyatakan layak atau tidaknya perusahaan tersebut digabungkan dengan PT. ITS.
Kegiatan ini sudah dimulai secara formal oleh pimpinan ITS melalui Wakil Rektor IV dan
kepala BPPU ITS melakukan koordinasi terkait proses penggabungan perusahaan tersebut. Sampai
saat ini pelaksanaan kegiatan ini masih dalam proses pembahasan secara intensif yang dilakukan
oleh MWA ITS untuk mencari skenario yang optimal sehingga ketika terjadi proses ini tidak terjadi
permasalahan yang ditimbulkan baik secara hukum maupun finansial (perpajakan dan laporan
keuangan).Hingga akhir bulan Desember 2017, kesepakatan untuk penggabungan ini belum dapat
diwujudkan, sehingga PT. ITS Tekno Sains harus mengambil langkah cepat dan pasti dengan waktu
yang tersisa di tahun 2017 yang lalu karena target total pendapatan BPPU ITS adalah sebesar 125 M,
padahal pada bulan September capaian pendapatan ITS baru sekitar 70 M atau masih 54%. Hal ini
tentunya menjadi tantangan yang berat bagi PT. ITS Tekno Sains yang harus mampu mencapai paling
tidak sekitar Rp. 25 M. Beruntung dengan keras seluruh staff dan karyawan PT. ITS Tekno Sains
maupun BPPU ITS, target tersebut bisa terlampaui.
3.1.7.4. Mengoptimalkan utilisasi asset kampus yang dapat menunjang kegiatan Tri
Dharma
Program ini bertujuan untuk meningkatkan utilisasi asset kampus yang berstatus idle asset
dan idle capacity untuk dapat dilakukan kerjasama pengunaan asset, namun tetap dalam rangka
menunjang kegiatan tridarma pendidikan tinggi. Hal ini seperti pemanfaatan asset bangunan gedung
untuk fasilitas perbankan (BNI, Mandiri, BRI, dan BTN), pertokoan, sarana telekomunikasi (BTS) dan
pemanfaatan asset lainnya. Dengan adanya perubahan ITS dari PTN BLU menjadi PTN BH, maka
perlu melakukan penataan sistem pengelolaan kerjasama asset secara tertip dan aman, Karena asset
ITS yang ada saat ini masih menjadi milik negara.
a. FGD Akselerasi Aturan Pengelolaan Kerjasama Asset
FGD akselesari aturan pengelolaan kerjasama asset ini bertujuan untuk merumuskan dan
melakukan penyusunan Rancangan Peraturan Rektor tentang pengelolaan Kerjasama Asset yang
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 3
nantinya dapat dijadikan dasar hukum dalam melaksanakan kerjasama asset ITS, baik mulai dari
inisiasi kerjasama, proses penilaian asset, kontrak perjanjian kerjasama asset , proses pembayaran,
evaluasi kerjasama dan pemutusan kontrak. Kegiatan FGD Peraturan pengelolaan Asset sudah
dilakukan inisiasinya oleh tim asset ITS yang menjadi garda terdepan dalam proses penggunaan asset
ITS oleh pihak mitra ITS, mulai dari proses pembahasan, penilaian asset serta kontrak kerjasama.
b. Pembuatan Sistem Informasi Online Kerjasama Asset
Pembuatan Sistem Informasi Online Kerjasama Asset ini bertujuan untuk meningkatan
efisiensi pengelolaan kerjasama asset, dimana setiap tahap dalam proses kerjasama asset dapat
dimonitoring secara real time. Sehingga dapat mendukung dalam percepatan proses pengambilan
keputusan oleh pimpinan terkait dengan pengelolaan kerjasama asset. Kegiatan ini akan dilakukan
pada bulan Agustus 2017, mengingat dana untuk kegiatan ini baru saja disetujui pada bulan Juli
2017. Dan karena terkendala keterbatasan SDM untuk pengelolaan kerjasama asset yang saat ini
hanya 1 (satu) orang yang menanggani mulai dari proses pra kontrak (diskusi dan negosiasi),
pembahasan kontrak serta proses penagihan. Maka pelaksanaan kegiatan ini diusulkan untuk
dilakukan pada tahun 2018.
c. Kajian Pengembangan Kawasan Komersial ITS
Kajian pengembangan kawasan komersial ITS ini bertujuan untuk melakukan kajian best use
area komersial di kampus ITS yang menjadi pedoman dalam pengembangan usaha komersial.
Persiapan pengembangan kawasan komersial ini sudah dilakukan oleh tim pengembang STP (Sciece
Technology Park) yang merupakan kelanjutan dari kegiatan tahun sebelumnya. Koordinasi internal
BPPU sudah dilakukan secara berkala untuk membahas pengembangan kawasan komersial
ITS.Kajian pengembangan kawasan komersial secara periodik selalu dilakukan secara bersama antara
Direktorat Kerjasama, UPT Inkubator, UPT Nasdec dan BPPU ITS, untuk pembahasan rencana
pengembangan STP ITS.
d. Benchmark Kerjasama Pemanfaatan Asset dengan PTNBH Lainnya
Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menambah wawasan dan referensi mengenai
pengelolaan kerjsama penggunaan asset pada PTN BH lainnya yaitu di UGM Jogjakarta, yakni PT
Gama Multi Usaha Mandiri merupakan perusahaan holding dan investasi milik Universitas Gadjah
Mada yang bergerak di berbagai sektor usaha. Perusahaan ini sudah memiliki 12 sektor berbagai
bidang usaha yang berdiri sejak tahun 2000. Kegiatan banchmark ini dilakukan pada tanggal 4-5
Maret 2017. Dari pertemuan dengan pimpinan PT Gama Multi Group ini BPPU memperoleh
gambaran mengenai model pengelolaan asset yang dapat dilakukan kerjasama penggunaan aset
pada kegiatan yang masih terkait dan mendukung pelaksanana tridarma pendidikan tinggi. Dari
sharing pengalaman ini diharapkan mampu memberikan informasi mengenai strategi
pengembangan usaha komersial yang berujung pada penataan pengelolaan manajemen kerjasama
asset yang lebih baik.
e. Penilaian Asset
Penilaian Asset merupakan bagian sangat penting dalam pengelolaan kerjasama asset ITS,
Karena hasil penilaian asset oleh konsultan appraisal merupakan dasar dalam penentuan harga atau
nilai dari kontrak kerjasama asset ITS. Hal ini penting, karena merujuk pada temuan audit eksternal
(BPK RI) pada kerjasama Asset adalah terkait dengan penentuan harga sewa atau imbalan dalam
pemanfaatan asset ITS oleh Mitra ITS.
Pada tahun 2017 ini telah dilakukan penilaian asset ITS oleh konsultan appraisal Yanuar Bey
& Rekan pada beberapa asset ITS yaitu :
a. Pengunaan lahan untuk pemasangan kabel Tegangan Tinggi Underground di sisi utara
perbatasan ITS dengan daerah mulyosari dan Pakuwon.
9 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
b. Penggunaan Bangunan Gedung untuk Kantor Bank BNI di dekat Kantin ITS
c. Penggunaan Lahan untuk BTS PT. Indosat Tbk di dekat Asrama Mahasiswa
d. Penggunaan ruang untuk Minimarket 10 Eleven di gedung asrama mahasiswa
e. Penggunaan Lahan untuk BTS PT. Telkomsel Tbk di dekat jalan teknik elektro
f. Penggunaan 5 lokasi lahan di kampus ITS ( 2 tanah di dekat bundaran ITS, di belakang graha ITS,
Gedung Teknik Fisika, dan Asrama Mahasiswa).
Dari ke enam penilaian asset ITS tersebut diatas sudah selesai proses appraisalnya, dan telah
dilakukan pembahasan hasil appraisal oleh Tim Asset ITS.
3.1.7.5. Pengembangan dan Pengelolaan Usaha Penunjang yang Dapat Mendukung
Kegiatan Tri Dharma Dengan Mandiri
Program Pengembangan dan Pengelolaan Usaha Penunjang yang Dapat Mendukung
Kegiatan Tri Dharma Dengan Mandiri ini dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kapasitas
manajemen unit usaha penunjang yang terdiri atas 9 (sembilan) Unit Pelaksana Teknis (UPT) dimana
selain melaksanakan aktivitas penunjang kegiatan pendidikan di ITS, maka dengan memanfaatkan
idle time dari penggunaan asset diharapkan dapat meningkatan pendapatan dana Non PNBP dan
utilisasi idle capacityusaha penunjang. Untuk meningkatkan kapasitas layanan pada para pengguna
layanana unit penunjang maka sub program yang direncanakan sebagai berikut :
a. Meningkatkan Kapabilitas Sistem Pengelolaan Usaha Penunjang ITS
Dalam rangka pelaksamaan sub program peningkatan kapabilitas sistem pengelolaan usaha
penunjang ITS ini maka dilaksanakankegiatan Implementasi sistem akuntansi online usaha
penunjang. usulan dana untuk kegiatan sebenarnya tidak disetujui, namun karena komitmen BPPU
ITS akan melakukan peningkatan sistem pengelolaan usaha penunjang khususnya dalam pengelolaan
akuntansi keuangan, maka kegiatan ini digabungkan dengan kegiatan pelatihan sistem keuangan
usaha komersial dengan mengunakan Aplikasi Accurate yang dilaksanakan pada tanggal 30 – 31 Juli
2017.
b. Peningkatan Utilitas Pemakaian Sarana dan Prasarana Serta Peningkatan Pendapatan (UPT
Fasilitas Olahraga)
Sebagai salah satu Unit usaha penunjang yang dipunyai ITS, UPT Fasilitas Olahraga dalam
pengelolaannya kerap berhadapan dengan keterbatasan, baik dari sisi peningkatan layanan terhadap
kebutuhan civitas akademika dalam berkegiatan olahraga atau kebijakan agenda kegiatan akademik
lainnya maupun juga dari sisi kualitas dan kuantitas layanan olahraga itu sendiri, terlebih lagi seiring
dengan berkembangnya beberapa layanan olahraga diluar dengan menawarkan fasilitas yang lebih
memadai dan harga yang lebih kompetitif. Pada sisi lain juga keterbatasan dana menjadi faktor yang
cukup menentukan dalam peningkatan kualitas sarana dan prasarana yang tidak dapat di upayakan
secara maksimal karena minimnya jumlah dana yang dapat dianggarkan (dialokasikan).
Kendala tersebut diatas tidak menyurutkan upaya UPT Fasilitas Olahraga untuk mampu
bersaing dan sebagai tempat rujukan untuk mendukung kegiatan olahraga yang representatif
sedangkan upaya lebih meningkatkan kualitas sarana dan prasarana secara maksimal dengan dengan
berdasarkan pengukuran kepuasan pengguna fasilitas olahraga (skala 5) yang akan dilaksanakan
pada Quarter 4 dan upaya memaksimalkan prosentase utilitas/penggunaan fasilitas indoor yang
tersedia dari perolehan 44% terhadap target 50% dan prosentase utilitas/penggunaan fasilitas
outdoor yang tersedia dari perolehan 78% terhadap target 90%, untuk menunjang program kerja
tersebut dianggap perlu membuat agenda Studi Banding Layanan Fasilitas Olahraga di Quarter 4
yang bertujuan untuk mendapatkan referensi dalam hal pengelolaan layanan olahraga dan metode
pemeliharaan sarana dan prasarana yang ada, didukung dengan adanya upaya Pengadaan Aset
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 5
Tetap yang berupa pembelian sarana pendukung dilapangan indoor untuk kegiatan event olahraga di
GOR Futsal, sehingga tidak hanya melayani event futsal maupun bola volly saja.
Dari beberapa program kerja tersebut diatas, diharapkan mampu lebih mengoptimalkan
Jumlah Pendapatan layanan fasilitas olahraga (termasuk diskon) sampai dengan Kuartal 4 sudah
mencapai 1,5M dari target 1,35 M di Quarter 4, sehingga di akhir tahun anggaran 2017 UPT Fasilitas
Olahraga mampu mencapai target pendapatan yang telah ditetapkan oleh BPPU.
c. Peningkatan Utilitas Pemakaian Sarana dan Prasarana Serta Peningkatan Pendapatan (UPT
Pusat Pelatihan dan Sertifikasi Profesi)
UPT Pusat Pelatihan dan Sertifikasi (UPT PPSP) pada periode Jul - Des 2017 telah berhasil
melampaui target pendapatan yang telah ditetapkan BPPU ITS sebesar 4,1 M dari 3 M yang
ditargetkan atau sebesar 137%. Pendapatan tersebut berasal dari pelaksanaan Program kerja yang
dilaksanakan secara umum terdiri atas: Program Pelatihan Singkat (Short Course), Program Sertfikasi
Kompetensi dan Program Keahlian Terapan 1 Tahun. Kendala utama yang dihadapi selama periode
Juli - Desember 2017 antara lain:
a. Permasalahan Keterbatasan jumlah SDM belum tertanggani, dengan adanya kebijakan bahwa
unit internal BPPU bisa melakukan rekruitment secara mandiri tentunya menjadi angin segar
bagi unit di BPPU untuk meningkatkan kinerjanya. Dalam rangka menunjang kelancaran
pelaksanaan program kerja, maka dibutuhkan minimal 5 orang pegawai yang terdiri atas: 1)
Staf Keuangan 2) Staf Administrasi 3) Staf Front Office dan Marketing 4) Staf Teknologi
Informasi dan Publikasi 5) Staf Pembantu Umum. Akan tetapi, hingga saat ini masih terdapat 2
staf, yaitu staf keuangan dan staf administrasi. Sehingga kegiatan pelayanan kurang optimal
karena Ka UPT beserta 2 staf harus merangkap berbagai pekerjaan terkait marketing,
publikasi, front office, admin web, dll. Sebagai tindak lanjut dan pelaksanaan kebijakan ITS
tersebut diatas, harapannya di tahun 2018, UPT PPSP dapat dengan segera memenuhi
kebutuhan SDM tersebut.
b. Belum diterbitkannya Peraturan Rektor menyangkut standar tarif terkait Penyelenggaraan
Pelatihan. Standar tarif yang digunakan saat ini adalah standar biaya layananyang akan
diselenggarkan oleh UPT PPSP. Sebagai tindak lanjut, UPT telah telah mengusulkan standar
tarif Pelatihan dan Sertifikasi ke Subdit Perencanaan ITS. Sedangkan standar biaya telah
diterbitkan dalam Peraturan Rektor ITS Nomor 7 Tahun 2017 tentang standar biaya ITS Tahun
2017.
c. Belum diaturnya mekanisme tata kelola pelatihan dan sertifikasi yang memuat tentang
pemodalan penyelenggaraan Training, kontribusi minimal ke ITS atas suatu pelatihan singkat
dan sertifikasi kompetensi, standar layanan pelatihan singkat, dll. Sebagai tindak lanjut, UPT
melalui BPPU telah menyusun Rancangan Aturan Usaha Penunjang yang salah satunya berisi
mengenai mekanisme tata kelola pelatihan dan sertifikasi, namun finalisasi rancangan ini
belum terselesaikan dikarenakan masih terkendala urusan rutin dan banyaknya kegiatan
pengembangan di internal BPPU.
d. Belum adanya ruang khusus untuk menyelenggarakan pelatihan singkat. Sebagai tindak lanjut,
UPT melalui BPPU akan mengusulkan pengadaan ruang pelatihan. Dan di penghujung tahun
2017 ini, BPPU ITS telah berhasil memperoleh dana hibah / sponsor untuk renovasi ruang
pelatihan dan fasilitas pendukungnya sebesar Rp. 500.000.000,- (lima ratus juta rupiah).
Agar Kegiatan dan Sertifikasi dapat berjalan optimal, maka usulan solusi dari beberapa
kendala tersebut antara lain:
a. Penambahan 3 staf yaitu: 1) Staf Front Office dan Marketing 2) Staf Teknologi Informasi dan
Publikasi 3) Staf Pembantu Umum. Penambahan SDM akan lebih efektif jika melibatkan UPT
PPSP pada proses rekruitmen. Hal ini dikarenakan UPT PPSP dapat menguji kompetensi SDM
tersebut dan menilai apakah SDM tersebut mampu atau tidak mengerjakan pekerjaan yang
9 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
kelak akan dilakukan sehari-hari. Harapannya diawal tahun 2018 ini, dapat terwujud sehingga
UPT PPSP dapat berjalan dengan normal dan mampu mencapai target-target yang ditetapkan
BPPU maupun ITS.
b. Diterbitkan Peraturan Rektor menyangkut standar tarif dan biaya untuk tahun 2018 karena
peraturan yang ada untuk tahun anggaran 2017.
c. Diterbitkan Peraturan Mekanisme Tata Kelola Pelatihan dan Sertifikasi di ITS.
d. Merealisasikan Renovasi Ruang Pelatihan beserta kelengkapan di dalamnya
Apabila kendala-kendala di atas telah teratasi, maka keberlanjutan program pelatihan dan
sertifikasi akan berkembang signifikan sebagai salah satu revenue generator di ITS. Bahkan sangat
tidak menutup kemungkinan capaian tahunan 2018 akan meningkat 100% atau lebih di tahun
berikutnya.
d.Pengembangan Pelayanan dan Fasilitas UPT. Medical Center
Untuk pengembangan pelayanan Medical Center adalah melakukan peningkatan kompetensi
tendik, baik secara individu maupun bersama. Beberapa kegiatan individu yang telah dilakukan
adalah ikutnya tendik dalam kegiatan yang relevan dengan tupoksi yang dilakukan, antara lain
pelatihan atau seminar. Kendala yang terjadi adalah mahalnya kegiatan
pelatihan/seminar/workshop yang di tawarkan. Karena semua kegiatan tersebut harus berbayar,
maka relatif tidak mudah untuk mengikuti kegiatan tersebut. Tetapi target tahun ini sudah tercapai
melebihi 100%.
Kegiatan pengembangan peningkatan kompetensi tendik juga telah dilakukan melalui
Workshop " Customer Excellent" dengan tema “ PENINGKATAN KUALITAS LAYANAN DAN KEPUASAN
PELANGGAN DI UPT. MEDICAL CENTER ITS”. Tujuan dari workshop ini adalah memberikan strategi
dan kiat-kiat bagaimana secara professional melayani pelanggan karena tidak mudah melayani
konsumen yang dalam kondisi sakit. Pastinya antrian dan layanan adalah kunci pokok dalam bahasan
workshop tahun ini.
Indikator tentang layanan Medical Center antara lain tercermin dengan adanya kotak saran
dan jumlah pasien yang berkunjung di Medical center. Berdasarkan kotak saran, relatif sangat sedikit
dibanding tahun lalu. Selain itu permasalahan yang dikeluhkan tidaklah sangat signifikan terhadap
prosesnya suatu layanan di klinik. Sedangkan jumlah kunjungan pasien sudah mencapai 52.6 % dari
target yang telah ditentukan. Dari indeks kepuasan terukur sebesar 3.5, dari target 3.75. Agar
terlaksana dengan baik prosedur layanan yang diberikan kepada pasien, SOP untuk layanan yang ada
di Medical Center telah dibuat, antara layanan di poli umum, UGD, poli gigi, BKIA, rekam medis, dan
apotek. Layanan di psikolog masih dalam proses.
Kalibrasi alat medis juga dilakukan, dimana beberapa alat medis terkalibrasi dengan hasil baik
dan layak. Tetapi ada beberapa alat medis yang tidak dinyatakan lolos kalibrasi. Hal ini disebabkan
sudah tuanya alat tersebut dan fungsinya sudah bekerja relatif tidak layak digunakan, yakni stelisator
alat gigi sehingga harus membeli alat baru. Kendala yang terjadi, alat tersebut masih harus
menunggu beberapa bulan ke depan. Sedangkan masalah lainnya, adalah alat tensi meter raksa
beserta timbangan berdiri tidak dapat dikalibrasi dikarenakan tempat kalibrasi untuk alat tersebut,
sementara ini direnovasi, sehingga tidak dapat menerima kalibrasi alat. Di Surabaya tidak terdapat
tempat untuk melakukan kalibrasi yang bersertifikat, sehingga akan dilaksanakan pada tahun 2018.
Studi banding yang merupakan salah satu program kerja UPT MC tidak dapat dilakukan karena
tidak diijinkan bawas. Sebetulnya kegiatan ini sangat diperlukan, supaya bisa mengetahui strategi
apa yang menyebabkan besarnya suatu klinik dalam naungan suatu perguruan tinggi. Namun
demikian telah dilakukan studi banding di UNAIR Surabaya yang notabene tidak menggunakan
anggaran ITS. Sebenarnya untuk memahami proses ke UNAIR tidaklah sangat signifikan, hal ini
antara lain, UNAIR mempunyai jurusan kedokteran serta mempunyai rumah sakit, sehingga klinik
bukanlah andalan mereka dan strategi manajemennya juga berbeda pula.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 7
Untuk target pendapatan UPT Medical Center telah mampu mencapai target yang ditetapkan
BPPU ITS, yaitu sebesar 2,586 M dari 2,5 M atau sebesar 103%. Hal ini tentunya hasil kerja keras dan
kerja cerdas dari seluruh Team Work yang ada di Medical Center untuk memberikan layanan yang
terbaik serta berusaha memenuhi target kinerja yang telah ditetapkan.
e. Peningkatan Utilitas Pemakaian Sarana dan Parasarana serta Peningkatan Pendapatan Asrama
Peningkatan utilitas sarana dan prasarana serta pendapatan Asrama adalah dengan
pembukaan Asrama Internasional yang terdiri dari 9 kamar di perumahan dosen ITS Blok J dan 22
kamar di perumahan dosen blok D.Disamping pembukaan fasilitas baru, fasilitas yang lama sejumlah
42 kamar tidak dapat dipergunakan disebabkan oleh beberapa sebab yaitu, kebocoran kamar,
kerusakan fasilitas kamar mandi dan toilet dan kerusakan furniture dan perlengkapan lain. Lokasi
dari kamar yang pada tahun 2016 tidak dapat dipergunakan tersebut adalah pada blok A-E 5 kmr,
blok G sejumlah 3 kamar, blok H satu kamar, blok I sejumlah 5 kamar dan blok J : 28 kamar. Dengan
adanya kegiatan perbaikan, sejumlah 31 kamar dapat kembali dipergunakan untuk mahasiswa baru
tahun ajaran 2017/2018 dan menyisakan 11 kamar yang belum dapat dipergunakan yang terdiri dari
Blok G: 104,106,206,207,208,211,224,314,402; Blok J: 409, 415. Banyak kamar masih menggunakan
perbaikan sementara terhadap meja, tempat tidur karena serangan hama rayap, perlu penggantian
furniture pada tahun anggaran berikutnya.
Capaian kinerja dalam Peningkatan Utilitas Pemakaian Sarana dan Parasarana serta
Peningkatan Pendapatan Asrama di tahun 2017 adalah:
Pengoperasian 31 kamar Asrama Internasional (blok D dan J)
Dapat dioperasikannya kembali 31 kamar Asrama Lokal sebagai akibat perbaikan dan
pengadaan inventaris
Pengadaan inventaris untuk tahun 2017 sampai dengan bulan Desember 2017 sebesar Rp.
171.605.900,-
Dari usaha yang dilakukan tersebut diatas UPT Asrama telah berhasil melampui target
pendapatan yang ditetapkan oleh BPPU ITS yaitu sebesar Rp. 3,595 M dari 3,5 M atau sebesar 103%.
Capaian ini sangat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya berkisar 2,5 M.
Perbaikan layanan Asrama adalah dengan telah selesainya 4 buah standar operating
prosedur (SOP) terutama pada proses penerimaan mahasiswa, diperbaharuinya peraturan dan
perjanjian dengan mahasiswa penghuni asrama. Perbaikan yang menimbulkan effort besar agar
layanan asrama tetap dapat maksimal adalah penghapusan deposito kamar, yang pada periode-
periode sebelumnya dipergunakan agar kondisi kamar terjaga, membutuhkan mekasnisme baru dan
pemberdayaan pengurus-pengurus asrama yang terdiri dari mahasiswa lama yang telah menjalani
seleksi.
Proses penerimaan penghuni baru pada tahun 2017 pertama kali dipergunakan system
booking dan pembayaran secara online mengadopsi system booking dan pembayaran online hotel.
Capaian kinerja dalam pengembangan dan peningkatan layanan adalah:
Pembuatan 4 SOP terkait layanan asrama
Penghapusan deposito kamar
Booking dan pembayaran kamar secara online
f. Peningkatan Sarana dan Prasarana Percetakan (ITS Press)
Untuk meningkatkan sarana dan prasarana ITSPress, dengan disetujuinya proposal
pengembangan ITSPress yang diajukan ke ITS telah ditindak lanjuti. Pada awal tahun 2017 telah
dilakukan lelang pengadaan mesin RISO COMCOLOR 7150+WST (mesin inkjet production printing).
Setelah ditentukan pemenangnya, sekitar bulan Mei 2017, mesin tersebut sudah dikirim oleh
penyedia ke ITS Press.
9 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Setelah melalui serangkaian instalasi, kemudian dilakukan testing, dan alhamdullilah mesin
berjalan dengan lancar dan bekerja sesuai dengan spesifikasi dan kemampuan mesin. Saat ini mesin
tersebut sudah beroperasional dan sudah banyak mengerjakan order, diantaranya; buku-buku ISBN
dengan oplah kecil, printing porto A3 mahasiswa, sertifikat, buku Tugas Akhir, cetak soal, amplop,
dan sebagainya.
Untuk meningkatkan utilitas pemakaian sarana dan prasarana ITS Press, terutama
kebutuhan cetak internal ITS dalam rangka meningkatkan pendapatan dan efisiensi anggaran,
beberapa kegiatan yang telah dilakukan adalah:
Promosi ke Departemen dan Unit-Unit untuk bekerja sama dengan ITSPress dalam pekerjaan
percetakan dan penerbitan buku ISBN, melalui; poster, fans page, media social, dan surat
menyurat.
Menyampaikan usulan ke Pimpinan dan pihak yang berkepentingan di ITS, agar semua kegiatan
Direktorat, Biro, Departemen, Badan, dan Unit ITS yang berhubungan dengan percetakan yang
memakai anggaran ITS wajib dikerjakan oleh unit percetakan internal sendiri (UPT. ITSPress).
Meskipun belum mendapatkan hasil yang meningkat tajam, namun indikasi peningkatan
order internal sudah mulai terasa, paling tidak pesan ini sudah mulai ditangkap dan didengar oleh
pihak-pihak yang terkait. Dengan harapan kedepanya akan lebih baik lagi, karena hal ini akan
menghemat anggaran ITS, meningkatkan utilitas unit dan dana tidak bocor keluar.
Dari usaha yang dilakukan ITS Press tersebut, ITS Press telah berhasil mencapai target
pendapatan yang ditetapkan oleh BPPU ITS yaitu sebesar Rp. 1,105 M dari target pendapatan
sebesar Rp. 1,1 M. Dan diharapkan oleh BPPU kedepan ITS Press harus ditingkatkan menjadi unit
komersial sehingga perkembangannya mampu memperoleh pendapatan yang lebih besar lagi. Dan
tentunya ini perlu pengelolaan sumber daya yang efektif dan efisien untuk meningkatkan performa
ITS Press sehingga mampu bersaing dengan unit usaha percetakan lainnya.
g. Peningkatan Pelayanan, Pendampingan, Promosi dan Akses ke StakeholderUPT Inkubator
Industri
Kegiatan yang telah dilakukan oleh UPT Inkubator Industri BPPU – ITS.
Recruitment Tenant
Recruitment tenant yang dilakukan oleh UPT Inkubator Industri BPPU - ITS memiliki beberapa
persyaratan, diataranya:
Mahasiswa dan Alumni ITS yang berminat menjadi Start Up Company (0 – 3 Tahun).
Bidang Fokus produk tenant yaitu:
a) ICT dan Smart System
b) Green Energy dan Lingkungan
c) Otomotif dan Trasnportasi
d) Industri Kreatif dan Teknologi Tepat Guna
UPT Inkubator Industri BPPU - ITS telah melakukan recruitment tenant sebanyak 2 kali.
Recruitment tenant pertama kali dilakukan pada awal bulan Januari dan didapatkan sebanyak 8
tenant yang akan diinkubasi. Sedangkan recruitmen tenant yang kedua dilakukan pada awal
bulan Maret dan didapatkan sebanyak 6 tenant yang akan diinkubasi. Jadi,jumlah tenant yang
diinkubasi oleh UPT Inkubator Industri BPPU - ITS adalah sebanyak 14 tenant, dari target
recruitment tenant dalam tahun 2017 sebanyak 20 tenant.
Mentoring dan Coaching
Mentoring dan Coaching yang dilakukan kepada tenant adalah salah satu bagian utama
dari proses inkubasi. Kedua kegiatan ini bertujuan untuk memastikan tenant mendapatkan
pendampingan yang tepat dalam mengembangkan produk dan usahanya selama proses
inkubasi di UPT Inkubator Industri BPPU - ITS.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 9
Kegiatan mentoring dan Coaching dilakukan minimal 1 bulan sekali dengan mentor dan coach
yang ahli dibidangnya, sesuai dengan kebutuhan tenant. Sejauh ini UPT Inkubator Industri BPPU
– ITS telah melakukan kegiatan mentoring dan coaching sebanyak 4 kegiatan, dari target 11
kegiatan dalam tahun 2017.
Pelatihan
Pelatihan yang dilakukan kepada tenant merupakan salah satu proses inkubasi dengan tujuan
meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenant. UPT Inkubator Industri BPPU – ITS
menargetkan 6 kali pelatihan dalam tahun 2017. Pada semester awal ini masih melaksanakan 1
kali pelatihan, yaitu pelatihan START TECH TRAINING CAMPdi Jakarta.
Penyediaan Co-working space tenant
Co-working space tenant merupakan salah satu fasilitas utama yang wajib disediakan oleh
sebuah inkubator untuk mendukung kinerja tenant. Idealnya Co-working space harus satu
lokasi dengan office UPT Inkubator Industri BPPU – ITS untuk memudahkan pengelola UPT
Inkubator Industri BPPU – ITS dalam pemantauan kinerja dan koordinasi dengan tenant. Untuk
saat ini UPT Inkubator Industri BPPU – ITS telah memiliki 10 Co-working space tenant yang
berada di Gedung research center lantai 7.
Pembuatan Website
Website merupakan salah satu sarana pendukung Inkubator dalam mempromosikan lembaga
UPT Inkubator Industri BPPU – ITS pada stakeholder maupun sponsorship. Selain itu website
UPT Inkubator Industri BPPU – ITS juga bisa menjadi sarana promosi produk tenant, dengan
mencantumkan link website perusahaan tenant. Sejauh ini website UPT Inkubator Industri
BPPU – ITS masih dalam proses pembuatan sekitar 30%.
Menyelenggarakan Seminar
Seminar merupakan salah satu kegiatan pendukung Inkubator dalam mempromosikan
lembaga UPT Inkubator Industri BPPU – ITS serta produk tenant inkubasi pada stakeholder
maupun sponsorship. UPT Inkubator Industri BPPU – ITS memiliki program penyelenggaraan
seminar 1 kali dalam setahun. Karena UPT Inkubator Industri akan mengadakan kegiatan
seminar pada semester 2, maka pada semester ini tidak diadakan seminar.
Mengikuti Pameran/Expo
Pameran/Expo merupakan salah satu kegiatan pendukung Inkubator dalam mempromosikan
lembaga UPT Inkubator Industri BPPU – ITS serta produk tenant inkubasi pada stakeholder,
sponsorship, bahkan calon buyer produk tenant. UPT Inkubator Industri BPPU – ITS berencana
mengikutkan tenant inkubasi dalam pameran/expo 2 kali dalam setahun.Karena UPT Inkubator
Industri akan mengikuti kegiatan pameran/expo pada semester 2, maka pada semester ini tidak
mengikuti kegiatan pameran/expo.
Menyelenggarakan FGD
Focus Group Discussion (FGD) disini tidak hanya bertujuan untuk mempromosikan UPT
Inkubator Industri ITS kepada Sponsorship saja, melainkan juga memfasilitasi para tenant untuk
memperluas networking mereka dengan para pengusaha – pengusaha atau industri yang
mengikuti Focus Group Discussion (FGD) saat itu juga.Didalam FGD (Forum Group Discussion)
tenant akan melakukan presentasi BMC dan kemudian terjadi business matching antara tenant
dan calon buyer.
UPT Inkubator Industri BPPU – ITS memiliki program penyelenggaraan FGD (Forum Group
Discussion) 1 kali dalam setahun, dengan peserta FGD ±50 orang. Persentase peserta FGD dari
investor 4 %, asosiasi pengusaha/supplier 4%, dan lembaga keuangan 4% dari total peserta.
1 0 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Karena UPT Inkubator Industri akan mengadakan kegiatan FGD pada semester 2, maka pada
semester ini tidak diadakan FGD.
Tenant Spint – off
Tenant Spint – off merupakan tenant yang sudah dinyatakan lulus dari proses inkubasi UPT
Inkubator Industri BPPU – ITS. Sejauh ini UPT Inkubator Industri BPPU – ITStelah meluluskan
tenant inkubasinya sebanyak 6 perusahaan.
Pencarian dana Eksternal
Pencarian dana dari pihak eksternal sangat penting dilakukan, hal tersebut bertujuan
untuk meningkatkan kinerja dan pelayanan pengelola UPT Inkubator Industri ITS dalam
melayani kebutuhan tenant, serta penambahan dana inkubator. Dana pihak dari eksternal bisa
didapatkan dari dana hibah pemerintah, sponsorship, dan CSR. UPT Inkubator Industri BPPU –
ITS menargetkan dana yang didapatkan dari pihak eksternal sebesar 1 M per tahun, untuk saat
ini UPT Inkubator Industri BPPU – ITS sudah memperoleh 860 jt dari dana hibah pemerintah
(PPBT & Penguatan Kelembagaan Inkubator Bisnis Teknologi) dan juga Lintasarta.
Penyertaan modal tenant
UPT Inkubator Industri BPPU – ITS memiliki fasilitas pencarian dana untuk membantu
permodalan tenant. Salah satunya menyarankan tenant untuk mengikuti program dana hibah
pemerintah yaitu PPBT (Pengusaha Pemula Berbasis Teknologi). Kegiatan ini sudah
dilaksanakan oleh tenant inkubasi UPT Inkubator Industri BPPU – ITS dan mendapatkan dana
total sebesar 528 jt.
Penambahan asset tetap
UPT Inkubator Industri BPPU – ITS menargetkan penambahan asset tetap sebesar 1 M,
sedangkan saat ini penambahan asset tetap yang didapatkan UPT Inkubator Industri BPPU – ITS
sebesar 400 jt. Penambahan dana untuk asset tetap tersebut didapatkan dari kerjasama dengan
pihak Lintasarta.
3.1.7.6. Penyiapan dan Sosialisasi Perangkat Aturan-Aturan dalam Pengelolaan
Kerjasama Profesional ITS PTNBH
Program ini bertujuan untuk melakukan penataan manajemen pengelolaan kerjasama
profesional baik dari sisi peraturan, standar tarif, standar biaya dan workshop penyusunan SPJ
Kerjasama profesional. Dana / Anggaran untuk sub program ini sampai dengan bulan agustus 2017
belum mendapat anggaran, namun secara progress fisik beberapa kegiatan seperti penyusunan
standar tarif dan biaya serta panduan SPJ penelitian sudah dilakukan. Bahkan standar tarif dan biaya
kerjasama profesional sudah disampaikan ke Direktorat Perencanaan Anggaran dan Logistik (Dir.PAL)
dan baru mendapatkan alokasi dana, namun karena kenyataannya kegiatan ini dapat berjalan tanpa
dana dari pusat, maka dana yang ada tidak direalisasikan. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah:
a. FGD Perumusan Peraturan Kerjasama Profesional
b. FGD Perumusan Standar Tarif Layanan Kerjasama Profesional
c. FGD Perumusan Standar Biaya Pelaksanaan
d. Workshop dan Sosialisasi Penyusunan SPJ untuk Peneliti Kerjasama
3.1.7.7. Penyusunan Perangkat Aturan-aturan dalam Pengelolaan Kerjasama Profesional
ITS PTNBH
- Penataan Sistem Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Kerjasama Profesional
Program ini dimaksudkan untuk melakukan penataan sistem dan peningkatan kerjasama
profesional, dimana akan dilakukan pengembangan sistem informasi kerjasama profesional yang
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 0 1
diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan efektifitas serta kualitas pelayanan kerjasama
profesional yang lebih cepat dan tepat. Dimana sebelumnya dilakukan penataan sistem manajemen
dengan melakukan penyusunan standar operating procedure pada setiap tahapan layanan dan
kegiatan proses bisnis dalam layanan kerjasama profesional.
- Pelatihan Legal Drafting
Pelatihan legal drafting dimaksudkan agar staf di lingkungan BPPU lebih memahami dalam
pembuatan peraturan hukum, kontrak, administrasi penawaran dan dokumen lain-lain yang
berhubungan dengan proses kontrak/perjanjian kerja baik dalam kegiatan kerjasama profesional
maupun kerjasmaa asset. Pelaksanaan pelatihan ini akan dilaksanakan pada Q4 dengan model
inhouse training dengan maksud supaya banyak staf BPPU yang dapat mengikuti kegiatan ini.
- Pengembangan SIstem Informasi Kerjasama Profesional
Pengembangan Sistem Informasi Kerjasama Profesional ini dilakukan dalam rangka
meningkatkan kinerja layanan kerjasama profesional agar lebih cepat, tepat, dan terjaga kevalidan
data. SIM Kerjasama Profesional dalam tahap pengembangan baik secara program maupun proses
input data kerjasama mulai dari tahun 2013 – 2017. Dalam SIM ini proses bisnis kerjasama
profesional dapat dimonitoring secara real time pada setiap tahap oleh masing-masing penanggung
jawab kegiatan. Adapun tampilan dari SIM Kerjasama Profesional sebagai berikut :
3.31. Sistem Informasi Kerjasama Profesiona
- Penyusunan SOP untuk Kerjasama Profesional
Penyusunan SOP kerjasama profesional pada saat masih menjadi unit dibawah LPPM yang
bernama Badan Inovasi dan Bisnis Ventura (BIBV) sudah disusun. Dan dengan berubahnya menjadi
BPPU dan berdiri sendiri dibawah koordinasi Rektor, maka perlu dilakukan perbaikan SOP untuk
kerjasama profesional. Kegiatan ini juga sedang dalam proses pelaksanaan dan beberapa SOP dan
prosedur pelaksanaan layanan kerjasama dilakukan perbaikan. Dan telah dilakukan beberapa revisi
SOP pada semua bidang kerja BPPU yaitu Kerjasama Profesional, Kerjasam Asset, dan Pengelolaan
Keuangan BPPU.
- Menyiapkan Sistem Manajemen dan Peningkatan Fasilitas Kerjasama Profesional
BPPU telah membangun beberapa sistem manajemen berbasis mobile di tahun ini untuk
mempermudah penyelesaian sekian banyak tugas-tugas yang harus diselesaikan serta untuk
mengelola meeting-meeting yang dilakukan. Sistem ini telah terbukti dapat mengukur kinerja
penyelesaian tugas dari seluruh staff di BPPU dan juga memastikan seluruh pertemuan yang ada
dapat didokumentasikan dengan baik serta memastikan seluruh hasil pertemuan dapat dimonitor
dan ditindaklanjuti. Beberapa tampilan dari sistem manajemen untuk penugasan :
1 0 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.32 Tampilan Sebagian Sistem Manajemen BPPU ITS Berbasis Mobile
Dengan menggunakan sistem ini diharapkan seluruh staff dan pimpinan dapat bekerja
dengan cepat, cermat, cerdas, tepat dan tuntas (tida ce dua te).
3.1.7.8. Peningkatan Layanan Kerjasama Profesional
Program peningkatan layanan kerjasama profesional ini bertujuan meningkatkan
profesionalisme pada staf kerjasama profesional dalam memberikan layanan kepada para peneliti
kerjasama. Sub program yang dilakukan yaitu pelatihan layanan prima dan pengukuran kepuasan
pelanggan sebagai dasar penilaian kinerja BPPU.
- Pelatihan Layanan Prima
Dengan persaingan yang amat ketat seperti sekarang ini, apalagi di masa krisis keuangan
global, menyediakan customer service yang luar biasa bukan lagi sekadar benefit tambahan. Ini
sudah keharusan yang tidak bisa ditawar lagi. Pelanggan/customer yang tidak puas dengan
pelayanan kita, mereka akan dengan ringan hati pindah ke unit lain yang lebih menguntungkan.
Sehubungan dengan kebutuhan tersebut, Pelatihan Layanan Prima bagi staf BPPU untuk
menambah wawasan tentang pentingnya layanan prima dan profesionalisme layanan menjadi suatu
keharusan. Dengan mengikuti pelatihan itu diharapkan staf bisa memberikan pelayanan yang lebih
baik kepada pelanggan, serta sadar diri untuk terus melakukan perbaikan secara berkelanjutan
sehingga mampu meningkatkan daya saing unit dalam memberikan layanan yang lebih baik. Rencana
kegiatan pelatihan layanan prima ini akan dilaksanakan akhir awal september 2017. Pelaksanaan
kegiatan ini juga sudah dilakukan oleh PIC kegiatan ini bersamaan dengan kegiatan pelatihan legal
drafting dengan pembicara dari Unair dan ULH ITS. adapun pelaksanaan kegiatan ini di Villa
Kaliandra Prigen Pasuruan pada semua staf BPPU pada tanggal 25 – 27 Agustus 2017.
- Pembuatan Instrumen Pengukuran Kepuasan Pelanggan
Maskud dari adanya sub program penyusunan instrumen pengukuran kepuasan pelanggan
ini nantinya akan menjadi acuan dasar/base line dari peningkatan mutu layanan kerjasama
profesional. Dengan adanya pengukuran kepuasan pelanggan ini kita akan mengetahui pada posisi
mana standar layanan minimal yang akan menjadi ukuran kepuasan layanan BPPU.
Kegiatan ini sudah dimulai dengan persiapan dan kajian terhadap aspek-aspek penilaian
yang akan dijadikan dasar awal bahan untuk melakukan survey kepuasan pelanggan. Dari hasil
survey awal ini akan dilakukan proses validitas dan realibilitas yang menjadi bahan survey lanjutan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 0 3
atas kepuasan pelanggan BPPU. Dan selanjutnya dapat dijadikan dasar dalam penentuan pencapaian
target kinerja BPPU terkait dengan skala / tingkat kepuasan pelanggan. Adapun target tingkat
kepuasan pelanggan BPPU untuk tahun 2017 adalah sebesar 3 dari skala 5.
3.1.7.9. Peningkatan Kerjasama Secara Intensif Kompetensi yang Dimiliki ITS ke Mitra
dan Calon Mitra Kerjasama
Program peningkatan kerjasama secara intensif kompetensi yang dimiliki ITS ke Mitra dan
calon mitra kerjasama ini diharapkan mampu meningkatkan jumlah kerjasama profesional yang
tentunya berujung pada peningkatan pendapatan non PNBP yang bersumber dari kerjasama
profesional. Dalam rangka meningkatkan jumlah kerjasama profesional maka perlu dilakukan
promosi dari sosialisasi pada mitra dan calon mitra kerjasama profesional. Hal ini juga sangat penting
mengingat adanya perubahan pengelolaan kerjasama profesional dari :
a) Penyelenggaraan workshop ke masing-masing Mitra
Dalam rangka meningkatkan kerjasama dengan mitra kerja yang potensial serta menjaga
hubungan baik kedua belah pihak serta mempromosikan dan mensosialisasikan potensi-potensi
bidang lain yang dapat dikerjasamakan, hal ini mengingat bidang usaha BPPU tidak hanya dalam
kerjasama profesional saja, namun kerjasama penggunaan asset, usaha komersial dan juga
usaha penunjang. Dengan adanya workshop ke Mitra ini selain dalam rangka memberikan
umpan balik yang positif dengan para mitra kerjasama, namun diharapkan dapat memberikan
kontribusi nyata antara kedua belah pihak terkait pengembangan inovasi teknologi yang saling
melengkapi.Rencana penyelenggaraan kegiatan workshop ini telah dilakukan bersamaan dengan
kegiatan CINIA 2017 pada tanggal 29 Nopember 2017 di Hotel Bumi Surabaya setelah kegiatan
Seminar dilakukan.
b) Kunjungan ke mitra kerjasama
Dalam rangka meningkatkan hubungan yang baik serta kerjasama saling menguntungkan
antara ITS dan para mitra kerjasama maka dapat berdampak positif dalam meningkatkan
kerjasama kedua belah pihak. Selain itu juga kegiatan ini merupakan kegiatan promosi yang
sangat dibutuhkan dalam peningkatan jumlah kerjasama profesional, yang tentunya juga
berpengaruh pada peningkatan pendapatan kerjasama profesional.
Dalam pelaksanaan kegiatan ini sangat tergantung dari pembuatan Profil BPPU sebagai
bahan promosi dan sosialisasi, sehingga pelaksanaan kegiatan direncanakan pada bulan
November 2017. BPPU telah melakukan bebarapa kunjungan ke mitra ITS yaitu :
a. Kunjungan ke Kabupaten Banyuwangi untuk inisiasi kerjasama yang telah beberapa tahun
terakhir mengalami penurunan.
b. Kunjungan ke Kabupaten Mojokerto, Pemkot Kediri, Pemkot Surabaya dan Pemkab Blitar.
c. Kunjungan ke PTPN X
d. Kunjungan ke beberapa Kabupaten di luar jawa seperti Kab Sampit, Luwu Timur,
c) Pelatihan Peningkatan Keahlihan menjalin kerjasama profesional untuk Proyektan pemula.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pelatihan kepada para proyektan / peneliti
kerjasama pemula agar mampu meningkatkan keahliannya dalam menjalin kerjasama
profesional sehingga mampu meningkatkan jumlah kerjasama yang dikelolanya. Namun
kendalanya adalah dana untuk kegiatan ini tidak disetujui oleh DirPAL.
d) Penyelenggaraan CINIA 2017
Untuk itu, dalam rangka menyosialisasikan karya-karya inovatif yang dihasilkan, ITS
menyelenggarakan konferensi dan pameran yang bertajuk “Conference On Innovation And
Industrial Application” atau CINIA 2017. Tahun 2017 adalah penyelenggaraan Cinia yang ke-3.
Dari kegiatan itu diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan pemahaman secara langsung
bagi-bagi pihak yang berkepentingan.
1 0 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Melalui The 3rd Conference on Innovation and Industrial Application (3rd CINIA) akan
memberikan kesempatan bagi para stakeholder ITS; sektor Industri, Pemerintah serta Swasta
sebagai aktor triple helix yang berperan penting dalam Sistem Inovasi Nasional (SINas) untuk
berbagi pengetahuan dan mendiskusikan inovasi dan trend terbaru untuk menghadapi
tantangan- tantangan di masa yang akan datang serta mencari solusi yang diterapkan dalam
bidang Aplikasi Industri. Selain itu, konferensi yang diadakan ini akan menjadi ajang untuk
berbagi informasi dan pengalaman, serta knowledge sharing hasil-hasil penelitian dan inovasi
pada semua aspek yang melibatkan berbagai disiplin ilmu yang dapat meningkatkan keunggulan
bersaing dan layanan dari pengguna
Dalam Konferensi dan Pameran produk-produk inovatif ini, tidak hanya akan
mendiskusikan issue-issue yang penting terkait dengan inovasi- inovasi yang dilakukan, akan
tetapi juga memberikan kesempatan bagi para stakeholder untuk menjalin networking dan
menciptakan sinergi demi menciptakan kolaborasi dimasa depan.
Pelaksanaan CINIA 2017 telah diselenggarakan pada tanggal 29Nopember ber 2017,
dengan persiapan penyelenggaraan kegiatan CINIA ini terus dilakukan sejak bulan April 2017,
terutama terkait dengan rencana tempat dan waktu, agar para Narasumber baik dari birokrat,
tenaga ahli, praktisi dan pemerhati teknologi inovatif dapat bergabung dalam kegiatan ini.
Tempat penyelenggaran kegiatan adalahh Hotel Bumi Surabaya dengan narasumber dari dari
Menteri ESDM RI : Ignasius Jonan dan Praktisi Inovasi dari UTM Malaysiayaitu Prof Hadi Nur.
Dalam kegiatan ini juga dilakukan kegiatan Promosi produk-produk inovasi ITS dan juga
usaha-usaha komersial dan penunjang ITS. Hal yang cukup menantang dari pelaksanaan kegiatan
CINIA Tahun 2017 ini adalah adanya peningkatan status seminar ini menjadi seminar
internasional, yang sebelumnya hanya seminar nasional, sehingga peserta seminarpun cukup
antusias dan cukup banyak. Keberhasilan penyelenggaran kegiatan ini tentunya merupakan hasil
kerja keras dan cerdas dari tim work BPPU dan tentunya tak terlepas dari kekurangan, yang
dapat menjadi koreksi untuk penyelenggaraan kegiatan CINIA tahun 2018.
e) Pembuatan Profile Audio Visual
Untuk lebih mengenalkan BPPU sebagai unit pengelola usaha dan karya inovatif ITS,
maka perlu dibuat profile BPPU berbentuk audio visual. Dengan adanya profile berbentuk audio
visual itu diharapkan dapat menyosialisasikan produk atau karya inovatif ITS kepada stakeholder.
Selain itu profile itu diharapkan pula bisa membentuk publik opini yang positif terhadap ITS dan
atau produk tersebut. Menjalin komunikasi secara efektif dan efisien dengan masyarakat luas,
sehingga dapat terbentuk pemahaman dan pengertian yang sama terhadap suatu produk atau
jasa yang ditawarkan.
Hasil dari pembuatan profil audio visual ini sudah ditampilkan dalam acara CINIA 2017,
sebagai media untuk promosi terkait dengan layanan yang diberikan BPPU serta unit usaha yang
dikelola oleh BPPU.
f) Website dan Sosial Media
Website bppu yang ada sekarang dikembangkan sejak November 2016 dan update
desain tampilan dan konten dalam proses pembuatan. Disisi lain BPPU juga perlu melakukan
promosi melalui social media seperti facebook, instagram, twitter dan media sosial lainnya yang
mempunyai potensi penguna yang cukup besar.
3.1.8. Program Kerja dan Capaian Kinerja Penjaminan Mutu
Kantor Penjaminan Mutu (KPM) merupakan salah satu organ di bawah rektor yang
mempunyai tugas mengawasi dan mengendalikan mutu (Peraturan Rektor No 10/2016) secara
berkelanjutan dalam 2 bidang yaitu akademik dan non akademikDengan tugas tersebut di atas, KPM
dibantu oleh 2 kepala unit, yaitu: Kepala Unit Penjaminan Mutu Akademik dan Kepala Unit
Penjaminan Mutu Non Akademik.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 0 5
Berdasarkan Pasal 53 UU RI no 12 Tahun 2012 sistem penjaminan mutu pendidikan tinggi
terdiri atas:
1. Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) yang dikembangkan oleh Perguruan Tinggi; dan
2. Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME) yang dilakukan melalui akreditasi oleh BAN-PT dan
atau LAM.
Berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Kantor Penjaminan Mutu ITS pada
tahun 2017. Dari 32 indikator kinerja Perpustakaan, tercapai sebesar 34% indikator telah melebihi
target (>100%), 41% indikator mencapai target 80%-100% , 19% indikator mencapai target 50%-80%
dan 6% indikator mencapai target <50%. Adapun indikator yang tidak mencapai target yaitu
Terakreditasi A mencapai 0% dan Penyusunan laporan penelitian kualitas layanan perpustakaan
mencapai 0% dimana target yang diinginkan adalah Terakreditasi A dan tersusunnya 1 laporan
penelitian. Kedua target ini tidak tercapai dikarenakan tidak ada pagu dana yang membiayai kedua
kegiatan tersebut.
3.1.8.1. Peningkatan Jumlah Prodi Terakreditasi Unggul
A. Sosialisasi instrumen penilaian Akreditasi Nasional Penilaian akreditasi diarahkan pada capaian kinerja tridharma perguruan tinggi (outcome-
based accreditation), peningkatan daya saing, dan wawasan internasional (internationaloutlook)
pada program studi dan institusi perguruan tinggi. Outcome-based accreditation yang dimaksud di
sini adalah, pada akreditasi program studi (APS) berfokus pada ketercapaian capaian pembelajaran
lulusan, sedang pada akreditasi perguruan tinggi (APT) adalah ketercapaian visi, misi, dan tujuan
perguruan tinggi. Outcome-based accreditation tidak diartikan sebagai penilaian luaran dan
outcome penyelenggaraan program studi atau perguruan tinggi saja, namun juga menilai
pemenuhan SN-Dikti yang menyangkut input dan proses. Oleh karena itu penilaian akreditasi harus
mencakup Input – Proses – Output – Outcome dari penyelenggaraan program studi dan perguruan
tinggi. Perubahan instrumen dalam penilaian akreditasi BAN PT telah disosialisasikan kepada Prodi di
ITS, untuk memberikan pengetahuan adanya perubahan sistem ini. Selain terjadi perubahan
instrumen penilaian BAN PT, juga terjadi perubahan mekanisme dalam pengajuan akreditasi, yang
seblumnya dilakukan melalui pengiriman dokumen / borang BAN PT kepada sekretariat, berubah
menjadi pengajuan secara online. Sistem online ini dinamakan sebagai Sistem Akreditasi Pendidikan
Tinggi Online (SAPTO). Sosialisasi instrumen BAN PT dan sistem SAPTO ini dilakukan pada hari Senin,
19 Juni 2017 dengan mengundang narasumber bapak Dr. Adi Dharma (Nara sumber dari BAN PT /
Dep. Teknik Elektro).
B. Pelatihan pengisian borang Akreditasi Nasional untuk Prodi D3, D4, S1, S2 dan S3
Untuk mencapai target ITS yang dituangkan dalam RENSTRA ITS PTN BH 2015 – 2020 yaitu
persentase Prodi terakreditasi unggul (mendapatkan nilai A) untuk tahun 2017, prodi Diploma
(42,86%), prodi S1 (92,86%), prodi S2 (57,14%) dan prodi S3 (50%), maka pelatihan pengisian boring
akreditasi nasional telah dilaksanakan oleh bidang ini pada quartal 3 sebanyak 5 pelatihan.
Pelatihan pengisian borang akreditasi yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan Prodi dalam
mendeskripsikan secara kualitatif setiap pertanyaan penilaian kriteria BAN PT.Pelatihan dalam
menyusun borang BAN PT dilakukan secara bersamaan dengan Pelatihan Sistem SAPTO.
C. Pendampingan pengisian Borang Akreditasi Nasional untuk Prodi D3, D4,S1, S2 dan S3 Proses pengajuan borang BAN PT di ITS melalui penilaian awal oleh para reviewer internal.
Reviewer untuk setiap borang Prodi terdiri dari 2 (dua) orang yang berasal dari asesor BAN PT dan
1 0 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
auditor mutu internal ITS. Auditor telah dilatih untuk menilai berdasarkan kriteria yang telah
ditetapkan oleh BAN PT. Hasil penilaian ini menunjukkan perkiraan nilai yang akan diperoleh oleh
Prodi. Berdasarkan nilai perkiraan ini, menyebabkan beberapa Prodi meminta kepada KPM untuk
melakukan pendampingan dalam penyusunan ulang borang BAN PT, dan juga bagi Prodi – prodi
tertentu yang nilai akreditasi nya adalah B atau C. Pola pendampingan pengisian borang, dilakukan
melalui dua pola, yaitu yang bersifat Top Down, dan Bottom Up. Pendampingan telah dilakukan
sejak bulan Januari 2017 sd akhir tahun Desember 2017. Beberapa Prodi yang telah mendapatkan
pendampingan dalam pengisian borang Prodi:
1. S1 Biologi 2. S1 Teknik Fisika 3. S1 Teknik Sistem Perkapalan 4. S1 Teknik Transportasi Laut 5. D3 Teknik Instrumentasi 6. S2 Biologi 7. S2 Teknik Fisika 8. Geofisika 9. S1 Teknik Elektro
10. S2 Teknik Kimia 11. S1 Fisika 12. S1 Teknik Sistem Perkapalan 13. D3 Teknik Elektro 14. S1 Teknik Mesin 15. S2 Teknik Geomatika 16. S2 Teknik Kelautan 17. S2 Arsitektur 18. S1 Teknik Perkapalan
Beberapa Prodi dalam meng upload dokumen borang melalui SAPTO, tidak sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan oleh Permenristekdikti No 32/2016. Hal ini menyebabkan
pelaksanaan visitasi oleh pihakBAN PT dilakukan tidak pada waktu sebelum habis masa
akreditasi. Terdapat 8 Prodi yang melakukan upload pada SAPTO melebihi batas yang telah
ditentukan. Beberapa kegiatan belum direncanakan sebelumnya dalam di SIPMonEv, yaitu review
terhadap Proposal Pembukaan Prodi Baru, akan tetapi kegiatan ini menjadi rutin dan dalam waktu
yang tidak bisa direncanakan, sejak berubahnya ITS sebagai PTN BH tanggal 1 Januari 2017.
Penilaian terhadap proposal Prodi baru telah dilakukan sejak di awal tahun ini. Beberapa proposal
yang telah dan sedang dinilai . Terdapat proposal 8 program studi baru yang sudah selesai dinilai
yaitu Teknologi Informasi S1 – FTIK, Aktuaria S1 – FMKSD, PWK S2 – FTSP, Desain Komunikasi Visual
S1 – FTSP, Teknik Sistem Perkapalan S2 – FTK, Teknik Sistem Perkapalan S2 – FTK, Teknik Sistem
Perkapalan S3 – FTK dan Matematika S3 – FMKSD. Dari 7 prosposal tersebut, 62.5 % sudah dinilai
dan sedang proses di Dikti, 12.5% sedang di proses dikirimkan ke BAN PT dan 25 % harus
dilengkapi sesuai persyaratan BAN PT.
3.1.8.2. Penyusunan Dokumen Kebijakan SPMI ITS
A. Penyusunan DokumenKebijakan SPMI Bidang Akademik dan Non Akademik Dokumen kebjakan SPMI disusun menurut buku panduan “Bahan pelatihan Sistem
Penjaminan Mutu Internal” yang diterbitkan oleh Direktorat Jenderal Pembelajaran dan
Kemahasiswaaan, Direktorat Penjaminan Mutu, Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan
Tinggi Tahun 2016. Dokumen ini sebelum diserahkan ke Rektor, telah melalui pembahasan secara
rutin dengan Tim Adhoc Penyusunan Dokumen Kebijakan. Dokumen kebijakan SPMI (Sistem
Penjaminan Mutu Internal) telah selesai disusun oleh KPM, diperiksa oleh Rektor dan disetujui pada
tanggal 17 Maret 2017.
B. Penyusunan Panduan Implementasi SPMI Bidang Akademik dan Non Akademik
Tahapan ke 2 dalam SPMI adalah Pelaksanaan / Implementasi SPMI. Pelaksanaan SPMI
melalui: Audit Mutu Internal (AMI), seara rutin telah dilaksanakan oleh KPM ITS, yang pada saat dulu
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 0 7
merupakan unit Penjaminan Mutu. Pelaksanaan telah dilakukan sejak tahun 2006 untuk kemudian
dikaitkan dengan Penilaian Jurusan berKinerja Terbaik (PJBT). PJBTmengukur capaian mutu Jurusan,
yang kemudian pada tahun 2016 pengukuran mutu ini pada level program studi, yang diberi nama
Penilaian Program Studi Berkinerja Terbaik (PPSBT).Jadwal pelaksanaan PPSBT melalui Audit Mutu
Internal, dilakukan dalam masa waktu yang ditunjukkan pada Tabel berikut.
Tabel 3.4 Jadwal pelaksanaan implementasi SPMI tahun 2017
No Kegiatan Jadwal rutin setiap tahun
1 Prodi melakukan entry data secara online 1 – 15 September
2 Auditor menilai secara desk evaluasi 16 – 30 September
3 Auditor melakukan penilaian secara visitasi ke
Prodi (Audit kepatuhan)
1 – 15 Oktober
4 Rapat pembahasan evaluasi hasil penilaian Oktober Minggu ke 3
5 Rapat penentuan peringkat hasil penilaian Oktober Minggu ke 3
6 SK Rektor penetapan pemenang PPSBT Oktober Minggu ke 4
7 Pengumuman Pemenang PPSBT 10 November
Dokumen Panduan Implementasi SPMI ini harus dipahami oleh semua pemangku
kepentingan di Prodi. Rapat pembahasan dalam penyusunan dokumen ini telah dilakukan beberapa
kali dengan tim adhoc Penyusun Panduan SPMI. Tim tersebut terdiri dari tim penyusun Panduan
SPMI untuk Program Diploma III, Sarjana, dan Magister. Terdapat 3 (tiga) buah dokumen Panduan
SPMI yaitu (1) Buku Panduan SPMI Program Sarjana (S1); (2) Buku Panduan SPMI Program Magister
(S2) dan (3) Buku Panduan SPMI Program Diploma Tiga dan Empat.
C. Pengembangan Sistem online SPMI sesuai dengan standar baru
SPMI yang dilaksanakan melalui Audit Mutu Internal (AMI) melalui tahap berikut ini, yaitu:
• Tahap 1: pengisian data dan narasi / deskripsi hasil capaian mutu oleh semua Prodi • Tahap 2: penilaian atas isian data dan narasi / deskripsi hasil capaian mutu secara desk evaluasi
oleh tim auditor internal • Tahap 3: penilaian atas data dan narasi / dekripsi capaian mutu melalui wawancara langsung
(site visit) dan verifikasi data dengan pimpinan Prodi oleh auditor internal Tahapan tersebut berkaitan dengan jumlah data dan effisiensi pada proses. Sebuah sistem
online dengan maksud untuk efisiensi proses telah dibangun pada tahun sebelumnya dalam laman
spmi.its.ac.id. Pada sistem ini mengikuti standar yang digunakan oleh BAN PT tahun 2008, dan
standar turunan berdasarkan Visi dan Misi ITS. Dengan telah berlakunya standar nasional
Pendidikan Tinggi sesuai dengan Permenristekdikti No 44/2015, dimana seluruh Perguruan Tinggi
harus melampaui standar SN Dikti tersebut. Hal ini menyebabkan terjadi perubahan pada standar
yang digunakan pada SPMI ITS. Perubahan juga berdampak pada harus dikembangkannya sistem
online. Sistem ini sudah selesai dibuat, dan telah diimplementasikan saat pelaksanaan SPMI pada
Bulan September – Oktober 2017. Deskripsi terhadap sistem ini ditunjukkan pada Tabel berikut:
No Tahap Keterangan Persentase
penyelesaian setiap tahap
1 Evaluasi sistem laman pada spmi.its.ac.id Selesai 100%
2 Pengembangan sistem baru untuk spmi.its.ac.id untuk Prodi S1, S2, dan Diploma
Selesai 100 %
1 0 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
No Tahap Keterangan Persentase
penyelesaian setiap tahap
3 Implementasi distem spmi.its.ac.id oleh seluruh prodi, dengan 3 akun:
Akun untuk Kadep
Akun untuk Auditor
Akun untuk tim KPM
100%
Tingkat penyelesaian program 100%
Buku Panduan dalam menggunakan sistem online juga telah disusun. Berikut ini adalah gambar tampilan pada sistem online spmi.its.ac.id
Gambar 3.31 Tampilan Halaman Login
3.1.8.3. Penguatan SPMI ITS Bidang Akademik Sistem SPMI melalui PPEPP yaitu Penetapan, Pelaksanaan, Evaluasi, Pengendalian, dan
Peningkatan Standar maupun SPMI. Penguatan SPMI merupakan bagian dari Peningkatan Standar
Mutu maupun Peningkatan dalam Sistem SPMI. Penguatan SPMI dilakukan melalui Penguatan SPMI
Bidang Akademik dan bidang Non Akademik.
A. Penyusunan Dokumen Panduan SPMI bidang akademik Penyusunan dokumen panduan SPMI bidang akademik, telah dilaksanakan dan hampir
selesai disusun, untuk kemudian dokumen ini didistribusikan kepada Fakultas dan Departemen.
Dokumen Panduan SPMI yang telah selesai disusun, dan didistribuskan kepada seluruhFakultas dan
Departemen adalah sebagai berikut: 1. Dokumen Panduan SPMI untuk Prodi Sarjana (11 standar dan 210 indikator standar) 2. Dokumen Panduan SPMI untuk Prodi Magister (10 Standar dan 168 indikator standar) 3. Dokumen Panduan SPMI untuk Prodi Diploma (10 standar dan 170 indikator standar)
B. Peningkatan Kompetensi Auditor SPMI Bidang Akademik
Pelaksanaan peningkatan kompetensi auditor dilakukan melalui Pelatihan Audit Mutu
Internal selama 2 (dua) hari, 5 – 6 September 2017. Hari pertama pelatihan bertempat di Gedung
Rektorat Lt 1. Para peserta diberikan materi tentang (1) Teori Audit Mutu Internal oleh Prof. Ir.
Moses L. Singgih (2) Teori perencanaan, pelaksanaan dan implementasi Audit Mutu Internal oleh
Prof. Dr. Ir. Aulia Siti Aisjah, MT, PhD dan sosialisasi spmi online (spmi.its.ac.id). Sedangkan hari
kedua pelatihan bertempat Ruang Sidang Teknik Fisikia Gedung E Lantai 2. Adapun materi pada hari
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 0 9
kedua berupa simulasi, implementasi audit mutu internal (Audit Lapangan ) dan presentasi
kelompok hasil AMI. Peserta merupakan perwakilan dari setiap Departemen, dengan persyaratan
tertentu, yang telah ditetapkan oleh KPM, diutamakan juga sebagai asesor BAN PT. Jumlah peserta
adalah 66 (enam puluh enam). Beberapa dokumen pendukung dalam pelaksanaan ini adalah:
Buku Panduan Audit Mutu Internal (AMI) 2017
Buku Panduan SPMI untuk Prodi Vokasi Tahun 2017
Buku Panduan SPMI untuk Prodi Sarjana Tahun 2017
Buku Panduan SPMU untuk Prodi Magister Tahun 2017 Ke empat dokumen di atas tersedia di laman share.its.ac.id. Buku Panduan AMI 2017,
merupakan dokumen yang disusun oleh Tim KPM, yang tidak menjadi Perencanaan Kegiatan Tahun
2017. Kegiatan ini didukung dengan sistem online: spmi.its.a.c.id dan http://share.its.ac.id/
course/view.php?id=2877.
C. Pelaksanaan Audit Internal SPMI di Bidang Akademik
Pelaksanaan audit mutu internal dilakukan dengan dua tahapan, yaitu: Tahap (1) melakukan
penilaian secara desk evaluasi terhadap borang isian dari Prodi pada laman spmi.its.ac.id, dan (2)
visitasi secara langsung ke seluruh prodi Diploma 3, diploma 4, sarjana dan Magister. Dokumen Panduan untuk Kedua Tahap di atas, adalah sbb:
1. Panduan untuk Auditor 2. Panduan untuk Prodi
Jadwal pelaksanaan Audit Mutu Internal ditunjukkan pada deskripsi berikut ini
Tabel 3.5 Jadwal pelaksanaan AMI tahun 2017
No Aktifitas Jadwal Dokumen
Pendukung Pelaksana
Penanggung Jawab
1 Sosialisasi program SPMI kepada Dekan, Kadep (Pendidikan Akademik dan Vokasi)
26 April 2017 024501/IT2.IX.1/TU.00.01/2017
KPM Rektor
2 Pengiriman Panduan SPMI ke Dekan dan Kadep
29 Agustus 2017 049689/IT2.IX.1/TU.00.01/2017
KPM Rektor
3 Pengisian on line kriteria SPMI untuk Program Studi D3, S1 dan S2
29 Agustus 2017 049689/IT2.IX.1/TU.00.01/2017
Prodi Kaprodi
5 Refreshing pernyamaan persepsi seluruh auditor Diploma, Prodi S1 dan S2
6 Oktober 2017 060145/IT2.IX.1/TU.00.01/2017
Tim adhoc PJM
Rektor
7 Visitasi Auditor ke Program Studi
13 Oktober- 23 Oktober 2017
063018/IT2.IX.1/TU.00.08/2017 063022/IT2.IX.1/TU.00.00/2017
Tim Auditor Ka KPM
8 Hasil penilaian Auditor 27 Oktober 2017 Tim Auditor Ka KPM
9 Penetapan Peringkat Pelaksana SPMI Terbaik Prodi Diploma, S1, dalam kategori yang tersertifikasi internasional dan belum tersertifikasi dan Penetapan Peringkat SPMI Prodi S2.
7 Nopember 2017 4181/IT2/HK.00.01/2017
Auditor SPMI dan KPM
Rektor
1 1 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
D. Pengendalian hasil audit internal SPMI Bidang Akademik
Pengendalian hasil audit mutu internal dilakukan dengan menyusun hasil evaluasi terhadap pelaksanaan SPMI. Laporan hasil evaluasi tersebut dilaporkan kepada Rektor, untuk perencanaan tindak lanjut bagi Fakultas dan Prodi. Buku Laporan ini memuat parameter pengendalian hasil audit yang terdiri dari (1) indikator yang menjadi kelemahan setiap Prodi untuk S1, S2 dan Diploma, (2) tingkat ketercapaian standar nasional pendidikan tinggi oleh Prodi S1, S2 dan Diploma, (3) Indikator yang menjadi kelemahan Prodi S1 yang telah tersertifikasi oleh AUN QA dan terakreditasi ABET, (4) Indikator dari prodi yang menunjukkan peningkatan dibandingkan dengan hasil SPMI tahun 2016.
E. Evaluasi SAR (Self Assessment Report)
Evaluasi SAR untuk semester Genap 2016/2017 telah selesai dilakukan. Evaluasi ini dinyatakan dalam bentuk Laporan Hasil SAR. Adanya perubahan Fakultas dalam SOTK Peraturan Rektor No 10/2016, beberapa data yang dikelola di dalam sistem integra.its.ac.id, menyebabkan kemungkinan terjadi pemindahan atau kehilangan data. Hal ini menyebabkan dalam laporan SAR untuk semester Gasal 2017/2017, menjadi tidak dapat dijadikan sebagai sumber rujukan dam kegiatan evaluasi SAR. Semester Gasal 2017/2018 Fakultas sudah beroperasi sesuai dengan SOTK baru tersebut, sehingga dapat dilakukan evaluasi terhadap SAR sesuai dengan kondisi riil. Hasil sementara dari laporan SAR, menunjukkan target Institut (SAR 1) tidak tercapai, dan beberapa Fakultas dan Departemen menunjukkan capaian yang tidak sesuai dengan target. Berikut ini beberapa bagian dari Fakultas dan Departmen yang tidak mampu mencapai target. Secara lengkap hasil evaluasi SAR semester Genap 2016/2017 dapat dibaca di Laporan Evaluasi SAR.
Tabel 3.6 Capaian dan Target SAR 1 (Institut) Semester Genap 2016/2017
Target Capaian
Jenjang D3 3.10 3.02
Jenjang D4 3.25 3.45
Jenjang S1 3.26 3.34
Jenjang S2 3.56 3.60
F. Penilaian pelaksanaan SPMI terbaik
Penilaian pelaksana SPMI terbaik tahun 2017, merupakan hasil penilaian terhadap Prodi
yang menunjukkan nilai tertinggi dalam komulatif semua indikator dari 10 / 11 standar yang
diimplementasi pada seluruh Prodi Sarjana, Magister dan Diploma. Terdapaat 3 prodi yang tidak
mengikuti SPMI karena tidak mengentry di sistem online spmi.its.ac.id yaitu S1 Teknik Komputer, S2
Fisika dan S2 Teknik Kelautan. Berikut ini adalah hasil penilaian yang menghasilkan peringkat
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1 1
Gambar 3.32 Peringkat SPMI Prodi D3, D4, S1 dan S2
3.1.8.4. Penguatan SPMI ITS Bidang Non Akademik SPMI untuk Non Akademik yang mendukung pelaksanaan SPMI akademik, telah
dituliskan dalam dokumen panduan SPMI. Beberapa indiikator yang menunjukkan kegiatan
non akademik yang mendukung akademik Prodi. Jumlah indikator pada standar non
akademik adalah sebagai berikut. Penilaian bidang non akademik dalam SPMI dilakukan
secara bersamaan dengan pelaksanaan SPMI melalui AMI.
425.8081
406.5862
388.7302
D3 TEKNIK KIMIA INDUSTRI
D3 STATISTIKA BISNIS
D3 TEKNIK INFRASTRUKTUR
SIPIL
PERINGKAT SPMI PRODI D3
328.8083
D4 TEKNIK INFRASTRUKTUR SIPIL
PERINGKAT SPMI PRODI D4
465.7361
460.0733
437.1283
T. SISTEM PERKAPALAN
SISTEM INFORMASI
T. MATERIAL
PERINGKAT SPMI PRODI S1
575.8063
531.3469 530.2181
TEKNIK SIPIL STATISTIKA TEKNIK INDUSTRI
PERINGKAT SPMI PRODI S1 TERAKREDITASI INTERNASIONAL
470.5268
432.6877
412.7698
TEKNIK SIPIL INFORMATIKA TEKNIK GEOMATIKA
PERINGKAT SPMI PRODI S2
1 1 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Jumlah indikator bidang non
akademik yang mendukung
akademik SPMI
Jumlah indikator
bidang non
akademik
Jumlah indikator
akademik dan non
akademik
Program Diploma 54 167
Program Sarjana – Kelompok 1 54 168
Program Sarjana – Kelompok 2 81 210
Program Magister 54 168
A. Penyusunan Dokumen Panduan SPMI Bidang Non Akademik Penyusunan dokumen panduan SPMI bidang non akademik, menjadi satu kesatuan dengan
dokumen panduan SPMI akademik. Semua unsur non akademik menjadi pendukung kegiatan
akademik, misalkan untuk aspek yang ditunjukkan pada Tabel berikut ini.
Tabel 3.7 Panduan dalam melakukan pengawasan pelaksanaan mutu non akademik
No No standar dan
deskripsi standar Indikator Standar
Dokumen Pendukung yang menjadi penilaian
1 3.2 Layanan kepada mahasiswa
3.2.1 Efektifitas layanan kepada mahasiswa diukur dari aksesibilitas, utilisasi, dan hasilnya
SOP Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling
SOP pelaksanaan Ekstrakurikuler
SOP layanan pengembangan karir
SOP layanan beasiswa
Sop layanan kesehatan bagi mahasiswa
SOP layanan untuk mahasiswa berkebutuhan khusus
2 4.1 Sistem pengelolaan sumber daya manusia
4.1.1 Efektifitas sistem pengelolaan sumber daya manusia.
1) SOP Seleksi dan rekrutmen dosen dan tendik 2) SOP Penempatan Dosen untuk Posisi Jabatan dan Strukturat tertentu dan Tendik 3) SOP Pengembangan Kompetensi Dosen dan Tendik 4) SOP Penilaian kinerja Dosen dan Tendik dan 5) SOP Nilai/ besar kompensasi atas Kinerja Lebih dari Dosen dan Tendik 5) SOP Retensiatas pengembangan dan atau penempatan jabatan atas Dosen dan Tendik 6) SOP Pemberhentian dosen dan tenaga kependidikan atas hasil evaluasi kinerja nya
Dokumen panduan SPMI non akademik menjadi satu bagian dengan dokumen
panduan SPMI akademik.
B. Peningkatan kompetensi auditor SPMI bidang non akademik
Pelaksanaan peningkatan kompetensi Auditor SPMI bidang Non Akademik
dilaksanakan secara bersamaan dalam pelaksanaan Pelatihan AMI 5-6 September 2017.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1 3
Seorang auditor dalam pelaksanaan SPMI harus mempunyai pengetahuan tentang bidang non akademik yang mendukung pelaksanaan akademik.
C. Pelaksanaan audit internal SPMI Bidang Non Akademik
Pelaksanaan audit mutu internal SPMI Bidang Non Akademik dilaksanaan secara
bersamaan dengan pelaksanaan SPMI.
D. Pengendalian hasil audit internal SPMI bidang non akademik Pelaksanaan pengendalian hasil audit internal bidang non akademik disusun dalam
bentuk laporan SPMI yang diserahkan kepada Rektor dan semua Dekan Fakultas. Berdasakan
indikator yang menunjukkan kriteria “Kurang” dan “Sangat Kurang”, maka Dekan diharapkan
dapat merencanakan “Tindak Lanjut Kegiatan” yang dapat meningkatkan indikator tersebut
pada tahun 2018 yang akan datang.
3.1.8.5. Peningkatan Jumlah Prodi terakreditasi/ Sertifikasi Internasional
RENSTRA ITS PTNBH 2015 – 2020 tertuang target yang harus dicapai dalam rentang
waktu tersebut. Salah satu target adalah jumlah Prodi S1 yang tersertifikasi oleh AUN QA,
sampai dengan tahun 2020 adalah 24 Prodi.
A. Pelaksanaan sertifikasi AUN-QA tahun 2017
Pelaksanaan seritikasi AUN QA melalui tahapan yang cukup panjang mulai dari pengumuman
jadwal visitasi tahun 2017, proses penyusunan SAR AUN QA, pengumpulan SAR AUN , presentasi
dokumen SAR AUN, site visit hingga pengumuman departemen yang mendapatkan sertifikasi AUN-
QA. Dokumen SAR AUN QA direview secara berkelanjutan untuk menghasilkan dokumen yang sesuai
dengan kriteria AUN QA. Persiapan sertifikasi AUN QA, selain berdasarkan isian materi yang
dituliskan di SAR AUN QA, juga ketersediaan sarana dan prasarana, keterlebitan Fakultas, Direktorat
Akademik, Direktorat kemahasiswaan, Pusat Bahasa, Direktorat Kerjasama Luar Negeri (International
Office – IO), Direktorat SDMO, dan Sekretaris ITS untuk kelancaran penyelenggaraan saat visitasi,
serta kelengkapan K3 di masing-masing Prodi, sehingga Rapat koordinasi bersama telah dilakukan
dengan melibatkan banyak stakeholder.
Pada tahun 2017, ada 4 departemen yang mendaftar sertifikasi AUN –QA yaitu Departemen
Fisika, Departemen Teknik Mesin, Departemen Teknik Perkapalan dan Departemen Kelautan. Di
perjalanan, Departemen Teknik kelautan mengundurkan diri dan digantikan oleh Departemen
Sistem Informasi. Dari hasil pengumuman menyatakan bahwa ke empat departemen tersebut telah
berhasil mendapatkan sertifikasi AUN QA. Laporan tentang Pelaksanaan Penilaian AUN QA Tahun
2017 juga telah disusun.
B. Persiapan pelaksanaan Sertfikasi AUN-QA tahun 2018 Persiapan pelaksanaan sertifikasi AUN QA, telah dilakukan dengan kegiatan sebagai
berikut: Rapat bersama Wakil Rektor I, dan semua Dekan untuk sosialisasi peruabahan sistem pada
proses sertifikasi AUN QA, yaitu: 1. Pendaftaran Online untuk Assesment AUN-QA Level Program Studi
Pendaftaran untuk Assessmen AUN-QA pada level program studi dilakukan secara
online melalui sistem web AUN-QA, dilakukan pada periode 1 Agustus – 31 September 2017.
Periode ini berlaku untuk assessment periode Mei 2018 – April 2019.
1 1 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
2. Akses ke sistem web AUN-QA.
Akses ke website AUN-QA dilakukan melalui KPM (Kantor Penjaminan Mutu), sebagai
pemegang satu-satunya username dan password untuk ITS yang didapatkan dari Sekretariat
AUN-QA. Program studi yang akan melakukan pendaftaran online dapat mempersiapkan
kelengkapan syarat pendaftaran yang terkait dengan program studi masing-masing.
3. Dokumen yang dibutuhkan untuk pendaftaran online Program studi dapat mempersiapkan lebih dahulu dokumen yang disyaratkan, yaitu:
a. Official Request Letter. Surat permohonan untuk assessment yang ditandatangani Rektor.
Surat ini akan disiapkan oleh KPM ITS.
b. Study Program Profile. Program studi menyusun Part 1 dari SAR AUN sesuai dengan buku panduan AUN-QA Programme Level.
c. Application fee 1000 USD. Pembayaran administration fee dilakukan setelah reservasi
waktu visitasi disetujui oleh sekretariat AUN-QA dan sifatnya non-refundable. Pembayaran
ini akan dilakukan oleh KPM ITS.
Kegiatan lanjutan dalam rangka persiapan visitasi AUN QA 2018, adalah sebagai berikut:
Waktu Kegiatan / Keterangan
Agustus 2017 Sosialisasi dokumen SAR AUN QA untuk Batch 4 (2018)
September 2017 Workshop dengan semua tim PIC, penyusunan dokumen SAR
AUN QA untuk batch 4 (2018)
Oktober 2017 Rapat dengan Dekan, Kadep, Kabag Fakultas, Kasubbag tentang
persiapan kondisi Prodi untuk visitasi untuk batch 4 (2018)
November 2017 Workshop 1 SAR AUN QA Batch 4 (2018)
C. Peran serta dalam organisasi AUN-QA
Peran serta dalam organisasi AUN QA yaitu pada tanggal 25 April 2017 telah dilakukan pembayaran untuk iuran tahunan dan sebagai anggota associate member. Bentuk partisipasi yang lain adalah dengan secara aktif mengikuti konferensi yang diadakan oleh sekretariat AUN QA, di Kuala Lumpur Bulan April 2017.
D. Persiapan akreditasi/sertifikasi internasional selain AUN-QA
Persiapan akreditasi / sertifikasi internasional selaian AUN QA adalah dengan mengikuti workshop tentang akreditasi internasional (JABEE, ABET, ASIIN, KAAB). Workshop ini dilaksanakan di ITB pada tanggal 18-19 April 2017. Selain mengikuti workshop, rapat pembahasan tentang analisis beberapa sistem akreditasi internasional juga dilakukan pada bulan Juni 2017.
3.1.8.6. Peningkatan Kompetensi SDM
Peningkatan kompetensi SDM dilakukan melalui beberapa kegiatan dengan jadwal sebagai
berikut:
1. ASEAN-QA TrainIQA Workshop; pelaksana ASEAN-QA Secretariat Centre for Quality
Development University of Potsdam Am Neuen Palais 10 14469 Potsdam, Germany , pada 20-
24 Februari 2017, di Malaysia
2. AUN-QA Training Course Tier 1; Kerjasama AUN-QA, Direktorat Penjaminan Mutu
Kemenristekdikti, dan UGM, pada 28 Februari – 3 Maret 2017, di Yogjakarta.
3. Pelatihan SPMI PT ; Direktorat Penjaminan Mutu Kemenristekdikti, 22-24 Maret 2017, di
Yogjakarta
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1 5
4. Konferensi AUN QA ; The AUNQA International Conference back-to-back with the AUN-QA,
Assessors Meeting and the AUN-QA Chief Quality Officers’ (CQOs’), pada 27-29 Maret 2017 di
Malaysia
5. Training ISO 9001: 2015; pada 3-4 Mei 2017 di Surabaya
6. Workshop Nasional Strategi Meraih Akreditasi Internasional; 18-19 April 2017 di Bandung
7. Lokakarya AMI – Audit Mutu Internal, 15-16 Mei 2017 di Yogjakarta.
8. ASEAN-QA TrainIQA Workshop, 24 Juli – 2 Agustus 2017 di Potsdam University Germany.
9. ASEAN-QA TrainIQA Workshop; ASEAN-QA Secretariat Centre for Quality Development
University of Potsdam Am Neuen Palais 10 14469 Potsdam, Germany, 24-29 Oktober 2017 di
Kamboja
10. Pelatihan 5S; 21-23 November 2017, di Cikarang
11. Training ISO 9001: 2015; 7 Desember 2017 di Surabaya. Pelaksanaan kerjasama dengan universitas lain dilakukan dengan: beberapa perguruan
tinggi yang tergabung dalam Forum Penjaminan Mutu PT di Indonesia/ Forum tersebut diketuai
oleh Universitas Brawijaya. Kegiatan dalam forum untuk tahun 2017, dilakukan di Pekanbaru Riau,
tanggal 24 Mei 2017.
3.1.8.7. Peningkatan Kerjasama dengan Universitas Lain
ITS juga berpengalaman dalam menjalin beberapa kerjasama dengan PT di Indonesia, baik PT
yang dikategorikan sebagai PT mandiri maupun PT yang sedang berkembang. Kerjasama dengan PT
negeri dan swasta khususnya di daerah Jawa Timur, yaitu dengan: Universitas Ciputra, ITATS,
Universitas PGRI Adi Buana, STIKES Widyagama Malang, Universitas Kanjuruhan, UnMuh Surabaya,
UnMuh Gresik, UnMuh Ponorogo, Universitas Widya Kartika, dll, serta Kopertis Wilayah VII.
Kerjasama ini dalam bentuk: (1) pelatihan Pekerti/AA, (2) Pelatihan Penulisan Buku Ajar, (3)
Pelatihan pembelajaran e-learning, (4) Pengembangan kurikulum, (5) Pelatihan penguatan SPMI, (6)
Pembelajaran melalui matakuliah daring dengan beberapa Universitas di Indonesia, serta bentuk
kerjasama yang lain. Bentuk kerjasama tersebut sebagai bukti bahwa ITS melakukan pembinaan
peningkatan kompetensi dosen, peningkatan SDM Perguruan Tinggi, serta penguatan kapasitas
organisasi.
Dalam program PT Asuh ini, penentuan Prodi dari PT yang dikategorikan sebagai PTS cluster
3 dan 4 serta dengan menetapkan batas minimal jumlah Prodi pada PT adalah 20 (dua puluh) Prodi.
Beberapa pertimbangan yang diambil adalah sebagai berikut:
• ITS akan mengasuh jumlah PTS lebih dari ketentuan minimal, yaitu dengan 5 PTS.
• PTS yang dipilih merupakan PTS yang berada pada cluster 3 dan 4, serta ada yang berdomisili di
daerah 3 T.
Dengan menggunakan dasar pertimbangan tersebut di atas, maka ditentukan PT Asuh,
sebagai berikut.
1. Universitas NU Surabaya (Cluster 3)
2. STKIP PGRI Bangkalan (Cluster 4 dan Kategori 3 T)
3. STKIP PGRI Sampang Cluster 4 dan Kategori 3 T)
4. Universitas Ma Chung, Malang (Cluster 3)
5. Universitas Nusantara PGRI, Kediri (Cluster 3)
1 1 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
A. Peran aktif dalam EPI Unet / PT Asuh
Pelaksanaan program PT asuh yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini:
1. Rapat Koordinasi dengan para koordinator PT Asuh tentang program dan jadwal pelaksanaan
pada tanggal 15 Juni 2017 di ITS, dihadiri oleh 5 perwakilan PT Asuh
2. Sosialisasi pada PT Asuh( Kebijakan Mutu ITS, AMI, Organisasi Mutu ITS, SPMI) 11 Juli 2017 di
ITS
3. Workshop SPMI, pada tanggal 9-10 Agustus 2017 , Surabaya diikuti oleh 72 peserta dari seluruh
PT Asuh dan Universitas NU Surabaya
4. Monitoring dan Evaluasi penyusunan Dokumen SPMI, pada tanggal 2-3 dan 6 Oktober 2017 di
masing-masing PT.
5. Presentasi dan penilaian dokumen SPMI dari 5 PT Asuh pada tanggal 12 Oktober 2017 di ITS
6. Lokakarya: Audit Mutu Internal, dan SPME di PT, pada 31 Oktober – 1 November 2017 di
Surabaya.
Peningkatan layanan KPM terhadap pengguna (Prodi dan Dosen) di ITS dilakukan dengan
mengembangkan sistem online pada share.its.ac.id.
3.1.9. Program Kerja dan Capaian Kinerja Kantor Audit Internal
Dalam upaya meningkatkan kinerja bidang non-akademik unit-unit di lingkungan ITS, maka
dipandang perlu dibentuk sebuah unit yang bertugas melakukan pengawasan terhadap pengelolaan
keuangan, manajemen dan aset pada unit-unit di lingkungan ITS. Kantor Audit Internal (KAI) ITS
dibentuk untuk membantu pimpinan dalam melaksanakan pengawasan independen terhadap proses
penyelenggaraan program kegiatan, pelaporan keuangan, pengamanan aset negara, dan ketaatan
terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan serta memberikan konsultasi, rekomendasi,
dan usulan perbaikan yang berkelanjutan. Hal ini sesuai dengan Peraturan Pemerintah Republik
Indonesia Nomor 54 Tahun 2015 Tentang Statuta Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan tertuang
pada Peraturan Rektor Institut Teknologi Sepuluh Nopember Nomor 10 Tahun 2016 Tentang
Organisasi Dan Tata Kerja Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Kantor Audit Internal ITS diharapkan dapat mendukung terwujudnya ITS sebagai Perguruan
Tinggi yang memiliki tatakelola yang baik, transparan dan akuntabel, menjaga dan mengamankan
harta kekayaan ITS serta menjamin kegiatan non-akademik sesuai kebijakan dan peraturan yang
berlaku. Oleh karenanya KAI menyusun program kerja yang mendukung tercapainya Opini laporan
keuangan ITS Wajib Tanpa Pengecualian (WTP) oleh pihak Auditor eksternal yang independen.
Kantor Audit Internal terdiri dari 2 (dua) Unit Audit yaitu Unit Audit Bidang Keuangan, Audit
Bidang Manajemen dan Aset, yang dibantu oleh 1 (satu) Kasubbag TU, 1 (satu) Administrasi dan
Keuangan (BPP), 1 (satu) Administrasi Auditor dan 13 (tiga belas) Auditor yang berasal dari beberapa
Departemen di lingkungan ITS yang bersedia menjadi anggota tim Auditor Internal. KAI menjalankan
fungsi sebagai berikut:
a. pengawasan pengelolaan dan pelaksanaan pengendalian sumber daya keuangan;
b. pengawasan pengelolaan dan pelaksanaan pengendalian sumber daya manusia;
c. pengawasanpengelolaan dan pelaksanaan pengendalian sumber daya sarana dan prasarana;
dan
d. pengawasan pengelolaan dan pelaksanaan pengendalian manajemen.
Program kerja Kantor Audit Internal yaitu meliputi monitoring keuangan, manajemen dan
aset pada Biro/Direktorat/Lembaga/Departemen/Unit/Kantor/Badan di lingkungan ITS. Monitoring
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1 7
keuangan dilaksanakan secara rutin setiap bulan sedangkan untuk monitoring manajemen dan aset
dilaksanakan secara terjadwal setiap semester atau bila ada permintaan khusus dari Rektor atau
Wakil Rektor. Adapun untuk kegiatan monitoring pengelolaan keuangan yang rutin dilaksanakan
setiap bulan dapat dilihat pada Gambar 10.1
Gambar 3.33 Alur Pelaksanaan Monitoring Pengelolaan Keuangan
Catatan:
* KDA (Kertas Data Audit, merupakan laporan hasil audit unit yang masih perlu klarifikasi)
** LHA (Laporan Hasil Audit, merupakan laporan hasil audit unit yang didokumentasikan)
3.1.9.1. Audit Internal Bidang Keuangan
Melaksanakan Monitoring Keuangan yang dibagi menjadi tiga kegiatan yaitu :
- Audit pengelolaan keuangan (operasional unit)
- Audit pendapatan institut dan unit
- Review pelaporan keuangan ITS
Ketiga kegiatan tersebut dilaksanakan secara rutin, audit pengelolaan keuangan (operasional
unit) dilaksanakan setiap bulan dengan caramengaudit SPJ yang telah diserahkan oleh seluruh unit
kerja di Lingkungan ITS. Sebagian besar unit kerja di ITS telah melaksanakan pengelolaan keuangan
sesuai dengan aturan yang berlaku. Audit pendapatan institut dan unit dilaksanakan bersamaan
dengan Audit pengelolaan keuangan (operasional unit). Unit kerja yang merupakan “business centre”
ITS sebagian kecil telah melaporkan pendapatan yang diterima dari hasil usahanya, hal tersebut
diharapkan dapat meningkat pada periode mendatang.
Review pelaporan keuangan ITS juga telah dilaksanakan secara rutin oleh Kantor Audit
Internal setiap Semesteran atau pada saat dibutuhkan. Kantor Audit Internal melakukan review atas
Laporan Keuangan ITS baik berdasarkan SAK maupun SAP. Review yang dilakukan oleh Kantor Audit
Internal atas Laporan Keuangan ITS adalah melihat perkembangan peningkatan maupun penurunan
kemampuan ITS dalam jangka pendek maupun jangka panjang dari segi keuangan. Detail
pelaksanaan atas ketiga kegiatan dalam Monitoring Keuangan dijelaskan pada bagian dibawah ini.
a. Audit Pengelolaan Keuangan (Operasional Unit)
Audit pengelolaan keuangan (operasional unit) dilaksanakan setiap bulan dengan mengaudit
SPJ yang telah diserahkan oleh seluruh unit kerja di Lingkungan ITS. Tujuan audit ini adalah menilai
kepatuhan Unit Kerja di Lingkungan ITS terhadap peraturan yang berlaku dalam pengelolaan
keuangan. Unit kerja melakukan jadwal penyerahan berkas SPJ bulan lalu ke Kantor Audit Internal
paling lambat tanggal 20 bulan berjalan sesuai dengan Surat Edaran Wakil Rektor II Nomor
8996/IT2.II/WS.02.02/2016. Audit SPJ seluruh Unit Kerja di lingkungan ITS dilaksanakan selama 10
hari dilanjutkan dengan pengembalian hasil audit berupa KDA (Kertas Data Audit) ke seluruh Unit
Kerja di lingkungan ITS untuk mendapat klarifikasi selama 7 hari. Audit pengelolaan keuangan
(operasional Unit) yang dapat dilaporkan hingga bulan Desember 2017, yaitu audit hingga bulan
Berkas SPJ
bulan lalu dari
Unit
paling lambat
tgl 20 bulan
berjalan
KAI
Audit
berkas SPJ–
10 hari
KDA
Di klarifikasi
Unit ( 7 hari )
(
LHA
1 1 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Oktober 2017, sedangkan bulan November dan Desember 2017 baru diaudit pada akhir bulan
Desember 2017 sampai dengan Januari 2018 dan akan dilaporkan pada bulan Februari 2018.
Hasil audit di susun pada Kertas Data Audit (KDA) atas SPJ yang diserahkan tiap bulan oleh
seluruh Unit Kerja di lingkungan ITS. Kemudian KDA disampaikan ke masing-masing Pimpinan unit
kerja untuk dimintakan tanggapan. Tindak lanjut dari rekomendasi juga dipantau secara rutin setiap
bulan sebelum audit bulan berjalan dilaksanakan. Rekomendasi atas temuan audit yang belum
ditindaklanjut oleh setiap Unit Kerja akan dituliskan lagi temuannya dalam Kertas Data Audit bulan
berikutnya.
Secara rinci perkembangan hasil audit akan disusun menjadiLaporan Hasil Audit (LHA) oleh
Kantor Audit Internal pada tiap semester dan pada akhir tahun Anggaran 2017 dikelompokkan
sebagai berikut:
a. Unit Kerja yang tertib dan tidak ada temuan setiap bulannya (tertib).
b. Unit Kerja yang tidak lengkap dalam penyerahan SPJ (unaudited).
c. Unit Kerja yang ada temuan.
d. Unit yang tidak melakukan pengajuan UMK.
e. Unit Kerja yang menindaklanjuti rekomendasi atas temuan audit baik yang bersifat administratif
maupun kerugian Negara.
f. Unit kerja yang tidak mengumpulkan SPJ karena kebijakan dari Pimpinan ITS.
Tabel 3.8 Rekap Jumlah Unit yang Diaudit Periode Januari - Oktober 2017
Uraian Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Ags Sep Okt
Jumlah yang diaudit 125 129 129 130 133 133 132 132 132 132
Jumlah unit yang unaudited 35 27 20 22 21 21 14 11 3 9
Jumlah unit yang ada temuan 9 8 24 16 14 16 5 9 13 28
Jumlah unit yang tertib 81 94 85 92 98 96 111 100 105 92
Jumlah unit yang tidak
mengambil UMK 2 1 6 3
Jumlah unit yang tidak
mengumpulkan atas kebijakan
pimpinan
11 5
Berdasarkan tabel 3.8, hingga bulan Oktober capaian unit kerja yang telah memenuhi
kepatuhan terhadap peraturan penggunaan keuangan mencapai 119 unit yang terdiri dari jumlah
unit yang tertib, unit yang menindaklanjuti temuan audit dan unit yang tidak mengambil UMK,
sehingga jika dibandingkan dengan total unit yang menyusun RBA sebanyak 138 unit, maka
persentase unit kerja yang telah memenuhi kepatuhan terhadap peraturan telah mencapai 86,23% .
b. Audit Pendapatan Institut dan Unit
Kantor Audit Internal melaksanakana audit pendapatan institut dan unit bersamaan dengan
audit pengelolaan keuangan (operasional unit). Melalui berkas SPJ yang telah diserahkan oleh unit
kerja di Lingkungan ITS, auditor Kantor Audit Internal yang mendapat tugas mengaudit unit kerja
yang merupakan “business centre” juga sekaligus melakukan audit atas pendapatan.Terdapat kurang
lebih 10 unit kerja yang merupakan “business centre” diantaranya adalah BPPU, Unit Asrama, Unit
Fasum, Unit Fasor, Unit UP4, UPT Bahasa dan Budaya, UPT Medical Center, UPT Penerbitan.Hingga
bulan Oktober 2017, pelaksanaan monitoring dilakukan dengan mereview laporan pendapatan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 1 9
Institut yang bersumber dari setoran pendapatan unit-unit di lingkungan ITS. Pendapatan dapat
berupa pembayaran SPP dan berasal dari unit-unit bussiness centre tersebut, review terakhir
dilaksanakan bulan November 2017 untuk laporan pendapatan hingga bulan Oktober 2017.
Monitoring Pendapatan akan dilaksanakan lagi ke untuk level institut dan masing-masing unit akan
dilaksanakan setelah berakhirnya tahun anggaran 2017.
c. Review Pelaporan Keuangan ITS
Periode bulan Januari sampai denganbulan April 2017, Kantor Audit Internal telah
melakukan review pelaporan keuangan ITS diantaranya adalah Laporan Keuangan (L/K) Tahunan
Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) Satker 400917 dan 401251 untuk Tahun 2016 (Unaudited,
Audited dan Audited Revisi). Laporan Keuangan (L/K) Tahunan Standar Akuntansi Pemerintahan
(SAP) Satker 401251 merupakan dana beasiswa dan Satker 400917 berisi tentang pendapatan
belanja ITS.
Laporan perubahan ekuitas pada L/K Satker 400917, menyajikan informasi kenaikan atau
penurunan ekuitas tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Ekuitas awal sebesar
Rp0,00 ditambah Defisit-LO sebesar (Rp413.152.324.190,00), kemudian koreksi yang menambah
ekuitas sebesar Rp187.928.268.098,00 dan transaksi antar Entitas senilai Rp2.588.08.485,00,
sehingga Ekuitas akhir entitas pada tanggal 31 Desember 2016 adalah sebesar Rp.2.62.814.80.9,00.
Data Laporan Keuangan (L/K) Tahunan SAP 400917 dan 401251 antara Unaudited, Audited
dan Audited Revisi tidak ada perubahan, karena menunggu hasil audit dari Kantor Akuntan Publik
(KAP). Perubahan yang terdapat pada Laporan Keuangan (L/K) Tahunan SAP 400917 dan 401251
antara Unaudited, Audited dan Audited Revisi adalah posisi Investasi Jangka Pendek BLU dijadikan
satu dengan Kas pada BLU.
Pada kuartal 3 (tiga) dan 4 (empat) Kantor Audit Internal belum dapat melaksanakan review
laporan keuangan dikarenakan Biro Keuangan masih dalam proses penentuan saldo awal ITS PTNBH.
Biro Keuangan melakukan koordinasi dengan Kantor Audit Internal dalam proses penentuan saldo
awal ITS PTNBH.
3.1.9.2. Monitoring Khusus
Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kantor Audit Internal dalam Monitoring Khusus dibagi
menjadi dua kegiatan yaitu:
- Audit terhadap keperluan tertentu - Audit terhadap keperluan tertentu terjadwal
Audit terhadap keperluan tertentu, dilaksanakan sewaktu-waktu oleh Kantor Audit Internal
atas kebutuhan Institut Teknologi Sepuluh Nopermber (ITS). Audit terhadap keperluan tertentu
dilaksanakan baik berKantor Audit Internaltan dengan keuangan, ataupun Manajemen dan Aset.
Audit terhadap keperluan tertentu terjadwal, rutin dilaksanakan oleh Kantor Audit Internal
atas permintaan Inspektorat Jenderal Ristek Dikti, Kantor Audit Internaltdengan penyerapan
anggaran ITS dan monitoring kehadiran PNS dan Non PNS dilingkungan ITS. Detail pelaksanaan atas
kedua kegiatan dalam Monitoring Khusus dijelaskan pada bagian dibawah ini.
a. Audit Terhadap Keperluan Tertentu
Kantor Audit Internal selalu siap dalam melaksanakan audit terhadap keperluan tertentu.
Audit terhadap keperluan tertentu, dilaksanakan sewaktu-waktu oleh Kantor Audit Internal atas
permintaaan kebutuhan dari Pimpinan tertinggi ITS (Rektor atau Wakil Rektor).
1 2 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Periode Januari – Juni 2017, Kantor Audit Internal telah melakukan Audit terhadap keperluan
tertentu atas Barang Inventaris dengan kategori TD (Tidak Ditemukan). Kantor Audit Internal telah
mendapat penugasan dari Wakil Rektor II untuk melakukan pemeriksaan dengan kunjungan
lapangan terhadap realisasi pengadaan dan pengelolaan Barang/Jasa pada tanggal 31 Maret 2017
dan 3 April 2017 dikarenakan terdapat jumlah barang inventaris kategori TD (Tidak Ditemukan)
sebanyak 8.957 item.
Terpilih sebanyak 23 unit kerja yang dikunjungi oleh Kantor Audit Internal dengan kriteria
data tidak lengkap serta jumlah barang inventaris TD diatas 300 item. Hasil atas audit terhadap
keperluan tertentu atas Barang Inventaris tersebut telah disampaikan dalam bentuk laporan terpisah
dengan laporan ini. Pelaksanaan atas audit tersebut menghasilkan penurunan yang signifikan atas
jumlah Barang Inventaris dengan kategori TD (Tidak Ditemukan) di Lingkungan ITS.
Pada kuartal 3 (tiga) Kantor Audit Internal melaksanakan menyusun matriks hasil temuan
dari auditor eksternal (BPKP, Irjen dan KAP), dari matriks temuan tersebut mana yang menjadi
prioritas temuan yang harus segera di selesaikan. Review dilaksanakan hingga kuartal 4 (empat).
b. Audit Terhadap Keperluan Tertentu Terjadwal
Periode bulan Januari sampai dengan bulan Juni 2017, Kantor Audit Internal telah
melaksanakan audit terhadap keperluan tertentu terjadwal diantaranya adalah:
a. Monitoring kehadiran PNS dan Non PNS di Lingkungan ITS, setelah cuti/libur Natal dan Tahun
Baru tanggal 3 Januari 2017
b. Opname/Pemeriksaan Fisik Kas, Persediaan, Barang Inventaris/Kekayaan Milik Negara dan
Pekerjaan Pengadaan Barang dan Jasa TA 2016 yang dilakukan pada Januari 2017
c. Penyerapan Anggaran dan Pengadaan Barang dan Jasa Triwulan I 2017
Seluruh kegiatan Audit terhadap keperluan tertentu terjadwal telah dilakukan sesuai dengan
standardan kebutuhan oleh pihak Kantor Audit Internal. Laporan atas kegiatan tersebut telah
diserahkan kepada pihak yang berkepentingan.
3.1.9.3. Audit Internal Bidang Manajemen dan Aset
Monitoring yang dilaksanakan oleh Audit Internal Bidang Manajemen dan Aset dibagi
menjadi tiga kegiatan yaitu:
- Monitoring Perencanaan Pengadaan Barang dan Jasa - Monitoring Pengadaan Barang dan Jasa - Monitoring Pengelolaan Barang Inventaris (BMN) pada ITS PTNBH
a. Monitoring Perencanaan Pengadaan B/J
Perencanaan pengadaan Barang dan Jasa yang dilakukan dapat dilaksanakan secara terpusat
melalui tender kontrak ataupun dilaksanakan langsung oleh masing-masing unit dengan maksimal
dana sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta rupiah). Hasil monitoring perencanaan pengadaan
barang dan jasa yang dilaksanakan oleh unit LPSE pada tahun 2017 hingga bulan Oktober 2017
menjadi 65 paket dari 11 paket, sedangkan monitoring perencanaan pengadaan barang dan jasa
yang dilaksanakan secara mandiri oleh masing-masing unit terlaksana setiap bulannya bersamaan
dengan pelaksanaan audit pengelolaan keuangan.
b. Monitoring Pengadaan Barang/Jasa
Monitoring pengadaan B/J dilakukan dengan mengikuti status proses pengadaan unit LPSE.
Pengadaan B/J lainnya dari 11 paket, menjadi 65 paket dimana hingga bulan Oktober 2017
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 2 1
terealisasi sebanyak 40 paket pengadaan. Sedangkan monitoring program pengadaan pembangunan
dan renovasi gedung, belum dilaksanakan review menunggu hingga tahun anggaran 2017 berakhir.
c. Monitoring Pengelolaan BMN Pada ITS PTNBH
Monitoring pengelolaan dan pemanfaatan Barang Milik Negara (BMN) dilakukan dengan
melakukan kunjungan secara sampling di beberapa unit yang dianggap potensial melakukan
kekeliruan manajemen pengelolaan. Materi monitoring BMN antara lain:
- Audit Realisasi Fisik Pengadaan Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2016
- Kesesuaian Spesifikasi dan jumlah barang yang di SPJ dengan kondisi BMN yang ada.
- Labelling BMN dan tata inventarisasi bahan habis
- Diskusi dan konsultasi pengelolaan BMN dengan BPP dan staff pengelola BMN
Monitoring terakhir yang dilaksanakan berkaitan dengan pengelolaan BMN pada ITS PTNBH,
memantau proses penentuan saldo awal ITS PTNBH dimana BMN yang dimiliki ITS menjadi acuan
kekayaan awal ITS PTNBH. BMN yang berstatus Rusak Berat dan Tidak Ditemukan tidak boleh
dilakukan pemusnahan BMN atau dhapus dari laporan BMN kemenristekdikti sebelum diserahkan ke
ITS.
3.1.9.4. MonitoringManajemen dan SDM
Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kantor Audit Internal (Kantor Audit Internal) dalam
Monitoring Manajemen dan SDM dibagi menjadi dua kegiatan yaitu:
- Audit manajemen dan kinerja SDM
- Review pelengkap pelaksanaan program / SOP saat ini posisi masih dalam proses penyelesaian
penyusunan SOP di Unit terkait.
a. Audit Manajemen dan Kinerja SDM
Materi audit manajemen dan kinerja SDM mengambil PP 53 tahun 2010 tentang disiplin
PNS. Audit manajemen dan kinerja terdiri dari 3 komponen audit,
1. Ketaatan Kehadiran (Finger Print)
2. Disiplin Dosen Tugas Belajar yang melebihi batas ijin yang diberikan
3. Dosen yang mendapatkan Tugas Jabatan di luar ITS
Kehadiran Tenaga Kependidikan (Tendik dan Dosen)
Kehadiran tendik baik PNS dan Non PNS selama bulan Januari hingga Mei 2017 rata-rata 93%
hadir. Rata-rata kehadiran seluruh pegawai PNS dan Non PNS adalah 81%. Ketaatan dalam kehadiran
pegawai selanjutnya dihitung seberapa banyak PNS dan NON PNS dalam setiap bulannya yang
kehadirannya 1-50%, 51-70%, 71-90%, dan 91-100%. Berikut gambaran disiplin kehadiran dengan
beberapa kriteria diatas. Sedangkan untuk kehadiran dosen selama periode diatas rata-rata 69%.
Detil grafik disiplin kehadiran PNS dan Non PNS baik dosen maupun tendik pada semester I yang
dapat dilaporkan adalah sebagai berikut.
1 2 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Gambar 3.34 Grafik Persentase Kehadiran Dosen PNS dan Non PNS 2017
Gambar 3.35 Grafik Persentase Khadiran Tendik PNS dan Non PNS
Tabel 3.9 Kategori Kehadiran Dosen
Kriteria Hasil
JAN PEB MAR APR MEI JUN
0.00% 121 119 123 126 127 169
1% - 50% 63 51 71 81 77 809
51% - 70% 105 98 86 101 130 -
71% - 90% 234 309 258 295 310 -
91% - 100% 455 401 440 375 334 -
Total 978 978 978 978 978 978
Tabel 3.10 Kategori Kehadiran Tendik
Kriteria Hasil
JAN PEB MAR APR MEI JUN
0.00% 11 9 9 8 9 13
1% - 50% 8 10 10 13 12 1,058
51% - 70% 16 13 26 18 30 -
71% - 90% 73 99 85 155 151 -
91% - 100% 963 940 941 877 869 -
Total 1,071 1,071 1,071 1,071 1,071 1,071
PNS50
60
70
80
90
100
Januari Februari Maret April Mei
94.57 95.57 94.394.65
94.48
96.05 97.69 95.1697.65 96.84
PNS Non PNS
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 2 3
Kehadiran pegawai baik tenaga kependidikan dan dosen untuk semester II akan dilaksanakan setelah
tahun anggaran 2017 berakhir.
Tugas Belajar Tenaga kependidikan (Tendik dan Dosen)
Pegawai yang melakukan tugas belajar maupun ijin belajar, dari hasil review terdapat
beberapa pegawai yang belum ada SK tugas belajarnya, masih dalam proses usulan ke
kemenristekdikti, pegawai yang sudah berakhir masa tugas belajarnya tetapi belum aktif kembali
dikarenakan belum ada surat resmi dari kemenristekdikti, dan pegawai yang masa tugas belajarnya
sudah berakhir tetapi belum kembali ke ITS. Data pegawai yang melaksanakan Tugas Belajar dapat
dilihat dari tabel berikut ini:
Pegawai yang Mendapatkan Tugas Jabatan di Luar ITS
Monitoring yang dilaksanakan pada semester ke 2 (dua), Pegawai yang mendapatkan tugas
jabatan di luar ITS berkurang menjadi 14 orang, dari hasil wawancara dan data yang diterima KAI
belum ada data legalitas atas tugas jabatan tersebut. Monitoring untuk pegawai yang mendapatkan
tugas jabatan di luar ITS lebih lanjut akan dilaksanakan setelah tahun anggaran 2017 berakhir.
Pegawai yang Bermasalah
Pegawai yang bermasalah baik dalam hal kedisiplinan maupun bermasalah dengan
kesehatannya sehingga tidak mampu bekerja dengan maksimal. Sistem mutasi pegawai akan
berjalan bila ada laporan dari pimpinan langsung pegawai tersebut, dan bagi pegawai yang
bermasalah dengan kesehatannya disarankan untuk pensiun dini. Review untuk pegawai yang
bermasalah akan dilaksanakan lebih lanjut akan dilaksanakan setelah tahun anggaran 2017 berakhir.
b. Review Pelengkap Pelaksanaan Program / SOP
Monitoring Standar Operasional Program (SOP) dilakukan pada unit LPPM, sesuai dengan
permintaan BPKP, tentang prosedur pertanggungjawaban pelaporan. Hasil dari audit lapangan
menyimpulkan bahwa LPPM ITS belum memiliki prosedur aturan baku yang tertulis (SOP) pelaporan
dan pertanggungjawaban hasil kontrak penelitian. Standard pertanggungjawaban pelaporan
disesuaikan dengan SOP Kemenristekdikti. Kegiatan pelaporan dilakukan melalui log book, kegiatan
monitoring dan evaluasi (monev) yang harus diikuti setiap peneliti, pertanggungjawaban keuangan,
dan selanjutnya pelaporan akhir serta unggah laporan. Monitoring (SOP) yang memenuhi aspek
hukum yang berkaitan dengan keuangan di ITS, yaitu telah disusun hingga kuartal 4 (empat)
sebanyak 8 dokumen, sedangkan target yang Kantor Audit rencanakan sebanyak 3 (dokumen)
dokumen:
3.1.9.5. Peningkatan SDM KANTOR AUDIT INTERNAL
Pelaksanaan yang dilakukan oleh Kantor Audit Internal dalam Peningkatan SDM Kantor Audit
Internal yaitu dengan berpartisipasi dalam Pelatihan dan workshop teknis baik yang dilakukan oleh
Internal maupun ekternal ITS. Tujuan diikiutsertakannya SDM Kantor Audit Internal dalam kegiatan
tersebut adalah agar lebih menunjang tantangan pekerjaan yang akan dihadapi oleh Kantor Audit
Internal ITS menuju ITS PTNBH, baik dari segi soft maupun hard skill.
Pelatihan dan workshop teknis yang telah diikuti oleh SDM Kantor Audit Internal dalam
periode Januari sampai dengan Juni 2017 diantaranya adalah pelatihan audit BMN, pelatihan Excel
1 2 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
dll. Rincian detail kegiatan Peningkatan SDM Kantor Audit Internal yang telah dilakukan dapat dilihat
dalam bagian dibawah ini.
a. Jumlah Workshop dan Pelatihan Teknis
Pelatihan dan workshop teknis yang telah dilakukan oleh SDM Kantor Audit Internal periode
Januari sampai dengan desember 2017 adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan Kapasitas Audit Berbantuan Komputer (Bekasi, tanggal 17-19 Mei 2017)
diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal Ristek Dikti, yang diikuti oleh Drs. Mahmud Mustain,
MSc., Ph.D (Auditor)
2. Seminar Nasional “Peran Kehumasan dan Protokoler dalam Membangun Jejaring Institusi”
(Surabaya, tanggal 18 Mei 2017) diselenggarakan oleh ITS, yang diikuti oleh Titik Krisminarti
(Administrasi)
3. Pelatihan Peningkatan Kompetensi Tenaga Kependidikan ITS (Surabaya, 12 – 13 Juni 2017)
diselenggarakan oleh ITS, yang diikuti oleh Anisa Fitri Sya’bania, SE (Adm. Auditor).
4. Workshop “Meningkatkan Kualitas Pengawasan Internal Perguruan Tinggi Dalam Rangka
Mencapai Good University Governance” Satuan Pengawas Internal Se Jawa Timur (Surabaya, 23
Agustus 2017) yang diikuti oleh seluruh Pegawai Kantor Audit Internal ITS dan para Anggota
Auditor Internal ITS serta Perwakilan SPI PTN Se-Jawa Timur.
5. Workshop “Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja 2017 dan Perencanaan Program Kerja 2018”
(Yogyakarta, 17-18 November 2017) diselenggarakan oleh Kantor Audit Internal ITS yang diikuti
oleh seluruh Pegawai Kantor Audit Internal ITS dan para Anggota Auditor Internal ITS.
b. Pelatihan Audit
1. Materi Peningkatan Kapasitas Aparat Pengawasan Internal Dalam Melakukan Audit Barang
Milik Negara (Bogor, tanggal 23 – 25 Maret 2017) diselenggarakan oleh Inspektorat Jenderal
Ristek Dikti, yang diikuti oleh Rena Rosyiardani, SE., Ak (Kasubbag TU).
2. Two Days Workshop University Performance Management (Surabaya, 15-16 November 2017)
diselenggarakan oleh Unair kerjasama dengan Ikatan Akuntan Indonesia, diikuti oleh Rena
Rosyiardani, SE., Ak., CA dan Anisa Fitri Sya’bania, SE., MA
3.1.10. Program Kerja dan Capaian Kinerja Perpustakaan
Perpustakan ITS adalah salah satu unit penunjang perguruan tinggi Institut Teknologi
Sepuluh Nopember (ITS)) yang bertugas untuk mendukung tri dharma perguruan tingggi. Tri dharma
perguruan tinggi terdiri dari tri dharma perguruan tinggi yaitu pendidikan (educating), penelitian
(research) dan pengabdian masyarakat (cooperative extention). Dengan demikian perpustakaan
harus mampu menyediakan koleksi atau bahan perpustakaan yang sesuai dengan bidang studi yang
ada di ITS. Bahan perpustakaan yang disediakan dapat berupa bahan cetak dan juga elektronik agar
civitas akademika ITS dapat dengan mudah dan legal mengakses semua informasi atau koleksi yang
mereka butuhkan. Berdasarkan standart nasional menyebutkan bahwa “Rasio standart adalah 15
judul buku berbanding 1 mahasiswa. Pada tahun 2018 perpustakaan menargetkan perbandingan
judul buku dengan mahasiswa adalah 1:7,5. Target ini semata karena disesuaikan dengan
ketersediaan dan kebutuhan anggaran ITS secara menyeluruh.
Perubahan status ITS menjadi ITS PTNBH menjadi tantangan bagi Perpustakaan ITS untuk
melakukan perubahan, menjadi lebih kreatif dan inovatif dalam menjalankan fungsinya. Ada
beberapa komponen di perpustakaan yang menjadi fokus perhatian dalam pengembangan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 2 5
perpustakaan di tahun 2017 ini, diantaranya kualitas layanan kepada pemustaka, ketersediaan
koleksi/bahan perpustakaan, peningkatan kualitas pustakawan dan tenaga teknis, inovasi dibidang
teknologi informasi, perbaikan maupun penambahan sarana dan prasarana, serta
mempromosikan/mensosialisasikan hasil capaian perpustakaan kepada stakeholder. Untuk itu
Perpustakaan ITS dalam menyelenggarakan kegiatannya didasarkan pada program kerja yang
ditetapkan sebelumnya. Selanjutnya untuk melihat tingkat kinerja perpustakaan sepanjang tahun
2017 berjalan (Januari s/d Desember) satu semester pertama akan di jelaskan pada laporan kegiatan
di bawah ini.
Berbagai program dan kegiatan yang telah dilakukan oleh Perpustakaan ITS pada tahun
2017. Dari 32 indikator kinerja Perpustakaan, tercapai sebesar 34% indikator telah melebihi target
(>100%), 41% indikator mencapai target 80%-100% , 19% indikator mencapai target 50%-80% dan
6% indikator mencapai target <50%. Adapun indikator yang tidak mencapai target yaitu Terakreditasi
A mencapai 0% dan Penyusunan laporan penelitian kualitas layanan perpustakaan mencapai 0%
dimana target yang diinginkan adalah Terakreditasi A dan tersusunnya 1 laporan penelitian. Kedua
target ini tidak tercapai dikarenakan tidak ada pagu dana yang membiayai kedua kegiatan tersebut.
Gambar 3.36 Persentase Capaian Kinerja Bidang Perpustakaan
3.1.10.1. Pengembangan dan peningkatan kualitas dan kuantitas bidang layanan
perpustakaan
Perpustakaan ITS telah melakukan kegiatan pengembangan dan peningkatan kulaitas serta
kuatitas terutama bidang layanan perpustakaan. Dalam dalam proses pelaksanaannya perpustakaan
memiliki prioritas, yaitu; meingkatkan jumlah koleksi perpustakaan, mengadakan pendidikan
pemustaka (user education), meningkatkan sarana dan prasarana layanan, dan pengembangan
sistem informasi perpustakaan. Secara global pelaksanaan pengembangan dan peningkatan kualitas
dan kuantitas bidang layanan perpustakaan sudah tercapai sekitar 70% pada semester pertama.
Kemudian sisa yang 30% akan dilanjutkan pada semester berikutnya dengan rentang waktu Juli
samapai dengan Desember 2017. Untuk memperjelas hasil kinerja perpustakan dalam peningkatan
kualitas dan kuantitas layanan akan dibahas pada point berikutnya.
a. Meningkatkan jumlah koleksi perpustakaan
Pertama, meningkatkan jumlah koleksi perpustakaan. Jumlah koleksi perpustakaan terus
bertambah seiring dengan jumlah buku yang beli dan juga jurnal yang dilanggan. Pengadaan koleksi
buku cetak biasanya akan dilelang pada semester akhir di tahun anggaran sehingga untuk pengadaan
buku cetak masih belum ada yang dilelang. Untuk pengadaan e jurnal dan e book ada yang sudah
dilakukan kontrak dan sebagian proses lelang. Sedangkan untuk ebook biasanya akan dilakukan
34%
41%
19%
6%>100%
80%-100%
50%-80%
<50%
1 2 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
lelang pada kuartal 4. Sebagai data pendukung laporan jumlah keseluruhan koleksi perpustakaan
pada tahun 2017 adalah sebagai berikut
NO JENIS KOLEKSI JUDUL EKSEMPLAR
1. Teks Book 42.967 98.899
2. Referens 2.033 2.394
3. World Bank 534 616
4. Karya ITS 1.947 2.280
5. Tugas Akhir D3/S1 59.332 59.332
6. Thesis 9.140 9,143
7. Disertasi 282 282
8. KP (Laporan Kerja Praktek) 7.912 7.913
9 Penelitian Instansi Lain 575 575
10. E book 5.761 5.761
Jumlah keseluruhan koleksi perpustakaan sampai dengan Desember 2017 sebanyak
130.353 judul dan 177.931 eksemplar. Penambahan tersebut telah merubah perbandingan jumlah
mahasiswa dan koleksi (judul) adalah 1 : 6.51. Data ini menujukan kenaikan rasio jumlah
mahasiswa dengan judul koleksi perpustakaan yang pada tahun 2016 sebesar 1 : 6,5 dan Tahun
2017 1 : 6,51 menunjukan kenaikan meskipun tidak siknifikan hanya 0,01 %. Dengan demikian
pengadaaan buku pada tahun 2018 harus ditambah terutama untuk buku elektronik karena
tuntutan pemustaka dan juga perilaku pencari informasi yang cenderung ke IT.
E-BOOK yang tersedia Tahun 2017
No Subyek Judul
1 Engineering (springer) 2.822 judul
2 Mathematic & Statistics (springer) 1.020 judul
3 Computer Science (springer) 1.351 judul
4 Chemestry (springer) 230 judul
5 Energy (springer) 208 judul
6 Engineering (John Weliy) 130 judul
Total 5.761 Judul
Penambahan koleksi buku elektronik pada Tahun 2017 menjadi 5.761 judul. Kondisi ini
menunjukan bahawa koleksi buku elektronik mengalami penambahan sebanyak 3.645 judul. Bila
dilihat dari tingkat keterpakaiannya sangat luar biasa lebih dari 50.000 kali didownload oleh
pemustaka ITS.
Terdapat 20 E Jurnal yang dilanggan oleh perpustakaan ITS. Jurnal-jurnal tersebut dilanggan
atas permintaan dan kebutuhan pemustaka (civitas akademika ITS) dan sebagai pengguna jasa
perpustakaan telah melakukan seleksi bahan perpustakaan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017
dalam bentuk daftar judul-judul disertai eISBN, penerbit, tahun terbit dan harga buku. Pengajuan
ulang daftar pengadaan buku elektronik telah disetorkan ke Unit Lelang dan Pengadaan (ULP) pada
Bulan Nopember 2017 sebanyak 3.645 judul. Kemudian pengadaan e resources, yaitu jurnal
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 2 7
elektronik dan buku elektronik. E journal yang sudah dan masih berjalan sebanyak 20 database
dengan waktu kontrak yang berbeda sesuai dengan perjanjian kontrak. Jurnal-jurnal tersebut terdiri
dari; Science Direct, IEEE, Proquest, EBSCO, GALE, RINA, SNAME, Emerald, ASCE, ASME, dan Springer
Link. Kemudian untuk pengadaan buku elektronik yang sebelumnya sudah ada 5 paket subyek yang
dibeli maka di Tahun 2017 perpustakaan mengajukan 4 subyek terkait dengan studi di ITS. Untuk
pelaksanaan lelang sudah dilaksanakan oleh ULP.
Statistik Kinerja Perpustakaan Tahun 2017
Data di atas menunjukan bahwa perilaku pemustaka mengalami perubahan dari yang
konvensional ke media online. Hal tersebut telah merubah tren pemanfaatan koleski dari cetak
kepada elektronik yang mana koleksi elektronik tingkat keterpaiannya meningkat dari tahun ke
tahun. Untuk itu kedepan perpustakaan harus beradaptasi dengan perubahan tersebut dengan
banyak membeli atau melanggan koleksi elektronik yang dapat diakses secara online di mana saja
dan kapan saja oleh pemustaka. Total keterpakaian kolesi cetak maupun elektronik naik dari
709.711 koleksi menjadi 717.653 koleksi sehingga dapat disimpulkan bahwa ada kenaikan
keterpakaian koleksi sebanyak 7.942 koleksi pada tahun 2017 bila dibandingkan dengan
keterpakaian tahun 2016.
3.1.10.2 Mengadakan pendidikan pemustaka (user education) Koleksi perpustakaan ITS semakin lama semakin baik dan juga jumlah mahasiswa dan dosen
mengalami kenaikan. Dengan kenaikan kedua unsur tersebut maka akan menimbulkan dampak pada
proses pemanfaatan koleksi dan fasilitas perpustakaan ITS. Untuk memaksimalkan pemanfaatan
koleksi dan fasilitas perpustakaan oleh civitas ITS perpustakan memiliki program yang sangat
membantu pemustaka maupun calon pemustaka, yaitu pendidikan pemustaka atau user education.
Secara umum pemustaka di ITS sebagian sudah faham akan cara pemanfaatan koleksi dan fasilitas
perpustakaan. Namun demikian tidak sedikit pemustaka maupun calon pemustaka yang belum
faham akan hal ini. Untuk mencapai tujuan melek informasi perpustakaan memiliki tiga kegiatan,
yaitu pertama, E Resources Class. E Resources Class merupakan kegiatan proaktif yang baru
dilaksanakan pada tahun 2017. Kegiatan ini ditujukan kepada mahasiswa dan dosen. Didalam
kegiatan tersebut civitas ITS akan diberikan materi terkait koleksi-koleksi elektronik yang ada di ITS
dan juga sumber informasi di luar ITS (Dikti dan Perpusnas). Sepanjang pelaksanaan e-resources class
ini berjalan mendapatkan apresiasi dari para peserta karena mereka sangat terbantu dengan
Indikator 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 Ket
Jumlah Pengunjung 209.856 297.110 580.589 484.244 569.244 570.003 389.226
Sensor perlu
diperbaiki
Jumlah Peminjam 35.013 41.047 25.202 20.971 21.497 20.575 9.163 Digital media
Jumlah Koleksi yang
dipinjam 76.317 67.781 51.798 42.491 39.808 31.775 20.882 Digital media
Jumlah Koleksi yang
dibaca 128.271 81.713 80.750 76.334 82.232 69.109 62.646 Digital media
Jumlah hit pada
digital library 60.500.418 22.828.795 1.285.918 9.224.559 28.703.813 40.364.171 13.554.400 Konten tdk full texts
Jumlah Pengguna
Internet (internet
gratis)
12.289 14.716 11.139 10.627 9.299 8.255 5.580 Banyak PC yang tdk
fungsi/ lambat
Jumlah Pengguna e-
Journal 623.166 987.111 669.867 417.801 572.210 596.421 600.673 Naik 4.342 pengguna
Dwonload ebook - - - - 448 44.181 54.334 Naik 10.153 pengguna
1 2 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
kegiatan ini. Selama ini dari Bulan Januari sampai dengan Bulan Juli pelaksanaan e-resources sudah
berlangsung sembilan kali dengan jumlah peserta sekitar 270 peserta yang telah memanfaatkan
kegiatan tersebut. Karena ini adalah kegiatan baru maka target awal yang kami tetapkan sepanjang
tahun 2017 adalah delapan kali. Kegiatan yang sudah terlaksana dapat dikategori berhasil karena
sudah melampaui target dalam setahun dan bahkan lebih. Kegiatan e-resources ini juga
mendapatkan respon positif dari dosen-dosen di lingkungan ITS. Tidak sedikit dosen ITS yang
mengajukan permintaan untuk diadakan e-resources class untuk para mahasiswanya diluar jadwal
yang sudah ada .
Kegiatan lainnya adalah ITS Library and Training (ITS LT2). Kegiatan ini merupakan hasil
kerjasama Perpustakaan Pusat dengan International Office ITS untuk memberikan pencerahan
kepada mahasiswa asing yangbelajar di ITS. Substansi kegiatan ini adalah upaya memperkenalkan
Perpustakaan ITS kepada mahasiswa asing agar mereka mengenal perpustakaan dan selanjutnya
senang memanfaatkan perpustakaan sebagai salah satu tempat belajar mereka selain di kelas. ITS
LT2 sepanjang satu semester ini telah terlaksana tiga kali dengan peserta sebanyak 30 mahasiswa.
Pendidikan pemakai perpustakaan (user education) merupakan upaya untuk meningkatkan
pemberdayaan pemakai agar mereka dapat menggunakan sumber daya perpustakaan ( user
empowerement ) secara efektif dan efisien. Mulai tahun 2017, bentuk kegiatan pendidikan pemakai
di Perpustakaan ITS difokuskan pada konsep literasi informasi ( information literacy ). Hal ini perlu,
sebab saat ini Perpustakaan ITS mengadakan program literasi informasi dalam bentuk 3 (tiga)
kegiatan, yakni: E-Resources Class (ERC), ITS Library Training & Tour (ILT2), dan ITS Library
Orientation (ILO).
E-Resources Class (ERC)merupakan kelas pelatihan penelusuran sumber-sumber informasi
elektronik. Kegiatan ini bertujuan agar sivitas akademika ITS diharapkan lebih mengenal dan
mengetahui, cara mengakses, serta memanfaatkan sumber-sumber informasielektronik sebagai
sumber rujukan ilmiah dalam lingkungan pembelajaran. Adapunpelatihan E-resources Class meliputi:
1) Pengenalan e-resources yang dilanggan ITS dan institusi lainnya
2) Pengenalan ITS repository
3) Cara mengakses dan memanfaatkan e-journal, e-book , dan online database yangdilanggan ITS
baik di dalam kampus (proxy ITS) maupun di luar kampus (accessremote)
4) Cara mengakses dan memanfaatkan ITS repository
Kegiatan E-Resources Class diselenggarakan secara rutin setiap bulan sesuai jadwal yang
ditentukan (Selasa, Minggu ke-3, pukul 10.00-12.00 WIB) dan sesuai permintaan (byrequest) dari
civitas akademika ITS. Dalam implementasinya, kegiatan E-Resources Class telah melebihi capaian
dari yang ditargetkan. Target kegiatan E-Resources pada tahun 2017 adalah sebanyak 8 (delapan)
dan akhir Tahun 2017 kegiatan E-Resources Class sudah terlaksana sebanyak 17 (tujub belas). Hal ini
karena tingginya permintaan dari civitas akademika ITS, khususnyamahasiswa Pascasarjana untuk
mengikuti kegiatan E-Resources Class.
Secara keseluruhan kegiatan E-Resources Class pada Bulan Januari-Desember 2017
berlangsung dengan baik. Beberapa saran diberikan oleh para peserta sebagai masukan agar
kegiatan E-Resources ini selanjutnya dapat berjalan lebih baik lagi. Sebagian besar para peserta
mengemukakan bahwa selama ini mereka tidak tahu atau tidak paham mengenai e-resources dan
setelah mengikuti kegiatan tersebut menjadi lebih terbuka wawasannya sehingga berharap program
ini diperbanyak schedule-nya. Di samping itu, beberapa peserta juga mengungkapkan bahwa
kegiatan E-Resources Class sangat membantu dalam memperoleh jurnal yang sesuai dengan bidang
mereka.
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 2 9
Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa kegiatan eresources class sangat
bermanfaat bagi siapa saja (siva ITS). Besar harapan manajemen agar para dosen dapat memberikan
dukungan pada kegiatan ini dengan cara mewajibkan mahasiswanya untuk ikut kelas tersebut
sebagai pembelajaran literasi informasi untuk setiap mata kuliah yang diampu atau mahasiswa yang
sedang menulis proposal atau tugas akhir. ITS Library Training and Tour merupakan kegiatan
pengenalan perpustakaan kepada mahasiswa internasional yang berkuliah di ITS. Kegiatan ini awal
mulanya diinisiasi oleh International Office (IO) ITS yang mengajukan permohonan kunjungan di
perpustakaan ITS bagi mahasiswa international di ITS pada bulan Desember 2016. Selanjutnya, pada
Tahun 2017 kegiatan ini ditetapkan dalam program literasi informasi di Perpustakaan ITS dan
bekerjasama dengan IO .
Kegiatan ITS Library Training and Tour bertujuan agar mahasiswa internasional yang
berkuliah di ITS diharapkan lebih mengenal dan mengetahui sumber daya perpustakaan (library
resources) sehingga mereka dapat menggunakan dan memanfaatkannya sebagai salah satu
penunjang fasilitas akademik mereka. Adapun kegiatan ITS Library Training and Tour meliputi:
1) Cara pemanfaatan fasilitas perpustakaan
2) Pendaftaran anggota
3) Cara peminjaman, pengembalian koleksi, dan transaksi lainnya
4) Cara akses e-resources ITS
5) Tur perpustakaan
Berdasarkan ROP (rencana operasional pelaksanaan), pelaksanaan ITS Library Training and
Tour diselenggarakan secara rutin setiap bulan, yakni hari Selasa Minggu kedua). Namun,
realisasinya hingga Desember Tahun 2017 kegiatan ITS Library Training and Tour baru bisa
dilaksanakan sebanyak 7 (tujuh) kali, 87,5% dari pencapain target. Hal demikian disebabkan waktu
yang tidak sesuai. Mahasiswa international yang mengikuti ITS Library Training and Tour adalah
mayoritas mahasiswa baru sehingga untuk ke depannya kegiatan tersebut dirubah waktu
pelaksanaannya menjadi 6 (enam) bulan sekali atau per semester saat mengawali perkuliahan dan
sebaiknya bersifat wajib bagi setiap mahasiswa international baru.
ITS Library Orientation
ITS Library Orientation merupakan kegiatan untuk memperkenalkan berbagai sumber daya
layanan dan fasilitas yang tersedia di Perpustakan ITS dan bagaimana cara memanfaatkannya
kepada mahasiswa baru yang berkuliah di ITS. Kegiatan ini adalah kerjasama dengan departemen
dan himpunan mahasiswa masing-masing departemen dalam rangka pelaksanaan kegiatan OKKBK
(Orientasi Keprofesian dan Kompetensi Berbasis Kurikulum). Selanjutnya, pada Tahun 2017 kegiatan
ini ditetapkan dalam program literasi informasi di Perpustakaan ITS.
Kegiatan ITS Library Orientation bertujuan agar mahasiswa yang berkuliah di ITS dapat
mengenal dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki perpustakaan, baik itu
koleksi cetak maupun non cetak, serta jasa-jasa lainnya sebagai salah satu penunjang fasilitas
akademik mereka. Adapun kegiatan ITS Library Orientation meliputi:
1. Cara pemanfaatan fasilitas perpustakaan
2. Pendaftaran anggota
3. Cara peminjaman, pengembalian koleksi, dan transaksi lainnya
4. Tur perpustakaan
Dalam implementasinya, kegiatan ITS Library Orientation baru terlaksana sebanyak 4
(empat) kali. Hal demikian disebabkan hanya sebanyak 5 (lima) departemen di ITS yang memasukkan
kegiatan ITS Library Orientation dalam OKKBK. Sebagai evaluasi dalam pelaksanaan pada tahun
1 3 0 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
berikutnya, Perpustakaan ITS akan lebih banyak bekerjasama dengan berbagai departemen dan
himpunan mahasiswa masing-masing departemen di ITS.
3.1.10.3. Meningkatkan sarana dan prasarana layanan perpustakaan
Sarana dan prasarana di perpustakaan harus mendapat perhatian khusus dari manajemen
dan pimpinan universitas. Tolak ukur kualitas sebuah universitas sangat ditentukan oleh baik
buruknya perpustakaan. Sedangkan perpustakan juga akan dinilai baik oleh pemustaka apabila
sarana dan prasarananya baik memadahi. Dengan sarana dan prasarana yang baik maka pemustaka
akan senang berkunjung dan berlama-lama berada di perpustakaan. Sepnajang tahun 2017 berjalan
perpustakaan telah berbenah dengan berbagai fasilitas, antara lain adanya perbaikan selasar, lobi,
akses untuk difabel, dan merenovasi ruang Home Theater di lantai 4.
Selasar sebagai wajah perpustakan tentu membutuhkan setuhan agar tampak indah dan
bersih telah dilakukan peninggian dan penggantian lantai termasuk lobi perpustakaan. Perpustakaan
telah menerapkan pelayanan yang bermartabat dengan menyediakan akses bagi para penyandang
cacat fisik berupa tangga khusus bagi mereka. Dengan tangga tersebut akses untuk para penyadang
cacat fisik akan lebih gampang mengakses perpustakaan. Disamping itu perpustakaan telah
memperbaiki lift sebagai sarana untuk mancapai lantai yang lebih atas agar pemustaka lebih leluasa
dalam memanfaatkan sumber daya perpustakaan. Sekarang perpustakaan tampak lebih indah dan
ramah kepada pemustaka dengan segala sarana dan prasaranya.
Untuk melengkapi penyediaan fasilitas perpustakaan dan fungsi perpustakaan yang salah
satunya disebutkan sebagai sarana rekreasi maka telah dilakukan renovasi ruang Home Theater di
lantai 4. Home Theater yang dimiliki perpustakaan dulu hanya ruang kedap suara dan dilengkapi
dengan deretan kursi kayu yang keras sebagai tempat duduk penonton. Keadaan tersebut sekarang
telah berubah menjadi Home Theater yang berkelas seperti studio 21. Ruang yang lebih nyaman,
kursinya sudah berbentuk sofa yang empuk dan posisi tempat duduk dibuat bergradasi dari bawah
ke atas sehingga penonton akan lebih nyaman.
Pengembangkan Sistem Informasi Perpustakaan
Dalam meningkatkan kualitas layanannya, perpustakaan harus berkembang menyesuaikan
dengan kebutuhan dan perilaku pemustakanya. Di era modern saat ini, pemustaka perpustakaan
didominasi oleh generasi milenia yang memiliki kecenderungan untuk mendapatkan informasi dan
layanan yang serba instan. Sehingga tidak mengherankan bila generasi ini mempunyai kebiasaan
untuk memanfaatkan kemajuan teknologi untuk mendapatkan kebutuhan informasi mereka. Salah
satunya adalah pemanfaatan gadget untuk mengakses informasi melalui media internet. Dengan
melihat trend tersebut maka perpustakaan segera tanggap dengan cara mengembangkan bentuk
pelayanannya ke arah berbasis digital dan mobile. Dalam beberapa waktu terakhir, Perpustakaan ITS
sudah mulai melanggan koleksi ejournal online dan ebook. Selain itu juga dilakukan proses alih
media beberapa karya koleksi dari bentuk teks menjadi bentuk digital sehingga mudah diakses dari
media elektronik.
Beberapa bentuk pengembangan Sistem Informasi Perpustakaan Perpustakaan berbasis
digital dan mobile adalah sebagai berikut:
1. Pengembangan Institutional Repository (IR).
ITS-IR dibangun sejak tahun 2006 dengan bertujuan untuk mengelola, melestarikan dan
mendistribusikan karya siva ITS dengan dan secara digital guna mudah diakses dari berbagai
media teknologi informasi yang sedang berkembang saat ini. Pada tahun 2017 ini, Perpustakaan
berupaya untuk melakukan proses digitasi dan unggah ke sistem ITS-IR sejumlah 4000 koleksi
yang bersumber dari proses migrasi dari sistem digilib ke IR sejumlah 2500 koleksi. Sedangkan
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 3 1
sisanya sebesar 1500 didapatkan dari hasil pengolahan koleksi penerimaan dari mahasiswa ITS
yang diwisuda dalam tahun ini. Koleksi yang telah diproses saat ini sebesar 4.738 judul atau
sebesar 118,5% dari target capaian tahun 2017.
2. Pengembangan sistem Self-Service.
Self-Service merupakan bentuk pelayanan mandiri bagi pemustaka perpustakaan ITS
guna memberikan kemudahan pelayanan tanpa dibatasi oleh waktu dan tempat karena dapat
diakses secara online 24/7. Dalam pengembangannya, sistem ini akan di integrasikan dengan
sistem M-Library. Progress pengembangan saat ini masih mencapai tahap perancangan database
dan user interface atau berkisar 70% dari target pencapaian.
3. Pengembangan sistem M-Web.
M-Web dihadirkan untuk memberikan kemudahan bagi pemustaka generasi milenia
Perpustakaan ITS untuk mengakses informasi terbaru terkait layanan dan produk perpustakaan
melalui media mobile seperti smartphone dan tablet. Hasil akhir dari sistem ini berupa aplikasi
yang bisa ditanam di perangkat mobile dengan sistem operasi (OS) Android. Untuk jenis OS
lainnya akan dicoba dikembangkan pada pengembangan di tahun berikutnya. Sistem M-Web
saat ini mulai memasuki tahap ujicoba dan memiliki progress pengembangan 50% dari tahap
capaian.
4. Pengembangan sistem Perpustakaan terintegrasi.
Selain tersedianya Perpustakaan, ITS juga memiliki ruang baca yang menampung
sebagian koleksi di masing-masing departemen. Hampir semua departemen memiliki ruang baca
dan sudah mulai terkelola secara baik. Dengan tersebarnya lokasi masing-masing ruangbaca
menimbulkan permasalahan baru bagi pemustaka yang ingin mencari informasi antar lintas
ruang baca. Melihat kondisi tersebut maka perpustakaan memiliki program untuk menyatukan
semua informasi yang dimiliki oleh ruang baca departemen untuk bisa diakses melalui satu pintu
secara mudah dan cepat. Untuk merealisasikan hal tersebut maka dilakukan instalasi aplikasi
sistem informasi perpustakaan dan pembinaan staf ruang baca untuk memiliki kemampuan
didalam mengelola koleksinya secara terotomasi. Saat ini, telah dilakukan proses instalasi dan
pelatihan di tujuh ruang baca departemen yang telah memiliki sarana dan prasarana yang siap.
Sedangkan untuk ruang baca yang lain, masih dilakukan proses pembinaan secara manual dan
dibantu untuk memiliki kesiapan didalam menggunakan pelayanan berbasis komputer. Dengan
demikian, proses pencapaian dari kegiatan ini dapat dikatakan telah mencapai 50% dari target
capaian.
5. Pengembangan sistem M-Library.
Sistem M-Library merupakan sistem utama yang akan mengintegrasikan semua sistem
berbasis mobile Perpustakaan ITS. Dengan database yang terintegrasi maka manajemen
perpustakaan ITS akan dapat memantau berbagai informasi eksekutif secara real-time dari mana
saja. Dengan demikian pihak manajemen perpustakaan akan dapat memberikan dan mengambil
keputusan cepat dan tepat terkait berbagai kondisi atau permasalahan di seputar layanan
perpustakaan ITS. Sistem ini masih dalam tahap perancangan desain sistem, database dan user
interface (50% dari target capaian).
6. Pengembangan sistem Library SMS Gateway.
Library SMS Gateway adalah sistem interaktif yang memanfaatkan teknologi SMS
didalam berkomunikasi dengan penggunanya. Walaupun teknologi ini sudah hampir tidak
disentuh oleh pemustaka ITS generasi milenia, namun masih teruji memiliki nilai efektif untuk
memberikan layanan kepada pemustaka ITS generasi X dan baby boomer yang saat ini memiliki
jumlah sebesar 30%-40%. Selain itu, tidak semua pemustaka ITS memiliki smartphone sehingga
1 3 2 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
sebagian besar masih menggunakan SMS untuk berkomunikasi melalui media teks. ITS Library
SMS Gateway dikembangkan dengan tujuan untuk memberikan layanan broadcast informasi
kepada pemustaka serta layanan inbox seperti pengaduan, info dan saran kepada manajemen
perpustakaan ITS. Dengan demikian manajemen perpustakan akan selalu uptodate terhadap
permasalahan yang dimiliki oleh pemustakanya. Progres pembangunan sistem ini masih pada
tahap 50% pembangunan. Tahapan yang telah selesai dikerjakan adalah rancangan desain
interface dan database.
3.1.10.4. Pengembangan dan peningkatan kompetensi staf perpustakaan
Sumber daya manusia merupakan aset berharga dan menentukan keberhasilan jalannya
sebuah institusi. Begitu pentingnya SDM maka perpustakaan harus dengan serius menangani
kompetensi stafnya. Staf perpustakaan ada dua jenjang jabatan, yaitu struktural dan fungsional.
Jenjang struktural akan meniti karirnya sama dengan tenaga kependidikan lainya di luar
perpustakaan yang kenaikan pangkatnya setiap empat tahun sekali bila memenuhi syarat.
Sedangkan jenjang karir fungsional pustakawan sangat berbeda dan memiliki keuntungan yang lebih
dibandingkan dengan jejang struktural. Pejabat fungsional pustakawan dapat naik jabatan setahun
sekali dan naik pangkat dua tahun sekali dan mendapat tunjangan jabatan dari pemerintah pusat.
Peningkatan kompetensi dapat berupa pendidikan formal dan non formal.
Tabel 3.11 Jumlah Tenaga Pustakawan ITS tahun 2017
Unit Kerja
Jumlah Tenaga Pustakawan dengan
Pendidikan Terakhir
S3 S2 S1 D4 D3 D2 D1 SMA/SMK
Perpustakaan Pusat 0 2 5 0 4 3 0 0
a. Pengembangan dan peningkatan kompetensi staf perpustakaan
Dalam pelaksanaannya perpustakaan telah memberikan ijin atau kesempatan bagi mereka
yang ingin studi lanjut ke pendidikan yang lebih tinggi menugaskan stafnya untuk mengikuti
beberapa kegiatan peningkatan kompetensi di bidang perpustakaan, antara lain: memberikan ijin
belajar jarak jauh di UT jurusan Ilmu Perpustakaan untuk dua orang, menugaskan lima staf untuk
pelatihan komputer (excel) di Direktorat SDMO ITS masing selama dua hari, menugaskan staf
perpustakaan untuk kursus bahasa Inggris di Pusat Bahasa ITS, dan menugaskan staf perpustakaan
untuk mengikuti berbagai seminar dengan berbagai tema terkait perpustakaan sebanyak 40
kegiatan.
Kegiatan tersebut merupakan upaya perpustakaan meningkatkan kompetensi stafnya.
Dengan SDM yang handal maka perpustakaan berharap agar dapat meningkatkan kualitas layanan
kepada pemustaka. Dengan SDM yang akan tercipta juga inovasi-inovasi untuk memperbaiki system
atau manajemen perpustakan sehingga mengurangi pemborosan dan meningkatkan efesiensi.
Dengan adanya kegiatan pengembangan di atas, perpustakaan berharap bahwa semakin hari staf
perpustakaan semakin professional dan berkualitas dalam menjalankan tugasnya. Kompetensi staf
perpustakaan akan menentukan mutu layanan perpustakaan dan juga sekaligus mutu perguruan
tinggi induknya, yaitu ITS menuju World Class University.
b. Pengembangan koleksi konten local ITS (Tugas Akhir)
Setiap mahasiswa yang wisuda diwajibkan untuk mengumpulkan karya ilmiahnya ke
perpustakaan untuk disimpan, diolah, dan disebarluaskan baik secara konvensional maupun secara
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 3 3
online kepada masyarakat luas agar karya lokal ITS dapat secara masiv diketahui dan dikenal
masyarakat luas termasuk masyarakat global. Dengan demikian karya ilmiah mahasiswa ITS dapat
dijadikan referensi oleh orang lain sebagai referensi penyusunan karya ilmiah baru dan sebagai
pengetahuan baru bagi masyarakat. Salah unsur penilaian sebuah perguruan tinggi adalah sejauh
mana karya ilmiahnya disitir oleh orang lain di dalam tulisan mereka. Semakin banyak karya ilmiah
yang disitir akan semakin meningkatkan kualitas perguruan tinggi tersebut. Untuk itu ITS telah
mengambil keputusan yang tepat dengan melakukan open akses semua karya ilmiah mahasiswa
secara online dan bisa di download full text tanpa harus bayar (gratis).
Dengan open akses ini maka sebuah langkah baik untuk menghindari plagiasi oleh orang
yang tidak bertanggung jawab. Dengan open akses semua orang bisa melihat sebuah karya itu hasil
plagiasi atau bukan. Untuk melaksanakan proses open access ini perpustakaan telah
mengaplikasikan sistem baru baru berbasis eprint (open sources) repository.its.ac.id sebagai
pengganti digilib.its.ac.id yang sudah tertinggal dari segi kriteria penilaian sebuah sistem open access
dunia. Sepanjang bulan Januari sampai dengan Oktober tahun 2017 ini repository telah mempublish
karya ilmiah mahasiswa sebanyak tugas akhir yang bisa diakses secara terbuka tanpa ada syarat yang
rumit. Setelah berjalan beberapa waktu sekitar 1 (satu) semester ini database repository.its.ac.id
telah mengalami perkembangan yang luar biasa karena sudah terindeks oleh google scholar sekitar
70% dari jumlah total 4.738 judul yang telah terpublish di repository ITS. Dengan demikian
perpustakaan ITS berharap agar perkembangan ini bisa mengangkat kembali reputasi ITS dan
Perpustakaan dikancah internasional terutama peringkat perguruan tinggi, webometric dan juga
web repository ITS.
3.1.10.5. Mensosialisasikan hasil capaian program pengembangan dan peningkatan
kualitas layanan perpustakaan oleh staf perpustakaan pada stakeholder
Kegiatan ini merupakan upaya untuk melakukan kontrol terhadap hasil kinerja semua bidang
yang dicapai setiap periode tertentu. Perpustakaan mengagendakan kegiatan monitoring hasil
kinerja dengan mengadakan rapat koordinasi antara Kepala perpustakaan dengan para Koordinator
Bidang Layanan (IT, Pemustaka dan Teknis). Monitoring dan evaluasi kinerja selalu dilakukan pada
minggu kedua setiap bulan. Kegiatan yang dilakukan berupa rapat koordinasi yang dihadiri oleh para
koordinator bidang layanan. Setiap koordinator bidang wajib menyampaikan hasil kinerja masing-
masing dan dilanjutkan dengan diskusi terkait penanganan masalah bila ada dan menetapkan
strategi untuk mencapai tujuan berikutnya. Hasil rapat akan diteruskan kepada staf di bawah
koordinasi masing-masnig koordinator sehingga informasi akan sampai ke bawah. Sebagai bentuk
evaluasi kinerja perpustakaan diadakan rapat kerja paripurna yang dikuti oleh seluruh staf
perpustakaan pada akhir tahun. Dengan demikian staf perpustakaan akan mengetahui apa yang
sudah dikerjakan dan mana yang belum. Di sana akan dilakukan rapat terbatas koordinasi bidang
tertentu untuk membahas permasalahan yang ada dan sekaligus soslusi yang akan ambil berikutnya
untuk perbaikan kinerja selanjutnya.
1 3 4 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
3.2 Realisasi Anggaran
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 3 5
Penerimaan Tahun 2017
SUMBER DANA JENIS DANA TAHUN 2017
PNBP/NON PNBP
Saldo Awal
167.435.076.812
Usaha Sendiri
-
Mahasiswa SPP SPI UKT 292.915.414.105
Kerjasama Kerjasama Lembaga/Badan Usaha dan
Kerjasama Pemda 93.274.593.265
Sumber lain Aset Manajemen dan Jasa Perbankan 44.264.906.682
Jumlah Dana PNBP
597.889.990.864
APBN
Pemerintah RM 168.155.720.000
(Daerah dan Pusat) APBNK 86.371.293.039
BOPTN -
BPPTN Badan Hukum 69.349.623.000
Jumlah Dana APBN
323.876.636.039
1 3 6 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
Penggunaan Dana
No. Jenis Penggunaan Tahun 2017
1 Pendidikan 403.948.456.579
2 Penelitian 157.429.435.682
3 Pengabdian Kepada Masyarakat/PPM 4.019.459.455
4 Investasi Prasarana (Pmeliharaan) 7.554.452.000
5 Investasi Sarana (Modal Alat, Gedung dan bangunan) 103.568.916.321
6 Investasi SDM (Tugas Belajar dan Pelatihan) 4.254.576.713
Total 680.775.296.750
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 1 3 7
BAB IV
PENUTUP
Setelah menjalankan program selama tahun 2017, ITS telah mencapai hasil yang cukup
menggembirakan. Hal ini dapat terlihat dari seluruh capaian ITS yang sebagian besar mencapai
target yang telah ditentukan, bahkan beberapa capaian telah melebihi dari target yang ditentukan.
Berikut ini adalah capaian ITS
1. Berdasarkan Kontrak Kinerja Rektor dengan Kemenristekdikti tahun 2017, Capaian kinerja
ITS cukup baik karena 90% telah memenuhi capaian 100% atau lebih dan 5% telah mencapai
diatas 90% yaitu jumlah mahasiswa teregristrasi dan hanya 5% yang tidak memenuhi target
yaitu pemeringkatan WCU.
2. Berdasarkan Indikator EMAS MWA, capaian kinerja ITS cukup menggembirakan karena
target kinerja tahun 2017 telah terlampaui yaitu mencapai sekitar 150% lebih.
3. Berdasarkan Renstra ITS 2015-2020, secara keseluruhan capaian indikator kinerja utama
terhadap target 2017 adalah baik bahkan 38% diantaranya telah melebihi target. Namun
beberapa indikator ada yang belum mencapai target yang telah ditentukan (12%).
Khusus untuk Program WCU merupakan program prioritas ITS yang masih memerlukan
upaya ekstra keras untuk dapat mencapai target untuk masuk dalam 650+. Beberapa program
yang terkait dengan WCU yang memerlukan perhatian khusus yaitu
1. Rasio Jumlah Publikasi Bersama (Co-Authorship) Internasional Akumulatif / Jumlah
Dosen.
2. Reputasi ITS di level Internasional masih dikenal secara luas.
3. Rasio Total Nilai H-Index Scopus Dosen / Jumlah Dosen
4. Rasio Jumlah Dosen Internasional / Jumlah Dosen
5. Rasio jumlah mahasiswa asing terdaftar/ jumlah total mahasiswa
6. Jumlah Guru Besar yang masih jauh dari target, juga merupakan salah satu PR besar ITS,
dikarenakan banyak guru besar yang banyak pensiun. Sehingga diperlukan program
percepatan Jumlah Guru Besar
7. Rasio Jumlah Program Studi S3 / Jumlah Program Studi S1
8. Rasio Jumlah Total Luasan Laboratorium / Jumlah Total Mahasiswa. Kondisi peralatan
laboratorium di berbagai departemen yang masih perlu ditingkatkan kualitasnya.
9. Rasio Jumlah prodi Terakreditasi A / Jumlah Total Program Studi
1 3 8 | L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7
REKOMENDASI
1. Untuk mempertahankan kinerja dan meningkatkan peringkat ITS di level nasional maupun
internasional, maka diperlukan konsistensi dan koordinasi yang lebih baik dan intensif antar
seluruh pemangku kepentingan.
2. Dalam rangka mencapai target jumlah mahasiswa teregristrasi, maka diperlukan upaya
sebagai berikut:
peningkatan beasisawa fresh graduate dengan menambah alokasi dana,
mensinergikan kegiatan promosi pasca sarjana secara intensif dan sistematis.
Menjalin komunikasi lebih intensif dengan pihak-pihak terkait, untuk meningkat
jumlah kuota beasiswa.
3. Khusus untuk mencapai target WCU, maka diperlukan kerja keras ITS melalui
Meningkatkan koodinasi lebih intensif dengan seluruh stakeholder.
Meningkatkan kualitas sistem data base ITS.
lebih gencar mempromosikan ITS di level Internasional melalui berbagai media
meningkatkan kerjasama internasional
membuat program yang bisa meningkatkan reputasi ITS melalui pelibatan perguruan
tinggi internasional.
Mendorong department untuk menyelenggarakan program double degree.
Lebih aktif melakukan promosi untuk meningkatkan interest calon mahasisawa asing
ke ITS.
Meningkatkan jumlah prodi yang berakreditasi internasional
Meningkatkan kualitas tendik yang lebih profesional
4. Untuk meningkatkan revenue ITS, maka upaya yang perlu dioptimalkan adalah sebagai
berikut:
Mengoptimalkan utilisasi asset kampus yang dapat menunjang kegiatan Tri Dharma
Meningkatkan usaha komersial melalui PT ITS dibawah PT ITS techno sains
Mengoptimalkan SDM ITS untuk memberikan layanan kepada masayarakat.
Meningkatkan endowment fund ITS dengan membuat mekanisme untuk
penggalangan dana abadi ITS.
LAMPIRAN
PERJANJIAN KINERJA TAHUN 2017
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 1
CAPAIAN KINERJA ITS 2017
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
Program Akademik
1 Rasio Jumlah Program Studi S3 /
Jumlah Program Studi S1 % 42 42,86 >100%
2
Rasio Jumlah Mahasiswa Baru
Program Studi S1 Berbeasiswa
Afirmasi / Jumlah Mahasiswa
Baru Program Studi S1
% 14 13,01 93%
3
Rasio Jumlah Program Studi
Terkakreditasi A / jumlah Total
Program Studi (IKSS8)
% 62 70,14 >100%
4 Akreditasi Institusi Perguruan
Tinggi (IKSS23) akreditasi A A 100%
5 Rasio jumlah mahasiswa
pascasarjana / jumlah mahasiswa % 12 11 92%
6 Rasio Jumlah Lulusan D3 Tepat
Waktu / Jumlah Lulusan D3 % 30 85,3 >100%
7 Rasio Jumlah Lulusan D4 Tepat
Waktu / Jumlah Lulusan D4 % 30 86,2 >100%
8 Rasio Jumlah Lulusan S1 Tepat
Waktu / Jumlah Lulusan S1 % 72 74 >100%
9 Jumlah mahasiswa S2 orang 2.750 2.147 78%
10 Jumlah mahasiswa S3 orang 500 473 95%
11 Rasio jumlah mahasiswa
Pascasarjana/S1 orang 0,16 0,11 69%
12 Jumlah Mahasiswa yang
Teregistrasi (IKSS5) orang 19972 19972 100%
13
Rasio Jumlah Mahasiswa
Pascasarjana Berbeasiswa /
Jumlah Mahasiswa Pascasarjana
% 17 17 100%
14
Rasio jumlah mahasiswa
pascasarjana internasional
bergelar / jumlah mahasiswa
pascasarjana
% 0,3 0,01 3%
15
Rasio Jumlah Mahasiswa
Pascasarjana Lulusan Fresh
Graduate ITS Jenjang Sebelumnya
/ Jumlah Mahasiswa Baru
Pascasarjana
% 10 14 >100%
16 Rasio Jumlah Lulusan S2 Tepat
Waktu / Jumlah Lulusan S2 % 50 68 >100%
17 Rasio Jumlah Lulusan S3 Tepat
Waktu / Jumlah Lulusan S3 % 13 0 0%
Sistem pembelajaran 18
Rasio Jumlah mata kuliah yang
dilaksanakan dalam bahasa
Inggris (kelas EMI) / Jumlah
% 6,25 13,8 >100%
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
Departemen
19 Rasio jumlah Lab dengan
Sertifikasi LBE / jumlah lab % 35 36,6 >100%
20 Rasio jumlah MOOCSs/ jumlah
Departemen % 0 1 100%
21
Rasio Jumlah Lulusan S1
Bersertifikat Profesi / Jumlah
Lulusan (IKSS7)
% 8 8 100%
22 Jumlah Lulusan yang Langsung
Bekerja (IKSS11) orang 1.225 2.338 >100%
23 Jumlah Mahasiswa Mengikuti
Program Business Startup di ITS Mahasiswa 35 54 >100%
24 Rata-rata Gaji Pertama Lulusan
(hasil Tracer Study Tahunan) Rp. (juta) 3,5 4,5 >100%
25
Rata-rata Waktu Tunggu
Pekerjaan Pertama Lulusan (hasil
Tracer Study Tahunan)
Bulan 2,9 2,2 >100%
Kemahasiswaan
26
Jumlah Kejuaraan di Lomba
Tingkat Internasional yang
Dijuarai Mahasiswa (IKSS10)
Jumlah
Kejuaraan 12 16 133%
27
Jumlah Kejuaraan Ranking 1 di
Lomba Tingkat Nasional yang
diraih Mahasiswa atau Tim
Mahasiswa (IKSS9)
Jumlah
Kejuaraan 45 55 >100%
28 Jumlah Proposal Mahasiswa Yang
Lolos Mengikuti PIMNAS
Jumlah
Proposal 15 23 >100%
29
Rasio Jumlah Proposal Mahasiswa
Yang Lolos Mengikuti PIMNAS /
Jumlah Proposal Mahasiswa
Untuk Mengikuti PIMNAS
% 12 23 >100%
30 Jumlah kegiatan kompetisi
wirausaha di tingkat mahasiswa Kegiatan 2 2 100%
31
Persentase Jumlah lulusan yang
berwirausaha (data dari 10 prodi)
(IKSS6)
% 13 14 108%
32 Ranking ITS dalam PIMNAS Urutan 3 3 100%
Perencanaan dan
Keuangan
33 Rasio Jumlah Anggaran Riset /
Jumlah Anggaran Total % 6 6 100%
34 Rasio Jumlah Anggaran Riset /
Jumlah Dosen
Rp. Juta
Per Dosen 50 49,2 98%
35
Rasio Jumlah Pendapatan
(kerjasama industri, pemanfaatan
aset, dll) / Jumlah anggaran total
% 17 22 >100%
36
Rasio Pendapatan Non PNBP
(dalam Rp. Milyar ) / Total
Anggaran
% 62,5 62,5 100%
37 Jml nominal pendapatan ITS
(Milyar)
dalam Rp.
Milyar 1.037 928,435 90%
38
Rasio Jumlah Anggaran Non
Rutin (dalam Rp. Milyar ) / Jumlah
Total Anggaran
% 75 75 100%
39 Rasio Jumlah Anggaran Non SPP
/ Total Anggaran % 77 77 100%
40 Rasio Anggaran Beasiswa
Afirmasi / jumlah Total Anggaran % 3 3 100%
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 3
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
41 Persentase UKT Kelompok
Rendah (IKSS4) % 25 25,4 >100%
42
Rasio Jumlah Anggaran untuk
Pembelian Buku dan Jurnal /
Jumlah Total Anggaran
% 1 1 100%
43
Rasio Jumlah Pengeluaran
Tunjangan Kinerja / Jumlah Total
Anggaran
% 20 20 100%
44
Rasio Jumlah Pengeluaran
Tunjangan Kinerja / Jumlah Total
Dosen dan Tendik
Rp. Juta /
Orang 70 70 100%
45
Rasio Jumlah Pengadaan yang
dieksekusi / Jumlah Rencana
Pengadaan
% 100 98 98%
46
Rasio Pengadaan selesai tepat
waktu / Jumlah Pengadaan yang
dieksekusi
% 100 100 100%
47
Status Pemeriksaan Keuangan
Terbaik (WTP =1, Non WTP = 0)
(IKSS2)
1 atau 0 1 1 100%
48 Jumlah Temuan Irjen dan BPK Jumlah
Temuan 0 0 100%
Infrastruktur,
Logistik dan
Lingkungan
49
Rasio Penggunaan Energi Listrik
Berbasis Energi Terbarukan
(kWh)/ Penggunaan Energi Listrik
Total (kWh)
% 0 0.00001 100%
50 Rasio Ruang Terbuka Hijau (RTH)
/ luas lahan kampus ITS % 70 62 89%
51 Rasio Jumlah Total Luasan Kelas /
Jumlah Total Mahasiswa
M2/Mahas
iswa 1,3 1,21 93%
52
Rasio Jumlah Total Luasan
Laboratorium / Jumlah Total
Mahasiswa
M2/Mahas
iswa 5,35 3,03 57%
53 Jumlah Kapasitas Asrama (Bed) Bed 1.067 1.132 >100%
54
Persentase Jumlah mahasiswa
asing Tinggal Di Asrama/ jumlah
mahasiswa asing
% 60 65 108%
SDM Dosen
56 Rasio Jumlah Dosen / Jumlah
Mahasiswa % 5 5 100%
57 Rasio Jumlah Dosen Internasional
/ Jumlah Dosen % 2 1,5 75%
58 Rasio jumlah dosen bergelar S3/
Jumlah dosen (IKSS12) % 42 42 100%
59
Rasio jumlah dosen jabatan
Lektor Kepala/ jumlah dosen
(IKSS14)
% 29 25 86%
60 Jumlah Dosen yang sudah
sertifikasi (IKSS13) orang 810 814 100%
61
Rasio Jumlah Dosen dalam
Jabatan Profesor / Jumlah Dosen
(IKSS14)
% 12,5 9 72%
62 Jumlah Dosen Mengikuti Postdoc
/ Pertukaran di PTLN Mitra % 5 8 >100%
63
Jumlah Penghargaan diterima
Dosen di kegiatan minimum
Berskala Nasional
Jumlah
Pengharga
an
12 12 100%
64 Jumlah dosen Penghargaan
internasional orang 5 12 >100%
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
SDM Tendik
65 Rasio Jumlah Tendik / Jumlah
Mahasiswa % 5 6 >100%
66
Jumlah Penghargaan diterima
Tendik di Kegiatan minimum
Berskala Nasional
Jumlah
Pengharga
an
2 2 100%
67
Jumlah Tendik Mengikuti
Pelatihan Softskills / Jumlah
Tendik (IKSS15)
% 55 56 >100%
Organisasi /
Kelembagaan
68
Hasil Survey Kepuasan
Stakeholder ITS : Dosen, Tendik,
Mahasiswa dan Alumni Baru (>1
tahun)
Nilai (%) 80% 80,00% 100%
69 Indeks Kepuasan Pelayanan
(Ombudsman) (IKSS3) hijau hijau hijau 100%
70
Rasio Jumlah Jabatan dengan
Pengukuran Kinerja Terdefinisikan
/ Jumlah Jabatan
% 100% 91,00% 91%
Hukum
71
Rasio Jumlah Produk Hukum
Terselesaikan / Jumlah Usulan
Produk Hukum
% 100 100 100%
72
Jumlah Kasus Hukum Berat
terhadap Penyimpangan yang
bersifat Material (IKSS1)
kasus 0 0 100%
ICT
73 Rasio bandwith (MBPS) / jumlah
mahasiswa
MBPS/
Orang 0,15 0,15 100%
74 Rasio Jumlah Storage (GB) /
Jumlah Mahasiswa GB/ Orang 25 1000 >100%
76
Rasio Aplikasi berbasis Single
Entry Multi-Purpose Application /
Jumlah Aplikasi
% 60 40 67%
Penelitian dan
Pengabdian
Masyarakat
77
Rasio Jumlah Publikasi
Internasional Terindeks Scopus
Akumulatif / Jumlah Dosen
(IKSS17)
Jumlah
Judul /
Dosen
2,94 2,94 100%
78
Rasio Jumlah Sitasi dari Publikasi
Internasional Akumulatif / Jumlah
Dosen
Jumlah
Sitasi /
Dosen
1,88 8,46 >100%
79
Rasio Jumlah Publikasi Bersama
(Co-Authorship) Internasional
Akumulatif / Jumlah Dosen
Jumlah
Judul/
Dosen
1,59 1,59 100%
80 Rasio Total Nilai H-Index Scopus
Dosen / Jumlah Dosen
Nilai H-
Indeks /
Dosen
2,37 1,5592039
8 66%
81 Rasio Jumlah Judul Penelitian /
Jumlah Dosen
Jumlah
Penelitian/
Dosen
0,22 0,4855721
4 >100%
82 Jumlah Nilai Hibah Penelitian Rp. Milyar 56,81 56,81 100%
83 Rasio Jumlah Pendaftaran HKI /
Jumlah Dosen (IKSS19) % 3 2,7 90%
84 Jumlah Pusat Unggulan Iptek
(PUI) (IKSS25)
Jumlah
PUI 3 2 67%
85
Jumlah Pengabdian Masyarakat
Untuk Kontribusi Penyelesaian
Permasalahan Nasional
Jumlah
Judul 140 118 84%
L a p o r a n K i n e r j a I T S 2 0 1 7 | 9 5
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
86
Jumlah Dana Pengabdian
Masyarakat Untuk Kontribusi
Penyelesaian Permasalahan
Nasional
Rp Milyar 3,991 3,69 92%
87 Nilai kegiatan CSR yang dikelola Rp Milyar 3 3 100%
Inovasi
88 Jumlah mahasiswa yang
mengikuti magang/ internship
Jumlah
mahasiswa 200 250 >100%
89 Jumlah peserta inkubasi/ tenant Jumlah
tenant 9 20 >100%
90 Jumlah Perusahaan Hasil Dari
Hilirisasi Penelitian
Jumlah
Perusahaa
n
6 15 >100%
91
Rasio Pendapatan dari Produk
Komersial Hasil Hilirasasi
Penelitian / Jumlah Dosen
Rp Milyar
/ Dosen 0,00198 0,00198 100%
92 Jumlah produk inovasi skala lab
(TRL 6) (IKSS20)
Jumlah
Produk 15 23 >100%
93 Jumlah produk inovasi skala
industri (TRL 7) (IKSS21)
Jumlah
Produk 5 20 >100%
94 Jumlah Produk Komersial Hasil
Hilirasasi Penelitian (IKSS26)
Jumlah
Produk
Komersial
20 21 >100%
95 Jumlah SBU dalam Science and
Technology Park (STP) (IKSS24)
Unit SBU
STP 1 1 100%
Pengembangan
Usaha dan Kerjasama
96
Jumlah Nilai Kerjasama Industri -
Kontak Profesional (dalam Rp
Milyar )
Rp Milyar 159 150 94%
97
Rasio Nilai Pendapatan Kerjasama
Industri (dalam Rp Milyar )/
Jumlah Dosen
Rp Juta
Per Dosen 11465 11465 100%
98 Jumlah kerjasama pemanfaatan
aset Kerjasama 12 12 100%
99
Jumlah Nilai Penerimaan
kerjasama pemanfaatan asset dan
Usaha Penunjang
Rp Milyar 35 34,7 99%
100 Jumlah MOU dengan Industri
Aktif unit MOU 60 61 >100%
101 Jumlah MOU dengan Organisasi
Mitra Dalam Negeri unit MOU 60 65 >100%
Hubungan Alumni
102 Jumlah Endownmend Fund
Akumulatif Rp Milyar SET UP SET UP 100%
103 Jumlah Alumni Berkontribusi
dalam Endowmend Fund Orang SET UP SET UP 100%
104
Rasio Jumlah Data Alumni
Terekam di Database / Jumlah
Alumni
SET UP SET UP 100%
Hubungan
Internasional
105
Jumlah Dosen PTLN Mitra
Mengikuti Pertukaran
Internasional (Inbound)
Orang
Dosen 20 20 100%
106
Jumlah Dosen ITS Mengikuti
Pertukaran Internasional
(Outbound)
Orang
Dosen 120 12 10%
107 Jumlah Mahasiswa Pertukaran
Internasional (inbound)
Orang
Mahasiswa 165 486 >100%
ASPEK No Indikator Kinerja Utama Satuan TARGET CAPAIAN
PERSENTASE
CAPAIAN
THD
TARGET
108 Jumlah Mahasiswa Pertukaran
Internasional (outbond)
Orang
Mahasiswa 200 397 >100%
109
Jumlah Tenaga Kependidikan
PTLN Mitra Mengikuti Pertukaran
Internasional (Inbound)
Orang
Tendik 3 18 >100%
110
Jumlah Tenaga Kependidikan
Mengikuti Pertukaran
Internasional di PTLN Mitra
(Outbound)
Orang
Tendik 30 38 >100%
111 Jumlah konsorsium internasional
Aktif
Konsorsiu
m 9 15 >100%
112 Jumlah MOU dengan Mitra Luar
Negeri Aktif unit MOU 33 33 100%
113 Jumlah mahasiswa asing (full
time)
Jumlah
Mahasiswa 30 30 100%
Komunikasi dan Citra
Institusi
114
Jumlah Berita Tentang ITS
termuat dalam Media Cetak dan
Elektronik
Unit Berita 120 2517 >100%
115
Rasio Jumlah Mahasiswa Baru
Asal Non Jawa Timur / Jumlah
Mahasiswa Baru
% 44 44 100%
116 Jumlah promosi / pameran pe
tahun kali 4 6 >100%
Posisi perangkingan
117 Ranking ITS di Pemeringkatan
versi QS (IKSS22) Urutan 600+ 810 74%
118 Ranking Nasional ITS berdasarkan
UI Green Metrics Urutan 10 3 >100%
119 Ranking ITS di Pemeringkatan
versi Kemenristekdikti Urutan 5 5 100%
© 2017 Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya