fase-fase pertumbuhan candida
TRANSCRIPT
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
1/6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Candida albicans
1. Klasifikasi
Berdasarkan toksonomi menurut Siti Dumilah (1982) adalah
sebagai berikut :
Divisio : Eumycotina
Class : Deuteromycetes
Ordo : Monilliales
Familia : Cryptococcaceae
Sub Famili :Candidoidea
Genus : Candida
Spesies : Candida albicans
2. Morfologi
a. Mikroskopik
Kerokan kulit atau swab mukosa ditetesi dengan KOH 10%
atau dapat diwarnai dengan pewarnaan Gram, dan selanjutnya dilihat
dibawah mikroskop, yang dapat dilihat adalah berbentuk oval dengan
sel anakan, dan berbentuk filament.
b. Makroskopik
Media yang biasanya digunakan adalah agar dekstrosa
sabaroud dengan atau tanpa antibiotik. Antibiotik ditambahkan untuk
4
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
2/6
5
menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat tumbuh bersama jamur.
Biakan akan tumbuh setelah 3 hari dengan inkubasi pada suhu kamar
(250C-30
0C), dengan ukuran 2-5,5 3-6 tergantung dari lama
inkubasinya. Koloni Candida berwarna krem, timbul diatas
permukaan media, permukaan koloni halus dan licin, dan berbau khas
ragi.untuk kultur murni dipilih koloni yang terpisah. Pada media cair,
candida biasanya tumbuh pada dasar tabung (Jawest, 2004).
3. Reproduksi
Candida memperbanyak diri dengan membentuk tunas, spora
jamur disebut blastospora. Membentuk hifa semu (pseudohifa) yang
sebenarnya adalah rangkaian blastospora. Berdasarkan bentuk-bentuk
jamur tersebut dikatakan bahwa Candida menyerupai ragi (yeast-like),
untuk membedakannya dari jamur yang hanya membentuk blastospora.
(Jawest, 2004).
4. Patogenitas dan Patologi
Candida dapat hidup sebagai saprofit atau yang disebut saprobe,
yaitu organisme yang melekat pada inang dan menyerap makananya
melalui organisme yang telah mati tanpa menyebabkan suatu kelainan
didalam tubuh baik manusia maupun hewan. Sifat infeksi patogen yang
menyebabkan penyakit Candida disebut kandidiasis. Proses infeksi
dimulai dengan perlekatanCandida pada sel epitel. Kemampuan melekat
ini lebih baik padaCandida albicans dari pada spesiesCandida lainnya.
Kemudian, Candida albicans mensekresikan enzim proteolitik yang
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
3/6
6
mengakibatkan kerusakan ikatan-ikatan protein sel pejamu sehingga
memudahkan proses invasi. Selain itu, Candida juga mengeluarkan
mikotoksin, diantaranya gliotoksin yang mampu menghambat aktivitas
fagositosis dan menekan sistem imun lokal. Terbentuknya kolonisasi
Candida memudahkan proses invasi tersebut berlangsung sehingga
menimbulkan gejala pada pejamu. PatogenitasCandida dilakukan dengan
uji germ tube (GTT), yakni penambahan serum pada koloni Candida.
Hasil pengamatan menunjukan adanya gumpalan sehingga menandakan
bahwaCandida tersebut patogen (Mary E. back).
Secara histologik, berbagai lesi kulit pada manusia menunjukkan
peradangan. Beberapa menyerupai pembentukan abses : menyerupai
granuloma menahun. Kadang kadang ditemukan Candida dalam
jumlah besar dalam saluran pencernaan setelah pemberian antibiotic oral.
Candida dapat terbawa oleh aliran darah ke berbagai organ termasuk
selaput otak, tetapi biasanya tidak dapat menetap (jawest.dkk,2004).
5. Pertumbuhan jamur
Pertumbuhan ialah pertambahan komponen organisme, ukuran
yang diakibatkan oleh bertambahnya air atau karena deposito lipid bukan
pertumbuhan yang sebenarnya. Pertumbuhan jasad renik ini melalui
beberapa fase :
a. Fase penyesuaian, ialah suatu masa dimana sel sel yang kehilangan
metabolit dan enzim sebagai akibat keadaan yang tidak
menguntungkan dalam pembiakan terdahulu.
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
4/6
7
b. Fase eksponensial, selama fase ini, sel sel berada dalam keadaan
yang stabil. Bahan sel yang terbentuk dengan laju yang konstan, tetapi
bahan yang baru itu bertambah secara eksponensial.
c. Fase stasioner maksimum, pada fase ini terjadi penggantian sel. Ada
kehilangan sel yang lambat karena kematian, yang diimbangi oleh
pembentukan selsel yang baru.
d. Fase kemunduran atau kematian, sesudah suatu masa dalam fase
stasioner, yang bervariasi untuk tiap jenis kematian bertambah
mencapai suatu tingkat yang tetap, seringkali setelah sel mati
mayoritas laju kematian berkurang secara drastis.(Wesley.A.volk,
2003)
B. BAWANG MERAH (Allium ascalonicum L)
1. Morfologi
Ditinjau dari hubungan kekerabatanya, bawang merah termasuk
keluarga liliaceae. Keluarga ini mempunyai ciri umbi berlapis, berakar
serabut dan berbentuk silindris. Umbi lapis tersebut berasal dari pangkal
daun yang bersatu dan membentuk batang batang semu serta berubah
bentuk dan fungsinya (Siregar, 1990)
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
5/6
8
2. Klasifikasi
Berdasarkan toksonomi menurut Anneahira Didalam tumbuhan,
tanaman bawang merah diklasifikasikan sebagai berikut :
Divisi :Spermatophyta,
Sub divisi :Angiospermae,
Class :Monocotyledonae,
Ordo :liliales/liliflorae,
Famili :liliaceae,
Genus :Allium,
Spesies :Allium ascalonicum linn.
3. Komposisi dan Khasiat Bawang Merah
Umbi bawang merah memang sebagian besar terdiri dari air, selain itu
didalam umbi terdapat suatu senyawa yang mengandung ikatan asam amino
yang tidak berbau, tidak berwarna dan dapat larut dalam air. Ikatan ini
disebut dengan allin yang karena sesuatu hal berubah menjadi allicin dan
dapat membentuk ikatan kimia yang disebut allithiomi.
Senyawa allicin inilah yang mampu menghambat pertumbuhan Candida
karna bersifat asam, semakin tinggi sifat asam tersebut semakin tinggi pula
zat allicin mampu menghambatnya.
Senyawa lain yang dipercaya bersifat bakterisida dan fungisida
terhadap bakteri tertentu diduga terdapat didalam minyak atsiri.
-
7/26/2019 Fase-fase Pertumbuhan Candida
6/6
9
C. Kerangka Konsep
D. Hipotesa
Ada pengaruh suspensi bawang merah terhadap pertumbuhanCandida albicans
Variasi konsentrasi suspensi
bawang merah
Pertumbuhan
Candida albicans.
1. Suhu
2. Jenis jamur
3. Jumlah jamur
4. media