bab 5 - share its
TRANSCRIPT
BAB 5
DRAINASE
BAWAH
PERMUKAAN (SUB SURFACE)
Tujuan
Untuk mengeringkan lahan agar tidak terjadi genangan air apabila terjadi hujan. Lahan pertanian, dampak Genangan di lahan:
Akar busuk daun busuk tanaman mati
Produksi menurun (contoh : kadar gula tebu menurun)
Jalan raya/ lapangan terbang
mengalirkan air yg berada dalam tubuh jalan/lapisan perkerasan, agar jalan terjaga kestabilannya
Lapangan olah raga
agar tak ada genangan di permukaan lapangan, sehingga kegiatan olah raga tak terganggu dan tidak membahayakan pemakai lapangan
Drainase jalan / Apron,
runway, taxiway
Drainase lahan pertanian
Drainase bawah permukaan jalan kereta api Drainase bawah permukaan di lereng bukit
Layout Lapangan OR - Heringbone Layout Lapangan OR -Paralel
Layout drainase lahan
Layout drainase lahan pertanian
Lapisan Tanah
Menurut kemampuan meresapkan air :
Tanah kedap air Jenis tanah, ruang pori kecil clay
(lempung)
Pemadatan
Tertutup lapisan tanah yang lebih
kecil porinya (silt)
Mengandung bahan organik lain,
misalnya semacam sisa rumput-
rumputan ilalang
Kombinasi
Tanah lulus air
Lapisan tanah terdiri dari :
butiran tanah/sedimen,
bahan organic, air dan udara
Penyebab Alam Terjadinya Kondisi Jenuh.
Tidak adanya keseimbangan antara inflow dan outflow dalam tanah. outflow < inflow tanah menjadi jenuh,
tergantung pada kondisi :
Topografi medan :
Datar aliran dalam tanah kecil jenuh
Miring besar aliran menuju daerah rendah jenuh
Geologi :
Permeabilitas kecil, air dalam tanah sulit mengalir jenuh
Curah hujan :
Air masuk ke dalam tanah, bila drainase buruk air tertahan
jenuh.
Luapan Banjir :
Genangan merendam tanah jenuh
Aliran Melalui Media Tanah.
Hukum Darcy (1856)
Q = K.i.A
dimana :
Q = debit (discharge per unit time)
K = Koefisien permeabilitas (Coefficient of permeability)
i = miring hidrolis (hydraulic gradient)
A = luas bidang masa tanah tegak lurus arah aliran.
L
hhK
A
Q 21
L
hh
asanintl
headselisih 22
Faktor-faktor
yang mempengaruhi koefisien permeabilitas :
1. Ukuran butir Allen Hazen
K dalam cm/dt dan D10 dalam cm.
2. Sifat-sifat dari air pori. Permeabilitas berbanding langsung dengan kerapatan dan berbanding terbalik dengan kekentalan air tanah. Sedang kekentalan air tanah sangat dipengaruhi oleh perubahan temperatur.
3. Susunan struktur partikel tanah lapisan tanah. Angka pori bertambah permeabilitas meningkat
4. Tingkat kejenuhan dan campuran dalam air pori.
Hukum Darcy bisa digunakan dalam kondisi jenuh, udara yang terperangkap pada pori pori tanah dan zat asing yang ada dapat mengurangi permeabilitas.
e1
eK
3
210D.100K
PIPA DRAIN
Pipa dari tembikar / gerabah yang dibuat berlubang-lubang dengan
sambungan yang tidak kedap air.
Pipa plastik berkerut-kerut yang dibuat lubang-lubang kecil di
sekelilingnya atau dibuat celah-celah panjang.
Diameter pipa berkisar 0.l0 – 0.30 meter, dan ditempatkan dalam alur /
parit yang digali dalam tanah sekitar 100 – 120 cm dari permukaan tanah.
Suatu penampang melintang subdrain ditunjukkan oleh gambar dibawah
ini.
Alur galian bisa dibuat dengan penampang persegi empat atau dengan
penampang trapesium.
timbunan timbunan
Filter bergradasi
Macam – macam
pipa drain
Pemasangan Pipa Drain
Pipa yang berlobang-lobang atau dengan celah-
celah pada satu bagian sisinya ditempatkan pada
posisi permukaan air tanah yang ingin diturunkan.
Pipa ditempatkan dan ditutup dengan lapisan filter
bergradasi paling sedikit 30 cm diatas sisi atas pipa.
Kemudian baru ditimbun dengan menggunakan
lapisan filter yang agak lebih halus diameter butirnya.
Dan terakhir bagian atau ditutup dengan tanah
bekas galian sampai rata dengan bagian atas
permukaan tanah. Filter bergradasi terdiri dari
campuran pasir dan kerikil dengan gradasi terbuka
dengan formasi makin dekat dengan pipa
gradasinya makin kasar.
Metode Perhitungan.
Untuk merencanakan sistem drainase,
diperlukan data-data berikut :
Koefisien permeability
Letak lapisan kedap air
Kebutuhan drainase meliputi luas daerah yang
akan didrain serta tingkat laju infiltrasi yang perlu
diatasi.
Jarak Pipa Drain Suatu sistem drainase dimana jarak antara pipa L meter,
diatas impervious layer setinggi a, dan b adalah ketinggian
maksimum water table diatas impervious layer.
Jika laju aliran masuk melalui permukaan tanah persatuan luas
dinyatakan dengan v yang artinya sama dengan laju infiltrasi
K adalah koefisien permiability, maka :
Contoh 1 :
Tentukan jarak pipa pada suatu daerah yang akan di
drain, bila impervious layer terletak 5 meter di bawah
muka tanah. Air tanah hanya boleh berbeda 0.5 m dan
pipa ditanam pada kedalaman 2 meter dari permukaan tanah. Koefisien permeability 1.2 cm / jam dan infiltrasi
0.025 cm/jam.
Diket:
K = 1,2 cm/jam
v = 0.025 cm/jam
a = 5 – 2 = 3 m
b = 3 + 0.5 = 3.5 m
Jawab : Dengan menggunakan rumus Dupuit :
m 25 m 24.98 =²)3²5.3(025.0
2.12 L
Menentukan Kapasitas Pipa
Daya resap (infiltrasi) q1 = nVi
= laju infiltrasi /infiltration rate (mm/hari) untuk luasan 1x1 m2
Vi = kecepatan resap (mm/hari)
Vi sin α = kecepatan searah S
n = porositas
Volume yang harus di drain
Debit aliran pada ujung hilir pipa
Menentukan Lama Pengeringan / Pembuangan
ASUMSI:
Perhitungan berikut dengan menganggap
bahwa tidak ada air yang mengalir kesamping
sehingga secara keseluruhan semua air yang
ada diatas permukaan tanah meresap kedalam
tanah .
Kemudian dapat dihitung lama waktu yang
dibutuhkan untuk dalam kondisi permukaan
tanah menjadi kering .
Dan selanjutnya dapat dicari lama waktu yang
dibutuhkan untuk tanah menjadi kering semula.
Waktu yang diperlukan air untuk sampai ke pipa drain :
Waktu yang diperlukan untuk sampai kondisi permukaan tanah kering :
Waktu yang diperlukan agar tanah kering seperti semula (mengeringkan tanah jenuh di atas pipa drain.
t
total = t
1 + t
2 + t
3 (hari)
)(1 hariV
Ht
i
)(5
4
22
hariq
nHh
t
)(*5/4
2
3 hariq
nHt
Menentukan Lama Pengeringan / Pembuangan
Dimana:
h = tinggi hujan atau
tinggi genangan (mm)
Vi =kecepatan resap
(mm/hari)
Contoh soal 2 : Sebidang tanah dipasang subdrain berupa pipa berlobang
yang ditanam pada kedalaman 3 m dengan jarak antara
6 m dan panjang pipa 500 m. Bila laju infiltrasi (q1) dari
tanah sebesar 150 mm/hari dan porositas tanah (n) 30%, hitung debit pada pipa drain dan berapa lama
pengeringan air setinggi 1 m.
DIKET:
H = 3 m = 3000 mm
L= 6 m
P = 500 m
n = 0,3
h = 1 m = 1000 mm.
q1 = 150 mm/hari, Kecepatan resap Vi = mm/hari
PENYELESAIAN:
= 45o sin2 = 0,5.
Debit yang dialirkan oleh pipa untuk tiap satuan luas
permukaan tanah :
q2 = 4/5 n.Vi sin²
= 4/5 x 0,3 500 0,5
= 60 mm/hari = 60 0,116 = 6.96 l/dt/ha
Catatan :
mm/hari/ha = 0.01 (dm) / (24*3600)(dt)*(10^6)(dm2)
= 0.01/(86400)*10^6
= 0.1157 l/dt/ha
Untuk panjang pipa 500 m dengan jarak pipa 6 m , debit yang di alirkan adalah :
165,0
3
5,0tan
xL
H
10000
12 PLqQ dtlQ /088.2
10000
1500696,6
Waktu yang diperlukan air untuk sampai ke pipa drain :
Vol = 4/5 n H = 4/5 x 0.30 x 3000(mm) = 720 mm
Waktu yang diperlukan untuk sampai kondisi permukaan
tanah kering :
Waktu yang diperlukan agar tanah kering seperti semula
(mengeringkan tanah jenuh di atas pipa drain.
ttotal
= t1 + t
2 + t
3 = 6 + 4,7 +12 = 22,7 hari
hari6)hr/mm(500
)mm(3000
V
Ht
i1
2
5
4
q
nHh
60
3000x30,0x100054
t2 =
=
= t = 4,7 hari
hariq
nHt 12
60
3000*3.0*5/4*5/4
2
3
LAPANGAN OLAH RAGA
SUB SURFACE
Camp Nou
Old Trafford
Gelora Bung Karno
!!
Lapangan sepak bola sederhana Lapangan sepak bola tergenang air
Lapangan golf Lapangan soft ball
TUJUAN Sistem drainase untuk lapangan olah
raga bertujuan untuk mengeringkan
lapangan olah raga agar tidak terjadi
genangan air apabila terjadi hujan.
Genangan akan mengganggu dan
membahayakan pemakai lapangan.
Jenis-jenis lapangan olah raga
Sepakbola
Golf
Sepakbola america (american football)
Rugby
Cricket
Tenis
Bowling greens
Atletik
Kriteria Perencanaan
Konstruksi sistem drainase diusahakan agar dapat mengeringkan dengan cepat, tetapi tidak mengganggu pertumbuhan rumput.
Daerah yang akan ditangani cukup luas dan tidak memungkinkan untuk dibuat suatu lubang pemasukan (inlet).
Limpasan permukaan sekecil mungkin, erosi tidak dibolehkan
Infiltrasi sebesar mungkin
Piping dicegah dengan jalan memberi filter pada
sambungan-sambungan pipa.
Pembebanan air dari luar dihilangkan dengan
membuat saluran di sekeliling lapangan.
Infiltrasi pada tanah yang dijumpai di alam berkisar pada kecepatan (V) 430 s.d. 860 mm/hari.
Persentase pori (P) berkisar 10 s.d. 50 %
Daya resap (q) = p . V = 43 s.d. 430 mm/hari.
Hasil penelitian di laboratorium biasanya berbeda dengan keadaan di alam karena tanah tidak homogen, terdapat retak-retak bekas akar dsb.
Prinsip & cara peresapan air pada lapangan olah raga
Lihat bab tentang “Drainase Bawah Permukaan / Sub Surface”
Sketsa saluran dan arah aliran air Saluran
pengumpul
Saluran
menuju
drainase
di luar
lapangan
Pipa Pengumpul (Collector Drain)
Lapangan sepakbola
i ≤ 0,007
Lintasan atletik
i ≤ 0,007
Pipa kolektor
Di perbatasan lapangan sepakbola dan
lintasan atletik dipasang pipa pengumpul
(collector drain).
Sketsa lapisan lapangan sepakbola
Rumput
Lapisan penutup
Pasir urug
Pasir murni
Kerikil Ø 2 – 10 mm
Kerikil Ø 10 – 20 mm
Lapisan penutup terdiri dari campuran antara pasir urug dan pupuk
kandang (2 s.d. 4) : 1
Pasir urug = 50% pasir (sand) + 25% lumpur (silt) + 25% lempung (clay)
Sketsa lapisan lintasan atletik
Campuran khusus
Ijuk
Sistel (bubuk batu bata)
Batu koral
5
5
2
20-25