fase sensori motor hiperlink

15
Refleks Babinski Adalah respon menyebarkan jari kaki, memutar mutarkan kaki apabila telapak kaki diusap. Refleks ini menghilang setelah 9 bulan hingga 1 tahun

Upload: msalungin1313

Post on 30-Nov-2015

34 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

sensori motor

TRANSCRIPT

Page 1: Fase Sensori Motor Hiperlink

Refleks Babinski

Adalah respon menyebarkan jari kaki, memutar mutarkan kaki apabila telapak kaki diusap.

Refleks ini menghilang setelah 9 bulan hingga 1 tahun

Page 2: Fase Sensori Motor Hiperlink

Perkembangan dan ciri-ciri Masa Bayi (Masa Bayi/Babyhood 2 Minggu

– 2 Tahun)

Setelah melewati masa 2 minggu anak memasuki masa bayi (babyhood). Masa ini merupakan masa yang kaya dalam perkembangan dimulai dari bayi yang sama sekali tidak berdaya menjadi seorang anak yang sudah dapat berjalan, dapat berkomunikasi dengan orang-orang lain, dan yang sangat aktif menyelidiki dunia

Page 3: Fase Sensori Motor Hiperlink

Sudden infant death syndrome (SIDS) Suatu kondisi yang terjadi ketika seorang

bayi berhenti bernafas, biasanya saat malam hari, dan secara tiba-tiba meninggal tanpa sebab yang jelas.

Penyebab belum pasti, diduga ada kerapuhan biologis sebelumnya dalam perkembangan mereka yang meliputi peristiwa kelahiran prematur, rendahnya berat lahir, rendahnya skala Apgar dan masalah-masalah pernafasan

Page 4: Fase Sensori Motor Hiperlink

Dalam tahun pertama terjadi perkembangan-perkembangan penting, antara lain:

1. Perkembangan motorikMulai dari tengkurap, duduk, merangkak, berdiri dan berjalan

2. Perkembangan mentalPiaget menyebutnya sebagai fase sensorik-motorik (0-2 tahun) dalam perkembangan kognisinya

Page 5: Fase Sensori Motor Hiperlink

3. Perkembangan BahasaDimulai dari ‘explosive sound’ yang merupakan suara-suara yang dikeluarkan oleh bayi. Kemudian bayi mulai dapat melakukan ‘babling’ misalnya ‘wa’, ‘ma’, ‘la’. Baru setelah hal ini, bayi mulai bicara (baby talk) pada sekitar usia 1 tahun yang berbentuk pengulangan dari suara babling, peniruan suara-suara orang dewasa. Langkah selanjutnya adalah pada saat bayi mulai mengerti isyarat (gesture) dan mengerti asosiasi antara suara dan artinya

Page 6: Fase Sensori Motor Hiperlink

4. Perkembangan PerasaanMula-mula bayi hanya mengenal perasaan senang. Selama tahun pertama berkembang perasaan takut, misalnya takut pada orang asing, perasaan marah, perasaan gembira, perasaan sayang (affection). Kecemasan dipisahkan (separation anxiety) juga mulai timbul pada tahun pertama

Page 7: Fase Sensori Motor Hiperlink

5. Perkembangan SosialBayi mulai memperlihatkan perhatian pada orang antara bulan kedua dan ketiga. Ia tersenyum bila melihat orang mendekat. Kemudian ia mulai dapat membedakan antara orang asing dan orang yang biasa dilihatnya sekitar usia 7-8 bulan.

Page 8: Fase Sensori Motor Hiperlink

Biasanya antara usia 12 sampai 15 bulan, anak mulai dapat berjalan tanpa dibantu. Dengan demikian dunia menjadi luas, sehingga ia dapat lebih bebas dalam memuaskan dorongan eksplorasinya. Rasa ingin tahunya sangat besar, ia bergerak ke mana saja, naik turun kursi, menaiki meja dan melompat-lompat di atas bangku. Semua laci, kaleng, botol-botol dan kotak dibuka serta dilihat isinya. Dengan meraba, memegang, melempar dan memukul-mukul, alat inderanya dirangsang sehingga daya pengenalannya terhadap dunia menjadi luas.

Page 9: Fase Sensori Motor Hiperlink

Salah satu perkembangan yang menonjol pada tahun kedua ini adaalah kemajuan anak dalam bahasa. Ia mulai mengasosiaasikan banyak kaata-kata pada benda dan mulai banyak menggunakan kata-kata yang berarti, pengertian akan pertanyaan-pertanyaan, dan perintah makin bertambah, cara bicaranya makin dapat dimengerti dan lebih kompleks. Dengan perkembangan bahasa ini anak memasuki dunia baru yang penuh dengan hal-hal yang dapat dipelajari dan dimengerti. Ia menghadapi dunianya dengan cara baru

Page 10: Fase Sensori Motor Hiperlink

Biasanya masa ini sering menimbulkan frustrasi pada anak karena eksplorasinya sering dihambat dan perilakunya mulai diatur. Anak mulai menjalani proses sosialisasi. Orang tua mengarahkan perilaku anak sesuai dengan apa yang diharapkan masyarakat dan pada saat yang sama menghambat perilaku yang tidak disenangi. Anak mulai dilarang untuk loncat-loncat di tempat tidur, benda yang boleh dipegang dibatasi, harus belajar buang air besar dan buang air kecil sampai tiba di tempat yang sesuai dan larangan-larangan lain yang menghasilkan perilaku yang diterima lingkungannya.

Page 11: Fase Sensori Motor Hiperlink

Pada usia-usia ini keterikatan dengan ibu (attachment BowlbY)) masih sangat kuat. Anak akan memperlihatkan kemarahannya atau protes apabila ibu tidak ada . Protes ini disebut dengan separation protest. Perpisahan yang lama dengan ibu pada masa ini dapat mempengaruhi penyesuaian emosi pada anak. Eksperimen Harry Harlow dan Robert Zimmerman bukan memberi makan elemen yang paling penting dalam proses keterikatan tetapi kenyamanan kontak ternyata paling penting.

Masa bayi (babyhood) merupakan masa kritis dalam perkembangan kepribadian karena pada masa ini diletakkan dasar-dasar dari kepribadian. Pengalaman pada masa bayi sangat penting dalam membentuk kepribadian anak. Faktor yang sangat penting pada masa bayi ini adalah hubungan orang tua dan anak (parent child relationship)

Page 12: Fase Sensori Motor Hiperlink

Kebanyakan anak-anak yang baru berjalan mengembangkan keterikatan yang kuat dengan mainan lembut favorit mereka atau sebuah selimut tertentu.

Page 13: Fase Sensori Motor Hiperlink

Penelitian pada anak yang tinggal di rumah-rumah penitipan anak terlantar atau rumah piatu menunjukkan bagaimana pentingnya hubungan orang tua dan anak walaupun belum diketahui dengan pasti apakah akibatnya itu menetap atau sementara. Pengalaman tinggal di panti asuhan selama 3 atau 4 tahun pertama akan menimbulkan bekas mendalam dalam kepribadiannya. Apabila tinggalnya lebih lama lagi, akibatnya akan lebih parah lagi karena anak akan mengalami apa yang disebut ‘maternal deprivation’, tetapi hal ini dapat pula terjadi pada seorang anak yang memiliki ibu yang emosinya tidak stabil dan selalu berganti-ganti suasana hati. Hal ini akan pula mengakibatkan pengaruh yang sama parahnya seperti pada bayi yang mengalami ‘maternal deprivation’

Page 14: Fase Sensori Motor Hiperlink

Bentuk hubungan orang tua dan anak yang keliru pada masa ini dapat mengakibatkan hal yang negatif, misalnya bila bayi sedang mengembangkan sifat kebebasannya maka sikap ibu yang terlampau melindungi (over protective) dapat berakibat negatif, misalnya anak menjadi penakut, kurang dapat mandiri serta kurang berani menghadapi situasi baru.

Page 15: Fase Sensori Motor Hiperlink

Ainsworth meyakini, bayi yang tidak mengalami security attacment dapat dikalsifikasikan sebagai bayi yang mudah cemas dan menghindar (anxious-avoidant) atau mudah cemas dan menolak (anxious-resistant).Ia mengemukakan 3 kategori keterikatan utama: aman (tipe B), cemas-menghindar (Tipe C), dan cemas-menolak (tipe C)

Lihat halaman 198