faktor persebaran islam di tiongkok

Upload: erick-devanda

Post on 01-Mar-2016

220 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

agama

TRANSCRIPT

http://okky-fib11.web.unair.ac.id/artikel_detail-46460-sejarah-SEJARAH%20MASUKNYA%20ISLAM%20DI%20CINA.htmlSEJARAH MASUKNYA ISLAM DI CINAIslam masuk ke Cina sekitar abad ke-7 masehi, pada masa-masa Rasulullah masih hidup. Ada beberapa faktor-faktor atau kejadian-kejadian yang mempengaruhi Islam dapat memasuki wilayah-wilayah Cina antara lain:

1. Hadirnya pedagang-pedagang muslimCina sebagai negeri yang aktif dalam perdagangan Internasional menyebabkan pedagang-pedagang-pedagang muslim dari Arab melakukan perdagangan ke Cina sambil menyebarkan Islam di berbagai wilayah yang disinggahi. Pada awalnya tujuan mereka hanya untuk melakukan perdagangan sepanjang jalan sutra atau silk road. Namun akibat dari interaksi-interaksi yang dilakukan mereka dengan pedagang-pedagang lain termasuk pedagang-pedagang Cina menyebabkan adanya suatu pengenalan kehidupan negeri asal pedagang-pedagang tersebut baik dari segi sosial, budaya maupun agama termasuk pengenalan yang dilakukan pedagang-pedagang muslim mengenai Islam yang secara tidak langsung. Pedagang-pedagang Cina yang berinteraksi dengan pedagang-pedagang muslim sedikit banyaknya menerima kehadiran Islam bahkan mereka memeluk Islam sebagai agama mereka. Penyebaran Islam ini kemudian meluas hingga ke masyarakat Cina, khususnya wilayah-wilayah yang digunakan sebagai pusat perdagangan. Masyarakat Cina yang telah memeluk Islam meminta pedagang-pedagang muslim untuk mengajarkan Islam lebih banyak lagi.

2. Permintaan kaisar CinaBerawal dari kaisar Cina pada masa Dinasti Tang yang tampaknya memiliki pengetahuan tentang nabi-nabi Islam dan Kristen, sebagaimana yang dituturkan oleh penjelajah Arab Ibn Wahab dari Basra kepada Abu Zaid sekembalinya ke Irak. Kaisar Dinasti Tang meminta bantuan Kerajaan Persia untuk mengutus pengajar-pengajar Islam ke Cina. Namun, raja Persia yakni Raja Firus menolaknya karena daratan Cina terlalu jauh untuk didatangi. Akibat dari penolakan tersebut, Kaisar Cina lah yang mengutus orang-orang Cina untuk belajar Islam di Madinah pada masa kekhalifahan Utsman Bin Affan setelah wafatnya Nabi Muhammad SAW. Sebaliknya Khalifah Utsman (577-656 M) mengirimkan delegasi Islam ke Cina untuk mengajarkan Agama Islam di Cina secara mendalam. Pada tanggal 25 Agustus 651 (2 Muharram 31 Hijriyah), utusan pertama Khalifah Utsman tiba di Tiongkok, mereka memperkenalkan keadaan negerinya dan Islam di hadapan Kaisar Yong Hui dari Dinasti Tang. Sejak saat itu Islam dikenal dan mulai tersebar di berbagai wilayah di Cina. Tidak hanya itu, khalifah-khalifah Islam lainnya juga sering mengirim delegasi ke Cina untuk mengajarkan Agama Islam kepada orang-orang Islam Cina seperti halnya yang dilakukan Harun Al Rosyid (A-Lun), Abu Abbas (Abo-Loba) dan Abu Djafar (A-pu-cha-fo) dalam riwayat Dinasti Tang[1].

3. Adanya serangan pasukan mongolPada awal abad ke-13 Genghis Khan mengadakan ekspedisi ke Barat, Genghis Khan memerintah orang-orang Islam di Asia Tengah dan Asia Barat membantu tentara Mongol. Orang-orang ini terdiri atas prajurit, tukang kayu, pandai besi dan sebagiannya ikut ke Tiongkok bersama tentara Mongol. Orang-orang Islam tersebut pada umumnya berasal dari bangsa Se Mu. Sebagaimana diketahui, pada masa Dinasti Han (206-220M) Xi Yu mengacu Xinjiang (bagian barat Laut Tiongkok). Asia Tengah dan daerah-daerah lainnya yang terletak di sebelah barat kota Yung Meng Guan (Provinsi Ghansu). Pada masa Dinasti Yuan (1206-1368) berbagai bangsa di Xi Yu disebut sebagai bangsa Se Mu. Pada waktu itu bangsa Se Mu mempunyai kedudukan sosial yang lebih tinggi daripada bangsa Han, akan tetapi di bawah status bangsa Mongol. Dengan ditempatkannya banyak prajurit yang muslim dan dibangunnya masjid di berbagai tempat oleh penguasa Dinasti Yuan, Agama Islam mulai tersebar luas di Tiongkok[2].Adapun perjalanan yang dilalui dalam persebaran Islam di Cina adalah dengan melalui perjalanan darat dan laut. Perjalanan darat dimulai dari daratan Arab sampai ke bagian barat Laut Tiongkok dengan melewati Persia dan Afganistan. Jalan ini terkenal dengan nama jalan sutra atau silk road. Namun, pada pertengahan periode Dinasti Tang, jalur sutra diganggu orang-orang Turki dan mengakibatkan pedagang-pedagang Arab melakukan perjalanan laut. Perjalanan itu dilakukan mulai dari Teluk Persia dan Laut Arab sampai ke pelabuhan-pelabuhan di Tiongkok seperti Guangzhou, Quanzhou, Hangzhou, Yang hou melalui teluk Benggala, Selat Malaka, dan Laut Tiongkok Selatan[3].