kelas10 sejarah 5asal usul persebaran masy indo

22
127 Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia Bab 5 Bab 5 Bab 5 Bab 5 Bab 5 Asal-Usul dan P Asal-Usul dan P Asal-Usul dan P Asal-Usul dan P Asal-Usul dan Persebaran Manusia ersebaran Manusia ersebaran Manusia ersebaran Manusia ersebaran Manusia di Kepulauan Indonesia di Kepulauan Indonesia di Kepulauan Indonesia di Kepulauan Indonesia di Kepulauan Indonesia Tujuan Pembelajaran Dalam bab ini siswa akan mem- pelajari asal-usul dan persebaran manusia di Kepulauan Indonesia. Pada Bab 4 kalian telah membahas kehidupan awal masyarakat purba di Indonesia, dari mulai sistem kepercayaan, kebudayaan, sosial, dan ekonomi. Kalian telah belajar tentang kurun waktu yang dijalani manusia purba Indonesia beserta hasil budayanya. Kehidupan sederhana yang dijalani manusia purba (dari berburu, mengumpulkan makanan, bercocok tanam dan beternak, hingga perundagian) telah memperlihatkan kepada kita bahwa mereka memerlukan perkakas yang dapat membantu mereka dalam mempertahankan hidupnya. Temuan perkakas kebudayaan yang tersebar di berbagai wilayah Indonesia sedikitnya dapat membuka tabir: dari mana mereka datang dan berasal? Adanya kesamaan bentuk dalam sejumlah perkakas dan budaya di tempat-tempat yang berbeda di Indonesia, membuat kita menafsirkan bahwa manusia-manusia yang kini mendiami Kepulauan Indonesia berasal dari moyang yang sama. Sumber Indonesian Heritage: Manusia dan Lingkungan. Gambar 5.1 Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Dari manakah mereka berasal?

Upload: abiyyah-wiriana

Post on 01-Dec-2015

715 views

Category:

Documents


14 download

DESCRIPTION

Sejarah kelas X

TRANSCRIPT

127Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Bab 5Bab 5Bab 5Bab 5Bab 5Asal-Usul dan PAsal-Usul dan PAsal-Usul dan PAsal-Usul dan PAsal-Usul dan Persebaran Manusiaersebaran Manusiaersebaran Manusiaersebaran Manusiaersebaran Manusiadi Kepulauan Indonesiadi Kepulauan Indonesiadi Kepulauan Indonesiadi Kepulauan Indonesiadi Kepulauan Indonesia

Tujuan Pembelajaran

Dalam bab ini siswa akan mem-pelajari asal-usul dan persebaranmanusia di Kepulauan Indonesia.

Pada Bab 4 kalian telah membahas kehidupan awal masyarakatpurba di Indonesia, dari mulai sistem kepercayaan, kebudayaan,sosial, dan ekonomi. Kalian telah belajar tentang kurun waktuyang dijalani manusia purba Indonesia beserta hasil budayanya.Kehidupan sederhana yang dijalani manusia purba (dari berburu,mengumpulkan makanan, bercocok tanam dan beternak, hinggaperundagian) telah memperlihatkan kepada kita bahwa merekamemerlukan perkakas yang dapat membantu mereka dalammempertahankan hidupnya.

Temuan perkakas kebudayaan yang tersebar di berbagaiwilayah Indonesia sedikitnya dapat membuka tabir: dari manamereka datang dan berasal? Adanya kesamaan bentuk dalamsejumlah perkakas dan budaya di tempat-tempat yang berbeda diIndonesia, membuat kita menafsirkan bahwa manusia-manusiayang kini mendiami Kepulauan Indonesia berasal dari moyangyang sama.

Sumber Indonesian Heritage: Manusia dan Lingkungan.

Gambar 5.1Masyarakat Indonesia terdiri dari berbagai suku bangsa. Dari manakah merekaberasal?

128 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

Pengembaraan manusia prasejarah yang muncul di Afrika,kemudian tiba di tepi laut Asia Tenggara secara bergelombang.Melalui jalur utara (Taiwan dan Filipina) dan jalur barat(Semenanjung Melayu) pada Zaman Es dengan naik-turunnya airlaut pada Dangkalan Sunda dan Sahul. Berikutnya, masuklah RasMongolia, Ras Kaukasoid, dan Ras Negrito. Ketiga ras pendatangitu melebur menjadi Indocina dan Indonesia yang berkulit coklat.Dalam jangka waktu yang lama, manusia pendatang menyebar kekepulauan melalui Dangkalan Sunda dan Sahul, kemudian menjadimanusia kepulauan yang mencakup kawasan Sumatera sampai Irian.

Sebagian besar masyarakat pendatang itu tinggal di pinggirpantai. Lama kelamaan, terbentuklah masyarakat kepulauan yangberjiwa pelaut (bahari) dengan peralatan berlayar yang sederhanaseperti perahu bercadik. Samudera dan lautan dengan demikiantelah menyatu dengan penduduk bahari di Nusantara. Merekalalu menyebar ke seluruh kawasan lautan Hindia dan Pasifik,Madagaskar di barat Afrika, Kepulauan Paskah di timur, Hawaii,dan Selandia Baru di selatan.

Sebelum zaman es atau glasial, wilayah Indonesa bagian baratmasih bersatu dengan daratan Asia. Sedangkan wilayah Indonesiabagian timur masih bersatu dengan daratan Australia. Kondisigeografis tersebut sangat berpengaruh terhadap perkembanganjenis hewan dan tumbuhan yang tersebar di dua wilayah tersebut.

Sejak naiknya air laut karena mencairnya bukit-bukit es dikawasan kutub utara dan selatan bumi maka kawasan timurIndonesia terpisah dari Australia dan kawasan baratnya terpisahdari Asia. Bekas daratan yang menghubungi Indonesia Baratdengan Asia kemudian menjadi Paparan Sunda, sedangkan bekasdaratan yang menghubungi Indonesia Timur dengan Asia menjadiPaparan Sahul. Dengan demikian, terbentuklah beberapa pulaubesar dan puluhan pulau kecil yang dipisahkan oleh lautan danselat baru. Kumpulan pulau-pulau inilah yang menjadi KepulauanIndonesia. Perubahan geografis ini kemudian berpengaruh besarterhadap persebaran manusia purba di Indonesia.

Pada bab ini, kalian akan mempelajari asal-usul masyarakatIndonesia, dari mana mereka datang dan di mana saja merekaberdiam dan lalu berkembang biak. Kalian akan mengetahui prosespersebaran masyarakat (suku) awal yang di Kepulauan Nusantara.

Sebelum membahas asal-usul masyarakat Indonesia, ada baiknyakita mengetahui batasan antara ras, rumpun, bangsa, dan sukudalam segi antropologi. Menurut KBBI 2002, ras adalah golongan

A. TEORI-TEORI MENGENAI ASAL-USULMASYARAKAT INDONESIAKata Kunci

Austronesia, campa, Austria,Austro Asia.

129Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

masyarakat luas yang terdiri dari berbagai rumpun, misalnya rasKaukasoid yang menurunkan beberapa rumpun-bangsa. Rumpunadalah golongan besar dari bangsa-bangsa yang sama asalnya,misalnya rumpun Melayu. Bangsa adalah kumpulan manusia yangbiasa terikat karena kesatuan bahasa dan kebudayaan dalam artiumum dan menempati wilayah tertentu, misalnya India, Cina,atau Indonesia yang terdiri atas pelbagai suku. Sedangkan suku(atau suku-bangsa) adalah kesatuan sosial yang disatukan olehidentitas kebudayaan, khususnya dari identitas bahasa, misalnyaDayak di Kalimantan atau Dani di Papua. Namun, adakalanyasebuah rumpun bisa disebut bangsa pula, misalnya Melayu.

Para ahli memiliki pandangan masing-masing mengenai asal-mula bangsa Indonesia. Masing-masing berpendapat berdasarkansudut pandang yang berbeda. Ada ahli yang menyelidiki asal-usul bangsa Indonesia dari persebaran bahasa, ada pula yangmelihatnya dari persebaran peninggalan artefak-artefak (benda-benda rumah tangga dari batu, tulang dan logam) atau pun fosil-fosil manusia purbanya. Berikut ini teori-teori para ahli tentangasal-usul masyarakat Indonesia.

Prof. Dr. H. Kern, ilmuwan asal Belanda, menyatakan bahwabangsa Indonesia berasal dari Asia. Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanesia,Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasaAustronesia. Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawaldari satu daerah dan menggunakan bahasa Campa. Menurutnya,nenek-moyang bangsa Indonesia menggunakan perahu-perahubercadik menuju kepulauan Indonesia. Pendapat Kern ini didukungoleh adanya persamaan nama dan bahasa yang dipergunakan didaerah Campa dengan di Indonesia, misalnya kata “kampong” yangbanyak digunakan sebagai kata tempat di Kamboja. Selain namageografis, iIstilah-istilah binatang dan alat perang pun banyakkesamaannya. Tetapi pendapat ini disangkal oleh K. Himly dan P.W.Schmidt berdasarkan perbendaharaan bahasa Campa.

Van Heine Geldern pun berpendapat tak jauh berbedadengan Kern bahwa bahasa Indonesia berasal dari Asia Tengah.Teori Geldern ini didukung oleh penemuan-penemuan sejumlahartefak, sebagai perwujudan budaya, yang ditemukan di Indone-sia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukan didaratan Asia. Sedangkan, Max Muller berpendapat lebih spesifik,yaitu bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia Tenggara.Namun, alasan Muller tak didukung oleh alasan yang jelas.

Sementara itu, Willem Smith melihat asal-usul bangsaIndonesia melalui penggunaan bahasa oleh orang-orangIndonesia. Willem Smith membagi bangsa-bangsa di Asia atasdasar bahasa yang dipakai, yakni bangsa yang berbahasa Togon,

Gambar 5.2 Seorang priapedalaman Siberut yangbertato; tato merupakan cirikhas dari bangsa Austronesia.

Sumber Indonesian Heritage:Agama dan Upacara.

130 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

bangsa yang berbahasa Jerman, dan bangsa yang berbahasaAustria. Lalu bahasa Austria dibagi dua, yaitu bangsa yangberbahasa Austro Asia dan bangsa yang berbahasa Austronesia.Bangsa-bangsa yang berbahasa Austronesia ini mendiami wilayahIndonesia, Melanesia, dan Polinesia.

Ahli lain yang bernama Hogen menyatakan bahwa bangsayang mendiami daerah pesisir Melayu berasal dari Sumatera.Bangsa Melayu ini kemudian bercampur dengan bangsa Mongolyang disebut bangsa Proto Melayu (Melayu Tua) dan DeutroMelayu (Melayu Muda). Bangsa Proto Melayu kemudian menyebardi sekitar wilayah Indonesia pada tahun 3.000 hingga 1.500 SM,sedangkan bangsa Deutro Melayu datang ke Indonesia sekitartahun 1.500 hingga 500 SM.

Pendapat Hogen tak jauh beda dengan pendapat Drs. Moh.Ali. Ali menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerahYunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yangberpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongolyang terdesak oleh bangsa-bangsa lebih kuat sehingga merekapindah ke selatan, termasuk ke Indonesia. Ali mengemukakanbahwa leluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besaryang terletak di daratan Asia dan mereka berdatangan secarabergelombang. Gelombang pertama berlangsung dari 3.000 hingga1.500 SM (Proto Melayu) dan gelombang kedua terjadi pada 1.500hingga 500 SM (Deutro Melayu). Ciri-ciri gelombang pertamaadalah kebudayaan Neolitikum dengan jenis perahu bercadik-satu,sedangkan gelombang kedua menggunakan perahu bercadik-dua.

Gambar 5.3 Peta persebaranbahasa Austronesia.

Sumber Indonesian Heritage: Sejarah Awal.

131Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Sementara itu Prof. Dr. Krom menguraikan bahwamasyarakat awal Indonesia berasal dari Cina Tengah karena didaerah Cina Tengah banyak terdapat sumber sungai besar. Merekamenyebar ke kawasan Indonesia sekitar 2.000 SM sampai 1.500SM. Sedangkan Mayundar berpendapat bahwa bangsa-bangsayang berbahasa Austronesia berasal dari India, lalu menyebar kewilayah Indocina terus ke daerah Indonesia dan Pasifik. TeoriMayundar ini didukung oleh penelitiannya bahwa bahasa Austriamerupakan bahasa Muda di India bagian timur.

Ahli lain, Dr. Brandes, berpendapat bahwa suku-suku yangbermukim di kepulauan Indonesia memiliki persamaan denganbangsa-bangsa yang bermukim di daerah-daerah yangmembentang dari sebelah utara Pulau Formosa di Taiwan, sebelahbarat Pulau Madagaskar; sebelah selatan yaitu Jawa, Bali; sebelahtimur hingga ke tepi pantai bata Amerika. Brandes melakukanpenelitian ini berdasarkan perbandingan bahasa.

Sejarawan Indonesia, Prof. Mohammad Yamin, bahkanmenentang teori-teori di atas. Ia menyangkal bahwa orang Indonesiaberasal dari luar kepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orangIndonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri. Iabahkan meyakini bahwa ada sebagian bangsa atau suku di luar negeriyang berasal dari Indonesia. Yamin menyatakan bahwa temuan fosildan artefak lebih banyak dan lengkap di Indonesia daripada daerahlainnya di Asia, misalnya, temuan fosil Homo atau Pithecanthropussoloensis dan wajakensis yang tak ditemukan di daerah Asia laintermasuk Indocina (Asia Tenggara).

Persebaran ras, rumpun, bangsa, dan suku, selain dapat ditelitimelalui ilmu antropologi juga dapat dilacak melalui penelitianbiologis, yakni pada gen manusia. Gen merupakan bagian darikromosom yang menjadi lokasi tempat sifat-sifat keturunan(hereditas) pada makhluk hidup. Dalam gen inilah terdapatsenyawa asam yang bernama deoxyribo nucleic acid atau DNA. Daripenelitian terhadat zat kimia inilah para ilmuwan dapatmenentukan karakter dan usia manusia secara genetis. Dari sinilahmereka menafsirkan ke mana sajaarah persebaran ras manusia.

Gambar 5.4 Dr. N.J. Krompercaya bahwa nenek moyangIndonesia berasal dari CinaTengah.

Sumber Indonesian Heritage:Sejarah Awal.

KEGIATAN 5.1

Untuk lebih mempertebal rasa kemanusiaan dan kecintaan terhadap tanah air, lakukan kegiatanini. Bentuklah kelompok, masing-masing terdiri atas 2 orang. Carilah majalah atau surat kabaryang memuat artikel yang berkaitan dengan persebaran manusia di Indonesia atau Asia Tenggara(pandapat dalam artikel boleh berlawanan dengan teori yang ada di buku ini). Kalian bisamencarinya di majalah National Geographic versi Indonesia, misalnya, atau di internet. Foto kopiatau cetaklah (print) artikel tersebut, kumpulkan pada guru kalian!

132 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

B. PROTO MELAYU DAN DEUTRO MELAYU

Berdasarkan kesimpulan Kern bahwa nenek-moyang bangsaIndonesia berasal dari daerah Campa di Vietnam Utara (Tonkin),Kamboja, dan Kochin Cina (Indocina). Namun, sebelum merekatiba di Kepulauan Indonesia, di Indonesia sendiri telah ada bangsayang lebih dulu berdiam. Bangsa tersebut berkulit hitam danberambut keriting (ras Negrito). Hingga sekarang bangsa tersebutmendiami Indonesia bagian timur pedalaman dan sebagianAustralia. Jadi, sebetulnya bangsa berkulit hitam inilah yangmerupakan penduduk asli Indonesia.

Sementara itu, sekitar tahun 1.500 SM, bangsa dari Campaterdesak oleh bangsa lain yang lebih kuat yang datang dari AsiaTengah (sekitar Mongol). Bangsa yang terdesak ini lalu bermigrasike Kamboja dan meneruskannya ke Semenanjung Malaka. DariMalaka, mereka melanjutkan pelariannya ke daerah Sumatera,Kalimantan, Jawa, Filipina. Yang di Filipina lalu melanjutkanperjalanannya ke Sulawesi dan Maluku.

Selanjutnya, mereka yang mendiami wilayah Indonesiamembentuk komunitas masing-masing. Mereka berkembangmenjadi suku-suku tersendiri, seperti Aceh, Batak, Padang,Palembang, di Sumatera; Sunda dan Jawa di Pulau Jawa; Dayakdi Kalimantan, Minahasa, Bugis, Toraja, Makassar di Sulawesi;Ambon di Maluku. Sedangkan mereka yang bercampur denganbangsa asli yang berkulit hitam berkembang menjadi suku-sukutersendiri, seperti di Flores.

Selain teori di atas, ada pendapat yang menyatakan bahwanenek moyang bangsa Indonesia adalah orang-orang Melayu.

Gambar 5.5 Peta persebaranbangsa Proti dan DeutroMelayu melalui dua rute: airdan darat. Sumber: Erlangga

Kata Kunci

Proto melayu, Deutro melayu,negrito.

133Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Bangsa Melayu ini telah mendiami Indonesia bagian barat danSemenanjung Melayu (Malaysia) sejak dulu. Para ahli membagidua bangsa Melayu ini: Proto Melayu atau Melayu Tua dan DeutroMelayu atau Melayu Muda.

1. Melayu Tua (Proto Melayu)Bangsa Melayu Tua ini memasuki wilayah Indonesia sekitar tahun1.500 hingga 500 SM. Mereka masuk melalui dua rute: jalan baratdan jalan timur. Jalan barat adalah melalui Semenanjung Melayukemudian terus ke Sumatera dan selanjutnya menyebar ke seluruhIndonesia. Sementara jalan timur adalah melalui Kepulauan Filipinaterus ke Sulawesi dan kemudian tersebar ke seluruh Indonesia. Paraahli memperkirakan bahwa bangsa Melayu Tua ini peradabannyasatu tingkat lebih tinggi dibandingkan dengan manusia purba yangada di Indonesia. Orang-orang Melayu Tua ini berkebudayaan BatuMuda (Neolitikum). Benda-benda buatan mereka masihmenggunakan batu namun telah sangat halus. Kebudayaan kapakpersegi dibawa bangsa Proto Melayu melalui jalan barat, sedangkankebudayaan kapak lonjong melalui jalan timur. Sebagian dari merekaada yang bercampur dengan ras kulit hitam.

Pada perkembangan selanjutnya, mereka terdesak ke arahtimur karena kedatangan bangsa Melayu Muda. Keturunan ProtoMelayu ini sampai kini masih berdiam di Indonesia bagian timur,seperti di Dayak, Toraja, Mentawai, Nias, dan Papua. Sementaraitu, bangsa kulit hitam (Ras Negrito) yang tidak mau bercampurdengan bangsa Proto Melayu lalu berpindah ke pedalaman ataupulau terpencil agar terhindar dari pertemuan dengan suku ataubangsa lain yang mereka anggap sebagai “peganggu”. Keturunanmereka hingga kini masih dapat dilihat meski populasinya sedikit,antara lain orang Sakai di Siak, orang Kubu di Palembang, danorang Semang di Malaka.

2. Melayu Muda (Deutro Melayu)Bangsa Melayu Muda memasuki kawasan Indonesia sekitar 500SM secara bergelombang. Mereka masuk melalui jalur barat, yaitumelalui daerah Semenanjung Melayu terus ke Sumatera dantersebar ke wilayah Indonesia yang lain. Kebudayaan mereka lebihmaju daripada bangsa Proto Melayu. Mereka telah pandaimembuat benda-benda logam (perunggu). Kepandaian ini laluberkembang menjadi membuat besi. Kebudayaan Melayu Mudaini sering disebut kebudayaan Dong Son. Nama Dong Son inidisesuaikan dengan nama daerah di sekitar Teluk Tonkin(Vietnam) yang banyak ditemukan benda-benda peninggalan darilogam. Daerah Dong Son ini ditafsir sebagai tempat asal bangsaMelayu Muda sebelum pergi menuju Indonesia. Hasil-hasilkebudayaan perunggu yang ditemukan di Indonesia di antaranya

Gambar 5.6 Orang Mentawaidi Pulau Siberut, KepulauanMentawai, sebelah selatanSumatera. Diduga orangMentawai dan Nias merupakanpenduduk yang lebih dahulumendiami wilayah Indonesiadibanding masyarakatIndonesia lain.

Sumber: National Geographic

134 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

adalah kapak corong (kapak sepatu), nekara, dan bejana perunggu.Benda-benda logam ini umumnya terbuat dari tuangan (cetakan).

Keturunan bangsa Deutro Melayu ini selanjutnyaberkembang menjadi suku-suku tersendiri, misalnya Melayu,Jawa, Sunda, Bugis, Minang, dan lain-lain. Kern menyimpulkanhasil penelitian bahasa yang tersebar di Nusantara adalahserumpun karena berasal dari bahasa Austronesia Perbedaanbahasa yang terjadi di daerah-daerah Nusantara seperti bahasaJawa, Sunda, Madura, Aceh, Batak, Minangkabau, dan lain-lainnya, merupakan akibat dari keadaan alam Indonesia sendiriyang dipisahkan oleh laut dan selat.

Di samping dipisahkan oleh selat dan samudera, perbedaanbahasa pun disebabkan karena setiap pulau di Indonesia memilikikarakteristik alam yang berbeda-beda. Semula bahasa bangsaDeutro Melayu ini sama, namun setelah menetap di tempatmasing-masing mereka pun mengembangkan bahasa tersendiri.Kosakata yang dulu dipakai dan masih diingat tetap digunakan,sedangkan untuk menamai benda-benda yang baru dilihat ditempat tinggal yang baru (Indonesia) mereka membuat kata-katamereka sendiri. Jadi, jangan heran, bila ada sejumlah kata yangterkadang sama bunyinya di antara dua suku namun memilikiarti yang berbeda sama sekali, tak ada hubungan. Ada pula katayang memiliki arti yang masih berhubungan meski tak identik,seperti kata “awak”. Kata awak bagi orang Minang berarti “saya”,sedangkan menurut orang Sunda berarti “badan”.

Selanjutnya, bangsa Melayu Muda inilah yang berhasilmengembangkan peradaban dan kebudayaan yang lebih majudaripada bangsa Proto Melayu dan bangsa Negrito yang menjadipenduduk di pedalaman. Hingga sekarang keturunan bangsaProto Melayu dan Negrito masih bermasyarakat secara sederhana,mengikuti pola moyang mereka, dan kurang bersentuhan denganbudaya luar seperti India, Islam, dan Eropa. Sedangkan bangsaDeutero Melayu mampu berasimilasi dengan kebudayaan Hindu-Budha, Islam, dan Barat.

Gambar 5.7 Nekara Moko dariperunggu dari Alor.

Sumber Indonesian Heritage:Sejarah Awal

KEGIATAN 5.2

Untuk lebih mempertebal rasa kemanusiaan dan kecintaan terhadap tanah air, lakukan kegiatanberikut secara per seorangan. Carilah olehmu lima kata Indonesia yang berbeda. Lalu carilahlima kata dari bahasa daerah (kamu bebas menentukan daerahnya) yang bunyinya sama dengankelima kata Indonesia tersebut namun maknanya tidak sama (meski hampir sama). Tanyakanmakna kata daerah tersebut kepada orang yang memang berasal dari daerah (provinsi)bersangkutan. Buatkanlah kalimat dengan kata-kata tersebut (Indonesia dan daerah),kumpulkan kepada guru!

135Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

C. HUBUNGAN KEBUDAYAAN PURBAKALA DIVIETNAM DAN INDIA DENGANPERKEMBANGAN MASYARAKAT PURBAKALAINDONESIA

Seperti yang telah dijelaskan bahwa cikal-bakal masyarakatIndonesia adalah daerah Campa di Tonkin, Vietnam sertaKamboja. Dari tempat-tempat inilah nenek-moyang Indonesiamengenal kebudayaan meski masih primitif. Oleh karena itu,kebudayaan masyarakat di sekitar Indocina, terutama Vietnam,Kamboja, Laos, (Indochina) dan Myanmar (Burma), dan tentunyaIndia, sangat berkaitan dengan kebudayaan manusia purba diIndonesia. Kebudayaan-kebudayaan yang cukup memengaruhikebudayaan nenek moyang bangsa Indonesia adalah kebudayanyang berasal dari Bacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh, danIndia. Kebudayaan dari Vietnam ini biasanya berbentuk budayalogam, terutama perunggu. Berdasarkan hasil penelitian, benda-benda perunggu yang tersebar ke pelbagai wilayah Indonesiamelalui jalur darat dan jalur laut. Jalur darat adalah melaluiMuangthai (Thailand) dan Malaysia, kemudian terus keKepulauan Indonesia. Jalur laut adalah dengan menyeberangilautan Cina Selatan, Filipina menuju pulau-pulau di Indonesia.

1. Kebudayaan Bacson-HoabinhIstilah Bacson-Hoabinh dipergunakan sejak tahun 1920. Istilah iniditujukan bagi sebuah tempat penemuan alat-alat batu yang khas,yakni pada satu atau kedua permukaan batu terdapat bekaspangkasan. Tempat temuan kebudayaan Bacson-Hoabinh ini

Gambar 5.8 Peta pusatkebudayaan Bacson-Hoabinh,Dong Son, dan Sa Huynh diVietnam. Sumber: Erlangga

Kata Kunci

Bacson-Hoabinh, Dongson,nekara, sa huyuh, india

136 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

hampir ditemukan di wilayah Asia Tenggara hingga Myanmar.Kebudayaan ini berlangsung dari 18.000 hingga 3.000 tahun yanglalu. Proses berkebudayaan ini masih terus berlangsung dikemudian waktu di beberapa kawasan hingga masa yang lebih baru.

Ciri khas alat batu hasil budaya Bacson-Hoabinh ini adalahpenyerpihan pada satu atau kedua sisi permukaan batu kali yangdapat dikepal oleh tangan. Sering kali seluruh tepian batu tersebuttajam dan hasil penyerpihan inii menunjukkan bermacam-macambentuk, misalnya lonjong, segi empat, segi tiga, dan lain-lain.Seorang ahli sejarah, C.F. Gorman, menyatakan bahwa alat-alatbatu paling banyak ditemukan di pegunungan batu kapur diVietnam utara, yaitu di daerah Bacson pegunungan Hoabinh.Selain alat-alat dari batu, di Bacson ditemukan pula alat-alatserpih, batu giling dari berbagai ukuran, alat-alat dari tulang, dansisa-sisa tulang belulang manusia purba yang dikuburkan dalamposisi terlipat dan ditaburi zat warna merah.

Di Gua Xom Trai, masih di Vietnam Utara, ditemukan alat-alat batu yang telah diasah tajam pada sisi-sisinya. Alat inidiperkirakan berasal dari 18.000 tahun yang lalu. Dalamperkembangan selanjutnya, alat batu yang diasah ini tersebarhampir di seluruh Asia Tenggara, termasuk Indonesia.

Di Indonesia, alat-alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinhbisa dilihat di daerah Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara,Kalimantan, Sulawesi (Semenanjung Minahasa), Maluku Utara,Flores, hingga Papua. Di Sumatera, alat-alat batu Bacson-Hoabinhada di Lhokseumawe dan Medan. Alat-alat batu ini ditemukanpada bukit-bukit sampah kerang yang berdiameter sampai 100

Gambar 5.9 Alat-alat daritulang peninggalankebudayaan Bacson-Hoabin.

Sumber: www.Brom.com.

137Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

meter dengan kedalaman 10 meter. Lapisan kerang tersebutbersatu dengan tanah dan abu. Tempat penemuan bukit kerangtersebut ada pada daerah dengan ketinggian yang hampir samadengan permukaan garis pantai. Kebanyakan tempat penemuanalat-alat batu ini di sepanjang pantai, telah terkubur di bawahendapan tanah sebagai akibat dari proses pengendapan yangberlangsung selama beberapa milenium. Alat-alat batu yangditemukan di sini adalah yang telah diserpih pada satu sisiberbentuk lonjong atau bulat telur.

Sementara itu, di Jawa, alat-alat batu kebudayaan Bacson-Hoabinh banyak ditemukan di Lembah Sungai Bengawan Solo.Alat-alat batu di lembah ini diperkirakan berusia lebih tua dariyang ada di Sumatera. Perkakas batu yang ada di Bengawan Soloini belum diserpih atau diasah; batu kali yang dibelah langsungdigenggam tanpa diserpih dulu. Menurut Koenigswalg, peralatanbatu itu digunakan oleh manusia purba Jawa, yaituPithecanthropus erectus.

Di daerah Cabbenge, Sulawesi Selatan, berhasil ditemukanperkakas-perkakas batu dari masa Pleistosen dan Holosen.Penelitian juga dilakukan di pedalaman Maros. Dari beberapapenggalian berhasil ditemukan alat serpih berpunggung danmkrolit yang disebut Toalian. Perkakas batu Toalian ditafsirkanberasal dari 7.000 tahun yang lalu. Perkembangan batu dari daerahMaros diperkirakan hampir berbarengan dengan munculnyatradisi membuat tembikar di daerah tersebut.

2. Kebudayaan Dong SonTradisi perunggu telah dimulai di Vietnam bagian utara sekitartahun 2.500 SM, jadi 4.000 tahun yang lalu. Kebudayaan perungguini berkaitan erat dengan kebudayaan Dong Son dan Go Mun.Jika diperbandingkan dengan daerah Muangthai Tengah danTimur Laut, Vietnam memiliki bukti-bukti lebih awal mengenaipembuatan benda-benda dari perunggu di Indocina. Benda-bendaperunggu yang ada sebelum 500 SM terdiri atas kapak corong,ujung tombak, sabit bercorong, ujung tombak bertangkai, matapanah, pisau, kail pancing, gelang, dan lain-lain. Corongmerupakan pangkal yang berongga untuk memasukkan tangkaiatau pegangannya.

Benda-benda kebudayaan Dong Son merupakan benda logamyang paling banyak ditemukan di wilayah Indonesia. Jadi, bukanpengaruh budaya logam dari India maupun Cina, melainkan dariwilayah Dong Son di Vietnam Utara. Contoh benda budaya DongSon yang ditemukan di Indonesia adalah nekara tipe Heger I yangmemiliki kesamaan dengan nekara yang tertua dan terbaik diVietnam. Nekara tersebut memiliki jalur hiasan yang disusunmendatar membentuk gambar manusia, hewan, dan motif geometris.

138 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

Perkakas perunggu lain yang ditemukan di wilayah DongSon serta beberapa kuburan seperti di daerah Vie Khe, Lang Ca,Lang Vac adalah alat-alat rumah tangga berupa mangkuk danember kecil. Selain itu ditemukan pula miniatur nekara dan genta,kapak corong, cangkul bercorong, mata panah dan mata tombakbertangkai atau bercorong, belati dengan bentuk antropormofis,gelang, timang, ikat pinggang. Sebuah nekara yang sangat besarberhasil digali di daerah Co Loa, berisi 96 mata bajak perunggubercorang. Di antara penemuan ini, terdapat pula alat-alat daribesi dengan jumlah yang sedikit.

Dari penemuan benda-benda budaya Dong Son diketahuitentang cara pembuatannya, yakni dengan menggunakan teknikcetak lilin hilang, yaitu dengan membuat bentuk benda yangdiinginkan dari lilin. Lalu lilin tersebut dibalut dengan tanahliat dan dibakar hingga terdapat lubang pada tanah liat tersebut.Berikutnya, pada cetakan tanah liat itu dituangkan cairan logamdan setelah dingin, tanah liat tersebut dipecahkan. Dengandemikian, terbentuklah benda logam tersebut.

Tidak kurang dari 56 nekara yang ditemukan di sejumlahtempat di Indonesia. Nekara banyak ditemui di Sumatera, Jawa,dan Maluku Selatan. Misalnya, nekara yang ada di Makalamandari Pulau Sangeang, dekat Pulau Sumbawa. Nekara ini memuatmotif hiasan bergambar orang-orang berseragam mirip pakaianseragam yang dikenakan Dinasti Han di Cina, Kushan di IndiaUtara, dan Satavahana di India Tengah. Sedangkan, nekara dariKepulauan Kei di Maluku memiliki hiasan lajur mendatar, berisigambar kijang dan adegan perburuan macan. Sementara itu,nekara dari Pulau Selayar, Sulawesi Selatan, memuat hiasanbergambar gajah dan burung merak.

Hiasan-hiasan pada nekara-nekara tersebut ternyata tidakdikenal oleh penduduk dari pulau-pulau lain di Indonesia bagiantimur tempat di mana nekara-nekara tersebut ditemukan. Makadari itu, para ahli berpendapat, tak mungkin nekara-nekaratersebut dibuat di tempat penemuannya, melainkan dibawa dariCina, tempat asli dibuatnya benda-benda tersebut. Ini dilihat puladari sudut gaya dan kandungan timahnya yang cukup tinggi,sedangkan budaya Dong Son cenderung memakai perunggu.Namun, Von Heine Geldern, peneliti nekara, berpendapat bahwanekara yang ditemukan di Sangeang ditafsir dicetak di daerahFunan, Vietnam, yang sebelumnya telah dipengaruhi oleh budayaIndia pada 250 M.

Seorang ahli lain, Berner Kempers, menemukan bahwasemua nekara yang ditemukan di Bali bagian timur memilikiempat patung katak pada bagian membran pukulnya. Di sampingitu, Nekara di Bali memiliki motif hias yang kurang terpadu; ini

Gambar 5.10 Nekara tipeHeger I yang ditemukan diPulau Sangeang, NusaTenggara Timur

Sumber: wikiepedia.com

Gambar 5.11 Bejana gayaDong Son di Kerinci, Jambi.

Sumber Indonesian Heritage:Sejarah Awal.

139Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

dapat dilihat dari gambar prajurit dan motif perahu yang banyakditemukan pada nekara-nekara tertua di Vietnam. Bernersmemberikan gambaran cara nekara tipe Heger I dicetak secarautuh. Awalnya, lembaran lilin ditempelkan pada inti tanah liatyang menyerupai bentuk nekara dan berfungsi sebagai cetakanbagian dalam. Pada lembaran lilin lalu dihiasi dengan cap-capdari tanah liat atau batu yang bermotif hias berupa gambar perahudan iring-iringan manusia. Kemudian, lembaran lilin tersebutditutup dengan tanah liat yang berfungsi sebagai cetakan bagianluar, setelah terlebih dahulu diberi paku-paku sebagai penjagajarak agar seimbang. Setelah itu, cetakan tersebut dibakar danlilin pun meleleh keluar dari rongga dan rongga yang kosongtersebut diisi dengan cairan logam panas.

Persebaran nekara tipe Heger I mencakup daerah Sumatera,Jawa, Bali, Nusa Tenggara, serta Maluku Selatan. Selain nekara,banyak ditemukan pula benda-benda perunggu lainnya, sepertipatung, perkakas rumah tangga dan bercocok tanam, sertaperhiasan.

3. Kebudayaan Sa HuynhSelain kebudayaan Bacson-Hoabinh dan Dong Son yang beradadi utara Vietnam, ada pula kebudayaan yang berhubungan denganmasyarakat Indonesia purba, yaitu kebudayaan Sa Huynh diselatan Vietnam. Budaya Sa Huynh didukung oleh kelompoksosial yang berbahasa Cham (Austronesia) yang diperkirakanberasal dari Indonesia. Penduduk yang mendiami wilayah SaHuynh ini diperkirakan berasal dari Semenenjung Melayu atauKalimantan.

Seorang arkeolog Vietnam mengemukakan bahwa sebelummunculnya budaya Sa Huynh atau budaya turunan langsung dariSa Huynh, daerah Vietnam Selatan telah didiami oleh bangsa yangberbahasa Austronesia. Orang-orang Cham (Campa) pernahmengembangkan peradaban yang dipengaruhi oleh budaya India.Kemudian mereka dikalahkan oleh ekspansi yang dilakukan olehpenduduk mayoritas Vietnam sekarang. Mereka yang tetapbertahan menjadi kelompok minoritas.

Keberadaan masyarakat Cham di dekat pusat-pusatpenemuan benda-benda logam di Vietnam Utara pada akhir masaprasejarah ini memiliki arti yang sangat besar bagi masyarakatIndonesia. Mereka adalah kelompok masyarakat yangmenggunakan bahasa Austronesia dan memiliki kedekatan fisikdengan orang Indonesia.

Kebudayaan Sa Huynh yang diketahui hingga kinikebanyakan berbentuk kuburan tempayan, yakni jenazahdimasukkan ke dalam tempayan besar. Penguburan jenis inimerupakan adat yang mungkin dibawa oleh orang-orang Cham

140 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

gelombang pertama ke Indonesia karena penguburan dalamtempayan tak terdapat pada kebudayaan Dong Son atau yang lainyang sezaman di daratan Asia Tenggara.

Penemuan-penemuan Sa Huynh terdapat di kawasan pantai,mulai dari Vietnam Tengah selatan hingga ke delta lembah SungaiMekong. Budaya Sa Huynh banyak memiliki kesamaan denganpeninggalan yang ditemukan di wilayah Laut Sulawesi. Hal inidiperkuat dengan adanya kemiripan bentuk anting-anting batubertonjolan (disebut “Lingling O”) dan jenis anting-anting yangkhas atau bandul kalung dengan kedua ujungnya berhiaskankepala hewan (mungkin kijang) yang ditemukan di sejumlahdaerah di Muangthai, Vietnam, Palawan, dan Serawak.Kebudayaan Sa Huynh yang berhasil ditemukan mencakupberbagai perkakas yang bertangkai corong, seperti sekop,tembilang, dan kapak. Ada pula yang tidak memiliki corong,seperti sabit, pisau bertangkai, kumparan tenun, cincin dan gelangberbetuk spiral. Teknologi pembuatan perkakas-perkakas dari besidi wilayah Sa Huynh diperkirakan berasal dari Cina.

Perkakas besi ternyata lebih banyak dipergunakan dalambudaya Sa Huynh dibanding dalam budaya Dong Son. Benda-benda perunggu yang ditemukan di Sa Huynh berupa perhiasan,gelang, lonceng, dan bejana-bejana kecil. Ditemukan pulabeberapa manik-manik emas yang langka, manik-manik kaca daribatu agate bergaris, manik-manik Carnelian (bundar, seperticerutu), dan kawat perak. Kebudayaan Sa Huynh ditafsirberlangsung antara tahun 600 SM hingga awal Masehi.

Gambar 5.12 Sketsa artefak-artefak kebudayaan bercorakSa Huynh (tampak dari atasdan sisi). Sumber: Erlangga.

141Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

4. Kebudayaan IndiaPerkembangan masa perunggu awal di Kepulauan Indonesiabertumpang tindih dengan bermunculan negeri-negeri dagangkecil yang ada pada periode paling awal masa sejarah, yakni masadi mana masyarakat mulai mengenal tulisan. Pada masa ini mulaibermunculan kerajaan-kerajaan Hindu dan Buddha di bagianbarat Indonesia. Berbeda dengan pengaruh budaya Vietnam yangkebanyakan berupa perkakas fisik, pengaruh budaya Indiacenderung lebih dalam hal nonfisik, di antaranya kesusastraan.Karya sastra berbahasa Sansekerta dan Tamil sudah lamaberkembang di wilayah Asia Tenggara, termasuk di Indonesia.

Menjelang tahun 70 M, menurut kronik dari Romawi terdapatbukti bahwa cengkeh dari Maluku telah mencapai Roma, Italia,melalui perdagangan laut. Hal ini menimbulkan penafsiran bahwasekitar abad pertama sampai ke lima Masehi telah ada pusat-pusatperdagangan di kawasan Nusantara yang dilewati rute-ruteperlayaran dagang. Pemukiman dagang ini awalnya hanya sebagaitempat persinggahan dan peristirahatan para pelaut dan pedagangsebelum melanjutkan perjalanan. Para pedagang tersebut mengajakpedagang dari Indonesia untuk ikut serta dalam pelayaran danperdagangan mereka. Akhirnya, kepulauan Nusantara menjadisalah satu pusat kegiatan perniagaan yang dilakukan pedagang asingseperti Cina, India, Indocina, Arab, Persia, bahkan dari Romawiyang datang dari penjuru Eropa bagian barat.

Perkembangan perdagangan di Indonesia yang semakinramai menyebabkan semakin banyaknya pedagang dari India,terutama orang Gujarat dan Tamil, yang berhubungan denganpedagang Indonesia. Pengaruh India lambat laun dirasakan olehmasyarakat pribumi, terutama dalam bidang pemerintahan(politik), agama, serta budaya. Dari kaum pedagang danselanjutnya kaum agamawan, lahirlah kerajaan-kerajaantradisional yang bercorak Hindu dan Buddha di Indonesia, sepertiKutai, Tarumanagara, Ho-ling, Mataram, Sriwijaya, dan lain-lainnya. Mengenai kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha ini akandibahas di Kelas XI Jilid 2.

KEGIATAN 5.3

Untuk lebih mempererat rasa persaudaran, lakukanlah kegiatan berikut berkelompok. Buatlahkelompok, masing-masing terdiri atas 4 orang. Buatlah peta yang memperlihatkan persebaranartefak-artefak kebudayaan yang tersebar di Indocina (terutama di Vietnam dan Kamboja) yangmemiliki kesamaan dengan yang ada di Indonesia. Kerjakan pada karton berukuran A3 atau A2,warnailah agar terlihat menarik. Bila selesai, kumpulkan kepada guru!

142 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

D. PERKEMBANGAN BUDAYA LOGAM DI INDONESIA

Pengaruh budaya Dong Son sangat besar terhadap perkembanganbudaya logam di Indonesia. Persebaran budaya logam, terutamaperunggu (bronze), di Indonesia dapat terlihat dari tempat-tempatditemukannya alat pencetakan benda-benda perunggu. Lokasi-lokasi pencetakan tersebut tersebar di Jawa, Bali, Madura.Sementara itu, perkembangan tahap awal budaya logam diIndonesia tersebar di daerah Sumatera, Jawa, Bali, KepulauanTalaud dan Maluku Utara, Nusa Tenggara, dan Sulawesi.

Gambar 5.13 Gelang dancincin dari perunggu diPasemah, Sumatera Selatan.

Sumber Sejarah Nasional Indonesia.

1. Tahap Logam Awal di SumateraDi Sumatera Selatan, tepatnya di dataran Pasemah, banyakditemukan kubur batu dari masa Megalitikum. Seorang arkeolog,A.N. van der Hoop pada 1932 berhasil menemukan kubur petibatu di daerah Tegur Wangi. Dari peti kubur tersebut ditemukanmanik-manik kaca dan sejumlah benda logam. Benda-benda logamtersebut, yaitu peniti emas dan tombak besi yang telah rusak.

Sementara itu, di Pasemah ditemukan patung manusia danpatung hewan dari bongkahan batu besar. Patung laki-lakidiperlihatkan tengah mengendarai gajah atau kerbau denganmemakai kalung, gelang kaki, cawat, jubah, penutup telinga, danpenutup kepala berbentuk meruncing pada bagian dekatpunggung. Kepala hewan dan manusia sering diukir dengansangat detail, sedangkan tubuhnya seringkali dibentuk terlalukecil sehingga tidak proporsional. Jadi, bila dilihat sepintaspahatan patung tersebut tampak seperti karikatur saja. Sejumlahrelief lain menunjukkan pertempuran manusia melawan harimauatau ular. Tampak pula pahatan berbentuk kerbau dan gajah, yangdigambarkan sebagai hewan yang dapat dikendalikan manusia.

Kata Kunci

logam, perkakas, benda logam,tembikar, manik-manik.

143Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

Dari penemuan tadi terlihat perkembangan logam tahap awaldi wilayah Sumatera. Melalui teknik pengecoran dan pencetakanlogam, masyarakat purba memenuhi kebutuhan hidupnya lebihefisien.

2. Tahap Logam Awal di JawaA.R. van der Hoop melakukan penelitian terhadap sejumlah kuburpeti batu atau sarkofagus di daerah Gunung Kidul dekat Wonosari,Jawa Tengah. Penelitiannya membuktikan bahwa pada kubur petibatu tersebut terdapat bekal kubur berupa perkakas-perkakas daribesi seperti pisau bertangkai, belati, kapak, cincin perunggu, danmanik-manik kaca. Sementara itu, penelitian yang dilakukanHeekern pada tahun 1931 di Besuki, Jawa Timur, terhadapsarkofagus tidak berhasil menemukan benda-benda logam.

Situs-situs lainnya di Jawa terdapat di Leuwiliang dekatBogor, Jawa Barat, dan di Pejaten, Jakarta bagian selatan. DiLeuwiliang berhasil ditemukan sejumlah bekal kubur yang terdiriatas anting-anting perunggu dan topeng dari logam mulia,sedangkan di Pejaten ditemukan cetakan dari tanah liat yangdibakar sebagai tempat membuat beliung perunggu dan pisau.Cetakan tanah liat tersebut ditafsir dibuat pada tahun 200 SM.

3. Tahap Logam Awal di BaliSama seperti di Sumatera dan Jawa, penemuan benda-benda logamtahap awal di Pulau Bali berbarengan dengan ditemukannyasejumlah peti kubur (sarkofagus). Sebagian benda-benda logamtersebut telah hancur dimakan usia, namun masih ada yang utuhseperti perhiasan, selubung tangan yang terbuat dari lilitan ataukumparan kawat perunggu, serta alat-alat tani semacam sekop. DiGilimanuk, situs yang ditemukan berbentuk perkakas logam, tombakbesi yang bertangkai, pisau belati besi yang bergagang perunggu,dan manik-manik dari emas. Sedangkan di daerah Pangkung Liplipditemukan penutup mata dan penutup mulut dari emas.

4. Tahap Logam Awal di SumbaDi Sumba, Nusa Tenggara Barat, ditemukan sejumlah benda-benda logam yang berupa bejana atau tembikar berukuran kecilyang ditempatkan di dalam atau di sekitar tempayan. Ditemukanpula manik-manik gelang dan benda logam lainnya yangdifungsikan sebagai bekal kubur yang umum. Selain sebagai bekalkubur, terdapat pula peralatan rumah tangga, bercocok tanam,dan berkebun.

Selain di Nusa Tenggara Barat, ditemukan beberapa bendalogam di Nusa Tenggara Timur. Sebuah kapak upacara yangterbuat dari perunggu ditemukan di daerah Landau, Roti, NusaTenggara Timur. Kapak ini bermotifkan manusia dan memilikidesain seperti model yang ditemukan di bagian selatan Pasifik.

Gambar 5.14 Candrasa untukupacara yang ditemukan didaerah Pulau Roti, NusaTenggara Timur.

Sumber: wikiepedia.com.

144 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

5. Tahap Logam Awal di Kepulauan Talaud dan MalukuUtara

Penguburan dalam tempayan ditemukan pula di sebuah goa kecildi Leang Buidane di Pulau Selababu, Kepulauan Talaud. Aslinya,jenazah disimpan di atas lantai gua. Perkakas-perkakas logam yangberada di Leang Buidane di antaranya adalah gelang, beberapapecahan benda dari besi yang sudah tak berbentuk, serta kerucutperunggu dan satu kapak corong dari tembaga. Ditemukan pulaperalatan cetak dari tanah liat bakar sebagai alat untuk mencetakkapak serta benda-benda dari tembaga. Peralatan cetak tersebutmembuktikan bahwa benda-benda logam tersebut bukanlah hasilimpor dari daerah lain, melainkan hasil produksi penduduksetempat. Namun, apakah alat cetaknya dibuat di tempat yangbersangkutan atau sebelumnya dibawa dari daerah lain? Harusada penelitian lebih lanjut mengenai hal ini.

Di daerah Maluku bagian Utara berhasil ditemukan sisa-sisapenguburan dalam tempayan yang terdapat di Goa Uattamdi diPulau Kayoa. Benda-benda logam yang terdapat di daerah inisudah tidak utuh, berupa pecahan-pecahan besi dan perunggu.Ditemukan pula manik-manik kaca, mata uang Cina, cangkangkerang besar, dan lain-lain.

6. Tahap Logam Awal di SulawesiSama seperti di daerah lain, di Sulawesi ditemukan pula kuburandari tempayan, umumnya berada di goa-goa. Tembikar-tembikaryang ada di Sulawesi ini diperkirakan berhubungan dengantembikar yang ada di daerah Ulu Leang-Leang di Maros, SulawesiSelatan. Tembikar ini memiliki bidang hiasan yang padat denganpola hias goresan seperti beberapa tembikar yang ada di Sembiran,Bali.

Di Sulawesi Tengah ditemukan pula beberapa kuburantempayan, terutama di daerah Bada, sebelah barat Danau Poso.Pada tempayan-tempayan tersebut banyak ditemukan benda-benda logam sebagai bekal kubur dan tembikar berpola hias danberukir.

Dari uraian-uraian di atas jelaslah bahwa asal-usulmasyarakat Indonesia yang paling awal berasal dari Vietnam, CinaSelatan. Ini terlihat salah satu dari persebaran benda-bendaprasejarah dari logam di sejumlah wilayah di Indonesia yangmemperlihatkan kesamaan dengan kebudayaan logam yangditemukan di Vietnam, khususnya kebudayaan Dong Son.

Bangsa Melayu Tua dan Melayu Muda secara bergelombangmemasuki Kepulauan Indonesia. Masing-masing mendiamiwilayah dan pulau yang berbeda-beda sehingga menghasilkanbudaya yang berbeda pula. Meski asalnya bahasa dan budaya

Gambar 5.15 Rincian kotakpada nekara tipe Dong Sondari Pulau Salayar, SulawesiSelatan.

Sumber IndonesianHeritage: Sejarah Awal

145Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

RANGKUMAN

mereka sama (karena berasal dari wilayah yang sama), namunsetelah masing-masing mendiami tempat yang berbeda makaotomatis mereka beradaptasi dengan lingkungan yang barumereka tempati. Dari adaptasi inilah muncul kebudayaan yangberbeda antara mereka.

Para ahli memiliki pendapat masing-masing mengenai asal-mula bangsa Indonesia,berdasarkan sudut pandang yang berbeda. Ada ahli yang menyelidiki asal-usul bangsaIndonesia dari persebaran bahasa, ada pula yang melihatnya dari persebaran peninggalanbenda-benda logam dan fosil-fosil manusia purbanya.

Kern berpendapat bahwa bahasa-bahasa yang digunakan di Kepulauan Indonesia,Polinesia, Melanesia, Mikronesia memiliki akar bahasa yang sama, yakni bahasa Austronesia.Kern menyimpulkan bahwa bangsa Indonesia berawal dari satu daerah dan menggunakanbahasa Campa. Pendapat Kern didukung oleh Geldern yang menyatakan bahwa sejumlahartefak yang ditemukan di Indonesia mempunyai banyak kesamaan dengan yang ditemukandi daratan Asia. Willem Smith juga melihat asal-usul bangsa Indonesia melalui penggunaanbahasa orang-orang Indonesia.

Hogen berpendapat tak jauh beda dari pendapat Moh. Ali, bahwa bangsa Indonesiaberasal dari daerah Yunan, Cina. Pendapat ini dipengaruhi oleh pendapat Mens yangberpendapat bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Mongol. Ali mengemukakan bahwaleluhur orang Indonesia berasal dari hulu-hulu sungai besar yang terletak di daratan Asiadan mereka berdatangan secara bergelombang. Sedangkan Brandes berpendapat bahwasuku-suku di Indonesia memiliki persamaan bahasa dengan bangsa-bangsa yang bermukimdi utara Pulau Formosa, sebelah barat Pulau Madagaskar; sebelah selatan, yaitu Jawa danBali; sebelah timur hingga tepi pantai barat Amerika.

Namun, Mohammad Yamin menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luarkepulauan Indonesia. Menurut pandangannya, orang Indonesia adalah asli berasal dariwilayah Indonesia sendiri.

Dari sejumlah pendapat di atas, pendapat yang paling masuk akal dan banyak didukungoleh penemuan-penemuan adalah pendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia adalahorang-orang Melayu. Bangsa Melayu ini telah mendiami Indonesia bagian barat danSemenanjung Melayu (Malaysia) sejak dulu. Para ahli membagi dua bangsa Melayu ini:

KEGIATAN 5.4

Pergilah kalian ke museum terdekat. Mintalah kepada gurumu surat pengatar agar kalian diizinkanmembawa alat potret. Fotolah satu buah perkakas logam masa prasejarah yang ada di museumtersebut. Buatlah laporan pada kertas kosong mengenai benda logam tersebut! Apa kegunaan danfungsinya? Pada zaman apa digunakannya? Kapan dan oleh siapa alat tersebut ditemukan? Setelahselesai, kumpulkanlah kepada gurumu!

146 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

Proto Melayu atau Melayu Tua dan Deutro Melayu atau Melayu Muda. Gelombang ProtoMelayu berlangsung dari 3.000-1.500 SM dan gelombang Deutro Melayu terjadi pada1.500-500 SM.

Karena cikal-bakal masyarakat Indonesia berasal dari adalah daerah Campa di TelukTonkin, Vietnam maka kebudayaan nenek-moyang Indonesia berkaiatan erat dengankebudayaan masyarakat asal, khususnya budaya logam. Dari Vietnam, terutama daerahBacson-Hoabinh, Dong Son, Sa Huynh, kebudayaan logam terutama perunggu, dibawake wilayah Indonesia melalui jalur darat dan jalur laut. Kebudayaan India pun kemudianberperan dalam kehidupan masyarakat Indonesia terutama dalam bidang sastra, ekonomi,dan politik.

Persebaran budaya logam, terutama perunggu, di Indonesia dapat terlihat dari tempat-tempat ditemukannya alat pencetakan untuk membuat benda-benda perunggu sepertitembikar, nekara, alat-alat tajam untuk urusan dapur, bercocok tanam, dan berperang.Ditemukan pula benda-benda perhiasan seperti manik-manik dan gelang yang tertimbundi dalam kuburan batu sebagai bekal kubur. Lokasi-lokasi pencetakan tersebut tersebardi Jawa, Bali, Madura. Sementara itu, perkembangan tahap awal budaya logam di Indonesiatersebar di daerah Sumatera, Jawa, Bali, Kepulauan Talaud dan Maluku Utara, NusaTenggara, dan Sulawesi.

I. Pilihlah jawaban yang paling tepat!

1. Sejarawan yang menyangkal bahwa orang Indonesia berasal dari luar kepulauan Indonesiadan bahwa orang Indonesia adalah asli berasal dari wilayah Indonesia sendiri, adalah . . . .a. H. Kern d. Muhammad Yaminb. Van Heine Geldern e. Dr. Brandesc. Hogen

2. Ilmuwan yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari satu daerah yangmenggunakan bahasa Campa, adalah . . . .a. Moh. Ali d. Willem Smithb. Muhammad Yamin e. Kroomc. H. Kern

3. Teori yang menyatakan bahwa bangsa Indonesia berasal dari daerah Cina bagian tengah,adalah . . . .a. Max Muller d. Geldernb. Brandes e. Mayundarc. Hogen

4. Menurut Hogen, bangsa Proto Melayu menyebar di sekitar wilayah Indonesia sekitartahun . . . .a. 3.000 hingga 1.500 SM d. 1.500 hingga 500 SMb. 300 hingga 150 SM e. 150 hingga 50 SMc. 150 hingga 300 M

SOAL-SOAL EVALUASI

147Bab 5 Asal-Usul dan Persebaran Manusia di Kepulauan Indonesia

5. Di bawah ini sekelompok masyarakat yang diduga merupakan keturunan Melayu Tuaadalah . . . .a. Jawa d. Acehb. Mentawai e. Floresc. Melayu

6. Peralatan batu yang ditemukan di Lembah Bengawan Solo, Jawa Tengah, diperkirakanberkaitan dengan kebudayaan . . . .a. Bacson-Hoabinh d. Indiab. Dong Son e. asli Jawac. Sa Huynh

7. Kebudayaan logam dari dataran Indocina yang ditafsir berlangsung antara tahun 600SM hingga awal Masehi adalah kebudayaan . . . .a. Sa Huynh d. Deutro Melayub. Bacson-Hoabinh e. India Selatanc. Dongson

8. Contoh benda budaya Dong Son yang banyak ditemukan di Indonesia adalah . . . .a. tembikar d. nekarab. manik-manik kaca e. bekal kuburc. perhiasan

9. Para ahli memperkirakan bahwa asal-usul manusia modern di bumi lahir di benua . . . .a. Asia d. Amerikab. Afrika e. Australiac. Eropa

10. Ada tiga ras utama yang melahirkan bangsa-bangsa di dunia. Jadi, orang-orang Campadi Vietnam dapat digolongkan sebagai keturunan dari ras . . . .a. Mongolia d. Melanesiab. Kaukasoid e. Polinesiac. Negrito

11. Berikut ini yang termasuk rumpun adalah . . . .a. Negrito d. Austronesiab. Melayu e. Cinac. Dayak

12. Masyarakat purba yang dapat dimasukkan sebagai yang paling primitif adalah yang masihmenggunakan perkakas yang terbuat dari . . . .a. logam d. kayub. batu e. perungguc. tulang hewan

13. Bangsa Melayu Muda diperkirakan merupakan masyarakat yang berhasil mengembangkanbudaya perunggu. Dengan demikian, bangsa tersebut hidup pada masa . . . .a. perundagianb. neolitikumc. mesolitikumd. berburu dan meramu makanane. megalitikum

148 Sejarah SMA/MA Jilid 1 Kelas X

14. Tembikar-tembikar yang ditemukan di daerah Ulu Leang-Leang di Maros, merupakanbukti budaya logam di Pulau . . . .a. Jawa d. Balib. Sumatera e. Sumbac. Sulawesi

15. Di dataran Pasemah, banyak ditemukan kubur batu dari masa Megalitikum. Seorangarkeolog, A.N. van der Hoop pada 1932 berhasil menemukan kubur peti batu di daerahTegur Wangi. Temuan ini merupakan temuan logam yang terdapat di . . . .a. Flores d. Sumbawab. Maluku e. Sumaterac. Talaud

II. Jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut dengan jelas!

1. Selain melihat dari temuan-temuan artefak-artefak fisik, mengapa para ahli melihat prosespersebaran sebuah bangsa melalui persebaran bahasa? Jelaskan!

2. Apa definisi dari ras? Lalu apa bedanya dengan rumpun? 3. Apa pula yang kamu ketahui tentang bangsa dan suku-bangsa? Apa perbedaannya? 4. Menurutmu, apa alasan ras negrito yang terlebih dulu mendiami kepulauan Nusantara

kemudian menyingkir ke pedalaman dan mengisolasikan diri? 5. Jelaskan latar belakang masyarakat Campa dari Vietnam Utara bermigrasi ke arah selatan-

ke Indonesia! 6. Apa yang kamu ketahui mengenai kebudayaan logam yang ada di Vietnam! Apa kaitannya

dengan budaya masyarakat Indonesia purbakala? 7. Jelaskan sesuai kemampuanmu: mengapa di sekitar peti kubur atau sarkofagus banyak

ditemui perkakas-perkakas seperti perhiasan, alat perang, dan benda dari logam! Untukapa itu semua?

8. Terangkan olehmu apa fungsi atau kegunaan tembikar dan nekara bagi masyarakatprasejarah!

9. Sebutkan alasan mengapa budaya logam Dong Son berhubungan erat dengan keberadaanbangsa Deutro Melayu!

10. Apa yang kamu ketahui tentang alat cetak untuk pembuatan perkakas dari logam danjelaskan cara pembuatanya?