peran penataan persebaran penduduk dalam … · peran penataan persebaran penduduk dalam ... pusat...
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH
TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
PERAN PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK DALAM PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL DI KAWASAN TRANSMIGRASI
Disampaikan Oleh:
Ir. Rr. Ratna Dewi Andriati, MMA.Staf Ahli Menteri Bidang Pengembangan Ekonomi Lokal
Solo, 25 April 2018
1

52
RUANG LINGKUP KEMENTERIAN DESA, PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN TRANSMIGRASI
2

3 33

BONUS DEMOGRAFI INDONESIA
4

5
PREDIKSI PERTUMBUHAN EKONOMI GLOBAL TAHUN 2050

6
“MEMBANGUN INDONESIA DARI
PINGGIRAN DENGAN MEMPERKUAT
DAERAH-DAERAH DAN DESA DALAM
KERANGKA NEGARA KESATUAN”
NAWACITA KE-3
VISI DAN MISI PEMBANGUNAN TAHUN 2015-2019

PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK MELALUI PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI
7

TRANSMIGRASI = MOBILITAS PENDUDUK INTERNAL, TERARAH, BERMOTIF EKONOMI, DAN MENETAP PERMANEN
8
PENGERTIAN: Perpindahan penduduk
secara sukarela untuk meningkatkan kesejahteraan dan menetap di WPT / LPT
TUJUAN1. Meningkatkan
kesejahteraan transmigrandan masy sekitar
2. Meningkatkan pemerataan pembangunan daerah
3. Memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa
PENGEMBANGAN KAWASAN TRANSMIGRASI(UU No. 29 Tahun 200)

Meningkatkan kemampuan dan produktivitas masyarakat transmigrasi
Membangun Kemandirian
Mewujudkan integrasi di permukiman transmigrasi sehingga ekonomi dan sosial budaya mampu tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan
9
SASARAN PENYELENGGARAAN TRANSMIGRASI

KAWASAN TRANSMIGRASI
10
1. Menegaskan peran Pemda
sebagai pemrakarsa dan
penanggung jawab
pelaksanaan transmigrasi di
daerahnya.
2. Mendorong peranserta
masyarakat dan swasta
3. Mempertegas jenis-jenis
transmigrasi sebagai
peluang bagi peranserta
masyarakat dan swasta
KAWASAN : BudidayaFUNGSI : sebagai permukiman dan tempat
usaha masyarakat dalam satu kesatuansistem pengembangan ekonomi wilayah
BENTUK:WPT, untuk mewujudkan pusat
pertumbuhan baru sebagai KPBLPT, untuk mendukung pusat pertumbuhan
yang sedang berkembang menjadi KPBSKP SKP
SKPSKP
KPB
Pusat KPB
SP
SPSP
SP
SP SP
SP
SP
SP SPSP
SP
SP
SP
SP SP
SP SP
SP
SP
KIM KIM
KIM KIM
Pusat SKPPusat SKP
Pusat SKPPusat SKP
KAWASAN PERDESAAN
4
Batas KawasanTransmigrasi
UNDANG-UNDANG TRANSMIGRASI(Setelah UU 29 Tahun 2009)

PEMBANGUNAN TRANSMIGRASI UNTUK MENINGKATKANKETERKAITAN ANTARA DESA DAN KOTA
31
Kota Kecil/ Kota Menengah: Fokus Pengembangan Kepada Peningkatan Jasa
(Pemasaran, Distribusi, dan Keuangan), serta Industri Pengolahan Tersier (final goods)
Pusat Kawasan Perkotaan Baru (KPB) :
Desa yang Berpotensi untuk Menjadi Pusat Kegiatan Lokal/Kota
Kecamatan/ Embrio Kota Kecil
Satuan Permukiman – SP (Desa)yang Berfungsi Sebagai Pusat Produksi Primer dan
Industri Pengolahan Ringan
Satuan Kawasan Pengembangan-SKP
(Kawasan Perdesaan)
SKP
SKP
SKP
SP
KPB
SP
Wilayah B
Kawasan Perkotaan Baru (KPB)
SP
SP
SP
Meningkatkan Kegiatan Hulu-Hilir
Wilayah A
SP
SPSP
SP
SP
SPSP
SP
SP
SP
SP

SP-2 (SP-Baru)
SP-4(SP-Tempatan)
(KIM EKSISTING REHAB PRASARANA)
KIM BARU
KIM ADA
PS-BANGTDK PUNYA
RUMAH, PUNYA LAHAN USAHA di
SKP YBS
PS-PINTDK PUNYA RUMAH,
TDK PUNYA LAHANUSAHA
SP-3 (SP-Pugar)
KIM BARU
KIM ADA
DeliniasiSKP
Pemugaran rumah
Pembangunan rumah
PS-GARKIMPUNYA RUMAH
TDK LAYAK, PUNYA LAHAN
USAHA DI SKP YBS
PS-BANGTDK PUNYA
RUMAH, PUNYA LAHAN USAHA di
SKP YBS
PS-PINTDK PUNYA RUMAH,
TDK PUNYA LAHANUSAHA
TRANSMIGRAN
Pembangunan rumah
Pemugaran rumah
PS
ILUSTRASI PENATAAN
PERSEBARAN PENDUDUK
DI KAWASAN TRANSMIGRASI
PS-GARKIMPUNYA RUMAH
TDK LAYAK, PUNYA LAHAN
USAHA DI SKP YBS
SP-1 (SP Pugar)
12

13
3 ASPEK PENENTU KEBERHASILAN TRANSMIGRASI
Aspek Penyiapan Permukiman ( 2 C dan 3 L)
Aspek Penyiapan Calon Transmigran
Aspek Pembinaan Masyarakat dan Kawasan Transmigrasi

PENYIAPAN CALON TRANS
Fasilitasi pat yang prima, catrans layak pindah (“sosially acceptable and skilled”)
• Pemberian informasi
• Pendaftaran• Seleksi
administrasi• Seleksi teknis• Penetapan
catrans• Pelatihan
• Penyerasian rencana perpindahan
• Adm perpindahan(SPP)
• Adm STP
• Pengangkutan• Transsito
(permakanan, kesehatan)
• Penetapan transmigran
• Pembekalan/latihanan
• Perbekalan• Angkut ke SP
• Penerimaan• Pembagian
RTJK dan lahan
• Adaptasi lingkungan
PENYIAPAN PERPINDAHAN
PERPINDAHAN PENATAAN &
ADAPTASI LINGKUNGAN
Catrans kompeten –pindah serasi
kompeten–siap pindah14
Penduduk tertata
PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK

Penyiapan CATRANS Daerah Asal diarahkan kpd penduduk yang memilikikompetensi sesuai kebutuhan di KIMTRANS dan diprioritaskan bagi pendudukmiskin dan penganggur berusia produktif.
Penyiapan CATRANS Daerah Tujuan yg diprioritaskan kpd penduduk sekitarpermukiman transmigrasi yang tidak memiliki aset tempat tinggal dan produksi,diutamakan yang menyerahkan lahan untuk pembangunan transmigrasi.
Prioritas daerah sasaran pengarahan CATRANS Daerah Asal diarahkan padadaerah-daerah yg Tekanan Penduduk (TP) -nya terhadap lahan pertanian telahmelampaui batas ambang keserasian.
Perpindahan dan penempatan dilaksanakan berdasarkan kesiapan KIMTRANS,calon transmigran dan sarana pendukungnya.
Fasilitasi dan pelayanan perpindahan dilaksanakan untuk terciptanya perjalananyg nyaman, aman dan tidak melelahkan yang didukung dengan perbekalan sesuaikebutuhan.
Pengaturan penempatan transmigran diarahkan untuk mendukung kemudahanserta konsolidasi dan adaptasi dgn lingkungan fisik dan sosal budaya
15
PENATAAN…..

16
Mempunyai visi hidup Impian (sesuatu yang ingin dicapai)
Mempunyai misi jelas Selalu mencari cara untuk mewujudkan impian
Menganut nilai hidup Nilai yang dianut: Karakteristik disiplin dan komitmen Budaya amanah
Mempunyai keberanian
❖ Kompetensi profesional Pengetahuan Skill/ketrampilan Sikap
❖ Eksekusi Keputusan Tepat waktu Tepat sasaran
Semangat tinggi ➢ Tantangan di kawasan transmigrasi berat
TRANSMIGRAN IDEAL SEBAGAI MOTIVATOR PEMBANGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI

DAERAH TUJUANMEMBANGUN
KAWASAN
DAERAH ASALMENYIAPKAN SUMBER DAYA
MANUSIA
KERJASAMA DUA PEMDA DENGAN
KEPENTINGAN BERBEDA
??????????
KERJASAMA MENGELOLA SUMBER DAYA (BUMI, AIR, DAN
KANDUNGAN DIDALAMNYA) UNTUK
MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN,
PERSATUAN & KESATUAN BANGSA
Kemendes, PDTTransharus menjadiregulator, mediator, pengendali , danpengawas yang obyektif
Tersedia regulasi yang adil dan realistis (27 Permen, 2 Perber, dan 1 Perpres)
Selalu hadir setiap ada masalah antar dua pihak
Memberikan sanksi tegas kpd pihak yang melanggar kesepakatan dan memberikan penghargaan kpd yang konsisten
Koordinasi dengan K/L lain Pemprov hrs mampu koord
Pemkab/Kota
17
OPERASIONALISASI TRANSMIGRASI

18
Mendes, PDTTrans, bersama K/L lain
Gubernur/Bappeda
Bupati/Bappeda
PUSAT(APBN)
PROVINSI(APBD)
KAB/KOTA(APBD)
SWASTAMASYARAKAT
DekonsentrasiPembantuanDAKTransfer DaerahPenyesuaiandll
KAWASAN TRANSMIGRASI
Kawasan Perkotaan Baru
Diatur denganPERPRES
KEMENTERIAN/LEMBAGA
SUMBER DANA PEMBAGUNAN KAWASAN TRANSMIGRASI DAN KAWASAN PEDESAAN

19

PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI
20

NILAI TAMBAHPRUKADES:
dalam meningkatkan skala ekonomi berbasis
Teknologi & Inovasi
PEMAPANAN ORGANISASI EKONOMI
BUMDES /BUMDESA BERSAMA:
untuk kemandirian ekonomi desa
KEMANDIRIAN PANGANEMBUNG :
untuk ketahanan pangan
PEMULIHAN MODAL SOSIAL
SARANA OLAH RAGA:untuk kohesi sosial
G E R A K A N PEMBANGUNAN PRODUK UNGGULAN
KAWASAN PERDESAAN
Meningkat-kan
kualitas SDM
kawasan perdesaan
Mening-katkan
kualitas sarana
prasarana kawasan
perdesaan
Mening-katkan
kualitas kehidupan sosial dan ekonomi
Pengem-bangan SDA & peningkatan kualitas lingkungan
PERENCANAAN DAN TATA KELOLA
21
PROGRAM PRIORITAS KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI

22
POTENSI PENGEMBANGAN PRUKADES
61.821 (82,7%)Desa memiliki potensi
pertanian
20.034 (26,8%)Desa memiliki potensi
perkebunan
12.827 (17,1%)Desa memiliki potensi
perikanan
1.902 (2,5%)Desa memiliki potensi wisata
1,8 JutaKomoditas UKM ada di
Desa
• Melimpahnya kekayaan dan potensi desa belum dimanfaatkan secara maksimal untuk meningkatkan produktivitas ekonomi desa;
• Produktivitas ekonomi desa sudah memasuki fase penanganan pasca panan dan integrasi vertikal.
Keterangan: data potensi desa bukan merupakan data akumulasi potensi unggulan desa
Salah satu faktor utama lemahnya ekonomi desa adalah belum optimalnyaperan kelembagaan ekonomi produktif desa yang dapat menjadi wadah bagi
para pelaku usaha di perdesaan.

23
• Produk Unggulan Kawasan Perdesaan (Prukades) merupakanpengembangan komoditas unggulan desa yang memenuhi skalaekonomi;
• Melalui Prukades diharapkan dapat berdampak pada:
1. Rendahnya skala ekonomi;
5. Kesulitan permodalan.
2. Lemahnya akses pasar;
3. Jalur distribusi yang panjang;
4. Rendahnya sarana pasca panen;
1. Pengelolaanlebih efisien
2. Investor dapatmasuk
3. Biaya produksidapat ditekan
4. Ada kepastianpasar
5. Menjagastabilitas harga
• Diperlukan dukungan pihak swasta dalam penyediaansarana dan prasarana pasca panen;
• Bagi pengusaha yang mau berinvestasi di Desa akandiberikan insentif, seperti: kredit modal, pajak dankemudahan perijinan;
• Untuk mendukung pengembangan Prukades,Kemendesa PDTT memfasilitasi dilaksanakannyaforum bisnis yang mempertemukan Kabupatendengan pihak investor dan Kementerian/Lembagaterkait.
MASALAH EKONOMI DESA:
82,77% penduduk desa hidup di sektor
pertanian
PRODUK UNGGULAN KAWASAN PERDESAAN (PRUKADES)

Musyawarah
Antar DesaPemanfaatan
Sumberdaya Lokal
Gotong RoyongPenguatan
Sosial Budaya
Perluasan
Jejaring
Komunitas
INOVASI DAN KREATIVITAS
Fasilitasi
Pemerintah
24
PRINSIP PENGEMBANGAN PRUKADES

PRUKADES
1.1.
Penyediaan Bahan Baku
& sarpras produksi
1.2. Peningkatan Kapasitas
Nelayan/Petani/Pelaku Usaha Mikro & Ekonomi Kreatif
1.3.
Pengolahanpasca panen & home industry
1.4.
Bantuan Permodalan &
Pemberian Fasiltas Kredit Usaha EkonomiProduktif/UMK
M
1.5.
Promosi, Kemitraan
usaha, Pemasaran, dan Kerjasama antar
Daerah
1.6.
Perijinan
Usaha dan Penguatan
Kelembagaan Usaha
Kementan, KKP,Kemendes PDTT ,Kemen LHKPEMDALSM
KUKM;Kementan;Kemendes PDTT;Kemenperind;KKP,PEMDALSM
Kemendag,Kementan, Kemendes PDTTKUKM, KKP, KemendagriKemenParPEMDALSM Kemenperin,
Kementan, KKKP,
Kemen KUKMKemendes
PDTTPEMDA
LSM
Kemendes PDTT;BKPM;Kemendag;Kemen KUKM;Kemenperin;Kemenkes;BPOM, PEMDALSM
Kemendes PDTT;Kementan;KKP; KUKM, Kemenperind, Bekraf,PEMDALSM
Slide - 25
KOORDINASI K/L PENGEMBANGAN PRUKADES

KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH DAN OFF TAKER
26
REKAPITULASI 22 PROVINSI 105 KABUPATEN TARGET PRUKADES DI LUAR P. JAWA
No. PROVINSI KABUPATEN/KOTA NAMA PERUSAHAAN KOMODITAS
1. Sumut Nias Barat PT. HQ Corpora Putra Kelapa, Jagung
PT. Perusahaan PerdaganganIndonesia
Padi
PT. Aruna Jaya Nuswantara Perikanan
Majestic Buana Pengolahan Sampah
PT. Fruit ING Indonesia Pisang
PT. Cocomas Indonesia Kelapa
Bulog Padi
2. Gorontalo Boalemo Yayasan Artha Graha Peduli Jagung

KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH DAN OFF TAKER
27
NO PROVINSI KABUPATEN/ KOTA NAMA PERUSAHAAN KOMODITAS
3. Nusa Tenggara Timur
Sumba Barat PT. HQ Corpora Putra Jagung, Sapi
PT. Mega Inovasi Organik Kacang Mete dan Vanili
PT. Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero)
Kopi
4. Maluku 1. Maluku Tenggara Barat
PT. HQ Corpora Putra Kelapa, Sapi
Yayasan Artha Graha Peduli Hortikultura
PT. Persona Lautan Nusantara Perikanan

KERJASAMA KEMENTERIAN DESA, PDT DAN TRANSMIGRASI DENGAN PEMERINTAH DAERAH DAN OFF TAKER
28
NO PROVINSI KABUPATEN/ KOTA NAMA PERUSAHAAN KOMODITAS
2. Seram Bagian Barat Yayasan Artha Graha Peduli Hortikultura
5. Maluku Utara 1. Halmahera Timur Yayasan Artha Graha Peduli Hortikultura
2. Kepulauan Taliabu Yayasan Artha Graha Peduli Pembinaan Petani
3. Pulau Morotai PT. Cocomas Indonesia Kelapa
PT. HQ Corpora Putra Jagung, Kopra Putih
PT. Aruna Jaya Nuswantara Perikanan
Mitra BUMDES Nusantara (Belum ada logo)
Perkebunan, Perikanan
Yayasan Artha Graha Peduli Jagung dan Kelapa

29
PENGEMBANGAN PRUKADES DI KABUPATEN PANDEGLANG(KOMODITAS JAGUNG)

30
• Komoditas yang akan dikembangkan : ikan kerapu
• Target produksi 40-50 ton per tahun dari 12 ton per-tahun yangsudah ada
• Off Taker potensial : PT Tata Pangan Makmur (Affiliate CompanyCarrefour) terkait pengadaan produk ikan untuk Carrefour,bekerja sama dengan Koperasi Alam Bahari.
• Dukungan program pemerintah :
• Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi memberikanbantuan berupa 56 unit keramba jaring apung dan benihikan kerapu cantang 115.000 ekor
• Pemerintah Kabupayen mengembangkan 2 kawasanMinapolitan
Sumber: diolah dari berbagai sumber
PENGEMBANGAN PRUKADES IKAN KERAPUKABUPATEN PANDEGLANG - BANTEN

31
PRUKADES DI KABUPATEN HALMAHERA BARAT (KOMODITAS JAGUNG)
LUAS PENGEMBANGAN:
20.000 HEKTAR
TARGET PRODUKSI:80.000 TON
1 2
Dukungan program:1. Pemerintah Daerah
menyediakan lahan hibahseluas 4 hektar
2. Perum BULOG sebagai off taker dan membantu pembangunan gudang penyimpanan
3. Kementerian Desa PDTT membantu memfasilitasipembiayaan dari Perbankan

32
PRUKADES DI KABUPATEN LAMPUNG TIMUR (BUDIDAYA UDANG)
1. Luas pengembangan: 22.548 Hektar2. Off Taker potensial untuk memenuhi permintaan
pasar Asia dan Amerika:• PT Central Pertiwi Bahari (CPB);• PT Centra Proteina Prima (CP Prima);• PT Indokom Samudra Persada.
Dukungan Program:▪ Pemerintah Kabupaten membantu pembangunan Dermaga Perikanan dan TPI, Pengolahan Pasca
panen, pemasaran produk, pemberian kredit lunak petani ikan dan nelayan dan Cold Storage;▪ Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi membantu pembangunan jalan akses antar desa dan
pabrik es mini;▪ Memfasilitasi partnership pihak swasta, serta kerjasama dengan Bulog dan Himpunan Bank Milik
Negara.

33
PRUKADES DI KAWASAN TRANSMIGRASI SUMBA TIMUR (KOMODITAS TEBU)
1. Kawasan Transmigrasi diberikan untuk lahan plasma;2. Masyarakat transmigran menjadi anggota koperasi yang merupakan
plasma dari HPI Agro;3. Penyertaan lahan plasma menjadi 33%, lebih besar dari ketentuan
minimum pertanian; 4. Sustainable suply untuk sugar factory.
TUJUAN: Optimalisasi Lahan HPL Tranmigrasi untuk reforma agraria
dan prukades
Kerjasama dengan PT Muria Sumba Manis (Djarum Group) dalam
pengembangan tebu
1. Potensi Pengembangan HPL: 4.525,22 Ha menjadiplasma HPI Agro;
2. Lahan HPL menjadi sertifikat milik masy. transmigrasi;3. Perkiraan produksi: Rp 80-120 Ton/Ha;4. Pendapatan yang diterima petani: Harga jual gula Rp
9.100/kg (Rp 21 Juta), tetes Rp 1.680/kg (Rp 9,28 Juta);5. Jika dilakukan tumpang sari dengan castor, perkiraan
produksi 3 Ton/Ha/4 bulan dengan harga jual Rp5.000/kg, maka pendapatan mencapai Rp 16,89 Juta;
6. Warga transmigrasi yang menjadi plasama HPI Agro diprediksi akan menerima pendapatan KK/Tahunmencapai Rp 80,15 Juta (dengan asumsi pemilik lahanbekerja, istri bekerja sambilan dan memelihara ternak, serta 1 KK memiliki lahan plasma 2 Ha).
33

34
Permasalahan Kelembagaan Ekonomi Desa:• Rendahnya skala ekonomi;• Akses pendanaan yang terbatas dan
cenderung berpola “ijon”;• Kurang memiliki akses pasar dan
nilai tawar yang rendah;• Rendahnya penerapan teknologi.
Akibat:• Biaya produksi tinggi;• Harga jual produksi tidak kompetitif;• Penetrasi pasar rendah.
“EKONOMI STAGNAN”
Fungsi BUM Desa:1. Menyediakan pendanaan;2. Meningkatkan kapasitas produksi;3. Meperluas akses pasar.
Meningkatkanproduktivitasmasyarakat
Ruang Lingkup Kegiatan BUM Desa:1. Unit Layanan (Pelayanan Publik dan Penyaluran Bantuan Pemerintah);2. Unit Usaha Perdagangan dan Jasa (Produksi Barang dan Mengurangi
Rantai Logistik);3. Lembaga Keuangan Desa (Menciptakan Financial Inclusion di Desa).
Tujuan BUM Desa:Peningkatan nilai investasi; Peningkatan nilai tambah; Perluasan pemasaran; dan Peningkatan daya saing
Menciptakan Lapangan Usaha
Baru
Peningkatan Pendapatan
ILUSTRASI BUMDESA SEBAGAI PENGGERAK EKONOMI DESA

35
Dasar hukum pembentukan:• Pasal 4, Desa dapat mendirikan BUM
Desa berdasarkan peraturan Desatentang Pendirian BUM Desa;
• Desa dapat mendirikan BUM Desadengan pertimbangan: inisiatifpemerintah desa/masyarakat desa;potensi usaha ekonomi desa; sumberdayaalam desa; sumber daya manusia yangmampu mengelola; penyertaan modaldari pemerintah desa dalam bentukpembiayaan dan kekayaan desa yangdiserahkan untuk dikelola sebagaibagian dari usaha desa.
• Pendirian BUM Desa disepakatimelalui Musyawarah Desa’
• Pokok Bahasan dalamMusyawarah Desa meliputi:✓ Pendirian BUM Desa;✓ Organisasi Pengelola BUM
Desa;✓Modal usaha BUM Desa;✓ AD/ART BUM Desa.
• Hasil kesepakatan Musyawarah desa menjadi pedoman bagi pemerintah desa dan Badan Permusyawaratan Desa untuk menetapkan Peraturan Desa tentang Pendirian BUM Desa.
Peraturan Desa/Peraturan antar Desa ditanda tangani oleh kepala desa.
Sumber: Permendesa 4/2015
MEKANISME PEMBENTUKAN BUMDESA

36
Unit usaha layananUnit Usaha
Perdagangan & JasaUsaha Keuangan Desa
• Voucher pangan;• Penyedia layanan air bersih
dan listrik;• Distributor pupuk dan bibit
bersubsidi.
• Koperasi pertanian;• Budidaya Ikan;• Peternakan Ayam.
• Koperasi simpan pinjam;• Layanan keuangan
perbankan, seperti transfer, pembayaran cicilan, penyaluran KUR.
• BUM Desa dapat menjadi penerima dan pengelola bantuan serta dukungan Kementerian/ Lembaga, BUMN dan swasta, sehingga dapat menjadi aset bagi BUM Desa.
• Meningkatnya aset BUM Desa dapat memberikan kemudahan dalam permintaan dukungan permodalan dan pengembangan usaha. 1. Kementerian Pertanian:
Penyaluran bantuan bibit, pupuk dan traktor.
2. PT Perindo, Japfa Comfeed Indonesia: Cold storage, Dryer
1. Perbankan: Agen Laku Pandai, KUR.
2. Kementerian KUKM: Permodalan dan pelatihan pengelolaan koperasi.
1. Kementerian Pertanian: Subsisi pupuk dan bibit.
2. PT General Electric Indonesia: pengembangan teknologi pembangkit listrik
ILUSTRASI KERJASAMA KEMENTERIAN/LEMBAGA DAN SWASTA DALAM PENGEMBANGAN BUMDESA

37
KOORDINASI STAKEHOLDERS DALAM PENGEMBANGAN BUMDESA

1. Total aset BUM Desa Panggungharjo saat inimencapai Rp 860 Juta, dengan pendapatanpada Tahun 2016 mencapai Rp 3 Miliar;
2. BUM Desa Panggungharjo mampu memberikankontribusi terhadap PAD sebesar Rp 80 Juta per bulan dengan jenis usaha diantaranyapengelolaan sampah, pengelolaan minyakgoreng bekas, SPBU, dan lain sebagainya;
3. Dari usaha pengelolaan sampah, BUM Desa bisa mendapatkan untung sekitar Rp 1,64 Juta per bulan. Sedangkan untuk usaha pengolahan minyak goreng bekas, BUM Desa memperoleh laba bersih sekitar Rp 230 Juta (Pada Tahun 2016 BUM Desa membeli minyak goreng bekas dari masyarakat seharga Rp 4.000 dan menjual minyak goreng bekas yang telah diolah menjadi bio diesel kepada Danone sekitar 32 ton dengan harga jual per liternya Rp 7.250)
38
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUM DESA PANGGUNGHARJO-BANTUL

39
Destinasi Wisata Air
Jumlah pendapatan usaha BUM Desa TirtaMandiri tiap tahun mengalami peningkatansignifikan. Alokasi Laba BUM Desa digunakanuntuk membiayai kegiatan unggulan DesaPonggok yaitu : pemberian dana pendidikan(Kartu Cerdas Desa), jaminan kesehatan (KartuKesehatan Anak), penyaluran dana melaluilembaga zakat desa.
Jumlah Pendapatan BUM Desa Tirta Mandiri
CONTOH SUKSES PENGEMBANGAN BUMDESA PONGGOK-KLATEN

40
PEMBANGUNAN EMBUNG DESA

41
SARANA OLAH RAGA DESA

Paradigma Pengembangan Ekonomi Lokal Di Kawasan Transmigrasi
42

Modal Intelektual
Modal Manusia
Modal Sosial dan Budaya
Modal/Sumber Daya Buatan
Modal/Sumber Daya Alam
Modal Keagamaan
Lokasi Strategis
Modal Finansial
Sumber: Budiharsono, 2015
ASSET-BASED APPROACH
2943

KONTEKSKERENTANAN
•Kejadian yang Mengejutkan•Bencana Alam•Bencana Teknologi•Konflik•Perubahan Musim•Krisis Ekonomi
ASET-ASET LIVELIHOODS
STRUKTUR DAN PROSES BERUBAH
HASIL-HASIL PENGHIDUPAN
STRUKTUR•Tingkat Pemerintah•SektorSwasta PROSES
•Hukum•Kebijakan•Kebudayaan•Lembaga
▪ Pendapatan yang lebih besar
▪ Meningkatnya Kesejahteraan
▪ Berkurangnya kerentanan▪ Keamanan Pangan yang
lebih baik▪ Penggunaan Basis Sumber
daya alam yang sustainable
Pengaruh dan Akses
Keterangan:M =Modal Manusia S =Modal Sosial dan BudayaF=Modal Finansial B =Sumber Daya BuatanA=Modal Sumber Daya Alam I = Modal IntelektualR = Modal Religius/Keagamaan L = Lokasi strategis
R I
M
A
L
SF
B
MODIFIKASI SUSTAINABLE LIVELIHOOD APPROACH
Sumber: Budiharsono, 201544

Cara pandang di Era Disruption (Gangguan) dan Era Abundance (Keberlimpahan)
▪ Cara pandang dan cara berfikir yang tidak linier tapi eksponensial. Digagas oleh Peter H. Diamandis dan StevenKotler dalam bukunya Abundance: The Future is Better than you Think (2012) dan Bold: How to Go Big,Create and Impact the World (2015). Mereka awalnya menggagas untuk kewirausahaan yang bertumbuhsecara eksponensial, namun kemudian diterapkan untuk yang lainnya, misalnya yang dikembangkan oleh SalimIsmail dalam bukunya Exponential Organization (2014).▪ Diamandis dan Kotler menyatakah bahwa kunci untuk mencapai pertumbuhan eksponensial kewirausahaan
adalah memahami pertumbuhan eksponensial perkembangan teknologi, yang dikenal dengan 6Ds Exponential ofTechnologies, yaitu:• Digitalization, suatu teknologi bertumbuh secara eksponensial (deret ukur) apabila menjadi digital• Deception, teknologi seolah-olah bertumbuh pelan namun kemudian tumbuh melejit. Contoh printer 3 D• Disruption (Gangguan): Teknologi kemudian berperan dalam menumbangkan industri mapan. Contoh Gojek,
Uber dan Grab.• Dematerialization: semua produk kehilangan wadah fisik untuk ditransfer di “Cloud” alias awan digital tak
bertepi.• Demonetization: Di dalam “awan digital” tempat menyimpan segala hal itu hampir semua biaya jadi turun
drastis. Buku, musik, film, ilmu, informasi, komunikasi, dll tiba-tiba jadi membludak volumenya, dan makinlama makin murah harganya
• Democratization: Pada puncaknya, karena semua serba berkelimpahan dan berbiaya minimal sekali, makaterjadilah era “Abundance” atau disebut “Free Economy” dan “Sharing Economy”.
▪ Membangun Daerah Tertinggal akan melewati Era Disrupsi dan Era Keberlimpahan, tanpa memahami danmempersiapkan diri serta menyesuaikan diri agar jangan menjadi penonton. 45

PEL Berkelanjutan
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat
Kinerja Wilayah▪Kesenjangan antar wilayah
▪PDRB
Produktivitas Tenaga kerja
Laju penyerapan tenaga kerja
Penelitian dan Pengembangan
Teknologi
Infrastruktur dan modal manusia Investasi UMKM
Kelembagaan dan modal sosial
Struktur Ekonomi
Struktur Sosial
Kegiatan Inovatif
Pusat Pengambilan Keputusan
Aksesibilitas wilayah Ketrampilan angkatan kerja
Lingkungan Identitas Wilayah
Tujuan dan Sasaran
Kategori Dasar
Faktor Pembangunan
Penentu Keberha-silan
Sumber daya alam
PIRAMIDA DAYA SAING DAERAH
Modifikasi dari Imre Lengyel
46

Ketersediaan Bahan Baku
Ketersediaan SDM
KetersediaanSarana
Prasarana
Pasar Jangka Pendek dan Jangka Panjang
Pasar Domestik
dan EksporKeterlibatan Masyarakat
Kesesuaian dengan
Regulasi
Aspek Lingkungan
Lamanya Masy. dalam Melakukan Usaha tsb.
Keterangan:Penentuan Prukades berbasis Appreciative Inquiry yaitu menentukan komoditas unggulan berbasis KEKUATAN dari kawasan tersebut
KOMODITAS UNGGULAN
NONKOMODITAS UNGGULAN
Komoditi Calon
KOMODITAS UNGGULAN
Pembangunan Kawasan Transmigrasi Berbasis Komoditas unggulan
47

Logistik Input
(bahan baku)
Operasi
(proses produksi)
Logistik Output
(distribusi hasil
produksi)
Pemasaran dan Penjualan
Jasa
Prasarana pelaku usaha dan wilayah:
gedung dan bangunan, pabrik, peralatan produksi, jalan jembatan, listrik, air bersih, irigasi, telekomunikasi, pelabuhan, bandara dan lain sebagainya
Ke
gia
tan
Pe
nd
uk
un
gK
eg
iata
nU
tam
a
Sumber Daya Manusia:Pelaku usaha. petani/nelayan, pengolah, buruh dlsb
Teknologi:Teknologi yang digunakan mulai dari produksi, pengolahan dan pemasaran
Pengadaan/pembelian:Pengadaan bahan baku/input produksi, peralatan dlsb
48

Asi
n
Asa
p
Pin
dan
g
Kru
pu
k
Ota
k-
ota
kL
ain
nya
Dio
lah
Ikan
Segar
Ikan
Hid
up
Pemasaran
Ikan
Sarana Produksi
Wisata
Ole
h-o
leh
Ho
tel
Pemasaran
Ku
lin
er
INTEGRASI PENGEMBANGAN KOMODITAS UNGGULAN
Saprodi
JagungPipilan
Tep
un
g
Ku
lit
Ari
Pan
gan
dll
Pan
gan
dll
Pemasaran
Buah Jagung
Pati
Gri
t
Lem
baga
Bah
an
Bak
u
Ind
ust
ri
Min
yak
Pan
gan
dll
49

RENCANA KERJA PEMERINTAH(RKP)TAHUN 2019
50

“Pemerataan
Pembangunan
untuk
Pertumbuhan
Berkualitas”
51
2
Pembangunan Manusia melalui Pengurangan
Kemiskinan dan Peningkatan Pelayanan Dasar
Pengurangan Kesenjangan antarwilayah
melalui Penguatan Konektivitas dan
Kemaritiman
Peningkatan Nilai Tambah Ekonomi melalui
Pertanian, Industri, dan Jasa Produktif
Pemantapan Ketahanan Energi, Pangan, dan
Sumber Daya Air
Stabilitas Keamanan Nasional dan Kesuksesan
Pemilu
1
345
Prioritas Nasional
Sasaran RPJMN Bidang
Desa dan Daerah Tertinggal:
• Desa Mandiri : 2000
• Desa Berkembang : 5000
• Kemiskinan di daerah
tertinggal: 15–15,5%
• IPM di daerah tertinggal :
62,78
• Pertumbuhan ekonomi di
daerah tertinggal : 6,9-7,1
Tema
RANCANGAN TEMA DAN PRIORITAS NASIONAL RKP 2019
42

PENGURANGAN KESENJANGAN
ANTARWILAYAH MELALUI
PENGUATAN KONEKTIVITAS DAN
KEMARITIMAN
Peningkatan Konektivitas
dan TIK
Peningkatan Sistem
Logistik
Percepatan Pembangunan
Daerah Tertinggal dan
Desa
Percepatan Pembangunan
di Provinsi Papua dan
Papua Barat
Penanggula-ngan
Bencana
PROGRAM PRIORITAS
2
1
PRIORITAS NASIONAL
KEGIATAN PRIORITAS
34
5
1
PN
PP
KP
2
34
5
1. Pengembangan Sistem Logistik dan Jaringan Pasar Komoditas Perikanan dan Pertanian
2. Penyediaan Sarana Angkut Produk Perikanan, Kelautan dan Pertania
3. Penguatan Industri Pendukung Sistem Logistik4. Penyediaan Infrastruktur Energi dan Transportasi
Pendukung Sistem Logistik
1. Pembangunan Daerah Tertinggal dan Kawasan Perbatasan Negara
2. Pembangunan Kawasan Perdesaan dan Transmigrasi
3. Percepatan Pembangunan Desa
1. Penyelesaian Ruas Jalan Trans Papua dan Papua Barat, dan konektivitas antar kabupaten/kota dan kampung
2. Pembangunan pelabuhan dan bandara3. Penyediaan infrastruktur telekomunikasi dan
TIK 4. Pengembangan moda transportasi untuk
pelayanan pendidikan dan kesehatan secara mobile
5. Hilirisasi komoditas unggulan Papua dan Papua Barat
1. Pengembangan Infrastruktur TIK menuju e-Digital 2. Peningkatan Sarana dan Prasarana Informatika3. Penyediaan Infrastruktur Telekomunikasi4. Pengembangan Konektivitas Pusat Kegiatan di Wilayah Timur Indonesia5. Pengembangan Pelabuhan Hub dan Feeder Tol Laut6. Pembangunan Transportasi Multimoda7. Pembangunan Bandara8. Pembangunan Transportasi Perkotaan9. Keselamatan Transportasi Jalan, Laut, Udara, dan Kereta Api
1. Penguatan Kapasitas PenanggulanganBencana
2. Sarana dan Prasarana Kebencanaan3. Penanganan Darurat dan Pemulihan
Pascabencana4. Penataan Ruang dan Lingkungan
Hidup Berkelanjutan5. Penguatan Kelembagan dan Regulasi
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL 2 “PENGURANGAN KESENJANGAN ANTARWILAYAH MELALUI PENGUATAN KONEKTIFITAS DAN KEMARITIMAN”
44

PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI
PENGURANGAN KEMISKINAN DAN
PENINGKATAN PELAYANAN
DASAR
PercepatanpenguranganKemiskinan
Peningkatan Pelayanan
Kesehatan danGizi
Masyarakat
Pemerataan layanan
pendidika n berkualitas
Peningkatan aksesmasyarakat
terhadapperumahan dan
permukiman layak
Peningkatantata kelola
layanan dasar
PROGRAM PRIORITAS
2
1
PRIORITAS NASIONAL
KEGIATAN PRIORITAS
34
5
1
PN
PP
KP
2
34
5
1. Pelaksanaan Reforma Agraria2. Pemberian akses kelola sumberdaya Alam melalui
Perhutanan Sosial
1. Penguatan integrasi sistemadministrasi kependudukandan catatan sipil
2. Percepatan pencapaianSPM di daerah
PROGRAM PRIORITAS NASIONAL 1”PEMBANGUNAN MANUSIA MELALUI PENGURANGAN KEMISKINAN DAN PENINGKATAN PELAYANAN DASAR”
44

PROGRAM PRIORITAS PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH TERTINGGAL DAN DESA
PERCEPATAN PEMBANGUNAN
DAERAH TERTINGGAL DAN
DESA
Pembangunan Daerah Tertinggal
dan Perbatasan
Pembangunan Kawasan
Perdesaan dan Transmigrasi
Percepatan Pembangunan
Desa
1. Peningkatan Sarana dan Prasarana2. Pemenuhan Pelayanan Dasar Publik3. Peningkatan SDM4. Pengembangan Ekonomi Lokal5. Penataan Ruang Kawasan Perbatasan
Negara
1. Fasilitasi penyusunan rencana pembangunan dan pengembangan kawasan
2. Fasilitasi pembentukan dan penguatan kelembagaan
3. Pembangunan jalan dan jembatan di dalam dan antarkawasan
4. Penyediaan sarana dan prasarana sentra produksi, industri pengolahan, dan pemasaran
5. Pembangunan sarana dan prasarana perumahan dan permukiman kawasan
6. Peningkatan kapasitas SDM untuk pengembangan inovasi dan kreativitas lokal
7. Fasilitasi pengembangan kerjasama antardaerah, kerjasama antardesa, dan kerjasama Pemerintah dan Swasta
1. Pendampingan dan Pembinaan ke Desa
2. Pemberdayaan usaha ekonomi Desa
3. Penguatan Kelembagaan Desa dan Kerjasama Desa
43
54

PENATAAN PERSEBARAN PENDUDUK BERBASIS PENGEMBANGAN EKONOMI LOKAL
55

56
1. PENDEKATAN ASETMODAL KEAGAMAAN
•Kesamaan dengan agama setempat
•SDM rohaniawan
LOKASI
• Mata pencaharian sesuai dengan komoditas unggulan yang akan dikembangkan
• Kondisi lokasi sesuai dengan kondisi lokasi calon transmigran (topografi) contoh : Petani kebun dan hortikultur tidakditempatkan di pesisir, petani sawah tidak ditempatkan di dataran tinggi atau bergelombang
MODAL MANUSIA
•Pengetahuan dan skill untuk mata pencaharian yang sesuai dengan komoditas unggulan.
SOSIAL BUDAYA
•Kesesuaian dengan sosial budaya setempat
•Memperhatikan aspirasi masyarakat setempat
SUMBERDAYA ALAM
•Pengelolaan lahan secara berkelanjutan
•Pengurangan risiko bencana berbasis masyarakat untuk mengurangi kerentanan
SUMBERDAYA BUATAN
• Kemampuan mengakses informasi dan komunikasi
• Kemampuan menfasilitasi akses terhadap marketplace produk unggulan
EKONOMI
• Kemampuan mengembangkan Kelembagaan Ekonomi Desa (BUMDESA)
• Mampu mengembangkan nilai tambah dari produk primer yang dihasilkan

57
2. PENDEKATAN PROGRAM
POLA USAHA• Penataan Persebaran Penduduk disesuaikan dengan pola usaha yang akan dikembangkan, sebagai
contoh pola nelayan tangkap transmigran yang ditempatkan dalam jumlah satu kelompok (dalamsatu kelompok nelayan)
RENCANA TATA RUANG
• Latar belakang transmigran disesuaikan dengan Jenis Permukiman, contoh profesi petani tidakditempatkan di Desa Utama dan KPB.RENCANA PENEMPATAN
• Untuk Peningkatan Life Skill dan Peningkatan pengetahuan serta skill terkait mata pencaharian yang sesuai dengan komoditas unggulan, maka seleksi dan pelatihan calon transmigran mutlakdilaksanakan.
KERJASAMA ANTAR DAERAH
1. Kerjasama antar daerah dilaksanakan secermat mungkin berdasarkan aspirasi masyarakat danrencana kawasan transmigrasi yang sudah ditetapkan
2. Kerjasama antar daerah tidak hanya terkait pembiayaan tetapi juga administrasi kependudukan

58
Kabupaten/Kawasan Kecamatan
Desa
Pusat SKP/KPB Pola Usaha Pokok
Nama Status
Kabupaten Simeulue
Latiung
TEUPAH SELATAN
Desa Trans Meranti Tertinggal Pusat KPB
Tanaman Bahan Makanan : Padi, Jagung, Kacang tanah, ubi kayu, kacang hijau dan Kedelai
Desa Trans Baru Sangat Tertinggal
Desa Trans Jerenge Sangat Tertinggal
Sebagian Desa Litiung Tertinggal
TEUPAH TENGAH
Desa Busung Indah Berkembang
Desa Matanurung Tertinggal
Desa Kahad Tertinggal
Desa Nancawa Sangat Tertinggal Pusat SKP A
Perkebunan : Cengkeh, Kelapa, Pala, Pinang dan Kakao
TEUPAH SELATAN
Desa Sineubeuk Sangat Tertinggal
Desa Suak Lamatan Berkembang
Desa Alus-Alus Berkembang
Desa Batu Ralang Tertinggal
Desa Ulul Mayang Tertinggal
Desa Kebun Baru Tertinggal
Perternakan : Kerbau dan Sapi
Desa Bedegong Tertinggal
Desa Laitiung Tertinggal
Desa Blang Sebel Sangat Tertinggal Pusat SKP B
Desa Ana'o Sangat Tertinggal
Desa Lataling Tertinggal
Desa Bengkalak Sangat Tertinggal
Perikanan : Ikan Karang ( Coral fish) Seperti Kerapu, kakap, lobster ranjungan dll
Desa Pasir Tinggi Tertinggal
Desa Labuhan Jaya Tertinggal
Desa Labuhan Bajau Berkembang
Desa Labuhan Bakti Berkembang Pusat SKP C
KAWASAN TRANSMIGRASI LATIUNG

59
INTEGRASI KOMODITAS UNGGULAN DI KAWASAN LATIUNG
Perkebunan
• Cengkeh
• Kelapa
• Pala
• Kesuburan Lahanmelalui pertanianorganik
•Pengendalian Hama Terpadu
Pertanian Tanaman Pangan• Padi• Jagung• Kacang Tanah• Kedelai• Kesuburan Lahan melalui
pertanian organik• Pengendalian Hama
Terpadu
Peternakan• Kerbau• Sapi• Pupuk Organik
powder dan cair• Pestisida Hayati• Mikro Organisme
Lokal

60
Provinsi/Kabupaten/Kawasan KecamatanDesa Pusat
SKP/KPBPola Usaha Pokok
Nama Status
Kabupaten Tojo Una-UnaUlubongka
ULUBONGKA
Desa Marowo Berkembang PUSAT KPB
Perkebunan : Kelapa, kakao, kopi dan lada
Desa Bonebae IITertinggal PUSAT SKP
ADesa Cempa Tertinggal
Desa Bonevoto Berkembang
Desa Bonebae II Tertinggal
Desa UengkambunoTertinggal PUSAT SKP
BPeretrnakan : Sapi, kambing dan ayam ras
Desa Mire Tertinggal
Desa Rompi Tertinggal
Desa UengkambunoTertinggal
Desa ParanongeSangatTertinggal
PUSAT SKP C
Perikanan : ikan tangkap
Desa ParanongeSangat Tertinggal
Desa TakibangkeSangat Tertinggal
Desa ParanongeSangat Tertinggal
Desa UematopaSangat Tertinggal
PUSAT SKP D
Desa UematopaSangat Tertinggal
Desa UematopaSangat Tertinggal
Desa KasialaSangatTertinggal
KAWASAN TRANSMIGRASI ULUBONGKA

61
INTEGRASI KOMODITAS UNGGULAN DI KAWASAN KAMANG BARU
Pertanian Tanaman Pangan
•Padi Sawaah,
•Padi Ladang
• Jagung
•Ubi kayu Ubijalar
•Kacang Kedelai
•Kacang Tanah
•PakanTernak
•Pupuk Hayati
Peternakan
• Sapi
•Kerbau
•Kambing
•Pupuk Organik
Perikanan
• Ikan Kolam
• Ikan sawah
•Keramba

62
KAWASAN TRANSMIGRASI KAMANG BARU
Kabupaten/Kawasan KecamatanDesa Pusat
SKP/KPBNama SP Pola Usaha Pokok
Nama Status
Kabupaten Sijunjung
Kamang Baru
KAMANG BARU
Desa Sei Lansek Berkembang PUSAT SKP A SP Tempatan Sei Lansek
Pertanian : Padi Sawah, Padi Ladang, Jagung, Ubi Kayu, Ubi Jalar, Kacang Kedelai dan Kacang Tanah
Desa Muaro Takung Maju SP Tempatan Muaro Takung
Desa Siaur Tertinggal SP Tempatan Siaur
Desa Lubuk Tarantang TertinggalSP Pugar Lubuk Tarantang
Desa Kamang Berkembang SP Tempatan Eks Timpeh 4
Desa Kamang Berkembang SP Tempatan Eks Timpeh 5
Desa Kamang Berkembang PUSAT SKP B SP Tempatan Eks Timpeh 6
Perkebunan : Karet, Kopi, Kelapa, Kulit Manis, Pinang dan Coklat
Desa Kamang Berkembang SP Tempatan Eks Timpeh 7
Desa Aia Amo Tertinggal PUSAT SKP C SP Tempatan Aia amo
Desa Maloro Tertinggal SP Pugar Maloro
Desa Tanjung KaliangSangat Tertinggal SP Pugar Tanjung Kaliang
Desa Sei Betung Tertinggal SP Tempatan Sei Betung
Perikanan : Ikan Kolam, Ikan Sawah dan Keramba
Desa Padang Tarok TertinggalPUSAT SKP
D SP Tempatan Padang Tarok
Desa Padang Tarok Tertinggal SP Baru di Padang Tarok
Desa Kunang Parit Rantang MajuSP Tempatan Kunang Parit Rantang
Perternakan : Sapi, Kerbau dan KambingDesa Kamang Berkembang PUSAT KPB SP Tempatan Kamang

63
INTEGRASI KOMODITAS UNGGULAN DI KAWASAN ULOBANGKA
•Kelapa
•Kakao
•Kopi
• Lada
•Pengendalian hamapenyakit terpadu
Perkebunan
• Sapi
•Kambing
•Ayam
•Pupuk Hayati
•Pestisida hayati
•Mikro OrganismeLokal
Peternakan

TERIMA KASIH
Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggaldan Transmigrasi 64