ekpresi puji dan sembah

6
1 Tema: Expresi Dalam Pujian dan Penyembahan

Upload: sib-central-city

Post on 18-Jul-2015

296 views

Category:

Spiritual


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: Ekpresi Puji dan Sembah

1

Tema: Expresi Dalam Pujian dan Penyembahan

Page 2: Ekpresi Puji dan Sembah

2

Teks: Mazmur 100

100:1 Mazmur untuk korban syukur. Bersorak-soraklah bagi TUHAN, hai seluruh bumi! 2

Beribadahlah kepada TUHAN dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-

sorai! 3 Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita dan punya Dialah

kita, umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya. 4 Masuklah melalui pintu gerbang-

Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam pelataran-Nya dengan puji-pujian,

bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya! 5 Sebab TUHAN itu baik, kasih setia-

Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun-temurun.

Pengucapan Syukur.

Mazmur 100:4 4 Masuklah melalui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, ke dalam

pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya dan pujilah nama-Nya!

Jalan masuk bagi kita bagi kita kedalam hadirat Tuhan memerlukan tindakan IMAN. Dengan

IMAN kita dapat melihat Tuhan. Dengan Iman kita dapat melakukan perkara besar.

Pujian dan Sembahan merupakan komponen penting dan tak dapat dipisahkan dari kehidupan

bergereja. Tidak satupun perhimpunan ibadah orang percaya, baik itu kelompok kecil

(komsel, mezbah keluarga, doa, dan sebagainya) ataupun kelompok besar (ibadah raya, kelas

pembinaan, KKR bahkan seminar-seminar) dilaksanakan tanpa pujian dan sembahan.

Pujian dan sembahan pada dasarnya merupakan manifestasi dari hidup dipenuhi oleh Roh

Efesus 5:18, 19 “Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa

nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh, dan berkata-katalah seorang kepada yang

lain dalam mazmur, kidung puji-pujian dan nyanyian rohani. Bernyanyi dan bersoraklah bagi

Tuhan dengan segenap hati.

Lalu, bagaimanakah seharusnya pujian dan sembahan itu diekspresikan?

Sebagai hamba Tuhan, saya telah mengikuti ratusan pertemuan – pertemuan ibadah baik

kelompok kecil sehinggalah besar. Didalam rumah mahupun diluar rumah. Di padang,

dijalan.

Disitu saya temukan bahawa begitu banyak orang dengan ragam dan pilihan expresi mereka

masing-masing ketika saatnya mereka menaikkan pujian dan penyembahan kepada Allah.

Beberapa diantara nya begitu bersemangat, bertepuk-tangan, menari sambil melompat saat

lagu-lagu bertempo cepat dinaikkan. Sebagian lagi lebih mudah untuk larut dalam lagu-lagu

bertempo lambat sambil menutup mata, mengangkat tangan, ada juga yang memuji dan

menyembah Tuhan sambil menitikkan air-mata. Ada pula yang begitu fasih dan menyukai

untuk menyanyikan „nyanyian-nyanyian rohani‟ secara spontan atau „berbahasa lidah‟.

Namun ada juga yang tanpa merasa segan dengan tidak memperdulikan keadaan sekeliling,

sujud bertelut, merendahkan diri mengekspresikan penundukan diri kepada Allah.

Page 3: Ekpresi Puji dan Sembah

3

Di dalam Alkitab PL, terdapat 7 kata Ibrani yang diterjemahkan ke dalam kata „puji‟, „pujian‟

dan „memuji‟. Masing-masing dari ketujuh kata ini setidaknya mencerminkan tujuh ekspresi

berbeda dari apa yang pada umumnya kita fahami sebagai „pujian‟. Dengan mempelajari

makna dari ketujuh kata ini kita dapat menarik pelajarann berharga mengenai hal-hal penting

dan mendasar yang seringkali kita lupakan saat kita mengangkat hati dalam pujian

kepadaNya.

1. Barak.

Pujian dalam bentuk „barak‟ adalah pujian yang diekspresikan dengan cara merendahkan

diri, sujud dan bertelut sebagai tanda penundukan diri dan berserah penuh. Ketika kita

„barak‟ kepada Tuhan, kita melandasinya dengan sikap hati yang berserah penuh,

menaklukkan diri pada kedaulatanNya atas hidup kita.

Ayub 1:21 - Maka berdirilah Ayub, lalu mengoyak jubahnya, dan mencukur kepalanya,

kemudian sujudlah ia dan menyembah (barak), . .

Kata Barak berbicara tentang penghormatan dan keheningan dihadapan Allah.

Mengharapkan dengan Iman untuk sesuatu jawapan. Dalam kata ini tidak ada pernyataan

tentang expresi atau ungkapan dengan suara. Hanya keheningan!

Mazmur 72:11-15

11 Kiranya semua raja sujud menyembah kepadanya, dan segala bangsa menjadi hambanya!

12 Sebab ia akan melepaskan orang miskin yang berteriak minta tolong, orang yang tertindas,

dan orang yang tidak punya penolong; 13 ia akan sayang kepada orang lemah dan orang

miskin, ia akan menyelamatkan nyawa orang miskin. 14 Ia akan menebus nyawa mereka dari

penindasan dan kekerasan, darah mereka mahal di matanya. 15 Hiduplah ia! Kiranya

dipersembahkan kepadanya emas Syeba! Kiranya ia didoakan senantiasa, dan diberkati

sepanjang hari!

2. Yadah.

Yadah bererti PERNYATAAN atau UNGKAPAN perasaan berterima kasih dalam puji

pujian.

Kata akar Yadah bererti MENGHULUR TANGAN, MENGANGKAT TANGAN.

Ketika kita „yadah‟ kepada Tuhan, kita mengangkat kedua tangan kita dan merentang-nya

(sambil mengayun-ayunkannya ke depan seperti sedang „melemparkan‟ sesuatu) bersyukur

kepada Dia atas berkat-berkatNya; atas kebaikanNya; atas perbuatan-perbuatanNya yang

ajaib yang telah dinyatakanNya dalam hidup kita. Kata ini seringkali diterjemahkan sebagai

„menaikkan syukur‟ atau „bersyukur‟.

Kejadian 29:35 - Mengandung pulalah ia, lalu melahirkan seorang anak laki-laki, maka ia

berkata: “Sekali ini aku akan bersyukur (yadah) kepada Tuhan.” . . . . .

Mazmur 111:1 Haleluya! Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hati, dalam

lingkungan orang-orang benar dan dalam jemaah.

Page 4: Ekpresi Puji dan Sembah

4

Mazmur 138:1 Dari Daud. Aku hendak bersyukur kepada-Mu dengan segenap hatiku, di

hadapan para allah aku akan bermazmur bagi-Mu.

Kata ini mengungkapkan satu tindakan, bukan suatu yang pasif! Tindakan ini berupa puji-

pujian yang keluar dari dalam hati dengan expresi luar adalah mengangkat tangan sebagai

pernyataan dari hati yang sedang terangkat.

Puji-pujian dengan cara ini merupakan kekuatan yang sangat nyata bila digunakan dalam

pertempuran.

3. Towdah.

Mengangkat tangan untuk memuji Tuhan sambil mempersembahkan sesuatu.

Saat kita „towdah‟ kepada Tuhan, kita mengangkat tangan; merentangkan dan

menadahkannya ke tempat kudus Allah sambil mempersembahkan ‘diri’ kita, bersyukur

dan memuji Dia.

Mazmur 50:14 - Persembahkanlah syukur (towdah) sebagai korban kepada Allah dan

bayarlah nazarmu kepada Yang Mahatinggi.

Todah bererti bersyukur dan memuji atas sesuatu yang sedang Allah kerjakan. Korban

puji-pujian juga dinyatakan dengan mengangkat tangan.

Mazmur 50:23 Siapa yang mempersembahkan syukur sebagai korban, ia memuliakan Aku;

siapa yang jujur jalannya, keselamatan yang dari Allah akan Kuperlihatkan kepadanya."

Mazmur 69:31 Aku akan memuji-muji nama Allah dengan nyanyian, mengagungkan Dia

dengan nyanyian syukur; pada pemandangan Allah itu lebih baik dari pada sapi jantan, dari

pada lembu jantan yang bertanduk dan berkuku belah.

Mamzur 107:22 Biarlah mereka mempersembahkan korban syukur, dan menceritakan

pekerjaan-pekerjaan-Nya dengan sorak-sorai!

Hal ini adalah puji –pujian dalam tindakan dan menghormati Allah, seperti dikatakan dalam

Mazmur 50:23, “ siapakah yang mempersembahkan syukur (todah) sebagai korban, ia

memuliakan Aku...”

4. Zamar.

Memuji Tuhan ‘dengan’ atau ‘dengan diiringi’ musik (dalam terjemahan bahasa Inggris:

musical worship) … musik vokal, musik instrumental ataupun kombinasi dari keduanya.

Mazmur 147:7 - Bernyanyilah bagi Tuhan dengan nyanyian syukur (towdah), bermazmur-lah

(zamar) bagi Allah kita dengan kecapi!

Ini bererti puji- pujian yang dinyanyikan dengan iringan oleh alat alat musik. Zamar bererti

memetik kecapi atau alat musik yang menggunakan senar (string)

Page 5: Ekpresi Puji dan Sembah

5

Mazmur 47: (47-6) Allah telah naik dengan diiringi sorak-sorai, ya TUHAN itu, dengan

diiringi bunyi sangkakala.

Mazmur 57:8-9 “Hatiku siap, ya Allah, hatiku siap; aku mau menyanyi, aku mau

bermazmur. Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai gambus dan kecapi, aku mau

membangunkan fajar!

Mazmur 98:5-6 “Bermazmurlah bagi TUHAN dengan kecapi, dengan kecapi dan lagu yang

nyaring, dengan nafiri dan sangkakala yang nyaring bersorak-soraklah di hadapan Raja, yakni

TUHAN!”

Dalam Mazmur 149:3 tertulis “ biarlah mereka memuji muji namaMu dengan tari tarian,

biarlah mereka bermazmur kepadanya dengan rebana dan kecapi”

5. Shabakh.

Bersorak-sorai memuji Tuhan, memuliakan, memberikan penghargaan tertinggi.

Fokus „shabach‟ adalah memproklamasikan hormat, kuasa dan kemuliaanNya.

Mazmur 147:12 - Megahkanlah (shabach) Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion!

Kata ini mengandungi erti memuji, sorak kemenangan, memuliakan atau memegahkan,

berteriak atau bersorak, berseru dengan nada suara yang keras.

Mazmur 35:27 Biarlah bersorak-sorai dan bersukacita orang-orang yang ingin melihat aku

dibenarkan! Biarlah mereka tetap berkata: "TUHAN itu besar, Dia menginginkan

keselamatan hamba-Nya!"

Mazmur 63: 3 Sebab kasih setia-Mu lebih baik dari pada hidup; bibirku akan memegahkan

Engkau.

Ini tidak bererti bahawa mereka yang pendiam dan pemalu tidak harus melakukan tindakan

ini. Kita semua harus memuji Tuhan dengan cara seperti ini, tanpa terkecuali. Cara ini masih

tetap layak dan benar untuk masa sekarang.

6. Halal. – haleluyah!

Implikasi ‘halal’ adalah pujian disertai ungkapan kegembiraan yang luar biasa

(membuat diri sendiri nampak bodoh, … cenderung „mempermalukan diri sendiri‟ bagi

orang yang tidak terlibat di dalamnya).

Adalah pujian jenis ini yang diekspresikan oleh Daud saat ia menari-nari di hadapan Tabut

Allah, bersorak-sorai dan „meracau‟ di hadapan Tuhan sehingga tampak bodoh dan

mempermalukan diri sendiri. Daud tidak menahan-nahan, bahkan membiarkan dirinya

dikuasai sepenuhnya oleh dorongan yang kuat untuk „halal‟ kepada Tuhan.

Page 6: Ekpresi Puji dan Sembah

6

Mazmur 113:3 - Dari terbitnya sampai terbenamnya matahari, terpujilah (halal) nama Tuhan.

(dalam terjemahan bahasa Inggris: let the name of The Lord be praised = biarlah nama Tuhan

dipuji).

7. Tehillah.

Pujian-pengagungan (high-praise), seringkali dikonotasikan dengan rasa syukur atau

pengucapan-syukur (thanksgiving).

Tehillah dapat diekspresikan secara verbal (diucapkan) ataupun dalam bentuk nyanyian.

Mazmur 34:2 - Aku hendak memuji (barak) Tuhan pada segala waktu; puji-pujian (tehillah)

kepadaNya tetap di dalam mulutku.

Kesimpulan:

Tidak satupun dari ketujuh ekspresi yang bersumber dari tujuh kata Ibrani tersebut memiliki

tingkatan yang lebih penting satu dari lainnya, sehingga dengan melakukan yang satu kita

dapat mengabaikan sisanya. Setiap kata memiliki maknanya masing-masing dan mewakili

ekspresi yang sesuai dengan setiap „pujian‟ yang kita naikkan kepadaNya.

Mazmur 47:8 - Sebab Allah adalah Raja seluruh bumi, bermazmurlah dengan nyanyian

pengajaran (sing praises with understanding (NKJV) = nyanyikanlah pujian dengan

pengertian!).

Menaikkan pujian kepada Tuhan tidak cukup hanya diekspresikan dengan ucapan verbal

ataupun nyanyian. Pujian yang tulus memang bersumber dari hati; meluap melalui

mulut disertai ekspresi sikap tubuh yang sesuai dengan isi hati ataupun isi pujian yang

kita nyanyikan.

Matius 22:37 “Jawab Yesus kepadanya : “ Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap

hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu.”

Jadi, ingatlah! jika kita berkumpul (baik itu dalam komsel, ibadah raya, ataupun pertemuan-

pertemuan ibadah lainnnya), ketika tiba saatnya kita mengangkat hati kita untuk menaikkan

pujian dan sembahan kita kepada Allah, jadilah penyembah-penyembah yang benar!

Penyembah-penyembah benar adalah para penyembah yang menyembah Bapa dalam roh dan

kebenaran. Penyembah-penyembah benar adalah para penyembah yang berintegriti.

“Maksudkan apa yang kita nyanyikan” dan “nyanyikan apa yang kita maksudkan”. Bebaskan

diri kita untuk berekspresi, bukan untuk dilihat orang tapi semata-mata untuk membuat Dia

yang menerima pujian dan sembahan kita disenangkan.