gotong royong

Upload: dina-rahmasari

Post on 13-Jul-2015

284 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

GOTONG ROYONGdan

KERJA BAKTIDi Susun Oleh : Afiyah Qurrota Aini Gefira Zahira Shofa Muhammad Firmansyah Afif Naulia Febri Handayani Muhammad Rafi Hidayat Adam Girfan Fadhil

GOTONG ROYONGPijar Online Rubrik : Berita Tapsel, Padangsidimpuan, Madina, Palas dan Paluta Pelaksanaan Gotong Royong 2009-06-05

(Angkola Selatan) Untuk meningkatkan kepedulian dan peran aktif masyarakat dalam pembangunan daerah berdasarkan semangat kebersamaan dan kekeluargaan menuju pada penguatan interaksi sosial, dilaksanakan kegiatan gotong royong di kecamatan Angkola Selatan. Kegiatan yang dilaksanakan kurang lebih oleh 130 orang pada tanggal 02 Juni 2009 di Desa Napa, mengerjakan jalan keliling Desa Napa sepanjang kurang lebih 600 m dengan lebar 2 meter. Melihat kondisi saat ini yang masih jalan tanah, diharapkan dengan kegiatan gotong royong dimaksud dapat ditingkatkan sampai dengan pembatuan jalan. Pembangunanan yang murni swadaya masyarakat ini diperkirakan setara dengan nilai pembangunan lebih kurang 35 Juta rupiah. Dalam kegiatan ini, Unsur Muspika Kecamatan Angkola Selatan, antara lain Danramil 19 Kecamatan Angkola Selatan,Ka Pospol dan Camat Angkola Selatan beserta Staf, juga turun langsung ke lokasi bergotong-royong bersama masyarakat Desa Napa.

KERJA BHAKTI

Camat dan Caleg Tengah Kerja Bhakti Bersih-Bersih Banjarmasin, KP Untuk menarik simpati dengan masyarakat, ternyata calon anggota legislative di Banjarmasin Tengah bukan saja piawali memasang baleho, maupun melakukan sosialisasi keluar masuk kampung, tetapi mereka juga membaur kerja bhakti bersama masyarakat dengan melakukan aksi bersihbesrih bersama aparat Kecamatan. Kerjabakti ini dilakukan sebagawai wujud kepedulian dengan masyarakat dalam turut serta melakukan bersih-bersih dengan aparat kecamatan di Banjarmasin Tengah, ucap para anggota Calon Legislatif saat melakukan kerja Bakti, Minggu (1/3).

[ 03/06/2008, 15:49 WIB ]

MEMACU PEMBANGUNAN DENGAN BBRGMSRAGEN - Bupati Sragen Untung menyerahkan bantuan secara simbolis kepada perorangan dan kepada sejumlah desa, Senin (2/6) bertempat di Kantor Kecamatan Kalijambe Sragen. Bantuan tersebut diberikan dalam rangkaian kegiatan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM). Kegiatan tersebut digelar bersamaan dengan peresmian Gedung UPPK Kecamatan Kalijambe. Bantuan yang diberikan antara lain, Bantuan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM), Alokasi Dana Desa (ADD), Bantuan Penataan Lingkungan, bantuan bedah rumah, Bantuan IKM Konveksi dan lainnya. Kegiatan BBGRM di Kabupaten Sragen telah di mulai sejak awal Mei lalu. BBGRM diselenggarakan setiap tahun berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyelenggaraan Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat. Berdasarkan Peraturan tersebut, Pemkab Sragen menyelenggarakan BBGRM disetiap bulan Mei selama satu bulan penuh dengan prinsip dari masyarakat, oleh masyarakat dan untuk masyarakat terang Dra Purwani Kepala Bidang Pemberdayaan Keluarga dan Masyarakat Dinas PKBM Kab. Sragen. BBGRM tingkat Kabupaten Sragen dicanangkan oleh Bupati Sragen di nDayu Alam Asri pada tanggal 27 Mei lalu bersamaan dengan Peringatan Hari Jadi Kabupaten Sragen yang 262.

Fenomena Sosial di Indonesia: Gotong Royong

Gotong royong merupakan suatu istilah asli Indonesia yang berarti bekerja bersama-sama untuk suatu hasil yang didambakan. Bersama-sama dengan musyawarah, pantun, Pancasila, hukum adat, ketuhanan, dan kekeluargaan, gotong royong menjadi dasar Filsafat Indonesia. Gotong royong adalah kegiatan yang yang sudah lama ada dan dilakukan oleh para warga masyarakat indonesia, khususnya di perkampungan ataupun di pedesaan. Gotong royong itu sendiri artinya adalah berkerja dengan bersama-sama atau bekerja sama melakukan pembersihan kampung mereka. Gotong royong ini biasanya dilakukan untuk membersihkan atau menata dan memperbaiki lingkungan perkampungan. banyak yang bisa dilakukan dengan gotong royong ini yakni membersihkan gorong-gorong atau parit, memperbaiki jalan kampung, membangun pos ronda, memotong rumput, membersihkan sampah, dan masih banyak lagi. Gotong-royong sebuah definisi bangsa Indonesia yang selama ini menjadi monumen penting yang selalu diagung-agungkan bangsa Indonesia. Bahkan tetap dijadikan wacana utama dalam tiga periode politik bangsa ini. Sejarah kemerdekaan telah mencatat bahwa kata gotong-royong telah menjadi elemen penting dalam kehidupan bernegara Indonesia. Di zaman Orde Lama, gotong-royong merupakan kata suci" yang selalu dikumandangkan oleh Soekarno, bahkan pernah dalam salah satu pidatonya, Soekarno menyatakan bahwa bila Pancasila diperas menjadi Ekasila, maka Ekasila itu adalah gotong-royong. Di zaman Orde Baru, walaupun tak segencar di zaman Orde Lama, tetap saja gotong-royong menjadi salah satu kata penting di rezim pembangunan Soeharto. (diambil dari: www.google.com)

gotong royong

seusai melaut para nelayan secara gotong royong mengangkat perahu rekannya kedarat

GOTONG ROYONG MEMBANGUN JEMBATAN DI RUMAH DUNIAMinggu, 3 Februari 2007. Sekitar 10 orang warga Ciloang berdiri melingkar di lapangan di samping Rumah Dunia. Ada Pendi, RT Kampung Ciloang, Nawawi tokoh pemuda, Mukhlis, Royadi, Ardi, Toni, Dahlan, Deden, Kasman, dan sekitar lima orang lagi yang tidak aku hapal namanya. Aku memulai, Alhamdulillah, berkat do a kita, para donatur yang peduli ke Rumah Dunia dan kampung Ciloang, menyisihkan rezekinya untuk pengerasan jalan dan untuk pengecoran jembatan. Semoga Allah SWT mereka rezeki berlimpah . Tahap awal adalah pengerasan jalan. Jack Lamota, Naijan Lengkong, DR. Ahmad Mukhlis Yusuf, Efi Saferi, Hj. Atisah, Rumah Dunia, dan Nawawi menyumbang.

Kemudian proyek pun berlanjut. Untuk pembangunan jembatan ini terkumpul uang Rp. 5.000.000,- dari sumbangan Jack La Mota dan kawan-kawan di Dubai sebesar Rp. 3,5 jt, Rp. 500.000,- (Gola Gong), dan Rp. 1 jt dari Fuad Hasyim dan Das Albantani (kedua orang itu dari milis wong banten). Uang itu kami pakai untuk pekmbuatan anyaman besi seluas 3 x 3,6 meter dan 6 tiangnya (Rp 2,8 jt), papan 20 buah, kaso 10 batang, semen yang tadinya 15 sak bertambah jadi 20 sak, pasir 2 truk, batu split 2 truk (total Rp 2 jt) dan konsumsi (Rp. 250.000,-)

Lalu Kasman membacakan doa. Langit mendung. Sejak semalam hujan lebat. Bahkan guntur menggelegar. Anak-anakku ketakutan dan kami tidur menumpuk di kamar utama. Jika mengingat semalam, tampak sekali Allah begitu berkuasa. Entah bagaimana dahsatnya kiamat nnati. Emakku saja bercerita, bahwa semalam sengaja melihat lewat jendela ke langit. Kata Emak, Di langit seperti ada gulungan badai, lalu mereka berbenturan. Itulah tanda-tanda kekuasaan Allah.

Kerja Bakti bukan Kerja Rodi24 February 2009 Namanya juga hidup dan tinggal di kampung.., kerja bakti, gotong royong, sambatan adalah hal yang biasa. Maklum, kalo mengandalkan bantuan dana dari pemerintah saja rasanya untuk membangun dan memelihara infrastuktur di kampung saya gak bakalan kesampaian. Disamping proses & prosedurnya membutuhkan kesabaran, saat-saat seperti sekarang ini alokasi anggaran mungkin sudah diplot untuk persiapan penyelenggaraan pemilu legislatif. Mengingat kas RT di kampung saya paling banter dananya hanya dibawah 1 juta maka untuk tetap bisa melanjutkan rencana pengerasan jalan dgn pavingisasi dan pemeliharaannya dengan metode tambal sulam, menjelang pemilu legeslatif ini kami berusaha menggandeng investor. Investornya adalah caleg DPRD I (Kota). Tanpa harus ada deal-deal dan janji muluk-muluk, dalam waktu kurang lebih satu bulan, salah satu ruas jalan di kampung kami sudah benar-benar mulus dan rapi dengan pavingisasi. Sementara itu dengan metode tambal sulam, paving yang lama kami pergunakan untuk merapikan sisi jalan poros alias jalan utama masuk ke kampung kami. Kali ini kami laksanakan dengan kerja bakti mengingat dananya juga pas-pasan. Begitulah hidup di kampung, meski kas RT hanya cukup untuk beli semen dua sak dan pasir 1 colt, bukan berarti jalan kami tidak bisa rapi. Kerja bakti sebagai solusi, kerja bakti bukan kerja rodi.