genre ceria pdf

8/16/2019 GenRe Ceria PDF

http://slidepdf.com/reader/full/genre-ceria-pdf 1/18

PANDUAN OPERASIONAL

Direktorat Bina Ketahanan Remaja

Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional

2016

KEGIATAN GENRE CERIA

TAHUN ANGGARAN 2016



i

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Tuhan

Yang Maha Esa, telah disusun Buku Panduan Operasional

Kegiatan GenRe Ceria Tahun Anggaran 2016.Panduan ini disusun sebagai upaya untuk memastikan

agar pengelola program dan pelaksana kegiatan dapat

memahami tujuan, sasaran, bentuk kegiatan, bentuk

pertanggungjawaban, serta hasil yang diharapkan dari

setiap kegiatan yang dilaksanakan diberbagai wilayah.

Kegiatan GenRe Ceria ini dilaksanakan untuk

penguatan program Generasi Berencana (GenRe) agar

remaja Indonesia menjadi remaja yang tegar berperilaku

sehat terhindar dari TRIAD KRR, menunda usia perkawinan

(perempuan 21 tahun, laki-laki 25 tahun), mempunyai

perencanaan kehidupan berkeluarga guna mewujudkan

keluarga kecil bahagia sejahtera serta menjadi contoh,

model, idola, dan sumber informasi bagi teman sebayanya.

28

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

B. Saran

BAB IV PENUTUP

LAMPIRAN

Foto-foto kegiatan

Jadwal dan Rundown acara

Daftar Hadir peserta

Materi-materi yang disampaikan oleh

Narasumber

C. Ketentuan Penyerahan Laporan Kegiatan

Dokumen Laporan Kegiatan diserahkan paling lambat satu

Minggu (5 hari kerja) setelah pelaksanaan kegiatan.

Laporan diserahkan ke Perwakilan BKKBN Provinsi

setempat dan ditembuskan ke BKKBN Pusat cq Direktorat

Bina Ketahanan Remaja.



ii

Berdasarkan hal tersebut diatas, maka BKKBN

bekerjasama dengan Mitra melakukan kegiatan GenRe

Ceria. Untuk memperlancar kegiatan tersebut maka

dipandang perlu membuat buku panduan sebagai

pegangan/acuan untuk pengelola program dan pelaksana

kegiatan GenRe Ceria Tahun 2016. Dengan dibuatnya

buku panduan ini diharapkan pengelola program dan

pelaksana kegiatan dapat meningkatkan pengetahuan dan

keterampilan, meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan

GenRe Ceria dan mengefektifkan serta mengefisienkan

pelaksanaan kegiatan GenRe Ceria.

Kepada semua pihak yang telah membantu

penyusunan buku panduan operasional kegiatan Genre

Ceria ini, kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga

Panduan ini bermanfaat dan dipergunakan dengan sebaik-

baiknya dan penuh tanggung jawab.

6102ir aunaJ,atr akaJ

Plt. Deputi Keluarga Sejahtera dan

Pemberdayaan Keluarga

Ir. Ambar Rahayu, MNS

27

Disebutkan nama kecamatan,

kabupaten dan kota serta provinsi

tempat pelaksanaan kegiatan.

B. Sasaran

Sasaran berisi jumlah peserta (sesuai

kategori peserta pada Bab II) dan asal

peserta, minimal 100 peserta yang terdiri

dari SMP/SMA/Perguruan Tinggi.

C. Mitra Kerja

Diisi dengan jumlah dan asal mitra kerja

yang menghadiri pelaksanaan GenRe

Ceria.

D. Kegiatan

Diisi dengan kegiatan-kegiatan yang telah

dilaksanakan. Dibuat secara rinci dan

deskriptif (dilampirkan jadwal dan rundown

acara)

E. Hambatan yang dihadapi

Diisi dengan hambatan atau kendala-

kendala baik strategis maupun teknis yang

dihadapi selama pelaksanaan kegiatan di

lapangan.



iii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................... i

DAFTAR ISI .................................................................. iii

I. PENDAHULUAN ..................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................. 1

B. Tujuan Umum ................................................... 5

C. Hasil yang Diharapkan ...................................... 5

D. Indikator Keberhasilan ...................................... 6

E. Batasan Pengertian .......................................... 6

II. PELAKSANAAN KEGIATAN .................................. 13

A. Bentuk Kegiatan …………………………….…… 13

B. Sasaran ............................................................. 17

C. Narasumber dan Moderator .............................. 17

D. Substansi Materi yang disampaikan dalam

Kegiatan GenRe Ceria ..................................… 18

E. Sarana dan Prasarana ...................................... 19

III. PENGANGGARAN ................................................. 21

A. Sumber Anggaran ............................................. 21

B. Pengajuan Anggaran ........................................ 22

C. Pertanggungjawaban Anggaran ....................... 23

IV. PELAPORAN ......................................................... 25

A. Contoh Spesifikasi Laporan............................... 25

B. Contoh Sistematika Laporan.............................. 26

C. Ketentuan Penyerahan Laporan Kegiatan ........ 28

26

B. Contoh Sistematika Laporan

1. Cover

Dibagian atas bertuliskan :

Laporan Pelaksanaan Kegiatan GenRe Ceria di

Kabupaten/Kota ................ Propinsi ..................

2. Kata Pengantar

3. Daftar Isi

4. Isi yang terdiri dari :

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

B. Tujuan

C. Hasil yang diharapkan

BAB II PELAKSANAAN KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

1. Waktu

Berisi hari, tanggal, bulan dan tahun

pelaksanaan kegiatan

2. Tempat

Berisikan nama lokasi tempat

pelaksanaan, seperti di Gedung,

lapangan, sekolah, dll.



25

IV. PELAPORAN

Sebagai bentuk pertanggungjawaban atas penggunaan

anggaran negara dan bahan pertanggungjawaban program

kepada pimpinan. Setelah pelaksanaan kegiatan GenRe Ceria

harus disusun Laporan kegiatan.

A. Contoh Spesifikasi Laporan

1. Laporan kegiatan disampaikan secara tertulis, dijilid

dilengkapi logo dan identitas BKKBN.

2. Cover dibuat berwarna (boleh disertai foto)

3. Melampirkan data pendukung pelaksanaan kegiatan :

Daftar narasumber

Daftar hadir peserta

Kwitansi penggunaan anggaran (Biaya sewa-sewa

dan konsumsi)

Dokumentasi kegiatan berupa foto dan video

Materi-materi yang disampaikan oleh narasumber

(Hard copy dan soft copy )

Dll



1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelaksanaan kegiatan ini merupakan salah satu amanah

dari UU No. 52 tahun 2009 tentang Perkembangan

Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, pasal 48 ayat

(1) bahwa Kebijakan Pembangunan Keluarga melalui

pembinaan ketahanan dan kesejahteraan keluarga

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 47 dilaksanakan

dengan cara meningkatkan kualitas remaja dengan

pemberian akses informasi, pendidikan, konseling, dan

pelayanan tentang kehidupan berkeluarga. Hal ini

diperkuat dengan Peraturan Pemerintah RI No. 87 Tahun

2014 tentang Perkembangan Kependudukan dan

Pembangunan Keluarga, Keluarga Berencana, dan Sistem

Informasi Keluarga pasal 22 (b) yang mengatakan bahwa

Pengembangan Ketahanan dan Kesejahteraan Keluarga

dilakukan dengan cara membentuk dan mengembangkan

Pusat Informasi dan Konseling Kesehatan Reproduksi

Remaja/Mahasiswa.

Kondisi remaja kita saat ini berdasarkan data UNFPA

tahun 2014 menggambarkan bahwa diantara 7,2 juta

pengangguran di Indonesia, 71% diantaranya adalah

24



2

remaja. Hal ini menunjukkan bagaimana kualitas remaja

kita sehingga tidak mampu bersaing untuk mendapatkan

pekerjaan. Selain itu peranan perempuan dalam pasar

kerja juga sangat minim, hal ini ditunjukkan dengan masih

tingginya angka ASFR 15 – 19 tahun sebesar 48 per 1000

wanita pada periode yang sama dan proporsi remaja usia

15-19 tahun yang sudah melahirkan dan hamil anak

pertama naik dari 8.5% (SDKI 2007) menjadi 9.5% (SDKI

2012).

Berdasarkan piramida penduduk Indonesia, remaja

memiliki peranan penting dalam pertumbuhan ekonomi

Indonesia. Terutama sekitar tahun 2020-2035 dimana usia

remaja saat ini mencapai jumlah tertinggi sekitar 66 juta

dari seluruh jumlah penduduk Indonesia sehingga berarti

tinggi pula jumlah tenaga produktif. Kondisi ini dinamakan

bonus demografi. Peran remaja dalam mengisi bonus

demografi sangat penting, mengingat besarnya jumlah

remaja dan potensinya. Berdasarkan pra-syarat yang

diperlukan untuk meraih bonus demografi, remaja dituntut

untuk menjadi generasi yang sehat dan berkualitas,

sehingga pada saatnya tiba remaja mampu berkontribusi

sebagai generasi yang produktif. Bonus demografi akan

sangat sulit dicapai apabila pendidikan masyarakat, tingkat

23

C. Pertanggungjawaban Anggaran

1. Kegiatan dilaksanakan sesuai dengan jumlah paket di

masing-masing Provinsi.

2. Bentuk pertanggungjawaban/dokumen (hard copy dan

soft copy ) sesuai peraturan keuangan yang berlaku

yang terdiri dari :

Kwitansi

Faktur dan nomor faktur

Surat Setor Pajak (SSP) PPN dan PPH

Berita acara serah terima barang

Berita acara pembayaran

Surat Perjanjian Kontrak Pihak Ketiga (apabila

menggunakan pihak ketiga)

Dan lain- lain

3. Pengajuan penagihan dengan dokumen lengkap,

sesuai peratuan keuangan yang berlaku

4. Untuk perjalanan dinas narasumber, tidak

diperbolehkan berasal dari dua sumber anggaran.



3

kesehatan serta partisipasi perempuan dalam angkatan

kerja masih rendah.

Upaya menyiapkan generasi muda untuk mampu mengisi

Bonus Demografi telah dilakukan oleh berbagai pihak

dengan cara mengembangkan kualitas remaja. BKKBN

salah satu instansi yang berpartisipasi aktif dalam

pembinaan remaja melalui Program Generasi Berencana

(Program GenRe). Program GenRe adalah program yang

dikembangkan dalam rangka penyiapan kehidupan

berkeluarga bagi remaja sehingga mereka mampu

melangsungkan jenjang pendidikan secara terencana;

berkarir dalam pekerjaan secara terencana; serta menikah

dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan

reproduksi. Adapun tujuan dari program GenRe adalah

untuk meningkatkan pemahaman, pengetahuan, serta

sikap dan perilaku positif remaja tentang kesehatan dan

hak-hak reproduksi, guna meningkatkan derajat kesehatan

reproduksinya dan menyiapkan kehidupan berkeluarga

dalam upaya peningkatan kualitas generasi mendatang.

Yang menjadi sasaran program ini adalah: remaja (10-24

tahun) dan belum menikah; mahasiswa/mahasiswi belum

menikah; keluarga; serta masyarakat peduli remaja.

22

lubmu-lubmU.5

ismusnoK.6

isatnemukoD.7

E. Belanja Perjalanan 1. Transportasi PP

narasumber Mitra Kerja

BKKBN

PPlakoltr opsnar T.2

narasumber Mitra Kerja

BKKBN

atr eseptr opsnar T.3

r otar edomtr opsnar T.4

ar ac AawabmePtr opsnar T.5

isadomok A.6

F. Honor Output

Kegiatan

1. Jumlah Panitia 10% dari

jumlah peserta

B. Pengajuan Anggaran

Sebelum melakukan kegiatan, Mitra Kerja BKKBN

Provinsi/Pelaksana Kegiatan wajib mengajukan proposal

kegiatan yang berisi Rancangan Kegiatan dan Rincian

Anggaran kepada Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi.



4

Salah satu pendekatan yang dilakukan Program GenRe

melalui wadah Pusat Informasi dan Konseling

Remaja/Mahasiswa (PIK R/M). PIK R/M adalah suatu

wadah kegiatan program GenRe dalam rangka penyiapan

kehidupan berkeluarga bagi remaja/mahasiswa yang

dikelola dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa, guna

memberikan pelayanan informasi dan konseling tentang

perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja serta

kegiatan-kegiatan penunjang lainnya. PIK R/M dapat

dibentuk melalui Jalur Pendidikan (SMP/setara,

SMA/setara, Perguruan Tinggi), dan Jalur Masyarakat

(Organisasi Keagamaan, dan LSM Kepemudaan).

Dalam rangka meningkatkan sosialisasi Program GenRe,

khususnya menanamkan pemahaman tentang

pedewasaan usia perkawinan serta pengenalan dan

pengembangan PIK R/M, maka diperlukan kegiatan yang

menarik bagi remaja, berupa akses informasi dan

kreatifitas remaja. Kegiatan ini dilaksanakan melalui Dialog

Interaktif yang dikemas bersamaan dengan pertunjukan

seni dan budaya lokal yang memuat pesan-pesan

program GenRe oleh Kelompok PIK R/M.

21

III. PENGANGGARAN

A. Sumber Anggaran

Seluruh pembiayaan kegiatan GenRe Ceria bersumber dari

APBN yang ada pada DIPA SATKER Provinsi Seluruh

Indonesia tahun anggaran 2016.

Contoh Penganggaran Genre Ceria sebagai berikut :

(sesuai kebutuhan daerah)

A. Belanja Sewa 1. Sewa tempat

aweS.2 soundsystem

isr ukaweS.3

gnuggnapaweS.4

adnetaweS.5

B. Belanja Jasa Lainnya 1. Kesenian/Budaya Lokal

dari PIK R/M

nani jir eP/nanamaeK.2

C. Belanja Jasa Profesi 1. Pembawa Acara

r ebmusar aN.2

r otar edoM.3

D. Belanja Bahan 1. Spanduk

.2 Backdrop

.3 Roll Up Banner

.4 Souvenir/Doorprize



5

B. Tujuan Umum

Buku Panduan ini disusun sebagai panduan operasional

bagi Pengelola Program GenRe dan Pelaksana Kegiatan

GenRe Ceria dengan menyesuaikan kebutuhan dan

kondisi di wilayahnya masing-masing.

Tujuan Khusus

1. Untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan

bagi Pengelola Program Genre dan Pelaksana

Kegiatan GenRe Ceria di wilayah masing-masing.

2. Untuk meningkatkan kualitas pelaksanaan kegiatan

GenRe Ceria.

C. Hasil yang Diharapkan

1. Tersosialisasikannya program GenRe dikalangan

remaja setempat;

2. Meningkatnya pengetahuan remaja tentang

Perencanaan Keluarga (Pendewasaan Usia

Perkawinan, NKKBS dan 8 Fungsi Keluarga), TRIAD

KRR (Seksualitas, NAPZA, HIV dan AIDS); serta

Keterampilan Hidup (Life Skill ).

3. Menurunnya ASFR (15 – 19 tahun) dan meningkatnya

usia kawin pertama perempuan menjadi 21 tahun di

masing-masing daerah.

20



6

D. Indikator Keberhasilan

1. Tersosialisasikannya program GenRe kepada minimal

100 orang remaja di setiap kegiatan GenRe Ceria.

2. Tersedianya dukungan anggaran APBD I dan APBD II

E. Batasan Pengertian

1. Kependudukan adalah hal ihwal yang berkaitan

dengan jumlah, struktur pertumbuhan, persebaran,

mobilitas, penyebaran, kualitas, dan kondisi

kesejahteraan yang menyangkut politik,ekonomi,

sosial budaya, agama, serta lingkungan penduduk

setempat.

2. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang

terdiri dari suami dan istri, atau suami istri dan

anaknya atau ayah dan anaknya atau ibu dan

anaknya.

3. Program Generasi Berencana (GenRe) adalah suatu

program yang dikembangkan dalam rangka penyiapan

kehidupan bekeluarga bagi remaja/mahasiswa yang

diarahkan untuk mencapai Tegar Remaja.

4. Generasi Berencana (GenRe) adalah

remaja/mahasiswa yang mampu melangsungkan

jenjang pendidikan secara terencana serta menikah

dengan penuh perencanaan sesuai siklus kesehatan

19

E. Sarana dan Prasarana

Untuk mendukung kegiatan GenRe Ceria, pada setiap

pelaksanaan dilengkapi dengan sarana dan prasarana

sebagai berikut :

1. Media KIE :

a. Leafleat

b. Backdrop

c. Spanduk

d. Umbul-umbul

e. Souvenir, Door Prize ( mengandung pesan GenRe )

f. CD Indonesia Raya dan Mars KB

2. Mobil Unit Penerangan

3. Sarana Pendukung

a. Panggung

b. LCD, laptop, Layar/Screen

c. Tempat duduk VIP

d. Sound System lengkap

e. Tenda apabila kegiatan diluar ruangan

f. Aula apabila kegiatan didalam ruangan



7

reproduksi dalam rangka penyiapan kehidupan

berkeluarga.

5. Pusat Informasi dan konseling Remaja/ Mahasiswa

(PIK R/M) adalah suatu wadah kegiatan program

GenRe dalam rangka penyiapan kehidupan

berkeluarga bagi remaja/mahasiswa yang dikelola

dari, oleh dan untuk remaja/mahasiswa guna

memberikan pelayanan informasi dan konseling

tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi

remaja/mahasiswa serta kegiatan-kegiatan penunjang

lainnya.

6. Kesehatan Reproduksi Remaja adalah suatu kondisi

sehat yang menyangkut sistem, fungsi dan proses

reproduksi yang dimiliki oleh remaja. Pengertian sehat

disini tidak semata-mata berarti bebas dari penyakit

atau bebas dari kecacatan, namun juga sehat secara

mental serta sosial kultural.

7. Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera (NKKBS)

adalah suatu nilai yang sesuai dengan nilai-nilai

agama dan sosial budaya yang membudaya dalam diri

pribadi, keluarga dan masyarakat yang berorientasi

kepada kehidupan sejahtera dengan jumlah anak ideal

untuk mewujudkan kesejahteraan lahir dan

kebahagian batin.

18

b. Mitra Kerja BKKBN

c. Profesional/pakar dibidang Remaja

d. Tokoh Masyarakat (tokoh agama, tokoh adat, tokoh

pemuda, tokoh perempuan, dll)

e. Pembina Wilayah Eselon I dan II BKKBN Pusat

f. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi dan atau

jajarannya

2. Moderator, antara lain:

a. Unsur Perwakilan BKKBN Provinsi

b. Akademisi, dll.

3. Pembawa Acara, antara lain:

a. Duta Mahasiswa GenRe

b. Anggota PIK R/M, dll

D. Substansi Materi yang disampaikan dalam Kegiatan

GenRe Ceria

1. Perencanaan Keluarga (Pendewasaan Usia

Perkawinan, NKKBS dan Penanaman Nilai 8 Fungsi

Keluarga)

2. Kesehatan Reproduksi Remaja (Seksualitas, NAPZA,

HIV dan AIDS)

3. Kependudukan dan Bonus Demografi.

4. Keterampilan Hidup (Life Skill )



8

8. Pendewasaan Usia Perkawinan (PUP) adalah upaya

untuk meningkatkan usia kawin pertama saat

mencapai usia minimal 21 tahun untuk perempuan

dan 25 tahun untuk laki-laki.

9. TRIAD KRR adalah tiga resiko yang dihadapi oleh

remaja/mahasiswa, yaitu resiko-resiko yang berkaitan

dengan Seksualitas, Napza, HIV dan AIDS.

10. Seksualitas adalah segala sesuatu yang menyangkut

hidup manusia sebagai makhluk seksual, yaitu emosi,

perasaan, kepribadian, sikap yang berkaitan dengan

perilaku seksual, hubungan seksual dan orientasi

seksual.

11. HIV adalah singkatan dari Human Immunodeficiency

Virus, yaitu virus yang melemahkan sistem kekebalan

tubuh manusia.

12. AIDS adalah singkatan dari Acquired Immuno

Deficiency Syndrome, yaitu sekumpulan gejala yang

timbul akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh,

karena terinfeksi virus HIV.

13. NAPZA adalah singkatan dari Narkotika, Alkohol,

Psikotropika dan Zat Adiktif lainnya, yaitu zat-zat

kimiawi yang dimasukkan kedalam tubuh manusia

baik secara oral (melalui mulut), dihirup (melalui

17

3. Pasca Pelaksanaan

a. Mitra Kerja BKKBN Provinsi/Pelaksana Kegiatan

membuat laporan kegiatan secara tertulis disertai

dokumentasi.

B. Sasaran

1. Sasaran Utama adalah :

Remaja usia 10 – 24 tahun yang belum menikah, antara

lain :

a. Siswa SMP/ setara

b. Siswa SMA/ setara

c. Mahasiswa

d. Organisasi Kepemudaan, Kemasyarakatan dan

Keagamaan

e. dll

2. Sasaran Antara adalah:

a. Pemangku Kepentingan Provinsi dan Kabupaten/

Kota

b. Mitra Kerja

C. Narasumber dan Moderator

1. Narasumber minimal 3 orang, antara lain:

a. Pemangku Kepentingan Provinsi dan

Kabupaten/Kota



9

hidung) atau disuntik yang menimbulkan efek tertentu

terhadap fisik, mental dan ketergantungan.

14. Keterampilan Hidup (Life Skills) adalah pendidikan

non formal yang berkaitan dengan keterampilan fisik,

keterampilan mental, keterampilan emosional,

keterampilan spiritual, keterampilan kejujuran dan

keterampilan menghadapi kesulitan.

15. Remaja adalah Orang Muda (Young People) yaitu

penduduk usia 10-24 tahun dan belum menikah

(BKKBN).

16. Mahasiswa adalah peserta didik yang terdaftar dan

belajar di perguruan tinggi tertentu (PP RI Nomor : 30

tahun 1990). Mahasiswa sebagai sasaran progam

GenRe adalah mahasiswa yang belum menikah dan

berusia tidak lebih dari 24 tahun.

17. Pembina Program GenRe adalah Pimpinan pusat

(Kepala BKKBN) dan pimpinan daerah(Gubernur,

Bupati dan Walikota, Kepala Perwakilan BKKBN

Provinsi,Kepala SKPD KB,Camat, KUPTD,Kepala

Desa/Lurah), pimpinan institusi pendidikan

(Rektor/Direktur, Dekan, Kepala Sekolah, Pimpinan

Ponses), Mitra Kerja (Ketua :LSM, LSOM, Organisasi

Masyarakat, Organisasi Kepemudaan, Organisasi

Keagamaan).

16

Tahapan kegiatannya adalah :

1. Persiapan

Sebelum pelaksanaan kegiatan dilakukan persiapan-

persiapan, yaitu :

a. Mitra Kerja BKKBN Provinsi/Pelaksana Kegiatan

melakukan koordinasi dengan Kepala Perwakilan

BKKBN Provinsi beserta jajarannya.

b. Koordinasi ini dilaksanakan untuk menyusun

langkah-langkah pelaksanaan GenRe Ceria.

2. Pelaksanaan

a. Menyelenggarakan pertemuan berupa Dialog

Interaktif dengan menghadirkan remaja sebagai

peserta dan menghadirkan narasumber. Acara

dipandu oleh moderator dari unsur Perwakilan

BKKBN Provinsi atau Akademisi, serta Pembawa

Acara dari kalangan PIK R/M dan atau Duta

Mahasiswa GenRe.

b. Menampilkan seni budaya yang ditampilkan oleh

PIK R/M setempat yang mengandung pesan-pesan

Program GenRe antara lain Pendewasaan Usia

Perkawinan, menghindari TRIAD KRR, pentingnya

Perencanaan Keluarga, dll.

c. Melakukan kunjungan ke Kelompok PIK R/M

setempat.



10

18. Pengelola Program GenRe adalah pejabat struktural

dan fungsional mulai dari Tingkat Pusat yaitu Deputi

KSPK, Direktur Bina Ketahanan Remaja; dan Tingkat

Provinsi yaitu Kabid KSPK,Kasubid Bina Ketahanan

Remaja;Tingkat Kabupaten dan Kota yaitu Eselon III

dan Eselon IV yang menangani program Keluarga

Berencana/Keluarga Sejahtera; Tingkat Desa yaitu

PLKB/PKB; yang secara fungsional bertanggungjawab

terhadap pengelolaan program GenRe.

19. Pengelola PIK Remaja/mahasiswa adalah

remaja/mahasiswa berusia 10 - 24 tahun, belum

menikah dan punya komitmen dalam mengelola dan

melaksanakan PIK Remaja/ Mahasiswa terdiri dari

Ketua, Sekretaris, Bendahara, dan Ketua Bidang.

Pengelola PIK R/M bisa dari Pendidik Sebaya maupun

Konselor Sebaya.

20. Mitra Kerja BKKBN adalah perseorangan atau

lembaga pemerintah (Eksekutif) dan Legislatif atau,

organisasi swasta, lembaga swadaya organisasi

masyarakat (LSOM) yang berperan serta dalam

pengelolaan Program Generasi Berencana.

21. Pemangku Kepentingan adalah segenap pihak yang

terkait dengan isu dan permasalahan yang sedang

diangkat. Pemangku Kepentingan dalam hal ini dapat

15

Contoh rundown acara GenRe Ceria:

ACARA PEMBUKAAN

08.00- 09.00 WIB

09.00- 09.30 WIB

09.30- 09.35 WIB

09.35- 09.45 WIB

09.45- 09.50 WIB

09.50- 09.55 WIB

09.55- 10.00 WIB

10.00- 10.15 WIB

10.15- 10.30 WIB10.30- 10.40 WIB

10.40- 12.00 WIB

12.00 WIB

Bina Suasana dipandu oleh Duta Mahasiswa/PIK

R/M

Persiapan Pembukaan

Pembukaan oleh MC (Duta Mahasiswa/PIK R/M)

Tarian Selamat Datang (PIK R/M)

Doa

Menyanyikan lagu Indonesia Raya

Dirigent (Duta Mahasiswa/Anggota PIK R/M)

Laporan Ketua Panitia Penyelenggara oleh ........

Sambutan oleh Gubernur/Bupati/WalikotaSambutan oleh .......

Tarian/Paduan Suara/dll (PIK R/M)

Dialog Interaktif/Talk Show di pandu oleh Pembawa

Acara

Pemandu Acara oleh Duta Mahasiswa/Anggota PIK

R/M

Selesai



11

juga dinamakan stakeholder. Pemangku Kepentingan

terdiri dari Eksekutif dan Legislatif.

22. Organisasi Kemasyarakatan adalah organisasi yang

dibentuk oleh anggota masyarakat yangsecara

sukarela atau atas dasar kesamaan kegiatan, profesi,

fungsi, agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang

Maha Esa untuk berperan serta dalam pembangunan,

untuk mencapai tujuan nasional dalam wadah Negara

Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan

Pancasila.

23. Organisasi Keagamaan adalah perkumpulan sosial

yang dibentuk oleh masyarakat baik yang berbadan

hukum maupun yang tidak berbadan hukum, yang

berfungsi sebagai sarana partisipasi masyarakat

dalam lingkup suatu agama tertentu.

24. Organisasi Kepemudaan adalah wadah

pengembangan generasi muda yang tumbuh dan

berkembang atas dasar kesadaran dan tanggung

jawab sosial, dari, oleh dan untuk masyarakat

terutama generasi muda di desa/ kelurahan atau

komunitas adat sederajat yang bergerak dibidang

usaha kesejahteraan sosial.

14

tempat yang memiliki PIK R/M baik Jalur Pendidikan

maupun Jalur Masyarakat.

Kegiatan GenRe Ceria dilakukan dalam bentuk sebagai

berikut :

1. Mengumpulkan remaja minimal 100 orang.

2. Melaksanakan pemberian informasi kepada remaja

tentang Program GenRe dalam rangka penyiapan

kehidupan berkeluarga bagi remaja, dalam bentuk

dialog interaktif oleh beberapa nara sumber yang

dipandu oleh moderator.

3. Pertunjukan kesenian dan budaya lokal dengan

mengintegrasikan pesan-pesan Program GenRe oleh

PIK R/M.

4. Kunjungan lapangan ke Kelompok PIK R/M setempat.



12 13

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

Dalam rangka memberikan informasi dan pelayanan kepada

remaja tentang penyiapan kehidupan berkeluarga, maka

dilaksanakan kegiatan GenRe Ceria. Kegiatan GenRe Ceria

ini merupakan kegiatan berupa Dialog Interaktif yang “Youth

Friendly” (ramah remaja) dengan mengintegrasikan

pertunjukkan seni dan budaya lokal yang didalamnya memuat

pesan-pesan GenRe.

A. Bentuk Kegiatan

Dalam rangka mensosialisasikan dan mempromosikan

Program GenRe, salah satunya melalui kegiatan GenRe

Ceria, dengan tujuan untuk memberikan pemahaman

tentang Perencanaan Keluarga (Pendewasaan Usia

Perkawinan, NKKBS dan 8 Fungsi Keluarga), TRIAD

Kesehatan Reproduksi Remaja (Seksualitas, NAPZA, HIV

dan AIDS), Keterampilan Hidup, serta Kependudukan dan

Bonus Demografi, maka diperlukan kegiatan yang kreatif

yang menarik minat remaja.

Adapun pelaksanaan kegiatan GenRe Ceria ini dapat

dilaksanakan di tempat komunitas remaja berkumpul

diantaranya sekolah, kampus, pondok pesantren, atau

genre ceria pdf

Documents