farmakologi penyakit jantung koroner (pjk)

9
PENYAKIT JANTUNG KORONER DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 1 . MARFENDA DILA 6 . APRI LIANTO 2 . DUAJI IFTINAN 7 . AISAH FITIRIANI 3 . KHARISMA LADYNDA 8 . WIDIAN LISTANTI 4 . ERNI YUNIA NUGROHO 9 . ESTY APRIANI 5 . GINTA SEPTIANA 1 0 . ADE PANJI NUGROHO PRODI S1 KEPERAWATAN

Upload: sulistia-rini

Post on 14-Jan-2017

158 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 1

1 . MARFENDA DILA 6 . APRI LIANTO

2 . DUAJI IFTINAN 7 . AISAH FITIRIANI

3 . KHARISMA LADYNDA 8 . WIDIAN LISTANTI

4 . ERNI YUNIA NUGROHO 9 . ESTY APRIANI

5 . GINTA SEPTIANA 1

0

. ADE PANJI NUGROHO

PRODI S1 KEPERAWATAN

STIKES AL-IRSYAD AL-ISLAMIYYAH CILACAP

TAHUN 2015/2016

Page 2: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

PENYAKIT JANTUNG KORONER

A. Pengertian

Penyakit jantung coroner adalah penyakit jantung karena adanya penyempitan artery

coronaria akibat proses aterosklerosis atau spasme atau kombinasi keduanya.

B. Farmakologi obat PJK

1) Farmokologi

a. Analgetik yang diberikan biasanya golongan narkotik (morfin) diberikan

secara intravena dengan pengenceran dan diberikan secara pelan-pelan.

Dosisnya awal 2,0 – 2,5 mg dapat diulangi jika perlu

b. Nitrat dengan efek vasodilatasi (terutama venodilatasi) akan menurunkan

venous return akan menurunkan preload yang berarti menurunkan oksigen

demam. Di samping itu nitrat juga mempunyai efek dilatasi pada arteri

koroner sehingga akan meningkatakan suplai oksigen. Nitrat dapat diberikan

dengan sediaan spray atau sublingual, kemudian dilanjutkan dengan peroral

atau intravena.

c. Aspirin sebagai antitrombotik sangat penting diberikan. Dianjurkan diberikan

sesegera mungkin (di ruang gawat darurat) karena terbukti menurunkan

angka kematian.

d. Trombolitik terapi, prinsip pengelolaan penderita infark miokard akut adalah

melakukan perbaikan aliran darah koroner secepat mungkin

(Revaskularisasi / Reperfusi).Hal ini didasari oleh proses patogenesanya,

dimana terjadi penyumbatan / trombosis dari arteri koroner. Revaskularisasi

dapat dilakukan (pada umumnya) dengan obat-obat trombolitik seperti

streptokinase, r-TPA (recombinant tissue plasminogen ativactor complex),

Urokinase, ASPAC ( anisolated plasminogen streptokinase activator), atau

Scu-PA (single-chain urokinase-type plasminogen activator).Pemberian

trombolitik terapi sangat bermanfaat jika diberikan pada jam pertama dari

serangan infark. Dan terapi ini masih masih bermanfaat jika diberikan 12 jam

dari onset serangan infark.

e. Betablocker diberikan untuk mengurangi kontraktilitas jantung sehingga akan

menurunkan kebutuhan oksigen miokard. Di samping itu betaclocker juga

mempunyai efek anti aritmia.

Page 3: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

C. Golongan obat, efek samping, dosis, dan contohnya

1. Golongan Nitrat

- EFEK : Nitrat meningkatkan produksi nitric oxide ( NO ) , yang memiliki efek

dilatasi pembuluh darah terutama Vena dan sedikit arteri. Sehingga dapat

menurunkan beban jantung dan memperbaiki sirkulasi koroner. Efek nitrat akan

meningkatkan suplai darah ke otot jantung. Dilatasi pembuluh darah akan

menyebabkan penurunan tekanan darah.

- Indikasi :

- meredakan serangan angina pectoris

- diberikan pada semua kasus kecuali ada kontra indikasi atau efek

samping

- Dikenal preparat :

1. Nitroglycerin

2. Isosorbid dinitrat ( ISDN ) : nama dagang Fasorbid ,Cedocard , Isoket ,

Isordil ,

Vascardin

3. Isosorbid mononitrat yang memilikim efek kerja lebih lama

Nama dagang : Monecto , Pentacard , Cardismo , Ismo 20

- Dosis dan Cara pemberian :

1. Isosorbid dinitrat dosis : 10mg – 20mg . 2 kali / hari oral.

Isosorbid 5 mg : diberikan secara sub lingual

2. Isosorbid mononitrat

- Efek samping dan Kontra indikasi :

Efek samping sakit kepala. Namun dalam beberapa hari dapat terjadi

adaptasi. Jika nyeri kepala bertambah atau tidak hilang terapi sebaiknya

dihentikan. Penggantian dengan preparat lain tidak akan memberikan hasil sebab

nitrat memiliki reaksi hipersensitif silang.

Tahun 1995 Munzel T menunjukkan bahwa Nitrat dapat menyebabkan

toleransi jika digunakan jangka panjang. Keadaan ini terjadi akibat penggunaan

nitrat menyebabkan meningkatnya radikal bebas.

Page 4: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

Thomas GR melaporkan bahwa penggunaan isosorbid mononitrat dapat

menyebabkan gangguan fungsi endothel sehingga menyebabkan gangguan aliran

darah pembuluh coroner dan arteri perifer lainnya.

Note : Penggunaan Nitrat sebaiknya tidak diberikan lebih dari 2 tahun.. sebaiknya

diberikan dalam waktu singkat atau diberikan preparat kerja singkat.

- Kontra indikasi : Hypotensi ( tekanan darah < 100/60 mmHg )

3. BETA – BLOKER

- Efek : memperlambat denyut nadi dan membuat jantung tidak berkontraksi

terlalu kuat. Beta bloker memblok receptor beta pada otot jantung sehingga

adrenalin tidak lagi memiliki efek pada jantung. Beta blok disebut juga

penghambat aktifitas syaraf sympatis.

- Jenis preparat beta bloker :

Dikenal 2 jenis Beta Bloker : cardio selektif ( Hanya memblok beta reseptor 1 di

jantung ) mempunyai efek samping ringan non cardio selektif ( memblok beta

reseptor 1 di jantung dan beta reseptor 2 pada organ lain seperti paru , usus dan sel

lemak.

- Efek samping : asma , gula darah sukar dikontrol

- Kontra indikasi : Penderita Asma, DM ,Hypercholesterol .

Hasil penelitian menunjukkan golongan non selektif lebih memperpanjang

harapan hidup Penderita PJK sehingga penggunaan propanolol lebih baik digunakan

pada kasus tanpa kontra indikasi dibandingkan golongan cardio selektif ( Atenolol)

- Preparat golongan cardioselektif :

1. (atenolol ) al : Tenormin, Internolol, Farnormin, Betablock

2. Metoprolol : lopresor, seloken

- Kontra Indikasi :

Non selektif : Asma , DM , Hypercholesterol

Untuk semua Jenis Betabloker jangan diberikan pada penderita kegagalan

jantung. Dapat diberikan generasi baru yang memiliki efek kerja yang panjang

dengan dosis 1 kali / hari.

Page 5: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

Yakni jenis : BISOPROLOL , Carvedilol ( Dilbloc , V.Bloc , Blorec ) dalam

kemasan 6,25mg , 25 mg. Dosis 6,25 mg diberikan pada kasus PJK dengan gagal

jantung. Sehari 1 tab atau 2 tablet tergantung kondisi penderita. Dosis dapat

dinaikkan setiap 2 minggu.

Bisoprolol ( Concord , Mentate ) :

Kasus Hypertensi dan PJK 5 mg / hari . Untuk pend gagal jantung dimulai

dengan dosis kecil yakni 1,25 mg dinaikkan perlahan sampai timbul tanda

perbaikan. Pada sebagian laki – laki beta bloker dapat mengakibatkan gangguan

seksual .

4. ANTAGONIS KALSIUM

Kalsium menyebabkan menyebabkan kontraksi otot jantung. Obat – obat

golongan antagonis kalsium menghambat masuknya ion kalsium kedalam sel otot

jantung dan arteri sehingga dapat menghambat laju kontraksi jantung dan

menyebabkan relaksasi pembuluh darah. Akibatnya beban jantung berkurang

kebutuhan oxygen juga berkurang.

- 3 jenis golongan antagonis kalsium

1. Golongan Dihidropiridin :

Nipedipin ( adalat 5, 10 mg, farmalat )

- Efek : menyebabkan dilatasi otot polos arteri, menurunkan tekanan darah,

bersifat anti sclerosis, memperbaiki fungsi endothel.

Amlodipin ( Norsvak , Tensivask )

Felodipin ( Plendil , Nirmandil )

Nikardipin ( Perdipine )

2. Golongan Difenilalkilamin ( Verapamil )

- Nama dagang Isoptin

- Efek : bekerja pada otot jantung (mengurangi kontraksi jantung ).

3. Golongan Benzotiazepin ( Diltiazem )

- Nama dagang : Herbeser 30, Herbeser CD 100 dan 200 Dilmen Farmabes

- Efek : Bekerja pada otot jantung dan pembuluh darah

Page 6: FARMAKOLOGI PENYAKIT JANTUNG KORONER (PJK)

- Efek samping pada semua jenis Kalsium antagonis : Efek samping sangat

kurang, pada penggunaan jangka panjang pada orang tertentu

menyebabkan odem pada kaki terutama golongan amlodipin

- Kontra Indikasi : Penderita gagal jantung.

2. Mekanisme pemberian obat PJK pasien Ibu hamil

a. Kelas ITidak perlu memerlukan pengobatan tambahan

b. Kelas IIBiasanya tidak memerlukan pengobatan tambahan, mengurangi kerja terutama antara kehamilan 28-36 minggu

c. Kelas IIIMemerlukan digitalisasi / obat lainnya, sebaiknya di rawat di Rumah Sakit sejak kehamilan 28-30 minggu

d. Kelas IVHarus di rawat di Rumah Sakit dan diberikan pengobatan bekerjasama dengan ahli penyakit dalam / kardiolog