formulasi tablet ekstrak buah pare - digilib.uns.ac.id/formulas... · iv tyassari positivia, 2011,...

112
FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE (Momordica charantia L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN PENGIKAT CMC-Na CARA GRANULASI BASAH Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya pada Program Studi Diploma 3 Farmasi Oleh : TYASSARI POSITIVIA M3508076 DIPLOMA 3 FARMASI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: dinhlien

Post on 09-Mar-2019

231 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE

(Momordica charantia L.) DENGAN VARIASI KONSENTRASI BAHAN

PENGIKAT CMC-Na CARA GRANULASI BASAH

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Ahli Madya

pada Program Studi Diploma 3 Farmasi

Oleh :

TYASSARI POSITIVIA

M3508076

DIPLOMA 3 FARMASI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

ii

Page 3: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

iii

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa tugas akhir ini adalah hasil penelitian saya

sendiri dan tidak terdapat karya yang pernah diajukan untuk memperoleh gelar

apapun di suatu perguruan tinggi, serta tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain kecuali secara tertulis diacu dalam

naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari dapat ditemukan adanya unsur penjiplakan maka gelar

yang telah diperoleh dapat ditinjau dan/atau dicabut.

Surakarta, Juli 2011

Tyassari Positivia

M3508076

Page 4: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

iv

TYASSARI POSITIVIA, 2011, FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH

PARE (Momordica charantia L.) MENGGUNAKAN CMC-Na SEBAGAI

BAHAN PENGIKAT SECARA GRANULASI BASAH, TUGAS AKHIR,

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS SEBELAS MARET, SURAKARTA.

INTISARI

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal serta menggunakan obat-

obatan alami atau yang dikenal dengan obat tradisional. Obat tradisional lebih

mudah diterima oleh masyarakat karena selain telah akrab dengan masyarakat,

obat ini lebih murah dan mudah didapat. Terdapat berbagai macam obat

tradisional yang berasal dari tanaman dan telah banyak diteliti kandungan kimia

dan khasiat yang berada di dalamnya. Salah satu tanaman yang telah banyak

dikenal dan digunakan secara luas oleh masyarakat Indonesia adalah buah pare

(Momordica charantia L.) (Hyeronimus SB, 2006).

Metode yang digunakan dalam pembuatan ekstrak yaitu dengan cara

maserasi. Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ini adalah metode

granulasi basah. Bahan pengikat yang digunakan yaitu CMC-Na dengan

konsentrasi 3%, 5% dan 10%. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap mutu

fisik granul dan mutu fisik tablet yang hasilnya kemudian dibandingkan dengan

pustaka yang ada.

Formula tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dengan bahan

pengikat CMC-Na pada konsentrasi 3%, 5% dan 10% tidak mampu membentuk

tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) yang sesuai dengan

persyaratan. Sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan formula dan

konsentrasi CMC-Na yang berbeda..

Kata Kunci : Ekstrak Buah Pare (Momordica Carantia), Bahan Pengikat CMC-

Na, Granulasi Basah

Page 5: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

v

ABSTRACT

Indonesia has long recognized the community as well as using natural remedies,

known as traditional medicine. Traditional medicine is more easily accepted by

society because in addition to already familiar with the community, the drug is

cheaper and easily available. There are various kinds of traditional medicines

derived from plants and has been widely researched and chemical properties that

are in it. One plant that has been widely known and used widely by the people of

Indonesia are the fruit of bitter melon (Momordica charantia L.) (SB Hyeronimus,

2006).

The method used in the manufacture of the extract is by maceration. The method

used in the manufacture of these tablets are wet granulation method. Binder used

is CMC-Na with a concentration of 3%, 5% and 10%. Further testing of the

physical quality of granules and tablets of physical quality and the results were

compared with the existing literature.

Formula bitter melon fruit extract tablets (Momordica charantia L.) with a binder

CMC-Na at a concentration of 3%, 5% and 10% unable to form a tablet extract

bitter melon fruit (Momordica charantia L.) suitable to the requirements. So we

need to do further research with the formula and the concentration of CMC-Na are

different.

Keywords: Fruit Extract Pare (Momordica Charantia L.), Na-CMC binder

material, Wet Granulation

Page 6: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

vi

MOTTO

Gusti Mesti Paring Dalan Padhang

(Penulis)

Ora et Labora Et Spera

(Saint Benedict)

Va dove ti porta il cuore

(Susanna Tamaro)

Vini, vidi, vici

(Julius Caesar)

Page 7: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

vii

PERSEMBAHAN

Kupersembahkan karya kecilku ini untuk :

Ayah dan Ibuku tercinta,

Yang telah dengan sabar, perhatian dan penuh kasih sayang

Membimbing dan membesarkanku selama ini

Nenekku yang selalu menyayangiku,

Adikku yang telah banyak memberi

Semangat dan dukungan, serta

Sahabat-sahabatku yang telah menjadi sumber inspirasi

Dalam hidupku,

Page 8: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

viii

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang

telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan tugas akhir berjudul “Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare

(Momordica charantia L.) dengan Variasi Konsentrasi Bahan Pengikat CMC-Na

secara Granulasi Basah” dengan lancar.

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan formula tablet ekstrak buah

pare (Momordica charantia L.) yang memenuhi persyaratan dengan

menggunakan CMC-Na sebagai bahan pengikat. Penulis menyadari bahwa dalam

menyusun laporan ini telah mendapat bantuan dari berbagai pihak, oleh karena itu

penulis mengucapkan terima kasih atas bimbingan, dorongan dan nasehat kepada :

1. Tuhan Yesus Kristus atas semua karuniaNya yang telah diberikan kepada

penulis.

2. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS., selaku Rektor Universitas Sebelas Maret

3. Ir. Ari Handono Ramelan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam.

4. Ahmad Ainurofiq, S.Farm.,Apt, selaku Ketua Prodi Program D3-Farmasi

Unversitas Sebelas Maret.

5. Anang Kuncoro, S.Si., Apt, selaku Pembimbing dari Universitas Sebelas

Maret.

6. Seluruh staf dan pengajar Program Studi D3 Farmasi Fakultas Matematika

dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Sebelas Maret.

Page 9: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

ix

7. Ayah, Ibu dan adik tercinta yang telah memberikan semangat dan doa

restu sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan tugas akhir dengan

lancar.

8. Sahabat-sahabatku terkasih yang selalu memberi semangat dan doa serta

dorongan kepada penulis.

9. Teman-teman dan saudara-saudara yang memberikan semangat kepada

penulis.

10. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada

penulis sehingga dapat menyelesaikan laporan tugas akhir ini.

Penulis berharap atas saran dan kritik yang membangun dari semua pihak

karena penulis sadar bahwa laporan kegiatan ini masih banyak kekurangannya.

Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi pembaca, bermanfaat bagi

perkembangan ilmu kefarmasian khususnya dan ilmu pengetahuan pada

umumnya.

Surakarta, Juli 2011

Penyusun

Page 10: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

x

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .......................................................................................... i

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ ii

HALAMAN PERNYATAAN ............................................................................ iii

INTISARI ........................................................................................................... iv

ABSTRACT ........................................................................................................ v

HALAMAN MOTTO ......................................................................................... vi

HALAMAN PERSEMBAHAN ......................................................................... vii

KATA PENGANTAR ........................................................................................

viii

DAFTAR ISI ....................................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xv

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xvii

DAFTAR GAMBAR ..........................................................................................

xviii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ............................................................................... 4

C. Tujuan Penelitian .................................................................................... 5

D. Manfaat Penelitian .................................................................................. 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pare .......................................................................................... 6

1. Pengertian Pare ................................................................................. 6

Page 11: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xi

2. Sistematika Tanaman Pare ................................................................ 7

3. Nama Daerah..................................................................................... 7

4. Kandungan Kimia ............................................................................ 8

5. Morfologi Tumbuhan ....................................................................... 8

6. Ekologi dan Penyebaran .................................................................. 9

7. Kegunaan ......................................................................................... 10

8. Dosis ................................................................................................ 10

B. Simplisia ................................................................................................ 10

C. Ekstrak ................................................................................................... 11

1. Pengertian Ekstrak ........................................................................... 11

2. Metode Pembuatan Ekstrak ............................................................. 12

3. Cairan Penyari .................................................................................. 13

D. Tablet ..................................................................................................... 15

1. Pengertian Tablet ............................................................................. 15

2. Keuntungan dan Kerugian Tablet .................................................... 15

3. Tablet Oral ........................................................................................ 16

4. Metode Pembuatan Tablet ............................................................... 16

5. Bahan Tambahan dalam Pembuatan Tablet ..................................... 18

6. Pemerian Bahan Tambahan ............................................................. 20

7. Masalah dalam Pembuatan Tablet ................................................... 22

8. Bahan Pengikat ................................................................................ 24

E. Pemeriksaan Sifat Fisik Granul ............................................................. 25

1. Waktu Alir ....................................................................................... 25

Page 12: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xii

2. Sudut Diam ...................................................................................... 25

F. Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet .............................................................. 26

1. Uji Keseragaman Bobot Tablet ........................................................ 26

2. Uji Kekerasan Tablet ....................................................................... 27

3. Uji Kerapuhan Tablet ....................................................................... 27

4. Uji Waktu Hancur Tablet ................................................................. 27

G. Kerangka Pemikiran ............................................................................... 28

H. Hipotesis ................................................................................................ 29

BAB III METODE PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel .............................................................................. 30

B. Variabel Penelitian ................................................................................. 30

1. Identifikasi Variabel Utama ............................................................. 30

2. Klasifikasi Variabel Utama .............................................................. 30

3. Definisi Operasional Variabel Utama .............................................. 31

4. Rancangan Penelitian ....................................................................... 31

C. Bahan dan Alat ....................................................................................... 31

1. Alat ................................................................................................... 31

2. Bahan ............................................................................................... 32

D. Waktu dan Tempat ................................................................................. 32

1. Waktu Penelitian ............................................................................. 32

2. Tempat Penelitian ............................................................................ 32

E. Metodologi Penelitian ............................................................................ 33

F. Prosedur Penelitian ................................................................................ 33

Page 13: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xiii

1. Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare ............................................... 33

2. Pengambilan Sampel ........................................................................ 34

3. Determinasi Tanaman Pare .............................................................. 34

4. Pengumpulan Bahan ........................................................................ 34

5. Pembuatan Simplisia dan Pembuatan Serbuk .................................. 34

6. Pembuatan Ekstrak Buah Pare .......................................................... 35

7. Pembuatan Ekstrak Kering Buah Pare ............................................. 35

8. Standarisasi Ekstrak ......................................................................... 36

9. Prosedur Pembuatan Granul ............................................................ 36

10. Prosedur Pengujian Sifat Fisik Granul ............................................. 37

11. Prosedur Pentabletan ........................................................................ 38

12. Prosedur Pengujian Sifat Fisik Tablet .............................................. 39

G. Pengolahan dan Analisis Data ............................................................... 40

H. Diagram Alir Cara Kerja ........................................................................ 41

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ...................................................................................... 43

1. Hasil Determinasi Tanaman Buah Pare ........................................... 43

2. Morfologi Tanaman ......................................................................... 43

3. Hasil Perhitungan Rendemen Simplisia Buah Pare ......................... 45

4. Hasil Pembuatan Ekstrak ................................................................. 45

a. Hasil Pemeriksaan Organoleptik ................................................. 45

b. Hasil Pemeriksaan Kadar Air ..................................................... 45

c. Hasil Pemeriksaan Uji Kelekatan .............................................. 46

Page 14: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xiv

d. Perhitungan Dosis Ekstrak Buah Pare ....................................... 46

e. Pembuatan Ekstrak Kering Buah Pare ....................................... 46

B. Hasil Pengujian Mutu Fisik Granul ....................................................... 47

1. Susut Pengeringan Granul ................................................................. 47

2. Waktu Alir ....................................................................................... 48

3. Sudut Diam ...................................................................................... 49

C. Hasil Pengujian Mutu Fisik Tablet ........................................................ 50

1. Uji Keseragaman Robot Tablet ........................................................ 50

2. Uji Kerapuhan Tablet ....................................................................... 51

3. Uji Kekerasan Tablet ....................................................................... 53

4. Uji Waktu Hancur Tablet ................................................................. 54

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ............................................................................................. 55

B. Saran ...................................................................................................... 55

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 56

Page 15: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xv

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Determinasi Buah Pare .............................................................. 59

Lampiran 2. Buah Pare ................................................................................... 60

Lampiran 3. Irisan Simplisia ........................................................................... 60

Lampiran 4. Irisan Simplisia Kering .............................................................. 61

Lampiran 5. Ekstrak Buah Pare ....................................................................... 61

Lampiran 6. Ekstrak Buah Pare setelah Penambahan Aerosil ........................ 62

Lampiran 7. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 3%

..................................................................................................... 62

Lampiran 8. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 5%

..................................................................................................... 63

Lampiran 9. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 10%

..................................................................................................... 63

Lampiran 10. Rendemen Simplisia Buah Pare .................................................. 64

Lampiran 11. Perhitungan Waktu Alir Granul .................................................. 65

Lampiran 12. Perhitungan Sudut Diam ............................................................ 69

Lampiran 13. Perhitungan Keseragaman Bobot ............................................... 73

Lampiran 14. Perhitungan Kerapuhan Tablet ................................................... 77

Lampiran 15. Perhitungan Kekerasan Tablet ................................................... 81

Lampiran 16. Perhitungan Waktu Hancur Tablet ............................................. 85

Lampiran 17. Perhitungan Bahan yang Dibutuhkan ........................................ 89

Lampiran 18. Neraca Analit ............................................................................. 91

Lampiran 19. Alat Penguji Granul ................................................................... 91

Page 16: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xvi

Lampiran 20. Oven Memert ............................................................................. 92

Lampiran 21. Oven Type IL-70.110/220 V ....................................................... 92

Lampiran 22. Alat Pencetak Tablet .................................................................. 93

Lampiran23. Alat Penguji Waktu Hancur Tablet ............................................ 93

Lampiran 24. Alat Penguji Kekerasan Tablet .................................................. 94

Lampiran 25. Alat Penguji Kerapuhan Tablet .................................................. 94

Page 17: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Keseragaman Bobot Tablet .............................................................. 26

Tabel 2. Formulasi Tablet .............................................................................. 33

Tabel 3. Hasil Pembuatan Ekstrak ................................................................. 45

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Kadar Air Ekstrak Buah Pare ............................ 46

Tabel 5. Hasil Susut Pengeringan Granul ...................................................... 48

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Waktu Alir ......................................................... 49

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Sudut Diam ........................................................ 49

Tabel 8. Hasil Pengujian Keseragaman Bobot Tablet ................................... 50

Tabel 9. Hasil Pengujian Kerapuhan Tablet .................................................. 51

Tabel 10. Hasil Pengujian Kekerasan Tablet ................................................... 53

Tabel 11. Hasil Pengujian Waktu Hancur Tablet ........................................... 54

Page 18: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

xviii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Bagan Metode Pembuatan Ekstrak ............................................... 41

Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian ............................................................ 42

Page 19: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penggunaan obat-obatan di masa modern sekarang ini menempati posisi yang

penting dalam usaha pengobatan suatu penyakit. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. Perkembangan

ilmu pengetahuan dan teknologi di bidang farmasi sangat pesat, terutama obat-

obatan, dapat kita lihat begitu dengan banyaknya obat yang beredar di pasaran.

Diperkirakan pemakaian obat secara oral mempunyai presentasi sampai 90% dari

jumlah total obat yang beredar (Banker, 1994).

Penggunaan tanaman obat baik untuk menjaga kesehatan maupun untuk

mengobati penyakit. Pada umumnya penggunaan tanaman obat oleh masyarakat

masih dalam bentuk sediaan yang tradisional, yaitu dengan cara direbus atau

diseduh, sehingga dinilai kurang praktis dalam penggunaannya. Salah satu upaya

untuk mengembangkan tanaman obat agar menjadi sediaan yang lebih modern

adalah membuatnya dalam bentuk sediaan tablet ekstrak.

Masyarakat Indonesia telah lama mengenal serta menggunakan obat-obatan

alami atau yang dikenal dengan obat tradisional. Obat tradisional lebih mudah

diterima oleh masyarakat karena selain telah akrab dengan masyarakat, obat ini

lebih murah dan mudah didapat. Terdapat berbagai macam obat tradisional yang

berasal dari tanaman dan telah banyak diteliti kandungan kimia dan khasiat yang

Page 20: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

2

berada di dalamnya. Namun masih banyak tanaman yang belum diketahui kadar

toksisitasnya, sehingga perlu diteliti lebih lanjut (Hyeronimus SB, 2006).

Tanaman yang telah banyak dikenal dan digunakan secara luas oleh

masyarakat Indonesia adalah buah pare (Momordica charantia L.) (Hyeronimus

SB, 2006). Buah pare mudah sekali ditemukan dan didapatkan hampir di seluruh

Indonesia. Masyarakat Indonesia telah sejak lama menggunakan buah pare

sebagai hidangan sehari-hari dan juga telah lama dipercaya dan digunakan sebagai

obat tradisional untuk mengobati berbagai macam penyakit. Hal inilah yang

mengundang banyak penelitian mengenai buah pare mulai dari kandungan kimia

yang ada didalamnya sampai manfaat atau khasiat yang dapat diperoleh dari buah

pare sendiri.

Kandungan kimia buah pare yang berkhasiat dalam pengobatan adalah

saponin, flavonoid, polifenol, alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida

cucurbitacin, charantin, asam butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam

stearat. Saponin, charantin dan glikosida cucurbitacin memiliki efek menurunkan

kadar gula darah. Flavonoid berfungsi sebagai antimikroba dan triterpenoid

sebagai antifagus atau insektisida dan mempengaruhi sistem saraf. Senyawa

alkaloid, triterpenoid, saponin, dan flavonoid diduga dapat bersifat toksik pada

kadar tertentu.

Tablet merupakan sediaan padat mengandung bahan obat dengan atau tanpa

bahan pengisi. Bentuk sediaan tablet terbukti sangat menguntungkan, karena

massanya dapat dibuat secara masinel dan harganya murah. Tablet takarannya

Page 21: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

3

tepat, dikemas secara baik, praktis transportasi dan penyimpanannya (stabilitasnya

terjaga dalam sediaannya) serta mudah ditelan (Voigt, 1994).

Bahan tambahan ditambahkan dalam formulasi untuk memperbaiki

penampakan, meningkatkan stabilitas dan membantu pelepasan obat. Bahan

tersebut antara lain : bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur, pelicin,

pewarna, penambah rasa (Voigt, 1994).

Bahan pengikat yang digunakan dalam pembuatan tablet ekstrak buah pare

adalah Natrium Karboksimetilselulosa (CMC-Na). Pemberian bahan pengikat

dimaksudkan untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet. Oleh karena

itu bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam sebuah

butir granulat. CMC-Na termasuk kelompok bahan pengikat polimer, berfungsi

memberi daya adhesi pada massa serbuk, serta untuk menambah daya kohesi yang

telah ada pada bahan pengisi. Dengan digunakannya CMC-Na diharapkan dapat

meningkatkan tingkat kekerasan tablet karena CMC-Na itu sendiri memiliki

kecenderungan mengeras pada penyimpanan (Lachman dkk,1994). Bahan

pengikat bisa dikatakan sebagai penentu terhadap keseragaman ukuran, kekerasan,

dan mudah tidaknya granul yang dihasilkan tersebut dikempa kualitas maupun

kuantitas bahan pengikat yang digunakan.

Metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ini adalah metode granulasi

basah. Hal ini dikarenakan sifat alir dan kompresibilitas zat aktif jelek serta tidak

tahan terhadap tekanan sehingga kurang baik apabila menggunakan metode

granulasi kering. Bahan pengikatnya yaitu CMC-Na sehingga diharapkan dapat

Page 22: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

4

dihasilkan tablet ekstrak buah pare yang mempunyai sifat fisik yang baik dan

memenuhi syarat untuk pembuatan.

Pada proses granulasi, dengan adanya bahan pengikat dalam bentuk cair maka

bahan pengikat akan membasahi permukaan partikel, selanjutnya terbentuk

jembatan cair (liquid bridges) antar partikel. Partikel yang berikatan akan semakin

banyak sehingga terjadi pertumbuhan/pembesaran granul. Setelah proses

pengayakan dilakukan proses pengeringan yang mengakibatkan terbentuknya

jembatan padat antara partikel yang saling mengikat membentuk granul

(Saifullah, 2008).

Zat aktif berdosis besar, sifat massa tablet ditentukan oleh sifat zat aktifnya.

Bila zat aktif sukar mengalir dan sukar dikempa untuk bisa dibuat tablet secara

kempa langsung, tentunya membutuhkan filler-binder yang efektif artinya dalam

jumlah kecil sudah bisa mengeliminir kejelekan sifat zat aktif (sukar mengalir dan

sukar dikempa). Kalau filler-bindernya tidak efektif, jelas akan dibutuhkan filler-

binder dalam jumlah banyak, sehingga tabletnya akan menjadi relatif sangat besar.

Dalam hal ini metode granulasi merupakan pilihan yang lebih menguntungkan.

Dalam menangani ekstrak buah pare yang memiliki sifat higroskopis perlu di

tambahkan adsorben seperti aerosil untuk mengatasi kendala ini (Mahdi, 2008).

B. Perumusan Masalah

1) Apakah ekstrak buah pare (Momordica charantia L.) dapat diformulasikan

menjadi sediaan tablet yang memenuhi persyaratan dengan bahan pengikat

CMC-Na?

Page 23: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

5

2) Bagaimana pengaruh variasi konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat

terhadap sifat fisik tablet ekstrak daun pare (Momordica charantia L.)?

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan perumusan masalah yang telah diuraikan maka penelitian ini

bertujuan:

1) Untuk mendapatkan formula tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia

L.) yang memenuhi persyaratan dengan menggunakan CMC-Na sebagai

bahan pengikat.

2) Mengetahui pengaruh variasi konsentrasi CMC-Na sebagai bahan pengikat

terhadap sifat fisik tablet ekstrak buah pare.

D. Manfaat Penelitian

1) Digunakan sebagai masukan untuk pengembangan pemanfaatan ekstrak buah

pare (Momordica carantia)sebagai obat tradisional yang dikemas dalam

bentuk sediaan yang lebih modern yaitu tablet sehingga pemakaian buah pare

(Momordica carantia) untuk pengobatan tradisonal bias ditingkatkan.

2) Memberikan perkembangan ilmu pengetahuan di bidang farmasi dalam upaya

menuju kemandirian pengadaan obat tradisional.

Page 24: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

6

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tanaman Pare

1. Pengertian Pare

Tanaman Pare (Momordica charantia L.) adalah sejenis tanaman

menjalar dengan buahnya panjang bergerigi dan runcing ujungnya. Pare

banyak terdapat di daerah tropika, tumbuh baik di dataran rendah dan dapat

ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, serta dibudidayakan atau

ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar, untuk diambil buahnya.

Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh

subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat

atau memanjat dengan alat pembelit atau sulur dengan karakteristik umum

berbentuk spiral, banyak bercabang, dan berbau tidak enak. Tanaman pare

mempunyai biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya pipih memanjang

(Hyeronimus, 2006).

Ada 3 jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan.

Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya

besar dan panjang dan rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat

pendek, rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya

kecil-kecil dan rasanya pahit. Buah pare yang digunakan pada penelitian ini

adalah jenis pare gajih. Untuk memperoleh buah yang panjang dan lurus,

biasanya pada ujung buah yang masih kecil digantungkan batu. Daun dari pare

Page 25: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

7

yang tumbuh liar, dinamakan daun tundung. Daun ini dikatakan lebih

berkhasiat bila digunakan untuk pengobatan. Daun dan buahnya yang masih

muda dapat dimakan sebagai lalapan mentah atau setelah dikukus terlebih

dahulu, lalu dimasak sebagai sayuran, tumis, sambal goreng, serta gado-gado.

Tanaman ini juga dapat digunakan untuk membunuh serangga. Perbanyakan

atau pembudidayaan tanaman pare dilakukan dengan biji. Beberapa sinonim

tanaman pare antara lain M.balsamina, Blanco. M.balsamina, Descourt.

M.cylindrica, Blanco. M.jagorana C.Koch. M.operculata, Vell. Cucumis

africanus, Lindl (Syamsuhidayat, 1991).

2. Sistematika Tanaman (Momordica charantia L.)

Kedudukan tanaman pare dalam taksonomi :

Divisio : Spermatophyta

Subdivisio : Angiospermae

Kelas : Dicotyledonae

Bangsa : Cucurbitales

Suku : Cucurbitaceae

Marga : Momordica

Jenis : Momordica charantia L. (Syamsuhidayat, 1991)

3. Nama Daerah

Sumatra (prieu, peria, foria, pepare, kambeh, poria), Jawa (paria, pare

pahit, pare, pepareh), Nusa tenggara (paya, paria, truwuk, paita, paliale, pania,

pepule), Sulawesi (paya, pudu, bentu, paria, belenggede, palia), Maluku

Page 26: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

8

(papariane, papari, kakriane, taparipong, papariano, popare, peppare)

(Anonym, 1989).

4. Kandungan kimia

Bagian dari tanaman pare mempunyai kandungan kimia masing-masing.

Buah pare mengandung albuminoid, karbohidrat, zat warna, karantin,

hydroxytryptamine, vitamin A, B dan C. Per 100 gr bagian buah mengandung

29 kilo kalori; 1,1 gr protein; 0,3 gr lemak; 6,6 gr karbohidrat; 45 mg kalsium;

64 mg fosfor; 1,4 mg besi; 180 s.l. nilai vit A; 0,08 mg vit B1; 52 mg vit C

dan 91,2 gr air. Selain itu juga mengandung saponin, flavonoid, polifenol,

alkaloid, triterpenoid, momordisin, glikosida cucurbitacin, charantin, asam

butirat, asam palmitat, asam linoleat, dan asam stearat. Daun pare

mengandung momordisina, momordina, karantina, resin, asam trikosanik,

asam resinat, saponin, vitamin A, dan C serta minyak lemak yang terdiri dari

asam oleat, asam linoleat, asam stearat dan L.oleostearat. Biji pare

mengandung saponin, alkanoid, triterpenoid, asam momordial dan

momordisin. Sedangkan akar pare mengandung asam momordial dan asam

oleanolat (Sudarsono dkk, 2002).

5. Morfologi tumbuhan

Tanaman pare banyak terdapat di daerah tropis, tumbuh baik di dataran

rendah dan dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan,

dibudidayakan atau ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar.

Tanaman ini tidak memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh

subur di tempat-tempat yang agak terlindung. Tanaman setahun, merambat

Page 27: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

9

atau memanjat dengan alat remberist atau sulur berbentuk spiral, banyak

bercabang, berbau tidak enak, batang berusuk isma, panjang 2-5 m, yang

mudah berambut rapat, daun tunggal, bertungkai yang panjangnya 1,5-5,3 cm,

letak berseling, bentuknya bulat panjang, dengan panjang 3,5-8,5 cm, lebar 4

cm, berbagi menjari 5-7, pangkal berbentung jantung, warnanya hijau tua.

Taju bergigi kasar sampai berlekuk menyirip. Bunga tunggal, berkelamin

dua dalam satu pohon, bertangkai panjang, berwarna kuning. Buah bulat

memanjang, dengan 8-10 rusuk memanjang, berbintil-bintil tidak beraturan,

panjangnya 8-30 cm, rasanya pahit, warna buah hijau, bila masak menjadi

oranye yang pecah dengan 3 katup. Biji banyak, coklat kekuningan, bentuknya

pipih memanjang, keras dengan alur tidak beraturan. Ada tiga jenis tanaman

pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare hutan. Pare gajih berdaging tebal,

warnanya hijau muda atau keputihan, bentuknya besar dan panjang dan

rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok buahnya bulat pendek, rasanya pahit.

Pare hutan adalah pare yang tumbuh liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya

pahit. Buah yang panjang dan lurus, biasanya pada ujung buah yang masih

kecil digantungkan batu. Daun dari pare yang tumbuh liar, dinamakan daun

tundung (Rukmana, 1997).

6. Ekologi dan Penyebaran

Tanaman ini tumbuh pada tanah yang tandus dan banyak ditemui sebagai

tanaman pagar. Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji (Mursito, 2000).

Page 28: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

10

7. Kegunaan

Akar dan ekstrak daun pare dapat digunakan sebagai antibiotik. Bunganya

dapat merangsang enzim pencernaan, sedangkan buahnya dapat dimanfaatkan

sebagai obat batuk, pembersih darah, penambah nafsu makan, penurun panas,

penyegar badan serta menunjukan aktivitas antidiabetes (Aguseik, 2007).

8. Dosis

Pertimbangan dosis ekstrak buah pare (Momordica charantia linn)

mengacu pada penelitian clinical study yang telah dilakukan oleh Leung

Lawrence, dkk (2009) dalam British Journal of Nutrition yaitu sebanyak 200

mg ekstrak dua kali sehari untuk therapy tambahan diabetes militus.

B. Simplisia

Menurut Farmakope Indonesia edisi III, simplisia adalah bahan yang

dipergunakan sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga dan

kecuali dinyatakan lain, berupa bahan yang telah dikeringkan. Simplisia nabati

ialah simplisia yang berupa tanaman utuh, bagian tanaman atau eksudat tanaman.

Eksudat tanaman adalah isi sel yang secara spontan dikeluarkan dari tanaman atau

isi sel yang dengan cara tertentu dipisahkan dari tanamannya dan belum berupa

zat kimia murni. Simplisia nabati harus memenuhi syarat-syarat kemurnian

simplisia diantaranya harus bebas dari serangga, fragmen, hewan, atau kotoran

hewan, tidak boleh menyimpang bau dan warna, tidak boleh mengandung lendir

dan cendawan atau menunjukkan tanda-tanda pengotoran lain, tidak boleh

mengandung bahan lain yang beracun atau berbahaya.

Page 29: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

11

C. Ekstrak

1. Pengertian Ekstrak

Ekstrak adalah sediaan pekat yang diperoleh dengan mengekstraksi zat

aktif dari simplisia nabati atau simplisia hewani menggunakan pelarut yang

sesuai, kemudian semua atau hampir semua pelarut diuapkan dan massa atau

serbuk yang telah ditetapkan (Anonim, 1995). Penyarian merupakan

perpindahan masa zat aktif yang semula berada didalam sel ditarik oleh cairan

penyari. Penyarian akan bertambah baik bila serbuk simplisia yang

bersentuhan dengan penyari semakin banyak (Anonim, 1986).

Berdasarkan atas sifatnya ekstrak dapat dikelompokkan menjadi 4, yaitu:

a) Ekstrak encer (Extractum tunue)

Sediaan ini memiliki konsistensi seperti madu dan dapat dituang.

b) Ekstrak kental (Extractum spissum)

Sediaan ini liat dalam keadaan dingin dan tidak dapat dituang. Kandungan

airnya berjumlah sampai 30%.

c) Ekstrak kering (Extractum siccum)

Konsistensinya kering dan mudah digosokkan. Melalui penguapan cairan

pengekstraksian dan pengeringan sisanya akan terbentuk suatu produk,

yang sebaiknya memiliki kandungan lembab tidak lebih dari 5%.

d) Ekstrak cair (Extractum fluidum)

Ekstrak cair yang dibuat sedemikian rupa sehingga 1 bagian simplisia

sesuai dengan 2 bagian (kadang-kadang juga 1 bagian) ekstrak cair

(Voigt, 1994).

Page 30: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

12

2. Metode Pembuatan Ekstrak

Metode pembuatan ekstrak yang umum digunakan antara lain maserasi,

perkolasi dan sokhletasi. Metode ekstraksi dipilih berdasarkan beberapa faktor

seperti: sifat dari bahan mentah obat dan daya penyesuaian dengan tiap

macam metode ekstraksi dan kepentingan dalam memperoleh ekstrak

sempurna (Ansel, 1989).

a) Maserasi

Merupakan proses paling tepat dimana obat yang sudah halus

memungkinkan untuk direndam sampai meresap dan melunakkan susunan

sel, sehingga zat-zat yang mudah larut akan melarut. Obat yang akan

diekstraksi biasanya ditempatkan pada wadah atau bejana yang bermulut

lebar, kemudian simplisia yang akan diekstraksi dimasukkan lalu bejana

ditutup rapat, dan sisanya dikocok berulang-ulang lamanya, biasanya

berkisar dari 2-14 hari. Pengocokan memungkinkan pelarut segar mengalir

berulang-ulang masuk ke seluruh permukaan dari obat yang sudah halus.

Maserasi biasanya dilakukan pada temperatur 15-20oC dalam waktu

selama 3 hari sampai bahan-bahan yang larut, melarut (Ansel, 1989).

Keuntungan cara penyarian dengan maserasi adalah cara pengerjaan

dan peralatan yang digunakan sederhana dan mudah diusahakan.

Sedangkan kerugian cara maserasi yaitu pengerjaannya lama dan

penyariannya kurang sempurna (Anonim, 1986).

Page 31: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

13

b) Perkolasi

Perkolasi adalah suatu proses dimana obat yang sudah halus,

diekstraksi dengan pelarut yang cocok dengan cara dilewatkan perlahan-

lahan pada suatu kolom. Obat dimampatkan dalam alat ekstraksi khusus

yang disebut perkolator (Ansel, 1989).

c) Sokhletasi

Bahan yang akan diekstraksi dimasukkan ke dalam sebuah kantong

ekstraksi (kertas atau karton) di dalam sebuah alat ekstraksi yang bekerja

kontinyu.

Wadah gelas yang mengandung kantong diletakkan di atas labu suling

dan suatu pendingin aliran balik dan dihubungkan melalui pipa pipet. Labu

tersebut berisi bahan pelarut yang menguap dan jika diberi pemanasan

akan menguap mencapai ke dalam pendingin aliran balik melalui pipa

pipet lalu berkondensasi di dalamnya dan menetes di atas bahan yang

diekstraksi (Voigt, 1984).

3. Cairan Penyari

Alkohol adalah pelarut serba guna yang baik untuk ekstraksi pendahuluan.

Ekstraksi senyawa fenol tumbuhan dengan etanol mendidih biasanya

mencegah terjadinya oksidasi enzim (Harborne, 1987). Pelarut etanol sebagai

cairan pengekstraksi umumnya campuran bahan pelarut berlainan, terutama

campuran etanol-air sehingga dapat menghasilkan suatu bahan aktif yang

optimal, dimana bahan pengotor hanya dalam skala kecil turut dalam cairan

pengekstraksi (Voigt, 1984).

Page 32: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

14

Etanol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung tidak kurang dari

94,7% v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7% C2H60.

Pemerian cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah bergerak,

bau khas, rasa panas, mudah terbakar dengan memberikan nyala biru berasap

(Anonim, 1979).

Sistem penyari yang digunakan dalam ekstraksi harus dipilih berdasarkan

kemampuannya dalam melarutkan jumlah yang maksimal dari zat aktif dan

seminimal mungkin bagi unsur yang tidak diinginkan (Ansel, 1989).

Cairan penyari yang digunakan dalam penelitian adalah etanol 96%.

Etanol merupakan pelarut yang sangat efektif untuk menghasilkan bahan aktif

dalam jumlah yang optimal, tidak menyebabkan pembengkakan membran sel,

memperbaiki stabilitas bahan obat terlarut, selektif, pada konsentrasi diatas

20% dapat mencegah tumbuhnya kapang, tidak beracun dan absorbsinya baik

(Voigt, 1994). Etanol merupakan pelarut yang digunakan untuk ekstraksi

pendahuluan (Harborne 1991), dimana etanol dapat menarik senyawa yang

bersifat polar (polisakarida), semi polar (alkaloid dan kumarin) hingga

senyawa non polar (triterpenoid, sterol dan asam lemak tidak jenuh), maka

diharapkan senyawa yang berkhasiat sebagai anti diabetes yaitu triterpenoid

dan polisakarida dapat ditarik hanya dengan menggunakan satu penyari saja.

Pelarut etanol dapat melarutkan alkaloid basa, minyak menguap, glikosida,

antrakinon, flavonoid, steroid dan saponin (Anonim, 1987).

Page 33: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

15

D. Tablet

1. Pengertian Tablet

Menurut Farmakope Indonesia edisi III, tablet adalah sediaan padat

kompak dibuat secara kempa cetak, dalam bentuk tabung pipih atau sirkuler,

kedua permukaannya rata atau cembung mengandung satu jenis obat atau

lebih dengan atau tanpa zat tambahan.

Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, tablet yaitu sediaan padat

mengandung bahan obat atau tanpa bahan pengisi.

2. Keuntungan dan Kerugian Tablet

Tablet merupakan bentuk sediaan yang utuh dan mempunyai kemampuan

terbaik dari semua bentuk sediaan oral untuk ketepatan ukuran serta

variabilitas kandungan yang paling rendah. Tablet merupakan bentuk sediaan

oral yang paling ringan dan paling kompak, tablet merupakan bentuk sediaan

oral yang paling mudah dan murah untuk dikemas dan dikirim, tablet bisa

ditelan dengan resiko tertinggal di tenggorokan kecil, terutama bila bersalut

yang memungkinkan pecah atau hancurnya tidak segera terjadi.

Kerugian tablet yaitu beberapa obat tidak dapat dikempa menjadi padat

dan kompak, tergantung pada keadaan amorfnya, rendahnya berat jenis dan

flokulasi, obat yang sukar dibasahkan, lambat melarut, dosisnya rendah atau

tinggi, absorbsi optimumnya tinggi melalui saluran cerna atau setiap

kombinasi dari sifat di atas, akan sukar atau tidak mungkin diformulasikan dan

dipabrikasikan dalam bentuk tablet, obat yang rasanya pahit, obat dengan bau

yang tidak dapat dihilangkan, obat yang peka terhadap oksigen atau

Page 34: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

16

kelembaban udara perlu pengapsulan atau penyelubungan dulu sebelum

dikempa (Lachman, 1994).

3. Tablet Oral

Tablet yang pelaksanaan kerja bahan obatnya di dalam lubang mulut

atau dalam ruang rahang. Karakteristiknya untuk jenis tablet ini adalah

tidak hancur, melainkan melarut secara lambat dan kontiyu (Voigt, 1994).

4. Metode Pembuatan Tablet

a. Metode Granulasi Basah

Metode granulasi basah merupakan metode yang paling banyak

digunakan dalam pembuatan tablet. Granulasi basah dapat dibuat dengan

cara menambahkan bahan pengikat pada campuran bahan berkhasiat dan

bahan tambahan kemudian dicampur sehingga terbentuk adonan lembab

yang siap dibuat granul. Tahap-tahap pembuatan tablet dengan metode

granulasi basah dimulai dengan menimbang dan mencampur bahan

berkhasiat dengan bahan pengisi, bahan pengikat, bahan penghancur,

kemudian pembuatan granulasi basah, mengayak adonan lembab menjadi

granul, pengeringan granul, pengayakan kering, pencampuran bahan

pelicin dan pengempaan tablet (Ansel, 1989).

Keuntungan granulasi basah adalah:

1. Meningkatkan kohesifitas dan kompaktibilitas serbuk sehingga

diharapkan tablet yang dibuat dengan mengempa sejumlah granul pada

tekanan kompresi tertentu akan menghasilkan bentuk tablet yang

bagus, keras dan tidak rapuh.

Page 35: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

17

2. Zat aktif yang kompaktibilitasnya rendah dalam dosis yang tinggi

harus dibuat dengan metode granulasi basah, karena jika digunakan

metode cetak langsung memerlukan banyak eksipien sehingga berat

tablet terlalu besar.

3. Zat aktif yang larut air dalam dosis kecil, maka distribusi dan

keseragaman zat aktif akan lebih baik kalau dicampurkan dengan

larutan bahan pengikat.

4. Sistem granulasi basah dapat mencegah segregasi komponen penyusun

tablet yang telah homogen sebelum proses pencampuran.

Zat-zat yang bersifat hidrofob, sistem granulasi basah dapat

memperbaiki kecepatan pelarutan zat aktif dengan perantara cairan pelarut

yang cocok pada bahan pengikat (Sheth dkk, 1980).

b. Metode Granulasi Kering

Merupakan metode yang digunakan untuk bahan-bahan yang peka

terhadap pemanasan atau suhu tinggi dan bahan yang tidak stabil dengan

adanya air. Keuntungan dari metode granulasi kering yaitu tidak

diperlukan panas dan kelembaban dalam proses granulasi, proses

pembuatannya lebih cepat dan ekonomis. Metode ini dilakukan dengan

cara mencampurkan semua bahan sehingga homogen kemudian dilakukan

pengempaan dengan tekanan yang besar menjadi tablet besar (slug) atau

lembaran-lembaran. Slug yang dihasilkan kemudian dihancurkan, diayak

lagi untuk didapat setelah dicampur dengan komponen lain yang masih

dibutuhkan kemudian dikempa menjadi tablet (Anief, 2000).

Page 36: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

18

c. Metode Kempa Langsung

Metode ini dilakukan terhadap bahan-bahan yang sudah mengalir atau

sifat kohesifitasnya tinggi sehingga memungkinkan untuk langsung

dicetak dalam mesin tablet tanpa memerlukan pembasahan dan

pencampuran bahan berkhasiat dengan bahan penolong kemudian

dikompresi langsung dan tidak diperlukan bahan pelicin (Ansel, 1989).

5. Bahan Tambahan dalam Pembuatan Tablet

Pada dasarnya bahan tambahan dalam pembuatan tablet harus bersifat

netral, tidak berbau dan tidak berasa dan sedapat mungkin tidak berwarna

(Voigt, 1984). Bahan tambahan yang digunakan dalam pembuatan tablet

antara lain:

a. Bahan Pengisi

Bahan pengisi ditambahkan dengan tujuan untuk memperbesar volume

dan berat tablet. Bahan pengisi dipilih yang dapat meningkatkan fluiditas

(sifat alir) dan kompresibilitas yang baik (Sheth dkk, 1980). Bahan pengisi

yang biasa digunakan anatara lain sukrosa, laktosa, kalsium karbonat,

dekstrosa, manitol, sorbitol dan bahan lain yang cocok (Lachman dkk,

1994).

b. Bahan Pengikat

Bahan pengikat adalah bahan yang mempunyai sifat adhesive yang

digunakan untuk mengikat serbuk-serbuk menjadi granul selanjutnya bila

dikempa akan menghasilkan tablet kompak. Bahan pengikat diperlukan

dalam pembuatan tablet dengan maksud untuk meningkatkan kohesifitas

Page 37: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

19

antar partikel serbuk sehingga memberikan kekompakan dan daya tahan

tablet. Kebanyakan bahan pengikat yang digunakan sama seperti pada

tablet umumnya, bahan pengikat yang biasa digunakan adalah polivinil

pirolidon, gelatin, polietilen (Voigt, 1984).

Penambahan bahan pengikat dalam sistem granulasi basah dibedakan

atas dua macam. Cara pertama, bahan pengikat dicampur dalam bentuk

kering dengan bahan pengisi dan zat aktif. Campuran ini kemudian

diaktifkan dengan penambahan air atau pelarut yang sesuai untuk

membentuk massa granul. Cara kedua, bahan pengikat ditambahkan dalam

bentuk larutan atau mucilago kedalam campuran serbuk. Cara terakhir ini

lebih efektif dibanding cara pertama, karena bahan pengikat yang

dibutuhkan untuk membentuk granul yang sama lebih sedikit dibanding

dengan penambahan secara kering (Sheth dkk, 1980).

Penggunaan bahan pengikat yang terlalu banyak akan menghasilkan

massa granul yang terlalu basah dan granul yang terlalu keras, sehingga

tablet yang dihasilkan mempunyai waktu hancur yang lama. Sebaliknya,

kekurangan bahan pengikat akan menghasilkan daya rekat yang lemah,

sehingga tablet akan rapuh dan terjadi capping (Parrott, 1971).

c. Bahan Pelicin

Umumnya fungsi dari bahan pelicin adalah untuk mengurangi gesekan

diantara granul dan dinding ruang cetak selama pentabletan dan pengisian.

Manfaat pelicin dalam pembuatan tablet ada beberapa hal yaitu

mempercepat aliran granul dalam corong ke dalam rongga cetakan, selama

Page 38: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

20

pengeluaran tablet mengurangi pergeseran antara tablet dan dinding

cetakan dan memberikan rupa yang baik pada tablet yang sudah jadi

(Ansel, 1989).

Beberapa bahan pelicin yang sering digunakan dalam pembuatan tablet

antara lain: talk, magnesium stearat, asam stearat, garam-garam asam

stearat, dan kalsium (Banker and Anderson, 1986).

d. Bahan Penghancur

Dimaksudkan agar tablet dapat hancur di dalam lambung. Biasanya

digunakan amilum manihot kering, gelatinum, agar-agar, Na-Alginat

(Anief, 2000).

6. Pemerian Bahan Tambahan

a. Natrium Karboksimetilselulosa (CMC-Na) (bahan pengikat)

CMC-Na merupakan garam natrium dari polikarboksi metil eter dari

selulosa. Nama lain dari karboksimetil selulosa adalah akucell, aquasorb,

celulosa gum. Banyaknya fungsi dari karboksi metil selulosa natrium yaitu

sebagai bahan penyalut, tablet salut, bahan untuk membuat suspensi

(Rowe dkk, 2006)

Pemerian CMC-Na berupa serbuk atau granul putih sampai kuning

muda, higroskopis, mudah terdispersi dalam bentuk larutan koloidal.

CMC-Na tidak larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik.

Susut pengeringan tidak lebih dari 10%. Pengeringan dilakukan pada suhu

105oC selama 3 jam (Anonim, 1995).

Page 39: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

21

b. Explotab (bahan penghancur)

Eksplotab disebut juga natrium pati glikonat, digunakan sebagai

pengganti karboksimetil, Eksplotab dapat mengabsorbsi air dengan cepat

dan menyebabkan pembengkakan dari tablet. Eksplotab bersifat netral dan

tidak menyebabkan pecahnya granul serta tidak reaktif (Sheth, dkk.,

1980). Eksplotab digunakan dalam konsentrasi rendah 1-8% dilaporkan

4% merupakan konsentrasi optimum (Banker dan Anderson, 1986)

c. Avicel PH 101 (bahan pengisi)

Serbuk putih bersih, tidak berbau, tidak berasa, campuran serbuk

kristal dan partikel berpori. Dipasarkan dalam ukuran yang berbeda dan

ukuran kelembutan disesuaikan dengan penggunaan yang berbeda pula.

Avicel disebut juga Sellulose Microcrystal Serbuk halus, putih, tidak

berasa, tidak berbau. Identifikasi dengan cara diletakkan 10 mg Avicel PH

101 di dalam gelas arloji dan disebarkan dalam 2 ml iodinat zinci klorida

maka serbuk akan berwarna biru ungu (http://www.digilib.ubaya.ac.id).

d. Aerosil (Adsorben)

Silisium dioksida terdispersi tinggi (aerosil) memiliki permukaan

spesifik dan terbukti sebagai bahan pengatur aliran yang menjadi

keuntungan utamanya, dapat mengurangi lengketnya partikel satu sama

lain, dengan demikian gesekan antar partikel sangat kurang. Aerosil

mengikat lembab melalui gugus silanol (dapat menarik air 40% dari

massanya) dan meskipun demikian sebagai serbuk masih dapat

Page 40: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

22

mempertahankan daya alirnya (Voigt, 1984). Penggunaan sebagai bahan

pengering.

e. Magnesium Stearat

Magnesium stearat berfungsi sebagai lubricant pada konsentrasi 0,25-

5,0% (Luner and Allen, 2006). Magnesium stearat merupakan senyawa

magnesium dengan campuran asam-asam organik padat yang diperoleh dari

lemak, terutama terdiri dari magnesium stearat dan magnesium palmitat

dalam berbagai perbandingan (Anonim, 1995).

f. Aquadest

Pemerian cairan jernih, tidak berwarna, tidak berbau, tidak mempunyai

rasa (Anonim, 1979).

g. Etanol

Etanol adalah campuran etilalkohol dan air. Mengandung tidak kurang

dari 94,7% v/v atau 92,0% dan tidak lebih dari 95,2% v/v atau 92,7%

C2H60. Pemerian cairan tak berwarna, jernih, mudah menguap dan mudah

bergerak, bau khas, rasa panas. Mudah terbakar dengan memberikan nyala

biru berasap (Anonim, 1979).

7. Masalah dalam Pembuatan Tablet

Pada pembuatan tablet sering timbul masalah yang menyebabkan tablet

yang dihasilkan tidak memenuhi persyaratan kualitas, antara lain :

a. Capping

Capping adalah pemisahan sebagian atau keseluruhan permukaan

tablet bagian atas atau bawah. Penyebabnya yaitu udara yang terdapat di

Page 41: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

23

dalam sejumlah partikel atau granul, tidak keluar lagi sampai tekanan

pencetak tablet dilepaskan dan pengaturan tekanan tablet yang tidak tepat.

b. Sticking

Sticking adalah keadaan dimana granul menempel pada dinding die

sehingga dapat menyebabkan tablet menjadi gumpil dan menghasilkan sisi

yang kasar.

c. Picking

Picking adalah perpindahan bahan dari permukaan tablet dan

menempel pada permukaan punch sehingga diperlukan tenaga tambahan

untuk mengatasi gesekan antara tablet dengan dinding die selama

pengeluaran tablet.

d. Binding

Binding adalah melekatnya massa di dinding ruang cetak. Hal ini

disebabkan karena granul masih basah dan dinding pencetak tidak licin

lagi.

e. Mottling

Mottling adalah keadaan dimana distribusi warna tablet tidak merata,

dengan terdapatnya bagian-bagian terang dan gelap pada permukaan yang

seragam. Penyebabnya adalah berbedanya warna obat dengan bahan

penambahan atau bila hasil urai obatnya berwarna (Gunsel and Kanig,

1976).

Page 42: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

24

8. Bahan Pengikat

Pemilihan bahan pengikat tergantung pada kekuatan pengikatan yang

dibutuhkan untuk membentuk granulat dan kecocokannya dengan bahan

tambahan yang lain serta sifat-sifat partikel obat. Bahan pengikat adalah bahan

yang ditambahkan untuk memberikan kekompakan dan daya tahan tablet, oleh

karena bahan pengikat menjamin penyatuan beberapa partikel serbuk dalam

sebuah butir granulat maka jumlah bahan pengikat yang digunakan harus

diatur dengan hati-hati, sebaiknya digunakan sesedikit mungkin untuk

menjaga kekompakannya sampai ditelan dan kemudian harus pecah dan larut

untuk melepaskan bahan obatnya. Pengikat yang ditambahkan dalam larutan

lebih kuat daya ikatnya daripada bila ditambahkan dalam bentuk kering yang

kemudian dibasahkan. Contoh dari bahan pengikat: gula (50%-60%), beberapa

jenis pati (5%-20%), turunan selulosa, gom arab, tragakan (Nurono, 1992).

CMC-Na merupakan garam natrium dari polikarboksi metil eter dari

selulosa. Nama lain dari karboksimetil selulosa adalah akucell, aquasorb,

celulosa gum. Banyaknya fungsi dari karboksi metil selulosa natrium yaitu

sebagai bahan penyalut, tablet salut, bahan untuk membuat suspensi (Rowe

dkk, 2006).

Pemerian CMC-Na berupa serbuk atau granul putih sampai kuning muda,

higroskopis, mudah terdispersi dalam bentuk larutan koloidal. CMC-Na tidak

larut dalam etanol, dalam eter dan dalam pelarut organik. Susut pengeringan

tidak lebih dari 10%. Pengeringan dilakukan pada suhu 1050C selama 3 jam

(Anonim, 1995).

Page 43: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

25

E. Parameter Sifat Fisik Granul

Granul adalah gumpalan dari partikel-partikel yang kecil. Umumnya granul

dibuat dengan cara melembabkan serbuk atau campuran serbuk yang digiling dan

melewatkan adonan yang sudah lembab pada celah ayakan dengan ukuran lubang

ayakan yang sesuai dengan granul yang diinginkan (Voigt, 1984).

Pemeriksaan kualitas granul sangat bermanfaat, karena sifat-sifat granul tidak

hanya mempengaruhi peristiwa pentabletan saja, tetapi juga kualitas tabletnya

sendiri. Pemeriksaan kualitas granul meliputi :

1. Waktu Alir

Adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk mengalir dalam

suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas bahan pelicin,

dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir suatu granul (Voigt,

1984).

Aliran granul dipengaruhi oleh bentuk granul, bobot jenis, keadaan

permukaan dan kelembabannya. Kecepatan aliran granul berpengaruh pada

keseragaman bobot tablet. Apabila 100 gram serbuk waktu alirnya lebih dari

10 detik, akan mengalami kesulitan pada saat penabletan (Sheth et al., 1980).

2. Sudut Diam

Sudut diam merupakan sudut maksimal yang mungkin terjadi antara

permukaan suatu tumpukan serbuk dan bidang horizontal. Bila sudut diam

lebih kecil dari 30°

menunjukkan bahwa bahan dapat mengalir bebas, bila

sudutnya lebih besar atau sama dengan 40°

biasanya mengalirnya kurang baik

(Banker and Anderson, 1986).

Page 44: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

26

F. Pemeriksaan Sifat Fisik Tablet

1. Uji Keseragaman Bobot

Ditentukan berdasarkan pada besar dan kecilnya penyimpangan bobot

tablet yang dihasilkan dibandingkan terhadap rata-rata tablet. Ditimbang 20

tablet satu persatu, dihitung bobot rata-rata tiap tablet. Tidak boleh lebih dari 2

tablet yang masing-masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya

lebih besar dari harga yang ditetapkan kolom A dan tidak satu tablet pun yang

bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga yang

ditetapkan kolom B (Anonim, 1979).

Variasi bobot tablet disebabkan oleh beberapa faktor antara lain:

a. Ukuran dan distribusi ukuran partikel atau granul yang akan ditablet

Pada pengisian ruang kempa dengan volume yang sama dengan granul yang

ukurannya berbeda akan dihasilkan berat tablet yang berbeda.

b. Sifat alir granul

Sifat alir granul mempengaruhi keseragaman bobot tablet. Bila granul tidak

mengalir baik, maka tablet akan tidak seragam bobotnya (Gunsel dan Kanig,

1976).

Tabel 1. Keseragaman Bobot Tablet

Bobot rata-rata

Penyimpangan

A B

25 atau kurang

26 mg sampai dengan 150 mg

151 mg sampai dengan 300 mg

lebih dari 300 mg

15%

10%

7,5%

5%

30%

20%

15%

10%

Page 45: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

27

2. Uji Kekerasan

Kekerasan merupakan parameter yang menggambarkan ketahanan tablet

dalam melawan tekanan-tekanan mekanik seperti goncangan, kikisan dan

terjadinya keretakan tablet selama pengemasan, pengangkutan dan

pendistribusiannya kepada konsumen. Faktor-faktor yang mempengaruhi

kekerasan tablet adalah tekanan kompresi dan sifat bahan yang dikempa.

Tablet yang baik mempunyai kekerasan antara 4 – 8 kg (Parrot, 1971).

3. Uji Kerapuhan

Kerapuhan tablet berpengaruh terhadap kekuatan tablet dalam menahan

adanya guncangan mekanik. Kerapuhan tablet dihubungkan dengan kekuatan

fisik dari permukaan tablet. Faktor-faktor yang mempengaruhi kerapuhan

tablet yaitu bentuk ukuran dan sifat mengembang dari bahan penghancur.

Batas kewajaran kerapuhan yaitu tidak lebih dari 1%. Kerapuhan dinyatakan

sebagai massa yang dilepaskan dari tablet akibat adanya beban penguji

mekanis (Voigt, 1984).

4. Uji Waktu Hancur

Waktu hancur tablet adalah waktu yang dibutuhkan untuk hancurnya tablet

dalam medium yang sesuai sehingga tidak ada bagian tablet yang tertinggal di

atas kasa alat pengujian. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu hancur

adalah sifat fisika kimia granul dan kekerasan tablet, kecuali dinyatakan lain,

waktu hancur tablet tidak bersalut tidak boleh lebih dari 15 menit (Anonim,

1979).

Page 46: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

28

G. Kerangka Pemikiran

Penggunaan obat-obatan di masa modern sekarang ini menempati posisi

yang penting dalam usaha pengobatan suatu penyakit. Hal ini disebabkan karena

meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya kesehatan. (Banker, 1994).

Di Indonesia terdapat berbagai macam obat tradisional. Salah satu tanaman yang

dapat digunakan adalah buah pare (Momordica charantia L.). Saponin, charantin

dan glikosida cucurbitacin adalah kandungan di dalam buah pare yang memiliki

efek menurunkan kadar gula darah.

Kandungan zat aktif ekstrak buah pare tahan panas dan stabil terhadap

adanya air, sehingga metode yang digunakan dalam pembuatan tablet ini adalah

metode granulasi basah. Sediaan tablet mempunyai beberapa keuntungan, di

antaranya ukuran dosis yang dapat disesuaikan, lebih praktis, dan dapat menutupi

rasa pahit ekstrak tersebut. Sediaan ini harus memenuhi standard dan syarat uji

terhadap sifat fisik tablet yang meliputi uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji

kerapuhan, dan uji waktu hancur (Anief, 1993).

Penelitian yang dilakukan yaitu dengan pembuatan tablet ekstrak buah

pare secara metode granulasi basah dengan menggunakan CMC-Na sebagai bahan

pengikatnya. Variasi konsentrasi bahan pengikat bertujuan untuk mendapatkan

formula yang terbaik sehingga dapat dihasilkan tablet ekstrak buah pare sesuai

dengan ketentuan dan syarat yang ada dalam Farmakope Indonesia atau pustaka

lainnya.

Page 47: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

29

H. Hipotesis

Ekstrak buah pare dengan bahan pengikat CMC-Na diduga dapat dibuat

menjadi sediaan tablet ekstrak buah pare dan penggunaan CMC-Na sebagai bahan

pengikat dalam beberapa variasi konsentrasi diduga akan berpengaruh terhadap

sifat fisik tablet ekstrak buah pare (Momordica charantia L.), yang meliputi

kekerasan dan waktu melarut tablet, serta kerapuhan tablet. Semakin tinggi kadar

bahan pengikat akan meningkatkan kekerasan, menaikkan kerapuhan dan

mempercepat waktu larut tablet sehingga pada konsentrasi bahan pengikat tertentu

dapat menghasilkan tablet yang memenuhi persyaratan tablet yang baik.

Page 48: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

30

BAB III

RENCANA PENELITIAN

A. Populasi dan Sampel

Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah tablet ekstrak kental

buah pare, yang buahnya diambil dari perkebunan di daerah Bekonang,

Sukoharjo, Jawa Tengah. Tanaman pare mulai dipanen umur 50-60 hari setelah

tanam. Buah yang siap untuk dipanen adalah buah yang memiliki ukuran buah

yang maksimal. Buah pare yang digunakan dalam penelitian ini adalah buah pare

gajih.

Sampel yang digunakan adalah sejumlah tablet ekstrak kental buah pare

dengan bahan pengikat dengan perbandingan CMC-Na 3%, 5% dan 10%.

B. Variabel Penelitian

1. Identifikasi Variabel Utama

Variabel utama yang digunakan terdiri dari variabel bebas, variabel

tergantung, dan variabel kendali.

2. Klasifikasi Variabel Utama

Bahan pengikat bertindak sebahai variabel bebas, variabel tergantung yang

sengaja direncanakan untuk diteliti pengaruhnya terhadap variabel tergantung.

Variabel tergantung adalah titik pusat persoalan yang merupakan kriteria

penelitian ini, sedangkan variabel kendali adalah variabel yang berpengaruh

selain variabel bebas.

Page 49: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

31

3. Definisi Operasional Variabel Utama

Variabel bebas yang digunakan adalah variasi konsentrasi bahan pengikat

CMC-Na 3%, 5% dan 10%. Variabel tergantung yang digunakan yaitu uji-uji

sifat fisik tablet yang terdiri keseragaman bobot, kekerasan, kerapuhan dan

waktu hancur.

Variabel kendalinya adalah metode pembuatan tablet secara granulasi

basah dan tekanan kompresi pada saat pembuatan tablet ekstrak buah pare

dengan metode granulasi basah.

4. Rancangan Penelitian

Penelitian ilmiah yaitu menemukan pengetahuan dengan menggunakan

metode yang diorganisasi secara sistematis (mengumpulkan, menganalisis,

menginterpretasi data) dengan tujuan untuk melihat perbedaan atau hubungan

(antar variabel). Rancangan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini

yaitu rancangan acak lengkap. Percobaan merupakan satuan randomisasi

sehingga setiap ulangan mempunyai peluang sama besar untuk menempati

setiap lokasi unit percobaan atau diartikan bahwa randomisasi menurut

rangkaian acak lengkap dilakukan secara lengkap.

C. Alat dan Bahan

1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam proses pembuatan tablet ekstrak buah pare

antara lain Oven type IL-70.110/220 V, kain flannel, blender, blower, mortar

stamper, neraca analitik, toples kaca, cawan penguap, batang pengaduk, gelas

Page 50: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

32

ukur, sudip, botol pencampur granul, jangka sorong, mesin pencetak tablet

(single-punch). Alat-alat yang digunakan dalam pengujian tablet ekstrak buah

pare antara lain: alat uji kekerasan, alat uji kerapuhan, alat uji waktu hancur.

2. Bahan

Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini adalah ekstrak buah

pare yang diperoleh dengan maserasi menggunakan pelarut etanol 96 %

teknis, Avicel PH 101 sebagai pengisi, Explotab sebagai bahan penghancur,

CMC-Na sebagai bahan pengikat, Mg stearat sebagai bahan pelicin, Aerosil

sebagai bahan pengering, dan Aquadestilata sebagai bahan pelarut.

D. Waktu dan tempat

1. Tempat Penelitian

Tempat penelitian merupakan sumber diperolehnya data yang dibutuhkan

dari masalah yang akan diteliti. Penelitian yang penulis lakukan ini bertempat

di Laboratorium Farmasetika FMIPA Universitas Sebelas Maret (UNS)

Surakarta dan di Laboratorium Farmasetika dan Teknologi Farmasi

Universitas Setia Budi (USB) Surakarta.

2. Waktu Penelitian

Waktu yang digunakan dalam penelitian ini dimulai dari penyusunan

proposal sampai dengan penyusunan laporan hasil penelitian. Waktu ini

meliputi kegiatan persiapan sampai penyusunan laporan penelitian, yaitu 9

minggu.

Page 51: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

33

E. Metodologi Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari beberapa tahap yang

pada dasarnya adalah dengan membuat ekstrak buah pare (Momordica carantia

linn) menggunakan pelarut etanol 96% secara maserasi, kemudian untuk proses

pentabletannya menggunakan metode granulasi basah. Sebelum proses

pentabletan dilakukan proses pembuatan granul beserta uji sifat fisik granul.

Setelah proses pentabletan dilakukan pengujian sifat fisik tablet yang terdiri dari

uji keseragaman bobot, uji kekerasan, uji kerapuhan, dan uji waktu hancur.

F. Prosedur Penelitian

1. Formulasi Tablet Ekstrak Buah Pare

a. Perhitungan Dosis

Pertimbangan dosis ekstrak buah pare (Momordica charantia linn)

mengacu pada penelitian yang telah dilakukan oleh Leung Lawrence, dkk

(2009) dalam British Journal of Nutrition yaitu sebanyak 200 mg.

b. Formula Tablet

Tabel 2. Formula Tablet

Komposisi

Formula 1

(mg)

Formula 2

(mg)

Formula 3

(mg)

CMC-Na 3 % CMC-Na 5 % CMC-Na 10 %

Ekstrak kental 100 mg 100 mg 100 mg

Aerosil 5 mg 5 mg 5 mg

Explotab 25 mg 25 mg 25 mg

Avicel PH 101 15% 446 mg 434 mg 404 mg

Mg Stearat 1% 6 mg 6 mg 6 mg

Mucilago CMC-Na 20 mg 30 mg 60 mg

Berat Total 600 mg 600 mg 600 mg

Page 52: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

34

2. Pengambilan Sampel

Buah pare diambil dari perkebunan di daerah Bekonang, Sukoharjo, Jawa

Tengah. Tanaman pare mulai dipanen umur 50-60 hari setelah tanam. Buah

yang siap untuk dipanen adalah buah yang memiliki ukuran buah yang

maksimal.

3. Determinasi Tanaman Pare

Buah pare yang diperoleh kemudian dilakukan determinasi untuk

membuktikan kebenaran dari sampel tanaman pare berkaitan dengan ciri-ciri

mikroskopik tanaman pare serta mencocokkan ciri-ciri morfologi yang ada

pada buah pare terhadap kepustakan yang ada dan dibuktikan oleh

Laboratorium Biologi FMIPA UNS.

4. Pengumpulan Bahan

Bahan baku yang digunakan dalam pembuatan ekstrak buah pare ini harus

segar atau apabila kering harus dalam keadaan baik. Berdasar buku Sediaan

Galenika (1986), bahan baku yang digunakan tidak boleh berkapang, dimakan

serangga, atau terkena kotoran hewan. Bahan baku sebelum dibuat ekstrak

dibersihkan terlebih dahulu, bahan baku segar harus dicuci terlebih dahulu

dengan air bersih.

5. Pembuatan Simplisia dan Pembuatan Serbuk

Buah pare segar yang diperoleh kemudian dicuci bersih dan dipotong-

potong kecil-kecil serta diangin-anginkan pada suhu kamar selama satu hari.

Simplisia tersebut kemudian diletakkan dalam loyang yang terbuat dari

alumunium dan dikeringkan di dalam oven pada suhu 40o

C sampai kering

Page 53: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

35

selama 48 jam (2 hari) hingga memenuhi kadar air kurang dari 10%.

Pengeringan ini bertujuan untuk mengurangi kadar air, sehingga mencegah

terjadinya pembusukan oleh cendawan atau bakteri. Bahan yang telah

dikeringkan akan lebih mudah diserbukkan dengan ayakan no. 40.

6. Pembuatan Ekstrak Buah Pare

Sebanyak 480 gram serbuk buah pare dimaserasi dengan 5 bagian cairan

penyari 3840 ml ethanol 96%. Proses maserasi dilakukan selama 5 hari sambil

digojok sekali-kali, kemudian disaring menggunakan kain flannel untuk

memisahkan sari dengan ampas buah pare kemudian dilakukan remaserasi

dengan tetap menggunakan cairan penyari etanol 96% selama 2 hari dan

selanjutnya disaring menggunakan kain flanel. Sari yang didapat dicampur

dengan sari yang pertama kemudian dipekatkan dengan menggunakan rotary

evaporator dengan tekanan rendah dan suhu 50°C sehingga didapatkan

ekstrak kental buah pare (Momordica charantia linn).

7. Pembuatan Ekstrak Kering Buah Pare

Ekstrak kental yang diperoleh dari proses ekstraksi maserasi sebesar 227

gram. Dari ekstrak tersebut, ekstrak yang digunakan untuk pembuatan tablet

ekstrak buah pare dalam tiga formulasi adalah 66 gram. Ekstrak kental

kemudian ditambah dengan bahan pengering yaitu aerosil sebanyak 5% dari

berat ekstrak, setelah keduanya dicampur sampai homogen dan diratakan

dalam cawan petri selanjutnya dimasukkan ke dalam blower selama 3 hari

berturut-turut untuk memperoleh ekstrak kering buah pare.

Page 54: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

36

8. Standarisasi Ekstrak

a. Pemeriksaan Organoleptis

Pemeriksaan terhadap bentuk, warna, rasa, dan bau dari ekstrak

tanaman pare (Momordica charantia linn).

b. Uji Daya Lekat

Sebanyak 100 mg ekstrak buah pare (Momordica charantia linn)

diletakkan diantara dua gelas objek selama 10 menit dan ditindih dengan

beban seberat 1 kg selama 5 menit. Gelas objek dijepit pada alat yang

sudah diberi beban 80 gram, selanjutnya dihitung berapa waktu yang

diperlukan untuk melepaskan gelas objek yang satu dengan yang lainnya.

c. Menghitung Randemen Yang di hasilkan

% = Bobot hasil (mg/Ml)x100 %

Bobot simplisia

9. Prosedur Pembuatan Granul

Pengeringan ekstrak

Mengeringkan ekstrak buah pare dengan aerosil sebanyak 5% dari bobot

ekstrak, lalu dicampur dan diaduk hingga homogen, ekstrak tersebut kemudian

diletakkan dalam oven selama 3 hari hingga terbentuk ekstrak kering.

Pembuatan mucilago

Membuat mucilago CMC-Na 3% digunakan CMC-Na sebanyak 20 mg,

disuspensikan dengan air dingin, kemudian ditambah dengan air panas sampai

100 ml dan diaduk hingga homogen dan terbentuk menjadi mucilago CMC-Na

yg berwarna jernih merata. Cara tersebut juga dilakukan untuk membuat

mucilago CMC-Na 5% dan 10%.

Page 55: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

37

Pembuatan Granul

Setelah ekstrak yang ditambah aerosil kering, ditambahkan dengan bahan

tambahan yang lain yaitu avicel PH 101 sebagai pengisi dan eksplotab sebagai

bahan penghancur, kemudian mengaduknya hingga rata dan homogen.

Mucilago CMC-Na ditambahkan sedikit demi sedikit ke campuran ekstrak

dan bahan tambahan lainnya diaduk hingga terbentuk massa granul basah.

Massa granul basah diayak dengan ayakan no. 16 dan selanjutnya dikeringkan

dalam oven bersuhu 60oC. Setelah terbentuk granul kering, langkah

selanjutnya yaitu mengayak granul kering dengan ayakan no. 18.

Langkah selanjutnya yaitu melakukan pengujian sifat fisik granul yang

terdiri dari uji waktu alir dan sudut diam terhadap granul-granul kering

sebelum dan sesudah granul di tambah dicampur dengan Mg Stearat sebagai

bahan pelicin. Langkah terakhir yaitu melakukan proses pentabletan dan

melakukan uji-uji sifat fisik tablet.

10. Prosedur Pengujian Sifat Fisik Granul

a. Uji waktu alir

Waktu alir adalah waktu yang dibutuhkan sejumlah granul untuk

mengalir dalam suatu alat. Sifat ini dapat dipakai untuk menilai efektifitas

bahan pelicin, dimana adanya bahan pelicin dapat memperbaiki sifat alir

suatu granul (Voigt, 1984). Bentuk granul yang tidak seragam dan ukuran

partikel yang semakin kecil menyebabkan granul mudah menggumpal

sehingga sifat alirnya jelek (Lachman, 1994).

Page 56: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

38

Granul seberat 100 g dilewatkan sebuah corong alat uji waktu alir yang

dilengkapi dengan penutup. Setelah itu penutup corong dibuka dan granul

akan keluar. Waktu yang diperlukan untuk mengalirnya semua granul

dicatat sebagai waktu alir, tidak lebih dari 10 detik (Anonim, 1979).

b. Uji Sudut Diam

Sudut maksimum yang dibentuk permukaan serbuk dengan permukaan

horizontal pada waktu berputar dinamakan sebagai sudut diam. Bila sudut

diam lebih kecil atau sama dengan 300 menunjukkan bahwa bahan dapat

mengalir bebas, bila sudutnya lebih besar atau sama dengan 400

biasanya

daya mengalirnya kurang baik (Banker dan Anderson, 1986).

Granul seberat 100 g dituang ke dalam corong. Sudut diam diamati

dari sudut yang terbentuk antara permukaan bebas tumpukan granul yang

tertuang terhadap alas bidang datar, dinyatakan dengan:

α = sudut diam (º)

h = ketinggian kerucut granul (cm)

r = jari-jari tumpukan granul (cm)

c. Uji Susut Pengeringan Granul

Sebanyak 2 gram granul dimasukkan ke dalam alat uji Ohaus MB 23,

dan dibaca % susut pengeringan granul.

11. Prosedur Pentabletan

Tahapan pembuatan tablet meliputi :

a. Setelah dilakukan pengujian terhadap granul, langkah selanjutnya adalah

pentabletan.

Tangen α = h/r

Page 57: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

39

b. Untuk mengetahui bobot dan tekanan yang sesuai dengan ketentuan,

tahap awal yaitu dengan melakukan validasi (pengukuran bobot dan

tekanan) terhadap alat tablet.

c. Jika pada uji coba bobot, diameter dan ketebalan tablet belum sesuai

maka dilakukan pengaturan terhadap alat pentabletan agar menghasilkan

tablet yang sesuai.

d. Setelah menemukan bobot dan ukuran yang sesuai, proses pentabletan

dapat dilakukan dengan mesin tablet otomatis.

e. Selanjutnya dilakukan pengujian terhadap sifat fisik tablet yang

dihasilkan.

12. Prosedur Pengujian Sifat Fisik Tablet

a. Uji Keseragaman Bobot

Keseragaman bobot ditetapkan sebagai berikut: ditimbang 20 tablet,

dihitung rata-rata tiap tablet. Jika ditimbang satu persatu, tidak boleh lebih

dari harga yang ditetapkan dalam kolom A dan atau tidak boleh satu tablet

pun yang bobotnya menyimpang dari bobot rata-rata lebih dari harga

dalam kolom B. Jika perlu dapat digunakan 10 tablet dan tidak satu tablet

pun yang bobotnya menyimpang lebih besar dari bobot rata-rata yang

ditetapkan dalam kolom A maupun kolom B (Anief, 1997).

Perhitungan bobot rata-rata dan harga CV (Coefficient of Variation)

nya dengan rumus :

X = bobot purata tablet

SD = simpangan Baku

CV = SD / X .100%

Page 58: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

40

b. Uji Waktu Hancur

Lima tablet dimasukkan ke dalam tabung berbentuk keranjang,

kemudian dinaikturunkan secara teratur 30 kali setiap menit dalam air

dengan suhu 37ºC. Tablet dinyatakan hancur jika tidak ada bagian tablet

yang tertinggal di atas kasa, kemudian dicatat sebagai waktu hancur tablet.

c. Uji Kerapuhan

Tablet yang mudah menjadi bubuk menyerpih dan pecahan-pecahan

pada penanganan akan kehilangan keelokannya serta konsumen enggan

menerima dan dapat menimbulkan variasi yang berat dan

keseragamannya.

Alat penguji kerapuhan disebut friabilitor memperlakukan sejumlah

tablet terhadap pengaruh goresan dan goncangan dengan memakai sejenis

kotak plastik yang berputar pada kecepatam 25 rpm, menjatuhkan tablet

sejauh 6 inchi pada setiap putaran. Biasanya tablet yang telah ditimbang

diletakkan di dalam alat tersebut, kemudian dijalankan sebanyak 100x

putaran atau selama 4 menit. Dua puluh tablet dibebasdebukan, kemudian

ditimbang dengan seksama, baru dimasukkan ke dalam alat uji,

selanjutnya tablet dikeluarkan dari alat, dibebasdebukan lagi dan

ditimbang. Kerapuhan tablet dihitung dengan persamaan sebagai berikut :

Kerapuhan = (berat awal - berat tablet setelah percobaan) x 100%

berat awal

d. Uji Kekerasan

Satu tablet diletakkan di tengah dan tegak lurus memanjang pada alat

pengukur kekerasan tablet. Mula-mula skala diletakkan di posisi nol (0),

Page 59: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

41

kemudian penekan tablet diputar pelan-pelan sampai tablet pecah.

Kekerasan tablet ditunjukkan dengan skala (kg) yang terlihat pada alat

ketika tablet sudah pecah.

G. Pengolahan dan Analisa Data

Bahan pengikat CMC-Na dengan variasi konsentrasi terhadap keseragaman

bobot tablet, kekerasan tablet, kerapuhan tablet, dan waktu hancur tablet dari

formula tersebut. Pengolahan dan analisa data pada penelitian dilakukan dengan

cara data yang diperoleh dari pengujian dibandingkan dengan persyaratan dalam

farmakope dan pustaka lainnya.

H. Diagram Alir Cara Kerja

a. Metode Pembuatan Ekstrak

Gambar 1. Bagan Metode Pembuatan Ekstrak

Ekstraksi pelarut etanol 96%, Metode Maserasi

Dikeringkan menggunakan vacuum evaporator

Ekstrak cair

Ekstrak kental

Dikeringkan dengan oven

Buah segar pare(Momordica carantia linn ) Simplisia kering

Dicampur aerosil 5% Oven selama 3 hari Ekstrak kering

Page 60: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

42

b. Prosedur Pembuatan Tablet dengan konsentrasi CMC-Na 3%, 5%, 10%

Gambar 2. Bagan Prosedur Penelitian

Ekstrak kering buah pare

CMC-Na 3 %, 5 %, 10 % Campuran serbuk

Granul basah

Granul kering

Massa tablet

Uji sifat fisis granul sebelum

dan sesudah penambahan

bahan pelicin

Dicampur dalam mortir

stamper

Diayak (16 mesh)

Diayak (18mesh)

Di keringkan di oven

600 C

Mg Stearat

Uji sifat fisis tablet

Data Analisis

Avicel PH 101 Eksplotab Aerosil

Massa granul

Page 61: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

43

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian Buah Pare

1. Hasil Determinasi Tanaman Pare

Buah pare dilakukan determinasi untuk membuktikan kebenaran dari

sampel dari tanaman pare berkaitan dengan ciri-ciri mikroskopik tanaman pare

serta mencocokkan ciri-ciri morfologi yang ada pada buah pare terhadap

kepustakan dan dibuktikan oleh Laboratorium Biologi FMIPA UNS. Hasil

determinasi tanaman pare yang didapat menurut C.A. Backer & R.C.

Bakhuizen van den Brink, Jr. tahun 1963 : 1b-2b-3b-4b-12b-13b-14b-17b-

18b-19b-20b-21b-22b-23b-24b-25b-26b-27a-28b-29b-30b-31b-32a-33a-34a-

35a-36d-37b-38b-39b-41b-42b-44b-45b-446e-50b-51b-53b-54b-57b-58b-59d-

72b-73b-74b-631b-632b-633a-634b-635b-636b-637b-638b-639b-640b-652d-

653a-654b_______________________________________74. Cucurbitaceae

1b-2b-4b-6b-7b-11a-12a-13a-14b________________________7. Momordica

1a_________________________________________Momordica charanthia

2. Morfologi Tanaman

Pare banyak terdapat di daerah tropis, tumbuh baik di dataran rendah dan

dapat ditemukan tumbuh liar di tanah terlantar, tegalan, dibudidayakan atau

ditanam di pekarangan dengan dirambatkan di pagar. Tanaman ini tidak

memerlukan banyak sinar matahari, sehingga dapat tumbuh subur di tempat-

tempat yang agak terlindung.

Page 62: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

44

Habitus: herba semusim, merambat atau memanjat dengan sulur berbentuk

spiral. Akar: tunggang, putih kotor atau kuning keputihan. Batang: masif,

berusuk lima, masih muda berambut, setelah tua gundul, warna hijau. Daun:

tunggal, letaknya berseling, bulat telur, berbulu, berlekuk, pangkalnya

berbentuk jantung, berbagi mnjari 5-9, tangkai panjang, 7-13 cm, warna hijau

tua. Bunga: tunggal, berklamin satu, kelopak bentuk lonceng, dengan banyak

rusuk atau tulang membyjur, mahkota bulat telur, warna kuning, benang sari

tiga, kepala sari lepas, putik satu, warna putih, bakal buah berparuh, berduri

tempel, berambut halus, tangkai bunga 5-15cm, daun pelindung berbentuk

jantung hingga ginjal, warna hijau. Buah: buni, bulat memanjang, berusuk 8-

10, berbintil-bintil tidak beraturan, warna hijau ketika muda dan jingga setelah

masak, runcing pada ujungnya serta permukaan bergerigi, rasanya pahit, pecah

dengan 3 katup. Biji: pipih memanjang, keras dengan alur tidak beraturan,

warna coklat kekuningan pucat, jika buah masih mentah maka biji akan

berwarna putih.

Terdapat tiga jenis tanaman pare, yaitu pare gajih, pare kodok dan pare

hutan. Pare gajih berdaging tebal, warnanya hijau muda atau keputihan,

bentuknya besar dan panjang serta rasanya tidak begitu pahit. Pare kodok

buahnya bulat pendek dan rasanya pahit. Pare hutan adalah pare yang tumbuh

liar, buahnya kecil-kecil dan rasanya pahit (Rukmana, 1997). Buah pare yang

digunakan dalam penelitian ini adalah buah pare gajih.

Page 63: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

45

3. Hasil Perhitungan Rendemen Simplisia Buah Pare

Berat pare basah beserta bijinya adalah 10.000 gram, sedangkan berat isi

buah pare adalah 650 gram, sehingga berat pare basah tanpa biji adalah 9350

gram. Berat pare kering adalah 480 gram, dengan demikian rendemen serbuk

terhadap herba basah sebesar 5,13%. Hasil perhitungan dapat dilihat pada

lampiran 10.

4. Hasil Pembuatan Ekstrak

Ekstrak buah pare diperoleh dari proses maserasi dengan pelarut etanol

96% b/v. Ekstrak yang diperoleh berupa ekstrak kental. Penambahan aerosil

5% bertujuan untuk mengeringkan ekstrak sampai diperoleh massa yang

kering dan homogen serta untuk mengurangi kelembaban ekstrak.

Tabel 3. Hasil Pembuatan Ekstrak

Berat Serbuk Kering

(gram)

Ekstrak Kental

(gram)

Rendemen

(%)

480 227,57 47,41

a. Hasil Pemeriksaan Organoleptik

Ekstrak buah pare berbentuk kental, warna coklat kehitaman, bau khas

lemah dan rasa pahit pekat.

b. Hasil Pemeriksaan Kadar Air

Hasil pemeriksaan kadar air ekstrak kental buah pare sebesar 14,1%.

Menurut Voigt (1995) kadar air untuk ekstrak kental kurang dari 30%,

sehingga hasil tersebut sudah sesuai dengan ketentuan yang telah

ditetapkan. Semakin tinggi kadar air menyebabkan ekstrak tidak stabil

Page 64: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

46

karena ekstrak akan mudah ditumbuhi oleh bakteri, kapang dan jamur,

sehingga akan mengakibatkan kerusakan pada ekstrak.

Tabel 4. Hasil Pemeriksaan Kadar Air Ekstrak Buah Pare

No Berat Ekstrak (gram) Kadar Air (%)

1. 2,02 12,40

2. 2,07 15,00

3. 2,15 14,90

x 14,10

c. Hasil Pemeriksaan Uji Kelekatan

0,5 gram ekstrak ditempatkan di antara 2 objek glass, kemudian diberi

beban seberat 500 gram selama 5 menit, kemudian objek glass yang

berada di atas ditarik dengan beban seberat 50 gram. Hasil pemeriksaan uji

kelekatan ekstrak buah pare yang terlepas dari objek glass selama 4 menit.

d. Perhitungan Dosis Ekstrak Buah Pare

Dosis ekstrak buah pare (Momordica charantia linn) mengacu pada

penelitian yang telah dilakukan oleh Leung Lawrence, dkk (2009) di

dalam British Journal of Nutrition yaitu sebanyak 200 mg ekstrak buah

pare yang digunakan dua kali sehari untuk terapi diabetes melitus.

e. Pembuatan Ekstrak Kering Buah Pare

Ekstrak yang digunakan untuk pembuatan tablet ekstrak buah pare

dalam tiga formulasi adalah 66 gram. Ekstrak tersebut kemudian ditambah

bahan pengering aerosil 5%, lalu dicampur sampai homogen selanjutnya

diratakan pada cawan petri kemudian dimasukkan ke dalam blower selama

3 hari berturut-berturut untuk memperoleh ekstrak kering buah pare.

Page 65: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

47

B. Hasil Pengujian Mutu Fisik Granul

Penelitian ini untuk membuat tablet ekstrak buah pare yang berkhasiat sebagai

obat anti diabetes dan juga merupakan salah satu alternatif dalam pemanfaatan

buah pare sebagai obat tradisional. Proses pembuatan tablet ekstrak buah pare

dilakukan dengan metode granulasi basah dan bahan pengikat yang digunakan

adalah CMC-Na dengan konsentrasi 3%, 5% dan 10%. Pembuatan mucilago

CMC-Na 3% digunakan CMC-Na sebanyak 20 mg untuk satu tablet. Secara teori,

untuk membuat bahan pengikat CMC-Na 3% dibutuhkan serbuk CMC-Na

sebanyak 3 gram yang kemudian dilarutkan dalam 100 ml air panas dan diaduk

hingga merata. Cara tersebut juga dilakukan untuk membuat mucilago CMC-Na

5% dan 10%. Jumlah mucilago CMC-Na 3% yang digunakan adalah 4,4 gram

CMC-Na yang dilarutkan dalam 146,67 ml aquadest. Untuk CMC-Na konsentrasi

5% diperlukan 6,6 gram yang dilarutkan dalam 132 ml aguadest. Untuk CMC-Na

10% diperlukan 13,2 gram CMC-Na dan 132 ml aquadest. Dalam pencampuran

dengan bahan pengikat, perlu pengadukan yang kuat agar bahan pengikat dapat

tercampur homogen ke dalam campuran serbuk.

Setelah proses pembuatan granul kering selesai selanjutnya dilakukan

pemeriksaan untuk mengetahui apakah granul dapat menghasilkan mutu tablet

yang baik yang memenuhi persyaratan. Pemeriksaan granul terdiri dari susut

pengeringan, waktu alir dan sudut diam granul.

1. Susut Pengeringan Granul

Pengujian susut pengeringan granul dilakukan setelah tahap granulasi tiap

formulasinya, hal ini dilakukan untuk mengetahui kandungan lembab granul

Page 66: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

48

karena kelembaban yang terlalu tinggi akan mempengaruhi kekerasan tablet.

Hasil pemeriksaan susut pengeringan granul :

Tabel 5. Hasil Pemeriksaan Susut Pengeringan

LOD

(%)

Konsentrasi Bahan Pengikat

3% 5% 10%

I 4,50 3,90 4,40

II 4,00 4,50 4,90

III 4,80 4,40 4,90

4,43 4,27 4,73

Susut pengeringan granul dilakukan untuk metode granulasi basah, setelah

granulasi siap untuk ditablet kemudian dimasukkan dalam alat yang disebut

Ohaus MB 23 yang kemudian dipanaskan hingga suhu 110o. Susut

pengeringan granul yang baik adalah tidak lebih dari 3-5%. Pengeringan

granul yang baik akan menghasilkan tablet yang baik karena mempunyai

waktu alir yang baik sehingga granul akan kompak saat melalui mesin tablet.

Pada penelitian ini menunjukkan bahwa susut pengeringan granul tidak

melebihi ketentuan yang telah ditetapkan.

2. Waktu Alir

Pengujian granul dilakukan dengan menggunakan sejumlah granul seberat

100 gram yang kemudian dialirkan melalui corong kaca yang sudah dipasang

seperti pada lampiran 17. Apabila 100 gram serbuk mempunyai waktu alir

lebih dari 10 detik, akan mengalami kesulitan pada saat penabletan (Sheth et

al., 1980). Waktu alir granul digunakan untuk menentukan sifat alir serbuk

atau granul. Granul yang mempunyai waktu alir yang baik, pada pengisian ke

ruang cetak akan berlangsung secara kontinyu, sehingga akan menghasilkan

massa tablet yang tepat dan takaran yang tinggi. Semakin kecil harga waktu

Page 67: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

49

alir maka sifat alirnya semakin baik sehingga proses pentabletan tidak

mengalami kesulitan. Hasil pemeriksaan waktu alir granul dapat dilihat pada

lampiran 11.

Tabel 6. Hasil Pemeriksaan Waktu Alir

Konsentrasi Bahan Pengikat Waktu Alir (detik) ±SD

3% 8,68 ± 0,36a

5% 7,77 ± 0,16b

10% 6,66 ± 0,13c

Huruf yang berbeda menunjukkan bahwa ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga formula memberikan waktu

alir yang baik yaitu kurang dari 10 detik. Hasil uji anova menunjukkan bahwa

ada beda waktu yang signifikan antara konsentrasi 3%, 5% dan 10% dengan

taraf kepercayaan 95%.

3. Sudut Diam

Sudut maksimum yang dibentuk permukaan granul dengan bidang

horizontal disebut sebagai sudut diam. Bila sudut diam lebih kecil atau sama

dengan 30o menunjukkan bahwa granul dapat mengalir bebas. Bila sudutnya

lebih besar atau sama dengan 40o

menunjukkan daya alirnya kurang baik

(Lachman dkk, 1994). Besar kecilnya sudut diam dipengaruhi oleh bentuk,

ukuran, dan kelembaban granul. Semakin kecil sudut diam yang terbentuk

oleh granul, maka akan semakin baik sifat granul tersebut. Hasil pemeriksaan

sudut diam granul dapat dilihat pada lampiran 12.

Tabel 7. Hasil Pemeriksaan Sudut Diam

Konsentrasi Bahan Pengikat Sudut Diam (o) ± SD

3% 27,40 ± 0,39a

5% 28,05 ± 0,78a

10% 25,17 ± 0,73b

Huruf yang berbeda menunjukkan bahwa ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Page 68: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

50

Hasil uji anova menunjukkan bahwa ada sudut diam yang signifikan antara

konsentrasi 3% dan 10% serta konsentrasi 5% dan 10%, sedangkan untuk

konsentrasi 3% dan 5% tidak ada sudut diam yang beda signifikan dengan

taraf kepercayaan 95%.

C. Hasil Pengujian Mutu Fisik Tablet

Pemeriksaan uji mutu fisik tablet dilakukan untuk mengetahui apakah tablet

yang sudah dibuat memenuhi persyaratan Farmakope Indonesia dan pustaka lain,

sehingga diharapkan dapat menghasilkan mutu tablet yang baik. Pemeriksaan

mutu fisik tablet meliputi keseragaman bobot, kerapuhan, kekerasan dan waktu

hancur tablet.

1. Uji Keseragaman Bobot Tablet

Bobot tablet dipengaruhi oleh kecepatan alir granul ke dalam ruang cetak,

dimana jika kecepatan aliran granul baik maka granul yang masuk dalam

ruang cetak semakin banyak sehingga bobot tablet juga semakin besar. Selain

itu akan semakin besar pula bobot tablet (Lachmann dkk, 1994).

Tiap konsentrasi bahan pengikat membutuhkan 20 tablet yang kemudian

ditimbang satu-persatu dan dihitung rata-rata bobot tablet tiap konsentrasinya.

Hasil pengujian keseragaman bobot dapat dilihat di lampiran 13.

Tabel 8. Hasil Pengujian Keseragaman Bobot Tablet

Konsentrasi Bahan Pengikat Keseragaman Bobot (mg) ± SD Varian (%)

3% 649,70 ± 1,45a 0,03

5% 645,90 ± 1,82a 0,03

10% 629,05 ± 1,30a 0,02

Huruf yang sama menunjukkan bahwa tidak ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Page 69: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

51

Hasil pengujian menunjukkan bahwa tablet dari 3 formulasi memenuhi syarat

keseragaman bobot, seperti yang tercantum dalam Farmakope Indonesia Edisi

III, yaitu jika digunakan 20 tablet tidak boleh lebih dari 2 tablet yang masing-

masing bobotnya menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih besar dari harga

yang ditetapkan kolom A, dan tidak satu tablet pun yang bobotnya

menyimpang dari bobot rata-ratanya lebih dari yang ditetapkan oleh kolom B.

Penyimpangan bobot rata-rata untuk tablet dengan berat yang lebih dari 300

mg adalah sebesar ± 5% dari bobot tablet.

Hasil uji anova menunjukkan bahwa keseragaman bobot tidak ada beda

yang signifikan antara konsentrasi 3%, 5% dan 10% dengan taraf kepercayaan

95%.

2. Uji Kerapuhan Tablet

Pengujian kekerasan tablet ekstrak buah pare masing-masing konsentrasi

bahan pengikat menggunakan 20 tablet dengan menggunakan 3 kali

pengulangan kemudian hasil pengulangan dibuat rata-rata. Hasil pengujian

dapat dilihat pada lampiran 14.

Tabel 9. Hasil Pengujian Kerapuhan Tablet

Konsentrasi Bahan Pengikat Kerapuhan (%) ± SD

3% 6,36 ± 2,35a

5% 37,58 ± 2,14b

10% 72,77 ± 5,60c

Huruf yang berbeda menunjukkan bahwa ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Menurut Lachman (1994), angka kerapuhan yang memenuhi syarat yaitu

angka kerapuhan yang tidak lebih dari 1%. Kerapuhan tablet akan

mempengaruhi mutu fisik tablet. Kerapuhan tablet merupakan salah satu hal

yang harus dipertimbangkan dalam pembuatan tablet yang diusahakan untuk

Page 70: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

52

memenuhi persyaratan mengenai kerapuhan tablet. Kerapuhan tablet

dinyatakan dalam prosen yang mengacu pada massa tablet awal sebelum

pengujian atau setelah pengujian (Voigt, 1994). Kerapuhan tablet dipengaruhi

oleh banyaknya fines pada saat pembuatan granul. Semakin banyak fines, akan

semakin tinggi angka kerapuhan karena fines tersebut berfungsi sebagai

pengikat sekat yang mengurangi gaya adhesi antar partikel sehingga

menyebabkan kerapuhan tablet meningkat (Lachman dkk, 1989). Dalam

pengujian ini, hasil yang didapat tidak memenuhi ketentuan yang ada. Secara

teori penggunaan konsentrasi bahan pengikat yang semakin besar

menyebabkan nilai kerapuhan semakin kecil. Hal ini disebabkan karena

kekuatan antar partikel penyusun yang semakin kuat sehingga menghasilkan

tablet yang kompak dan mempunyai kerapuhan yang rendah. Tetapi pada

kenyataannya, semakin tinggi konsentrasi, semakin tinggi pula angka

kerapuhan yang ada. Hal ini dikarenakan sifat dasar CMC-Na jika semakin

tinggi konsentrasi pengikat yang digunakan maka semakin tinggi pula angka

kerapuhannya.

Dari data kerapuhan tablet di atas dapat dilihat bahwa ketiga formula

mempunyai kerapuhan yang kurang baik karena ketiga formula tersebut

memiliki angka kerapuhan yang melebihi kententuan yaitu 1%. Hasil uji

anova menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan antara angka kerapuhan

tablet ekstrak buah pare dengan konsentrasi pengikat yang berbeda pada taraf

kepercayaan 95%.

Page 71: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

53

3. Uji Kekerasan Tablet

Pengujian kekerasan tablet ekstrak buah pare masing-masing konsentrasi

bahan pengikat menggunakan 10 tablet yang kemudian dihitung rata-rata

kekerasan. Hasil kekerasan tablet dapat dilihat di lampiran 15.

Tabel 10. Hasil Pengujian Kekerasan Tablet

Konsetrasi Bahan Pengikat Kekerasan (kg) ± SD

3% 4,10 ± 0,57a

5% 2,77 ± 0,21b

10% 1,42 ± 0,46c

Huruf yang berbeda menunjukkan bahwa ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Menurut Ansel (1989), syarat yang ditetapkan terhadap tablet dalam uji

kekerasan yaitu kekerasan tablet harus lebih dari 4 kg. Kekerasan merupakan

parameter dari ketahanan tablet terhadap tekanan selama produksi sampai

digunakan konsumen, jumlah dan jenis bahan pengikat dalam bentuk

mucilago menghasilkan kekerasan tablet yang lebih baik dibandingkan

granulasi kering atau kempa langsung. Kekerasan tablet dipengaruhi oleh

beberapa faktor, diantaranya: faktor kandungan pada serbuk (fines) pada saat

pentabletan, dimana serbuk mempunyai daya kohesi antara partikel sehingga

kekerasan akan lebih tinggi. Secara teori semakin besar konsentrasi bahan

pengikat, maka semakin keras tablet yang dihasilkan. Faktanya makin besar

konsentrasi pengikat CMC-Na makin rendah angka kekerasan yang

dihasilkan. Hasil uji anova menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan

antara angka kekerasan tablet ekstrak buah pare dengan konsentrasi pengikat

CMC-Na yang berbeda yaitu 3%, 5% dan 10%. Angka kekerasan tablet buah

pare dengan bahan pengikat CMC-Na 3%, sudah memenuhi persyaratan yang

ditetapkan.

Page 72: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

54

4. Uji Waktu Hancur Tablet

Pengujian kekerasan tablet ekstrak buah pare masing-masing konsentrasi

bahan pengikat menggunakan 6 tablet yang kemudian dihitung rata-ratanya.

Hasil pengujian waktu hancur dapat dilihat di lampiran 16.

Tabel 11. Hasil Pengujian Waktu Hancur Tablet

Konsentrasi Bahan Pengikat Waktu Hancur (menit) ± SD

3% 3,24 ± 0,36a

5% 1,48 ± 0,07b

10% 0,98 ± 0.20c

Huruf yang berbeda menunjukkan bahwa ada beda nyata pada taraf signifikan 0,05.

Hasil uji waktu hancur telah memenuhi syarat yang ditetapkan dalam

Farmakope Indonesia Edisi III, yaitu tidak melebihi dari batas waktu yang

ditentukan yaitu 15 menit. Waktu hancur tablet dimaksudkan agar komponen

obat yang ada di dalam tablet tersebut dapat larut dan hancur melepaskan

obatnya ke dalam cairan tubuh. Tablet akan semakin cepat larut dan hancur

dengan bertambahnya jumlah bahan penghancur yang ditambahkan. Semakin

lambat tablet dalam mengabsorbsi air, semakin lama bahan penghancur

bekerja sehingga semakin lama pula waktu hancurnya. Hasil uji anova

menunjukkan bahwa ada beda yang signifikan mengenai waktu hancur tablet

ekstrak buah pare dengan konsentrasi pengikat CMC-Na yang berbeda yaitu

3%, 5% dan 10%.

Page 73: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

55

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang didapat berdasarkan hasil penelitin dan data-data statistik

terhadap uji sifat fisik tablet antara lain:

1. Ekstrak buah pare dengan bahan pengikat CMC-Na dalam konsentrasi 3%

dapat dibuat menjadi tablet yang baik, sedangkan konsentrasi 5% dan 10%

tidak dapat dibuat menjadi tablet yang baik karena pada uji kerapuhan dan uji

kekerasan tablet tidak memenuhi persyaratan yang ada.

2. Perbedaan konsentrasi pengikat CMC-Na ternyata memberikan hasil uji mutu

fisik yang berbeda. Perbedaan ini ditunjukkan dengan semakin besar

konsentrasi pengikat, semakin tinggi angka kerapuhan dan semakin rendah

angka kekerasannya.

B. Saran

Buah pare merupakan tanaman obat yang berguna sebagai antidiabetes.

Penelitian ini perlu dikaji ulang mengenai formulasi resep dan konsentrasi bahan

pengikat CMC-Na dalam resep sehingga dapat menghasilkan tablet yang sesuai

dengan persyaratan yang ada.

Page 74: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

56

DAFTAR PUSTAKA

Aguseik Jaya, 2007, Ekstrak Buah Pare untuk Penderita Diabetes Militus, Media

Informasi Kesehatan Volume No.4 Desember 2007,220-222

Anief, Moh., 2006, Ilmu Meracik Obat, 210, Gadjah Mada University Press,

Yogyakarta.

Anonim. 1979, Farmakope Indonesia, Edisi III, Departemen Republik Indonesia,

Jakarta, 7

Anonim. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi III. Departemen Kesehatan Republik

Indonesia. Jakarta.

Anonim. 1986. Sediaan Galenik. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik

Indonesia.

Anonim. 1987. Analisis Obat Tradisional. Jakarta: Departemen Kesehatan

Republik Indonesia.

Anonim, 1989, Materia Medica Indonesia, Jilid V VI, 163-167, Departemen

Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 1995a, Materia Medica Indonesia, Edisi VI, Departemen Kesehatan

Republik Indonesia, Jakarta

Anonim, 1995b, Farmakope Indonesia, Edisi IV, Departemen Kesehatan Republik

Indonesia, Jakarta

Ansel HC. 1989. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi. Diterjamahkan oleh

Ibrahim F. Edisi IV. Jakarta: UI Press. hlm 605-608.

Banker, G.S. and Anderson, N.R., 1986, Tablet In The Theory and Practice of

Industrial Pharmacy, dalam Lachman, L., Lieberman, H.A., dan Kanig, J.L.,

Teori dan Praktek Farmasi Industri, Diterjemahkan oleh Siti Suyatmi, Iis

Arsyah, Ed. III, 645, 651, 654, 686, 697-699, 702-703, UI Press, Jakarta.

Gilbert S. Banker., Neil R. Anderson. In: Leon Lachman, Herbert A. Liberman,

Joseph L. Kanig, (Eds.). The Theory and Practice Of Industrial Pharmacy,

3rd edn. Mumbai: Varghese Publishing House: 1986. p293-373. Gunsel,

W.L., and Kanig, J.L, 1976, Tablet in Lachman, L., Lieberman, H.A.,

Kanig, J.L., (Ed. 5), The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd

Edition, Lea and Febinger, Philadelphia.

Gunsel, W.L., and Kanig, J.L, 1976, Tablet in Lachman, L., Lieberman, H.A.,

Kanig, J.L., (Ed. 5), The Theory and Practice of Industrial Pharmacy, 2nd

Edition, Lea and Febinger, Philadelphia.

Page 75: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

57

Hyeronimus SB. Ragam dan Khasiat Tanaman Obat. 1st ed. Jakarta: Agro

Media;2006.

Lachman, L, Liebermen, H.A, and Kaning, J.L., 1994, The Theory and Practice of

Industrial Pharmacy, Eds, 174-195, Lea and Febiger, Phildelphia

Lawrence Leung*, Richard Birtwhistle, Jyoti Kotecha, Susan Hannah and Sharon

Cuthbertson, 2009, Anti-diabetic and hypoglycaemic effects of Momordica

charantia (bitter melon): a mini review, British Journal of Nutrition (2009),

102, 1703–1708

Mahdi Jufri, Abdul Mun’im, Yohanna Arisanti, 2008, Pembuatan Tablet Ekstrak

Pare Dengan Metode Cetak Langsung, Jurnal Bahan Alam Indonesia ISSN

1412-2855 Vol. 6, No.4 ,129-134

Mursito, Bambang Drs., 2000, Tampil Percaya Diri dengan Ramuan Tradisional,

98-99, Penebar Swadaya, Jakarta

Parrott, E.L., 1971,.Pharmaceutical Technology, 82, Burgess Publishing

Company, Minneapolis.

Rukmana R, 1997, Budidaya Pare, Kanisius, Yogyakarta

Saifullah, 2008, Eksipien Untuk Sediaan Tablet,

http://www.saifullah.staff.ugm.ac.id/?p=37 , 20 April 2011.

Sudarsono, Didik Gunawan, 2002, Tumbuhan Obat II, Pusat Studi Obat

Tradisional,Yogyakarta

Syamsuhidayat, S.S and Hutapea, J.R, 1991, Inventaris Tanaman Obat Indonesia

Edisi II, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta

Tati, S. S. Subahar, 2004, Khasiat dan manfaat Pare si Pahit Pembasmi Penyakit,

Agro Media Pustaka, Jakarta

Voight R. 1984. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi. Diterjemahkan oleh

Soendani Noerono. Edisi V. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press. hal

561-563, 553-586.

Page 76: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

58

LAMPIRAN

Page 77: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

59

Lampiran 1. Determinasi Buah Pare

Page 78: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

60

Lampiran 2. Buah Pare

Lampiran 3. Irisan Simplisia

Page 79: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

61

Lampiran 4. Irisan Simplisia Kering

Lampiran 5. Ekstrak Buah Pare

Page 80: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

62

Lampiran 6. Ekstrak Buah Pare setelah Penambahan Aerosil dan Dioven

Lampiran 7. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 3%

Page 81: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

63

Lampiran 8. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 5%

Lampiran 9. Tablet Ekstrak Buah Pare dengan Bahan Pengikat CMC-Na 10%

Page 82: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

64

Lampiran 10. Rendemen Simplisia Buah Pare

Berat pare basah berbiji : 1 kg = 10.000 gram

Berat isi buah pare : 650 gram

Berat pare basah tanpa biji : 9350 gram

Berat pare kering : 480 gram

Rendemen simplisia = 100% x biji abasah tanp pareberat

kering pareberat

= 100% x 9350

480

= 5,13%

Page 83: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

65

Lampiran 11. Perhitungan Waktu Alir Granul

NPar Tests Notes

Output Created 29-Sep-2011 12:42:26

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=waktualir

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.040

Elapsed Time 0:00:00.359

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

waktualir 15 7.7067 .88142 6.48 9.22

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

waktualir

N 15

Normal Parametersa,,b

Mean 7.7067

Std. Deviation .88142

Most Extreme Differences Absolute .182

Positive .182

Negative -.110

Kolmogorov-Smirnov Z .703

Asymp. Sig. (2-tailed) .706

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 84: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

66

Oneway Notes

Output Created 29-Sep-2011 12:42:51

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY waktualir BY konsentrasi

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.120

Elapsed Time 0:00:00.150

Descriptives

waktualir

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 5 8.6800 .36000 .16100 8.2330 9.1270

5 5 7.7760 .15900 .07111 7.5786 7.9734

10 5 6.6640 .12280 .05492 6.5115 6.8165

Total 15 7.7067 .88142 .22758 7.2186 8.1948

Descriptives

waktualir

Minimum Maximum

3 8.30 9.22

5 7.58 7.98

10 6.48 6.80

Total 6.48 9.22

Test of Homogeneity of Variances

waktualir

Levene Statistic df1 df2 Sig.

2.377 2 12 .135

Page 85: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

67

ANOVA

Waktualir

Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Between Groups 10.197 2 5.098 89.992 .000

Within Groups .680 12 .057

Total 10.877 14

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:waktualir

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 .90400* .15054 .000

10 2.01600* .15054 .000

5 3 -.90400* .15054 .000

10 1.11200* .15054 .000

10 3 -2.01600* .15054 .000

5 -1.11200* .15054 .000

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:waktualir

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 .5760 1.2320

10 1.6880 2.3440

5 3 -1.2320 -.5760

10 .7840 1.4400

10 3 -2.3440 -1.6880

5 -1.4400 -.7840

Page 86: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

68

Homogeneous Subsets

waktualir

konsentr

asi

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

Tukey Ba 10 5 6.6640

5 5 7.7760

3 5 8.6800

Duncana 10 5 6.6640

5 5 7.7760

3 5 8.6800

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 87: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

69

Lampiran 12. Perhitungan Sudut Diam

NPar Tests Notes

Output Created 24-Aug-2011 09:33:51

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=sudutdiam

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.040

Elapsed Time 0:00:00.071

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

sudutdiam 15 26.8733 1.41446 24.18 29.11

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

sudutdiam

N 15

Normal Parametersa,,b

Mean 26.8733

Std. Deviation 1.41446

Most Extreme Differences Absolute .205

Positive .101

Negative -.205

Kolmogorov-Smirnov Z .795

Asymp. Sig. (2-tailed) .553

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 88: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

70

Oneway Notes

Output Created 24-Aug-2011 09:35:09

Comments

Input Active Dataset DataSet1

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 15

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY sudutdiam BY konsentrasi

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.141

Elapsed Time 0:00:00.391

Descriptives

sudutdiam

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 5 27.4040 .39329 .17589 26.9157 27.8923

5 5 28.0480 .78129 .34941 27.0779 29.0181

10 5 25.1680 .72479 .32414 24.2681 26.0679

Total 15 26.8733 1.41446 .36521 26.0900 27.6566

Descriptives

sudutdiam

Minimum Maximum

3 27.01 27.89

5 27.03 29.11

10 24.18 25.84

Total 24.18 29.11

Test of Homogeneity of Variances

sudutdiam

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.487 2 12 .265

Page 89: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

71

ANOVA

sudutdiam

Sum of Squares df Mean Square

Between Groups (Combined) 22.848 2 11.424

Linear Term Contrast 17.679 1 17.679

Deviation 5.169 1 5.169

Within Groups 5.162 12 .430

Total 28.010 14

ANOVA

sudutdiam

F Sig.

Between Groups (Combined) 26.559 .000

Linear Term Contrast 41.100 .000

Deviation 12.018 .005

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:sudutdiam

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 -.64400 .41480 .146

10 2.23600* .41480 .000

5 3 .64400 .41480 .146

10 2.88000* .41480 .000

10 3 -2.23600* .41480 .000

5 -2.88000* .41480 .000

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:sudutdiam

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 -1.5478 .2598

10 1.3322 3.1398

5 3 -.2598 1.5478

10 1.9762 3.7838

10 3 -3.1398 -1.3322

5 -3.7838 -1.9762

Page 90: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

72

Homogeneous Subsets

sudutdiam

konsentr

asi

Subset for alpha = 0.05

N 1 2

Tukey Ba 10 5 25.1680

3 5 27.4040

5 5 28.0480

Duncana 10 5 25.1680

3 5 27.4040

5 5 28.0480

Sig. 1.000 .146

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 5.000.

Page 91: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

73

Lampiran 13. Perhitungan Keseragaman Bobot

NPar Tests Notes

Output Created 24-Aug-2011 09:46:55

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 60

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-

S(NORMAL)=penyimpangankeseragaman

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.071

Elapsed Time 0:00:00.230

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

penyimpangankeseragaman 60 2.0797 1.53091 .01 5.24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

penyimpangankese

ragaman

N 60

Normal Parametersa,,b

Mean 2.0797

Std. Deviation 1.53091

Most Extreme Differences Absolute .135

Positive .135

Negative -.088

Kolmogorov-Smirnov Z 1.043

Asymp. Sig. (2-tailed) .227

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 92: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

74

Oneway Notes

Output Created 24-Aug-2011 09:48:33

Comments

Input Active Dataset DataSet2

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 60

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY penyimpangankeseragaman BY

konsentrasi

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.110

Elapsed Time 0:00:00.260

Descriptives

Penyimpangankeseragaman

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 20 2.1745 1.45028 .32429 1.4957 2.8533

5 20 2.3080 1.81825 .40657 1.4570 3.1590

10 20 1.7565 1.30158 .29104 1.1473 2.3657

Total 60 2.0797 1.53091 .19764 1.6842 2.4751

Descriptives

penyimpangankeseragaman

Minimum Maximum

3 .04 4.42

5 .01 5.09

10 .15 5.24

Total .01 5.24

Test of Homogeneity of Variances

Penyimpangankeseragaman

Levene Statistic df1 df2 Sig.

4.758 2 57 .012

Page 93: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

75

ANOVA

penyimpangankeseragaman

Sum of Squares df Mean Square

Between Groups (Combined) 3.311 2 1.656

Linear Term Contrast 2.508 1 2.508

Deviation .804 1 .804

Within Groups 134.966 57 2.368

Total 138.277 59

ANOVA

penyimpangankeseragaman

F Sig.

Between Groups (Combined) .699 .501

Linear Term Contrast 1.059 .308

Deviation .339 .562

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:penyimpangankeseragaman

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 -.13350 .48660 .785

10 .41800 .48660 .394

5 3 .13350 .48660 .785

10 .55150 .48660 .262

10 3 -.41800 .48660 .394

5 -.55150 .48660 .262

Multiple Comparisons

Dependent Variable:penyimpangankeseragaman

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 -1.1079 .8409

10 -.5564 1.3924

5 3 -.8409 1.1079

10 -.4229 1.5259

10 3 -1.3924 .5564

5 -1.5259 .4229

Page 94: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

76

Homogeneous Subsets

Penyimpangankeseragaman

konsentr

asi

Subset for alpha =

0.05

N 1

Tukey Ba 10 20 1.7565

3 20 2.1745

5 20 2.3080

Duncana 10 20 1.7565

3 20 2.1745

5 20 2.3080

Sig. .291

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 20.000.

Page 95: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

77

Lampiran 14. Perhitungan Kerapuhan Tablet

NPar Tests

Notes

Output Created 24-Aug-2011 10:29:39

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 9

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=kerapuhan

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.080

Elapsed Time 0:00:00.152

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kerapuhan 9 38.9022 28.95319 4.63 79.24

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kerapuhan

N 9

Normal Parametersa,,b

Mean 38.9022

Std. Deviation 28.95319

Most Extreme Differences Absolute .188

Positive .182

Negative -.188

Kolmogorov-Smirnov Z .563

Asymp. Sig. (2-tailed) .909

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 96: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

78

Oneway

Notes

Output Created 24-Aug-2011 10:30:24

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 9

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY kerapuhan BY konsentrasi

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.130

Elapsed Time 0:00:00.201

Descriptives

kerapuhan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 3 6.3600 2.34578 1.35434 .5328 12.1872

5 3 37.5767 2.13903 1.23497 32.2630 42.8903

10 3 72.7700 5.60369 3.23529 58.8497 86.6903

Total 9 38.9022 28.95319 9.65106 16.6468 61.1576

Descriptives

kerapuhan

Minimum Maximum

3 4.63 9.03

5 35.56 39.82

10 69.46 79.24

Total 4.63 79.24

Test of Homogeneity of Variances

Kerapuhan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.963 2 6 .080

Page 97: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

79

ANOVA

kerapuhan

Sum of Squares df Mean Square

Between Groups (Combined) 6623.339 2 3311.670

Linear Term Contrast 6340.881 1 6340.881

Deviation 282.458 1 282.458

Within Groups 82.959 6 13.826

Total 6706.298 8

ANOVA

kerapuhan

F Sig.

Between Groups (Combined) 239.516 .000

Linear Term Contrast 458.604 .000

Deviation 20.429 .004

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:kerapuhan

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 -31.21667* 3.03606 .000

10 -66.41000* 3.03606 .000

5 3 31.21667* 3.03606 .000

10 -35.19333* 3.03606 .000

10 3 66.41000* 3.03606 .000

5 35.19333* 3.03606 .000

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:kerapuhan

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 -38.6456 -23.7877

10 -73.8390 -58.9810

5 3 23.7877 38.6456

10 -42.6223 -27.7644

10 3 58.9810 73.8390

5 27.7644 42.6223

Page 98: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

80

Homogeneous Subsets

kerapuhan

konsentr

asi

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

Tukey Ba 3 3 6.3600

5 3 37.5767

10 3 72.7700

Duncana 3 3 6.3600

5 3 37.5767

10 3 72.7700

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 3.000.

Page 99: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

81

Lampiran 15. Perhitungan Kekerasan Tablet

NPar Tests

Notes

Output Created 24-Aug-2011 10:52:08

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=kekerasan

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.070

Elapsed Time 0:00:00.261

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

kekerasan 30 2.7633 1.19091 .70 5.60

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

kekerasan

N 30

Normal Parametersa,,b

Mean 2.7633

Std. Deviation 1.19091

Most Extreme Differences Absolute .092

Positive .089

Negative -.092

Kolmogorov-Smirnov Z .505

Asymp. Sig. (2-tailed) .961

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 100: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

82

Oneway

Notes

Output Created 24-Aug-2011 10:53:14

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 30

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY kekerasan BY konsentrasi

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.130

Elapsed Time 0:00:00.300

Descriptives

Kekerasan

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 10 4.1000 .56960 .18012 3.6925 4.5075

5 10 2.7700 .21108 .06675 2.6190 2.9210

10 10 1.4200 .45898 .14514 1.0917 1.7483

Total 30 2.7633 1.19091 .21743 2.3186 3.2080

Descriptives

kekerasan

Minimum Maximum

3 3.60 5.60

5 2.40 3.10

10 .70 2.00

Total .70 5.60

Test of Homogeneity of Variances

kekerasan

Levene Statistic df1 df2 Sig.

1.189 2 27 .320

Page 101: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

83

ANOVA

kekerasan

Sum of Squares df Mean Square

Between Groups (Combined) 35.913 2 17.956

Linear Term Contrast 33.912 1 33.912

Deviation 2.000 1 2.000

Within Groups 5.217 27 .193

Total 41.130 29

ANOVA

kekerasan

F Sig.

Between Groups (Combined) 92.931 .000

Linear Term Contrast 175.510 .000

Deviation 10.352 .003

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:kekerasan

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 1.33000* .19658 .000

10 2.68000* .19658 .000

5 3 -1.33000* .19658 .000

10 1.35000* .19658 .000

10 3 -2.68000* .19658 .000

5 -1.35000* .19658 .000

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:kekerasan

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 .9266 1.7334

10 2.2766 3.0834

5 3 -1.7334 -.9266

10 .9466 1.7534

10 3 -3.0834 -2.2766

5 -1.7534 -.9466

Page 102: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

84

Homogeneous Subsets

kekerasan

konsentr

asi

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

Tukey Ba 10 10 1.4200

5 10 2.7700

3 10 4.1000

Duncana 10 10 1.4200

5 10 2.7700

3 10 4.1000

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 10.000.

Page 103: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

85

Lampiran 16. Perhitungan Waktu Hancur Tablet

NPar Tests Notes

Output Created 24-Aug-2011 11:03:24

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 18

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each test are based on all cases

with valid data for the variable(s) used in that

test.

Syntax NPAR TESTS

/K-S(NORMAL)=waktuhancur

/STATISTICS DESCRIPTIVES

/MISSING ANALYSIS.

Resources Processor Time 0:00:00.050

Elapsed Time 0:00:00.100

Number of Cases Alloweda 196608

a. Based on availability of workspace memory.

Descriptive Statistics

N Mean Std. Deviation Minimum Maximum

waktuhancur 18 1.8917 1.01174 .58 3.57

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

waktuhancur

N 18

Normal Parametersa,,b

Mean 1.8917

Std. Deviation 1.01174

Most Extreme Differences Absolute .284

Positive .284

Negative -.164

Kolmogorov-Smirnov Z 1.204

Asymp. Sig. (2-tailed) .110

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Page 104: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

86

Oneway Notes

Output Created 24-Aug-2011 11:04:03

Comments

Input Active Dataset DataSet0

Filter <none>

Weight <none>

Split File <none>

N of Rows in Working Data File 18

Missing Value Handling Definition of Missing User-defined missing values are treated as

missing.

Cases Used Statistics for each analysis are based on

cases with no missing data for any variable in

the analysis.

Syntax ONEWAY waktuhancur BY konsentrasi

/POLYNOMIAL=1

/STATISTICS DESCRIPTIVES

HOMOGENEITY

/MISSING ANALYSIS

/POSTHOC=BTUKEY DUNCAN LSD

ALPHA(0.05).

Resources Processor Time 0:00:00.140

Elapsed Time 0:00:00.231

Descriptives

waktuhancur

95% Confidence Interval for Mean

N Mean Std. Deviation Std. Error Lower Bound Upper Bound

3 6 3.2150 .36396 .14859 2.8330 3.5970

5 6 1.4817 .06646 .02713 1.4119 1.5514

10 6 .9783 .19813 .08089 .7704 1.1863

Total 18 1.8917 1.01174 .23847 1.3885 2.3948

Descriptives

waktuhancur

Minimum Maximum

3 2.57 3.57

5 1.40 1.59

10 .58 1.10

Total .58 3.57

Test of Homogeneity of Variances

waktuhancur

Levene Statistic df1 df2 Sig.

3.358 2 15 .062

Page 105: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

87

ANOVA

waktuhancur

Sum of Squares df Mean Square

Between Groups (Combined) 16.521 2 8.260

Linear Term Contrast 12.007 1 12.007

Deviation 4.514 1 4.514

Within Groups .881 15 .059

Total 17.402 17

ANOVA

waktuhancur

F Sig.

Between Groups (Combined) 140.689 .000

Linear Term Contrast 204.505 .000

Deviation 76.872 .000

Post Hoc Tests Multiple Comparisons

Dependent Variable:waktuhancur

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

Mean Difference (I-

J) Std. Error Sig.

LSD 3 5 1.73333* .13990 .000

10 2.23667* .13990 .000

5 3 -1.73333* .13990 .000

10 .50333* .13990 .003

10 3 -2.23667* .13990 .000

5 -.50333* .13990 .003

*. The mean difference is significant at the 0.05 level.

Multiple Comparisons

Dependent Variable:waktuhancur

(I)

konsentr

asi

(J)

konsentr

asi

95% Confidence Interval

Lower Bound Upper Bound

LSD 3 5 1.4351 2.0315

10 1.9385 2.5349

5 3 -2.0315 -1.4351

10 .2051 .8015

10 3 -2.5349 -1.9385

5 -.8015 -.2051

Homogeneous Subsets

Page 106: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

88

waktuhancur

konsentr

asi

Subset for alpha = 0.05

N 1 2 3

Tukey Ba 10 6 .9783

5 6 1.4817

3 6 3.2150

Duncana 10 6 .9783

5 6 1.4817

3 6 3.2150

Sig. 1.000 1.000 1.000

Means for groups in homogeneous subsets are displayed.

a. Uses Harmonic Mean Sample Size = 6.000.

Page 107: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

89

Lampiran 17. Perhitungan Bahan yang Dibutuhkan

Komposisi

Formula 1

(mg)

Formula 2

(mg)

Formula 3

(mg)

CMC-Na 3 % CMC-Na 5 % CMC-Na 10 %

Ekstrak kental 100 mg 100 mg 100 mg

Aerosil 5 mg 5 mg 5 mg

Explotab 25 mg 25 mg 25 mg

Avicel PH 101 15% 446 mg 434 mg 404 mg

Mg Stearat 1% 6 mg 6 mg 6 mg

Mucilago CMC-Na 20 mg 30 mg 60 mg

Berat Total 600 mg 600 mg 600 mg

Setiap formula dibuat 200 tablet, sehingga perhitungan bahan yang dibutuhkan

dengan penambahan 10% untuk bobot yang hilang adalah:

Komposisi Formula 1 Formula 2 Formula 3

CMC-Na 3 % CMC-Na 5 % CMC-Na 10 %

Ekstrak kental 22 g 22 g 22 g

Aerosil 1,1 g 1,1 g 1,1 g

Explotab 5,5 g 5,5 g 5,5 g

Avicel PH 101 97,68 g 95,48 g 91,08 g

Mg Stearat 1% 1,32 g 1,32 g 1,32 g

Mucilago CMC-Na 151,07 ml 138,6 ml 121 ml

Contoh Perhitungan :

Ekstrak Kental : 100 mg x 200 x 10% = 22 g

Perhitungan Mucilago :

a. Formula 1 mucilago CMC-Na yang diperlukan 151,07 ml (BJ dianggap 1).

Serbuk CMC-Na yang dibutuhkan pada Formula 1 adalah 3% x 151,07 = 4,53

gram. Jadi jumlah serbuk CMC-Na yang dibutuhkan tiap tablet 4,53 : 200 =

0,02 gram.

b. Formula 2 mucilago CMC-Na yang diperlukan 138,6 ml (BJ dianggap 1).

Serbuk CMC-Na yang dibutuhkan pada Formula 2 adalah 5% x 138,6 = 6,93

Page 108: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

90

gram. Jadi jumlah serbuk CMC-Na yang dibutuhkan tiap tablet 6,93 : 200 =

0,03 gram.

c. Formula 3 mucilago CMC-Na yang diperlukan 121 ml (BJ dianggap 1).

Serbuk CMC-Na yang dibutuhkan pada Formula 1 adalah 10% x 121 = 12,1

gram. Jadi jumlah serbuk CMC-Na yang dibutuhkan tiap tablet 12,1 : 200 =

0,06 gram

Page 109: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

91

Lampiran 18. Neraca Analit

Lampiran 19. Alat Penguji Granul

Page 110: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

92

Lampiran 20. Oven Memert

Lampiran 21. Oven type IL-70.110/220 V

Page 111: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

93

Lampiran 22. Alat Pencetak Tablet

Lampiran 23. Alat Penguji Waktu Hancur Tablet

Page 112: FORMULASI TABLET EKSTRAK BUAH PARE - digilib.uns.ac.id/Formulas... · iv tyassari positivia, 2011, formulasi tablet ekstrak buah pare (momordica charantia l.) menggunakan cmc-na sebagai

94

Lampiran 24. Alat Penguji Kekerasan Tablet

Lampiran 25. Alat Penguji Kerapuhan Tablet